KPPU Mulai Sidangkan Dugaan Monopoli Jasa Pengiriman Shopee Express

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) telah memulai Sidang Pemeriksaan Pendahuluan untuk menyelidiki dugaan monopoli jasa pengiriman barang di marketplace oleh PT Shopee International Indonesia dan PT Nusantara Ekspres Kilat (SPX).

Sidang tersebut dilaksanakan hari ini (28/05) dipimpin Wakil Ketua KPPU Aru Armando sebagai Ketua Majelis Komisi dengan agenda Pemaparan Laporan Dugaan Pelanggaran (LDP) oleh Investigator  dan pemeriksaan kelengkapan dan kesesuaian alat bukti.

Kasus ini, yang tercatat sebagai Perkara Nomor 04/KPPU-I/2024, mencakup pelanggaran Pasal 19 huruf d dan Pasal 25 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999.

Dugaan ini mencuat setelah ditemukan indikasi bahwa Shopee menggunakan algoritma yang dirancang secara diskriminatif untuk memprioritaskan SPX dalam pengiriman paket kepada konsumen. Investigator KPPU mengungkapkan bahwa Shopee secara otomatis mengaktifkan layanan SPX dan J&T di dashboard penjual, sementara perusahaan jasa pengiriman lain yang memiliki performa pelayanan baik tidak mendapatkan perlakuan yang sama.

“Kami menemukan bahwa Shopee telah melakukan diskriminasi dalam pemilihan perusahaan jasa pengiriman yang diaktifkan otomatis secara massal di dashboard penjual,” ujar investigator KPPU dalam sidang tersebut.

Investigator juga menyoroti pengangkatan Handika Wiguna Jahja, Direktur PT Shopee International Indonesia, yang juga menjabat sebagai Direktur PT Nusantara Ekspres Kilat sejak 27 Juni 2018. Hubungan afiliasi melalui jabatan rangkap ini dinilai dapat mempengaruhi kebijakan dan perilaku kedua perusahaan, yang berpotensi merugikan persaingan usaha.

KPPU menilai bahwa kebijakan diskriminatif ini tidak hanya merugikan perusahaan jasa pengiriman lain tetapi juga menimbulkan dampak persaingan langsung yang merugikan konsumen. Dengan mengutamakan SPX, Shopee dianggap menciptakan praktik ekslusif yang tidak adil dalam persaingan jasa pengiriman di marketplace mereka.

Dalam sidang tersebut, kuasa hukum Shopee tidak memberikan tanggapan spesifik terkait Laporan Dugaan Pelanggaran (LDP) yang disampaikan oleh investigator KPPU. Mereka hanya mengkonfirmasi bahwa Shopee telah menerima surat undangan pemaparan LDP dan telah memenuhi permintaan tersebut.

“Kami berkomitmen untuk selalu mematuhi semua peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia,” ujar manajemen Shopee dalam keterangannya.

Sidang berikutnya dijadwalkan pada 6 Juni 2024, di mana kuasa hukum Shopee akan memberikan tanggapan terhadap laporan dugaan pelanggaran tersebut. Ketua Majelis Komisi sidang perkara ini adalah Aru Armando, dengan anggota Majelis Komisi Gopprera Panggabean dan Budi Joyo Santoso.

Kasus ini menjadi perhatian besar di kalangan pelaku usaha e-commerce dan jasa pengiriman, serta publik yang mengharapkan adanya persaingan usaha yang sehat dan adil di Indonesia. KPPU terus melakukan pemantauan dan investigasi lebih lanjut untuk memastikan tidak adanya praktik monopoli yang merugikan persaingan dan konsumen.

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

PIKKAT dan Avantee Jalin Kerja Sama, Permudah UMKM Ritel Akses Permodalan

PT Pikkat QTA Retail Servisindo (PIKKAT), startup penyedia solusi manajemen ritel terintegrasi untuk UMKM, mengumumkan kerja sama dengan PT. Grha Dana Bersama (Avantee), startup fintech P2P lending.

Kerja sama ini merupakan bagian dari layanan PIKKAT untuk para mitranya yang merupakan pelaku UMKM, seperti warung dan toko, untuk mendapatkan akses permodalan cepat, mudah, dan aman dengan manajemen risiko yang dilakukan secara digital.

PIKKAT didirikan di Jakarta oleh Herman Bg dan Iman Pribadi dengan pengalaman lebih dari 15 tahun di dunia ritel dan jasa keuangan. PIKKAT, singkatan dari “PIlih toko terdeKAT” menawarkan berbagai layanan termasuk sistem POS, pengelolaan persediaan, manajemen pelanggan, strategi pemasaran, dan aksesibilitas pembiayaan. Misinya membantu bisnis UMKM mengelola operasionalnya secara lebih efisien dengan mengintegrasikan berbagai fungsi, mendorong pertumbuhan, dan kemudahan dalam penggunaan.

Iman Pribadi, salah satu pendiri PIKKAT, menjelaskan bahwa berdasarkan hasil survei yang dirilis oleh sebuah lembaga independen, lebih dari 80% transaksi belanja harian detail Servisindo (PIKKAT), startup penyedia solusi manajemen ritel terintegrasi untuk UMKM, mengumumkan kerja sama dengan PT. Grha Dana Bersama (i Indonesia terjadi di warung atau toko ritel UMKM yang jumlahnya lebih dari 3 juta.

Namun, banyak pemilik warung atau toko ritel tersebut kesulitan mengembangkan bisnis dan keuntungan mereka secara optimal karena kurangnya kompetensi dalam mengelola bisnis ritel, mulai dari kepuasan pelanggan, manajemen produk dan persediaan, efisiensi operasi, hingga dukungan permodalan.

Saat ini, PIKKAT sudah bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk distributor besar, pemerintah daerah, dan institusi pendidikan untuk memperkenalkan solusinya kepada para pelaku UMKM. Solusi POS PIKKAT telah digunakan di Tangerang untuk mendukung program warung digital yang diinisiasi oleh pemerintah kota Tangerang dan Universitas Buddhi Dharma. Kegiatan serupa juga sedang berlangsung di Jakarta, Depok, dan Bandung.

Avantee merupakan mitra bisnis pertama PIKKAT dari industri jasa keuangan yang menyediakan solusi pembiayaan bagi para pelaku warung/toko ritel UMKM. Avantee, yang dipimpin oleh Firman Wiranata dan Minto Liem, menyediakan berbagai produk pinjaman produktif untuk UMKM, seperti invoice financing, PO refinancing, project financing, multipurpose financing, dan Earned Wage Access (EWA) atau Kas Bon.

Saat ini, Avantee telah mengembangkan produk pembiayaan produktif bagi pelaku warung/toko ritel UMKM dan produk Kas Bon untuk pembelian barang kebutuhan sehari-hari bagi karyawan, bekerja sama dengan PIKKAT.

Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan UMKM di Indonesia, memudahkan akses permodalan, dan meningkatkan inklusi keuangan di sektor ritel.

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Startup Edtech Skuling Bantu Siswa Lebih Siap Masuk Universitas Impiannya

Skuling dengan bangga mengumumkan kerja sama dengan ADRA Canada, yang memberikan dana sebesar $100 ribu untuk mendukung misi menyediakan pendidikan berkualitas dan menarik bagi siswa di seluruh Indonesia.

Dana hibah ini akan digunakan untuk memperluas tim dan mengembangkan fitur-fitur baru yang belum pernah ada di pendidikan Indonesia, serta menciptakan dampak sosial yang lebih luas, khususnya di daerah yang kurang berkembang.

ADRA Canada sendiri merupakan organisasi nirlaba yang berkomitmen memberikan bantuan kemanusiaan dengan fokus pada pendidikan, kesehatan, dan pembangunan komunitas. Dengan kehadiran di lebih dari 100 negara, organisasi di bawah jaringan ADRA berusaha menciptakan perubahan yang berkelanjutan dan memberdayakan komunitas di seluruh dunia.

Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan ADRA Canada dalam mendorong pendidikan berkualitas di seluruh dunia, terutama di wilayah yang kurang berkembang.

CEO ADRA Canada Steve Matthews menyatakan, “ADRA Canada dengan senang hati menjadi bagian dari inisiatif baru Skuling yang menarik ini, menyediakan akses yang lebih luas ke sumber daya pendidikan di seluruh Indonesia.”

Co-Founder & CEO Skuling Yudha Situmorang mengungkapkan, “Kami sangat berterima kasih atas dukungan ADRA Canada dan kepercayaan mereka terhadap misi kami. Kemitraan ini akan memungkinkan kami untuk mempercepat pertumbuhan dan menjangkau lebih banyak siswa di seluruh Indonesia. Dengan dukungan ADRA Canada dan ADRA Indonesia sebagai penasihat lokal kami, kami yakin dapat mencapai tujuan kami dan menciptakan dampak yang bertahan lama pada sistem pendidikan di negara kita.”

Dalam waktu 6 bulan, Skuling telah berhasil menarik 80.000 pengguna aktif dari 505 kota/kabupaten dan lebih dari 15.000 unduhan di Google Play Store, merevolusi lanskap pendidikan melalui platform inovatif dan menarik.

“Dengan fitur gamifikasi yang dikombinasikan dengan materi berkualitas tinggi di Skuling, siswa akan menemukan belajar menjadi menyenangkan dan bermanfaat. Kami percaya pendekatan ini tidak hanya akan meningkatkan pengalaman pendidikan mereka tetapi juga menginspirasi kecintaan belajar seumur hidup,” tambah Yudha Situmorang.

Saat ini, Skuling sudah memberdayakan siswa untuk lulus ujian masuk universitas negeri. Namun, dengan suntikan dana baru dan tim yang diperluas, Skuling berencana untuk memperluas jangkauannya dan memenuhi kebutuhan semua segmen siswa di masa depan.

Application Information Will Show Up Here
Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Mebiso Kenalkan Layanan AI untuk Permudah Pendaftaran dan Perlindungan Merek

Pentingnya kekayaan intelektual semakin diakui di tengah persaingan bisnis yang ketat. Mebiso, bersama UpMarks, memperkenalkan Trademark Analyzer yang menggunakan teknologi artificial intelligence (AI) untuk mempermudah pendaftaran dan perlindungan merek.

Trademark Analyzer memungkinkan pelaku bisnis untuk menilai peluang keberhasilan pendaftaran merek dalam waktu kurang dari lima menit.

“Dengan alat ini, pelaku usaha dapat mengukur persentase keberhasilan pendaftaran merek mereka secara real-time,” kata Founder & CEO Mebiso Hesti Rosa.

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) mencatat 114.130 permohonan pendaftaran merek pada tahun 2023, menandakan peningkatan kesadaran UMKM akan pentingnya pendaftaran merek.

Selain analisis cepat, Mebiso menawarkan fitur monitoring merek yang aktif 24/7 untuk mendeteksi dan mencegah peniruan merek. “Fitur ini juga dilengkapi dengan notifikasi WhatsApp untuk pemberitahuan status terkini,” tambah Hesti.

Dalam diskusi ‘UpMarks! AI-MPOWERED Trademarks: Leveraging AI for Superior Brand Protection’ di MARKAS Jakarta, inovasi ini mendapat sambutan positif dari peserta, termasuk UMKM dan praktisi KI.

Mebiso berharap inisiatif ini dapat membantu UMKM melindungi merek mereka dan mendukung pemerintah dalam memperluas perlindungan kekayaan intelektual.

“Kami ingin membantu UMKM melindungi orisinalitas merek dan menghindari kerugian dari peniruan,” jelas Hesti.

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Kemenaker akan Merilis Aturan Skema Kemitraan di Platform “Ride-Hailing”

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mengumumkan akan merilis aturan baru yang mengatur kemitraan dan bagi hasil untuk pengemudi ojek dan taksi online pada Desember 2024. Aturan ini bertujuan untuk memberikan kepastian hukum dan meningkatkan kesejahteraan pengemudi.

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyampaikan dalam Rapat Kerja Komisi IX DPR secara virtual bahwa penandatanganan dan pengundangan peraturan tersebut akan dilaksanakan pada Desember 2024. “Kami berharap aturan ini bisa memberikan kejelasan mengenai hak dan kewajiban bagi pengemudi dan aplikator,” ujar Ida.

Aturan baru ini akan mencakup delapan poin penting, yaitu:

  1. Definisi tenaga kerja di luar hubungan kerja pada layanan berbasis aplikasi.
  2. Hak dan kewajiban dalam perjanjian di luar hubungan kerja.
  3. Imbal hasil yang diambil oleh aplikator seperti Gojek, Grab, Maxim, dan inDrive.
  4. Waktu kerja dan waktu istirahat.
  5. Jaminan sosial.
  6. Keselamatan dan kesehatan kerja.
  7. Kesejahteraan.
  8. Penyelesaian perselisihan antara aplikator dengan pengemudi.

Kemenaker telah melakukan dialog kemitraan dan Focus Group Discussion (FGD) dengan berbagai serikat pekerja pengemudi dan aplikator untuk menyerap aspirasi dan masukan sejak tahun lalu. Proses perumusan aturan ini juga melibatkan beberapa kementerian terkait, termasuk Kementerian Perhubungan dan Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Agenda berikutnya adalah serap aspirasi yang akan dilaksanakan hingga Agustus, perumusan dan pembahasan draft pada September hingga Oktober, serta harmonisasi peraturan dengan Kementerian Hukum dan HAM pada November.

Dengan aturan baru ini, diharapkan bisa memberikan perlindungan dan kesejahteraan yang lebih baik bagi pengemudi ojek dan taksi online.

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Pemodal Ventura Jepang W Inc Mulai Tambah Portofolio Startup dari Indonesia

Pemodal ventura berbasis di Jepang, W inc., memperdalam investasinya di Indonesia. Baru-baru ini mereka mengumumkan investasinya ke startup social commerce Dagangan. Satu bulan sebelumnya, mereka juga baru mengumumkan investasinya ke platform proptech Jendela360.

Debut awal W inc. di Indonesia pada Juni 2023 lalu, tepatnya berpartisipasi pada pendanaan awal platform manajemen kreator Slice Group — dalam investasi tersebut Arise (MDI Ventures) dan Intudo Ventures turut terlibat.

Dalam pernyataannya, seperti dikutip dari LinkedIn, mereka berinvestasi ke Dagangan lantaran startup yang dinakhodai Ryan Manafe tersebut telah mencapai EBITDA positif untuk hampir semua operasi pusatnya, menunjukkan model bisnis yang kuat. Setelah mengumpulkan dana sebesar $18,5 juta, Dagangan berencana untuk menjangkau 75.000 desa, menawarkan produk berkualitas tinggi, dan membangun ekosistem ekonomi pedesaan yang komprehensif.

Sementara itu, investasinya di Jendela360 didasari kemampuan startup tersebut dalam menawarkan pengalaman yang terstandardisasi untuk pembelian/penyewaan properti, termasuk memastikan kualitas dan keamanan. Mulai dari penelusuran hingga transaksi, semuanya berjalan lancar di platform Jendela. Jendela berencana memanfaatkan dana ini untuk memperluas layanannya ke kota-kota besar lainnya, seperti Bogor, Surabaya, dan Bali.

Turut disampaikan, bahwa W inc. akan terus mengeksplorasi kemungkinan berinvestasi lebih banyak di Indonesia. Terlebih saat ini modal ventura tersebut juga sudah memiliki tim analis dari Indonesia. W inc. secara umum berinvestasi di startup tahap awal, pra-seri A, dan seri A dalam bidang lifestyle, entertainment, dan sports.

Pada Mei 2023 lalu, W inc. mengumumkan “W Fund 2” yang telah ditingkatkan nilainya ari 5 miliar Yen menjadi 7 miliar Yen, atau setara $45 juta. Lewat dana kelolaan baru ini, W inc. berkomitmen untuk mulai mengeksplorasi peluang investasi di Asia Tenggara. Selain menemukan potensi portofolio baru, diharapkan ini bisa menjadi jalur ekspansi bagi portofolio yang mereka miliki sebelumnya.

Honest Dikabarkan Mendapat Pendanaan dari Rakuten Ventures dan Jetha Global

Honest Bank dikabarkan kembali menerima pendanaan tambahan dari Rakuten Ventures dan Jetha Global. Menurut data yang diinput ke regulator, seperti yang dikutip dari Alternative.pe, investasi yang diberikan keduanya $2,5 juta atau setara Rp40 miliar.

Perolehan ini melanjutkan putaran pendanaan yang telah digalang sebelumnya. Sepanjang tahun 2023 lalu,  Orico menggelontorkan dana ke Honest mencapai $20 juta dalam dua babak. Investasi ini disebut menandai debut Orico ke Indonesia dengan target peluncuran kartu kredit virtual Orico bersama Honest. Orico adalah perusahaan pembiayaan asal Jepang yang berdiri pada 1954.

Didirikan oleh Peter Panas dan Will Ongkowidjaja sejak 2019, Honest Bank diketahui telah mendapat kucuran investasi dari sejumlah investor, termasuk Insignia Ventures Partner, Global Founder Capital, dan Alpha JWC Ventures. Selain itu, Village Global dan PermataBank juga merupakan shareholder Honest Bank.

Honest resmi meluncur ke publik pada April 2023 setelah dua bulan sebelumnya mendapatkan persetujuan regulator. Produk utamanya menawarkan layanan kartu kredit Honest Card yang bisa digunakan lewat aplikasi maupun dengan kartu fisik. Adapun secara perusahaan Honest Bank beroperasi di Indonesia lewat anak usahanya PT Honest Financial Technologies.

Saat ini, Honest memiliki lisensi penyelenggara jasa pembayaran dari Bank Indonesia dan juga terdaftar sebagai perusahaan pembiayaan yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Sekadar informasi, PT Honest Financial Technologies merupakan hasil rebranding dari PT Sahabat Finansial Keluarga (SFK), perusahaan pembiayaan milik PermataBank. Perubahan nama tersebut menyusul akuisisi mayoritas sahamnya oleh perusahaan asal Singapura, yakni Honest Financial Technologies International Pte. Ltd. (Honest Bank).

Mengutip data di Google Playstore, saat ini aplikasi Honest sudah diunduh lebih dari 1 juta pengguna. Adapun dari data LinkedIn, saat ini perusahaan memperkerjakan hampir 200 pegawai. Honest Bank dipimpin Dharu Estiningrum (CEO), yang sebelumnya merupakan bankir senior di Bank Mandiri.

Application Information Will Show Up Here

Startup Agritech MSMB Terapkan IoT untuk Tujuh Greenhouse di Temanggung

PT Mitra Sejahtera Membangun Bangsa (MSMB), perusahaan rintisan agritech dari Sleman, Yogyakarta, telah berhasil mengimplementasikan teknologi berbasis IoT (Internet of Things) untuk tujuh greenhouse di Desa Bansari, Temanggung, Jawa Tengah. Teknologi ini berupa sistem pintar irigasi dan fertigasi presisi yang dikenal dengan nama “Amerta”.

Amerta diterapkan pada tujuh kelompok tani, yaitu Kelompok Tani Bhumi Asih Agro, Kelompok Tani Gemah Ripah, Kelompok Tani Agrosari II, Kelompok Tani Rahayu Makmur, Kelompok Tani Manunggal Jaya, Kelompok Tani Margo Rahayu, dan Kelompok Tani Berkah Karya. Implementasi ini merupakan bagian dari kerja sama MSMB dengan Kominfo.

Direktur Telekomunikasi Direktorat Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika Aju Widya Sari menyatakan bahwa kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan ekonomi melalui pemanfaatan teknologi canggih. “Kolaborasi ini membuka peluang usaha baru dan meningkatkan efisiensi serta kualitas hasil produksi pertanian,” ujarnya.

CTO MSMB Didi Widjanarko, menjelaskan bahwa Amerta dilengkapi dengan sensor kelembaban dan suhu yang terintegrasi dengan dashboard RiTx Smart Farming.

“Amerta membantu petani mengatur jadwal pengairan dan pemupukan tanaman dengan lebih efisien,” jelas Didi.

Dengan implementasi teknologi IoT ini, produktivitas dan efisiensi dalam budidaya pertanian diharapkan meningkat, sehingga kesejahteraan petani pun dapat terangkat. Sri Haryati, Koordinator Tanaman Buah Sepanjang Tahun dan Semusim Kementerian Pertanian Republik Indonesia, yang hadir dalam acara serah terima bantuan ini, berharap teknologi ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia.

MSMB terus menunjukkan komitmennya untuk membantu petani menjadi #jadipetanipintar melalui kolaborasi dengan berbagai pihak dalam penerapan teknologi IoT ini.

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

IBM dan KORIKA Bahas Penerapan Gen-AI di Sektor Keuangan Indonesia

Integrasi kecerdasan buatan (AI) dalam sektor keuangan di Indonesia memiliki potensi besar untuk meningkatkan pengambilan keputusan berbasis data, efisiensi, keamanan, dan pengalaman pelanggan.

Studi terbaru oleh Advisia Group dan KORIKA yang mewakili IBM menunjukkan bahwa sektor keuangan mulai memprioritaskan penggunaan AI dalam berbagai fungsi, termasuk pengalaman nasabah, deteksi penipuan, dan pemrosesan pinjaman menggunakan chatbot, dashboard, dan aplikasi elektronik yang lebih ramah pelanggan.

Presiden KORIKA Hammam Riza, menyatakan bahwa AI generatif memiliki potensi untuk membuka sekitar USD 243,5 miliar kapasitas produktivitas di Indonesia, setara dengan hampir seperlima dari PDB Indonesia pada tahun 2022.

Sementara itu, Presiden Direktur IBM Indonesia Roy Kosasih menambahkan bahwa AI generatif akan membawa dampak positif pada bisnis, mulai dari pengambilan keputusan hingga pengalaman nasabah dan pertumbuhan pendapatan. Namun, fokus utama tetap pada keahlian sumber daya manusia untuk penggunaan AI yang optimal.

IBM berkomitmen memberdayakan lembaga keuangan Indonesia melalui platform AI Watsonx yang menyediakan toolkit canggih untuk meningkatkan dampak AI dan memanfaatkan data yang terpercaya. Watsonx memiliki arsitektur terbuka, solusi yang ditargetkan, komitmen terhadap transparansi, dan kemampuan untuk memberdayakan pengguna AI.

Dengan Watsonx, agen layanan pelanggan dapat memberikan layanan yang lebih cepat, personal, dan cerdas. AI ini juga memungkinkan karyawan memproses audit, pinjaman, dan aplikasi kredit dengan cepat, serta mendeteksi aktivitas yang tidak biasa untuk mencegah penipuan tanpa menghambat pengalaman pelanggan.

Watsonx memungkinkan perusahaan membangun, meningkatkan skala, dan mengatur solusi AI yang disesuaikan untuk tujuan bisnis mereka, mempercepat alur kerja AI yang bertanggung jawab. Dengan mengedepankan kemitraan antara manusia dan AI, lembaga keuangan di Indonesia dapat membuka potensi terbaik AI, meningkatkan pengalaman pelanggan, memperkuat keamanan, dan mendorong pertumbuhan bisnis di era yang dinamis ini.

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Starlink Diresmikan di Indonesia, Gandeng Kemenkes untuk Beri Akses ke Puskesmas Terpencil

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) resmi bekerja sama dengan Starlink, layanan internet dari SpaceX milik Elon Musk, untuk menyediakan akses internet cepat di puskesmas-puskesmas di daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan (DTPK) di Indonesia.

Kerja sama ini diresmikan melalui uji coba di Puskesmas Pembantu (Pustu) Sumerta Kelod Denpasar dan Pustu Bungbungan Klungkung yang memiliki keterbatasan akses internet. Puskesmas Tabarfane di Kepulauan Aru Maluku juga menjadi lokasi uji coba dengan sambungan daring menggunakan jaringan Starlink.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa dari 10.000 puskesmas di Indonesia, sekitar 745 tidak memiliki akses internet sama sekali dan 1.475 memiliki akses internet yang terbatas. Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan akses internet layak sehingga layanan kesehatan di puskesmas terpencil setara dengan yang ada di perkotaan.

Elon Musk, mengenakan Batik Bali, menambahkan bahwa Starlink akan membantu masyarakat Indonesia mendapatkan akses internet yang memadai. Peluncuran ini juga dihadiri oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie dan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.

Uji coba ini akan menguji pencatatan data imunisasi, skrining penyakit tidak menular (PTM), dan penimbangan balita secara digital oleh tenaga kesehatan melalui Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK), dengan data yang ditampilkan secara real time melalui dasbor ASIK. Infrastruktur ini juga diharapkan mendukung layanan telemedisin, telekonsultasi, dan pemantauan pasien daring.

Biaya berlangganan dan pengadaan infrastruktur Starlink oleh puskesmas menggunakan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di bawah Dana Alokasi Khusus (DAK) yang ditransfer pemerintah pusat ke pemerintah daerah setiap tahunnya.

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten