Tips Berutang yang Sehat untuk Pelaku UMKM

Setiap pelaku usaha, termasuk UMKM atau usaha mikro, kecil dan menengah, pasti membutuhkan modal yang cukup dalam menjalankan usahanya. Modal usaha, nantinya, dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan usaha.

Di tengah keinginan pelaku usaha untuk mendapatkan modal cukup, sering kali dihadapkan dengan berbagai macam keterbatasan. Seperti, tidak memiliki sumber pendanaan yang cukup untuk modal.

Tetapi, di era digital ini, pelaku usaha telah memiliki kemudahan akses. Yakni, terbuka luasnya kesempatan pinjaman modal online dari lembaga keuangan, seperti perbankan maupun platform financial technology atau fintech peer-to-peer lending.

Utang Sebagai Solusi Kurang Dana?

Chief Finance Officer (CFO) fintech Amartha, Ramdhan Anggakaradibrata menilai, luasnya kesempatan mendapat pinjaman modal atau berutang saat ini, dapat mendukung pelaku UMKM memperbesar skala usahanya.

“Utang dapat membantu UMKM melakukan ekspansi, misalnya menambah tenaga kerja, membuka cabang usaha baru, memperluas pasar, melakukan pengembangan produk, atau membeli teknologi baru yang mendukung produktivitas usaha,” jelas Ramdhan.

Menurutnya, meski utang kerap dianggap sebagai hal yang pantang dilakukan, sifatnya justru baik. Asal, penggunaannya tepat, yakni sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan pelaku UMKM sebagai peminjam.

“Apabila utangnya sehat, utang bisa menjadi salah satu instrumen yang dapat memperbesar skala usaha pada pelaku UMKM. Jadi sifatnya justru baik,” kata Ramdhan.

Seperti Apa Utang yang Sehat?

Utang yang sehat merupakan utang yang timbul untuk kebutuhan produktif, yang dapat menghasilkan manfaat keuangan atau memberi dampak positif bagi usaha.

Selain itu, utang konsumtif dalam bentuk aset, dengan nilai manfaat yang lebih panjang dari masa pelunasan hutang, dapat juga dikategorikan sebagai utang sehat.

Ada pun besaran utang yang dikategorikan sehat dan ideal, yakni sesuai dengan kondisi finansial dan kebutuhan, sehingga peminjam memiliki proyeksi untuk dapat melunasi hutang tersebut.

“Bagi UMKM, besaran idealnya maksimal adalah 50% dari total aset, atau cicilan sebesar 30% dari total pendapatannya. Contoh, kalau asetnya 100 juta (berupa stan toko offline atau booth), maka utang maksimal yang boleh dipinjamkan adalah 50 juta rupiah,” papar Ramdhan.

Selain aset, bisa juga menggunakan pendapatan usaha. Misalnya, sebuah toko online memiliki pendapatan 10 juta per bulan, maka utang yang boleh dipinjam memiliki cicilan maksimal 3 juta rupiah per bulan.

Kriteria Utang Sehat Bagi UMKM

Menurut Ramdhan, ketika memutuskan untuk mengambil pinjaman modal dengan berutang, ada baiknya untuk membuat perencanaan dengan sebaik-baiknya. Ia juga memaparkan kriteria utang yang sehat bagi pelaku UMKM, antara lain:

  • Digunakan untuk kegiatan produktif bukan konsumtif.
  • Nilai utang yang diambil sesuai kebutuhan usaha dan kemampuan bayar peminjam.
  • Penggunaannya sudah terencana dengan spesifik dan sistematis.
  • Sudah dibuat estimasi pengembaliannya, terutama dari sisi arus kas

Tips Kelola Modal dari Utang yang Tepat

Ramdhan mengatakan, utang harus dikelola secara disiplin untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Ada pun ia membagikan seuraian tips mengelola utang sehat bagi pelaku UMKM, di antaranya:

  • Lakukan pencatatan keuangan yang rapi dan disiplin. Catat semua pengeluaran dan pemasukan usaha setiap harinya, lalu kelompokkan berdasarkan periode tertentu.
  • Pisahkan arus kas usaha dan arus kas pribadi milik pelaku usaha. Perlu diingat, kebutuhan pribadi tidak baik jika mencampuri kebutuhan usaha.
  • Pastikan penggunaan utang mengikuti rencana usaha. Serta, tidak boleh digunakan untuk kepentingan konsumtif.
  • Pantau target. Pastikan utang yang dipinjam dapat membantu usaha dalam mencapai target atau
  • Pastikan pelaku usaha benar-benar membutuhkan utang tersebut dan mampu membayar. Tidak bisa hanya salah satunya saja.

Pengelolaan modal yang bersumber dari utang, apabila dilakukan dengan cara-cara seperti di atas, akan menghindarkan usaha jauh dan terjebak pada permasalahan-permasalahan utang.

Cara Terhindar dari Permasalahan Utang

Di tengah masa cicilan utang, sering kali terjadi permasalahan yang dialami pelaku usaha sebagai peminjam. Misalnya, kredit macet. Di mana kondisi usaha sedang mengalami kesulitan, hingga tidak mampu membayar hutang.

Akhirnya, terjadi pemangkiran, penundaan serta permintaan perpanjangan masa cicilan. Permasalahan seperti ini, menurut Reynald dapat dihindari, apabila:

  • Pelaku usaha memisahkan arus kas usaha dan pribadi. Sehingga, keuangannya tidak bercampur dan berpotensi digunakan untuk kebutuhan konsumtif.
  • Susun rencana yang matang sebelum meminjam uang. Lalu, ketika dana pinjaman cair, gunakan dengan tepat sesuai sasaran.
  • Perhitungkan kemampuan bayar pinjaman sehingga tidak berpotensi mengalami gagal bayar.
  • Baca kontrak pinjaman modal dengan cermat. Sehingga, ketika ada klausul-klausul pinjaman yang memberatkan dan tidak dipahami, dapat digali lebih dalam atau tanyakan kembali kepada pihak pemberi dana pinjaman.
  • Cari tahu terlebih dahulu background perusahaan yang memberi Misalnya, dengan memastikan perusahaan tersebut terdaftar di OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Sehingga, terhindar dari potensi mengalami penipuan dan pemerasan.

Cara Mengatasi Permasalahan Utang yang Dialami

Ketika pelaku usaha sebagai peminjam terlanjur mengalami permasalahan utang, alih-alih mengajukan pinjaman ke tempat lain, untuk menutupi utang sebelumnya. Solusi yang tepat adalah mengkomunikasikan keadaan usaha saat ini, dengan pihak pemberi dana pinjaman.

Lalu, pemberi pinjaman dapat mengajukan restrukturisasi utang. Restrukturisasi utang adalah keringanan yang diberikan bagi pelaku usaha sebagai peminjam, dalam rangka memperbaiki kondisi keuangannya, ketika memasuki fase gagal bayar.

“Pelaku UMKM bisa memilih pendekatan mana saja yang paling sesuai dengan kemampuan bayar pada saat itu, dengan tujuan untuk tetap dapat melunasi kewajiban tersebut. Dengan cara mengajukan syarat dan kondisi baru yang disetujui kedua belah pihak,” jelas Ramdhan.

Restrukturisasi yang bisa dilakukan, antara lain: dengan memperpanjang tenor pinjaman, mengajukan keringanan bunga, menjaminkan sebagian aset kepada lembaga yang kredibel, mengubah strategi usaha, dan penyesuaian lain yang dapat membantu meringankan utang.

Punya Riwayat Keuangan Buruk, Gimana Solusinya?

Ketika pelaku usaha sebagai peminjam pernah memasuki fase gagal bayar di lembaga keuangan pemberi dana pinjaman, baik itu di bank atau fintech. Lalu, ingin mengajukan utang kembali, seringkali pertimbangannya lebih besar, sebab memiliki rekam jejak yang buruk.

Solusi dari permasalahan tersebut agar pengajuan pinjaman dapat diterima adalah, pertama-tama, pastikan kondisi usaha sudah membaik. Lalu, pastikan bahwa utang yang dimiliki tidak masuk dalam kategori berisiko.

“Akan lebih baik, apabila pelaku usaha sebagai peminjam, sudah melunasi utang masa lalu tersebut secara keseluruhan,” saran Ramdhan.

Jika hal tersebut sudah dilakukan, pelaku UMKM dapat memberikan surat klarifikasi ke OJK atau Bank. Jelaskan bahwa pembayaran utang sebelumnya sudah diselesaikan secara menyeluruh.

“Pelaku usaha terkait juga dapat menjelaskan apa yang menjadi penyebab utama utang tersebut sempat mengalami kendala, misal karena efek pandemi atau hal lainnya,” kata Ramdhan.

Syarat Agar UMKM Dipercaya Oleh Lembaga Keuangan

Setiap lembaga keuangan, baik itu bank atau fintech, memiliki kriteria pertimbangannya masing-masing dalam memberi kepercayaan kepada pelaku usaha sebagai peminjam. Ramdhan mengungkapkan, pihaknya pun mempunyai pertimbangan khusus.

“Produk pembiayaan Amartha adalah model pinjaman kelompok, sehingga selain penilaian atas pribadi calon peminjam, penilaian atas kelompok juga perlu dilakukan untuk menjaga kualitas dari pinjaman,” kata Ramdhan.

Ramdhan juga memaparkan faktor-faktor yang menjadi pertimbangan, agar UMKM sebagai peminjam dipercaya dapat berutang kepada pihaknya, antara lain:

  • Punya usaha yang sudah berjalan dan usaha bergerak di sektor yang berisiko rendah, misalnya perdagangan, jasa dan lainnya.
  • Membentuk majelis perkumpulan dengan sesama peminjam lain, serta bersedia menjalani sistem tanggung renteng.
  • Memiliki itikad baik dan telah disetujui oleh wali/pasangan sahnya (bapak/suami).
  • Tidak memiliki rekam jejak yang buruk di komunitasnya.
  • Dapat menyanggupi sistem pembayaran mingguan, yang akan dilunasi dalam waktu 50 minggu.
  • Bersedia hadir di pertemuan mingguan dan disiplin mengikuti peraturan dari pihak pemberi dana pinjaman.

Kapan Saat yang Tepat Bagi UMKM untuk Berutang?

Dalam berbisnis, modal tentu menjadi hal mendasar yang dibutuhkan setiap pelaku usaha, termasuk UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah). Terutama, saat mereka baru ingin memulai atau mengembangkan bisnis. Tanpa modal usaha yang cukup, bisnis tidak dapat berjalan maksimal.

Apalagi, saat ini pemerintah tengah gencar mendorong pelaku UMKM dapat terus naik kelas. Pemerintah memberi kemudahan bagi pelaku UMKM untuk mendapatkan modal usaha yang cukup. Salah satunya, dengan kolaborasi bersama perbankan maupun platform financial technology atau fintech.

Utang Bagi Pelaku UMKM, Untung atau Rugi?

Alasan pemerintah mendorong kolaborasi pelaku UMKM dengan perbankan dan fintech melalui utang atau pinjaman modal, guna mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Namun, apakah cara ini akan berdampak untung bagi pelaku UMKM, atau justru sebaliknya?

Reynold Wijaya, Co-Founder & CEO fintech P2P lending Modalku, berbagi pandangannya terkait hal ini kepada Trikinet.com. Menurutnya, utang memang seringkali dianggap hal yang pantang dilakukan. Utang kerap dianggap sebagai jalan pintas saat mengalami kesulitan finansial.

“Padahal, tidak semua utang itu buruk. Utang produktif atau utang yang dimanfaatkan dengan benar, dapat menjadi hal yang positif. Meminjam untuk kebutuhan bisnis termasuk dalam kategori produktif,” paparnya.

Utang atau pinjaman mampu menjadi bantuan bagi bisnis untuk berkembang. Utang dibutuhkan untuk menjalankan operasional bisnis dan membeli aset yang diperlukan dalam bisnis. Tetapi, jika tidak dikelola dengan baik, utang hanya akan menjadi beban.

Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Berutang

Maka dari itu, penting bagi pelaku UMKM untuk memperhatikan hal-hal yang perlu diketahui sebelum mengajukan utang atau pinjaman modal.

  • Pertama, pahami tujuan mengajukan utang. Pastikan utang sudah sesuai kebutuhan bisnis. Hindari campur tangan kebutuhan pribadi pemilik.
  • Kedua, lakukan pengelolaan finansial yang baik dengan perhitungan detail. Pastikan dana dialokasikan untuk hal-hal produktif bagi bisnis yang dijalankan.

“Para pelaku UMKM dapat mulai memantau perencanaan keuangannya sebelum melakukan pinjaman dengan cara memeriksa arus kas, memantau pertumbuhan aset, dan rasio utang,” kata Reynold.

Kemana Pelaku UMKM Dapat Berutang?

Ada pun para pelaku UMKM dapat mengajukan pinjaman ke lembaga keuangan seperti bank atau perusahaan fintech, yang sudah terdaftar di OJK (Otoritas Jasa Keuangan).

Perusahaan fintech saat ini memang tengah eksis menjadi pilihan pelaku UMKM dalam berutang. Alasannya, karena dana yang diajukan cepat cair, serta persyaratan yang diminta relatif sederhana.

“Setiap lembaga keuangan tentu memberlakukan syarat dan ketentuan yang berbeda. Di Modalku, kriteria peminjam berbeda di tiap produknya. Namun, secara umum, paling tidak usaha peminjam telah berjalan enam bulan,” ungkap Reynold.

Perlu diperhatikan, jika berniat mengajukan pinjaman ke fintech, pastikan perusahaan itu memberi penawaran yang logis, khususnya dalam hal bunga pinjaman.

Perlukah Berutang Sekarang?

Sebelum berutang, pelaku UMKM juga perlu menentukan waktu yang tepat untuk mengajukan pinjaman. Lantas, kapan saat yang tepat untuk berutang?

  • Berutang Saat Skor Kredit Bersih

Menurut Reynold, bagi pelaku UMKM, saat yang tepat untuk mengajukan pinjaman adalah saat skor kredit bersih. Saat skor kredit baik, peluang pinjaman dana yang disetujui juga akan semakin besar.

  • Saat Ingin Melakukan Ekspansi Bisnis

Saat ekspansi bisnis, dana pinjaman dapat dijadikan modal untuk menutupi berbagai pengeluaran selama proses ekspansi. Untuk diketahui, ekspansi bisnis sendiri adalah upaya memperluas jaringan usaha, guna meningkatkan keuntungan.

  • Ketika Usaha Alami Kemunduran

Berutang juga dapat menjadi jalan keluar bagi pelaku UMKM saat bisnis mengalami kemunduran. Dana pinjaman, setidaknya, dapat menyelamatkan bisnis dari risiko kebangkrutan.

Jika sudah yakin, tentukan berapa lama tenor yang dibutuhkan dalam melunasi pinjaman yang diambil. Sehingga, dana pinjaman dapat digunakan secara maksimal, serta terhindar dari potensi gagal bayar.

Bagaimana Kelola Modal dari utang?

  • Alokasikan Dana Sesuai Tujuan

Ketika dana utang atau pinjaman modal sudah cair, hal pertama yang perlu dilakukan yakni mengalokasikan dana sesuai tujuan awal. Baik itu ekspansi bisnis atau menyelamatkan bisnis yang alami kemunduran.

Jika tujuannya ekspansi bisnis, maka dapat digunakan untuk membuka cabang baru, menambah jumlah karyawan, hingga meningkatkan kualitas produksi.

Sedangkan, jika tujuannya menyelamatkan bisnis, dapat digunakan untuk menggencarkan promosi, menciptakan inovasi baru pada produk, membeli bahan baku, hingga memperbaiki pelayanan.

  • Buat Skala Prioritas

Setelah dana pinjaman cair, pelaku UMKM juga dapat membuat skala prioritas dana. Sehingga, mengetahui kebutuhan mana yang harus dipenuhi terlebih dahulu.

“Patikan pinjaman yang diperoleh dipergunakan untuk kebutuhan produktif sehingga perputaran uang menjadi jelas,” jelas Reynold.

  • Hindari Campur Tangan Keperluan Pribadi

Berikutnya, pastikan utang atau pinjaman modal tidak digunakan untuk keperluan pribadi.

  • Komitmen Cicil Setiap Bulan

Paling penting, sisihkan keuntungan bisnis untuk membayar cicilan hutang atau pinjaman hingga lunas.

Besaran Utang Ideal Bagi UMKM

Reynold menegaskan, dalam melakukan pinjaman, pelaku UMKM harus memprioritaskan membayar utang. Pun, saat mengambil pinjaman, pastikan dana yang dipinjam cukup sesuai kebutuhan saja.

“Kemudian para pelaku UMKM juga harus mempertimbangkan besaran utang sesuai dengan kondisi finansial dan kebutuhan sehingga memiliki proyeksi untuk dapat melunasi utang tersebut,” sambungnya.

Hal ini, guna menghindari besaran bunga yang semakin tinggi. Sebab, besaran utang berpengaruh pada skor kredit atau kelayakan kredit. Jika pelaku UMKM memiliki nilai utang yang besar, maka tingkat bunga yang dikenakan akan lebih tinggi.

Lantas, berapa besaran nilai utang yang masih dikategorikan sehat bagi UMKM?

Menurut Reynold, batas maksimal melakukan pinjaman bagi UMKM, idealnya dianjurkan sebesar 30% hingga 40% dari pendapatan yang dimiliki. Tujuannya, agar tidak mengganggu keuangan.

Tips Terhindar dari Kredit Macet

Di tengah masa cicilan, sering kali terjadi permasalahan yang dialami peminjam. Salah satunya kredit macet. Kredit macet adalah sebuah kondisi di mana peminjam kesulitan hingga tidak mampu membayar hutang. Mulai dari pemangkiran, penundaan serta permintaan perpanjangan masa cicilan.

Reynold mengatakan, kondisi tersebut dapat terjadi akibat kondisi yang tidak menentu. Misalnya, krisis yang dialami saat pandemi Covid-19. Kondisi ini sempat membuat pelaku UMKM mengalami penurunan omset. Sehingga, kesulitan untuk mengembalikan dana pinjaman.

Ada pun beberapa tips terhindar dari kredit macet, antara lain:

  • Dari Sisi UMKM sebagai peminjam

Lakukan pengelolaan finansial yang baik, dengan menerapkan langkah-langkah pengelolaan modal dari hutang, seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya.

“UMKM disarankan mengajukan pinjaman sesuai kebutuhan dan kemampuan finansial. Juga, diharapkan dapat mengembalikan pinjaman sesuai dengan waktu yang ditentukan,” kata Reynold.

  • Dari Sisi Pemberi Pinjaman

Selain dari sisi peminjam, pemberi pinjaman juga perlu memiliki strategi, guna mengantisipasi terjadinya kredit macet.

Pertama, dengan menerapkan prinsip responsible lending, di mana peminjam memberikan pinjaman sesuai dengan kemampuan dan kondisi finansial peminjam. Sebelum menentukan hal tersebut, pemberi pinjaman dapat melakukan assessment atau penilaian terhadap peminjam.

Assessment dilakukan secara menyeluruh saat pengajuan pinjaman, untuk memastikan peminjam memiliki kemampuan melunasi pinjaman. Setelah UMKM mendapatkan pinjaman, ada monitoring secara rutin.” tutup Reynold.

Itulah serangkaian panduan terkait cara pengelolaan modal dari hutang bagi pelaku UMKM. Pastikan Anda mengetahui hal-hal tersebut, sebelum mengajukan pinjaman. Jika pengetahuan Anda soal ini sudah matang, risiko munculnya masalah ketika berhutang semakin kecil.

Video: Kisah UMKM Sukses Mengelola Modal dari Hutang.

Bisa Bayar Dicicil, Daftar Shopee PayLater Ternyata Mudah Banget

Selain ShopeePay, kini aplikasi belanja online Shopee memiliki layanan tambahan yang memudahkan para pelanggan berbelanja online di Shopee, yakni Shopee PayLater. Cara daftar layanan Shopee PayLater ini sangat mudah.

Tapi sebelum ke sana, yuk, ketahui apa itu Shopee PayLater terlebih dahulu.

Apa Itu Shopee PayLater

Shopee Paylater atau yang sering disingkat dengan SPayLater adalah pinjaman instan yang diberikan oleh Shopee untuk Anda yang ingin berbelanja online di Shopee namun terkendala uang atau saldo ShopeePay.

Meski disebut pinjaman, Shopee PayLater memiliki bunga pinjaman yang kecil dan pinjaman dapat dicicil mulai dari 3 hingga 12 kali. Cara daftar ShopeePay Later ini pun cukup mudah. Anda hanya perlu memastikan bahwa Anda telah berbelanja di Shopee menggunakan ShopeePay minimal 5 kali.

Jika sudah, Anda akan menemukan fitur Shopee PayLater pada akun Anda. Lalu, Anda hanya perlu mendaftar dengan melakukan verifikasi KTP saja.

Cara Daftar ShopeePay Later

Setelah mengetahui apa itu Shopee Pay Later, selanjutnya ikuti langkah berikut ini untuk dapat menggunakan fitur Shopee PayLater dari Shopee.

  • Buka aplikasi Shopee.
  • Klik halaman “Saya” di pojok kanan bawah.

apa itu shopee pay later

  • Klik “SpayLater” pada bagian “Dompet Saya”.

apa itu shopee pay later

  • Klik tombol “Aktifkan Sekarang”.

apa itu shopee pay later

  • Selanjutnya, Anda akan menerima kode OTP yang dikirimkan ke WhatsApp nomor yang Anda daftarkan pada aplikasi Shopee dan lakukan verifikasi. Pastikan nomor yang Anda daftarkan pada aplikasi Shopee memiliki akun WhatsApp.

IMGapa itu shopee pay later

  • Berikutnya, akan ada 3 tahap yang harus Anda ikuti. Tahap pertama adalah upload

apa itu shopee pay later

  • Setelah KTP ter-upload, klik “Konfirmasi”.
  • Selanjutnya, isi informasi pribadi, informasi kontak darurat 1, dan informasi kontak darurat 2.
  • Klik “Lanjut”.
  • Berikutnya, verifikasi wajah. Pastikan wajah Anda terlihat jelas agar aktivasi Anda kemungkinan besar dapat disetujui.
  • Setelah berhasil, Anda akan dapat melihat hasilnya dalam beberapa detik.

Proses aktivasi Shopee PayLater memang terbilang sangat singkat. Namun, meskipun sudah mengikuti cara daftar ShopeePay Later sesuai ketentuan, tidak semua pengajuan aktivasi layanan ini langsung disetujui. Sehingga, pastikan data yang Anda berikan benar dan jelas agar peluang aktivasi SPayLater Anda disetujui lebih besar.

Video Tutorial Cara Daftar Shopee PayLater

Cerita Rupiah Cepat di Tengah Persaingan Ketat Industri Fintech Lending Indonesia

Tren penggunaan layanan pinjaman online kian berkembang pesat, baik untuk kebutuhan konsumtif (personal) atau bisnis (UMKM). Dengan kemudahan pencairan dana dan persyaratan sederhana yang ditawarkan, masyarakat lintas generasi semakin tertarik untuk bisa menggunakan platform tersebut.

Salah satu pemain yang menawarkan layanan pinjaman online adalah Rupiah Cepat. Startup ini berawal dari diskusi Yolanda Sunaryo dengan investor asal Tiongkok terkait industri fintech yang juga sedang menjamur di sana pada 2018. Rupiah Cepat adalah hasil piloting project mereka di Indonesia. Sejak awal berdiri hingga saat ini, fokusnya masih pada cashloan atau pinjaman konsumtif.

Yolanda yang saat ini menjabat sebagai CEO mengungkapkan, “Pada tahun 2018, belum ada banyak pemain fintech lending yang terdaftar. Rupiah Cepat menjadi salah satu dari 20 perusahaan pertama yang memiliki inisiatif ini. Pasarnya juga masih sangat luas dengan tingginya permintaan. Sementara masih banyak masyarakat yang belum terjangkau oleh akses perbankan atau unbankable.”

CEO Rupiah Cepat, Yolanda Sunaryo

Tepat pada tanggal 19 Desember 2019, perusahaan berhasil mendapat lisensi dari OJK. Meskipun begitu, operasional perusahaan sudah dimulai sejak Maret 2018. Rupiah Cepat menawarkan pinjaman tunai mulai dari 400 ribu – 1 juta Rupiah. Jika pengguna memiliki riwayat bersih, maka kredit yang ditawarkan bisa mencapai 10 juta Rupiah.

Hingga awal tahun 2021, pinjaman yang disalurkan oleh Rupiah Cepat berasal dari “super lender”, yaitu investor dari Tiongkok. Namun sejak bulan Mei 2021 lalu, perusahaan mulai membuka peluang untuk pendanaan publikMasyarakat yang punya dana lebih untuk investasi melalui platform Rupiah Cepat.

“Pandemi cukup memberi dampak bagi operasional perusahaan. Kami memiliki ekosistem close-loop dengan selective lender dari Tiongkok. Nah, ketika pandemi bermula dari Tiongkok, pendanaan dari lender sempat menurun cukup signifikan. Hal ini juga yang mendorong perusahaan untuk melakukan diversifikasi. Komposisinya masih 90% super lender dan 10% public lender.” ujar Yolanda.

Selama kurang lebih tiga tahun beroperasi, perusahaan telah menyalurkan hampir 11 triliun Rupiah kepada sekitar 3,5 juta total peminjam, 380 ribu di antaranya merupakan peminjam aktif. Timnya menyebutkan bahwa demografi pengguna masih terpusat di pulau Jawa dan Sumatra, namun tidak menutup kemungkinan akan berkembang seiring penetrasi pasar yang semakin luas.

Dari sisi monetasi, Rupiah Cepat mengambil untung dari platform fee yang ditagihkan kepada peminjam. Yolanda juga menambahkan ada 2 komponen biaya di luar total pinjaman yang harus dibayarkan, yaitu bunga dan platform fee, biaya untuk penggunaan platform. Hal ini disebut karena sebagai fintech lending, perusahaan dilarang melakukan usaha lain selain mempertemukan lender dan borrower.

P2P lending konsumtif di Indonesia

Dalam pasar P2P lending di Indonesia, beberapa pemain yang juga menawarkan solusi serupa termasuk Kredifazz (terafiliasi Kredivo), Asetku, Kredit Pintar, TunaiKita, Akulaku, dan masih banyak lagi. Disinggung mengenai diferensiasi layanan, Yolanda mengungkapkan bahwa sebagai salah satu dari 20 perusahaan pertama yang mendapat lisensi, Rupiah Cepat telah memiliki basis pengguna yang kuat untuk mendukung keberlanjutan bisnis.

Fintech Cashloan Populer di Indonesia

Dari sisi pendanaan, perusahaan hingga saat ini masih bertahan dengan modal awal atau bootstrap. Terkait fundraising, Yolanda menyebutkan bahwa belum ada rencana untuk penggalangan dana eksternal dalam 1-3 tahun ke depan. Hal ini bisa berubah jika ada diskusi dengan pihak pemodal yang sudah ada. Timnya saat ini sudah hampir mencapai 800 orang dengan komposisi 80% divisi operation, 50% collection, 30% lainnya customer service dan phone verification.

Maraknya pemberitaan terkait pasar UMKM yang semakin besar mendorong beberapa P2P lending untuk memperluas jangkauan produknya ke ranah pinjaman produktif. Salah satunya Akulaku yang mulai membidik para mitra UKM yang berjualan di platform e-commerce. Namun, saat ini Rupiah Cepat masih fokus pada pinjaman konsumtif karena pasarnya sendiri masih sangat banyak.

OJK secara rutin selalu mengumumkan penyelenggara Fintech Lending yang
terdaftar/berizin di OJK dan dapat diakses di website OJK dan/atau diumumkan
melalui media sosial resmi OJK. Belum lama ini, OJK sempat mengeluarkan daftar 7 pinjaman online yang dibatalkan izinnya.

Dilansir dari laman ojk.go.id, hingga 8 September 2021, jumlah pinjol resmi ada 107 penyelenggara yang terdiri dari 85 pinjol berizin dan 22 pinjol terdaftar OJK.

Tantangan yang dihadapi

Disinggung mengenai tantangan dalam menjalankan bisnis P2P lending, Yolanda mengungkapkan yang pertama terletak pada kebiasaan peminjam, “malah yang minjam bisa lebih galak” sebutnya. Hal ini berdampak pada cara kita kita menagih, bagaimana untuk bisa melakukannya dalam koridor yang beretika dan menghasilkan pengembalian.

Rupiah Cepat sendiri saat ini berhasil mempertahankan nilai TKB atau Tingkat Keberhasilan Pengembalian di angka 100%. Di samping itu, untuk meminimalkan pengaduan penagihan tidak beretika, perusahaan juga bekerja sama dengan jasa penagihan pihak ke-3 dan beberapa kuasa hukum.

Selanjutnya, isu terkait data pribadi. Meskipun saat ini masih RUU, bukan berarti hanya bisa menunggu. Timnya juga melakukan pembinaan terkait data pribadi.  Adapun aturan yang berkaitan dengan perlindungan data Pribadi tersebar di beberapa peraturan perundang-undangan, sehingga mengakibatkan pemahaman akan perlindungan data Pribadi menjadi kabur. Hal ini mendorong perlunya aturan perundang-undangan yang spesifik sehingga bisa mengakomodasi semua kebutuhan yang ada pada era teknologi saat ini.

“Industri fintech lending akan semakin bertumbuh, sekarang baru 5 tahun. Harapannya bisa bertahan hingga 10-15 tahun ke depan. Begitu juga dengan regulasi yang akan diterbitkan, semoga bukan menghambat, melainkan mendukung industri ini secara keseluruhan,” tutup Yolanda.

Application Information Will Show Up Here

Bank CTBC Indonesia Masuk ke Segmen Pinjaman Online Lewat “Dana Cinta”

PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC) resmi meluncurkan platform Kredit Tanpa Agunan (KTA) Instan Dana Cinta. Melalui platform berbasis web ini, pelanggan dapat mengajukan pinjaman secara digital dengan proses persetujuan dalam 60 detik.

Dalam keterangan pers, Presiden Direktur Bank CTBC Indonesia Iwan Satawidinata mengatakan, peluncuran KTA digital ini menandai tonggak baru perusahaan dalam menghadapi disrupsi ekonomi digital di industri keuangan dan perbankan Indonesia.

“Langkah ini menjadi komitmen kami untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan inklusi keuangan ke masyarakat yang tidak punya akses layanan perbankan,” ungkap Iwan.

Selain itu, peluang pinjaman online dinilai masih besar di Indonesia, terlebih dengan semakin teredukasinya masyarakat dengan produk ini. Hal ini semakin diperkuat juga dengan perubahan gaya hidup masyarakat yang mulai memprioritaskan kegiatan nonfisik selama masa pandemi Covid-19.

Sebelumnya beberapa bank lain juga rilis platform KTA Online serupa, misalnya Amar Bank dengan aplikasi Tunaiku, atau BRI dengan Pinang yang kini tengah disiapkan menjadi bank digital. Sementara di pasar saat ini layanan serupa lebih banyak disajikan oleh startup fintech lending.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pencairan pinjaman melalui fintech lending di 2020 tercatat sebesar Rp74,4 triliun atau naik 24% dari pencapaian di 2019, yaitu Rp58,84 triliun.

Sementara, Executive Director of Retail Banking PT Bank CTBC Indonesia Bambang Simon Simarno meyakini bahwa pertumbuhan bisnis KTA di Indonesia dapat mencapai 24% di 2021. Pihaknya menyebut CTBC Indonesia sebagai satu-satunya bank yang menawarkan persetujuan prinsipal secara instan untuk pinjaman pribadi tanpa jaminan dengan limit mencapai Rp200 juta.

Sejak tahap awal dari proses uji coba, Bank CTBC Indonesia mencatat telah menerima sebanyak 20 ribu pengajuan pinjaman online dalam kurun waktu kurang dari empat bulan. Pihaknya menargetkan pinjaman online KTA Instan Dana Cinta dapat mengantongi 50% pangsa pasar dalam lima tahun ke depan.

Sebagai informasi, Bank CTBC Indonesia bekerja sama dengan Dukcapil dan PEFINDO untuk mendukung proses pengajuan pinjaman online, mulai dari verifikasi eKYC hingga credit scoring. Pengguna dapat memperoleh persetujuan pinjaman dalam 60 detik saja, di mana pinjaman memiliki opsi tenor 6-36 bulan dengan bunga flat 0,85% per bulan.

Sekadar informasi, PT Bank CTBC Indonesia sebelumnya bernama PT Bank Chinatrust Indonesia. Saat ini saham Bank CTBC Indonesia dikuasai oleh CTBC Bank Co. Ltd sebesar 99% dan sisanya 1% oleh PT Bank Danamon Indonesia Tbk.

Maksimalkan Hobi dengan Teknologi Saat #DiRumahAja

Untuk membantu penekanan laju penyebaran virus COVID-19, kita harus mengikuti anjuran pemerintah agar selalu berada di rumah. Akan tetapi, terlalu lama berada di rumah dengan rutinitas yang itu-itu saja membuat kita kadang merasa bosan. Salah satu cara untuk mengusir kebosanan tersebut adalah dengan melakukan hobi. Tujuannya adalah untuk menghadirkan kegiatan yang berbeda selama kamu di rumah.

Kamu bisa mulai dengan kembali melakukan hobi yang sudah lama tidak dilakukan atau mulai menggeluti hobi baru yang selama ini mungkin masih jadi angan-angan untuk dilakukan. Agar lebih seru, kamu bisa memanfaatkan bantuan teknologi untuk memaksimalkan dan memberi pengalaman yang berbeda untuk hobi-hobimu tanpa perlu khawatir karena keterbatasan yang dimiliki selama masa pandemi ini.

Belajar dan Produksi Musik dari Rumah

Bila kamu selama ini memendam asa untuk menjadi musisi ternama tanah air, mungkin inilah saatnya menghabiskan waktu kosongmu untuk belajar bermain dan memproduksi musikmu sendiri dari rumah. Saat ini sudah banyak aplikasi yang dapat membantumu untuk melakukan hal tersebut. Bahkan, kamu juga bisa memulai dengan belajar menggunakan alat musik virtual dari smartphone.

Kamu juga bisa belajar dengan bantuan aplikasi tutorial yang menghadirkan banyak video pembelajaran, mission and challenge yang membuatmu makin terasah. Belajar dengan aplikasi juga membuatmu bisa belajar kapanpun dan dimanapun tanpa harus keluar rumah untuk les musik. Selain belajar, kamu juga bisa mulai memproduksi musik sendiri dengan digital music production melalui software pada laptopmu.

Explore Resep Masakan Baru Tiap Harinya

Khawatir bila makanan yang dibeli kurang higienis adalah sesuatu yang mungkin sering kita rasakan,  terutama saat masa pandemi ini. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan memasak sendiri makanan yang ingin dikonsumsi. Jangan khawatir kalau  masih baru belajar memasak, kamu bisa explore banyak resep yang tersedia di internet.

Agar tidak ragu, kamu juga bisa mempelajari langkah-langkahnya dengan melihat video tutorial yang juga banyak beredar di media sosial. Selain itu, kamu juga bisa menggunakan aplikasi untuk mencari secara spesifik resep yang berbeda tiap harinya dan saling membagikan resep yang kamu temukan selama belajar masak dari rumah ini.

Explore Sekitarmu untuk Jadi Objek Foto dan Video

Salah satu hobi yang juga bisa dilakukan dari rumah adalah fotografi dan videografi. Kamu bisa memanfaatkan kamera atau smartphone-mu untuk mengambil objek gambar dan video di sekitar rumah atau saat melakukan kegiatan hobi lainnya. Karena sedang tidak bisa kemana-kemana, ini waktunya kamu belajar untuk mengubah objek yang ada disekitarmu menjadi terlihat lebih profesional di dalam tangkapan lensa. Membuat vlog selama masa pandemi juga bisa jadi cara untuk mengatasi kebosanan. Kamu juga bisa memanfaatkan aplikasi editing untuk mengoles fotomu menjadi lebih baik dan membuat video dengan transisi yang lebih halus serta efek yang mendukung. Kamu juga bisa belajar melalui kelas-kelas online tentang fotografi dan videografi atau melihat tutorial tentang pengambilan gambar serta proses editing-nya melalui youtube.

Workout From Home dan Kesempatan Mengembangkan Skill Esports

Workout di rumah juga bisa membantumu menjaga kesehatan selama masa pandemi ini. Kamu bisa mencari tutorial workout di youtube atau menggunakan aplikasi untuk memiliki menu latihan yang lebih personal sesuai dengan keinginanmu. Aplikasi-aplikasi ini juga biasanya menyediakan milestone dan challenge sehingga kita bisa mengukur sudah sejauh mana upaya kita serta membuat kita tertantang untuk terus meningkatkan kebugaran selama masa pandemi ini. Bisa jadi, setelah masa pandemi ini kamu yang malas olahraga justru menjadikan olahraga rutin menjadi hobi barumu.

Selain melakukan olahraga fisik, kamu juga bisa mencampurkan hobi bermain game dengan olahraga melalui esports. Berbekal laptop atau smartphone, kamu bisa perlahan belajar untuk menjadi pro di suatu game yang kamu senangi sambil mengisi waktu luang. Industri esports yang sedang berkembang juga membuatmu memiliki kesempatan untuk jadi atlet esports bila kamu serius menggeluti hobi yang satu ini.

Masih banyak hobi lainnya yang bisa kamu explore dan maksimalkan dari rumah dengan bantuan teknologi seperti ilustrasi atau menulis. Selain untuk mengisi waktu, hobi juga bisa jadi media pengembangan diri yang bisa menghasilkan bila kamu geluti dengan serius. Namun ada kalanya terdapat berbagai kendala yang dihadapi dalam menekuni hobi tersebut, salah satunya perlengkapan dan peralatan yang kurang memadai.

Misalnya jika kamu ingin bereksplorasi dalam fotografi dan videografi, tentu kamu membutuhkan berbagai perangkat seperti kamera, lensa, serta berbagai tools lainnya untuk menunjang hasil karyamu agar lebih maksimal. Atau buat kamu yang sedang ingin menggeluti dunia esports, tentu butuh PC monster atau laptop gaming yang mumpuni untuk menjalankan berbagai game dengan kinerja maksimal, lengkap dengan berbagai peripherals-nya. Memang sih semua barang tersebut harganya nggak murah.

Tapi jangan khawatir, bila kamu sedang tidak ada tabungan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan produk pinjaman online seperti digibank KTA by DBS. Untuk kamu yang masih belum menjadi nasabah digibank KTA by DBS, kamu bisa mengajukan dengan:

  • Akses go.dbs.com/kta dan apply sesuai identitas diri. Kamu bisa mengajukan pinjaman tanpa agunan ini kapanpun walaupun saat dini hari.
  • Kamu bisa tunggu persetujuan hanya dalam 60 detik.
  • Unduh Aplikasi digibank by DBS di smartphone kamu.
  • Verifikasi biometrik akan dilakukan oleh agen digibank by DBS
  • Dana akan langsung cair ke rekening digibank by DBS milikmu.
  • Kamu bisa mendapatkan pinjaman cepat ini hingga Rp 80 juta.

Untuk kamu yang sudah menjadi nasabah digibank by DBS dan sudah mengunduh Aplikasi digibank by DBS, maka proses proses pengajuan digibank KTA menjadi lebih simpel, yaitu dengan tahap-tahap berikut ini:

  • Klik tombol ‘Personal Loan’ di menu utama Aplikasi digibank by DBS
  • Lengkapi data diri singkat
  • Hanya dalam 60 detik kamu bisa langsung mendapatkan konfirmasi persetujuan kredit
  • Pilih limit pinjaman dan tenor yang diinginkan
  • Lalu dana akan cair secara real-time hingga Rp 80 juta.

Ada banyak pinjaman online di luar sana namun banyak keuntungan yang ditawarkan digibank by DBS yang tidak dapat ditemukan di kompetitor lain. Untuk kamu yang masih khawatir untuk apply pinjaman digibank KTA by DBS, cek keuntungan berikut:

  • Kamu bisa apply pinjaman online dimana saja dan kapan saja melalui aplikasi digibank by DBS atau melalui website go.dbs.com/kta di smartphone atau laptop kamu. Untuk masa physical distancing seperti sekarang ini, kamu tidak perlu ribet ke cabang lagi.
  • Tidak perlu terlalu lama menunggu karena approval dalam 60 detik saja.
  • Dana langsung cair ke rekening digibank by DBS kamu hingga Rp 80 juta
  • Bunga yang ditawarkan sangat kompetitif mulai dari 0.95%
  • digibank KTA juga sangat aman dan terpercaya karena sudah terdaftar dan diawasi langsung di OJK

Dengan memiliki alat yang mendukung melalui pembelian dengan pinjaman online cepat seperti digibank by DBS, kamu bisa lebih cepat juga untuk menggeluti hobimu dengan lebih maksimal. Untuk tahu lebih lanjut, kamu bisa download aplikasi digibank by DBS atau kunjungi tautan berikut ini.

Disclosure: Artikel ini adalah konten bersponsor yang didukung oleh digibank by DBS

Membedakan Layanan Pinjaman Online yang Legal dan Ilegal

Beberapa waktu terakhir, fintech lending alias layanan pinjaman online kembali mendapatkan sorotan publik. Masih dengan kasus yang sama, yakni penagihan utang secara tidak wajar. Hal seperti itu dipastikan dilakukan oleh para penyedia jasa ilegal, para pengembang aplikasi yang tidak mendapatkan izin dan pengawasan dari OJK.

Memang, dalam kegiatan promosinya layanan pinjaman ilegal tersebut kerap menawarkan sesuatu yang menggiurkan. Namun alih-alih menyelesaikan masalah, berurusan dengan mereka justru menambah beban baru.

Sebagai upaya preventif, DailySocial mencoba melakukan penamatan untuk membedakan antara layanan pinjaman online yang legal dan ilegal. Dari pengamatan tersebut, ada beberapa ciri yang dapat dijadikan rujukan, berikut ulasannya.

Perizinan OJK

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah lembaga independen yang memiliki tugas salah satunya memberikan izin dan pengawasan terhadap pinjaman online. Setiap perusahaan yang harus mengoperasikan layanannya di Indonesia, wajib untuk terdaftar dan diawasi oleh OJK. Terkait perizinan, berikut perbedaan antara pemain legal dan ilegal.

Layanan Legal Layanan Ilegal
Terdaftar dan diawasi OJK, untuk mengetahui bisa dicek di situs OJK, biasanya diterbitkan beberapa bulan sekali. Contoh publikasi bulan Mei 2019. Tidak terdaftar di OJK. Nama perusahaan tidak tercantum dalam daftar yang dirilis oleh OJK.
Terdapat logo OJK di situs dan/atau aplikasi, beberapa layanan juga meletakkan logo Asosiasi Fintech untuk menunjukkan keanggotaannya. Biasanya terletak di bagian bawah situs. Tidak terdapat logo OJK atau asosiasi yang mewadahi industri keuangan digital di situs dan/atau aplikasi.

Contoh peletakan logo OJK dan Asosiasi Fintech di situs penyedia layanan pinjaman online:

Logo OJK di situs pinjaman online

Beberapa pemain ilegal mungkin turut menyertakan logo-logo tersebut, sehingga upaya pengecekan kembali ke situs OJK akan meningkatkan rasa aman.

Identitas Perusahaan

Fintech adalah bisnis yang diregulasi ketat, sehingga para penyelenggara harus transparan dalam memberikan informasi kepada publik, termasuk mengenai identitas perusahaan mereka. Terkait identitas bisnis, ada beberapa ciri yang dapat dijadikan rujukan untk membedakan antara pemain pinjaman online legal dan ilegal, berikut ulasan selengkapnya.

Layanan Legal Layanan Ilegal
Memiliki bentuk legal (PT atau CV) dan alamat kantor yang jelas di Indonesia. Tidak memiliki legal bisnis dan alamat kantor operasional yang jelas di Indonesia.
Jajaran manajemen seperti Direktur atau CEO dipaparkan di situs atau dapat dengan mudah ditemukan di mesin pencari seperti Google. Sulit ditemukan informasi mengenai jajaran manajemen perusahaan.
Memiliki layanan pengaduan konsumen dan media sosial yang aktif. Tidak memiliki layanan pelanggan, termasuk media sosial.

Contoh, ketika mengetik nama aplikasi atau perusahaan yang legal akan keluar informasi kantor yang cukup jelas:

Contoh informasi perusahaan fintech

Alamat kantor juga biasanya dipaparkan di situs mereka atau di akun-akun media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram atau LinkedIn.

Proses dan Informasi Pinjaman

Idealnya dalam proses pengajuan pinjaman ada beberapa tahapan yang harus dilalui. Proses tersebut dibutuhkan oleh perusahaan sebagai bahan analisis, agar meminimalkan risiko gagal bayar. Terkait dengan proses, ada juga beberapa karakteristik yang dapat dijadikan pembeda antara pemain yang memiliki izin dan tidak berizin.

Layanan Legal Layanan Ilegal
Terdapat proses seleksi yang cukup ketat, menanyakan mengenai identitas diri dan latar belakang profesi. Pertanyaan seperti pekerjaan dan penghasilan juga umum disuguhkan. Proses pendaftaran sampai pencairan relatif mudah dan singkat, biasanya modal foto dan KTP.
Informasi biaya pinjaman disampaikan secara gamblang di aplikasi atau situs. Tidak ada biaya macam-macam yang disembunyikan. Informasi pinjaman banyak yang tidak jelas, biasanya baru terlihat biaya macam-macam saat proses penagihan sudah berjalan.
Penawaran produk digulirkan melalui kanal-kanal yang kredibel, misalnya media masa, media sosial resmi perusahaan dan lain-lain. Penawaran produk cenderung memaksa, paling sering menyebarkan promo melalui SMS secara acak dari nomor atau sumber yang tidak jelas.

Contoh promo-promo produk pinjaman online via SMS yang sebaiknya diabaikan:

Contoh SMS promo pinjaman online

Bisa juga layanan ilegal tersebut menggunakan media lain untuk promosi, misalnya iklan baris, poster atau telepon. Pastikan cek informasi mengenai penyedia jasa.

Bunga Pinjaman

Kasus-kasus yang “tidak manusiawi” korban pinjaman online kebanyakan pasca dililit bunga utang yang menggelembung tinggi. Bagi penyelenggara layanan yang sudah terdaftar di otoritas dan asosiasi, pada umumnya memiliki kisaran bunga yang lebih rendah dan jangka waktu penagihan yang lebih terjangkau. Terkait bunga pinjaman, berikut karakteristik umum yang membedakan antara perusahaan fintech legal dan ilegal.

Layanan Legal Layanan Ilegal
Total bunga atau biaya pinjaman antara 0,05 s.d. 0,8 persen per hari; dengan maksimal denda adalah 100 persen dari pinjaman pokok yang diajukan. Bunga pinjaman lebih besar dan tidak memiliki batas maksimal denda. Sehingga bunga pinjaman bisa sampai beberapa kali lipat dari pinjaman pokok.
Penagihan maksimal 90 hari sejak pencairan pinjaman. Tidak memiliki batas waktu penagihan, telat beberapa hari dari tanggal pembayaran langsung ditagih.
Proses transaksi pencairan dana atau pembayaran melalui rekening resmi atas nama perusahaan terkait. Kadang menerapkan uang muka dan proses transaksi menggunakan akun bank atas nama pribadi atau menggunakan layanan e-money.

Contoh keterbukaan informasi yang mudah ditemukan di laman utama situs atau di bagian FAQ:

Informasi bunga pinjaman online

Jika pada situs tidak tertera detail bunga dan biaya pinjaman, jangan sungkan untuk menanyakan melalui layanan pelanggan yang tersedia. Pastikan informasi ini jelas sebelum lanjut meminjam.

Akses Perangkat

Kebanyakan layanan pinjaman online mengharuskan calon nasabah melakukan pengajuan melalui aplikasi mobile. Aplikasi pinjaman online itu kemudian akan meminta izin akses ke beberapa fitur di ponsel untuk proses validasi atau sekadar pengumpulan informasi. Terkait dengan akses perangkat, ada beberapa hal yang membedakan layanan fintech yang legal dan ilegal.

Layanan Legal Layanan Ilegal
Aplikasi meminta akses ke fitur kamera, lokasi, atau mikrofon. Tidak meminta akses secara keseluruhan ke perangkat ponsel. Aplikasi meminta akses ke seluruh data pribadi yang ada dalam ponsel, termasuk merekam aktivitas pesan, kontak, hingga riwayat panggilan.
Aplikasi didistribusikan secara resmi melalui Google Play Store atau App Store. Aplikasi didistribusikan dengan menyebar berkas APK, alias tidak melalui marketplace resmi.

Informasi mengenai akses ke perangkat bisa dilihat di Play Store atau App Store. Caranya ketika masuk ke laman aplikasi, klik detail informasi, lalu pilih menu App Permision. Dari sana akan diinformasikan akses apa saja yang dibutuhkan aplikasi.

Rekam Jejak

Kredibilitas dibangun melalui rekam jejak. Tidak ada salahnya ketika hendak memilih aplikasi pinjaman online maka terlebih dulu mencari testimoni dari pengguna sebelumnya. Banyak kanal testimoni yang bisa didapat, bisa melalui ulasan media, komentar di Play Store, tulisan pribadi di blog dan lain-lain.

Layanan Legal Layanan Ilegal
Profil perusahaan atau pimpinan pernah diliput media yang kredibel. Banyak ditemukan citra negatif di kanal berita atau forum online.
Memiliki prosedur baik terkait penagihan, dilihat dari testimoni pelanggan sebelumnya. Melakukan intimidasi saat melakukan penagihan, dilihat dari testimoni pelanggan sebelumnya.

***

Berikut rangkuman ulasan di atas dalam infografis:

 

Membedakan Pinjaman Online Legal dan Ilegal DailySocial

Cara Mengajukan Pinjaman Online di Tokopedia

Produk keuangan di Tokopedia semakin luas. Selain menawarkan investasi Reksadana dan emas, Tokopedia sekarang juga memiliki dua produk pinjaman, yaitu pinjaman online dan pinjaman modal. Keduanya punya target berbeda, di mana pinjaman online ditujukan untuk konsumen secara luas, sedangkan pinjaman modal khusus untuk pemilik lapak di sana.

Nah, kali ini kita akan mengulas cara mengajukan pinjaman online di Tokopedia, bagaimana prosedur dan langkah-langkahnya.

Persiapan

  • Siapkan kartu tanda pengenal KTP

Langkah Pengajuan Pinjaman Online

  • Jalankan aplikasi Tokopedia kemudian tap menu Keuangan – Pinjaman Online.

Screenshot_20190523-094241_Tokopedia

  • Pinjaman Online sendiri terdiri dari tiga pilihan produk, dana instan, tanpa jaminan dan dengan jaminan. Kita akan coba produk dana instan dan tanpa jaminan, sedangkan untuk produk jaminan prosesnya hampir sama dengan tanpa jaminan.
  • Jadi, sekarang pilih produk dana instan dan tap tombol Cari Pinjaman.

Screenshot_20190523-094348_Tokopedia

  • Untuk bisa mengajukan pinjaman online jenis ini, Anda wajib menghubungkan perangkat terlebih dahulu. Sistem akan secara otomatis membaca nomor ponsel yang Anda daftarkan di akun Tokopedia.

Screenshot_20190523-094546_Tokopedia

  • Lanjutkan dengan menyentuh tombol Kirim SMS Verifikasi, tunggu pesan singkat dari Tokopedia kemudian masukkan enam digit kode yang dikirim di SMS tersebut ke form verifikasi.

Screenshot_20190523-094613_Tokopedia

  • Setelah verifikasi berhasil, sistem akan meminta Anda mengunggah foto kartu tanda penduduk dan juga foto selfie yang memegang kartu tersebut. Kedua foto harus jelas dan utuh.

Screenshot_20190523-094827_Tokopedia

  • Setelah proses ini diselesaikan, Anda akan diminta mengisi biodata lengkap sesuai dengan yang sebenarnya. Ketika semua data sudah terisi, Tokopedia akan melakukan verifikasi secara manual. Jika disetujui, pinjaman akan dicairkan ke rekening yang juga sudah Anda sertakan dalam formulir.
  • Sekarang kita coba ajukan pinjaman online jenis tanpa jaminan. Tentukan nominal pinjaman kemudian tap tombol Cari Pinjaman.

Screenshot_20190523-094530_Tokopedia

  • Isi biodata secara lengkap termasuk informasi usaha Anda.
  • Apabila sudah terisi semua, tap tombol Terapkan.

Screenshot_20190523-095015_Tokopedia

  • Sistem selanjutnya akan mencarikan mitra pinjaman online yang sesuai dengan kriteria Anda.
  • Tinggal pilih, Anda mau yang mana.

Screenshot_20190523-095200_Tokopedia

  • Setiap mitra yang dipilih mempunyai syarat dokumen dan kriteria tertentu. Anda bisa membacanya di menu Dokumen $ Syarat Ketentuan. Jika semua sudah jelas, langsung tap tombol Ajukan.

Screenshot_20190523-095221_Tokopedia

  • Sama, sistem juga akan meminta foto kartu tanda penduduk yang asli dan juga foto Anda memegang kartu tersebut.

Screenshot_20190523-095232_Tokopedia

  • Selanjutnya, Anda akan diminta untuk mengisi beberapa informasi tambahan dan ketika tahapan ini diselesaikan, Anda tinggal menunggu proses verifikasi.

Proses approval pinjaman online ini tidaklah sama antara satu mitra ke mitra lainnya. Tapi secara umum hasil verifikasi akan tuntas dalam 1×24 jam.

Dompet Kilat Hadirkan Layanan Fintech Lending untuk Masyarakat Kelas Bawah

Layanan digital berbasis fintech lending terus hadir di pasar Indonesia. Dompet Kilat jadi salah satu platform yang turut meramaikan. Resmi beroperasi di awal tahun ini, Dompet Kilat secara spesifik menargetkan kalangan bawah (berpenghasilan rendah) dengan nominal pinjaman kecil dan jangka waktu yang relatif singkat.

“Kami ingin menciptakan produk keuangan khusus menyasar kalangan bawah. Tapi dalam berjalannya waktu kita melihat bahwa sebetulnya kebutuhan itu tidak hanya untuk pinjaman konsumen, tetapi banyak yang terkait dengan kegiatan modal kerja,” terang founder Dompet Kilat, Sunu Widyatmoko

Di Dompet Kilat pengguna bisa mengajukan pinjaman dengan pilihan tenor mulai dari 7 hari, 15 hari, hingga 21 hari dengan kisaran pinjaman mulai dari 500 ribu Rupiah hingga 2 juta Rupiah. Bunga yang dikenakan berkisar 10% untuk setiap pinjaman.

Sementara untuk syarat pengajuan pinjaman, Dompet Kilat hanya membutuhkan KTP. Bila pengguna memiliki dan mau mengunggah slip gaji, maka akan mempercepat karena tidak akan lagi diwawancara melalui email.

Dompet Kilat sendiri baru beroperasi pada Februari 2018, meski perusahaannya sudah berdiri sejak tahun 2017 silam di bawah PT Indo Fin Tek. Saat ini layanannya sudah berizin dan diawasi oleh OJK.

Mengusung konsep p2p lending Dompet Kilat paham betul bahwa ada risiko besar yang harus ditanggung, untuk itu hingga saat ini Dompet Kilat masih belum membuka secara penuh layanannya untuk pengguna yang ingin menjadi penyedia dana. Dompet Kilat masih membatasi hanya untuk institusi dan individu dengan kriteria tertentu.

“Kerena risiko pinjaman di sektor ini relatif besar, saat ini kita masih dalam proses analisis dan risk modeling-nya. Untuk risk modeling membutuhkan data yang relatif besar, jadi kami belum membuka pintu besar-besar untuk umum. Kami  hanya berbicara di kalangan tertentu, institusi atau individu yang sangat memahami konsep risiko,” lanjut Sunu menjelaskan.

Di Indonesia Dompet Kilat akan bersaing dengan banyak pemain lain, baik yang berasal dari luar negeri maupun dalam negeri. Kendati demikian Sunu optimis dengan peluang yang dimiliki oleh Dompet Kilat. Selain potensi pasar yang besar, Dompet Kilat juga terus berusaha memberikan literasi keuangan untuk memberikan wawasan bagi masyarakat dan menghindarkan dari jeratan layanan teknologi finansial ilegal yang mulai banyak di Indonesia.

“Kita sangat optimis dengan market Indonesia bahwa banyak masyarakat yang masih belum tersentuh layanan perbankan, atau layanan pinjaman profesional, jadi menurut saya pintu untuk layanan fintech terbuka lebar, hanya tugas kita semua adalah bagaimana agar image tentang fintech ini tidak negatif karena pemain ilegal,” lanjut Sunu.

Ke depannya Sunu bercita-cita menjadikan Dompet Kilat sebuah layanan yang bisa membantu individu untuk menjadi wirausahawan dengan memudahkan mereka mendapatkan modal. Hal ini tidak terlepas dari besarnya potensi usaha mikro di Indonesia.

“Saya punya impian untuk membantu setiap individu untuk menjadi wiraswasta. Karena saya percaya kegiatan usaha mikro di Indonesia potensinya sangat besar,” tutup Sunu.

Application Information Will Show Up Here

Laporan Google Indonesia: Lebih​ ​dari​ ​70%​ ​Orang​ ​Indonesia​ ​Mencari​ ​Informasi​ ​Keuangan Online

Sebagai salah satu mesin pencari paling popular, Google telah menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari orang banyak untuk menemukan informasi hingga rekomendasi secara online. Salah satu informasi yang paling dicari oleh orang adalah informasi keuangan, pinjaman uang hingga tabungan. Makin banyaknya layanan fintech (financial technology) saat ini ternyata sudah menarik perhatian orang banyak untuk menemukan pinjaman yang tepat saat ini.

Melihat besarnya minat dari orang banyak, Google Indonesia meluncurkan laporan “Think Finance” baru dari Google dan Kantar/TNS, seputar gambaran umum tentang proses kompleks yang dilalui nasabah sebelum akhirnya melakukan pembelian. Survei ini dilakukan melalui wawancara dengan 501 orang Indonesia pengguna internet yang mengambil pinjaman pribadi atau mendaftar kartu kredit dalam satu tahun ke belakang.

Gambaran jelas pinjaman yang sesuai

Beberapa data menarik yang dihasilkan dari riset tersebut mengungkapkan, sebanyak 74% orang atau nasabah melakukan riset secara online sebelum menentukan pinjaman yang tepat untuk mereka. Sementara waktu rata-rata dari pertama kali terpikir sampai akhirnya membeli produk adalah 26 hari. Alasan utama nasabah mengambil pinjaman antara lain keadaan darurat (37%) dan peristiwa besar dalam hidup seperti menikah atau memiliki bayi (26%). Orang Indonesia mengajukan rata-rata 11 pertanyaan untuk mendapatkan jawaban yang mereka butuhkan.

Fakta menarik lainnya yang disampaikan dalam laporan tersebut adalah orang biasanya menggunakan referensi baik offline maupun online dalam melakukan riset, dan Google Penelusuran menjadi sumber informasi paling bermanfaat kedua. Setidaknya separuh (54%) dari orang Indonesia mengatakan bahwa mereka mencari informasi untuk membantu menyaring opsi dan menemukan fitur terbaik.

Hal lain yang juga disampaikan dari laporan tersebut adalah, besarnya pengaruh dari testimoni hingga rekomendasi yang beredar secara online terkait bank hingga layanan keuangan yang telah digunakan. Proses penyaringan ini dilakukan setidaknya 7 dari 10 orang (72%) membuat ulasan dan rekomendasi online sedangkan 4 dari 10 orang (42%) melakukan riset lebih lanjut setelah mengambil pinjaman.

Kurangnya informasi keuangan dari instansi terkait

Besarnya jumlah orang Indonesia yang melakukan pencarian secara online memanfaatkan Google Penelusuran, membuktikan bahwa saat ini informasi yang tersedia di situs bank hingga layanan keuangan belum memuaskan orang banyak. Setidaknya 8 dari 10 orang (83%) tidak memiliki atau kekurangan informasi tentang cara mengajukan permohonan kartu kredit atau pinjaman pribadi dan mereka cenderung tidak mencari informasi di situs perusahaan keuangan, tidak sampai satu dari sepuluh orang (6%) melakukannya.

Untuk itu Google menyarankan bagi pihak terkait untuk bisa memberikan informasi yang relevan dan tidak terlalu rumit untuk nasabah atau calon nasabah. Dengan demikian bisa membantu mereka menemukan informasi dengan mudah secara online.