Perlombaan Layanan Transfer Antar Bank: Flip vs OY!

Rivalitas Flip dan OY!, seperti memosisikan Grab vs Gojek, Traveloka vs Tiket, Gopay vs OVO, atau Tokopedia vs Shopee. Mereka berdua piawai di segmen layanan transfer dana antar bank (interbank) tanpa biaya. Flip sudah beroperasi sejak akhir 2015, sementara OY! melakukan pivot, bisnis awalnya sebagai pesan instan, di 2017.

Keduanya sama-sama sudah berizin dari Bank Indonesia sebagai layanan transfer dana. Menariknya, dalam daftar ini, menurut pantauan DailySocial, hanya Flip dan OY! yang bermain di layanan transfer dana antar bank domestik. Selebihnya dikuasai perusahaan yang bermain di bisnis remitansi.

Menurut data Bank Indonesia, sepanjang tahun lalu volume transaksi domestik tercatat ada lebih dari 218,89 juta dengan nominal Rp84,47 triliun. Bisnis remitansi sendiri mencatat 37,7 juta transaksi dengan nilai Rp90,67 triliun. Angka yang hampir seimbang ini mengejutkan mengingat pada 2018 bisnis remitansi jauh mendominasi dengan nominal Rp177,1 triliun dibandingkan domestik Rp32,71 triliun.

Mulai terpacunya bisnis transfer domestik membuka ruang bisnis untuk digarap Flip dan OY!. Pengamat INDEF Nailul Huda menerangkan, biaya administrasi perbankan di Indonesia masih cenderung mahal. Hal ini mencakup biaya transfer antar bank dengan kisaran Rp6.500-Rp7.500, bahkan biaya transfer antar bank Himbara saja relatif masih tinggi, sebesar Rp4.000.

“Sedangkan teknologi semakin pesat dengan menghadirkan proses yang lebih efisien. Peluang tersebut ternyata diambil oleh Flip dan beberapa bisnis penyedia jasa transfer keuangan lainnya,” terangnya kepada DailySocial.

Kebiasaan konsumen pun ikut berubah karena pesatnya perkembangan digital. Mereka lebih rasional terhadap harga. Mencari layanan yang memberikan harga yang murah, proses mudah, termasuk layanan transfer uang antar rekening. Alhasil, layanan seperti Flip dan OY! berhasil menarik pengguna.

Kondisi ini juga diterjemahkan sebagai gimmick perusahaan finansial untuk menarik pengguna. Bila familiar dengan playbook pemain e-money tersohor pada awal mereka berdiri, umumnya menawarkan layanan transfer gratis ke antar bank dari saldo e-money pengguna tanpa batas.

Karena basis bisnisnya berbeda dengan Flip dan OY!, secara perlahan porsi gimmick tersebut semakin berkurang. GoPay dan OVO adalah contohnya. Keduanya berhenti mensubsidi biaya transfer kepada pengguna, malah memberikan tambahan biaya untuk setiap transfer ke saldo e-money alih-alih sebagai biaya pemeliharaan sistem. Pun demikian, biaya yang mereka kenakan masih di bawah biaya yang dikenakan layanan perbankan.

Ada juga BTPN Jenius dan DANA yang menetapkan limitasi tertentu untuk menikmati fasilitas tersebut. Misalnya, DANA hanya menyediakan 10 kali bebas transfer dalam satu bulan. Sementara Jenius menetapkan kuota yang didapat nasabah disesuaikan berdasarkan saldo rata-rata pada bulan sebelumnya.

Sumber: Flip
Sumber: Flip

Flip vs OY!

Dalam perkembangannya, bisnis kedua perusahaan ini head-to-head dan saling beririsan seperti terliha di bagan berikut:

Flip OY!
Legalitas Izin BI Izin BI
Gratis transfer Maks Rp5 juta per hari, biaya Rp2.500 per transaksi. Tergantung metode pembayaran. Bank transfer dan virtual account maks Rp5 juta, biaya Rp2 ribu per transaksi.

Kalau dengan kartu debit, biaya Rp2.500 per transaksi.

Jumlah bank 14 bank Lebih dari 100 bank
Verifikasi akun Transfer di bawah Rp500 ribu tidak wajib Wajib
Cara transfer Aplikasi & Web Aplikasi
Nominal transfer Rp10 ribu-Rp5 juta (individu) Rp10 ribu-Rp100 juta per hari (akumulasi per hari), dengan metode manual transfer dan VA dibatasi hanya 25 kali setiap hari
Jam operasional Ada, dari jam 07.00-20.00 Tidak ada

Sumber: Flip dan OY!, diolah kembali

Flip hadir pada saat ekosistem keuangan belum terdigitalisasi sepenuhnya. Dalam wawancara bersama investor Flip, Managing Partner Insignia Ventures Yinglan Tan, Co-Founder dan CEO Flip Rafi Putra Arriyan menerangkan di tahun 2015 perusahaan besar seperti GoPay, OVO, DANA belum ada di pasar. Banyak bank yang belum memiliki API.

Solusi yang ditawarkan Flip pada saat itu sangat sederhana, menggunakan Google Form untuk mengakomodasi permintaan dari konsumen. Lima tahun berjalan, ekosistem tumbuh sangat pesat. Flip memang tidak sebesar ketiga pemain e-money di atas, namun kondisi yang tetap sama adalah biaya admin yang tetap ada.

“Kita sudah ada di pasar sejak lama dan kami mengerti bagaimana produk [kita] bisa berjalan, bagaimana sistem yang tepat. Kita juga sudah paham kemauan konsumen, terlebih itu, dari industri perbankan ada kesempatan yang bisa kita ambil. Hal ini memungkinkan kita untuk membuat dampak yang lebih besar buat Indonesia ke depannya.” terang Ari, sapaan Rafi Putra, dalam podcast yang diunggah pada akhir Juni 2020.

(kiri ke kanan) Co-Founder Flip: Ginanjar Ibnu Solikhin, Luqman Sungkar, dan Rafi Putra Arriyan / Flip
(kiri ke kanan) Co-Founder Flip: Ginanjar Ibnu Solikhin, Luqman Sungkar, dan Rafi Putra Arriyan / Flip

Ari memperkuat pernyataannya saat dihubungi terpisah oleh DailySocial. Dia melihat bahwa transfer bank gratis menjadi salah satu hal yang dicari oleh masyarakat. Terlebih, dengan adanya pandemi, semakin banyak masyarakat yang menjadi lebih selektif terhadap pengeluaran.

“Dari sisi tren, tentu kami melihat kebutuhan ini semakin meningkat, terbukti dengan peningkatan jumlah pengguna Flip dari bulan ke bulan.”

Flip menyediakan produk dasar transfer gratis ke 14 bank. Mereka membuat akun di bank tersebut dan menghubungkan dengan sistem API untuk memfasilitasi interbank transfer secara gratis. Ada kode unik yang harus dimasukkan pengguna saat transfer, agar dapat diproses secara otomatis oleh sistem.

Kode unik ini dikumpulkan dalam satu dompet di dalam aplikasi Flip yang dapat digunakan untuk bertransaksi pulsa, paket data, beli token listrik, atau ditarik kembali ke rekening.

Dalam pengembangannya, Flip memiliki tiga jenis layanan transfer, untuk nasabah individu, bisnis, dan remitansi. Ari menjelaskan ketiganya sudah melingkupi cara perusahaan monetisasi. Untuk individu, monetisasi berlaku apabila pengguna melakukan transfer dengan nominal lebih dari Rp5 juta per hari. Biaya yang dikenakan sebesar Rp2.500 per transaksi.

“Namun, biaya ini tetap jauh lebih murah dibandingkan biaya yang harus dikeluarkan tanpa menggunakan aplikasi Flip.”

Solusi Flip untuk nasabah bisnis, Big Flip, jauh lebih komprehensif karena mampu melakukan transfer secara real time ke 104 bank di Indonesia. Big Flip mengakomodasi upload batch via CSV hingga 20.000 tujuan dalam satu waktu untuk kebutuhan transfer ke banyak rekening sekaligus secara otomatis melalui integrasi API Host-to-Host.

Big Flip lebih fokus membantu operasional keuangan di perusahaan seperti penggajian, pembayaran ke partner bisnis, maupun ke refund ke konsumen. Biaya per transaksi sebesar Rp4 ribu, lebih murah Rp1.500 dari menggunakan cara manual, seperti internet banking. Layanannya telah digunakan lebih dari 320 perusahaan di Indonesia.

Terakhir adalah layanan remitansi. Flip Globe memberikan keleluasaan pengguna untuk mengirim uang ke 10 negara dengan biaya mulai dari Rp80 ribu. Lebih murah dibandingkan layanan serupa. Penjualan produk digital juga dijadikan sebagai channel perusahaan monetisasi.

Ari mengklaim saat ini pengguna Flip ada lebih dari 2 juta orang, namun ia enggan menyebutkan jumlah transaksi yang berhasil mereka proses. “Selama pandemi, kami melihat transaksi online transfer meningkat lebih banyak selama pandemi di platform kami, dibandingkan pada saat normal [kondisi sebelum pandemi].”

Sementara itu, hingga artikel ini dinaikkan OY! tidak merespons seluruh pertanyaan yang dikirimkan DailySocial. OY! memosisikan dirinya sebagai aplikasi solusi finansial. Tidak hanya transfer gratis, mereka juga melengkapi layanan dengan fitur-fitur pembayaran yang telah terhubung dengan kartu debit.

Produk OY! beririsan langsung dengan Flip. Mereka juga menyediakan tiga jenis layanan transfer dan produk digital untuk pembayaran tagihan. OY! sudah mengakomodasi top up saldo e-money dari berbagai pemain hingga yang berbasis kartu.

Mereka juga sedang menguji coba fitur tarik tunai tanpa ATM di kasir gerai ritel. Tidak dijelaskan siapa mitra yang digaet dan di mana saja inovasi ini sudah bisa dimanfaatkan pengguna.

Cara monetisasinya juga tidak jauh berbeda. Selain transfer antar akun bank, juga ada virtual account dan kartu debit yang masing-masing dikenakan biaya. Kalau kartu debit, pengguna dikenakan biaya Rp2.500 per transaksi.

Biaya untuk metode bank transfer dan virtual account akan dibebaskan asal tidak lebih dari Rp5 juta. Lebih dari itu dikenakan biaya Rp2 ribu per transaksi.

Dalam pemberitaan sebelumnya, pihak OY! mengklaim per awal tahun ini mereka mengklaim sudah memiliki 500 ribu basis pengguna.

Jika dicermati cara kedua perusahaan ini monetisasi, lagi-lagi kata kuncinya adalah lebih murah daripada pemain sejenis. Keduanya sudah punya jalur menuju profitabilitas karena sudah memiliki cara monetisasi yang jelas.

Sumber: OY! Indonesia
Sumber: OY! Indonesia

Berkompetisi dengan petahana

Perlu diketahui, biaya admin yang dibebankan bank setiap transfer merupakan salah satu cara bank memperoleh laba, yang masuk melalui pendapatan non bunga (fee based income). Selain transfer, sumber penghasil fee based adalah inkaso, safe deposit box, letter or credit, dan kartu kredit.

Fee based cukup vital kontribusinya buat bank, terutama di era digital karena mampu mengatasi tekanan perbankan terhadap kemampuannya dalam mencetak laba, tekanan pada rasio kredit macet, dan penurunan margin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM).

Kehadiran Flip dan OY!, lanjut Huda, sebenarnya melengkapi fasilitas keuangan di perbankan yang sudah ada sebelumnya, namun dengan cara yang lebih efisien dan murah. Harapannya bank dapat meresponsnya dengan meningkatkan teknologi yang mampu membuat layanannya lebih efisien dan murah dari saat ini.

“Kehadiran [layanan] fintech ke dalam aspek layanan keuangan menghadirkan disrupsi bagi penyedia layanan yang masih mengandalkan fitur tradisional.”

CEO Artajasa Bayu Hanantasena menambahkan, pasar interbank transfer masih cukup besar dan masih terus besar. Buat perusahaan switching seperti Artajasa, kehadiran kedua perusahaan ini belum berdampak adanya penurunan dari aspek bisnisnya.

Meskipun demikian, ia tetap memperhatikan apakah model bisnis seperti mereka apakah sustainable dan cukup menarik bagi pelanggan. “Model bisnis mereka baru ya dan flow prosesnya beda. Terkait model bisnis dan value proposition berbeda dengan switching,” katanya saat dihubungi DailySocial.

Dalam praktiknya, pemain seperti Flip tetap membutuhkan perusahaan switching dalam menjalankan bisnisnya. Ari menjelaskan, perusahaan switching adalah rekan yang saling melengkapi karena dapat membantu perusahaan memberikan layanan yang lebih baik bagi pengguna dengan membuka jaringan ke lebih banyak bank.

“Kami selalu terbuka untuk adanya kolaborasi dengan institusi yang kami yakni dapat selalu berkontribusi untuk masyarakat Indonesia,” kata Ari.

Renault Pamerkan Konsep Mobil Elektrik Megane eVision, Siap Diproduksi Tahun Depan

Renault kembali memperkenalkan sebuah mobil konsep yang cukup menarik bernama Megane eVision. Menarik karena ia pada dasarnya merupakan gambaran dari masa depan seluruh lini mobil elektrik yang tergabung dalam aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi.

Sepintas, mobil ini tampak begitu futuristis, dengan sejumlah inspirasi desain yang diambil dari konsep Renault Morphoz, serta mobil listrik terbaru Nissan, Ariya. Meski demikian, Renault memastikan bahwa fisik versi konsepnya ini 95 persen sama seperti versi produksinya nanti, yang dijadwalkan hadir pada akhir 2021.

Secara teknis, Megane eVision dibangun di atas platform Common Module Family-Electric Vehicle (CMF-EV) yang sama seperti Nissan Ariya. Wujudnya sepintas kelihatan seperti SUV, tapi Renault bilang ukurannya lebih menyerupai sebuah compact crossover. Perkara dimensi ini penting mengingat Megane sendiri adalah lini hatchback yang sudah berusia dua dekade lebih.

Kecil di luar, lapang di dalam, kira-kira seperti itu motto yang dipegang oleh Megane eVision, dan itu dicapai lewat dua hal. Yang pertama adalah wheelbase yang cukup panjang, persisnya sepanjang 2,7 meter. Kedua, lantai kabinnya sangat rendah berkat modul baterai yang tebalnya tidak lebih dari 11 cm.

Sayang sejauh ini Renault belum membeberkan foto interiornya, sehingga agak sulit mendapat gambaran terkait seberapa lega kabin Megane eVision jika dibandingkan dengan hatchback pada umumnya. Seandainya mobil ini benar-benar satu DNA seperti Nissan Ariya, semestinya kabinnya akan terkesan seperti lounge dengan tampilan yang minimalis dan sejumlah bagian yang modular.

Lalu untuk baterainya sendiri, meskipun tipis, kapasitasnya ternyata masih cukup lumayan di angka 60 kWh, serta kompatibel dengan teknologi fast charging dengan daya maksimum 130 kW. Jarak tempuhnya sendiri diprediksi mencapai 450 km per charge, tapi kemungkinan besar versi produksinya nanti bakal hadir dalam beberapa varian kapasitas baterai.

Baterai tersebut memasok tenaga untuk motor elektrik bertenaga 215 hp, dengan klaim torsi sebesar 300 Nm dan akselerasi 0-100 km/jam dalam waktu 8 detik. Kalau melihat segmentasinya, Renault Megane eVision pada dasarnya bakal bersaing langsung dengan VW ID.3.

Sumber: Engadget dan Renault.

Hukumonline Rilis E-learning untuk Belajar Hukum

Portal penyedia informasi dan layanan hukum Hukumonline belum lama ini tunjukkan komitmennya untuk masuki ranah edtech. Masih seputar di seputar keahliannya, mereka merilis “Online Course Hukumonline” sebagai layanan pembelajaran hukum online.

Model penyampaiannya ala kursus online, di dalamnya terdapat learning management system yang berisi konten pembelajaran dengan topik-topik tertentu. Setiap materi telah disusun secara sistematis dan kontekstual, terdiri dari 5-6 sesi dengan metode ajar melalui video on-demand, latihan soal, kuis, dan referensi bacaan.

Online Course Hukumonline turut sediakan paket bisnis untuk pembelian secara berkelompok. Setiap materi yang dibayarkan, aksesnya akan diberikan selama satu tahun.

COO Hukumonline Ramos Pandia mengatakan, saat ini masih sedikit platform pembelajaran yang bertemakan hukum yang menghadirkan pengajar kompeten. Peluncuran online course ini sekaligus berambisi memantapkan Hukumonline sebagai pusat pembelajaran hukum berbasis teknologi paling lengkap di Indonesia.

Hukumonline juga bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jentera dalam pengembangan konten. Pengajar dari kampus tersebut juga turut menjadi narasumber dalam kursus yang disediakan. Kendati demikian disampaikan bahwa konten tidak mengacu pada kurikulum, melainkan pada keahlian dan pengalaman dari masing-masing pengajar.

“Kami berharap, platform ini dapat menjadi satu alternatif belajar yang efektif untuk rekan-rekan praktisi dan akademisi hukum se-Indonesia, sehingga jarak tidak lagi menjadi masalah. Dengan biaya yang relatif murah, harapan kami dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat agar semakin melek hukum,” tutur Ramos.

E-Learning Belajar Hukum di Hukumonline
E-Learning Belajar Hukum di Hukumonline

Di lain sisi, materi belajar hukum terlihat berat untuk banyak kalangan. Namun Ramos cukup yakin, bahwa seiring dengan edukasi yang dilakukan, makin banyak kalangan masyarakat yang tertarik untuk belajar hukum. “Masyarakat banyak yang tidak menyadari bahwa setiap hal dalam kehidupan hampir pasti bersinggungan dengan hukum. Kami berinovasi untuk menghadirkan hukum dengan cara yang relevan dan juga mudah dipahami oleh masyarakat.”

Ramos melanjutkan, “Kami juga melihat bahwa di tengah pandemi ini momen pembelajaran jarak jauh menjadi penting, sehingga kami menghadirkan materi yang dibutuhkan untuk mahasiswa/fresh graduate hukum untuk mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja. Sementara itu, untuk profesional ataupun masyarakat pada umumnya kami juga berusaha untuk menyuguhkan materi yang penting seperti perizinan untuk badan usaha, pertanggungjawaban pidana korporasi, pentingnya penyampaian LKPM yang ke depannya akan disusul oleh materi lainnya.”

Terus rilis produk baru

Februari 2020 lalu, Hukumonline baru umumkan perolehan pendanaan seri A yang dipimpin Emerging Media Opportunity Fund. Tidak disebutkan nominal dana yang didapat, tapi disampaikan modal tambahan ini akan difokuskan untuk pengembangan produk baru, salah satunya menggenjot fitur “premium subscription” sebagai model bisnis utama.

Baru-baru ini juga Hukumonline merilis “Premium Stories”, layanan artikel hukum premium yang tersaji secara komprehensif, yang dapat digunakan sebagai referensi praktis bagi para profesional hukum. “Layanan ini kami hadirkan untuk membantu para profesional hukum untuk mempermudah riset hukum, mempelajari isu hukum tertentu selama bekerja dari rumah,” terang Ramos.

Selain itu, Justika sebagai anak usahanya di bidang platform konsultasi hukum online juga merilis produk chat berbayar. Belum lama ini, layanan Justika juga diintegrasikan ke layanan marketplace Bukalapak di produk Tanya Hukum. Turut disampaikan, hingga akhir tahun Justika akan berfokus kepada pengembangan produk lanjutan dari chat seperti misalnya layanan dokumen dan pendampingan negosiasi.

Sementara itu unit bisnis lainnya Easybiz, yakni platform untuk membantu pendirian bisnis secara online, juga menambah layanan baru. Salah satunya izin usaha pos dan izin perantara perdagangan properti. “Easybiz akan membuat sebuah sistem untuk memperluas akses agar makin banyak pelaku usaha di seluruh Indonesia mendapat bantuan pemrosesan Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK). Mulai dari pengumpulan informasi hingga pembayaran, akan terintegrasi di sistem ini,” tutup Ramos.

Application Information Will Show Up Here

Mangan Is Launched to Connect Restaurants with Corporates

It is no longer possible to count startups that tried their luck in the culinary industry. Various startups with different approaches and business models have emerged in Indonesia. Mangan is the latest one rising to taste the sweet pie of the culinary industry.

Mangan was founded by Hardi Halim and Hutomo Halim in early 2019. Hardi as the CEO explained that Mangan’s business idea was first appeared to overcome employee boredom with the same food menu in a company.

Hardi grasped inspiration while working at a logistics company in the United States. Every day in the cafeteria at work, he can only eat sandwiches and coffee. It is also available on vending machines. Hardi knows that there are some obstacles when companies want to use catering services from restaurants, especially in terms of payment. That experience encouraged Hardi and Hutomo to create a platform that could help companies provide good food choices for their workers.

“Therefore, we combine the problems in offices, communities, and F&B. Mangan is formed to connect restaurants and corporations,” Hardi said.

The SaaS platform

Simply put, Mangan is a software as a service (SaaS) that serves customers on a B2B basis with a focus on the culinary field. Hardi likens the Mangan platform to Airbnb for the culinary world. Hardi emphasized that Mangan does not cook or deliver the food independently.

Based on their data, Mangan estimates that the culinary service has huge business potential. Last year, the value was estimated at US$ 160 billion (around Rp. 2,356 trillion at current exchange rates) in Southeast Asia. This number is predicted to increase to US$ 200 billion or nearly Rp 3,000 trillion by 2025.

Through this platform, people can find a variety of catering and pop-up restaurant services from home-based to top-tier restaurants. Service quality and cleanliness factors are Mangan’s main requirements to attract partners. Therefore, when a company or community wants to use catering services and pop up restaurants, it’s available on their website.

Hardi says what makes Mangan different and has no direct competitors in the country is because they only serve B2B customers. “We are a B2B SaaS. We provide a platform that simplifies business processes between institutions and restaurants. If we look closer, most of the other applications are B2C,” added Hardi.

However, Mangan has recently started to explore B2C. Hardi said that they’ve recently launched a B2C marketplace. However, Hardi emphasized that B2B is still Mangan’s main focus.

Funding and target

In terms of finances, Hardi said that Mangan is currently raising a seed funding round. One of the angel investors has already joined, from the top officials of US Foods, a culinary service and distributor company from the US. Mangan will continue to hold this funding round until the end of this year or early next year.

Currently, Mangan has partnered with more than 200 restaurants. Through the funding they are currently raising, Mangan plans to expand its services. One way is to expand coverage in Java. They are currently available in 80 locations. Their target is to be used not only for offices but also for public institutions such as hospitals, schools, and others.

“Our vision is to make it easier for F&B restaurants in Indonesia to accept large orders from institutions without following complex business processes,” Hardi concluded.

To date, all Mangan services are still accessible through their web portal. However, Mangan plans to launch a mobile application for its B2C customers early next year.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

eBay di Indonesia Kini Fokus Bantu UKM Tingkatkan Ekspor

Berdalih ingin fokus ke ranah B2B, terhitung mulai 1 September 2020 layanan Blanja dihentikan. Seperti diketahui, Telkom tidak sendiri menggarap platform e-commerce tersebut, melainkan bersama eBay. Salah satu bentuk kerja samanya, memungkinkan masyarakat Indonesia membeli produk yang ada di katalog eBay.

Setelah penutupan Blanja, ternyata eBay masih berkomitmen melanjutkan bisnisnya di Indonesia dengan cara lain, yakni lewat program pemberdayaan UKM. Kini situs https://ebaysellercentre.co.id/ disediakan untuk penjual dari Indonesia.

Untuk tahu lebih detail, kami berkesempatan mewawancara Tam Yong Sheng selaku Head of Business Development eBay Asia Tenggara.

“Kabar bisnis terbaru dari eBay adalah peluncuran program eBay Global 24/7, yang didesain khusus untuk para pelaku UKM di Asia Tenggara. Terdapat berbagai benefit dalam program ini seperti New Business Seller insentif bagi para penjual baru, webinar edukasi, dan masih banyak lagi,” terang Tam.

Program tersebut memiliki tujuan membantu pengembangan ekspor produk dari Asia Tenggara ke pasar dunia. Tam turut mengatakan, Indonesia menjadi salah satu destinasi utama untuk pelaksanaan program ini. Hal tersebut didasarkan pada potensi produk lokal di tanah air yang banyak diminati di mancanegara, seperti produk otomotif, kesehatan, kecantikan, kerajinan kulit, hingga alat musik.

Momentum di tengah pandemi

Tam Yong Sheng selaku Head of Business Development eBay Asia Tenggara / eBay
Tam Yong Sheng selaku Head of Business Development eBay Asia Tenggara / eBay

Mengutip data di perusahaannya, Tam menuturkan bahwa e-commerce global telah mencatat pertumbuhan pesat akibat perubahan perilaku konsumen di tengah pandemi. Di kuartal kedua saja, eBay melihat peningkatan 8 juta pembeli aktif baru dan pertumbuhan penjualan 29% di banding periode tahun lalu.

“Ekspor UKM Indonesia di platform eBay juga menunjukkan pertumbuhan yang sejalan dengan tren global ini, terutama di segmen suplemen kesehatan, di mana volume penjualan meningkat dua kali lipat dari periode yang sama tahun lalu,” imbuhnya.

eBay sendiri sejauh ini sudah menjangkau pasar internasional di 190 negara, dengan total 182 juta pembeli aktif. Turut dikatakan bahwa Amerika Serikat, Australia, dan Kanada adalah tiga negara tujuan ekspor teratas bagi UKM Indonesia yang ada di eBay.

“Bagi pasar AS, kategori fesyen dan suplemen kesehatan merupakan yang paling populer (tumbuh 102%). Di Inggris produk fesyen dan aksesoris (tumbuh 158%). Sementara produk gaya hidup laris di Prancis, Italia, dan Spanyol (tumbuh 250%),” kata Tam menjelaskan beberapa pasar ekspor yang bertumbuh pesat selama pandemi.

Fitur untuk UKM

Kami sempat menanyakan, apakah saat ini eBay sudah memiliki entitas perusahaan dan tim lokal di Indonesia. Namun sayangnya Tam enggan untuk memberikan keterangan. Sampai saat ini, mereka cuma memiliki prioritas di program pemberdayaan UKM tersebut di Indonesia.

Program akselerator e-commerce Global 24/7 telah berlangsung sejak 1 Juli 2020, targetnya gelombang perdana ini akan sampai 31 Desember 2020. Beberapa manfaat yang akan diberikan seperti eBay akan membebaskan biaya store untuk level dasar dan diskon 50% untuk fitur promoted listing. Tiap UKM akan mendapatkan insentif sampai $1000. Terdapat juga subsidi untuk tarif pengiriman, khususnya ke Amerika Serikat. Fitur lain seperti market intelligence dan pengelolaan akun turut diberikan.

“Sebelumnya, eBay telah berhasil membantu pemilik UKM lokal, salah satunya Eko Saputro dan bisnisnya Klasikku (penjual suku cadang mobil/motor klasik). Setelah menjalankan bisnis di eBay selama 2 tahun, Klasikku telah memperoleh pertumbuhan bisnis global sebesar 150%, dengan pangsa pasar utama Amerika Serikat. Saat ini Klasikku dan eBay sedang menggarap pengembangan bisnis ke wilayah Australia dan Eropa,” jelas Tam.

Application Information Will Show Up Here

Gambar header: Depositphotos.com

Cara Menghilangkan Vokal pada Lagu dengan Smartphone

Karaoke termasuk salah satu hobi yang cukup populer di Indonesia. Tak heran, tempat karaoke dalam berbagai merk dan franchise tersebar di seluruh Indonesia. Tetapi di masa pandemi sekarang, sebagian besar tempat karaoke ditutup.

Continue reading Cara Menghilangkan Vokal pada Lagu dengan Smartphone

Tampilkan Iklan di Loading Screen, NBA 2K21 Jadi Bahan Cibiran

Apa yang lebih menyebalkan dari iklan di sebuah game gratisan? Iklan di game berbayar. Bayangkan Anda sudah membayar sejumlah uang di muka untuk suatu game premium, lalu di tengah-tengah permainan Anda disuguhi iklan, dan lebih parahnya lagi, iklan tersebut sama sekali tidak bisa di-skip.

Kira-kira seperti itulah kekesalan yang sedang dialami oleh para pemain NBA 2K21, tidak peduli di platform apa mereka memainkannya (PS4, Xbox One, PC). Berdasarkan laporan dari Stevivor, iklan yang tidak bisa di-skip itu muncul secara otomatis bersama sebuah loading screen sebelum pertandingan dimulai.

Iklannya berjalan selama sekitar 15 detik, dan parahnya, loading-nya belum juga selesai sampai sekitar 10 detik kemudian. Saat dijajal di PC yang menggunakan SSD pun, pengalaman yang didapat kurang lebih juga sama.

Seperti yang saya bilang, kalau game-nya gratis, jelas ini tidak akan diperkarakan sama sekali. Masalahnya, harga NBA 2K21 jauh dari kata murah. Di Steam, harga yang tertera saat artikel ini ditulis adalah Rp699.000, sedangkan di PlayStation Store, harganya Rp551.850 (diskon dari Rp849.000). Versi next-gen NBA 2K21 bahkan dibanderol lebih mahal lagi (selisih $10 kalau di Amerika Serikat).

Tentu saja ini bukan kabar baik buat publisher 2K. Dari ribuan ulasan pengguna di Steam sebagian besar menunjukkan nada negatif. Beberapa bahkan sudah memberikan penilaian jelek tanpa menyinggung soal adanya iklan yang tidak bisa di-skip ini.

Ini dikarenakan sebagian besar memberikan review-nya di awal-awal peluncuran NBA 2K21, sedangkan iklan ini baru muncul beberapa hari lalu, atau sekitar satu setengah bulan pasca perilisannya di tanggal 4 September. Otomatis hampir semua media yang memublikasikan review-nya terhadap NBA 2K21 juga belum sempat membahas soal iklan ini.

2K bukanlah satu-satunya publisher yang menerapkan praktik cari untung ekstra semacam ini. September lalu, EA juga sempat jadi bahan cibiran setelah para pemain mendapati adanya iklan dalam EA Sports UFC 4, yang juga merupakan game premium. Pada akhirnya, EA menyerah dan menghapuskan iklan dari game itu sepenuhnya.

Belum diketahui apakah 2K juga bakal mengambil langkah serupa. Sejauh ini mereka masih belum memberikan respon apa-apa, tapi bisa saja nasibnya sama seperti EA kalau para pemain terus menyampaikan keluhannya lewat media sosial.

Sumber: Eurogamer.

[Review] Lenovo IdeaPad Flex 5i, Laptop Convertible yang Serbabisa

Work from home dan perubahan sistem belajar mengajar membuat permintaan laptop dan tablet meningkat di tengah pandemi. Meski tablet semakin powerful, perangkat ini masih punya beberapa keterbatasan seperti minimnya port hingga dukungan ekosistem aplikasi.

Bila kebutuhan Anda cukup kompleks, tetapi menginginkan perangkat yang fleksibel untuk mendukung kreativitas – maka laptop convertible 2-in-1 seperti Lenovo IdeaPad Flex 5i bisa menjadi jawabannya. Lenovo merancang laptop ini untuk para generasi Z dan millennial dengan engsel yang dapat ditekuk 360 derajat dan dilengkapi aksesori stylus digital pen guna mempermudah bikin konten. Langsung saja, berikut review Lenovo IdeaPad Flex 5i selengkapnya.

Desain Convertible

Review-Lenovo-IdeaPad-Flex-5i-2

Dari sisi tampilan, IdeaPad Flex 5i mengadopsi desain khas laptop Lenovo pada umumnya yang memberikan kesan elegan dan minimalis. Unit yang saya review berwarna platinum grey, bodinya terbuat dari material plastik polikarbonat dengan finishing matte. Bagian tutupnya polos tanpa motif dan hanya ada tulisan Lenovo di pojok kanan bawah.

Berlayar 14 inci, laptop ini punya dimensi 321,5×217,5 mm dengan ketebalan 17,9 mm dan 20,8 mm di sisi tebalnya. Bentuknya masih terbilang cukup ramping, meski tidak terlalu tipis tetapi dengan bobot 1,65 kg laptop masih dapat ditangani dengan baik di mode tablet dengan dua tangan.

Review-Lenovo-IdeaPad-Flex-5i-5

Nah yang menjadi daya tarik IdeaPad Flex 5i ialah kemampuan multimode berkat engsel 360 derajat seperti laptop premium Yoga series. Di mana selain mode laptop sebagai yang utama untuk komputasi sehari-hari, kita juga bisa menggunakan dalam mode tent, stand, dan tablet untuk penggunaan dengan skenario lebih luas.

Saat saya tekuk, mekanisme engselnya terasa solid dan tidak menimbulkan suara. Sistem Windows 10 akan mendeteksi dan menyarankan kita beralih ke mode tablet. Dukungan Digital Pen dengan sensitivitas hingga 4096 level, aksi corat-coret, mencatat, menggambar, hingga editing foto di Lightroom terasa sangat menyenangkan.

Review-Lenovo-IdeaPad-Flex-5i-4

Lenovo menyediakan Pen Settings untuk menyesuaikan dua tombol di Digital Pen dan level sensitivitasnya. Pada mode tablet, antarmuka dan pengalaman penggunanya masih jauh tertinggal dibanding Android dan iPadOS. Ini pekerjaan rumah yang besar untuk Microsoft dan pembuat laptop convertible.

Untuk konektivitas kabelnya, di sisi kanan terdapat dua port USB 3.1 (Gen 1), SD card reader yang berguna bagi fotografer dan video content creator, serta tombol power. Lalu, di sisi kiri ada power in untuk mengisi daya, port HDMI 1,4b, port USB Type-C (Gen 1) yang mendukung DisplayPort dan Power Delivery, serta combo audio jack.

Review-Lenovo-IdeaPad-Flex-5i-6 Review-Lenovo-IdeaPad-Flex-5i-7

Namun untuk konektivitas nirkabelnya Lenovo belum membekalinya dengan WiFi 6, agak disayangkan untuk laptop keluaran tahun 2020 di rentang harga belasan juta. IdeaPad Flex 5i masih mengandalkan 2×2 WiFi 5 (802.11 ac) dan Bluetooth 4.2.

Layar dan Keyboard

Review-Lenovo-IdeaPad-Flex-5i-8

Layar 14 inci IdeaPad Flex 5i mengandalkan panel touchscreen berjenis IPS beresolusi 1920×1080 piksel dan mendukung input hingga 10 titik. Sebagian bezel samping layarnya menggunakan kaca yang memberi kesan premium dan bezelnya cukup tipis dengan 88% Active Area Ratio. Bagian kanan dan kirinya hanya 7mm, sedangkan di atas 9mm dan bawah 10mm.

Kualitasnya sudah mencukupi untuk kebutuhan umum seperti komputasi sehari-hari, aktivitas kreatif editing foto dan video, hingga multimedia seperti nonton film dan bermain game. Namun dukungan warna gamut 45% NTSC, membuatnya kurang cocok digunakan untuk aktivitas yang membutuhkan akurasi warna tinggi dan solusinya Anda harus berinvestasi membeli monitor.

Selain itu lapisan glossy memang memberikan tampilan warna yang cemerlang. Namun dengan tingkat kecerahan maksimum 250 nits akan memengaruhi kenyamanan saat digunakan di luar ruangan.

Review-Lenovo-IdeaPad-Flex-5i-9

Untuk menjaga privasi dan keamanan pengguna, IdeaPad Flex 5i memiliki fingerprint reader untuk otentikasi sehingga bisa masuk ke sistem Windows 10 tanpa perlu mengetikkan kata sandi. Serta, privacy shutter atau penutup webcam yang secara fisik memblokir kamera saat tidak digunakan.

Layout keyboard-nya berdesain chiclet tanpa numpad dan dilengkapi backlit berwarna putih dengan dua level kecerahan, tekan kombinasi tombol fn + space untuk mengaturnya. Kemudian pada bagian tengah dari palm rest terdapat touchpad yang cukup besar, letaknya sejajar dengan tombol space sehingga tidak mudah tersentuh tangan saat mengetik. Karena dilengkapi dengan driver Microsoft Precision, touchpad ini memiliki beberapa fungsi gesture yang bisa diaplikasikan untuk kontrol dan navigasi.

Pada sisi kanan dan kiri keyboard terdapat dual speaker yang didukung teknologi Dolby Audio. Keluaran suaranya tidak terlalu lantang, tapi terdengar jernih karena speaker tersebut menghadap ke atas sehingga tidak tertahan.

Hardware & Performa

Review-Lenovo-IdeaPad-Flex-5i-3

Lenovo IdeaPad Flex 5i hadir dalam dua konfigurasi, ada yang ditenagai oleh prosesor Intel Core generasi ke-10 dan tersedia juga dalam satu versi AMD Ryzen 5 4500U. Detail harga dan spesifikasinya sebagai berikut:

Harga Prosesor GPU RAM Storage
Rp9.599.000 Intel Core i3-1005G1 Intel IRIS Plus Graphics 8GB 512GB
Rp12.099.000 Intel Core i5-1035G1 NVIDIA GeForce MX330 8GB 512GB
Rp16.299.000 Intel Core i7-1065G7 NVIDIA GeForce MX330 16GB 1TB
Rp10.299.000 AMD Ryzen 5 4500U AMD Radeon Graphics 8GB 512GB

Dalam setiap pembelian IdeaPad Flex 5i akan mendapatkan Lenovo digital pen dan dilengkapi dengan Microsoft Office Home & Student 2019 senilai Rp1.799.000. Selain itu, Lenovo Indonesia memberikan rangkaian layanan yaitu Accidental Damage Protection dan Premium Care selama dua tahun.

Unit review Lenovo IdeaPad Flex 5i yang saya uji merupakan varian tertinggi dengan Intel Core i7-1065G7 generasi ke-10 Ice Lake. Didukung discrete graphics NVIDIA GeForce MX330 2GB GDDR5, RAM 16GB DDR4 3200 MHz dual channel terpasang on board, dan penyimpanan SSD M.2 2280 NVME TLC berkapasitas 1TB.

Prosesor Intel Core i7-1065G7 ini memiliki arsitektur 10nm dengan 4 core dan 8 thread, base clock 1,3 GHz, boost clock hingga 3,9GHz, 8MB Intel Smart Cache, dan TDP 15W. Juga telah dilengkapi teknologi kecerdasan buatan Intel Deep Learning Boost dengan integrated graphics Intel Iris Plus Graphics untuk akselerasinya.

Salah satu manfaatnya bisa dirasakan saat menggunakan tool selection di Photoshop dan melakukan Auto Reframe di Premiere Pro untuk mengubah video 16:9 menjadi video vertikal 9:16 dengan subjek video tetap berada dalam frame. Berikut hasil dari sejumlah aplikasi benchmark.

No Pengujian Skor
1 GeekBench 4 Single Core 1279
2 GeekBench 4 Multi Core 4233
3 PCMark 10 4398
4 Cinebench R15 823
5 Cinebench R20 1757
6 3DMark Sky Diver 9627
7 3DMark Cloud Gate 12401
8 3DMark Fire Strike Extreme 1512
9 3DMark Fire Strike 3097
10 3DMark Ice Storm Extreme 70462

Untuk IdeaPad Flex 5i varian paling top, kombinasi hardware di atas memang terbilang powerful. Komputasi harian dan bekerja secara multitasking, hingga beragam aktivitas yang menuntut performa seperti editing foto, video, desain grafis, hingga main game kasual dan eSports bisa dijalankan dengan baik.

Dengan baterai berkapasitas 52,5 Wh, laptop ini diklaim dapat bertahan hingga 10 jam penggunaan untuk menonton video 1080p. Lengkap dengan fitur rapid charge yang memungkinkan mengisi daya laptop hingga 80% hanya dalam waktu satu jam saja. Pengaturan personalisasi lebih lanjut, bisa diakses lewat aplikasi Lenovo Vantage untuk mengaktifkan fitur rapid charge, beralih thermal mode, Flip to Boot, dan banyak lagi.

Verdict

Review-Lenovo-IdeaPad-Flex-5i-10

Sebagai laptop convertible 2-in-1, IdeaPad Flex 5i adalah laptop yang ‘serbabisa’ dan ‘aman’ karena hampir setiap aspeknya kuat. Kemampuan multimode dan performa yang cukup mumpuni, membuatnya dapat diandalkan untuk bekerja atau belajar, hiburan, hingga aktivitas kreatif berkat dukungan digital pen.

Namun sebagai laptop mainstream yang menyasar segmen menengah, IdeaPad Flex 5i memang dirancang untuk pengguna umum, jadi tidak akan memuaskan keinginan semua orang. Langkah terbaik sebelum memutuskan membeli laptop ini adalah mengenali kebutuhan Anda.

Sparks

  • Fingerprint reader dan webcam privacy shutter
  • Kemampuan multimode berkat engsel 360 derajat
  • Dukungan stylus digital pen untuk aktivitas kreatif
  • Prosesor Intel Core i7-1065G7 yang powerful

Slacks

  • Bodinya sedikit agak tebal
  • Belum dibekali WiFi 6

 

Layanan “Mangan” Hubungkan Restoran dengan Korporasi

Rasanya sudah tak terhitung startup yang mencoba peruntungannya dengan menjamah dunia kuliner. Berbagai startup dengan pendekatan dan model bisnis yang beragam telah bermunculan di Indonesia. Paling anyar adalah Mangan yang ingin mencicipi lezatnya cuan dari dunia kuliner.

PT Teknologi Makan Dimana Saja atau Mangan ini didirikan oleh Hardi Halim dan Hutomo Halim sejak awal 2019. Hardi yang menduduki peran CEO di perusahaan menjelaskan ide bisnis Mangan muncul pertama kali untuk mengatasi kejenuhan karyawan di suatu perusahaan yang bosan dengan menu makan yang itu-itu saja.

Inspirasi itu dipetik oleh Hardi ketika bekerja di sebuah perusahaan logistik di Amerika Serikat. Saban hari di kantin di tempat kerjanya, ia hanya bisa memakan roti lapis dan kopi. Itu pun tersaji di mesin jual otomatis (vending machine). Hardi juga mengetahui ada sejumlah kendala ketika perusahaan ingin memakai jasa katering dari restoran, terutama dalam hal pembayaran. Pengalaman itu mendorong Hardi dan Hutomo membuat platform yang dapat membantu perusahaan menyediakan pilihan makanan yang baik untuk pekerjanya.

“Maka dari itu kami kombinasikan masalah-masalah di perkantoran, komunitas, dan F&B. Maka terbentuklah Mangan yang menghubungkan restoran dan korporasi,” ujar Hardi.

Sebagai platform SaaS

Secara sederhana, Mangan adalah software as a service (SaaS) yang melayani pelanggan secara B2B dengan fokus bidang kuliner. Hardi mengibaratkan platform Mangan tak jauh berbeda seperti AirBnB untuk dunia kuliner. Hardi menegaskan bahwa Mangan tidak memasak atau mengantarkan makanan itu sendiri.

Berdasarkan data yang mereka himpun, Mangan memperkirakan potensi bisnis dari jasa kuliner ini begitu besar. Untuk tahun lalu saja nilainya diperkirakan mencapai US$160 miliar (sekitar Rp2.356 triliun dengan kurs saat ini) untuk seluruh Asia Tenggara. Angka itu diprediksi naik menjadi US$200 miliar atau hampir Rp3.000 triliun pada 2025.

Melalui platform ini orang-orang bisa menemukan beragam jasa katering dan pop up restaurant mulai dari yang kelasnya rumahan hingga restoran bereputasi besar. Faktor kualitas pelayanan dan kebersihan jadi syarat utama Mangan untuk menjaring mitra. Jadi jika suatu saat ada perusahaan atau komunitas yang ingin memakai jasa penyedia katering dan pop up restaurant cukup mencarinya di situs web mereka.

Karena hanya melayani pelanggan B2B inilah yang menurut Hardi membuat Mangan berbeda dan tidak punya kompetitor langsung di Tanah Air. “Kami masuknya B2B SaaS. Kami menyediakan platform yang mempermudah proses bisnis process antara institusi dan restoran. Aplikasi-aplikasi lain itu kebanyakan B2C, kalau kami ke perusahaannya,” imbuh Hardi.

Kendati demikian baru-baru ini Mangan juga mulai merambah B2C. Hardi mengungkapkan belum lama ini pihaknya meluncurkan B2C marketplace. Namun Hardi menegaskan bahwa B2B masih menjadi fokus utama Mangan.

Pendanaan dan target

Secara finansial, Hardi mengakui Mangan saat ini sedang menggalang putaran pendanaan awal. Salah satu investor yang sudah bergabung adalah angel investor dari salah satu petinggi US Foods, perusahaan distributor dan layanan kuliner asal AS. Mangan masih akan terus menggelar babak pendanaan ini hingga akhir tahun ini atau awal tahun depan.

Saat ini Mangan sudah menggandeng lebih dari 200 restoran. Lewat pendanaan yang sedang mereka galang, Mangan berencana memperluas dan memperbesar layanan mereka. Salah satunya adalah dengan ekspansi ke lebih banyak wilayah di pulau Jawa. Sejauh ini Mangan sudah memiliki 80 lokasi pelayanan. Mereka juga menargetkan bisa dipakai tak hanya perkantoran tapi juga institusi umum seperti rumah sakit, sekolah, dan lainnya.

“Visi kami untuk bisa mempermudah F&B restoran di Indonesia untuk bisa menerima pesanan besar dari institusi tanpa mengikuti proses bisnis yang kompleks,” pungkas Hardi.

Sampai hari ini semua layanan Mangan masih hanya bisa diakses melalui portal web mereka. Namun Mangan berencana meluncurkan aplikasi mobile untuk pelanggan B2C mereka pada awal tahun depan.

Xiaomi Ungkap Teknologi Wireless Charging 80 W

Agustus lalu, Xiaomi menyingkap Mi 10 Ultra yang benar-benar tidak mau berkompromi soal spesifikasi. Namun yang lebih mencuri perhatian dari smartphone tersebut kalau menurut saya adalah kapabilitas charging-nya: 120 W menggunakan kabel, atau 50 W menggunakan wireless charger.

Output 50 W itu pada dasarnya lebih tinggi daripada output yang didukung sebagian besar smartphone menggunakan kabel. Jadi untuk mengisi dari kosong hingga penuh menggunakan wireless charger, Mi 10 Ultra hanya butuh waktu sekitar 40 menit. Padahal, kapasitas baterainya cukup besar di angka 4.500 mAh.

Namun Xiaomi rupanya masih belum puas dengan pencapaian tersebut. Tahun belum berganti dan pandemi belum berakhir, Xiaomi sudah memperkenalkan teknologi wireless charging yang lebih baru dan lebih ngebut lagi, dengan output maksimum mencapai 80 W.

Lewat video demonstrasi singkat di atas, Xiaomi menunjukkan betapa cepatnya baterai berkapasitas 4.000 mAh milik Mi 10 Pro (yang sudah dimodifikasi) dapat terisi secara wireless: 10% dalam 1 menit, 50% dalam 8 menit, dan 100% dalam waktu 19 menit saja.

Xiaomi sejauh ini belum bilang apa-apa soal efek jangka panjang teknologi pengisian daya cepat secara nirkabel ini terhadap baterai perangkat, tapi saat mengumumkan Mi 10 Ultra kemarin, Xiaomi turut memastikan bahwa umur baterainya tidak akan jadi lebih singkat hanya karena proses pengisiannya berkali-kali lipat lebih cepat dari biasanya.

Di atas kertas, 80 W jelas terdengar sangat mengesankan, apa lagi untuk konteks wireless charging. Di saat pabrikan seperti OnePlus baru saja menawarkan smartphone dengan dukungan fast charging 65 W, Xiaomi malah sudah bersiap untuk menyajikan yang lebih cepat sekaligus lebih praktis (karena wireless).

Belum diketahui kapan smartphone yang mendukung wireless charging 80 W ini bakal hadir. Xiaomi juga bukan satu-satunya pabrikan yang terus menyempurnakan teknologi pengisian daya cepatnya. Di kubu lain, OPPO juga sempat memperkenalkan teknologi wireless charging 65 W beberapa bulan lalu.

Sumber: Xiaomi.