10 Startup Peroleh Dana Pra-Seri A dari Accelerating Asia Cohort 8, Salah Satunya Lister

Lister, startup edtech asal Indonesia, termasuk dalam 10 peserta program akselerator Cohort 8 yang memperoleh investasi pra-seri A dari pemodal ventura tahap awal Accelerating Asia.

Lister adalah satu-satunya startup lokal asal Yogyakarta yang lolos ke dalam cohort tersebut. Beroperasi sejak 2019, Lister merupakan platform pembelajaran online untuk bahasa dan persiapan ujian yang menargetkan pengguna individu dan korporasi.

Selain itu, Lister menjadi startup ke-8 yang didanai Accelerating Asia sepanjang kiprahnya di Asia Tenggara. Sejumlah nama startup asal Indonesia lainnya yang telah bergabung dalam portofolio Accelerating Asia antara lain Datanest, HealthPro, IZY.ai, KaryaKarsa, Tokban, TransTRACK.ID, dan MyBrand.

Tidak dipaparkan nilai investasi yang diterima setiap startup. Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Accelerating Asia menyuntikkan dana tahap pra-seri A hingga SGD200 ribu per startup. Yang pasti, sumber dananya berasal dari dana kelolaan Fund II bernilai $20 juta yang diluncurkan akhir 2021. Dana tersebut digunakan untuk investasi pra-seri A di Asia Tenggara dan Asia Selatan.

Cohort 8

Dalam keterangan resmi, Co-Founder dan General Partner Accelerating Asia Craig Dixon menyampaikan bahwa startup peserta dari Cohort 8 mewakili tujuh negara di seluruh Asia Tenggara (Singapura, Indonesia, dan Filipina), Asia Selatan (India, Bangladesh, dan Pakistan), serta kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara (Uni Emirat Arab). Mereka berasal dari berbagai industri, termasuk pendidikan, e-commerce, logistik, insurtech, agritech, dan masih banyak lagi.

Dari keragaman tersebut, ke-10 startup ini memiliki kesamaan penting: punya daya tarik pasar yang signifikan. Diklaim hingga saat ini, secara kolektif telah mengumpulkan pendanaan sebesar $5,8 juta. Walau semuanya berhasil menggalang dana, terjadi penurunan nominal secara keseluruhan karena kekuatan pertumbuhan pendapatan. Disebutkan GMV kolektif mencapai lebih dari $57 ribu per bulan dan pendapatan bulanan rata-rata lebih dari $27 ribu.

Cohort baru yang masuk ke dalam portofolio memiliki pendapatan awal yang kuat dan daya tarik penggalangan dana di pasar lokal masing-masing. Accelerating Asia berharap dapat membantu mereka memanfaatkan kesuksesan awal ini untuk menskalakan wilayah geografis yang lebih besar dan menggalang dana dari rangkaian investor yang lebih besar di seluruh dunia,” kata Dixon.

Dalam menjalankan misi Accelerating Asia memanfaatkan kewirausahaan untuk mengatalisasi perubahan, startup didorong untuk membuat dampak sosial di komunitas mereka. Pasalnya, pihaknya mempertimbangkan investasi pada startup dengan dampak yang tertanam (impact embedded) dalam model bisnis inti mereka dengan SDG sebagai kerangka kerjanya.

Disebutkan, perusahaan portofolio telah menciptakan lebih dari 1.000 pekerjaan dan investasi lensa gender mencapai 50% dari semua startup dalam portofolio. Secara akumulasi dari seluruh cohort, Accelerating Asia telah membina 70 startup di lebih dari 20 vertikal, yang dipimpin oleh lebih dari 100 pendiri. Startup ini memiliki pendapatan bulanan rata-rata lebih dari $285 ribu dan pertumbuhan pendapatan tahunan sebesar 520%.

Di luar investasi yang dikucurkan Accelerating Asia, portofolionya telah menarik investor top tidak hanya dari Asia Pasifik, tetapi di seluruh dunia. Secara total, mereka telah mengumpulkan modal ventura lebih dari $63,8 juta sehingga total valuasi portofolio menjadi $600 juta. Angka ini juga tidak dipengaruhi oleh segelintir outlier: 100% portofolio telah meningkatkan modal luar.

Jajaran nama-nama investornya mulai dari Sequoia Capital, Cocoon Capital, MDI Ventures, Wavemaker Partners, dan Indonesia Women Empowerment Fund sebagai pendukung mereka, selain angel investor dan jaringan top. Beberapa investor ini juga memilih bekerja sama dengan Accelerating Asia secara langsung sebagai limited partner.

Menurut Co-Founder dan General Partner Accelerating Asia Amra Naidoo, para investor ini memilih untuk bermitra dengan organisasi karena tiga alasan utama.

“Dengan ukuran dan skala portofolio Accelerating Asia, investor dapat memperoleh diversifikasi langsung di seluruh industri dan pasar. Mereka juga mendapatkan akses ke startup dengan kualitas terbaik, karena tingkat selektivitas untuk setiap kelompok kurang dari 2%. Terakhir, mereka dapat memanfaatkan portofolio sebagai sumber aliran transaksi untuk startup yang relevan dengan tesis untuk dana mereka sendiri,” kata Naidoo.

Adapun penyelenggaraan Demo Day untuk Cohort 8 ini akan diadakan pada 3 Agustus mendatang.

Ruangguru Catat Profit Bisnis di Tahun 2021

Startup edtech Ruangguru mencapai profitabilitas pertamanya dengan meraup laba sebesar $3,7 juta (sekitar Rp55 miliar) pada 2021, dari rugi yang diderita sebesar $1,2 juta (sekitar Rp18,6 miliar) pada 2020.

Berdasarkan laporan keuangan yang kami akses melalui platform Venture Cap, Ruangguru mengantongi pendapatan $102,6 juta (sekitar Rp1,52 triliun). Sementara tahun sebelumnya berkisar $63 juta (sekitar Rp940 miliar).

Per Desember 2021, Ruangguru menyimpan kas tunai yang disimpan di bank sebesar $129 juta. Diketahui, perusahaan memperoleh pendanaan lanjutan seri C sebesar $55 juta dipimpin oleh Tiger Global Management pada pertengahan 2021.

Dalam pemberitaan sebelumnya, Ruangguru mengklaim telah mencapai Net Promoter Score (NPS) tertinggi di semua kategori produknya dengan mengantongi pertumbuhan pendapatan berlipat. Ruangguru menandai 2021 sebagai tahun pertamanya di titik profitabilitas.

Per 2020, Ruangguru tercatat memiliki total juta pengguna dari tiga negara operasionalnya, yakni Indonesia, Vietnam (KienGuru), dan Thailand (StartDee). Adapun, ekspansi perusahaan telah dilakukan sejak 2019 melalui aksi akuisisi.

Efisiensi efek winter

Usai mengantongi laba, Ruangguru kemudian memangkas ratusan karyawan menjelang akhir 2022. Tidak disebutkan jumlah karyawan yang terdampak.

Para pendiri Ruangguru, Adamas Belva Devara dan Iman Usman, saat itu menyatakan saat itu bahwa aksi PHK ini adalah dampak peningkatan permintaan yang besar pada awal pandemi. Perusahaan mengalami pertumbuhan tinggi dalam dua tahun terakhir dan berujung pada rekrutmen masif.

Tak hanya Ruangguru, startup di segmen yang sama, Zenius, juga melakukan perampingan karyawan lewat tiga gelombang. Di 2020, Zenius mengumumkan dua kali PHK, pertama pada Mei dengan memangkas 200 orang, dan kedua awal Agustus dengan 600 karyawan terdampak.

Gelombang ketiga terjadi pada awal Februari 2023. Manajemen Zenius menyebut situasi ekonomi memaksa perusahaan untuk melakukan restrukturisasi organisasi demi memastikan pertumbuhan jangka panjang.

Application Information Will Show Up Here

Mengenal Ekosistem “Foundry” yang Menghubungkan Para Penggiat Inovasi

Sebuah ekosistem yang menghubungkan para pemimpin inovasi di Indonesia, Foundry, resmi diluncurkan pada Selasa (6/6). Inisiatif ini mempertemukan korporasi, investor, regulator, penggiat teknologi, serta mitra global. Foundry merupakan gagasan yang diinisiasi oleh Managing Partner Kejora Capital Andy Zain dan Founder Young On Top Billy Boen.

Richie Wirjan selaku Direktur Foundry mengungkapkan bahwa timnya melihat peluang besar yang dapat dieksplorasi dalam era ekonomi digital saat ini dan nanti. Hal ini tidak terlepas dari peran penting para pemain industri.

Foundry hadir untuk menjadi wadah yang menghubungkan para pemimpin inovasi di berbagai sektor, mendorong kolaborasi dan pertumbuhan industri untuk membawa dampak transformatif pada bangsa Indonesia.

“Kami sangat senang melihat antusiasme tinggi dari berbagai stakeholder terhadap Foundry. Kami percaya inisiatif ini akan terus berkembang lewat berbagai kerja sama. Kami sebagai ekosistem Foundry sangat terbuka terhadap berbagai bentuk kolaborasi untuk bersama-sama menumbuhkan industri, terutama di sektor teknologi dan digital Indonesia,” ungkapnya.

Melalui program-program utamanya, Foundry bertujuan untuk mendorong kolaborasi positif dalam menumbuhkan industri, terutama di sektor teknologi dan digital Indonesia. Saat ini, program yang sudah ada dalam perencanaan termasuk ekonetworking, edukasi, content & insights, investasi, serta advokasi industri.

Beberapa startup juga melakukan presentasi singkat dalam acara ini, seperti KedaiPangan yang saat ini telah bertransformasi menjadi ekosistem agritech  menyeluruh, pengembang baterai motor listrik SWAP Energi Indonesia, startup penyedia bahan bangunan GoCement, startup biotech Asa Ren, dan pemain POS Olsera yang kini telah berkembang menjadi sebuah SaaS untuk UMKM.

Katalis Inovasi

Edisi pertama Foundry Mixer diselenggarakan dengan tema “Indonesia Tech Investment: Unlocking the World’s Best Kept Secret”. Perhelatan ini menampilkan Pameran StartupVault, Networking Nights, dan Diskusi Panel yang membahas investasi teknologi di Indonesia serta proyeksi masa depan seiring perkembangan ekonomi digital dan tren investasi startup.

Turut hadir dalam diskusi panel tersebut Andi Kristianto selaku CEO INDICO, anak perusahaan Telkomsel yang fokus menaungi inovasi teknologi digital. Andi mengungkap bahwa saat ini korporasi tengah berusaha untuk tetap relevan di tengah perkembangan jaman dan teknologi. Sinergi dengan perusahaan rintisan menjadi salah satu cara yang sedang diupayakan.

Selain itu, diskusi ini juga turut membahas terkait investasi di sektor ESG. Kepala Petinggi Investasi Otoritas Investasi Indonesia (INA) Stefanus Ade Hadiwidjaja mengungkap bahwa pihaknya juga tengah mengupayakan kerja sama dan investasi global untuk mengembangkan sektor terkait salah satunya dengan membentuk dana kelolaan yang fokus pada electric vehicle (EV) di Indonesia.

Inisiatif serupa juga telah dibentuk oleh Pertamina melalui anak usaha Pertamina New and Renewable Energy (Pertamina NRE) akan mengalokasikan dana sebesar $500 juta atau sekitar Rp7,7 triliun untuk investasi startup di sektor energi. Dana kelolaan yang diberi nama Energy Fund ini dikelola bersama MDI Ventures.

Pihak Foundry mengaku sangat terbuka dan mengharapkan terjadinya kolaborasi dalam ekosistem ke depannya. Inisiatif ini diharapkan bisa tercipta di antara pihak korporasi, investor, regulator, mitra global, maupun pendiri startup. “Bagi para industry leaders, changemakers, innovators yang mau bawa dampak untuk Indonesia. We can’t do this alone, let’s get together.” Tutup Richie.

Astra Apresiasi Pemenang Astranauts 2023 dari Jalur Startup dan Mahasiswa

Astra mengumumkan pemberian apresiasi kepada tiga mahasiswa dan tiga startup sebagai pemenang kompetisi inovasi digital dan teknologi Astranauts 2023. Kesempatan tersebut dilaksanakan bersamaan dengan acara Demo Day & Awarding Astranauts 2023 yang dihadiri Direksi Astra, para juri, dan mentor.

Astranauts yang sudah memasuki tahun kedua ini mengangkat tema “Building A Sustainable Future Through Technology” sebagai salah satu bentuk nyata dari inisiatif Astra untuk mendukung perkembangan inovasi digital bagi startup dan mahasiswa di Indonesia, serta menjawab tantangan bisnis dan teknologi saat ini.

Para pemenang Astranauts ini telah mencetuskan ide inovatif di bidang sustainability, edutech, emerging tech, health, agribusiness, mobility, fintech, logistic, dan new media.

“Sebagai wujud dukungan Astra terhadap ekonomi digital Indonesia, Astra menginisiasi Astranauts sejak tahun 2022 untuk semakin mendorong inovasi digital bagi startup dan mahasiswa di Indonesia dalam menjawab tantangan bisnis dan teknologi serta memberikan dampak positif bagi Indonesia secara berkelanjutan,” ujar Direktur Astra Santosa saat membacakan sambutan Presiden Direktur Astra Djony Bunarto Tjondro.

Demo Day & Awarding Astranauts 2023

Selama masa penjaringan, Astra mengumpulkan lebih dari 900 ide inovasi dari 2.200 pendaftar. Setelah melewati tahap kurasi, terpilih 23 finalis yang terdiri dari 12 startup dan 11 mahasiswa. Mereka semua telah mendapatkan sesi mentorship dengan para pakar dari berbagai industri selama dua pekan, serta mempresentasikan konsep bisnis dan ide inovasi di hadapan Direksi Astra dalam rangkaian acara Demo Day.

Setelah melewati serangkaian tahapan penjurian, terpilih masing-masing tiga pemenang pada jalur startup dan mahasiswa, yakni:

Jalur Startup
Juara 1: Fazpass
Juara 2: Blitz Electric Mobility
Juara 3: Seratuspersen Anak Nusantara

Jalur Mahasiswa
Juara 1: Karla Bionics
Juara 2: Moona
Juara 3: MyECO

Pemenang dari jalur startup mendapatkan hadiah senilai Rp100 juta untuk juara pertama, Rp70 juta untuk juara kedua, dan Rp40 juta untuk juara ketiga. Sementara untuk jalur mahasiswa, pemenang mendapatkan hadiah senilai Rp40 juta untuk juara pertama, Rp30 juta untuk juara kedua, dan Rp20 juta untuk juara ketiga.

Tak hanya itu, Astra juga memberikan dua kategori penghargaan baru kepada peserta, yaitu Fans Favorite: finalis yang berhasil menarik perhatian masyarakat berdasarkan hasil voting yang dilakukan melalui website, dan Out of The Box: finalis yang berhasil memberikan ide baru dan unik berdasarkan penilaian juri yang dilaksanakan pada Demo Day.

Akhirnya, terpilihlah Kawancara sebagai pemenang Fans Favorite dan Mengasihi Group, dan Speakapp sebagai pemenang Out of The Box. Kemudian, seluruh finalis akan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti program inkubasi Astra InnovLab, dan menjadi bagian dari Astra Startup Community, serta berkesempatan berkolaborasi dengan Grup Astra.

Sebagai penutup, diselenggarakan Astranauts Conference 2023 dengan beragam topik inspiratif yang akan dihadiri oleh lebih dari 25 tech leader, pemimpin industri, dan regulator untuk berbagi insight menarik di sembilan bidang penilaian. Acara ini diselenggarakan pada hari ini (8/6) di Menara Astra, Jakarta.

Astranauts 2023 bermitra dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (RI), Kementerian Perhubungan RI, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI, Biofarma, MRT Jakarta, Bank Indonesia, Blue Bird Group, GoTo, GovTech Edu Indonesia, GDP Labs, Sime Darby, MD Entertainment, Google APAC, Google Cloud Indonesia, Meta Indonesia, Microsoft Indonesia, AWS Indonesia, Halodoc, DANA, Mapan, Dagangan, Eduqat, eFishery, JALA, Rekosistem, Paxel, Waresix, Shipper, Noice, Ayoconnect, Kejora Capital, Plug and Play Indonesia, Arkblu, Chickin, Belajarlagi, MarkPlus Inc., WeTV Indonesia, Kumpul ID, Astra Startup Community, Binus University, dan Indonesia LPDP Entrepreneurs Club (ILEC) yang terlibat sebagai mentor, juri dalam Demo Day, dan pembicara dalam Astranauts Conference 2023.

Disclosure: DailySocial.id merupakan strategic partner Astranauts 2023

Marketplace Jam Tangan Mewah Flecto Resmi Hadir

Barang mewah bisa dikatakan selalu memiliki pasar bagi penikmatnya. Hanya saja pasar ini cukup niche, membutuhkan platform yang terpercaya untuk mengakomodir transaksinya. Sebelumnya pemain seperti ini lebih banyak menyasar produk fesyen dan aksesoris untuk perempuan. Kali ini hadir Flecto yang mengkhususkan diri sebagai platform marketplace untuk jam tangan mewah.

Sejatinya, startup ini sudah beroperasi sejak akhir tahun lalu. Namun setelah mempersiapkan seluruh infrastrukturnya, baru meresmikan diri ke publik pada bulan ini. Flecto didirikan oleh empat orang, yakni Gary Lilardi (CEO), Bima Satria Tama (CTO), Nikolas Tjhin (COO, Content & Editorial Lead), dan Michael Jonathan (Merchant Acquisition Lead).

Keempatnya memiliki passion dan latar belakang pengalaman yang saling mendukung satu sama lain dalam pembentukan Flecto. Gary misalnya, berpengalaman lebih dari 10 tahun dalam mendirikan dan mengembangkan e-commerce dan marketplace, salah satunya adalah Tees dan Officebee.

“Dengan bangga, kami memperkenalkan Flecto sebagai marketplace jam tangan mewah yang terdepan di Indonesia. Tujuan kami, yaitu menghadirkan marketplace jam tangan yang terkurasi dilengkapi proses yang transparan, jaminan autentikasi, dan fitur berbelanja yang mudah. Kami yakin bahwa Flecto mampu menghadirkan terobosan baru bagi pasar jam tangan di Indonesia,” ujar CEO dan Co-Founder Flecto Gary Lilardi dalam keterangan resmi.

Dalam riset yang ia dan tim lakukan, ditemukan bahwa jumlah nilai pasar jam tangan mewah di Indonesia saat ini diprediksi sudah mencapai $6-10 miliar, sementara transaksi jam tangan mewah baru dan pre-owned berkisar sekitar $600 juta per tahun.

Peningkatan investasi jam tangan mewah sudah melampaui imbal hasil dari investasi di pasar saham dan mata uang kripto. Salah satu contohnya, Rolex Submariner, sebuah jam tangan ikonik yang populer di kalangan peminat jam ini mengalami kenaikan harga lebih dari 50% dari harga jual resminya sepanjang 2020 dan 2021.

“Peningkatan ini juga dipengaruhi oleh kemudahan akses informasi online seputar horologi dan tingginya permintaan investor yang menjadikan jam tangan sebagai aset investasi menjanjikan.”

Model bisnis Flecto

Dalam operasionalnya, dirinya mengaku berdedikasi penuh dalam menghadirkan produk jam tangan yang autentik. Lantaran faktor kepercayaan dan konsumen itu sangatlah penting, maka Flecto dibekali dengan layanan autentikasi yang ditangani langsung oleh tim verifikator berpengalaman di dunia jam tangan. Langkah autentikasi ini dilakukan untuk menjamin keaslian produk secara menyeluruh.

Tak hanya itu, untuk menciptakan pengalaman berbelanja yang semakin aman dan nyaman, Flecto dilengkapi dengan fitur pembayaran melalui escrow, asuransi pengiriman, dan layanan pengembalian yang transparan. “Flecto diharapkan dapat menjadi partner terpercaya bagi seluruh pecinta jam tangan di Indonesia.”

Platform marketplace Flecto memiliki beragam produk jam tangan yang dikurasi secara selektif dari penjual terverifikasi. Diklaim ada lebih dari 1.800 koleksi jam tangan baru dan preowned yang dihadirkan oleh penjual dan kolektor jam tangan untuk menjangkau pelanggan yang lebih luas.

Selain memanjakan pecinta jam tangan dengan produk yang variatif, Flecto turut menjadi wadah kolaborasi yang mendukung pertumbuhan industri jam tangan di Indonesia, baik bagi penjual maupun pelanggan.

Selain menyediakan produk jam tangan mewah pre-owned, Flecto juga memiliki opsi produk jam tangan baru dari dealer jam tangan mewah resmi. Dengan demikian, semakin memudahkan konsumen dalam mendapatkan produk resmi secara langsung. Selain itu, kolaborasi ini juga menjadikan variasi jam tangan di Flecto lebih lengkap dengan berbagai preferensi dan harga.

“Penjual yang bergabung di Flecto akan mendapatkan akses fitur yang lengkap yang khusus disediakan untuk penjual. Nantinya, penjual bisa menjangkau lebih banyak pelanggan, mengatur ketersediaan produk, bahkan menikmati layanan finansial terbaru kami berupa pinjaman modal usaha,” tambah COO dan Co-Founder Flecto Nikolas Tjhin.

Dipaparkan saat ini, Flecto telah mencatatkan GMV lebih dari Rp10 miliar dan nilai persediaan produk mencapai lebih dari $8 juta dari 30 lebih penjual terdaftar di platformnya.

Selain Flecto, sudah ada platform marketplace niche yang khusus menggarap barang mewah, misalnya Bonavenue yang fokus pada produk fesyen, di bawah unit usaha PT Buka Mitra Indonesia; Tinkerlust: preloved luxury brand untuk fesyen perempuan; HuntStreet: preloved barang fesyen untuk laki-laki dan perempuan; dan Luxehouze yang menyediakan preloved jam tangan mewah dan produk fesyen.

Aplikasi Perpustakaan Digital “BukuAku” Resmi Hadir untuk Pembaca Muda

Lumina Education meluncurkan aplikasi perpustakaan digital BukuAku yang menyasar target pembaca muda dari usia balita hingga 14 tahun. Aplikasi ini dirancang untuk membangun ketertarikan membaca sejak usia dini.

Mengacu data Program for International Student Assessment (PISA), Indonesia termasuk dalam 10 negara dengan peringkat literasi rendah dengan posisi 62 dari 70 negara. Ini menunjukkan bahwa budaya membaca di kalangan masyarakat Indonesia masih sangat rendah.

CEO Lumina Education Stephanie Riady mengatakan bahwa kebiasaan membaca sejak dini menjadi bagian penting dalam tahapan perkembangan kognitif anak. Kemampuan literasi menjadi bekal fundamental seseorang dalam berpikir, mengolah, menerima informasi, hingga mengambil keputusan.

“Perlu pendekatan sesuai untuk menarik minat para pembaca muda sehingga kegiatan membaca menjadi sebuah kegiatan yang seru, menyenangkan, dan memancing rasa keingintahuan anak-anak menjelajahi dunia imajinasi bersama karakter seru dari buku favoritnya,” tutur Stephanie.

Tak hanya pengguna individual, BukuAku berencana untuk memperluas kemitraan dengan berbagai sekolah. Menurut COO BukuAku Digital Indonesia Catherine Mulyana, sering kali ditemui sekolah tidak menyediakan cetakan buku yang lebih banyak sehingga menyulitkan kegiatan berdiskusi dengan para murid.

“Kami tidak hanya ingin mendorong kemampuan literasi, tetapi juga kemampuan mereka untuk memahami dan mengevaluasi apa yang mereka baca,” tambah Catherine dalam acara peluncuran BukuAku, Selasa (30/5).

BukuAku memiliki koleksi ribuan buku yang telah dikurasi oleh tim pendidik dan pakar literatur dari penerbit buku lokal dan internasional, seperti Literaloka, Mizan Publishing, dan Kuark Internasional.

Fitur unggulan

Menurut Psikolog anak Samanta Eleser, membaca dapat mempercepat stimulasi anak. “Bagi anak yang belum sekolah, mereka dapat belajar memahami lewat membaca. Untuk membangun dasar literasi mereka, penting membangun ketertarikan mereka melalui fitur, seperti Read-to-me Books dan Badges Award,” tuturnya.

Untuk membuat pengalaman membaca lebih asyik, BukuAku menampilkan sejumlah fitur unggulan, mulai dari Read-to-me Books, Dictionary Look-up, Badges Award, hingga Quizzes.

Read-to-me Books memiliki fitur audio untuk membuat kegiatan membaca lebih interaktif. Setiap kata yang dibaca akan diberi tanda kotak begitu audio diputar. Kemudian, Badges Award berfungsi memotivasi anak membaca lebih banyak buku dengan pemberian digital badge. Ada juga Quizzes yang berisikan berbagai pertanyaan dari buku yang sudah dibaca untuk mengasah daya ingat anak.

BukuAku juga memanfaatkan analitik data untuk menghadirkan perpustakaan yang dapat dipersonalisasi sesuai ketertarikan pembaca. Ada tiga mode berlangganan yang ditawarkan BukuAku, yakni paket keluarga, standar, dan sekolah dengan harga mulai dari Rp39.000.

Berdasarkan laporan Statista, pendapatan dari pasar e-book Indonesia di 2023 diestimasi mencapai mencapai $39,37 juta dengan CAGR sekitar 5,46% (2023-2027). Penetrasi pasar e-book diperkirakan mencapai 5,9% di 2023 dan mencapai 7,5% di 2027.

Ringkas Amankan Pendanaan Tahap Awal Senilai 52 Miliar Rupiah

Platform yang memfasilitasi kredit untuk hunian, Ringkas, mengumumkan pendanaan tahap awal senilai $3,5 juta atau lebih dari Rp52,4 miliar dipimpin oleh East Ventures dan Crestone Venture Capital. Investor yang turut berpartisipasi dalam putaran ini termasuk 500 Global, Teja Ventures, Orvel Ventures, Hustle Fund, dan lainnya.

Sebelumnya, Ringkas telah mendapatkan pendanaan pra-awal sekitar Rp33 miliar pada Mei 2022 lalu. Pendanaan terbaru ini rencananya akan difokuskan untuk pengembangan serta perluasan jangkauan platform ke berbagai kota di Indonesia dan pasar sekunder.

Didirikan oleh Ilya Kravtsov, Leroy Pinto, Puguh Widyoko, dan Yoko Simon, Ringkas memiliki visi untuk mendemokratisasi kepemilikan rumah. Melalui platform kredit hunian yang dikembangkan, perusahaan berharap bisa  menyederhanakan proses kredit kepemilikan rumah (KPR) untuk masyarakat Indonesia.

Tidak seperti hipotek konvensional yang melibatkan proses prakualifikasi yang terfragmentasi, aplikasi manual yang panjang, dan transparansi yang terbatas, Ringkas menawarkan pendekatan yang disederhanakan. Dengan prakualifikasi real-time dan platform digital yang ramah pengguna, konsumen dapat dengan mudah mengajukan KPR ke beberapa bank secara bersamaan, memastikan kenyamanan, transparansi, dan berbagai pilihan yang dapat diandalkan.

Setelah putaran pendanaan terbaru ini, Co-founder Ringkas Ilya Kravtsov menargetkan transaksi hipotek bisa mencapai Rp3 triliun dalam 6-12 bulan ke depan. Perusahaan juga menargetkan lebih dari 100 proyek di 34 kota di seluruh Indonesia. “Putaran pendanaan terbaru ini juga akan mempercepat adopsi teknologi Ringkas di daerah-daerah yang belum terlayani di seluruh Indonesia,” tambahnya.

Co-founding Partner Crestone Venture Capital, Inanc Balci menyatakan komitmen penuh mereka sebagai modal ventura spesialis fintech pasar berkembang. “Kami berkomitmen mendukung Ringkas dalam mencapai misinya untuk membuat kepemilikan rumah menjadi lebih cepat, mudah, dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia,” ujarnya.

Perkembangan bisnis Ringkas

Ringkas dikembangkan sebagai solusi atas permasalahan kepemilikan rumah di Indonesia, khususnya tingkat penetrasi hipotek yang sangat rendah, yaitu 3,25% dari total PDB. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan India yang memiliki tingkat penetrasi hipotek sebesar 11% dari PDB, dan Amerika Serikat yang memiliki tingkat penetrasi hipotek lebih dari 50% dari PDB.

Selain itu, Indonesia menghadapi tantangan backlog perumahan yang mencapai 12,75 juta unit yang terus meningkat setiap tahunnya. Penyebab dari situasi yang menantang ini disinyalir karena 55% tenaga kerja negara lokal di Indonesia terdiri dari pengusaha kecil dan menengah, pekerja lepas, hingga individu tanpa kontrak yang pasti.

Di sini, Ringkas bertujuan untuk menjembatani kesenjangan antara jutaan pencari rumah, 12.000 pengembang properti, dan 1.200 bank dan lembaga keuangan, memungkinkan pemrosesan hipotek yang lebih cepat dan lebih terarah. Ringkas memiliki visi besar membantu 100 juta masyarakat Indonesia memfasilitasi pembelian rumah melalui KPR.

Ringkas memastikan keamanan data konsumen dengan memberikan jejak audit dan membatasi akses data ke pihak terkait yang terlibat dalam proses hipotek. Terkait hal ini, Ringkas telah menjadi operator inovasi keuangan digital yang diatur oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) sejak awal tahun 2023 dan telah memperoleh sertifikasi ISO27001 terkait privasi pelanggan dan keamanan data.

Dalam menjalankan layanannya, Ringkas tidak secara langsung menyalurkan pinjaman kepada konsumen. Perusahaan berkolaborasi dengan institusi finansial yang menyediakan pinjaman, lalu menerima fee dari setiap transaksi yang berhasil terjadi dalam platform.

Hingga saat ini, Ringkas telah mengamankan proyek perumahan bernilai sekitar Rp30 triliun melalui kemitraan dengan pengembang properti terbesar yang tersebar di 5 kota. Ringkas juga telah bermitra dengan banyak bank terkemuka di tanah air, seperti BCA, Bank Mandiri, Bank Syariah Indonesia, BRI, Bank CIMB Niaga, Bank Permata, Bank Danamon, Bank Maybank Indonesia, OCBC NISP, UOB Indonesia, Bank Panin, Bank CCB Indonesia, dan masih banyak lagi.

Selain Ringkas, ada beberapa startup yang menawarkan solusi terkait KPR. Salah satunya startup proptech IDEAL yang menawarkan produk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Secondary, menghadirkan layanan pembiayaan dan pengelolaan hipotek untuk hunian sekunder bagi calon pembeli rumah. Selain itu juga ada pengembang platform p2p lending pembiayaan properti Gradana.

Stockbit dan Fullerton Kolaborasi Mengakuisisi Perusahaan Manajemen Aset Ayers Asia

Platform wealthtech PT Stockbit Sekuritas Digital (Stockbit) dan Fullerton Fund Management Company Ltd. (Fullerton) mengumumkan kemitraan strategis untuk mengakuisisi firma manajemen investasi PT Ayers Asia Asset Management (Ayers Asia). Tidak disebutkan nilai transaksi dari aksi strategis ini.

Lewat akuisisi tersebut, kedua perusahaan akan saling berkolaborasi untuk mengembangkan dan mendistribusikan produk investasi di Indonesia yang menjadi salah satu pasar dinamis di kawasan Asia Tenggara.

Co-Founder dan CEO Stockbit Sigit Kouwagam menilai, Fullerton memiliki rekam bisnis yang kuat untuk memberikan solusi yang menguntungkan bagi investor di Indonesia. “Kami senang bermitra dengan Fullerton dengan ekspertis dan fokus mendalam di bidang investasi dan manajemen risiko,” tuturnya dalam keterangan resmi.

Sementara, CEO Fullerton Fund Management Jenny Sofian mengaku bersemangat untuk memperluas pasarnya ke Indonesia melalui Stockbit. “Ambisi mereka mengembangkan solusi investasi yang dapat dijangkau lebih luas, melengkapi komitmen kami dalam menawarkan layanan yang sesuai dengan kebutuhan pasar yang dinamis ini,” tuturnya.

Sebelumnya, Stockbit mengakuisisi platform marketplace reksa dana Bibit pada 2019. Akuisisi dilakukan untuk menangkap potensi investor reksa dana dari semua kalangan, terutama milenial.

Pertumbuhan investor

Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor pasar modal di Indonesia tumbuh sebesar 38% (YoY) menjadi 10,3 juta pada tahun lalu dibandingkan sebelumnya 7,49 juta investor di 2021. Peningkatan tersebut didorong oleh semakin mudahnya investor dalam berinvestasi.

Dalam keterangan terpisah, sebelumnya Direktur Utama Uriep Budhi Prasetyo sempat mengatakan bahwa pencapaian tersebut menandakan bahwa investor lokal semakin sadar pentingnya investasi pasar modal.

“Pencapaian ini menjadi kabar baik, terlebih jumlah investor ini didominasi oleh investor lokal. Kami harap dominasi ini dapat memberikan ketahanan bagi pasar modal Indonesia apabila diterpa isu global,” ujarnya tahun lalu.

Apabila dirinci, jumlah investor reksa dana menyumbang porsi terbesar 9,3 juta atau naik 36% (YoY), di mana 80% adalah investor dari selling agent fintech dan 99% investor lokal. Dari jumlah tersebut, investor reksa dana pasar uang (RDPU) mendominasi dengan 2,47 juta, diikuti reksa dana pendapatan tetap (RDPT) dengan jumlah investor 934.000.

Application Information Will Show Up Here

East Ventures Pimpin Investasi ke Startup Mikrobioma Asal Singapura AMILI

East Ventures memimpin investasi ke AMILI, startup asal Singapura yang diklaim sebagai pengobatan presisi mikrobioma usus pertama dan satu-satunya di Asia Tenggara. Tidak disebutkan nominal pendanaan yang diberikan.

Dalam keterangan resminya, investasi ini disebut akan memperkuat modal AMILI usai mengantongi pendanaan seri A pada Juni 2022. Rencananya, AMILI akan memperluas operasional bisnisnya ke Indonesia dengan fokus utama menangani masalah kesehatan usus yang disesuaikan dengan kondisi pasar Indonesia.

AMILI didirikan pada 2019 oleh Dr. Jeremy Lim (CEO), Drs. David Ong, dan Jonathan Lee. Ketiganya tercatat pernah memimpin transplantasi mikrobioma usus di National University Hospital pada 2014 sekaligus yang pertama di kawasan Asia Tenggara.

“Pendanaan ini memungkinkan para dokter dan profesional kesehatan lain untuk menghadirkan manfaat bagi para pasien melalui mikrobioma. Selain obat-obatan, mikrobioma berperan penting pada teknologi pangan dan pertanian. Kami harap dapat menghadirkan inovasi di sektor ini, khususnya berkontribusi pada penciptaan makanan yang menunjang kesehatan serta mengatasi stunting dan malnutrisi,” kata Co-Founder dan CEO AMILI Dr. Jeremy Lim.

Co-Founder dan Managing Partner East Ventures Willson Cuaca juga menambahkan bahwa investasi ini dapat memajukan pengobatan presisi serta kesehatan dan nutrisi dengan memanfaatkan potensi mikrobioma usus. “Dengan melakukan studi lokal dan memahami seluk-beluk mikrobioma usus Asia, kita dapat menemukan wawasan dan mengembangkan intervensi kesehatan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan tantangan populasi Asia.”

Hal ini karena masyarakat di Asia memiliki karakteristik unik mikrobioma usus yang sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor lokal dan regional, seperti pola makan, gaya hidup, dan lingkungan. Maka itu, penelitian, penemuan, dan penerapan penting dilakukan secara lokal di kawasan ini.

Sebelumnya, East Ventures juga memberikan investasi ke Nusantics sejak 2020, startup asal Indonesia yang mendorong penelitian mikrobioma. Nusantics saat ini disebut sebagai startup pengembang teknologi genom pertama dan satu-satunya di Indonesia.

Mengenal AMILI dan mikrobioma

Dengan perkembangan dan penemuan ilmiah terbaru, mikrobioma usus diyakini dapat menjadi garis depan bagi kesehatan manusia berikutnya. Selain itu, penggunaan mikrobioma usus memungkinkan perawatan kesehatan yang dapat dipersonalisasi.

Mikrobioma usus diketahui terdiri dari triliunan bakteri, virus, dan jamur yang hidup di saluran pencernaan dan memainkan peran kunci dalam hampir setiap aspek kesehatan manusia, termasuk pencernaan, fungsi kekebalan tubuh, kesehatan mental, dan pencegahan penyakit.

Saat ini, AMILI menawarkan layanan sequencing mikrobioma usus untuk membantu tenaga kesehatan profesional meningkatkan pengobatan pasien dan formulasi probiotik yang dirancang khusus untuk konsumen Asia.

Ada tiga aset inti yang dimiliki AMILI, yaitu basis data mikrobioma multi-etnis Asia, bank mikrobioma dengan sampel yang disimpan untuk analisis metagenomik dan metabolomik, serta perangkat alat analisis, jaringan informatika, dan mesin pencari AMILI PRIME. Aset-aset ini memungkinkan AMILI untuk mendorong penelitian kesehatan usus dan solusi inovatif.

AMILI menyebut sebagai satu-satunya bank transplantasi mikrobioma di Asia Tenggara. Tahun lalu, AMILI juga mengembangkan bubuk prebiotik berkelanjutan dengan mendaur ulang batang kangkung yang tidak terpakai. 

Evermos Bukukan Pendanaan Rp584 Miliar, Perkuat Kehadiran di Kota Tier-2 dan 3

Setelah mengantongi pendanaan seri B senilai $30 juta tahun 2021 lalu, startup social commerce Evermos kembali merampungkan pendanaan seri C senilai $39 juta atau setara 584 miliar Rupiah. Putaran pendanaan ini dipimpin International Finance Corporation (IFC).

Investor lainnya yang terlibat di antaranya Jungle Ventures, Shunwei Capital, UOB Venture Management, dan Telkomsel Mitra Inovasi. Putaran pendanaan ini juga melibatkan investor mitra baru seperti SWC Global, Endeavour Catalyst, dan Uni-President Asset Holdings.

Selanjutnya Evermos akan menggunakan dana segar untuk memperkuat jaringan reseller dengan memperdalam penetrasi di pulau Jawa dan melakukan ekspansi ke Sumatera, agar bisa mempercepat brand menjangkau lebih banyak lagi kota tier 2 dan tier 3.

Memberdayakan para reseller

Selain mengembangkan jaringan reseller-nya, Evermos akan terus memberdayakan keterampilan pengecer untuk memperluas pelanggan mereka melalui iklan digital. Perusahaan mencatat penjualan 18x lebih tinggi untuk reseller yang memanfaatkan digital tools, dibandingkan dengan yang mengandalkan jaringan pribadi saja. Evermos rencananya juga akan menerapkan teknologi yang didukung oleh AI.

“Kami tetap berpegang pada komitmen kami untuk mendukung brand lokal sejak hari pertama. Dalam proses memecahkan masalah logistik yang dihadapi brand Indonesia akibat tantangan geografis dan ekonomi yang unik di negara ini, kami menyadari brand menghadapi berbagai tantangan selain distribusi. Oleh karena itu, kami akan terus memanfaatkan inovasi untuk menghubungkan brand lokal dan pelanggan di kota-kota tingkat rendah dengan lebih efisien,” kata Co-founder & CEO of Evermos Ghufron Mustaqim.

Ditambahkan olehnya, prestasi ini mencerminkan kepercayaan investor Evermos dalam menjalankan misi dan dedikasi mereka untuk memberdayakan komunitas, dengan memberikan sumber pendapatan yang berkelanjutan dan fleksibel melalui jaringan distribusi terhubung dan layanan commerce Evermos.

Sejak awal berdirinya, mereka telah berkomitmen untuk mengatasi tantangan logistik, dengan tujuan memastikan adanya kesempatan yang adil bagi seluruh masyarakat Indonesia, tanpa memandang lokasi geografis, tingkat pendapatan, atau gender.

Ini termasuk menjalin hubungan langsung dengan brand lokal untuk mendekatkan mereka dengan konsumen dan menawarkan solusi komprehensif untuk kebutuhan perdagangan khusus setiap brand. Dengan bergabung ke dalam ekosistem Evermos, brand dapat memanfaatkan 500 kota.

Didirikan pada bulan November 2018 oleh Ghufron Mustaqim, Arip Tirta, Iqbal Muslimin, dan Ilham Taufiq, Evermos mengklaim telah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Sejak pandemi, bisnis mereka telah menunjukan pertumbuhan GMV sebesar 17x lipat dari tahun keuangan 2020 hingga 2022. Tercatat sebanyak 160 ribu reseller yang melakukan transaksi setiap bulannya per Januari 2023.

Produk yang disediakan kebanyakan adalah komoditas busana muslim, produk kesehatan/kecantikan halal, makanan dan minuman, dan lain-lain — sebagian besar mengutamakan produk bernuansa halal. Namun Ghufron menegaskan, tersedia juga kategori fesyen, home & living, herbal & health. Menjadikan produk mereka inklusif untuk semua.

“Investasi kami di Evermos tidak hanya akan mendorong kemakmuran bersama, inklusi keuangan dan digital, tetapi juga akan memberikan kontribusi signifikan dalam memajukan ekonomi digital yang terus berkembang pesat di Indonesia,” kata Country Manajer IFC untuk Indonesia dan Timor-Leste, Randall Riopelle.

Application Information Will Show Up Here