GoTo Financial: Eks CEO Atome David Chen Bergabung untuk Bantu Menetapkan Strategi Jangka Panjang

David Chen resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai CEO Atome, selanjutnya ia akan bergabung di GoTo Financial sebagai Head of Consumer Lending.

Ia juga merupakan salah satu Co-Founder Advance Intelligence Group, startup fintech berbasis di Singapura. Selain Atome, grup tersebut turut mengoperasikan layanan fintech lending Kredit Pintar dan platform e-commerce enabler Ginee di Indonesia.

Sebelum fokus menjadi technopreneur, David pernah bekerja di berbagai perusahaan teknologi ternama, seperti Yahoo!, Microsoft dan Amazon. Ia juga pendiri aplikasi gaya hidup Nestia dan platform karier Matchimi di Singapura.

Di GoTo Financial, David akan fokus mengakselerasi unit lending, meliputi layanan GoPay Later, GoPay Pinjam, GoModal, serta unit finansial yang memotori platform tersebut seperti PT Multifinance Anak Bangsa dan Findaya.

“David Chen bergabung di GoTo Financial untuk membantu menetapkan strategi jangka panjang GoTo Financial, memastikan kami terus dapat memberikan layanan finansial yang optimal di dalam ekosistem GoTo melalui sinergi yang kuat. Kami yakin bahwa keahlian, pengalaman dan pemahaman mendalam David di bidang industri teknologi dan keuangan akan sangat berharga bagi perusahaan,” ujar Head of Corporate Affairs GoTo Financial Audrey Petriny.

Sebagai informasi, Advance Intelligence Group secara total telah mengumpulkan pendanaan lebih dari $700 juta. Salah satu investor utamanya adalah Northstar Group, perusahaan investasi yang dinakhodai Patrick Walujo yang kini jadi CEO GoTo Group.

Penguatan bisnis finansial GoTo memang menjadi salah satu prioritas Patrick. Sejak menjabat ia mulai banyak menata ulang struktur perusahaan, termasuk melepas sebagian unit yang tidak terkait signifikan dengan bisnis intinya, salah satunya GoPlay yang kini spin-off dan rebranding jadi Everywhere.id.

Baru-baru ini kesepakatan Tiktok atas kepemilikan saham mayoritas Tokopedia juga menjadi sinyal kuat bahwa GoTo akan menajamkan fokus bisnis di lini on-demand dan fintech saja, alih-alih turut andil dalam riuhnya pasar e-commerce.

“Kami kini dapat mempercepat progres yang didukung oleh mitra ekosistem kami. Seiring dengan peningkatan profitabilitas dan arus kas, kami akan mengoptimalkan penggunaan modal sejalan dengan rencana alokasi modal yang baru, yang mungkin mencakup inisiatif buyback saham, tergantung pada peraturan dan persetujuan pemegang saham,” ujar Patrick Walujo dalam keterangan resminya di rilis terkait transaksi bersama TikTok Shop.

Adapun struktur bisnis fintech GoTo sebenarnya juga sudah lengkap dari ujung ke ujung, mulai menyediakan layanan pembayaran lewat Gopay, pinjaman lewat GoPaylater, perbankan lewat Bank Jago, investasi lewat GoInvestasi, hingga infrastruktur pendukung lewat Midtrans.

Application Information Will Show Up Here

Cento Ventures: Iklim Investasi Akhir-akhir Ini Bisa Pengaruhi Valuasi Startup Balik ke Era Sebelum Unicorn

Pada paruh pertama 2023, Asia Tenggara mengalami penurunan volume investasi sebesar 54% menjadi $3,1 miliar. Penurunan ini merupakan investasi paruh pertama terendah sejak 2017, menurut laporan yang diumumkan Cento Ventures.

Laporan itu menyatakan, walaupun investasi di regional turun, tren tersebut akan berakhir karena minat investor terhadap pendanaan baru perlahan meningkat.

“Lanskap kesepakatan investasi tampaknya berbalik ke tingkat sebelum Covid-19 – dan sangat mungkin ke standar sebelum era unicorn. Kembalinya gelembung valuasi dan ukuran transaksi mengikuti penurunan volume investasi, namun dengan jeda yang signifikan. Menariknya, koreksi pasar ini hanya terjadi setahun penuh setelah penurunan pasar pertama kali dirasakan di AS — kawasan ini tidak mengalami penurunan tajam dalam asupan modal hingga akhir tahun 2022,” tulis Cento Ventures.

Cento Ventures

Walau hilangnya separuh modal, kawasan ini masih berada di bawah angka dasar penerimaan modal pada 2017-2020 – satu-satunya pasar global selain Tiongkok yang mampu melakukan penyesuaian dengan cepat, karena pencapaian pada 2021-2022 belum meningkatkan tingkat investasi di Asia Tenggara sebanyak itu, seperti di India atau Amerika Latin.

“Hal ini, ditambah dengan volume mega-deal yang minimal dalam sejarah, membuat kami yakin bahwa Asia Tenggara mungkin akan mengalami penurunan aktivitas investasi yang sedikit lebih kecil dari tahun ke tahun dibandingkan dengan wilayah sejenisnya,” tulis laporan tersebut.

Hipotesis tersebut diperkuat dengan laporan “Southeast Asia Deal Review 2023” yang dikutip secara terpisah, disusun oleh DealStreetAsia dan Rigel Capital. Disampaikan bahwa sepanjang tahun lalu total pendanaan di regional turun hingga 51% menjadi $7,96 miliar. Kesepakatan investasi turun 30% menjadi 718 kesepakatan.

Dijelaskan lebih jauh oleh Cento Ventures, ketika kawasan ini memasuki era koreksi, investor terus mengalihkan perhatiannya ke pendanaan tahap awal. Meskipun sentimen negatif semakin meningkat menjelang paruh kedua tahun 2023, bisnis inti di Asia Tenggara ternyata mampu bertahan dengan baik.

“Kami melihat modal di tahap pra-A hingga seri C (semua rentang $0,5-50 juta per transaksi) masih dikerahkan dengan kecepatan yang sama seperti tiga tahun sebelumnya. Namun, kategori mega-deals (di atas $100 juta) hampir mencapai batas minimum dalam sejarah dengan hanya beberapa perusahaan di wilayah ini (eFishery, bolttech, Kredivo, dan Moladin) yang mengumpulkan atau mengumumkan putaran $100 juta+ pada semester I 2023.”

Terkait perubahan lanskap valuasi, Cento menyampaikan bahwa ini baru saja dimulai. Hal-hal seperti runway yang semakin pendek pada 2021-2022 dan banyaknya penutupan perusahaan yang diketahui publik berdampak signifikan terhadap pola pikir investor.

Gambaran sebenarnya mengenai valuasi masih dikaburkan oleh adanya dua “penopang” – yaitu putaran internal terstruktur dan utang swasta, yang diterapkan secara bebas untuk menunda penetapan harga perusahaan digital di seluruh ekosistem.

Filipina dinilai gagal jadi the next Indonesia

Cento Ventures

Startup di Filipina sebelumnya digadang-gadang bakal menjadi the next Indonesia. Namun kenyataannya, menurut Cento Ventures, dinilai gagal mencapainya.

Disampaikan lebih lanjut, sejak awal 2022, ketika valuasi di Indonesia mencapai puncaknya dan dimulainya pencarian kisah pertumbuhan regional berikutnya, narasi mengenai “Next China” di Vietnam dan “Next Indonesia” di Filipina telah diuji satu sama lain. Hampir dua tahun berlalu, tidak ada pasar yang menunjukkan perkembangan yang jelas.

Vietnam telah meluncurkan banyak dana investasi tahap awal dan mempertahankan sebagian besar aliran investasi regional, meskipun aktivitas investasi telah melemah karena kelesuan ekonomi. Sedangkan Filipina mengalami lonjakan aktivitas dari berbagai konglomerat lokal dan munculnya berbagai model bisnis padat modal, yang mencerminkan perkembangan Indonesia pada tahun 2017-2019.

“Namun, perkembangan ini dihadapkan pada ketiadaan modal pada tahap selanjutnya untuk mendukung perkembangan tersebut.”

Negara lainnya, yakni Malaysia, pemerintahnya berupaya untuk meningkatkan aktivitas investasi di negaranya melalui berbagai program yang dipimpin oleh lembaga pemerintah. Hasilnya, memberikan negara tersebut bagian investasi regional yang setara dengan Vietnam dan peningkatan signifikan dalam valuasi investasi di putaran seri A dan B.

Sektor fintech dominasi vertikal pendanaan

Cento Ventures

Sektor fintech berkontribusi sebesar 40% dari seluruh investasi. Semua vertikal turunan fintech rata mendapatkan investasi, sehingga narasi “kematian fintech karena suku bunga tinggi” sudah ketinggalan zaman.

Vitalitas sektor ini tetap didukung oleh pembaruan pesat pada infrastruktur dan peraturan pembayaran regional, beragam inisiatif bank bekerja sama dengan perusahaan teknologi. Tak hanya itu, pergeseran fokus platform digital yang meninggalkan “superapp” dan beralih ke khitahnya sebagai sektor keuangan dan distribusi jasa keuangan.

“Runtuhnya volume perdagangan mata uang kripto dan narasi investasi terkaitnya telah berdampak signifikan terhadap jumlah aliran investasi DFS ke sub-sektor wealth management dan infrastruktur pasar modal selama semester II 2022. Akibatnya, sub-sektor ini kembali sejalan dengan volume pemasukan modal historisnya.”

EdenFarm Dilaporkan Kembali PHK Karyawan

Startup agritech EdenFarm dilaporkan kembali melakukan PHK kepada sejumlah karyawannya. Menurut informasi yang kami peroleh dari salah satu yang terdampak, aksi PHK telah dilakukan sejak Desember 2023 dan hingga kini belum mendapat hak pesangon.

DailySocial.id telah mengontak Founder & CEO EdenFarm David Setyadi Gunawan, termasuk manajemen untuk mengonfirmasi kabar tersebut, tetapi belum ada respons hingga berita ini diturunkan.

Sebelum kabar ini, EdenFarm sempat merumahkan sekitar 300 orang pada September 2023 buntut dari penurunan bisnis intinya. Dalam wawancara dengan DailySocial.id saat itu, David mengungkap bahwa permintaan distribusi sayur di luar Jabodetabek terus mengalami penurunan.

EdenFarm pun memutuskan untuk pivot ke produk bumbu TuangTuang yang diluncurkan ke pasar awal September 2023. Peralihan bisnis ini juga menjadi strategi EdenFarm untuk keluar dari lingkaran fluktuasi harga komoditas dan mencapai profitabilitas. Selain itu, biaya pengembangan dan pemasaran TuangTuang juga dinilai lebih efisien dibandingkan dengan bisnis intinya,

EdenFarm adalah startup rantai pasok untuk bahan pangan segar di segmen B2B yang didirikan pada 2017. Perusahaan terakhir kali memperoleh pendanaan pra-seri B pada akhir 2022, dipimpin oleh Telkomsel Mitra Inovasi (TMI). Beberapa investor partisipan lainnya adalah AC Ventures, AppWorks, Y Combinator, hingga Investible.

Terlepas tingginya minat investor terhadap agritech Indonesia, startup di sektor ini juga mengalami penurunan bisnis, berujung pada PHK atau penutupan perusahaan dalam dua tahun terakhir. Beberapa di antaranya adalah Sayurbox, TaniHub, dan Brambang (tutup).

Application Information Will Show Up Here

Alodokter Dikabarkan Terima Pendanaan dari HL Mando dan Beacon Venture Capital

Startup healthtech Alodokter dikabarkan telah mendapatkan pendanaan dari HL Mando dan Beacon Venture Capital. Menurut data yang disetorkan ke regulator, seperti dikutip dari Alternative.pe, nilai yang digelontorkan mencapai $5,2 juta atau setara Rp81,7 miliar.

Ketika dikonfirmasi oleh DailySocial.id, pihak perusahaan masih enggan memberikan konfirmasi lebih lanjut mengenai pendanaan ini.

Beacon Venture Capital adalah unit ventura di bawah naungan Kasikornbank, Thailand. Dengan dana kelolaan hingga $255 juta, mereka telah berinvestasi ke sejumlah startup Asia Tenggara seperti Carro, Grab, Nium, Zenius, Workmate, dan beberapa lainnya. Sementara HL Mando adalah perusahaan otomotif berbasis di Korea Selatan, yang akihir-akhir ini memang tengah aktif berinvestasi ke startup teknologi.

Berawal dari layanan telemedis dan janji temu dokter, saat ini Alodokter telah menjadi platform digital menyeluruh untuk layanan kesehatan. Selain layanan edukasi kesehatan, kini mereka juga memiliki apotek online Aloshop dan layanan insurtech Aloproteksi — untuk insurtech bekerja sama dengan Sequis dan Cermati.

Dari wawancara sebelumnya bersama Co-Founder & Presiden Direktur Alodokter Suci Arumsari, dikatakan bahwa sejak tahun 2023 perusahaan sudah mulai mendulang profit. Sehingga ia mantap mematok target profitabilitas yang lebih besar di tahun 2024 ini.

Menurut Suci, salah satu pendorong profitabilitas sekaligus proposisi nilai penting Alodokter adalah keterhubungan layanan satu dengan lainnya membentuk sebuah ekosistem kesehatan digital terpadu. Kontribusi pendapatan dari bisnis telemedisin disebutkan mencapai 30%-40% per bulannya. Kemudian sisanya datang dari buat janji konsultasi, Aloshop, Aloproteksi, dan iklan content marketing.

Terakhir, Alodokter mengumumkan investasi dengan nilai yang tidak disebutkan dari Marubeni Corporation. Bersamaan dengan itu perusahaan juga mengakuisisi anak usaha dari investor tersebut, Diary Bunda, sebuah aplikasi pemantauan kehamilan. Investor lain yang turut mendukung Alodokter adalah MDI Ventures, Samsung Ventures, Sequis, Golden Gate Ventures, Heritas, dan Hera Capital.

Di lanskap healthtech, Alodokter bersaing langsung dengan sejumlah pemain, dua yang terbesar adalah Halodoc dan Good Doctor Indonesia.

Pertengahan tahun 2023 lalu, Halodoc baru mendapatkan investasi dari Astra, Openspace, dan Novo Holdings mencapai $100 juta. Kendati demikian, perusahaan juga sempat melakukan efisiensi bisnis dengan memberhentikan sejumlah karyawan menjelang akhir tahun lalu.

Kuartal III 2023 Good Doctor juga mengumumkan pendanaan $10 juta dari MDI Ventures dan Grab. Dalam wawancara bersama CEO Danu Wicaksana, pasca-pendanaan ini perusahaan akan banyak melakukan inovasi dan penetrasi produk di lini B2B, menargetkan kalangan korporasi. Mereka kini memiliki lebih dari 15 juta pengguna dan secara khusus bisnis B2B telah tumbuh pesat bermitra dengan lebih dari 60 perusahaan asuransi dan lebih dari 2500 korporasi/startup/berbagai organisasi lainnya.

Application Information Will Show Up Here

Atur Hubungan Bisnis Media dan Platform Digital, Perpres “Publisher Rights” Disahkan

Presiden Joko Widodo telah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 32 Tahun 2024 tentang Tanggung Jawab Perusahaan Platfrom Digital untuk Mendukung Jurnalisme Berkualitas atau Perpres Publisher Rights pada Senin, 19 Februari 2024.

Aturan ini pada dasarnya ingin melindungi media dalam rangka mendukung jurnalisme berkelanjutan. Sebab, platform digital diwajibkan untuk mendukung jurnalisme berkualitas melalui bekerja sama dengan perusahaan pers.

“Peraturan Presiden ini bertujuan mengatur tanggung jawab perusahaan platform digital untuk mendukung jurnalisme berkualitas agar berita yang merupakan karya jurnalistik dihormati dan dihargai kepemilikannya secara adil dan transparan,” tulis Perpres tersebut.

Presiden Jokowi menyampaikan, “Setelah sekian lama, setelah melalui perdebatan panjang akhirnya kemarin saya menandatangani Peraturan Presiden tentang Tanggung Jawab Platform Digital untuk Mendukung Jurnalisme Berkualitas atau yang kita kenal sebagai Perpres Publisher Rights.”

Menurutnya, beleid tersebut telah melewati tahapan pembahasan panjang dengan diskusi dan beragam pendapat dari ekosistem pers di tanah air. Kemudian menimbangnya serta mengkaji implikasinya.

“Setelah mulai ada titik kesepahaman dan titik temu, ditambah lagi dengan Dewan Pers yang mendesak, terus perwakilan perusahaan pers dan perwakilan asosiasi media juga mendorong terus. Akhirnya kemarin, saya meneken (menandatangani) Perpres tersebut,” tandasnya.

Jokowi menegaskan bahwa Perpres ini mengatur hak-hak penerbit, hubungan bisnis antara perusahaan pers dan platform digital, bukan untuk mengurangi kebebasan pers dengan mengatur konten pers. Pemerintah ingin memastikan keberlanjutan industri media nasional, kerja sama lebih adil antara perusahaan pers dengan platform digital, serta memberikan kerangka umum yang jelas bagi kerja sama itu.

Kewajiban perusahaan platform digital

Perpres ini mendefinisikan layanan platform digital sebagai layanan milik perusahaan platfom digital yang meliputi pengumpulan, pengolahan, pendistribusian, dan penyajian berita secara digital, serta berinteraksi dengan berita yang berfungsi memperantarai layanan penyajian berita yang ditujukan terutama untuk bisnis. Dengan kata lain, platform seperti Google, Facebook, dan X adalah target dari definisi di atas.

Lebih lanjut, Perpres tersebut mewajibkan Google dkk untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:

  • Tidak memfasilitasi penyebaran dan/atau tidak melakukan komersialisasi konten berita yang tidak sesuai dengan UU mengenai pers setelah menerima laporan.
  • Membantu memprioritaskan fasilitasi dan komersialisasi berita yang diproduksi oleh perusahaan pers.
  • Memberikan perlakuan yang adil kepada semua perusahaan pers.
  • Melaksanakan pelatihan dan program yang ditujukan untuk mendukung jurnalisme yang berkualitas.
  • Mendesain algoritas distribusi berita yang mendukung perwujudan jurnalisme berkualitas sesuai dengan nilai demokrasi dsb.
  • Bekerja sama dengan perusahaan pers

Menurut beleid ini, kerja sama yang dimaksud bisa dilakukan dengan empat cara:

  • Lisensi berbayar.
  • Bagi hasil.
  • Berbagi data agregat pengguna berita.
  • Bentuk lain yang disepakati.

“Bagi hasil merupakan pembagian pendapatan atas pemanfaatan berita oleh perusahaan platform digital yang diproduksi perusahaan pers berdasarkan perhitungan nilai keekonomian,” demikian dikutip dari Perpres.

Masa transisi dan pembentukan komite

Beleid ini memiliki masa transisi selama enam bulan. Untuk itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama sejumlah perusahaan pers mengambil langkah proaktif dengan membentuk tim mitigasi. Tujuannya untuk mengantisipasi dan menangani berbagai kemungkinan yang dapat timbul sebelum regulasi tersebut efektif berlaku.

Menkominfo Budi Arie juga meminta agar komite dan proses bisnis yang akan dijalankan dapat terbentuk dalam waktu tersebut. Komite ini terdiri dari perwakilan dari unsur: dewan pers yang tidak mewakili perusahaan pers, Kementerian, dan pakar di bidang layanan platform digital yang tidak terafiliasi dengna perusahaan platform digital dan perusahaan pers.

Tugas komite adalah:

  • Pengawasan dan pemberian fasilitasi pemenuhan pelaksanaan kewajiban perusahaan platform digital.
  • Pemberian rekomendasi kepada Menteri atas hasil pengawasan.
  • Pelaksanaan fasilitasi dalam arbitrase atau alternatif penyelesaan sengketa antara perusahaan platform digital dan perusahaan pers.

Respons industri

Mengutip dari CNBC Indonesia, perwakilan Google Indonesia mengatakan paham dengan keputusan pemerintah mengesahkan Publisher Rights. Selanjutnya, Google akan mempelajari detail aturan tersebut secara mendalam.

“Selama ini kami telah bekerja sama dengan penerbit berita dan pemerintah untuk mendukung dan membangun masa depan ekosistem berita yang berkelanjutan di Indonesia. Sangatlah penting untuk produk kami dapat menyajikan berita dan perspektif yang beragam tanpa prasangka dan bias,” kata perwakilan Google dalam keterangan resminya, Selasa (20/2).

Lebih lanjut, perwakilan Google menegaskan bahwa penerapan peraturan tersebut harus memperhatikan keadilan bagi semua platform.

“Maka, dalam upaya bersama ini, kami selalu menekankan perlunya memastikan masyarakat Indonesia memiliki akses ke sumber berita yang beragam, dan juga perlunya mengupayakan ekosistem berita yang seimbang di Indonesia, yaitu ekosistem yang dapat menghasilkan berita berkualitas untuk semua orang, sekaligus memungkinkan semua penerbit berita, baik besar maupun kecil, untuk berkembang,” tandas Google.

Selain Google, Ketua Dewan Pakar PWI Agus Sudibyo menyampaikan masalah utama dari industri pers di Indonesia bukan defisit kebebasan pers walaupun ada kecenderungan kualitas demokrasi menurun. Melainkan pada disrupsi digital yang menurunkan daya bisnis media.

Sekarang pemasukan iklan dan tingkat keterbacaan media itu menurun. Menurut dia, perpres ini relevan untuk mengatasi permasalahan itu karena substansi utamanya adalah mewajibkan platform digital melayani permintaan negosiasi nilai ekonomi dari media.

“Perpres itu tidak mengatur perusahaan media massa memperoleh berapa dan di negara lain pun sama (hanya mengatur kewajiban negosiasi). Yang diatur adalah kewajiban platform digital melakukan negosiasi. Artinya, perpres terkait publisher rights memperkuat posisi media,” ujar Agus dikutip dari Kompas.id.

TikTok Shop Dinilai Masih Langgar Aturan, Apa Saja Isi Permendag Soal Social Commerce?

Transaksi penggabungan e-commerce Tokopedia dan TikTok telah diumumkan rampung pada akhir Januari 2024. Proses integerasinya telah berjalan sejak akhir 2023, yang mana saat itu CEO GoTo Patrick Walujo menyebut, “E-commerce [TikTok Shop] jadi Tokopedia dan transaksinya akan terjadi di Tokopedia.”

Sementara, uji cobanya akan memakan waktu 3-4 bulan dengan pengawasan dari kementerian dan berbagai lembaga terkait. Kampanye Beli Lokal adalah program uji coba pertama yang digelar pada 12 Desember 2023.

Namun, dalam proses integrasi itu, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki justru menyebut TikTok masih melanggar Permendag Nomor 31 Tahun 2023 karena masih menggabungkan media sosial dan e-commerce dalam satu aplikasi.

“Kami mempermasalahkan TikTok dalam praktiknya karena TikTok Shop masih terintegrasi dengan medsos,” tutur Teten ditemui usai audiensi dengan KPPU, Senin (19/2), seperti diberitakan oleh Tempo.co.

Larangan social commerce

Sebelumnya, DailySocial.id telah mengulas isi pokok regulasi yang merupakan revisi dari Permendag No. 50 Tahun 2020 tersebut. Lalu, poin apa yang dimaksudkan Menkop UKM Teten Masduki terkait pelanggaran tersebut?

Permendag Nomor 31 Tahun 2023 diteken menyusul polemik beroperasinya TikTok Shop di Indonesia. Adapun, TikTok Shop sempat dihentikan layanannya pada Oktober 2023.

Aturan baru tersebut menekankan bahwa media sosial hanya diperbolehkan untuk memfasilitasi promosi barang dan/atau jasa. Yang menjadi masalah, transaksi jual-beli yang difasilitasi layanan TikTok Shop, terjadi dalam satu aplikasi yang mana adalah TikTok.

Dalam Pasal 1, pemerintah telah memberikan definisi jelas pada model platform media sosial dan social commerce, untuk membedakan dengan Penyelenggara Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PPMSE) secara umum.

  • Ayat 17 menyatakan bahwa social commerce adalah penyelenggara media sosial yang menyediakan fitur, menu, dan/atau fasilitas tertentu yang memungkinkan pedagang (merchant) dapat memasang penawaran barang dan/atau Jasa.
  • Ayat 18 menyatakan bahwa media Sosial adalah laman atau aplikasi yang memungkinkan pengguna dapat membuat dan berbagi isi atau terlibat dalam jaringan sosial.

Sementara, Pasal 21 memuat bahwa PPMSE dengan model social commerce hanya boleh beroperasi sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1 Ayat 17.

  • Ayat 2 menyatakan bahwa PPMSE dengan model bisnis marketplace dan/atau social-commerce dilarang bertindak sebagai produsen sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang distribusi Barang.
  • Ayat 3 menyatakan bahwa PPMSE dengan model bisnis social commerce dilarang memfasilitasi transaksi pembayaran pada sistem elektroniknya.

Lewat aturan ini, pemerintah berharap model bisnis media sosial dan e-commerce harus dijalankan dalam platform/aplikasi yang terpisah, tidak terintegrasi sebagaimana yang dilakukan TikTok Shop.

Teten menyebut telah berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan untuk menindaklanjuti pelanggaran TikTok Shop.

Waresix Dilaporkan Pangkas Karyawan di Divisi Produk dan Pengembangan

Startup logistik Waresix dilaporkan telah merumahkan sejumlah karyawannya di divisi data dan teknis. Menurut sumber, seperti dilansir dari TechinAsia, PHK tersebut diumumkan pada 16 Februari 2024, dilakukan untuk merampingkan departemen product and engineering. Tidak diketahui berapa banyak karyawan yang terdampak layoff.

Dalam email yang dikirimkan ke stafnya, Waresix menyatakan bahwa, “Petinggi mempertimbangkan dan membuat keputusan sulit ini dengan sangat berhati-hati.”

Adapun, Waresix akan memenuhi kewajiban sesuai hak dan manfaat bagi karyawan yang terdampak.

Diketahui, Waresix sempat aktif melakukan perekrutan karyawan baru dan memastikan tidak ada PHK massal di tengah ancaman resesi global 2023. Pasalnya, industri logistik dalam negeri saat itu diproyeksi terus tumbuh. Data BPS mencatat logistik sebagai sektor penyumbang pertumbuhan ekonomi nasional tertinggi di kuartal II 2023 dengan 15,28%.

“Kami terus melakukan perekrutan untuk mengisi posisi yang dibutuhkan di masa pertumbuhan bisnis ini,” ungkap Presiden Waresix Eric Dharma dalam keterangan resminya tahun lalu.

Sebagai informasi, Waresix didirikan oleh Andree Susanto dan Edwin Wibowo pada 2017. Perusahaan mengembangkan solusi logistik terintegrasi mulai dari transportasi darat, pergudangan, hingga pengiriman ke seluruh pulau dengan model bisnis berbasis aset ringan alias tidak memiliki aset truk/gudang.

Waresix diketahui terakhir kali menerima pendanaan seri B+ sebesar $50 juta (sekitar Rp780 miliar) dari Tiger Global, Temasek, dan East Ventures. Beberapa investor lain yang juga mendukung Waresix termasuk EMTEK, Jungle Ventures, hingga Softbank.

Dari seluruh putaran, mengutip data yang disetorkan ke regulator diperkirakan Waresix sudah mengumpulkan pendanaan ekuitas senilai $157,2 juta dengan valuasi post-money $420 juta.

Waresix juga menjadi salah satu investor startup rantai pasok agribisnis Gokomodo pada September 2022.

Mengutip informasi di situs resminya, Waresix tercatat telah melayani lebih dari 1.500 klien enterprise, mengelola lebih dari 150 ribu meter persegi, mengangkut muatan 20 juta metrik ton dengan dukungan 50.000 armada truk.

Di Indonesia ada sejumlah startup yang juga bergerak di sektor industri yang sama, di antaranya Logisly, TransTRACK, LODI, Kargo Tech dan beberapa lainnya.

Application Information Will Show Up Here

Redseer Ungkap Pedoman Sukses Model Bisnis Agritech dan Aquatech di Indonesia

Industri agrikultur atau the sleeping giant dari Indonesia makin memperlihatkan tajinya semenjak pandemi. Tren pertumbuhan agritech (termasuk aquatech) justru kian kuat, salah satunya ditandai dengan pendanaan ke sektor ini yang meningkat tiap tahunnya.

Mengutip dari laporan Startup Report 2023 yang diterbitkan DSInnovate, sektor aquatech menduduki urutan ketiga untuk total pendanaan sebesar $213 juta. Agritech masuk ke urutan ke-8 dengan total pendanaan $26 juta untuk delapan kesepakatan. Dibandingkan tahun sebelumnya, agritech (termasuk aquatech) mendapati 15 total kesepakatan yang bernilai $229 juta dan masuk ke urutan ketiga terbesar berdasarkan nominal kesepakatan.

Lembaga riset Redseer dalam laporan terbarunya menyampaikan bahwa pada 2022, agrikultur dan akuakultur bernilai $140 miliar di Indonesia menawarkan peluang besar bagi para pelaku teknologi untuk ikut campur dan berinovasi.

Solusi teknologi mereka dapat memecahkan beberapa tantangan paling mendasar namun penting yang dihadapi para petani. Aktivitas pendanaan dan ekspansi regional/kontinental merupakan bukti besarnya peran startup, memberikan sinyal positif bagi ekosistem startup yang lebih luas.

Sementara, di satu sisi terdapat tantangan yang dihadapi oleh berbagai startup agritech di berbagai domain, mulai dari B2C, marketplace, dan pembiayaan. Di sisi lain terdapat pemain petahana yang telah melambungkan diri mereka dengan memanfaatkan pembelajaran dan menciptakan penawaran bisnis yang kuat.

Berikut pedoman startup agritech yang disusun oleh Redseer:

Memetakan potensi keberhasilan para pemain agritech di Indonesia

Faktor dan dimensi yang berperan dalam agritech serta pendekatan umum yang diadopsi oleh pemain sukses:

  • Targetkan solusi full-stack sebagai tujuan jangka panjang dengan pembiayaan sebagai bagiannya.
  • Fokus pada tanaman tertentu dan kembangkan kemampuan dalam bidang tersebut sebelum beralih ke tanaman lain.
  • B2B (memasok produk keluaran ke Horeca, rumah ekspor, dan pusat pengolahan) lebih menguntungkan dibandingkan dengan model B2C sederhana dari pertanian ke garpu.
  • Ekspor dan label pribadi juga merupakan tambahan margin yang lebih baik dan bagus untuk dimiliki dalam portofolio produk.

Menawarkan solusi full stack dan menciptakan solusi agritech yang sukses dan tangguh

Seperti yang ditunjukkan dalam grafik, layanan on-farm dapat menjadi titik awal bagi setiap pemain teknologi pertanian karena memungkinkan petani mendapatkan nilai lebih besar dari penawaran produk mereka dan meningkatkan produktivitas.

Hal ini membantu agritech membangun hubungan dengan para petani. Dalam layanan pertanian, solusi pengetahuan dapat menjadi titik awal untuk mendidik petani dan diikuti oleh orang lain dalam layanan pertanian. Ketika hasil panen lebih tinggi dan realisasi lebih baik, pelaku agritech mendapat kesempatan untuk melakukan cross-sell penawaran lain kepada petani.

Pemain full-stack memiliki peluang lebih baik dalam menciptakan bisnis berkelanjutan dengan pendapatan stabil dan margin sehat. Untuk mencapai hal yang sama, startup agritech perlu bekerja sama dengan petani dan menjalin hubungan yang terkait dengan pasar untuk memberikan penawaran bisnis menyeluruh yang holistik.

Memilih untuk mengidentifikasi jenis tanaman dan mengatasi peluang yang rendah ini sebelum beralih ke tanaman lain

Dengan beroperasi secara selektif pada tanaman tertentu, pemain agritech dapat menciptakan ceruk pasar untuk diri mereka sendiri. Jenis tanaman yang ideal akan menunjukkan beberapa atau seluruh karakteristik berikut:

  • Menghadapi permasalahan seputar imbal hasil yang rendah, musim, fluktuasi harga yang ekstrem, rendahnya mekanisasi pertanian.
  • Kegiatan pertanian sederhana yang dilakukan petani dapat meningkatkan nilai hasil panen secara drastis.
  • Tidak mendapat dukungan pemerintah yang kuat sehingga kurang kompetitif.
  • TAM domestik/ekspor besar.

Solusi pembiayaan yang disesuaikan dengan risiko dapat diciptakan oleh para pemain agritech dengan mengikuti model 3 langkah yang komprehensif

Pembiayaan adalah peluang terbesar dalam agritech. Beberapa pemain agritech gagal lebih awal karena mereka tidak dapat memperhitungkan risiko dengan tepat atau kurang memahami model bisnis pertanian (siklus, proses pertanian). Mereka hanya menganggapnya sebagai penawaran fintech. Beberapa faktor penentu keberhasilan pembiayaan agribisnis adalah:

  • Kehadiran di seluruh rantai nilai.
  • Kontrol atas output untuk memastikan kemudahan pemulihan.
  • Menawarkan pembiayaan dalam format nontunai.

Privy Resmi Akuisisi AyoPajak, Dorong Administrasi Perpajakan Digital

Startup penyedia tanda tangan elektronik Privy mengumumkan akuisisinya terhadap PT Garda Bina Utama, penyedia jasa aplikasi perpajakan AyoPajak, yang diresmikan pada Kamis (1/2) lalu. Tidak disebutkan nilai yang dikucurkan Privy pada akuisisi pertamanya ini.

Melalui keterangan resminya, akuisisi menjadi strategi Privy untuk memperkuat bisnis identitas digital dan tanda tangan elektronik (TTE) tersertifikasi sekaligus mempercepat digitalisasi administrasi perpajakan. Di samping itu, akuisisi ini bertujuan untuk mempermudah pelaporan dokumen perpajakan serta memenuhi unsur keamanan dan keabsahan para Wajib Pajak.

Sebelumnya, pada September 2022, Privy telah ditunjuk sebagai Penyelenggara Sertifikat Noninstansi Dalam Pelaksanaan Hak dan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan Secara Elektronik berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 454/KM.03/2022.

“Kami menyambut baik bergabungnya AyoPajak menjadi bagian dari keluarga besar Privy. Ke depannya, AyoPajak diharapkan dapat berkembang menjadi pemimpin pasar di sektor adminsitrasi perpajakan digital di Indonesia yang menjamin keamanan dan kerahasiaan data pribadi para Wajib Pajak,” tutur CEO Privy Marshall Pribadi.

Sekilas informasi, AyoPajak adalah platform online yang dirancang khusus Wajib Pajak di segmen individu, perusahaan (badan), dan konsultan pajak untuk melakukan administrasi perpajakan secara online, seperti pembuatan, pelaporan dan revisi SPT Pajak (e-Filing), pembuatan ID Billing (e-Billing), pembuatan dan pelaporan Faktur Pajak (e-Faktur), Bukti Potong Pajak (e-Bukpot), yang terhubung langsung ke sistem Dirjen Pajak Kemenkeu.

Sementara, Privy didirikan pada 2016 dan telah bermitra dengan lebih dari 3.300 klien perusahaan serta telah melakukan verifikasi identitas digital untuk lebih dari 46 juta pengguna individu.

“Privy dan AyoPajak dapat bersinergi ekspansi bisnis untuk proses administrasi perpajakan digital dan memenuhi unsur kepatuhan. Semoga akuisisi ini menjadi langkah awal kami mewujudkan ekosistem digital, di mana pengguna dapat memakai layanan one-stop-service yang dilengkapi dengan TTE tersertifikasi. Ini juga menjadi model baru administrasi perpajakan di mana sebelumnya identik dengan serangkaian proses non-digital dengan menggunakan dokumen fisik,” tambah CEO AyoPajak Andreas Saryadi.

Lebih lanjut, kolaborasi AyoPajak dengan Privy yang merupakan PSrE yang berinduk pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), disebutkan dapat membuat administrasi pelaporan pajak digital lebih terjamin dalam segi legalitas dan keabsahannya. Posisi Privy sebagai PSrE diharapkan dapat menambah kepercayaan para Wajib Pajak dalam proses administrasi perpajakan digital.

Diketahui, kepastian hukum TTE tersertifikasi telah diwajibkan untuk semua transaksi elektronik berisiko tinggi mengacu pada UU No.1 Tahun 2024, yang memiliki kekuatan hukum yang sama dengan tanda tangan basah.

Dua Co-Founder Startup Umumkan Berhenti: COO Modalku Iwan Kurniawan dan CMO Octopus Hamish Daud

Petinggi di startup Modalku dan Octopus, yakni Iwan Kurniawan (Chief Operating Officer) dan Hamish Daud (Chief Marketing Officer), baru-baru ini mengumumkan pengunduran dirinya.

Sebetulnya, Iwan telah melepas jabatannya sebagai COO sejak Juni 2023, tetapi tetap berlanjut sebagai Advisor hingga Oktober 2023. Saat ini, Iwan diketahui tengah mengambil gelar S2 di AS. Dari laman LinkedIn-nya, Iwan juga tercatat menjadi rekan (fellow) Owl Ventures, VC asal AS yang berfokus pada investasi edtech.

“Setelah hampir delapan tahun memulai dan memimpin Modalku (2015-2023), saya mengambil jeda karier untuk mengeksplorasi passion baru. Sejak tahun lalu, saya mulai menekuni minat lama saya di bidang pendidikan dan pengembangan SDM, dimulai dengan mengambil gelar S2 Pendidikan di Harvard. Saya menginvestasikan waktu untuk memahami human learning benar-benar efektif,” tulisnya dalam laman LinkedIn resminya.

Co-Founder dan COO Modalku Iwan Kurniawan dan Co-Founder dan CEO Modalku Reynold Wijaya / Modalku

Iwan merupakan salah satu pendiri Modalku bersama Reynold Wijaya pada 2015. Modalku sempat melakukan efisiensi karyawan pada tahun lalu, kemudian mengantongi tambahan fasilitas pinjaman (debt) sebesar Rp117 miliar dari Norfund untuk memperluas akses pendanaan ke UMKM. Pihaknya juga tengah mendorong kualitas pembiayaan di tengah tingginya kredit macet industri P2P.

Dalam perjalanannya selama 8 tahun terakhir, Modalku tercatat telah menyalurkan total akumulasi pendanaan sebesar Rp7,24 triliun kepada borrower sejak pertama kali berdiri hingga saat ini (year-to-date). Adapun, total outstanding pinjaman per akhir Januari 2024 sebesar Rp120,6 miliar.

Sementara itu, Hamish memutuskan hengkang dari Octopus dikarenakan alasan pribadi usai perusahaannya sempat tersandung kasus keterlambatan pembayaran tahun lalu.

“Selama empat tahun terakhir, saya terjun di Octopus untuk memberikan dampak positif terhadap lingkungan. Dengan berat hati saya mengumumkan hari ini adalah hari terakhir saya sebagai CMO/Co-Founder. Saya mengundurkan diri dari posisi saya di Octopus karena alasan pribadi. Saya yakin perusahaan ini akan bangkit kembali dan memberikan dampak lingkungan yang besar lagi dalam waktu dekat,” tulisnya di akun Instagram pribadi.

Sebagai informasi, Octopus adalah platform agregator untuk mengumpulkan sampah dari pemulung dan pengepul untuk didaur ulang yang didirikan pada 2021 oleh Dimas Ario, Hamish Daud, Niko Adi Nugroho, dan Moehammad Ichsan. Octopus sempat menjadi peserta terpilih Batch 4 di Grab Velocity Ventures dan Batch 1 program “Google for Startups Accelerator: Circular Economy”.

OCTOPUS Aplikasi Daur Ulang
(ki-ka) Co-founder OCTOPUS: Dimas Ario Rubianto, Hamish Daud Wyllie, Niko Adi Nugroho, Moehammad Ichsan / OCTOPUS

Pada Desember tahun lalu, Octopus viral usai dugaan keterlambatan pembayaran gaji karyawan yang dicuitkan karyawannya di platform X. Manajemen Octopus pun baru mengklarifikasi kabar tersebut pada Januari 2024, menyatakan bahwa keterlambatan tersebut disebabkan oleh transisi fokus bisnis perusahaan ke B2B.

Mengutip pemberitaan TechInAsia, CEO Octopus Moehammad Ichsan mengungkap bahwa, “Transisi ini menyebabkan anjloknya segmen bisnis B2C dan berdampak pada arus kas, menyebabkan keterlambatan gaji [karyawan].”

DailySocial.id sempat mencoba mengontak Moehammad Ichsan untuk menggali informasi lebih lanjut perihal transisi ini. Namun, menurut perwakilannya, pihaknya baru akan menjelaskan transisi dan perkembangan bisnis Octopus usai Pemilu 2024.