Momentum Works: PDB Coffee-Chain di Asia Tenggara Ditaksir Capai Rp52,6 Triliun

Diestimasi Asia Tenggara menghabiskan $3,4 miliar atau sekitar 52,6 triliun Rupiah pada tahun ini untuk membeli segelas kopi modern, menurut sebuah studi baru yang dirilis Momentum Works.

Hasil penelitian dipublikasikan dalam laporan “Coffee in Southeast Asia 2023,” yang merangkum secara mendalam mengenai dinamika bisnis di balik modernisasi ritel minuman sehari-hari yang banyak dikonsumsi mayoritas masyarakat Asia Tenggara.

Dipaparkan, Indonesia dan Thailand adalah pasar coffee shop modern terbesar, masing-masing diperkirakan omzet tahunannya sebesar $947 juta dan $807 juta. Pertumbuhan besar ini sebagian besar didorong perluasan jaringan para pemain coffee shop lokal. Kemudian disusul Vietnam yang hanya memiliki sedikit pemain jaringan milik asing.

Berdasarkan jumlah gerai, terdapat dua coffee shop asal Thailand, Café Amazon dan Inthanin menjadi pemain dengan gerai terbanyak di Asia Tenggara dengan masing-masing sebanyak lebih dari 3.900 gerai dan 1.000 gerai.

Dari Indonesia, terdapat Janji Jiwa dan Kopi Kenangan dengan total masing-masing, 900 gerai dan 800 gerai. Kemudian dari Vietnam terdapat Highland Coffee dengan 700 gerai. Starbucks dan Dunkin menjadi dua pemain coffee shop asing dengan gerai terbanyak, masing-masing memiliki 2.000 gerai dan 1.300 gerai.

Laporan Momentum Works

“Konsumen di Asia Tenggara lebih terbiasa dengan kopi, dengan sebagian besar konsumsinya didorong oleh kopi instan dan seduh manual yang dijual oleh pedagang perorangan di pasar. Meningkatnya daya beli di kawasan ini telah mendorong permintaan akan kopi yang bernilai lebih tinggi dan berkualitas lebih baik, sehingga memicu pertumbuhan jaringan kopi modern milik lokal dan asing,” tulis Momentum Works.

Mengapa tetap ramai?

Momentum Works melihat industri coffee shop modern di kawasan ini sangat kompetitif, tapi mengapa masih banyak pemain di pasar? Alasannya karena industri ini terbagi dari dua target konsumen yang berbeda. Yakni, mass dan premium.

Konsumen mass ini membeli kopi dari pemain mass (berdasarkan harga dan brand positioning) karena harganya lebih murah. Mereka, penjual kopi formal dan informal, juga mudah ditemukan di berbagai titik dengan lalu lintas tinggi dilewati orang. Dari sisi penawaran produk, mereka lebih condong ke arah kopi instan dan tradisional dengan memfokuskan diri pada keunggulan harga.

Sementara konsumen premium ini, memilih untuk beli di coffee shop premium yang harganya lebih mahal bisa sampai 4x lipat dari merek mass. Akan tetapi, penawaran produk ini menggunakan biji kopi berkualitas tinggi dan teknik penyiapannya lebih canggih. Biasanya pemain premium ini cenderung berada di lokasi yang lebih premium dan mengutamakan pengalaman pelanggan dan suasana toko.

Laporan Momentum Works

Selain itu, karena permintaan pasti terus ada karena minum kopi sudah jadi bagian dari kebutuhan, maka secara industri pasar coffee shop modern ini menjadi tetap menarik bagi investor, pengusaha, pemilik perkebunan kopi, dan konglomerat yang memiliki usaha ritel F&B. Di Singapura saja, dengan pasar terkecil dari enam negara lainnya, memiliki lebih dari 30 jaringan coffee shop yang beroperasi. Fore Coffee adalah pemain teranyar asal Indonesia yang baru ekspansi ke Singapura.

Meskipun para pemain coffee shop sering kali berbeda dalam konsep, suasana, menu kopi -bahkan pasangan makanannya, pada dasarnya satu sama lain lebih banyak kemiripannya daripada yang tidak sama sekali.

Ruang pertumbuhan melambat

Akan tetapi, yang menjadi catatan besar dari laporan ini adalah estimasi PDB konsumsi kopi (CAGR: 0,8%) mulai melambat sepanjang 2018-2021, dibandingkan dengan pertumbuhan PDB secara per kapita (CAGR 2.65%). Kawasan ini berbeda dengan pasar yang secara tradisional didominasi oleh teh, seperti Tiongkok dengan pertumbuhan signifikan sama seperti Korea dan Jepang.

Walau demikian, ruang pertumbuhan akan tetap terjadi dan diperkirakan terjadi karena pergeseran konsumsi kopi, misalnya dari kopi instan ke kopi kafe, dari kopi tradisional ke kopi milik waralaba yang sedikit lebih premium.

“Kuncinya di sini adalah meningkatkan nilai setiap cangkir kopi yang dijual ke basis konsumen yang sama.”

Laporan Momentum Works

Pemain coffee shop dituntut untuk mengembangkan bisnisnya, selain menambahkan makanan dan item lainnya ke dalam menu, ada dua cara lain yang dapat dilakukan bersamaan:

  1. Mengambil pangsa pasar dari pemain lain atau bentuk konsumsi;
  2. Meyakinkan konsumen untuk meningkatkan dan membelanjakan lebih banyak pada setiap cangkir (disebut juga premiumisasi);

“Untuk mencapai masing-masing (atau keduanya), pemain harus memiliki strategi yang jelas dan valid, pemahaman yang baik tentang dinamika persaingan yang berkembang, dan tentu saja eksekusi yang baik.”

Oleh karena itu, Momentum Works menyarankan kepada para pelaku industri untuk melihat lebih dari sekedar meningkatkan produk, mulai mencari cara bagaimana model bisnisnya dapat naik sambil memanfaatkan teknologi dan data untuk meningkatkan efisiensi operasional di berbagai bidang.

Peningkatan tersebut harus didukung oleh tim kepemimpinan yang kuat, struktur organisasi yang kokoh, dan sumber daya manusia yang mampu. Pasar yang terus berkembang menawarkan banyak studi kasus, dengan pembelajaran tidak hanya untuk industri ini, namun juga untuk semua organisasi di berbagai sektor yang ingin berinovasi.

Halodoc Rumahkan Karyawan untuk Jaga Pertumbuhan

Startup healthtech Halodoc merumahkan (PHK) sejumlah karyawannya. Perusahaan berdalih, langkah ini diambil dalam rangka merespons perubahan besar dalam situasi makroekonomi, politik, dan geopolitik secara global dan domestik.

“Mengharuskan seluruh pelaku bisnis untuk terus beradaptasi, mengevaluasi strategi bisnis secara berkala, hingga bertransformasi demi memastikan strategi terbaik untuk menghadapi dinamika industri,” ujar VP Government Relations & Corporate Affairs Halodoc Adeline Hindarto dalam keterangan resmi.

Dia melanjutkan, sebagai perusahaan teknologi di industri kesehatan, adaptasi dan kelincahan menjadi mantra perusahaan sejak hadir di Indonesia. Menghadapi iklim industri saat ini, perusahaan perlu menyiapkan organisasi yang tanggap dengan perubahan masa depan, dan untuk itu perusahaan harus melakukan rightsizing.

Tidak disebutkan total karyawan yang terdampak dari keputusan ini. Sumber menyebutkan dari sekitar 1.300 karyawan tersisa 950 orang, atau hampir 30% yang terkena PHK.

Adeline memastikan perusahaan tetap memenuhi hak-hak karyawan sesuai peraturan dan hukum yang berlaku. Setiap karyawan akan memiliki perlindungan asuransi kesehatan hingga Desember 2024.

Menurutnya, langkah transformasi ini diambil dengan pertimbangan matang demi menjaga relevansi dan keberlanjutan perusahaan di masa mendatang. Dipastikan ke depannya, Halodoc akan terus fokus untuk meningkatkan layanan dan memperluas akses layanan kesehatan bagi masyarakat, dengan berorientasi pada produktivitas, agility dan keberlangsungan bisnis jangka panjang.

Menurut catatan kami, saat ini Halodoc menjadi pemain healthtech terbesar di Indonesia dengan kisaran valuasi $600 juta. Startup ini juga digadang-gadang berpotensi menjadi unicorn berikutnya dari sektor kesehatan. Layanan Halodoc cukup menyeluruh, khususnya di sisi consumer healthcare. Selain telemedis, mereka juga menjalankan model bisnis e-farmasi, layanan kesehatan on-demand, produk wellness, hingga layanan kesehatan mental.

Baru umumkan pendanaan seri D

Pada Juli 2023, Halodoc baru mengantongi pendanaan seri D yang dipimpin oleh Astra Digital sebesar $100 juta, beserta investor lainnya Openspace dan Novo Holdings yang berpartisipasi dalam putaran tersebut.

Investasi ini diharapkan dapat membawa integrasi antara Grup Astra, melalui Hermina dan Halodoc, dan ekosistem Astra, dalam rangka menciptakan pengalaman pasien yang lebih lancar. Juga, membuka lebih banyak peluang bagi masyarakat untuk memperoleh layanan kesehatan secara merata dan berkualitas seantero negeri.

Halodoc menggunakan dana tersebut untuk empat hal:

  1. Memperkuat ekosistemnya yang terintegrasi dengan lebih banyak pelaku kesehatan mulai dari dokter, apoteker, rumah sakit, klinik, hingga penyedia asuransi;
  2. Mengembangkan berbagai layanan kesehatan bersifat preventif, di antaranya layanan Home Lab yang memungkinkan pengguna mendapatkan berbagai layanan tes kesehatan dari rumah secara nyaman dan privat;
  3. Mengembangkan Asuransiku, agar pengguna bisa mendapatkan layanan kesehatan yang telah terintegrasi dengan layanan asuransi secara lebih seamless dan terjangkau;
  4. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan gaya hidup sehat dan pentingnya menjaga kesehatan sebelum sakit.

Di Indonesia sendiri, Halodoc berkompetisi langsung dengan sejumlah pemain. Beberapa di antaranya adalah Alodokter, Good Doctor, KlikDokter, Prixa, dan beberapa lainnya.

Application Information Will Show Up Here

Talentlytica: Transformasi Digital dalam Pengelolaan Sumber Daya Manusia

Peran tim SDM mengalami transformasi yang signifikan karena kini mereka tidak hanya berfokus pada administrasi, tetapi juga pada strategi bisnis. Para tim SDM didorong untuk mampu mengintegrasikan teknologi dalam setiap aspek pekerjaannya, mulai dari rekrutmen, pengembangan, hingga retensi karyawan.

Teknologi dibutuhkan sebab menyaring kualitas kandidat di tengah banyaknya informasi membuat proses rekrutmen jadi lebih kompleks. Ini baru membahas satu contoh tantangan saja. Para pemain startup berusaha memecahkan tiap masalah di lapangan dengan solusi-solusi yang mereka tawarkan, salah satunya adalah Talentlytica.

Sebagai permulaan, startup ini sudah berumur relatif lama, berdiri pada 2017 oleh Bagus Rahman Syah dan Aswin Januarsjaf. Sebelum sepakat mendirikan Talentlytica, keduanya bertemu dalam sebuah proyek yang melibatkan assessment engagement dan performance untuk salah satu lembaga pemerintahan.

Dari situ, mereka sepakat untuk memulai Talentlytica (PT Global Talentlytica Indonesia) yang berfokus pada pengembangan produk assessment berbasis teknologi. “Saya bertanggung jawab untuk mengembangkan teknologi, sementara Aswin membawa keahliannya dalam bidang psikometri dan HR,” kata Co-founder Talentlytica Bagus Rahman Syah saat dihubungi DailySocial.id.

Latar belakang Bagus dan Aswin cukup kuat di masing-masing bidangnya. Bagus sempat mendirikan Gagas Imaji, perusahaan IT yang berfokus pada pengembangan interactive new media dengan spesialisasinya dalam UX, interactive technology, web app development, digital product consultant, dan rapid prototyping. Perusahaan ini sudah berdiri sejak 2004 dan membantu perusahaan skala lokal dan internasional.

Sementara Aswin berpengalaman dalam bidang psikologi. Selama lebih dari 20 tahun, ia bekerja di berbagai anak usaha Grup Astra dan menjadi konsultan banyak perusahaan. Di dunia akademis, ia juga menjadi dosen untuk mata kuliah statistik. Ketertarikannya yang tinggi dalam pengolahan data, Aswin menciptakan beberapa software alat tes psikologi dan aplikasi SDM (workload analysis, talent mapping) yang telah digunakan banyak perusahaan.

Co-founder Talentlytica Bagus Rahman Syah / Talentlytica

Pengembangan produk

Bagus menjelaskan, Talentlytica memiliki product journey yang cukup panjang hingga akhirnya bisa diterima di pasar. Produk pertamanya adalah memindahkan tes psikologi dari format kertas (konvensional) ke format online. Respons yang didapat dari pasar ternyata tidak sebaik yang diharapkan.

“Kami belajar bahwa untuk menciptakan suatu produk yang dapat diterima oleh pasar, kami harus memahami permasalahan dan bisa memberikan solusi yang tepat kepada para profesional di bidang SDM. Caranya adalah dengan mendengarkan feedback dari customer.”

Masukan dari pengguna, lanjutnya, sangat membantu perusahaan dalam memahami apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh manajemen SDM. Pihaknya dapat menajamkan produknya dan bisa mengembangkan fitur-fitur baru yang lebih relevan sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan yang dialami oleh manajemen SDM.

Feedback customer pun menjadi akar budaya Talentlytica dalam mengembangkan produk. Karena hal tersebut pula, kami dapat terus berkembang hingga saat ini dan telah mengembangkan lebih dari 13 produk assessment yang dapat membantu praktisi HR dimulai dari proses recruitment, development, retention, hingga promotion karyawan.”

Talentlytica menawarkan berbagai solusi asesmen sesuai dengan kebutuhan perusahaan, mencakup berbagai jenis alat tes dan asesmen yang dapat digunakan untuk general recruitment, sales test, management trainee, promotion test, culture fit, talent management, hingga high level management recruitment.

Co-founder Talentlytica Aswin Januarsjaf / Talentlytica

Platform assessment online Talentlytica dirancang untuk membantu perusahaan mengambil keputusan terkait talenta dengan berbasis data dan analitik. Hasil asesmen akan menjadi objektif, tidak bias, dan lebih akurat. Kebutuhan ini pada dasarnya dibutuhkan oleh seluruh departemen SDM dari berbagai industri.

Namun produk Talentlytica lebih cocok digunakan secara masif, terutama untuk perusahaan dengan jumlah karyawan di atas 500 orang. Penggunanya datang dari level pemerintah, pelat merah, dan swasta dengan lintas industri. Beberapa di antaranya adalah Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Biofarma, Mitra Keluarga, Wika, Elnusa, Telkom Indonesia, Astra Motor, Paragon, BRI, Bank Indonesia, Garuda Food, dan masih banyak lagi.

Diferensiasinya dengan pemain di ruang lingkup yang sama, Bagus mengklaim bahwa Talentlytica menjamin proses asesmen yang cepat, hasil yang akurat, dan laporan yang mudah dibaca dan terintegrasi.

“Tim customer support yang quick response, solutif, dan layanan customer yang konsisten menjadikan Talentlytica pilihan yang dipercaya oleh ratusan perusahaan di berbagai sektor industri.”

Pengalaman yang mendalam ini menarik perhatian banyak pihak untuk menjadikan Talentlytica sebagai business partner, khususnya untuk klien perusahaan yang ingin memahami dan menganalisa lebih dalam terkait data karyawan yang mereka miliki dengan persoalan yang dihadapi dalam dunia kerja sehari-hari.

Misalnya, ada yang ingin mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan seseorang itu mengundurkan diri, bagaimana memprediksi talenta, aspek-aspek apa saja yang memberikan kontribusi tinggi untuk membentuk seorang talenta, hingga memprediksi kecenderungan karyawan melakukan kecurangan.

Di samping itu, dalam mendukung industri, perusahaan turut serta membuat aktivitas seminar dan workshop untuk existing customer dan para praktisi HR. Tujuannya membantu para praktisi agar lebih sadar dan mendalami tentang permasalahan HR di Indonesia, terutama dalam mengidentifikasi, mengelola, dan mempertahankan talenta di perusahaan.

Kinerja positif

Tak seperti pemain SaaS kebanyakan yang mengambil pendekatan melalui paket berlangganan untuk monetisasinya, Talentlytica mengambil angle yang sedikit berbeda. Model bisnisnya berfokus pada produk berbasis kuota asesmen. Jadi konsumen akan membeli kuota asesmen sesuai dengan jenis asesmen atau alat ukur yang mereka butuhkan. Kuota akan terpotong jika asesmen telah dikerjakan.

“Dengan catatan, ada beberapa orang yang menyelesaikan lebih dari satu asesmen atau lebih dari satu alat ukur, sehingga jumlah asesmen bisa melebihi jumlah user atau kandidat.”

Bagus mengklaim, sejak pertama kali perusahaan didirikan hingga Oktober 2023, total asesmen yang telah terselesaikan mencapai lebih dari 1 juta asesmen. Bila melihat berdasarkan per tahunnya saja, sepanjang 2022, terdapat 300 ribu asesmen yang telah diselesaikan oleh lebih dari 100 ribu kandidat.

Angka ini meningkat sebesar 44% dibandingkan tahun 2021. Terdapat 200 ribu asesmen yang telah diselesaikan oleh 68 ribu kandidat. Sementara hingga Oktober 2023, terdapat 270 ribu asesmen yang telah diselesaikan oleh 80 ribu kandidat. Pencapaian tahun ini diprediksi dapat melampaui kinerja dari tahun-tahun sebelumnya.

Kinerja perusahaan selama dua tahun belakangan terbilang cukup sehat mengingat pada saat itu masih terjadi pandemi. Bagus melihat bahwa pandemi mempercepat proses transformasi digital karena pada saat itu banyak perusahaan yang dipaksa untuk mengadopsi teknologi baru.

“Sehingga pada akhirnya, banyak perusahaan yang menyadari bahwa perubahan tersebut tidak seburuk yang mereka bayangkan bahkan dapat membantu mereka bekerja bekerja dengan lebih efisien dan efektif.”

Sepanjang 2017-2022, Talentlytica mencatat kinerja yang positif dengan CAGR (Compound Annual Growth Rate) sekitar 55% selama lima tahun terakhir. Pendapatan pada tahun lalu naik 18,9% dari Rp11 miliar menjadi Rp13 miliar, dengan total pengguna 165 perusahaan. Sementara, pada Oktober 2023, pendapatannya mencapai Rp11 miliar dengan 206 perusahaan.

Talentlytica

Disampaikan bahwa Talentlytica beroperasi dengan dana sendiri (bootstrap). Bagus memegang prinsip bahwa produk dan layanan yang baik harus mampu menghasilkan pendapatan sejak hari pertama diluncurkan. Walaupun begitu, ia tidak anti pada investor eksternal.

Malah, dalam beberapa waktu terakhir, pihaknya mulai penjajakan dengan beberapa investor besar dan angel investor untuk melihat kesempatan Talentlytica dapat tumbuh lebih eksponensial. Ia mencari investor yang memiliki visi dan value yang sama dengan apa yang Talentlytica tawarkan, serta percaya dengan apa yang mereka lakukan.

“Meskipun secara finansial kami telah mempersiapkan jalur bootstrapping dan rencana menuju IPO dalam 8-10 tahun ke depan, kehadiran investor eksternal mungkin akan mempercepat atau memperbesar rencana IPO kami di masa depan.”

Potensi industri

Bagus melanjutkan, prospek bisnis Talentlytica di dunia SDM masih sangat menjanjikan. Kualitas dan keunggulan karyawan sangat menentukan keberhasilan suatu perusahaan. Oleh karena itu, akan semakin banyak perusahaan yang akan meningkatkan investasinya untuk bidang SDM.

Di masa depan, teknologi seperti otomatisasi dan kecerdasan buatan makin mendominasi banyak aspek kehidupan, termasuk dunia kerja. Kehadiran teknologi ini bukan untuk menggantikan tugas manusia, tapi bekerja bersama dengan manusia. Maka yang diperlukan oleh perusahaan di masa depan adalah mampu berkolaborasi dengan teknologi ini secara efektif.

“Kami melihat bahwa transformasi digital dan perubahan dalam penggunaan AI akan menjadi tantangan besar bagi perusahaan. Oleh karena itu, kami berencana untuk memainkan peran kunci dalam menghadapi tantangan ini. Kami ingin memberikan solusi yang lebih efektif dalam membantu perusahaan mencari karyawan yang sesuai dengan kebutuhan mereka di era teknologi yang terus berubah ini.”

Dari berbagai interaksi yang intens dengan pengguna, perusahaan berhasil mengidentifikasi sejumlah masalah dan tantangan yang dihadapi oleh manajemen SDM. Hal ini membuka peluang bagi Talentlytica untuk meresponsnya dengan solusi tepat guna, melalui banyak eksperimen dan prototyping.

“Kami ingin memastikan bahwa produk yang Talentlytica kembangkan dapat dengan sempurna memenuhi kebutuhan customer. Selain itu, kami juga mengintegrasikan produk-produk yang baru kami kembangkan dengan produk yang sudah ada dalam portofolio kami. Ini akan memungkinkan Talentlytica untuk memberikan solusi yang lebih komprehensif kepada customer kami,” pungkas Bagus.

Bareksa Gaet Ciptadana Sekuritas Luncurkan Produk Investasi Saham

Bareksa meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia. Fitur ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, mulai dari reksa dana, SBN, emas, dan robo advisory berlisensi.

Saat dihubungi DailySocial.id, Co-founder & CEO Bareksa Karaniya Dharmasaputra menyampaikan tidak ada investasi yang diberikan/diterima Bareksa terkait peluncuran fitur baru ini, alias murni kerja sama bisnis antar kedua perusahaan.

“Bukan investasi, tapi partnership karena Bareksa merupakan mitra PPE [Mitra Pemasaran Perantara Pedagang Efek] dari Ciptadana Sekuritas,” kata dia.

Alih-alih hanya kerja sama B2B, sejumlah kompetitornya seperti Ajaib memilih untuk mengakuisisi/berinvestasi pada perusahaan sekuritas guna menghadirkan produk investasi saham di aplikasi.

Sebelumnya, Bareksa juga merilis fitur Bareksa Emas. Perusahaan bekerja sama dengan tiga pemain di bidangnya, yakni Pegadaian, Treasury, dan Indogold. Sejauh ini, Bareksa belum masuk ke produk investasi aset kripto.

Secara terpisah, dalam keterangan resmi disampaikan peluncuran fitur saham seiring target Bareksa yang ingin mewujudkan misinya menjadi satu aplikasi untuk semua investasi. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan.

“Bareksa mengokohkan posisinya sebagai satu-satunya super app investasi yang menawarkan semua produk investasi secara lengkap dan terintegrasi, mulai dari saham, reksa dana, SBN, emas, tabungan reksa dana syariah untuk umrah, dan juga robo advisory berlisensi,” imbuh Karaniya.

Direktur Utama Ciptadana Sekuritas John Herry Teja menyambut positif atas kerja sama kedua belah pihak, sebab perusahaan dapat memperluas pasarnya, terutama di kalangan investor generasi muda.

“Dengan keahlian dan pengalaman kami sebagai perusahaan sekuritas, maka kami tidak hanya berkesempatan menambah jumlah investor, namun juga memperluas jangkauan edukasi investasi, terutama bagi investor muda,” terangnya.

Menurut dia, edukasi tidak hanya untuk investor yang ingin menjalankan investasinya dengan paradigma growth investing, tapi juga value investing, baik dengan analisis fundamental maupun teknikal. Perusahaan didukung dengan para analis dan tim riset yang andal dan berpengalaman puluhan tahun, sehingga bisa menjadi salah satu referensi investor dalam investasi saham.

Mengutip dari data terkini, hingga September 2023, jumlah investor pasar modal mencapai 11,73 juta atau hanya 4,3% dari total jumlah penduduk nasional yang diprediksi mencapai 273,8 juta jiwa. Adapun jumlah investor saham dan surat berharga lainnya mencapai 5,03 juta atau hanya 1,8% dari total jumlah penduduk.

Bareksa Saham

Bareksa Saham sudah bisa diakses melalui aplikasi Bareksa, di dalamnya sudah dilengkapi dengan berbagai fitur. Di antaranya, Fast Order dan Auto Order yang mendukung trading cepat hingga grafik saham. Dalam masa promonya, Bareksa Saham menawarkan biaya order 0,1% dan order jual 0,2%.

Untuk mendaftar diri, pengguna perlu membuat akun Bareksa Saham dan akun RDN baru, sejauh ini RDN baru tersedia untuk rekening BCA. Setelah mengisi data pribadi dan melampirkan dokumen pendukung, seperti KTP, Bareksa akan memverifikasinya dalam kurun waktu dua sampai lima hari kerja.

Bareksa Saham meramaikan aplikasi saham di Indonesia, dari kalangan startup misalnya, diisi oleh Ajaib dan Stockbit. Lalu aplikasi yang dirilis oleh pemain sekuritas, seperti SimInvest, MotionTrade, BCA Sekuritas, MOST, Neo HOTS, IPOT, dan masih banyak lagi.

Application Information Will Show Up Here

Fore Coffee Buka Gerai Pertama di Singapura

Fore Coffee resmi ekspansi regional ditandai dengan pembukaan gerai pertama di Singapura, bertempat di pusat perbelanjaan Bugis Junction. Perusahaan berambisi ingin menjadi brand pelopor dan pemimpin kelezatan kultur kopi Indonesia ke panggung global.

Dalam peresmiannya, Co-founder & CEO Fore Coffee Vico Lomar menyampaikan kehadiran gerai internasional perdana Fore Coffee merupakan wadah untuk merayakan keanekaragaman sembari mengenalkan kultur kopi Indonesia kepada penggemar kopi di Singapura.

“Gerai perdana Fore Coffee mengemban misi untuk tidak hanya menyajikan rangkaian suguhan menu kopi unggulan Fore Coffee yang dicintai oleh Masyarakat Indonesia, tetapi juga memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang kopi dan budaya Indonesia,” kata Vico.

Turut hadir dalam peresmian, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno menyampaikan bahwa Fore Coffee berkomitmen untuk membawa kopi terbaik Indonesia ke seluruh dunia demi mendorong tingkat ekspor biji kopi.

“Indonesia memiliki potensi untuk memperkuat reputasi global akan hasil biji kopi yang tentunya bersaing dengan biji kopi asal Brasil dan Vietnam. Saya berharap hari ini kita dapat mulai mengoptimalkan gerai ini untuk mengedukasi dan memperkenalkan masyarakat Singapura dengan budaya kopi Indonesia yang kaya dan indah,” imbuhnya.

Fore Coffee menawarkan jajaran menu minuman andalan yang telah menjadi favorit di kalangan penikmat kopi di Indonesia, seperti Gula Aren Latte, Pandan Oat Latte, dan Butterscotch Sea Salt Latte, yang dibanderol mulai dari S$4,5 (sekitar Rp51 ribu).

Menu unggulan ini diramu ulang dengan fresh twist karena telah disesuaikan dengan preferensi rasa dari masyarakat Singapura melalui serangkaian FGD yang turut jadikan nutri-grade level sebagai pedoman pembuatan resep, sehingga cita rasanya semakin kaya.

“[..] Pembukaan gerai internasional kami di Singapura adalah bukti nyata dari komitmen kami untuk menjadikan kopi Indonesia sebagai bagian dari gaya hidup global [..],” pungkas Vico.

Kompetitor terdekatnya, Kopi Kenangan sudah lebih dulu ekspansi regional. Ditandai dengan pembukaan gerai pertama di Malaysia pada Oktober 2022 dengan total gerai saat ini mencapai 22 gerai tersebar di Kuala Lumpur dan Selangor.

Kemudian, ekspansi ke Singapura dilakukan pada Agustus 2023, terhitung ada tiga gerai yang beroperasi, terletak di Raffles City Shopping Centre, Changi Airport T2, Takashimaya Shopping Centre. Harga yang dibanderol mulai dari S$2,9.

Mengutip dari riset yang dilakukan Fore bersama Redseer pada Juni 2023, disampaikan pangsa pasar kopi Singapura diperkirakan tumbuh sebesar 5% per tahun, mencapai $1,3 miliar pada tahun 2027. Data juga menunjukkan bahwa masyarakat Singapura mengonsumsi sekitar enam hingga tujuh cangkir kopi setiap minggunya.

Makanya tak heran menjadi magnet yang kuat bagi banyak perusahaan untuk masuk ke sana, terlebih Singapura merupakan hub bisnis di Asia Tenggara.

Capai EBITDA positif

Di Indonesia, Fore Coffee mengklaim telah mencapai EBITDA positif pada kuartal III 2021. Kunci utama yang dilakukan adalah memangkas anggaran promosi hingga 50%. Tren pemangkasan ini berlanjut di 2022 sebesar 30% dan ditargetkan mencapai 20%-30% di 2023.

Vico memaparkan tiga langkah strategis yang jadi kunci keberhasilan Fore Coffee dalam memperluas jangkauan dan layanan guna capai profitabilitas usaha, yaitu mendorong kualitas produk unggulan dengan inovasi Litbang, mengoptimalkan kinerja sumber daya manusia bermutu, serta menargetkan pembukaan gerai terbaru.

Hingga saat ini, Fore Coffee telah memiliki 134 gerai di Jabodetabek, wilayah pulau Jawa, Sumatra, dan Kalimantan. Fore akan menambah sekitar 75 gerai dan merambah kota-kota mid-size sehingga bisa mengoperasikan total sekitar 200 gerai hingga akhir 2023.

“Cita-cita kami adalah Fore Coffee bisa menjadi satu brand yang dicintai dan dipercayai oleh konsumen Indonesia. Goal ini tampak sederhana tapi memerlukan komitmen yang luar biasa dari semua elemen perusahaan. Dengan asas keterbukaan dan transparansi serta giat berinovasi demi kepuasan pelanggan, niscaya cita-cita tersebut dapat tercapai,” kata Vico.

Fore juga melakukan reposisi citra brand menjadi minuman trendi yang ramah kantong. Perusahaan menghadirkan produk minuman musiman sembari mendorong produk unggulan mereka.

Tiga menu unggulannya, yakni Aren Latte, Pandan Latte, dan Butterscotch Sea-Salt Latte, diklaim membawa brand Fore masuk ke jajaran TOP 5 Brand dengan top of mind tertinggi di Indonesia.

Application Information Will Show Up Here

Electrum Setop Kerja Sama dengan Gogoro, Perkenalkan Motor Listrik Rakitan Sendiri

Electrum (PT Energi Kreasi Bersama), perusahaan patungan dari PT TBS Energi Utama Tbk dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, merilis secara resmi motor listrik rakitan sendiri bernama H5, bersama teknologi pendukungnya, seperti baterai, Battery Swap Station (BSS), dan infrastruktur digital.

Pada tahap awal, H5 baru akan diuji cobakan untuk layanan GoRide Electric dari Gojek sebagai perluasan pilot project motor listrik Grup GoTo. Sebanyak 500 unit motor dan 100 swap station akan digulirkan hingga akhir tahun ini untuk Jakarta saja. Per hari ini (9/11), Electrum sudah menggulirkan puluhan unit H5 dan 40 swap station.

Selama uji coba, Electrum dan Gojek akan memperkenalkan skema rental yang menawarkan fleksibilitas sesuai kebutuhan mitra pengemudi, yakni antara sewa dengan satu atau dua baterai. Mitra pengemudi aktif Gojek di area Jakarta dapat mendaftar program rental ini.

Electrum akan melakukan validasi terhadap calon penyewa yang dibuktikan oleh aplikasi GoPartner milik mitra Gojek serta identitas resmi. Jika memenuhi kriteria, mitra akan dihubungi oleh customer service (CS) untuk melakukan test-drive.

Pada konferensi pers peluncuran H5 di Jakarta, CEO Electrum Jack Yang menyampaikan, perusahaan telah mencapai milestone produk pertama dengan meluncurkan H5. Motor listrik ini didesain khusus untuk jalanan di Indonesia. Menurutnya, masyarakat Indonesia punya minat yang tinggi akan solusi mobilitas berkelanjutan dan nyaman.

“Karena pengendara Electrum bergantung pada motor untuk mobilitas sehari-hari secara terjangkau, kami mendesain H5 dengan keunggulan performa tinggi dikelasnya, biaya perawatan yang rendah, dilengkapi desain yang ergonomis dan nyaman dikendarai. H5 juga dilengkapi dengan teknologi baterai bertenaga tinggi serta BSS yang andal dan mudah dikenali,” terang Yang.

Managing Director Electrum Patrick Adhiatmadja menambahkan, kehadiran H5 menandai bahwa Electrum telah mengakhiri kerja sama dengan Gogoro, produsen motor listrik asal Taiwan, yang sudah terjalin sejak awal 2022.

Ia juga menegaskan tidak ada investasi yang terjadi antara Gogoro untuk Electrum. Sepenuhnya sebatas pada kerja sama jual-beli yang menempatkan Electrum sebagai salah satu konsumer bisnis untuk Gogoro.

“Pengembangan [H5] ini enggak ada kaitannya dengan Gogoro. Produk yang diluncurkan ini karya anak bangsa, termasuk infrastruktur digitalnya. Pengendara Indonesia itu unik, makanya harus didesain sendiri sesuai tipe pengendaranya,” imbuhnya.

Sebagai catatan, pada Agustus 2022, anak usaha Grup GoTo, PT Rekan Anak Bangsa (RAB) melepas aset motor listrik, perlengkapan baterai, dan merek dagang senilai Rp23,6 miliar kepada Electrum. Terdapat 251 unit motor listrik Smartscooter Gogoro 2 Plus dan 502 unit perlengkapan kendaraan baterai motor listriknya yang dibeli sebelumnya dari Gogoro pada 29 Juli 2022.

“Sebenarnya total motor listrik yang dioperasikan Electrum sudah ratusan [unitnya].”

Patrick juga belum memastikan kapan perusahaan akan masuk ke bisnis konsumer pada tahap ini. Salah satu kekhawatiran terbesar adalah ketersediaan swap station (SPBKLU/Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum) dapat lebih merata dan mudah diakses.

Untuk mengatasi tersebut, perusahaan menargetkan dapat memperbanyak titik swap station hingga 1.000 titik. Strateginya adalah bekerja sama dengan korporasi dengan jaringan yang luas, yakni Pertamina, Bank Mandiri, Planet Ban, Alfamidi, Indomaret, dan Rukita.

“Ketika swap station belum tersedia secara luas, akan timbul raise anxiety bagi pengguna. Kalau dengan mitra Gojek, kita bisa prediksi poligon-poligon area mereka di mana saja, sehingga lebih terkontrol.”

Keunggulan motor listrik H5

Electrum

Patrick melanjutkan, keseluruhan ekosistem motor listrik Electrum merupakan karya desainer dan insinyur lokal, yakni Muhammad Rayhan Arifinsyah (Rayhan) dan Yuditya Pratamaputra (Yudit) yang bergabung di Electrum sejak 2022.

Rayhan merupakan desainer jebolan Jurusan Desain Industri ITB, sementara Yudit merupakan mechanical engineer lulusan Teknik Aeronautika dan Astronotika ITB dengan pengalaman 10 tahun di bidang vehicle research and development.

Keduanya merancang desain H5 berdasarkan hasil uji coba komersial bersama Gojek, serta mempertimbangkan segala masukan dari para mitra Gojek. Mulai dari performa, desain, dan teknologi, H5 dirancang sesuai dengan kebutuhan mobilitas sehari-hari masyarakat Indonesia.

“Selama proses risetnya, kami banyak dibantu pihak, terutama mitra Gojek. Sebab bicara motor itu, kita punya budaya yang unik. Sehingga ada cara pandang yang unik karena hubungan masyarakat kita dengan motor itu spesial,” kata Rayhan.

Perusahaan membandingkan keunggulan motor listrik H5 dibandingkan kompetitor yang sama di kelasnya, yakni:

  • Performa tinggi

Akselerasi cepat: Hanya dengan 6s dapat mencapai kecepatan 0-60 km/h; Top Speed: H5 bisa dipacu hingga 90km/h; Performa motor yang tinggi: Rated power sebesar 4kW pada 3,000 rpm dan torsi 30 N.m pada 1,600 rpm; Baterai Tenaga Tinggi: Hanya dengan dua baterai Lithium-Ion berbasis nikel bisa mencapai 120 km. Juga dapat digunakan walau satu baterai saja hingga dapat menempuh 60 km; Kapasitas baterai tinggi: Baterai memiliki kapasitas sebesar 1,8 kWh per baterai yang lebih tinggi dibandingkan motor sekelasnya. Dengan kapasitas baterai yang lebih tinggi, H5 dapat menjangkau jarak tempuh yang lebih jauh.

  • Desain yang futuristik, ergonomis, dan nyaman

Ruang penyimpanan luas: Berkapasitas 25 liter, hingga bisa menyimpan satu helm di samping dua buah baterai, yang terbesar di kelasnya; Port charger: Kantong bagian depan juga dilengkapi dua USB Charger 10W guna memudahkan masyarakat untuk mengisi daya smartphone selama perjalanan; Desain futuristik: Dengan kombinasi warna hijau, biru, dan metalik, H5 sangat mudah dikenali di jalan.

  • Teknologi canggih

Keyless start: H5 menggunakan teknologi tanpa kunci untuk dapat menyalakan motor; Terkoneksi aplikasi: Electrum juga menyediakan aplikasi ELMA yang memuat informasi mengenai motor H5, monitoring kondisi baterai dan menyediakan info lokasi BSS terdekat.

Startup Paylater yang Didirikan T Fuad “Pace” Dilikuidasi

Startup fintech paylater Pace sedang mengajukan proses likuidasi, setelah mengajukan penghentian bisnis secara sukarela pada Agustus 2023 karena ada masalah dalam liabilitasnya.

Kabar ini pertama kali diwartakan oleh Vulcan Post mengutip dari dokumen yang diunggah di otoritas setempat Singapura pada 8 September 2023.

Dokumen tersebut menyampaikan, Rapat Umum Luar Biasa telah diselenggarakan pada 29 Agustus 2023 dan disimpulkan bahwa perseroan tidak dapat melanjutkan usahanya karena liabilitasnya.

“[..] dengan demikian Perseroan berakhir secara sukarela [..] dan dengan ini menunjuk gabungan dan beberapa likuidator untuk keperluan penyelesaian urusan perusahaan,” tulis perusahaan.

Belum ada pernyataan resmi yang disampaikan Pace kepada media mengenai kabar tersebut. Akun media sosial dan App Store-nya telah dihujani dengan komentar dari para penggunanya yang kebingungan karena tidak tersedianya layanan penukaran di dalam aplikasinya. Situs Pace juga sudah tidak bisa diakses.

Pace didirikan di Singapura oleh pengusaha kelahiran Indonesia Turochas ‘T’ Fuad pada 2021. Startup ini memungkinkan konsumen untuk membagi tagihan pembelian mereka menjadi tiga kali pembayaran bebas bunga selama 60 hari, melalui pengalaman omnichannel yang membantu konsumen berbelanja secara berkelanjutan.

Langkah tersebut bertujuan untuk menciptakan inklusi keuangan bagi konsumen, sembari membantu mereka mengendalikan dan berbelanja sesuai keinginan dan membantu pedagang memenuhi permintaan konsumen yang meningkat dan meningkatkan efisiensi penjualan. Perusahaan ini belum beroperasi di Indonesia, kabar terakhir mereka hadir di Singapura, Malaysia, Hong Kong, dan Thailand dengan lebih dari 3 ribu titik penjualan.

Pace telah mengumpulkan pendanaan seri A sebesar $40 juta dari sejumlahnya investor, seperti UOB Venture Management, Marubeni Ventures, Atinum Partners, AppWorks, dan serangkaian kantor keluarga dari Jepang dan Indonesia. Vertex Ventures Southeast Asia, Alpha JWC Ventures, dan Genesis Alternative Ventures juga berpartisipasi juga turut berpartisipasi.

Setahun berdiri, perusahaan mengakuisisi kompetitornya Rely sebagai bagian dari ekspansinya. Sebulan kemudian, meluncurkan Pace Card yang bertujuan untuk menciptakan pengalaman pembayaran online yang lebih sederhana dan aman.

Aturan Kode Etik di Singapura

Di saat yang bersamaan dengan berita likuidasi Pace, kelompok kerja BNPL mendorong pemain yang ada untuk segera mematuhi kode etik yang diperbarui mulai 1 November 2023 dan diakreditasi paling lambat 31 Maret 2024. Pemain baru juga harus melalui proses yang sama sebelum menawarkan layanan BNPL ke publik.

Kelompok kerja ini dibentuk oleh Asosiasi Fintech Singapura (SFA) dan para pelaku industri, di bawah bimbingan Otoritas Moneter Singapura (MAS).

Kode Etik BNPL pertama kali diumumkan pada akhir tahun lalu untuk memandu pemain dan memastikan bahwa pengguna tidak mengambil terlalu banyak utang. Disebutkan para pelaku pasar harus memenuhi dan terlibat dengan dua standar baru.

Pertama, terhubung dengan biro swasta yang telah dibentuk oleh perusahaan IT global Experian untuk memfasilitasi proses berbagi informasi kredit. Ini akan memungkinkan pemain BNPL untuk mempertimbangkan saldo konsumen di seluruh penyedia BNPL ketika melakukan penilaian kredit lebih lanjut.

Selanjutnya, pemain BNPL wajib menjalani audit oleh penilai independen untuk memastikan mereka mematuhi kode etik. Setelah itu, SFA akan menilai kualifikasi mereka untuk akreditasi. Hanya yang lolos akreditasi, pemain BNPL diizinkan untuk menunjukkan tanda terakreditasi di situs resmi mereka mulai 1 April 2024. Tanda tersebut hanya berlaku selama tiga tahun dan harus diakreditasi ulang setelahnya.

Terdapat komite pengawas yang telah dibentuk untuk mengawasi dan memantau kepatuhan kode etik.

Sejak aturan diberlakukan, ada delapan pemain BNPL yang mengikuti, yakni Atome, Grab, ShopBack, Ablr, Latitude Pay, Pace, Split, dan SeaMoney. Kini tersisa enam pemain BNPL yang beroperasi dengan kode ini, kecuali Pace dan Split. Keenamnya menunjuk PwC sebagai konsultan independen untuk penilaian pertama mereka.

Dalam iterasi pertama kode etik BNPL yang mulai berlaku pada 1 November 2022, pemain harus mematuhi lima standar. Di antaranya, pemain BNPL hanya dapat menawarkan layanan mereka hanya kepada pelanggan yang berusia minimal 18 tahun, dan mengizinkan pelanggan untuk mengumpulkan pembayaran terutang tidak lebih dari $2.000 pada satu waktu.

Penyedia BNPL juga telah berkomitmen untuk membuat biaya dan tarif mereka jelas dan transparan kepada pelanggan, dan memastikan bahwa iklan produk dan layanan mematuhi Undang-Undang Perlindungan Konsumen.

Mengutip dari The Edge Singapore, Direktur Eksekutif (Departemen Kebijakan Prudential) MAS Andrew Tan mengatakan, industri telah bekerja keras selama setahun terakhir untuk menerapkan standar dan pengamanan dalam Kode BNPL, khususnya untuk membangun proses berbagi informasi kredit.

“Kami menantikan keberhasilan akreditasi perusahaan BNPL dan perolehan tanda kepercayaan pada bulan April 2024. Ini akan membantu konsumen mengenali perusahaan yang telah menerapkan Kode ini sepenuhnya. Penerapan Kode BNPL yang efektif akan meningkatkan hasil konsumen bagi pengguna BNPL dan memitigasi risiko akumulasi utang,” ujar Tan.

Mengenal Carta dan Memahami Konsep “Cold Wallet” Aset Kripto

Mega skandal FTX yang membawa kabur uang investor meninggalkan dampak buruk bagi industri aset kripto. Bagaimana investor bisa menjamin asetnya tetap aman di platform exchange yang mereka pakai. Solusi tersebut sebenarnya ditawarkan oleh cold wallet, salah satu jenis dompet kripto yang memberikan kontrol penuh untuk investor dan kepemilikan atas private key.

Carta adalah pemain baru cold wallet yang hadir di Indonesia. Startup ini digawangi oleh Teguh Kurniawan Harmanda, Moe Tengku, dan Pham Qui Hai. Ketiganya menggabungkan pengalaman di dunia keuangan digital dan kripto saat merintis startup yang menggunakan Bahasa Sanskerta yang artinya ‘katakan’.

“Setiap pengguna kripto Indonesia harus dapat mengamankan aset mereka dengan kualitas keamanan yang lebih baik dan terjangkau untuk semua kalangan,” terang Co-founder Carta Teguh Kurniawan Harmanda kepada DailySocial.id.

Keputusan untuk memulai Carta dimulai dari pemahaman, pengalaman, dan melihat besarnya potensi industri aset kripto di negeri ini, serta kebutuhan terhadap solusi keamanan yang baik namun tetap terjangkau. “Misi utama Carta dalah mendemokratisasi akses keamanan premium cold wallet.”

Belajar tentang dompet kripto

Sebelum masuk ke Carta, ada baiknya untuk mendalami soal dompet kripto. Dalam dunia web3, dompet kripto berperan penting dalam mengamankan dan mengelola kunci digital: public key dan private key. Kunci ini diperlukan untuk memvalidasi berbagai aktivitas di blockchain, seperti mengirim atau menerima aset kripto, membeli atau menjual NFT, dan sebagainya.

Private key bisa dikatakan sebagai pin atau password untuk rekening bank. Dengan memiliki akses ke private key, pengguna dapat menandatangani transaksi dan melakukan transfer aset kripto.

Dompet kripto terdiri dari dua jenis: custodial dan non-custodial. Perbedaaan antara keduanya terletak pada pengelolaan private key. Custodial wallet dikelola oleh pihak ketiga, seperti bursa yang dioperasikan oleh Tokocrypto, Indodax, Pintu, dan sebagainya. Merekalah yang bertanggung jawab atas keamanan private key pengguna.

Banyak investor kripto pemula memulai perjalanannya dengan wallet ini karena kenyamanan dan kemudahannya. Namun wallet ini punya kelemahan, salah satunya potensi peretasan atau pelanggaran keamanan yang dapat mengakibatkan hilangnya aset pengguna karena private key disimpan secara terpusat. Kasus FTX adalah bukti nyatanya.

Berikutnya, non-custodial wallet adalah jenis wallet yang memberikan kontrol penuh kepada pengguna dan kepemilikan atas kepemilikan private key, tanpa melibatkan pihak ketiga. Hanya saja, penggunaan non-custodial wallet ini memerlukan tingkat keahlian teknis yang lebih tinggi untuk mengatur dan menggunakannya dengan benar. Setidaknya perlu dipahami konsep dasar keamanan kriptografi dan langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi private key.

Ada kategori tersendiri untuk wallet jenis ini: hardware dan software, dengan dua klasifikasi: dingin (cold) dan panas (hot). Beberapa pemain software wallet ini ada Metamask dan Trust Wallet, sementara hardware ada Ledger, Trezor, dan SafePal.

Hot dan cold wallet mengacu pada dua solusi berbeda untuk menyimpan aset kripto. Keduanya juga menyimbolkan status konektivitas dompet ke internet. Hot wallet membutuhkan koneksi internet agar dapat berfungsi, sementara cold wallet berbentuk perangkat fisik yang berguna untuk menyimpan aset tanpa harus terhubung ke internet.

Tingkat risiko dari cold wallet akhirnya dapat dikurangi karena mampu menghalau serangan peretas, malfungsi teknis, dan aktivitas ilegal lainnya. Metamask dan Trust Wallet adalah contoh dari hot wallet, sementara Ledger, Trezor, dan SafePal dari cold wallet.

Kesadaran investor untuk melindungi asetnya semakin tinggi di kancah global. Dalam menyambut permintaan tersebut, perusahaan cold wallet ini berlomba-lomba menawarkan produk yang ditenagai dengan keunggulan masing-masing. Di antara ketiganya, Trezor adalah pemain tertua dan paling terkenal saat ini di pasar global.

Produk Carta

Manda, panggilan akrab Teguh, menjelaskan lebih jauh produk cold wallet milik Carta berbentuk kartu seukuran kartu debit bank yang dikemas dengan teknologi NFC dan beberapa lapisan keamanan dengan memanfaatkan NFC.

Carta menjamin flow menjadi lebih cepat dan aman karena semuanya tetap dilakukan secara offline. Chip-nya diproduksi oleh perusahaan semikonduktor global terkemuka yang mengkhususkan diri dalam teknologi NFC. Ukuran kartu seperti kartu debit pada umumnya, sehingga dapat disimpan bersama kartu-kartu lainnya di dalam dompet fisik.

Di samping itu, Carta sudah didukung dengan multi-token untuk menyimpan berbagai macam aset kripto, token, dan NFT dengan aman. Saat ini Carta mendukung lebih dari 4000+ token di berbagai jaringan blockchain.

Selain berbentuk hardware, Carta memiliki aplikasi mobile yang terintegrasi dengan kartu NFC, sehingga memastikan pengguna dapat mengelola aset mereka di mana saja dan kapan saja tanpa harus mengkhawatirkan keamanan dari aset yang disimpan.

“Integrasi hardware kartu NFC Carta dan aplikasi mobile menegaskan komitmen perusahaan dalam menyediakan solusi manajemen penyimpanan aset digital secara menyeluruh, disesuaikan antara kebutuhan dan preferensi dari pengguna Indonesia.”

Karena semangatnya ingin mendemokratisasi akses cold wallet, Manda mengklaim produk Carta jauh lebih terjangkau dibandingkan produk cold wallet lainnya. Kartu NFC nya dibanderol seharga $35 (sekitar Rp543 ribu). Dibandingkan dengan Ledger dan Trezor misalnya harus mengeluarkan biaya mulai dari $69-$219. Teknologi NFC dinilai lebih terjangkau karena sudah diadopsi oleh berbagai perangkat smartphone dari berbagai skala harga.

“Kami ini men-simplify aset digital yang tersimpan secara fisik. Jadi pengguna bisa simpan NFT sebanyak-banyaknya dan bisa divalidasi NFT-nya. Kadang sulit memindahkan kebiasaan orang dari web2 ke web3. Carta ingin jadi bridge, makanya tagline kami ‘tap into web3‘.”

Manda melanjutkan, “Kami ingin pengguna aware dengan value asetnya sebesar apapun. Kalau harga [cold wallet] Rp2 juta tapi asetnya hanya Rp1 juta, ya enggak worth. Makanya kami jual lebih kompetitif, tapi in terms of tech tidak murahan.”

Rencana berikutnya

Produk kartu NFC yang dirilis Carta sebenarnya sudah ada di Swiss bernama Tangem. Manda meyakini pihaknya dapat bersaing dengan pemain lainnya di pasar global karena potensi pasarnya yang besar. Dari cakupan global, terdapat lebih dari 50 juta investor aset kripto (self-custody). Dari angka ini, sekitar 30 juta di antaranya adalah pengguna aktif Metamask, dan sekitar 15 juta di dalamnya berasal dari Asia.

“Adapun pengguna Metamask di Indonesia saja itu sekitar 1 juta orang. Jadi sudah ada benchmark dan bisnis sudah proven. Yang membedakan adalah accessibility kita yang lebih mudah lagi dan harga yang sangat affordable.”

Meski berasal dari Indonesia, Carta akan menyasar pasar global. Pada tahap awal perusahaan akan masuk ke pasar regional terlebih dulu hingga pertengahan tahun depan.

Tidak hanya menjual produk dompet kripto, pihaknya juga akan menambah fitur jadi lebih kaya. Salah satu yang direncanakan adalah bekerja sama dengan perusahaan untuk program keanggotaan untuk meningkatkan utilitas NFT dan token yang sudah dimiliki pengguna.

Di samping itu, kerja sama B2B juga akan digalakkan dengan memosisikan Carta sebagai penerbit kartu whitelabel untuk perusahaan. Menurut dia, sudah ada beberapa perusahaan teknologi yang antusias dengan konsep cold wallet yang ditawarkan Carta.

Manda menjelaskan model bisnis Carta cukup simpel dan tidak membutuhkan strategi bakar duit. Penjualan akan dilakukan melalui channel online, seperti situs resmi dan platform e-commerce, kemudian mendistribusikannya langsung ke konsumer.

Diprediksi dengan penjualan dari dompet kripto saja, pendapatannya cukup untuk menghidupi operasional perusahaan. Kendati begitu, perusahaan sedang membuka penggalangan dana, mencari investor strategis untuk mempercepat rencananya masuk ke pasar regional sebelum ke global.

“Karena jual barang ril, kita sudah hitung kalkulasi cost margin dan BEP. Jadi kita tidak butuh fundraise dalam jumlah besar karena sudah dapat cashflow untuk menghidupi operasional, bahkan bisa profit maksimal dalam dua tahun,” tutup Manda.

Carta saat ini sedang menerima pesanan pre-order dan berencana mengirimkan batch pertamanya pada akhir tahun ini.

Grup Modalku Dapat Tambahan Debt dari Norfund, Perkuat Kualitas Pinjaman untuk UMKM

Grup Modalku mengumumkan perolehan fasilitas pinjaman (debt) sebesar $7,5 juta atau sekitar Rp117 miliar dari Norfund, sebuah Development Financial Institution (DFI) yang mengoperasikan dana investasi milik pemerintah Norwegia untuk negara-negara berkembang.

Sebelumnya Norfund juga sempat memberikan fasilitas yang sama dengan nominal yang persis sama kepada Amartha pada Juni 2021 lalu.

Bagi grup Modalku sendiri, ini adalah fasilitas debt kedua yang diperoleh sepanjang tahun ini. Pada September 2023, fasilitas yang diraih sebesar $27 juta atau sekitar Rp414 miliar yang dipimpin AlteriQ Global, Aument Capital Partners, dan Orange Bloom.

Seluruh fasilitas ini akan disalurkan kembali melalui berbagai solusi pendanaan yang dirancang khusus untuk UMKM yang belum mendapatkan akses pendanaan di Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.

Co-founder & Group CEO Funding Societies (induk Modalku) Kelvin Teo mengatakan pencapaian ini tidak hanya dapat menjadi bukti terhadap kelayakan kredit dari grup dalam menghadapi pandemi dan ketidakpastian makroekonomi, namun juga peluang untuk memenuhi kebutuhan akses pendanaan bagi UMKM yang masih underserved di Asia Tenggara.

“Kami mengapresiasi dukungan Norfund dalam misi dan komitmen kami untuk memberikan kesempatan yang merata bagi UMKM,” kata Teo dalam keterangan resmi.

Norfund’s Regional Director (Asia) Fay Chetnakarnkul menyampaikan pihaknya terkesan dengan kemampuan grup Modalku dalam mendukung UMKM yang kurang terlayani di Asia Tenggara dengan beragam solusi pendanaan untuk mengatasi tantangan pengelolaan arus kas.

“Kami senang dapat mendukung Modalku dalam memperluas jangkauan, meningkatkan inklusi keuangan dan memungkinkan lebih banyak bisnis untuk tumbuh, serta menciptakan lapangan kerja yang sangat dibutuhkan di wilayah ini,” imbuhnya.

Norfund hadir dengan fokus utama mereka dalam berinvestasi yaitu untuk meningkatkan inklusi keuangan. Hingga saat ini, Norfund telah menyalurkan pendanaan sekitar $4,54 miliar (sekitar Rp 70Triliun) kepada 7,5 juta klien. Pendanaan yang diberikan melalui Grup Modalku akan menjadi jembatan antara Norfund dengan sektor publik & swasta dalam memperluas jangkauan investasinya di Asia Tenggara.

Investasi berdampak (impact investment) yang dilakukan oleh sejumlah DFI di Asia Tenggara telah mencapai $2 miliar (sekitar Rp31 triliun) per tahun antara 2017-2022 (dengan akumulasi lebih dari $12 miliar atau sekitar Rp187 triliun). Lebih dari setengah portofolio investasi tersebut disalurkan ke sektor jasa keuangan.

DFI memiliki kemampuan dan kapasitas untuk mendukung UMKM yang tidak dapat didukung oleh pemberi dana komersial dan pemerintah, hal ini dikarenakan posisi keuangan mereka yang kuat.

Jaga kualitas pembiayaan

Secara terpisah, saat dihubungi DailySocial.id, Country Head Indonesia Modalku Arthur Adisusanto menyampaikan selain fokus membuka akses pendanaan UMKM yang lebih luas, menjaga kualitas pembiayaan juga tak kalah penting. Ia mengaku dalam menjaga pertumbuhan kredit, perusahaan sangat memperhatikan kualitas portofolio yang dimiliki.

Caranya dengan selalu menerapkan prinsip responsible lending, kehati-hatian, dan manajemen risiko, yaitu melakukan penilaian terhadap UMKM penerima dana, serta kemampuan finansial mereka untuk melunasi modal usaha yang diberikan.

“Karena kami juga memiliki tanggung jawab kepada pemberi dana yang meminjamkan dananya melalui Modalku,” ujar Arthur.

Ditambah, perusahaan meningkatkan sistem mitigasi risiko dalam menjaga angka NPL, seperti melakukan assessment, monitoring, dan collection sebagai upaya deteksi awal apabila terjadi penurunan kualitas portofolio dan upaya penagihan, serta penyelamatan kredit secara simultan.

“Kami juga akan melanjutkan komitmen untuk memperkuat bisnis dengan meningkatkan profitabilitas perusahaan, serta mengakselerasi akses pendanaan bagi UMKM yang masih underserved. Di samping itu, Modalku juga terus fokus terhadap kesehatan finansial perusahaan dan tetap bijak dalam pengeluaran perusahaan.”

Sebelumnya pada Agustus 2023, Grup Modalku merampingkan operasional yang berdampak pada pemutusan hubungan kerja (PHK) pada 38 orang dari total 214 karyawannya di Indonesia.

Produk pembiayaan Modalku cukup beragam. Di antaranya, Modal Proyek untuk pengadaan di sektor pemerintahan. Konsepnya mirip invoice financing, dengan penyesuaian sesuai dengan workflow belanja di sektor pemerintahan.

Kemudian, pada akhir tahun lalu, Modalku juga mulai masuk ke bisnis multifinance lewat akuisisinya terhadap PT Buana Sejahtera Multidana, kemudian di-rebranding menjadi “Modalku Finance”. Modalku Finance menawarkan berbagai fungsi pembiayaan, di antaranya Pembiayaan Modal Kerja, Pembiayaan Investasi, dan Pembiayaan Multiguna.

Sebelumnya Modalku juga melakukan co-investment bersama Carro ke Bank Index, memberikan sinyal perusahaan untuk masuk ke segmen bank digital. Adapun produk lain yang juga menjadi fokus adalah b2b paylater, bekerja sama dengan sejumlah pihak seperti Bukalapak, Paper.id, dan BukuWarung.

Di skala regional, Grup Modalku telah menyalurkan pendanaan lebih dari Rp53 triliun kepada lebih dari 100 ribu UMKM di Singapura, Indonesia, Malaysia, Thailand dan Vietnam.

Application Information Will Show Up Here

Startup Kurangi Bakar Duit, GMV Ekonomi Digital Indonesia Ditaksir Hanya Naik 8%

Nilai ekonomi digital Indonesia diperkirakan hanya naik 8% menjadi senilai $82 miliar (sekitar Rp1.307 triliun) pada tahun ini dari sebelumnya yang tumbuh 20%. Pertumbuhan transaksi GMV dari sektor perjalanan online tumbuh paling tinggi, disusul e-commerce dan online media, sementara ride-hailing dan makanan diestimasi minus.

Menurut laporan tahunan “e-Conomy SEA 2023” yang disusun Google, Bain & Company, dan Temasek, disampaikan setelah pembatasan mobilitas akibat pandemi dicabut pada akhir 2022, terjadi peningkatan kembali aktivitas offline. Terlihat dari layanan perjalanan online juga mengalami kenaikan yang menjanjikan, baik dari perspektif permintaan domestik maupun perjalanan bisnis.

Sektor ekonomi digital yang sebelumnya mengalami pertumbuhan, seperti pengantaran makanan dan e-commerce akan tumbuh melambat, walau transportasi online diprediksi tumbuh pesat. Di satu sisi, ketiganya telah mengurangi jumlah promosi dan insentif yang mereka tawarkan demi menyeimbangkan pertumbuhan dan profitabilitas.

Dampaknya terlihat dari pertumbuhannya yang melambat setelah konsumen yang sensitif terhadap harga memilih opsi lain. “Namun, jumlah pengguna yang setia masih cukup banyak, sehingga mengimbangi penurunan pertumbuhan pasar dengan kenaikan pertumbuhan pendapatan bersih,” tulis laporan tersebut.

Berikut perkiraan GMV masing-masing sektor menurut laporan tersebut:

e-Conomy SEA 2023

Laporan ini juga menyoroti arah kebijakan pemerintah, salah satunya Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 31 Tahun 2023 yang terbit pada 27 September 2023. Regulasi ini melarang fitur e-commerce dan media sosial dalam satu aplikasi. TikTok pun menghapus TikTok Shop di Indonesia pada 4 Oktober. Juga, melarang impor e-commerce di bawah $100 per unit.

“Regulator sangat memengaruhi arah pertumbuhan sektor utama ekonomi digital. [..] impor e-commerce di bawah $100 untuk mendukung pedagang lokal dapat berdampak negatif pada keseluruhan pasar.”

Hal lain yang turut disoroti adalah pertumbuhan PDB dan inflasi di Indonesia yang diperkirakan akan berangsur normal. Dengan normalisasi, pertumbuhan PDB akan cenderung kembali ke level yang sedang setelah tingginya inflasi pada 2022. Untungnya inflasi mereda lebih cepat daripada perkiraan dengan turunnya harga input dan terasanya dampak intervensi pemerintah.

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih diprediksi akan naik lebih tinggi disbanding rata-rata regional dan akan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi digital.”

Secara keseluruhan, ekonomi digital di Asia Tenggara diperkirakan mencapai $218 miliar pada tahun ini. Nilai ekonomi digital Indonesia merupakan tertinggi, namun dilihat berdasarkan pertumbuhannya adalah terendah setelah Malaysia. Berikut rinciannya:

  • Filipina tumbuh 13% menjadi $24 miliar
  • Thailand tumbuh 16% menjadi $36 miliar
  • Malaysia tumbuh 7% menjadi $23 miliar
  • Singapura tumbuh 12% menjadi $22 miliar
  • Vietnam tumbuh 19% menjadi $30 miliar

Soroti monetisasi

Lebih jauh dipaparkan mengenai strategi monetisasi yang kini dilakukan startup di Asia Tenggara yang makin kencang dalam upaya mencapai target profitabilitas, dan mulai menunjukkan keberhasilan. Mereka mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan efisiensinya, mengeksplorasi pendorong produktivitas baru (seperti AI) untuk mencapai pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan dan menguntungkan.

Ada dua model bisnis yang umum dipakai di bisnis digital: direct revenue model dan third party platform model. Berikut rinciannya:

e-Conomy SEA 2023

“Pendapatan telah tumbuh lebih cepat dibandingkan GMV karena para pemain meningkatkan take rate dan memperluas ke aliran pendapatan yang berdekatan (misalnya logistik, periklanan, dll.). Diperkirakan tren ini akan terus berlanjut dalam jangka menengah.”

Dilanjutkan lagi, “Meskipun fokus pada monetisasi, GMV akan terus tumbuh bahkan ketika para pelaku pasar mengurangi diskon dan promosi untuk meningkatkan tingkat pengambilan bersih. Para pemimpin pasar telah menyatakan kesediaannya untuk mulai menginvestasikan kembali keuntungannya guna mempertahankan pangsa pasar mereka.”

Satu per satu dirinci bagaimana strategi monetisasi dari keempat sektor ini:

  • Pendapatan platform marketplace meningkat karena komisi yang lebih tinggi, penjualan iklan, dan biaya logistik, dalam upaya sebagai mesin pertumbuhan jangka panjang. Penjualan layanan tambahan (misalnya periklanan, layanan pengiriman, asuransi, dll.) telah menjadi cara yang semakin umum untuk meningkatkan pendapatan per pesanan dan pertumbuhan pendapatan secara keseluruhan.
  • Pendapatan OTA terbesar didorong oleh komisi hotel karena komisi dari tiket perjalanan itu kecil (2%-5%), dilatarbelakangi oleh pasar maskapai penerbangan yang terkonsolidasi, persaingan antar OTA, saluran penjualan langsung dari maskapai. Komisi hotel bisa tinggi karena sekarang OTA beralih dari model gaya broker (menyerahkan reservasi) ke model pedagang (mengelola transaksi) untuk meningkatkan komisi.
  • Sektor transportasi dan makanan mulai stabil model monetisasinya. Setelah bertahun-tahun berfokus pada akuisisi pengguna, para pemain telah beralih ke peningkatan ekonomi unit, dan kini menghasilkan pendapatan bersih yang positif dengan mengoptimalkan komisi dan belanja promosi – sebuah langkah pertama menuju profitabilitas jangka panjang yang berkelanjutan. Konsolidasi juga sedang berlangsung, menguntungkan pemain-pemain terbesar yang memiliki jalur paling jelas menuju profitabilitas.
  • Pendapatan media masih didominasi dari kontribusi iklan, sementara layanan streaming mendorong pertumbuhan pasar dalam jangka panjang. Iklan terus tumbuh, bahkan ketika merek lebih hati-hati belanja iklan karena sembari melakukan optimalisasi profitabilitas. Sedangkan, video berdurasi pendek dan marketplace pasar adalah pendorong pertumbuhan utama. AI terus membantu meningkatkan penargetan dan personalisasi.