Imajin Terima Pendanaan Awal Dipimpin oleh East Ventures [UPDATED]

*Update 25/1 14:00: Kami melakukan pembaruan artikel dengan menambahkan beberapa informasi resmi terkait pendanaan Imajin yang diterima DailySocial.id hari ini dari East Ventures

Startup manufactur hub Imajin resmi mengumumkan pendanaan awal dengan nominal yang dirahasiakan, dipimpin oleh East Ventures serta partisipasi dari 500 Southeast Asia, Init 6, dan sejumlah investor dan angel investor lainnya.

Menurut data yang dilaporkan ke regulator, pendanaan ini turut disuntik oleh Kao Kele Pte. Ltd., Jessica Hendrawidjaja (CMO Shipper), dan Tsuda Yumi. Sebelumnya, Init 6 yang merupakan venture capital bentukan Achmad Zaky ini menjadi investor tunggal pada putaran pendanaan pra-awal Imajin.

“Kami percaya pendanaan ini akan memperkuat kami dalam memaksimalkan potensi pengusaha manufaktur kecil dan menengah. Kami akan terus meningkatkan kualitas platform dan layanan untuk setiap vendor yang bermitra dengan Imajin,” tutur Co-Founder dan CEO Imajin Chendy Jaya dalam keterangan resminya.

Sementara, Partner East Ventures Melisa Irene menambahkan, “kami harap Imajin menjadi solusi yang tepat untuk industri manufaktur, dan mengambil peran aktif dalam mendukung perkembangan industri dan ekosistem digital secara keseluruhan,” ujarnya.

Imajin didirikan oleh Chendy Jaya, Stefanus Hadir (Chief Marketing Officer), dan Joseline Olivia (Chief Product Officer) dengan misi menjadi ekosistem manufaktur kreatif digital.

Melalui platform ini, Imajin mempertemukan manufaktur lokal dengan pelanggan. Imajin juga memfasilitasi pembiayaan proyek (project financing) bagi pemilik usaha yang memiliki keterbatasan dana, dan menawarkan marketplace untuk memasok raw material.

Hingga saat ini, Imajin telah memiliki lebih dari 500 mitra pabrikan lokal, mulai dari mold maker, dies maker, injection, hingga fabrication, serta 100 pelanggan termasuk perusahaan Jepang di Indonesia.

Pada 2020, Imajin ditunjuk oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sebagai manufacturing hub Indonesia. Setahun berselang, Imajin terpilih sebagai salah satu peserta program akselerator Startup Studio Indonesia yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Ekspansi

Pendanaan baru ini akan digunakan untuk mengembangkan produk, rekrutmen, dan memperluas cakupan pasar di dalam maupun luar negeri. Salah satunya adalah sektor otomotif yang sejalan dengan peningkatan pertumbuhan produksi dalam negeri. Menurut Chendy, industri manufaktur semakin pulih setelah terkena dampak pandemi Covid-19.

Berdasarkan data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia di 2022, industri pengolahan non-migas tumbuh 4,88% (YoY) dengan kontribusi sebesar 16,10% terhadap PDB. Kemudian pertumbuhan sektor otomotif melampaui pertumbuhan ekonomi nasional. Dari sisi produksi, utilisasi industri kendaraan bermotor per Oktober 2022 mencapai 69,20% atau naik sebesar 40% dibandingkan selama pandemi.

Pihaknya berkomitmen untuk mendorong pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) dengan menawarkan pendampingan bagi produsen yang mengembangkan produk baru dari tahap prototipe hingga siap produksi secara massa. Imajin memastikan hasil produksi berkualitas melalui Quality Assurance yang telah terstandarisasi dan pengalaman manajemen proyek dengan solusi Software-as-a-Service (SaaS).

Pada pemberitaan sebelumnya, Imajin berencana ekspansi ke Pulau Jawa dan Batam. Pihaknya juga mempertimbangkan kuat untuk masuk ke Jepang dalam rangka mendorong pelaku industri lokal, terutama pada industri otomotif. Selain itu, pihaknya berupaya mengakselerasi digitalisasi di industri manufaktur melalui pengembangan produk baru.

Diketahui, ekspansi pasar ini dilakukan untuk mendorong penyerapan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Sebagaimana diatur pemerintah, TKDN di Tanah Air ditetapkan minimal 35% dan diproyeksi bertambah secara bertahap menjadi 80% di 2026, utamanya pada kendaraan listrik.

Selain Imajin, startup lain di sektor manufaktur adalah Manuva yang baru berganti nama dari sebelumnya Tjetak. Manuva berfokus pada digitalisasi manufaktur dari hulu ke hilir, terutama pada industri kemasan, elektrikal, dan garmen di Indonesia.

Startup D2C “Evo Commerce” Tutup Pendanaan Pra-Seri A Senilai 31 Miliar Rupiah

Startup direct-to-consumer (D2C) asal Singapura Evo Commerce mengumumkan telah menyelesaikan putaran pendanaan pra-seri A sebesar $2 juta (lebih dari 31,2 miliar Rupiah). Dalam putaran ini dipimpin oleh GSR Ventures, diikuti investor utama lainnya, termasuk 33 Capital, JJ Chai (Rainforest), Hiro Kiga (Wallex), Emile Etienne (BrideStory), dan investor pada putaran sebelumnya, East Ventures.

Dana segar tersebut nantinya akan digunakan untuk eksekusi rencana ekspansi global, memperkuat lini e-commerce dan kanal online, serta meningkatkan kapabilitas manufaktur dan R&D dari berbagai kategori produk baru.

Putaran teranyar ini merupakan lanjutan keberhasilan perusahaan pada putaran awal yang diperoleh sebesar $600 ribu yang dipimpin East Ventures pada Oktober 2022. Pada saat itu, sejumlah angel investor dari petinggi startup turut berpartisipasi, salah satunya ialah Aaron Tan (Carro).

Dalam keterangan resmi yang disampaikan perusahaan pada hari ini (05/1), Partner GSR Ventures David Yin menyampaikan, sektor kesehatan dan kebugaran telah tumbuh secara eksponensial selama pandemi. Diprediksi nilainya akan mencapai $675 triliun pada 2030 mendatang.

Menurutnya, produk-produk yang didukung dengan penelitian, seperti yang dilakukan Evo Commerce ini, akan membantu mentransformasikan industri kesehatan dan kebugaran dengan memenuhi kebutuhan pelanggan yang terus berkembang.

“Seperti yang ditunjukkan oleh pertumbuhan dan ketahanan mereka yang kuat selama pandemi, mereka menangani konsumen yang menginginkan produk yang transparan, mudah dipahami, berkualitas tinggi, dan mudah diakses,” ucap Yin.

Perkembangan Evo Commerce

Sebelum memakai merek Evo Commerce, startup ini dikenal dengan nama Evolut Holdings, merupakan perusahaan D2C yang fokus menghadirkan berbagai produk berkualitas yang didukung oleh penelitian untuk konsumen. Evo Commerce menjual produk kesehatan, kecantikan, dan kebugaran.

Perusahaan bekerja sama dengan pabrik berkualitas yang memproduksi untuk merek-merek besar, dan menjual produk tersebut langsung ke konsumen akhir dengan biaya yang lebih murah. Saat ini ada lebih dari delapan produk yang sudah dijual, salah satu andalannya adalah Bounceback, solusi anti hangover yang kini tersedia di 10 pasar secara global. Selain itu, terdapat merek MANTOU, yakni solusi rambut anti rontok alami, dan Stryv, yakni produk kecantikan dan perawatan rambut.

Co-founder & CEO Evo Commerce Roy Ang mengatakan, perusahaan akan terus meningkatkan upayanya dalam menghadirkan produk berkualitas terbaik dengan harga terjangkau ke pasar dengan pengalaman pelanggan yang semakin baik. Dana segar ini akan digunakan untuk memperluas kemampuan R&D dan manufaktur, memperluas jangkauan produk kesehatan dan kebugaran, dan menskalakan bisnis lokal ke kancah global.

“Kami berharap untuk terus tumbuh sebesar 10 kali lipat pada tahun 2023, dan pada saat yang bersamaan mempertahankan profitabilitas dengan ekspektasi untuk meluncurkan beberapa produk di tahun mendatang,” imbuhnya.

Diklaim sepanjang tahun lalu, perusahaan mencatat peningkatan pendapatan topline sebesar 12 kali lipat dan telah mengumpulkan pendanaan eksternal sebesar $2,5 juta hingga saat ini. Didirikan oleh dua orang, kini Evo Commerce telah memiliki 20 karyawan yang mampu melayani lebih dari 20 ribu pelanggan di 10 pasar global.

Northstar Tutup Putaran Pertama Dana Kelolaan “NSV I” Senilai 1,4 Triliun Rupiah

Perusahaan private equity Northstar Grup pada hari ini (05/1) mengumumkan penutupan putaran pertama dana kelolaan barunya Northstar Ventures I, L.P (NSV I) dengan perolehan dana sebesar $90 juta atau sekitar 1,4 triliun Rupiah.

NSV I ini akan menjadi kendaraan Northstar untuk melakukan investasi tahap awal, utamanya di entitas yang berbasis atau memiliki operasional secara signifikan di Indonesia, serta beberapa startup di negara bagian Asia Tenggara.

Perusahaan juga mengungkapkan bahwa fokus utama untuk dana kelolaan NSV I ini adalah perusahaan yang bergerak di sektor internet konsumen, teknologi keuangan, dan solusi korporasi. Northstar percaya bahwa ketiga sektor ini akan meraup keuntungan dari pertumbuhan jangka panjang yang tengah dialami wilayah Asia Tenggara.

Co-Founder & Managing Partner Northstar Group Patrick Walujo mengungkapkan, “Penutupan penggalangan dana modal ventura pertama kami selama paruh kedua tahun 2022 yang menantang ini semakin mengokohkan posisi dan kepercayaan terhadap perusahaan. Kami berharap bisa lebih mendukung para pengusaha yang semakin menjanjikan di Asia Tenggara untuk mendorong pertumbuhan bisnis melalui modal dan keahlian kami.”

Dalam keterangan resmi, pihaknya juga mengungkapkan bahwa jumlah ini masih belum mencapai target perusahaan sebesar $150 juta atau 2,3 miliar Rupiah. Perusahaan akan mempertahankan target yang sudah ditetapkan ini dan segera merencanakan penggalangan dana selanjutnya.

Bersama dukungan signifikan dari investor lama dan baru, perusahaan menargetkan penutupan putaran pendanaan kedua NSV I pada kuartal pertama tahun 2023 senilai $120 juta atau 1.8 miliar Rupiah. Sementara penggaalangan dana ketiga (dan kemungkinan terakhir), diperkirakan akan berlangsung pada pertengahan 2023 dan ditutup dengan nilai $150 juta atau lebih.

NSV I mendapat dukungan kuat dari beragam kelompok investor global, termasuk kekayaan negara dana, investor institusional, kantor keluarga dan individu berpenghasilan tinggi. Dengan penutupan pertama NSV I, Grup Northstar sekarang mengelola modal komitmen sebesar $2,6 miliar.

Portofolio Northstar di Indonesia

Didirikan pada tahun 2003 oleh Patrick Walujo dan Glenn Sugita, Northstar dikenal sebagai investor startup tahap akhir dan/atau korporasi dengan ukuran tiket investasi mencapai $20 juta. Pada akhir tahun 2021 lalu, perusahaan juga baru mengumumkan penutupan dana “flagshipNorthstar Equity Partners V Limited dengan nilai komitmen $590 juta atau sekitar 8,3 triliun Rupiah.

Rekam jejak Northstar di dunia investasi semakin banyak setelah menjadi salah satu investor awal Gojek. Di Indonesia sendiri, perusahaan telah berinvestasi setidaknya di sepuluh perusahaan. Selain GOTO, emiten publik yang dimiliki oleh Northstar termasuk BFI Finance Indonesia (BFIN), Bundamedik (BMHS) dan Bank Artos (ARTO)–yang kini menjadi Bank Jago.

Pada bulan April lalu, Northstar memimpin pendanaan seri A perusahaan konten audio on-demand NOICE yang membukukan total $22 juta atau setara 316 miliar Rupiah diikuti oleh para investor sebelumnya, yaitu Alpha JWC, Go-Ventures, dan Kinesys.

Melalui NSV I, portofolio Northstar sudah mencakup perusahaan investasi Makmur, enabler industri F&B Wahyoo Grup, serta beberapa perusahaan teknologi berbasis di Singapura seperti GPS Maka, Bunker Teknologi Pte. Ltd., Growth Technologies SEA Pte. Ltd. (“Flex”), Jagat Teknologi dan 1BStories.

Secara total saat ini Northstar mengelola portofolio dengan nilai $2,5 miliar (lebih dari 35 triliun Rupiah). Termasuk investor pendukung Northstar adalah dana kekayaan negara, perusahaan asuransi, investor institusi, kantor keluarga, dan individu dengan high net worth.

Shopee Kini Sediakan Investasi Reksa Dana dengan Dukungan Bibit

Shopee bekerja sama dengan Bibit, startup wealthtech, untuk menghadirkan fitur Investasi Reksa Dana dan Investasi Pintar yang bisa diakses melalui aplikasi Shopee. Kolaborasi ini menjadi alternatif bagi para pengguna Shopee untuk mulai masuk ke pasar modal dengan cara yang mudah.

Dalam keterangan resmi yang disampaikan hari ini (05/1), melalui pilihan fitur investasi untuk pengguna Shopee, Bibit menawarkan investasi mulai dari nominal Rp10 ribu, seluruh proses dilakukan secara online, baik pendaftaran, pembelian, hingga penjualan reksa dana. Bahkan pengguna juga dapat melihat imbal hasil investasi mereka secara langsung lewat aplikasi.

Selain itu, terdapat berbagai pilihan tipe reksa dana, mulai dari reksa dana pasar uang, reksa dana obligasi, dan reksa dana saham yang dapat dipilih sesuai dengan profil risiko pengguna. Adapun untuk fitur Investasi Pintar, lebih diarahkan untuk pengguna yang baru belajar investasi atau belum pernah sama sekali. Oleh karenanya, fitur ini didukung dengan reksa dana pasar uang. Jenis ini berisiko relatif lebih rendah, sehingga cocok untuk mereka yang baru belajar investasi.

“Shopee senang sekali dapat bermitra dengan Bibit untuk menghadirkan fitur investasi yang dapat diakses melalui aplikasi kami. Dengan adanya fitur ini, kami harap pengguna tidak hanya memanfaatkan aplikasi Shopee untuk berbelanja dan hiburan, tetapi juga dapat menjadi opsi pelengkap kebutuhan terutama dalam perencanaan keuangan bersama Bibit,” ucap Head of Marketing Growth Shopee Indonesia Monica Vionna.

Sementara itu, perwakilan dari Bibit, PR & Corporate Communication Lead William menambahkan, pihaknya percaya bahwa setiap orang berhak atas masa depan keuangan yang lebih baik melalui investasi yang benar di pasar modal. “Kami berharap agar integrasi layanan Reksa Dana dan Investasi Pintar melalui aplikasi Shopee tidak hanya membuat investasi reksa dana jadi lebih praktis, namun juga memperluas jangkauan untuk melengkapi kebutuhan pengguna, khususnya dalam perencanaan keuangan.”

Lebih lanjut, melalui kerja sama ini, nantinya para pengguna cukup melakukan verifikasi akun pada fitur Reksa Dana atau Investasi Pintar di bagian Pulsa, Tagihan, dan Tiket, di aplikasi Shopee. Selanjutnya, mengikuti langkah-langkah registrasi yang tertera bagi pengguna yang belum memiliki akun Bibit atau klik “mulai” bagi pengguna yang sudah terdaftar di Bibit.

Sebelum menghadirkan fitur investasi reksa dana, pada 2020 kemarin, Shopee bekerja sama dengan Pegadaian untuk menghadirkan Tabungan Emas. Fitur ini memungkinkan pengguna Shopee untuk beli dan titip emas sehingga memudahkan investasi emas secara aman, mudah, murah, dan terpercaya. Nominal awalnya juga terjangkau, mulai dari Rp5 ribu, bahkan bisa transfer emas ke sesama pengguna Shopee minimal 0,01 gram dan maksimal 100 gram.

Shopee bisa dikatakan cenderung tidak secepat dalam menghadirkan fitur-fitur seputar keuangan dibandingkan kompetitor terdekatnya, Tokopedia. Untuk investasi emas saja, Tokopedia bekerja sama dengan dua penyedia, yakni Pegadaian dan Pluang. Sementara untuk investasi reksa dana bekerja sama dengan beberapa manajer investasi dan agen penjual efek reksa dana (APERD). Salah satunya adalah Bareksa untuk APERD.

Data OJK menunjukkan, jumlah reksa dana yang beredar di publik pada 2021 tercatat mencapai 2.198. Dari jumlah tersebut, nilai aktiva bersih (NAB) tercatat mencapai Rp 578,43 triliun, meningkat tipis 0,85% dibandingkan besaran NAB reksa dana pada 2020.

Meski meningkat tipis, NAB reksa dana ini jauh lebih tinggi dibandingkan posisi pada 2017 silam, di mana dari 1.777 reksa dana yang beredar, NAB tercatat sebesar Rp 457,5 triliun. Peningkatan NAB ini mengindikasikan peminat investasi reksa dana terus meningkat, sejalan dengan semakin banyaknya kaum milenial yang melek finansial. Tak heran bila semakin banyak pemain wealthtech bermunculan untuk menangkap kesempatan tersebut.

Application Information Will Show Up Here

Mengenal Apa Itu LinkedIn Sales Navigator

Pasti kita tidak asing dengan media sosial LinkedIn. Banyak orang yang menggunakannya sekarang sebagai tempat untuk mencari kerja ataupun memposting suatu ilmu berdasarkan kemampuan dan kariernya.

Linkedin berhasil menjadi job portal dan media sosial dalam satu tempat. Namun, sekarang Linkedin bisa digunakan untuk bisnis juga. LinkedIn menyediakan fitur premium bernama LinkedIn Sales Navigator.

Apa itu LinkedIn Sales Navigator?

LinkedIn Sales Navigator adalah sebuah fitur premium yang ditawarkan LinkedIn bagi para salesperson. Fitur ini memang khusus untuk Anda yang bekerja sebagai sales yang akan memungkinkan Anda untuk terhubung dengan calon client di Linkedin walaupun belum terkoneksi.

Penawaran yang Anda ajukan bisa lebih tepat sasaran karena Anda akan mendapatkan informasi rinci dari calon klien.

Fitur LinkedIn Sales Navigator

LinkedIn Sales Navigator tujuannya adalah memudahkan para salesperson sehingga terdapat fitur-fitur tersendiri yang tidak bisa ditemukan pada layanan premium yang lain.

  1. Advance Search

LinkedIn sales navigator memiliki pencarian yang berbeda dengan akun LinkedIn biasa karena pencariannya bisa berdasarkan query spesifik sesuai dengan client yang Anda inginkan.

Selain itu, hasil pencarian tersebut dapat Anda simpan dan akan mendapatkan notifikasi jika mendapatkan hasil terbaru. Terdapat puluhan filter yang dapat digunakan untuk membuat hasul pencarian lebih spesifik. Tentunya hal tersebut dapat membantu Anda dalam menemukan client yang paling potensial.

  1. Account Recommendation

Melalui fitur ini Anda akan mendapatkan rekomendasi akun yang dianggap LinkedIn cocok dengan kebutuhan Anda. Rekomendasi ini berasal dari riwayat pencarian akun yang Anda lakukan, serta sales preference yang Anda lakukan pada Sales Navigator Setting.

Sehingga memnunculkan berbagi rekomendasi yang bisa Anda filtering kembali, sehingga Anda menemukan profil yang bisa benar-benar cocok dengan target Anda.

  1. Notifikasi pada Perubahan Pekerjaan

Ketika menjadi seorang sales, sering terjadi kesalahan dalam menghubungi orang yang bertanggungjawab. Karena sebagai sales terkadang tidak mengetahui orang yang dituju sudah tidak bekerja di perusahaan tersebut, atau sudah berpindah posisi. Sehingga kemungkinan untuk berkolaborasi sudah tidak, atau bisa disebut juga tidak memiliki ‘suara’ untuk dealing.

Hal ini dapat dihindari dengan menggunakan fitur LinkedIn Sales yaitu job change notification, sehingga Anda terhindar dari menghubungi orang yang salah saat melakukan penjualan.

Aigis Pivot Jadi “Finnix”, Kembangkan Platform Manajemen Proyek dan Keuangan Industri Kreatif

Meluncur pada pertengahan tahun 2021 lalu, Aigis selaku platform insurtech yang didukung oleh Init6, Goodwater Capital, dan Y Combinator memutuskan untuk melakukan rebranding dan peralihan fokus bisnis (pivot) menjadi startup teknologi finansial dan manajemen proyek untuk industri kreatif. Kini mereka beroperasi dengan nama Finnix.

Perubahan arah bisnis ini diputuskan founder setelah mempertimbangkan perkembangan di bisnis insurtech di Indonesia. Bersama Finnix kini mereka lebih fokus untuk melayani kebutuhan di industri kreatif, khususnya di segmen B2B —  mereka yang memanfaatkan ekosistem industri kreatif untuk membantu bisnisnya.

Kepada DailySocial.id, Co-founder & CEO Finnix Reinhart Hermanus menyebutkan, saat ini menjadi waktu yang tidak tepat bagi startup untuk bersaing sebagai platform insurtech, karena sulitnya bagi mereka untuk melakukan scale-up dengan sustainable economics.

“Tim kami di Aigis menyadari tantangan yang dihadapi oleh banyak pelaku industri kreatif dalam mengelola cash flow untuk proyek mereka. Kami percaya bahwa penawaran baru kami di Finnix akan memberikan solusi yang dibutuhkan untuk mengatasi tantangan ini dan membantu keberhasilan para pengusaha kreatif.”

Layanan Finnix

Secara khusus Finnix menawarkan sistem teknologi keuangan dan manajemen proyek, seperti dasbor untuk kolaborasi proyek, manajemen anggaran, dan solusi pembayaran yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan agensi kreatif.

Finnix juga telah bekerja sama dengan startup p2p lending Cicil untuk memberikan layanan pembiayaan proyek kepada klien. Hanya dalam jangka waktu empat bulan operasional, Finnix telah membantu lebih dari 25 proyek dari klien berupa event organizer, rumah produksi, agensi iklan, dan promotor konser.

“Rencana jangka pendek Finnix menjalin kerja sama dengan beberapa asosiasi terkait (asosiasi EO dan lainnya) untuk proses akuisisi klien, sekaligus untuk risk management. Kita juga sedang mengembangkan produk teknologi (project management tools), supaya pembiayaan kita dibarengi dengan improvement di sisi operasional internal klien,” kata Reinhart.

Bulan Mei 2022 lalu Aigis telah mengantongi pendanaan dalam initial round senilai $1 juta atau setara 14,5 miliar Rupiah.

“Kami yakin tim Finnix bisa membawa perusahaan ke pertumbuhan yang eksponensial dalam waktu dekat. Mereka memiliki pengalaman yang solid dan memahami kebutuhan pasar dengan sangat baik. Kami berharap Finnix dapat membawa pengaruh positif dalam pengembangan industri kreatif di Indonesia,” kata Founding Partner dari Init6 Achmad Zaky.

Industri kreatif

Sejak tahun 2021 lalu sudah mulai banyak platform yang menyasar industri kreatif. Mulai dari platform yang menghadirkan layanan streaming untuk influencer, marketplace influencer, hingga mereka yang menawarkan manajemen atau monetisasi untuk semua kreator.

Sebagai layanan fintech, Finnix ingin memberikan solusi solusi teknologi keuangan dan manajemen proyek untuk bisnis. Finnix dirancang untuk membantu profesional dan tim kreatif mempermudah alur kerja, mengelola sumber daya, dan mengatur keuangan. Hal ini dilakukan agar konten kreator bisa fokus kepada karya mereka, tanpa harus memikirkan proses manajemen, pengelolaan dan lainnya.

Saat ini sudah ada beberapa platform yang menawarkan layanan serupa, di antaranya adalah TipTip, BintaGo, PartiPost,  Indonesia Creators Economy besutan IDN Media, hingga Lynk.id yang bertujuan memberikan tools terpadu kepada kreator. Sebagian dari mereka juga membantu di sisi kreatornya untuk melakukan manajemen proyek dan keuangan.

Bursa Kripto Indonesia Ditarget Terealisasi di 2023

Rencana pemerintah untuk meluncurkan bursa perdagangan aset kripto tahun lalu tidak terealisasi. Namun, sebagaimana dilaporkan Bloomberg, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) memastikan realisasinya akan terwujud pada 2023.

Plt. Kepala Bappebti Didid Noordiatmoko mengatakan bahwa pendirian bursa kripto akan terjadi tahun ini sebelum wewenang penyelenggaraan industri kripto dialihkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Saat ini, perdagangan aset kripto masih berjalan di bawah pengawasan Bappebti.

Disampaikan dalam virtual outlook Bappebti 2023 (04/1), Didid mengungkapkan transisi wewenang ini dilakukan sebagai bagian dari reformasi sektor keuangan yang lebih luas. Salah satunya adalah pengambilalihan wewenang atas penyelenggaraan aset kripto selama dua tahun ke depan. Dalam periode tersebut, bursa kripto sudah harus terbentuk.

Bursa kripto akan menjadi platform terbuka bagi para pemangku kepentingan terkait dengan mengutamakan perlindungan konsumen secara komprehensif dan menciptakan ekosistem kripto yang aman.

Per Oktober 2022, Indonesia telah memiliki sebanyak 16,4 juta investor kripto, melampaui investor pasar modal 9,98 juta. Terdapat 383 aset kripto dan 10 koin lokal yang diperdagangkan di Indonesia, sedangkan 151 aset dan 10 koin saat ini tengah sedang dalam peninjauan Bappebti.

Adapun, transaksi perdagangan kripto pada periode Januari-Oktober 2022 anjlok 61% menjadi Rp279,8 triliun dari Rp717,99 triliun pada periode sama tahun lalu. Merosotnya volume transaksi kripto utamanya disebabkan oleh efek domino krisis makroekonomi global.

Pengembangan terlambat

Pada kesempatan sama, Didid juga mengungkap alasan peluncuran bursa kripto mandek tahun lalu, yakni kesulitan mencari branch marking yang memiliki bursa kripto sesuai dengan pasar Indonesia. Hal ini membuat pengembangan ekosistem terlambat. Pihaknya ingin memastikan dapat membangun ekosistem perdagangan kripto dengan baik

“Saat ini, hanya ada perdagangan fisik dan pelanggan saja. Ketika ada masalah pada keduanya, ini menjadi tanggung jawab Bappebti dan risiko itu tidak bisa dibagi dengan lainnya. Padahal, bursa, kliring, dan kustodian yang dibangun akan saling berbagi risiko tersebut,” paparnya seperti dikutip dari Investor.id.

Pemerintah Indonesia telah memberi dukungan terhadap pengembangan industri kripto di Tanah Air. Dalam laporan “Indonesia Crypto Outlook Report 2022“, langkah pemerintah melalui Bank Indonesia (BI) untuk mengembangkan Central Bank Digital Currency (CBDC) menjadi salah satu sorotan utama tahun lalu.

Rencana ini ditandai melalui penerbitan white paper Proyek Garuda sebagai langkah pengembangan Rupiah Digital. Terlepas dari perkembangannya, BI tetap memastikan bahwa Rupiah Digital akan menjadi satu-satunya alat pembayaran digital yang sah di Indonesia.

Mendorong Inklusi Keuangan Lewat Inovasi Credit Scoring

Proses credit scoring atau penilaian kelayakan kredit merupakan tahapan yang esensial dalam pengajuan kredit baik itu oleh individu atau UMKM. Proses ini dilakukan dengan memeriksa dan menganalisis berbagai berkas pendukung, seperti slip gaji, laporan pajak, bukti pembayaran, rekening koran, hingga verifikasi lapangan.

Pada umumnya, pengecekan skor kredit dapat dilakukan melalui BI Checking, yang sekarang sudah berubah menjadi Informasi Debitur (iDEB) atau Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK). Data tersebut biasanya menyangkut rekam jejak debitur dari ragam transaksi sebelumnya yang bersumber dari basis data bank atau lembaga finansial lainnya.

Berbekal informasi yang didapat, institusi finansial dapat menentukan apakah calon nasabah bisa mendapatkan layanan kredit yang dimiliki atau tidak. Bahkan secara lebih mendetail, penyedia layanan kredit juga bisa menentukan berapa besar nilai kredit maksimal yang akan diberikan didasarkan kemampuan dari calon nasabah tersebut.

Seiring berkembangnya inovasi digital, penyelenggara fintech melalui model bisnis Innovative Credit Scoring (ICS) mencoba menyediakan solusi serupa dengan memanfaatkan sumber data alternatif yang tidak terbatas pada rekening bank. Contohnya, data belanja daring, data telekomunikasi, juga rekam jejak di media sosial dapat menjadi sumber alternatif.

Berbagai data alternatif ini digunakan untuk meningkatkan akurasi penilaian kredit. Pasalnya, saat ini masih cukup banyak penduduk Indonesia yang membutuhkan layanan kredit namun belum memiliki data kredit yang layak. Industri perbankan juga mulai terbuka memanfaatkan sumber data alternatif demi memperluas jangkauannya ke segmen masyarakat unbankable dan UMKM.

Menjangkau segmen unbankable

Data Bank Dunia menunjukkan, ada 97,74 juta orang atau setara dengan 48% dari populasi dewasa di dalam negeri masuk kategori unbanked. Jumlah ini merupakan yang terbesar keempat di dunia, di bawah India, China, dan Pakistan. Angka ini menunjukkan bahwa Indonesia masih memiliki potensi yang sangat besar untuk bisa berkembang.

Salah satu agenda besar yang ingin dicapai oleh Pemerintah adalah meningkatkan indeks inklusi keuangan masyarakat sebesar 90% di tahun 2024. Kehadiran fintech Innovative Credit Scoring saat ini diharapkan dapat menjadi enabler yang memfasilitasi masyarakat, terutama yang belum tersentuh oleh layanan perbankan, untuk mendapatkan pendanaan bagi kegiatan usahanya.

Dalam wawancara bersama DailySocial.id, Yohanes Arts Abimanyu selaku President Director dan CEO Pefindo Biro Kredit mengungkapkan, “Khususnya bagi masyarakat yang unbankable, alternative score menjadi solusi dalam hal tidak tidak tersedianya data kredit atau bisa juga digunakan untuk melengkapi scoring berbasis data kredit yang sudah ada,” lanjutnya.

Metodologinya pun terus berkembang, misalnya yang dilakukan Pefindo bersama XL Axiata dalam produk IdTelcoScore, mereka merilis produk penilaian alternatif memanfaatkan nomor seluler pengguna XL Axiata untuk menganalisis kelayakan kredit debitur.

Di Indonesia sendiri, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah membuat klaster khusus bernama Innovative Credit Scoring (ICS) sebagai penyelenggara Inovasi Keuangan Digital (IKD). Per September 2022, sudah ada 19 perusahaan yang tercatat dalam klaster credit scoring.

PT Finantier Teknologi Indonesia menjadi yang terakhir mendapat lisensi ini pada 2021 silam. Platform ini menyediakan solusi open finance dengan infrastruktur teknologi berbasis API yang dapat dimanfaatkan fintech untuk menghadirkan layanan keuangan inklusif. Produknya adalah credit scoring teregulasi yang dapat dimanfaatkan institusi keuangan digital dalam menunjang layanan pinjaman dengan memastikan kelayakan calon nasabah.

Pemain lainnya yang lebih dulu terdaftar CredoLab beroperasi dengan membaca data di smartphone untuk menghasilkan skor perilaku pengguna. Selanjutnya data tersebut diolah untuk memperkirakan kemungkinan gagal bayar. Metadata di perangkat diakses secara anonim, dengan tetap menjamin privasi.

Salah satu pemain baru yang bergerak di sektor ini adalah SkorLife. Menggunakan pendekatan yang sedikit berbeda, perusahaan memiliki posisi yang unik karena membangun apa yang disebut dengan pemangku kepentingan sebagai “pembangun kredit” di bidang kredit konsumer.

Mereka melihat di Indonesia, sebagian besar bank dan lembaga keuangan lainnya masih bertumpu pada “kelayakan pendapatan” daripada kelayakan kredit untuk memutuskan apakah mereka dapat menawarkan kredit kepada peminjam atau tidak.

Untuk mengatasi hal ini, SkorLife bertujuan memberikan kontrol kembali kepada konsumen dengan membuat mereka mengambil peran lebih aktif dalam membangun dan mempertahankan nilai kredit mereka.

CEO SkorLife, Ongki Kurniawan juga mengungkapkan, “Melalui layanan kami, calon kreditur akan dapat membangun dan meningkatkan profil kredit mereka dengan fitur-fitur seperti tip dan saran yang dipersonalisasi. Kami juga akan membantu membawa lebih banyak pengguna NTC (New to Credit),”

Mendukung bisnis fintech

Terkait pemanfaatan layanan credit scoring, fintech lending atau P2P lending adalah salah satu jenis fintech yang akan secara intensif memanfaatkan layanan ini. Dalam proses kerjanya, mereka membutuhkan proses penilaian kelayakan yang cepat untuk memberikan umpan balik sesegera mungkin setelah pengguna melakukan pengajuan.

Belum lama ini, layanan marketplace microfinance Amartha meluncurkan inisiatif terbarunya Ascore.ai, alternatif skoring kredit yang dibangun di atas lebih dari 1 juta database mitra pengusaha ultra mikro Amartha selama tujuh tahun terakhir. Solusi ini menargetkan pangsa pasar institusi dan individu.

Selain itu juga ada AIForesee yang belum lama ini diperkenalkan sebagai anak perusahaan baru dari Investree. Perusahaan menyediakan platform penilaian kredit alternatif untuk mendukung penyaluran pinjaman produktif ke UMKM. Platform ini beroperasi menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) dan data alternatif yang dimiliki oleh ekosistem.

Selain dapat dimanfaatkan UMKM untuk bisa mendapat akses kredit, dan P2P lending untuk mendukung bisnis pembiayaan, innovative credit scoring juga bisa dimanfaatkan untuk e-commerce dalam rangka mendorong digitalisasi UMKM dan jasa keuangan memberi proteksi asuransi, serta akses bagi perusahaan pembiayaan.

Salah satu contohnya adalah Tokoscore yang sudah terafiliasi dengan platform Tokopedia. Saat ini, pihaknya berupaya membantu menjawab masalah yang dihadapi pemberi pinjaman. Terutama, ketika mereka menerima pengajuan kredit dari tiga kelompok masyarakat unbankable, namun kesulitan menilai credit risk karena tidak menemukan data historis mereka di biro kredit.

Perusahaan baru saja meluncurkan produk terbaru, yaitu”Income Prediction” memungkinkan prediksi nilai pendapatan dari calon peminjam untuk membantu para mitra strategis di industri keuangan, seperti bank atau fintech, dengan menilai kapasitas dari para calon peminjam. Selain itu ada “Fraud Flags” yang memberikan informasi jika calon peminjam memiliki aktivitas atau perilaku mencurigakan di platform e-commerce.

Terkait isu keamanan data, penyelenggara fintech innovative credit scoring (Fintech ICS) pada tahun 2021 lalu telah meluncurkan kode etik (Code of conduct) yang disusun oleh Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) dan Kelompok Kerja (Pokja). Kode etik ini diharapkan bisa mendorong penyelenggara lebih bertanggung jawab, meningkatkan kepercayaan konsumen, serta turut berkontribusi dalam inklusi keuangan di Indonesia.

Contoh Soal Psikotes, Lengkap dengan Jenis dan Prosedurnya

Psikotes merupakan salah satu tes yang wajib dijalani dalam proses seleksi kerja. Tes ini biasa digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif seseorang, apakah ia layak atau tidak bekerja di perusahaan yang dilamarnya.

Nah, berikut merupakan beberapa contoh soal psikotes yang kerap ditemui dalam proses seleksi lengkap beserta jenis-jenis dan prosedurnya.

Jenis-Jenis Psikotes

Psikotes memiliki beberapa jenis tes yang berbeda-beda. Adapun beberapa jenis psikotes adalah, sebagai berikut:

Tes Logika Penalaran

Tes logika penalaran merupakan tes yang terdiri atas deret gambar, baik gambar 2 dimensi maupun 3 dimensi. Tes ini ditujukan untuk mengukur kemampuan seseorang dalam memahami pola atau kecenderungan tertentu dalam wujud gambar.

Tes Logika Aritmatika

Sementara tes logika aritmatika merupakan tes yang terdiri atas deret angka. Tes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan analisa seseorang dalam memahami pola-pola atau kecenderungan tertentu dalam wujud deret angka dan memprediksi hal lain berdasarkan pola tersebut.

Tes Analogi Verbal

Tes ini biasanya berisi soal-soal sinonim, antonim atau analogi suatu kata. Tes ini dignakan untuk mengukur tentang kemampuan logika seseorang dalam melihat sejauh mana ia memahami sebab akibat dari suatu permasalahan.

Kraeplien atau Pauli

Tes pauli adalah tes yang terdiri atas gugusan angka yang tersusun secara membujur vertikal dalam bentuk lajur-lajur. Dalam tes ini, peserta akan diminta untuk menjumlahkan dua angka yang berdekatan dalam waktu tertentu di tiap kolom dan menuliskannya di sampingnya.

Tes ini bertujuan untuk mengukur konsistensi, ketahanan, sikap terhadap tekanan, kemampuan daya penyesuaian diri, ketelitian serta kecepatan dalam mengerjakan sesuatu.

Army Alpha Intelligence Test

Army Alpha Intelligence Test merupakan sebuah tes yang terdiri atas 12 soal yang berisi kombinasi deretan angka dan bentuk. Tes ini berfungsi untuk mengukur kemampuan daya tangkap seseorang dalam menerima dan melaksanakan instruksi dengan cepat dan tepat. Umumnya, soal yang digunakan dalam tes ini akan berhubungan satu sama lain.

Menggambar Pohon

Tes ini berupa tugas untuk menggambarkan sebuah pohon dengan kriteria, berkambium, bercabang dan berbunga, bukan semak belukar maupun tanaman monokotil lainnya.

Prosedur Psikotes

Psikotes pada dasarnya merupakan serangkaian tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan dan kondisi kejiwaan seseorang. Maka dari itu, psikotes harus dijawab dengan sejujur-jujurnya sesuai kondisi masing-masing dan tidak dimanipulasi.

Untuk mendapatkan hasil psikotes yang bagus, kamu perlu melatih diri untuk mengerjakan soal-soal psikotes lebih dari sekali. Tujuannya, agar pola pikirmu bisa terbentuk menjadi lebih baik dan mampu menangkap pola yang ada dalam setiap soal.

Biasanya, nilai psikotes terwujud dalam skala 0-100 dan dibagi ke dalam 4 kategori, yakni:

  • 0-40: Kurang Sekali
  • 41-60: Kurang
  • 61-80: Cukup
  • 81-100: Baik

Dari keempat kategori tersebut, nilai psikotes yang dinyatakan lolos adalah yang memenuhi syarat 61 ke atas atau kategori cukup.

Contoh Soal Psikotes

Contoh Soal Psikotes Analogi Verbal

Rel : Kereta Api

A. Garasi : Mobil

B. Bandara : Pesawat

C. Pelabuhan : Kapal Laut

D. Jalan Raya : Truk

E. Lapangan : Helikopter

Pembahasan: Rel adalah jalur melintas kereta api. Analogi yang sesuai adalah jalan raya adalah jalur melintas truk.

Jawaban yang benar adalah D. Jalan raya : Truk.

Lumpia : Semarang

A. Sop Konro : Manado

B. Surabaya : Rujak Cingur

C. Gudeg : Solo

D. Mendoan : Palembang

E. Dodol : Garut

Pembahasan: Lumpia adalah makanan khas Semarang. Analogis yang sesuai adalah dodol makanan khas Garut.

Jawaban yang benar adalah E. Dodol : Garut.

Hanggar : Pesawat

A. Rel : Kereta Api

B. Terminal : Bus

C. Garasi : Mobil

D. Jalan raya : Truk

E. Nakhoda : Kapal Laut

Pembahasan: Hanggar adalah tempat menyimpan pesawat. Analogi yang sesuai adalah garasi tempat menyimpan mobil.

Jawaban yang benar adalah C. Garasi : Mobil.

Pontianak : Kalimantan Barat

A. Kendari : Sulawesi Tenggara

B. Banyuwangi : Jawa Timur

C. Cirebon : Jawa Barat

D. Banjarmasin : Kalimantan Timur

E. Surakarta : Solo

Pembahasan: Pontianak adalah ibu kota Kalimantan Barat. Analogi yang sesuai adalah Kendari ibu kota Sulawesi Tenggara.

Jawaban yang benar adalah A. Kendari : Sulawesi Tenggara.

Anemometer : Angin

A. Mistar : Meter

B. Dinamometer : Gaya

C. Neraca : Dacin

D. Termometer : Cuaca

E. Barometer : Hujan

Pembahasan: Anemometer adalah alat mengukur besarnya kecepatan angin. Analogi yang sesuai adalah dinamometer digunakan mengukur besarnya gaya.

Jawaban yang benar adalah B. Dinamometer : Gaya.

Contoh Soal Psikotes Antonim

IMIGRASI >< …

A. Migrasi

B. Transmigrasi

C. Emigrasi

D. Pemukiman

E. Larangan masuk

Jawaban yang benar adalah C. Emigrasi

SEKULER >< …

A. Ilmiah

B. Duniawi

C. Rohaniah

d. Keagamaan

E. Tradisional

Jawaban yang benar adalah C. Rohaniah

EKSTRINSIK >< …

A, Eksentrik

B. Individual

C. Konsensus

D. Internal

E. Keserasian

Jawaban yang benar adalah D. Internal

KENDALA >< …

A. Kekerasan

B. Pendukung

C. Manifestasi

D. Bimbingan

E. Gejala

Jawaban yang benar adalah B. Pendukung

DEDUKSI >< …

A. Induksi

B. Konduksi

C. Reduksi

D. Transduksi

E. Intuisi

Jawaban yang benar adalah A. Induksi

Contoh Soal Psikotes Paulin

contoh soal psikotes pauli
©agoenghanyokrokusumo.blogspot.com

Nah, itulah beberapa contoh soal psikotes yang dapat kamu gunakan sebagai latihan. Selamat mencoba!

Mencatat Penjualan dengan Aplikasi Kasir iReap Pos Lite

Di zaman serba digital seperti saat ini, menjalankan usaha dapat Anda lakukan dengan lebih mudah. Salah satu faktor yang memudahkan kegiatan usaha Anda adalah adanya aplikasi kasir digital seperti iReap Pos Lite, di mana Anda dapat menerapkan cara mencatat penjualan yang lebih efektif dengan iReap Pos Lite.

Tapi, jika kita lihat kembali, saat ini sudah banyak sekali aplikasi kasir digital yang bisa dipilih. Lalu, apa yang membedakan aplikasi Cashier iReap Pos Lite dengan yang lain? Lalu, bagaimana cara menggunakannya? Anda dapat simak informasi selengkapnya di artikel ini.

Apa Itu iReap Pos Lite?

Aplikasi kasir iReap Pos Lite merupakan aplikasi POS (Point of Sales) dengan fitur lengkap yang dapat digunakan secara offline tanpa perlu membayar, serta tanpa iklan. Sehingga Anda sebagai pengguna tidak akan terganggu dengan iklan yang akan mengurangi efisiensi kerja Anda.

iReap Pos Lite hadir guna membantu para pelaku usaha retail, khususnya pada kategori UMKM, dalam mengatur usahanya termasuk membantu pelaku usaha dalam manajemen stok, mencatat penjualan, hingga memonitor profit setiap penjualan barang.

Cara Mencatat Penjualan dengan iReap Pos Lite

Setelah mengenal apa itu aplikasi iReap Pos Lite, selanjutnya mari masuk ke tutorial cara mencatat penjualan dengan iReap Pos Lite. Berbeda dengan aplikasi lainnya, untuk mulai mencatat penjualan di aplikasi ini, Anda tidak perlu membuat atau mendaftar akun terlebih dahulu. Satu hal yang perlu Anda lakukan adalah memilih jenis usaha yang Anda jalankan. 

Setelah itu, Anda dapat mengakses semua fitur aplikasi iReap Pos Lite secara gratis. Tapi, sebelum mulai mencatat penjualan, Anda perlu menambahkan produk terlebih dahulu ke aplikasi iReap Pos Lite.

Jika Anda telah selesai menambahkan produk di aplikasi iReap Pos Lite, Anda dapat melanjutkan ke pencatatan penjualan dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini:

  • Buka aplikasi iReap Pos Lite.
  • Lalu, pilih menu Sales / Return Transaction.

  • Kemudian, untuk mencatat penjualan baru, klik ikon tanda tambah di bagian kanan atas halaman.

  • Selanjutnya, pada halaman pencatatan penjualan, klik kembali ikon tanda tambah di pojok kanan atas halaman dan pilih produk yang terjual.

  • Setelah itu, lengkapi keterangan penjualan, seperti jumlah barang yang terjual, diskon yang diberikan, serta catatan (jika diperlukan). Jika sudah, klik Save.

  • Kemudian, lanjutkan ke proses pembayaran. Klik Pay Cash apabila pelanggan membayar dengan uang tunai dan pilih Pay Card apabila pelanggan membayar dengan kartu.

  • Terakhir, proses pembayaran hingga selesai.

Nah, itu dia cara mencatat penjualan dengan iReap Pos Lite. Dengan menggunakan aplikasi kasir digital, Anda sebagai pelaku usaha kecil dan menengah diharapkan dapat mengelola usaha Anda dengan lebih efektif dan efisien. Selamat mencoba!