Warga Jawa Timur Bisa Bayar Pajak Kendaraan dengan GoPay

GoPay kini resmi bisa digunakan oleh masyarakat Jawa Timur untuk pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) melalui fitur GoBills yang ada di aplikasi Gojek. Ini merupakan bentuk perwujudan kerja sama pihak GoPay dengan Bank Jatim.

Head of Sales GoPay Arno Tse menyampaikan bahwa pihaknya saat ini berupaya untuk terus menghadirkan kemudahan di tengah masyarakat Indonesia, termasuk dalam hal pembayaran pajak. Harapannya mereka bisa ikut turut serta dalam peningkatan pengumpulan pajak.

“Kami juga berupaya untuk membantu meningkatkan layanan publik. Kami harap inovasi pembayaran nontunai untuk pembayaran pajak ini bisa membantu pengumpulan pajak menjadi lebih mudah, aman dan transparan sehingga masyarakat pun juga jadi semakin percaya dengan kinerja pelayanan politik,” terang Arno Tse.

GoPay sebagai salah satu e-money populer di Indonesia sudah mulai menjajaki kerja sama dengan banyak pihak termasuk pemerintahan. Akhir 2018 silam mereka bekerja sama dengan Polrestabes Surabaya untuk solusi pembayaran PNBP SIM dan SKCK menggunakan Go-Pay.

“Kami terus membawa semangat yang sama yaitu untuk memudahkan masyarakat dan mendukung pemerintah daerah mewujudkan layanan publik yang aman dan transparan dengan menghadirkan teknologi pembayaran nontunai di tengah-tengah masyarakat. Ke depannya, kami pun berharap agar manfaat inovasi transaksi nontunai untuk pembayaran pajak ini bisa dirakan oleh daerah-daerah lainnya di seluruh Indonesia,” jelas Arno.

Tak hanya GoPay yang sudah mulai menghadirkan pilihan pembayaran untuk pajak dan penerimaan lainnya, tapi juga perusahaan teknologi. Seperti Bukalapak dan Tokopedia. Tokopedia bahkan percaya diri menasbihkan dirinya sebagai perusahaan teknologi pertama dengan fitur pembayaran penerimaan negara paling lengkap melalui fitur “Penerimaan Negara”.

Application Information Will Show Up Here

Tokopedia Tambah Fitur “Penerimaan Negara”, Layani Pembayaran Pajak, Cukai dan PNBP

Tokopedia menjalin kerja sama dengan Dirjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan Republik Indonesia mengumumkan peluncuran fitur pembayaran “Penerimaan Negara”. Fitur ini memungkinkan Tokopedia bisa digunakan untuk melakukan pembayaran lebih dari 900 jenis pernerimaan negara.

Untuk saat ini di fitur pembayaran Penerimaan Negara terdiri dari tiga jenis kategori, yakni Pajak Online yang meliputi pembayaran pajak yang ada di bawah naungan Direktorat Jendral Pajak seperti PPh, PPh 21, PPh 22, PPh 23, PPh 25, PPh 26, PPh 29, dan PPh Final; kategori Bea Cukai yang bisa dimanfaatkan untuk pembayaran pajak di bawah naungan Dirjen Bea Cukai; dan bayar PNBP yang mencakup pembayaran di bawah Direktorat Jendral Anggaran seperti biaya perpanjangan paspor, biaya pernikahan, biaya perpanjangan SIM, dan lainnya.

“Sejak awal berdiri, Tokopedia berkomitmen mempermudah masyarakat Indonesia, baik dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari hingga mencapai lebih. Dengan adanya fitur pembayaran ‘Penerimaan Negara’ di Tokopedia, masyarakat bisa dengan lebih mudah membayar pajak dan bentuk penerimaan negara lainnya kapan pun dimana pun,” ujar Co-Founder & CEO Tokopedia William Tanuwijaya.

William menambahkan, bahwa peluncuran fitur ini merupakan upaya Tokopedia untuk membantu pemerintah dalam mempermudah proses pembayaran pajak demi meningkatkan penerimaan negara, mengingat pajak dan penerimaan negara lainnya merupakan jembatan pemerataan ekonomi.

Sementara itu Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani mengungkapkan bahwa pihaknya menyambut baik proses pembayaran pajak yang mudah dengan demikian diharapkan bisa meningkatkan partisipasi wajib pajak.

“Kami menyambut baik agar proses pembayaran pajak dapat semudah membeli pulsa. Untuk itu kami bekerja sama dengan berbagai channel pembayaran pajak yang salah satunya adalah Tokopedia sebagai salah satu cara untuk lebih mempermudah masyarakat dalam membayar pajak. Kemudahan ini diharapkan bisa mendorong partisipasi Wajib Pajak dalam melakukan pembayaran pajak sehingga berdampak pada peningkatan penerimaan negara,” jelas Sri Mulyani.

Untuk melakukan pembayaran pajak masyarakat cukup mendapatkan kode bayar atau kode billing dari portal masing-masing institusi pajak, seperti DJP Online untuk Dirjen Pajak, Simponi untuk Dirjen Anggaran, dan CEISE untuk Dirjen Bea Cukai. Setelah itu masuk ke fitur pembayaran “Penerimaan Negara” dan menyelesaikan transaksi dengan metode pembayaran yang disediakan, seperti Ovo Cash, transfer, virtual account, kartu debit dan kredit, dan beberapa lainnya.

Application Information Will Show Up Here

Softbank to Invest More on Grab and Tokopedia

Softbank Group stated to add up $2 billion (more than Rp28 trillion) for Grab. The fresh money will be allocated to develop the next generation of city transport, also the essential service transformation, such as the health industry.

The Japanese conglomerate is said to invest more on another portfolio in Indonesia, Tokopedia.

The announcement is made by Softbank’s Chairman and CEO, Masayoshi Son after meeting Indonesia’s President, Joko Widodo (7/29) at Istana Merdeka, Jakarta. Accompanied by Grab’s CEO, Anthony Tan, Grab Indonesia’s President, Ridzki Kramadibrata, and Tokopedia’s CEO, William Tanuwidjaya. Also participated in the event Coordinating Minister for Maritime Affairs, Luhut Binsar Pandjaitan and Head of the Investment Coordinating Board, Thomas Lembong.

“We’re to invest $2 billion through Grab. Tokopedia is indeed very important for us to make it grow even bigger,“ he said as quoted from Bloomberg, Monday (7/29).

Son officially revealed on a different occasion that the Grab investment is to accelerate digitization on some essential services and infrastructure projects. Grab and Softbank will create the next generation of the transportation network for Indonesia with the environment-friendly electric vehicles.

Both companies are to build a geo-mapping solution in Indonesia to accelerate local development and future technology adoption.

In addition, as part of the long-term commitment, Grab is to build the second HQ in Indonesia. It’ll be a home for the R&D Center and headquarter for GrabFood.

Thus, Grab can serve better for Indonesia’s unique demand and focus on creating solutions that support SMEs and Grab-Kudo agents.

[Le-Ri] Grab's CEO Anthony Tan, Softbank's Chairman and CEO Masayoshi SSon, Coordinating Minister of Maritime Affairs Luhut Binsar Pandjaitan, and President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata / Grab
[Le-Ri] Grab’s CEO Anthony Tan, Softbank’s Chairman and CEO Masayoshi SSon, Coordinating Minister of Maritime Affairs Luhut Binsar Pandjaitan, and President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata / Grab
The HQ should provide career opportunities for dozens of talents and improve their skills in terms of technology through partnerships with Indonesia’s top lists of universities.

Grab’s CEO, Anthony Tan represented his team to make a long-term commitment in this country’s development. He believes through investment for the essential services and infrastructure projects digitization, Indonesia is on its way to being the biggest economy digital in Southeast Asia.

Moreover, Luhut Binsar Pandjaitan added to the development of electric vehicles, there will be trials in Jakarta. It should be finished in three years, along with Softbank investment.

He also said Softbank investment in Indonesia for the next three years could reach $5 billion (over Rp70 trillion), it includes the latest $2 billion for Grab.

The investment, he thought, is to be placed in small startups, such as Aruna in the maritime sector. “We’re on a discussion, it might be for SMEs, not only Grab and Tokopedia,“ he said, quoted from Katadata.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Cerita Bridestory Sebelum dan Sesudah Diakuisisi Tokopedia

Bridestory mengaku saat ini masih fokus menyelesaikan integrasi bisnis agar merchant antar kedua platform bisa cross selling satu sama lain. Menurut Co-Founder dan CEO Bridestory Kevin Mintaraga, integrasi adalah tantangan terberat dari seluruh yang ada, pasca diakuisisi oleh Tokopedia.

“Untungnya kami [Bridestory dan Tokopedia] punya kesamaan budaya dan value jadi itu bukan masalah besar. Justru di integrasi bisnisnya, ini butuh manpower dan fokus yang besar,” terangnya saat menjadi pembicara di Block71 Jakarta, kemarin (30/7).

Dia melanjutkan integrasi ini bisa membawa merchant di kedua belah pihak saling cross selling di tiap platform. Bridestory kuat di merchant yang memiliki kemampuan dan jasa, sementara Tokopedia kuat di produk fisik dan digital.

Sinergi antara keduanya bisa membawa keuntungan karena pengguna Bridestory juga bakal membutuhkan keberadaan merchant Tokopedia yang menjual gaun pengantin, perhiasan, sepatu, aksesoris, dan lainnya. Meski secara perusahaan, keduanya tetap berjalan secara independen.

Salah satu realisasi yang terlihat, saat ini kita dapat melihat produk Bridestory dalam Tokopedia dalam katalog promosi Tokopedia Wedding Week. Tentunya pengguna Bridestory bisa mendapatkan keuntungan berbelanja dengan fasilitas yang disediakan Tokopedia, seperti pembayaran dengan Ovo atau cicilan kredit.

Kevin menyebut, kehadiran Tokopedia menjadi manuver kuat untuk Bridestory melakukan strategi pemasaran jadi lebih terarah namun dengan pendekatan organik. Pihaknya juga akan perkuat SEO agar setiap kata kunci yang berkaitan dengan pernikahan, nama Bridestory bisa tampilan di halaman teratas.

Gambaran besarnya, kedua perusahaan bisa saling mempercepat realisasi untuk mendemokratisasi commerce agar terjadi pemerataan ekonomi secara digital. Apalagi, keduanya menjadi pemain terdepan dan paling kuat di bidangnya masing-masing.

“Journey kita berikutnya adalah demokratisasi commerce Indonesia, sehingga apa yang kita lakukan bisa beri dampak buat ekonomi negara.”

Sinergi yang kuat antara keduanya, sebenarnya baru ditemukan saat Kevin maupun William (CEO Tokopedia) bertemu dan berdiskusi pada tahun lalu. Rencana akuisisi, sebetulnya tidak tebersit sama sekali, aku Kevin.

Pihaknya bermaksud untuk mengajak Tokopedia jadi mitra strategis untuk bantu pengembangan bisnis Bridestory, mengingat cakupan Tokopedia sudah luas dan brand awareness-nya yang cukup tinggi. Dia mengklaim posisi Bridestory saat itu sudah mencapai profit.

Meskipun demikian, sepanjang diskusi berlangsung banyak ditemukan sinergi yang justru dianggap akan lebih cepat banyak hal yang bisa terjadi ketika posisinya diakuisisi, bukan sebagai mitra strategis.

“Kita approach tahun lalu untuk bertemu William, tujuannya buat ngajak strategic partnership, enggak buat akuisisi. Tapi setelah ngobrol banyak, makin banyak sinergi yang bisa terjadi dan bisa diakselerasi bila jadi bagian Tokopedia.”

Posisi Kevin kini juga menempati sebagai VP Tokopedia. Keseharian bisnis Bridestory sepenuhnya diserahkan ke Co-Founder Bridestory Doni Hanafi yang kini menjadi COO. Dia pun juga menegaskan komitmennya untuk tetap berada di Bridestory.

Ini adalah kedua kalinya perusahaan yang didirikan Kevin diakuisisi oleh perusahaan besar. Sebelumnya, agensi Magnivate yang didirikannya (kini bernama Mirum Indonesia), diakuisisi penuh oleh WPP di tahun 2012.

Kesalahan Bridestory

Kevin juga menceritakan perjalanan Bridestory sejak awal berdiri sampai sekarang. Menurutnya, kesalahan terbesar yang dilakukan Bridestory adalah terlalu fokus pada pertumbuhan dengan akuisisi berbagai vendor dan ekspansi bisnis pasca mendapat investasi tahap awal.

Saat itu, perusahaan memang mendapat pertumbuhan traksi yang fantastis. Jumlah vendor yang memanfaatkan keanggotaan Bridestory tumbuh pesat. Periode keanggotaan yang ditawarkan sampai setahun. Mereka mendapatkan fasilitas dari Bridestory.

Angka tersebut dibawa ke investor sampai akhirnya mendapat kucuran investasi Seri A kemudian lanjut ke Seri B. Akan tetapi, karena terlalu fokus ke pertumbuhan, pihaknya sampai lupa untuk mempertahankan konsumen yang ada.

Akhirnya banyak vendor yang memutuskan untuk berhenti berlangganan atau tidak memperpanjang keanggotaannya, karena dirasa tidak memberikan dampak bagi bisnis.

“Dari kesalahan itu, akhirnya di 2016 kita ubah cara kita melakukan monetisasi dan fokus untuk sustainable.”

Kevin pun memberi tips untuk para founder startup yang ingin tetap fokus di bisnis yang niche. Menurutnya, pada tahap awal founder fokus perkuat segmen niche tersebut dengan riset pasar untuk membaca potensinya dan identifikasi calon pasar.

Ini akan memberi basis dasar yang kuat dalam mengembangkan startup niche. Founder bisa mencari investor yang berminat untuk investasi tahap awal karena biasanya yang dicari adalah tim, market size, dan ide.

Berikutnya, setelah menjadi cukup dominan di pasar, founder bisa fokus ke vertikal lainnya. Bridestory dalam hal ini mengembangkan Parentstory sebagai vertikal bisnis yang berbeda.

“Setelah seed round ke atas, investor pasti melihat unit economics-nya sebagai metriknya karena fokusnya adalah akselerasi pertumbuhan,” tutupnya.

Application Information Will Show Up Here

Kembangkan “Infrastructure as a Service”, Tokopedia Dikabarkan Berinvestasi ke Tiga Startup

Dalam wawancara dengan Reuters, Co-Founder dan CEO Tokopedia William Tanuwijaya menyebutkan pihaknya tengah dalam proses investasi terhadap dua startup logistik dan satu startup agritech. Untuk startup pertanian tersebut, SayurBox menjadi kandidat terkuat. Sebelumnya, sumber kami mengatakan keterlibatan Tokopedia dalam putaran investasi ke startup tersebut.

Sementara keterlibatannya dengan startup logistik, khususnya smart logistics, sangat berkaitan dengan visi Infrastructure as a Service (IaaS) yang menjadi fokus Tokopedia saat ini.

William yang kami coba hubungi belum memberikan informasi lebih detail terkait hal ini, termasuk nama-nama startup-nya. Sebelumnya Tokopedia baru saja menyelesaikan akuisisi terhadap platform layanan terkait pernikahan Bridestory.

Bangun IaaS di ekosistem e-commerce

“Lebih dari 1% ekonomi Indonesia sudah terjadi di Tokopedia. Kami ingin membuatnya jadi 5%,” ujar William.

IaaS yang dimaksud merupakan layanan infrastruktur terpadu berupa teknologi logistik, fulfillment, pembayaran, dan layanan keuangan untuk menjembatani transaksi e-commerce. Inisiatif ini diserukan pasca perolehan putaran pendanaan $1,1 miliar yang dipimpin SoftBank Vision Fund dan Alibaba Group.

Untuk merealisasikan misi tersebut, tentu banyak hal yang harus dikerjakan Tokopedia. Mulai dari pengembangan platform, model bisnis, sampai melakukan serangkaian integrasi. Berbagai strategi dilakukan, baik berupa inisiatif internal maupun yang berbentuk kerja sama eksternal.

William mengatakan, perusahaan juga akan mengoptimalkan sistem berbasis kecerdasan buatan untuk mendukung IaaS tersebut. Salah satunya untuk memprediksi perilaku pembeli, sebagai upaya mempercepat dan memangkas biaya pengiriman. Model ini penting diterapkan, pasalnya sebagai negara kepulauan Indonesia memiliki tantangan tersendiri untuk bisnis logistik.

Ia juga menegaskan, bahwa saat ini Tokopedia akan terus fokus pada pertumbuhan pengguna dan bisnis. Tak mengherankan jika sampai saat ini perusahaan masih terus menggenjot penambahan nilai investasi, termasuk dari Softbank pasca pertemuan dengan Presiden Joko Widodo kemarin.

Application Information Will Show Up Here

Softbank Akan Kembali Suntik Dana Segar untuk Grab dan Tokopedia

Softbank Group mengungkapkan segera menambah investasi sebesar $2 miliar (lebih dari Rp28 triliun) untuk Grab. Rencananya dana tersebut akan dipakai untuk pengembangan jaringan transportasi perkotaan generasi selanjutnya, serta transformasi layanan penting seperti industri kesehatan.

Konglomerat asal Jepang ini juga siap tambah investasi untuk portofolionya yang lain di Indonesia, yakni Tokopedia.

Pengumuman ini disampaikan Chairman dan CEO Softbank Masayoshi Son setelah menemui Presiden Joko Widodo tadi pagi (29/7) di Istana Merdeka, Jakarta. Ditemani CEO Grab Anthony Tan, President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, dan CEO Tokopedia William Tanuwidjaya. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong juga turut hadir dalam pertemuan tersebut.

“Kami akan berinvestasi $2 miliar melalui Grab. Tokopedia juga sangat, sangat penting untuk itu kami akan tambah investasi ke sana agar tumbuh lebih pesat,” terang Son seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (29/7).

Secara terpisah, dalam keterangan resmi, Son mendetailkan suntikan untuk Grab ini bakal digunakan untuk mendorong digitalisasi di beberapa layanan penting dan proyek infrastruktur. Grab dan Softbank akan menciptakan jaringan transportasi generasi berikutnya untuk Indonesia dengan ekosistem kendaraan elektrik yang ramah lingkungan.

Kedua perusahaan juga akan mengembangkan solusi geo-mapping bagi Indonesia untuk mendorong pengembangan dalam negeri, serta adopsi teknologi masa depan.

Tak hanya itu, sebagai komitmen jangka panjang, Grab akan mendirikan headquarter kedua di Indonesia. Nantinya kantor pusat ini akan menjadi rumah bagi R&D Center dan kantor pusat untuk bisnis GrabFood.

Dengan demikian, memungkinkan Grab melayani kebutuhan konsumen di Indonesia yang unik serta fokus menciptakan solusi yang mendukung pemberdayaan wirausahawan kecil dan agen Grab-Kudo.

[Ki-ka] CEO Grab Anthony Tan, Chairman dan CEO Softbank Masayoshi Son, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, dan President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata / Grab
[Ki-ka] CEO Grab Anthony Tan, Chairman dan CEO Softbank Masayoshi Son, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, dan President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata / Grab
Kantor pusat ini akan memberikan kesempatan berkarier bagi ribuan sumber daya manusia Indonesia dan meningkatkan keahlian talenta di bidang teknologi melalui kemitraan dengan universitas terkemuka di Indonesia.

CEO Grab Anthony Tan menerangkan, pihaknya memiliki komitmen jangka panjang dalam pembangunan negeri secara berkelanjutan. Dia percaya melalui investasi untuk digitalisasi layanan penting dan proyek infrastruktur, dapat mewujudkan ambisi Indonesia sebagai ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.

Sementara itu, Luhut Binsar Pandjaitan menambahkan pengembangan kendaraan elektrik akan menjadi proyek percobaan di Jakarta. Dia menargetkan persiapan pengembangan ini akan selesai dalam waktu tiga tahun, sejalan dengan investasi Softbank.

Luhut juga mengungkapkan komitmen investasi Softbank untuk Indonesia pada tiga tahun mendatang bisa mencapai sebesar $5 miliar (lebih dari Rp70 triliun), termasuk suntikan modal baru untuk Grab sebesar $2 miliar.

Investasi ini, menurutnya, bakal disalurkan Softbank untuk perusahaan startup kecil seperti Aruna yang juga bergerak di sektor maritim. “Kami sedang dalam diskusi, mungkin pelaku usaha kecil juga, tidak hanya Grab dan Tokopedia,” terang Luhut dikutip dari Katadata.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Tokopedia dan Modalku Rilis Produk Fintech “Modal Toko”

Tokopedia dan Modalku merilis produk fintech Modal Toko yang didesain untuk mempermudah merchant online memperoleh pinjaman modal usaha dalam waktu yang singkat dan memiliki fleksibilitas tinggi.

Pengumuman ini sekaligus melengkapi rangkaian produk fintech yang sudah diluncurkan perusahaan, yaitu Pinjaman Modal dan Modal Toko. Modalku termasuk salah satu fintech yang berpartisipasi di dalamnya.

“Di Tokopedia ada enam juta merchant, 70% di antaranya adalah first time entrepreneur. Artinya, mereka tidak punya latar belakang finansial yang cukup dan tidak banyak institusi yang bisa bantu mereka,” terang AVP Fintech Tokopedia Samuel Sentana, Senin (22/7).

Co-Founder dan CEO Modalku Reynold Wijaya menambahkan, kemitraan dengan Tokopedia adalah cara untuk memperluas akses ke pinjaman usaha yang terjangkau bagi sektor underserved.

“Penting bagi kami agar usaha-usaha kecil yang berpotensi, layak, serta bertanggung jawab dapat mengembangkan kapasitas dan berekspansi.”

Inisiatif ini diapresiasi Direktur Pengaturan Perizinan dan Pengawasan Fintech OJK Hendrikus Passagi. Menurutnya secara statistik usaha mikro dan kredit butuh banyak institusi yang bisa membantu mereka menyalurkan pinjaman modal.

Ada 60 juta usaha kecil dan mikro beroperasi di Indonesia. Kontribusinya terhadap GDP sangat besar — mencapai 70%. Penyerapan tenaga kerja aktif juga tergolong besar, hingga 95% dari seluruh usaha.

“Tetapi mirisnya, hanya ada 16 juta rekening usaha kecil dan menengah yang ada di bank. Yang lainnya kemana? Artinya butuh banyak institusi yang bisa menyalurkan pinjaman ke mereka,” kata Hendrikus.

Samuel menjelaskan, Modal Toko menyediakan pinjaman modal hingga Rp300 juta yang dapat ditarik kapan saja dan berapa saja sesuai kebutuhan, sampai batas kredit limit tercepat. Pengajuannya cukup mudah, hanya mencantumkan KTP tanpa agunan.

Merchant yang ingin mengajukan pinjaman dapat berupa yang baru bergabung ataupun sudah lama memanfaatkan Tokopedia. Perbedaannya terletak di sisi penawaran — jika sudah lama akan lebih menarik penawarannya.

Proses persetujuan pinjaman akan memakan waktu rata-rata satu hari. Jika sudah disetujui, pinjaman modal akan masuk ke Saldo Tokopedia secara real time dan bisa langsung ditarik tunai. Tenornya mulai dari 3 sampai 12 bulan dengan bunga yang diklaim rendah dan flat, tanpa biaya admin atau provisi lainnya.

Tanpa menyebut secara detil, Samuel mengklaim telah ada puluhan ribu penjual yang memanfaatkannya sejak pertama kali diperkenalkan di bulan April 2019. Secara rerata, kenaikan pendapatan penjual diklaim hingga 50% dan jumlah order naik hingga 2,5 kali lipat.

Ke depannya, perusahaan akan menggaet perusahaan fintech lainnya agar semakin banyak pilihan buat para merchant online-nya.

“Kita ini marketplace yang selalu open dengan siapapun, asal punya visi dan misi yang sama, teknologi mencukupi, dan sudah diregulasi oleh OJK,” pungkas Samuel.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Tokopedia dan Laku6 Resmikan Fitur “Tukar Tambah” Ponsel

Tokopedia dan situs jual beli ponsel bekas Laku6 meresmikan fitur Tukar Tambah setelah diperkenalkan sejak April 2019. Diklaim fitur tersebut telah dikunjungi oleh jutaan views dan tingkat transaksinya tumbuh lebih dari 250% per bulannya sejak pertama kali dirilis.

Head of Content Browse & Content Tokopedia Cynthia Limin menjelaskan, fitur ini hadir karena ada kebutuhan di pasar. Dari hasil survei yang dikutip, rata-rata tiap orang punya dua unit smartphone yang menganggur tidak terpakai. Namun di sisi lain, ada lebih dari 38 juta unit smartphone terjual pada tahun lalu.

Smartphone yang menganggur ini karena berbagai alasan belum dijual, entah belum dapat calon pembeli dengan harga yang cocok atau sebagainya. Belum lagi, proses menjualnya yang repot dan makan waktu, akhirnya membuat banyak orang untuk menumpuk smartphone-nya di rumah.

“Kami berharap dari kemajuan teknologi ini, memungkinkan pengguna untuk menjual smartphone lama dengan nilai tinggi dan mendapatkan smartphone baru sesuai keinginan secara lebih mudah dan cepat,” ujarnya, Kamis (18/7).

Founder Laku6 Alvin Yap mengaku, proses integrasi dengan Tokopedia untuk fitur Tukar Tambah ini sudah jauh dari ekspektasi yang dia bayangkan sejak awal. Dengan mengombinasikan teknologi dari Tokopedia dan Laku6, seperti machine learning dan kecerdasan buatan, memberikan pengalaman tukar tambah jauh lebih baik dan seamless.

“Laku6 berkomitmen penuh untuk bekerja sama dengan Tokopedia untuk menghadirkan layanan tukar tambah secara online yang cepat dan mudah,” kata Alvin.

Menurutnya, sejak dua tahun lalu, tren tukar tambah smartphone secara online di Laku6 terus mengalami peningkatan. Namun, klaimnya kurang dibarengi dengan data pendukung. Dia hanya menyebut traksinya bisa mencapai ribuan tiap bulannya dan tumbuh dua kali lipat untuk keseluruhan bisnisnya dalam setahun. Laku6 sendiri sudah hadir sejak 2015.

Alvin pun enggan memberikan komentarnya terkait rumor pendanaan dari Tokopedia untuk perusahaannya. “Kami berharap kerja sama dengan Tokopedia ini bisa long term dan sustainable untuk kedua belah pihak.”

Segera memperluas cakupan layanan

Category Development Lead Tokopedia Fransiscus Leo Chandra menerangkan, saat ini Tukar Tambah baru melayani transaksi di Jabodetabek saja. Ada 300 merchant terpilih, salah satunya Erajaya yang bergabung dalam fitur ini.

Model bisnis ini menggunakan sistem komisi. Ada komisi yang diterima Tokopedia apabila ada transaksi yang berhasil. Meski dia menolak untuk memberikan kisaran angkanya, namun dia pastikan pembagiannya ini menguntungkan semua pihak.

“Tokopedia melihat Laku6 memberikan solusi terbaik untuk fitur Tukar Tambah, makanya kami pilih mereka sebagai mitranya,” terang Fransiscus.

Dia mengklaim fitur ini telah mencatatkan pertumbuhan transaksi lebih dari 250% setiap bulannya, sejak diperkenalkan April 2019. Dengan semangat tersebut, pihaknya berencana untuk perluas cakupan layanan Tukar Tambah ke seluruh Indonesia.

Terbuka pula kemungkinan untuk menghadirkan fitur ini di gerai offline, agar proses tukar tambah jadi jauh lebih singkat.

“Kita akan coba keluar Jabodetabek agar semua masyarakat Indonesia bisa merasakan fitur ini. Saat itu tiba, tentunya akan perbanyak merchant. Tapi sekarang ini kami selektif dulu untuk merchant-nya, mulai dari yang paling kami percaya.”

VP Digital Marketing Erajaya Swasembada Eric Lee turut mendukung pernyataan Fransiscus. Menurutnya, saat konsumen datang ke gerai banyak yang menanyakan cara untuk tukar tambah, sebelum memutuskan untuk beli smartphone baru.

Apalagi saat launching produk baru, program cashback yang umumnya selalu ditawarkan gerai dianggap kurang memiliki daya tarik lagi. Karena ketika konsumen beli baru, mereka harus cari jalan bagaimana smartphone lamanya bisa terjual.

Ketika konsumen ada di kondisi tersebut, banyak dari mereka yang akhirnya menunda karena harus membandingkan dengan gerai lain untuk mendapatkan harga yang cocok. Alur ini tentunya memakan waktu dan tenaga.

“Jarang banget konsumen bisa merasakan tukar tambah on the spot. Biasanya mereka mau membandingkan harga ke toko lain. Kalau Tukar Tambah ini memungkinkan buat di gerai retailer kami, tentunya akan menguntungkan,” kata Erik.

Alur tukar tambah smartphone di Tokopedia hanya bisa dilakukan lewat aplikasi Tokopedia. Ada dua pengecekan yang harus dilakukan konsumen sebelum menukarkan smartphone lamanya, yakni dilihat dari fungsi perangkat lunak dan kondisi fisik.

Ketika pengecekan selesai, Laku6 akan mengeluarkan harga beli yang ditawarkan. Apabila setuju, pengguna cukup membayarkan harga akhir dengan metode pembayaran yang disediakan Tokopedia. Harga akhir ini adalah harga smartphone baru yang telah dikurangi harga beli smartphone lama.

Lebih lanjut, akan ada kurir yang akan mengantar smartphone baru ke alamat tujuan. Sebelum pengguna menerima smartphone baru, kurir akan mengecek IMEI sebagai SOP-nya. Setelah cocok, transaksi baru terjadi dan selesai.

“Laku6 memiliki big data berisi kumpulan data smartphone yang kami olah untuk menghasilkan harga beli yang terbaik dan transparan untuk konsumen,” tutup Alvin.

Application Information Will Show Up Here

Sumber: Tokopedia Memang Terlibat Pendanaan untuk Sayurbox

Mulai berseliweran di media dalam tiga bulan terakhir, kami mendapat konfirmasi dari sumber terpercaya bahwa Tokopedia memang terlibat dalam pendanaan untuk layanan e-commerce produk segar Sayurbox. Kabar ini meningkatkan peta persaingan para unicorn untuk mendominasi pasar. Sebelumnya Tokopedia telah mengonfirmasi akuisisi terhadap Bridestory.

Sayurbox adalah startup agritech yang fokus pada pemberdayaan petani lokal, menjualnya hasil taninya di dalam platform, dan mengantarnya ke lokasi pengiriman. Startup ini mendapat pendanaan tahap awal dari Patamar Capital pada awal 2018.

Saat ini Sayurbox bergabung sebagai peserta dalam program Grab Ventures Velocity angkatan kedua.

Kompetitor terdekatnya, Limakilo, telah diakuisisi Warung Pintar dengan nilai tidak disebutkan pada awal tahun ini. Lewat akuisisi tersebut, mitra Warung Pintar dapat memperluas pasokan produk dengan harga terbaik dari petani Limakilo. Produk yang mereka jual akan semakin bervariasi.

Bermain di segmen grocery memiliki tantangan yang cukup besar, karena menuntut perlakuan barang secara khusus saat pengiriman dan penyimpanan untuk memastikan barang masih segar ketika sampai ke konsumen.

Pasar online grocery sendiri semakin ketat, dengan layanan seperti JD.id dan Blibli menggandeng sejumlah mitra demi fokus ke bisnis ini, sementara HappyFresh bermitra dengan Grab untuk kemudahan logistik.

Sebelumnya William menyebut transaksi bulanan di Tokopedia sudah menembus angka $1 miliar per bulan, bahkan di momen Ramadan bulan Mei lalu mencapai $1,3 miliar. Tahun ini salah satu fokus Tokopedia adalah mengembangkan layanan Infrastructure-as-a-Service untuk mendukung target pertumbuhan ini.

“Kami selalu menargetkan pertumbuhan transaksi minimal dua kali lipat dibandingkan sebelumnya,” terangnya.


Amir Karimuddin berkontribusi untuk penulisan artikel ini

Mengatasi Krisis Kebutuhan Talenta Digital

Besarnya permintaan talenta digital, yang kebanyakan datang dari startup dan perusahaan teknologi, tidak dibarengi dengan ketersediaan talenta digital yang sepadan. Melihat permasalahan tersebut, sudah waktunya startup mengubah konsep proses recruitment mereka dengan cara yang berbeda.

Tidak hanya mencari talenta saat posisi tersebut dibutuhkan, perusahaan mulai perlu menjemput bola dengan melakukan branding, targeted employee, dan kegiatan lainnya yang menempatkan startup Anda terbuka untuk didekati target talenta yang diincar.

Dalam riset yang dirilis Robert Walters terungkap, kenyamanan dan kesempatan untuk menambah wawasan dan skill di kalangan pegawai merupakan salah satu poin yang diincar pencari kerja atau talenta digital ketika sedang memilih lapangan pekerjaan yang ideal.

Tidak lagi mengharapkan benefit dalam bentuk kesejahteraan atau kenyamanan, fleksibilitas dan keleluasaan jam kerja menjadi alasan utama mengapa mereka memutuskan untuk memilih startup atau korporasi tertentu untuk bekerja.

Dalam survei tersebut juga disebutkan sekitar 70% divisi personalia perusahaan menemukan bahwa kekurangan talenta digital bisa mempengaruhi pertumbuhan bisnis perusahaan, terutama dalam hal pengembangan produk. Sementara 68% menyebutkan dibutuhkan sedikitnya tiga bulan bagi perusahaan untuk menemukan talenta yang ideal di posisi yang dibutuhkan.

Dalam artikel kali ini, DailySocial mencoba merangkum lima poin penting yang wajib diterapkan untuk mengatasi krisis kebutuhan talenta digital.

Branding

Istilah branding ternyata tidak hanya berlaku saat sedang melancarkan kegiatan pemasaran. Branding juga bisa diterapkan saat perusahaan ingin merekrut talenta digital yang relevan. Tidak hanya mengandalkan job listing atau informasi lowongan pekerjaan secara offline atau online, tetapi juga memposisikan perusahaan lebih luas di acara atau kegiatan tertentu. Sebagai contoh membuka booth di job fair atau langsung mengunjungi universitas untuk mencari talenta yang relevan. Intinya bersedia ‘going extra mile‘ demi mendapatkan talenta terbaik tanpa harus menunggu terlebih dahulu.

Perusahaan teknologi besar, seperti Tokopedia, Bukalapak atau Gojek lebih mudah dikenali talenta digital karena nama besar yang mereka sandang. Kondisinya berbeda bagi startup baru yang memerlukan effort lebih besar. Cara paling efektif adalah memanfaatkan media sosial, situs resmi perusahaan, dan mengikuti kegiatan job fair di universitas dan lokasi lainnya dengan memberikan pengenalan yang lebih baik tentang perusahaan Anda.

“Menjadi salah satu startup unicorn tentunya menguntungkan bagi kami, Tokopedia untuk dikenal secara luas. Namun demikian hal tersebut bukan berarti kami bisa mendapatkan talenta digital dengan mudah. Dibutuhkan kegiatan pendukung lainnya untuk kami melakukan proses rekrutmen. Mulai dari memanfaatkan media sosial, mengikuti job fair hingga melancarkan kegiatan roadshow. Melalui kegiatan ini kita melihat pertumbuhan talenta digital cukup stabil,” kata Senior Recruitment Manager Tokopedia Lita Rosalia.

Benefit

Dalam riset yang dilakukan Robert Walters ditemukan sejumlah data menarik, misalnya sekitar 58% calon pegawai mengingnkan jam kerja yang fleksibel ketika sedang mencari tempat bekerja, 49% mencari asuransi untuk anggota keluarga, 46% menginginkan kebebasan untuk remote working.

Kemudian 36% mencari asuransi pribadi, 30% ingin mendapatkan kesempatan untuk belajar dan training, sementara itu 27% menginginkan keleluasaan untuk cuti dan hanya 16% saja yang mencari keuntungan uang pulsa dan transportasi.

Melihat munculnya fenomena baru, seperti remote working dan jam kerja yang lebih fleksibel, Pendiri Geekhunter Ken Iswari menegaskan, hal tersebut menjadi permintaan yang cukup umum saat ini, ketika teknologi sudah membantu mempercepat proses bekerja.

“Menjadi hal yang sah-sah saja ketika mereka mencari dua kebutuhan tersebut. Saat ini kita sedang ada di era masa depan yang baru untuk bekerja. Masa depan ini tidak lagi terbatas pada lokasi atau jam kerja, selama pegawai tersebut bisa bertanggung jawab menyelesaikan pekerjaan,” kata Ken.

Di Geekhunter, Ken mulai menerapkan sistem bekerja remote dan jam kerja fleksibel kepada pegawai, namun dengan catatan jika mereka bisa mempertanggungjawabkan kebebasan tersebut. Jika mereka tidak bisa memberikan hasil pekerjaan yang ditargetkan meskipun sudah mendapatkan kebebasan untuk bekerja remote dan jam kerja yang fleksibel, pilihan fasilitas tersebut akan dihapuskan dari pegawai terkait.

Perusahaan dihadapkan pilihan untuk penerapan benefit khusus bagi perusahaan yang disesuaikan dengan kebutuhan. Jika memang tidak bisa diterapkan untuk semua pegawai, manajemen bisa menentukan departemen atau divisi tertentu yang relevan yang dapat menikmati fasilitas ini.

Adaptasi dan kolaborasi

Ketika startup atau perusahaan masih terbilang baru, jumlah pegawai atau talenta digital belum terlalu banyak jumlahnya. Namun ketika pertumbuhan bisnis sudah semakin meningkat dan kebutuhan menambah anggota tim untuk posisi tertentu sudah mulai bermunculan, proses rekrutmen tidak bisa dihindarkan. Ketika pegawai baru mulai masuk secara bertahap, pastikan adaptasi dan proses perkenalan kepada semua anggota tim dan manajemen dilakukan untuk mendukung kolaborasi.

Salah satu cara mengenali apakah calon pegawai tersebut cocok untuk ditempatkan di posisi yang dibutuhkan adalah dengan menilai poin-poin berikut: apakah calon pegawai tersebut memiliki potensi untuk bisa bekerja dalam tim, apakah calon pegawai cukup nyaman bekerja memanfaatkan teknologi dan platform yang biasa digunakan, apakah calon pegawai memiliki kemampuan lain yang belum ada di pegawai yang sudah bekerja, apakah ada pegawai di perusahaan yang bisa membantu calon pegawai tersebut mengatasi kelemahan atau kekurangan yang ada.

Untuk poin yang terakhir bisa diterapkan ketika perusahaan masih kesulitan untuk menemukan posisi tertentu, namun dengan memanfaatkan talenta yang ada mereka bisa dilatih untuk bisa menempati posisi yang dicari. Pegawai yang merasa mendapatkan dukungan dari perusahaan dijamin akan lebih bersemangat saat bekerja dan memiliki motivasi untuk memberikan hasil yang terbaik.

“Kami di Tencent Thailand sejak hari pertama selalu membantu pegawai untuk meningkatkan jenjang karier mereka. Intinya kita harapkan pegawai bisa tumbuh bersama dengan perusahaan dengan menciptakan kolaborasi tim yang positif dan meningkatkan kemampuan mereka,” kata Associate Director Talent Acquisition Tencent Thailand Wareerat Toni K.

Pelatihan talenta digital

Riset Robert Walters juga mengungkapkan, sebanyak 61% pegawai berharap mendapatkan training atau pelatihan yang bisa meningkatkan kemampuan mereka. Sementara 36% berharap bisa terlibat dalam cross-functional project, 35% orang juga berharap bisa mengikuti workshop atau pelatihan dalam skala mendasar.

Berikutnya 28% berharap bisa mendapatkan kesempatan rotasi pekerjaan dan 28% lainnya bisa mendapatkan kesempatan berbagi pengalaman dengan profesional lainnya. Survei tersebut juga menyebutkan 24% ingin menghadiri konferensi dan mendapatkan mentorship, sementara 22% berharap bisa mendapatkan on-the-job training, dan 11% ingin mendapatkan kesempatan untuk memperluas jaringan.

Pelatihan dan kesempatan memperkaya wawasan ternyata menjadi catatan penting bagi calon pegawai, karena berharap bisa memapu meningkatkan kemampuan yang berpengaruh ke promosi dan peningkatan jenjang karier.

Cara lain yang bisa dilakukan perusahaan adalah memberikan kesempatan kepada mereka menjadi perwakilan perusahaan atau speakermoderator saat acara konferensi atau kegiatan offline lainnya.

“Di AnyMind Group kami selalu memberikan kesempatan untuk pegawai mengikuti training untuk meningkatkan kemampuan mereka melalui platform belajar internal. Dalam hal ini adalah memanfaatkan AnyMind University dan sumber daya internal lainnya seperti training yang sesuai dengan fungsinya hingga sesi untuk berbagi memanfaatkan Facebook, email mingguan perusahaan dan masih banyak lagi,” kata Country Manager AnyMind Group Indonesia Lidyawati Aurelia.

Leadership

Tidak  hanya membina relasi yang positif antar tim, para pimpinan (dari manajemen hingga supervisor) diharapkan bisa menempatkan posisi mereka dengan tepat dan membina hubungan yang baik dengan semua pegawai. Para pemimpin juga bisa melakukan komunikasi yang lancar dan tepat dengan pegawai. Tidak hanya dalam konteks urusan bisnis, namun juga meningkatkan kreativitas pegawai.

Kepemimpinan di perusahaan juga bisa menentukan budaya dan arah perusahaan. Di era digital saat ini, penting bagi pemimpin perusahaan untuk mempercayai teknologi dan bagaimana Anda bisa mengakselerasi teknologi tersebut ke dalam bisnis. Untuk mengaktifkan proses tersebut, perusahaan perlu menyisihkan sumber daya dan waktu untuk memungkinkan para profesional teknologi berinovasi dan menciptakan nilai untuk bisnis.

“[Pemanfaatan] Digital mau tidak mau akan menjadi bagian besar dari dunia kita dan perusahaan yang tidak berubah cukup cepat hanya akan kalah. Upayakan untuk tidak terlalu meminta tim Anda terlalu fokus untuk membuktikan ROI dari semua upaya digital dan inisiatif. Organisasi perlu memberdayakan tim untuk melihat masa depan jangka panjang sehingga mereka dapat berinovasi dan memberikan kontribusi yang relevan untuk bisnis,” kata Digital Leader & Transformation Expert Carolyn Chin-Parry.

Pada akhirnya, kemampuan teknis seperti kemampuan mengembangkan kode tidak harus menjadi prioritas ketika mencari seorang pemimpin. Sebaliknya, ia perlu memiliki pemahaman yang baik tentang lanskap teknologi, yang dibarengi dengan kemampuan manajemen pemangku kebijakan yang kuat untuk membantu meyakinkan bisnis akan nilai inovasi teknologi dan mengatasi krisis kebutuhan digital talent.