Komisaris Utama GoTo Jadi Investor AnterAja, Kuasai 10% Saham

Konglomerat Garibaldi “Boy” Thohir menambah portofolio investasi. Yang teranyar, Boy masuk menjadi investor di perusahaan logistik AnterAja. Boy Thohir sendiri adalah Komisaris Utama GoTo bersama Wishutama Kusubandio.

Menurut keterbukaan di Bursa Efek Indonesia, PT Tri Adi Bersama (AnterAja), anak usaha PT Adi Sarana Armada (ASSA) menerbitkan saham baru sejumlah 490.413 saham atau setara Rp70,55 miliar. Seluruh saham tersebut dibeli oleh pihak ketiga, yakni Boy Thohir.

“Seluruh pemegang saham TAB yang sudah ada sebelumnya, akan mengesampingkan hak pre-emptive yang dimiliki untuk mengambil bagian saham atas penerbitan saham baru tersebut,” tulis manajemen ASSA, Rabu (13/4).

Dengan dilakukannya transaksi tersebut, maka kepemilikan saham ASSA dan pemegang saham lainnya terdilusi.

Sebelum transaksi, struktur pemegang saham AnterAja adalah ASSA sebanyak 55%, PT Roda Bangun Selaras 25%, dan Time Prestige Investments Limited 20%. Setelah transaksi, kepemilikan saham menjadi ASSA 49,5%, PT Roda Bangun Selaras 22,5%, Time Prestige Investments Limited 18%, dan Garibaldi Thohir 10%.

Direksi ASSA menegaskan meskipun kepemilikan ASSA terdilusi, pihaknya tetap menjadi pengendali di TAB. “ASSA tetap menjadi pengendali di TAB karena ASSA merupakan pemegang saham terbesar di TAB.”

Sebagai catatan, Tokopedia melalui PT Semangat Bambu Runcing (SBR) awalnya pemegang saham awal di AnterAja sebesar 25%. Namun pada awal tahun lalu, dialihkan ke PT Roda Bangun Selaras (RBS). Adapun SBR ini merupakan afiliasi dari GOTO. Dalam prospektus GOTO, disampaikan bahwa SBR melakukan sejumlah investasi, salah satunya ke PT Wahana Teknologi Indonesia (WTI).

Kemudian, WTI juga melakukan berbagai investasi, salah satunya ke Roda Bambu Runcing (RBS). Selain AnterAja, RBS juga turut berinvestasi ke PT Adi Sarana Logistik (Titipaja) dengan kepemilikan 40% saham.

Kinerja AnterAja

AnterAja merupakan salah satu lini bisnis di ASSA yang memberikan kontribusi bisnis yang cukup signifikan. Dalam laporan keuangan ASSA pada tahun lalu, mencatatkan pendapatan Rp5,1 triliun naik 68% dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp3 triliun.

Kenaikan tersebut didorong oleh pertumbuhan signifikan dari bisnis delivery express AnterAja yang berhasil mencapai pertumbuhan pendapatan 248% dan telah memberikan kontribusi laba untuk ASSA. Kenaikan pertumbuhan ini membuat AnterAja berkontribusi terhadap 54% atau senilai Rp2,8 triliun dari total pendapatan ASSA.

“Sejak awal berdiri, tren pendapatan ASSA selalu didominasi oleh bisnis rental yang diikuti oleh penjualan kendaraan bekas hingga kuartal I-2021. Kemudian, sejak kuartal II-2021, pendapatan dari lini bisnis logistik yang terdiri dari ASSA Jasa Logistik dan Anteraja berhasil meningkat melebihi kontribusi pendapatan dari lini bisnis yang lain,” ungkap Presiden Direktur ASSA Prodjo Sunarjanto sebagaimana dilansir dari Investor.id.

Application Information Will Show Up Here

Harga Saham GOTO Murah, Ini Cara Membelinya

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengeluarkan penawaran awal Initial Public Offering (IPO) saham GOTO. Penawaran dengan harga yang cukup murah yaitu IDR 338 ini berlangsung dari tanggal 1 April 2022 sampai 7 April 2022.

GoTo sendiri adalah ekosistem yang menghubungkan  layanan on-demand, e-commerce, dan teknologi finansial melalui platform Gojek, Tokopedia, dan GoTo Finansial.

Saham GOTO ini dapat dibeli dan dimanfaatkan oleh mitra pengemudi, konsumen setia yang aktif, merchants, dan seluruh karyawan tetap.

Adapun, pembagiannya adalah mitra pengemudi bisa menjadi pemegang saham GOTO, sedangkan konsumen Grup GoTo yang setia akan mendapatkan akses prioritas untuk memesan saham GOTO melalui alokasi tetap di IPO.

Lalu bagaimana cara membeli saham GOTO?

Cara Membeli Saham GOTO

Berikut tata cara dan langkah membeli saham GOTO melalui e-IPO.

  • Masuk ke situs https://e-ipo.co.id/en
  • Melakukan registrasi pada menu registrasi
  • Masukkan alamat email yang sesuai dan pilih tipe investor (individu atau institusi)
  • Mengisi data investor dengan benar, menggunakan data KTP/ Paspor
  • Simpan data dan melanjutkan registrasi dengan melakukan autentikasi melalui email yang didaftarkan
  • Masukkan kode OTP yang dikirimkan ke email yang sudah teregistrasi
  • Investor wajib memasukkan password
  • Klik + Broker
  • Apabila sudah memiliki SID, klik i have an SID, jika belum memiliki SID, klik I do not have an SID
  • Broker akan melakukan verifikasi informasi nasabah
  • Pilih broker yang dituju
  • Setelah partisipan sistem melakukan verifikasi registrasi investor, maka investor sudah dapat login dan menyampaikan minat ke sistem e-IPO.

Setelah melakukan registrasi di e-IPO, kamu bisa langsung memesan saham GOTO dengan cara berikut.

  • Pilih IPO saham GOTO
  • Klik “More Info
  • Isi formulir pemesanan
  • Masukkan OTP
  • Tunggu proses verifikasi pesanan oleh Partisipan Sistem
  • Melakukan konfirmasi offering dengan memilih menu “Active Orders’, klik “View
  • Klik “I have already read the prospectus”
  • Sediakan dana di Rekening Dana Nasabah (RDN)
  • Terima saham IPO.

Nah, itu adalah cara membeli saham GOTO melalui e-IPO yang bisa kamu lakukan secara online. Jangan lupa untuk mengecek secara berkala terkait pembelian saham GOTO di e-IPO.

***

Ikuti kuis dan challenge #NgabubureaDS di Instagram @dailysocial.id selama bulan Ramadan, yang akan bagi-bagi hadiah setiap minggunya berupa takjil, hampers hingga langganan konten premium DailySocial.id secara GRATIS. Simak info selengkapnya di sini dan pantau kuis mingguan kami di sini.

GoTo Aims for 15.2 Trillion Rupiah IPO’s Fund to Strengthen Its Hyperlocal Ecosystem

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) officially announced an Initial Public Offering (IPO) on the Indonesia Stock Exchange (IDX). In the public disclosure, Gojek and Tokopedia are aiming for $1.1 billion fresh funds or equivalent to 15.2 trillion Rupiah.

GoTo is to sell 48 billion shares with a maximum of 52 billion Series A shares, equivalent to 4.35% of the issued and paid-up capital. The price set in the range of Rp316-Rp346 per share.

Co-founder and CEO Andre Soelistyo at the public disclosure of PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk

At this price, his team estimates to reach a market capitalization of between IDR 376.6 trillion-IDR 413.7 trillion, and possibly become one of the IPOs with the largest value in Indonesia. In addition, this pricing is considered to reflect GoTo’s business strength, fundamentals, and prospects in the future.

The initial offering period is open from 15-21 March 2022 and the public offering period is around 29-31 March 2022. Meanwhile, the listing date is effective on 25 March 2022. Meanwhile, GoTo appoints underwriters for the issuance of securities, including PT Indo Premier Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, and PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.

Ride-hailing, e-commerce, and fintech

In its disclosure, GoTo’s Co-founder and CEO Andre Soelistyo said he would use GoTo’s IPO funds to build the right infrastructure and resources to execute hyperlocal strategies through its three subsidiaries, namely Gojek (ride-hailing), Tokopedia (e-commerce), and GoTo Financial (fintech). With this strategy, GoTo seeks to accelerate the growth of new users, user engagement, and penetration of newly launched products.

Based on the company data, Gojek currently has 2.5 million driver partners; Tokopedia has 12 million merchants with nearly 600 million SKUs for physical products, 4000 digital products, and more than 100 million Monthly Active Users (MAU); and GoTo Financial has licenses in e-wallet, P2P, multi-finance, banking (Jago), e-money, to payment gateways.

GoTo’s digital ecoosystem / Source: IndoPremier

“With a large ecosystem, this enables GoTo to execute a hyperlocal strategy. Efforts to meet the needs of goods and services at an economical cost can be achieved because supply and demand are close to each other. This is one of GoTo’s strengths by optimizing the network of driver partners, merchants, and logistics that are owned. This is a more sustainable strategy than depending on one use case,” he explained.

Citing the RedSeer report as of December 2021, the on-demand market is estimated to reach Rp. 980 trillion in 2025. Then, the fintech market is estimated to reach IDR 256.3 trillion in 2020 and is estimated to increase to IDR 1,009 trillion in 2025.

Euromonitor data in 2020 also notes that the giant GoTo ecosystem is able to contribute more than 2% of Indonesia’s GDP and serves almost two thirds of household consumption in Indonesia.

Road to profitability

Based on the initial IPO prospectus, GoTo’s total assets were recorded at Rp158.17 trillion as of the end of September 2021. At that current period, its revenue was recorded at Rp3.40 trillion, rise from the previous year at around Rp. 2.34 trillion. However, GoTo still posted a net loss of IDR 11.58 trillion, increase from the same period last year of IDR 10.43 trillion.

Within 12 months (October 2020-September 2021), GoTo’s Gross Transaction Value/GTV reached Rp414.2 trillion. A total of 55 million users made transactions with order values reaching 2 billion in that period.

GoTo’s financial performance / Source: IndoPremier

Regarding its profit target, Tokopedia’s Co-founder William Tanuwijaya said, “The aim to be profitable is not just wishful thinking. It is clear from our prospectus, there are improvements [performance] in every quarter. We show our track record of operations and believe we can profit in the medium term,” he said.

Meanwhile, Andre revealed that he had mapped out his strategy by highlighting several main keys, acceleration of post-merger services with Tokopedia, user acquisition costs, and the impact on margins.

He said that the synergy in the Gojek and Tokopedia ecosystems could help boost the growth in the number of users and transactions. Also, this is visible from the increase in user spending after the merger of the two business entities into GoTo.

“In one marketing activity, we can simultaneously increase transactions from our services. For example, transactions at Tokopedia using GoSend with GoPay payments. In one spending, three to four services are used,” he explained at the GoTo IPO press conference.

Moreover, Andre also highlighted the commission factor (take rate) on the GoTo platform which is considered lower than similar platforms in the world. With this synergy, the opportunity to increase the take rate can be faster along the development of innovation, increased penetration of users and services, to marketing activities. This way, gross income will also increase.

Meanwhile, in terms of user acquisition costs, the implementation of machine learning and data can help GoTo to understand user behavior. Therefore, his team can create campaigns and products that are more personalized to users. This will also reduce the cost of acquisition as the market becomes more targeted.

“With all of the above factors, this can have an impact on margin expansion and cost efficiency at fixed costs. Revenue growth is faster than outgoing costs. This can help us achieve profit,” he concluded.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

GoTo Incar 15,2 Triliun Rupiah dari IPO, Dipakai untuk Perkuat Ekosistem “Hyperlocal”

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) resmi mengumumkan penawaran saham perdana ke publik atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Disampaikan dalam paparan publiknya, induk Gojek dan Tokopedia membidik dana segar sebesar $1,1 miliar atau setara 15,2 triliun Rupiah.

GoTo akan menjual sebanyak 48 miliar lembar saham dengan maksimal 52 miliar lembar saham seri A, setara dengan 4,35% dari modal ditempatkan dan disetor. Harga yang ditetapkan berada di kisaran harga Rp316-Rp346 per lembar saham.

Co-founder dan CEO Andre Soelistyo pada paparan publik PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk

Dengan penetapan harga tersebut, pihaknya memperkirakan dapat mencapai kapitalisasi pasar antara Rp376,6 triliun-Rp413,7 triliun, dan berpotensi menjadi salah satu IPO dengan nilai terbesar di Indonesia. Selain itu, penetapan harga ini dinilai ikut mencerminkan kekuatan bisnis, fundamental, dan prospek GoTo di masa depan.

Masa penawaran awal dibuka mulai 15-21 Maret 2022 dan masa penawaran umum pada 29-31 Maret 2022. Sementara, tanggal pencatatan efektif pada 25 Maret 2022. Adapun, GoTo menunjuk penjamin pelaksana emisi efek antara lain PT Indo Premier Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.

Ride-hailing, e-commerce, dan fintech

Dalam paparan publiknya, Co-founder dan CEO GoTo Andre Soelistyo menyebutkan akan menggunakan dana IPO GoTo untuk membangun infrastruktur dan sumber daya yang tepat untuk mengeksekusi strategi hyperlocal melalui tiga anak usahanya, yakni Gojek (ride-hailing), Tokopedia (e-commerce), dan GoTo Financial (fintech). Dengan strategi ini, GoTo berupaya mengakselerasi pertumbuhan pengguna baru, user engagement, dan penetrasi produk yang baru diluncurkan.

Berdasarkan data perusahaan, saat ini Gojek punya 2,5 juta mitra pengemudi; Tokopedia punya 12 juta merchant dengan hampir 600 juta SKU produk fisik, 4000 produk digital, dan lebih dari 100 juta Monthly Active User (MAU); dan GoTo Financial memiliki lisensi di e-wallet, P2P, multifinance, banking (Jago), e-money, hingga payment gateway.

Ekosistem digital GoTo / Sumber: IndoPremier

“Dengan ekosistem besar, ini memampukan GoTo untuk mengeksekusi strategi hyperlocal. Upaya memenuhi kebutuhan barang dan jasa dengan biaya ekonomis dapat tercapai karena supply dan demand berdekatan satu sama lain. Ini menjadi salah satu kekuatan GoTo dengan mengoptimalkan jaringan mitra pengemudi, merchant, dan logistik yang dimiliki. Ini menjadi strategi yang lebih sustainable daripada bergantung pada satu use case saja,” paparnya.

Mengutip laporan RedSeer per Desember 2021, pasar on-demand diperkirakan mencapai Rp77,8 triliun di 2020 dan diproyeksi menjadi Rp259,2 triliun di 2025. Kemudian, pasar e-commerce untuk barang fisik diperkirakan mencapai Rp642,2 triliun dan diproyeksi tumbuh menjadi Rp1.980 triliun di 2025. Lalu, pasar fintech diperkirakan mencapai Rp256,3 triliun di 2020 dan diestimasi naik menjadi Rp1.009 triliun pada 2025.

Data Euromonitor di 2020 juga mencatat bahwa ekosistem raksasa GoTo mampu berkontribusi lebih dari 2% terhadap PDB Indonesia dan melayani hampir dua per tiga konsumsi rumah tangga di Indonesia.

Menuju profitabilitas

Berdasarkan prospektus awal IPO, total aset GoTo tercatat sebesar Rp158,17 triliun per akhir September 2021. Masih pada periode tersebut, pendapatannya tercatat sebesar Rp3,40 triliun atau naik dari tahun sebelumnya yang sekitar Rp2,34 triliun. Namun, GoTo masih membukukan kerugian bersih sebesar Rp11,58 triliun, naik dari periode sama tahun lalu Rp10,43 triliun.

Untuk periode selama 12 bulan (Oktober 2020-September 2021), Gross Transaction Value/GTV GoTo mencapai sebesar Rp414,2 triliun. Sebanyak 55 juta pengguna melakukan transaksi dengan nilai pesanan mencapai 2 miliar pada periode tersebut.

Kinerja keuangan GoTo / Sumber: IndoPremier

Disinggung mengenai target mencapai keuntungan, Co-founder Tokopedia William Tanuwijaya mengatakan, “keinginan untuk bisa profitable bukan sekadar angan-angan. Jelas terlihat di prospektus kami, ada improvement [kinerja] di setiap kuartal. Kami tunjukkan rekam jejak operasional kami dan yakin kami bisa profit dalam jangka menengah,” ucapnya.

Sementara itu, Andre mengungkap telah memetakan strateginya dengan menyoroti beberapa kunci utama, yakni akselerasi layanan pasca-merger dengan Tokopedia, biaya akuisisi pengguna, dan imbas terhadap marjin.

Ia menilai sinergi pada ekosistem Gojek dan Tokopedia dapat membantu mendongkrak pertumbuhan jumlah pengguna dan transaksi. Menurutnya, hal ini sudah terlihat dari peningkatan spending pengguna pasca penggabungan dua entitas bisnis menjadi GoTo. 

“Dalam satu kegiatan marketing, kami bisa sekaligus menaikkan transaksi dari layanan kami. Misalnya, transaksi di Tokopedia memakai GoSend dengan pembayaran GoPay. Dalam satu kali spending, ada tiga sampai empat layanan yang terpakai,” paparnya dalam konferensi pers IPO GoTo.

Kemudian, Andre juga menyoroti faktor komisi (take rate) di platform GoTo yang dinilai lebih rendah dibandingkan platform sejenis di dunia. Dengan sinergi ini, kesempatan untuk meningkatkan take rate dapat lebih cepat apabila dibarengi dengan pengembangan inovasi, peningkatan penetrasi pengguna dan layanan, hingga aktivitas marketing. Dengan begitu, pendapatan bruto akan ikut naik.

Sementara dari sisi biaya akuisisi pengguna, implementasi machine learning dan data dapat membantu GoTo untuk memahami perilaku pengguna. Dari sini, pihaknya dapat menciptakan kampanye dan produk yang lebih personalized kepada pengguna. Ini pula yang akan menurunkan biaya akuisisinya karena pasar menjadi lebih targeted.

“Dengan semua faktor di atas, hal tersebut dapat berimbas terhadap perluasan margin dan efisiensi biaya di fix cost. Pertumbuhan pendapatan lebih cepat dibandingkan biaya yang keluar. Ini dapat membantu kami mencapai profit,” tutupnya.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Cara Riset Produk Terlaris di Berbagai Marketplace, Step Penting untuk Terjun ke Pasar

Riset produk merupakan salah satu tahap yang penting dilakukan setiap pelaku usaha, sebelum mulai memproduksi dan mendistribusikan barang jualnya. Riset produk penting dilakukan guna menghindari potensi kerugian di masa mendatang.

Tujuan melakukan riset produk adalah agar mengetahui tren pasar, mulai dari produk yang paling dibutuhkan, paling disukai hingga paling dicari oleh masyarakat saat ini. Dengan riset produk, pelaku usaha dapat memperkirakan prospek keuntungan produk yang akan dijual.

Selain itu, riset produk juga dapat memprediksi potensi produk tersebut, selama beberapa waktu mendatang. Kini, salah satu cara riset produk paling mudah adalah dengan memanfaatkan informasi di marketplace. Misalnya, Tokopedia, Shopee dan Lazada.

Riset Produk di Marketplace Populer

Selain untuk berjualan, marketplace dapat menjadi tempat yang cocok bagi pelaku usaha untuk melakukan riset produk. Beberapa situs belanja online paling populer di Indonesia seperti Tokopedia, Shopee dan Lazada, biasanya menyediakan informasi lengkap terkait produknya.

Setiap marketplace mempunyai caranya tersendiri dalam menyajikan informasi produk terlarisnya. Meski begitu, pelaku usaha perlu tahu masing-masing cara dari setiap marketplace, guna memperkaya hasil risetnya.

Cara Tahu Produk Terlaris Tokopedia

Tokopedia menjadi salah satu marketplace terpopuler di Indonesia saat ini. Marketplace ini dapat dijadikan sumber referensi pelaku usaha, dalam menggali ide berjualan. Tokopedia juga menyajikan informasi produknya secara lengkap, termasuk terkait produk terlaris.

Untuk mengetahui produk terlaris di Tokopedia, pelaku usaha dapat melakukan langkah-langkah berikut:

  • Buka situs resmi tokopedia di sini atau melalui aplikasinya yang dapat diunduh di Google PlayStore/AppStore.
  • Login menggunakan akun yang telah terdaftar, jika belum terdaftar dapat melakukan pendaftaran akun terlebih dahulu.
  • Setelah Login, pada halaman utama Tokopedia, terdapat tampilan seperti berikut ini. Mulai lah dengan menulusuri menu “Kategori” pada laman Tokopedia.

tokopedia

  • Lalu, pada bagian kategori, akan terdapat berbagai jenis produk yang dijual di Tokopedia. Pilih jenis produk atau barang yang sekiranya tertarik untuk dicari tahu.

tokopedia

  • Guna mengetahui produk terlaris dari jenis produk atau barang yang sudah dipilih, dapat memanfaatkan fitur “Urutkan” yang disediakan Tokopedia. Pilih “Urutkan berdasarkan Ulasan”.

tokopedia

Produk yang di-ranking berdasarkan ulasan, memang bukanlah produk dengan pembelian terbanyak, melainkan produk dengan pembelian dengan ulasan baik terbanyak.

Informasi ini dapat membantu pelaku usaha untuk mengetahui potensi produk yang akan dijual di masa mendatang. Semakin baik ulasan produk, semakin baik pula kualitas produk tersebut. Sehingga, dapat menjadi produk yang tepat untuk dijual.

Cara Tahu Produk Terlaris Shopee

Produk terlaris di Shopee dapat diketahui dengan melakukan langkah-langkah berikut:

  • Buka situs resmi Shopee di sini atau melalui aplikasinya yang dapat diunduh di Google PlayStore/AppStore.
  • Login menggunakan akun yang telah terdaftar, jika belum terdaftar dapat melakukan pendaftaran akun terlebih dahulu.
  • Setelah Login, pada halaman utama Shopee akan disajikan kategori produk yang banyak dijual di Shopee. Dari kategori produk tersebut, telusuri saja produk seperti apa yang akan dicari tahu.

shopee

  • Setelah memilih jenis produk atau barang sebagai target, riset produk terlaris dapat memanfaatkan fitur “Terlaris” pada bagian atas halaman Shopee. Fitur “Terlaris” di Shopee akan mengurutkan produk yang paling banyak terjual.

shopee

  • Perlu diperhatikan, pada bagian paling atas produk yang telah diurutkan berdasarkan jumlah penjualan, terdapat produk-produk iklan. Meski ada di paling atas, produk iklan belum tentu produk terlaris di Shopee.

Cara Tahu Produk Terlaris Lazada

Sedikit berbeda dengan kedua marketplace sebelumnya, produk terlaris Lazada dapat diketahui dengan cara berikut:

  • Buka situs resmi Lazada di sini atau melalui aplikasinya yang dapat diunduh di Google PlayStore/AppStore.
  • Login menggunakan akun yang telah terdaftar, jika belum terdaftar dapat melakukan pendaftaran akun terlebih dahulu.
  • Untuk mengetahui produk terlaris di Lazada, dapat memanfaatkan fitur “Search” atau “Pencarian”, yang terletak di bagian atas halaman utama Lazada.
  • Caranya dapat dilakukan cukup dengan mengetik huruf pertama dari produk yang ingin dicari tahu. Misalnya, huruf “K”, Lazada secara otomatis akan merekomendasikan produk terlaris, di bawah huruf yang diketik tersebut.

lazada

  • Dengan begitu, produk-produk yang muncul otomatis itu lah yang dapat dijadikan referensi berjualan oleh para pelaku usaha.

Bagi pelaku usaha, mempelajari jenis produk dan harga barang kompetitor sebagai referensi merupakan langkah tepat sebelum mulai memproduksi dan memasarkan produk, baik secara online mau pun offline.

Dari ketiga riset dari beberapa marketplace di atas, hasilnya dapat dibandingkan satu sama lain. Sehingga, riset produk yang dilakukan lebih kaya dan meyakinkan. Dengan begitu, risiko kerugian karena sepinya peminat produk dapat dihindarkan.

5 Fitur Tokopedia yang Bisa Dipakai untuk Memaksimalkan Lapak Jualan

Tokopedia di tahun 2021 lalu meluncurkan sejumlah inisiasi yang sengaja dipersiapkan untuk membantu daya saing UKM khususnya pelaku lokal. Beberapa di antaranya yang cukup mencolok adalah Kumpulan Toko Pilihan (KTP), Bersebelas #MelangkahBareng dan Tokopedia Fashion Week.

Perhatian serius Tokopedia terhadap perkembangan iklim usaha di tanah air juga dibarengi dengan dukungan solusi dari sisi teknologinya. Dalam rilis resmi yang diterima oleh Trikinet, Tokopedia membeberkan beberapa fitur di platform-nya yang dapat dioptimalkan oleh pelaku usaha dalam menjajakan produk.

Tombol ‘Balas’ Jalan Pintas Balas Pesan

tokopedia balas

Peningkatan kualitas layanan tentu jadi perhatian banyak pelaku usaha. Guna menjawab kebutuhan ini, Tokopedia menyediakan sebuah fitur Balas yang memungkinkan penjual membalas pesan yang muncul di notifikasi, tanpa membuka aplikasi Tokopedia.

Head of Engineering Tokopedia, Rico Harisin menjelaskan bahwa kecepatan membalas pesan menjadi salah satu parameter untuk mengukur skor performa toko penjual, “Semakin tinggi skor toko, penjual bisa mendapatkan lebih banyak keuntungan, seperti bonus eksklusif, akses mencoba fitur baru hingga kesempatan spesial mengikuti beragam kampanye supaya jualan semakin laris manis.”

Koneksi Hilang? Tidak Perlu Tulis Deskripsi Ulang

Aplikasi Tokopedia akan secara otomatis menyimpan informasi terakhir saat penjual menambahkan produk, seperti deskripsi atau foto produk yang ingin dijual. “Jadi jika ada kendala koneksi, penjual tidak perlu repot memasukkan informasi ulang,” kata Rico.

Cetak Label Pengiriman dari Genggaman Tangan

label tokopedia

“Penjual di Tokopedia juga bisa menggunakan fitur ‘Print Shipping Label’ untuk mencetak label alamat pengiriman langsung melalui aplikasi, tanpa harus membuka komputer,” tambah Rico.

Tutorial terkait label dan resi bisa Anda pelajari di artikel ini: Sudah Tahu Cara Cetak Resi Tokopedia? Yuk Ikuti Langkah-Langkahnya!

Perluas Wawasan Pasar

Dengan fitur ‘Wawasan Pasar’ di Tokopedia, penjual bisa mendapat berbagai informasi yang dibutuhkan untuk mengembangkan bisnis. 

“Fitur ini memungkinkan penjual melihat kata kunci yang paling sering digunakan pembeli, produk terlaris, rekomendasi kategori sampai inspirasi tren produk sehingga dapat menghadirkan inovasi yang relevan dan strategi promosi yang lebih efektif serta efisien,” tambah Rico.

Gaet Makin Banyak Pembeli dengan Voucher Toko

Voucher Toko adalah sebuah fitur gratis dari Tokopedia dimana penjual dapat membuat promonya sendiri. “Dengan fitur ini, penjual bisa dengan bebas menentukan periode, anggaran dan jenis promo yang diinginkan supaya bisa menggaet lebih banyak pembeli,” jelas Rico.

Ketersediaan voucher diskon memang menjadi salah satu solusi yang cukup ampuh untuk menarik perhatian konsumen. Membuat voucher di Tokopedia juga cukup mudah, baca di sini untuk panduannya.

Tokopedia Paling Banyak Diakses

Bicara fitur, tentu ini menjadi salah satu bagian dalam strategi yang telah dicanangkan oleh platform guna memaksimalkan potensi industri ini. Misalnya, Shopee dan Lazada memberikan fitur games dan live streaming di platform masing-masing. Baik Shopee dan Lazada agresif menngenjot promo ‘tanggal cantik’ seperti 9.9, 10.10, mengikuti bentuk promosi 11.11 yang diperkenalkan oleh Alibaba.

Tokopedia juga bukan platform yang alergi dengan program promo. Tak berbeda dengan kompetitornya, Tokopedia punya berbagai penawaran promo, dari cashback, bebas ongkos kirim dan juga undian berhadiah. Kemudian demi kemudahan juga dikedepankan.

Menurut data SimilarWeb pada kuartal I 2021, Tokopedia menjadi platform marketplace yang paling banyak diakses di internet. Tokopedia tercatat memiliki jumlah kunjungan bulanan mencapai 126,4 juta dan unique visitor bulanan mencapai 38,93 juta.

Shopee mengejar di peringkat kedua dengan 117 juta kunjungan bulanan dan 35,74 juta unique visitor selama kuartal I 2021. Sementara itu, Bukalapak, Lazada dan Blibli secara berurutan mengisi peringkat 5 besar platform e-commerce di Indonesia.

Sepanjang 2021, Kategori Produk Rumah Tangga, Fashion dan Olahraga Jadi Favorit di Tokopedia

2021 baru saja berlalu, sejumlah perusahaan ternama memilih menutupnya dengan merilis data yang berisikan rangkuman apa saja yang terjadi di tahun lalu, apa yang sudah dicapai dan juga tren yang terbentuk. Salah satunya Tokopedia yang baru saja mengumumkan tren jual beli di tahun 2021.

Dua tahun terakhir Pandemi masih menjadi perhatian banyak pihak, dampak masif yang dihasilkan mendorong perubahan di banyak lini, khususnya pelaku usaha kecil, mikro dan menengah. Namun di tengah terseok-seoknya sejumlah sektor, sektor ecommerce justru terdongrak di angka yang cukup mencolok.

Seperti dikatakan oleh Kredivo, bahwa transaksi harian di e-commerce melonjak sebanyak 26% selama pandemi. Sejalan dengan laporan e-Conomy 2020, selama pandemi rata-rata orang Indonesia menghabiskan waktu sekitar 4,7 jam per harinya untuk mengakses internet.

Angka ini 30% lebih tinggi apabila dibandingkan sebelum pandemi, yang biasanya hanya menghabiskan waktu sekitar 3,6 jam per hari. Perubahan perilaku yang dominan ke online, mendorong terjadinya pergeseran ini.

Dalam rilis pers yang diterima oleh Trikinet, Tokopedia melaporkan beberapa data menarik.

Rumah Tangga, Fashion, Olahraga dan Hobi Jadi Kategori Produk Paling Favorit

screenshot www tokopedia com

Tiga kategori ini menurut Tokopedia mendapatkan animo paling tinggi dibandingkan kategori produk lainnya. Sayangnya, tidak disebutkan angka dan persentase di masing-masing kategori tersebut. Ketika tulisan ini dibuat, tim Trikinet sudah mengirimkan pertanyaan terkait hal ini namun belum mendapatkan respon.

Sektor fashion dan peralatan rumah tangga bukan kali pertama didapuk sebagai ceruk paling seksi dalam transaksi berbasis online. Laporan bernada sama juga pernah dirilis oleh Evermos dan Soka Institute yang melakukan riset guna mengetahui produk serta kategori apa yang tengah digemari, dalam mendukung para pelaku UMKM untuk berkembang, serta menghindari kegagalan bisnis di tahap awal.

Hasilnya, diketahui makanan dan minuman, perlengkapan rumah tangga, serta fashion wanita, adalah kategori-kategori dengan pembelian produk tertinggi dalam satu tahun terakhir.

Produk Paling Laris: Masker, Kaos dan Sneakers

Kalau tadi adalah tiga kategori terfavorit, kali ini Tokopedia menyebutkan tiga produk yang paling banyak dibeli oleh masyarakat di platform mereka, antara lain masker, kaos dan sepatur sneakers.

Menurut Nuraini, melejitnya penjualan sepatu sneakers didorong oleh berbagai inisiatif yang dilakukan Tokopedia bersama UMKM industri fesyen lokal, contohnya gerakan Bersebelas Melangkah Bareng.

tren tokopedia

Kategori kesehatan yang merupakan sektor yang bersentuhan langsung dengan pandemi memang mengalami peningkatan di berbagai kategori produk, salah satunya masker.

Di tahun 2020 saja, menurut Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan (Dirjen Farmalkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Engko Sosialine Magdalene, jumlah produsen masker meningkat tajam dari awalnya hanya 26 menjadi 83.

Denpasar, Palembang dan Makassar Menjadi Kota dengan Pertumbuhan UMKM Lokal Terbanyak

Ekhel Chandra Wijaya selaku External Communications Senior Lead Tokopedia menjelaskan kepada Trikinet, bahwa Tokopedia mencatat Denpasar, Palembang dan Makassar menjadi beberapa daerah di Indonesia dengan peningkatan jumlah penjual, termasuk UMKM lokal, paling tinggi sepanjang 2021 dibandingkan 2020.

Berkaitan dengan inisiatif Hyperlocal Tokopedia, sepanjang 2021 Tokopedia tidak hanya terpaku pada kota-kota besar saja, namun juga telah menggencarkan upaya ini di berbagai kota lain termasuk Bandung, Solo, Semarang, Surabaya, Balikpapan, Makassar, Bandar Lampung, Malang, Denpasar dan lainnya.

Inisiatif ini masih akan terus digencarkan di seluruh penjuru Indonesia untuk mendorong lebih banyak UMKM lokal – dari berbagai kategori lainnya selain Fesyen, Olahraga dan Hobi serta Makanan dan Minuman – bisa #BangkitBersama di tengah pandemi.

Program-program ini juga dibarengi dengan pendampingan pelaku usahanya melalui kelas online/webinar gratis bernama Sekolah Kilat Seller. Ada juga Pusat Edukasi Seller dimana UMKM bisa mendapatkan berbagai materi edukasi untuk mengembangkan usaha lebih jauh.

Peluang di 2022

Tren jual beli online di tahun 2021 ini dapat menjadi proyeksi untuk tahun-tahun mendatang. Sehingga tidak hanya mendorong pelaku usaha untuk berinovasi tapi juga menjadikan ini sebagai peluang baru.

Tren di sepanjang tahun 2021 lalu diyakini belum akan banyak berubah di tahun ini. Meskipun sejumlah kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat mulai mengendur, namun isu akan terjadinya gelombang ketiga sedikit banyak membuat sejumlah orang menahan diri.

Tokopedia sendiri memiliki sejumlah program penetrasi yang membidik tingkat lokal lewat inisiatif hyperlocal yang diusung sejak Maret tahun lalu. Program ini didesain untuk membantu UMKM lokal di seluruh penjuru Indonesia meningkatkan daya saing bisnis – khususnya di tengah pandemi – lewat pemanfaatan teknologi.

Update: keterangan resmi Tokopedia

Tokopedia Emas x Pluang, Langkah Awal Investasi Emas Masa Kini

Teknologi internet kini mampu mengakomodir berbagai hal. Termasuk investasi. Masyarakat yang saat ini semakin “melek” investasi kini semakin dimudahkan melalui platform digital yang hadir dengan berbagai macam rupa dari berbagai macam startup yang ada. Instrumen yang ditawarkan pun bervariasi. Mulai dari saham, reksadana, mata uang asing, emas, hingga mata uang kripto.

Di antara beragam bentuk investasi, emas menjadi salah satu primadona saat ini. Dilansir dari Investor.id, tercatat penjualan emas sebesar 7,41 ton pada kuartal 1 tahun 2021, naik 45% dibandingkan periode yang sama di tahun 2020. Artinya, dengan jumlah penjualan yang melonjak hingga 45%, minat masyarakat akan investasi emas terus meningkat. Hal tersebut dikarenakan sifatnya sebagai instrumen investasi lindung nilai atau safe haven.

Meningkatnya tren tersebut menjadi perhatian bagi Tokopedia untuk menyalurkan minat masyarakat akan investasi emas melalui fitur yang inklusif, mudah, cepat dan terjangkau, yaitu Tokopedia Emas by Pluang. Fitur yang dihadirkan oleh Tokopedia ini bisa menjadi salah satu langkah awal bagi masyarakat yang ingin melakukan investasi emas digital.

Belum lama ini, Tokopedia bekerja sama dengan Pluang untuk menghadirkan Tokopedia Emas by Pluang sebagai salah satu mitra tabungan emas di Tokopedia. Kolaborasi ini ditujukan untuk menjangkau masyarakat dari berbagai latar belakang agar bisa memulai investasi logam mulia secara online hanya melalui platform e-commerce. Hal ini selaras juga dengan misi Pluang untuk dapat menggapai seluruh lapisan masyarakat, baik masyarakat menengah kebawah ataupun masyarakat menengah ke atas.

Selain mempermudah masyarakat dalam berinvestasi emas, kolaborasi antara Tokopedia dan Pluang nantinya bisa mencetak banyak investor baru. Hal ini bisa meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia serta literasi keuangan bagi masyarakat. Karena dapat menjangkau masyarakat dari berbagai latar belakang, diharapkan juga dapat menciptakan budaya investasi sedari dini.

Dari kolaborasi antara platform wealth-tech terkemuka, Pluang dengan Tokopedia, masyarakat dapat melakukan transaksi pembelian dan penjualan aset investasi dengan mudah di dalam satu aplikasi maupun website Tokopedia itu sendiri. Sehingga proses investasi dapat dilakukan secara menyeluruh dengan tidak memakan waktu lama.

Keuntungan lain yang didapatkan oleh masyarakat adalah modal awal yang terjangkau, mulai dari Rp5,000. Sehingga masyarakat dari berbagai kalangan bisa mulai berinvestasi emas tanpa terkendala biaya modal yang besar. Dengan hadirnya Tokopedia Emas ini diharapkan dapat menggaet masyarakat dari kalangan manapun dan bisa mewujudkan mimpi masyarakat dalam memiliki tabungan masa depan yang terjamin.

Nilai tambah yang akan didapatkan dari hasil kolaborasi dua platform teknologi ini yaitu: semua proses serba online dan mudah, mulai dari registrasi, beli, dan jual sehingga bisa diikuti oleh siapa pun, bebas biaya tambahan, selisih harga jual dan harga beli emas (spread) yang stabil.

Untuk masalah keamanan dan kepercayaan, pengguna tidak perlu khawatir, karena Pluang, sebagai mitra Tokopedia Emas, telah mengantongi lisensi BAPPEBTI. Hal ini dapat menjamin para pengguna untuk melakukan transaksi investasi di Tokopedia Emas yang lebih aman dan terjaga dengan baik.

 

Jelang Akhir Tahun, Tokopedia dan GoPay Gelar Promo Kebut 12.12

Seperti tahun-tahun sebelumnya, momen akhir tahun kerap identik dengan momen festival belanja online yang dikenal dengan ‘Harbolnas’ (Hari Belanja Nasional) yang dilangsungkan pada tanggal 12 Desember 2021.

Meski masih di tengah pandemi, perhelatan “belanja virtual” tersebut diproyeksikan bakal tetap mengalami peningkatan. Menurut Kementerian Perdagangan (Kemendag), Harbolnas 12.12 2021 diprediksi bakal bernilai hingga Rp 11,6 triliun atau naik sebesar 10% dari tahun lalu. 

Melangsungkan promosi taktikal di tanggal cantik sudah menjadi tren di kalangan e-commerce Indonesia. Momen ini pun dimanfaatkan sebagian besar konsumen untuk membeli barang incaran mereka dengan lebih hemat dari potongan besar yang ditawarkan. Terlebih, banyak toko online gencar menawarkan promo menarik untuk memikat para customer.

Seperti halnya e-commerce lokal Tokopedia yang menghadirkan Kebut (Kejutan Belanja Untung) Tokopedia x GoPay 12.12. Promosi yang diadakan selama 3 hari ini menawarkan cashback 90% bagi pengguna GoPay dan GoPayLater serta promo besar-besaran dari berbagai brand pilihan.

Tak hanya itu saja, program kolaborasi Tokopedia dengan GoPay ini juga menghadirkan berbagai penawaran belanja menarik lainnya seperti Bebas Ongkir, gratis proteksi, hingga gratis biaya top up GoPay di Tokopedia. E-commerce bernuansa hijau ini juga menghadirkan dua program spesial yaitu Kejar Diskon Spesial Kebut Serba 12 (Flash Sale) dan Kejutan Undian Belanja berhadiah ratusan juta rupiah.

Menurut keterangan resminya, Vira Widyasari, VP of Fintech and Payment Tokopedia menyatakan. “Kolaborasi antara Tokopedia dan GoPay berangkat dari komitmen kami untuk selalu menghadirkan kampanye dan promo relevan dan menarik yang dapat membantu masyarakat berbelanja kebutuhan harian dengan lebih hemat. Harapannya, deretan kemudahan ini juga bisa menjaga kelangsungan bisnis para penjual, termasuk pegiat UMKM lokal, demi sekaligus mendorong pemulihan ekonomi nasional.”

Bila ada barang yang sedang ingin Anda beli, tak salah mencoba berbagai penawaran menarik yang ditawarkan oleh e-commerce Indonesia. Salah satunya kesempatan hemat berbelanja dengan promo Kebut dari Tokopedia ini. Informasi lebih lanjut mengenai penawaran yang sedang berlangsung dapat Anda akses melalui tautan ini.

Bagian dari Integrasi Ekosistem GoTo, Pluang Kini Masuk ke Tokopedia Emas

Pluang resmi hadir di aplikasi Tokopedia sebagai alternatif pilihan berinvestasi emas. Pluang sendiri merupakan portofolio dari Go Ventures, bagian dari GoTo Group, sehingga bisa dikatakan bahwa kehadiran Pluang adalah bagian dari integrasi ekosistem grup.

Go-Ventures terlibat dan memimpin pendanaan Pluang dari pendanaan awal, seri A, dan seri B.

Dalam perjalanan Tokopedia Emas, sejak dirilis pertama kali pada 2018, perusahaan bermitra dengan e-mas, platform investasi emas yang dimiliki Orori. Namun berhenti lantaran, pada saat itu e-mas belum memiliki izin dan diminta OJK untuk menghentikan operasionalnya hingga mendapat izin dari Bappebti. Kemudian, kemitraan beralih ke Pegadaian, tertanda dimulai sejak awal 2019 sampai akhirnya Pluang mulai bergabung.

Ekosistem layanan investasi di aplikasi GoTo Group / DailySocial.id

VP of Fintech and Payment Tokopedia Vira Widiyasari menjelaskan, kolaborasi dengan mitra strategis, selalu menjadi komitmen perusahaan untuk membantu masyarakat dari segala latar belakang untuk mulai berinvestasi secara daring.

“Beberapa nilai tambah yang bisa dinikmati masyarakat berkat adanya kolaborasi dengan Pluang di Tokopedia Emas, antara lain: proses beli dan jual emas yang lebih mudah, sehingga bisa diikuti oleh siapa pun, bebas biaya tambahan, serta selisih harga jual dan harga beli (spread) yang relatif stabil,” ujarnya dalam keterangan resmi.

Hal senada juga diutarakan Co-Founder Pluang Claudia Kolonas. Ia berharap kerja sama ini bisa membuat masyarakat lebih mudah dalam membeli kelas aset investasi karena dapat dilakukan, bahkan melalui platform e-commerce sekalipun.

Secara terpisah saat dihubungi DailySocial.id, Head of Investment and Insurance Tokopedia Marissa Dewi memaparkan data internal Tokopedia per Juni 2021 mencatat selama lebih dari dua tahun belakang, jumlah pengguna terdaftar di Tokopedia Emas tumbuh hampir 24 kali lipat dan berasal dari berbagai latar belakang.

“Walaupun kami belum bisa menyampaikan data spesifik terkait nominal transaksi, yang bisa kami sampaikan bahwa transaksi jual-beli emas lewat Tokopedia Emas bertumbuh hampir 28 kali lipat selama lebih dari dua tahun ke belakang (data per Juni 2021),” ujar Marissa.

Salah satu program perusahaan untuk mendorong investasi adalah menggencarkan Gerakan Rabu Nabung untuk membiasakan masyarakat berinvestasi emas atau reksa dana lewat Tokopedia.

Dalam situs FAQ di Tokopedia, tidak ada perbedaan spesifik antara transaksi jual-beli di Pluang maupun Pegadaian, sama-sama bisa mulai investasi emas mulai dari Rp5 ribu. Namun untuk selisih harga beli dan harga jual, di Pegadaian dilihat secara fluktuatif, sementara di Pluang ditetapkan sebesar 3%.

Pengguna dapat memanfaatkan kedua partner ini untuk berinvestasi, tapi tabungan di masing-masing platform ini tidak bisa digabung dan dialihkan. Jika pengguna sudah menjadi pengguna Pegadaian dan ingin mendaftar di Pluang harus melakukan registrasi, begitu pun sebaliknya.

Dalam upayanya mendorong penetrasi investasi di kalangan usia muda, Tokopedia mengambil posisinya sebagai pintu masuk untuk memperkenalkan produk investasi kepada mass market yang masih awam dengan dunia investasi. Makaya, pilihan kelas investasinya condong ramah untuk pemula, yakni emas, reksa dana pasar uang (bermitra dengan Bareksa).

Strategi Pluang sebagai embedded platform

Tokopedia menambah jajaran kemitraan yang dilakukan Pluang untuk memperluas penetrasi investasi –dengan strategi embbedded platform— setelah DANA, Bukalapak, dan Gojek. Keseluruhan kemitraan ini untuk perluasan kelas aset investasi emas digital.

Saat ini, diklaim ada lebih dari 3 juta pengguna yang sudah terdaftar melalui Pluang. Dalam wawancara bersama DailySocial.id beberapa waktu lalu, Claudia menyebut emas masih menjadi favorit pengguna Pluang dalam berinvestasi. Kendati begitu, Pluang terus memperkenalkan berbagai kelas aset investasi lainnya, mulai dari Micro E-Mini Index Futures, mata uang kripto, dan reksa dana.

Dalam menyediakan kelas aset tersebut, perusahaan juga bekerja sama dengan pemain industri. Misalnya untuk aset kripto, dengan Tokocrypto dan Zipmex, sementara untuk reksa dana bermitra dengan berbagai manajer investasi terpercaya.

“Dengan posisi sebagai one stop investment app, Pluang ingin merangkul semua calon pengguna yang datang dari beragam profil risiko. Untuk saat ini, mayoritas user kami memang masih memilih emas sebagai portofolio mereka, untuk S&P 500, aset kripto, dan reksa dana dapat dibilang kelas aset yang baru saja booming. Pluang sendiri baru meluncurkan untuk reksa dananya,” ucap Claudia.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here