Rencana Bisnis Platform Ride-Sharing SWOOP Setelah Debut di Jakarta

Meluncur di Jakarta akhir tahun 2021, penyedia layanan transportasi alternatif berbasis ride-sharing SWOOP, saat ini telah menambah rute perjalanan mereka di beberapa lokasi.

Kepada DailySocial.id, Co-Founder & Direktur SWOOP Lim Wee Meng mengungkapkan, SWOOP ingin menjadi opsi kepada pekerja hingga mahasiswa, yang membutuhkan transportasi untuk bisa mengantar mereka mulai dari rumah hingga lokasi tertentu.

“Misi kami ingin mengatasi masalah yang ada di ekosistem transportasi di negara berkembang. Dimulai dari Jakarta, karena kami melihat persoalan di jalan saat ini. Di sisi lain kami melihat banyak mitra yang ingin menjalin kolaborasi strategis saat ini,” kata Wee Meng.

Terdapat beberapa poin penting yang menjadi fokus dari Swoop. Di antaranya adalah persoalan keamanan. Mereka berkomitmen untuk menjamin keamanan di dua sisi, yakni penumpang dan pengemudi. Misalnya dengan ketersediaan Emergency Button untuk kedua belah pihak di aplikasi masing-masing.

SWOOP juga ingin memberikan kemudahan bagi penumpang saat melakukan perjalanan pulang-pergi, dengan memberikan tempat penjemputan dan pengantaran langsung ke tujuan. Melalui aplikasi, juga bisa dilihat secara langsung lokasi kendaraan untuk memudahkan mereka melakukan persiapan.

“Berbeda dengan layanan ride-hailing pada umumnya, SWOOP memiliki efek sosial yang dibesarkan oleh pengguna. Serupa dengan layanan yang ditawarkan oleh taksi, namun kami memberikan pilihan harga yang lebih terjangkau mulai dari Rp10 ribu,” kata Co-Founder SWOOP Michael Geric.

Perbedaan lain yang dimiliki oleh SWOOP dibandingkan dengan platform ride-hailing, mereka secara khusus menyediakan transportasi untuk kendaraan kapasitas besar. Bukan hanya 2 sampai 4 seater, namun sampai 19 hingga 20 seater.

Menurut mereka, saat ini banyak pemilik kendaraan yang mengeluhkan minimnya pemesanan saat hari kerja dan hanya banyak saat akhir pekan saja. Melihat opsi yang ditawarkan oleh SWOOP, menjadi ideal bagi mereka untuk bermitra guna memenuhi kuota penyewaan kendaraan.

Saat ini SWOOP telah mengantongi dana segar dari sejumlah investor strategis. Namun mereka enggan untuk menyebutkan siapa investor yang telah memberikan investasi. Untuk bisa menambah jumlah penumpang dan merekrut mitra, tahun ini perusahaan memiliki rencana untuk melakukan penggalangan dana lanjutan.

Perluas kolaborasi

Bagi pengguna yang ingin memesan layanan transportasi SWOOP, bisa langsung mengunduh dan melakukan pemesanan lewat aplikasi. Nantinya mereka bisa menentukan tempat penjemputan, jam penjemputan, hingga lokasi yang ingin dituju.

Saat ini rute yang ditawarkan oleh di antaranya seputar SCBD, Kuningan, Monas, Bekasi, Tangerang, Bogor, Depok, Cibubur, dan Bintaro. Ke depanya menyesuaikan permintaan dari pengguna mereka, akan ditambah rute baru yang kemudian bisa dikustomisasi.

Untuk menambah akses kepada penumpang, SWOOP juga telah menjalin kerja sama strategis dengan MRTJ. Kolaborasi ini dilakukan demi mendukung terlaksananya integrasi transportasi yang tepat bagi para komuter. Kehadiran SWOOP didasari oleh visi perusahaan dalam bertindak sebagai aggregator dalam menjembatani ketersediaan dan kebutuhan pilihan transportasi yang lebih nyaman, dan hemat bagi para komuter di area Jabodetabek dan sekitarnya.

“Kami sangat mengapresiasi dan bangga dapat bekerja sama dengan PT MRT Jakarta (Perseroda). Kolaborasi dengan MRT Jakarta merupakan langkah awal untuk mewujudkan misi kami dengan menyediakan kapabilitas transportasi yang lebih pintar, aman dan efisien,” kata Wee Meng.

Selain dengan PT MRT Jakart, SWOOP juga telah bekerja sama dengan beberapa mitra strategis lainnya dari berbagai latar belakang industri, mulai dari transportasi, developer pemukiman, hospitality, sekolah hingga jaringan ritel lokal.

Application Information Will Show Up Here

Startup Insurtech Rey Umumkan Pendanaan 63 Miliar Rupiah

Startup insurtech Rey Assurance mengumumkan pendanaan baru sebesar $4,2 juta (lebih dari 63 miliar Rupiah) dipimpin oleh Trans-Pacific Technology Fund (TPTF), Genesia Ventures, dan PT Reycom Document Solusi (RDS).

TPTF merupakan investor pra-awal Rey yang menyuntik dana sebesar $1 juta pada September 2021. Bersamaan dengan itu, perusahaan juga merilis fitur pendukung untuk kartu keanggotaan dinamai ReyCare, ReyCard, dan ReyFit.

Dalam keterangan resminya, Co-founder & CEO Rey Evan Wijaya Tanotogono menjelaskan, perusahaannya membawa misi ingin mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat dan terproteksi. Maka dari itu, Rey membuka akses seluas-luasnya terhadap asuransi kesehatan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan biaya terjangkau demi mendapatkan layanan kesehatan yang lebih baik.

“Hal ini lantaran, penetrasi asuransi di negara ini masih rendah dan layanan kesehatan yang ada masih terkonsentrasi di wilayah tertentu,” ucapnya.

Produk baru

Dalam pembaruan terkini, Rey menambahkan produk proteksi baru, yakni ReyCare, ReyCard, dan ReyFit untuk melengkapi kartu proteksi kesehatan yang sudah diluncurkan sejak awal, meliputi manfaat rawat jalan dan rawat inap.

ReCare merupakan fitur yang melayani anggota untuk mengakses seluruh layanan kesehatan, mulai dari chat dokter sepuasnya untuk mendapatkan triase dan tindakan lanjutan yang sesuai, penebusan resep online, pembuatan janji dengan dokter, hingga proses pembayaran di rumah sakit. Semuanya dilakukan tanpa biaya tambahan, dilakukan secara digital melalui aplikasi, dan dibantu oleh tim Rey.

Dengan menggunakan fitur chat dokter yang disediakan, para pengguna segera mendapatkan diagnosis awal yang dapat dilanjutkan dengan pemberian resep obat oleh dokter yang ada dalam tim ReyCare. Seluruh dokter dalam tim ReyCare telah dipastikan memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktik (SIP) serta melaksanakan konsultasi berdasarkan SOP yang sesuai dengan kaidah kedokteran.

Resep dokter pun dapat ditebus langsung melalui aplikasi untuk untuk dikirim maupun diambil sendiri. Semuanya sesuai preferensi dan kenyamanan anggota. Jika diberikan rekomendasi untuk menemui dokter secara tatap muka, maka tim ReyCare akan membantu proses pemilihan rumah sakit atau dokter yang diinginkan oleh anggota sampai membuat janji temu.

Berikutnya ReyCard, berupa kartu debit berbasis jaringan GPN yang dapat digunakan sebagai metode pembayaran cashless di faskes manapun di seluruh Indonesia. Kemudian, ReyFit, untuk memotivasi anggota menjalankan hidup lebih sehat, salah satunya dengan target harian yang dapat dilacak untuk jumlah langkah kaki dan tingkat hidrasi.

Menariknya, ReyFit tidak hanya diperuntukkan untuk anggota Rey tapi juga pengguna aplikasi yang belum menjadi anggota. Jika pengguna memenuhi milestone kesehatan akan diberikan berbagai hadiah melalui ReyCoin.

Ekosistem Rey

Sejak awal berdiri, Rey membawa pendekatan baru dengan mengambil model berlangganan untuk mengubah perspektif masyarakat saat membeli produk asuransi. Dalam kartu keanggotaan, pengguna dapat memilih produk proteksi kesehatan yang sesuai dengan biaya terjangkau, layaknya mengakses layanan streaming musik dan hiburan.

Produk proteksi ini telah dilengkapi dengan fitur-fitur ekosistem kesehatan, sehingga Rey hadir sebagai one-stop solution yang melindungi sekaligus melayani kebutuhan kesehatan para anggotanya. Proteksi kesehatan yang dapat diakses melalui Rey saat ini mencakup rawat jalan dan rawat inap.

Saat pertama kali menjadi anggota, maka membership-nya sudah mencakup manfaat rawat jalan yang disediakan dari polis Rey Outpatient Care dan dilengkapi dengan fitur-fitur utama Rey, yaitu ReyCare, ReyCard, dan ReyFit. Semuanya dapat diperoleh dengan harga langganan mulai dari Rp35 ribu per bulan.

Polis Rey Outpatient Care juga menanggung biaya medis apabila anggota diharuskan berobat offline, termasuk konsultasi dokter umum dan dokter spesialis, pemeriksaan laboratorium, tebus resep obat lewat aplikasi, rawat jalan darurat akibat kecelakaan. Apabila anggota ingin menambahkan dengan rawat inap, harganya terjangkau dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

Rey menawarkan tiga cakupan rawat inap. Adapun yang paling komprehensif, Rey Complete Care, meng-cover semua kondisi kesehatan selama tidak masuk ke dalam pengecualian. Rey Complete Care memberikan pertanggungan biaya medis rawat inap hingga batas limit tahunan Rp1 miliar, perawatan kamar 1 tempat tidur di Indonesia dan Malaysia. Semuanya sesuai tagihan atau as charge.

Tambahan polis rawat inap Rey Complete Care dapat diperoleh anggota, mulai dari Rp105 ribu per bulan. Apabila anggota menginginkan perlindungan yang lebih terjangkau, Rey menyediakan Rey Accident & Infection Care, yaitu asuransi rawat inap yang mengcover risiko cedera akibat kecelakaan serta 16 penyakit menular.

Lalu, Polis Rey Accident & Infection Care dimulai dari Rp95 ribu per bulan. Kemudian, Rey Critical Care yang mencakup 9 risiko penyakit kritis, termasuk kanker, serangan jantung, stroke, hingga gagal ginjal. Produk ini dapat diperoleh mulai dari Rp10 ribu per bulan.

“Dengan pendekatan digital first secara operasional maupun distribusi akses produk, Rey dapat memberikan premi yang lebih terjangkau kepada pengguna. Hal ini juga diperkuat oleh optimalisasi layanan kesehatan yang terintegrasi. Selain itu, dengan pendekatan ini, kami juga dapat menyajikan informasi yang lebih efisien dan straightforward sehingga masing-masing calon member mendapatkan kebebasan untuk menelaah, memilih, dan membeli produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka semudah mengakses dari gadget masing-masing,” ujar Evan.

Proses pembayaran premi keanggotaan pun sangat mudah, yakni setelah proses pengisian data dilengkapi, calon Member dapat memilih metode membership secara bulanan atau tahunan menggunakan kartu kredit, e-wallet (OVO, DANA, Shopee), atau transfer Virtual Account (VA).

Tidak hanya permudah proses pembelian, perusahaan juga mengedepankan kemudahan saat klaim. Evan menjelaskan, proses klaim sepenuhnya dilakukan tanpa kertas (paperless) untuk rawat inap dan rawat jalan. Kemudian, proses klaim dapat dilakukan hanya dengan mengunggah foto dokumen medis yang diperlukan melalui aplikasi Rey.

Kedua, saat anggota mengalami perawatan, segala proses mulai dari pre-admisi, admisi, hingga discharge akan ditemani oleh tim ReyCare. Untuk proses pre-admisi, anggota dapat menghubungi tim ReyCare melalui chat yang tersedia pada aplikasi Rey. Tujuannya agar segala proses dapat dipersiapkan lebih awal oleh tim ReyCare sehingga tidak ada lagi proses menunggu berjam-jam di rumah sakit karena kurangnya koordinasi antara rumah sakit dengan pihak asuransi.

Ketiga, anggota juga dibekali dengan ReyCard, yaitu kartu pembayaran cashless yang dapat digunakan di rumah sakit dan penyedia kesehatan mana pun di seluruh Indonesia. ReyCard dapat digunakan pada mesin EDC mana pun bertanda GPN, layaknya kartu kredit atau debit biasa ketika melakukan pembayaran. Dengan ReyCard, anggota tidak perlu lagi merasa terbatas pada jaringan rumah sakit rekanan saja.

“Penyederhanaan dan digitalisasi proses klaim merupakan salah satu fokus kami di Rey karena mengetahui betapa rumitnya proses ini yang terjadi pada kondisi offline. Namun untuk memastikan kenyamanan penggunaan layanan para Member, kami tetap memberlakukan human-assisted digital process dengan tim ReyCare yang siap membantu di setiap proses klaim.”

Evan juga menuturkan bahwa saat ini Rey memperoleh sertifikasi ISO/IEC 27001:2013 untuk cakupan Sistem Manajemen Informasi dalam penyediaan asuransi digital yang terintegrasi dengan ekosistem kesehatan. “Pencapaian ini kami peroleh dalam waktu kurang dari satu tahun sejak kami berdiri. Harapannya, member Rey dapat lebih percaya karena data pribadi, data kesehatan, dan data telekonsultasi yang ada pada platform Rey dikelola sesuai dengan standar yang semestinya,” pungkas dia.

MyRobin Rampungkan Putaran Pendanaan Pra-Seri A

Platform pekerja kerah biru MyRobin mengatakan telah membukukan pendanaan pra-seri A. Tidak disebutkan nominal investasi yang diterima, namun dikatakan bahwa penggalangan dana ini sejatinya sudah dirampungkan sejak akhir 2021.

Adapun investor yang terlibat pada putaran ini di antaranya Accion Venture Lab, Vulpes Ventures, dan sejumlah lainnya. Sementara investor mereka sebelumnya seperti Antler dan SOSV juga turut terlibat.

Co-Founder & CEO MyRobin Siddharth Kumar mengatakan, platform seperti MyRobin saat ini menjadi relevan dan dibutuhkan oleh pekerja kerah biru untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang tepat. Selain memberikan peluang kerja, platform tersebut juga memberikan edukasi dan pelatihan yang tepat kepada pengguna yang tergabung.

Saat ini MyRobin telah memiliki komunitas pekerja yang berjumlah lebih dari 2 juta orang yang tersebar di 100 kota di Indonesia. Mereka mencatat, 95% di antaranya berada dalam grup usia 18-35 tahun dan lulusan SMA/SMK serta pekerja yang memiliki skill. Secara keseluruhan sudah lebih dari 100 perusahaan yang telah dilayani oleh MyRobin.

Saat ini mereka telah melayani bisnis di kota tier 1 dan 2 seperti Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Makassar, Medan dan beberapa kota lainnya di Kalimantan, Sumatera dan Pulau Jawa. MyRobin juga ingin terus memperluas wilayah layanan mereka secara pesat hingga ke kota-kota yang lebih kecil.

“Model bisnis dan strategi monetisasi yang kami lancarkan adalah menagih perusahaan management fee. Dihitung di atas total biaya tenaga kerja. Tidak ada yang dipotong dari upah mitra kami,” kata Siddharth.

Platform yang menawarkan layanan serupa di antaranya adalah Byru.id, Lumina, Pintarnya, Sampingan, dan AdaKerja.

Fokus BYRU.ID Tingkatkan Jenjang Karier Pekerja Kerah Biru

Masih rendahnya kompetensi dan penghasilan pekerja kerah biru mempengaruhi peluang mereka untuk mendapatkan peningkatan jenjang karier. Berdasarkan catatan BPS, per 2019 rata-rata upah pekerja sektor informal di Indonesia hanya mencapai Rp1,816 juta per bulan. Upah nominal harian buruh tani nasional sebesar Rp53.604 per hari. Kemudian, upah nominal harian buruh bangunan Rp88.442 per hari.

Umumnya pekerja informal memiliki latar belakang pendidikan rendah. International Labour Organization (ILO) pada 2010 menyebutkan, pekerja informal sebagai “pekerja rentan”. Umumnya mereka tidak mendapatkan hak dasar seperti jaminan kecelakaan kerja, jaminan kesehatan, jam kerja yang layak, atau tunjangan lainnya.

Melihat isu dan peluang tersebut, startup yang menyasar kepada pekerja kelar biru BYRU.id meluncur bulan Maret 2022 ini. Visinya ingin menghasilkan pekerja biru yang berkualitas dan bernilai.

Kepada DailySocial.id, Founder & CEO BYRU.id Nathaniel Nugroho Liman mengungkapkan, platform yang dikembangkan bukan hanya membantu perekrut mendapatkan pekerja kerah biru yang relevan, namun membantu membantu pekerja itu sendiri dalam meningkatkan kompetensi dan keahlian melalui BYRU.id Academy.

Benefit yang kami berikan lebih kepada career path. Ketika mereka bergabung dengan kami, akan lebih terekspos dengan pekerjaan yang lebih layak. Apalagi setelah mengikuti akademi yang kami hadirkan,” kata Nathaniel.

Berbeda dengan platform blue collar lainnya, BYRU.id akan memberikan rekomendasi secara langsung kepada pengguna secara otomatis, setelah mereka melakukan pendaftaran di platform. Saat ini mereka mengklaim telah memiliki sekitar 3500 pekerja dan 4 perusahaan yang telah menjalin kerja sama strategis.

Para pekerja tersebut sekitar 97% tersebar di Jabodetabek, namun ada juga di antara mereka yang berada di Bali, Medan, Semarang, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya.

“Kami memiliki cita-cita untuk menjadi layanan pekerja nasional dengan beragam kebutuhan para pekerja kerah biru dengan mudah,” kata Nathaniel.

Platform yang menawarkan layanan serupa di antaranya adalah MyRobin, Lumina, Pintarnya, Sampingan, dan AdaKerja.

Targetkan perusahaan outsourcing

Untuk strategi monetisasi, BYRU.id mengenakan biaya kepada perusahaan yang membutuhkan pekerja. Mereka turut menyasar perusahaan outsourcing hingga UMKM yang membutuhkan talenta.

Menjadi menarik untuk dilihat lebih mendalam karena ternyata masih belum banyak perusahaan outsourcing yang dilengkapi oleh teknologi atau sistem terpadu untuk melakukan pengontrolan dan manajemen. Dengan teknologi yang dimiliki BYRU.id yaitu HRIS (Human Resources Information System), perusahaan kini bisa melihat kinerja pekerja, mengawasi absensi, hingga memberikan slip gaji secara mudah.

“Bukan hanya untuk perusahaan, HRIS tersebut juga bisa kami manfaatkan untuk mengelola data para pekerja yang masuk. Dengan adanya HRIS semua bisa diverifikasi mulai dari pekerja secara harian hingga kedisiplinan dari pekerja tersebut,” kata Natahniel.

Ditambahkan olehnya, saat ini ada sekitar 890 perusahaan outsourcing di Indonesia, namun hanya sekitar 10 perusahaan saja yang telah memiliki sistem yang terpadu. Dengan pilihan earned wage access (EWA) dan HRIS yang dimiliki, diharapkan bisa membantu mereka untuk mengadopsi teknologi.

Sejak awal meluncur BYRU.id telah mengantongi pendanaan dari Asiantrust Capital. Tidak disebutkan berapa nilai investasi yang mereka terima. Saat ini untuk bisa mengakuisisi lebih banyak pengguna dan melakukan kegiatan kampanye perusahaan, perusahaan berencana untuk melakukan penggalangan dana putaran awal tahun ini. Targetnya akhir tahun 2022 mendatang, dana segar tersebut sudah bisa mereka kantongi.

“Kita masih membangun traksi sebanyak-banyaknya karena runway yang kita miliki masih cukup. Kerja sama strategis juga makin banyak kita lakukan dengan SMA hingga perusahaan,” kata Nathaniel.

Astra dan WeLab Pertajam Komitmen Membawa Bank Jasa Jakarta Bertransformasi Digital

PT Astra International Tbk (IDX: ASII) mengumumkan akuisisinya terhadap PT Bank Jasa Jakarta (BJJ). Dalam penandatanganan Shares Subscription Agreement (SSA), Astra melalui PT Sedaya Multi Investama mencaplok 1,138 juta lembar saham atau sekitar 49,56% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Astra menggelontorkan sebesar Rp3,87 miliar pada transaksi ini. Adapun, kesepakatan ini telah diteken pada 1 Juli 2022.

Corporate Secretary Gita Tiffani Boer mengatakan transaksi tersebut bertujuan sebagai pengembangan usaha dan investasi Sedaya Multi Investama.

Selain itu, perusahaan juga mengumumkan bahwa Welab Sky Limited (WeLab) selaku salah satu pemegang saham Bank Jasa, juga akan menambah kepemilikan sahamnya di sana. Usai penyelesaian transaksi, WeLab akan mengantongi 49,56% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor di Bank Jasa Jakarta.

Pada Desember 2021, WeLab diketahui sudah menggenggam 24% saham Bank Jasa Jakarta. Aksi korporasi ini memperkuat komitmen mereka dalam membangun dan mengoperasikan bank digital. Mengingat potensinya masih besar, termasuk untuk menjangkau kalangan unbankable.

Dalam laporan yang dipublikasi oleh DSInnovate bertajuk “The Rise of Digital Banking in Indonesia“, disebutkan bahwa ukuran pasar bank digital, secara global nilainya diperkirakan sudah mencapai $12,1 miliar pada 2020 dan akan bertumbuh hingga $30,1 miliar di 2026 dengan CAGR 15.7%.

Menurut OJK, indeks inklusi keuangan di Indonesia mencapai 76,19% pada 2019. Selain itu, adopsi produk perbankan terus meningkat dari tahun ke tahun. Hingga 2020, tercatat 351,7 juta rekening terdaftar di 110 bank (96 bank konvensional, 14 bank syariah). Sementara di Indonesia saat ini sudah ada 12 aplikasi bank digital yang bisa digunakan masyarakat.

Daftar bank digital dan calon bank digital di Indonesia. Sumber: Laporan DSInnovate

Relasi bisnis Astra dan WeLab

Relasi bisnis Astra dengan Welab telah terjalin sejak tahun 2018 ketika kedua perusahaan membentuk usaha patungan (joint venture) yang bergerak di bidang fintech lending, Astra WeLab Digital Arta. Dalam kesempatan yang sama, perusahaan juga merilis aplikasi Maucash, menawarkan dua produk pinjaman, Maucepat dan Mauringan.

WeLab merupakan startup p2p lending yang beroperasi di tiga negara melalui tujuh merek produk keuangan, di antaranya WeLend dan WeLab Bank di Hong Kong; WeLab Digital, Taoxinji, Wallet Gugu, dan Tianmian Tech di Tiongkok; serta Maucash di Indonesia.

WeLab Bank tercatat telah memiliki 50 juta pengguna dan menyalurkan pinjaman lebih dari $10 miliar. Sementara, WeLab mengantongi 150 ribu pengguna digital banking di Hong Kong.

Sementara, Bank Jasa Jakarta merupakan bank ritel yang menawarkan produk simpanan, pinjaman, dan layanan perbankan. BJJ memiliki 11 kantor cabang pembantu dan tiga kantor kas dengan jaringan ATM tergabung dalam jaringan Prima di seluruh kota besar Indonesia.

Perkuat ekosistem produk digital Astra

Grup Astra mulai melakukan transformasi digital sejak beberapa tahun lalu. Transformasi ini menggunakan tiga strategi utama, yakni memodernisasi core business, menciptakan sumber pendapatan baru yang inovatif, dan berinvestasi pada produk di ekosistem digital. Beberapa produk digital yang sudah masuk dalam ekosistem produk digital Astra termasuk CariParkir, Sejalan, Movic, SEVA dan mo88i .

Di sepanjang 2021, Astra semakin gencar memperkuat ekosistem produk digitalnya. Pada kuartal pertama 2021, anak usaha Astra Financial meluncurkan aplikasi Moxa alias Mobile Experience by Astra Financial. Perusahaan juga telah meluncurkan AstraPay yang sudah dapat digunakan di ekosistem Grup Astra. Berikut rincian produk digital yang sudah masuk dalam ekosistem Astra.

Produk Kategori Grup
AstraPay Fintech Astra Financial
Moxa Fintech Astra Financial
Maucash Fintech Astra Welab Digital Arta
mo88i Marketplace (mobil bekas) Serasi Autoraya (Mobil88)
CariParkir Transportation (navigation) Astra Digital
Seva.id Marketplace (mobil baru dan bekas) Astra Digital
Movic Transportation (car rental) Astra Digital
Sejalan Transportation (ride-sharing) Astra Digital

East Ventures Kembali Pimpin Pendanaan Seri A Startup SaaS Logistik McEasy

Startup SaaS untuk operator logistik dan pelacakan kendaraan McEasy mengumumkan perolehan pendanaan seri A senilai $6,5 juta (setara 97 miliar Rupiah) yang dipimpin oleh East Ventures, investor sebelumnya yang memimpin putaran tahap awal pada September 2021.

Perusahaan akan memanfaatkan dana segar untuk meningkatkan teknologi inovasi, mengembangkan produk yang memberikan nilai tambah bagi konsumen (product-market fit) dan meningkatkan eksistensi di kota lapis dua dan tiga.

Dalam keterangan resmi yang disampaikan hari ini (5/7), Co-founder McEasy Raymond Sutjiono menuturkan, lebih dari 85% bisnis di sektor transportasi dan rantai pasok mengandalkan kertas dan pena dalam menjalankan operasi mereka. Rendahnya kesadaran di tengah kalangan pemilik usaha kecil dan menengah akan teknologi untuk meningkatkan efisiensi logistik, menandakan masih banyak pemilik usaha bertahan dengan proses manual yang pastinya memakan waktu.

Dia melanjutkan, dalam mengatasi tantangan sehari-hari, di antaranya mengelola sopir dan pengeluarannya, mengatur konsumsi bahan bakar, dan mengoptimasi rute, dapat memakan waktu hingga dua kali lebih lama.

“Karenanya, pendanaan ini kami alokasikan untuk mengembangkan teknologi membantu para business owner meningkatkan efisiensi. Penggunaan teknologi dapat meningkatkan efisiensi pengiriman dan menghemat biaya operasional hingga 30%,” ungkap Raymond.

Co-founder McEasy Hendrik Ekowaluyo turut menambahkan, East Ventures adalah investor yang menyadari potensi McEasy dalam memberikan dampak positif bagi ekosistem rantai pasok Indonesia.

“Selain melayani perusahaan besar, kami juga fokus memberikan dukungan teknologi kepada mitra UKM. Mereka adalah tulang punggung perekonomian kita, dan potensi sektor ini sungguh tidak terbatas – sekitar 900.000 unit dan lebih dari lima juta unit mobil angkutan komersial,” kata dia.

Pencapaian McEasy

Startup yang dirintis sejak 2017 ini mengklaim telah tumbuh lebih dari 12x lipat selama 18 bulan terakhir. Perusahaan kini menjadi solusi transportasi dan rantai pasok yang andal bagi lebih dari 200 perusahaan, termasuk Cleo Pure Water, KMDI Logistics, MGM Bosco Logistics, Rosalia Indah, dan Tanto Intim Line.

Solusi yang dikembangkan perusahaan berguna bagi penyedia jasa logistik, termasuk bus penumpang, jasa pengiriman barang, hingga kendaraan berpendingin untuk pengiriman komoditi dengan temperatur tertentu seperti farmasi, daging, makanan laut, produk susu, dan makan beku.

McEasy memiliki tiga pilar utama untuk memecahkan tantangan di sektor ini: 1) Mobility Softwareas-a-Service guna mendigitalkan kendaraan dan memungkinkan pelacakan real-time; 2) Solusi vertikal untuk meningkatkan efisiensi dan proses bisnis mitranya; dan 3) Ekosistem Open-API guna mengintegrasi pelaku sektor transportasi dan rantai pasok.

Produk unggulan McEasy adalah Vehicle Smart Management System (solusi digital pelacak pintar untuk membantu operasi logistik dan pelacakan lokasi kendaraan secara real-time), Transportation Management System (perangkat lunak terintegrasi untuk merencanakan, mengimplementasikan, memantau, dan mengoptimalkan proses logistik, memungkinkan seluruh proses logistik menjadi lebih efisien) dan Smart Driver Apps.

“McEasy mencatatkan pertumbuhan positif di era pasca pandemi ini. Mereka menyinergikan dua hal terbaik dari dua bidang – logistik dan teknologi – untuk mengembangkan penawarannya, memperkuat keberadaan mereka secara nasional, serta pada saat yang sama mempertahankan tingkat profitabilitas. McEasy melakukan investasi pada teknologi secara masif untuk memastikan implementasi solusi digital terbaik bagi para pelaku sektor transportasi & rantai pasok. Kami senang dapat menjadi bagian dari setiap kesuksesan McEasy. Kami yakin mereka akan terus membawa berbagai dampak nyata bagi masyarakat,” jelas Co-founder & Managing Partner East Ventures Willson Cuaca.

Perusahaan menargetkan dapat mengintegrasikan setidaknya satu juta kendaraan roda empat ke dalam ekosistem digital McEasy pada 2025 mendatang.

Ruangguru Umumkan Akuisisi Schoters dan Kalananti, Perluas Ekosistem Produk

Ruangguru mengumumkan akuisisi penuh terhadap dua startup edtech, Schoters dan Kalananti, dengan nominal dirahasiakan. Kedua startup ini akan melengkapi rangkaian ekosistem produk K-12 di Ruangguru, masing-masing petinggi tetap fokus pada solusi yang mereka tawarkan untuk para pengguna Ruangguru.

“Kami baru akuisisi Kalananti dan Schoters, selama ini kurikulum di Ruangguru untuk bantu siswa masuk PTN dan PTS. Dengan Schoters, yang mau kuliah di luar negeri untuk S1, S2, dan dapat dapat beasiswa bisa dibantu. Schoters jadi yang terbesar di Indonesia untuk bimbingan seperti ini,” ujar Co-founder dan CEO Ruangguru Belva Devara dalam konferensi pers yang diadakan kemarin (4/7).

Secara terpisah, kepada DailySocial.id, masing-masing petinggi Schoters dan Kalananti memberikan pernyataannya. Co-founder dan CEO Schoters Radyum Ikono menuturkan penjajakan akuisisi sebenarnya sudah dilakukan pada November 2021, tapi kesepakatannya baru kelar pada akhir Juni ini. Setelah akuisisi, proses bisnis di Schoters tidak akan berubah secara signifikan, bahkan merek Schoters tetap akan ada untuk menjamah pengguna baru di luar ekosistem Ruangguru.

Solusi Schoters akan tersedia di platform Ruangguru dan diakses oleh seluruh pengguna yang membutuhkan solusi tersebut. “Kita jadi part of ecosystem Ruangguru. Ini yang menarik karena selama ini kan kita bimbing anak SMA yang mau kuliahi di luar negeri. Ruangguru punya pengguna anak SMA se-Indonesia, sementara kami startup terbatas, begitu gabung, semua anak SMA bisa kita approach,” kata Ikono.

Sejak beroperasi di 2018, Schoters mengklaim berhasil membantu kelulusan ribuan pelajar Indonesia ke lebih dari 400 universitas di 43 negara, termasuk Cornell University, University of College London, Nanyang Technological University, hingga Harvard University. Juga, membantu pelajar mendapatkan ratusan beasiswa dan angka pertumbuhan pengguna lebih dari 500% pada 2020-2021.

Solusi Schoters tidak hanya menawarkan konsultasi dan bimbingan pendaftaran kuliah, tapi juga kelas bahasa asing, persiapan dokumen, hingga membantu mencari akomodasi.

Sementara itu, proses akuisisi Kalananti sebenarnya sudah rampung sejak akhir Maret 2022. Setelah itu, keduanya langsung tancap gas kolaborasi bisnis. “Produk utama kita adalah keterampilan masa depan, salah satunya adalah coding. Banyak orang tua merasa itu sangat relevan, makanya banyak yang anggap coding adalah produk unggulannya. Kita diakuisisi ya karena produk coding itu sendiri,” ucap CEO Kalananti Ahmad Syahid Zakaria.

Syahid melanjutkan, setelah bergabung di Ruangguru, ia dan tim akan fokus pengembangan produk pembelajaran coding untuk anak karena kini memiliki sumber daya yang lebih lebar, tidak seperti sebelumnya. Sebenarnya, selain coding, Kalananti punya beberapa produk edukasi lainnya, namun yang akan menjadi fokus untuk beberapa waktu ke depan adalah coding sebelum kembali menyeriusi produk lainnya.

“Kami mau mengerucutkan ke satu produk untuk mature. Sebelum gabung ke Ruangguru, yang belum bisa kita optimize itu marketing and sales-nya, itu akan terbantu banget dari sisi kami. Makanya sekarang kita mau ke product development ke produk unggulan kita, nanti diversifikasi lagi ke produk yang lainnya.”

Sebagai catatan, Kalananti merupakan startup edtech yang sudah berdiri secara resmi pada 2020. Startup ini fokus menyediakan kursus coding dan inovasi untuk anak usia 5-12 tahun, mengeksplorasi berbagai keterampilan di masa dengan cara menyenangkan melalui program seru.

Kalananti menggunakan pendekatan blended learning yang berfokus pada konsep dan kompetensi. Untuk program ScratchJr misalnya, yang diperuntukkan untuk usia 5-6 tahun, anak akan dikenalkan coding dengan membuat game/animasi di aplikasi ScratchJr, tidak perlu sudah baca tulis. Aplikasi ini memungkinkan orang tua mengasah logika dasar coding secara sederhana dengan warna dan ikon.

Pembaruan fitur di Ruangguru

Hal lainnya yang disampaikan dalam konferensi pers adalah produk baru dan fitur pendukung dalam rangka menyambut tahun ajaran baru. Salah satu yang ditekankan adalah kehadiran Ruangguru for Kids, ekosistem belajar terpadu untuk mengembangkan potensi dan kemampuan akademik dan non-akademik anak sejak dini.

Dalam platform ini, tersedia berbagai pilihan moda dan bidang belajar bagi anak usia 3-12 tahun, mulai dari bahasa, coding, baca, tulis dan hitung, hingga sekolah online. Kalananti dan Alta School masuk melengkapi solusi tersebut, berikutnya Dafa Lulu, yakni platform pembelajaran interaktif dan beranimasi untuk siswa SD kelas 1-6, menggabungkan materi belajar dengan storytelling dan gamifikasi.

Platform Dafa Lulu ini dilengkapi dengan fitur Zona Berlatih, zona khusus untuk belajar melalui berbagai permainan edukasi menarik, Dafa Lulu Live, untuk belajar bersama guru secara live dan interaktif menggunakan konten Dafa Lulu. Di luar Ruangguru for Kids, perusahaan juga mengumumkan tambahan fitur untuk Adapto, video belajar adaptif yang alurnya dapat menyesuaikan dengan tingkat pemahaman siswa, dinamai Adapto X.

Adapto itu sendiri sudah dirilis sejak tahun lalu. Di dalam Adapto X, fitur ini menggunakan simulasi dan permainan interaktif, menekankan aspek penerapan secara proaktif untuk membantu siswa memahami materi pelajaran dengan lebih mudah. Terakhir, adalah UTBK Center, platform persiapan seleksi masuk PTN untuk pelajar SMA. Seluruh aspek yang diperlukan untuk persiapan UTBK, mulai dari countdown jadwal UTBK, persebaran materi dan strategi belajar, latihan soal, analisis peluang lolos UTBK, hingga info universitas dan program studi.

Application Information Will Show Up Here

Platform Pembelajaran Bahasa LingoTalk Rampungkan Pendanaan Awal

Setelah mengantongi pendanaan pre-seed bulan Agustus tahun 2021 lalu yang dipimpin Kistech Pte. Ltd, platform edtech pembelajaran bahasa asing LingoTalk kini merampungkan pendanaan awal dari sejumlah perusahaan berbasis di Singapura. Di antaranya adalah Iterative Capital dan Eduspaze. Pendanaan ini juga diikuti oleh beberapa investor lainnya dari Asia Pasifik yang tidak disebutkan identitasnya.

Terkait nominal, perusahaan juga enggan menyebutkan jumlah pendanaan yang diterima. Lewat dana segar ini, LingoTalk ingin meningkatkan produk layanan dan menjangkau sekolah-sekolah yang ada di seluruh provinsi Jawa dan Sumatra.

“Sebuah kehormatan besar untuk mendapatkan dukungan dari para pihak yang percaya terhadap misi kami dalam memberikan akses pembelajaran bahasa asing yang lebih baik di Indonesia,” kata Co-founder & CEO LingoTalk Andre Benito.

Meluncur bulan Juni tahun 2021 lalu, LingoTalk merupakan platform pembelajaran bahasa asing untuk semua usia. Kini LingoTalk mengklaim telah bertransformasi menjadi platform edtech yang menyasar target pengguna dari kalangan anak-anak. Salah satu lini produk yang tengah mereka kembangkan adalah, produk LingoJunior.

“LingoTalk telah mengidentifikasi area penting dalam sistem pendidikan Indonesia, di mana mereka dapat membantu meningkatkan dan memengaruhi pembelajaran dan kehidupan banyak orang melalui platform mereka. Kami sangat senang dapat bekerja sama dan mendukung pertumbuhan mereka,” ujar Managing Partner Eduspaze Alex Ng.

Layanan pembelajaran bahasa memang miliki daya tarik tersendiri di pasar. Platform yang menawarkan layanan serupa dengan LingoTalk saat ini di antaranya LingoAce dan Cakap.

Fokus pada kurikulum untuk anak

Saat ini, LingoTalk berfokus pada pengembangan materi bahasa asing di level TK & SD melalui LingoJunior. Mereka telah memiliki lebih dari 150 mitra sekolah dan institusi di seluruh Indonesia.

LingoTalk berusaha untuk menghadirkan pembelajaran bahasa asing yang akurat dan disesuaikan untuk segmentasi pasar anak dengan melakukan kerja sama dengan lebih  sekolah melalui institusi pendidikan di Indonesia. Dukungan orang tua dan guru juga disebutkan menjadi kunci kesuksesan mereka dalam menyediakan solusi yang tepat untuk pembelajaran bahasa asing di sekolah.

Application Information Will Show Up Here

Gojek Perkuat Bisnis Pemasaran Digital Lewat GoGAN

Terinspirasi dari kesuksesan Amazon Marketing Services (AMS) dalam menjadi platform manajemen kampanye digital, GoGAN (Gojek Ads Network) menghadirkan sebuah platform menyinergikan alat dan data akurat untuk memudahkan brand menjalankan program mereka dengan budget yang disesuaikan. GoGAN merupakan inisiatif hasil kerja sama antara TenMax dan Gojek, misinya ingin memberikan opsi lebih kepada brand dalam melancarkan kegiatan pemasaran.

TenMax sebelumnya telah bekerja sama dengan Gojek sejak Q3 2020, kemudian merilis GoGAN bulan Agustus 2021 untuk mengakomodasi kebutuhan merchant GoFood dan GoMart. Versi baru ini diharapkan bisa menambahkan lebih banyak insight untuk pebisnis di ekosistem Gojek secara lebih luas. Termasuk membuka peluang bagi agensi periklanan untuk mengajukan akun mereka sendiri guna mengoperasikan GoGAN secara langsung.

“Yang perlu dilakukan semua agensi adalah memasukkan satu visual utama, memutuskan anggaran kampanye, dan memilih segmen target. Lalu AI kami dapat menempatkan iklan di semua saluran mereka, dan kemudian menerima pelaporan real-time yang komprehensif,” kata Head of Commercial TenMax Jeremy Lin.

Sehingga mereka tidak hanya akan mendapatkan kinerja pemasaran yang lebih baik, tetapi juga dapat menghemat waktu yang dihabiskan untuk mengumpulkan dan menganalisis metrik pemasaran.

Bagi perusahaan yang memiliki budget terbatas, bisa melakukan kegiatan secara mandiri atau self services. Namun bagi perusahaan yang memiliki budget cukup besar, GoGAN menyediakan tim yang bisa membantu mereka memonitor dan mengelola semua kegiatan kampanye pemasaran.

Menurut Head of Out-App Ads Gojek Lydia Setiawan, portal GoGAN saat ini dapat diakses oleh para pemasar dan agensi, sehingga memungkinkan mereka membuat akun sendiri untuk menjalankan sebuah kampanye promosi dan memasang iklan. Solusi ini dapat menghilangkan beberapa friksi pada saat pemasangan iklan dan memudahkan Marketer untuk menjalankan kampanye di berbagai media yang berbeda.

Sebelumnya GoGAN telah digunakan Gojek untuk mendorong kegiatan pemasaran di aplikasi GoMart. Kampanye pemasaran tersebut muncul banner utama laman GoMart, menawarkan visibilitas premium bagi para pengiklan. Banner ini akan membantu menarik perhatian serta meningkatkan minat beli pengguna.

Ke depannya, Gojek menargetkan GoGAN dapat menjadi platform penyedia solusi untuk berbagai kebutuhan periklanan, baik untuk merencanakan, mengukur, dan mengoptimalkan upaya pemasaran digital bagi brand — termasuk di luar aplikasi konsumen Gojek.

“Kami juga akan terus mengikutsertakan lebih banyak media di GoGAN. Dengan demikian, brand dan marketer di Indonesia dapat memiliki lebih banyak pilihan untuk menentukan strategi dan platform terbaik yang sesuai dengan tujuan mereka, dan memperluas iklan ke segmentasi audiens yang ditargetkan,” kata Lydia.

Selain memiliki opsi untuk memasarkan kegiatan pemasaran melalui Facebook Instagram, dan Google, melalui GoGAN harapannya dalam waktu dekat bisa ditambah opsi lainnya seperti TikTok hingga Digital out-of-home (DOOH) ke dalam platform.

Contoh tampilan pelaporan hasil performa pemasaran GoGAN / Gojek

Inisiatif adtech di Gojek

Ini bukan kali pertama Gojek mengembangkan bisnis periklanannya. Sebelumnya mereka sempat memperkenalkan layanan influencer marketing bekerja sama dengan Allstars, ditujukan untuk UMKM di jaringan mereka agar dapat melakukan pemasaran secara efisien. Lewat platform tersebut, pebisnis dapat memilih dan menemukan influencer yang memiliki dampak positif bagi bisnis. Ada analitik yang dapat dipantau brand untuk mempelajari langsung pencapaian target hingga performa engagement per post.

Selain itu, Gojek juga telah menjalin kerja sama dengan The Trade Desk untuk menghadirkan layanan programmatic ads. Salah satu fokusnya juga untuk mengoptimalkan layanan pemasaran online-to-offline. Cara kerjanya, Gojek akan mengukur dampak iklan online menggunakan transaksi aktual di dalam gerai. Lalu mengaitkan transaksi online maupun offline dalam aplikasi Gojek dengan solusi iklan yang disediakan The Trade Desk.

Inisiatif ini dihadirkan untuk mengoptimalkan kanal-kanal yang dimiliki Gojek, baik di aplikasi konsumer maupun bisnis. Terlebih saat ini, setelah merger dengan Tokopedia, solusi adtech yang dihadirkan berpotensi untuk bisa mengakomodasi kebutuhan secara lebih luas.

Langkah ekspansi TenMax

Bertujuan bisa menghadirkan teknologi secara end-to-end untuk kampanye pemasaran, TenMax perusahaan adtech yang berbasis di Taiwan meresmikan kehadiran mereka di Indonesia dengan menggandeng Gojek.

Kepada DailySocial.id, Managing Director TrenMax Brian Yang menyebutkan, melalui GoGAN diharapkan bisa memudahkan brand marketer untuk melakukan kampanye marketing di berbagai kanal secara efektif dan efisien. Tenmax merupakan bagian dari funP Group (BVI). Perusahaan ini didukung oleh pemodal ventura asal Tiongkok seperti CDIB (China Development Investment Bank) Capital Group.

“Setelah meluncur di negara Asia Tenggara seperti Malaysia dan Vietnam, kami ingin memperluas pasar ke Indonesia. Melalui kerja sama dengan Gojek, diharapkan bisa memperkuat kehadiran kita di Indonesia, melayani perusahaan yang ingin melancarkan kegiatan kampanye pemasaran secara efisien,” kata Brian.

Saat ini TenMax telah menjalin kerja sama strategis dengan beberapa media seperti Kompas, Antara, hingga perusahaan Metrodata.

[Video] Strategi Startup Social Commerce Dagangan Menyasar Kota-Kota Tier 3 dan 4

Di diskusi bersama DailySocial kali ini, Co-Founder Dagangan Wilson Yanaprasetya membahas bagaimana strategi dan ekspansi bisnis perusahaan di kota-kota tier 3 dan 4.

Wilson mengatakan, misi utama perusahaan adalah bagaimana seluruh masyarakat Indonesia bisa berdaya dalam memiliki barang kebutuhan sehari-hari.

Simak pembahasan tentang strategi Dagangan yang terangkum di video wawancara berikut.

Untuk video menarik lainnya seputar strategi bisnis dan kontribusi startup di Indonesia, kunjungi kanal YouTube DailySocialTV di sesi DScussion.