Tokopedia Gaet Laku6 Buat Fitur Tukar Tambah Ponsel Secara Online

Tokopedia baru-baru ini merilis fitur Tukar Tambah, hasil kerja sama strategis dengan situs jual beli ponsel bekas Laku6. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk tukar tambah handphone lewat aplikasi tanpa harus datang ke gerai offline.

Perilisan fitur ini dirumorkan membuat Tokopedia mengucurkan sejumlah dana investasi untuk Laku6. Namun pihak Tokopedia enggan mengonfirmasi rumor tersebut.

“Kami tidak berkomentar atas rumor pasar,” kata VP of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak kepada DailySocial.

Sebelumnya, pihak Tokopedia juga menolak terkait rumor investasi untuk marketplace produk pernikahan Bridestory.

Fitur Tukar Tambah

Tukar Tambah sementara ini baru bisa dijangkau oleh pengguna Tokopedia yang berada di Jabodetabek saja dan khusus tersedia untuk pengguna Android. Pengguna cukup mencari jenis handphone baru yang diinginkan dari toko-toko yang mengikuti program Tukar Tambah. Toko-toko tersebut di antaranya Official Store Erafone, Samsung, Asus, dan Telesindo Shop.

Lalu, pilih tombol Tukar Tambah untuk menjalankan sistem pengecekan software dan hardware terhadap handphone pengguna. Pengecekan ini mulai dari layar sentuh, tombol volume, accelerometer, IMEI, Wifi, tampak depan dan belakang.

Setelah itu, Tokopedia akan memberikan harga terhadap handphone pengguna. Jika setuju, cukup menyelesaikan transaksi yang terdiri atas harga handphone lama dikurangi harga handphone baru, ditambah biaya pengiriman dan asuransi.

Kemudian, pilih jadwal penjemputan handphone yang mau ditukarkan, dan pemberian handphone baru sesuai dengan jadwal pengguna dengan kurir. Apabila pengguna ingin menukar secara offline, telah tersedia di outlet Erafone Kota Kosablanka dan Erafone Mall Ambassador. Hanya saja, seluruh penjualan harus tetap dilakukan secara online.

Ada biaya tambahan yang dibebankan pengguna apabila transaksi dibatalkan. Misalnya karena kondisi atau IMEI tidak sesuai dengan yang diberikan ke Tokopedia, atau pembeli tidak ada di tempat dan waktu yang sudah ditentukan dan disepakati oleh kurir.

Application Information Will Show Up Here

Apakah Ada “Sesuatu” Antara Tokopedia dan Bridestory?

Hari ini, DealStreetAsia menerbitkan berita mengenai kemungkinan akuisisi 100 persen saham marketplace produk pernikahan ternama Bridestory oleh marketplace terkemuka Tokopedia. Dalam kegamangan informasi akan transaksi yang mungkin (atau tidak) terjadi, kabar burung telah menyebar. Ada setidaknya tiga sumber yang menginformasikan kepada kami soal ini sebelum DealStreetAsia mempublikasikan artikelnya, namun CEO kedua belah pihak masih enggan memberikan keterangan lebih lanjut.

Menanggapi pertanyaan DailySocial, CEO Bridestory Kevin Mintaraga menyatakan kami menerima “informasi yang salah”, sementara CEO Tokopedia William Tanuwijaya, dengan singkat mengungkapkan bahwa ia tidak menanggapi rumor pasar.

Sekalipun sama-sama menjadi marketplace, Tokopedia dan Bridestory memiliki pasar yang berbeda. Kecil kemungkinan tujuannya untuk akuisisi pegawai (mungkin beberapa pegawai bisa berbagi fungsi yang sama), karena Bridestory kini tengah mendominasi pasar. Perkiraan terdekat adalah mereka berkolaborasi dalam usaha mendominasi pasar masing-masing.

Tokopedia memiliki dana yang cukup di lumbung mereka, sementara menginformasikan ke media tentang langkah akuisisi bukanlah tradisi mereka. Kami menemukan adanya sebuah akuisisi (lebih tepatnya akuisisi pegawai) yang pernah dilakukannya namun tidak ada pernyataan resmi sampai saat ini.

Berdiri sejak tahun 2014, Bridestory digawangi oleh Mintaraga dan Doni Hanafi. Tanpa ada jumlah investasi yang diumumkan setelah melalui setidaknya empat putaran pendanaan, termasuk dari angel investor, DealStreetAsia menyebutkan valuasi Bridestory bisa mencapai $50 juta (lebih dari 700 miliar Rupiah) — jumlah yang belum seberapa dibandingkan Tokopedia yang menjadi startup dengan valuasi terbesar kedua di Indonesia senilai $7 miliar (lebih dari 100 triliun Rupiah) , setelah pendanaan teranyar yang dipimpin Softbank Vision Fund dan Alibaba akhir tahun kemarin.


Artikel asli dalam bahasa Inggris, diterjemahkan oleh Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Is Something Really Brewing Between Tokopedia and Bridestory?

DealStreetAsia today comes up with a story about possible 100 per cent acquisition of leading wedding marketplace Bridestory by the leading general marketplace Tokopedia. While we still puzzle on why this transaction may (or may not) happen, we do hear similar thing from the street. At least three different sources have told us about this story way before DealStreetAsia publishes its article, but CEO from both side are not keen to share the details.

Answering DailySocial‘s question, Kevin Mintaraga, Bridestory’s CEO, said we receive “a wrong information”, while William Tanuwijaya, Tokopedia’s CEO, shortly said he doesn’t comment on market rumor.

While both are marketplace, Tokopedia and Bridestory serve different market. With low possibility of acqui-hire (some employees may share function in both companies), Bridestory is currently the market leader, one possible guess is they team up to dominate their respective market.

Tokopedia has sufficient cash in its war chest, while telling media about acquisition is not part of its culture. We recognize at least one acquisition (acqui-hire to be exact) has been made in the past and no official statement is released until today.

Founded in 2014, Bridestory is led by Mintaraga and Doni Hanafi. With no disclosed amount of total funding after at least four funding round, including angel round, DealStreetAsia said Bridestory’s likely valuation will be up to $50 million — a modest amount since Tokopedia has the second highest valuation among startups in Indonesia with $7 billion, after the latest funding led by Softbank Vision Fund and Alibaba last year.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

[Panduan Pemula] Cara Cek Status Pembelian dan Melacak Paket di Tokopedia

Biasanya, setelah melakukan pembelian di Tokopedia, pembeli pemula cenderung merasa gelisah menunggu paket tiba di rumah. Wajar, di marketplace sekelas Tokopedia sekalipun tak luput dari kasus penipuan. Selalu ada cara bagi oknum nakal untuk mendapatkan keuntungan dari pembeli pemula.

Tokopedia sendiri sudah memiliki fitur yang semakin lengkap, beberapa di antaranya fitur pengecekan status pesanan dan kini juga sudah disediakan tombol Lacak yang memperkenankan pembeli mengikuti pergerakan paket di setiap titiknya.

  • Untuk mengecek status pesanan, klik ikon lonceng di kanan atas aplikasi Tokopedia.

Screenshot_2019-05-15-09-57-06-320_com.tokopedia.tkpd

  • Ketika muncul menu dropdown, Anda akan mendapati angka berwarna merah di salah satu opsi, bisa saja di Menunggu Konfirmasi (artinya pesanan sedang menunggu konfirmasi), Sedang Diproses atau Sedang Dikirim. Di kasus ini, pesanan saya ternyata Sedang Dikirim. Maka, tap saja opsi tersebut.

Screenshot_2019-05-15-09-57-14-735_com.tokopedia.tkpd

  • Selanjutnya Anda akan mendapati nama barang yang Anda pesan, tap saja.

Screenshot_2019-05-15-09-57-23-451_com.tokopedia.tkpd

  • Ini adalah rincian pesanan Anda, di mana Anda dapat menemukan status pesanan di bagian teratas. Kemudian informasi tanggal pembelian no invoice, kemudian pilihan ekspedisi dan juga nomor resi.
  • Jika Anda ingin melacak paket yang dikirimkan, tinggal tap tombol Lacak.

Screenshot_2019-05-15-09-57-30-423_com.tokopedia.tkpd

  • Seperti ini hasil pelacakan yang saya lakukan. Informasi ini sudah saya bandingkan dengan pelacakan melalui situs resmi JNE dan hasilnya benar-benar sama.

Screenshot_2019-05-15-09-57-37-847_com.tokopedia.tkpdaaa

  • Jika Anda masih membutuhkan informasi terkait paket, Anda juga bisa menanyakan langsung ke penjual dengan men-tap tombol Tanya Penjual kemudian bercakap-cakap melalui fitur chat yang disediakan.

Screenshot_2019-05-15-09-57-57-385_com.tokopedia.tkpd

Demikian tadi cara memeriksa status barang dan melacak paket di Tokopedia, semoga membuat Anda lebih tenang menunggu paket sampai di rumah.

Tokopedia Perkenalkan Layanan “Fulfillment” TokoCabang

Tokopedia memperkenalkan layanan fulfillment TokoCabang untuk permudah merchant menjangkau konsumen tanpa harus buka gudang sendiri. Layanan ini sekaligus menunjukkan komitmen perusahaan yang kini ingin menjadi platform IaaS.

Dalam wawancara sebelumnya bersama DailySocial, Head of Fulfillment Tokopedia Erwin Dwi Saputra menerangkan gudang pintar (TokoCabang) ini bisa dimanfaatkan para penjual untuk menaruh persediaan produk di wilayah-wilayah di mana tingkat permintaannya cenderung tinggi.

Pembeli di wilayah tersebut pada akhirnya bisa mendapatkan kebutuhannya dengan lebih efisien karena ongkos kirim yang lebih murah dan waktu pengiriman lebih singkat.

“Inovasi seperti ini diharapkan bisa membawa solusi nyata bagi ekosistem perdagangan online, mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di Indonesia,” kata Erwin.

Perusahaan sudah mulai menghadirkan gudang-gudang pintar ini di beberapa kota di Indonesia sebagai langkah awal dan inisiatif tersebut akan diumumkan secara resmi dalam waktu dekat.

“Inovasi-inovasi di atas kami percaya akan menjadi lompatan berikutnya, yang dapat mengakselerasi pencapaian misi kami untuk pemerataan ekonomi secara digital di Indonesia.”

Model bisnis TokoCabang

Erwin tidak menjelaskan di mana saja lokasi TokoCabang. Menurut informasi resmi di situs, layanan ini dijalankan oleh mitra yang ditunjuk perusahaan, yakni PT Bintang Digital Internasional.

Partner ini akan bertanggung jawab untuk seluruh proses fulfillment, mulai dari pengelolaan pesanan, pembalasan chat dan diskusi produk, pergudangan, pengemasan, hingga pengiriman produk melalui agen logistik last mile ke pembeli.

TokoCabang tidak bisa digunakan merchant untuk menyimpan produk yang dilarang diperdagangkan Tokopedia, makanan dan minuman segar, produk yang sudah kadaluarsa, dimensi melebihi 40cm x 28cm x 28cm, dan produk aerosol.

Merchant yang bisa memanfaatkan TokoCabang ini minimum memiliki reputasi Gold 1 atau Official Store. Beberapa nama merchant yang telah bergabung adalah Audio Technica, EMPO, Jabra, Pioneer, dan Ria Miranda.

Ketika merchant telah terpilih, mereka dapat menempatkan stok produk ke lokasi fulfillment yang dituju. Ada dua komponen biaya yang dikenakan merchant apabila ingin memanfaatkan TokoCabang, yakni handling fee sebesar Rp3.000 per item untuk produk terjual yang dilayani dan storage fee sebesar Rp2.000 per item setiap bulan untuk produk yang tersimpan di gudang lebih dari 60 hari.

Diklaim biaya tersebut lebih efisien ketimbang merchant harus membuka cabang atau gudang sendiri, memperhatikan biaya pekerja, biaya pengemasan, dan beban gudang.

Application Information Will Show Up Here

[Panduan Pemula] Memulai Investasi Emas di TokoPedia

Tak hanya investasi Reksadana, di Tokopedia Anda juga bisa berinvestasi ke emas, instrumen investasi konvensional tertua yang juga paling aman dan tingkat likuiditasnya terbilang tinggi.

Bukan hanya soal kemudahan berinvestasi, Tokopedia juga memberlakukan batasan investasi yang sangat rendah. Bahkan dengan uang Rp 1.000, Anda sudah bisa memiliki emas sebagai modal investasi.

Nah, artikel ini akan memberikan petunjuk langkah demi langkah bagaimana cara membeli emas di Tokopedia dan memulai investasi.

Membeli Emas di Aplikasi Tokopedia Android

  • Unduh dan instal dulu aplikasi TokoPedia jika Anda belum punya.
  • Jalankan, kemudian buat akun dahulu, baca tutorialnya di sini.
  • Setelah akun berhasil dibuat, temukan kategori produk Keuangan – Emas.

Screenshot_2018-08-09-14-33-16-439_com.tokopedia.tkpd

 

  • Saat pertama kali menjalankan lapak emas di Tokopedia, Anda akan melihat pesan seperti ini. Untuk melanjutkan, tinggal tap tombol Mulai Investasi Emas.

Screenshot_2018-08-09-14-33-47-493_com.tokopedia.tkpd

 

  • Sampailah di akun Anda, sekarang lanjutkan dengan men-tap tombol Beli Emas.

Screenshot_2018-08-09-14-34-31-767_com.tokopedia.tkpd

 

  • Sekarang, masukkan nilai uang yang ingin dibelanjakan atau nilai emas yang ingin dibeli. Jika sudah benar, tap tombol Beli Emas.

Screenshot_2018-08-09-14-35-31-776_com.tokopedia.tkpd

 

  • Pilih jenis pembayaran lalu tap Bayar.

Screenshot_2018-08-09-14-36-04-303_com.tokopedia.tkpd

 

Membeli Emas di Situs Tokopedia via Desktop

  • Untuk membeli emas di situs Tokopedia melalui desktop atau laptop, kunjungi web resminya.
  • Login ke akun Anda. Jika sudah pernah bikin akun, tinggal login. Tapi jika belum, daftar dahulu.
  • Setelah login, klik Kategori kemudian klik Emas.
  • Seperti di mobile, Anda juga akan disambut oleh semacam profil investasi yang ditawarkan oleh Tokopedia. Untuk memulai, klik tombol Mulai Investasi Emas.

cara membeli emas di tokopedia web_1

 

  • Masukkan nominal uang yang dibelanjakan ke emas, atau bisa juga dengan menentukan nilai emas yang ingin dibeli. Kemudian klik tombol Beli Emas.

cara membeli emas di tokopedia web_2

 

  • Selanjutnya pilih metode pembayaran yang cocok untuk Anda.

cara membeli emas di tokopedia web_3

 

  • Terakhir, klik Bayar.

cara membeli emas di tokopedia web_4

 

Setelah proses pemesanan selesai, Anda dapat melakukan pembayaran sesuai metode yang Anda pilih di atas. Proses verifikasi akan berjalan otomatis setelah dana diterima oleh Tokopedia.

Catatan

Beberapa hal yang perlu diketahui setelah memutuskan berinvestasi emas di Tokopedia

  • Harga emas di Tokopedia Emas mengikuti harga resmi emas dunia yang dapat berubah sewaktu – waktu. Selain itu, proses transaksi jual beli emas online di Tokopedia Emas jauh lebih mudah dan transparan.
  • Tokopedia Emas dapat diakses 24/7 nonstop. Anda juga bisa selalu mengecek harga emas dunia hari ini secara online.
  • Investasi emas tercatat di Tokopedia tanpa batasan waktu dan bebas biaya penyimpanan.

Ramai Beradu Teknologi Realisasikan “Smart Logistics”

Sekitar tiga tahun lalu, saya berkesempatan mewawancarai mantan petinggi sebuah situs e-commerce raksasa. Dia menanyakan suatu hal kepada saya, apakah saya pernah belanja di tempatnya? Berapa lama pengirimannya? dan pertanyaan berkaitan lainnya.

Saya pun menjawabnya sambil mengira-ngira. Seingat saya pesanan sampai di tujuan dua hari setelah pembayaran dilakukan.

Ia kemudian mengernyitkan dahi dan bergumam, “Hmm, itu masih cukup lama. Lokasi tokonya di Jakarta juga kan ya?”

Saya menjawab, “Sepertinya begitu. Oh, itu masih kurang cepat ya? Padahal saya sudah [merasa] puas.”

“Itu masih kurang cepat karena pengiriman dalam kota,” ungkapnya. Kami melalui intermezzo tersebut dan melanjutkan wawancara.

Bagi konsumen, semakin cepat barang sampai di tangan akan semakin baik pengalamannya, termasuk menggiring mereka jadi loyal terhadap suatu brand.

Di balik segudang masalah yang Indonesia miliki, hal inilah yang membuat industri logistik belakangan jadi seksi untuk diseriusi. Industri ini turut berpengaruh besar ke ekosistem e-commerce namun inovasinya cenderung lamban.

Menurut Kemenhub, biaya logistik di Indonesia sekitar 29% dari total PDB di 2018, lebih besar dibanding angka 24% di tahun 2016. Data Bank Dunia di tahun yang sama memperlihatkan, Indonesia ada di posisi ke-63 dari 160 negara untuk indeks performa logistik.

Belakangan ini mulai ramai konsep smart logistics sebagai upaya modernisasi cara kerja logistik dengan teknologi. Tujuannya agar dapat menekan ongkos operasional dan pelayanan untuk konsumen tetap prima.

Di Tiongkok, konsep ini sudah lebih dahulu diterapkan. Menurut laporan JustLogsIt dan Bank of China di tahun 2016, Negeri Tirai Bambu tersebut berhasil menurunkan ongkos logistik selama satu dekade terakhir. Pada 2015, rasionya terhadap PDB adalah 16%.

Ongkos ini dipengaruhi tiga hal, yaitu biaya transportasi, pergudangan, dan manajemen yang di dalamnya mencakup soal upah.

Pengembangan smart logistics di Tiongkok dipicu buruknya kualitas gudang dan distribusi di negara tersebut, yang mendorong perusahaan e-commerce, seperti Alibaba (lewat Cainiao Network) dan JD.com (lewat JX), untuk mengoperasikan sistem logistik secara mandiri.

Sampai akhir 2015, sebanyak enam pemain ritel online telah membangun 49 logistics hubs, 200 regional distribution centers, dan 1.000 sub distribution centers. Alibaba memiliki penetrasi pasar 60% untuk pengiriman kurir instan, sementara JD.com 26,4% pada 2015.

Untuk mendorong efisiensi, pemerintah Tiongkok merilis peta jalan “Long Term Plan of China Logistics Industry Development” (2014-2020) yang merintis pengembangan konsep sistem logistik modern untuk mencapai pertumbuhan tahunan 8% dari industri logistik, dengan proporsi 7,5% terhadap PDB di 2020.

Pemahaman smart logistics

Berkaca dari fakta yang terjadi dan roadmap pemerintah Tiongkok, smart logistics bertujuan meningkatkan efisiensi industri logistik secara keseluruhan dengan pemanfaatan teknologi.

Di dalam proses logistik ada kombinasi berbagai fungsi, dari transportasi, pergudangan, pengemasan, distribusi, penyimpanan dan analisis informasi logistik dan sebagainya.

Pemanfaatan smart logistics dapat berupa penggunaan RFID (Radio Frequency Identification), GPS, komputasi awan, dan teknologi informasi lainnya ke dalam proses logistik, sehingga terjadi efisiensi dan penghematan ongkos. Bisa dikatakan smart logistics tidak jauh berbeda dengan logistics 4.0.

Menurut CEO Waresix Andree Susanto, hal ini adalah dimensi baru dalam manajemen logistik yang menggunakan aliran data untuk mendapatkan wawasan baru untuk mengoptimalkan operasi. Pelanggan pun akan puas dan melindungi bisnis mereka.

“Komponen penting untuk smart logistics akan terhubung dengan data, analitik canggih, keputusan otonom, dan IoT. Oleh karena itu, smart logistics akan memainkan peran yang sangat penting untuk merampingkan proses antara e-commerce marketplace – penjual – perusahaan logistik – dan konsumen akhir,” katanya kepada DailySocial.

Tidak sebatas penggunaan teknologi, menurut Head of Corp Communications & Public Affairs JD.id Teddy Arifianto, smart logistics juga harus dimulai dari mengubah mindset orang-orang, baik dari sisi penyedia layanan hingga konsumen.

“Sehingga terdapat sinergi utilitas yang terintegrasi end-to-end dan akhirnya membawa dampak tidak hanya dari sisi profit untuk bisnis, tapi juga buat hidup manusia itu sendiri,” terang Teddy.

SVP of Operations & SVP Product Management Blibli Lisa Widodo menambahkan, smart logistics bertujuan untuk memenuhi harapan konsumen yang sangat besar untuk pengiriman barang yang cepat, tepat waktu sesuai estimasi, biaya efisien, bisa dilacak posisinya, sehingga aman dari risiko barang hilang atau rusak.

“Kelebihan tambahannya adalah jadwal pengiriman dan alamat pengiriman yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan konsumen,” katanya.

Menurut Huatai Securities, smart logistics didukung empat aspek, yakni jaringan sensor, jaringan seluler dan internet, komputasi awan, dan aplikasi layanan. Kombinasi tersebut menghasilkan manajemen yang komprehensif dari aliran material dan aliran informasi seluruh rantai logistik.

Dari sumber yang sama diklaim hasil implementasi smart logistics diprediksi akan maksimal. Pertama, gudang modern dapat menghemat 70% biaya ruang dibandingkan gudang tradisional. Kedua, smart logistik dapat mengurangi 80% biaya tenaga kerja di segmen pergudangan.

Ketiga, melalui pemantauan penuh seluruh proses transfer dan penyimpanan bahan, efisiensi dan tingkat akurasi akan semakin meningkat. Selain itu, dari big data yang dikumpulkan sistem smart logistics, perusahaan logistik dapat memberikan lebih banyak nilai tambah untuk pelanggan.

Peluang bisnis baru

Lantaran smart logistics memiliki banyak kombinasi proses di dalamnya, hal ini menimbulkan peluang bisnis baru yang bisa dipertimbangkan pelaku logistik agar tetap adaptif dengan perkembangan teknologi. Peluang tersebut berbentuk menawarkan layanan maupun model bisnis baru dan digitalisasi kegiatan operasional inti.

Berdasarkan laporan PwC bertajuk “Industry 4.0: Digital Supply Chain-Logistic Autumn Conference” yang terbit tahun 2016, penawaran layanan bisa dilakukan dengan menerapkan end-to-end integrated supply chain system. Ini memungkinkan perusahaan memiliki rantai distribusi terintegrasi dari supplier, production, distribution, hingga customer.

Sistem tersebut akan memudahkan perusahaan mulai dari proses administrasi, pencatatan arus barang keluar masuk gudang, database yang terintegrasi hingga pemasaran. Terkait pencatatan arus keluar masuk barang, pelaku bisa menawarkan solusi warehouse management system ke konsumen B2B yang memungkinkan manajemen gudang secara real time, akurat, dan teroptimasi.

Model bisnis baru lainnya untuk konsumen B2B adalah dalam hal angkutan barang dari kota ke pedesaan dengan menyediakan platform yang mempertemukan kebutuhan distribusi perusahaan dengan penyedia jasa dalam berbagai aspek penyelenggaraan logistik.

Dari aspek pengangkutan barang misalnya, sebuah platform berbasis marketplace yang mempertemukan penyedia jasa angkutan barang dan perusahaan yang membutuhkan pengangkutan logistik bisa menjadi model bisnis baru.

Berbagai solusi seperti ini sudah mulai digeluti berbagai startup logistik yang beroperasi di Indonesia. Contohnya adalah Waresix yang fokus pada sewa gudang; TheLorry menawarkan jasa sewa truk; Kargo menghubungkan shipper dan transporter dalam platform; Shipper sebagai platform agregator perusahaan logistik; Lacak.io untuk GPS khusus di kendaraan logistik, Enchanto sebagai platform SaaS untuk teknologi e-commerce, dan masih banyak startup lainnya.

Keseluruhan startup tersebut masih berjalan sendiri-sendiri dengan menawarkan masing-masing solusinya yang tergolong “niche“, bahkan ada beberapa layanan yang menyasar korporasi logistik besar untuk internal perusahaan.

Sekarang adalah momen berlomba-lomba jadi yang terbesar.

Banyak investor tertarik dengan konsep-konsep smart logistics yang ditawarkan berbagai startup. Dalam setahun terakhir, pemberitaan soal funding di segmen ini makin marakdi antaranya pendanaan sebesar Rp24 miliar untuk Waresix dari East Ventures dan Monk’s Hill Ventures, kemudian pendanaan untuk TheLorry senilai Rp83 miliar yang dipimpin FirstFloor Capital.

Berikutnya, Kargo Technologies memperoleh dana sebesar Rp107 miliar dari Sequoia India dan Travis Kalanick, lalu SiCepat memperoleh kucuran dana sebesar Rp704 miliar dari Barito Teknologi dan Kejora InterVest Growth Fund.

Tak mau kalah, Grab baru-baru ini mengucurkan investasi ke Ninja Van untuk mengembangkan layanan GrabExpress.

Saingan terdekat Grab, Gojek, juga mengumumkan pendirian perusahaan patungan dengan JD.com untuk mengembangkan perusahaan logistik J-Express (JX).

Kondisi di Indonesia

CEO Iruna Yan Hendry Jauwena menjelaskan, secara umum konsep smart logistics sudah mulai menunjukkan perkembangan sedikit lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya karena sudah ada banyak pemain logistik konvensional yang sadar pentingnya transformasi teknologi.

Segmen ini tertolong dengan “cerita” digitalisasi ekonomi yang mengharuskan sektor logistik mengambil peran di dalamnya. Meskipun demikian, menurut Yan, masih butuh proses edukasi lebih dalam lagi, karena pada dasarnya sektor logistik berangkat dari sektor yang tidak begitu terlalu familiar dengan pemanfaatan teknologi.

Dia menilai solusi logistik yang berangkat dari startup masih belum bisa menjawab isu yang dihadapi di Indonesia. Isu utama logistik itu selalu terkait biaya. Solusi apapun labelnya jika tidak bisa menekan biaya, berarti belum menjawab permasalahan.

“Hal-hal seperti tracking atau meningkatkan visibility itu merupakan fitur yang saat ini merupakan nice to have saja. Selama biayanya mahal yah masih tidak menjawab,” kata Yan.

Di samping itu, kebanyakan solusi yang dihadirkan startup logistik diperuntukkan buat bisnis C2C. Tantangan terbesar itu justru ada di B2B karena ada faktor SDM-nya.

“Mereka sudah terbiasa dengan pola kerja lama, kurang dekat dengan teknologi sehingga sudah pasti tidak bisa diajak ‘ngebut’,” tambahnya.

Di sisi lain, Lisa Widodo memandang industri logistik tumbuh sesuai dengan pertumbuhan industri e-commerce. Mereka terus berlomba-lomba meningkatkan kapasitas dan kemampuan operasional supaya lebih efisien dan cepat.

Kurir kini dilengkapi dengan aplikasi di smartphone sehingga mampu memberi update status pengiriman barang dengan lebih cepat. Label pengiriman barang dilengkapi dengan barcode atau kode QR sehingga proses penanganan barang bisa dilakukan automasi untuk sorting dan status pengiriman.

Managing Partner East Ventures Willson Cuaca menambahkan, pemain startup kini semakin agresif dalam mencari celah dan memperbaiki efisiensi di industri logistik. Caranya dengan mengintegrasikan logistik secara digital untuk multi moda.

“Seperti yang dilakukan oleh Waresix [portofolio East Ventures]. Karena kita negara kepulauan, jadi enggak bisa dibanding dengan negara daratan lain,” terangnya.

East Ventures menjadi salah satu VC yang mulai aktif berinvestasi ke startup logistik. Setelah Waresix, VC asal Singapura tersebut mengumumkan investasi tahap awal untuk Triplogic, startup logistik on demand.

Triplogic diharapkan menyempurnakan ekosistem rantai pasokan yang sudah ada sehingga memberikan pengalaman yang lebih baik. Fore Coffee dan Triplogic dianggap cocok untuk saling melengkapi karena mereka bermain di logistik last mile.

Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan menambahkan, perlu komitmen dari pemerintah maupun swasta dalam merealisasikan smart logistics. Dari sisi pemerintah perlu penguatan di sisi regulasi dan kecepatan eksekusi dengan perhitungan yang matang dan target waktu yang terarah.

Menurutnya, Tiongkok bisa seperti sekarang karena ada komitmen yang kuat dari pemerintahnya. Indonesia harus berbenah diri dulu dengan masalah berkaitan dengan jaringan informasi dan logistik. Fokus ke eksekusi, tidak hanya wacana.

“Yang penting itu digital mindset, bukan mengubah proses manual jadi digital. Kita tidak mau hanya berhenti dalam pembuatan sistem saja, tapi harus ke arah yang lebih advance, menuju blockhain in logistics, misalnya,” ujar Yukki.

Dia melanjutkan, hal ini juga berkaitan dengan tingkat kedewasaan dan kepercayaan terhadap suatu teknologi baru. Ambil contoh, apakah sudah siap dokumen tanpa cap basah? Sudah siap specimen elektronik? Sudah siap OGA (other government agencies) menerima itu semua?. Bila jawabannya iya, maka berikutnya harus membuat standarisasi keamanan digital.

Penerapan smart logistics

DailySocial menghubungi sejumlah perusahaan startup logistik untuk memaparkan soal produknya. Yan Hendry menerangkan, konsep Iruna sebenarnya adalah bentuk pelokalan Cainiao milik Alibaba dengan mengedepankan konsep kolaborasi dengan para pemain logistik yang sudah hadir sebelumnya, kemudian menggabungkan semua kekuatan logistik yang dimiliki semua pemain logistik dalam satu platform.

“Tentu modifikasi perlu disesuaikan dengan konteks Indonesia karena para pemain logistik jika bisa tergabung ke dalam jaringan seperti Cainiao tentunya harus memahami hal mendasar dalam pengiriman e-commerce,” terangnya.

Iruna sendiri resmi beroperasi sejak 2017, menyediakan layanan end-to-end mulai dari channel management, fulfillment center, dan last mile delivery. Semuanya dapat terpantau lewat aplikasi Iruna Power Seller. Teknologi lainnya adalah Leanbox dengan tiga sistem utama: warehouse management system, transport management system, dan rider application yang dilengkapi dengan e-signature dan visual receiver image capturing function.

Perusahaan kini masih terus membangun kolaborasi sebanyak mungkin dengan para pemain logistik sehingga terbentuk kekuatan supply yang siap bertransformasi digital, sekaligus memberikan jaminan bahwa mereka tidak akan tergilas oleh yang lain.

“Tahun ini Iruna perkuat teknologi yang sudah ada seperti WMS (Warehouse Management System), produk integrasi sistem untuk keperluan Last Mile Delivery Integrator yang saat ini dijalankan.”

Andree Susanto menerangkan sejak awal didirikan di 2017, Waresix berusaha memberdayakan logistik melalui ekosistem rantai pasokan yang mereka bangun. Perusahaan mengembangkan infrastruktur untuk mendukung pergerakan arus barang seperti pergudangan, transportasi darat (first mile dan last mile), transportasi laut, bahkan layanan pergudangan internasional untuk klien luar negeri.

Lewat integrasi ekosistem tersebut, perusahaan dapat bekerja lebih efisien dengan menurunkan keseluruhan biaya rantai pasokan. Tidak hanya untuk menjaga stabilitas harga, tetapi juga membantu kesetaraan ekonomi.

“Cara kami untuk dukung industri logistik dengan bekerja sama dengan perusahaan hebat yang menyelesaikan logistik last mile seperti NinjaExpress, Gojek, Grab, JNE, J&T, dan lainnya seperti agregator last mile,” ujar Andree.

Waresix memiliki lebih dari 2.000 mitra gudang dan penyedia transportasi untuk membantu 100 klien bisnis yang berasal dari perusahaan besar maupun skala menengah. Transaksi di platform diklaim mencapai 100 ribu metrik ton perbulan, tumbuh 25% setiap bulannya. Layanannya tersedia di Jakarta, Semarang, Surabaya, Pekanbaru, Bali, Makassar, Balikpapan, Bandung, Palembang, dan Dumai.

Dengan konsep ini, Andree mengaku optimis perusahaan akan segera meraup keuntungan setelah tumbuh 15 kali lipat dalam setahun.

Startup lainnya yang mencoba usung teknologi sebagai layanannya adalah Paxel yang bergerak di solusi pengiriman last mile antar kota antar provinsi dengan tarif rata. Co-Founder Paxel Zaldy Ilham Masita menerangkan, Paxel berdiri karena selama lima tahun terakhir perkembangan e-commerce tumbuh dengan pesat namun belum diimbangi industri logistik.

Di dua tahun terakhir muncul kebutuhan dari konsumen yang menginginkan pengiriman same day. Hal ini menjadi suatu tren baru dan menginspirasi untuk berdirinya Paxel.

Dikutip dari laporan PwC tentang Global Consumer Insight Survey 2018, sebanyak 41% responden rela membayar lebih untuk mendapatkan layanan same day delivery.

Paxel memanfaatkan kombinasi antara big data, algoritma, dan loker pintar (smart locker) untuk pengiriman estafet. Loker pintar ini berbentuk screenless smart locker dan memanfaatkan mini sorting location dengan AI routing. Juga, bersifat universal sehingga bisa dipakai oleh semua perusahaan kurir, food delivery, tanpa perlu integrasi.

Perusahaan mengembangkan loker pintar ini bersama partner perusahaan di Hong Kong bernama Pakpobox.

“Kami sudah roll out 100 smart locker tersebut di gedung perkantoran dan apartemen di Jakarta,” terang Zaldy.

Bermain di ranah last mile ini, sambungnya, memiliki tantangan tersendiri karena belum ada standarisasi logistik untuk domestik baik secara fisik maupun data. Pihaknya butuh pemerintah untuk turun tangan mengatasi masalah tersebut.

“Banyak tantangan yang harus kita selesaikan sebagai the first mover, tapi sejalan dengan perkembangan infrastruktur yang makin baik, kita harapkan masalah line haul antar kota bisa segera kita atasi.”

Sejak setahun berdiri, bisnis Paxel terus berkembang dengan baik dengan rerata pertumbuhan volume sebesar 30% setiap bulannya. Layanan Paxel kini sudah bisa digunakan untuk pengiriman same day delivery di Jawa dan Bali. Rencananya perusahaan akan melebarkan sayapnya ke Medan dan Makassar pada kuartal ketiga tahun ini.

Pemain last mile lainnya, AVP Marketing Ninja Xpress Indonesia Tika Sylvia Utami menjelaskan isu pemain logistik adalah Indonesia sebagai negara kepulauan, sehingga dibutuhkan solusi dengan smart delivery.

Perusahaan memanfaatkan kebutuhan pengiriman dengan jaringan logistik berbasis teknologi. Contohnya dengan pembaruan real time tracking, titik-titik pick up alternatif dan opsi pelacakan paket yang bisa dimanfaatkan konsumen.

” Kami mengandalkan teknologi serta operasional excellence yang didukung dengan SDM agar pengiriman lebih efektif dan efisien. Kami berupaya memastikan bahwa data layanan pengiriman dapat terorganisir di tempat yang tepat, pada waktu yang tepat, serta memastikan secara real time,” terang Tika.

Diklaim Ninja Xpress telah meng-cover 100% wilayah Indonesia. Terakhir disebutkan mereka telah memiliki 30 ribu kurir, 70% di antaranya adalah armada roda dua.

JNE tidak mau kalah dalam mengembangkan teknologi terkini demi memperkuat penetrasi bisnisnya di Indonesia. Presiden Direktur JNE Mohammad Feriadi menuturkan, perusahaan secara berkala terus melakukan pengembangan teknologi dan saat ini masih dalam tahap pembangunan Mega Hub yang berlokasi di Tangerang. Rencananya hub ini akan diresmikan pada akhir tahun ini.

Di dalam Mega Hub tersebut akan dilengkapi dengan robot penyortir barang atau disebut automation crossbelt sorter machine. Robot berteknologi ini disediakan oleh Damon, perusahaan penyedia alat pendukung operasional logistik dan supply chain asal Shanghai, Tiongkok.

Feriadi menjelaskan, Mega Hub nantinya mampu menyortir hingga 1 juta barang per hari atau 48 ribu kiriman per jam. Dengan kapasitas tersebut, perusahaan dipastikan dapat menangani lebih banyak paket dan mendistribusikannya ke seluruh Indonesia maupun 250 negara di seluruh dunia.

“Dari sisi persaingan, sekarang banyak pemain baru bawa teknologi yang begitu hebat dan baik. Tentunya jadi tantangan buat kita sebagai pemain lama harus menyesuaikan dengan kondisi sekarang. Caranya dengan mengubah proses, harus lebih efisien dan kompetitif dengan memanfaatkan teknologi dan perbaikan internal,” terang Feriadi.

Secara berkala, perusahaan terus menyempurnakan teknologi tracking. Dulunya konsumen sudah merasa puas apabila pengiriman cepat sampai. Namun kini bisa dimonitor langsung posisi kiriman antar poin secara real time.

Aplikasi pun turut disempurnakan. Konsumen dapat mengetahui lokasi JNE terdekat dari jangkauan mereka disertai fitur pendukung lainnya seperti tracking, cek tarif, dan fasilitas untuk para seller yang ingin terhubung dengan logistik JNE.

Tiap tahunnya, sejak 2010, pertumbuhan bisnis kurir ekspress di JNE tumbuh 30%-40% per tahun. Pertumbuhannya terus meningkat, bahkan dalam beberapa bulan terakhir mencapai rata-rata 19 juta paket per bulan, bahkan lebih dari 20 juta paket pada momen Ramadan dan Idul Fitri di 2017.

Para pemain logistik baik dari startup maupun konvensional / DailySocial
Para pemain logistik baik dari startup maupun konvensional / DailySocial

Partisipasi perusahaan e-commerce

Perusahaan e-commerce menjadi bagian yang paling bergantung pada layanan logistik. Di balik semua tantangannya, ada yang memilih untuk mengombinasikannya dengan membangun sendiri atau bekerja sama dengan perusahaan yang sudah ada.

Investasi yang harus dikucurkan perusahaan lumayan besar karena harus mengelola gudang dan membangun jaringan armada. Perusahaan tersebut di antaranya adalah Lazada dengan LEX (Lazada Express), Blibli dengan Blibli Express Service (BES), dan JD.id dengan J-Express (JX).

Teddy Arifianto menerangkan, JD.id beruntung dengan jaringan logistik yang dimiliki sendiri perusahaan, meski belum 100% melayani seluruh Indonesia, namun mulai bertransformasi secara teknologi dengan sistem tracker.

“Kami juga bermitra dengan beberapa jasa logistik lainnya untuk memastikan layanan ke konsumen terjaga,” ujar Teddy.

Menurutnya, industri e-commerce dapat menjadi katalis utama untuk memajukan logistik baik dari sisi peningkatan kualitas SDM, pengembangan infrastruktur hingga penggunaan teknologi. Di JD.com, smart logistics menjadi kunci utama yang mengubah dan menentukan ritel di masa depan.

“Di JD.com sudah menerapkan smart logistics melalui penggunaan teknologi di segala lini: gudang yang full automation, hingga pengiriman menggunakan drone untuk daerah rural dan sulit dijangkau.”

Tokopedia pun menyadari peranan logistik yang begitu vital. Co-Founder dan CEO Tokopedia William Tanuwijaya berinisiatif untuk pengembangan merchant on-demand berteknologi AI dengan menggunakan gudang pintar (smart warehouse).

Dia menggambarkan, nantinya pebisnis dapat melayani ke semua provinsi di mana pasarnya berada tanpa harus membangun warehouse sendiri. Sehingga tren urbanisasi tidak perlu dilakukan.

Head of Fulfillment Tokopedia Erwin Dwi Saputra menambahkan, gudang pintar ini bisa dimanfaatkan para penjual untuk menaruh persediaan produk di wilayah-wilayah di mana tingkat permintaannya cenderung tinggi. Pembeli di wilayah tersebut pada akhirnya bisa mendapatkan kebutuhannya dengan lebih efisien karena ongkos kirim yang lebih murah dan waktu pengiriman lebih singkat.

“Inovasi seperti ini diharapkan bisa membawa solusi nyata bagi ekosistem perdagangan online, mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di Indonesia,” kata Erwin.

Perusahaan sudah mulai menghadirkan gudang-gudang pintar ini di beberapa kota di Indonesia sebagai langkah awal dan inisiatif tersebut akan diumumkan secara resmi dalam waktu dekat.

“Inovasi-inovasi di atas kami percaya akan menjadi lompatan berikutnya, yang dapat mengakselerasi pencapaian misi kami untuk pemerataan ekonomi secara digital di Indonesia.”

Jet Commerce sebagai penyedia solusi end-to-end e-commerce juga turut merasakan pentingnya kehadiran logistik untuk mendukung operasional e-commerce jauh lebih efektif dan efisien. Hubungan antara keduanya saling menguatkan satu sama lain dalam memberikan pengalaman yang terbaik kepada konsumen.

Marketing Director Jet Commerce Agustina Putri Wijaya menjelaskan, masih banyak orang yang berpikir perusahaannya adalah penyedia fasilitas warehouse dan logistik, padahal layanan yang diberikan lebih dari itu.

Perusahaan menyediakan layanan end-to-end yang dilakukan mulai dari menyiapkan sekaligus mengoperasikan akun official store di berbagai situs e-commerce, merancang dan mengeksekusi pemasaran digital, menyediakan tim CS, hingga layanan warehouse dan fulfillment.

“Terkait logistik, kami berupaya untuk mengatasi dan meminimalisir kendala-kendala dari sisi operasional tersebut melalui warehouse management system (WMS) dan teknologi fulfillment center yang mumpuni,” kata Agustina.

Jet Commerce baru saja meresmikan fulfillment center terbaru di kawasan Daan Mogot seluas 3.700 meter persegi atau tiga kali lipat lebih besar dari lokasi sebelumnya. Fasilitas tersebut didukung oleh WMS, order management system (OMS), serta dilengkapi dengan peralatan modern seperti belt conveyor dan mobile scanner.

Konsep yang dibawa Jet Commerce ini terinspirasi situs e-commerce Tmall milik Alibaba. Tmall sebagai platform terbuka menyediakan infrastruktur untuk membantu brand mengoperasikan etalase toko digitalnya. Oleh karenanya, Jet Commerce menjadi mitra resmi, bukan anak usaha dari Alibaba.

“Pertumbuhan cepat yang diraih juga menjadikan kami mampu berekspansi ke negara lainnya di Asia Tenggara [Vietnam dan Thailand]. Selain meningkatkan performa bisnis e-commerce brand-brand yang sudah bermitra, kami akan menambah lagi dengan brand dari kategori lain.”

Sementara itu, Blibli masih fokus penambahan 18 gudang baru, sehingga bertambah jadi 32 gudang sepanjang tahun ini yang akan ditempatkan di sekitar Jawa dan Sumatera.

Membawa konsep Cainiao ke Indonesia

Perkembangan Tiongkok yang pesat untuk memajukan industri logistik, dikontribusikan peran Alibaba yang agresif membangun jaringan dari berbagai aspek. Alibaba menjadi salah satu pendiri Cainiao pada 2013 bersama dengan mitra lainnya, termasuk empat perusahaan kurir ekspres besar di Tiongkok.

Cainiao bukan mengirimkan paket secara mandiri, melainkan mengoperasikan platform data logistik untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan mitra logistik untuk memenuhi transaksi antara pedagang dan konsumen dalam skala besar. Perusahaan menggunakan big data dan teknologi untuk meningkatkan efisiensi di seluruh rantai logistik.

Data yang disediakan Cainiao dapat diakses secara real time oleh pedagang untuk mengelola inventaris dan pergudangan dengan lebih baik. Konsumen pun dapat melacak pesanan mereka. Mitra kurir ekspres dapat mengoptimalkan rute pengiriman dengan platform yang disediakan Cainiao.

Berbagai pembaruan sistem dilakukan seperti membuka gudang robot terbesar di Tiongkok. Di sana, robot dibekali dengan pembaruan sistem berupa perencanaan rute maju dan alokasi persediaan sesuai dengan permintaan konsumen, menghindari kemacetan, dan mempercepat laju pengiriman.

Terkait pengiriman lintas negara, pada momen 11.11 tahun lalu, sebanyak 5 juta paket impor diproses melalui bea cukai dalam waktu kurang dari lima jam. Sebelumnya kebutuhan yang sama membutuhkan waktu sekitar delapan jam dan 57 jam di tahun 2017 dan 2016.

Kemampuan Cainiao yang luar biasa ini menjadi ambisi bagi setiap perusahaan logistik Indonesia untuk mengadopsinya. Seperti yang dilakukan Iruna dan berbagai startup lainnya.

Dengan modifikasi yang disesuaikan dengan geografis Indonesia, Cainiao versi lokal dipastikan akan hadir. Meskipun demikian, Zaldy Ilham Masita memastikan satu hal yang harus ditiru Indonesia dari Cainiao adalah penerapan standarisasi pertukaran daa yang sama untuk setiap partner logistik di Alibaba.

“Sehingga antar perusahaan jasa logistik bisa saling berkolaborasi. Ini yang harus ditiru Indonesia,” ujarnya.

Dari sisi regulasi, payung regulasi yang kuat dibutuhkan, khususnya realisasi Peta Jalan E-Commerce yang sempat mandek.

Willson malah lebih optimis konsep Cainiao akan segera datang dalam 3-6 bulan mendatang. “Kita tunggu 3-6 bulan, akan ada bisnis model yang akan Indonesia sekali,” pungkasnya.

ASSA Rent Perkenalkan Unit Usaha Logistik “Last Mile” Anteraja

ASSA Rent (PT Adi Sarana Armada) memperkenalkan unit usaha teranyarnya yang bergerak di bidang logistik last mile Anteraja Peresmian perusahaan sudah dilakukan sejak Februari 2019 dan sebulan kemudian soft launch dengan pilot project layanan di Tokopedia.

CEO ASSA Prodjo Sunarjanto menerangkan, perusahaan sudah didirikan sejak Agustus 2018 berbentuk perusahaan patungan bersama layanan logistik asal Tiongkok SF Express dan PT Semangat Bambu Runcing yang sahamnya dimiliki oleh salah satu pemegang saham di layanan e-commerce terbesar di Indonesia. ASSA menjadi pemegang saham mayoritas sebesar 55%, SF Express 20%, dan Semangat Bambu Runcing 25%.

Prodjo menegaskan Tokopedia tidak bergabung sebagai pemegang saham di Anteraja, sekaligus mengoreksi pemberitaan DealStreetAsia yang menyebutkan Tokopedia memiliiki saham 25% di Anteraja. PT Semangat Bambu Runcing disebut sebagai investasi pribadi co-founder sebuah perusahaan e-commerce ternama.

Kepada DailySocial, VP of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak menyampaikan perusahaan tidak berkomentar atas rumor pasar terkait pendirian Anteraja ini.

Tahun ini Tokopedia bakal lebih fokus mengembangkan IaaS (Infrastructure-as-a-Platform), bermitra dengan sejumlah pemain smart warehouse dan logistik.

Anteraja nantinya bukan cuma untuk serving Tokopedia saja, tapi open juga untuk melayani [e-commerce] yang lain dan online retail trading,” terang Prodjo kepada DailySocial.

Menurutnya, pertimbangan ASSA untuk ikut terjun ke layanan logistik karena perdagangan ritel dunia sudah berubah menjadi ekonomi digital. Layanan e-commerce dan perdagangan via sosial media meningkat secara eksponensial. Hal itu perlu didukung oleh pengantaran last mile, pick up, dan fulfillment yang harus mengikuti perkembangan teknologi.

Perseroan ikut mengambil peluang tersebut karena sudah didukung oleh cabang, divisi logistik transporter dan pelanggan yang sudah tersebar secara nasional. Anteraja bisa memanfaatkan seluruh jaringan tersebut.

“Teknologinya memanfaatkan keunggulan SF Express yang telah berpengalaman dan proven sebagai perusahaan teknologi yang berkaitan dengan logistik dan last mile. Mereka sudah one step ahead dari pemain lainnya yang memanfaatkan algoritma untuk menentukan density market.”

SF Express disebutkan mampu mengelola sumber daya kurir dengan teknologi dan pemetaan, sehingga utilisasi dan routing menjadi efisien dan efektif untuk mengantisipasi dinamika pergerakan pasar. Dukungan tersebut diharapkan bisa membuat Anteraja lebih cepat memperdalam penetrasi pasarnya di Indonesia. Terlebih pemain last mile sudah ramai hadir dengan segala solusi yang ditawarkan.

Menurut situsnya, Anteraja memiliki layanan regular dan next day. Untuk pengiriman regular, barang akan sampai dalam kurun waktu 1-2 hari. Sedangkan untuk next day lebih cepat, hanya 1 hari. Ada dua moda kendaraan yang tersedia, roda empat dan roda dua.

Sementara ini, Anteraja baru tersedia di Tokopedia. Ketika konsumen memilih Anteraja, kurir akan mengambil pesanan tersebut dari merchant, lalu mengantarkan ke gudang untuk proses internal. Berikutnya baru diantarkan oleh kurir ke end user. Cakupan layanan baru menjangkau seluruh Jakarta.

IDMarco Ingin Menjadi “E-commerce Enabler” Khusus Produk FMCG

IDMarco yang telah lama malang melintang di dunia distribusi tradisional dan kini ke segmen online ingin menyasar segmentasi baru, yaitu B2C dan fokus menjadi e-commerce enabler di Indonesia. Kepada DailySocial, COO IDMarco Regan Dwinanda menyebutkan, akhir bulan April 2019 lalu, layanan e-commerce enabler resmi diluncurkan.

“Saat ini sudah banyak konsumen kalangan individu yang melakukan pembelian di platform kami. Namun kami melihat potensi besar untuk melebarkan bisnis banyak ditemui di kalangan prinsipal atau pemilik dari produk yang didistribusikan pada distributor,” kata Regan.

IDMarco mencatat banyak prinsipal yang kesulitan untuk mengadopsi digital karena kurangnya sumber daya hingga tidak adanya teknologi yang bisa membantu mereka melakukan penjualan secara digital, khususnya melakukan penjualan di platform marketplace. Dengan sumber daya dan teknologi yang dimiliki perusahaan mengklaim mampu menyediakan sumber daya, teknologi ke prinsipal untuk melakukan penjualan di semua platform marketplace di Indonesia.

“Strategi monetisasi yang kami terapkan adalah pembagian margin dari masing-masing prinsipal, tentunya dengan jumlah yang berbeda. Sejak awal kami langsung mengenakan biaya tanpa memberikan free trial atau penawaran diskon hingga promo. Sesuai dengan fokus kita sejak awal menjadi bisnis yang sustainable dan memberikan win-win solution untuk semua,” kata Regan.

Layanan e-commerce besutan Salim Group ini telah menargetkan pasar B2R (business to retail) dengan integrasi langsung dengan gudang Indomarco dan menawarkan produk pilihan dari Indofood dan brand lainnya. Untuk segmentasi B2B sendiri, IDMarco sudah mendukung kebutuhan produk Indofood ke merchant marketplace, di antaranya Bukalapak, JD.ID, Shopee, dan Blibli.

Fokus ke produk Indofood

Saat ini layanan e-commerce enabler IDMarco masih fokus memberikan layanan ke ekosistem Salim Group. Namun tahun 2019 ini mereka juga berniat untuk menambah jumlah prinsipal di luar ekosistem Salim Group. Disinggung berapa jumlah investasi yang digelontorkan Salim Group untuk kanal bisnis baru ini, Regan enggan menyebutkan secara detail. Ia menegaskan, Salim Group mendukung penuh rencana bisnis perusahaan.

“Kita fokus menyediakan produk FMCG kepada prinsipal kita. Namun ke depannya tidak menutup kemungkinan jika memang ada demand dan memiliki potensi, produk di luar FMCG juga bisa kami sediakan,” kata Regan.

Serupa dengan e-commerce enabler lainnya, seperti Sirclo atau aCommerce, IDMarco didukung sistem pergudangan dan logistik yang terpadu. Hal tersebut diharapkan bisa memudahkan prinsipal memanfaatkan secara maksimal resource yang dimiliki.

“Kita melihat saat ini e-commerce pada khususnya masih memiliki banyak potensi untuk dikembangkan. Salah satunya adalah dengan menjadi e-commerce enabler yang fokus kepada produk FMCG untuk membantu prinsipal sekaligus memberikan layanan lebih kepada konsumen,” kata Regan.

Application Information Will Show Up Here

Tokopedia Luncurkan ByMe, Fitur “Affiliate Marketing” dengan Komisi

Tokopedia secara resmi meluncurkan fitur affliate marketing ByMe, memungkinkan setiap pengguna mempromosikan barang-barang dari merchant Tokopedia dan mendapat komisi dari pembelian yang terjadi di halaman profilnya.

Business Tribe Lead for Category & Content Tokopedia Cynthia Limin menjelaskan, ByMe diharapkan dapat menjawab semua hal yang dianggap pengguna susah menjadi gampang saat berkeinginan menjadi pengusaha. Kerap khawatir tidak memiliki modal, risiko, dan menyimpan stok.

Di satu sisi, memberikan rekomendasi ke orang lain sudah menjadi bagian kehidupan sehari-hari. Orang cenderung lebih percaya dengan rekomendasi produk dari orang yang sudah dikenal atau punya pengaruh. Dengan ByMe, siapa pun kini bisa menjadi influencer untuk orang lain dan mendapatkan keuntungan dari setiap pembelian di halaman profilnya.

“Kami percaya bahwa rekomendasi dari lingkungan sekitar sangatlah penting dalam perihal membeli segala kebutuhan. Ada jutaan barang yang bisa direkomendasikan dan komisinya bervariasi,” terangnya, Senin (22/4).

Dia melanjutkan, tiap unggahan di halaman profilnya, influencer dapat berkreasi bebas memproduksi konten yang menjual dan menarik orang. Di situ influencer dipersilakan memajang konten video, foto, dan tulisan, beserta tiga jenis produk yang ingin dijual. Lalu menyebar link tersebut ke laman profil media sosial mereka.

Influencer dapat memantau hasil produknya di dashboard, mempelajari produk apa yang paling banyak dibeli orang-orang, berapa komisi yang sudah didapat dan langsung mencairkannya ke saldo masing-masing.

Dari sisi merchant, siapa pun, tanpa ada persyaratan khusus, dapat ikut memasukkan produk dagangannya ke ByMe dan dipasarkan oleh para pengguna Tokopedia. Merchant cukup memasukkan besaran komisi sesuai keinginan terhadap barang yang ingin dipasarkan dan membayar komisi ketika barang telah terjual.

Cynthia menerangkan, sejauh ini perusahaan belum turut berpartisipasi dalam memberikan komisi untuk influencer, namun tidak menutup kemungkinan hal tersebut bakal terjadi. Channel ByMe ini juga menjadi salah satu strategi monetisasi, bakal ada sepersekian persen komisi yang ditetapkan merchant akan masuk ke kantong perusahaan.

Untuk ke depannya, Tokopedia akan mengembangkan lebih jauh fitur ByMe ini. Salah satunya dengan memperbanyak format baru yang lebih interaktif, tidak hanya foto dan video.

Tidak disebutkan spesifik target yang ingin dibidik perusahaan dari fitur teranyar ini ataupun jumlah produk yang telah listed dan pengguna yang bergabung sebagai influencer.

“Ini masih tahap awal karena kami lihat potensi ByMe ini ke depannya akan luar biasa. Bahkan kami kira bisa melahirkan ikon influencer baru yang datang dari orang-orang biasa,” pungkasnya.

Application Information Will Show Up Here