Superbank dan Genesis Siapkan Rp600 Miliar untuk Solusi Pembiayaan Startup

PT Super Bank Indonesia (Superbank) dan Genesis Alternative Ventures (Genesis) mengumumkan solusi pembiayaan dengan komitmen gabungan senilai Rp600 miliar untuk mendukung industri startup di Indonesia.

Solusi pembiayaan ini mengombinasikan kredit bank konvensional dan investasi dari pemodal ventura yang ditujukan bagi startup yang membutuhkan akses terhadap modal kerja dengan dilusi minimal terhadap ekuitas pemegang saham. Targetnya startup teknologi dengan tahap pendanaan seri B dan seri C.

“Kami senang dapat bekerja sama dengan Genesis untuk menghadirkan sumber pembiayaan yang kuat bagi startup Indonesia yang inovatif. Dalam lingkungan bisnis yang dinamis seperti sekarang, akses ke pembiayaan adalah kunci kesuksesan bagi usaha inovatif,” ujar Direktur Utama Superbank Tigor M. Siahaan.

Superbank adalah bank BUKU I yang baru saja mengganti identitas dari nama sebelumnya Bank Fama pada awal 2023 usai dicaplok oleh EMTEK, Grab, dan Singtel. Untuk memperkuat posisinya di segmen UMKM dan retail, Superbank sebelumnya juga menjalin kemitraan strategis dengan Amartha untuk memperluas akses pembiayaan.

Sementara itu, Co-Founder & Managing Partner Genesis Jeremy Loh mengatakan, “Indonesia memiliki banyak sekali peluang startup dan talenta teknologi lokal. Genesis dan Superbank memiliki komitmen yang sama dalam mengembangkan potensi besar di sektor ini dan mendukung lebih banyak pendiri startup di Indonesia.”

Genesis Alternative Ventures dikenal sebagai venture lender yang menyuntikkan pendanaan startup dalam skema pinjaman. Beberapa portofolionya di Indonesia antara lain RateS (social commerce), Saturdays (D2C), dan HappyFresh (online grocery).

Berdasarkan Startup Report 2022, total nilai transaksi pendanaan ke industri startup Indonesia mencapai $4,2 miliar dengan 260 kesepakatan transaksi yang diumumkan. Nilai tersebut naik dari tahun 2021 yang sebesar $6,9 miliar meski jumlah transaksinya lebih rendah sebanyak 214 kesepakatan.

CareNow Hadirkan Layanan “PayLater” Fokus pada Perawatan Kesehatan

Memiliki akses ke perawatan kesehatan berkualitas tinggi menjadi kebutuhan yang esensial dalam upaya pencegahan penyakit, menjaga kesehatan, dan meningkatkan kualitas hidup. Pada kenyataannya, tidak semua orang memiliki akses yang sama terhadap layanan kesehatan.

Di Indonesia, penetrasi asuransi masih rendah dan tidak semua layanan ditanggung oleh asuransi pemerintah atau swasta. Data OJK menunjukkan bahwa tingkat penetrasi asuransi di Indonesia pada 2021 baru mencapai 3,18%, yang terdiri dari penetrasi asuransi sosial (1,45%), asuransi jiwa (1,19%), asuransi umum (0,47%), dan sisanya asuransi wajib.

Hal ini menginspirasi Andrew Soebagijo, Co-Founder dan COO CareNow untuk mengembangkan layanan CareNow yang dapat mengurangi kekhawatiran pembayaran, sembari menerima perawatan terbaik. Dalam wawancara bersama DailySocial, Andrew mengaku percaya bahwa industri kesehatan di Indonesia memiliki banyak potensi yang belum dimanfaatkan.

“Masalah keuangan kerap mengganggu pasien dan penyedia layanan kesehatan, dan saat ini tidak ada solusi yang dapat mengatasi masalah mereka. Sebagai contoh, inflasi medis 3-8x lebih tinggi dari inflasi umum. Kami ingin memastikan masyarakat Indonesia dapat memiliki akses yang sama terhadap perawatan berkualitas tinggi,” ungkapnya.

CareNow merupakan perusahaan teknologi di Indonesia yang mengembangkan platform teknologi solusi bisnis untuk layanan medis. Layanan ini membantu pasien mendapatkan keperluan pembiayaan, dengan menyediakan cicilan perawatan/pengobatan yang terjangkau dari penyedia terpercaya.

Didirikan pada Juni 2022, CareNow memulai operasionalnya dengan tim yang beranggotakan tiga orang, yaitu Stefanie Juergens (CEO), Alexander Anggada (CTO), dan Andrew Soebagijo (COO).

Dalam menyediakan layanan pembiayaan ini, CareNow bekerjasama dengan PT Digital Micro Indonesia (DanaBijak) untuk mengoperasikan fitur PayLater yang sudah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor KEP-92/D.05/2021. Kerjasama ini memastikan transaksi di CareNow aman dan terpercaya, dilakukan melalui mekanisme yang diatur dan diawasi oleh OJK.

Layanan ini menawarkan cicilan dengan tenor 2 hingga 6 kali. Untuk saat ini, pembiayaan yang ditawarkan melalui CareNow fokus pada perawatan yang tidak dikover oleh asuransi baik swasta maupun publik. Pengguna bisa memilih perawatan yang diperlukan dengan mendaftar di situs dan mengisi data diri. Pembayaran saat ini dapat dilakukan melalui transfer virtual account.

“Saat ini, kami telah membangun tim yang solid beranggotakan sepuluh orang yang semuanya bersemangat untuk memberikan dampak dalam perawatan kesehatan,” terangnya.

Di masa awalnya, perusahaan sempat menghadapi tantangan dalam menerapkan metode pembayaran baru ini. Pasien terbiasa dengan cara pembayaran yang konvesional/biasa untuk perawatan dan enggan mencoba sistem baru perawatan dulu, bayar kemudian.

Timnya melakukan upaya berkelanjutan untuk mengedukasi pasien dan penyedia layanan kesehatan tentang metode pembayaran baru ini dan membantu mereka melihat manfaatnya. Seiring waktu berlalu, tingkat adopsi kini semakin tinggi dan resistensi semakin menurun.

Rencana ke depan

Sistem pembayaran PayLater atau “Beli Dulu Bayar Nanti” saat ini sudah banyak ditawarkan oleh para pemain e-commerce dengan fokus untuk kebutuhan konsumtif atau perbelanjaan. CareNow ingin menciptakan peluang yang sama dalam usaha ingin mewujudkan aksesibilitas dan keterjangkauan terhadap perawatan kesehatan berkualitas tinggi untuk semua orang.

CareNow saat ini fokus pada pembiayaan kesehatan karena banyaknya perawatan kesehatan yang tersedia di Indonesia namun opsi pembayarannya terbatas. Hal ini mengakibatkan ketidakmampuan pasien untuk membayar pengobatan, menunda perawatan kesehatan mereka, dan menurunkan kualitas hidup mereka.

“Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk membantu pasien mendapatkan perawatan yang mereka inginkan dan mendukung penyedia layanan kesehatan untuk memberikan perawatan yang dibutuhkan pasien,” tegas Andrew.

Belum lama ini, perusahaan telah menyelesaikan Demo-Day bersama Antler. “Di sinilah dr. Nani (Stefanie Juergens) dan saya bertemu, menyatukan kekuatan, dan mendirikan CareNow. Selama program, saya bertemu dengan orang-orang yang berpikiran sama yang bersemangat membangun startup/membangun solusi untuk komunitas, belajar dari para pendiri yang terhormat, dan mengenal dunia startup,” lanjutnya.

Sebelumnya, mereka juga sempat mengikuti program pelatihan dari Iterative. Setelah menjalani program selama 4 minggu, mereka didorong untuk bergabung dengan gelombang W23. “Iterative sangat membantu kami dalam melakukan banyak hiper-eksperimen dan memastikan bahwa permintaan produk ada sebelum mengkhawatirkan aspek bisnis lainnya,” ungkap Andrew.

Menurut Andrew, bergabung dengan program akselerator memungkinkan timnya terhubung dengan mentor berpengalaman yang dapat memberi saran tentang pengembangan produk, strategi, dan penggalangan dana. Ini juga bisa menjadi medium bertukar ide tentang strategi pertumbuhan dan bereksperimen dengan strategi aktivasi, memberi akses ke investor, yang membantu dalam meningkatkan skala dengan cepat.

Dari sisi pendanaan, CareNow telah menutup putaran pra-awal pada bulan Januari lalu. Saat ini, perusahaan mulai fokus untuk penggalangan dana tahap awal. Andrew mengungkapkan bahwa timnya sangat terbuka bagi modal ventura yang tertarik untuk berinvestasi ke platform yang menghubungkan  perawatan kesehatan dan fintech.

Selain itu, Andrew juga mengungkap misi perusahaan untuk membuka akses seluas-luasnya untuk perawatan kesehatan berkualitas tinggi agar dapat terjangkau bagi semua orang. “Dan untuk melakukan itu, kami ingin memperluas kehadiran kami ke lebih banyak penyedia layanan kesehatan di seluruh Indonesia.”

4 Tips Mengatasi Keterbatasan Modal Dalam Usaha

Tak bisa dipungkiri, modal seringkali menjadi kendala utama banyak orang dalam menjalankan usaha. Banyak orang akhirnya menunda atau memberhentikan kegiatan usaha karena adanya keterbatasan modal ini.

Padahal ada tips mengatasi keterbatasan modal lainnya tanpa Anda harus memberhentikan kegiatan usaha. Bagaimana caranya? Simak informasi lengkapnya di artikel ini!

Berikut ini adalah 4 tips mengatasi masalah keterbatasan modal bagi Anda yang memiliki usaha:

Mencari Investor dengan Mengajukan Proposal Usaha

Tips pertama untuk mengatasi keterbatasan modal usaha adalah dengan mengajukan kerja sama dengan instansi pemerintahan maupun swasta untuk bergabung sebagai investor. Anda dapat mengajukan proposal usaha sebagai cara menarik minat calon investor.

Tips ini memang cukup sulit untuk dilakukan karena Anda sebagai pemilik bisnis harus menyiapkan banyak hal, termasuk proposal usaha itu sendiri dan pembagian keuntungan untuk investor. Selain itu, Anda juga harus pintar-pintar menarik minat investor dan membuat investor memercayai Anda dan bisnis Anda.

Mengajukan Pinjaman ke Bank

Apabila mencari investor terlalu sulit untuk dilakukan, maka tips kedua yang bisa Anda coba adalah mengajukan pinjaman ke bank. Cara ini termasuk salah satu cara yang paling umum dilakukan oleh sebuah bisnis untuk memperoleh modal usaha.

Dalam mengajukan pinjaman ke bank, Anda biasanya tidak perlu mempersiapkan proposal usaha. Hal yang perlu Anda lakukan adalah memenuhi dokumen-dokumen yang diminta oleh pihak bank selaku pemodal.

Meski tergolong lebih mudah dibandingkan cara sebelumnya, tetapi sebaiknya Anda pastikan bahwa laporan keuangan Anda baik sejak awal dan Anda memiliki jaminan sebagai syarat melakukan pinjaman ke bank.

Mengajukan Pembiayaan Usaha ke Aplikasi Terpercaya

Selain bank, Anda juga bisa mengajukan pinjaman modal atau pembiayaan ke aplikasi-aplikasi fintech terpercaya. Saat ini sudah banyak sekali platform digital yang menyediakan layanan pembiayaan usaha, khususnya UMKM, dengan cara yang mudah.

Meskipun mudah, Anda tetap perlu berhati-hati dalam mengajukan pembiayaan dan mengelola uang modal tersebut. Pastikan Anda menggunakan aplikasi fintech yang telah diawasi OJK dan pastikan juga Anda mengelola modal tersebut dengan baik dan benar, sehingga Anda tidak terjerat kredit yang macet.

Menjalankan Bisnis dengan Sistem Pre-Order

Tips terakhir untuk mengatasi keterbatasan modal usaha adalah dengan menerapkan sistem pre-order dalam menjalankan usaha. Tips ini bisa dan sangat cocok diterapkan untuk bisnis makanan atau usaha pakaian.

Namun, untuk mulai menerapkan sistem pre-order ini, Anda harus bisa meyakini pelanggan bahwa bisnis Anda adalah bisnis terpercaya.

Selain itu, sebaiknya Anda juga memberikan pelayanan dan kualitas produk terbaik kepada pelanggan karena pelanggan telah mempercayai uangnya kepada Anda dan bersedia menunggu untuk mendapatkan produknya.

Nah, itu dia 4 tips mengatasi keterbatasan modal yang bisa Anda coba. Setelah Anda berhasil mendapatkan investor, pinjaman, ataupun modal yang cukup setelah menerapkan pre-order, jangan lupa untuk selalu mengelola keuangan usaha dengan baik dan bijak.

Anda juga dapat menggunakan aplikasi-aplikasi manajemen keuangan untuk memudahkan Anda memastikan bahwa keuangan usaha Anda dalam kondisi baik.

Header by Pexels.

Layanan Pendanaan Pemasaran Jenfi Menjadi Solusi UKM Indonesia untuk Meningkatkan Pendapatan Pasca Pandemi

Pandemi Covid-19 beberapa tahun silam menjadi challenge tersendiri bagi pemilik usaha, terutama mereka yang berada di sektor usaha kecil dan menengah (UKM). Mulai dari menurunnya pembelian dan pesanan, tantangan distribusi, hingga ketersediaan bahan baku.

Di sisi lain, pandemi juga menjadi titik balik bagi para UKM dalam mengembangkan usahanya secara digital. Jumlah transaksi online pada masa pandemi meningkat secara signifikan hingga 26% atau 3,1 juta transaksi per harinya dengan peningkatan distribusi hingga 35%.

Dari situ, dukungan untuk UKM go digital pun semakin banyak, di antaranya termasuk strategi yang dikembangkan oleh pemerintah berupa penyaluran program kredit mikro agar UKM dapat memperoleh pinjaman modal kerja dengan bunga yang lebih rendah dari bank umum di Indonesia.

Dengan banyaknya dukungan dan bantuan seperti adanya layanan pembayaran digital QRIS dan pinjaman modal kerja seharusnya dapat menjadi peluang nyata bagi UKM untuk terus mengembangkan bisnis secara digital.

Tapi, bagaimana ketika bukan modal kerja yang menjadi masalah bagi UKM, melainkan pemasaran digital?

Meningkatkan brand awareness adalah satu hal yang penting untuk dilakukan sebuah bisnis karena berpengaruh terhadap peningkatan penjualan, dan pemasaran digital sangat efektif untuk hal ini.

Pemasaran digital, terutama iklan berbayar, dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap UKM. Selain dapat menjangkau audiences lebih banyak, UKM juga dapat menargetkan pasar tertentu pada jenis pemasaran digital ini. Sayangnya, beberapa UKM masih terkendala soal biaya untuk pemasaran digital ini.

Tapi, dengan banyaknya dukungan dari berbagai pihak, kendala atau tantangan ini juga dapat diatasi dengan mudah.

Tidak hanya dari pemerintah, dukungan dari pihak swasta juga tak kalah jumlahnya. Hal ini adalah hasil dari banyaknya riset yang memperkirakan perkembangan ekonomi digital Indonesia akan semakin maju kedepannya. Bahkan, menurut data dari Google, Temasek, dan Bain & Company, nilai ekonomi digital Indonesia pada tahun 2025 berpeluang mencapai 46 miliar USD atau setara dengan 2.100 triliun Rupiah.

Dengan adanya peluang besar tersebut, banyak pihak swasta yang turut memberikan dukungan kuat kepada UKM, salah satunya adalah Jenfi. Jenfi merupakan layanan pendanaan yang hadir untuk menjawab permasalahan UKM dari segi pemasaran, inventaris, dan pertumbuhan bisnis.

Solusi ini dapat dimanfaatkan oleh UKM untuk mengoptimalkan brand awareness di media sosial dan marketplace. Namun, layanan pendanaan Jenfi ini hanya terbatas pada pertumbuhan bisnis di platform media sosial, seperti Facebook, Instagram, dan Linkedin, atau layanan periklanan Google (Google Ads).

Untuk memastikan bahwa pendanaan ini tepat penggunaannya, layanan Jenfi dapat melacak dengan mengintegrasikan akun pendapatan bisnis pada layanan seperti Lazada, Shopee, Tokopedia, Shopify, Stripe, dan Braintree.

Dengan model bisnis seperti ini, UKM tidak perlu khawatir karena Jenfi hanya akan diuntungkan ketika bisnis menghasilkan pendapatan dari modal yang diberikan.

Lalu, bagaimana jika UKM tertarik untuk mendapatkan pembiayaan dari Jenfi?

Apabila UKM tertarik untuk mengembangkan bisnisnya melalui pemasaran digital, owner dapat melakukan pengajuan pendanaan secara online pada situs resmi Jenfi dan keputusan akan diberikan dalam waktu maksimal 24 jam.

Setelah berhasil terhubung dengan institusi finansial terpilih, Jenfi juga akan membantu pemberkasan yang harus disiapkan oleh UKM. Apabila UKM telah berhasil melalui tahapan yang ditentukan, UKM berkesempatan untuk mendapatkan modal hingga 1 miliar rupiah.

Dana tersebut dapat dimanfaatkan oleh pelaku UKM untuk meningkatkan brand awareness dan penjualan melalui fitur iklan berbayar seperti Instagram Ads, Facebook Ads, dan Google Ads.

Kemudian, untuk pembayaran, UKM juga bisa menentukan kapan akan melakukan pengembalian modal dan persentase pengembalian dari profit bisnis yang dihasilkan. Tidak hanya itu, Jenfi juga telah bekerjasama dengan Xendit untuk membantu UKM berkembang lebih pesat dengan mengaktifkan layanan pembayaran digital.

Peluang perkembangan pasar Indonesia, terutama di sektor ekonomi digital, memang benar adanya. Namun, peluang tersebut bisa menjadi sebuah kenyataan jika adanya aksi yang juga nyata dari pelaku UKM dan dukungan dari pihak pemerintah maupun swasta.

Melalui solusi yang diberikan, Jenfi berkomitmen untuk turut membantu mendongkrak pendapatan UKM seiring dengan berkembangnya sektor e-commerce Indonesia di era pasca pandemi saat ini.

5 Perbedaan Aplikasi Amaan dan Pinjol, Penting untuk Diketahui!

Pinjaman online atau pinjol merupakan layanan pinjaman atau kredit yang berbasis daring (online). Pinjol seringkali menjadi alternatif para pengusaha untuk mendapatkan pinjaman modal. Selain melalui pinjol, para pengusaha juga dapat memperoleh modal usaha di aplikasi Amaan. Anda mungkin bertanya-tanya, jika memiliki fungsi yang sama, lalu apa perbedaan Amaan dan pinjol?

Kemudian, apakah aplikasi Amaan juga termasuk salah satu aplikasi pinjol? Nah, di sini Anda akan melihat lima perbedaan aplikasi Amaan dan pinjol yang penting untuk diketahui agar Anda tidak salah pilih. 

Perbedaan Amaan dan Pinjol

Melansir website Amaan, Amaan bukan termasuk ke dalam pinjaman online. Terdapat beberapa poin yang menunjukkan bahwa Amaan berbeda dengan pinjol. Berikut ini adalah rangkumannya untuk Anda.

Izin Usaha sebagai Financing Agent

Berbeda dengan pinjol yang memiliki izin usaha sebagai fintech lending, Amaan memiliki izin usaha sebagai financing agent. Kemudian, Amaan juga telah terdaftar dan diawasi oleh OJK, serta menjadi anggota AFTECH atau Asosiasi Fintech Indonesia.

Memberikan Pembiayaan bukan Pinjaman

Seperti namanya, pinjol merupakan layanan yang menawarkan pinjaman kepada penggunanya. Sedangkan Amaan adalah aplikasi yang menawarkan pembiayaan, bukan pinjaman. Pembiayaan dan pinjaman diketahui memiliki prinsip yang berbeda.

Jika pemberi pinjaman mendapatkan keuntungan dari bunga, maka pemberi pembiayaan akan mendapatkan keuntungan dari bagi hasil.

Target Pengguna

Pinjol pada dasarnya dapat digunakan oleh siapa saja, baik individu secara umum atau pengusaha dengan tujuan apa saja. Sedangkan Amaan merupakan aplikasi yang secara khusus diperuntukkan untuk para pengusaha perempuan yang mayoritas juga merupakan tulang punggung keluarga.

Amaan hadir untuk menawarkan pembiayaan yang nantinya bisa digunakan sebagai modal usaha untuk menghidupi keluarga.

Berbasis Syariah

Selain tiga poin di atas, salah satu yang membedakan Amaan dengan pinjol adalah prinsip Amaan yang berbasis syariah, yakni mengandung prinsip-prinsip hukum Islam. Contohnya dengan diterapkannya penggunaan sistem bagi hasil alih-alih bunga pada Amaan.

Layanan yang Ditawarkan

Perbedaan yang terakhir ada pada layanan yang ditawarkan. Pinjol umumnya hanya menawarkan pinjaman untuk penggunanya. Sedangkan Amaan menawarkan berbagai layanan yang bertumpu pada empat pilar, yakni keuangan, belanja, belajar, dan kesehatan melalui fitur-fiturnya yang dapat Anda lihat selengkapnya di sini.

Demikian rangkuman mengenai perbedaan Amaan dan Pinjol. Semoga informasi di atas dapat membantu Anda dalam menentukan aplikasi mana yang lebih cocok bagi Anda untuk mendapatkan modal usaha.

Cara Daftar Aplikasi Amaan untuk Mendapatkan Alternatif Modal Usaha

Amaan merupakan aplikasi yang hadir untuk membantu para UMKM perempuan yang umumnya juga merupakan penopang keluarga untuk bisa mendapatkan modal usaha. Hal pertama yang harus Anda lakukan jika tertarik untuk mendapatkan pembiayaan dari Amaan adalah dengan cara daftar akun di aplikasi Amaan.

Cara mendaftar akun Amaan sangatlah mudah. Di sini, Anda akan melihat langkah demi langkah proses registrasi akun Amaan untuk kemudian Anda ikuti. Jadi, pastikan Anda simak artikel ini hingga selesai.

Daftar Akun Amaan

Untuk mendaftar akun Amaan, Anda hanya perlu menyiapkan nomor telepon aktif dan informasi umum, seperti nama serta alamat domisili. Kemudian, ikuti langkah-langkah berikut ini:

  • Buka aplikasi Amaan.
  • Klik tombol Daftar Sekarang.

  • Lalu, lengkapi nomor telepon, nama lengkap sesuai KTP, dan kode referral jika ada.

  • Setelah itu, gulir layar dan isi keterangan domisili. Mulai dari provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, hingga kelurahan.

  • Jika sudah, centang kotak syarat dan ketentuan. Lalu, klik tombol Gabung untuk mendaftar akun Amaan Anda.

  • Selanjutnya, Anda akan diminta untuk cek informasi yang Anda masukkan, apakah sudah benar atau belum. Apabila informasi sudah dipastikan benar, klik Data Sudah Benar.

  • Dikarenakan masih dalam tahap perkembangan, Amaan belum mencakup semua wilayah di Indonesia. Apabila domisili Anda belum terjangkau oleh Amaan, Anda akan melihat tampilan seperti di bawah ini.

  • Namun, jika domisili Anda telah terjangkau oleh Amaan, Anda dapat melanjutkan ke tahap verifikasi nomor telepon. Masukkan kode OTP yang dikirimkan melalui SMS ke nomor terdaftar.

  • Setelah nomor berhasil terverifikasi, selanjutnya Anda akan diminta membuat PIN untuk menjaga keamanan akun Anda.

  • Lalu, konfirmasi PIN Anda.

  • Proses pembuatan PIN dan pendaftaran akun Amaan selesai. Anda telah resmi menjadi Sahabat AMAAN.

Demikian langkah demi langkah cara daftar akun Amaan langsung di aplikasi mobile Amaan. Setelah proses registrasi berhasil, selanjutnya Anda bisa menikmati semua fitur-fitur yang disediakan oleh Amaan untuk mendapatkan pembiayaan guna modal usaha atau meningkatkan kapasitas diri. Sangat mudah, bukan?

Apa Itu Aplikasi Amaan dan Apa Saja Layanan yang Tersedia?

Sejak pandemi melanda, jumlah pengusaha perempuan semakin bertambah. Sehingga, semakin banyak pula platform digital yang memfasilitasi para UMKM perempuan tersebut. Salah satunya adalah aplikasi Amaan. umkm

Apa itu Amaan?

Amaan adalah platform digital yang memberikan berbagai layanan syariah untuk pengusaha perempuan mengembangkan diri dan usaha mereka. Layanan yang diberikan oleh Amaan sangat beragam, mulai dari pembiayaan hingga pembelajaran gratis, yang semuanya disiapkan untuk mengembangkan diri para pengusaha perempuan yang umumnya juga tulang punggung keluarga.

Platform digital Amaan ini hadir dalam bentuk aplikasi yang dapat Anda unduh secara gratis di Play Store. Setelah mengunduhnya dan berhasil mendaftar, maka Anda resmi menjadi Sahabat AMAAN, yaitu sebutan untuk para pengguna Amaan.

Selain menjadi Sahabat AMAAN, Anda juga dapat berkontribusi lebih untuk membantu Sahabat AMAAN lainnya dengan menjadi Ibu idAMAAN. Apa itu Ibu idAMAAN?

Ibu idAMAAN adalah pengguna aplikasi Amaan yang membantu para Sahabat AMAAN dengan menerima titipan uang cicilan pembiayaan. Nantinya, Ibu idAMAAN akan mendapatkan komisi dari perusahaan.

Fitur Aplikasi Amaan

Aplikasi Amaan menyediakan berbagai macam solusi untuk membantu pengusaha perempuan mengembangkan usaha dan kapasitas diri dalam bentuk fitur atau layanan di aplikasi. Layanan yang tersedia antara lain adalah pembiayaan dan tabungan, layanan belajar, bincang sehat, belanja, catatan keuangan, forum promosi, ImpianKu, dan kajian harian dan khataman.

Pembiayaan & Tabungan

Pembiayaan dan tabungan merupakan fitur yang memungkinkan Sahabat AMAAN untuk mendapatkan akses ke pembiayaan tanpa jaminan untuk modal usaha ataupun tabungan . Layanan pembiayaan ini berasal dari lembaga keuangan mitra AMAAN dan telah diawasi OJK.

Belajar

Fitur belajar menyediakan konten-konten informatif dan edukatif untuk memudahkan Sahabat AMAAN menambah pengetahuan seputar usaha, keluarga, kesehatan, dan juga agama. Konten-konten yang disajikan oleh fitur ini antara lain dalam bentuk artikel, video, hingga podcast.

Bincang Sehat

Bincang sehat merupakan fitur yang menyediakan layanan konsultasi untuk para Sahabat AMAAN. Layanan konsultasi ini bekerja sama dengan dokter dan psikolog Mitra AMAAN. Dengan fitur ini, diharapkan para Sahabat AMAAN bisa menjaga kesehatan fisik maupun psikis agar tetap bisa produktif.

Catatan Keuangan

Mencatat keuangan merupakan aktivitas penting yang harus dilakukan para pengusaha. Amaan juga menyediakan fitur catatan keuangan yang bisa digunakan oleh Sahabat AMAAN untuk mencatat keluar masuknya uang usaha ataupun uang rumah tangga.

ImpianKu

Seperti namanya, ImpianKu merupakan fitur untuk para Sahabat AMAAN mencatat impian mereka, entah itu impian kecil maupun besar. Fitur ini hadir dengan tujuan agar Sahabat AMAAN dapat selalu termotivasi.

Kajian dan Khataman

Fitur selanjutnya adalah fitur kajian harian dan khataman. Dengan fitur ini, Sahabat AMAAN bisa belajar dan membaca ayat suci Al-Qur’an dengan mudah melalui aplikasi Amaan. Selain itu, Sahabat AMAAN juga bisa mengajak rekan-rekan komunitas untuk membaca Al-Qur’an bersama hingga khatam.

Forum Promosi

Selain bisa bersama-sama khatam Al-Qur’an, Sahabat AMAAN juga bisa saling mempromosikan usahanya melalui fitur forum promosi. Baik Sahabat AMAAN ataupun Ibu idAMAAN dapat mempromosikan usahanya dan melihat promosi usaha pengguna aplikasi Amaan lainnya.

Belanja

Fitur terakhir adalah fitur belanja. Fitur ini merupakan fitur terbaru yang masih dalam tahap uji coba. Jika fitur ini sudah tersedia di wilayah Anda, maka Anda bisa berbelanja kebutuhan usaha dan rumah tangga secara mudah melalui aplikasi AMAAN dengan jaminan harga hemat.

Itu dia informasi terkait apa itu Amaan beserta fitur-fitur apa saja yang tersedia di aplikasi Amaan. Jika tertarik untuk mendapatkan pembiayaan dengan menjadi Sahabat AMAAN, Anda dapat langsung mengunduh aplikasi Amaan secara gratis melalui Play Store dan membuat akun. Selamat mencoba!

Modalku Resmikan “Virtual Credit”, Bantu UKM Kendalikan Arus Kas dengan Paylater

Dalam rangka mengokohkan posisinya sebagai platform pendanaan digital UMKM, Modalku meluncurkan “Virtual Credit”, sebuah fasilitas paylater untuk mendukung kebutuhan usaha bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Sebelumnya, Modalku sudah melancarkan kerja sama dengan BukaPengadaan untuk melancarkan inisiatif paylater B2B ini.

Modalku Virtual Credit merupakan fasilitas paylater bisnis berupa layanan pinjaman yang diberikan dalam bentuk limit kredit yang dapat digunakan untuk bertransaksi secara digital di platform atau supplier online/offline. Dengan proses persetujuan yang cepat, fasilitas ini dapat digunakan untuk menambah stok barang, mengembangkan usaha, serta kebutuhan mendesak para pelaku UMKM.

Fasilitas Modalku Virtual Credit ini dapat digunakan oleh UMKM individual maupun berbadan usaha (PT/CV) untuk mengelola dan mengontrol arus kas usaha dengan akses yang mudah. Limit yang diberikan akan disesuaikan dengan skala bisnisnya. Kategori UMKM individual bisa mendapatkan limit kredit hingga Rp100 juta, sedangkan untuk UMKM berbadan usaha hingga Rp500 juta. UMKM dapat mengajukan fasilitas ini tanpa perlu memiliki agunan.

Saat ini Modalku telah bekerja sama dengan lebih dari 100 supplier online dan offline untuk membantu UMKM dalam pemenuhan kebutuhan usaha. Beberapa platform online yang sudah bekerja sama di antaranya JD.ID, Bizzy, Blibli, Jubelio, dan akan terus bertambah seiring perkembangan layanan.

“Dengan adanya fasilitas paylater untuk bisnis ini, kami bertujuan untuk memberikan keleluasaan kepada UMKM agar mendapatkan tempo yang lebih panjang dan membantu UMKM mengontrol arus kas dengan lebih baik karena pemasukan atau piutang yang sering kali bersifat fluktuatif dari waktu ke waktu, terutama di masa-masa pandemi yang masih berkepanjangan dan tidak menentu,” ujar Head of Growth and Partnership Modalku Arthur Adisusanto.

Arus kas sendiri menjadi sumber kehidupan bagi setiap lini bisnis. Kemampuan untuk bisa mengelola pendapatan dan pengeluaran merupakan ilmu esensial dalam mengembangkan usaha apa pun. Ketika arus kas masuk lebih lambat daripada arus keluar (arus kas negatif), menjalankan dan mengembangkan bisnis akan menjadi sulit.

Lead Financial Trainer QM Financial Ligwina Hananto menyampaikan “Solusi dari kehadiran platform pendanaan digital tentu harus diimbangi dengan edukasi diri mulai dari perencanaan kebutuhan keuangan, cara mengelola, dan pengawasannya. Memasuki era teknologi, masyarakat juga harus lebih memahami dan cermat dalam memilih platform pendanaan yang telah terdaftar di OJK. Serta pastikan fasilitas yang ditawarkan sesuai untuk pemenuhan kebutuhan bisnis. Meski ada banyak opsi untuk pengajuan pinjaman, pastikan untuk tetap bertanggung jawab terhadap pinjaman yang diajukan.”

Dalam melakukan seleksi calon nasabah untuk fitur ini, terdapat 4 proses utama. Pertama, dengan melakukan pre-screening untuk validasi kelengkapan dokumen seperti KTP dan NPWP. Setelah itu, akan dilakukan analisis mendalam untuk memastikan pemilik bisnis dapat mengembalikan pinjamannya, salah satunya dilihat dari credit scoring. Lalu, di tahap onboarding, pebisnis harus menandatangani dokumen perjanjian pinjam meminjam atau e-KYC. Terakhir, terdapat lapisan keamanan yang akan mendeteksi penggunaan kredit untuk bisnis atau konsumtif.

Penyaluran kredit bagi UMKM di Indonesia

Perkembangan potensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia salah satunya dipengaruhi oleh jumlah penyaluran kredit kepada UMKM yang secara umum mengalami pertumbuhan setiap tahunnya. Kredit UMKM diberikan kepada debitur usaha mikro, kecil dan menengah yang memenuhi definisi dan kriteria usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagaimana diatur dalam UU No. 20 Tahun 2008 Tentang UMKM. Berdasarkan UU tersebut, UMKM adalah usaha produktif yang memenuhi kriteria usaha dengan batasan tertentu kekayaan bersih dan hasil penjualan tahunan.

Di Indonesia, Modalku bukanlah satu-satunya platform yang menyasar pasar UMKM dalam penyaluran kredit. Ada KoinWorks yang terus menambah jajaran lender institusi untuk penyaluran kredit UMKM dalam platformnya. Selain itu juga ada Investree yang baru saja mendapat tambahan debt funding.

Menurut data yang dihimpun oleh tim DSInnovate dalam Fintech Report 2020, untuk pangsa pasar sebagai platform yang paling sering digunakan adalah Modalku dengan 21,6 persen, disusul KoinWorks tipis dengan 21 persen, dan Investree 18,9 persen. Kemudian, ada ModalRakyat 16,2 persen, Akseleran 10,3 persen, AwanTunai 9,6 persen, Mekar.id 9,3 persen, dan Taralite 7,2 persen.

Modalku menyediakan layanan pendanaan digital, dimana peminjam (UMKM yang berpotensi) bisa mendapatkan pinjaman modal usaha tanpa jaminan hingga Rp 2 miliar yang didanai oleh pendana platform (individu atau institusi yang mencari pendanaan) melalui pasar digital.

Selain di Indonesia, Modalku juga telah beroperasi di Singapura, Malaysia, dan Thailand dengan nama Funding Societies. Sampai saat ini, Grup Modalku telah berhasil mencapai penyaluran pinjaman usaha sebesar Rp 26,47 Triliun kepada lebih dari 4,8 juta transaksi pinjaman UMKM.

Application Information Will Show Up Here

Didukung BRI, TaniFund Siap Salurkan Pendanaan Sebesar Rp 200 Miliar Kepada Petani dan UMKM

TaniFund mengumumkan seca resmi ker sama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) dalam upayanya untuk mendukung daya serap pembiayaan di sektor agrikultur dan pangan. Perjanjian Kerja Sama antra keduanya telah ditanda-tandangi pada Jumat, 26 Februari 2021 ini, yang sekaligus melahirkan satu poin penting, bahwa per bulan Maret 2021 mitra petani dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan TaniFund bisa mengajukan pendanaan.

Continue reading Didukung BRI, TaniFund Siap Salurkan Pendanaan Sebesar Rp 200 Miliar Kepada Petani dan UMKM

Optimisme Home Credit Hadapi Pandemi dengan Memperkuat Inovasi Pembiayaan Nontunai

Home Credit baru-baru ini memperkenalkan layanan paylater kepada 4,6 juta pelanggannya. Layanan bernama “BayarNanti” ini rencananya bakal tersedia di lebih dari 15 ribu titik penjualan Home Credit di Indonesia.

BayarNanti merupakan salah satu strategi perusahaan untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses pembiayaan multiguna, terutama di masa pandemi Covid-19.

DailySocial berkesempatan mengulik lebih dalam mengenai BayarNanti, dampak pandemi, hingga rencana dan strategi pengembangan Home Credit ke depan. Berikut wawancara kami dengan Chief Marketing and Strategy Home Credit Indonesia Moin Uddin.

Memperluas akses ketersediaan “BayarNanti”

Menurut Uddin, saat ini menjadi momentum yang tepat untuk meluncurkan layanan paylater setelah pihaknya melakukan riset dan analisis mendalam terhadap kondisi pasar. Upaya ini juga sejalan dengan komitmen Home Credit untuk berinovasi memberikan kemudahan kepada pelanggannya.

Untuk saat ini, layanan Home Credit BayarNanti baru tersedia bagi pelanggan terpilih yang memiliki kontrak pembiayaan di jaringan mitra retailer di lebih dari 15 ribu titik penjualan. Layanan BayarNanti juga dapat digunakan di lebih dari 5 juta merchant di Indonesia yang menggunakan QRIS.

“Home Credit selalu mengedepankan open ecosystem approach untuk mengembangkan bisnis dan produknya. Saat ini, kami sedang memperluas akses BayarNanti ke seluruh pelanggan existing dan platform lainnya. Kami telah berkolaborasi dengan beberapa bank terbesar di Indonesia untuk pembayaran tagihan BayarNanti dan pendanaan produk pembiayaan multiguna kami,” jelas Uddin dalam keterangan tertulisnya kepada DailySocial.

Adapun, pelanggan dapat bertransaksi dengan BayarNanti minimal Rp10.000 dan maksimal plafon hingga Rp1,2 juta. Namun, plafon tersebut dapat meningkat sejalan dengan pola penggunaan dari para pelanggan. Selain itu, setiap transaksi dengan BayarNanti juga tidak dikenakan biaya tambahan alias gratis.

Berdasarkan Fintech Report 2019 yang dirilis DailySocial, paylater (56,7%) berada di posisi ketiga setelah dompet digital (82,7%) dan aplikasi investasi (62,4%) sebagai layanan keuangan digital terfavorit.

Ada dua faktor yang membuat penetrasi paylater semakin berkembang. Pertama, pertumbuhan e-commerce setiap tahun meningkat di mana kapitalisasi bisnis belanja online telah menembus $21 miliar (setara Rp294 triliun) di 2019 menurut laporan McKinsey, dengan 90% pengguna internet pernah berbelanja online menurut temuan WeAreSocial.

Kedua, penetrasi kartu kredit yang diterbitkan perbankan masih rendah. Data Bank Indonesia mencatat 17,61 juta kartu kredit beredar per Februari 2020. Angka ini sangat kecil dibandingkan total populasi Indonesia. Sementara, penetrasinya rendah karena persyaratan mengajukan kartu kredit sulit dipenuhi oleh masyarakat.

Dampak pandemi terhadap Home Credit

Selama masa pandemi, Home Credit melakukan beberapa penyesuaian untuk menjaga kinerjanya dengan fokus utama meningkatkan transaksi produk dan engagement kepada para pelanggan. Perusahaan melakukan evaluasi ulang terhadap portofolio produk dan memperkenalkan produk digital terbaru, seperti Home Credit Card, Home Credit Pay, dan Home Credit BayarNanti.

Diungkapkan Uddin, pihaknya menjadi lebih selektif dalam menyalurkan pembiayaan selama pandemi Covid-19 di 2020. Hal ini sejalan dengan berkurangnya jumlah pengguna yang mengajukan pembiayaan ke Home Credit.

Menurut catatannya, volume penjualan di Home Credit turun 34% per Juni 2020 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Kendati begitu, dengan seleksi underwriting yang lebih ketat, Home Credit mengklaim telah berhasil menekan risiko gagal bayar dengan rasio Non Performing Financing (NPF) sebesar 2,17%. Tingkat NPF ini terbilang masih jauh di bawah batas maksimal yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yaitu sebesar 5%.

Selain itu, Uddin mengungkap juga memperkuat kerja sama strategis dengan sejumlah bank untuk meningkatkan penyaluran pembiayaan. Pada kuartal III 2020, Home Credit menyepakati perjanjian fasilitas pinjaman sindikasi luar negeri (offshore) $60,5 juta.

Beberapa kreditur yang tergabung dalam sindikasi ini antara lain ING Bank N.V. Hong Kong Branch dan Bank of China (Hong Kong) Limited sebagai Mandated Lead Arrangers dan Bookrunners, BNP Paribas sebagai Mandated Lead Arranger,
serta SinoPac Financial Holdings Company Ltd. (Bank SinoPac) dan Singapore Branch Malayan Banking Berhad (Maybank).

Dari sisi pelanggan existing, Home Credit memberikan keringanan pembiayaan yang memenuhi kriteria tertentu. Misalnya, pertama, keringanan ini berlaku bagi pelanggan yang terkena dampak langsung Covid-19 (baik secara medis maupun finansial).

Kedua, pekerja sektor informal atau pengusaha UMKM. Ketiga, pelanggan bekerja di sektor yang terpengaruh langsung oleh pandemi (transportasi online, pariwisata, perhotelan, perdagangan, pertanian, pertambangan, real estate, infrastruktur, dan F&B).

Keempat, keringanan ini berlaku pada pelanggan yang memiliki riwayat pembayaran cicilan lancar dan tidak memiliki tunggakan sebelum tanggal 2 Maret 2020 (dapat diperiksa di My Home Credit App). Dan kelima, barang yang dicicil sesuai dengan kontrak pembiayaan dan tidak berpindah tangan.

“Secara umum, tahun 2020 memang menjadi tahun yang sangat menantang. Hampir seluruh lapisan masyarakat terkena dampak dari pandemi Covid-19, termasuk industri pembiayaan dan Home Credit. Namun, kami memandang positif tahun 2021, di mana kami percaya 2021 akan menjadi masa pemulihan,” tambahnya.

Optimisme di industri pembiayaan dan penguatan jaringan merchant

Pihaknya mengaku optimistis 2021 bakal menjadi tahun pemulihan karena sejumlah faktor. Uddin, sebagaimana mengutip laporan pada webinar MarkPlus Inc, mengungkap bahwa data beli masyarakat menengah ke atas akan meningkat di 2022.

Dalam webinar MarkPlus Inc bertajuk “Actualizing The Post Normal: Year 2021 and Beyond Multifinance Industri Perspective”, Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) juga menyebutkan bahwa kekuatan ekonomi akan bangkit kembali di 2022-2025.

Apalagi, pandemi turut berkontribusi terhadap akselerasi digital dan perubahan perilaku konsumen. Menurut Uddin, konsumen mempertimbangkan sejumlah faktor utama dalam berbelanja, antara lain pilihan produk beragam dan harga kompetitif yang memengaruhi pengambilan keputusan.

“Dalam hal ini, industri keuangan, termasuk Home Credit harus melakukan persiapan menghadapi 2021 dan seterusnya. Maka itu, kami akan terus mengembangkan teknologi dan inovasi digital untuk mengubah cara masyarakat berbelanja dan memudahkan mereka terhadap akses pembiayaan,” kata Uddin.

Perihal perilaku belanja, Home Credit juga sebetulnya melakukan survei pada Agustus 2020 yang diikuti 2.500 responden di Indonesia. Hasilnya, pelanggan masih menyukai aktivitas belanja offline. Alih-alih sepenuhnya berbelanja online, responden justru lebih menyukai pola berbelanja offline dan online.

“Maka itu, implikasinya bagi bisnis [kami] adalah untuk [melakukan] diversifikasi pilihan metode pembayaran dan pembiayaan mereka, baik dalam platform belanja online maupun offline agar lebih mudah, nyaman dan fleksibel sesuai dengan kebutuhan para konsumen,” ujarnya.

Dengan temuan tersebut, Home Credit akan memperkuat kehadiran pembiayaan offline di jaringan merchant di tahun ini. Fasilitas atau layanan transaksi nontunai merupakan salah satu strategi inovatif perusahaan untuk mencapai target, yakni melalui Home Credit Card, Home Credit Pay, dan Home Credit BayarNanti.

Saat ini, rata-rata ticket size pembiayaan pelanggan Home Credit berkisar Rp4,5 juta. Adapun, aplikasi My Home Credit telah mencapai hampir 10 juta download per Januari 2021.

Application Information Will Show Up Here