Sejak Rebrand Jadi OVO Finansial, Layanan Taralite Makin Terintegrasi dengan Grab dan OVO

OVO Finansial, rebrand dari Taralite, berupaya untuk tumbuh sehat dengan masuk ke ekosistem induk, OVO dan Grab, agar penyaluran kredit lebih berkualitas. Kini OVO Finansial tidak hanya masuk ke penyaluran kredit produktif, namun juga konsumtif.

Kepada DailySocial.id, Direktur Utama OVO Finansial Riady Nata menyampaikan, per 7 Agustus 2023 Taralite resmi berganti nama menjadi OVO Finansial. Perubahan ini tunduk pada pengawasan ketat oleh OJK berdasarkan POJK 10/2022 dan regulasi lain yang berlaku.

“Seluruh kegiatan usaha sebelumnya di bawah platform Taralite tetap sah secara hukum dan akan berlanjut di bawah platform OVO Finansial,” ujarnya.

Seperti kebanyakan pemain lending lainnya, OVO Finansial menyediakan pinjaman bisnis untuk mendorong kesempatan yang sama dalam pertumbuhan bisnis. Bedanya, karena perusahaan ini bagian dari OVO dan Grab, maka solusinya melekat dengan kebutuhan pengguna dari induk usahanya.

Berikut produk OVO Finansial sejauh ini:

  1. OVO | Modal Usaha: pendanaan dengan cara menjaminkan tagihan yang sedang berjalan sebagai sumber pembayaran pinjaman (invoice financing) untuk bantu menjaga arus kas pemilik usaha. Limit yang tersedia mulai dari Rp50 juta-Rp2 miliar dan tenor 1,5%-2,25% per bulan.
  2. GrabModal Mantul: pinjaman tunai jangka pendek kepada mitra pedagang Grab dan OVO dengan metode pembayaran angsuran harian. Limitnya mulai dari Rp500 ribu-Rp30 juta dan tenor 3%-4% per bulan.
  3. OVO | Paylater: memberikan kemudahan pembayaran berbagai layanan, seperti GrabFood, GrabCar, GrabBike, dan GrabMart. Produk ini masih bersifat beta dan belum semua pengguna OVO/Grab yang bisa menikmatinya.

Hanya OVO | Modal Usaha yang dipasarkan melalui OVO Finansial dan tidak langsung untuk ekosistem OVO dan Grab. Sedangkan dua produk sisanya, dihadirkan melalui Grab dan OVO secara berurutan.

Lewat ketiga produk di atas, OVO Finansial mengklaim telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp477 miliar sepanjang tahun lalu. Tidak disebutkan pertumbuhan dari tahun sebelumnya. Namun Riady menyampaikan, secara kumulatif sejak perusahaan berdiri di 2015, sebanyak Rp2,29 triliun pinjaman telah disalurkan untuk lebih dari 240 ribu peminjam.

Per hari ini (25/1), TKB90 OVO Finansial berada di angka 98,88%, angka ini tergolong sehat. Berdasarkan data OJK, per September 2023, rata-rata TKB90 di industri ini sebesar 97,18%.

Dibandingkan peers-nya, angka ini cenderung moderat. Meski demikian, Riady menyatakan optimistisnya terhadap pertumbuhan transaksi digital sepanjang 2023 memberikan prospek optimis pada 2024. Mengacu dari proyeksi Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan nilai transaksi digital sebesar 23,2% pada 2024, mencapai Rp71.584 triliun.

Terlebih itu, OVO Finansial mengutamakan pertumbuhan volume dan kualitas kredit yang sehat dan sebagai pendekatan untuk bersaing di industri yang dinamis.

“Inovasi OVO dan integrasi pembayaran digital ke dalam kebutuhan sehari-hari menempatkan kami pada jalur pertumbuhan yang berkelanjutan, berkontribusi terhadap pertumbuhan transaksi digital secara keseluruhan tahun ini,” pungkasnya.

Sebagai catatan, OVO Group (PT Bumi Cakrawala Perkasa) membawahi sejumlah perusahaan finansial, di antaranya: OVO (PT Visionet Internasional) dan OVO Finansial (PT Indonusa Bara Sejahtera), Bareksa (PT Bareksa Portal Investasi), dan PT ZA Tech Global Indonesia.

OVO Finansial sebelumnya diakuisisi oleh OVO pada Maret 2019. Sebelum posisi CEO dipimpin oleh Riady, perusahaan ini didirikan oleh Abraham Viktor. Abraham exit dari posisinya dan kini mendirikan startup Hangry.

Jenis Kemasan dalam Perlindungan Produk dan Distribusi

Pernahkah Anda berpikir sejenak tentang betapa menariknya kemasan produk di rak toko? Ternyata, setiap desain yang eye-catching adalah hasil dari perencanaan yang matang, dan ada lebih dari sekadar tampilan visual. Di balik estetika yang memikat, ada tujuan perlindungan, efisiensi distribusi, dan identitas produk dalam tiga jenis lapisan kemasan.

Mari kita telaah peran masing-masing jenis kemasan tersebut untuk memahami bagaimana mereka saling melengkapi dan mendukung kelancaran rantai pasok produk.

Kemasan Primer (Primary Packaging)

Kemasan primer merupakan lapisan yang paling dekat dengan produk itu sendiri. Berfungsi sebagai pelindung langsung dan penampil produk di tangan konsumen. Contohnya melibatkan berbagai macam bahan seperti plastik, kaca, atau botol, tergantung pada sifat produk yang dikemas.

Kemasan primer bukan hanya menyediakan proteksi fisik, tetapi juga berperan dalam menjaga kesegaran dan kualitas produk. Sebuah botol kaca untuk minuman, misalnya, tidak hanya melindungi cairan di dalamnya dari kerusakan fisik, tetapi juga dari paparan cahaya yang dapat memengaruhi rasa dan kualitasnya.

Kemasan Sekunder (Secondary Packaging)

Kemasan sekunder memberikan lapisan tambahan yang mengelilingi kemasan primer. Fungsinya melibatkan perlindungan selama distribusi, memudahkan identifikasi produk di rak toko, dan memberikan ruang untuk informasi lebih lanjut seperti label, barcode, dan instruksi penggunaan.

Sebagai contoh, sekelompok botol minuman yang dikelompokkan dalam sebuah kotak karton adalah contoh kemasan sekunder. Ini tidak hanya memberikan perlindungan tambahan saat transportasi, tetapi juga mempermudah logistik penyimpanan dan distribusi di tingkat pengecer.

Kemasan Tersier (Tertiary Packaging)

Kemasan tersier terletak di tingkat yang lebih tinggi, melibatkan kemasan yang digunakan untuk menggabungkan dan melindungi sejumlah besar kemasan sekunder selama transportasi massal. Biasanya, ini terkait dengan penggunaan palet atau kemasan lainnya yang dirancang khusus untuk memfasilitasi penanganan dan penyimpanan di pusat distribusi dan gudang.

Palet kayu atau plastik yang membawa sejumlah besar kotak karton atau bungkusan produk adalah contoh kemasan tersier. Fungsinya tidak hanya melibatkan perlindungan produk tetapi juga memberikan efisiensi dalam manajemen rantai pasok secara keseluruhan.

Penting untuk mengakui peran vital yang dimainkan oleh jenis kemasan dalam menjaga kualitas produk dan mengoptimalkan rantai pasok. Melalui pemahaman tentang ragam jenis kemasan, Anda dapat menciptakan strategi kemasan yang efektif untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, mencapai keberlanjutan, dan memastikan kelancaran distribusi hingga ke tangan konsumen.

Total Pendanaan Startup Asia Tenggara Anjlok 51% di 2023, Indonesia dan Singapura Sumbang 90%

Total pendanaan yang diraup startup (ekuitas dan debt) di kawasan Asia Tenggara anjlok hingga 51% (yoy) sepanjang 2023. Penurunan ini dilatarbelakangi oleh faktor makro ekonomi yang membebani sentimen investor.

Menurut laporan Southeast Asia Deal Review 2023 yang disusun DealStreetAsia dan Rigel Capital, terdapat 30% penurunan kesepakatan jadi 718 kesepakatan dengan total nilai $7,96 miliar (Rp 126,2 triliun).

Kesepakatan terbesar berasal dari Lazada yang disuntik oleh induknya, Alibaba, sebesar $1,89 miliar. Angka ini menyumbang sekitar 24% dari total pendanaan ekuitas di kawasan ini. “Besarnya peran yang dimainkan Lazada dalam menopang nilai transaksi secara keseluruhan membuat penurunan pendanaan startup menjadi lebih nyata,” kata laporan tersebut.

Urutan berikutnya disumbangkan oleh Kredivo yang menutup putaran seri D senilai $270 juta, startup insurtech Bolttech mengumpulkan pendanaan seri B senilai $246 juta, Investree mengumpulkan $231 juta dalam pendanaan seri D (kendati menurut kabar yang DailySocial.id terima pendanaan tersebut tidak jadi terealisasi), dan startup aquatech eFishery menyelesaikan putaran seri D senilai $200 juta.

“Kesepakatan ini merupakan salah satu kesepakatan langka yang bernilai lebih dari $100 juta, karena investor yang skeptis enggan menulis cek dalam jumlah besar di tengah ketidakpastian geopolitik, suku bunga tinggi, dan inflasi yang terus-menerus.”

Lebih jauh dipaparkan, tahun lalu adalah tahun tersulit dalam mencetak unicorn baru bervaluasi di atas $1 miliar. Hanya dua startup, yakni eFishery dan Silicon Box (berbasis di Singapura) yang merengkuh status tersebut

Tren ini terus menunjukkan penurunan. Di tahun sebelumnya, ada delapan startup yang mendapat status unicorn. Lalu pada 2021, tercatat ada 23 startup di wilayah ini yang valuasinya melampaui $1 miliar.

Singapura dan Indonesia raup 90% kesepakatan

Data menarik lainnya yang diungkap, tercatat Singapura dan Indonesia meraup hampir 90% dari total pendanaan ekuitas. Singapura memperoleh $5,5 miliar dari 415 transaksi, sementara Indonesia memperoleh $1,51 miliar dari 131 transaksi.

Baik Thailand dan Malaysia mengalami koreksi paling besar dalam total perolehan modal swasta, secara berurutan turun sebesar 86% dan 83%. Thailand memperoleh total $0,13 miliar dari 28 kesepakatan. Malaysia mencatat 52 transaksi yang menghasilkan total $0,11 miliar.

Vietnam terlihat relatif tangguh dengan penurunan nilai transaksi sebesar 9,55%, mengantongi $0,51 miliar dari 54 kesepakatan. Filipina memperoleh $0,19 miliar dari 34 kesepakatan.

Healthtech paling banyak didanai

Bila melihat dari vertikal startup, fintech tetap menjadi paling banyak disuntik oleh investor, kendati secara jumlah dan nilai transaksi tercatat menurun. Total kesepakatan di sektor ini turun 39% menjadi 142 transaksi dan nilai transaksi turun 67% menjadi $1,82 miliar.

Dikerucutkan lebih rinci, startup lending paling banyak raih pendanaan dengan nilai $734 juta dengan 35 kesepakatan. Disusul secara berurutan, insurtech ($361 juta dengan 15 kesepakatan), pembayaran digital ($287 juta dengan 37 kesepakatan), wealthtech ($148 juta dengan 37 kesepakatan), dan solusi fintech ($73 juta dengan 10 kesepakatan).

Berdasarkan nilai transaksi, posisi pertama diduduki oleh sektor e-commerce yang mengumpulkan dana paling banyak, yaitu $2,32 miliar, berkat Lazada. Lalu disusul fintech dan healthtech dengan 60 kesepakatan investasi, naik 20% dibandingkan tahun lalu. Namun, nilainya turun 34% menjadi $582 juta karena nominal kesepakatannya yang lebih kecil.

Startup healthtech yang berasal dari Singapura menyumbang kue terbesar di sektor ini dengan porsi 72,1%. Lalu disusul Indonesia dengan 21,7%. Layanan telemedis jadi turunan bisnis yang paling banyak didanai dengan nilai $191 juta dengan 17 kesepakatan. Lebih dari separuh nominal pendanaan ini datang dari putaran seri D yang direngkuh Halodoc.

Masa-masa sulit bagi startup tahap awal

Hal lain yang disoroti dari laporan ini, mengutip dari pengumuman perusahaan, pengajuan peraturan, laporan media, dan penelitian DealStreetAsia, mengungkapkan bahwa kesulitan penggalangan pendanaan pada 2023 melampaui startup late-stage karena kesepakatan tahap awal turun 29% menjadi 659 kesepakatan sementara total modal yang dikumpulkan turun 49% menjadi $3,42 miliar.

“Pendanaan tahap awal, yang dianggap sebagai penentu tren investasi tahap awal, telah menunjukkan tren penurunan sejak kuartal kedua tahun 2022, menandakan kemunduran dari puncak kegembiraan yang menjadi ciri pasar pada tahun 2021,” kata laporan itu.

Prospek untuk tahun 2024

Untuk tahun ini, beberapa sektor siap untuk tumbuh meskipun terdapat tantangan pendanaan saat ini dan tema-tema baru kemungkinan akan menarik investasi modal ventura. Sektor-sektor berkelanjutan, termasuk teknologi ramah lingkungan, kendaraan listrik, teknologi iklim, dan teknologi kesehatan semakin mendapat daya tarik. Ekosistem mobilitas bersih, kecerdasan buatan, dan sektor terkait keberlanjutan juga diperkirakan akan tumbuh.

Laporan tersebut mengungkapkan ada hikmah pada akhir tahun kemarin, bahwa tren kespakatan per kuartal memperlihatkan tanda-tanda stabilitas yang muncul dalam lanskap investasi startup.

Pada kuartal keempat tahun 2023 terdapat 167 transaksi, naik dari 151 transaksi pada kuartal sebelumnya ketika volume transaksi berada pada titik terendah dalam tiga tahun.

Kuartal keempat juga lebih kuat dalam hal perolehan investasi karena startup regional mengumpulkan $2,28 miliar, naik 9% dari kuartal sebelumnya.

“Namun, menjelang akhir tahun, kondisi sektor swasta di kawasan ini mulai menunjukkan tanda-tanda stabilitas, dengan kuartal keempat mencatat peningkatan volume kesepakatan sebesar 12% setelah mencapai titik terendah dalam tiga tahun terakhir pada kuartal ketiga,” tutup laporan tersebut.

Ada lima catatan lainnya yang patut diperhatikan untuk industri startup di kawasan ini. Berikut rangkumannya:

Cara Mudah Riset Produk Terlaris di Lazada

Pada era digital ini, para pelaku bisnis tak bisa lagi mengabaikan keberadaan e-commerce sebagai salah satu kanal penjualan yang potensial. Lazada, sebagai platform e-commerce terkemuka, menawarkan berbagai fitur untuk membantu para pelaku bisnis melakukan riset untuk menemukan produk yang paling banyak diminati konsumen.

Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa cara efektif untuk mencari tahu produk terlaris di Lazada yang dapat membantu pelaku bisnis meningkatkan penjualan atau membuat inovasi baru.

Filter Terlaris

Salah satu cara paling sederhana untuk menemukan produk terlaris di Lazada adalah dengan menggunakan fitur filter Terlaris. Setelah Anda memasukkan kata kunci pencarian untuk produk yang Anda inginkan, Anda akan melihat opsi filter di bagian atas halaman hasil pencarian.

Pilih filter “Terlaris” untuk menampilkan koleksi produk yang paling banyak diminati oleh konsumen. Ini dapat membantu Anda mendapatkan insight tentang tren dan preferensi konsumen.

Filter Rating

Filter Rating menjadi alat yang sangat berguna untuk menemukan produk berkualitas tinggi yang telah mendapatkan penilaian tinggi dari konsumen sebelumnya. Saat Anda melakukan pencarian, Anda dapat menggunakan filter ini untuk membatasi hasil pencarian hanya pada produk dengan rating tertentu.

Jika Anda mencari produk dengan performa tinggi, atur filter penilaian sesuai dengan preferensi Anda. Misalnya, jika Anda hanya ingin melihat produk dengan penilaian bintang 5, filter tersebut akan menyaring hasil sesuai kriteria yang Anda tetapkan.

Halaman Toko

Selain menggunakan filter di hasil pencarian, Anda juga dapat menjelajahi halaman toko untuk menemukan produk terlaris. Ketikkan nama toko yang Anda minati di fitur pencarian, lalu pilih halaman toko tersebut.

Di halaman toko, Anda biasanya akan menemukan filter “Terlaris” yang akan menampilkan daftar produk paling laris dari toko tersebut. Ini dapat memberi Anda gambaran tentang popularitas dan kepercayaan konsumen terhadap produk dari toko tertentu, terutama toko kompetitor.

Dashboard Lazada

Lazada menyediakan fitur Best Sellers di dashboard atau halaman utama aplikasi mereka. Anda dapat dengan mudah menemukan koleksi produk terlaris dari berbagai kategori di bagian ini.

Best Sellers mencakup produk dengan penjualan terbaik dan paling banyak diminati oleh konsumen. Ini dapat menjadi cara yang efektif untuk menemukan tren terbaru dan produk yang sedang booming di Lazada.

Mencari produk terlaris di Lazada bukan hanya sekadar mencari data penjualan, tetapi juga memahami tren pasar dan kebutuhan konsumen. Dengan berbagai fitur dan filter yang disediakan oleh Lazada, menemukan produk terlaris menjadi tugas yang mudah.

Anda dapat menggunakan kombinasi filter Terlaris dan Rating untuk mendapatkan produk dengan kualitas dan popularitas terbaik. Selain itu, menjelajahi halaman toko dan melihat menu Best Sellers di dashboard adalah cara lain yang efektif untuk mengetahui tren terbaru dan produk yang banyak diminati oleh konsumen.

Dengan panduan ini, Anda dapat dengan mudah menemukan produk terlaris di Lazada sesuai dengan kebutuhan dan preferensi Anda.

Kaizen Coffee Tingkatkan Pengalaman Kedai Kopi Premium dengan Moka Prime

Di tengah arus transformasi digital yang mendorong perkembangan sektor bisnis, pelaku usaha kopi seperti Muhammad Taufik Hidayat dari Kaizen Coffee menemukan solusi yang tepat untuk bisnisnya. Kaizen Coffee menggunakan Moka Prime, perangkat kasir yang menawarkan lebih dari sekadar fungsionalitas.

Kaizen Coffee menargetkan anak muda yang membutuhkan tempat luas dan suasana yang nyaman untuk nongkrong maupun bekerja dari cafe. Dengan konsepnya yang buka 24 jam, Kaizen Coffee menghadapi tantangan untuk terus dapat melayani konsumen sekaligus menjaga kelancaran operasionalnya.

Taufik Hidayat, pemilik Kaizen Coffee, mengatakan, “Konsep coffee shop kami buka 24 jam sehingga membutuhkan perangkat kasir yang tahan lama untuk bisa selalu beroperasi terus menerus. Sementara jika menggunakan tablet biasa, meskipun spesifikasinya sudah tinggi ada kemungkinan panas, bluetooth error dan harus terus terhubung dengan koneksi listrik. Memang peruntukannya untuk pribadi, bukan kebutuhan bisnis.” 

Menurut Taufik, pemilihan Moka Prime tidak hanya berdasarkan kebutuhan menjaga transaksi tetap lancar, melainkan juga mempertimbangkan aspek desain dan interaksi dengan pelanggan.

“Yang paling terasa, Moka Prime tampilannya lebih premium, profesional dan serius. Sangat cocok dengan konsep Kaizen Coffee,” ujar Taufik menambahkan.

Dibekali dengan dual touch screen, Moka Prime memberikan layanan interaktif kepada pelanggan. Layar yang menghadap pelanggan bukan hanya menampilkan menu, tetapi juga informasi terkait promo dan kesempatan bagi pelanggan untuk memberikan feedback secara langsung setelah pembayaran.

Inovasi seperti QRIS dynamic untuk pembayaran cepat, adanya fitur offline mode, dan layar sentuh yang responsif menjadi nilai tambah bagi pemilik usaha, memastikan kelancaran operasional di tengah kendala teknis atau kebutuhan daya listrik.

Haryanto Tanjo, Group Head of Merchant Services GoTo Financial, mengatakan, ”Moka Prime adalah inovasi terbaru kami yang menggabungkan fungsi dan estetika dalam satu kesatuan. Dari segi fungsi, perangkat kasir Moka Prime dilengkapi dengan berbagai fitur yang dapat memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pelanggan, sekaligus mempermudah pekerjaan kasir dan meminimalisir kesalahan dalam proses transaksi. Yang tidak kalah penting, Moka Prime menawarkan desain yang premium, membuat tampilan meja kasir menjadi semakin berkelas.”

Bagi bisnis yang ingin menggali lebih dalam mengenai inovasi ini, bisa kunjungi lebih banyak informasi mengenai Moka Prime di laman ofisial mereka di sini.

Living Lab Ventures Luncurkan Dana Kelolaan untuk Startup Healthtech dan Biotech

Sinar Mas Land melalui kendaraan investasinya Living Lab Ventures (LLV) meluncurkan Biomedical Fund, dana kelolaan yang mendukung pelaku startup di bidang biomedis, pusat penelitian, biobank, hingga teknologi kesehatan.

Chief Transformation Officer Sinar Mas Land Mulyawan Gani berharap Biomedical Fund dapat berperan dalam memastikan infrastruktur kesehatan di tanah air.

“Tidak hanya tangguh, tetapi juga berada di garis depan kemajuan teknologi. Melalui partisipasi LLV dalam biomedis, kini BSD City dapat benar-benar menjadi laboratorium yang hidup,” tambahnya dalam keterangan resmi.

Peluncuran ini didorong oleh pasca-pandemi yang memunculkan tren baru di lanskap kesehatan masyarakat Indonesia. Selain memperkuat kesadaran, permintaan terhadap akses layanan kesehatan yang lebih mudah dan murah ikut meningkat.

World Bank melaporkan, persentase pengeluaran kesehatan masyarakat Indonesia terhadap PDB naik dari 2,6% pada 2014 menjadi 3,2% pada 2022. Namun, persentase tersebut masih lebih rendah dibandingkan rata-rata pengeluaran negara berpendapatan rendah, yakni 4,9%.

“Biomedical Fund akan memberikan pendanaan ke startup yang berpotensi membawa perubahan positif dalam penyediaan layanan kesehatan, termasuk teknologi diagnosis, manajemen data kesehatan, telemedis, dan solusi inovatif lainnya,” tutur Partner Living Lab Venture Bayu Seto.

Sejauh ini, LLV telah berinvestasi di sejumlah startup, seperti Jumpstart, Amoda, Paper.id, dan BRIK. Investasi ini tidak hanya ditujukan ke sektor proptech, tetapi juga mencakup sektor agnostik yang memiliki fleksibilitas dan peluang yang tajam. Hingga saat ini, LLV telah memberdayakan 27 startup yang berfokus pada tiga aspek teknologi utama, yakni smart technologies, digital life, dan mobility.

Inisiatif genomik dan bioteknologi

Belum banyak dana kelolaan yang difokuskan untuk pengembangan teknologi di bidang kesehatan di Indonesia. Dua tahun lalu, Bio Farma sempat meluncurkan Bio Health Fund dengan fokus pada investasi biotech, menggandeng MDI Ventures. Namun, belum diketahui kapan dana tersebut akan di-deploy.

Sementara, East Ventures dilaporkan tengah menggalang dana kelolaan baru sebesar $30 juta untuk Healthcare Fund sejak tahun lalu. Dana ini spesifik akan disuntikkan ke startup tahap awal healthcare dan vertikal turunannya.

Adapun, inisiatif lain untuk pengembangan genomik telah digulirkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Biomedical & Genome Science Initiative (BGSi). Targetnya, sebanyak 100 ribu sample dapat terkumpul pada 2025.

Pentingnya Memerhatikan Kemasan pada Bahan Olahan Pangan

Sebagai pelaku usaha di industri makanan dan minuman, sudahkah kemasan Anda benar-benar dapat melindungi mutu produk? Lebih dari sekadar sebagai pelindung atau wadah, kemasan telah menjelma menjadi unsur penting yang memiliki dampak signifikan pada keamanan, kualitas, dan daya tahan bahan olahan pangan.

Jadi, seberapa serius Anda dalam mempertimbangkan peran kemasan, terutama mengingat kompleksitas tantangan dan risiko yang dihadapi produk pangan sepanjang rantai pasokan?

Keberhasilan sebuah produk pangan tidak hanya bergantung pada rasa dan kualitasnya, tetapi juga seberapa baik kemasan mampu menjaga keutuhan bahan olahan tersebut. Kontaminasi, oksidasi, kelembaban, dan serangan mikroorganisme adalah beberapa risiko yang dapat merusak mutu produk.

Oleh karena itu, dalam menjalankan bisnis makanan atau minuman, perhatian yang serius terhadap desain, pemilihan material, dan keefektifan kemasan menjadi kunci untuk memastikan produk tetap berkualitas dan aman untuk dikonsumsi.

Mengenal Kemasan Pangan

Dikutip dari laman Istana UMKM, kemasan pangan merupakan bahan yang digunakan untuk membungkus dan melindungi produk pangan dari kontaminasi dan pengaruh lingkungan. Fungsi utamanya adalah melindungi produk dari cahaya, oksigen, kelembaban, mikroorganisme, dan faktor lingkungan lainnya.

Selain pelindung, kemasan berperan sebagai wadah praktis, menciptakan keunggulan kompetitif, dan memenuhi kebutuhan konsumen. Fungsinya melibatkan kenyamanan, promosi, distribusi efisien, dan jaminan mutu produk. Secara keseluruhan, kemasan pangan menjadi elemen krusial dalam menjaga mutu produk, memenuhi harapan konsumen, dan mendukung keberhasilan industri pangan.

Faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam Memilih Kemasan Pangan

Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, berikut beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih kemasan pangan:

  • Stabilitas pangan: Penguraian kimia, biokimia, dan reaksi mikrobiologi perlu dipertimbangkan.
  • Kondisi lingkungan: Evaluasi suhu dan kelembaban selama proses distribusi dan penyimpanan.
  • Metode pengawetan: Kemasan harus mampu mengatasi suhu panas selama proses pemanasan dan tahan terhadap suhu freezer selama penyimpanan.
  • Karakteristik bahan kemasan: Tinjau komposisi, potensi bahaya, dan keamanan yang dikemas.
  • Keamanan pangan: Perhatian khusus diperlukan terhadap migrasi komponen dari bahan kemasan ke dalam produk pangan.

Jenis Kemasan Pangan

Kemasan Pangan Kertas

Kemasan ini umumnya digunakan untuk produk makanan kering seperti keripik, sereal, atau kacang-kacangan. Jenis kemasan ini dikenal karena sifatnya yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang. Meskipun mudah dicetak dengan desain menarik, kemasan ini rentan terhadap kelembaban dan cairan, serta kurang tahan terhadap tekanan dan benturan.

Kemasan Pangan Gelas

Cocok untuk makanan atau minuman yang memerlukan transparansi untuk menampilkan isi. Kemasan gelas memberikan perlindungan yang baik terhadap kontaminasi dan mempertahankan kesegaran.

Biasanya digunakan untuk saus, yogurt, atau minuman kemasan lainnya. Namun, kelemahannya terletak pada kemungkinan pecah yang dapat merugikan, dan penggunaannya yang kurang ramah lingkungan.

Kemasan Pangan Plastik

Kemasan pangan plastik, dengan ringan, kekuatan, dan biaya produksi yang rendah, sering digunakan oleh banyak pelaku usaha. Meskipun tahan terhadap air dan udara, kemasan plastik sulit terurai dan dapat melepaskan zat kimia ke dalam makanan, sehingga dapat menimbulkan dampak negatif.

Kemasan Pangan Kaleng

Kemasan pangan kaleng, yang tahan terhadap cahaya, oksigen, dan kelembaban, menawarkan keleluasaan dalam desain dan dapat didaur ulang.

Jenis kemasan ini umumnya digunakan untuk produk yang memerlukan perlindungan ekstra, seperti makanan kalengan, susu, atau minuman bersoda. Jenis ini dapat memiliki lapisan pelindung untuk mencegah reaksi kimia antara makanan dan logam kaleng.

Namun, keberatan dan biaya produksi yang lebih tinggi menjadi kelemahan, dan kemungkinan berkarat jika tergores atau terbentur perlu diperhatikan.

Kemasan pangan bukan hanya pelindung, tapi juga krusial untuk menjaga mutu produk dan keberhasilan bisnis. Desain, bahan dan efektivitas kemasan perlu dipertimbangkan serius mengingat risiko kontaminasi produk.

Dengan pilihan kemasan yang tepat, Anda dapat memastikan produk tetap berkualitas, aman, dan memenuhi harapan konsumen, juga mendukung keberlanjutan industri pangan.

Maksimalkan Kampanye Retargeting dengan 4 Tools Rekomendasi Ini

Ketika berbicara tentang strategi pemasaran digital, retargeting menjadi salah satu teknik yang sangat efektif untuk meningkatkan konversi. Kampanye retargeting merupakan strategi pemasaran digital yang tepat untuk meningkatkan konversi dan memaksimalkan nilai dari setiap kunjungan situs web.

Strategi ini memungkinkan Anda untuk menargetkan kembali pengguna yang sudah pernah mengunjungi situs web Anda sebelumnya. Dengan begitu, cara ini menjadi kesempatan untuk Anda dapat mengingatkan dan memotivasi mereka untuk kembali dan melakukan tindakan sesuai yang Anda diinginkan.

Untuk memaksimalkan efektivitas kampanye retargeting, penggunaan tools yang tepat sangatlah penting. Artikel ini akan membahas empat tools rekomendasi untuk memaksimalkan kampanye retargeting Anda.

Google Analytics

Google Analytics adalah fondasi bagi kebanyakan strategi pemasaran digital, termasuk retargeting. Dengan menyediakan pemahaman mendalam tentang perilaku pengguna di situs web Anda, Google Analytics membantu Anda mengidentifikasi segmen audiens yang paling berpotensi untuk di-retarget. Analisis data yang mendalam ini memungkinkan Anda untuk membuat kampanye yang lebih terarah dan efektif.

AdRoll

Dikutip dari laman Amazon, AdRoll telah mendapatkan reputasi sebagai pemimpin global dalam penargetan ulang, dengan lebih dari 10.000 pengiklan aktif di lebih dari 100 negara.

Platform retargeting ini menyediakan solusi terpusat untuk mengelola kampanye di berbagai kanal, termasuk display, media sosial, dan email. Dengan fitur segmentasi yang kuat, AdRoll memungkinkan pengguna untuk membuat kampanye yang sangat disesuaikan dengan berbagai segmen audiens untuk meningkatkan peluang konversi.

Adroll dapat menjadi alat yang efektif untuk mempersonalisasi kampanye iklan berdasarkan perilaku pengunjung.

SharpSpring Ads

SharpSpring Ads adalah platform periklanan digital yang bermanfaat untuk kampanye retargeting. Melalui fitur pelacakan pengguna yang telah mengunjungi situs web, alat ini memungkinkan Anda membuat kampanye yang ditargetkan dan lebih relevan untuk setiap segmen.

Alat analisisnya membantu Anda memantau tingkat konversi dan memberikan pemahaman mendalam tentang kinerja kampanye yang dilakukan.

Criteo

Criteo adalah alat retargeting yang menonjol dengan kemampuannya untuk personalisasi iklan secara dinamis. Alat ini dapat menyesuaikan konten iklan untuk setiap pengguna berdasarkan perilaku dan preferensi mereka guna meningkatkan peluang konversi. Criteo adalah platform pemasaran digital yang sangat terampil dalam retargeting. Alat ini memungkinkan Anda untuk menjangkau kembali pengguna yang sebelumnya mengunjungi situs web Anda.

Dengan fokus pada personalisasi, Criteo menggunakan teknologi untuk menyajikan iklan yang disesuaikan dengan preferensi dan perilaku pengguna, termasuk rekomendasi produk. Criteo mendukung cross-device targeting untuk memberikan konsistensi pengalaman pengguna di berbagai perangkat.

Maksimalkan kampanye retargeting Anda dengan memilih tools yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan tujuan bisnis Anda. Dengan memanfaatkan teknologi retargeting, Anda dapat meningkatkan peluang konversi, memperluas pangsa pasar, dan memaksimalkan nilai dari setiap kunjungan situs web.

Tambahan

  • Perfect Audience: Dikenal karena jangkauan luasnya pada audiens baru dan kemampuannya untuk menempatkan iklan di berbagai platform internet, termasuk Facebook dan Twitter​
  • SmarterHQ: Kuat dalam segmentasi perilaku pelanggan, membantu Anda menganalisis dan bertindak atas perilaku audiens di berbagai saluran pemasaran​
  • OptiMonk: Alat pengoptimalan Click-Through Rate (CTR), memungkinkan pembuatan dan personalisasi popups, sidebar, dan bar notifikasi tanpa pengkodean​.

Apa itu CPAS dan Mengapa Penting untuk Bisnis di Era Digital?

Iklan digital seringkali dilemparkan ke ruang maya dengan harapan akan menemukan audiens yang tepat, namun tanpa kepastian yang jelas. Sekarang, kita berada di ambang revolusi baru dengan munculnya metode CPAS, atau Collaborative Performance Advertising Solution, yang telah mengubah wajah periklanan digital.

Metode ini tidak hanya memberikan kejelasan dan keakuratan dalam menargetkan audiens, tapi juga membuka pintu untuk kolaborasi yang lebih efektif antara merek dan platform e-commerce.

Apa Itu CPAS?

CPAS adalah sebuah strategi periklanan yang dirancang untuk memperkuat kolaborasi antara merek dan platform e-commerce. Strategi ini dimaksudkan untuk meningkatkan efektivitas kampanye iklan yang dilakukan di Facebook dengan memanfaatkan data dan wawasan yang dimiliki oleh kedua belah pihak.

Komponen Utama CPAS:

  • Kolaborasi Merek dan E-commerce: CPAS memungkinkan merek untuk berkolaborasi secara langsung dengan platform e-commerce. Dalam kolaborasi ini, kedua belah pihak dapat berbagi data dan wawasan yang relevan untuk menciptakan kampanye iklan yang lebih terfokus dan efektif.
  • Integrasi Data: Salah satu aspek kunci CPAS adalah integrasi data antara merek dan platform e-commerce. Hal ini mencakup berbagi informasi seperti perilaku pembelian konsumen, preferensi, dan respons terhadap iklan sebelumnya. Data ini digunakan untuk menyusun dan menargetkan iklan dengan lebih akurat.
  • Optimisasi Kampanye Iklan: Menggunakan data yang terintegrasi, CPAS bertujuan untuk mengoptimalkan kampanye iklan secara real-time. Ini termasuk penyesuaian target audiens, pesan iklan, dan alokasi anggaran berdasarkan kinerja iklan yang sedang berjalan.
  • Peningkatan ROI: Tujuan utama CPAS adalah untuk meningkatkan Return on Investment (ROI) bagi merek. Ini dicapai melalui peningkatan efektivitas iklan, yang mengarah pada peningkatan penjualan dan kesadaran merek.
  • Analisis dan Pelaporan Bersama: CPAS juga melibatkan analisis bersama tentang kinerja kampanye. Merek dan e-commerce platform dapat mengakses laporan dan analisis untuk memahami hasil kampanye dan membuat keputusan strategis untuk kampanye mendatang.

Memahami CPAS Secara Sederhana

Bayangkan, Anda punya bisnis kaos dengan desain yang unik. Kaosnya oke, tapi Anda ingin lebih banyak orang yang tahu produk Anda dan beli. Nah, di situ ada yang namanya CPAS di Facebook, singkatan dari Collaborative Performance Advertising Solution. Gampangnya, ini adalah sebuah cara kerjasama iklan yang efektif di Facebook.

Bagaimana caranya? Sebagai permulaan, Anda harus menggunakan salah satu platform e-commerce besar, misalnya Shopee atau Tokopedia. Anda punya kaos yang stylish, mereka dengan segala data pelanggannya yang besar.

Dari kerjasama ini, anda jadi tahu, kira-kira siapa yang akan suka dengan produk Anda. Misalnya, dari data Shopee, terlihat orang-orang yang hobi nonton konser musik metal suka membeli kaos bergambar band favorit mereka. Nah, dari situ Anda bisa pasang iklan kaos yang menyasar penggemar musik metak di Facebook.

Tidak hanya sampai di situ, Anda bisa lihat langsung, iklan kaos mana yang paling banyak diklik, dan mana yang kurang laku. Anda bisa langsung ubah strategi iklan, sesuai dengan yang sedang laku keras. Jadi, jika iklan kaos band A kurang laku, langsung switch ke kaos band B yang lebih banyak peminatnya.

Hasilnya? Iklan Anda tidak cuma tepat sasaran, tapi juga lebih hemat biaya. Anda tidak perlu buang-buang biaya untuk iklan yang tidak efektif.

Target yang Dapat Dijangkau Iklan CPAS

Target iklan CPAS (Collaborative Performance Advertising Solution) sangat beragam dan bisa disesuaikan dengan spesifikasinya. Siapa saja yang bisa menjadi target iklan ini bergantung pada beberapa faktor:

  • Pengguna Platform E-commerce: Mengingat CPAS melibatkan kolaborasi dengan platform e-commerce, pengguna aktif dari platform tersebut menjadi target utama. Ini bisa termasuk pelanggan yang sering berbelanja online, memiliki riwayat pembelian tertentu, atau yang sering mencari produk serupa.
  • Audiens Berdasarkan Data Demografis: CPAS memungkinkan penargetan berdasarkan data demografis seperti usia, jenis kelamin, lokasi, dan lainnya. Ini membantu merek untuk menjangkau kelompok audiens spesifik sesuai dengan profil konsumen ideal mereka.
  • Pengikut Tren dan Minat Tertentu: CPAS juga memungkinkan untuk menargetkan orang-orang yang menunjukkan minat dalam tren tertentu atau kategori produk spesifik, seperti teknologi, fashion, olahraga, dan lain-lain.
  • Pengguna Media Sosial dengan Minat Spesifik: Mengingat CPAS sering digunakan dalam konteks iklan Facebook, audiens di media sosial yang menunjukkan minat atau perilaku tertentu juga bisa menjadi target.
  • Pembeli yang Telah Menunjukkan Minat atau Perilaku Pembelian Tertentu: Dengan data dari platform e-commerce, CPAS dapat menargetkan pelanggan yang telah menunjukkan minat atau perilaku pembelian tertentu, misalnya mereka yang telah melihat produk tertentu tetapi belum melakukan pembelian.
  • Audiens yang Mirip (Lookalike Audiences): CPAS juga memanfaatkan konsep ‘lookalike audiences’, di mana merek dapat menargetkan orang-orang yang memiliki profil serupa dengan pelanggan terbaik mereka saat ini.

Intinya, CPAS menyediakan fleksibilitas yang luas dalam menentukan target audiens, memungkinkan merek untuk menyesuaikan strategi iklan mereka secara spesifik dan efektif, berdasarkan data dan wawasan yang dikumpulkan dari kolaborasi dengan platform e-commerce.

Tantangan Dalam Penerapan Iklan CPAS

Menerapkan teknik iklan CPAS (Collaborative Performance Advertising Solution) bisa memberikan banyak manfaat, namun juga memiliki tantangan tersendiri. Berikut beberapa kesulitan yang sering dihadapi:

  • Integrasi Data: Kolaborasi antara merek dan platform e-commerce membutuhkan integrasi data yang kompleks. Mengelola dan menyinkronkan data dari dua sumber yang berbeda bisa menjadi tantangan, terutama dalam hal privasi data, keamanan, dan kepatuhan terhadap regulasi seperti GDPR.
  • Pengelolaan Hak Akses Data: Kesulitan lainnya adalah menentukan sejauh mana data dibagi dan hak akses yang diberikan kepada masing-masing pihak. Ini penting untuk menjaga kepercayaan dan keamanan data konsumen.
  • Analisis Data dan Wawasan: Mengumpulkan data itu satu hal, tetapi menganalisis dan mendapatkan wawasan yang berguna darinya adalah tantangan lain. Merek perlu memiliki keahlian dan alat yang memadai untuk menganalisis data dan menerapkannya dalam strategi iklan mereka.
  • Menyesuaikan Target dengan Pesan yang Relevan: Menciptakan iklan yang relevan dan menarik untuk setiap segmen audiens tertentu bisa menjadi tantangan. Penting untuk memastikan bahwa pesan iklan sesuai dengan kebutuhan dan minat dari audiens yang ditargetkan.
  • Mengukur Efektivitas: Meskipun CPAS menawarkan peluang untuk optimisasi real-time, mengukur efektivitas kampanye secara keseluruhan bisa kompleks. Menentukan metrik yang tepat dan menginterpretasikannya secara akurat adalah kunci untuk memahami seberapa sukses kampanye tersebut.
  • Ketergantungan pada Teknologi: CPAS sangat bergantung pada teknologi dan algoritma untuk menargetkan dan mengoptimalkan iklan. Ketergantungan ini menimbulkan risiko jika terjadi masalah teknis atau perubahan algoritma pada platform e-commerce atau media sosial.
  • Perubahan Kebijakan dan Regulasi: Perubahan kebijakan oleh platform e-commerce atau media sosial, serta perubahan dalam regulasi pemasaran digital, dapat mempengaruhi cara kerja CPAS dan membutuhkan adaptasi cepat dari merek.

Step-step Menerapkan Metode Iklan CPAS

Menggunakan CPAS (Collaborative Performance Advertising Solution) dalam strategi iklan di Facebook melibatkan beberapa langkah utama. Berikut adalah panduan umum tentang cara menggunakannya:

  1. Pilih Partner E-commerce yang Tepat:
    • Identifikasi platform e-commerce yang memiliki audiens yang cocok dengan target pasar merek Anda.
    • Pastikan platform tersebut memiliki data yang cukup dan relevan untuk digunakan dalam kampanye iklan Anda.
  2. Kesepakatan dan Integrasi Data:
    • Buat kesepakatan dengan platform e-commerce tentang kerjasama.
    • Integrasikan data e-commerce dengan strategi iklan Anda. Ini mungkin melibatkan pertukaran data mengenai perilaku pelanggan, preferensi belanja, dan segmen audiens.
  3. Pengaturan Target Audiens:
    • Gunakan data yang diperoleh untuk mengidentifikasi segmen audiens yang paling relevan untuk produk atau layanan Anda.
    • Sesuaikan pesan iklan Anda agar cocok dengan kebutuhan dan minat segmen audiens tersebut.
  4. Pengembangan dan Peluncuran Iklan:
    • Kembangkan iklan yang menarik dan relevan, yang resonansi dengan audiens target Anda.
    • Gunakan platform iklan Facebook untuk meluncurkan kampanye Anda.
  5. Monitor dan Optimasi Kampanye:
    • Pantau kinerja iklan secara berkala.
    • Gunakan data analitik untuk mengoptimalkan iklan Anda, termasuk penyesuaian target audiens, pesan iklan, dan alokasi anggaran.
  6. Evaluasi dan Penyesuaian:
    • Setelah kampanye berjalan untuk waktu tertentu, evaluasi kinerjanya.
    • Lakukan penyesuaian yang diperlukan berdasarkan hasil evaluasi untuk meningkatkan efektivitas kampanye.
  7. Kolaborasi Berkelanjutan:
    • Jaga komunikasi yang baik dengan partner e-commerce Anda.
    • Berbagi wawasan dan belajar dari setiap kampanye untuk membuat peningkatan berkelanjutan.

Penting untuk diingat bahwa kesuksesan menggunakan CPAS sangat bergantung pada kualitas dan relevansi data yang dibagikan, kemampuan analitik, dan kemampuan untuk menyesuaikan strategi iklan secara cepat berdasarkan wawasan yang diperoleh.

Kitabisa Resmi Akuisisi Asuransi Amanah Githa

PT Asuransi Jiwa Syariah Amanahjiwa Giri Artha (Asuransi Amanah Githa) resmi berganti nama menjadi PT Asuransi Jiwa Syariah Kitabisa. Informasi ini sekaligus mengonfirmasi kabar akuisisi oleh platform donasi Kitabisa yang sudah berhembus sejak tahun lalu.

Perubahan nama ini telah disetujui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui surat keputusan KEP-283/PD.02/2023 tertanggal 29 Desember 2023.

“Dengan diberikannya pemberlakuan izin usaha perusahaan, PT Asuransi Jiwa Syariah Kitabisa diwajibkan agar dalam menjalankan kegiatan usaha selalu menerapkan praktik usaha yang sehat dan senantiasa mengacu kepada peraturan perundangan yang berlaku,” sebagaimana dikutip dari situs OJK.

Situs Asuransi Kitabisa sudah bisa diakses secara publik. Dalam situs Asuransi Kitabisa, disampaikan bahwa mereka hadir dengan konsep back to basic. “Basic-nya asuransi adalah Saling Jaga,” tulisnya.

Dari pantauan DailySocial.id, aplikasi Kitabisa sudah menyediakan fitur SalingJaga untuk membeli polis asuransi jiwa. Manfaat yang ditawarkan adalah asuransi jiwa. Jadi jika anggota tutup usia selama masa perlindungan, maka keluarga akan mendapat bantuan tunai sesuai dengan besaran manfaat yang dipilih sejak awal.

Premi yang dibayarkan mulai dari Rp22 ribu (bulanan), Rp124 ribu (per 6 bulan), dan Rp246 ribu (tahunan).

Sempat terkendala

Berdasarkan situs Kitabisa, Kitajaga adalah program lanjutan dari Saling Jaga yang sudah ditutup sejak Juli 2021. Praktiknya seperti asuransi pada umumnya sehingga OJK melarang Kitajaga untuk beroperasi dan harus memenuhi aturan yang berlaku dengan mengajukan izin asuransi.

Setelah dioperasikan kembali dengan nama Kitajaga, mereka bermitra dengan pialang asuransi PT PasarPolis Insurance Broker, menyediakan produk asuransi jiwa dari Takaful Keluarga. Manfaat asuransi yang ditawarkan adalah perlindungan jiwa.

Dalam perjalanannya, kemitraan Kitabisa dengan Asuransi Amanah Gita dimulai sejak meluncurkan Koperasi Kitabisa (Koperasi Jasa Multi Pihak Kita Bisa Indonesia). Dalam keanggotaannya, koperasi ini terbatas hanya untuk anggota Kitabisa −sekaligus mendaftar jadi pemegang polis asuransi− yang sudah mendaftar dengan iuran bulanan (disebut patungan) sebesar Rp8 ribu per bulan.

Manfaat yang bisa diterima, anggota bisa mengajukan pinjaman tanpa bunga dengan limit maksimal Rp3 juta untuk kebutuhan mendadak. Juga, santunan bila jatuh sakit kritis, kecelakaan, dan meninggal. Terdapat pula program beasiswa, pelatihan usaha, dan galang dana. Koperasi Kitabisa juga bisa diakses melalui aplikasi Kitabisa.

Reorganisasi

Kitabisa mengumumkan perubahan struktur organisasi perusahaan. Vikra Ijas naik posisi jadi CEO Kitabisa dari sebelumnya CMO. Posisi CEO ini sebelumnya ditempati oleh rekan founder-nya Alfatih Timur. Timmy, panggilan akrabnya, sekarang menjabat sebagai Presiden.

Dalam akun media sosialnya, memasuki usia satu dekadenya yang pertama, Kitabisa mengklaim telah menggaet lebih dari 8 juta donatur dan menyalurkan ratusan juta bantuan.

Application Information Will Show Up Here