Panduan Menambahkan Produk Secara Efisien di Komplace

Dalam era digital ini, di mana bisnis online semakin berkembang pesat, para pelaku usaha perlu memiliki alat yang dapat membantu mereka mengoptimalkan pengelolaan toko online mereka.

Salah satu platform yang menjadi solusi all-in-one dengan ragam pilihan fitur yang dapat dimanfaatkan adalah Komplace. Platform ini tidak hanya menyederhanakan proses pengelolaan, tetapi juga meningkatkan efisiensi sehingga memungkinkan para pelaku usaha untuk fokus pada strategi penjualan mereka.

Di dunia usaha yang penuh dengan persaingan di industri e-commerce, kecepatan dan efisiensi merupakan faktor kunci untuk kesuksesan. Komplace menjadi mitra yang bisa diandalkan para pelaku usaha dengan membantu mereka mengelola inventaris dan penjualan di berbagai marketplace terkemuka. Dengan fitur unggulan yang memungkinkan Anda menambahkan produk baru ke banyak toko sekaligus, Komplace membantu meminimalkan waktu dan upaya yang diperlukan dalam mengelola inventaris dan penjualan di berbagai marketplace.

Cara Menambahkan Produk di Komplace

Salah satu fitur unggulan Komplace yang patut diperhatikan adalah kemampuannya untuk menambahkan produk baru ke banyak toko sekaligus. Bagaimana cara kerjanya? Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk memanfaatkan fitur ini:

  • Langkah pertama adalah masuk ke halaman Komplace dan login ke akun Anda.
  • Setelah login, arahkan kursor ke menu “Produk Saya”. Di sini, Anda akan menemukan beragam fitur terkait pengelolaan produk, termasuk menambahkan produk baru.
  • Pada menu Produk Saya, klik ikon marketplace tujuan Anda. Komplace mendukung berbagai platform terkemuka seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, TikTok Shop, hingga Bukalapak. Klik “Tambah Produk” untuk melanjutkan.
  • Anda dapat memilih lebih dari satu toko sekaligus. Fleksibilitas ini memungkinkan Anda mengelola inventaris Anda dengan lebih efisien di berbagai platform.
  • Isi informasi dasar produk, informasi penjualan, media, informasi pengiriman, dan detail lainnya. Harap diperhatikan bahwa tiap-tiap marketplace memiliki struktur data produknya masing-masing, sehingga pastikan Anda mengisi informasi sesuai dengan persyaratan setiap platform.
  • Kualitas visual sangat penting dalam penjualan online. Visualisasi produk yang baik dapat meningkatkan daya tarik pelanggan. Komplace memungkinkan Anda mengunggah hingga 8 foto produk, dengan minimal satu foto sebagai foto utama.
  • Jika Anda memiliki variasi produk, aktifkan fitur ini dan unggah foto produk berdasarkan variasi yang telah ditentukan sebelumnya.
  • Di bagian Informasi Pengiriman, Anda perlu memasukkan data berat paket, ukuran paket, dan memilih jasa pengiriman yang akan digunakan. Pastikan untuk menyesuaikan dengan persyaratan pengiriman masing-masing marketplace.
  • Setelah melengkapi semua informasi produk, Anda dapat memilih untuk langsung mengunggah produk dengan mengklik “Simpan & Publish” atau menyimpan sebagai draft untuk peninjauan lebih lanjut dengan mengklik “Simpan Sebagai Draft”.

Dengan panduan ini, Anda dapat memanfaatkan fitur unggulan Komplace untuk mempercepat proses penambahan produk di berbagai toko online. Komplace bukan hanya sekadar alat, tetapi mitra strategis bagi pengelolaan bisnis e-commerce Anda. Bagaimana, siap untuk mengoptimalkan pengelolaan toko online Anda?

Meningkatkan Efisiensi Bisnis dengan Eksplorasi Fitur Unggulan Komform

Komform adalah aplikasi berbasis web yang menyediakan jasa untuk membuat order form secara online. Komform sendiri merupakan salah satu produk Komerce, perusahaan yang membantu UMKM dan e-commerce terjun ke dunia digital secara end-to-end. Dengan Komform, pengguna dapat menampilkan produk, menerima order, dan mengelola pesanan. Komform hadir sebagai solusi pembuatan order form online yang minim hambatan untuk para pebisnis agar dapat mengembangkan usahanya.

Komform memiliki beberapa fitur unggulan, yaitu paket gratis, drag and drop, notifikasi order, otomasi follow-up, opsi kustomisasi produk, dan penyimpanan data di dalam database.

Paket Gratis

Fitur pertama, yakni paket gratis, memungkinkan pengguna memakai layanan tanpa harus membayar jasa Komform. Paket gratis ini tersedia dengan jumlah tertentu. Pengguna dapat menggunakan paket gratis untuk menghimpun pesanan dalam skala kecil sebelum meng-upgrade paket mereka menjadi Komform berbayar yang lebih profesional.

Drag and Drop

Fitur kedua, yaitu drag and drop, memudahkan pembuatan formulir pesanan sesuai kebutuhan bisnis pengguna. Fitur ini membuat formulir pesanan menjadi lebih mudah dibuat tanpa harus menggunakan teknik tertentu yang menyulitkan pebisnis. Dengan fitur drag and drop, pengguna dapat membuat order form dengan lebih cepat.

Notifikasi Order

Selain paket gratis dan fungsi drag and drop, Komform juga menghadirkan fitur notifikasi order. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk menerima notifikasi melalui email setiap ada pesanan yang masuk. Dengan notifikasi order, pengguna dapat merespons pesanan secara cepat.

Follow up

Kemudian, terdapat juga fitur otomasi follow-up. Sesuai dengan namanya, fitur ini membuat pengguna dapat mengotomasi pesan follow-up yang dikirim kepada pelanggan atau pembeli melalui Whatsapp. Pesan ini juga dapat diubah isinya.

Komform juga menyediakan opsi bagi seller untuk melakukan personalisasi atau kustomisasi produk melalui formulir pemesanan. Seller sebagai pengguna dapat mengunggah gambar atau menambahkan teks khusus di formulir pemesanan. Hal ini dapat membuat tampilan formulir menjadi lebih menarik.

Seluruh data pesanan yang masuk ke Komform akan disimpan secara otomatis di dalam database. Data pesanan yang akan disimpan termasuk nama pelanggan, alamat pengiriman, detail produk, jumlah, dan lain-lain. Hal ini membuat pengelolaan data dan pesanan menjadi lebih mudah.

Dengan fitur-fitur unggulan dari Komform ini, pembuatan order form online menjadi lebih mudah. Selain itu, efisiensi bisnis menjadi lebih meningkat.

Anak Usaha Bundamedik Akan Ambil Alih Mayoritas Saham Startup Biotech Asa Ren

Anak usaha Bundamedik Healthcare System, PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (IDX: DGNS) berencana mengambil alih sebanyak 97,97% kepemilikan saham milik Asa Ren Pte Ltd, pemilik PT Asa Ren Global Nusantara, melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD I).

Berdasarkan keterbukaan informasi BEI, pengambilalihan saham ini akan dilakukan dalam bentuk inbreng dengan penyetoran 612.900 lembar saham Ordinary Shares serta 2.921.176 lembar saham Preferred Shares atau mewakili 88,17% yang dimiliki Pemegang Saham Asa Ren.

Diagnos akan melakukan PMHMETD I dengan menerbitkan saham baru sebanyak 921.000.000. Dari aksi tersebut, perseroan akan mendapatkan sebesar $24,1 juta atau setara Rp357,89 miliar. Harga pelaksanaannya sebesar Rp505 per saham baru.

Saat ini, kepemilikan saham Diagnos dikuasai oleh PT Bundamedik Tbk (IDX: BMHS) sebesar 41,2% saham dan PT Bunda Investama Indonesia sebesar 38,8%. Melalui pengalihan HMETD dari kedua pemegang saham utama ini, Diagnos akan mendapat sebanyak 88,17% saham Asa Ren.

“Perseroan akan melakukan akuisisi atas 3.534.076 saham atau setara dengan 88,17% saham Asa Ren dari Pemegang Saham Asa Ren dengan nilai transaksi sebesar $21,69 juta, yang mana saham Asa Ren akan diperhitungkan sebagai penyetoran modal oleh perseroan dalam bentuk lain selain uang (inbreng) sehubungan dengan Rencana PMDHMETD I,” demikian pernyataan manajemen,

Sebagai informasi, Diagnos adalah perusahaan pemilik jaringan laboratorium klinis, laboratorium homecare, hingga laboratorium genomik. Dalam kaitannya dengan Asa Ren, Diagnos beberapa kali terlibat dalam pendanaan startup pengembang data DNA tersebut.

Pada Januari 2023, Diagnos berinvestasi di Asa Ren melalui penyertaan saham seri A sebanyak 58,65% senilai $300 ribu atau setara Rp4,5 miliar. Selain Diagnos, beberapa investor lain yang terlibat dalam pendanaan Asa Ren adalah Kejora Capital, Northstar Ventures, dan Marcy Venture Partners.

Asa Ren mengklaim sebagai startup pengembang data DNA pertama di Indonesia. Didirikan pada 2016, Asa Ren memanfaatkan teknologi AI untuk menghadirkan laporan analitik dari tes DNA, mulai dari kesehatan, ancestry, hingga 360 Report.

Pengembangan genomik Bundamedik

Bundamedik diketahui tengah gencar mendorong pengembangan inovasi kesehatan dengan pendekatan bioteknologi dan genomik. Komisaris Utama Bundamedik dr. Ivan Rizal Sini sebelumnya menyatakan bahwa kecepatan diagnosis perlu diperbaiki mengingat industri kesehatan adalah rantai layanan yang panjang.

Rantai ini mencakup aspek edukasi, screening, deteksi dini, pengobatan kuratif, dan pengobatan paliatif. Sementara, kebanyakan RS di Indonesia lebih fokus pada pengobatan kuratif dan paliatif. Maka itu, produk bioteknologi dan genomik dinilai mampu memberikan layanan kesehatan yang dipersonalisasi kepada pasien.

We cannot tell what’s actually their needs. Orang tidak tahu apa yang sebetulnya diperlukan untuk membuat new demand. Saat ini, the gap is just too big for us to decide [sejauh mana kita menyelesaikan isu ini], baru sampai di sini saja. Penyakit ada banyak, belum bicara edukasi, proses pelayanan di RS, dan kecepatan diagnosis yang perlu ditingkatkan,” tutur dr. Ivan kepada DailySocial.id beberapa waktu lalu.

Startup bioteknologi memang tengah berkembang di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, diikuti dengan tingginya minat pemangku kepentingan terkait untuk berinvestasi di bidang baru ini.

Dalam pengembangannya, Bundamedik terlibat dalam pendanaan dan pengembangan startup bioteknologi Asa Ren dan Nalagenetics. Sementara, Moosa Genetics adalah startup genomik untuk hewan yang didirikan (co-founded) oleh dr. Ivan Rizal Sini.

Asa Ren tak hanya menawarkan produk kepada konsumen, tetapi juga mengembangkan platform bioinformatika yang menggabungkan data kesehatan dan data DNA secara komprehensif melalui kolaborasi dengan ekosistem profesional medis. Sementara, Nalagenetics fokus terhadap pemberian rekomendasi untuk obat-obatan yang lebih terpersonalisasi melalui tes DNA.

Saat ini, Bundamedik tengah fokus mengintegrasikan channeling platform OneBunda ke ekosistem lainnya, termasuk jaringan RS dan laboratorium. Integrasi ini memungkinkan Bundamedik untuk membuka akses satu pintu terhadap pasien-pasien yang memiliki customer journey berbeda.

Application Information Will Show Up Here

Mengoptimalkan Usaha Online dengan Fitur Unggulan Komplace

Apakah Anda, sebagai pelaku usaha, merasa terbebani oleh kompleksitas pengelolaan toko online?

Dalam era digital seperti sekarang, para pelaku usaha dihadapkan pada tuntutan untuk dapat mengelola toko-toko online mereka secara efisien dan efektif. Dengan pertumbuhan pesat dalam industri e-commerce, dibutuhkan alat yang mampu menyediakan solusi all-in-one untuk mempermudah pekerjaan tersebut.

Salah satu platform yang telah mengemban misi ini adalah Komplace, sebuah solusi terintegrasi yang menyediakan fitur-fitur unggulan untuk mengelola berbagai aspek bisnis online.

Komplace adalah platform yang menyediakan solusi all-in-one untuk mempermudah pekerjaan dalam mengelola toko-toko online. Dengan berbagai fitur unggulan dan ragam pilihan harga paket, Komplace memberikan solusi lengkap mulai dari pengelolaan produk, stok, pesanan, hingga integrasi dengan berbagai marketplace. Sebagai alat yang dapat diakses melalui Mobile Apps dan Web, Komplace memberikan fleksibilitas yang tinggi sesuai kebutuhan pengguna.

Fitur Unggulan Komplace

KomplaceChat Mobile App

KomplaceChat Mobile App menjadi solusi terpusat untuk berkomunikasi dengan pelanggan. Dengan fitur pesan otomatis dan notifikasi real-time, Anda dapat merespon pesan pelanggan dengan cepat dan efisien.

Naikkan Produk Otomatis

Fitur ini membantu meningkatkan peringkat pencarian produk, potensial meningkatkan visibilitas, dan penjualan. Naikkan Produk Otomatis membantu mengoptimalkan penempatan produk di berbagai platform e-commerce.

Sinkron Stok Otomatis

Manajemen stok menjadi lebih efisien dengan sinkronisasi otomatis. Anda dapat mengelola stok dari berbagai toko online dalam satu tempat untuk menghindari masalah kekurangan atau kelebihan persediaan.

Clone Toko

Dengan fitur ini, Anda dapat dengan mudah menggandakan seluruh produk dari satu toko ke toko lain di berbagai marketplace yang terintegrasi. Fitur ini memberikan opsi kustomisasi, memungkinkan Anda memilih produk yang ingin diduplikasi dan mengabaikan yang tidak diperlukan.

Kelola Produk dan Order dengan Mudah

Pengelolaan produk dan pesanan dapat dilakukan secara massal dalam satu platform. Dari menambah, menghapus, mengedit produk hingga melihat, memfilter, dan memproses pesanan, semua dapat dilakukan dengan mudah.

Atur Frame

Fitur ini memungkinkan Anda membuat tampilan produk yang menarik untuk membedakan produk dari pesaing dan meningkatkan daya tarik produk dengan menambahkan frame.

KomplaceChat Reminder

Anda dapat mengirim pesan otomatis kepada pembeli yang belum menyelesaikan pembayaran atau memberikan penilaian pada pesanan mereka. Ini membantu meningkatkan keterlibatan pelanggan dan memastikan proses transaksi berjalan lancar.

Dengan fitur-fitur unggulan yang mencakup semua aspek pengelolaan toko online, Komplace tidak hanya menjadi alat efisien tetapi juga menjadi mitra strategis bagi para pelaku usaha. Dalam dunia e-commerce yang dinamis, Komplace hadir sebagai solusi yang menyeluruh, membantu para pelaku usaha meningkatkan efisiensi, memperluas jangkauan bisnis, dan mendapatkan keunggulan kompetitif di pasar yang terus berkembang.

Lakukan uji coba untuk mengetahui apakah Komplace adalah pilihan yang tepat sesuai kebutuhan bisnis Anda. Jika tidak, Anda dapat mencari platform sejenis lainnya yang paling sesuai dengan bisnis Anda.

OJK Terbitkan Aturan Baru untuk Awasi Pelaku Fintech dan Kripto

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) baru saja menerbitkan Peraturan OJK Nomor 3 Tahun 2024 (POJK 3/2024) tentang Penyelenggaraan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan (ITSK) yang memuat beberapa pasal pokok, yakni Regulatory Sandbox dan aset keuangan digital.

Aturan ini dibuat berdasarkan amanat dari Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK). Melalui POJK 3/2024, pemerintah berupaya menciptakan ekosistem fintech yang terintegrasi dengan pendekatan berbasis aktivitas. Tujuannya untuk mendukung inovasi yang memastikan pelindungan konsumen dan mitigasi risiko.

DailySocial.id merangkum beberapa pasal pokok POJK /2024, di dalamnya terdapat penyempurnaan mekanisme Regulatory Sandbox atau fasilitas untuk menguji dan mengembangkan inovasi teknologi keuangan. Penyempurnaan ini meliputi sejumlah aspek, seperti penambahan kriteria kelayakan, persyaratan pengujian, hingga kebijakan keluar (exit policy).

Pasal 50 Ayat 1 menetapkan bahwa penyelenggara inovasi keuangan digital yang sedang dalam proses permohonan dan peserta yang masih dalam pelaksanaan Regulatory Sandbox seperti diatur dalam POJK 13/2018 tentang Inovasi Keuangan Digital diberikan status:

  • Direkomendasikan dengan kewajiban melakukan pendaftaran atau izin usaha kepada OJK.
  • Direkomendasikan tanpa kewajiban melakukan pendaftaran atau izin usaha kepada OJK.
  • Tidak direkomendasikan, paling lambat enam bulan sejak berlakunya POJK 3/2024.

Kemudian, aset keuangan digital juga diatur dalam Pasal 2 POJK 3/2024 sebagaimana juga telah diatur dalam Pasal 6 UU P2SK. Adapun, ruang lingkup ITSK yang diatur dalam Pasal 2 meliputi:

  • Penyelesaian transaksi surat berharga.
  • Penghimpunan modal.
  • Pengelolaan investasi.
  • Pengelolaan risiko.
  • Penghimpunan dan/atau penyaluran dana.
  • Pendukung pasar.
  • Aktivitas terkait aset keuangan digital, termasuk aset kripto.

“POJK 3/2024 juga menetapkan kewajiban untuk memperoleh status izin bagi penyelenggara, meningkatkan koordinasi antarpengawas dalam pengaturan dan pengawasan, serta meningkatkan literasi keuangan dan pelindungan konsumen,” demikian tertulis dalam pernyataan resmi OJK beberapa waktu lalu.

Seperti diketahui, transisi pengawasan aset kripto dari Bappebti ke OJK diberikan masa waktu peralihan selama 2 tahun. Sementara, Peraturan Pemerintah (PP) untuk mengawal transisi ini akan disusun dalam 6 bulan ke depan dengan mengacu pada beberapa langkah, termasuk mekanisme pengalihan.

Secara keseluruhan, Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) mencatat terdapat 336 perusahaan fintech terdaftar di Indonesia. Sementara, Bappebti mencatat ada 33 Calon Pedagang Fisik Aset Kripto (CPFAK) yang terdaftar dan teregulasi.

Perluas Pasar di Asia Tenggara, Xendit Resmi Masuk Thailand

Xendit kembali menambah cakupan bisnisnya di Asia Tenggara dengan masuk ke Thailand. Menyusul ekspansi tersebut, Tessa Wijaya, Co-Founder dan COO Xendit Indonesia, didapuk menjadi CEO Xendit di Thailand.

Kemudian, Xendit juga menunjuk Visit Yindisiriwong sebagai COO dan Korn Chatikavanij sebagai Chairman di Thailand. Dengan demikian, startup fintech ini sekarang resmi beroperasi di Indonesia, Filipina, Malaysia, dan Thailand.

Xendit menyebut akan menawarkan solusi pembayaran digital dan embedded finance yang menyasar segmen UMKM, pelaku startup, hingga korporasi besar di Thailand.

“Kami akan membawa lebih banyak metode pembayaran lokal dan integrasi langsung ke perbankan di Thailand yang dapat membantu mempercepat progres ekonomi dan membawa dampak positif bagi masyarakat Thailand,” tutur Tessa sebagaimana dilansir dari TechinAsia.

Berdasarkan informasi di situs resminya, Xendit telah melayani lebih dari 4000 bisnis, serta memproses $21 miliar transaksi, dan 250 juta volume transaksi setiap tahunnya.

Dalam pemberitaan sebelumnya, Xendit sempat menyatakan akan melakukan diversifikasi bisnis untuk mendongkrak pendapatan dan bisnisnya secara berkelanjutan.

Pada 2022, Xendit berinvestasi di Bank Sahabat Sampoerna dan merilis aplikasi bank digital Nex. Pihaknya memperluas segmen pasar pembayaran digital, tak hanya di B2C tetapi juga B2B.

Layanan  embedded finance salah satu keuangan digital yang tengah berkembang di Indonesia. Solusi ini memungkinkan perusahaan atau pelaku usaha untuk memiliki layanan keuangan digital tanpa perlu membangun infrastruktur atau membuat lisensi baru.

Beberapa solusi embedded finance yang banyak digunakan adalah pembayaran digital, investasi, asuransi, hingga remitansi. Beberapa pengembang embedded finance di Indonesia antara lain DigiAsia, Nikel, Finfra, dan DOKU.

Menurut proyeksi ResearchandMarkets, nilai pasar embedded finance di Indonesia diestimasi tumbuh sebesar 34,2% CAGR dalam periode 2023-2029 dengan perkiraan pendapatan naik dari $2 miliar di 2023 menjadi $8.2 miliar di 2029.

Xendit juga dilaporkan baru saja melakukan PHK gelombang kedua pada Januari 2024. Gelombang pertama terjadi pada 2022, di mana sebanyak 5% karyawan di Indonesia dan Filipina terdampak.

AwanTunai Bukukan Pendanaan Rp427,6 Miliar Dipimpin Norfund, MIUP, dan FinnFund

Startup fintech lending AwanTunai mendapatkan pendanaan ekuitas senilai $27,5 juta atau setara Rp427,6 miliar. Norfund, MIUP (lengan investasi MUFG), dan FinnFund memimpin putaran terbaru ini. Sebelumnya mereka berencana untuk menutup putaran seri B ini senilai $25 juta, namun nilainya ditingkatkan seiring kelebihan permintaan, demikian disampaikan Co-Founder & CEO AwanTunai Dino Setiawan.

Ini sekaligus menjadi investasi ketiga Norfund, dana kelolaan dari Norwegia  untuk investasi di negara berkembang. Sebelumnya mereka masuk ke pendanaan debt Modalku di tahun 2023 dan Amartha di 2021. Khusus AwanTunai, mereka masuk ke pendanaan ekuitas, alih-alih debt.

Perwakilan Norfund mengatakan, “Kami sangat bersemangat untuk bermitra dengan AwanTunai yang menjadikannya investasi ekuitas pertama kami di fintech Asia Tenggara. Kami terkesan dengan cara AwanTunai memanfaatkan fintech untuk menjangkau dan membiayai segmen sektor UMKM yang kurang terlayani atau tidak memiliki layanan perbankan di Indonesia dengan solusi ERP unik yang menangkap data eksklusif di berbagai lapisan rantai pasokan FMCG tradisional dan menerapkannya solusi manajemen risiko mereka yang telah dipatenkan untuk mencapai kinerja kredit yang prima.”

Sebelumnya AwanTunai telah mengumpulkan pendanaan seri A dalam tiga ronde, meliputi putaran pertama pada tahun 2018 senilai $4,3 juta dipimpin oleh Insignia Venture Partners dan AMTD Group. Kemudian dilanjutkan putaran kedua pada 2021 senilai $11,2 juta dengan keterlibatan Atlas Pacific, BRI Ventures, OCBC NISP. Lalu putaran seri A3 pada 2022 senilai $8,5 juta dengan melibatkan International Finance Corporation, Global Brain, dan sejumlah investor.

“FinnFund (melalui OP FinnFund Global Impact Fund I) sangat bersemangat untuk mendukung pertumbuhan AwanTunai di Indonesia, di mana sektor FMCG memiliki masalah modal kerja yang besar yang tidak dapat diselesaikan oleh lembaga keuangan tradisional. Melalui investasi ini, kami memiliki misi meningkatkan inklusi digital dan keuangan pada UMKM serta mendorong kesetaraan gender karena pengecer kecil, yang didominasi perempuan, kurang terlayani,” ujar perwakilan FinnFund, sebuah sovereign fund dan dana kelolaan dari bank terbesar di Finlandia.

Dapat ketertarikan tinggi dari investor global

Dengan proposisi nilai yang unik sebagai pembiayaan rantai pasok untuk UMKM, AwanTunai mengklaim memiliki model bisnis yang solid. Dino menyampaikan, bahwa perusahaan telah mencapai EBITDA positif dan ditargetkan menjadi profitabel (setelah pajak) pada akhir tahun ini.

“Kami hanya perlu meningkatkan volume hingga sekitar Rp3 triliun per bulan untuk mencapai skala ekonomi awal. Dalam dunia peminjaman, jumlah pinjaman tersebut sebenarnya cukup kecil, yang mencerminkan seberapa efisien model bisnis kami dibandingkan dengan alternatif lain di pasar,” ujar Dino.

Ia pun mengungkapkan bahwa masih terdapat kelebihan permintaan yang signifikan dari PE besar dan investor global, sehingga tidak menutup kemungkinan putaran pendanaan seri B ini akan dilanjutkan. Bahkan disampaikan akan ada pendanaan debt yang segera dibukukan secara terpisah untuk memenuhi kebutuhan pinjaman yang masih besar tersebut.

Presiden & CEO MUFG Innovation Partners (MIUP) Nobutake Suzuki mengatakan, “Kami terkesan dengan komitmen AwanTunai untuk memberdayakan UMKM Indonesia di sektor FMCG dengan mendigitalkan operasi mereka dan memberi mereka akses terhadap layanan keuangan. Selain mendapatkan visibilitas terhadap operasional klien mereka, AwanTunai memanfaatkan ilmu data untuk menganalisis data transaksi tidak terstruktur untuk mengelola risiko pinjaman. Kami berharap AwanTunai dapat memperkuat hubungan kolaboratif dengan bank mitra MUFG, Bank Danamon, untuk memberikan akses keuangan yang lebih baik kepada segmen UKM yang kurang terlayani di Indonesia.”

Proposisi nilai AwanTunai

Co-Founder AwanTunai: Rama Notowidigdo, Windy Natriavi, dan Dino Setiawan / AwanTunai
Co-Founder AwanTunai: Rama Notowidigdo, Windy Natriavi, dan Dino Setiawan / AwanTunai

Dua produk utama AwanTunai adalah layanan pembiayaan stok warung AwanTempo dan pembiayaan grosir Supplier Financing. Melalui inovasi teknologi yang diejawantahkan dengan ERP terpadu, AwanTunai membentuk sebuah sistem yang memungkinkan UMKM dan pemasok FMCG mendapatkan akses finansial yang lebih lancar. Platform ERP tersebut sekaligus menjadi sumber data penting untuk membantu perusahaan melakukan analisis risiko secara lebih komprehensif.

Faktanya, data sejauh ini memang menjadi tantangan utama bagi penyaluran kredit ke UMKM. Data yang kurang baik berimplikasi pada penilaian kredit yang buruk, kadang membuat perusahaan fintech lending atau institusi tradisional pun menghadapi masalah serius terkait pengembalian dana. Sementara segmen UMKM yang belum terlayani fasilitas kredit perbankan masih sangat besar jumlahnya di Indonesia, dari lebih dari 60 juta UMKM, baru sekitar 27% yang telah mendapatkan akses ke fasilitas kredit.

Sistem manajemen risiko (termasuk di dalamnya skoring kredit) memang menjadi landasan penting yang sejak awal dikembangkan secara matang oleh AwanTunai. Adanya perhatian besar pada aspek ini, dinilai yang membuat mereka unggul dalam memberikan penyaluran dana ke UMKM.

“AwanTunai beruntung memiliki investor yang sabar, memberi kami landasan untuk terlebih dulu mengembangkan keunggulan kompetitif dalam manajemen risiko di ruang UMKM yang sulit tanpa jaminan, sebelum mulai meningkatkan volumenya. Fondasi yang kuat inilah yang memungkinkan kami untuk terus tumbuh secara sehat di lingkungan operasional yang sulit,” ujar Dino.

AwanTunai sedari awal fokus ke sektor perdagangan umum yang memasok kebutuhan sehari-hari masyarakat. Pasar ini sudah dinilai sangat besar, sehingga mereka memilih fokus pada dua produk utama tersebut, dari pada memperbanyak produk atau memperluas segmen yang berbeda.

“Pendanaan ini akan digunakan untuk membangun basis ekuitas kami agar dapat mendukung perluasan fasilitas pinjaman modal untuk menutupi lebih dari $2 miliar pembiayaan pembelian inventaris tahunan pada akhir 2024, serta melanjutkan pengembangan teknologi manajemen risiko kami,” tutup Dino.

Application Information Will Show Up Here

Koalisi Masyarakat Sipil Desak Pembentukan Komite Publisher Rights

Sejumlah organisasi masyarakat sipil yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil untuk Kebebasan Pers mendorong Dewan Pers, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan untuk membentuk Komite Publisher Rights.

Adapun, koalisi ini terdiri dari LBH Pers, SEJUK, AMSI, PPMN, Yayasan Tifa, SAFEnet, FPMJ, ICW, IDA, dan Internews.

Pembentukan komite ini menyusul implementasi Peraturan Presiden No. 32 Tahun 2024 tentang Tanggung Jawab Perusahaan Platform Digital untuk Mendukung Jurnalisme Berkualitas (Publisher Rights).

Aturan ini memiliki mandat untuk membentuk komite pengawasan dan pemenuhan pelaksanaan kewajiban perusahaan platform digital; pemberian rekomendasi kepada menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang komunikasi dan informatika atas hasil pengawasan; dan pelaksanaan fasilitasi dalam arbitrase atau alternatif penyelesaian sengketa antara perusahaan platform digital dan perusahaan pers.

“Pemberlakuan aturan ini dinilai perlu pengawalan dari berbagai sektor, pemangku kepentingan, serta kelompok masyarakat sipil secara luas. Maka itu, pembentukan komite ini diharapkan dapat berlangsung secara terbuka, partisipatif, dan akuntabel, dengan mengedepankan integritas dalam proses maupun hasilnya,” demikian disampaikan dalam keterangan resmi yang diterima DailySocial.id.

Berikut rangkuman sejumlah poin utama terkait pembentukan Komite Publisher Rights oleh Koalisi Masyarakat Sipil untuk Kebebasan Pers:

    1. Dewan Pers dan Tim Panitia Seleksi Komite memastikan seluruh proses seleksi dijalankan partisipatif dan transparan dengan mementingkan hak-hak masyarakat sipil, khususnya hak atas keterbukaan informasi.
    2. Dewan Pers dan Tim Panitia Seleksi Komite harus memprioritaskan calon anggota yang berintegritas dan memiliki keberpihakan terhadap jurnalisme berkualitas, kemerdekaan pers, serta kompensasi yang berkeadilan untuk perusahaan media dan jurnalis dari semua platform digital yang punya presensi signifikan di Indonesia.
    3. Dewan Pers dan Tim Gugus Tugas harus memastikan seluruh penyusunan aturan kerja komite dilaksanakan secara partisipatif dengan melakukan pelibatan aktif para pakar/ahli independen, masyarakat sipil yang memiliki perhatian khusus terhadap isu kemerdekaan pers, jurnalisme berkualitas, dan sektor lain yang bersinggungan.

Sebagaimana diketahui, Perpres Publisher Rights yang disahkan pada akhir Februari 2024 bertujuan untuk mendorong produk jurnalistik berkualitas serta menjamin kompensasi yang berkeadilan dari perusahaan platform digital untuk perusahaan pers.

Publisher Rights mengatur tentang kewajiban platform digital global, seperti Google, Facebook, dan X (sebelumnya Twitter), untuk mendukung jurnalisme berkualitas atas penayangan konten berita dari media lokal dan nasional melalui skema timbal balik yang seimbang.

Salah satu kewajibannya, seperti tertuang dalam Pasal 5, adalah tidak memfasilitasi penyebaran dan/atau tidak melakukan komersialisasi konten Berita yang tidak sesuai dengan Undang-Undang mengenai pers setelah menerima laporan melalui sarana pelaporan yang disediakan oleh Perusahaan Platform Digital.

Kominfo Beri Peringatan ke Pemain OTA Asing, Wajib Segera Daftar PSE

Pemerintah tengah gencar mendorong kewajiban legalitas bagi perusahaan teknologi asing yang beroperasi di Indonesia. Kali ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melayangkan surat peringatan kepada enam Online Travel Agent (OTA) asing untuk melakukan pendaftaran sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) di Indonesia.

Dalam siaran resminya, keenam PSE Lingkup Privat asing yang mendapat surat peringatan pada 5 Maret 2024 ini antara lain Booking.com, Agoda.com, Airbnb.com, Klook.com, Trivago.co.id, dan Expedia.co.id.

Kominfo memberikan waktu kepada enam OTA asing ini untuk melakukan pendaftaran PSE Lingkup Privat sesuai aturan berlaku dalam lima hari kerja sejak dikirimkannya surat peringatan tersebut. Pemerintah menyebut akan memberikan pendampingan pendaftaran sesuai respons dan permohonan dari OTA asing.

“Dalam rangka pengawasan dan penegakan hukum atas kepatuhan kewajiban pendaftaran, Kominfo telah menyampaikan surat peringatan kepada enam OTA asing pada Selasa, 5 Maret 2024. Jika keenam PSE Lingkup Privat asing tersebut tidak memberikan respons atas surat peringatan yang dimaksud, maka Kominfo dapat memberikan sanksi administratif berupa pemutusan akses (access blocking) terhadap sistem elektronik tersebut,” demikian pernyataan Kominfo.

Aturan yang dimaksud tertuang dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 5 Tahun 2020 sebagaimana telah diubah oleh Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 10 Tahun 2021 mengatur enam kategori Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) Lingkup Privat yang wajib melakukan pendaftaran adalah PSE yang punya portal, situs, atau aplikasi dalam jaringan internet yang dipergunakan untuk:

  1. Perdagangan barang dan/atau jasa;
  2. Layanan transaksi keuangan;
  3. Pengiriman materi atau muatan digital berbayar;
  4. Komunikasi (pesan singkat, panggilan suara dan video, email, media sosial);
  5. Layanan mesin pencari, penyediaan informasi elektronik berupa tulisan, suara, gambar, animasi, musik, video, film, dan game atau kombinasi;
  6. Pemrosesan data pribadi untuk kegiatan operasional masyarakat terkait transaksi elektronik.

Kewajiban ini tidak hanya berlaku bagi PSE domestik saja, tetapi juga PSE asing sebagaimana diatur dalam Pasal 4 PM Kominfo 5.2020. Rinciannya, PSE Lingkup Privat yang didirikan menurut hukum negara lain atau berdomisili tetap di negara lain tetapi memberikan layanan di wilayah Indonesia, melakukan usaha di Indonesia, dan/atau sistem elektroniknya dipergunakan dan/atau ditawarkan di wilayah Indonesia

OTA dalam negeri

Sempat terpuruk saat pandemi Covid-19, OTA masih menjadi salah satu sektor terbesar ekonomi digital di Asia Tenggara. Berdasarkan e-Conomy SEA Report 2023, kontribusi terbesar GMV OTA di Asia Tenggara berasal dari akomodasi yang mencapai 80%-85%, sedangkan segmen tiket berkisar 10%-15%.

Indonesia masih menjadi salah satu pasar OTA tertinggi di kawasan ini dengan perkiraan GMV pada tahun lalu sebesar $6 miliar. Adapun, total perjalanan wisatawan nusantara per kuartal III 2023 tercatat 192,52 juta perjalanan.

GMV OTA Indonesia dalam $ miliar (CAGR) / Sumber: e-Conomy SEA Report 2023

Beberapa pemain OTA lokal besar adalah Traveloka dan Tiket.com. Traveloka memiliki anak usaha di bidang OTA juga, yakni Pegipegi, tetapi baru saja tutup akhir 2023, sedangkan Tiket.com terafiliasi oleh Grup Djarum yang juga menaungi Blibli. Pemain lainnya NusaTrip baru saja mengakuisisi OTA asal Vietnam bernama VLeisure.

Dikutip Republika.com, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) memantau dampak online travel agent (OTA) tengah memantau keberadaan OTA asing demi melindungi OTA dan konsumen dalam negeri. Hal ini karena OTA asing tidak mengikuti aturan perpajakan Indonesia.