“HangOut with FreakOut” Hadirkan Diskusi tentang Pemasaran Digital Modern

Perkembangan adopsi perangkat digital yang ada saat ini menjadikan mobile marketing mulai digadang-gadang sebagai masa depan dari strategi terbaik pemasaran. FreakOut Dewina Indonesia sebagai pengusung layanan native mobile ad-platform di Indonesia melihat bahwa mobile marketing merupakan salah satu peluang dan strategi pemasaran yang paling efektif dalam menjangkau target konsumen.

FreakOut Dewina Indonesia bersemangat menyelenggarakan acara HangOut with FreakOut, mengundang para expert di bidang pemasaran digital untuk berbagi ilmu kepada para digital marketing enthusiast.

Di HangOut with FreakOut edisi Januari 2017, para pemateri akan berbagi cerita dan pengalaman dari mereka, lengkap dengan emotional value yang mereka tawarkan. FreakOut membawa sosok di balik ide gila dan eksekusi kampanye pemasaran yang memberikan kesuksesan suatu brand. Tema yang akan diangkat kali ini adalah “How to Play with Content Marketing in Mobile Era”.

Pemateri dari tiga area bisnis berbeda diajak untuk menjadi narasumber pada acara ini, meliputi:

  1. Triari Senawirawan – SVP Head of Consumer Marketing DBS Bank
  2. Hilda Hendrio – Head of Marketing Kaskus Networks
  3. Nicky Sebastian – Sr. Communication Strategist Blibli.com
  4. Tyas Dwi – Content Writer Blibli.com

Bertempat di Cinemaxx FX Sudirman, acara ini akan berlangsung tanggal 18 Januari 2017 mulai pukul 18.30 WIB. Konsep yang akan dihadirkan adalah standup show, menyampaikan konten yang insightful dengan cara yang lebih menarik. Acara ini akan dibuka untuk 265 peserta yang terdiri dari brand, agensi iklan, blogger, dan media di Indonesia.

Blibli akan menyampaikan strategi pemasaran dalam kaitannya dengan content marketing. Mengapa Blibli melakukan ini dan bagaimana cara meramunya agar meningkatkan value dan sales? Di kategori lembaga finansial, pihak DBS akan membahas dan menjawab pertanyaan tentang bagaimana bank berinteraksi dengan generasi millennial sebagai salah satu pasarnya melalui content marketing?

Sedangkan Kaskus bakal menyampaikan tentang bagaimana Kaskus menjadi media terbesar yang mampu menarik user untuk tetap setia membuat konten untuk Kaskus (User Generated Content). Kita akan melihat bagaimana User Generated Content ini berdampak dengan produk Kaskus lainnya dan bagaimana Kaskus berinteraksi dengan user supaya tetap bisa mengisi slot konten yang disediakan.

Untuk pendaftaran dan mendapatkan undangan ke acara, pembaca dapat mengunjungi laman resmi HangOut with FreakOut di sini: http://id.foutap.com/hangout-with-freakout/


Disclosure: DailySocial adalah media partner acara HangOut with FreakOut.

BCA Targetkan 300 Ribu Pengguna Sakuku Tahun Depan

Bank Central Asia (BCA) masih terus berupaya mengejar traksi penggunaan dari layanan uang elektronik berbasis server Sakuku dengan menggaet pengguna dari kalangan millennial.

Vice President Mobile and Internet Product Development BCA Fera Agustina mengatakan, hingga November 2016 jumlah pengguna Sakuku mencapai 160 ribu orang. Diharapkan pada tahun depan, jumlahnya bisa meningkat dua kali lipat menjadi 300 ribu orang. Untuk itu, pihaknya akan fokus melakukan sosialisasi dan memperkenalkan Sakuku lebih masif ke masyarakat.

“Target produk kami adalah generasi millennial dan tidak harus nasabah BCA,” ucapnya seperti dikutip dari Republika.

BCA juga akan terus menambah kerja sama dengan merchant, baik online maupun offline. Sementara ini, Sakuku sudah bisa digunakan untuk transaksi belanja 276 merchant fisik dengan total 1.200 outlet tersebar di seluruh Indonesia dan tujuh merchant e-commerce, di antaranya, Blibli, Bhinneka, Dinomarket, GaleriGadget, Kaskus, Perkakasku, dan RajaGame.

Fera melanjutkan, BCA juga akan terus menambah fitur Sakuku agar dapat menjangkau seluruh kebutuhan nasabah yang kini semakin beragam. Hal ini sejalan dengan inovasi Sakuku yang ingin menawarkan kemudahan dari dunia digital, agar bisa memberi nilai tambah bagi masyarakat maupun nasabah setia BCA.

“Kami merespon minat masyarakat, khususnya generasi muda yang saat ini banyak menggunakan aplikasi layanan perbankan digital.”

Selain BCA, Bank Mandiri dengan Mandiri e-cash-nya juga sudah masif mengenalkan layanan e-money tersebut ke kalangan millennial dengan menggandeng Line sebagai mitranya.

Adopsi e-money masih kecil

Blibli merupakan salah satu merchant e-commerce pertama yang digandeng Sakuku saat baru diresmikan pada tahun lalu. Dalam sistem pembayaran yang disediakan Blibli, tidak hanya Sakuku saja, tapi juga sudah ada XL Tunai dan Mandiri e-cash.

Senior Marcom Manager Blibli Lani Rahayu mengatakan, Blibli menyediakan berbagai jenis pembayaran mulai dari cash on delivery (COD), internet banking, kartu debit/kredit, transfer bank, dan bayar di toko.

Sejauh ini, sambung Lani, data dari Blibli menunjukkan jenis pembayaran yang paling banyak dipilih konsumen adalah kartu kredit porsinya porsinya mencapai 58%, internet banking 29%, transfer ATM 7%, COD 4%, kartu debit 1%, dan e-money 1%.

“Di Blibli yang paling populer adalah pembayaran dengan kartu kredit. Untuk meningkatkan transaksi di e-money, biasanya kami kerja sama untuk promo khusus dengan menggunakan e-money dari penyelenggara jasa bersangkutan,” katanya kepada DailySocial.

Menurut Lani, transaksi penggunaan Sakuku saat ini kian meningkat. Pasalnya BCA sebagai pemilik Sakuku juga giat melakukan promo akuisisi khususnya ke kalangan anak muda, baik melalui kegiatan online maupun offline.

Mencari “Pemenang” Layanan E-Commerce di Indonesia

Tahun 90-an menjadi titik awal mulai berdirinya bisnis memanfaatkan teknologi terkini yaitu internet. Mulai dari kehadiran e-mail, mesin pencari, browser hingga layanan e-commerce yang terbilang masih baru namun menunjukkan potensi yang cukup besar.

Pertengahan tahun 90-an hingga awal tahun 2000 mulai muncul layanan e-commerce baru yang menawarkan kemudahan proses pembelian hingga pengantaran kepada masyarakat. Di antaranya adalah Amazon yang diluncurkan pada tahun 1995 oleh pendirinya Jeff Bezos. Amazon awalnya adalah toko buku yang dijual secara online. Saat ini Amazon sudah memiliki layanan yang luas, bukan lagi menjual buku secara online, namun juga produk busana, kebutuhan sehari-hari, hingga komputasi awan.

Menurut data Statista, total penjualan Amazon per kuartal saat ini sudah lebih dari $30 miliar.

Layanan e-commerce lainnya yang muncul dan terbilang sukses saat dotcom bubble di tahun 90-an adalah eBay, yang pada tahun 1995 muncul sebagai situs lelang online. Saat ini eBay telah menjadi marketplace global untuk menjual beragam produk dengan daftar barang sebanyak 103,6 juta di seluruh dunia dan penambahan daftar barang sebanyak 6,1 juta setiap hari, eBay menawarkan kesempatan kepada semua orang untuk membeli dan menjual barang.

Masing-masing layanan e-commerce ini telah melakukan ekspansi hampir di seluruh dunia. eBay sendiri sudah memiliki kantor perwakilan di Indonesia dan diperkirakan Amazon, yang bakal hadir di Singapura, juga bakal merambah ke Indonesia.

Pelajaran yang bisa diambil dari Amazon dan eBay adalah dibutuhkan waktu yang cukup lama, inovasi terkini, dan produk yang bervariasi untuk bisa menjadi nomor satu.

Prediksi layanan e-commerce unggulan di tanah air

Di Indonesia sendiri layanan e-commerce mulai menjadi bermunculan sejak akhir tahun 90-an dengan kehadiran Bhinneka yang berawal sebagai offline store kemudian mulai membangun online store dengan produk yang terbatas pada tahun 1999. Hingga kini Bhinneka masih tetap eksis dengan ragam produk elektronik terkini dan terlengkap di Indonesia.

Pada tahun 2006 Tokobagus diluncurkan dan kini telah berubah menjadi OLX. Tahun 2009 Tokopedia hadir, disusul Bukalapak pada tahun 2010 dan Blibli pada tahun 2011. Semua adalah layanan e-commerce lokal yang masih tetap eksis bahkan menunjukkan peningkatan yang cukup besar dari sisi pelanggan, produk, hingga transaksi.

“Dibanding tahun sebelumnya, perkembangan e-commerce di Indonesia bertumbuh dengan pesat pada tahun 2016. Apalagi dengan adanya akuisisi dari perusahaan Cina baru-baru ini. Kami rasa peluang investasi yang masuk ke Indonesia akan semakin maju. Pasar Indonesia juga masih memiliki banyak ruang untuk berkembang, terlebih dengan penetrasi internet saat ini yang berada di angka 35% yang masih terus meningkat,” kata Senior Manager Regional Deliveree Nattapak Atichartakarn.

Menurut Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), yang sekaligus CEO Blanja, Aulia E Marinto, menjadi nomor satu untuk bisnis e-commerce adalah impian seluruh pelaku usaha. Semua pihak pasti mengejar untuk mengarah ke arah situ. Hanya saja, saat ini masih dalam tahap proses, belum sampai tahap final.

Dia bilang, tanda-tanda yang sudah final bakal terlihat dari volume bisnisnya yang sangat besar dan digunakan oleh hampir seluruh orang Indonesia. Waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke titik itu, Aulia memperkirakan, sekitar 5-10 tahun lagi. Aulia berharap, dalam kurun waktu tersebut, yang menjadi pemain nomor satu berasal dari pemain lokal bukan dari asing.

“Saat ini peluangnya masih terbuka, jadi belum ada yang bisa bilang dia adalah pemain nomor satu atau bukan. Kami juga berharap pemenangnya berasal dari lokal, makanya mereka harus didorong untuk berlomba dan inovasi, jangan mau kalah karena ini kan bagian dari kompetisi,” ucapnya.

Joedi Wisuda, Country Director True Money Indonesia, mengatakan sebaiknya jangan hanya ada satu pemenang, sebab pada dasarnya semua pemain harus jadi pemenang di bisnisnya masing-masing. Yang terpenting adalah bagaimana memenangkan hati pelanggannya masing-masing.

“Agar industri ini tetap maju dalam melayani pelanggan sebaik-baiknya, sehingga pemenangnya adalah semua, tidak satu saja. Dengan demikian, kompetisi akan jadi lebih sehat, tidak saling menjegal. Semua harus bergandengan tangan untuk melayani lebih banyak pelanggan,” katanya.

Tokopedia, Bukalapak, dan beragam inovasi baru yang dihadirkan

Di tahun 2016 ini masih terlalu dini untuk menyimpulkan siapa layanan e-commerce yang terdepan, seperti yang telah terjadi secara alami di AS dengan Amazon dan eBay. Menurut survei yang dilakukan Google Indonesia beberapa waktu yang lalu, telah muncul lima layanan e-commerce favorit di Indonesia. Yang benar-benar lokal adalah Tokopedia di peringkat kedua dan Bukalapak di peringkat ketiga. Peringkat pertamanya adalah Lazada yang notabene sementara ini adalah layanan e-commerce terbesar di Asia Tenggara dan telah diakuisisi Alibaba.

Tokopedia dan Bukalapak saling mengejar dengan beragam pilihan produk, promo hingga channel-channel baru yang ditawarkan. Di sisi lain, untuk menekan ‘burn rate‘, mereka juga dituntut untuk bisa menghasilkan profit yang stabil dan berkelanjutan.

Dalam sebuah kesempatan terpisah DailySocial berbincang dengan CEO Tokopedia William Tanuwijaya. William menyadari sepenuhnya agar bisnis bisa berjalan dengan baik dan tahan lama, diperlukan inovasi baru yang diharapkan bisa menjadi celah baru untuk mendatangkan profit. Di antaranya adalah channel pembayaran secara digital, kampanye offline, hingga mengedepankan promo harga transparan kepada masyarakat.

“Kami akan terus menghadirkan inovasi baru, mulai dari ragam pilihan produk, strategi penjualan hingga pilihan channel pembayaran. Untuk ke depannya Tokopedia juga berencana bisa menjadi platform baru untuk pembayaran tilang lalu lintas untuk motor dan mobil untuk masyarakat yang membutuhkan,” kata William.

Tentang “posisi” Tokopedia saat ini, William cukup bangga dan memberikan apresiasi kepada pihak-pihak terkait hingga pelanggan setia yang telah memilih Tokopedia sebagai layanan e-commerce favorit di Indonesia. Untuk bisa memberikan layanan lebih kepada pengguna, Tokopedia pun berusaha untuk mengakali semua tantangan dan kendala yang ada, mulai dari infrastruktur hingga logistik.

“Fokus kami saat ini adalah memberikan pelayanan lebih kepada masyarakat yang tinggal di luar pulau Jawa dengan menerapkan strategi lokalisasi, yaitu menempatkan merchant-merchant terbaik di spot strategis yang bisa dijangkau oleh masyarakat Indonesia yang tinggal di kawasan terpencil dan memiliki akses terbatas untuk mencapai kota besar dan sulit untuk dilalui oleh logistik,” kata William.

Berbeda dengan Tokopedia, Bukalapak sendiri mengedepankan strategi growth hacking, terutama sejak kehadiran COO baru Willix Halim. Disinggung soal posisi Bukalapak saat ini yang menjadi favorit namun masih harus berbagi popularitas dengan Tokopedia, Willix mengungkapkan tidak heran ketika pada akhirnya tidak hanya Bukalapak yang unggul, tetapi juga dua bahkan tiga layanan e-commerce lainnya.

“Di Bukalapak sendiri saat ini sudah cukup ‘happy‘ dengan posisi yang ada, yaitu menjadi salah satu layanan favorit masyarakat di seluruh Indonesia. Kerja keras selama ini tentunya tidak akan berhenti dengan beragam inovasi, pilihan produk hingga strategi pemasaran yang akan terus kami berikan,” kata Willix.

Selain itu Willix juga melihat untuk ke depannya bakal muncul layanan e-commerce “niche market” yang hadir dan diperkirakan bisa tampil lebih baik di antara layanan e-commerce yang sudah ada.

“Saya melihat ke depannya akan bermunculan layanan e-commerce baru yang lebih ‘niche‘ hal tersebut tentunya bisa menjadi kompetitor yang baru dan menarik untuk diamati,” kata Willix.

Apakah Tokopedia dan Bukalapak masih mampu mempertahankan posisinya sebagai layanan e-commerce favorit di Indonesia hingga tahun 2017 mendatang? Atau akan muncul layanan e-commerce “niche market” seiring dengan tren dan demand masyarakat saat ini?.

Pada akhirnya, siapa pun pemenangnya, diharapkan layanan-layanan e-commerce lokal tersebut bisa memberikan kontribusi lebih untuk masyarakat Indonesia dan mampu bersaing secara global.


Disclosure: Marsya Nabila berkontribusi dalam pembuatan artikel ini

Masyarakat Indonesia Makin Gemar Berbelanja Online Melalui Aplikasi Mobile

Menjelang akhir tahun 2016 Google Indonesia merilis tren dan behaviour dari pengguna internet dan smartphone di Indonesia. Selain untuk menyampaikan data terbaru, survei ini diluncurkan juga sebagai bahan persiapan untuk semua layanan e-commerce di Indonesia menyambut akhir tahun, biasanya peningkatan pengunjung akan membludak bersamaan dengan beragam program belanja online yang digalakkan.

“Google Indonesia mencatat bukan hanya pada bulan ramadhan dan lebaran saja belanja online meningkat, namun akhir tahun juga biasanya banyak masyarakat Indonesia yang memanfaatkan promo 12.12 dan lainnya di seluruh layanan e-commerce Indonesia,” kata Industry Country Consultant Google Henky Prihatna kepada media hari ini di Jakarta.

Google Indonesia juga mencatat hingga kuartal ketiga tahun 2016 layanan e-commerce yang masih menjadi favorit di antaranya adalah Lazada, Tokopedia, Bukalapak, elevenia dan Blibli.

Persentase penggunaan aplikasi mobile untuk belanja online

Hal menarik lainnya yang disampaikan oleh Google Indonesia adalah tentang penggunaan aplikasi, browser dan desktop untuk melakukan belanja online, yang ternyata masih didominasi oleh penggunaan desktop dan aplikasi sebesar 59%. Sementara untuk membandingkan harga untuk produk yang akan dibeli di layanan e-commerce, sebanyak 24% menggunakan aplikasi dan hanya 12% saja yang memanfaatkan desktop.

“Dari hasil survei nampaknya sudah bisa dilihat bahwa sudah banyak masyarakat Indonesia yang memanfaatkan aplikasi untuk melakukan pencarian hingga perbandingan harga yang ingin dibeli melalui layanan e-commerce,” ujar Henky.

Secara keseluruhan sekitar 31% masyarakat Indonesia melakukan transaksi belanja online sepenuhnya dari aplikasi. Jumlah ini diklaim oleh Google Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari tahun 2015.

Besarnya penggunaan smartphone di kalangan masyarakat Indonesia untuk belanja online juga terlihat dari survei dalam hal pencarian produk hingga pembelian. Dari survei disebutkan sebanyak 92% orang akan membeli produk langsung dari aplikasi jika didukung dengan tampilan dan kemudahan yang ditawarkan oleh aplikasi layanan e-commerce tersebut, dalam hal ini termasuk proses pencarian hingga pembayaran (check-out).

Sementara itu sebanyaak 87% orang yang awalnya tertarik untuk membeli di layanan e-commerce pilihan pertama kemudian memutuskan untuk beralih kelayanan e-commerce lainnya dengan alasan pilihan produk lebih baik hingga promo yang ditawarkan.

Proses pencarian juga menjadi faktor penentu pada akhirnya orang memutuskan untuk membeli di layanan e-commerce yang disukai. Tercatat sebanyak 79% orang menemukan produk yang diinginkan melalui proses pencarian, dan 77% orang kebanyakan langsung mengunjungi situs atau toko online terkait usai proses pencarian dilakukan.

Strategi dan tantangan layanan e-commerce selama tahun 2016

Turut hadir dalam acara pemaparan survei Google Indonesia tersebut di antaranya adalah CEO Blibli Kusumo Martanto, CEO Tokopedia Wiliam Tanuwijaya dan General Manager Strategy, Branding & Business Intelligent at elevenia Bayu Setiaji Tjahjono. Dalam kesempatan tersebut para pelaku layanan e-commerce di Indonesia mengungkapkan beberapa informasi, perkembangan hingga tantangan yang dihadapi oleh masing-masing perusahaan selama tahun 2016.

Dalam hal ini ketiga layanan e-commerce terkemuka di Indonesia tersebut sepakat, penggunaan smartphone masih mendominasi untuk transaksi yang ada dan aplikasi mobile diklaim mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.

“Dari Blibli kami mencatat sebanyak 70% transaksi berasal dari mobile, sementara produk yang banyak dibeli adalah baby goods terutama untuk pembeli dari kalangan ibu-ibu muda di Indonesia,” kata Kusumo.

Senada dengan Tokopedia, William mengatakan transaksi melalui mobile juga mengalami peningkatan. Di sisi lain Tokopedia juga menghadirkan pilihan baru yaitu pembayaran secara digital mulai dari BPJS, PLN, pulsa dan lainnya melalui Tokopedia.

“Pembayaran yang dilakukan secara rutin oleh masyarakat Indonesia sudah mulai banyak dimanfaatkan melalui Tokopedia, kami melihat pilihan tersebut merupakan peningkatan terbaru yang dialami oleh Tokopedia.

Untuk elevenia sendiri yang selama ini telah menjual e-voucher semakin melihat untuk ke depannya pembayaran untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat Indonesia akan makin banyak dilakukan dengan memanfaatkan channel dari layanan e-commerce.

Hal menarik lainnya yang disampaikan oleh Kusumo Martanto, Wiliam Tanuwijaya dan Bayu Setiaji adalah makin bergesernya pembeli dari luar pulau Jawa. Dalam hal ini adalah mencakup wilayah Sumatera, Sulawesi hingga Papua. Baik Blibli, Tokopedia dan elevenia sepakat, bahwa kawasan di luar pulau Jawa saat ini sudah mulai mendominasi dan mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

“Kami dari Tokopedia melihat kebanyakan pembeli yang berasal di luar pulau Jawa makin banyak melakukan pembelian. Pembeli dari Siantar misalnya, kemudian mencari toko terdekat di kawasan Medan untuk kemudian bisa melakukan transaksi hingga pengiriman yang pastinya tidak terlalu jauh dari tempat tinggal pembeli,” kata William.

Untuk elevenia sendiri saat ini sudah sekitar 45% transaksi berasal dari luar Jabodetabek, sementara 55% transaksi terbanyak masih didominasi oleh Jabodetabek.

Sementara untuk Blibli melihat pemberian ongkos kirim gratis saat ini makin banyak jumlahnya yang ternyata kebanyakan berasal dari wilayah di luar pulau Jawa yaitu sekitar 50%. Hal tersebut yang kemudian menginisiasi Blibli untuk melakukan lokalisasi terutama untuk wilayah di luar pulau Jawa.

“Saya melihat tren ke depannya adalah localize, artinya pembeli lebih memilih penjual yang berada di kawasan terdekat demi mendapatkan barang dengan mudah dan pastinya lebih cepat,” kata Kusumo.

Menjelang akhir tahun 2016 masing-masing layanan e-commerce juga telah menyiapkan produk, promo hingga proses logistik untuk semua masyarakat Indonesia yang menyukai belanja online.

Edukasi Konsumen Offline, Blibli Luncurkan Blibli NOW

Layanan marketplace besutan Grup Djarum, Blibli, meluncurkan aplikasi online-to-offline (O2O) dinamai Blibli NOW. Aplikasi ini menjadi jembatan para pembelanja offline untuk mengenal kemudahan belanja online, sekaligus menjadi peluang merchant partner memperluas usahanya dengan memanfaatkan kemudahan yang ditawarkan Blibli mulai dari kualitas produk, pembayaran yang mudah, dan memanfaatkan fasilitas cicilan kredit.

Blibli melihat, peluang untuk merangkul pembelanja offline sangat besar. Dari hasil pantauan Blibli, nilai penjualan e-commerce di ASEAN masih kecil, kurang dari 1% total penjualan sektor industri ritel. Dibandingkan negara di Eropa, Cina, atau Amerika Serikat mencapai 6%-8%. Untuk itu, Blibli menciptakan inovasi baru untuk menangkap peluang tersebut.

Dalam menyosialisasikan produk barunya ini ke khalayak luas, Blibli memilih untuk memperkenalkannya di ajang Indocomtech 2016. Acara ini dinilai dapat menjadi langkah awal bagi perusahaan untuk bertemu dengan brand principal, mengingat mereka buka booth di sana.

Saat ini, sudah ada 45 mitra store yang tergabung dalam Blibli NOW untuk menawarkan kategori produk elektronik dan gadget di ajang Indocomtech 2016. Sepanjang acara tersebut, Blibli mengaku sudah mendapat 20 tambahan permohonan dari merchant yang bermain di segmen otomotif.

“Blibli NOW jadi langkah untuk edukasi masyarakat tentang kemudahan dari berbelanja online. Aplikasi ini masih soft launch dan pertama kali diperkenalkan di ajang Indocomtech 2016,” terang Lani Rahayu, Senior Marcomm Manager Blibli kepada DailySocial, Jumat (4/11).

Menurutnya, kategori gadget, elektronik, dan aksesoris bakal menjadi prioritas merchant yang akan terus disasar untuk pengembangan Blibli NOW. Meskipun tidak menutup kemungkinan untuk menggaet merchant partner lainnya dari segmen bisnis lainnya.

Secara model bisnisnya, lanjut dia, pihak Blibli akan menyediakan device yang sudah ter-install aplikasi Blibli NOW, booth, dan petugas yang akan memandu. Untuk toko yang luas, akan disediakan booth, device, dan petugas. Sementara untuk toko yang kecil, hanya akan ada device yang menempel di toko.

“Karena ini masih baru, akan ada petugas yang bakal memandu. Diharapkan ada transfer knowledge antara pihak kami dengan penjual, sehingga nantinya mereka berjalan sendiri.”

Dari penjelasan Lani, terlihat bahwa Blibli telah mempersiapkan kocek dana yang cukup besar demi kesukesan Blibli NOW. Namun sayangnya Lani enggan membeberkan dana investasinya lebih lanjut.

Lani menargetkan sampai akhir tahun ini Blibli NOW sudah bisa digunakan oleh 200 merchant partner dari kawasan Jabodetabek. Sementara pada tahun depan diharapkan aplikasi ini sudah digunakan oleh merchant yang berada di luar Pulau Jawa.

Menurutnya, untuk menjadi merchant partner tidak harus sudah tergabung sebagai penjual terdaftar di situs Blibli, tetapi juga bisa yang sifatnya event based.

Adapun sampai Agustus 2016, jumlah merchant partner yang bergabung di Blibli mencapai 12 ribu merchant, jumlah brand 12.800, dan jumlah produk sudah lebih dari 1 juta.

Disclosure: Blibli dan DailySocial berada di bawah induk perusahaan yang sama.

[Tidbit] Peek.me Juara The Big Start Indonesia, Go-Massage Ekspansi ke 3 Kota, Telkomsel Hadirkan MusicMAX

Peek.me jadi pemenang The Big Start Indonesia

Babak Grand Final The Big Start Indonesia, yang digagas Blibli, yang dilangsungkan bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda melahirkan creativepreneur baru, Arlin Chondro, dengan brand Peek.Me yang membuat produk dari bahan alami dan organik. Arlin berhasil lolos menjadi juara pertama setelah mengungguli Dhamar Perbangkara, founder Gauri Art Division dan Rowland Asfales, founder Pijakbumi dalam presentasi rencana bisnis di depan Dewan Juri.

Go-Massage ekspansi ke Medan, Semarang, dan Yogyakarta

Go-Message kini hadir di 3 kota baru, Medan, Semarang, dan Yogyakarta. Menyesuaikan dengan standar ekonomi setiap kota yang berbeda, GO-MASSAGE juga melakukan pembedaan harga layanan di Jabodetabek, Medan, Semarang dan Jogja.

Mereka juga mencari terobosan baru yaitu dengan menghadirkan layanan pijat yang berbeda dari biasanya, yaitu Hot Stone Massage. Hot Stone Massage merupakan jenis pijat yang menggunakan media batu sebagai terapi pijat. Dalam layanan ini, GO-MASSAGE juga menggunakan batu basalt dimana sebelum diletakkan ke tubuh penggunanya, batu tersebut akan dipanaskan selama 1-2 menit.

Telkomsel hadirkan MusicMAX dan LangitMusik versi baru

MusicMAX menjadi solusi layanan bagi penggemar musik untuk menikmati lagu favorit secara mobile seiring perkembangan gaya hidup yang semakin digital. Untuk menikmati paket MusicMAX, pelanggan dapat mengakses aplikasi My Telkomsel, lalu pada menu Pilih Paket pilih Entertainment, selanjutnya pilih MusicMAX.

Paket MusicMAX memberikan kuota music streaming hingga 2 GB untuk mengakses aplikasi LangitMusik Premium, JOOX, Smule, Guvera, Prambors FM, dan Gen FM dengan harga mulai dari Rp 6.000 perminggu dan Rp 20.000 perbulan. Tersedia juga paket premium yang menyediakan fasilitas JOOX VIP, di mana pelanggan bisa menikmati koleksi lagu terlengkap beserta lirik dan fitur menarik lainnya di aplikasi JOOX dengan kuota sebesar 1 GB seharga Rp 49.000 per bulan.

Memanfaatkan Facebook untuk Kegiatan Pemasaran Startup

Hari ini Facebook dan Instagram mengadakan acara Mobile Moves Commerce Indonesia dengan mengundang berbagai kalangan bisnis, ahli industri dan para pemasar di Indonesia. Dengan mengambil tema mobile first, acara yang diinisiasi Facebook membahas peranan Facebook di kegiatan pemasaran beragam industri, dan bagaimana Facebook dan Instagram turut membantu mendongkrak kegiatan pemasaran di masing-masing bisnis.

“Kami berkomitmen membantu bisnis berkembang dan menjangkau lebih dari 88 juta pengguna Facebook di Indonesia, baik itu dalam hal membangun brand, menghasilkan permintaan, mendorong penjualan melalui kampanye terintegrasi di televisi dan Facebook,” kata Country Director Facebook Indonesia Sri Widowati.

Peserta yang hadir dalam acara ini mendapatkan wawasan mengenai bagaimana menggunakan kekuatan perangkat mobile untuk mendorong penjualan, seperti yang dilakukan Go-Jek, Blibli, dan Sale Stock selama ini

Dalam acara tersebut dihadirkan tiga penggiat startup, yaitu Senior Brand Manager Blibli Deny Agsana, CMO Go-Jek Piotr Jakubowski dan Digital Marketing Specialist Sale Stock Kelvin Saputra. Ketiga pembicara tersebut diminta untuk berbagi pengalaman serta success story terkait dengan pengalamannya melancarkan kemitraan dengan Facebook.

Go-Jek yang merupakan startup dengan platform mobile-first melihat apa yang ditawarkan oleh Facebook, inovasi yang kerap berubah dan kemudahan turut membantu Go-Jek menjangkau dan mendapatkan feedback dari pengguna.

“Meskipun cepatnya perubahan dan inovasi yang kerap dihadirkan oleh Facebook dan membuat kami kewalahan namun apa yang ditawarkan oleh Facebook cukup membantu kami melakukan kegiatan pemasaran secara menyeluruh,” kata Piotr.

Sementara itu bagi Blibli yang baru-baru ini telah merubah target pasar dari kalangan pria menjadi perempuan, saat ini telah memanfaatkan Facebook untuk melancarkan kampanye yang menyasar target kalangan perempuan, dalam waktu dua bulan berjalan telah menunjukkan peningkatan dari sisi engagement hingga revenue.

“Dengan rebranding dan new positioning yang saat ini sedang dilakukan secara agresif oleh Blibli, kami melihat platform yang ditawarkan oleh Facebook cukup berguna untuk kegiatan pemasaran di Blibli,” kata Deny.

Fungsi Facebook Page yang saat ini semakin kaya dengan Shop Section juga dinilai cukup efektif dimanfaatkan oleh Sale Stock. Selain kegiatan promosi, Facebook Page yang dikelola oleh Sale Stock juga digunakan sebagai layanan pelanggan untuk bertanya, komplain dan lainnya.

“Kami juga memanfaatkan Facebook untuk melakukan kegiatan post-engagement dan berhasil mendapatkan revenue dari kegiatan tersebut. membuktikan apa yang kami lakukan sudah tepat,” kata Kelvin.

Dengarkan dan pelajari target pasar

Masing-masing pembicara yang merupakan perwakilan dari startup lokal yang terbilang sukses juga turut berbagi kiat dan informasi bagaimana melakukan targeting pasar sebelum melakukan kegiatan pemasaran. Sale Stock yang mengedepankan kampanye ‘harga jujur’ mengetahui dengan jelas bahwa faktor trust dan memberikan produk yang terbaik adalah hal yang paling krusial untuk dicermati.

“Sebelum kami melemparkan produk ke pasar, kami mempelajari terlebih dahulu seperti apa keinginan calon pelanggan dan produk seperti apa yang sesuai dengan behavior mereka, kuncinya adalah mempelajari consumer-behavior dengan tepat,” kata Kelvin.

Kelvin menggarisbawahi menjadi hal yang penting memberikan perhatian lebih kepada returning buyer yang kebanyakan mereka yang baru pertama kali melihat situs dan aplikasi Sale Stock dan memutuskan untuk kembali lagi membeli.

Go-Jek dalam hal ini melihat pentingnya bagi pemilik bisnis untuk melakukan beta testing dan mengumpulkan feedback sebanyak-banyaknya dari pengguna. dari situ akan terlihat apakah produk atau layanan yang ditawarkan oleh perusahaan Anda dapat diterima dengan baik atau tidak.

“Karena alasan itulah kami memiliki sistem rating yang kami klaim cukup efektif untuk memberikan rewards kepada pengemudi yang akan berpengaruh kepada penilaian mereka sebagai mitra pengemudi Go-Jek,” kata Piotr.

Piotr juga menambahkan selama ini Go-Jek kerap menghadirkan inovasi secara langsung kepada publik, tanpa memanfaatkan kegiatan pemasaran online atau offline yang terlalu masif. Seperti yag baru-baru ini mereka luncurkan untuk layanan Go-Med, Go-Auto dan perubahan terkini di Go-Glam.

Di akhir perbincangan turut disinggung terkait dengan bad campaign atau kampanye yang tidak baik dan bagaimana brand bisa belajar dari kesalahan tersebut. Seperti yang terjadi dengan Go-Jek saat melancarkan kegiatan kampanye Merah-Putih beberapa waktu yang lalu.

“Dari sini kami melihat kesalahan kami adalah kurang mendengarkan feedback dan result dari aksi yang telah kami lakukan, yaitu membuat sebuah kampanye yang bersifat negatif dan tidak berimbas baik untuk brand kami,” kata Piotr.

Daftar Game Baru yang Bisa Anda Beli di Blibli.com

Beberapa tahun lalu, alasan mayoritas orang Indonesia memilih bermain game bajakan adalah sulitnya memperoleh versi orisinil. Hal tersebut mulai berubah semenjak makin mudah dan cepatnya akses ke platform distribusi digital, serta kian banyaknya toko-toko online lokal yang mulai menawarkan beragam judul permainan baru, menanggapi meningkatnya permintaan gamer.

Di artikel ini, Anda bisa menyimak koleksi permainan video yang dimiliki oleh situs e-commerce berkonsep shopping mall, Blibli.com – di tengah-tengah melimpahnya produk console game beserta aksesorinya:

Overwatch

(PlayStation 4)

Tidak ada kata terlambat buat menikmati permainan shooter multiplayer fenomenal garapan Blizzard Entertainment ini. Hanya beberapa hari setelah tanggal rilisnya, euforia Overwatch membuatnya menjadi salah satu game yang paling diburu di Indonesia dan sold out di mana-mana. Kabar baiknya, Anda masih dapat membeli versi PlayStation 4-nya di Blibli.
Harga: Rp 780 ribu

Deus Ex: Mankind Divided

(PlayStation 4)

Kembali mengombinasikan genre action, role-playing, stealth dan hacking, sekuel Human Revolutioin ini sangat cocok bagi Anda yang menyukai game-game bertema konspirasi dan fiksi ilmiah. Ia menawarkan keleluasaan gameplay, membebaskan pemain menyelesaikan level dengan gaya mereka sendiri. Dan dibanding pendahulunya, tentu saja Mankind Divided tampil lebih cantik.
Harga: Rp 640 ribu

Uncharted 4: A Thief’s End

(PlayStation 4)

Penutup kisah petualangan sang pemburu harta karun Nathan Drake, mempertemukannya dengan sang kakak Sam dan kawan lamanya, Sully. Di sana, Naughty Dog meng-upgrade kapabilitas AI serta memperkenalkan sistem pilihan dialog. Game action adventure ini tersedia eksklusif untuk PlayStation 4, dan merupakan permainan wajib bagi pemilik console current-gen Sony tersebut.
Harga: Rp 700 ribu

Dark Souls III

(PC, PlayStation 4)

Masih menjadi permainan role-playing terbaik di tahun 2016, segala hal yang Anda sukai (atau Anda benci) dari game sebelumnya kembali hadir dalam judul terakhir di seri Souls ini: dunia fantasi kelam serta pertarungan brutal melawan musuh-musuh mematikan. Developer FromSoftware tak lupa menyempurnakan sistem pertempuran sehingga lebih mulus dan dinamis.
Harga: Rp 650 ribu (PC), Rp 640 ribu (PS4)

Odin Sphere Leifthrasir

(PlayStation 4, PlayStation Vita)

Leifthrasir ialah versi remake dari game Odin Sphere yang dahulu diluncurkan untuk PlayStation 2. Tentu saja versi baru ini sudah memperoleh sejumlah pembaruan, terutama dari sisi grafis. Penerus spiritual Princess Crown ini tampil dengan visual high-definition, dan developer turut mempermudah akses ke dua adegan unlockable di buku ketujuh (game disuguhkan layaknya buku).
Harga: Rp 640 ribu (PS Vita), Rp 860 ribu (PS4)

Lego Star Wars: The Force Awakens

(PlayStation 4)

Adaptasi film ketujuh Star Wars ke versi video game Lego ini dapat jadi medium sempurna buat bergembira bersama keluarga. Permainan ini lucu dan menyuguhkan lebih dari 200 pilihan karakter; di antaranya termasuk Rey, Finn, Captain Phasma, Han Solo serta Kylo Ren. Game juga dimaksudkan sebagai jembatan antara Return of the Jedi dengan The Force Awakens.
Harga: Rp 650 ribu

DStour #16: Memanfaatkan Ruangan Terbatas di Kantor Blibli

Menginjak usia lima tahun, salah satu layanan e-commerce pertama di Indonesia Blibli mengukuhkan posisinya dengan pertumbuhan bisnis yang meningkat dari tahun ke tahun. Hal tersebut juga terlihat di kantor pusat Blibli yang terletak di kawasan ‘Slipicon Valley’ Jakarta. Menyadari makin berkembangnya anggota tim dan divisi, Blibli memanfaatkan ruangan yang ada sebagai ruangan multifungsi yang sarat dengan desain dan gaya ala startup.

Simak liputan DStour di kantor Blibli berikut ini.

Laptop-Laptop Gaming Terbaik yang Bisa Anda Miliki Sekarang

Gagasan laptop gaming memang ditentang gamer PC puritan. Menurut mereka, buat apa mengeluarkan uang begitu besar jika Anda bisa memperoleh performa jauh lebih tinggi di harga yang lebih murah. Namun semakin canggihnya teknologi hardware membuat fungsi gaming notebook kian meluas. Kini mereka lebih portable, mendukung beragam kegiatan produktif, bahkan sanggup menangani VR.

Ada banyak sekali laptop gaming dari para produsen lokal maupun global tersedia di pasar saat ini. Tapi Anda tak perlu bingung, saya sudah merangkum beberapa model yang patut mendapatkan perhatian karena mereka boleh dibilang merupakan varian terbaik di kelasnya:

6. Asus ROG GL502VT Strix

Gaming Notebook List 1

Di kelas ukuran layar terpopuler, ROG GL502VT Strix dari Asus merupakan penawaran menarik. Ia cukup mungil (berketebalan 23,5mm) dan ringan (2,2kg) untuk Anda bawa sehari-hari, namun menyimpan susunan komponen mumpuni buat menangani permainan-permainan blockbuster anyar: prosesor Intel Skylake Core i7-6700HQ, RAM DDR4 16GB, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 970M, dan penyimpanan SSD 256GB serta HDD 1TB.
Beli di Blibli, harga Rp 26 juta.

5. Acer Predator 17

Gaming Notebook List 2

Setelah vakum cukup lama, brand Acer Predator kembali dengan line-up tangguh yang mengusik ketenangan para rival. Predator 17 ialah andalan Acer di kelas 17-inci, dan meski belum mengusung sertifikasi ‘VR Ready’ seperti varian 17 X, permainan-permainan baru dipastikan berjalan mulus di sistem berprosesor Intel Core i7-6700HQ dipadu GPU GeForce GTX 970M ini. Hardware lainnya meliputi RAM DDR4 16GB, serta storage SSD 256GB dan HDD 1TB.
Beli di Bhinneka, harga Rp 30 juta.

4. Xenom Hercules HC17S G-Sync

Gaming Notebook List 3

Diramu oleh talenta nusantara, Hercules adalah salah satu notebook  gaming high-end terbaik yang dapat Anda beli. Di tubuh dengan layar 17-incinya tersimpan kartu grafis desktop Nvidia GeForce GTX 980, ditemani Intel Core i7-6700K, RAM DDR4 16GB, dan storage SSD M.2 256GB plus HDD 1TB. Selain tidak kesulitan suguhkan VR, panel 1080p di sana telah dibekali teknologi G-Sync, memastikan pengalaman gaming super-mulus.
Beli di Blibli, harga Rp 54,4 juta.

3. MSI GT72S 6QF Dominator Pro G Dragon Edition

Gaming Notebook List 4

Ketika uang tak jadi masalah dan Anda ingin sesuatu yang istimewa, GT72S Dominator Pro G Dragon Edition ialah jawabannya. Bagian punggung berwarna merah dengan ilustrasi khas sudah pasti akan menarik perhatian siapapun. Lalu berkat kombinasi GPU desktop GeForce GTX 980, prosesor Intel Core i7-6820HK serta RAM DDR4 16GB, Anda bisa menikmati konten VR terbaik via Oculus Rift maupun HTC Vive, kapan pun dan di mana pun.
Beli di Bhinneka, harga Rp 50 juta.

2. Xenom Shiva SV15S

Gaming Notebook List 5

Terbatasnya modal tidak menutup kemungkinan untuk memiliki laptop gaming canggih, hanya saja Anda perlu mencarinya di ‘tempat yang tepat’. Lupakan produk-produk asing, Xenom punya solusinya berupa perangkat bernama Shiva. GeForce GTX 960M di sana cukup ampuh buat menjalankan game-game baru, dengan sedikit penyesuaian pada setting grafis. Komponen lain sama sekali tidak mengecewakan: ada Intel Core i7-6700HQ, RAM DDR3L 8GB, penyimpanan SSD 256GB dan HDD 1TB.
Beli di Blibli, harga Rp 18 juta.

1. MSI GS40 6QE Phantom

Gaming Notebook List 6

Jika alasan Anda membeli notebook  gaming adalah mencari titik keseimbangan teroptimal antara mobilitas dan performa, maka GS40 dijamin memenuhi dua kriteria itu. Di review, saya tidak segan-segan bilang bahwa GS40 6QE Phantom merupakan gaming laptop terbaik di segmen 14-inci. Desain tubuhnya yang kecil membuat notebook sangat mudah dibawa-bawa, tapi di dalam, ia menyimpan spesifikasi monster – tak kesulitan melahap judul-judul game terbaru.
Beli di Lazada, harga 23,2 juta.