Memaknai Peran Teknologi untuk Membantu Menyelesaikan Masalah Pendidikan di Indonesia

Masih ada banyak permasalahan yang harus dihadapi Indonesia di sektor pendidikan. Kehadiran teknologi dianggap belum sepenuhnya bisa mengentaskan masalah yang sudah terjadi puluhan tahun. Dua hal yang banyak dipersoalkan adalah masalah kualitas dan efektivitas pembelajaran. Secara perlahan sudah sudah banyak solusi ditawarkan startup pendidikan Indonesia.

Dulu, perbedaan kualitas pendidikan selalu dikaitkan dengan pembangunan yang tidak merata. Distribusi informasi seperti buku ajar dan bahan materi selalu terganggu akibat infrastruktur yang belum merata di semua daerah. Sekarang, ketika internet sudah mulai hadir di daerah-daerah akses informasi menjadi mudah. Kendati masih belum sepenuhnya, distribusi materi sudah mengalami kemajuan.

Startup seperti Ruangguru, Zenius, HarukaEdu, dan semacamnya harusnya mendapat perhatian khusus oleh para regulator. Kehadiran mereka berperan aktif mengubah budaya masyarakat Indonesia dalam belajar. Serupa dengan apa yang dilakukan Gojek, Bukalapak, atau Tokopedia yang telah mengubah atau bahkan menciptakan budaya baru di masyarakat Indonesia dalam bertransaksi.

Kecakapan berteknologi

Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi menyumbang banyak solusi di berbagai bidang. Internet dengan segala kemudahan akses informasi bisa jadi perpustakaan paling lengkap di dunia, atau bahkan bisa jadi ruang kelas paling menyenangkan yang begitu luwes. Tapi hal itu terjadi jika, semua dari kita, semua yang terlibat dalam ekosistem pembelajarannya melek dan paham bagaimana memanfaatkan teknologi.

Cepat tersebarnya hoaks dan perundungan yang masih marak di media sosial dan platform semacamnya menjadi bukti bahwa kecakapan berteknologi di Indonesia masih dipertanyakan. Belum lagi teknologi dan internet yang harusnya menjadi sumber belajar malah dimanfaatkan sebagai sumber bocoran soal ujian. Di titik ini teknologi berhasil mengubah pendidikan di Indonesia, sayangnya dalam konteks negatif.

Perayaan kemudahan teknologi seperti ini yang patut menjadi perhatian. Budaya belajar mandiri masih sangat kurang. Terbentuknya group atau komunitas berbagai bocoran soal ujian juga sangat memperihatinkan. Sementara banyak yang berjuang menjadikan teknologi sebagai kendaraan revolusi pendidikan, di sisi lain teknologi menjadi penghambat proses pendidikan yang jujur dan berkualitas.

Dengan kondisi demikian sebaik apa pun solusi yang dihadirkan tidak akan berarti apa-apa. Teknologi kadung dimaknai dan disemarakan sebagai sebuah alat untuk mencapai sebuah tujuan singkat dengan cara yang tidak tepat, bukan sebagai solusi penunjang belajar dan solusi meningkatkan kemampuan belajar.

Solusi yang dihadirkan startup pendidikan

Ruangguru dan Zenius adalah dua startup yang memberikan solusi pembelajaran berbasis digital yang tak hanya berkualitas tetapi juga menyenangkan. Kata kuncinya ada pada bisa diakses dari mana saja dan dibuat berjenjang dengan beragam pendekatan, seperti kehadiran materi berbentuk multimedia hingga gamifikasi.

Selain pembelajaran formal startup pendidikan juga banyak bermunculan untuk pendidikan non formal atau bisa dikatakan sebagai pengembangan keterampilan. Mulai dari teknis seperti pemrograman, pengolahan data, marketing, public speaking, presentasi, dan banyak lainnya.

HarukaEdu adalah salah satu layanan yang menghadirkan solusi belajar online dengan pilihan yang cukup lengkap. Didukung dengan berbagai macam lembaga pendidikan mereka juga bisa mengeluarkan sertifikat sebagai bukti kompetensi.

Nama-nama seperti SkillAcademy, Kode.id, MauBelajarApa, Dicoding, dan semacamnya juga memiliki semangat yang sama untuk meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia. Setidaknya untuk bisa membekali diri dengan keterampilan dengan minat yang disesuaikan.

Teknologi untuk semua elemen pendidikan

Dalam dunia pendidikan sudah banyak elemen teknologi mulai masuk menggantikan sistem yang lama. Mulai dari pengurusan data pokok pendidikan, ujian nasional, dan beberapa proses lainnya. Sayangnya teknologi belum menyentuh secara keseluruhan proses belajar mengajar, yang seharusnya menjadi hal paling penting untuk mengubah budaya belajar.

Teknologi harusnya tak sebatas layar proyektor yang menampilkan materi presentasi, tetapi juga proses diskusi dan pembelajaran. Untuk mampu membuat sebuah budaya belajar baru yang lebih baik dengan memanfaatkan teknologi orang-orang yang terlibat di dalamnya harus lebih dulu cakap dalam menggunakan teknologi. Dalam hal ini siswa, guru, bahkan wali murid. Teknologi menawarkan kemudahan dan transparansi di banyak bidang, harusnya dalam dunia teknologi pun demikian.

Semua rencana belajar, perkembangan setiap siswa, dan komunikasi dengan orang tua murid harusnya berada dalam satu wadah yang sama. Mungkin akan butuh waktu lama untuk bisa langsung serentah mengaplikasinya di Indonesia. Tapi bukan tidak mungkin dilakukan.

Kesenjangan kurikulum pendidikan dengan kebutuhan industri selalu disebut jadi permasalahan kunci yang harus dihadapi. Tapi adopsi materi dari industri kadang tersandung masalah administrasi atau bahkan kompetensi pengajar yang ada. Guru dan murid harus melek teknologi. Teknologi harus dimaknai lebih dari sekadar alat, tapi juga budaya untuk pengembangan diri dan kompetensi. Bukan sebuah jalan pintas untuk mengetahui jawaban apa lagi bocoran soal.

Perusahaan Fintech Pintek Terima Pendanaan Pra-Seri A dari Global Founders Capital

Pintek, startup teknologi finansial yang memberikan solusi pendanaan untuk keperluan pendidikan, mengumumkan telah mengamankan pendanaan Pra-Seri A dengan dana yang tidak disebutkan yang dipimpin oleh Global Founders Capital (GFC). Pendanaan ini terima oleh SoCap, perusahaan induk Pintek. Rencananya, dengan pendanaan ini, perusahaan akan fokus pada pengembangan platform teknologi dan tim komersial.

Pintek secara spesifik menawarkan solusi bagi mereka yang ingin mendapatkan dana pinjaman untuk kepentingan pendidikan. GFC sebagai pemimpin putaran pendanaan ini melihat sebuah hal yang unik dan cukup tertarik melihat bagaimana perusahaan ini tumbuh ke depannya.

“Kita berharap dapat bekerja dengan tim Pintek dalam misi mereka untuk menyediakan akses yang lebih baik ke pendidikan untuk jutaan orang Indonesia. Tim Pintek telah mengidentifikasi pendekatan holistik yang unik untuk pembiayaan pendidikan, bekerja sama dengan institusi pendidikan, dan kami sangat senang untuk mendukung fase baru pertumbuhan perusahaan,” Partner GFC Tito Costa.

Juga terlibat dalam pendanaan ini adalah investor terdahulu Finch Capital dan Amand Ventures. Managing Partner Finch Capital Hans De Back menyampaikan bahwa mereka cukup senang menjadi bagian dari Pintek karena melihat potensi yang sangat besar untuk bisa menjembatani kesenjangan pembiayaan di sektor pendidikan formal dan non formal.

“Kami menemukan sama pentingnya untuk pendidikan agar inklusif secara finansial dan dapat diakses oleh semua orang di Indonesia,” terang Hans.

Pintek yang mulai beroperasi sejak tahun 2018 ini kini sudah bekerja sama dengan hampir 100 institusi pendidikan dan sudah menyalurkan bantuan pembiayaan pendidikan di 22 provinsi di Indonesia.

“Pintek mengalami pertumbuhan eksplosif, terutama sejak putaran pendanaan awal tahun ini. Dari bulan Mei hingga Oktober pengguna bulanan kami meningkat 20 kali lipat dengan default rate di bawah 1%. Kami perlu menumbuhkan tim kami untuk memenuhi permintaan pelanggan dan memperluas penawaran produk kami. Kami ingin melipatgandakan tim teknologi dan komersial kami di kuartal berikutnya,” ujar Co-Founder SoCap dan Pintek Ioann Fainsilber.

Pengguna TransferWise Bisa Kirim Uang dari Luar Negeri ke Akun Dana, Gopay, dan Ovo

TransferWise, startup remitansi berbasis di Eropa disebut sudah mulai memproses pembayaran internasional ke beberapa e-wallet Indonesia, Filipina, dan Bangladesh. Dikutip dari Reuters, langkah tersebut dilakukan untuk melebarkan jangkauan penerimaan pembayaran dan menjadi keseriusan perusahaan dalam memasuki pasar Asia.

Di luar itu, pertimbangan paling besar mungkin karena maraknya penggunaan aplikasi e-wallet di kawasan tersebut, sekaligus masih banyaknya kalangan unbanked di negara berkembang yang disasar.

“Ini pengakuan bahwa mungkin di masa depan kita akan melihat dompet yang sama dengan rekening bank,” terang CEO  TransferWise Kristo Käärmann.

Untuk Indonesia pengguna TransferWise bisa melakukan pengiriman uang ke Gopay, Ovo, dan Dana. Ketiganya saat ini masuk dalam jajaran pemimpin pasar untuk aplikasi pembayaran digital di Indonesia berkat integrasi dan kolaborasi yang dilakukan dengan banyak layanan.

Sementara untuk Filipina pengguna TransferWise dapat melakukan pembayaran ke layanan GCash yang juga didukung oleh Ant Financial dan PayMaya. Dan untuk Bangladesh memungkinkan penggunanya mengirimkan ke BKash.

Prosesnya masih satu arah, aplikasi e-wallet tersebut hanya bisa menerima pengiriman uang dari luar. Sementara untuk pengiriman uang belum bisa dilakukan.

Detail biaya pengiriman dan dana maksimal juga belum diinformasikan. Namun jika melihat batasan yang ada di aturan Bank Indonesia mengenai e-money, maksimal nilai yang disimpan 10 juta Rupiah, dengan transaksi per bulan maksimal 20 juta Rupiah.

Di Indonesia, layanan remitansi sendiri diatur oleh Bank Indonesia. Setiap pemain yang akan menghadirkan layanan terkait wajib untuk mendapatkan lisensi dari otoritas. Sejauh ini sudah ada beberapa pemain yang menawarkan solusi pengiriman uang ke luar negeri, salah satunya Top Remit.

Beragam Pilihan Investasi Melalui Platform Digital

Implementasi teknologi dipercaya bisa memudahkan urusan manusia, dalam berbagai hal teknologi juga menjadi cara yang tepat untuk menawarkan produk pada generasi milenial. Generasi yang menjadi tumbuh kembang teknologi informasi dan internet. Dalam produk finansial produk aplikasi menjadi cara terbaik untuk menjaring pengguna dari kalangan muda.

Salah satu yang paling marak dan mulai ramai diperbincangkan adalah produk investasi. Selain banyaknya ada muda dan generasi milenial yang terbuka terhadap literasi finansial kemudahan yang ditawarkan aplikasi juga menyedot banyak atensi masyarakat untuk mulai berinvestasi.

Kami mengumpulkan beberapa aplikasi yang memiliki fungsi sebagai alat untuk berinvestasi.

Reksa dana

Reksa dana adalah salah satu banyak jenis investasi yang mulai diperkenalkan dengan gaya kekinian. Bermodal kemudahan pembelian melalui aplikasi hingga integerasi dengan uang elektronik sehingga memudahkan dalam pembayarannya.

Di segmen ini, dua raksasa startup teknologi Indonesia turut ambil bagian. Bukalapak memiliki produk BukaReksa yang bermitra dengan Agen Penjual Efek Reksadana (APERD) Bareksa dan Tanamduit, sementara Tokopedia memiliki Tokopedia Reksadana yang juga menggandeng Bareksa.

Kendati mendukung Bukalapak dan Tokopedia, Bareksa pun meluncurkan aplikasi miliknya sendiri. Demikian juga dengan Tanamduit. Kabar terbaru Bareksa bahkan segera menambah beberapa produk lainnya seperti, menjual obligasi korporasi, emas, dan juga reksa dana untuk nikah dan umroh. Sementara Tanamduit selepas mendapatkan pendanaan pada 2018 silam berencana untuk menambah produk baru yang menyasar korporasi. Mereka juga bekerja sama dengan Investree untuk memberdayakan idle money yang dimiliki pemberi pinjaman.

Selain itu, layanan yang menawarkan pembelian reksa dana melalui aplikasi juga diramaikan Bibit, Moduit, Raiz, Ajaib, XDana, dan juga Invisee.

Bibit yang diakuisisi Stockbit pada awal tahun ini mengandalkan fitur rekomendasi yang bisa membantu investor pemula menentukan jenis investasinya. Bibit juga dilengkapi beberapa metode pembayaran, di antaranya adalah integrasi dengan Go-Pay dan LinkAja yang dihadirkan demi menambah kenyamanan penggunanya dalam berinvestasi.

Selanjutnya ada Moduit, layanan yang mulai beroperasi pada 2018 memang secara tegas menargetkan generasi muda sebagai sasarannya. Tak hanya itu Moduit juga mengusung pendekatan berbeda, karena tak hanya tawarkan pembelian reksa dana mereka juga menghadirkan platform penasihat investasi.

Ada juga Ajaib yang awal tahun ini mengantongi pendanaan sebesar Rp29 miliar dan mencoba memanfaatkan teknologi dan keahlian manusia untuk menawarkan kemudahan berinvestasi.

Hampir sama dengan kebanyakan aplikasi pembelian reksa dana Raiz dari awal memang menyasar investor reksa dana pemula. Memiliki induk perusahaan di Australia, Raiz Invest menggandeng PT CIMB Niaga Tbk sebagai mitra pembayarannya. Sebagai pemain yang tergolong baru Raiz cukup optimis dengan menargetkan 200 investor baru atau pemula.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Emas

Di segmen investasi emas lagi-lagi ada Bukalapak dan Tokopedia yang menawarkan pembelian mudah emas melalui aplikasi. Kedua pun sama-sama menggandeng pihak ketiga sebagai mitra. Bukalapak menggandeng Indogold (PT Sinar Rezeki Handal) sebagai penjual atau penyedia emas, sedangkan Tokopedia menggandeng Pegadaian.

Beberapa layanan yang menawarkan pembelian emas antara lain Masduit, Pluang, e-mas, Tamasia, dan Treasury. Tak ada perbedaan dari segi fitur dari beberapa aplikasi yang ada. Lazimnya selain mengakomodir transaksi pembelian emas mereka juga memiliki fitur pemantauan harga emas secara real time.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Saham

Di Twitter beberapa kali sempat berseliweran tagar #nabungsaham. Sebuah gerakan yang mengajak anak muda atau siapa pun mulai berinvestasi dengan membeli saham. Tak sedikit anak muda yang mulai melek finansial dan investasi mulai belajar. Menangkap peluang ini beberapa perusahaan bahkan bank mulai menghadirkan aplikasi dan mulai aktif mengajarkan soal investasi di kanal media sosial masing-masing.

Contoh startup yang menyasar segmen saham adalah Stockbit. Perusahaan rintisan ini menghadirkan aplikasi yang dikemas berbarengan dengan forum dan komunitas, sehingga memudahkan bagi mereka yang ingin mencoba, belajar atau berinvestasi secara langsung. Fitur yang terakhir ini bekerja sama dengan Sinar Mas Sekuritas.

Di luar itu kebanyakan aplikasi dikelola perusahan sekuritas, seperti MNC Sekuritas, BCA Sekuritas, Sinamarmas Sekuritas, Indo Primer Sekuritas, BNI Sekuritas, Mandiri Sekuritas, hingga Philips Sekuritas.

Selain kemudahan transaksi pembelian dan penjualan, faktor kemudahan pembukaan rekening dan biaya yang dikenakan menjadi faktor pertimbangan pemilihan aplikasi.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Investasi Pembiayaan

Selain tiga instrumen investasi di atas, ada juga pilihan investasi pada layanan pembiayaan budidaya. Di segmen ini ada pilihan layanan, di antaranya TaniFund dan iGrow. Keduanya sama-sama menwarkan investasi dalam bentuk pembiayaan untuk budidaya pertanian dengan berbagai macam bentuk jenis tanaman.

Selain itu adajuga platform investasi untuk pembiayaan atau modal berbagai macam bentuk bisnis hingga pendidikan. Biasanya pembiayaan ini dikemas dalam bentuk peer to peer lending. Beberapa layanan penyedianya antara lain KoinWorks, Modalku, Investree, dan Amartha.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Mengenal Lebih Dekat Platform PropTech CicilSewa

Memosisikan diri sebagai platform property technology, CicilSewa yang diprakarsai Hendry Oktavianus, Andrew Buntoro, dan Ridchi Jusli mencoba menghadirkan solusi memudahkan pengguna menyewa properti berbentuk rumah, ruko, atau apartemen. Pihak CicilSewa membantu memberikan dana “talangan” untuk satu hingga dua tahun sehingga pengguna bisa membayar secara bulanan. Perusahaan berdiri sejak Oktober 2018.

CicilSewa sudah membantu ratusan keluarga/individu untuk kebutuhan sewa properti mereka. Kini mereka bisa tinggal lebih dekat dengan kantor, dari kost pindah ke rumah, dan tentunya dengan standar kualitas tinggal yang jauh lebih baik dari sebelumnya. CicilSewa juga telah membantu ratusan pebisnis untuk memulai bisnis mereka, atau membantu melebarkan bisnis mereka dalam hal sewa properti,” ujar Hendry.

Hendry mengklaim, selama ini pasar sewa properti di Indonesia kebanyakan diakses kalangan menengah ke atas dengan range biaya sewa sekitar Rp30 juta hingga Rp50 juta per tahun. Solusi yang ditawarkan CicilSewa dirancang sedemikian rupa untuk meringankan biaya sewa tersebut.

Selain menawarkan solusi cicilan ringan untuk hunian atau apartemen, CicilSewa juga menawarkan properti berupa ruko.

Memasuki usia dua tahun, CicilSewa berupaya melebarkan jangkauan di lebih banyak kota. Sudah melayani wilayah Jabodetabek, dalam satu hingga dua tahun ke depan mereka menargetkan bisa menyasar kawasan Bandung, Yogyakarta, Surabaya hingga Bali.

“CicilSewa ingin bekerja sama dengan seluruh pemilik properti, karena pemilik properti tetap mendapatkan uang sewa di awal. Dengan bekerja sama dengan CicilSewa, propertinya pasti akan lebih cepat tersewa. CicilSewa saat ini telah bekerja sama dengan banyak perusahaan agen properti ternama di Indonesia. Dengan begitu diharapkan mereka juga dapat membantu dan memberikan edukasi kepada masyarakat atas manfaat dari produk CicilSewa tersebut,” jelas Hendry.

QR Code Based Payment Will Soon be Available in Jakarta’s MRT

Jakarta’s PT Mass Rapid Transit (MRT) is to provide QR code payment next year. At first, the innovation arises of the partnership with three mobile payment services, Ovo, LinkAja, and Dana.

“To date, three e-payment service providers have partnered up and the mechanism is through a beauty contest,” Head of Jakarta’s PT MRT, William Sabandar said.

The QR Code that integrates with Jakarta’s MRT app is to be launched in January 2020. The QR code is to be available at the MRT station’s gate in/out. Their team has also prepared the QR code to be optimized, it comes with a briefing schedule since December 2019. In addition, Jakarta’s MRT will also launch the multi-trip card in November.

“Currently, only single-trip card available. We’re processing the license with Bank Indonesia to publish the payment card,” he added.

The QR code payment is a part of the innovation in the payment sector. Bank Indonesia was previously announced QRIS (QR Code Indonesian Standard) supporting payment through server-based e-money, e-wallet, and mobile banking using code unification. The regulation is to start running throughout Indonesia by 2020.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Startup Manajemen Logistik Ritase Segera Rilis “Ritase Pay” untuk Pembayaran dan Loyalty

Setelah sukses dengan Ritase Shop (RitShop) yang diluncurkan Mei 2019 lalu, startup manajemen logistik Ritase terus mencoba inovasi-inovasi lain, seperti pembukaan showroom untuk jual beli armada bekerja sama dengan Prima Jaya Motor dan pengembangan platform pembayaran Ritase Pay.

“Komitmen kami untuk tumbuh dan berkembang bersama para transporter dibuktikan salah satunya dengan kerja sama yang terjalin antara RitShop dengan Prima Jaya Motor. Harapannya bisa bersama-sama mengembangkan bisnis trucking dan logistik di Indonesia,” terang Co-founder & CTO Ritase David Samuel.

Sementara untuk Ritase Pay menjadi solusi yang diciptakan untuk mempermudah transporter dalam menerima pembayaran dan membagikan uang jalan kepada sopir truk. Sopir nantinya juga bisa dengan mudah mencairkan uang jalan tersebut langsung ke rekening mereka. Ritase Pay juga akan diposisikan sebagai program loyalty untuk para sopir truk. Poin yang didapat nantinya bisa ditukarkan di merchant, seperti di SPBU.

“Untuk ke depannya, kami juga akan mengintegrasikan Ritase Pay dengan mesin EDC yang sedang kami kembangkan. Mesin EDC tersebut akan kita sebarkan di berbagai merchant di beberapa titik rest area truk di sepanjang pantura dan Sumatera pada awal 2020. Sehingga sopir truk membeli berbagai keperluan selama perjalanan dengan mudah,” imbuh Head of Ritase Shop James Hanjaya.

Pada bulan Juli 2019 lalu, Ritase baru saja membukukan pendanaan seri A senilai 120 miliar dari sejumlah investor, termasuk Golden Gate Ventures, Insignia Ventures, Skystar Capital, dan beberapa lainnya. Hingga kuartal kedua tahun ini, platform sudah mengakomodasi lebih dari 7500 armada truk, 500 transporter, dan 7000 mitra pengemudi.

Application Information Will Show Up Here

MRT Jakarta Segera Hadirkan Pembayaran Berbasis QR Code

PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta akan menghadirkan pilihan pembayaran menggunakan QR Code tahun depan. Di awal, inovasi ini hadir berkat kerja sama dengan tiga penyedia layanan pembayaran mobile Ovo, LinkAja, dan Dana.

“Sejauh ini ada tiga penyedia layanan jasa pembayaran elektronik yang sudah bekerja sama dan itu mekanismenya melalui proses secara beauty contest,terang Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar.

Sistem pembayaran QR Code yang terintegrasi dalam aplikasi MRT jakarta rencananya akan diluncurkan pada awal Januari 2020. QR Code nantinya digunakan pada pintu masuk dan keluar peron stasiun MRT. Pihak MRT juga tengah menyiapkan fasilitas QR Code ini agar bisa digunakan dengan maksimal, lengkap dengan sosialisasi yang dijadwalkan pada Desember 2019.

Selain penggunaan QR Code, MRT Jakarta juga akan menerbitkan kartu Multi Trip MRT pada November mendatang.

“Saat ini, kartunya hanya single trip. Kita lagi urus izin di Bank Indonesia, izin menerbitkan kartu pembayaran,” imbuhnya.

Pembayaran menggunakan QR Code merupakan salah satu bentuk inovasi di bidang pembayaran. Bank Indonesia sebelumnya sudah meresmikan QR Code Indonesian Standar (QRIS) yang mendukung membayaran melalui aplikasi uang elektronik berbasis server, dompet elektronik, hingga mobile banking melalui unifikasi kode. QRIS ini dijadwalkan berlaku menyeluruh di Indonesia mulai tahun 2020.

Application Information Will Show Up Here

Presiden Resmikan Pembangunan “Papua Youth Creative Hub” untuk Dongkrak Ekosistem Startup di Indonesia Timur

Denyut inovasi dan ekonomi kreatif terus didengungkan oleh pemerintah Indonesia. Terbaru, pemerintah meresmikan pembangunan pusat pengembangan kreativitas dan pengembangan bisnis startup di Papua yang diberi nama “Papua Youth Creative Hub”. Tempat ini nantinya diharapkan mampu menjadi pusat akselerasi dan inovasi bisnis pemuda setempat.

Presiden Joko Widodo dalam sambutannya berharap muncul unicorn dan decacorn baru dari wilayah Indonesia bagian timur, khususnya Papua.

“Kita harapkan muncul unicorn baru dari Indonesia bagian timur, khususnya tanah Papua. Akan muncul decacorn dari sini, sehingga kemajuan anak-anak muda yang ada di tanah Papua betul-betul terwadahi di dalam creative hub yang segera kita bangun ini,” terang Presiden dalam siaran pers resminya.

Papua Youth Creative Hub ini rencananya akan dibangun di atas tanah seluas 1,5 hektar yang berada di wilayah Kotaraja. Selain dibangun ruangan-ruangan belajar tentang bisnis, teknologi, dan dasar-dasar pengembangan startup; di sana juga akan dibangun asrama untuk menampung pemuda-pemuda yang berasal dari luar Papua.

Ke depan pusat pengembangan ini akan dikelola oleh perusahaan yang didirikan oleh 21 pemuda asal Papua, PT Papua Muda Inspiratif.

“Saya sebagai salah satu dari pemuda Papua yang selama ini bergelut dalam bidang bisnis startup merasa bahwa ini merupakan sebuah gerakan yang baik untuk mendorong lebih banyak lagi anak-anak Papua untuk dapat mengembangkan kreativitasnya melalui bisnis, atau pergerakan sosial,” ujar Direktur Utama PT Papua Muda Inspiratif Billy Mambrasar.

Billy cukup optimis dengan hadirnya Papua Youth Creative Hub ini. Ia bisa menargetkan akan ada kurang lebih 100 pemilik startup atau pergerakan sosial yang bisa memberikan kontribusi mempercepat pembangunan kesejahteraan masyarakat Papua.

Dikutip dari wawancara Billy dengan Metro TV, ia menjelaskan bahwa Papua Youth Creative Hub akan jadi sebuah wadah lengkap, baik inkubator maupun akselerator.

“Jadi Papua Youth Creative Hub ini akan menjadi kedua-duanya, akselerator dan inkubator. Akselerator untuk mereka yang sudah punya social movement atau teknologi atau startup tetapi mereka ingin kemudian mengembangkan jaringan dengan mentor-mentor kami. Inkubator buat mereka anak Papua yang ingin membangun tanah air tetapi kesulitan memiliki kemampuan atau kapabilitas kita ajak sampai idenya jadi produk,” terang Billy.

CoHive Partners with Tanrise Property, Launches Business in Surabaya

CoHive partners with PT Tanrise Indonesia (Tanrise Property) launches a new location in Surabaya. Precisely on the west side, Voza Premium Office, 20th floor. The office is designed and prepared for entrepreneurs and all businesses to work while exploring opportunities for collaboration.

The company eyes great potential in Surabaya, especially in the creative economy sector. Quoting from the Statistics Indonesia (BPS), Surabaya has the biggest rate of creative economy players in Indonesia at 6.41% in 2016.

CoHive‘s Founder & CEO, Jason Lee said the company has made a commitment to support ecosystem growth by providing access to the national network.

“In addition to the rapid growth of the creative economy, Surabaya was chosen as the demand of our members who want to expand the business to Surabaya and East Java. Therefore, we’re glad to open a new location in Voza Premium Office, located in a very strategic area towards the rapid economic growth,” he added.

Moreover, Head of Tanrise Property, Belinda Natalia said on the office space demand in the digital era as their motivation to begin the partnership with CoHive to launch the coworking space in Surabaya.

“As one of the pioneers in the coworking space industry in Indonesia, CoHive has witnessed the rapid growth of members’ business and facilitated them with necessary office space. We’re excited to welcome CoHive members in Voza Premium Office,” Belinda said.

CoHive tried to provide access for communities and various businesses, also to answer SME’s needs for flexible and affordable office space. It also comes with easy payment in a well-designed workspace, and full facilities for the members can focus on their activities.

To date, Co-Hive is now available in 34 locations with a total building of 70,000 sqm in 5 different cities, including Jakarta, Bali, Medan, Yogyakarta, and Surabaya.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian