OJK Gencar Dorong Penggunaan Tanda Tangan Elektronik untuk Keuangan Digital

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) gencar mendorong penggunaan tanda tangan elektronik untuk memastikan keamanan dan keabsahan transaksi digital di sektor jasa keuangan yang cenderung memiliki risiko penipuan tinggi.

Dalam keterangan resminya, Kepala Departemen Pengawas Lembaga Pembiayaan dan Lembaga Keuangan Khusus OJK Ahmad Nasrullah mengungkap tengah mengajak diskusi dengan Kominfo untuk membahas lebih lanjut penerapan Pasal 17 Ayat 2a UU ITE 2024 yang memuat penerapan tanda tangan elektronik.

Perlu diketahui, UU Nomor 1 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua Atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) memuat sejumlah pasal baru yang mengatur penggunaan tanda tangan elektronik.

Pasal 17 Ayat 2a memuat transaksi elektronik yang memiliki risiko tinggi bagi para pihak menggunakan tanda tangan elektronik yang diamankan dengan sertifikat elektronik. Salah satu transaksi elektronik berisiko tinggi adalah transaksi keuangan secara digital.

“Selanjutnya, OJK akan menindaklanjuti khususnya pengaturan P2P Lending. Dengan demikian, berkaitan dengan proses bisnis BNPL (Buy Now Pay Later) atau transaksi keuangan digital lain yang dilakukan tanpa tatap muka termasuk dalam kategori transaksi elektronik berisiko tinggi yang wajib menggunakan tanda tangan digital tersertifikasi,” tuturnya dalam Seminar Nasional Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) di Bali awal Maret ini.

Berdasarkan temuan Kominfo, terdapat 486.000 laporan masyarakat terkait tindak pidana informasi dan transaksi elektronik selama 2017–2022. Jumlah tersebut didominasi oleh transaksi daring dengan 405.000 laporan.

Sementara, Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa Sektor Jasa Keuangan (LAPS SJK) menerima dan menangani 2.501 pengaduan pada 2023, juga didominasi laporan terkait penipuan.

Perkembangan ekosistem

Ekosistem penyedia tanda tangan elektronik tumbuh sejalan dengan berkembangnya layanan digital di Indonesia, dari layanan e-commerce, transportasi, hingga jasa keuangan. PrivyID adalah salah satu pemain awal yang menawarkan solusi tanda tangan digital.

Dalam wawancara dengan DailySocial.id di 2016, Founder dan CEO PrivyID Marshal Pribadi mengungkap bahwa saat itu awareness dan edukasi masih menjadi ganjalan utama adopsi tanda tangan elektronik, khususnya bagi segmen perorangan.

Kini, tanda tangan elektronik tersertifikasi telah diakui kekuatan hukumnya seperti tanda tangan basah karena telah disertai jaminan keabsahan identitas dari para penandatangan dokumen elektronik

Salah satu kelebihannya adalah dapat direkam dan disimpan secara digital sehingga sulit untuk dipalsukan dan dimanipulasi untuk meminimalkan risiko pembuatan dokumen palsu. Tanda tangan elektronik juga punya tracking waktu pembubuhan akurat yang penting untuk proses transaksi, hukum, hingga investasi.

Beberapa penyelenggara Sertifikasi Elektronik (PSrE) di Kominfo dan tercatat di OJK sebagai Penyelenggara Inovasi Keuangan Digital klaster Regtech E-Sign adalah Privy, Tilaka, Xignature, dan Vida.

Tunjuk Country Manager Baru, Privy Perkuat Kehadirannya di Australia

Startup pengembang layanan tanda tangan dan identitas digital Privy memperkuat ekspansinya di Australia dengan menunjuk Rob Hotchin sebagai Country Manager. Pengalaman kuat Rob di bidang penjualan dan pengembangan bisnis selama 15 tahun diharapkan bisa mendukung target pertumbuhan perusahaan.

Penunjukan Rob, serta pertumbuhan timnya di kantor berbasis di Sydney, menegaskan dedikasi Privy untuk menghasilkan produk yang disesuaikan yang memenuhi kebutuhan unik individu dan bisnis Australia. Ekspansi ke Negeri Kanguru tersebut direalisasikan setelah Privy menutup putaran pendanaan seri C $48 juta yang dipimpin KKR akhir 2022 lalu.

Privy berhasil melebarkan sayapnya berkat kerja sama dengan Katalis, program bilateral antara Indonesia dan Australia yang mendukung perdagangan dan investasi yang kuat, berkelanjutan, dan inklusif. Katalis didirikan berdasarkan perjanjian perdagangan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) yang berlaku sejak 5 Juli 2020.

“Rob memiliki keterampilan dan kemampuan untuk membangun hubungan yang luas dan tulus di Australia, dan mendukung visi kami untuk menjadi pemimpin global dalam bidang layanan identifikasi dan otorisasi elektronik,” ujar Co-Founder & CEO Privy Marshall Pribadi.

Marshall melanjutkan, “Selama delapan tahun terakhir, Privy telah mengembangkan keahliannya dalam membentuk dan meningkatkan lanskap identitas digital dan berinteraksi dengan pemerintah, bank, dan lembaga keuangan lainnya. Sekarang, Privy ingin membawa keahliannya ke pasar Australia.”

Pasar tanda tangan digital di Australia

Secara global, market size platform tanda tangan digital ditaksirkan mencapai $5,9 miliar di 2023 dan diprediksi akan mencapai sekitar $129,82 miliar pada 2032, dengan pertumbuhan CAGR sebesar 40,98%. Meningkatnya permintaan akan dokumen elektronik, regulasi pemerintah, dan kebutuhan akan tanda tangan elektronik yang aman dan sah secara hukum, menjadi faktor yang mendorong permintaan pasar.

Di Australia, Privy akan berhadapan dengan sejumlah pemain lokal dan internasional yang memberikan layanan serupa. Untuk pemain lokal salah satunya adalah Annature; sementara pemain internasional yang telah mulai membangun basis bisnis di sana juga ada DocuSign, HelloSign, PandaDoc, SignNow dan beberapa lainnya.

“Privy siap untuk mendefinisikan kembali kepercayaan digital dan membantu warga Australia untuk mendapatkan kembali kendali atas aset autentik mereka yang paling berharga, yaitu identitas mereka,” ujar Rob.

Ia melanjutkan, “Saat ini, warga Australia terpaksa menyerahkan identitas dan data pribadi mereka – baik itu untuk check-in di hotel, menyewa properti, atau alasan lainnya – dan mempercayakan bahwa itu akan aman. Dengan munculnya pelanggaran keamanan siber yang tampaknya tak ada habisnya, dan bocornya informasi pribadi ke dark web, warga Australia seharusnya bisa menuntut lebih banyak. Sekarang mereka bisa, dengan mengetahui bahwa Privy telah menyelesaikan tantangan-tantangan ini sebelumnya dan akan mencoba untuk menyelesaikannya lagi di Australia.”

Application Information Will Show Up Here

Grab Singapura Gandeng Triple-A Hadirkan Top-up Saldo dengan Token Digital

Grab berkolaborasi dengan platform aset digital asa Singapura, Triple-A, untuk menghadirkan fitur top-up saldo e-wallet dalam bentuk token digital. Opsi token dan platform yang mendukung fitur ini masih dirahasiakan oleh Grab.

Melansir Coingape, pengguna dompet digital GrabPay di Singapura dapat mengubah stablecoin dan aset digital lainnya menjadi saldo e-wallet yang dapat digunakan untuk bertransaksi sehari-sehari.

Saat ini, opsi top-up dalam bentuk kripto baru tersedia di Singapura. Namun, melalui kolaborasi layanan, Grab menegaskan strateginya sebagai superapp untuk memperluas layanan dan adopsi pengguna ke pasar lainnya.

Grab menyatakan tetap berhati-hati dan berkomitmen untuk mengawasi ketat para pengguna dan merespons secara proaktif terhadap permintaan yang terus meningkat. Hal ini mengindikasikan upaya perusahaan untuk ekspansi layanan tersebut ke luar Singapura.

Sekadar informasi, Triple-A adalah anak usaha Xfers, fintech asal Singapura yang melebur dengan Payfazz menjadi FAZZ Financial Group pada 2021. Adapun, Triple-A memiliki lisensi sebagai lembaga pembayaran besar dari Monetary Authority of Singapore (MAS).

Sebelum ini, Grab sudah menjalin kerja sama dengan Triple-A pada 2021 untuk pembelian mata uang digital bagi pengguna TransCrypt (token milik Triple-A) dengan GrabPay. Kerja sama ini baru berlaku di Singapura.

Di Indonesia, pengisian saldo dompet digital dengan uang digital belum bisa dikarenakan faktor regulasi. Menurut UU No. 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, kripto dilarang atau ilegal sebagai alat pembayaran sah di Indonesia. Belum ada platform e-wallet di Indonesia yang memiliki infrastruktur untuk mendukung top-up saldo dalam bentuk kripto.

Sebagai aset yang diperdagangkan, kripto telah banyak diminati oleh investor di Indonesia. Bappebti mencatat nilai transaksi kripto pada Februari 2024 mencapai Rp30 triliun, naik dari Rp21,57 triliun pada Januari 2024. Jumlah investor kripto di Indonesia mencapai 19 juta orang pada Februari 2024. Pemerintah menargetkan transaksi kripto tahun ini dapat kembali mencapai rekor di 2021 yang sebesar Rp 859,4 triliun.

Empat Pengembang Game Indonesia Terpilih Ikuti Google Indie Games Accelerator

Empat game developer Indonesia akan mengikuti Indie Games Accelerator (IGA) 2024 selama sepuluh minggu. Algorocks, Dreams Studio, Lentera Nusantara, dan Own Games termasuk dari 24 game developer indie di Asia Pasifik yang telah diseleksi oleh Google.

Nantinya, IGA akan menghubungkan para peserta dengan 60 studio game indie dari seluruh dunia dengan berbagai produk Google (termasuk AI dan cloud) serta jaringan mentor global yang memiliki pengetahuan mendalam di industri ini. Adapun, genre game yang hadir pada program ini bervariasi, mulai dari teka-teki, RPG, hingga edukasi.

Indie Games Accelerator (IGA) adalah program dari Google Play yang dimulai pada 2018. Program ini bertujuan untuk membangun talenta di bidang game di kawasan Asia Pasifik.

Lulusan IGA 2022 asal Yogyakarta, Gambir Studio disebut telah meningkatkan pendapatannya sebesar 20% usai mendapat bimbingan dari para mentor. Selain itu, Niji Games yang lulus dari IGA 2018, mendapat kesepakatan dengan game publisher yang juga mentor di program IGA.

Niji Games mengembangkan game teka-teki 3D Umbra yang tercatat telah diunduh lebih dari 3 juta kali di dunia–juga memperoleh nominasi kategori “Game Terbaik” di International Mobile Gaming Awards (Asia Tenggara).

Industri game lokal

Indonesia adalah pasar mobile game terbesar ketiga dengan total unduhan di Google Play sebesar 3,37 miliar pada 2022. Para gamer Indonesia tercatat menghabiskan total sebesar $288 juta untuk belanja item di mobile game. Dalam riset Statista, total pasar gaming Indonesia diestimasi menembus $505,4 miliar, dan diproyeksi mencapai $649,8 miliar pada 2027 dengan CAGR berkisar 8,74%.

Terlepas dengan potensi ini, pasar game yang digarap game developer lokal masih perlu dibenahi. Pasalnya, saat ini pasar game dalam negeri dikuasai oleh game buatan asing. Selain itu, industri game dalam negeri masih belum dipandang sebagai bisnis yang serius. Belum lagi jumlah talentanya dan keterbatasan modal.

Kendati demikian, beberapa game developer lokal telah berhasil menembus pasar global, seperti Agate, Toge Productions, dan Mojiken Studio. Industri game developer lokal juga telah menarik minat pemodal ventura. Tercatat sejumlah game developer lokal yang mendapat pendanaan dari VC, seperti SoleLands dan Anantarupa.

Perluas Segmen Pasar, JULO Luncurkan Produk Pembiayaan Kesehatan

Startup fintech lending JULO meluncurkan fitur Biaya Kesehatan, layanan pembiayaan fasilitas kesehatan dengan opsi cicilan bulanan. Diklaim layanan teranyar ini menjadi yang pertama di Indonesia dan telah bisa digunakan di lebih dari 25 ribu fasilitas kesehatan di Indonesia.

Sejatinya ini adalah layanan kredit personal yang dapat dimanfaatkan nasabah untuk membayar tagihan rumah sakit, klinik, dokter gigi, apotek, sampai biaya pengecekan medis di laboratorium.

Ini adalah rangkaian produk tematik kedua setelah sebelumnya JULO menghadirkan fitur Biaya Pendidikan, layanan pembiayaan pendidikan yang mencakup lebih dari 250.000 institusi formal dan nonformal di Indonesia.

“Inovasi fitur Biaya Kesehatan ini menegaskan komitmen JULO di awal tahun 2024, untuk menjangkau berbagai lapisan masyarakat Indonesia dengan pemberdayaan lebih lanjut melalui inklusi finansial. Dengan demikian, JULO turut dapat berperan aktif dalam membantu pemerintah mencapai Indonesia Sehat, sasaran transformasi sosial dalam bidang kesehatan sebagai bagian dari Indonesia Emas 2045,” ungkap Co-Founder JULO Adrianus Hitijahubessy.

Menurut survei Global Health Service Monitor, 59% dari 278 juta penduduk Indonesia kesulitan mengakses layanan kesehatan karena biayanya yang tinggi. Di Indonesia, inflasi medis mencapai 13,6% per tahun, sekitar 4 kali lipat dari inflasi umum. Ini membuat lebih banyak orang rentan mengalami kesulitan keuangan saat sakit. Akibatnya, semakin sulit bagi mereka untuk pulih secara finansial dalam jangka panjang.

Head of Marketing JULO Mikhal Anindita mengatakan, “Biaya pengobatan sering kali bersifat darurat dan tidak bisa menunggu. Dengan ditambahnya fitur Biaya Kesehatan pada aplikasi JULO, pasien dapat menuntaskan pembayaran biaya kesehatan secara cepat saat dibutuhkan tanpa memberatkan cashflow […] Melihat bagaimana kesehatan merupakan suatu kebutuhan manusia yang paling mendasar, rilis fitur terbaru Biaya Kesehatan diharapkan dapat meningkatkan akses kesehatan yang layak untuk masyarakat luas tanpa terkendala urusan finansial.”

Perkembangan bisnis JULO

Dalam statistik yang dipaparkan, aplikasi JULO telah diunduh lebih dari 10 juta pengguna. Sejauh ini perusahaan telah menyalurkan lebih dari 2 juta pinjaman dengan total Rp17 triliun. Kendati demikian, JULO masih memiliki PR untuk meningkatkan kualitas pinjaman — saat ini mereka memiliki skor TKB90: 95,14%, TKB60: 80,08%, TKB30: 75,33%, dan TKB0: 68,44%. Menurut statistik terbaru OJK, di 2023 rata-rata TKB90 fintech lending adalah 97,05%.

Sejak berdiri pada akhir 2016, JULO telah didukung sejumlah investor terkemuka. Awal tahun ini mereka mengumumkan pendanaan seri B seinilai $80 juta dari Credit Saison dengan kombinasi $30 juta ekuitas dan $50 juta fasilitas kredit.

Sebelumnya JULO mengumumkan secara resmi pendanaan seri A pada September 2019 sebesar $10 juta. Putaran itu dipimpin oleh Quona Capital, dengan partisipasi dari investor lain, seperti Skystar Capital, East Ventures, Provident Capital, Gobi Partners, dan Convergence Ventures (dulu belum merger menjadi AC Ventures).

Dengan produk awal berupa pembiayaan konsumer (termasuk paylater), kini diklaim 72% penggunaan kredit digital JULO ditujukan untuk keperluan produktif dan peningkatan kualitas hidup.

Lewat model bisnisnya, JULO mengumumkan perolehan pendapatan berulang tahunan (ARR) sebesar $120 juta (sekitar Rp1,8 triliun) dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 73% di 2023. Pihaknya juga melaporkan keuntungan operasionalnya telah mencapai titik impas.

Total penyaluran pinjaman JULO di sepanjang 2023 tercatat mencapai $454 juta atau tumbuh 50% (YoY). Sementara, total penyaluran pinjaman sejak beroperasi pada 2016 telah tembus angka $1 miliar. Adapun, tingkat retensi per cohort JULO sebesar 70% yang mana secara signifikan disebut telah berkontribusi terhadap penghematan biaya akuisisi peminjam dan peningkatan biaya operasional perusahaan.

Application Information Will Show Up Here

Platform Ride-Hailing inDrive Dapat Tambahan Pendanaan Rp2,3 Triliun

Platform ride-hailing inDrive kembali memperoleh tambahan pendanaan sebesar $150 juta (sekitar Rp2,3 triliun). Dengan pendanaan yang diterima tahun lalu, inDrive kini mengantongi total sebesar $300 juta dari General Catalyst. 

Melansir Tech Funding News, tambahan pendanaan ini menyusul realisasi pertumbuhan pendapatan bersih inDrive sebesar 54% pada 2023. Pencapaian ini disebut menunjukkan keberhasilan perusahaan bermarkas di California ini untuk berada di jalur pertumbuhan dan strategi keuangan yang tepat dalam mendorong operasional secara berkelanjutan.

Pendanaan baru ini akan digunakan untuk mengejar pertumbuhan bisnis tahun ini melalui pengembangan produk, perluasan layanan, dan ekspansi ke pasar baru.

“Dengan pendanaan ini, kami dapat melanjutkan pertumbuhan signifikan dan inovasi sambil menjaga posisi keuangan yang disiapkan untuk mendukung rencana ambisius kami tanpa perlu menambah risiko ke operasional perusahaan,” tutur CFO inDrive Dmitry Sedov.

inDrive, sebelumnya bernama inDriver, didirikan oleh Arsen Tomsky pada 2013. Pada Maret 2022, inDrive telah memiliki hub operasional regional di Amerika, Asia, Timur Tengah, Afrika  untuk mendukung ekspansi bisnisnya. inDrive kini telah beroperasi di 749 kota di 46 negara.

inDrive di Indonesia

Di Indonesia, inDrive bernaung di bawah PT Ind Mobitech Service, hadir di Jabodetabek pada 2021 dengan menawarkan perjalanan dalam kota, antarkota, pengiriman barang oleh kurir, hingga kargo.

Layanannya dirancang agar pengguna dapat menentukan sendiri tarifnya–konsep berbeda di mana pasar ride hailing online umumnya menetapkan tarif tetap. Pengguna tidak punya kontrol terhadap tarif perjalanan yang dibebankan. Konsep ini juga dipakai oleh Maxim, pesaingnya yang beroperasi di Indonesia.

Baik inDrive dan Maxim adalah penantang Grab dan Gojek yang saat ini masih menguasai pasar ride-hailing Indonesia. Mengutip initiation report yang diterbitkan Maybank Sekuritas Indonesia pada 2023, Gojek menguasai 52% pangsa ride-hailing tanah air, sedangkan Grab menguasai 48% pasar.

Proyeksi transportasi dan pengiriman makanan online Indonesia / Sumber: e-Conomy SEA 2023

Adapun, total GMV layanan transportasi dan pengiriman makanan berbasis online di Indonesia diestimasi mencapai $9 miliar dengan CAGR 13% (2023-2025).

Salah satu proposisi nilai inDrive adalah memungkinkan mitra pengemudi dan konsumen untuk melakukan kesepakatan harga (tawar-menawar). Selain itu mereka juga menyediakan moda transportasi untuk kebutuhan bepergian ke luar kota. Namun demikian, sejak tahun 2023 lalu Gojek juga mengadopsi kapabilitas fitur yang sama di beberapa kota. Pengguna sudah disuguhkan dengan fitur GoRide Nego, yang memungkinkan tawar-menawar antara pengemudi dan konsumen.

Application Information Will Show Up Here

Cakap Ungkap Catat Keuntungan Bersih Empat Tahun Terakhir

Startup edtech Cakap melaporkan telah mencatatkan keuntungan bersih selama empat tahun berturut-turut. Seluruh lini bisnis inti di segmen Bahasa, Upskill, dan Bisnis disebut tumbuh positif tahun lalu. Segmen Bahasa menjadi kontributor utama pendapatan Cakap.

Dalam keterangan resminya, total jumlah murid tercatat naik 50% (YoY) menjadi 4,5 juta pada Desember 2023. Jumlah pengajar aktif di Cakap naik 27,78% menjadi 2.300. Kemudian, pembelajaran Upskilling, Bisnis, dan Manajemen memiliki okupansi tertinggi dari total kelas vokasi yang ada yang didukung lebih dari 1.175 materi kursus dan 19.500 modul.

Dihubungi DailySocial.id secara terpisah, Co-Founder & CEO Cakap Tomy Yunus mengungkap bahwa capaian keuntungan ini terealisasi berkat disiplin pengeluaran sehingga perusahaan mampu menghemat biaya di level yang diharapkan.

Positive unit economic selalu menjadi target kami dalam meluncurkan produk baru. Kami optimistis, dan kami merasa kami punya ruang pertumbuhan cukup. Kami yakin tahun ini [kinerja] bisa lebih baik dari tahun sebelumnya,” ujarnya dihubungi lewat pesan singkat.

Pihaknya juga akan terus mengantisipasi perubahan perilaku pasar agar layanannya dapat terus relevan bagi pengguna. Salah satu upayanya untuk mengikuti dinamika pasar adalah menghadirkan Cakap Kids Academy (CKA), fasilitas blended learning untuk anak sekolah yang kini telah memiliki dua cabang.

Kemudian, Cakap English Standardized Test (CEST) yang telah melayani lebih 50 institusi pendidikan dengan lebih dari 13.000 siswa terdaftar mengikuti ujian. Untuk platform Link and Match, Cakap meluncurkan Cakap Career Hub di mana 30 mitra korporasinya terhubung dengan puluhan ribu calon pelamar.

Tahun lalu, Cakap memperoleh pendanaan seri C dari MDI Venture, Heritas Capital, dan jajaran investor lainnya. Nilai yang diperoleh mencapai $7,5 juta (sekitar Rp117 miliar).

Pendanaan ini dipakai untuk ekspansi bisnis unit bisnis barunya di luar Jabodetabek, seperti fasilitas belajar bauran (blended learning) serta platform karier (Career Link and Match). Ekspansi ini sejalan dengan kebutuhan pasar untuk meningkatkan keterampilan (upskilling) dan upaya perusahaan untuk mencetak tenaga kerja berkualitas.

“Kesadaran akan peningkatan upskilling semakin tinggi, mulai dari siswa usia sekolah, fresh graduate, hingga kalangan profesional. Cakap berupaya mengakomodasi kebutuhan ini melalui akses ke konten pendidikan berkualitas dan bersertifikat bagi masyarakat Indonesia,” tuturnya.

Mengacu laporan e-Conomy SEA oleh Google, Temasek, Bain & Company, pendanaan ke sektor edtech di Asia Tenggara mengalami penurunan pada pertengahan 2022 menjadi $100 juta dari pendanaan 2021 yang sebesar $500 juta. Riset menyebut bahwa pemulihan ekonomi usai pandemi mendorong tingginya churn rate pada layanan edtech. Berbeda dengan masa awal pandemi di mana pelajar diwajibkan untuk belajar dari rumah, memaksa untuk mengadopsi pembelajaran berbasis online.

Application Information Will Show Up Here

Anak Usaha Bundamedik Akan Ambil Alih Mayoritas Saham Startup Biotech Asa Ren

Anak usaha Bundamedik Healthcare System, PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (IDX: DGNS) berencana mengambil alih sebanyak 97,97% kepemilikan saham milik Asa Ren Pte Ltd, pemilik PT Asa Ren Global Nusantara, melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD I).

Berdasarkan keterbukaan informasi BEI, pengambilalihan saham ini akan dilakukan dalam bentuk inbreng dengan penyetoran 612.900 lembar saham Ordinary Shares serta 2.921.176 lembar saham Preferred Shares atau mewakili 88,17% yang dimiliki Pemegang Saham Asa Ren.

Diagnos akan melakukan PMHMETD I dengan menerbitkan saham baru sebanyak 921.000.000. Dari aksi tersebut, perseroan akan mendapatkan sebesar $24,1 juta atau setara Rp357,89 miliar. Harga pelaksanaannya sebesar Rp505 per saham baru.

Saat ini, kepemilikan saham Diagnos dikuasai oleh PT Bundamedik Tbk (IDX: BMHS) sebesar 41,2% saham dan PT Bunda Investama Indonesia sebesar 38,8%. Melalui pengalihan HMETD dari kedua pemegang saham utama ini, Diagnos akan mendapat sebanyak 88,17% saham Asa Ren.

“Perseroan akan melakukan akuisisi atas 3.534.076 saham atau setara dengan 88,17% saham Asa Ren dari Pemegang Saham Asa Ren dengan nilai transaksi sebesar $21,69 juta, yang mana saham Asa Ren akan diperhitungkan sebagai penyetoran modal oleh perseroan dalam bentuk lain selain uang (inbreng) sehubungan dengan Rencana PMDHMETD I,” demikian pernyataan manajemen,

Sebagai informasi, Diagnos adalah perusahaan pemilik jaringan laboratorium klinis, laboratorium homecare, hingga laboratorium genomik. Dalam kaitannya dengan Asa Ren, Diagnos beberapa kali terlibat dalam pendanaan startup pengembang data DNA tersebut.

Pada Januari 2023, Diagnos berinvestasi di Asa Ren melalui penyertaan saham seri A sebanyak 58,65% senilai $300 ribu atau setara Rp4,5 miliar. Selain Diagnos, beberapa investor lain yang terlibat dalam pendanaan Asa Ren adalah Kejora Capital, Northstar Ventures, dan Marcy Venture Partners.

Asa Ren mengklaim sebagai startup pengembang data DNA pertama di Indonesia. Didirikan pada 2016, Asa Ren memanfaatkan teknologi AI untuk menghadirkan laporan analitik dari tes DNA, mulai dari kesehatan, ancestry, hingga 360 Report.

Pengembangan genomik Bundamedik

Bundamedik diketahui tengah gencar mendorong pengembangan inovasi kesehatan dengan pendekatan bioteknologi dan genomik. Komisaris Utama Bundamedik dr. Ivan Rizal Sini sebelumnya menyatakan bahwa kecepatan diagnosis perlu diperbaiki mengingat industri kesehatan adalah rantai layanan yang panjang.

Rantai ini mencakup aspek edukasi, screening, deteksi dini, pengobatan kuratif, dan pengobatan paliatif. Sementara, kebanyakan RS di Indonesia lebih fokus pada pengobatan kuratif dan paliatif. Maka itu, produk bioteknologi dan genomik dinilai mampu memberikan layanan kesehatan yang dipersonalisasi kepada pasien.

We cannot tell what’s actually their needs. Orang tidak tahu apa yang sebetulnya diperlukan untuk membuat new demand. Saat ini, the gap is just too big for us to decide [sejauh mana kita menyelesaikan isu ini], baru sampai di sini saja. Penyakit ada banyak, belum bicara edukasi, proses pelayanan di RS, dan kecepatan diagnosis yang perlu ditingkatkan,” tutur dr. Ivan kepada DailySocial.id beberapa waktu lalu.

Startup bioteknologi memang tengah berkembang di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, diikuti dengan tingginya minat pemangku kepentingan terkait untuk berinvestasi di bidang baru ini.

Dalam pengembangannya, Bundamedik terlibat dalam pendanaan dan pengembangan startup bioteknologi Asa Ren dan Nalagenetics. Sementara, Moosa Genetics adalah startup genomik untuk hewan yang didirikan (co-founded) oleh dr. Ivan Rizal Sini.

Asa Ren tak hanya menawarkan produk kepada konsumen, tetapi juga mengembangkan platform bioinformatika yang menggabungkan data kesehatan dan data DNA secara komprehensif melalui kolaborasi dengan ekosistem profesional medis. Sementara, Nalagenetics fokus terhadap pemberian rekomendasi untuk obat-obatan yang lebih terpersonalisasi melalui tes DNA.

Saat ini, Bundamedik tengah fokus mengintegrasikan channeling platform OneBunda ke ekosistem lainnya, termasuk jaringan RS dan laboratorium. Integrasi ini memungkinkan Bundamedik untuk membuka akses satu pintu terhadap pasien-pasien yang memiliki customer journey berbeda.

Application Information Will Show Up Here

OJK Terbitkan Aturan Baru untuk Awasi Pelaku Fintech dan Kripto

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) baru saja menerbitkan Peraturan OJK Nomor 3 Tahun 2024 (POJK 3/2024) tentang Penyelenggaraan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan (ITSK) yang memuat beberapa pasal pokok, yakni Regulatory Sandbox dan aset keuangan digital.

Aturan ini dibuat berdasarkan amanat dari Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK). Melalui POJK 3/2024, pemerintah berupaya menciptakan ekosistem fintech yang terintegrasi dengan pendekatan berbasis aktivitas. Tujuannya untuk mendukung inovasi yang memastikan pelindungan konsumen dan mitigasi risiko.

DailySocial.id merangkum beberapa pasal pokok POJK /2024, di dalamnya terdapat penyempurnaan mekanisme Regulatory Sandbox atau fasilitas untuk menguji dan mengembangkan inovasi teknologi keuangan. Penyempurnaan ini meliputi sejumlah aspek, seperti penambahan kriteria kelayakan, persyaratan pengujian, hingga kebijakan keluar (exit policy).

Pasal 50 Ayat 1 menetapkan bahwa penyelenggara inovasi keuangan digital yang sedang dalam proses permohonan dan peserta yang masih dalam pelaksanaan Regulatory Sandbox seperti diatur dalam POJK 13/2018 tentang Inovasi Keuangan Digital diberikan status:

  • Direkomendasikan dengan kewajiban melakukan pendaftaran atau izin usaha kepada OJK.
  • Direkomendasikan tanpa kewajiban melakukan pendaftaran atau izin usaha kepada OJK.
  • Tidak direkomendasikan, paling lambat enam bulan sejak berlakunya POJK 3/2024.

Kemudian, aset keuangan digital juga diatur dalam Pasal 2 POJK 3/2024 sebagaimana juga telah diatur dalam Pasal 6 UU P2SK. Adapun, ruang lingkup ITSK yang diatur dalam Pasal 2 meliputi:

  • Penyelesaian transaksi surat berharga.
  • Penghimpunan modal.
  • Pengelolaan investasi.
  • Pengelolaan risiko.
  • Penghimpunan dan/atau penyaluran dana.
  • Pendukung pasar.
  • Aktivitas terkait aset keuangan digital, termasuk aset kripto.

“POJK 3/2024 juga menetapkan kewajiban untuk memperoleh status izin bagi penyelenggara, meningkatkan koordinasi antarpengawas dalam pengaturan dan pengawasan, serta meningkatkan literasi keuangan dan pelindungan konsumen,” demikian tertulis dalam pernyataan resmi OJK beberapa waktu lalu.

Seperti diketahui, transisi pengawasan aset kripto dari Bappebti ke OJK diberikan masa waktu peralihan selama 2 tahun. Sementara, Peraturan Pemerintah (PP) untuk mengawal transisi ini akan disusun dalam 6 bulan ke depan dengan mengacu pada beberapa langkah, termasuk mekanisme pengalihan.

Secara keseluruhan, Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) mencatat terdapat 336 perusahaan fintech terdaftar di Indonesia. Sementara, Bappebti mencatat ada 33 Calon Pedagang Fisik Aset Kripto (CPFAK) yang terdaftar dan teregulasi.

Perluas Pasar di Asia Tenggara, Xendit Resmi Masuk Thailand

Xendit kembali menambah cakupan bisnisnya di Asia Tenggara dengan masuk ke Thailand. Menyusul ekspansi tersebut, Tessa Wijaya, Co-Founder dan COO Xendit Indonesia, didapuk menjadi CEO Xendit di Thailand.

Kemudian, Xendit juga menunjuk Visit Yindisiriwong sebagai COO dan Korn Chatikavanij sebagai Chairman di Thailand. Dengan demikian, startup fintech ini sekarang resmi beroperasi di Indonesia, Filipina, Malaysia, dan Thailand.

Xendit menyebut akan menawarkan solusi pembayaran digital dan embedded finance yang menyasar segmen UMKM, pelaku startup, hingga korporasi besar di Thailand.

“Kami akan membawa lebih banyak metode pembayaran lokal dan integrasi langsung ke perbankan di Thailand yang dapat membantu mempercepat progres ekonomi dan membawa dampak positif bagi masyarakat Thailand,” tutur Tessa sebagaimana dilansir dari TechinAsia.

Berdasarkan informasi di situs resminya, Xendit telah melayani lebih dari 4000 bisnis, serta memproses $21 miliar transaksi, dan 250 juta volume transaksi setiap tahunnya.

Dalam pemberitaan sebelumnya, Xendit sempat menyatakan akan melakukan diversifikasi bisnis untuk mendongkrak pendapatan dan bisnisnya secara berkelanjutan.

Pada 2022, Xendit berinvestasi di Bank Sahabat Sampoerna dan merilis aplikasi bank digital Nex. Pihaknya memperluas segmen pasar pembayaran digital, tak hanya di B2C tetapi juga B2B.

Layanan  embedded finance salah satu keuangan digital yang tengah berkembang di Indonesia. Solusi ini memungkinkan perusahaan atau pelaku usaha untuk memiliki layanan keuangan digital tanpa perlu membangun infrastruktur atau membuat lisensi baru.

Beberapa solusi embedded finance yang banyak digunakan adalah pembayaran digital, investasi, asuransi, hingga remitansi. Beberapa pengembang embedded finance di Indonesia antara lain DigiAsia, Nikel, Finfra, dan DOKU.

Menurut proyeksi ResearchandMarkets, nilai pasar embedded finance di Indonesia diestimasi tumbuh sebesar 34,2% CAGR dalam periode 2023-2029 dengan perkiraan pendapatan naik dari $2 miliar di 2023 menjadi $8.2 miliar di 2029.

Xendit juga dilaporkan baru saja melakukan PHK gelombang kedua pada Januari 2024. Gelombang pertama terjadi pada 2022, di mana sebanyak 5% karyawan di Indonesia dan Filipina terdampak.