Gandeng Ibu Rumah Tangga, LaundryTaxi Hadirkan Layanan “Laundry On-Demand”

Mengusung konsep “sharing economy“, layanan laundry on demand LaundryTaxi hadir menjawab kebutuhan masyarakat di Jakarta dan sekitarnya. Berbeda dengan layanan laundry on-demand lainnya yang kebanyakan bermitra dengan gerai cuci kiloan hingga gerai laundry, LaundryTaxi justru menggandeng ibu-ibu rumah tangga yang berminat untuk menjadi merchant memanfaatkan mesin pencuci pakaian di rumah masing-masing.

Kepada DailySocial Co-Founder LaundryTaxi, Muhamad Yulianto menyebutkan, saat ini permintaan dari masyarakat terkait dengan jasa laundry on demand makin bertambah, namun layanan yang disediakan oleh perusahaan startup kurang mencakup permintaan pelanggan. Beberapa hal yang bisa dioptimalkan misalnya terkait biaya antar jemput, jarak antara jasa laundry, dan harga jasa per kilo.

“Maka dari itu LaundryTaxi mempunyai solusinya, dengan sistem sharing economy, maka jangkauan pelanggan ke jasa laundry terdekat akan semakin banyak. Ditambah lagi gratis antar jemput oleh kurir dan harga jasa yang relatif murah. Karena jasa LaundryTaxi tidak membutuhkan biaya sewa gedung, modal mesin cuci dan bayar pegawai. Semua peralatan telah disiapkan oleh merchant kami sendiri,” jelas Yulianto.

Memiliki rencana untuk melayani seluruh kawasan Jabodetabek, saat ini LaundryTaxi baru memiliki tiga merchant di wilayah Cipondoh, Poris, Green Lake Tangerang dan sekitarnya. Sementara jumlah pengguna aktif LaundryTaxi berjumlah 80 orang.

“Standar harga untuk jasa cuci gosok adalah Rp6.000/kg. Kami akan memberikan Rp3.500/kg untuk merchant, Rp1.500/kg untuk jasa kurir, dan Rp1.000 untuk komisi LaundryTaxi,” ujar Yulianto.

Pelanggan yang ingin menggunakan jasa LaundryTaxi bisa mengakses langsung di situs. Dengan proses yang mudah tanpa harus mendaftar terlebih dulu, cukup mengisi nama, nomor telepon, dan lokasi pick-up, pelanggan sudah bisa mulai memesan jasa LaundryTaxi.

“Nantinya kurir kami akan segera menjemput pakaian dan menimbang langsung di tempat pelanggan. Lalu kurir akan mengirim pakaian ke merchant terdekat untuk segera dikerjakan. Dalam waktu dua hari pakaian bersih sudah siap diantarkan kembali oleh kurir ke tempat pelanggan,” kata Yulianto.

Saat ini sudah ada layanan laundry on demand yang beroperasi di kawasan Jakarta. Pada umumnya menawarkan proses antar-jemput dengan pilihan harga menengah hingga premium. Kualitas cucian pun bisa disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. Di antaranya Taptopic dan KliknKlin.

Menjalankan bisnis secara bootstrap

LaundryTaxi belum melakukan penggalangan dana, bisnis dijalankan sepenuhnya menggunakan pendapatan yang diperoleh dari komisi dari setiap transaksi yang dilakukan. Namun demikian untuk mempercepat pertumbuhan, LaundryTaxi berencana untuk segera melakukan fundraising.

Hingga akhir tahun 2018, LaundryTaxi memiliki target yang ingin dicapai, di antaranya mendapatkan 200 merchant di wilayah Jabodetabek, melancarkan kegiatan pemasaran yang lebih masif seperti memberikan promo untuk mengakuisisi lebih banyak pelanggan baru.

“LaundryTaxi mempunyai keunggulan, di antaranya lebih scalable untuk mencari membuka cabang dan menambah merchant, karena banyak sekali ibu-ibu rumah tangga yang ingin mendapatkan penghasilan sendiri di rumah. Dan dari sisi bisnis, LaundryTaxi bisa lebih efisien untuk segi operasional, karena seluruh pekerjaan jasa laundry dikerjakan oleh merchant,” kata Muhamad.

Layanan Edukasi “On Demand” Studilmu Target Pasar Karyawan

Kursus online atau belajar melalui media video on demand  bukan barang baru sekarang. Di Indonesia sudah ada beberapa penyedia layanan yang menyediakan sumber belajar dengan bentuk video on demand, Studilmu merupakan salah satu di antaranya. Membawa misi “Enlightening Indonesia Through Educational Technology”, Studilmu menyediakan akses ke sumber belajar secara online lengkap dengan sertifikat di bidangnya.

Salah satu segmen masyarakat yang menjadi target Studilmu adalah karyawan. Dengan beragam kategori, seperti Business English, Leadership, Customer Service, Communication, Coaching, Sales & Marketing, hingga Motivational & Inspirational, diharapkan karyawan bisa memperdalam kemampuan yang mereka miliki atau belajar kompetensi baru yang menunjang karier mereka.

“Kami memiliki misi memajukan Indonesia melalui kursus online, di mana semua karyawan di Indonesia bisa meningkatkan skill mereka melalui kursus online,” terang CEO & Founder Studilmu Berny Gomulya.

Ada tiga jenis berlangganan di sistem Studilmu, mulai dari gratis, basic membership, hingga premium membership. Ada fitur dan kursus yang bisa dinikmati secara gratis ada juga yang harus membutuhkan berlangganan. Biaya berlangganan dimulai dari Rp199.000 per bulan.

Untuk strategi mendapatkan pengguna, pihak Studilmu menjalin kerja sama dengan perusahaan dan lembaga pelatihan untuk mendaftarkan karyawan atau siswa di lembaga-lembaga pelatihan untuk bergabung.

“Kami membuat produk sesuai dengan masukan dari pengguna kami. Fitur-fitur yang dimiliki Studilmu sesuai dengan masukan-masukan tersebut, antara lain bisa nonton offline, sertifikat, forum diskusi, assignment, quiz, test, bookmark, dan lainnya,” terang Berny.

Saat ini sudah cukup banyak video yang diberikan Studilmu, baik yang gratis maupun yang hanya bisa dibuka member berbayar. Video pembelajaran juga diberikan instruktur berpengalaman di bidangnya dan juga memegang posisi penting di perusahaan-perusahaan ternama. Berny ikut terlibat langsung sebagai instruktur di beberapa video Studilmu.

Berny menjelaskan bahwa pihaknya akan melengkapi layanan mereka dengan fitur atau produk Career Advice dan membuka diri untuk bekerja sama dengan pihak-pihak yang memiliki visi dan misi yang sama.

“Target kami adalah terus mengembangkan produk yang dicintai user kami. Selain produk Studilmu Course, kami juga akan meluncurkan Studilmu Career Advice, dan Studilmu for Business dalam waktu dekat. Kami juga memiliki target untuk bisa bekerja sama dari berbagai pihak yang memiliki misi yang sama bagi Indonesia, yang ingin membagikan ilmunya ke banyak orang,” tutup Berny.

Application Information Will Show Up Here

Halofina Hadirkan Asisten Virtual untuk Perencanaan Keuangan Pribadi

Halofina merupakan aplikasi perencana keuangan pribadi. Konsep kerjanya dibuat sebagai asisten virtual. Hal tersebut didasarkan pada kecenderungan masyarakat menganggap pengelolaan keuangan adalah aktivitas yang rumit. Harapannya ketika ada teman (virtual) yang memberikan pengetahuan tentang keuangan, kegiatan pengelolaan tersebut menjadi lebih nyaman.

Di lanskap digital, produk chatbot memang tengah menjamur. Satu hal yang coba ditekankan dalam Halofina, chatbot yang disebut “Robo Advisor” akan melakukan asisten si secara personal. Tim Halofina menyebutkan bahwa produk besutannya telah mengikuti standardisasi global dan didukung oleh pakar di industri keuangan.

Para pakar digandeng untuk berdiskusi dengan tim produk dan teknis untuk membangun algoritma yang akan memberikan rekomendasi cerdas. Rekomendasi yang diberikan Halofina didasarkan pada bagaimana preferensi keuangan (syariah/konvensional), profil risiko, kondisi keuangan, dan tujuan keuangan pengguna.

Beberapa fitur Halofina yang melengkapinya sebagai asisten virtual / Halofina
Beberapa fitur Halofina yang melengkapinya sebagai asisten virtual / Halofina

“Pada saat pertama kali mengakses Halofina, pengguna akan melakukan serangkaian personal assessment yang ditujukan agar sistem mempelajari karakter pengguna dan memberikan rekomendasi terbaik sesuai kondisi,” terang Co-Founder & CEO Halofina Adjie Wicaksana.

Misi Halofina memberikan edukasi dan rekomendasi pengelolaan keuangan. Halofina akan menjadi sebuah aplikasi gratis bagi masyarakat. Secara model bisnis, Halofina akan mendapatkan keuntungan melalui sistem commission fee dan subscription fee dari fitur edukasi dan konsultasi keuangan online di aplikasi.

Soft launching akhir bulan ini

Saat ini aplikasi baru dapat diakses oleh kalangan terbatas, namun melalui situs resminya Halofina sudah membuka pendaftaran untuk early access. Rencananya akan dilakukan soft launching pada 28 Agustus 2018 mendatang. Sejauh ini Halofina menjalankan operasional secara bootstrapping.

Adjie mengatakan pihaknya sedang intensif berbicara kepada venture capital untuk pendanaan tahap awal. Baru-baru ini Halofina juga terpilih menjadi salah satu peserta program akselerator Plug and Play Batch 3 bersama 16 startup lainnya.

Startup berbasis di Bandung ini didirikan oleh dua orang founder. Selain Adjie, ada seorang rekannya bernama Eko Pratomo. Adjie adalah lulusan University of Southern California. Semangatnya untuk menghasilkan bisnis berdampak sosial, terutama untuk mendorong tingkat literasi dan inklusi keuangan di Indonesia yang melahirkan pemikiran tentang Halofina.

Sementara Eko Pratomo telah berpengalaman 20 tahun di industri keuangan dan investasi reksa dana. Ia sempat mendapatkan penghargaan sebagai “Indonesia’s Asset Manager CEO of the Year 2008” dari Asia Asset Management.

Founder Halofina, Adjie Wicaksana dan Eko Pratomo / Halofina
Founder Halofina, Adjie Wicaksana dan Eko Pratomo / Halofina

“Visi Halofina adalah to be the leading robo advisory apps in Indonesia. Untuk mendukung visi tersebut, kami membagi capaian dalam 3 babak besar, yaitu product development, customer development, dan strategic partnership,” ujar Adjie.

Adjie melanjutkan, “Di tahun ini, kami menargetkan dapat bekerja sama dengan berbagai Fintech, Bank, Fund Manager, dan lembaga keuangan lain untuk memperkuat layanan. Di sisi produk, kami akan terus menguatkan platform Halofina dengan komponen artificial intelligence untuk memberikan rekomendasi terbaik.”

Mengantar pengguna pada tujuan investasi

LifePlan merupakan fitur utama Halofina yang akan memberikan rekomendasi investasi sesuai tujuan hidup pengguna. Melalui LifePlan, Halofina mengelompokkan siklus hidup seseorang dalam empat fase finansial. Fase pertama, saat seseorang belum berpenghasilan dan masih bergantung pada orang tua. Fase kedua, saat seseorang mulai berpenghasilan, mandiri secara finansial, dan muncul berbagai kebutuhan. Fase ketiga, saat seseorang berada pada puncak karier dan kebutuhan meningkat. Dan fase keempat, saat memasuki usia senja, bahkan mungkin tidak berpenghasilan.

Berdasarkan pada empat fase tersebut, dipahami bahwa seseorang memiliki berbagai kebutuhan finansial di masa depan yang perlu dipersiapkan sejak dini, misalnya biaya pendidikan, kepemilikan rumah, ibadah, liburan hingga pensiun.

“Fitur LifePlan akan memudahkan pengguna mewujudkan tujuan finansial. Halofina memberikan asistensi penuh dari awal hingga akhir. Mulai dari proses merencanakan, menghitung kebutuhan investasi, memilihkan investasi yang tepat, berinvestasi secara rutin, hingga laporan perkembangan investasi,” tutup Adjie.

PlayGame.com Ingin Revolusi Industri Game dengan Blockchain

PlayGame.com sebelumnya adalah platform yang dimanfaatkan Anton Soeharyo (Co-Founder Touchten) untuk mempublikasikan game yang dapat dimainkan secara live. Kini platform tersebut berevolusi menjadi sebuah unit baru. Masih seputar dunia game, kali ini Anton (CEO PlayGame.com) bersama Aria Rajasa (CIO PlayGame.com & Founder Tees), dan Batista Harahap (CTO PlayGame.com & Co-Founder Prism) menyajikan konsep yang jauh lebih revolusioner.

Memanfaatkan teknologi blockchain, PlayGame.com mencoba menyelesaikan masalah menahun yang sering dialami pengembang dan penerbit game. PlayGame.com akan menjadi platform untuk mendistribusikan game (direct-to-play gaming platform) dan menjadi tempat penggalangan dana (crowdfunding) hal-hal berkaitan dengan pengembangan game. Konsepnya memadukan ekonomi virtual dengan ekonomi konvensional menggunakan cryptocurrency.

Software Development Kit (SDK) yang dirilis memungkinkan pengembang atau penerbit game untuk menerapkan bisnis berbasis token mereka sendiri di game yang dikembangkan. Implementasinya dapat dielaborasikan dengan berbagai fitur, misalnya untuk penghargaan loyalitas pengguna. Bisnis berbasis token diterapkan untuk tiga area: (1) pool-price game competition, (2) crowdfunding platform, dan (3) ad network & retention.

Manfaat yang didapatkan melalui platform PlayGame / PlayGame
Manfaat yang didapatkan melalui platform PlayGame / PlayGame

“Kami ingin menyediakan ekosistem yang lengkap untuk pengembang game, mencakup saluran distribusi melalui situs PlayGame.com, SDK untuk monetisasi dengan token kami, dan paltform untuk crowdfunding yang kami sebut dengan FunFund,” tulis tim PlayGame.com dalam publikasinya.

PlayGame.com juga menjadi Launchpad Project pertama Tokenomy. Tokenomy merupakan platform token global untuk berbagai proyek berbasis blockchain yang didirikan Founder INDODAX Oscar Darmawan.

PlayGame Token

PlayGame Token (PXG) adalah token ERC20 dengan platform smart-contract yang memungkinkan penerbit, pengembang, dan komunitas game untuk melakukan monetisasi atas produknya secara langsung dari pengguna cryptocurrency di seluruh dunia. Akan ada satu miliar token yang dibuat dan didistribusikan. PXG memanfaatkan Ethereum, karena fleksibilitas dan tingkat adopsi yang dimiliki dari sistem blockchain tersebut. Blockchain akan bertindak sebagai basis data multi-game dan menyimpan seluruh skor permainan secara aman.

Selain itu dengan blockchain diharapkan membuat para pemain yakin bahwa game yang diletakkan di platform PlayGame.com nantinya akan berlaku adil. Pengembang game  juga akan memiliki jaminan soal pembayaran yang transparan. Data kepemilikan disimpan secara aman di blockchain, dengan smart-contract untuk memastikan tidak ada manipulasi atau penipuan. Saat pre-sale, 18.000 PXG dihargai dengan 1 Ethereum.

Roadmap pengembangan PlayGame / PlayGame
Roadmap pengembangan PlayGame / PlayGame

Proses ICO (Initial Coin Offering) sendiri akan segera dimulai di kuartal ketiga tahun ini. Dilanjutkan peluncuran demo website dan SDK pada kuartal keempat. Untuk proses bisnisnya sendiri direncanakan dimulai Januari 2019, dengan target peluncuran secara global di kuartal ketiga 2019, termasuk ekspansi ke Jepang dan Tiongkok. Di masa permulaan, PlayGame.com akan berbasis di Singapura.

“Selama satu dekade mengembangkan Touchten, saya menyadari bahwa membuat game memerlukan biaya yang mahal dan sulit untuk menghasilkan uang. Belum lagi distribusi game yang memotong 30% (dari keuntungan yang seharusnya didapat). Proses membuat game seharusnya tidak perlu rumit, saya percaya blockchain dan cryptocurrency dapat membantu kami para developer untuk tetap tumbuh berkelanjutan,” ujar Anton.

Dukungan investor

Aria Rajasa, Anton Soeharyo, dan Oscar Darmawan / Tokenomy
Aria Rajasa, Anton Soeharyo, dan Oscar Darmawan / Tokenomy

Selain tim inti yang sudah berpengalaman di bisnis digital, PlayGame.com turut didukung sejumlah advisor. Mereka adalah Andrew Darwis (Co-Founder Kaskus), Oscar Darmawan (CEO INDODAX & Tokenomy), Mizune Kazuhiro (CEO Quan Inc), dan beberapa lainnya. Sementara itu investor yang tercatat sudah bergabung dalam inisiatif tersebut termasuk Ideosource dan Digital Nusantara Capital (DNC).

“Saya adalah seorang gamer dan saya percaya semua orang sejatinya menyukai game. Saat ini game adalah bagian dari gaya hidup. Kami percaya PlayGame dapat merombak industri game di regional. Tokenomy merasa bangga bisa membimbing PXG dan memastikan semua hal berjalan lancar serta aman,” sambut Oscar.

Strategi JavaMifi Tingkatkan Penetrasi Bisnis Sewa “Pocket WiFi”

Bergesernya gaya hidup masyarakat menjadi leisure, secara langsung membuat jumlah turis inbound dan outbound meningkat. JavaMifi, pemain lokal penyedia sewa pocket wifi, bertekad untuk menjadi penyedia solusi komunikasi untuk para turis leisure dan bisnis. Tak hanya dari paket data internet, mereka berharap bisa merambah layanan suara (voice) dengan menyewakan smartphone. Lini produk terbaru ini rencananya bakal hadir paling lambat akhir tahun ini.

Founder JavaMifi Andintya Maris menuturkan, produk teranyarnya tersebut bakal menjadi diferensiasi antara perusahaan dengan kompetitor. Langkah tersebut dinilai sejalan dengan semangat perusahaan yang ingin menempatkan diri sebagai penyedia solusi komunikasi bagi para turis inbound dan outbound.

Nanti model bisnisnya, tambah Co-Founder JavaMifi Suhartanto Raharjo, perusahaan akan menyewakan smartphone yang diperuntukkan turis yang ingin bepergian ke Amerika Serikat. Smartphone tersebut bisa dipakai untuk menelepon ke nomor asal negara tersebut sepuasnya tanpa batas waktu. Produk ini menjadi alternatif pilihan bagi pengguna disamping membeli SIM card.

“Produknya masih on-trial. Rencananya kuartal empat ini akan diluncurkan. Awalnya kami pilih AS dulu karena dari data kami disebutkan turis yang bepergian ke sana karena ingin leisure sekaligus melakukan bisnis,” ucap Suhartanto kepada DailySocial.

Selain memperluas layanan berbasis suara, JavaMifi juga terus memperkuat basis data internet. Baru-baru ini perusahaan meresmikan fitur koneksi internet menggunakan VPN untuk turis outbound ke Tiongkok. Diklaim fitur ini membuat JavaMifi sebagai satu-satunya penyedia pocket wifi yang menyediakan layanan tersebut di Indonesia.

Perusahaan juga memberikan tambahan layanan akses internet dengan memanfaatkan jaringan satelit untuk para turis yang berada di lokasi tak berhasil dijangkau oleh operator lokal, seperti gunung.

“Tidak hanya itu, tahun ini kami bakal fokus perbanyak sisi partnership dengan berbagai OTA, agen perjalanan, maskapai penerbangan agar channel distribusi semakin banyak.”

Model bisnis JavaMifi

Perusahaan yang sudah berdiri sejak 2015 ini untuk sementara masih menjalankan bisnis sewa pocket wifi secara harian. Pengguna bisa memesan pocket wifi via situs, OTA, bank, ataupun agen perjalanan. Barang bisa dikirimkan ke tempat tujuan, atau bisa diambil di bandara internasional.

Pengembalian pocket wifi juga fleksibel, dapat di gerai Alfamart/Indomaret, Pop Box, atau langsung di bandara. Beberapa bandara internasional tersebut di antaranya, Lombok, Bali, Surabaya, Yogyakarta, Jakarta, Bandung, dan Medan.

“JavaMifi sudah hadir di lebih dari 150 negara di seluruh dunia. Pengguna bisa menyewa pocket wifi dengan mudah dengan metode yang fleksibel untuk pengantaran dan pengembaliannya.”

Hingga kini perusahaan memiliki enam ribu perangkat pocket wifi yang siap disewa. Rencananya sampai akhir tahun ini bisa bertambah jadi sepuluh ribu perangkat. Hanya saja Suhartanto enggan menyebutkan jumlah penggunanya, bila dilihat dari komposisinya 40% berasal dari turis inbound dan sisanya adalah outbound. Dia mengklaim perusahaan termasuk pemain tiga besar untuk segmen ini di Indonesia.

SaaS Platform Nusatalent Engaged in Human Resource Market

Solutions for job seeking and human resource service are being created and innovation to produce the simplest, most efficient and accurate process. Departing from this vision, Nusatalent works. It focuses on the human resource (HR) field with solutions designed to help the HR team job.

Nusatalent develops two products. First, it’s a head-hunting service developed to help the HR team seeking candidates, interviews, and provide a recommendation for the suitable ones.

The second product is a software to help the HR team create recruitment plans and use its database to find the suitable candidates based on the existing filters.

Vincentia Sherren, Nusatalent’s CSO, told DailySocial that they began its operation in March 2018 with bootstrap funding. Two products of Nusatalent become their business’ leading products.

“Nusatalent is in bootstrapping stage and in discussion with several venture capitals and angel investors,” Sherren explained.

Currently, with the two top products, comes two types of target users. First, students looking for information and internship opportunities or fresh graduates seeking a job. The second target is companies in need of headhunting service and recruitment software.

“Partnership with approximately 100 companies with a total database of 5,000 students,” Sherren said on their achievement.

Nusatalent is optimistic enough to survive, develop, and accepted by the public. It’s because they have passed the market validation stage and working just fine. Now, for the remaining year, they’re targeting to increase student users in their system to be offered to the suitable company in need.

“This year’s target and also plan is to have approximately 20 thousand students in the database to be distributed over companies for we want to help students having difficulty in finding a job due to intense competition,” she concluded.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Fokus Goalkes Hadirkan Marketplace Alat Kesehatan

Gencarnya program pemerintah melancarkan sistem e-Tendering dan e-Katalog (LKPP) dimanfaatkan layanan e-commerce B2B untuk menyediakan kebutuhan peralatan kantor hingga alat kesehatan (alkes). Salah satu startup yang mencoba untuk menghadirkan layanan tersebut adalah Goalkes.

Kepada DailySocial CEO Goalkes Billiardo Simamora mengungkapkan, layanannya tercetus karena penghapusan sistem lelang langsung pemerintah terhadap alat kesehatan dan menggantinya dengan sistem pembelian langsung via katalog elektronik (e-katalog) yang dijalankan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

Hal tersebut merujuk kepada Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pengadaan Obat Berdasarkan Katalog Elektronik (e-catalogue).

Selama ini, menurut Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan (Binfar Alkes) Kemenkes RI, dra. Maura Linda Sitanggang, Apt, PhD, pengadaan barang dan jasa melalui tender seringkali bermasalah. Selain membutuhkan waktu lama, pengadaan lewat tender juga sangat rawan korupsi.

“Sekitar 45% dari pengadaan barang dan jasa melalui tender seringkali bermasalah. Tender juga memiliki risiko korupsi yang tinggi. Untuk itu Goalkes hadir untuk mendukung keterbukaan pemerintah terhadap terwujudnya proses pengadaan barang dan jasa yang lebih sehat dan transparan,” kata Billiardo.

Goalkes menawarkan beragam kategori pilihan untuk memenuhi kebutuhan alat kesehatan, mulai dari Gas Medis, Peralatan Gigi, Alat Kesehatan, Kebutuhan Ruang Operasi, Interior Rumah Sakit dan Klinik, serta Jasa Instalasi Rumah sakit.

Memudahkan pembelian alat kesehatan secara online

Kehadiran Goalkes diharapkan bisa memudahkan konsumen yang memiliki kebutuhan terhadap alat-alat kesehatan. Mereka tidak lagi kesulitan mencari produk alat kesehatan yang dibutuhkan melalui marketplace umum.

Di sisi lain, pihak penjual/distributor/supplier alat kesehatan tidak agi kesulitan mencari marketplace yang dapat membantu mereka untuk memasarkan produk alat kesehatan mereka secara khusus.

“Sejak didirikan pada tahun 2016 hingga saat ini, kami telah memiliki kurang lebih 130 mitra dan sekitar 91 pengguna aktif yang mengunjungi situs Goalkes,” kata Billiardo.

Mitra-mitra tersebut adalah distributor dan supplier beberapa perusahaan alat kesehatan besar di Indonesia yang bergerak dalam bidang pengadaan kebutuhan rumah sakit atau klinik, jasa instalasi dan gas medis, serta alat kesehatan.

Cara kerja Goalkes

 

Setelah melakukan pendaftaran, pelanggan bisa langsung menikmati pengalaman berbelanja alat kesehatan melalui sistem kerja Goalkes. Selain itu, pelanggan juga dapat berkomunikasi langsung dengan mitra melalui nomor telepon yang tercantum dalam situs.

“Mitra juga dapat memasarkan produk mereka dengan bergabung sebagai mitra Goalkes. Pendaftaran ini tidak dibebankan biaya apapun termasuk biaya dalam memasarkan produk alat kesehatan mereka dalam situs Goalkes. Sehingga mitra dapat mendapatkan saldo dana yang sesuai dengan harga produk mereka yang terjual,” kata Billiardo.

Selain pembayaran melalui ATM, Goalkes juga menawarkan fitur cicilan kartu kredit dengan bunga 0%, sehingga konsumen yang ingin melakukan pembelian dalam jumlah atau partai besar, seperti rumah sakit dan klinik dapat memanfaatkan fitur.

Fitur lainnya yang dimiliki Goalkes adalah fitur “ambil di tempat”. Melalui fitur ini setiap pembelanjaan langsung di toko/perusahaan mitra dapat langsung dibawa pulang, sementara ongkos kirim yang tidak dibebankan lagi dalam sistem.

Target dan rencana

Masih menjalankan bisnis secara bootstrap, Goalkes fokus dalam pengembangan situs untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada para mitra dan pengguna. Untuk mengembangkan usaha, Goalkes memiliki rencana untuk melakukan penggalangan dana dari investor yang tertarik dengan sistem marketplace Goalkes, terutama dengan spesifikasi pemasaran khusus bidang alat-alat kesehatan.

“Kami percaya hal ini akan berjalan secara beriringan dengan terus dilakukannya perbaikan dan pengembangan sistem situs Goalkes,” tutup Billiardo.

Portofolio Sajikan Kanal Belajar dan Praktik Investasi Forex bagi Pemula

Ada beragam jenis pilihan investasi berbasis finansial, salah satunya di pasar valuta asing atau biasa disebut foreign exchange (forex). Nilainya yang sangat fluktuatif biasanya membuat orang awam enggan untuk berinvestasi pada forex. Namun kesempatan tersebut justru dilihat sebagai kesempatan oleh startup asal Yogyakarta bernama Portofolio. Platform tersebut mencoba hadir sebagai kanal edukasi terpadu bagi para trader pemula melalui cara yang unik, yakni dengan mempertemukan dengan trader yang sudah piawai.

Portofolio memiliki sejumlah fitur interaktif, seperti bertukar wawasan dengan pengguna, menyalin aktivitas perdagangan, dan membuat aktivitas perdagangan bayangan. Model ini dinilai efektif oleh Mahar Indra Adityawarman selaku founder, pasalnya investasi valuta asing masih dianggap berisiko tinggi. Dengan mendekatkan trader pemula dengan ahli, selain ilmu diharapkan dapat memberikan keyakinan lebih terhadap prospek investasi forex.

“Perlu digarisbawahi bahwa Portofolio bukan broker. Kami hanya menyediakan platform yang mempertemukan pemula dapat pakar untuk bisa saling berbagi hasil analisis trading mereka. Tidak hanya itu, bagi pemula yang belum mengerti trading, dapat mengakses fitur edukasi yang ada,” jelas Indra.

Perimbangan berinvestasi pada valuta asing

Berbagai faktor menyebabkan investasi valuta asing cenderung dihindari oleh masyarakat, terutama oleh mereka yang tidak begitu mengerti seperti apa bentuk investasinya. Faktor lainnya karena kurangnya alat untuk memantau pergerakan mata uang volatil yang sangat mudah berubah. Namun demikian Indra menjelaskan, bahwa ada beberapa keunggulan yang dapat dipertimbangkan dalam investasi forex.

Menurut Indra, forex tidak seperti saham yang keuntungan hanya bisa didapat dari kenaikan harga. Tapi bisa dua arah, dari naik dan turunnya harga mata uang.  Jam operasional pasar forex juga lebih lama, yaitu jam 5 pagi sampai jam 4 pagi setiap hari kecuali akhir pekan. Perputaran uang di forex diperkirakan mencapai $53 triliun per hari, mengingat forex adalah perdagangan yang dilakukan seluruh dunia.

Trading forex adalah yang paling komplit. Namun mengingat bahwa prosesnya tidak mudah, maka Portofolio hadir untuk membantu para trader baru dengan membagikan kemampuan dari para trader yang sudah berpengalaman,” lanjut Indra.

Melalui Portofolio, Indra juga memiliki visi menyediakan akses ke aplikasi keuangan yang dianggapnya masih relatif asing di Indonesia. Ia juga berharap bahwa platform buatannya dapat memberikan dorongan untuk proses pendidikan seputar strategi investasi dalam masyarakat yang menurutnya masih di bawah harapan.

“Asumsi saya bahwa melek finansial yang rendah merupakan masalah yang cukup rumit di masyarakat. Kondisi ini merupakan salah satu alasan mengapa kasus penipuan investasi bisa mendatangkan kerugian besar,” terang Indra.

Fitur “Auto-Copy” menyederhanakan proses

Contoh halaman profil trader yang dapat diikuti
Contoh halaman profil trader yang dapat diikuti

Portofolio diluncurkan pada Desember 2017 sebagai platform sosial interaktif untuk menyatukan pengguna agar dapat berkolaborasi dan berbagi kiat. Dengan memanfaatkan platform Portofolio, pengguna dapat menyalin aktivitas perdagangan pedagang lain, baik secara otomatis atau secara manual, untuk mencapai hasil yang maksimal.

Keseluruhan alur kerja platform didasarkan pada pemikiran Indra saat memberikan pelatihan di komunitas trader. Ia menangkap adanya keterbatasan dalam menduplikasi isi pemikiran dan strategi perdagangan untuk pengguna, terutama yang tidak memiliki pengalaman dalam kegiatan tersebut.

Dalam operasionalnya, Portofolio diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI). Pihaknya juga tengah berkonsultasi dengan Otoritas Jasa Keuangan untuk legalitas bisnis berkelanjutan mereka. “Karena regulator Indonesia tidak akrab dengan bisnis sub-vertikal ini, kita perlu meyakinkan regulator sampai akhirnya mereka memberi kita lampu hijau sambil mengawasi perkembangan selanjutnya,” jelas Indra.

Dengan ratusan pengguna, Portotolio telah membukukan transaksi pada platform ini mencapai US$37.000 (atau 513 juta Rupiah). Portofolio juga mulai berkomunikasi dengan startup di luar negeri di sub vertikal yang sama untuk membangun kerja sama strategis.

Dengan ratusan pengguna, Portotolio telah membukukan transaksi pada platform ini mencapai US$37.000 (atau 513 juta Rupiah). Portofolio juga mulai berkomunikasi dengan startup di luar negeri di sub vertikal yang sama untuk membangun kerja sama strategis.

“Kami akan fokus memperbaiki ekosistem forex di Indonesia. Akhir tahun kami akan hadirkan paling tidak 100 trader terbaik di Indonesia untuk berbagi pengalaman dan kemampuan trading mereka. Kami juga akan menjalin kerja sama penyedia e-wallet sebagai mitra untuk memudahkan pengguna dalam melakukan transaksi,” tutup Indra.

Yoofix Mudahkan Masyarakat Pesan Jasa Perawatan Rumah

Yoofix merupakan aplikasi yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk menemukan dan memesan jasa perawatan rumah. Jasa yang ditawarkan meliputi perbaikan AC, perbaikan saluran air, kebersihan rumah, pengecatan, kelistrikan dan pembasmian hama. Startup ini diinisiasi sejak Agustus 2017 oleh Dian Bilhokista (Founder & CEO), dan baru mulai beroperasi Februari 2018 lalu.

Pasca debut di Jakarta dan Yogyakarta dengan lebih dari 1500 pesanan, Senin (23/7) lalu Yoofix mulai meluncurkan layanan di empat kota baru, meliputi Surabaya, Bandung, Semarang dan Solo. Model pembiayaan layanan Yoofix sendiri dihitung berdasarkan waktu pengerjaan. Saat ini baru menerima pembayaran tunai, namun pihaknya mengaku akan segera meluncurkan fitur pembayaran digital.

“Nilai unik yang ditawarkan Yoofix adalah kejujuran dan profesionalitas. Yoofix tidak hanya menyediakan fixer (mitra teknisi) yang profesional dan berpengalaman di bidangnya, namun juga memberikan pelatihan serta mengajak untuk mengedepankan kejujuran. Karena kejujuran adalah masalah yang paling besar di layanan jasa seperti ini,” ujar Dian kepada DailySocial.

Aplikasi Yoofix saat ini sudah tersedia di platform Android dan iOS. Kendati sudah ada beberapa aplikasi pesaing yang menjajakan layanan yang sama, Dian meyakini bahwa pangsa pasarnya masih sangat besar. Hal ini diimbangi dengan pertumbuhan kepemilikan rumah/apartemen oleh masyarakat di tengah aktivitas yang sangat padat.

Di tahun 2018, Yoofix akan terus mematangkan bisnisnya dengan berbagai strategi. Salah satunya dengan memperluas kerja sama dengan beberapa bisnis pengembang perumahan dan alat kerja. Tidak menutup kemungkinan varian layanan juga akan bertambah, seiring masukan dan kebutuhan para konsumen.

Untuk mematangkan operasional, saat ini Yoofix juga sudah mengantongi pendanaan dari angel investor dengan nilai yang tidak disebutkan.

Application Information Will Show Up Here

Platform SaaS Nusatalent Garap Pasar Sumberdaya Manusia

Solusi untuk layanan pencarian kerja dan human resource terus diciptakan dan berinovasi untuk menghasilkan proses paling sederhana, efisien dan akurat. Berangkat dari visi tersebut, Nusatalent beroperasi. Nusatalent fokus pada bidang human resource (HR) dengan solusi yang didesain untuk membantu pekerjaan tim HR.

Nusatalent mengembangkan dua buah produk. Pertama adalah layanan head hunting yang dikembangkan untuk membantu tim HR melakukan pencarian kandidat, interview kandidat, dan akhirnya memberikan rekomendasi kepada tim HR kandidat yang cocok.

Produk kedua adalah sebuah perangkat lunak untuk membantu tim HR membuat rencana perekrutan dan menggunakan database NusaTalent untuk mencari kandidat yang cocok dengan filter-filter yang ada.

Chief Strategy Officer Nusatalent Vincentia Sherren kepada DailySocial bercerita, Nusatalent mulai beroperasi sejak Maret 2018 dengan status pendanaan secara bootstrap. Dua produk NusaTalent tersebut menjadi produk unggulan bisnis mereka.

“NusaTalent ada pada tahap bootstrapping dan sedang melakukan pembicaraan dengan beberapa venture capital dan angel investor,” kisah Sherren.

Dengan dua produk unggulannya saat ini, ada dua jenis pengguna yang menjadi target. Pertama mahasiswa yang membutuhkan informasi dan kesempatan magang atau fresh graduate yang sedang mencari pekerjaan. Target kedua adalah perusahaan yang membutuhkan jasa head hunting dan perangkat lunak perekrutan.

Partnership dengan kurang lebih 100 perusahaan dengan total database 5000 mahasiswa,” ujar Sherren tentang capaian mereka saat ini.

Pihak Nusatalent cukup optimis untuk bisa terus bertahan, berkembang, dan diterima masyarakat. Alasannya mereka telah berhasil melewati tahap validasi pasar dan masih berjalan dengan baik. Kini untuk sisa tahun 2018 pihak NusaTalent menargetkan untuk menambah jumlah pengguna mahasiswa yang ada di dalam sistem mereka untuk bisa ditawarkan ke perusahaan yang cocok dan membutuhkan.

“Target dan rencana tahun ini adalah memiliki database kurang lebih 20 ribu mahasiswa untuk dapat disalurkan kepada perusahaan-perusahaan karena kami ingin membantu mahasiswa yang sangat sulit sekali mencari pekerjaan karena persaingan yang ketat,” tutup Sherren.