Rekap M3 World Championship 2021 Grup C: EVOS SG Mendominasi, BTK Amankan Posisi Kedua

Gelaran M3 World Championship 2021 sudah memasuki hari yang ketiga. Pada hari yang ketiga ini tim-tim dari grup C bertarung untuk memperebutkan posisi yang lebih nyaman untuk nanti di babak playoff. 4 tim yang berada dalam grup C yakni EVOS  SG, SeeYouSoon, BTK, dan NAVI bertarung satu sama lainnya untuk memperebutkan tempat di playoff upper bracket. Pertandingan berjalan seru karena sama-sama kuat dan mempunyai peluang yang sama untuk menjadi juara grup.

EVOS SG Mendominasi

Sumber Gambar: Mobile Legends

EVOS SG mendominasi pertempuran di grup C ini. Tampil sebagai wakil dari Singapura, EVOS SG menujukan bahwa region Asia Tenggara mempunyai kemampuan dan pengalaman yang tinggi. EVOS SG memperoleh poin sempurna dengan 3 kemenangannya atas SeeYouSoon, BTK, dan NAVI.

Hasil ini menghantarkan EVOS SG untuk tampil di babak playoff upper bracket nantinya dengan status juara grup C. Mereka akan menghadapi runner-up dari grup B yakni Bedel pada babak playoff mendatang.

BTK Amankan Posisi Kedua

Sumber Gambar: Mobile Legends

Tim yang berhasil menyusul EVOS SG ke babak playoff upper bracket adalah BTK. Wakil dari Amerika Serikat ini berhasil mengamankan posisi kedua dengan poin 2 kali kemenangan dan 1 kali kekalahan. BTK tampil bagus dengan mengalahkan NAVI di pertandingan pertama. Sayangnya di pertandingan kedua, mereka harus mengakui keunggulan dari EVOS SG. Kemudian pada partai terakhir mereka berhasil mengalahkan SeeYouSoon dan melaju ke babak playoff upper bracket untuk menantang juara grup A yaitu Blacklist International nantinya.

NAVI dan SeeYouSoon Harus Akui Keunggulan Lawannya

Sumber Gambar: Mobile Legends

Nasib kurang baik dialami oleh wakil dari Kamboja yakni SeeYouSoon. Menjadi wakil dari Asia Tenggara yang kurang diperhitungkan, SeeYouSoon tampil buruk dan mengalami 3 kekalahan sekaligus menjadi juru kunci klasemen grup C. Sedangkan tim asal Ukraina yakni NAVI harus puas di posisi ketiga klasemen akhir grup C dengan 1 kali kemenangan dan 2 kali kekalahan.

Kedua tim tersebut nantinya akan berjuang dari babak playoff lower bracket M3 World Championship. M3 World Championship 2021 sendiri masih akan menggelar babak group stage pada hari Kamis, 9 Desember 2021. Pertandingan terakhir babak group stage ini akan mempertemukan tim-tim yang berlaga dalam grup D.

Tutorial Menambahkan Produk ke Website Toko Online Lakuuu

Setelah Anda berhasil membuat toko online Lakuuu, jangan lupa untuk menerapkan cara menambahkan produk di Lakuuu berikut ini. Tambahkan produk sebanyak-banyaknya ke website toko online Anda agar pelanggan dapat melihat berbagai pilihan produk saat berkunjung ke websit Lakuuu Anda.

Cara Menambahkan Produk di Lakuuu

Menambahkan produk di Lakuuu cukup mudah untuk dilakukan. Anda bisa menambahkan produk baru di Lakuuu melalui halaman Admin. Berikut ini adalah cara lengkapnya.

  • Akses lakuuu.id.
  • Masuk ke akun yang telah terdaftar, lalu buka Dashboard.
  • Klik tombol Edit Website Ini pada website yang ingin Anda tambahkan produk.

 

cara menambahkan produk di lakuuu

 

  • Lalu, Anda akan masuk ke halaman Admin website Anda. Anda juga bisa langsung menuju ke halaman ini dengan mengetikkan “URL website Anda/admin” (contoh: abcde.lakuuu.id/admin).
  • Selanjutnya, buka menu Product > Catalog.

 

cara menambahkan produk di lakuuu

 

  • Kemudian, klik Create Product untuk menambahkan produk baru.

 

cara menambahkan produk di lakuuu

 

  • Selanjutnya, isi informasi terkait produk, seperti nama produk, deskripsi produk, foto produk, harga, hingga stok.
  • Pertama, pada tab Product Information, isi nama beserta deskripsi produk. Buat nama produk dengan kata kunci yang tepat. Lalu, buat deskripsi produk sejelas mungkin dengan memasukkan informasi lengkap produk seperti spesifikasi/komposisi serta kegunaan.

 

cara menambahkan produk di lakuuu

 

  • Setelah itu, jangan lupa untuk mencentang status produk Enable the Product di bawah kolom deskripsi.
  • Kedua, tambahkan foto produk. Tambahkan foto produk untuk cover pada Base Image dan tambahkan foto lainnya di Additional Images. Klik Browse untuk mengunggah foto dari perangkat Anda.

 

cara menambahkan produk di lakuuu

 

  • Ketiga, Anda dapat melakukan pengecekan SEO produk Anda dengan menambahkan Meta Title dan Meta Description. Pastikan keduanya mengandung kata kunci produk Anda. Namun, pengecekan SEO ini bersifat opsional. Anda dapat melewati tahap ini jika mau.

 

cara menambahkan produk di lakuuu

 

  • Jika semua informasi produk telah terisi, klik Save. Lalu, buka tab Price & Stock.

 

cara menambahkan produk di lakuuu

 

  • Isi keterangan stok pada bagian Inventory jika diperlukan. Jika tidak, Anda bisa melewati bagian ini.
  • Kemudian, masukkan harga barang, minimal pesanan, dan harga promo (opsional).

 

cara menambahkan produk di lakuuu

 

  • Setelah itu, masukkan varian produk (jika ada).

 

cara menambahkan produk di lakuuu

 

  • Jika semua informasi wajib telah diisi, klik Save.
  • Produk berhasil ditambahkan.

Jika ingin menambah produk lainnya, Anda bisa mengulang cara menambahkan produk di Lakuuu seperti di atas. Buat tampilan produk semenarik mungkin dengan memastikan foto produk terlihat jelas dan deskripsi produk lengkap. Selamat mencoba!

Razer Luncurkan Kipas Pendingin untuk Smartphone, Ada Versi iPhone (MagSafe) dan Universal

Agar suatu perangkat gaming bisa konsisten kinerjanya, dibutuhkan sistem pendingin yang efektif, tidak terkecuali untuk smartphone. Problemnya, ponsel tidak punya cukup ruang untuk mengemas kipas yang bisa membantu membuang panas yang dihasilkan. Solusinya, kita butuh bantuan aksesori eksternal.

Kipas pendingin untuk smartphone sepintas mungkin terdengar konyol, tapi kategori produk ini sebenarnya sudah eksis sejak lama, dan sekarang Razer pun juga tidak ingin ketinggalan. Dijuluki Razer Phone Cooler Chroma, ini merupakan solusi pendingin yang dirancang untuk menemani smartphone selama sesi gaming berlangsung secara intensif.

Untuk menjalankan tugasnya, perangkat ini mengandalkan sistem pendingin termoelektrik, heat sink aluminium, dan kipas dengan tujuh bilah yang mampu berputar dalam kecepatan maksimum 6.400 RPM. Selagi bekerja, suara yang dihasilkan oleh kipasnya diklaim tidak akan lebih dari 30 dB. Tentu saja, sebuah aksesori gaming tidak akan lengkap tanpa adanya sistem pencahayaan RGB yang bisa diprogram.

Meski dirancang untuk perangkat mobile, aksesori ini tidak bisa dibilang portabel. Pasalnya, ia tidak memiliki modul baterai, dan harus selalu dicolokkan ke sumber listrik via kabel USB-C.

Mungkin Razer memang sengaja menargetkan produk ini untuk konsumen yang terbiasa bermain sambil ponselnya di-charge. Seperti yang kita tahu, skenario seperti ini sering kali berujung pada panas berlebih di bodi ponsel, terutama ketika harus menjalankan game-game yang berat macam Genshin Impact, dan itulah problem yang hendak diatasi oleh kipas pendingin smartphone besutan Razer ini.

Razer Phone Cooler Chroma hadir dalam dua versi; satu yang bisa menempel secara magnetis ke punggung seri iPhone 12 ataupun 13 (MagSafe), satu lagi yang dilengkapi penjepit universal untuk ponsel Android maupun iPhone yang tidak mendukung MagSafe. Keduanya sama-sama dijual seharga $60, atau kurang lebih sekitar 860 ribu rupiah.

Bukan, ini bukan aksesori smartphone teraneh yang pernah Razer buat, sebab mereka juga punya sarung jempol untuk gaming. Namun kembali lagi, kecil kemungkinan produsen menciptakan produk jika tidak ada pasarnya.

Sumber: The Verge.

Scuf Reflex Adalah Controller PS5 dengan Kustomisasi yang Sangat Lengkap

Setahun lebih setelah PlayStation 5 eksis, produsen controller kenamaan asal AS, Scuf, akhirnya meluncurkan lini produk yang dikhususkan untuk konsol next-gen tersebut. Lini baru ini Scuf namai Reflex, dan total ada tiga model controller yang berbeda yang ditawarkan.

Model yang pertama sekaligus yang paling basic adalah Scuf Reflex. Dibandingkan controller DualSense bawaan PS5, Reflex menawarkan kelebihan dalam bentuk empat tombol ekstra di bagian belakang yang dapat diprogram sesuai kebutuhan. Perangkat dapat menyimpan hingga tiga profil konfigurasi tombol untuk game yang berbeda-beda, dan pengguna dapat berpindah dari satu profil ke lainnya hanya dengan menekan sebuah tombol.

Kustomisasi turut menjadi nilai jual ekstra dari controller seharga $200 ini. Selain pelat depan yang bisa diganti-ganti, stik analognya juga dapat dilepas dan ditukar dengan yang lain yang berbeda bentuk. Panjang, pendek, cembung, cekung; sesuaikan sendiri saja dengan selera dan kebutuhan masing-masing.

Model yang berikutnya, yakni Reflex Pro, dibanderol mulai $230 dan mengunggulkan grip spesial untuk menambah kenyamanan di samping fitur-fitur yang sudah disebutkan tadi. Kedua controller ini sama-sama dibekali fitur adaptive trigger dan haptic feedback seperti yang ditawarkan oleh controller DualSense.

Terakhir, ada Reflex FPS yang secara spesifik dirancang untuk permainan first-person shooter. Model ini tidak memiliki vibration motor, dan trigger-nya justru dibuat supaya bisa aktif secara instan dalam setiap klik. Kalau Reflex dan Reflex Pro bertujuan untuk meningkatkan sensasi immersive, Reflex FPS justru mengorbankan aspek tersebut demi memaksimalkan skill bermain penggunanya. Lucunya, Reflex FPS justru dihargai paling mahal — $260 — meski fitur yang ditawarkannya sebenarnya lebih sedikit.

Selain PS5, ketiga model Scuf Reflex ini tentu juga kompatibel dengan PC Windows, macOS, maupun perangkat Android dan iOS. Untuk koneksinya sendiri, pengguna bebas memilih antara Bluetooth dan kabel USB-C.

Dari sisi harga, ketiganya jelas masuk kategori premium. Sebagai perbandingan, harga resmi DualSense di AS adalah $70. Sementara di kubu Xbox, Elite Wireless Controller Series 2 yang juga mengunggulkan aspek kustomisasi yang lengkap, dijual seharga $180.

Sejauh ini belum ada informasi mengenai ketersediaan trio Scuf Reflex ini di Indonesia secara resmi. Semoga saja distributor Corsair di Indonesia, DTG, berminat untuk membawanya ke sini. Sekadar mengingatkan, Scuf memang sudah menjadi bagian dari Corsair sejak akhir 2019.

Sumber: Kotaku.

Mengenal Konsep “Rollup E-Commerce” yang diusung Hypefast

Umumnya di satu titik sebuah bisnis online sering terhambat untuk bertumbuh. Isunya cukup beragam, ada yang kesulitan mencari talenta yang tepat, tambahan modal, meningkatnya operasional, dan sebagainya, sehingga dibutuhkan mitra yang tepat agar mereka dapat eskalasi bisnisnya dengan baik. Kebutuhan tersebut disadari Achmad Alkatiri saat bekerja di beberapa perusahaan sebelum akhirnya merintis Hypefast pada Januari 2020.

Konsep yang dianut Hypefast disebut sebagai rollup e-commerce. Kurang lebih serupa apa yang dikembangkan Thrasio, sebuah startup unicorn Amerika Serikat. Thrasio bekerja dengan mengakuisisi merek penjual di Amazon yang sukses, memberi founder-nya jalur exit yang menguntungkan, lalu meningkatkan skala produknya dengan ekosistem yang telah mereka bangun.

Mengapa rollup e-commerce hadir

Template Thrasio cukup sukses diterapkan berbagai startup di sejumlah negara. Thrasio, yang memasuki usianya ketiga, kini menjadi unicorn bervaluasi $6 miliar yang berhasil mengelola portofolio global 100 merek. Mereka menghasilkan pendapatan $500 juta dan laba $100 juta sepanjang tahun lalu.

Startup sejenis adalah Perch, Branded Group, dan Elevate Brands. Di India, kondisinya lebih riuh. Ada Mensa Brands, GlobalBees, 10Club, Upscalio, Evenflow, Powerhouse91, dan GOAT Brands Lab.

Di skala Asia Tenggara ada Una Brands dari Singapura yang juga telah memiliki tim di Indonesia. Di Indonesia, selain Hypefast, terdapat OpenLabs yang baru mengumumkan kehadirannya.

Menurut Co-Founder dan CEO 10Club Bhavna Suresh, salah satu pemain rollup e-commerce India, merebaknya konsep rollup e-commerce ini lantaran didukung semakin matangnya ekosistem e-commerce. Mereka bertindak sebagai agregator merek era baru, mengakuisisi perusahaan D2C yang menjanjikan untuk memastikan keunggulan operasional dan pertumbuhan yang cepat, sehingga menciptakan nilai bagi investor.

Format ini sangat berbeda dari operasi perusahaan modal ventura tradisional. VC berinvestasi di semua jenis startup (baik online maupun offline) dan memberikan panduan strategis, tetapi founder tetap yang menjalankannya. Sebaliknya, perusahaan rollup e-commerce memperoleh prospek online, memberikan bantuan infrastruktur, dan tim ahli untuk membawa bisnis ke ketinggian baru.

Sumber: Pixabay

Tak mengherankan, rollup e-commerce mendapat popularitas karena memberikan peluang unik bagi bisnis yang mencari jalan exit lebih awal tanpa kerumitan penggalangan dana dan penilaian. Startup yang didukung VC sering menunggu lama untuk mendapatkan harga terbaik atau pengembalian yang baik bagi investor.

Banyak penjual online dan merek D2C kecil-menengah menghadapi kendala karena mereka tidak memiliki strategi pertumbuhan yang kohesif meskipun menjual produk yang bagus. Semua bisnis ini dapat dengan mudah mendapatkan keuntungan dari model rollup e-commerce.

Suresh melanjutkan, merintis bisnis adalah proses berkelanjutan yang melewati beberapa fase. Dari menyiapkan operasi hingga menemukan produk-pasar yang cocok untuk meningkatkan dan berkembang, setiap fase adalah bagian dari evolusi yang mencakup tiga pilar mendasar —orang, proses, dan produk.

Ketiga pilar ini berfungsi dalam mengembangkan bisnis. Misalnya, ketika sebuah perusahaan dimulai, bagian “orang” pada dasarnya melibatkan tim founder. Pada tahap ini, individu menangani banyak peran dan tujuannya untuk menemukan product-market fit.

Ketika bisnis berkembang dan operasi menjadi lebih terspesialisasi, setiap unit akan membutuhkan profil yang tepat untuk melaksanakan tugas-tugas ini. Menurut Suresh, sebuah bisnis akan mandek dan gagal mencapai potensi sebenarnya jika tidak mampu membuat keputusan perekrutan yang efektif.

Pilar kedua adalah “proses”. Untuk merek D2C, ini biasanya mencakup manufaktur, pemasaran, logistik, keuangan, dan dukungan teknis. Tetapi, ketika bisnis meningkat dan tumbuh, penting untuk menyiapkan proses baru dan mengoptimalkan yang sudah ada. Kegagalan untuk menempatkan semua proses yang diperlukan pada tempatnya akan membuat pekerjaan menjadi sulit.

Akhirnya, datanglah “produk”, pilar pertumbuhan ketiga. Suresh menyoroti perlunya “perubahan” untuk menjelajahi area/pasar baru dan tetap relevan dari waktu ke waktu.

Mengawasi dengan tajam tren baru atau bahkan tidak aktif sangat penting untuk bisnis karena perlu beradaptasi dengan cepat untuk mempertahankan basis pelanggannya. Menggunakan pandangan ke depan yang strategis untuk mengidentifikasi peluang bisnis juga penting bagi merek D2C yang beroperasi di pasar konsumen yang cepat berubah dan sangat kompetitif.

Memelihara ketiga pilar pertumbuhan ini adalah kunci untuk mengoptimalkan bisnis seseorang, tetapi pertumbuhan akan sulit dicapai tanpa akses ke pendanaan yang sesuai. Sekali lagi, investasi modal dalam bisnis telah mengalami evolusi dari waktu ke waktu.

Pada awalnya, ada kekayaan individu untuk mengembangkan usaha seseorang. Berikutnya datang segala macam pinjaman institusional, terutama pembiayaan utang, diikuti oleh pendanaan VC, rute yang lebih mudah untuk modal. Pembayaran terjadi melalui ekuitas.

“Hari ini datang pilar keempat untuk pertumbuhan — model rollup. Tapi itu hanya datang ketika ada ekosistem yang berkembang. Dan ini adalah bukti meningkatnya ekosistem D2C di India yang memungkinkan pemain seperti kami untuk masuk,” kata Suresh.

Perkembangan Hypefast

Mad, sapaan akrab dari Achmad, menjelaskan lebih sederhana bagaimana Hypefast bekerja. Dia sendiri lebih lebih suka menggunakan istilah house of ecommerce brand atau e-commerce brand aggregator.

Di industri ritel terdapat P&G dan Unilever yang membuat merek di bawahnya dari nol, lalu ada MAP yang melisensi merek global untuk dikelola di bawah MAP untuk beroperasi di pasar lokal. Hypefast bekerja seperti demikian, mengakuisisi merek potensial untuk dikembangkan lebih jauh dengan ekosistem yang sudah dibangun.

“Saat kita raise pre-seed round di Q4 2019, banyak investor tanya siapa benchmark Hypefast di luar negeri, ya saya jawab setau saya enggak ada karena saat itu Thrasio masih stealth mode. Tapi kita tetap go with that, sampai akhirnya Thrasio muncul dan menjadi unicorn, ini menjadi validasi yang kuat dan good timing for us untuk tumbuh lebih kencang,” ucap Mad saat dihubungi DailySocial.

Founder dan CEO Hypefast Achmad Alkatiri / Hypefast

Meskipun beroperasi dengan cara mengakuisisi merek, perusahaan tetap mempertahankan para pendiri merek dalam jajaran manajemen untuk mempertahankan relevansi yang kuat dengan pasar lokal. Sedari awal, Hypefast didesain sebagai startup yang pengeluarannya selalu memerhatikan skalabilitas dan profitabilitas bisnis. Diklaim perusahaan telah mencapai titik profitabilitas.

Meski tidak dirinci, Mad menyebut pembagian hasil antara Hypefast dengan merek telah dibuat seadil mungkin.

Sesudah mengakuisisi suatu merek, mereka akan masuk ke dalam ekosistem Hypefast untuk ditingkatkan pendapatannya dengan cara yang paling rasional, bukan dengan meningkakan anggaran marketing dan bakar uang dengan memberikan subsidi.

Playbook kami adalah selalu menumbuhkan growth by the book, menumbuhkan revenue dengan cara yang sustainable. Ini bentuk kedisiplinan kami untuk selalu menjaga P&L dan revenue positif karena tujuan utama kami bukan hanya bangun scalable bisnis, tapi juga profitable.”

Daripada menyebut Hypefast sebagai salah satu rollup e-commerce/growth builder/venture builder, Mad lebih sepakat untuk memberi identitas Hypefast sebagai growth partner untuk e-commerce native brands.

Saat mengincar merek baru, tim Hypefast akan melihat merek mana yang sudah mencapai product-market fit dan memiliki potensial yang tinggi untuk dijual di luar negeri. Syarat berikutnya, merek tersebut memiliki pendapatan bulanan minimal Rp500 juta perbulan dan sudat peroleh laba, minimal margin 15% dari pendapatan dan mayoritas omzet datang dari channel online.

Cakupan merek yang diincar ini tak hanya dari Indonesia, namun juga sudah merambah ke Malaysia, Singapura, dan Thailand, mengingat Hypefast sudah memiliki tim lokal di sana. Nantinya, tim lokal tersebut akan bertanggung jawab untuk seluruh transaksi yang terjadi di dalam portofolio Hypefast, yang memanfaatkan platform digital populer yang dipakai konsumen di negara tersebut.

“Untuk membuktikan bahwa merek tersebut sudah kuat, kita juga melihat apakah pendapatannya mereka mulai stabil minimal dalam 12 bulan terakhir. Tak hanya itu, fokus mencari founder yang punya level ambisius untuk tumbuh bersama-sama karena kami ini cari partnership untuk grow the growth.”

Ticket size yang diberikan Hypefast untuk masing-masing portofolionya hingga $10 juta. Tak hanya dana segar, founder juga akan terhubung dengan ekosistem ritel Hypefast secara end-to-end. Proses operasionalnya akan tersentralisasi dengan gudang, pengadaan, cross border facility, hingga pemasaran, dan mendapat tim terdedikasi Hypefast untuk memastikan bisnis dapat berjalan secara lebih efisien.

Cross border facility ini kita siapkan untuk brand agar dapat dipakai bersama-sama. Kita jadi satu karena semua operasional dilakukan bareng-bareng. Warehouse mereka akan dipindahkan ke Hypefast agar lebih efisien karena kapasitas kami lebih besar. Semua ini kami lakukan karena saat invest ke brand, kami ini upgrading their business fundamental.”

Menurut Mad, kehadiran fasilitas cross border ini membuat pengalaman belanja online tetap terlokalisasi untuk konsumen di masing-masing merek tetap sama. Pengiriman dapat dilakukan dengan cepat, tanpa harus menunggu dikirim dari negara asal merek tersebut.

Rencana berikutnya

Merek lokal D2C ke depannya akan tetap menjadi segmen yang menarik dalam perkembangan industri e-commerce, terlebih penetrasi e-commerce terus menunjukkan tren meningkat di Indonesia. Mengacu pada laporan e-Conomy 2021, e-commerce tetap akan menjadi pendorong terbesar ekonomi digital di negara ini. Sektor ini diprediksi akan tumbuh dari $35 miliar pada 2020 menjadi $53 miliar pada 2021. CAGR sektor ini diproyeksikan naik 18% menjadi $104 miliar hingga 2025.

“Kita lihat semakin banyak brand baru yang mulai bermunculan, enggak hanya dari angka jumlah pemainnya yang meningkat, tapi jumlah konsumennya juga ikut naik. Hal ini terjadi karena mereka itu membawa sesuatu yang dicari-cari konsumen dan tentunya ini bedampak positif.”

Bisnis yang diincar Hypefast untuk diakuisisi saat ini bergerak di kategori gaya hidup, seperti fesyen, kesehatan dan kecantikan, personal care, dan aksesori. Sejauh ini mayoritas portofolionya bergerak di industri fesyen, jumlahnya ada lebih dari 25 merek.

Beberapa nama di antaranya adalah Noore, Bonnels, Motiviga, Monomom, Nona, dan Nona Nara. Baru-baru ini perusahaan mengumumkan kemitraan dengan Cosmax Indonesia, menandai masuknya perusahaan ke industri kecantikan dan kesehatan.

Cosmax Indonesia memiliki kekuatan di bidang inovasi dan riset kecantikan, didukung dengan tim riset dan pengembangan produk, kapasitas produksi yang menjangkau hingga 110 juta unit, dan fasilitas manufaktur seluas 13.890 meter persegi. Mereka bekerja sama dengan merek kecantikan lokal dan perusahaan multinasional dengan jaringan terintegrasi, kemampuan infrastruktur yang memberikan solusi responsif dan ribuan formulasi inovatif.

“Untuk brand di luar Indonesia, masih dalam tahap diskusi final. Ada beberapa yang sudah tahap signing, masih banyak juga yang masih dalam diskusi. Semuanya ini adalah kategori lifestyle sebagai core kami.”

Perusahaan untuk berinvestasi setidaknya ke 15 merek lokal kesehatan dan kecantikan pada tahun depan, dengan target pendanaan hingga Rp50 miliar per merek.

Dalam mendukung target perusahaan, Hypefast akan menambah jumlah talentanya hingga 1.000 orang sampai satu sampai dua tahun mendatang. Saat ini talenta perusahaan berjumlah 250 orang tersebar di empat negara.

“Talenta itu adalah faktor penting dalam pertumbuhan kami. Hypefast mencari individu yang passionate di e-commerce brand, terutama di Indonesia. Banyak hal yang akan kita kerjakan bersama-sama,” tutup Mad.

Hingga kini, Hypefast telah memperoleh pendanaan ekuitas sebesar $22 juta serta tambahan pendanaan debt dengan jumlah yang tidak disebutkan dari kalangan investor terkemuka di Asia Tenggara dan dunia. Investor-investor yang mendukung Hypefast termasuk Monk’s Hill Ventures, Jungle Ventures, dan Strive.

[Review] Samsung Galaxy M52 5G, Refresh Rate Tinggi dengan Rasa Genggam Menyenangkan

Samsung Galaxy M52 5G adalah perangkat yang menarik. Secara singkat, perangkat ini menjawab beberapa kekurangan yang sebelumnya hadir di perangkat seri M seperti Galaxy M32 dan M62. Layar besar 120Hz dengan dukungan prosesor yang cukup mumpuni. Artikel kali ini akan membahas pengalaman menggunakan perangkat ini untuk berbagai kegiatan. Mari kita simak.

Pertama kali mencoba perangkat Galaxy M62 ada sebuah harapan yang saya sematkan, salah satunya karena perangkat ini menggunakan prosesor mantan flagship. Harapan bahwa perangkat ini bisa jadi perangkat yang menarik dari kelas M. Tapi ternyata ada kekurangan yang terasa cukup mengganggu, yaitu refresh rate yang hanya 60Hz saja. 

Lalu saya mencoba perangkat M52 yang membawa refresh rate 90Hz sebagai harapan baru dari kelas M untuk kenyaman penggunaan. Tapi lagi-lagi ada kekurangan yang cukup mengganggu karena menurut pengalaman penggunaan saya, prosesor yang ada kurang bisa mendukung pengalam yang smooth untuk layar refresh rate kekinian. 

Harapan saya kembali hadir dan sedikit banyak terbayarkan ketika perangkat Galaxy M52 5G hadir di meja redaksi untuk diuji. Perangkat ini menjawab banyak harapan yang sebelumnya saya taruh di dua perangkat seri M. 

Galaxy M52 5G memang masuk ke seri M yang memiliki beberapa ciri khas. Tampilan belakangnya memang masih kalah dari seri A dan perangkat ini dijual lewat online saja. Namun kalau melihat dari spesifikasi serta all around feature. Perangkat ini cukup menjanjikan sebagai pilihan penikmat gadget. 

Sebagai awal mari kita bahas dari sisi desain 

M52 5G memiliki ukuran layar 6.7 inci full rectangle dan 6.6 inci rounded corners, yang bisa dibilang cukup lebar. Nyaman untuk menjelajah konten atau bermain game tetapi cukup melelahkan untuk penggunaan sehari-hari karena genggaman yang dibutuhkan tangan untuk memegang perangkat ini lebih luas. Berbeda dengan seri M32 misalnya yang cukup ‘mungil’ untuk dipakai sehari-hari. 

Tetapi dengan layar luas, tentu saja ada banyak kelebihan yang bisa didapatkan. Apalagi refresh rate perangkat ini sudah bisa mendukung 120Hz jadi benar-benar nyaman untuk menjelajah konten dengan ponsel. Untuk kualitas layar sendiri sudah Super AMOLED Plus 1080 x 2400 (FHD+), yang bisa dibilang jaminan yang cukup untuk menikmati berbagai konten dengan nyaman. 

Kombinasi spesifikasi layar sendiri memberikan kesan tersendiri mengingat perangkat ini adalah perangkat yang ditujukan untuk kelas menengah atas. 

Untuk bagian desain lain seperti layout port sebenarnya tidak ada yang istimewa, hampir sama dengan kebanyakan desain perangkat Samsung yang dirilis belakangan. Port untuk isi daya dengan interface USB Type C, lalu speaker ada di bagian bawah. Tombol volume dan power ada di bagian kanan atas. Di bagian kiri atas ada slot untuk kartu memory (support sampai 1TB) dan SIM (slot dual Hybrid).

Untuk tombol power juga berfungsi sebagai pemindai sidik jari dan perangkat ini tidak menyertakan jack audio. Untuk bagian desain belakang, layout kameranya mirip dengan seri A, memanjang ada 3 kamera dan 1 lampu flash. 

Dari desain cover belakang sendiri sebenarnya finishing-nya saya tidak terlalu suka karena glossy dan terkesan biasa saja. Kurang premium. Bisa jadi ini juga adalah karena warna, karena saya mendapatkan perangkat uji yang berwarna biru jadi kesannya seperti seri M yang untuk entry level

Tapi cukup berbeda dengan penilaian ketika menggunakan perangkat ini karena rasa genggam dari perangkat di tangan nyaman dan terasa tipis. Layar yang lebar memang membuat agak membuat kesulitan ketika ingin menggunakan dengan satu tangan tetapi masih bisa dimaklumi. Kesan tipis dari perangkat ini memang cukup terasa, kombinasi layar yang cukup lebar dan body yang tidak tebal menjadikannya perangkat ini terasa seperti perangkat premium atau minimal kelas seri A. 

Overall desain, bagi Anda yang mencari rasa genggam lebih dari pada tampilan, perangkat Galaxy M52 5G ini adalah pilihan yang cukup menarik. Terutama di rentang segmennya yaitu menengah atas namun masih di bawah kelas premium. 

Sekarang mari kita bahas spesifikasi, terutama spesifikasi yang memberikan kesan pengalaman selama saya mencoba perangkat ini. 

Setidaknya ada 3 bagian spesifikasi yang cukup memberi kesan pada perangkat ini, kualitas layar, refresh rate dan dukungan prosesor. Sebenarnya bisa tambah satu lagi, tapi sayangnya memang jaringan 5G di Indonesia masih belum merata jadi keunggulan M52 yang sudah 5G ini belum bisa dinikmati oleh pengguna secara luas. 

Untuk layar sendiri sudah Super Amoled Plus, tampilan lebar 6.7 inci dengan resolusi 1080×2400 (FHD+). Serta telah dilegkapi refresh rate sampai 120Hz. Dari sisi kamera belakang ada 3 kamera 64MP, 12 MP (ultra wide) dan 5MP. Sedangkan depan 32 MP. Digital Zoom untuk kamera belakang sampai 10x. Video recording UHD 4K (3840 x 2160) @30fps Slow motion 240fps @HD.

Lalu untuk RAM 8 serta ROM 128. Ruang penyimpanan bisa diperluas maksimal 1TB via MicroSD. Untuk baterai 5000mAh dengan support sampai 25W untuk isi daya tetapi di boks hanya disediakan kepala charger 15W. M52 5G tidak mendukung Dex.

Pengalaman penggunaan 

Untuk uji spesifikasi saya tampilan di foto berikut ini:

Untuk penggunaan beberapa seri M yang saya coba dalam waktu beberapa minggu ke belakang memang lebih merujuk pada aktivitas browsing termasuk media sosial dan menonton konten. Tidak banyak aktivitas yang saya gunakan untuk bermain game karena beberapa alasan. Salah satunya dukungan baterai yang besar biasanya merujuk pada kegunaan perangkat untuk produktivitas dan hiburan non gaming. Karena biasanya kalau main game, kan dekat dengan sumber listrik yang ketika baterai habis bisa langsung mengisi daya. 

Nah, untuk pengalaman dari sisi aktivitas sehari-hari serta akses hiburan non gaming, M52 5G ini menurut saya bisa dikasih pujian. Menjelajah konten di internet sangat nyaman karena spesifikasi layar serta refresh rate yang tinggi (120Hz) jadi terasa smooth dan juga menampilkan warna yang menyenangkan untuk dinikmati.

Kombinasi ini juga selaras dengan desain yang ada sehingga menjelajah konten dalam waktu lama dengan perangkat ini tidak terasa membosankan malah menyenangkan. Kualitas layar yang baikjuga enak untuk dipakai menonton konten video termasuk Youtube (dengan catatan menaikkan resolusi ke yang tertinggi atau minimal 1080p), agar kualitas kontennya bisa mengejar dengan kualitas layar. 

Untuk suara sendiri meski hanya mono tetapi kualitasnya cukup mumpuni. Setidaknya di kelasnya ini sudah cukup baik. Namun memang kelemahan speaker mono adalah sering tertutup oleh tangan jadi suaranya sering tiba-tiba kecil, bukan karena bug atau error lain tetapi karena speaker-nya tertutup lengan. 

Dukungan prosesor yang sudah seri 7 lebih tepatnya SD 778G maka support untuk kenyamanan cukup bisa diandalkan. Seperti yang saya sebutkan di awal artikel, tidak seperti M32 yang terasa kendor ketika menggunakan pengaturan refresh rate tinggi, di M52 5G ini pengalamannya smooth, berpindah aplikasi, geser sana geser sini, akses media sosial, semua bisa dinikmati tanpa terasa lag.  

Dukungan pengalaman lain yang membuat cukup komplit adalah UI yang menggunakan One UI versi 3.1 (saat saya gunakan). UI ini memang menjadi salah satu perombakan yang cukup signifikan untuk perangkat Samsung ketika dulu pertama kali diperkenalkan. Dan kini iterasinya semakin meningkat dan memberikan pengalaman yang cukup baik. Memang masih ada bloatware tetapi jumlahnya bagi saya tidak cukup menggangu. 

Beralih ke dukungan baterai. Saya sendiri tipe pengguna yang lebih mencari dukungan fast charging alih-alih baterai kelewat jumbo. Jadi ketika M62 menghadirkan baterai 7000mAh tetapi dengan bodi yang berat serta refresh rate yang tidak 120 HZ sedangkan M52 5G ini hadir dengan baterai 5000mAh tetapi refresh rate tinggi, maka saya akan memilih M52 5G, meski hanya memiliki baterai 5000mAh tetapi sudah support 25W fast charging, meski harus dicatat kalau charger yang dibawa dalam boks hanya 15W saja. 

Untuk 5G sendiri memang saya tidak mengujinya karena belum terlalu luas coverage-nya dan biasanya akan ada update khusus OTA agar perangkat bisa support namun sampai tulisan ini dibuat saya belum menemukan informasi tentang update ini. Tepi tentunya karena perangkat ini sudah mendapatkan embel-embel 5G tentunya nanti akan mendapatkan dukungan jika sudah tersedia.

Pengalaman bermain game di perangkat ini juga cukup menyenangkan. Rasa genggam yang nyaman dan layar yang cukup besar enak untuk akses kontennya. Meski layar lebar tetapi karena tipis maka bermian game dengan perangkat ini tidak menemui kendala dari sisi grip. Sedangkan untuk kualitas sendiri, dari sisi tampilan tidak ada masalah karena layar Super AMOLED Plus, untuk pengaturan grafis, PUBGM New State bisa performa FPS mentok di Maks dan Grafis mentok di Ultra.

Saya mencoba bermain beberapa game saja seperti PUBGM New State dan Sousage Man. keduanya bisa dilahap tanpa masalah dengan penagturan yang cukup tinggi.

Untuk pengalaman menggunakan kamera, saya mencoba dengan beberapa skenario. Luar ruangan saat siang tetapi kondisi mendung, malam hari, indoor ruangan malam hari, dan foto makanan di siang hari kondisi cukup cerah.

Secara keseluruhan hasil kameranya cukup baik meski tidak istimewa. Namun dengan kondisi terbaik (dari sisi cahaya) bisa mengjasilkan foto yang cukup baik. Meski demikian, untuk dikelasnya (terutama di seri M jajaran Samsung) hasil kamera sudah bisa diterima.

Beberapa contoh foto:

Penutup

Dari tiga perangkat seri M yang saya coba, M32, M62 dan kini M52 5G, maka M52 5G adalah perangkat yang paling worth it menurut saya. Setidaknya dari sisi fitur bukan dari sisi harga. Terutama bagi Anda yang memfokuskan penggunaan perangkat untuk menikmati konten. Layar yang nyaman dan spesifikasi cukup tinggi, refresh rate 120Hz serta prosesor seri 7 dari Snapdragon yang cukup bisa mengimbangi spesifikasi yang ada. 

Dari sisi kamera cukup untuk kelasnya, baterai sudah cukup jumbo dengan 5000mAh, desain biasa saja tetapi nyaman dalam genggaman dan penggunaan. Harga memang sekitar 5 jtuaan, dan karena ini seri M maka hanya tersedia online. Namun dengan harga seperti itu, jika saya harus memilih maka saya akan tetap memilih M52 5G karena refresh rate 120Hz yang nyaman digunakan. Once you go 120Hz, you can’t go back. 

Sparks

  • Layar refresh rate tinggi
  • Tipis
  • Baterai besar
  • Prosesor handal
  • Sudah support 5G

Slacks

  • Desain biasa saja
  • Kamera cukup untuk dikelasnya

Build Albedo Genshin Impact Terbaik: Artefak, Senjata, Komposisi Tim, dan Tips

Sejak dirilis pada versi 1.2, Albedo merupakan salah satu karakter underrated yang ada di Genshin Impact. Kehadirannya sebagai karakter Geo dan sub DPS sering dipandang sebelah mata. Namun hal ini mulai berubah setelah miHoYo merilis senjata dan artefak baru, yang sepertinya ditujukan khusus untuk Albedo. Sebagus apakah dirinya setelah update tersebut?

Overview

Albedo adalah karakter bintang 5 berelemen Geo dengan senjata sword, yang dirilis pada versi 1.2. Ia merupakan sub DPS, yang mampu memberikan damage Geo secara terus menerus melalui Elemental Skill-nya, yang disebut Solar Isotoma. Skill ini akan memberikan damage Geo area, setiap kali pemain memberikan damage saat berada di dalam radius Skill ini.

Elemental Burst Albedo akan memberikan damage area yang besar, lalu diikuti dengan gelombang damage Geo susulan, saat diaktifkan di dalam radius Solar Isotoma. Saat karakter aktif menginjak bunga yang ada di tengah-tengah Elemental Skill ini, maka karakter tersebut akan diangkat. Kemampuan Elemental Skill yang ini tidaklah terlalu berguna untuk pertarungan dan lebih bermanfaat untuk eksplorasi saja.

Sebagai karakter Geo, Albedo merupakan karakter yang cukup unik. Gameplay-nya sangat berfokus untuk memberikan damage Geo. Sedikit berbeda dengan karakter Geo lain, yang biasanya memiliki setidaknya satu mekanik pertahanan, baik dari Geo Construct atau dari shield yang dihasilkan. Hal ini menjadikan Albedo sebagai karakter yang berbeda, untuk karakter Geo.

Walaupun demikian, Albedo memiliki beberapa kelemahan. Ia merupakan karakter dengan splitscaling, yaitu penghitungan damage-nya dihitung berdasarkan dua atau lebih stat, yaitu Elemental Skill-nya memakai DEF dan Elemental Burst-nya memakai ATK (C0). Namun semenjak dirilisnya Cinnabar Spindle pada versi 2.3, miHoYo seakan menegaskan, bahwa Albedo seharusnya berfokus pada Elemental Skill, ketimbang Elemental Burst-nya.

Prioritas talenta: Elemental Skill > Elemental Burst.

Artefak

Untuk artefak terbaiknya, Husk of Opulent Dreams merupakan pilihan terbaik untuk Albedo. Artefak yang dirilis pada versi 2.3 ini didesain khusus untuk karakter Geo yang memiliki scaling Defense.

Anda bisa memakai 4 Tenacity of the Millelith sebagai opsi lain, dikarenakan Albedo dapat mengaktifkan efeknya dengan mudah. Artefak ini cocok jika Albedo Anda belum memiliki investasi yang tinggi. Namun jika menginginkan damage off-field yang besar dan konsisten, dianjurkan untuk memakai 4 Husk of Opulent Dreams.

Sebagai alternatif, Anda bisa memakai antara 2 Husk of Opulent Dreams, 2 Archaic Petra, atau 2 Noblesse Oblige. Pilihan artefak ini tetap dapat mengeluarkan potensi Albedo, jika belum mendapatkan 4 Husk of Opulent Dreams yang bagus.

Main stat yang dicari: DEF%, Geo DMG Bonus%, Crit rate/DMG%.

Prioritas sub stat: Crit Rate/DMG% > DEF% > flat DEF > ATK% > flat ATK% > ER%.

Senjata

Karena kekuatan Albedo terletak pada Elemental Skill-nya dan Skill tersebut memiliki Def scaling, maka dari itu Albedo tidak memiliki banyak pilihan senjata. Untungnya pada versi 2.3 diperkenalkan Cinnabar Spindle, yaitu sebuah sword gratis yang didesain khusus untuk Albedo, baik secara stat, efek pasif maupun visualnya. Senjata ini seketika menjadi senjata terbaik untuk Albedo.

Jika Anda tidak memiliki Cinnabar Spindle, maka Anda bisa memakai antara Harbinger of Dawn, Primordial Jade Cutter, atau Festering Desire. Namun untuk Jade Cutter dan Festering Desire, keduanya lebih baik dipasangkan ke karakter lain yang lebih cocok.

Harbinger of Dawn sangat cocok dengan Albedo, karena ia tidak membutuhkan base ATK yang tinggi, Selain mudah didapatkan, efek pasifnya juga mendukung, karena Albedo akan jarang terkena damage langsung.

Namun kelemahan senjata ini adalah saat Anda menghadapi musuh dengan mekanik corrosion, yang akan menguras HP Albedo secara perlahan walau sedang tidak menjadi karakter aktif. Perlu diingat juga, Anda baiknya mengganti Circlet dengan main stat DEF% saat memakai senjata ini.

Komposisi Tim

Salah satu keunggulan Albedo dibandingkan dengan sub DPS lain adalah ia karakter fleksibel, yang dapat diletakkan di berbagai tim. Ia mampu memberikan damage konsisten secara independen. Namun perlu diperhatikan untuk tidak meletakkan Albedo di komposisi tim Freeze, karena Crystallize akan sangat mengganggu reaksi tersebut.

Albedo kerap kali dipasangkan dengan Zhongli, karena keduanya memiliki sinergi yang bagus. Dengan memakai 2 Geo, maka Anda juga dapat mengakses Geo Resonance, yang akan memperkuat shield dan juga memberikan tambahan damage. Duet ini dapat dipasangkan dengan duet pasangan lain, contohnya seperti Hu Tao & Xingqiu, Xiao & Jean, dlsb.

Komposisi tim lain yang cocok untuk Albedo adalah dengan memakai 4 karakter Geo sekaligus di satu party. Anda bisa memakai karakter DPS Geo seperti Itto, Ningguang, atau Noelle. Kelemahan dari tim ini adalah tim ini tidak bisa memanfaatkan reaksi elemen, sehingga damage yang dihasilkan cenderung lebih rendah. Selain itu, tim ini juga tergolong mahal dan juga tidak efektif saat menghadapi musush dengan shield elemen, seperti Abyss Mage dan Fatui.

Tips Albedo Genshin Impact

sumber: Genshin Impact

Berikut ini merupakan beberapa tips yang bisa Anda gunakan:

1. Albedo merupakan salah satu dari sedikit karakter di Genshin Impact, yang memiliki scaling DEF. Hal ini sangat dipengaruhi oleh base DEF yang dimiliki Albedo. Maka dari itu, untuk memaksimalkan potensinya, ada baiknya level Albedo bisa dinaikkan setinggi mungkin, bahkan sampai level 90 bila perlu. Dengan menaikkan level, maka base DEF Albedo akan naik juga, dan juga meningkatkan damage yang dihasilkan.

2. Saat melawan boss, peletakkan Elemental Skill-nya harus diperhatikan. Jika salah meletakkan, Elemental Skill tersebut akan langsung hancur dan perlu menunggu beberapa saat untuk meletakkan Skill ini kembali.

3. Elemental Skill Albedo akan memberikan damage Geo, saat anggota tim mengurangi/mengenai HP dari musuh. Hal ini tidak berlaku saat musuh yang sedang dihadapi, memiliki elemental shield. Mekanik serupa dimiliki pula oleh Elemental Skill milik Raiden Shogun.

Penutup

sumber: Genshin Impact

Dengan diperkenalkannya artefak baru, senjata baru, dan juga Gorou sebagai karakter support Geo, hal ini seolah-olah menegaskan bahwa miHoYo masih memperhatikan karakter lama, seperti Albedo. Kekuatan Albedo saat sebelum dan sesudah versi 2.3 langsung melonjak drastis.

Dengan artefak baru lainnya, yaitu Ocean-Hued Clam, miHoYo juga memberikan buff secara tidak langsung kepada beberapa karakter healer, seperti Kokomi, Barbara, atau Qiqi. Hal ini akan membuka cabang baru dalam membangun sebuah komposisi tim yang berbeda dari sebelumnya.

Tren Industri Game dan Esports di 2021 dan Prediksi Tren untuk 2022 Menurut Niko Partners

Selama 2020, industri game mengalami kenaikan pesat berkat pandemi COVID-19. Di tahun 2021, pandemi mulai teratasi di sejumlah negara. Alhasil, kehidupan masyarakat pun mulai kembali seperti sedia kala. Tentunya, hal ini mempengaruhi industri game dan esports. Menggunakan data dari Niko Partners, Hybrid.co.id mencoba untuk merangkum tren industri game selama 2021. Tak hanya itu, kami juga membahas tentang prediksi keadaan industri game dan esports di tahun 2022.

Tren di Industri Game Asia Sepanjang 2021

Asia merupakan pasar game paling penting di dunia, menurut Niko Partners. Karena, di Asia, tuntutan akan game, esports, konten streaming, dan kompetisi esports cukup tinggi. Tak hanya itu, besar pendapatan yang bisa dibelanjakan oleh warga Asia juga terus naik. Infrastruktur di negara-negara Asia juga terus membaik. Semua ini membuka peluang besar bagi perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang game, mulai dari developer dan publisher game, pembuat hardware, sampai penyedia infrastruktur.

Sepanjang 2021, Niko Partners mengamati industri game di 10 negara Asia, yaitu Filipina, Indonesia, India, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam. Berdasarkan studi yang mereka lakukan, mereka memperkirakan, nilai industri game PC dan mobile di Asia-10 di 2021 akan mencapai US$35,7 miliar, naik 6,2% dari tahun lalu. Dalam 5 tahun ke depan, tingkat pertumbuhan rata-rata per tahun alias CAGR dari industri game PC dan mobile di kawasan tersebut adalah 4,5%. Jadi, pada 2025, industri game PC dan mobile dari negara-negara Asia-10 akan mencapai US$41,8 miliar.

Industri game di Asia tidak hanya tumbuh dari segi pemasukan, tapi juga dari segi jumlah gamers. Pada akhir 2021, jumlah gamers di kawasan Asia-10 diperkirakan akan mencapai 714,9 juta orang, naik 12,1% dari tahun lalu. Sementara tingkat pertumbuhan per tahun (CAGR) dari jumlah gamers mencapai 8,1%. Dengan begitu, pada 2025, jumlah gamers di Asia-10 akan mencapai 940,9 juta orang.

Niko Partners mengumpulkan data industri game dari 10 negara di Asia. | Sumber: Niko Partners

Dengan tingkat CAGR sebesar 29,8%, India menjadi negara Asia yang industri game-nya yang tumbuh paling pesat. Sementara di kawasan Asia Tenggara, ada tiga negara yang industri game-nya memiliki laju pertumbuhan paling tinggi, yaitu Indonesia, Thailand, dan Vietnam. Pada 2020, nilai industri game Thailand bahkan telah menembus angka US$1 miliar. Sementara Indonesia diperkirakan akan mencapai pencapaian hal itu pada 2025. Begitu juga dengan India dan Vietnam.

Dari segi ukuran industri game, Jepang dan Korea Selatan merupakan dua negara Asia dengan industri game paling besar. Dua negara Asia Timur itu memberikan kontribusi sebesar 80% dari total industri game PC dan mobile di kawasan Asia-10.

Perkiraan Tren di Industri Game dan Esports Pada 2022

Banyak industri yang luluh lantak karena COVID-19, seperti pariwisata. Dan game merupakan salah satu industri yang tidak hanya bisa bertahan di tengah pandemi, tapi justru tumbuh. Perlahan tapi pasti, masyarakat mulai pulih dari pandemi. Tentu saja, hal ini akan mempengaruhi perilaku para gamers, yang akan berdampak pada industri game secara keseluruhan.

Ketika ditanya tentang keadaan industri game di tahun 2022, Director for Southeast Asia Research, Niko Partners, Darang S. Candra mengatakan, walau pandemi telah mulai teratasi, pemasukan di industri game masih akan tetap naik. Hanya saja, tingkat kenaikannya tidak sebesar pada masa puncak pandemi. Hal yang sama juga akan berlaku untuk lama waktu bermain para gamers. Dia menyebutkan, lama waktu bermain para gamers pada 2022 diperkirakan akan lebih singkat jika dibandingkan dengan puncak masa pandemi.

Pulihnya masyarakat dari pandemi tidak hanya memberikan dampak pada industri game, tapi juga industri esports. Perubahan itu bahkan mulai terlihat pada akhir 2021. Misalnya, pada semester akhir 2021, ada sejumlah turnamen esports besar yang digelar secara offline, termasuk The International 10 dan League of Legends World Championship 2021. Soal ini, Darang mengatakan bahwa pada tahun depan, kompetisi esports memang akan mulai kembali digelar secara offline. Namun, hal itu bukan berarti kompetisi online akan menghilang sepenuhnya.

ONE Esports Singapore Major adalah salah satu kompetisi esports yang digelar secara offline. | Sumber: Win.gg

“Dari pengamatan kami, dunia belum sepenuhnya pulih dari pandemi,” kata Darang melalui email. “Meski turnamen offline akan kembali diadakan, sebagian besar negara dan penyelenggara turnamen akan tetap perhati-hati. Pembatasan sosial/social distancing yang akan terus berlaku juga mengurangi pengunjung potensial pada turnamen offline. Dengan demikian, turnamen hybrid — peserta offline tapi tidak ada/sedikit penonton, disiarkan secara online — sepertinya akan menjadi tren ke depan.”

Darang menegaskan, turnamen online tidak akan menghilang begitu saja di masa depan. Selain karena dunia belum sepenuhnya pulih dari dampak pandemi, alasan lain turnamen esports online akan tetap ada adalah karena sebagian penggemar esports sudah terbiasa menonton kompetisi esports secara online.

Di kawasan Asia, tidak semua negara siap untuk mengadakan kompetisi esports secara offline. Darang menjelaskan, “Hal ini akan tergantung pada jumlah kasus, kematian akibat COVID-19, rasio vaksinasi, dan kebijakan negara masing-masing. Negara dengan jumlah kasus dan kematian lebih sedikit, rasio vaksinasi tinggi, dan mengurangi kebijakan social distancing akan lebih mungkin untuk menggelar acara esports secara offline.”

Lebih lanjut, Darang menjelaskan, faktor lain yang mempengaruhi apakah sebuah negara akan bisa menggelar esports events secara offline adalah kemampuan untuk menanggulangi COVID-19. “Negara dengan penanganan COVID-19 yang lebih mumpuni, seperti Singapura, tentu akan lebih mudah untuk mengadakan acara esports secara offline,” ujarnya

Memang, pada 2021, Singapura membuktikan bahwa mereka bisa mengadakan beberapa esports events offline, termasuk ONE Esports Singapore Major. M3 Mobile Legends World Championship yang tengah berlangsung juga diadakan secara offline di Singapura.

Viewership dan Pemasukan Industri Esports di 2022

Ada banyak orang yang mulai menonton kompetisi esports selama pandemi. Pasalnya, ketika pandemi, mereka tidak hanya dilarang untuk keluar rumah, tapi juga tidak bisa menonton pertandingan olahraga karena banyak kompetisi yang ditunda atau dibatalkan. Pertanyaannya, apakah mereka akan tetap menonton konten esports setelah pandemi telah mulai teratasi?

Ketika ditanya tentang hal ini, Darang menjawab, bahkan setelah pandemi berakhir, akan ada penggemar esports yang melanjutkan hobinya untuk menonton konten esports. Dia merasa, hobi menonton pertandingan esports sama seperti hobi-hobi lain yang orang-orang pelajari saat pandemi, seperti berkebun atau memasak. Karena itu, baik viewership maupun pemasukan dari industri esports, khususnya di Asia, diperkirakan masih akan naik pada tahun depan.

VALORANT jadi salah satu game esports yang diduga bakal populer di 2021.

“Berdasarkan tren dari beberapa tahun terakhir, viewership dan revenue industri esports di Asia selalu meningkat, dan mencapai puncaknya di kala pandemi,” ujar Darang. “Dengan berkurangnya kasus COVID-19 dan kembalinya penyelenggaraan kegiatan-kegiatan secara offline, viewership dan revenue industri esports tentu tidak akan tumbuh setinggi di masa pandemi. Hanya saja, kami memprediksi, esports sudah menjadi cara mainstream untuk mendapatkan hiburan sehingga viewership dan revenue industri esports tetap akan berkembang meski tidak setinggi di masa puncak pandemi.”

Di Asia, ada tiga genre yang populer di kalangan gamers dan fans esports, yaitu MOBA, Battle Royale, dan Shooter. Menurut Darang, tren ini diperkirakan masih akan bertahan pada 2022. Sejalan dengan tren itu, beberapa game esports yang diperkirakan akan tetap populer di tahun depan antara lain League of Legends dan Wild Rift, Free Fire, PUBG Mobile, dan VALORANT.

Sumber header: Pexels

7 Referensi Guide Mobile Legends di YouTube yang Perlu Anda Tahu

Ekosistem sebuah game memang melibatkan banyak pihak untuk terus berkembang. Salah satunya adalah kreator konten atau YouTuber. Kehadiran para kreator konten di YouTube memberikan cara sekaligus ide dalam menggunakan hero kepada sesama pemain game Mobile Legends.

https://gumlet.assettype.com/afkgaming%2Fimport%2Fmedia%2Fimages%2F14398-bda06228ed51156d6f4dd42aa34e1eeb.jpeg?format=auto
Sumber: Mobile Legends

Pada konten kali ini, beberapa YouTuber terkenal memang fokus dalam memberikan guide atau cara menggunakan beberapa hero hingga strategi baru.

Beberapa di antaranya merupakan mantan pemain/atlet profesional hingga YouTuber pada umumnya yang fokus dalam membuat edukasi konten Mobile Legends yang dikemas menarik. Jika Anda merasa masih sering mengumpat karena lose streak, Anda bisa menonton konten-konten dari YouTuber di bawah ini untuk membantu Anda.

1. JessNoLimit

Ia merupakan salah satu mantan pemain EVOS Esports hingga MPL ID Season 3. Pemain dengan nama Tobias Justin merupakan kreator konten Mobile Legends yang sangat aktif sejak memutuskan pensiun.

JessNoLimit bisa dibilang menjadi pionir bagi para influencer Mobile Legends di Indonesia. Sejak memutuskan menjadi YouTuber, tercatat hingga sekarang JessNoLimit sukses mendapatkan 23,8 juta subscribers.

Konten dari JessNoLimit sendiri memang lebih variatif namun dia tetap konsisten memberikan guide atau cara menggunakan beberapa hero Mobile Legends hingga saat ini.

2. ShinmenTakezoYT

Kreator konten atau YouTuber berikutnya adalah ShinmenTakezoYT. Dia sangat aktif memberikan guide untuk game Mobile Legends: Bang Bang yang dikemas dengan sangat menarik.

ShinmenTakezoYT memang menghadirkan konten yang orisinal dan unik. Meski begitu, ada banyak ilmu yang bisa Anda dapatkan darinya, hingga beberapa strategi yang ada di luar META seperti Tank Badang.

Jadi, bagi yang ingin mencoba cara baru menggunakan beberapa hero, Anda bisa langsung menyimak konten dari ShinmenTakezoYT.

3. RRQ Lemon

Bukan dari EVOS Esports, kali ini pemain dari sang rival yaitu RRQ Lemon juga turut menjadi kreator konten yang terhitung masih aktif sebagai pemain. Membela RRQ Hoshi hingga MPL ID Season 7, Lemon memutuskan rehat di MPL ID Season 8.

Mengisi waktu rehatnya, Lemon atau pemain dengan nama Ikhsan ini fokus dalam memberikan konten guide untuk Mobile Legends. Beberapa konten terbarunya adalah cara menggunakan Valentina, hero baru di Mobile Legends.

Tentu latar belakangnya sebagai pemain profesional bisa jadi nilai lebih dalam memberikan saran yang menunjang permainan Anda.

4. Betosky

Salah satu YouTuber dari Amerika Serikat, Betosky memberikan warna yang lebih unik dan menarik dalam menyajikan kontennya. Guide Mobile Legends yang dia suguhkan tampil lebih berkelas dan menghibur.

Memang perbedaan gaya setiap YouTuber dalam menyunting kontennya bisa menjadi ciri khas tersendiri. Betosky sendiri mengedepankan gaya konten yang lebih seru, mudah dipahami, dan nyaman ditonton.

Tentunya unsur meme tidak luput dari sentuhan di setiap kontennya meski memang tidak banyak. Apakah Anda tertarik menonton konten dari Betosky yang dikemas ‘agak’ lebih serius?

5. Oura Gaming

https://www.youtube.com/watch?v=Pi21zOZ5p4g

Mantan pemain/atlet esports dari EVOS Esports kembali mengisi jajaran YouTuber yang layak Anda tonton. Selain kaya akan pengalaman, Oura merupakan juara dunia Mobile Legends di M1 World Championship 2019.

Konten yang disajikan Oura sendiri sangat variatif seperti konten hiburan, podcast, analisa permainan tim esports, hingga guide Mobile Legends.

Saat aktif sebagai pemain Mobile Legends, Oura mengisi beberapa role seperti jungle dan offlane. Tidak heran banyak yang mengidolakan Oura apalagi para pemain dengan posisi yang sama.

Untuk hero sendiri Oura kerap menggunakan Fanny, Masha, Yu Zhong, Thamuz, dan lain sebagainya. Jika Anda merupakan salah satu pemain offlane, tidak salah jika Anda menyimak banyak konten dari Oura Gaming.

6. Hororo chan

Siapa yang tidak mengenal Hororo chan? YouTuber ini sudah aktif membuat konten Mobile Legends dalam waktu yang lama. Meski tidak diketahui identitasnya, namun Hororo chan menggunakan animasi seorang wanita dengan rambut hitam.

Segala kontennya dibuat menarik dan unik. Apalagi dengan penambahan unsur meme yang menghibur. Meski demikian, Hororo chan memiliki kemampuan yang sangat hebat di game Mobile Legends.

Ada banyak tips dan trik yang bisa Anda terapkan di Mobile Legends dari konten Hororo chan. Anda ingin tips hero seperti Yve? Alice? Beatrix? Freya? Semua ada, bahkan Hororo chan juga memiliki konten khusus untuk mengecek perubahan status di setiap patch Mobile Legends.

7. OzaRess

YouTuber berikutnya adalah OzaRess. Ia adalah salah satu kreator konten yang sangat sering bermain di Advanced Server. Bagi Anda yang belum tahu, Advanced Server memberikan pengalaman bermain Mobile Legends dengan patch/hero yang sedang dalam masa percobaan.

Tentu akan banyak hero yang belum kalian dengar apalagi dalam ranah kompetitif Mobile Legends. OzaRess menghadirkan beberapa tips menarik yang langsung bisa Anda terapkan bila benar terjadi perilisan patch atau hero baru di update mendatang.

Beberapa guide yang dihadirkan OzaRess di kanal YouTube miliknya antara lain hero-hero baru seperti Aulus, Floryn, Aamon, Valentina, hingga Phylax. Jajaran hero terbaru dari Mobile Legends ini akan dikulik secara mendalam oleh OzaRess seperti build dan emblem yang harus dipilih.

Jadi bila Anda hobi dalam mencoba hero-hero baru di Advanced Server, jangan sungkan untuk menonton konten guide Mobile Legends milik OzaRess.

Flip Kantongi Dana Segar Seri B 688 Miliar Rupiah, Masuk ke Jajaran Centaur

Flip, startup penyedia platform pembayaran dan transfer dana antarbank, mengumumkan penutupan pendanaan Seri B senilai $48 juta (688 Miliar Rupiah) yang dipimpin oleh Sequoia Capital India, Insight Partners, dan Insignia Venture Partners. Investasi di Flip menandakan debut Insight Partners di Indonesia bagi perusahaan ekuitas swasta dan modal ventura global yang berbasi di New York ini.

Meskipun belum ada informasi soal valuasi terbaru Flip, total dana $65 juta yang telah diperoleh Flip sejak pendanaan awal membawa Flip masuk ke jajaran centaur bervaluasi lebih dari $100 juta, menyusul OY!, kompetitor terdekatnya.

Sebelumnya, putaran Seri A Flip pada 2020 dipimpin Sequoia Capital India dan putaran pendanaan awal pada 2019 dipimpin bersama oleh Sequoia Capital India dan Insignia Ventures Partners.

Flip akan menggunakan dana segar tersebut untuk mempercepat ekspansi bisnis, memperkuat operasional di Indonesia, berinvestasi pada teknologi untuk memberikan kualitas yang lebih baik, serta mengembangkan talenta dengan fokus pada tim teknik dan produk.

“Kami merasa terhormat untuk tetap menerima kepercayaan dan dukungan terus menerus dari mitra kami. Kami juga senang menyambut perusahaan modal ventura dan ekuitas swasta global terkemuka, Insight Partners, yang telah terbukti sukses dalam lanskap industri teknologi keuangan global. Kami percaya bahwa kemitraan ini akan membantu kami dalam mengejar pertumbuhan dan mewujudkan visi kami untuk menghadirkan produk keuangan yang paling adil di Indonesia,” ucap Founder dan Direktur Utama Flip Rafi Putra Arriyan dalam keterangan resmi, Rabu (8/12).

VP Sequoia India Aakash Kapoor mengatakan, transfer beda bank merupakan metode pembayaran paling dominan dalam ekonomi digital Indonesia yang berkembang pesat. Flip memiliki basis pengguna yang besar dan tumbuh cepat dengan metrik retensi yang luar biasa baik.

“Bermitra dengan lebih dari 50 perusahaan fintech dan beberapa unicorn pembayaran pertama distribusi, Sequoia Capital India percaya bahwa Flip adalah perusahaan fintech konsumen paling menarik di Indonesia. Kami sangat senang untuk memimpin bersama putaran ketiga berturut-turut sebagai bukti keyakinan yang tinggi terhadap Flip,” kata Kapoor.

Flip telah tumbuh secara signifikan di tengah meningkatnya adopsi teknologi. Perusahaan telah melayani lebih dari tujuh juta pengguna untuk memroses berbagai jenis transaksi keuangan dari dan ke berbagai daerah di Indonesia serta untuk pengiriman uang ke luar negeri.

Selain itu, Flip menghadirkan solusi bisnis bagi ratusan perusahaan dengan berbagai skala industri, termasuk UKM (Usaha Kecil Menengah), melalui layanan pencairan uang dan pengiriman uang seperti penggajian karyawan, pengembalian uang pelanggan, pembayaran faktur/pemasok, dan transfer internasional.

Solusi ini hadir karena di Indonesia terjadi beberapa kendala yang dihadapi pemilik rekening bank saat melakukan transfer uang. Mulai dari, kenyamanan penggunaan produk, biaya admin transfer beda bank, alur transaksi hingga kelancaran dan kecepatan proses transaksi.

Menurut Rafi, masih terdapat ruang untuk memperbaharui dan mempermudah berbagai transaksi keuangan. “Flip berupaya membantu para individu dan bisnis untuk meminimalkan kerumitan transaksi tersebut dan melakukan transfer uang dengan biaya rendah.”

Flip berambisi menjadi perusahaan teknologi keuangan yang paling mengutamakan pelanggan (customer-centric) di dunia dan memungkinkan para pengguna untuk melakukan transaksi keuangan yang adil dari mana saja kepada siapa saja.

Beberapa produk Flip yang paling dominan di antaranya, pembayaran P2P online dengan transfer beda bank ke lebih dari 100 bank domestik, pengiriman uang ke luar negeri (international remittance), isi ulang dompet digital (top-up e-wallet), dan produk-produk solusi bisnis. Tercatat, nilai transaksi yang diproses Flip telah tembus lebih dari Rp2 triliun per bulannya.

BI Fast

Bank sentral menyadari biaya transfer yang tinggi sering dikeluhkan konsumen saat betransaksi digital. Menjawab hal tersebut, Bank Indonesia baru-baru ini meluncurkan sistem baru bernama BI Fast untuk meringankan biaya transfer antarbank sebagai salah satu tujuannya.

Lewat BI Fast, biaya transfer antarbank yang sudah terdaftar diturunkan dari Rp6.500 menjadi Rp2.500 per transaksi. Sistem ini awalnya direncanakan mulai berlaku per Desember 2021 di 22 bank pada tahap awal. BI Fast merupakan sistem pembayaran retail secara real-time yang beroperasi 24/7 menggantikan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI).

Berikutnya, akan semakin bertambah bank yang mendaftar diri sebagai peserta. Pasalya, dalam beleid disebutkan, bank yang dapat menjadi peserta BI Fast adalah bank umum konvensional, bank umum syariah, unit usaha syariah, dan kantor cabang bank asing di Indonesia.

Kehadiran BI Fast tentunya menjadi ancaman tersendiri baik bagi Flip maupun OY!. Flip sendiri tidak membebankan biaya administrasi untuk nasabah individu dengan nominal transfer di bawah Rp5 juta dalam sehari. Apabila transaksi di ambang batas maksimal, maka pengguna dibebankan biaya Rp2.500 per transaksi. Nominal tersebut persis sama dengan yang dibebankan oleh BI Fast.

Baru-baru ini perusahaan telah menyediakan jam operasional 24 jam untuk memberikan akses transfer dana yang lebih leluasa kepada penggunanya di sejumlah bank. Sebelumnya, Flip membatasi jam operasionalnya dari jam 7 pagi sampai jam 8 malam.

Application Information Will Show Up Here