Filosofi Blibli Bangun “Smart Logistics”

Bagi industri e-commerce, logistik adalah rangkaian langkah yang melibatkan segala sesuatu yang terjadi setelah pelanggan melakukan pemesanan di situs web. Artinya, secara umum, ini melibatkan pilihan pemasok; stok produk; perhitungan angkutan; pengemasan dan penyiapan produk; pelacakan pesanan; pengiriman barang; dan, dalam beberapa kasus, penukaran dan pengembalian — dikenal dengan reverse logistics.

Jika proses logistik berhasil dijalankan dengan mulus, maka ia akan berkontribusi secara signifikan pada tingkat konversi, loyalitas, dan retensi konsumer, yang seyogyanya menandai kesuksesan toko online secara keseluruhan proses. Namun, itu juga jadi kelemahan jika tidak efisien, semua pekerjaan bakal sia-sia.

Saking vitalnya, memutuskan sejumlah perusahaan e-commerce untuk membangun sendiri logistik dari nol. Blibli adalah salah satunya. Sedari awal Blibli beroperasi, perusahaan besutan Grup Djarum tersebut percaya pada kekuatan ekosistem. Oleh karenanya sejak Blibli berdiri, perusahaan serius mempelajari seluruh model bisnis dari ekosistem pendukung e-commerce.

“Dari awal kita percaya kalau mau sustain di bisnis e-commerce harus menguasai business model, dalam hal ini B2C. Artinya, model bisnis ini pakai 1PL yang mana kita harus punya barangnya, punya gudang, proses fulfillment dari pick, pack, sampai ke konsumen harus kita semua yang kerjakan. Dari awal kita belajar bagaimana punya logistic warehouse sendiri, ini bentuk investasi yang kami lakukan,” terang Co-founder dan COO Blibli Lisa Widodo saat dihubungi DailySocial.id.

1PL (logistik pihak pertama) adalah perusahaan atau individu yang membutuhkan kargo, pengiriman, barang atau produk yang diangkut dari satu titik ke titik lain. Logistik pihak pertama hanya melibatkan dua pihak. Ada produsen atau distributor yang mengirimkan barang (toko), dan ada pengecer atau pelanggan yang menerima barang (konsumer). Tidak ada perantara lain yang terlibat dalam keseluruhan proses.

Dalam hal ini perusahaan yang bertindak sebagai 1PL-lah yang menyediakan seluruh ekosistem logistiknya. Adapun proses logistik itu sendiri, dimulai dari transportasi masuk, transportasi keluar, manajemen armada, pergudangan, penanganan material, pemenuhan pesanan, manajemen inventaris, perencanaan permintaan, dan lain-lain.

Investasi yang dikucurkan perusahaan khusus dalam membangun sistem logistik sendiri, perlahan-lahan membuahkan hasil, terlihat dari bentuk efisiensi yang semakin meningkat. Lisa mencontohkan, dengan kehadiran 14 gudang di seluruh Indonesia, terkadang konsumen memesan barang dari berbagai gudang yang letaknya tak hanya di kotanya sendiri.

Warehouse management system (WMS) yang dibangun Blibli kini mampu mendeteksi stok barang dari seluruh gudang, sehingga pengiriman memungkinkan dikirim dari satu lokasi gudang. “Masa iya, konsumer beli banyak barang tapi boksnya beda-beda karena dari banyak gudang. Ini contoh proses efisiensi yang bisa kami lakukan dari internal.”

Bentuk efisiensi lainnya adalah penempatan barang di dalam gudang. Biasanya barang-barang FMCG yang paling sering dicari konsumen itu harus ditempatkan di titik terdekat dengan packing station. Tujuannya agar waktu pengemasan dapat dipersingkat dan segera dikirim ke lokasi tujuan.

Namun, untuk mendeteksi produk FMCG apa saja yang paling sering dibeli, tergantung dengan lokasi konsumen berada. Tidak semua gudang memiliki susunan barang FMCG yang sama. Untuk itu dibutuhkan automasi mana barang FMCG yang direkomendasikan perlu ditaruh terdekat dari lokasi picker. “Sehingga waktu tempuh picker untuk ambil barang bisa lebih pendek.”

Ia mencontohkan lagi, seiring berkembangnya model bisnis Blibli yang kini tidak hanya B2C, kini juga mengakomodir marketplace 3PL. Yang mana pemesanan diproses langsung oleh penjual di Blibli, barangnya juga disimpan dalam gudang mereka. Maka untuk memberikan kenyamanan yang sama bagi konsumen, algoritma dalam WMS akan merekomendasikan opsi pengiriman terbaik untuk dia dan penjual.

“Tujuan dari penerapan smart logistics bagi kami bukan dari seberapa maksimal, tapi seberapa baik dari kemarin. Hari ini harus lebih dari kemarin. Karena bisnis terus berubah, tipe klien terus bervariatif, jadi kami harus selalu dinamis. Jadi kami merasa saat ini belum maksimal karena kita enggak percaya sudah ada dititik teroptimal, tapi selalu usahakan terus lebih baik dari kemarin.”

Warehouse Blibli / Blibli

Pandangan mengenai smart logistics

Bagi Lisa, smart logistics pada akhirnya bicara soal efisiensi yang terjadi melalui pemanfaatan teknologi. Alhasil, smart logistics bukan soal memanfaatkan mesin robotik yang ditenagai dengan teknologi kekinian saja yang membuat proses logistik jadi lebih cepat. Tapi bagaimana mengadopsi teknologi terkini sesuai kebutuhan dan apa spesifik obyek yang mau dicapai.

Smart logistics harus jadi pintar dalam mengambil keputusan, jangan adopsi suatu solusi lalu dipukul rata. Harus ada analisis per segmen dan bagaimana spesifik obyektif yang mau diraih.”

Dia berpendapat, di Indonesia sejauh ini kebutuhan untuk memanfaatkan robotik belum menjadi suatu urgensi. Pun, tenaga manusia tetap dibutuhkan sampai kapanpun. Di balik itu, menggunakan tenaga manusia memang tidak terhindar dari risiko, namun dengan edukasi yang konsisten dapat diminimalisir. Kondisi di Tiongkok pun, yang notabenenya memakai robotik, sebetulnya masih membutuhkan sentuhan manusia dan tidak di semua gudang membutuhkan robot tersebut.

Justru dengan teknologi yang ada sekarang dapat dimanfaatkan untuk mempercepat manusia dalam bekerja. Salah satunya dengan memakai conveyor belt. Di Blibli, pemanfaatan alat tersebut juga tidak diberlakukan di semua gudangnya. Alasan memilih alat itu juga dikarenakan opsi tercepat karena di salah satu gudangnya itu berlantai-lantai.

“Enggak ideal kalau shelfing pindah-pindah dari lantai 4 ke lantai 1. jadi perlu pakai conveyor, kalau pakai tenaga manusia pakai lift trolly akan lebih lama.”

Dalam proses logistik 1PL di Blibli, seluruh gudangnya menyimpan lebih dari 100 ribu SKU dengan produk yang variatif. Alur keluar masuk barang dimulai setelah konsumen menyelesaikan pembayaran dari situs/aplikasi Blibli. WMS akan mendeteksi barang apa saja yang dipesan dan harus dipersiapkan oleh picker. Kerja picker harus lebih cepat, terutama jika konsumen pilih opsi logistik dua jam sampai.

“Artinya [kalau pilih opsi logistik dua jam sampai] dari order create, sampai barang sampai ke konsumen itu harus dua jam. Berarti proses pick and pack harus kurang dari 30 menit. Makanya barang FMCG yang paling banyak dipesan berdasarkan algoritma di radius gudang harus dekat dengan picker.”

Tak hanya penempatan barang yang dekat dengan picker, titik penjemputan ke kurir logistik juga harus dekat untuk penyerahan barangnya. Di dalam gudang Blibli sudah ditempatkan mitra logistik, yakni BES (Blibli Express Service), JNE, Grab atau Gojek yang ditempatkan secara implant.

Dengan memanfaatkan teknologi, perusahaan juga dapat membuat solusi logistik yang bernilai tambah, selain gratis ongkir, juga terdapat solusi pengiriman 2 Jam Sampai, trade-in, scheduled delivery, hingga kebijakan retur dengan rentang waktu sampai 15 hari. Bahkan, baru-baru ini memperkenalkan armada transportasi eco-friendly untuk mengirim produk fresh and frozen khusus area Jabodetabek.

Di samping itu, perusahaan juga dapat membuat keputusan yang lebih baik, terutama saat ekspansi solusi logistiknya tersebut. Penempatan armada BES dan gudang sangat memerhatikan densitas persebaran konsumen Blibli. Armada BES kini berjumlah lebih dari 1.200 kurir roda dua dan roda empat.

“Pola pikirnya kapan saatnya serahkan ke BES atau non-BES. Cara melihatnya adalah dari basis konsumer Blibli. Kalau densitasnya baik, solusinya yang paling baik adalah pakai armada logistik sendiri. Kalau tidak, pakai mitra yang solusi logistiknya terbaik di wilayah konsumen berada.”

Blibli memiliki 14 gudang yang beroperasi 24 jam dengan total luas lebih dari 130 ribu m2. Enam gudang di antaranya berlokasi di Jabodetabek, sisanya tersebar di Medan, Makassar, Bandung, Yogyakarta, Solo, Semarang, dan Surabaya.

Untuk melayani konsumen potensial Blibli yang bertumbuh, sebelum memutuskan ekspansi gudang secara jor-joran, biasanya perusahaan masuk dengan konsep hub. Ada empat jenis hub yang dipakai Blibli, yakni mobile hub, mini hub, hub, dan mother hub. Urutan ini dilihat berdasarkan ukuran gudang. Adapun saat ini, Blibli punya 33 hub. Setiap mengambil keputusan ekspansi, Blibli punya tim control tower yang selalu memantau densitas konsumer. Tiap mencapai metrik-metrik tertentu, tim tersebut selalu memberi sinyal ke tim business development untuk cari lokasi hub terbaik.

“Kalau angka terus konsisten, enggak perlu dibuat keputusan lagi, sebab rumusnya sudah ada. Prosesnya jadi lebih cepat, ditambah lagi kita didukung Grup Djarum jadi kita bisa buat hub lebih cepat kurang dari sebulan.”

Fulfillment by Blibli

Lisa percaya diri dengan pencapaian yang berhasil dicapai Blibli dalam membangun solusi logistik pintar adalah yang terbaik di Indonesia. Menurutnya, sudah lebih dari 11 tahun, teknologi WMS yang dibangun berhasil membuktikan bahwa konsumer puas dengan pelayanan Blibli, baik dari kecepatan pengiriman, kualitas pengemasan, dan lain-lain. Lantas kepercayaan diri tersebut melatarbelakangi hadirnya Fulfillment by Blibli.

“Bahkan kita juga handle kebersihan produk selalu dilap bersih, jangan sampai ada debu tersisa. Manage gudang, termasuk membersihkan debu itu ada cara khususnya. Setiap barang kita handle safety-nya, packing sangat mumpuni walau harga barangnya murah, tapi treatment-nya tetap sama.”

Ia melanjutkan, “Di bidang fulfillment dan delivery kita jadi yang terbaik, lalu kenapa kita enggak offer ke yang lain ya? Lalu kita mencoba untuk menawarkan solusi ini untuk brand principal yang tidak menjadikan logistik sebagai core mereka. Apalagi sebagai seller, mereka harus fokus ke product development, jadi perihal fulfillment bukan concern utama mereka.”

Penanganan fulfillment merupakan pekerjaan rumah yang cukup vital. Tak hanya soal pakai teknologi saja, tapi juga bicara bagaimana menangani keluhan konsumen, kebersihan, cara pengemasan yang tepat, dan lainnya. Pun dalam penyimpanan ada barang-barang yang harus disimpan dalam suhu tertentu, misalnya perhiasan, tas kulit, dan emas. Mengemas barang-barang mahal tersebut juga tidak bisa disamakan dengan mengemas minyak goreng.

“Hal-hal seperti ini yang ingin kita sampaikan ke teman-teman bisnis. Kalau mereka mau core-nya ke produksi, bukan logistic, artinya energinya jangan dihabiskan ke sana. Blibli yang akan bantu.”

Atas dasar pertimbangan tersebut, sejak tiga tahun lalu, Blibli mulai perluas solusi untuk penjual non-Blibli. Tapi langkah awal dimulai dari interal Grup Djarum, kemudian perlahan disebarluaskan untuk non-grup. Dengan menjadi ekosistem terbuka, kini Fulfillment by Blibli juga melayani penjual yang berjualan di platform e-commerce non-Blibli, termasuk brand yang menjual barangnya lewat situs e-commerce-nya sendiri.

Namun, Lisa tidak menyebutkan secara spesifik berapa banyak brand yang sudah memanfaatkan solusi ini.

Dalam prosesnya, barang yang akan dijual cukup ditaruh di dalam gudang Blibli dan fulfillment akan diselesaikan oleh tim gudang Blibli. Kemudian, brand akan diberi akses dasbor untuk monitor stok barang, harga, dan opsi logistik. Bahkan, Blibli juga memungkinkan brand untuk memiliki pengemasan tersendiri apabila ingin memakai dari mereka sendiri. “Kami pakai pricing based on order. Jadi kalau ada order baru kita charge brand, termasuk charge storage fee,” tutup Lisa.

Blibli Perbanyak Gerai Offline untuk Strategi Omnichannel

Blibli terus ekspansif perluas ekosistem omnichannel-nya melalui gerai offline. Ditargetkan pada 2024 mendatang, perusahaan dapat memiliki gerai hingga 300 unit. Langkah ini akan dicapai dengan menggandeng lebih banyak brand, khususnya untuk menjual perangkat gadget seperti handphone, dan bangun sendiri (independen).

“Kita sangat optimis akan buka 300 toko pada 2024 mendatang. Ini rencana serius kalau kita punya 300, kita akan jadi nomor dua terbesar di Indonesia. Nomor satunya kita tahu siapa [Erajaya],” ucap EVP of Consumer Electronics Blibli Wisnu Iskandar saat perayaan ulang tahun ke-11 Blibli, Senin (26/7).

Seperti diketahui, Blibli gencar masuk ke ranah offline untuk mewujudkan strategi omnichannel yang sudah dijalankan sejak 2016, ditandai dengan kehadiran Blibli Instore. Adapun peluncuran gerai offline itu sendiri dilakukan melalui anak usaha Blibli, PT Global Teknologi Niaga (GTN).

Dalam gerai offline milik Blibli ini, di antaranya mencakup Blibli Store (toko gadget dan elektronik), Blibli Mart (minimart), gerai Tukar Tambah, dan Samsung Experience Store. Khusus yang terakhir, Blibli akan menambah kemitraan dengan brand gadget lainnya, salah satunya dengan Xiaomi. Strategi ini serupa dengan yang dilakukan Erajaya, yang bekerja sama dengan iPhone (iBox), Samsung dan Huawei, lewat anak-anak usahanya.

Saat ini gerai offline Blibli sudah tersebar di 87 titik di Jabodetabek dan kota-kota besar di pulau Jawa, Medan, dan Makassar sejak pertama kali meluncur pada tahun lalu. Wisnu menyebut hingga akhir 2022 ini, perusahaan menargetkan dapat memiliki 160 gerai. Kota-kota di Sumatera dan Kalimantan masuk ke dalam daftar berikutnya yang siap disambangi.

Khusus di Blibli Store, lanjut dia, pengunjung bisa mendapatkan beragam promosi hingga layanan after sales seperti garansi kerusakan. Dalam waktu dekat, akan tersedia garansi buyback untuk pembelian gadget tertentu dari brand dan berlaku untuk produk flagship (premium) saja.

“Enggak semua brand kita entertain. Ada dua brand yang kita lakukan dan hanya untuk produk flagship karena untuk define harga agak sulit, harus ada forecast harga. Lagipula karena ini fitur baru, jadi akan lebih nyaman kalau untuk barang premium dulu [sebagai langkah awal].”

Kekuatan Blibli di produk gadget dan elektronik sejak awal berdiri, menjadi kenyamanan bagi perusahaan untuk meluncurkan berbagai fitur yang memudahkan konsumen. Terlebih lagi sebagai perusahaan teknologi, proses adopsi teknologi dari digital ke offline akan lebih mulus saat mengimplementasikan solusi omnichannel.

“Fokus kita adalah mengembangkan teknologi makanya banyak fitur yang kita rilis seperti Click&Collect untuk omnichannel. Kedua, karena kita itu consumer centric, kita tanamkan sales di sini harus punya product knowledge yang bagus.”

Khusus untuk Blibli Mart, sejauh ini baru ada satu lokasi yang terletak di kantor pusat Blibli di Gedung Sarana Jaya, Jakarta Pusat. Peresmian gerai ini sudah dilakukan pada awal 2020, mengadopsi konsep tanpa kasir (cashierless) dan pembayaran non-tunai (cashless).

Kategori barang sehari-hari dan elektronik, merupakan kontributor pendapatan terbesar di Blibli secara keseluruhan, terutama semenjak pandemi. Khusus untuk barang elektronik, tercatat tumbuh dua kali lipat sepanjang 2020 dibandingkan tahun sebelumnya. Kemudian, pada semester I 2022 ini tumbuh hingga 60% secara year-on-year.

Strategi omnichannel

Dalam kesempatan yang bersamaan, turut disampaikan oleh SVP O2O Blibli David Michum bahwa solusi omnichannel adalah masa depan bagi industri e-commerce karena menciptakan suatu fleksibilitas bagi konsumen untuk berbelanja secara online maupun offline. “Kunci dari kami adalah menjaga kepercayaan konsumen dengan menggandeng seller partner terpercaya agar konsumen tetap senang,” katanya.

Sejak 2016 masuk ke omnichannel melalui Blibli InStore, fitur ini memungkinkan konsumen bisa belanja online dari perangkat yang disediakan Blibli di toko offline yang telah menjadi merchant resmi. Keuntungan yang konsumen terima adalah beragam pilihan pembayaran dari Blibli, seperti cicilan 0%, metode pembayaran yang fleksibel, program loyalitas, dan customer care 24/7.

Dua tahun kemudian, merilis Click&Collect yang memungkinkan konsumen untuk berbelanja online di Blibli tanpa harus menunggu kurir mengantarkan pesanan ke alamat tujuan, Fitur ini menggabungkan dua kebiasaan konsumen saat berbelanja di platform online dan online. Konsumen online menggunakan platform untuk membandingkan harga, cari promosi, dan fitur. Di sisi lain, konsumen offline berbelanja karena ingin lihat barang, trial, dan memegang barang yang akan dibeli.

Lewat akuisisi jaringan supermarket di bawah PT Supra Boga Lestari, turut menambah persebaran titik Click&Collect di Blibli. Ekosistem Bliblimart kini telah terintegrasi dengan lebih dari 60 gerai milik Ranch Market Group dan Ranch Market Official Store. Kebutuhan konsumen akan kebutuhan sehari-hari, mulai dari produk segar, makanan segar, hingga kebutuhan ibu dan anak, dapat terpenuhi.

Hingga saat ini, Blibli mencatat memiliki lebih dari 9,500 merchant Blibli InStore, 12,000 pick up point Click&Collect, dan Blibli Mitra yang telah menghadirkan solusi bisnis digital terpadu bagi lebih dari 100 ribu mitra di 34 provinsi. Di luar itu, perusahaan juga menawarkan nilai tambah, seperti jaminan 100% produk original, pengiriman 2 Jam Sampai, Trade-In, dan asuransi untuk memberikan kepuasan bagi pelanggan.

Application Information Will Show Up Here

Mapan Announces 223 Billion Rupiah Series A Funding Led by Patamar Capital and Astra Digital

Mapan announced a series A funding worth $15 million or around 223 billion Rupiah. This round was led by Patamar Capital and PT Astra Digital Internasional, with the participation of BRI Ventures, SMDV, Blibli, Prasetia Dwidharma, Flourish Ventures, and 500 Global.

Previously, Mapan’s majority stake (45.53%) was acquired by Gojek through its subsidiary PT Dompet Karya Anak Bangsa (Gopay). At that time, Mapan was involved in GoPayLater initiative, a BNPL service that becomes main feature in the Gojek and Tokopedia ecosystems.

Founded in 2009 by Aldi Haryopratomo, Mapan (PT Ruma) has reached more than 3 million users in Java, Bali, Sumatra, Nusa Tenggara, and Sulawesi. Its core service is digitizing the ‘arisan’ concept that community groups are familiar with, then inserting financial services into it.

The fresh funds will be used to further develop digital arisan services through expanding product range and partnering with the best suppliers; targeting to expand Mapan coverage accessible to 10 million Indonesian families by 2026.

Mapan’s mission is to improve the life quality of  the Indonesian people by removing barriers to financial access for all levels of society. The lower-middle economic group can take advantage of Arisan Mapan’s products to increase household purchasing power for items such as kitchen utensils, electronics, and furniture.

In addition, they now also provide other products and services such as Mapan Pulsa (a bill payment application) and Mapan Mart (a consumer goods resale platform).

“We are interested in the approach that Mapan uses to strengthen women’s empowerment in their community. The concept of social gathering has long been a part of Indonesian culture and with digitalization, Mapan has succeeded in bringing scalability to this long-standing cultural practice,” Dondi Hananto, Partner at Patamar Capital said.

Future plans

According to a trusted source, this funding will also help Mapan become a more independent company under the GoTo Group — therefore, it is on par with other digital subsidiaries such as GoPlay and others.

In terms of leadership, Mapan recently appointed Ardelia Apti as the CEO, replacing Hendra Tjanaka. She has experience in fintech and deep tech. For 5 years, Ardelia has held various positions at Gojek and helped build Swadaya, a benefit program for Gojek driver-partners that helps them save on their daily expenses.

In addition, Ardelia also heads GoPay’s Offline Payment business, encouraging the use of QR payments for consumers, businesses, and SMEs. Previously, Ardelia worked as Country Director at Element, Inc., and consultant at McKinsey & Company.

Founder & Commissioner of Mapan, Aldi Haryopratomo said, “This funding round supported by strong Indonesian and global investors makes us even more excited to embark on Mapan’s new phase that is about to begin. This is a support for Ardelia’s vision of building a women’s community and ensuring Indonesian families become financially independent.”

Meanwhile, Ardelia added, “In Indonesia, women play an important role in managing family finances, including managing arisan as a form of savings and financial management that has been known for a long time in Indonesian culture. We are proud that Arisan Mapan products can empower women to be able to help increase purchasing power and improve the quality of life in their communities. We are committed to working with them so that we can continue to develop financial solutions broadly.”

Application Information Will Show Up Here

Mapan Umumkan Pendanaan Seri A 223 Miliar Rupiah Dipimpin Patamar Capital dan Astra Digital

Mapan mengumumkan telah mendapatkan pendanaan seri A senilai $15 juta atau setara 223 miliar Rupiah. Putaran ini dipimpin Patamar Capital dan PT Astra Digital Internasional, dengan partisipasi BRI Ventures, SMDV, Blibli, Prasetia Dwidharma, Flourish Ventures, dan 500 Global.

Sebelumnya saham mayoritas Mapan (sebanyak 45,53%) telah diakuisisi oleh Gojek lewat anak perusahaannya PT Dompet Karya Anak Bangsa (Gopay). Kala itu Mapan dilibatkan dalam menginisiasi GoPayLater, layanan BNPL yang kini menjadi andalan di ekosistem Gojek dan Tokopedia.

Didirikan sejak tahun 2009 oleh Aldi Haryopratomo, Mapan (PT Ruma) telah menjangkau lebih dari 3 juta pengguna di area Jawa, Bali, Sumatera, Nusa Tenggara, dan Sulawesi. Layanan utama mereka mendigitalkan konsep arisan yang sudah familiar dilakukan kelompok masyarakat, kemudian di dalamnya disisipkan layanan finansial.

Dana segar akan digunakan untuk mengembangkan lebih lanjut layanan arisan digital melalui perluasan jangkauan produk dan bermitra dengan pemasok terbaik; dengan target membuat layanan Mapan dapat diakses oleh 10 juta keluarga Indonesia di tahun 2026.

Mapan juga memiliki misi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia dengan menghilangkan hambatan pada akses finansial bagi seluruh lapisan masyarakat. Kelompok ekonomi menengah ke bawah dapat memanfaatkan produk Arisan Mapan untuk meningkatkan daya beli rumah tangga untuk barang-barang seperti peralatan dapur, elektronik, dan furnitur.

Selain itu, mereka kini juga menyediakan produk dan layanan lain seperti Mapan Pulsa (aplikasi pembayaran tagihan) dan Mapan Mart (platform resale barang-barang konsumen).

“Kami tertarik dengan pendekatan yang Mapan gunakan untuk memperkuat pemberdayaan perempuan di komunitasnya. Konsep arisan sudah lama menjadi budaya Indonesia dan dengan digitalisasi, Mapan berhasil membawa skalabilitas terhadap praktik budaya yang sudah lama ini,” ucap Dondi Hananto selaku Partner di Patamar Capital.

Rencana selanjutnya

Menurut pemaparan sumber terpercaya, pendanaan ini juga akan turut membawa Mapan menjadi perusahaan yang lebih mandiri di bawah GoTo Group — sehingga setara anak usaha digital lain seperti GoPlay dan lainnya.

Di sisi kepemimpinan, belum lama ini Mapan mengumumkan penunjukan Ardelia Apti sebagai CEO, menggantikan Hendra Tjanaka. Ia memiliki pengalaman panjang di bidang fintech dan deep tech. Selama 5 tahun, Ardelia memegang berbagai posisi di Gojek dan turut membangun Swadaya, yakni program benefit untuk mitra pengemudi Gojek yang membantu mereka menghemat pengeluaran sehari-hari.

Selain itu, Ardelia juga mengepalai bagian bisnis Offline Payment GoPay, mendorong penggunaan pembayaran melalui QR bagi konsumen, bisnis dan juga UKM. Sebelumnya, Ardelia bekerja sebagai Country Director di Element, Inc. dan konsultan di McKinsey & Company.

Founder & Komisaris Mapan Aldi Haryopratomo mengatakan, “Putaran pendanaan yang didukung oleh investor Indonesia dan global yang kuat membuat kami semakin bersemangat untuk memulai fase baru Mapan yang akan dimulai. Ini merupakan dukungan untuk visi Ardelia dalam membangun komunitas perempuan dan memastikan keluarga Indonesia menjadi mandiri secara finansial.”

Sementara itu Ardelia menambahkan, “Di Indonesia, perempuan berperan penting dalam mengelola keuangan keluarga termasuk mengelola arisan sebagai salah satu bentuk tabungan dan pengelolaan keuangan yang sudah dikenal lama di budaya masyarakat Indonesia. Kami bangga bahwa produk Arisan Mapan dapat memberdayakan para perempuan untuk dapat membantu meningkatkan daya beli dan meningkatkan kualitas hidup di komunitas mereka. Kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan mereka agar kami dapat terus mengembangkan solusi-solusi keuangan secara luas.”

Application Information Will Show Up Here

Cermati Is Reportedly Securing 250 Billion Rupiah Series D Funding Led by MDI Ventures

Financial product aggregator Cermati reportedly secured a Series D funding round worth more than $17 million (approximately 250.3 billion Rupiah). Until this news was published, no confirmation has been given by Cermati’s management.

Based on our source, this round is led by MDI Ventures. MDI, through the Centauri Fund, was Cermati’s previous investor that participated in Series C in May 2021. Blibli’s entity, Global Distribution Niaga Pte Ltd, also participated in the latest round.

Since it was founded in 2015, Cermati has grown to be more than just an aggregator of financial products. Last year, they announced a holding company named Cermati Fintech Group (CFG). This company oversees a number of financial business verticals, including Cermati.com (financial product aggregator), Cermati Protect (insurtech), Indodana (fintech lending), BaaS, and most recently Cermati Invest (APERD mutual funds).

Previously in an interview with DailySocial.id, Cermati’s CEO, Andhy Koesnandar said the company’s flagship product has succeeded in enriching Cermati’s experience in developing digital onboarding products for banking partners, insurance, and other financial institutions.

The company follows banking standardization in the process, for example through API components, Fraud Detection, Credit Scoring, and e-KYC. “This experience provides capital for us to continue to develop new business lines in CFG,” Andhy said.

As part of the Djarum Group, the company carries out many strategic partnerships with its portfolio. One of them is for BaaS to partner with BCA Digital and Blibli. This initiative was launched last year, therefore, BCA Digital users can perform banking activities through the Blibli application.

Andhy said the BaaS solution allows his team to expand the financial product offerings, from opening accounts, paylater, insurance, and others on all types of platforms virtually to third parties, therefore, they can have banking capabilities on their non-bank platforms.

“BaaS is the latest technology product offering from the Cermati Fintech Group, where we provide a technology stack to connect banks with digital platforms,” ​​he added.

In this case, Cermati developed an embedded finance strategy, opening banking services to be embedded in an application ecosystem that enables super application capabilities through Open API and BaaS capabilities. Cermati’s BaaS enables online and offline ecosystems to embed banking services, in addition to insurance and paylater used as service models in its ecosystems.

The presence of financial products can increase fintech users, reduce user friction, and increase loyalty. As for banking, BaaS technology offers a new way to partner with the ecosystem by providing banking services tailored to these customers.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Cermati Dikabarkan Raih Pendanaan Seri D 250 Miliar Rupiah Dipimpin MDI Ventures

Startup agregator produk finansial Cermati dikabarkan mengantongi dana segar baru dalam putaran seri D bernilai lebih dari $17 juta (sekitar 250,3 miliar Rupiah). Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi yang diberikan manajemen Cermati.

Menurut informasi yang kami dapat, putaran ini kembali dipimpin oleh MDI Ventures. MDI, melalui Centauri Fund, merupakan investor sebelumnya yang berpartisipasi dalam seri C pada Mei 2021. Global Distribution Niaga Pte Ltd, entitas dari Blibli, turut serta dalam putaran teranyar ini.

Sejak berdiri pada 2015, Cermati kini berkembang lebih dari sekadar agregator produk finansial. Tahun lalu mereka mengumumkan perusahaan holding bernama Cermati Fintech Group (CFG). CFG ini membawahi sejumlah vertikal bisnis finansial, yakni Cermati.com (agregator produk finansial), Cermati Protect (insurtech), Indodana (fintech lending), BaaS, dan yang terbaru Cermati Invest (APERD reksa dana).

Sebelumnya dalam wawancara bersama DailySocial.id, CEO Cermati Andhy Koesnandar menuturkan Cermati.com, produk flagship perusahaan, berhasil memperkaya pengalaman Cermati dalam mengembangkan produk digital onboarding untuk mitra perbankan, asuransi, dan juga lembaga keuangan lainnya.

Perusahaan mengikuti standarisasi perbankan dalam prosesnya, misalnya melalui komponen API, Fraud Detection, Credit Scoring, dan e-KYC. “Pengalaman tersebut memberikan modal buat kami untuk terus mengembangkan lini bisnis baru di CFG,” kata Andhy.

Sebagai bagian dari Grup Djarum, perusahaan banyak melakukan kemitraan strategis dengan portofolionya. Salah satunya, untuk BaaS bermitra dengan BCA Digital dan Blibli. Solusi ini telah diluncurkan tahun lalu, jadi pengguna BCA Digital dapat melakukan aktivitas perbankan melalui aplikasi Blibli.

Andhy bilang, solusi BaaS ini sejatinya memungkinkan pihaknya memperluas penawaran produk keuangan, mulai dari pembukaan rekening, paylater, asuransi, dan lainnya di semua jenis platform secara virtual kepada pihak ketiga, sehingga dapat memiliki kemampuan perbankan dalam platformnya yang non-bank.

“BaaS adalah penawaran produk teknologi terbaru dari Cermati Fintech Group, di mana kami menyediakan technology stack untuk menghubungkan bank dengan platform digital,” ucapnya.

Dalam hal ini, Cermati mengembangkan strategi embedded finance, membuka layanan perbankan dapat tertanam dalam ekosistem aplikasi yang memungkinkan kemampuan aplikasi super melalui kemampuan Open API dan BaaS. Penawaran BaaS dari Cermati memungkinkan ekosistem online dan offline untuk menanamkan layanan perbankan, selain asuransi dan paylater yang digunakan sebagai model layanan dalam ekosistem mereka.

Kehadiran produk finansial dapat meningkatkan pengguna fintech, mengurangi user friction, dan meningkatkan loyalitas. Sementara bagi perbankan, teknologi BaaS menawarkan cara baru untuk bermitra dengan ekosistem dengan menyediakan layanan perbankan yang disesuaikan dengan pelanggan tersebut.

Application Information Will Show Up Here

Blibli dan Tiket.com Permudah “Login” Antarplatform Lewat “Widget Single Sign-On”

Usai resmi mengumumkan integrasi akun pengguna, Blibli dan Tiket.com meluncurkan widget single sign-on (SSO) untuk memudahkan pengguna melakukan login aplikasi antarplatform.

SSO adalah teknologi yang menggabungkan beberapa login di aplikasi berbeda menjadi satu. Pengguna tinggal memasukkan kredensial login mereka, seperti nama pengguna dan kata sandi, pada satu halaman untuk mengakses beberapa ekosistem layanan. Widget SSO memampukan pengguna untuk mengakses Tiket.com melalui platform Blibli dengan akun yang sama terdaftar di Blibli.

CMO Blibli Edward Kilian Suwignjo mengatakan, pihaknya fokus untuk membangun ekosistem terintegrasi dan menyeluruh ke level berikutnya sehingga dapat menjadi omnichannel commerce dan lifetstyle platform terpercaya di Indonesia.

“Kami berkomitmen meningkatkan ekosistem digital yang lengkap dan terpercaya untuk memenuhi kebutuhan konsumen, mulai dari kebutuhan harian, integrasi single sign-on, hingga pelayanan travel dan lifestyle,” tuturnya.

Lebih lanjut, Co-founder dan CMO Tiket.com Gaery Undarsa mengatakan, “Sebagai platform OTA yang fokus ke customer-centric, inovasi ini bertujuan untuk memaksimalkan kemudahan bagi pelanggan. Ekositem cerdas yang terintegrasi ini akan memenuhi setiap kebutuhan masyarakat Indonesia,” tambahnya.

Seperti diketahui, Blibli dan Tiket.com mengumumkan sinergi pertama antarplatform e-commerce dan Online travel Agent (OTA) di Indonesia pada Februari lalu. Sinergi ini juga mempermudah pengguna untuk berkontribusi ke satu loyalty level untuk menaikkan level secara otomatis, mengikuti level tertinggi pada keanggotaan Blibli Loyalty dan Elite Rewards di Tiket.com.

Cara integrasi akun

Untuk mengintegrasikan akun di kedua platform, pengguna cukup membuka aplikasi Blibli dan pilih widget “tiket.com” di menu kategori. Kemudian, pilih tombol “Match Now” yang tersedia pada laman “Onboarding”.

Pengguna akan memperoleh permintaan konfirmasi untuk mengizinkan tiket.com mengakses data. Pilih “Allow Access” dan masukan OTP dari pesan yang dikirimkan ke nomor terdaftar. Apabila pelanggan memilih “Cancel”, tiket.com tetap dapat bisa dikunjungi melalui pilihan Webview tanpa akses akun.

Fitur SSO sudah dapat dinikmati pengguna Android dan iOS. Cara menggunakannya adalah mengklik ikon “Tiket.com” di dalam kategori mobile app. Jika akun Blibli tidak teregistrasi di tiket.com, akun baru akan otomatis terbuat dan terdaftar secara langsung dengan menggunakan email sama dalam akun Blibli.

Namun, jika pelanggan sudah pernah mencocokkan akun di kedua aplikasi, pelanggan akan diarahkan ke tiket.com Webview dan masuk dalam akun yang sudah sesuai. Pilih tombol “Keren” setelah status membership pelanggan disesuaikan.

Sinergi menuju IPO

Bertahap tapi pasti, sinergi kedua perusahaan ini menjadi langkah strategis Blibli untuk melantai di bursa saham. Bisa jadi langkah integrasi ini bertujuan untuk meningkatkan valuasinya nanti.

Bahkan awal April ini, Bloomberg melaporkan Tiket.com tengah mempertimbangkan opsi merger dengan Blibli. Adapun, Tiket.com telah diakuisisi oleh Blibli sejak Juni 2017.

Sebelum ini, Blibli juga telah bermitra secara eksklusif dengan bank digital “blu” pada tahun lalu. Sinergi tersebut diklaim sebagai yang pertama antara platform e-commerce dengan bank digital.

Baik Blibli, Tiket.com, dan blu (anak usaha BCA) sama-sama merupakan anak usaha milik perusahaan konglomerasi Grup Djarum.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Panduan Lengkap Cara Jualan di Blibli, Mulai dari Daftar hingga Pembayaran

Selain melalui toko online dan media sosial, Anda selaku pemilik usaha mikro, menengah, hingga besar bisa mendapatkan penghasilan lebih dengan cara jualan di Blibli. Blibli merupakan salah satu e-commerce teratas Indonesia yang fokus pada penjualan B2C, B2B, dan B2B2C.

Dengan banyaknya pengguna, Blibli bisa menjadi platform yang tepat untuk meningkatkan penjualan Anda. Tapi, sebelum mulai berjualan, pastikan Anda memenuhi syarat, kriteria, serta mengetahui cara daftar menjadi seller Blibli yang dibahas di bawah ini.

Kriteria dan Syarat Dokumen Menjadi Seller Blibli

Untuk bisa daftar menjadi seller Blibli, Anda harus memenuhi beberapa kriteria yang telah ditentukan oleh Blibli. Melansir dari Blibli Seller Center, berikut ini kriteria untuk menjadi seller Blibli:

  • Menjual produk asli
  • Memiliki latar belakang usaha yang jelas
  • Ada stok produk yang memadai
  • Memiliki sertifikat dan dokumen bisnis
  • Dikenal pelanggan luas
  • Memiliki reputasi baik di media sosial dan platform lain
  • Memberikan informasi jelas tentang produk yang dimiliki
  • Memiliki sumber daya untuk melakukan operasional

Selain kriteria di atas, pastikan juga Anda memiliki dokumen-dokumen yang menjadi syarat pendaftaran. Blibli menentukan persyaratan dokumen yang berbeda-beda untuk setiap tipe seller dengan rincian seperti berikut.

Persyaratan Dokumen Perusahaan: 

  • KTP
  • NPWP
  • Informasi perusahaan
  • Nomor rekening
  • Sertifikat UMKM
  • Izin usaha
  • Dokumen pemerintah

Persyaratan Pemilik Brand atau UMKM:

  • KTP
  • NPWP (tidak wajib)
  • Informasi perusahaan
  • Nomor rekening
  • Sertifikat UMKM

Persyaratan Seller Individual:

  • KTP
  • NPWP (tidak wajib)
  • Informasi perusahaan
  • Nomor rekening

Cara Lengkap Jualan di Blibli

Apabila Anda sesuai dengan kriteria seller Blibli di atas dan telah memiliki dokumen-dokumen yang diperlukan, selanjutnya Anda bisa memulai perjalanan untuk berjualan di Blibli. Berikut ini adalah tahap-tahap untuk berjualan di Blibli.

Daftar Akun Seller Blibli

Sebelum mulai berjualan di Blibli, Anda tentu harus memiliki akun seller terlebih dahulu. Anda bisa melakukan pendaftaran melalui website atau aplikasi Blibli Seller Center. Begini caranya:

  • Install dan buka aplikasi Blibli Seller Center atau akses seller.blibli.com/register.
  • Lalu, masukkan informasi kontak, seperti nama, email, nomor HP aktif, dan password.
  • Klik Daftar Sekarang.
  • Lakukan verifikasi dengan memasukkan kode OTP yang dikirimkan ke nomor HP Anda.
  • Selesai. Akun seller Blibli berhasil dibuat.
  • Selanjutnya, Anda akan masuk ke dashboard seller Blibli.
  • Anda akan diberikan tutorial cara menggunakan dashboard seller Blibli lengkap untuk memudahkan proses berjualan di Blibli.

Lengkapi Informasi Toko

Berhasil membuat akun seller? Berikutnya, lengkapi informasi toko seperti alamat toko untuk lokasi pickup point, jam operasional toko, dan jasa pengiriman. Blibli menyediakan banyak pilihan pengiriman yang bisa Anda aktifkan, di antaranya adalah pengiriman instant dan sameday yang bisa Anda aktifkan juga saat melengkapi informasi toko.

Upload Produk Anda

Setelah mendaftar dan melengkapi informasi toko, selanjutnya adalah tahap yang paling penting, yaitu upload produk Anda agar dapat dilihat oleh para pengguna Blibli. Anda bisa mengunggah produk sebanyak-banyaknya agar bisa menjangkau banyak pengguna dan toko Anda terlihat menarik.

Tapi, sebelum itu, simak ketentuan upload produk dari Blibli berikut ini:

  • Tidak menjual produk yang dilarang (barang bekas/barang cacat produksi/senjata tajam).
  • Foto produk sesuai standar Blibli.
  • Maksimal mengunggah empat foto produk untuk masing-masing varian.
  • Gunakan latar putih tanpa watermark untuk foto utama produk.
  • Siapkan deskripsi dan detail produk.

Jika sudah memahami dan menyiapkan ketentuan tersebut, Anda dapat masuk ke tahap upload produk yang bisa dilakukan dengan tiga cara, yakni upload satuan, upload massal, dan menggunakan Master Data..

Upload Produk Satuan

Untuk menambahkan single product atau produk satuan, Anda bisa mengikuti langkah-langkah berikut ini:

  • Masuk ke seller center Blibli.
  • Pada menu Product, klik Add Single Product.
  • Isi semua kolom yang tersedia.
  • Klik tombol Kirim.

Upload Produk dengan Master Data

Mengunggah produk dengan Master Data dapat Anda coba apabila produk yang ingin Anda unggah sebelumnya telah tersedia di Blibli. Sehingga, kamu bisa cukup mengungah harga dan stok produk saja.

Upload Produk Secara Massal (Bulk)

Upload produk massal dapat menjadi pilihan yang tepat apabila Anda ingin mengunggah banyak produk dalam satu waktu. Untuk mengunggah produk secara massal, ini caranya:

  • Masuk ke seller center Blibli.
  • Pada menu Product, klik Add Bulk Product.
  • Isi informasi produk yang akan Anda unggah di template Excel yang bisa Anda unduh pada menu tersebut.

Setelah mengunggah produk menggunakan salah satu cara di atas, tim Blibli akan me-review produk Anda dalam waktu paling lambat 3 hari sebelum akhirnya ditayangkan.

Lengkapi Dokumen Legal dan Pembayaran

Mengunggah dokumen tersebut dapat membantu memverifikasi toko Anda dan memudahkan tim Blibli dalam melakukan pembayaran. Apabila semua dokumen yang diperlukan sudah siap, Anda dapat mengunggahnya melalui seller center Blibli.

Pasang Promo

Sebagai seller, Anda bisa membuat berbagai macam promo untuk meningkatkan penjualan Anda di Blibli. Promo yang dapat Anda buat antara lain adalah promo diskon, promo grosir, dan promo voucher.

Promo Diskon

Diskon adalah jenis promo dimana Anda memberikan potongan harga pada produk tertentu dan dalam periode tertentu. Berikut adalah cara untuk memasang promo diskon:

  • Lalu, klik Buat Promo.
  • Masukkan informasi nama promo, periode promo, dan kuota promo.
  • Kemudian, klik Tambah Secara Manual untuk memilih produk promo. Anda bisa memilih satu atau lebih produk.
  • Klik Tambah Produk.
  • Kemudian, masukkan persentase diskon.
  • Setelah itu, klik Buat Promo.

Promo Grosir

Promo grosir merupakan fitur promo yang disediakan oleh Blibli agar memungkinkan seller untuk memberikan potongan harga untuk pembelian grosir. Berikut adalah cara mengaktifkan promo grosir:

  • Masuk ke menu seller center Blibli.
  • Buka menu Promo > Promo seller.
  • Kemudian, klik Tambah Promo dan pilih tipe promo Grosir.
  • Klik Tambah Produk untuk memilih produk yang akan diberikan promo grosir.
  • Setelah itu, masukkan nama promo, periode promo, minimal pembelian produk, dan persentase diskon. Lalu, klik Tambah Diskon.
  • Anda bisa menambahkan diskon minimal pembelanjaan dengan jumlah lain hingga enam kali.
  • Jika sudah, klik Buat Promo Item dan klik Buat Promo.

Promo Voucher Seller

Selain promo grosir dan diskon, Anda juga dapat membuat voucher seller yang nantinya bisa digunakan oleh pelanggan sesuai dengan ketentuan yang Anda buat. Ini langkah-langkah membuat voucher seller.

  • Masuk ke seller center Blibli.
  • Buka menu Promo > Voucher Seller.
  • Lalu, klik Buat Voucher.
  • Masukkan nama voucher, periode voucher, tipe voucher, persentase voucher, maksimal nominal diskon, minimal belanja, dan kuota produk.
  • Kemudian, tentukan apakah voucher dapat digunakan untuk semua produk aktif atau hanya produk tertentu.
  • Klik Tambah secara Manual jika hanya untuk produk tertentu.
  • Jika semua sudah terisi, klik Buat Voucher.

Sistem Pembayaran Seller di Blibli

Setiap e-commerce memiliki ketentuan pembayaran yang berbeda-beda. Di Blibli sendiri, sistem yang diterapkan adalah sistem komisi. Blibli akan memotong hasil penjualan produk seller sebesar persentase yang tercantum pada gambar di bawah ini untuk komisi.

Sumber: seller.blibli.com

Kemudian, untuk seller dengan nomor rekening BCA akan dilakukan pembayaran hasil penjualan dipotong komisi sesuai dengan jadwal pada gambar di bawah ini:

Sumber: seller.blibli.com

Untuk seller dengan nomor rekening selain BCA, pembayaran akan dilakukan satu kali seminggu setiap tiga hari kerja setelah hari Minggu. Namun, Anda tetap bisa mengajukan pembayaran harian melalui Seller Care Blibli.

Demikian informasi mengenai cara jualan di Blibli untuk Anda pemilik usaha mikro, menengah, dan lainnya. Dapatkan lebih banyak penghasilan dengan menjadi seller Blibli secara gratis.

Blibli dan Tiket.com Resmi Integrasikan Akun, Upaya Memperkuat Ekosistem dan Loyalitas

Platform Blibli dan Tiket.com resmi mengumumkan integrasi akun pengguna di kedua platformnya. Langkah ini diklaim sebagai sinergi pertama antara platform e-commerce dan Online Travel Agent (OTA) di Indonesia.  Tiket.com sendiri telah diakuisisi Blibli sejak Juni 2017 lalu.

Disampaikan pada konferensi pers virtual, Co-founder & Chief Marketing officer Ticket.com Gaery Undarsa mengatakan bahwa ini menjadi langkah awal untuk memperkuat ekosistem digital di platform masing-masing secara seamless dan integrated.

“Kami melihat kebutuhan masyarakat semakin banyak, mereka ingin serba praktis dan cepat. Kami ingin menjadi the most customer-centric OTA. Dengan sinergi ini, pengguna bisa mendapatkan pengalaman dan manfaat maksimal,” ungkap Gaery.

Chief Marketing Officer Blibli Edward Kilian Suwignyo menambahkan, sinergi ini menggabungkan kelebihan yang dimiliki platform masing-masing ke dalam satu akun tunggal pengguna. Dengan begitu, pengguna dapat menikmati manfaat secara efisien. “Integrasi akun pengguna merupakan langkah awal dari sinergi berkesinambungan yang akan dilakukan kedua platform ke depan,” tuturnya.

Untuk dapat menikmati pengalaman bertransaksi terintegrasipengguna harus menghubungkan atau mencocokkan akun Blibli dan Tiket.com terlebih dulu. Setelah tervalidasi, pengguna dapat bertransaksi apapun di satu akun yang sama  untuk memenuhi kebutuhan harian, perjalanan, rekreasi, fashion, hingga elektronik.

Beberapa reward yang dapat dinikmati di antaranya, voucher gratis ongkir, dedicated customer care line, hingga early access berbagai program promosi. Sinergi ini juga mempermudah pengguna untuk berkontribusi ke satu loyalty level untuk menaikkan level secara otomatis, mengikuti level tertinggi pada keanggotaan Blibli Loyalty dan Elite Rewards di Tiket.com.

Kolaborasi lintas vertikal

Dalam konteks kolaborasi strategis, sinergi antar-platform/startup bukanlah sesuatu yang baru di industri digital Indonesia. Bahkan beberapa tahun terakhir ini, sinergi justru lebih banyak terjadi antara startup dan bank digital. Misalnya, Akulaku-Bank Neo Commerce dan Gojek-Bank Jago.

Namun, sinergi antara OTA dan e-commerce yang dilakukan Blibli dan Tiket.com tampaknya menjadi yang pertama di Indonesia. Langkah ini masuk akal mengingat platform OTA mulai mulai memperkuat lini produk lifestyle sejak pandemi Covid-19 menjatuhkan pasar pariwisata yang selama ini berkontribusi signifikan ke bisnis OTA.

Adapun, sinergi yang dilakukan oleh Tiket.com dan Blibli tampaknya menjadi langkah strategis untuk menaikkan valuasi terkait kabar rencana IPO keduanya. Tiket.com, seperti dilaporkan Bloomberg tahun lalu, mempertimbangkan IPO dan bergabung dengan salah satu super app. Blibli juga dikabarkan akan go public.

Sebagai informasi, keduanya merupakan sama-sama anak usaha di bidang digital milik perusahaan konglomerasi Grup Djarum.

Menurut catatan DailySocial.id, tahun lalu Blibli bermitra secara ekslusif dengan bank digital “blu” yang notabene anak usaha BCA yang juga dimiliki oleh Grup Djarum. Seperti halnya sinergi di atas, kolaborasi Blibli dan blu diklaim sebagai platform e-commerce pertama yang terintegrasi dengan bank digital.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

CT Corp and Bukalapak to Form Joint Venture in Online Grocery Sector

The conglomerate company owner, Chairul Tanjung, through PT Trans Retail Indonesia, announced an online grocery joint venture with PT Bukalapak.com Tbk (IDX: BUKA).

“The e-commerce will be focused on providing fresh products and food (grocery). The ownership of Trans Retail [will be] at 55% and Bukalapak at 45%,” Chairul Tanjung said after a press conference at the Indonesia Stock Exchange.

CT, he often called, is reluctant to elaborate further on the joint venture. However, this corporate action shows a signal from CT Corp to seriously work on selling fresh products and food ingredients on an offline-to-online (O2O) basis.

On a general note, Trans Retail Indonesia is a subsidiary of CT Corp, which oversees modern retail network companies Transmart, Carrefour, and Groserindo. Currently, Trans Retail Indonesia has operated nearly 100 multi-format concept outlets in 28 cities in Indonesia, offering 40,000 products to its 70 million customers.

e-grocery market competition

Prior to this, several top-tier tech companies have taken similar corporate actions. Unlike this one, they take an inorganic strategy by acquiring modern retail chain companies.

Blibli and GoTo have announced corporate actions to take over retail companies in 2021. Blibli with 51% shares owned by PT Supra Boga Lestari Tbk (IDX: RANC) managed by Ranch Market.

Meanwhile, GoTo acquired a 6.74% stake in PT Matahari Putra Prima Tbk (IDX: MPPA) through PT Multipolar Tbk (IDX: MPLPL). Meanwhile, Matahari Putra Prima is a Lippo Group’s subsidiary, which has a giant modern retail network in Indonesia. Some of its outlets are Hypermart, Foodmart Supermarket, and Primo Supermarket.

GoTo Hypermart; 200 outlets in 72 cities in Indonesia, 103 gerai integrated with Hypermart Online  Acquisition
Blibli Ranch Market; 16 Ranch Markets, 29 Farmers Markets, 1 The Gourmet by Ranch Market, and Day 2 Day by Farmers Markets Acquisition
Trans Retail-Bukalapak N/A Joint Venture (JV

Source: Reorganized by DailySocial

Previously, the Minister of Trade Muhammad Lutfi projected the sales value of fresh food products through the marketplace to reach more than Rp180 trillion in the next five years. Meanwhile, the sales value in 2021 is estimated at IDR 21 trillion.

Lutfi said the contribution of selling fresh food products through the marketplace was still small, but the growth was significant. Moreover, he saw the trend of many synergies between modern retailers and technology companies.

The retail network has started to drive sales with an online-to-offline (O2O) concept by partnering with technology companies with strengths in innovation, product ecosystem, and logistics.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian