Cara Belanja Game di Epic Games Store

Berkat strategi pembagian keuntungan 88 banding 12 persen, Epic Games Store berhasil menggaet sejumlah developer untuk melepas kreasinya di platform distribusi digital tersebut serta melakukan kesepakatan eksklusif. Umumnya, mereka yang bermigrasi ke layanan buatan tim di belakang Fortnite dan Gears of War itu ialah studio-studio independen, namun beberapa sudah memupuk reputasi lewat judul-judul istimewa.

Tak seperti Steam, untuk sementara pihak Epic Games terlibat langsung dalam proses kurasi demi memastikan produk-produk yang ditawarkan di platform mereka merupakan judul-judul berkualitas. Epic Games sempat menyampaikan bahwa toko digital mereka tidak dirancang buat berkompetisi dengan Steam, tapi menariknya, tim terlihat cekatan demi memastikan konsumen mudah bertransaksi – termasuk bagi gamer di Indonesia.

Setelah mengutak-utik sedikit, ternyata berbelanja permainan di Epic Games Store cukup mudah. Hanya saja, buat sekarang metode transaksinya masih terbatas. Kabar gembiranya, Epic Games turut menyediakan metode pembelian secara offline lewat gerai minimarket. Penasaran? Silakan ikuti langkah-langkah di bawah ini:

 

1. Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah mengunjungi Epic Games Store via browser.

Epic 1

2. Lihat ke pojok kanan atas, Anda akan menemukan tombol Sign In dan ‘Get Epic Games‘ berwarna biru.

3. Silakan klik tombol Sign In, dan Anda akan dibawa ke laman registrasi. Pendaftaran bisa dilakukan dengan menggunakan akun PlayStation Network, Xbox Live, Nintendo, Facebook dan Google+ (segera ditutup dalam waktu dekat). Saya sendiri memilih untuk membuat akun baru via opsi ‘Sign Up‘ di bawah.

Epic 2

4. Selanjutnya, pilih negara tempat Anda berdomisili, masukkan data-data yang diminta (nama, alamat email, password), dan jangan lupa checklist bagian ‘I have read and agree to the terms of service‘.

5. Buka email, dan Anda akan menemukan surel verifikasi. Silakan klik tautan yang ada di sana. Jika belum terkirim, masuk ke page account setelah sign in, dan kirim ulang email verifikasinya.

Epic 8

6. Kembali ke laman utama Epic Games Store, klik tombol ‘Get Epic Games‘ untuk mendapatkan installer Epic Games Launcher.

7. Setelah ini, pembelian bisa dilakukan lewat website Epic Games Store di browser atau melalui aplikasi Epic Games Launcher. Jika Anda memilih metode kedua, biarkan app melakukan update otomatis.

8. Cari permainan yang Anda inginkan, misalnya Hades (early access) buatan Supergiant Games. Klik tombol harga yang ada di bagian product home.

Epic 3

9. Sebuah window baru akan muncul, berisi opsi metode pembayaran. Saat ini, tesedia pilihan transaksi via PayPal, XL Axiata, DOKU Wallet, atau Alfamart.

Epic 4

10. Saya akan mencoba memilih pembelian via Alfamart. Anda bisa men-checklist catatan di kiri bawah jika tak mau menerima email promosi dari pihak developer/publisher. Dari sini, tinggal klik Place Order.

Satu kelemahan signifikan dari Epic Games Store dibanding Steam adalah harga yang belum dilokalisasi. Tinggi rendahnya harga game bergantung dari nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. Disajikan dalam rupiah, harga game di Steam untuk user di Indonesia tetap stabil, tidak fluktuatif, bahkan jauh lebih murah dari ‘MSRP’.

Epic 5

Di Epic Games Store, Anda harus membayarkan uang Rp 308 ribu untuk permainan seharga US$ 20. Jika setuju, klik Continue.

11. Silakan pergi ke gerai Alfamart, Alfa Midi, Alfa Express, Lawson atau DAN+DAN terdekat; dan bilang pada kasir Anda ingin melakukan pembayaran lewat XSOLLA. Tersedia instruksi di page pembayaran jika kasir bingung.

Epic 6

12. Berikan kode pembayaran yang ada, misalnya ‘8888820300220754’. Kasir akan melakukan konfirmasi nama konsumen, merchant dan nominal. Setelah bertransaksi, simpan tanda terimanya.

Epic 7

13. Kode akan dikirim lewat email, dan Anda tinggal memasukkan kode redeem tersebut di laman akun Epic Games Store.

14. Voilà, Hades (atau game apapun yang dipilih) telah menjadi milik Anda.

Saya akui, pilihan permainan di Epic Games Store memang masih terbatas. Namun sejumlah game di sana tidak bisa Anda temukan di platform distribusi lain, misalnya Hades, Ashen, atau judul-judul yang akan datang seperti Rebel Galaxy Outlaw, Genesis Alpha One dan World War Z. Dan saya yakin dengan penawaran 12/88, akan ada banyak developer tertarik buat bergabung.

Selain berjanji buat menambah koleksi game di platform-nya, Epic Games juga berencana untuk mempersilakan pengguna menikmati game gratis secara konsisten. Berdasarkan jadwal yang telah diungkap, Subnautica dapat dimainkan cuma-cuma dari tanggal 14 sampai 27 Desember. Setelah itu giliran Super Meat Boy mulai 28 Desember hingga 10 Januari 2019.

 

TrueMoney Indonesia Fokus Tambah Kemitraan dan Peningkatan Jumlah Agen Toko

Menyesuaikan rencana yang sudah disusun sejak awal tahun 2018, TrueMoney Indonesia, salah satu perusahaan penyedia layanan uang elektronik, menambah sejumlah kemitraan dengan institusi finansial di Indonesia.

Kepada DailySocial, Direktur Operasional True Money Indonesia Rio da Cunha mengungkapkan, saat ini TrueMoney Indonesia sudah menjalin kerja sama dengan empat institusi finansial. Mereka adalah BFI Finance, Kreditplus, Pusat Gadai Indonesia dan BPRS Al Salaam.

Untuk BPRS Al Salaam, nantinya anggota yang tertarik bisa melakukan cicilan biaya umroh. Untuk membedakan TrueMoney Indonesia dengan layanan lainnya, DP atau uang muka adalah 10% dari nilai biaya umroh. Pembayaran cicilan bisa dilakukan usai pengguna melakukan perjalan umroh, penawaran yang cukup menarik untuk pengguna di Indonesia.

“Fokus kita saat ini ingin menjalin lebih banyak lagi dengan institusi keuangan, apa pun itu guna membantu anggota dan agen TrueMoney.”

Sebelumnya TrueMoney Indonesia juga telah menjalin kemitraan dengan kiosk digital Mcash dan asuransi mikro, Allianz.

16 ribu agen

Saat ini TrueMoney Indonesia telah memiliki 16 ribu agen, yang kebanyakan adalah toko kelontong. Agen ini yang bergerilya menawarkan berbagai produk TrueMoney ke konsumen umum.

Tahun ini sebenarnya TrueMoney menargetkan 17 ribu agen baru, namun persoalan edukasi kepada calon agen dan anggota yang memberatkan TrueMoney Indonesia untuk mencapai target tersebut.

“Kami mencatat masih banyak masyarakat Indonesia yang menyukai pertemuan langsung dengan agen kami dibandingkan melakukan transaksi secara online. Untuk itu kami fokus kepada agen yang memiliki toko kelontong di seluruh Indonesia,” kata Rio.

Kerja sama dengan EmasDigi, Orori, dan Alfamart

Selain menambah kemitraan strategis dengan institusi keuangan, dalam waktu dekat TrueMoney Indonesia juga akan menambah kemitraan dengan EmasDigi dan Orori. Masih dalam proses penjajakan, kerja sama ini nantinya memungkinkan TrueMoney Indonesia bukan hanya sebagai alat pembayaran, namun juga platform untuk pembelian emas dan tabungan emas.

“Investasi ini menurut saya sangat menguntungkan, melihat tren pembelian emas secara online, diharapkan bisa menambah layanan baru untuk pengguna,” kata Rio.

TrueMoney Indonesia juga akan memberikan keuntungan kepada anggota dan agen TrueMoney Indonesia untuk menjual produk dalam e-katalog, yang disiapkan Alfamart. Dengan demikian memungkinkan agen dan anggota menambah penghasilan tambahan.

Perusahaan mencatat, kerja sama dengan Alfamart melalui “TrueMoney Pengiriman Uang” untuk pengiriman uang domestik saat ini sudah mengakomodasi 26 ribu transaksi per harinya. Kontribusi dari Alfamart diklaim paling banyak, dibanding layanan lainnya.

“Harapannya TrueMoney Indonesia bisa menjadi layanan remitansi nomor satu di Indonesia, baik domestik maupun internasional,” tutup Rio.

Application Information Will Show Up Here

OVO Confirms Partnership with Bank Mandiri, Grab, Alfamart, and MOKA

Lippo Group’s digital wallet service OVO announces a strategic partnership with 4 popular brands in Indonesia. They are Bank Mandiri, Grab, MOKA, and Alfamart. Adrian Suherman, President Director of OVO, in his speech, said the strategic partnership is expected to increase new active users coming from related parties. In addition, OVO intends to be an open platform for public use.

“Cross-acceptance platform partnership held with Bank Mandiri allows users to experience features from each platform. OVO also provides convenience for the cash-in transaction in all Alfamart outlets.”

OVO expects to reach MOKA partners across 200 cities. As the point-of-sale service, MOKA is very useful for SMEs.

Extend partnership

ovooo

Within a year post-launching, OVO claims to have around 5-10 million active users. OVO Devices are available in 350 outlets in 212 cities. It’s still dominated by Jakartans, but users from Medan, Palembang, and Surabaya are getting increased. Extending partnership will OVO’s main focus in 2018.

“The interesting fact is one of the biggest malls in Surabaya, Tunjungan Plaza, is registered with the largest number of partners,” Suherman said.

P2P Scheme and QR Code

ovoooo2

One of the plans OVO’s currently developing is the peer-to-peer (P2P) scheme in-app. Regarding its implementation, Suherman confirms it’s currently in the development stage, and if it’s final, to be launched in Q4 2018.

“We surely will wait for the decision of Bank Indonesia regarding the license. If there’s no problem, It’ll be launched immediately,” he said.

The use of P2P will add to OVO’s implemented technology scheme. Currently, their team is implementing QR Code, as a payment method, aggressively.

PT Visionet International, the OVO’s legal entity, officially acquired the license from Bank Indonesia (BI) as e-money operator mid last year.

Grab and OVO

Ridzki Kramadibrata, Managing Director of Grab Indonesia said the strategic partnership will allow OVO users to make balance top-up directly via Grab drivers which already announced in early July.

He mentioned GrabPay as a payment channel. The payment can be done via cash, credit card, Mandiri E-Cash, and OVO.

Recently, OVO has appointed Jason Thompson as the CEO. He previously was the Head of GrabPay.

“Not only OVO, there are possibility to add partners for Grab’s payment options in the future,” he added.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

OVO Tegaskan Kemitraan dengan Bank Mandiri, Grab, Alfamart, dan MOKA

Layanan digital wallet Lippo Group OVO hari ini mengumumkan kemitraan strategis dengan empat brand ternama di Indonesia. Mereka adalah Bank Mandiri, Grab, MOKA dan Alfamart. Dalam sambutannya Presiden Direktur OVO Adrian Suherman mengungkapkan kerja sama strategis ini diharapkan bisa menambah jumlah pengguna aktif OVO baru yang datang dari mitra terkait. Selain itu OVO juga ingin menjadi open platform yang bisa digunakan semua orang.

“Kemitraan cross acceptance platform yang terjalin dengan Bank Mandiri memungkinkan pengguna untuk menikmati fitur dari masing-masing platform. OVO juga memberikan kemudahan untuk transaksi cash-in di semua gerai Alfamart.”

Sementara itu, OVO juga berharap merangkul mitra MOKA yang sudah tersebar di 200 kota. Sebagai layanan point-of-sale, MOKA digunakan berbagai pelaku UKM, mulai dari food truck hingga toko pakaian.

Menambah jumlah mitra

Dalam waktu satu tahun sejak diluncurkan, OVO mengklaim telah memiliki sekitar 5-10 juta pengguna aktif. Perangkat OVO tersedia di 350 gerai di 212 kota. Meskipun masih didominasi pengguna Jakarta, namun saat ini jumlah pengguna dari Medan, Palembang, dan Surabaya mulai menyusul jumlahnya. Penambahan jumlah mitra akan menjadi fokus OVO sepanjang tahun 2018.

“Yang menjadi menarik adalah salah satu mall terbesar di Surabaya, yaitu Tunjungan Plaza, tercatat merupakan jumlah merchant terbanyak OVO,” kata Adrian.

Skema P2P dan QR Code

Salah satu rencana yang saat ini tengah dikembangkan OVO adalah skema peer-to-peer (P2P) dalam aplikasi. Disinggung seperti apa penerapannya nanti, Adrian menegaskan saat ini masih dalam tahap pengembangan dan jika sudah final akan diluncurkan pada Q4 2018.

“Tentunya kita akan menunggu keputusan Bank Indonesia soal lisensi tersebut. Jika sudah dapat lampu hijau akan kita luncurkan segera,” kata Adrian.

Penggunaan P2P akan menambah skema teknologi yang diterapkan OVO. Saat ini pihaknya gencar menerapkan penggunaan QR code sebagai cara pembayaran.

PT Visionet Internasional, pemegang brand aplikasi OVO, resmi mendapatkan izin Bank Indonesia (BI) sebagai penyelenggara uang elektronik (e-money) pertengahan tahun lalu.

Grab dan OVO

Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata menyebutkan kerja sama strategis yang terjalin memungkinkan pengguna OVO melakukan top up saldo langsung melalui mitra pengemudi Grab yang sudah diperkenalkan awal Juli lalu.

Ridzki menegaskan GrabPay adalah nama kanal pembayaran. Pembayarannya sendiri bisa menggunakan uang tunai, kartu kredit, Mandiri E-Cash, dan OVO.

OVO sendiri baru saja mengangkat Jason Thompson sebagai CEO OVO. Jason sebelumnya adalah Head of GrabPay.

“Bukan hanya dengan OVO. Ada kemungkinan ke depannya kami akan menambah jumlah mitra untuk pilihan pembayaran di Grab,” kata Ridzki.

Application Information Will Show Up Here

Alfacart Kini Jadi Layanan Agregator “Online Grocery”

Resmi mengubah model bisnis bulan Juni 2017 lalu, kini Alfacart dipegang langsung PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart). Dari penggabungan tersebut, Alfacart termasuk dalam bagian enam pilar bisnis digital Alfamart. Pilar lain adalah Alfamikro, Alfamind, Alfa PoP (Point of Purchase), Alfagift, dan Alfatrex.

“Sebelumnya Alfacart secara eksklusif menggunakan jaringan toko Alfamart sebagai tempat delivery point, pick up point, payment point, return point. Kini Alfamart membuka jaringan tersebut, bisa digunakan oleh semua [layanan] e-commerce, hanya saja harus menggunakan jasa 3PL Alfatrex,” kata Head of Business Alfacart Viendra Primadia kepada DailySocial.

Alfatrex merupakan unit bisnis baru Alfamart berupa layanan logistik. Alfatrex bisa digunakan berbagai layanan e-commerce dan kalangan individu untuk mengirimkan barang melalui gerai Alfamart terdekat.

Menjadi agregator

Alfacart kini fokus pada penjualan kategori kebutuhan sehari-hari (FMCG). Selama ini tercatat produk groceries menyumbang 80% transaksi di Alfacart.

“Dulu konsep kami berupa marketplace yang sangat luas. Saat ini tetap ada konsep tersebut, namun kami lebih selektif memilih produk dan kategori penjual,” kata Vienda.

Perubahan lain yang terjadi di Alfacart adalah layanan tersebut telah berubah menjadi agregator untuk pasar B2B khusus produk FMCG. Semua layanan e-commerce dan marketplace di Indonesia bisa memanfaatkan Alfacart untuk menjual produk FMCG.

“Konsepnya Alfacart menjadi penyedia produk groceries bagi [layanan] e-commerce besar lain, seperti Lazada, Shopee, Bukalapak, Blibli dan masih ada beberapa e-commerce lainnya yang masih proses integrasi. Melalui kerja sama ini, ketika konsumen membeli produk dari beragam brand, pesanan dapat dikirim dalam satu pengiriman saja,” kata Viendra.

Kolaborasi Alfacart dengan layanan e-commerce lainnya diharapkan dapat menumbuhkan pasar groceries online di Indonesia yang belum sebesar negara Asia lainnya.

“Mereka melihat adanya potensi. Namun tidak mudah menyediakan produk tersebut dengan lengkap dari beragam brand tanpa didukung jaringan yang luas. Karena produk kebutuhan sehari-hari (FMCG) itu marginnya kecil, kalau tidak ada jaringan, akan berat di logistik,” ujar Direktur Alfacart Bambang Setiawan Djojo.

Target Alfacart

Saat ini Alfacart telah memiliki sekitar 780 ribu orang yang mengunjungi situs dan aplikasi Alfacart setiap bulannya. Sementara jumlah penjual Alfacart saat ini adalah 700 penjual. Alfacart melakukan proses penyaringan penjual, menyesuaikan pengurangan porsi penjual dari konsep Alfacart sebelumnya.

“Untuk penjual pun kami pilih lebih selektif menjadi hanya 700 seller. Kami memastikan penjual mempunyai track record yang baik, pemenuhan stock pun baik dan jaminan kualitas,” kata Viendra.

Alfamart kini memiliki lebih dari 13 ribu gerai di 24 propinsi di Indonesia, termasuk tiga ribu di antaranya bersifat franchise. Dengan ketersediaan 4 ribu SKU dengan 400 supplier aktif, diharapkan konsep baru ini bisa melancarkan kolaborasi Alfacart dengan seluruh layanan e-commerce di Indonesia.

“Produk kebutuhan sehari-hari mulai banyak dicari secara online. Pasarnya ada dan akan semakin besar dengan melihat tren belanja masyarakat usia produktif sekarang ini yang memilih cara termudah, apapun tinggal pesan secara online,” kata Bambang.

Application Information Will Show Up Here

Tak Cuma Soal Smartphone, Wiz Phone Tawarkan Ekosistem

Pernahkan Anda terbayang bertransaksi melalui kredit digital yang tertanam dalam ponsel Anda? Ponsel ini memudahkan pengguna untuk mengantongi reward dari setiap transaksi kredit tanpa bunga di minimarket.

Konsep di atas ingin direalisasikan PT Wiz Indonesia Nirwana lewat handset Wiz Phone. Ponsel ini menghadirkan ekosistem aplikasi yang dibutuhkan masyarakat golongan menengah ke bawah. Direncanakan diperkenalkan beberapa waktu ke depan, beragam aplikasi sudah pre-installed dan saling terhubung dan terintegrasi satu sama lain, meski spesifikasi dan tampilan ponselnya masih belum diketahui.

Dalam wawancaranya dengan DailySocial, Dez Mangowal, Direktur PT Wiz Indonesia Nirwana, mengatakan Wiz Phone menawarkan sebuah konsep ekosistem di mana satu handset memiliki banyak aplikasi yang dibutuhkan masyarakat. Untuk saat ini, Wiz Phone menawarkan nilai tambah produknya lewat aplikasi “Di Scan”, “Bayar Nanti”, “360 Max”, dan “Radio Max”.

Di Scan merupakan aplikasi scan barcode yang memudahkan pengguna untuk berbelanja di minimarket. Setiap produk yang di-scan akan menampilkan reward yang bisa didapatkan pengguna, misalnya paket data sebesar 5GB. Nantinya, data perilaku pengguna akan terekam lewat aktivitas scan produk, dibeli atau tidak. Aplikasi ini juga merekam lokasi si pengguna secara real time.

Aplikasi ini akan terhubung dengan Bayar Nanti yang berfungsi sebagai kanal lending. Disebut Bayar Nanti karena pengguna bisa menikmati reward, dengan catatan transaksi dilakukan lewat Wiz Phone.

Untuk saat ini, pihaknya telah berkolaborasi dengan Alfamart, Telkomsel, BNI, dan State Bank of India (SBI) sebagai mitra kerja sama.

Lebih lanjut, Dez menekankan pada kolaborasi dengan sejumlah pihak dibandingkan kolaborasi eksklusif yang dinilai lebih sulit untuk meraup pelanggan. Pihaknya meyakini Wiz Phone bisa sukses di pasaran karena mengutamakan kolaborasi.

“Seharusnya  jangan kompetisi terus, tetapi kolaborasi. Daripada mereka keluarkan budget marketing untuk promosi dan result yang tidak jelas, lebih baik kami manfaatkan untuk kasih benefit ke user. Kami kumpulkan benefit-nya, kasih ke user, mereka bakal loyal,” katanya.

Untuk mengakuisisi pengguna, pihaknya mengincar segmen underserved market yang dinilai masih besar dan potensial.

Underserved market itu sebetulnya mampu dan loyal. Beda dengan orang di kota, underserved market itu tidak punya banyak pilihan,” tutur Dez.

“Kredit digital tanpa bunga”

Wiz Phone akan memiliki aplikasi-aplikasi built-in yang saling terintegrasi, seperti Di Scan, Bayar Nanti, 360 Max, dan Radio Max. Pengguna akan mendapat reward dari setiap transaksi yang dilakukan melalui aplikasi tersebut.

Uniknya, sesuai nama aplikasinya Bayar Nanti, pengguna mendapat fasilitas “kredit tanpa bunga”. Setiap pengguna bisa mendapat plafon hingga Rp20 juta. Artinya, aplikasi ini memampukan pengguna untuk berbelanja dengan kredit.

“Pengguna dapat reward per transaksi jika pembayarannya dengan aplikasi ini. [Kita memudahkan orang untuk berutang] karena bunganya 0 persen. Ini seperti kredit digital tapi tanpa bunga. Nanti bunga ini ditanggung oleh subsidi dari mitra kerja sama kami,” papar Dez.

Pihaknya optimistis dengan model bisnis ini. Pasalnya, Dez meyakini bahwa akuisisi pengguna akan lebih mudah dengan memberikan reward yang konsisten. Selain itu, Wiz Phone memang menyasar segmen underserved market yang dinilai memiliki loyalitas lebih tinggi, terutama segmen pasar yang suka berbelanja di Alfamart.

“Kami tahu jualan ponsel itu profitnya sedikit, tapi kami percaya kalau terus kasih benefit ke pengguna, mereka akan datang dengan sendirinya. Justru mereka rugi kalau tidak ngutang, karena di aplikasi ini mereka dapat benefit per transaksinya,” ungkapnya.

Dez mengklaim, fasilitas kredit ini lebih mudah, yang bisa dinikmati langsung setelah melakukan registrasi awal menggunakan Wiz Phone.

Menciptakan ekosistem

Dez juga mengungkapkan rencana kolaborasinya bersama Qualcomm dengan misi menciptakan ekosistem Wiz Phone. Menurut Dez, pihaknya tidak menjual penjualan ponsel dengan merek sendiri, tetapi dengan cara co-branding.

Adapun, ekosistem ponsel yang dimaksud adalah lisensi merek Wiz Phone dapat dimiliki vendor-vendor ponsel lain. Konsepnya sama seperti seri Nexus milik Google yang diproduksi oleh Samsung, LG, HTC, dan Huawei.

Lewat kolaborasi yang lebih luas, benefit dari Wiz Phone dapat dinikmati oleh lebih banyak orang. “Kami menjadi platform [untuk menciptakan] ekosistem,” tuturnya.

Kata.ai Perkenalkan Kehadiran Chatbot untuk BRI dan Alfamart

Kata.ai hari ini mengumumkan kehadiran dua platform chatbot yang bakal membantu BRI dan Alfamart berkomunikasi dengan konsumennya. Sabrina adalah nama yang disematkan untuk chatbot layanan pelanggan BRI, sementara Shalma akan berinteraksi untuk meningkatkan pelanggan berbelanja konsumen Alfamart.

Kehadiran Sabrina dan Shalma adalah milestone baru Kata.ai dalam menggaet klien-klien korporasi. Sebelumnya Veronika sudah hadir untuk konsumen Telkomsel dan Jemma untuk Unilever. Kata.ai memiliki spesialisasi membangun chatbot yang secara natural dapat berinteraksi dalam bahasa Indonesia.

Co-Founder dan CEO Kata.ai Irzan Raditya dalam rilisnya mengatakan, “Kami yakin apa yang bisa kami capai melalui kemitraan dengan BRI dan Alfamart adalah langkah menuju demokratisasi AI sebagai suatu perangkat yang dapat meningkatkan produktivitas masyarakat Indonesia.”

Kata.ai adalah salah satu startup yang bakal mengikuti SXSW 2018 di Texas, Amerika Serikat, sebagai bagian dari program Bekraf.

Sabrina tersedia di platform Facebook Messenger dan Telegram, sementara Shalma di LINE. Meskipun demikian tidak menutup ke depannya baik Sabrina maupun Shalma bakal tersedia di platform yang lain.

Menggunakan Sabrina, konsumen dapat menanyakan lokasi BRI terdekat dan menyampaikan keluhannya. Shalma sendiri diterapkan dengan tujuan yang berbeda, yaitu memberikan sarana komunikasi dan interaksi yang memberikan personalisasi kebutuhan konsumen Alfamart.

Kaspar Situmorang, EVP Digital Centre of Excellence BRI, dalam rilisnya tentang peluncuran Sabrina menyebutkan, “Menjawab tantangan digital di dalam dunia finansial, salah satu yang menjadi faktor penting adalah membuat produk yang sesuai dengan kebutuhan nasabah. Sabrina memberikan kesempatan kepada kami untuk melayani dengan lebih baik dan juga sekaligus menjadi tempat untuk mendengarkan suara dari nasabah.”

Sabrina adalah chatbot ketiga yang diterapkan perbankan di Indonesia. Sebelumnya BCA sudah mengimplementasikan VIRA, sementara BNI mengeluarkan Cinta.

Dalam wawancara terdahulu dengan DailySocial, Kaspar mengatakan, kehadiran chatbot dapat menjadi strategi perseroan dalam meningkatkan engagement dengan nasabah, sekaligus upaya menjaring nasabah baru. Saat ini BRI memiliki 52 juta nasabah tersebar di seluruh Indonesia, sementara pengguna internet banking dan SMS banking mencapai 16 juta nasabah.

Sementara Linda Valentin, General Manager Marketing Alfamart, tentang kehadiran Shalma, berkomentar, “Alfamart mencoba melihat dari kacamata konsumen, di mana informasi promo yang sesuai dengan kebutuhan konsumen akan lebih bermanfaat dan memiliki redemption rate yang lebih tinggi. Saat ini Alfamart melakukan [penerapan] big data analytics atas data member untuk memberikan pendekatan yang lebih customized bagi seluruh member-nya. Dan dengan inovasi terbaru ini, Shalma diharapkan mampu menjadi channel komunikasi dan pelayanan terbaru Alfamart.”

Gaet DAM dan M Cash, Alfamart Rambah Penjualan Produk Digital dalam Aplikasi

Sumber Alfaria Trijaya (Alfamart) menggandeng dua anak usaha Kresna Graha Investama, DAM Corp (Digital Artha Media) dan M Cash, untuk menyediakan produk digital di dalam aplikasi AlfaMikro yang diperuntukkan kepada para anggota Outlet Binaan Alfamart (OBA).

AlfaMikro memasukkan platform Wagon (Warung Goes Online) dari DAM Corp sebagai penyedia platform Payment Point Online Bank (PPOB) dengan dukungan M Cash sebagai agregrator konten digital. Wagon sendiri menyediakan layanan untuk pembelian pulsa, listrik, paket data internet, tiket perjalanan, belanja online, bayar asuransi, iuran jaminan kesehatan, hingga voucher game.

“Selama tiga tahun terakhir, kami mulai ke digital dengan dorong aplikasi kami seperti AlfaMikro. Selama ini dalam aplikasi tersebut baru menjual produk kelontong, sekarang bertambah ada produk digital sehingga OBA bisa mendapat tambahan komisi,” terang Business Development Director Alfamart Hans Harischandra Tanuraharjo, Selasa (27/2).

Pergeseran langkah ke digital ini, sambung Hans, adalah strategi perusahaan yang mulai mengurangi ekspansi gerai offline Alfamart di Indonesia. Menurutnya, ada banyak isu mulai dari sosial dan regulasi yang melatarbelakangi keputusan perusahaan tersebut. Disebutkan hingga tahun lalu jaringan Alfamart mencapai 13.477 gerai.

Kontribusi penjualan produk digital yang dihadirkan Alfamart, meski tidak disebutkan angka detailnya, setiap tahunnya terus mengalami peningkatan.

Diterangkan lebih lanjut, OBA adalah program CSR Alfamart yang sudah dijalankan sejak 2007 dan diklaim sudah merangkul 48 ribu pengusaha. AlfaMikro sendiri adalah salah satu pilar dari Alfamart Digital Extension, sekaligus media online bagi OBA dalam mewujudkan visi perusahaan untuk menjadi jaringan distribusi ritel terkemuka dengan memaksimalkan potensi dari toko tradisional. Pasalnya, toko tradisional berkontribusi terhadap 80 persen dari penjualan ritel kelontong secara nasional.

Managing Director DAM Corp Fanny Verona menambahkan kerja sama dengan Alfamart menjadi strategi perusahaan dalam mendukung UKM agar tetap turut serta dalam transformasi digital dan tidak tenggelam dalam perkembangan teknologi.

“Kami yakin melalui kerja sama ini akan mempercepat adopsi teknologi digital dan mendorong akselerasi industri fintech dalam menciptakan pemerataan ekonomi digital Indonesia,” ujar Fanny.

Dia mengungkapkan Wagon telah mengadopsi teknologi Blockchain, sehingga sistem menjadi lebih sederhana, aman, dan hack proof. Diklaim solusi ini dapat meningkatkan efisiensi sistem secara keseluruhan dan secara konsep data tidak dapat diubah dari luar.

Wagon diluncurkan secara soft lauch pada November 2017 dan kini Fanny menyebut jumlah agen Wagon telah mencapai 3 ribu orang yang tersebar di sekitar Jawa dan Bali. Dengan bertambahnya jumlah agen Wagon, setelah digabung dengan OBA dari Alfamart sebanyak 48 ribu, pihaknya menargetkan dapat menambah 50 ribu agen lagi sampai akhir tahun 2018.

“Kami juga akan tambah layanan pembelian tiket pesawat dalam Wagon, itu rencananya dalam tahun ini. Tujuan yang ingin kami sasar lewat Wagon adalah memperluas akses online kepada masyarakat unbanked lewat model bisnis O2O,” pungkas Fanny.

Zen Rooms Accepts Payment via Alfamart and Indomaret

Following the launch of hotel direct payment, Zen Rooms, a franchise budget
accomodation company, is back with a new payment option using the biggest
modern retail company in Indonesia, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart
Group) and PT Indomarco Prismatama (Indomaret Group).

In the release, the strategic partnership is said to be done after seeing
customer interest to make payment at various retail merchants and increasing
growth of mini market segment by 11% since 2015.

Jafar Jafarov, Zen Rooms Indonesia’s Country Manager, said the
opportunity is used to build strategic partnership with two
biggest modern retail companies in Indonesia.

“We are committed to help consumer in finding the right hotel on budget and also to improve our services. One of which is adding new option
for the latest payment system,” he explained.

“Pay at Supermarket” Feature

Customers with no bank account, credit card, or other digital payment options
may take advantage of this direct payment after making reservation on Zen
Rooms website or app. By choosing Pay at Supermarket method, consumer can opt to pay in Alfamart Group (Alfamart, Lawson, Dan+Dan, Alfamidi, AlfaExpress) or Indomaret.

Zen Rooms will send confirmation email and booking code after the payment
successfully made.

“Alfamart and Indomaret is two great players of supermarket segment. It will
be an easier option for consumer on paying its reservation at Zen Rooms,” Jafarov added.

In 2018, Zen Rooms plans to expand its services to several regions in Indonesia and Asia.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Zen Rooms Hadirkan Pilihan Pembayaran Melalui Alfamart dan Indomaret

Setelah sebelumnya meluncurkan pembayaran langsung di hotel, perusahaan franchise budget accomodation Zen Rooms kembali menghadirkan pilihan pembayaran baru, memanfaatkan perusahaan ritel modern terbesar di Indonesia, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart Group) dan PT Indomarco Prismatama (Indomaret Group).

Dalam rilisnya disebutkan, kerja sama strategis ini dilakukan, setelah melihat besarnya minat pelanggan melakukan pembayaran di berbagai gerai toko ritel tersebut dan makin meningkatnya pertumbuhan di segmen minimarket sebesar 11% sejak tahun 2015.

Menurut Country Manager Zen Rooms Indonesia Jafar Jafarov, peluang tersebut kemudian dimanfaatkan oleh Zen Rooms untuk melakukan kerja sama dengan dua perusahaan ritel modern terbesar di Indonesia.

“Kami selalu berkomitmen untuk membantu konsumen dalam menemukan hotel yang tepat sesuai bujet dan keperluan mereka, serta selalu meningkatkan pelayanan, salah satunya dengan menambah opsi ini sebagai sistem pembayaran terbaru,” jelas Jafar.

Fitur “Bayar di Supermarket”

Bagi pelanggan yang tidak memiliki akun rekening bank, kartu kredit dan pilihan pembayaran lainnya, bisa memanfaatkan pembayaran langsung ini usai melakukan pemesanan kamar di situs dan aplikasi Zen Rooms. Dengan memilih metode pembayaran, Pay at Supermarket atau Bayar di Supermarket, nantinya akan muncul tampilan di halaman berikutnya, pilih “Convenient Store”, dan pilih apakah konsumen ingin bayar di Alfamart Group (Alfamart, Lawson, Dan+Dan, Alfamidi, AlfaExpress) atau Indomaret.

Setelah pembayaran dilakukan, pihak Zen Rooms akan mengirimkan email konfirmasi dan pemesanan kamar ketika pembayaran telah berhasil.

“Alfamart dan Indomaret adalah dua pemain besar di area pasar swalayan. Ini akan menambah opsi kemudahan bagi konsumen dalam melakukan pembayaran pemesanan kamar yang telah mereka lakukan di Zen Rooms,” kata Jafar.

Konsisten dengan visi dari Zen Rooms yaitu menghadirkan budget hotel berkualitas di Indonesia, di tahun 2018 mendatang Zen Rooms berencana untuk menambah pelayanan hingga melakukan ekspansi ke beberapa daerah di Indonesia dan Asia.

Application Information Will Show Up Here