Pendapatan Grab Melonjak 24%, Perusahaan Tingkatkan Perkiraan Laba Tahunan

Grab Holdings meningkatkan perkiraan laba tahunannya setelah pendapatan Q1 2024 naik 24% menjadi $653 juta, melampaui perkiraan analis. Pertumbuhan ini didorong oleh pengurangan biaya dan permintaan kuat untuk layanan ride-hailing dan food deliverymasing-masing tumbuh 27% dan 19%.

Restrukturisasi besar pada tahun 2023, termasuk pengurangan 1000 pekerjaan dan pemotongan biaya teknologi, membantu perusahaan mencapai arus kas positif. CFO Grab Peter Oey menyatakan bahwa lonjakan pariwisata di Asia Tenggara memperkuat permintaan layanan ride-hailing.

Grab sekarang memperkirakan laba inti yang disesuaikan antara $250 juta hingga $270 juta tahun ini, naik dari perkiraan sebelumnya $180 juta hingga $200 juta. Proyeksi pendapatan tahunan tetap tidak berubah pada $2,70 miliar hingga $2,75 miliar.

Perusahaan juga mengungkapkan pembelian kembali saham Kelas A sebesar $97 juta, bagian dari rencana pembelian kembali $500 juta yang diumumkan pada bulan Februari.

Co-founder dan CEO Grab Anthony Tan menyatakan bahwa fokus mereka pada pertumbuhan produk membuahkan hasil, dengan GMV permintaan meningkat meskipun ada dampak musiman pada kuartal pertama. Peningkatan keterjangkauan dan keandalan layanan mereka juga menarik lebih banyak pengguna dan meningkatkan frekuensi pesanan.

Saham Grab yang terdaftar di AS naik 2% dalam perdagangan setelah jam kerja, menyusul hasil yang diumumkan beberapa jam setelah pasar tutup. Meskipun saham masih turun sekitar dua pertiga sejak Grab go public pada akhir 2021, perusahaan yakin bahwa inisiatif baru seperti perbankan digital akan meningkatkan pendapatan di masa depan.

Dengan langkah-langkah strategis ini, Grab berharap dapat terus mendorong pertumbuhan dan memperkuat posisinya sebagai pemimpin pasar di Asia Tenggara.

Application Information Will Show Up Here
Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Wahyoo Ventures Hadir untuk Dukung Pertumbuhan UMKM Kuliner

Wahyoo Group mengumumkan peluncuran Wahyoo Ventures, inisiatif terbaru untuk mendukung pertumbuhan UMKM kuliner di Indonesia.

Wahyoo Ventures akan menggelar program Sayembarasa Roadshow untuk mencari UMKM kuliner potensial memenangkan hadiah yang mereka sebut dengan “4M” (money, mentoring, management tools, dan market access). Pada tahun 2024, roadshow ini akan mengunjungi 6 kota meliputi Yogyakarta, Solo, Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Malang, dengan tema “Unleashing F&B Potential.”

Grand launching Wahyoo Ventures ditandai dengan acara Sayembarasa Roadshow di Jakarta. Founder & CEO Wahyoo Group Peter Shearer menyatakan, “Wahyoo terus berinovasi dan berkomitmen membantu memajukan UMKM kuliner Indonesia agar mendunia. Wahyoo Ventures menjadi jembatan untuk mengembangkan UMKM lokal potensial.”

Wahyoo Ventures berkolaborasi dengan FoodStartup Indonesia dan mendapat dukungan dari Kemenparekraf dan Olsera Indonesia. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno turut hadir dan mengungkapkan harapannya agar kegiatan ini dapat mempercepat pembiayaan dan permodalan serta mendorong pelaku usaha kuliner untuk berinovasi, khususnya yang berbasis pada Sustainable Development Goals (SDGs).

Rangkaian acara Sayembarasa Roadshow akan mencakup seminar bisnis dan pitching forums, di mana UMKM kuliner dapat mempresentasikan produk mereka di depan para investor dan sesama pengusaha kuliner.

Pembicara utama dalam seminar ini antara lain Rian Ekky Pradipta, Chef Arnold Poernomo, Dewa Eka Prayoga, Donny Pramono, Tubagus Syailendra, Eko Goentoro O. W, Cikhita Sebayang, Bonnie Susilo, Vincent Kusuma, dan Hendra Kwik.

Pendaftaran Sayembarasa Roadshow telah dibuka sejak 19 April 2024 dan akan berlangsung dari 2 hingga 22 Mei 2024. Total 500 UMKM per kota akan dikurasi menjadi 100 UMKM terpilih untuk berkesempatan memenangkan hadiah 4M di setiap kota yang dikunjungi.

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

OLXmobbi Hadirkan Layanan Terintegrasi, Permudah Transaksi Mobil Bekas

PT Astra Digital Mobil (ADMO) melalui OLXmobbi kini menawarkan layanan terintegrasi untuk mempermudah transaksi jual-beli dan tukar-tambah mobil bekas. Melalui kolaborasi dengan berbagai lini bisnis Grup Astra di bidang otomotif dan keuangan, OLXmobbi menyediakan solusi menyeluruh bagi pelanggan.

“OLXmobbi bersemangat menjalin berbagai kolaborasi dengan lini bisnis Grup Astra. Untuk proses pembiayaan, kami bekerja sama dengan ACC, Toyota Astra Financial Services, Asuransi Astra Buana, dan AstraPay. Kami juga menjadi mitra resmi trade-in dari Auto2000 dan Astra Daihatsu,” kata President Director PT Astra Digital Mobil Naga Sujady.

Menurut Director & Co-CEO PT Astra Digital Mobil CK Yap, kolaborasi ini bertujuan menghubungkan bisnis mobil bekas di dalam Grup Astra, memberikan akses layanan yang lebih luas dan mempermudah proses transaksi. Dengan lebih dari 2.000 mobil bekas berkualitas, OLXmobbi menawarkan proses yang aman, nyaman, cepat, dan mudah.

Director PT Tokobagus Agung Iskandar, menambahkan bahwa semua proses transaksi di OLXmobbi ditangani oleh tim ahli yang tersertifikasi. OLXmobbi juga menyediakan garansi mesin dan transmisi hingga satu tahun, jaminan uang kembali dalam tujuh hari, gratis biaya jasa perawatan, dan layanan home test drive.

Pelanggan yang ingin menjual, membeli, atau tukar tambah mobil dapat mengunjungi store OLXmobbi atau melalui website olxmobbi.co.id. Dengan lebih dari 30 store di 10 wilayah di Indonesia, OLXmobbi menawarkan layanan inspeksi di rumah untuk memudahkan pelanggan menjual mobil mereka dengan cepat dan efisien.

Pada tahun ini, OLXmobbi akan berpartisipasi sebagai Official Trade-in Partner dalam event GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 di ICE BSD pada 18-28 Juli 2024.

Application Information Will Show Up Here
Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

JayJay Indonesia Luncurkan Kursus Online, Mempersiapkan Profesional di Era Digital

JayJay, platform edtech yang telah sukses dengan program pendidikan daring di Eropa Timur, kini memperluas jangkauannya ke pasar Indonesia dengan menawarkan kursus online di bidang kreativitas, desain, seni, pemrograman, hingga pemasaran. Platform ini dirancang untuk memberikan pendidikan berkualitas yang terjangkau dan inklusif, memungkinkan setiap siswa untuk memperoleh keterampilan digital yang dibutuhkan dalam era teknologi saat ini.

Dikenal sebagai pusat pendidikan digital yang menjamin pekerjaan bagi para lulusannya, JayJay telah meluluskan lebih dari 5,000 siswa dalam berbagai program digital.

“Kami membantu siswa tidak hanya belajar, tetapi juga meningkatkan nilai mereka di pasar kerja melalui pendekatan ‘Human-Product’ yang kami kembangkan, di mana keterampilan, pengalaman, dan keberhasilan siswa menjadi modal mereka untuk sukses,” ungkap Founder & CEO JayJay Indonesia Vitalii Somka.

JayJay berkomitmen untuk menjadikan pendidikan digital lebih mudah diakses oleh berbagai lapisan masyarakat dengan harga yang fleksibel. Mereka juga melibatkan banyak pemain dalam ekonomi dan industri IT, seperti perusahaan IT terkemuka, bank dengan program kredit, serta lembaga perekrutan, untuk mendukung jalur karier siswa.

Selain itu, JayJay berencana berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan dan universitas di Indonesia untuk merangsang pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan produktivitas.

Peluang ini terbuka lebar bagi pemula yang ingin memulai dari dasar hingga menjadi profesional, para profesional digital yang mencari kesempatan untuk berkembang, atau bahkan mereka yang ingin switch career. JayJay menyediakan solusi pelatihan yang disesuaikan untuk perusahaan yang ingin mengembangkan keterampilan karyawan mereka, agar tetap kompetitif di pasar yang dinamis ini.

Untuk memaksimalkan debutnya, pada pertengahan tahun 2023 lalu JayJay mengumumkan perolehan pendanaan $1 juta dari Jooble, salah satu pemimpin di bidang platform job marketplace.

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Platform Paylater Yup Masuk ke Lini Insurtech, Gandeng Indotekno dan Fuse

Yup, platform fintech di bawah naungan PT Finture Tech Indonesia, hari ini mengumumkan kerja sama strategis dengan PT Pialang Asuransi Indotekno dan startup insurtech Fuse untuk memperluas akses terhadap asuransi digital di Indonesia. Kerja sama ini memungkinkan pengguna aplikasi Yup untuk membeli berbagai jenis asuransi dengan lebih mudah dan terjangkau.

Dengan penetrasi asuransi yang masih rendah di Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mendorong peningkatan inklusi keuangan melalui asuransi digital.

Kepala PMO & Strategi Finture Group Gandan Wiranegara mengatakan, “Kami bangga dapat berkontribusi dalam inisiatif OJK dan berharap kerja sama ini dapat meningkatkan penetrasi asuransi di Indonesia.”

Melalui aplikasi Yup, pengguna dapat membeli asuransi dengan premi yang kompetitif, seperti asuransi kecelakaan diri dengan premi mulai dari Rp 5.000 yang memberikan manfaat perlindungan hingga Rp 10 juta. Produk lain yang tersedia antara lain asuransi gadget, perlindungan layar, travel, mobil, dan sepeda motor.

Direktur Utama Indotekno Iskandar Bintoro Wibowo menambahkan, “Kami berkomitmen untuk mendekatkan asuransi kepada masyarakat dengan memanfaatkan teknologi. Kerja sama dengan Yup dan Fuse memungkinkan kami untuk menyediakan polis secara instan dan klaim digital, memperkaya pengalaman pengguna.”

Direktur Senior Regional Mikro Asuransi Fuse Stefani Anggadjaja, juga menekankan bahwa integrasi produk asuransi ke dalam platform Yup bertujuan untuk mempermudah proses pembelian asuransi dan memberi konsumen lebih banyak pilihan untuk perlindungan finansial.

Pengguna juga dapat menikmati layanan pay later dari Yup, dengan limit hingga Rp 100 juta dan pilihan pembayaran yang fleksibel. Informasi lebih lanjut tentang produk dan layanan Yup dapat diakses melalui media sosial dan website resmi mereka.

Inisiatif ini tidak hanya memperkuat ekosistem asuransi digital di Indonesia tetapi juga menunjukkan komitmen Yup, Indotekno, dan Fuse dalam mendukung inklusi keuangan melalui inovasi dan kolaborasi.

Application Information Will Show Up Here
Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Meski Sea Masih Catat Kerugian, Shopee Cetak Rekor Pendapatan Tertinggi di Q1 2024

Kabar baik datang dari Shopee, yang mencetak pendapatan kuartal tertinggi, yang sukses menarik perhatian dan pujian dari para investor. Walaupun, Sea sendiri mencatat kerugian bersih sebesar $23 juta untuk kuartal pertamanya.

Merujuk laporan keuangan yang dirilis, pendapatan Sea tumbuh sebesar 22,8% menjadi $3,7 miliar, dengan kontribusi sebesar $2,7 miliar berasal dari segmen e-commerce. Pencapaian ini mencerminkan kinerja yang melebihi ekspektasi analis, dengan EBITDA yang disesuaikan mencapai $401,1 juta, jauh di atas perkiraan analis sebesar $221,8 juta.

Keberhasilan Shopee dalam mengukir pendapatan rekor ini didukung oleh nilai GMV yang naik 36,3% mencapai $23,6 miliar. Menurut CEO Sea Forrest Li, pengembangan kapabilitas live streaming dan peningkatan layanan logistik SPX Express telah menjadi kunci utama pertumbuhan yang signifikan ini. SPX Express, yang menangani lebih dari setengah pesanan Shopee di Asia dan sekitar 70% di Brazil, kini dapat mengirimkan pesanan dalam waktu tiga hari.

Meskipun Shopee mencatat pertumbuhan pendapatan yang mengesankan, segmen ini masih mengalami kerugian EBITDA sebesar $21,7 juta, sebuah pembalikan dari laba EBITDA tahun lalu yang sebesar $207,7 juta. Peningkatan ini sebagian besar disebabkan oleh peningkatan biaya penjualan dan pemasaran yang hampir dua kali lipat menjadi $675,9 juta selama kuartal.

Sementara itu, segmen hiburan digital Sea, yang termasuk unit game Garena, mengalami penurunan pendapatan sebesar 15,1% menjadi $458,1 juta. Namun, Garena masih mencatat peningkatan jumlah pengguna berbayar sebesar 29,8% menjadi 48,9 juta. Li tetap optimis terhadap potensi Free Fire, salah satu game populer Garena, yang diharapkan dapat terus menjadi motor pertumbuhan perusahaan.

Sea juga melaporkan perkembangan positif dalam layanan keuangan digitalnya, dengan pendapatan yang meningkat 21% menjadi $499,4 juta dan EBITDA yang disesuaikan naik 50,3% menjadi $148,7 juta. Perkembangan ini didorong oleh pertumbuhan dalam pemberian pinjaman kepada konsumen dan UKM, dengan jumlah pinjaman yang mencapai $3,3 miliar per 31 Maret.

Dengan melalui masa sulit penuh tantangan ekonomi makro, Li menyatakan bahwa Sea kini berada pada jalur pertumbuhan yang stabil dan lebih efisien, yang akan memperkuat posisi perusahaan dalam jangka panjang.

Application Information Will Show Up Here
Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

XL Axiata dan Smartfren Bakal Merger, Membentuk Entitas Baru “MergeCo”

Axiata Group Berhad (induk XL Axiata) bersama dengan Sinar Mas (induk Smarfren), telah menandatangani nota kesepahaman tidak mengikat. Kesepakatan ini bertujuan untuk menjajaki kemungkinan penggabungan antara XL Axiata dan Smartfren, yang diharapkan dapat menciptakan entitas baru yang lebih kuat bernama MergeCo.

Nama MergeCo bukan yang pertama dipakai Axiata, sebelumnya saat mereka melakukan merger dengan Malaysian Communications and Multimedia Commission (MCMC) pada Juni 2022 lalu juga menggunakan nama merek tersebut.

Proses penjajakan ini masih berada pada tahap awal. Kedua perusahaan berharap dapat tetap menjadi pemegang saham pengendali dalam MergeCo. Saat ini, belum ada kesepakatan yang mengikat tercapai, dan kedua belah pihak sedang dalam proses validasi, uji tuntas, dan pembuatan rencana bisnis bersama.

Jika penggabungan ini berhasil, diharapkan dapat menciptakan sinergi yang signifikan melalui kombinasi skala usaha, keahlian, dan pemahaman pasar lokal yang dimiliki oleh kedua perusahaan. Ini tidak hanya akan memperkuat posisi kedua perusahaan di pasar telekomunikasi Indonesia tetapi juga diharapkan dapat menghasilkan pengalaman yang lebih baik bagi konsumen.

Axiata, sebagai pemain utama dalam sektor digital dan teknologi di Indonesia, memiliki visi jangka panjang untuk mendukung masa depan digital di negara ini. Melalui inisiatif ini, Axiata ingin memperkuat komitmennya sebagai pemimpin pasar di Indonesia, yang merupakan pasar kunci bagi perusahaan.

MergeCo diharapkan tidak hanya memenuhi tuntutan pasar yang semakin meningkat tetapi juga menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham melalui operasi yang efisien dan pemanfaatan teknologi terkini. Ke depannya, jika penggabungan terlaksana, transaksi tersebut akan tunduk pada peraturan yang berlaku dan memerlukan persetujuan dari pemegang saham serta regulator.

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Traveloka Memperdalam Jangkauan di Filipina Melalui Kemitraan Strategis dengan Cebu Pacific

Traveloka mengumumkan kemitraan strategis dengan Cebu Pacific (CEB), salah satu maskapai penerbangan berbiaya rendah dari Filipina. Tujuannya adalah untuk meningkatkan minat wisatawan mancanegara dalam berkunjung ke Filipina. Kemitraan ini, yang mengimplementasikan application programming interface (API), akan memudahkan wisatawan dalam menjelajahi penerbangan CEB melalui aplikasi Traveloka.

Inisiatif ini sejalan dengan komitmen Traveloka dalam memulihkan industri pariwisata di Asia Tenggara pasca-pandemi, yang diharapkan akan memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan sektor pariwisata di Filipina. Hal ini akan mempermudah akses bagi wisatawan mancanegara untuk mengeksplorasi destinasi menarik di negara tersebut.

Filipina terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam sektor pariwisata. Kementerian Pariwisata Filipina mencatat lebih dari 5,4 juta kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun 2023, dengan target mencapai 7,7 juta kunjungan pada tahun 2024.

Data dari Traveloka juga menunjukkan peningkatan pencarian hingga 2,5 kali lipat ke lima bandara teratas di Filipina pada tahun 2024 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Lima destinasi terpopuler di Filipina di platform Traveloka meliputi Manila, Laguindingan, Cebu, Davao, Boracay, dan Palawan.

CEO Transport Traveloka Iko Putera,menyatakan, “Traveloka melihat potensi besar Filipina dalam pengembangan industri pariwisata yang berkelanjutan. Kemitraan dengan Cebu Pacific, salah satu maskapai penerbangan terjangkau terbaik untuk Filipina, akan memberikan alternatif baru bagi para pelancong. Hal ini juga akan mendorong inovasi dalam memberikan layanan terbaik kepada pelanggan serta mendukung pertumbuhan industri pariwisata di Filipina dan kawasan sekitarnya.”

Presiden & Chief Commercial Officer Cebu Pacific Air Xander Lao menyatakan, “Kami bangga dapat berkolaborasi dengan Traveloka dalam mendukung pemulihan industri pariwisata lokal dan memudahkan wisata ke Filipina. Filipina menawarkan pantai terbaik, alam yang menakjubkan, dan warisan budaya yang kaya. Kami mengundang wisatawan dari seluruh dunia untuk menikmati keindahan Filipina melalui kemitraan kami dengan Traveloka.”

Dengan kolaborasi ini, wisatawan akan memiliki lebih banyak pilihan penerbangan untuk mengunjungi Filipina dan mengeksplorasi keindahan destinasi wisatanya. Informasi lebih lanjut tentang penawaran menarik ini dapat ditemukan melalui aplikasi dan media sosial resmi Traveloka.

Application Information Will Show Up Here
Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Potensi “Blue Economy” Besar, Inovator di ASEAN Ditantang untuk Berkontribusi

Dalam upaya menangani isu-isu lingkungan dan memperkuat ekonomi biru, ASEAN bersama dengan Jepang dan UNDP, resmi meluncurkan “ASEAN Blue Economy Innovation”.

Blue economy adalah pendekatan ekonomi yang memanfaatkan sumber daya laut secara berkelanjutan untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif, termasuk industri seperti perikanan, pariwisata, energi terbarukan, dan transportasi maritim. Tujuannya adalah memastikan keseimbangan antara pemanfaatan sumber daya laut dengan perlindungan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat lokal.

Acara peluncuran yang diadakan di Sekretariat ASEAN di Jakarta ini menandai langkah maju dalam memanfaatkan potensi maritim regional yang luar biasa, yang diperkirakan mencapai nilai pasar hingga $2,5 triliun per tahun atau lima persen dari ekonomi global.

Proyek ini bertujuan untuk memfasilitasi inovasi dalam pengelolaan ekosistem laut dan air tawar, melalui tiga kegiatan utama: ASEAN Blue Innovation Challenge, Program Inkubasi, dan Temu Usaha (Business Matchmaking).

Sebanyak 60 inovator terpilih dari sepuluh negara ASEAN dan Timor Leste akan mendapatkan kesempatan untuk menerima dukungan finansial sebesar hingga $40,000.

Selain dukungan finansial, para inovator juga akan mendapat pendampingan selama enam bulan untuk mengembangkan dan mengkomersialkan solusi mereka. Proyek ini juga memberikan kesempatan bagi tim pemenang untuk mempresentasikan inovasi mereka kepada komunitas bisnis, investor, dan pemodal, yang membuka akses ke investasi di sektor ekonomi biru.

Dalam pidato pembukaannya, Sekjen ASEAN Kao Kim Hourn menekankan bahwa inisiatif ini sangat strategis dalam mendukung pelaksanaan Kerangka Kerja Ekonomi Biru ASEAN.

“Ini adalah langkah maju bagi ASEAN untuk memanfaatkan ekonomi biru demi pembangunan regional yang berkelanjutan dan inklusif,” ujar Kim.

Pendaftaran untuk ASEAN Blue Innovation Challenge masih akan dibuka hingga akhir Mei 2024. Inisiatif ini tidak hanya diharapkan untuk memperkuat kerja sama regional dan integrasi ekonomi, tetapi juga untuk menjadi katalis dalam upaya konservasi laut di kawasan Asia Tenggara.

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

BRI, Tencent, dan Hi Cloud Jalin Kerja Sama untuk Inovasi Layanan Perbankan

Tencent Cloud baru-baru ini mengumumkan kerja sama dengan BRI dan Hi Cloud Indonesia melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU). Kolaborasi ini bertujuan untuk membawa inovasi pada layanan perbankan BRI, terutama dalam peningkatan pengalaman layanan pelanggan dan transaksi.

Tencent Cloud berkomitmen untuk menciptakan solusi inovatif yang menyelesaikan masalah nyata dan memungkinkan transformasi digital untuk industri cerdas. Hal ini dilakukan dengan menyediakan produk dan layanan cloud yang aman dan berkualitas tinggi, dengan memanfaatkan kemajuan teknologi seperti cloud computing, big data analytic, hingga cyber security.

SVP Tencent Cloud International Poshu Yeung menyatakan, “Kami senang dapat bermitra dengan BRI, karena kami memiliki visi bersama dalam memimpin inovasi perbankan di Indonesia. Kolaborasi ini akan memanfaatkan keahlian kami yang luas dalam bekerja dengan bank dan lembaga keuangan di seluruh dunia, memberdayakan BRI dengan akses ke solusi berkualitas tinggi dan andal.”

Kepala Divisi Pengembangan & Operasional Perbankan Digital BRI Kaspar Situmorang, juga menyampaikan, “BRI berkomitmen untuk mendorong inovasi sesuai dengan visi kami untuk menjadi grup perbankan paling bernilai di Asia Tenggara dan juara inklusi keuangan pada tahun 2025. Sebagai bagian dari pendekatan strategis BRI, kami bertujuan untuk meningkatkan kemampuan perbankan ritel kami dengan menjelajahi berbagai teknologi.”

Proyek ini diharapkan dapat memperkuat posisi BRI sebagai pemimpin inovasi teknologi dalam industri perbankan Indonesia, dengan menyediakan solusi yang lebih nyaman, inklusif, efisien, dan aman bagi para pelanggan.

Kerja sama ini menandai komitmen BRI untuk tetap menjadi pelopor inovasi dalam layanan perbankan di Indonesia, menggabungkan keahlian teknologi Tencent Cloud dengan keahlian lokal dan kemampuan adopsi pasar BRI.

Application Information Will Show Up Here
Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten