Mendekati Profitabilitas, Otoklix Berambisi Pimpin Sektor Aftermarket Otomotif

Startup otomotif Otoklix mengumumkan telah mengantongi pertumbuhan pendapatan 2x lipat secara tahunan (YoY) dalam dua tahun terakhir dan kini tengah mendekati profitabilitas.

Untuk memperkuat posisinya sebagai pelopor aftermarket otomotif Indonesia, mereka berencana membuka bengkel sendiri untuk meningkatkan margin dan tengah menjajaki kemitraan B2B dengan korporasi–Telkom salah satunya.

Otoklix juga memasuki kemitraan strategis dengan Pertamina untuk memulihkan kembali jaringan layanan Bright Olimart di stasiun bensin
perseroan.

“Pertumbuhan dua digit kami dalam unit ekonomi positif menunjukkan bahwa kami berada di jalur yang benar. Begitu mendekati keuntungan, kami siap merebut pangsa pasar yang lebih besar dan menetapkan standar industri baru. Ini akan membuat Otoklix menjadi pilihan utama perawatan otomotif di Indonesia,” tutur Founder & CEO Otoklix Martin Reyhan Suryohusudo.

Pertumbuhan ini disebut terealisasi lebih cepat dibandingkan pertumbuhan pendapatan utamanya. Otoklix menargetkan dapat mencapai keuntungan dalam satu tahun dengan melihat dari model bisnis dan tingginya permintaan atas layanan mereka di pasar.

Berdiri pada 2019, Otoklix pernah memperoleh pendanaan seri A senilai $10 juta (setara Rp143,5 miliar) yang dipimpin Alpha JWC Ventures dan AC Ventures pada 2021. Investor lain yang ikut berpartisipasi antara lain Surge (Sequoia Capital India), Ex-CEO Astra International Prijono Sugiarto, Co-Founder YouTube dan Google Executives di XA Network Steve Chen.

Platform Otoklix menawarkan proses pemeliharaan kendaraan bagi pemilik kendaraan dengan klaim proses yang lebih mudah, terstandardisasi, dan transparan. Pengguna dapat menemukan bengkel independen yang direkomendasikan di sekitarnya dan menerima jaminan untuk transaksi di lokasi yang bekerja sama dengan Otoklix.

Sementara bagi bengkel, Otoklix menyediakan perangkat lunak manajemen hubungan pelanggan dan rantai pasokan yang dikembangkan untuk dapat meningkatkan pendapatan, margin, dan efisiensi operasional.

Pelopor aftermarket kendaraan listrik

Martin menilai sektor aftermarket otomotif Indonesia terhambat oleh sejumlah tantangan usang. Layanan perbaikan kendaraan di Indonesia terbilang rumit. Dealer resmi menghadapi biaya yang tinggi dan waktu tunggu yang panjang.

Di sisi lain, sektor bengkel independen yang menguasai 80% pasar, mengalami masalah lain seperti risiko penipuan, kurangnya standardisasi, dan pelayanan purnajual yang tidak memuaskan. Bahkan, banyak bengkel independen menggunakan metode manual untuk mengelola transaksi yang dapat menghambat perkembangan dan profitabilitas mereka.

Namun, ada potensi besar yang belum tergali di sektor ini, misalnya mengembangkan solusi digital untuk mempermudah pemeliharaan kendaraan dan operasional bengkel independen. Sektor aftermarket otomotif Indonesia disebut sebagai salah satu yang terbesar di Asia Tenggara dengan perkiraan nilai mencapai $16 miliar.

Pihaknya menilai pasar Indonesia telah siap mengadopsi inovasi teknologi yang dapat mengatasi permasalahan di sektor otomotif. Untuk itu, Otoklix tengah mempersiapkan sejumlah strategi dan layanan untuk menjadi pelopor pertama di sektor aftermarket kendaraan listrik yang akan segera hadir.

Pihaknya akan mengembangkan AI secara eksklusif untuk mengotomatisasi proses data sehingga dapat meningkatkan efisiensi di bengkel. Selain itu, Otoklix juga akan mendorong kapabilitas tim bengkel untuk melayani sepeda motor listrik. “Rencana kami untuk memegang peran sentral dalam perbaikan infrastruktur kendaraan listrik di Indonesia.

Application Information Will Show Up Here

500 Global Tutup Dana Kelolaan Tahap Awal untuk Startup Asia Tenggara Rp2,1 Triliun

500 Global mengumumkan penutupan dana kelolaan tahap awal ketiga 500 SEA III untuk kawasan Asia Tenggara dengan nilai sebesar $143 juta (sekitar Rp2,1 triliun). Dana kelolaan ini ditargetkan untuk mendukung founder startup Asia Tenggara dari tahap pra-awal hingga pra-IPO.

500 SEA III adalah dana kelolaan putaran ketiga yang berfokus pada investasi tahap awal di Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam. 500 SEA III menargetkan investasi ke sebanyak 100 startup pra-awal hingga seri A dengan kisaran awal $250 ribu-$500 ribu.

Dana kelolaan tahap awal hingga lanjutan ini melibatkan berbagai LP, yakni sovereign wealth fund, dana pensiun publik dan swasta–termasuk Khazanah Nasional Berhad, Kumpulan Wang Persaraan (KWAP), dan Employees Provident Fund (EPF)–hingga dana abadi universitas, kantor keluarga dari firma investasi global terkemuka, dan perusahaan bernilai lebih dari $1 miliar yang merupakan portofolio dana tahap awal pertama 500 Global di Asia Tenggara.

“Dengan portofolio global lebih dari 2.800 perusahaan di lebih dari 80 negara, kami yakin founder di Asia Tenggara akan mendapatkan manfaat dari salah satu dari keahlian mendalam kami di pasar. Kami yakin akses terhadap wawasan, koneksi, dan modal dapat membantu generasi founder selanjutnya di Asia Tenggara berikutnya untuk membangun raksasa teknologi global,” ujar Founding Partner dan CEO 500 Global Christine Tsai dalam keterangan resmi.

Lebih lanjut, dana ini akan difokuskan pada investasi di sektor bisnis dan teknologi berbasis AI dengan tujuan mengakselerasi digitalisasi di pedesaan, kota, produktivitas manusia, layanan kesehatan, ketahanan pangan, hingga inklusi keuangan.

“Kami yakin raksasa teknologi berikutnya tengah dibangun saat ini. Setelah berinvestasi di Asia Tenggara selama lebih dari satu dekade, kami belajar satu atau dua hal dalam mendukung para founder dan perusahaan untuk maju 10 tahun ke depan dan menghasilkan imbal hasil yang sangat kompetitif bagi investor institusi dan perusahaan portofolio kami.” Tutup Managing Partner 500 Global Khailee Ng.

Memperkuat kawasan Asia Tenggara

500 Global tercatat telah berinvestasi ke lebih dari 340 startup di Asia Tenggara selama satu dekade terakhir, termasuk Grab dan Bukalapak. Dalam beberapa tahun terakhir, 500 Global telah mengguyurkan investasi ke kawasan ini sebesar $5 juta-$20 juta untuk pendanaan seri C dan D, seperti Carsome (2021) dan eFishery (2023).

Untuk memperkuat cakupan investasi dan pertumbuhannya, 500 Global baru-baru ini menunjuk sejumlah mitra di Asia Tenggara, yakni Saemin Ahn, Shahril Ibrahim, dan Martin Cu. Ketiganya diketahui tengah memimpin pemerataan pertumbuhan 500 Global dan membina portofolio startup di seluruh wilayah.

Pada April 2023, 500 SEA III menggaet PT Bukalapak.com Tbk sebagai salah satu LP di Indonesia. Melalui kesepakatan ini, Bukalapak mengalokasikan dana sebesar $7,5 juta (sekitar Rp110 miliar) untuk berinvestasi ke startup tahap pra-awal hingga tahap awal (early stage) dengan memiliki ekuitas dan/atau sekuritas yang berorientasi ekuitas dari perusahaan swasta yang beroperasi secara langsung atau tidak langsung di Asia Tenggara.

Merah Putih Fund Siap Diinvestasikan ke Startup Soonicorn

Dana kelolaan patungan BUMN, Merah Putih Fund (MPF) akan segera dikucurkan ke startup soonicorn di Indonesia dengan komitmen investasi tahap pertama sebesar $300 juta (sekitar Rp4,5 triliun).

Hampir dua tahun direncanakan sejak 2021, MPF kini diresmikan lewat Penandatanganan Perjanjian Partisipasi pada Senin (04/9). MPF merupakan inisiatif pemerintah untuk mengakselerasi startup-startup Indonesia yang mendekati status unicorn atau soonicorn.

Pendirian MPF disebut memakan waktu lama untuk memastikan dana kelolaan tersebut telah memiliki tata kelola dan mengantongi restu dari OJK. Pihaknya menyebut telah menyusun tata kelola bersama dengan pihak independen untuk proses investasi dan pengelolaan MPF memenuhi persyaratan Good Corporate Governance.

Dana tahap pertama MPF dihimpun dari lima BUMN yang akan dikelola oleh lima Corporate Venture Capital (CVC), antara lain Mandiri Capital Indonesia (MCI), MDI Ventures, BNI Ventures, BRI Ventures, dan Telkomsel Mitra Inovasi (TMI). Pada penandatanganan ini, MCI telah disepakati menjadi Fund Manager, sedangkan Bank Danamon ditunjuk sebagai bank kustodian.

“Selama ini [BUMN] investasi jalan-jalan sendiri. Sekarang ada inisiatif untuk menghimpun dan mengelola bersama. Namun, butuh dana lebih besar untuk investasi ke calon unicorn. MPF akan mengincar growth dan late stage dengan harapan bisa melahirkan unicorn baru,” ujar Ketua Project Management Office (PMO) Eddi Danusaputro saat dijumpai di Penandatanganan Perjanjian MPF 2023 di Jakarta.

Turut diperkenalkan juga anggota Komite Investasi dari perwakilan masing-masing CVC antara lain Eddi Danusaputro (BNI Ventures), Donald Wihardja (MDI Ventures), Nicko Widjaja (BRI Ventures), Dennis Pratistha (MCI), dan Mohamad Ramzy (Telkomsel Mitra Inovasi). Kemudian dua Anggota Independen, yakni Rizal Gozali (eks Credit Suisse) dan Dyota Marsudi (CEO Bank Aladin).

Adapun, startup yang diincar berasal dari sektor agnostik dengan pre-money valuation antara $50 juta-$300 juta. Kriteria lainnya, founder harus asli orang Indonesia dengan perusahaan berkedudukan di Indonesia. MPF tidak akan berinvestasi ke sektor tahap awal karena startup yang diinvestasi harus memiliki rencana exit di Indonesia.

MPF akan memanfaatkan ekosistem BUMN dengan nilai aset BUMN lebih dari $600 miliar di 12 klaster. Ekosistem ini termasuk sektor keuangan, kesehatan, telekomunikasi & media, infrastruktur, dan logistik,

Tawarkan ke LP swasta

Eddi melanjutkan, penggalangan dana MPF nantinya tidak hanya bersumber dari lima CVC saja, tetapi juga akan ditawarkan ke BUMN lain dan pihak swasta. Pihaknya menilai minat investasi dari pihak swasta maupun asing didorong oleh upaya mereka membangun kompetensi digital perusahaan.

“Rencananya, penggalangan dana kedua ditawarkan ke BUMN lainnya dan penggalangan dana ketiga ditawarkan ke pihak swasta,” tutur Eddi.

Selain itu, lanjut Eddi, pihaknya juga akan menempatkan sekitar 10% BUMN di startup untuk mengawal mereka menuju cash flow dan exit. Hal ini dilakukan mengingat industri teknologi tengah merosot dalam beberapa tahun terakhir. Alhasil, investor kian selektif dan startup dituntut untuk memiliki jalur profitabilitas yang jelas.

Namun, pihaknya belum dapat mengungkap kapan investasi pertama akan dikucurkan termasuk target startup yang diincar. “Target [ticket size] sekitar $20 juta hingga $25 juta untuk 1 atau 2 perusahaan. Tentu kami lihat pasarnya karena cukup banyak yang akan diinvestasikan dengan dana $300 juta ini,” tambah CEO MDI Ventures Donald Wihardja dalam kesempatan sama.

Sementara itu, CEO BRI Ventures Nicko Widjaja menambahkan, “target return harus ambil benchmark dari [investasi] di luar, yakni sekitar 14%-16%. Perlu ada best practice untuk tahu indikator kinerja per portofolio. Kami juga akan melihat potensi sinergi dengan BUMN. Sebetulnya sinergi ini sudah terjalin, tetapi MPF akan dorong untuk scale up sinergi yang sudah terealisasi. Kami akan lihat bagaimana BUMN lain mencari apa yang ditawarkan startup.”

Carro Klaim Telah Kantongi EBITDA Senilai $4 Juta

Startup marketplace otomotif Carro mencatat EBITDA sebesar lebih dari $4 juta pada kuartal pertama FY2024. Berdasarkan keterangan resminya, EBITDA Carro kini berada pada run rate tahunan sebesar lebih dari $50 juta atau 10x lipat dari pencapaiannya di sepanjang tahun fiskal 2023.

Perusahaan menyebut telah melampaui target profitabilitas di Q1 2024 terlepas dengan situasi musiman yang melemah di Asia Tenggara, seperti Lebaran, Songkran, dan Hari Raya lain. Kemudian, margin laba kotor di periode tersebut naik 14% dibandingkan realisasi di FY2023 sebesar 9%.

Co-Founder & CEO Carro Aaron Tan mengatakan ketidakterlibatannya dalam perang subsidi memungkinkan perusahaan untuk menghasilkan EBITDA positif di empat kuartal.

“Eksekusi pada model bisnis berbasis ekosistem digital telah memperkuat fundamental bisnis kami dan lebih resilien dengan kontribusi tambahan pendapatan yang berulang.”

Selain itu, investasi dari Jardine C&C dinilai akan membantunya mencapai pertumbuhan pendapatan lebih besar, terutama dari sisi purna jual. Mitra insurtech Carro, yakni ZA Tech dan MSIG, disebut telah membuahkan hasil yang signifikan, dengan premi kotor tertulis tumbuh hampir 100% dari tahun ke tahun.

Intisari kinerja keuangan Carro Q1 tahun fiskal 2024

Aaron menambahkan, dengan arus kas yang kuat dan tidak adanya kerugian operasional, pihaknya telah membuat keputusan tepat untuk ekspansi ke Jepang dan pasar lainnya. Ekspansi ini akan memastikan pertumbuhan yang lebih kuat di tahun-tahun mendatang.

CFO Carro Ernest Chew mengungkap bahwa perusahaan telah melawan tren industri dan menghasilkan kinerja baik di kuartal pertama, di mana metrik profitabilitas di semua lini meningkat. “EBITDA kami di kuartal pertama 3x lipat melampaui seluruh tahun keuangan kami tahun lalu. Kami berupaya untuk terus EBITDA positif di seluruh pasar inti.”

Bisnis marketplace otomotif yang menyumbang 85% terhadap total pendapatan Carro, juga diklaim telah mengantongi kenaikan margin laba kotor sepanjang 12 bulan. Selain itu, kontribusi komponen pendukung yang mewakili hampir 60% dari laba kotor Carro membuat perusahaan tidak berada di bawah tekanan untuk menjual lebih banyak demi memenuhi target profitabilitas.

Maka itu, pihaknya menargetkan pertumbuhan pendapatan yang signifikan dalam waktu dekat. “Kami adalah sedikit dari startup teknologi yang telah mencapai profit, tidak hanya di kawasan Asia, tetapi juga global.” Tutupnya.

Bisni otomotif berbasis digital ikut terdampak dari ketidakpastian ekonomi. Dua kompetitornya, Moladin dan Carsome, diketahui sedang berupaya memperkuat pondasi bisnis mereka di tengah hantaman krisis makroekonomi.

Baik Moladin dan Carsome menempuh PHK massal untuk mencapai bisnis berkelanjutan dalam jangka panjang. Moladin berupaya bangkit kembali dengan masuk ke lini bisnis pembiayaan yang diyakini dapat memperkuat ekosistem mobil bekas, lantaran tingginya kebutuhan pembiayaan di industri tersebut. Adapun, efisiensi karyawan yang ditempuh Carsome tak hanya dilakukan pada unit usaha di Indonesia, tetapi juga Thailand dan Malaysia.

Berdasarkan kinerja keuangan tahun fiskal 2022, Carsome mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 250% menjadi $1,5 miliar dengan kontribusi dari lini ritel baru regional Carsome Certified sebesar 35% dari total pendapatan. Carsome juga mengklaim telah mencapai profitabilitas untuk pertama kalinya di kuartal pertama 2023.

Application Information Will Show Up Here

Superbank dan Genesis Siapkan Rp600 Miliar untuk Solusi Pembiayaan Startup

PT Super Bank Indonesia (Superbank) dan Genesis Alternative Ventures (Genesis) mengumumkan solusi pembiayaan dengan komitmen gabungan senilai Rp600 miliar untuk mendukung industri startup di Indonesia.

Solusi pembiayaan ini mengombinasikan kredit bank konvensional dan investasi dari pemodal ventura yang ditujukan bagi startup yang membutuhkan akses terhadap modal kerja dengan dilusi minimal terhadap ekuitas pemegang saham. Targetnya startup teknologi dengan tahap pendanaan seri B dan seri C.

“Kami senang dapat bekerja sama dengan Genesis untuk menghadirkan sumber pembiayaan yang kuat bagi startup Indonesia yang inovatif. Dalam lingkungan bisnis yang dinamis seperti sekarang, akses ke pembiayaan adalah kunci kesuksesan bagi usaha inovatif,” ujar Direktur Utama Superbank Tigor M. Siahaan.

Superbank adalah bank BUKU I yang baru saja mengganti identitas dari nama sebelumnya Bank Fama pada awal 2023 usai dicaplok oleh EMTEK, Grab, dan Singtel. Untuk memperkuat posisinya di segmen UMKM dan retail, Superbank sebelumnya juga menjalin kemitraan strategis dengan Amartha untuk memperluas akses pembiayaan.

Sementara itu, Co-Founder & Managing Partner Genesis Jeremy Loh mengatakan, “Indonesia memiliki banyak sekali peluang startup dan talenta teknologi lokal. Genesis dan Superbank memiliki komitmen yang sama dalam mengembangkan potensi besar di sektor ini dan mendukung lebih banyak pendiri startup di Indonesia.”

Genesis Alternative Ventures dikenal sebagai venture lender yang menyuntikkan pendanaan startup dalam skema pinjaman. Beberapa portofolionya di Indonesia antara lain RateS (social commerce), Saturdays (D2C), dan HappyFresh (online grocery).

Berdasarkan Startup Report 2022, total nilai transaksi pendanaan ke industri startup Indonesia mencapai $4,2 miliar dengan 260 kesepakatan transaksi yang diumumkan. Nilai tersebut naik dari tahun 2021 yang sebesar $6,9 miliar meski jumlah transaksinya lebih rendah sebanyak 214 kesepakatan.

Paparan Kinerja Perusahaan E-commerce Indonesia H1 2023

Tahun lalu, target nilai transaksi e-commerce di Indonesia tidak tercapai. Bank Indonesia (BI) mencatat realisasinya Rp476 triliun dari proyeksi awal sebesar Rp489 triliun. Pada 2023 dan 2024, BI memproyeksikan pertumbuhan nilai transaksinya tak lebih dari 20%, yakni masing-masing menjadi Rp572 triliun dan Rp689 triliun.

Menurut Deputi Gubernur BI Doni P. Joewono, pertumbuhan industri e-commerce melambat dikarenakan oleh sejumlah faktor. Pertama, mobilitas masyarakat sudah kembali normal sehingga mereka mulai berbelanja offline. Kedua, konsumen mulai terpikat untuk bertransaksi di platform social commerce, seperti live shopping di TikTok.

Selain itu, riset terbaru Hypefast terhadap 5000 brand lokal juga mengungkap bahwa konsumen kini cenderung enggan belanja online karena sejumlah platform e-commerce mulai menaikkan biaya platform dan mengurangi subsidi gratis ongkos kirim.

Diketahui, sejumlah platform e-commerce memang tengah melakukan penghematan biaya demi mengejar profitabilitas pada tahun ini. Beberapa pemain besar tercatat mengalami rugi yang signifikan di sepanjang 2022.

Kinerja e-commerce 1H23

DailySocial.id merangkum kinerja PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (IDX: GOTO), PT Bukalapak.com Tbk (IDX: BUKA), PT Global Digital Niaga Tbk (IDX: BELI), dan Sea Group (induk Shopee) pada segmen e-commerce di semester I 2023. Sebagai disclaimer, perusahaan berikut tidak menyajikan metrik kinerja yang sama.

Capaian bisnis unit e-commerce 2023 GoTo, Bukalapak, dan Blibli
Capaian bisnis unit e-commerce 2023 GoTo, Bukalapak, dan Blibli

GOTO mengalami penurunan 8% (YoY) menjadi Rp121 triliun pada Gross Transaction Revenue (GTV) e-commerce di semester I 2023. Namun, pendapatan kotornya naik 14% menjadi Rp4,4 triliun dibandingkan periode sama tahun lalu. EBITDA disesuaikan di segmen e-commerce juga tercatat membaik dari minus Rp3,6 triliun menjadi minus Rp752 miliar. 

BELI mencatat pendapatan bersih dari ritel online naik 5% menjadi Rp5 triliun yang didorong dari pertumbuhan pendapatan Ritel 3P sebesar 710% menjadi Rp567 miliar. Pendapatan Ritel 1P turun 6% menjadi Rp3,9 triliun. Ritel 1P adalah transaksi B2C untuk produk/layanan dari pihak pertama (1P), sedangkan Ritel 3P adalah penjualan produk/layanan dari pihak ketiga (3P); mencakup platform e-commerce dan agen perjalanan online (OTA).

BUKA mencetak pertumbuhan pendapatan sebesar 75% dari marketplace dengan realisasi Rp1,2 triliun di enam bulan pertama 2023. Total Processing Value (TPV) marketplace meningkat 24% (YoY) menjadi Rp44,3 triliun.

Pendapatan unit e-commerce GoTo, Bukalapak, dan Blibli 2023
Pendapatan unit e-commerce GoTo, Bukalapak, dan Blibli 2023

Sementara, SEA Group juga melaporkan pendapatan dari Shopee secara keseluruhan naik 20% menjadi $2.1 miliar. Shopee juga tercatat mengalami perbaikan EBITDA disesuaikan. Untuk kontribusi dari pasar Asia, EBITDA disesuaikan yang sempat merugi kini berbalik untung $204.1 juta di semester I 2023. Dari pasar non-Asia, rugi EBITDA disesuaikan membaik dari -$332 juta menjadi -$53.7 juta.

Strategi

Alih-alih terus bakar uang untuk mengerek GMV, sejumlah platform e-commerce besar sejak tahun lalu fokus mengurangi insentif (promo, ongkos kirim, dll) dan mengambil pendekatan baru demi memperbaiki kinerja keuangan. Tokopedia dan Shopee, misalnya, menaikkan biaya layanan kepada pengguna dengan rentang Rp1.000-Rp3.000 per transaksi pada Mei 2023.

Pengurangan insentif ini cukup berdampak terhadap kinerja GOTO, di mana GTV mengalami penurunan di periode 2Q23 (YoY). Pihaknya menyebut bahwa pengurangan insentif membuat transaksi e-commerce dari low quality user ikut berkurang.

Tren live shopping yang digencarkan TikTok Shop mulai membayangi platform-platform e-commerce besar, terutama yang mengandalkan model berbasis pencarian produk. Dengan basis pengguna yang besar di Indonesia, mudah bagi TikTok untuk menarik pengguna baru lewat konten, subsidi harga, dan proses transaksi yang seamless. Di sepanjang 2022, TikTok Shop mengantongi transaksi sebesar $4,4 miliar atau naik empat kali lipat (YoY).

Direktur E-Commerce GOTO Melissa Siska Juminto mengatakan bahwa saat ini terdapat dua tipe e-commerce, yakni (1) model tradisional dengan pencarian produk dan (2) model berbasis konten lewat live streaming untuk menarik transaksi, terutama transaksi yang bersifat impulsif.

GOTO mulai menavigasi fokus e-commerce ke segmen pasar yang lebih terjangkau (budget customer) untuk mendorong pasar potensial. Salah satunya adalah memperbaiki pencarian produk di Tokopedia agar lebih meningkatkan ketertarikan pengguna. GOTO juga berupaya mendorong utilisasi logistik in-house untuk bisnis e-commerce karena biayanya lebih rendah.

“Kami terus fokus pada kekuatan core dan kapabilitas kami di traditional commerce. Kami lagi membangun product proposition agar lebih appeal buat budget customer,” ujarnya saat paparan kinerja beberapa waktu lalu.

Baik BUKA dan BELI juga memperkuat strateginya sebagaimana posisinya di pasar. BUKA sejak beberapa tahun terakhir lebih fokus mengutilisasi lini bisnis Mitra mengingat pangsa marketplace kini dikuasai oleh Tokopedia dan Shopee. BUKA juga sebetulnya telah mengecap keuntungan di tahun lalu, tetapi itu pun merupakan laba investasinya di Allo Bank.

Sementara, BELI yang baru saja melantai di bursa saham pada akhir 2022, masih solid untuk mengeksekusi strategi omnichannel untuk mengakomodasi kebutuhan pasar lewat berbagai kanal penjualan.

“Pasar e-commerce masih tumbuh. Kami tetap fokus untuk membangun ekosistem omnichannel dan memaksimalkan sinergi karena kebutuhan terhadap toko fisik tetap ada. Ini juga sejalan dengan kemitraan strategis kami dengan mitra prinsipal. Ekspansi di toko fisik semakin memperkuat posisi kami,” tutur Co-Founder dan CEO Blibli Kusumo Martanto saat sesi Earning Call beberapa waktu lalu. 

Ekosistem omnichannel yang dimiliki BELI tak hanya menghadirkan produk/jasa ritel, tetapi juga produk elektronik dan grocery. Terlepas dengan sulitnya mendorong penetrasi e-grocery, perusahaan mengaku terus mengevaluasi kategori produk yang memiliki stok suplai dan struktur biaya lebih baik untuk meningkatkan margin.

Platform Total Kunjungan (Juni 2023 – Similar Web)
Shopee 173,9 juta per bulan
Tokopedia  106 juta per bulan
Lazada 70,4 juta per bulan
Blibli 23,9 juta per bulan
Bukalapak 14 juta per bulan

Berdasarkan laporan e-Conomy SEA 2022, e-commerce masih motor penggerak utama ekonomi digital di Indonesia yang totalnya bernilai $77 miliar di 2022. E-commerce diproyeksi menyumbang Gross Merchandise Value (GMV) sebesar $95 miliar di 2025 mendatang.

Grup Batu Bara Geo Energy Suntik Rp610 Miliar ke Startup EV Charged Asia

Grup usaha penambang batu bara Geo Energy menyuntik investasi sebesar $40 juta (sekitar 610 miliar Rupiah) ke startup kendaraan listrik Charged Asia. Investasi tersebut diberikan dalam bentuk convertible loan dan share placement.

Sebelumnya, startup asal Singapura ini telah memperoleh pendanaan tahap awal dari DeClout Ventures senilai $4,5 juta (sekitar Rp68 miliar) pada September 2022 menyusul debut produknya di Indonesia pada awal tahun.

Kualitas udara di Indonesia yang memburuk, terutama di kawasan Jabodetabek diketahui mendorong Geo Energy untuk berinvestasi di Charged Asia.

“Pendanaan ini akan digunakan untuk memperluas operasional Charged Asia di Indonesia dan pasar lainnya di Asia Tenggara, serta mengembangkan produk,” demikian seperti diwartakan Tech in Asia (29/8).

Adapun, keterlibatan Geo Energy dalam pendanaan ini akan memungkinkan Charged Asia untuk terhubung dengan sumber daya dan wawasan yang dimiliki perusahaan sembari mendiversifikasi sumber pendapatannya dan memperkuat posisinya di pasar energi global.

Charged Asia, berdiri tahun lalu, menawarkan layanan sewa motor listrik dengan model berlangganan 3-9 bulan dan penjualan motor listrik dengan skema rent-to-own. Charged Asia menargetkan dapat mendistribusi 10 juta motor listrik di Asia Pasifik dalam 10 tahun ke depan.

Selain Charged, startup lain yang memproduksi motor listrik dengan skema rent-to-own adalah Blitz Mobility. Beberapa startup manufaktur motor listrik lainnya yang baru saja mengantongi pendanaan adalah ALVA sebesar Rp766 miliar dan MAKA Motors sebesar RP564 miliar.

Berdasarkan laporan terbaru AC Ventures dan Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik (AEML), pasar kendaraan listrik di Indonesia ditaksir sebesar $20 miliar (lebih dari Rp300 triliun) dengan memperhitungkan ekosistem kunci permintaan konsumen, kebijakan pemerintah, dan teknologi baru yang memengaruhi performa dan harga jual.

Sementara, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan 1,76 juta kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) dan 400 ribu unit untuk roda empat dapat mengaspal pada 2025. Per 2020, pemakaian kendaraan listrik di Indonesia baru mencapai 26.000 unit roda dua dan 7.600 unit roda empat.

OJK Terbitkan Aturan Bursa Karbon

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) baru saja menerbitkan peraturan mengenai Bursa Karbon menyusul instruksi pemerintah dalam mencapai pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK), dan sejalan dengan Perjanjian Paris terkait perubahan iklim.

Disampaikan dalam keterangan resminya, Peraturan OJK (POJK) Nomor 14 Tahun 2023 memuat Perdagangan Karbon melalui Bursa Karbon yang akan menjadi pedoman dan acuan Perdagangan Karbon melalui Bursa Karbon yang dilaksanakan oleh penyelenggara pasar.

POJK Bursa Karbon diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) untuk mengatur perdagangan karbon melalui bursa karbon. Penyusunan POJK Bursa Karbon telah melalui proses konsultasi dengan Komisi XI DPR.

Berikut sejumlah substansi yang dimuat dalam POJK Bursa Karbon:

  1. Penyelenggara Bursa Karbon wajib memiliki modal disetor paling sedikit sebesar Rp100 miliar. Modal ini dilarang berasal dari pinjaman.
  2. Penyelenggara Bursa Karbon wajib memiliki izin usaha dari OJK.
  3. Penyelenggara Bursa Karbon wajib memiliki persetujuan dari OJK untuk melakukan kegiatan lain dan mengembangkan produk Unit Karbon.
  4. Unit karbon yang dapat diperdagangkan di Bursa Karbon adalah Efek dan wajib terdaftar di Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN-PPI) dan Penyelenggara Bursa Karbon.
  5. OJK akan melakukan pengawasan di Bursa Karbon, seperti pengawasan (1) Penyelenggara Bursa Karbon
, (2) Infrastruktur pasar pendukung Perdagangan Karbon
, (3) Pengguna Jasa Bursa Karbon
, (4) Transaksi dan penyelesaian transaksi Unit Karbon
, hingga (5) Pihak, produk, dan/atau kegiatan yang berkaitan dengan Perdagangan Karbon melalui Bursa Karbon.

Bursa Karbon

Bursa Karbon adalah mekanisme pasar yang mengatur perdagangan dengan mempertemukan penjual jasa penyerapan emisi dan pembeli yang memproduksi gas rumah kaca. Bursa Karbon dibentuk untuk mencapai target pemerintah Indonesia dalam mengurangi emisi GRK dengan ketetapan nasional (NDC) sebesar 29% dengan usaha sendiri atau hingga 41% dengan dukungan internasional pada 2030.

Mengutip informasi ICDX yang diwartakan Koran Tempo, perdagangan karbon terdiri dari dua model, yakni perdagangan karbon secara sukarela dan wajib. Model pertama mencakup penerbitan, pembelian, dan penjualan kredit karbon secara sukarela.

Sementara, model perdagangan wajib akan dilaksanakan sesuai mekanisme cap and trade yang ditetapkan suatu negara, yaitu menentukan kuota emisi karbon perusahaan suatu perusahaan berdasarkan kriteria yang ada dan dalam periode tertentu. Per Februari 2023, terdapat 42 perusahaan yang boleh melakukan perdagangan emisi karbon.

Inovasi di bidang karbon

Kebutuhan terhadap solusi di bidang teknologi hijau (cleantech), khususnya dekarbonisasi, mulai berkembang di Indonesia. Kemunculan pengembang inovasi di bidang karbon, diharapkan dapat membantu perusahaan/industri yang selama ini memproduksi emisi gas rumah kaca terbesar.

Berdasarkan data yang dihimpun DailySocial.id, ada berbagai macam model bisnis yang ditawarkan oleh pengembang inovasi karbon di Indonesia, misalnya perhitungan karbon, penyerapan karbon, atau pengumpulan data jejak karbon.

Sektor berdampak, terutama di sektor lingkungan, umumnya sulit beroperasi karena terkendala modal. Namun, sejumlah startup hijau di Indonesia berhasil memperoleh pendanaan, baik lewat pemodal ventura maupun lewat program akselerator.

Beberapa di antaranya adalah Fairatmos yang mendapat pendanaan awal Rp69 miliar dipimpin Go-Ventures (sekarang bernama Argor Capital) dan Kreasi Terbarukan TBS, serta Gree Energy yang mengantongi pendanaan pra-seri A Rp49,9 miliar dipimpin Earthcare Group.

Selain itu, upaya mencapai target pengurangan emisi karbon juga mendorong minat sejumlah firma investasi, organisasi nirlaba, dan venture builder untuk memberikan akses permodalan yang fokus terhadap solusi berdampak. Beberapa di antaranya adalah East Ventures, AC Ventures, New Energy Nexus Indonesia, dan Ecoxyztem.

Akuisisi Astra Terhadap OLX Tidak Termasuk Lini Otomotif dan Properti

PT Astra Digital Mobil (ADMO) mengungkap masih akan mempertahankan nama OLX Indonesia sebagai merek platform iklan baris digital pasca-akuisisi. Namun, pihaknya terbuka terhadap kemungkinan rebranding OLX Indonesia di masa depan yang akan mengikuti dinamika pasar dan bisnis.

“Memperkuat ekosistem digital Astra dan memberikan solusi lengkap bagi pelanggan, serta mempertahankan merek OLX yang telah mapan menjadi faktor penting dari strategi akuisisi ini. Saat ini, ADMO akan memanfaatkan ekuitas merek dan top-of-mind OLX Indonesia yang memiliki basis pelanggan luas untuk mendukung strategi pertumbuhan kami,” tutur Presiden Direktur Astra Digital Mobil Naga Sujady dalam keterangan tertulis kepada DailySocial.id.

Pernyataannya sekaligus ingin menegaskan aksi korporasi Astra tidak melibatkan afiliasi PT Tokobagus dengan OLX Autos sebagaimana ditulis dalam pemberitaan DailySocial.id sebelumnya.

Perlu diketahui, OLX Indonesia sebelumnya menaungi platform iklan baris (OLX Classifieds) dan platform jual-beli mobil bekas (OLX Autos). Namun, OLX Autos berada di bawah entitas terpisah, yakni PT Mobil Laku Indonesia (MLI). Demikian juga unit bisnis OLX Properti yang kepemilikannya telah dilepas OLX Indonesia ke Lamudi pada 2022. Perwakilan Lamudi telah mengonfirmasi bahwa OLX Properti masih dikelola oleh platform real-estate tersebut.

Adapun, PT Astra International Tbk (IDX: ASII) resmi mengakuisisi 100% kepemilikan saham PT Tokobagus (OLX Classifieds) melalui anak usahanya, yakni PT Astra Digital Mobil (ADMO) sebesar 99,98% dan PT Astra Digital Internasional (ADI) sebesar 0.02% pada akhir Juli 2023.

Naga tidak mengelaborasi lebih lanjut mengenai rencana pengembangan platform iklan baris OLX dan sinerginya dengan Grup Astra. Ia memastikan sampai saat ini OLX  akan tetap menjadi satu entitas tersendiri di bawah PT Astra Digital Mobil. Adapun, OLX Classifieds memulai debutnya dengan identitas baru pasca-akuisisi di pameran otomotif GIIAS 2023.

“Struktur organisasinya masih menjadi salah satu topik yang kami bahas dalam proses transisi ini. Kami pastikan bahwa layanan kami kepada pelanggan akan terus berjalan seperti normal,” tambahnya.

OLX Autos tidak ikut serta dalam transaksi akuisisi ini bisa jadi dikarenakan Grup Astra telah punya platform jual-beli mobil bekas sendiri, yakni mobbi. Platform tersebut menghubungkan showroom di Grup Astra kepada pembeli mobil bekas. Mobbi juga diintegrasikan penuh ke seluruh ekosistem Astra, mulai dari Toyota, Daihatsu, IBID, Auto TRUST, ACC group, Toyota Astra Financial Services, Asuransi Astra Buana, hingga AstraPay.

OLX dikenal luas sebagai platform iklan baris populer di Indonesia. Berdasarkan data Similarweb per Juli 2023, total kunjungan OLX.co.id mencapai 12 juta per bulan. Pasar iklan baris digital di Indonesia masih besar sejalan dengan peningkatan penetrasi internet yang telah menembus 78% atau setara 215 juta jiwa berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII).

Application Information Will Show Up Here

Rugi Bersih GoTo Susut di Semester Pertama 2023, Kejar Profitabilitas Lewat Strategi Terjangkau

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (IDX: GOTO) mencatat penurunan rugi bersih sebesar 49% (YoY) menjadi Rp7,2 triliun di semester I 2023. Dengan perbaikan adjusted EBITDA yang menyusut 69% menjadi -Rp2,8 triliun, GoTo masih optimistis dapat mencapai target profitabilitas di kuartal IV 2023.

Dalam ringkasan kinerja keuangan semester I 2023, perusahaan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp6,8 triliun atau tumbuh 102% dibandingkan periode sama di tahun sebelumnya yang sekitar Rp3,39 triliun. GoTo menyebut bahwa pertumbuhan ini turut didorong oleh peningkatan monetisasi di seluruh lini bisnis dengan take rate keseluruhan mencapai 4,1% atau naik 40 bps (YoY).

Laporan keuangan GoTo H1 2023

Lini bisnis yang dirangkum dalam ringkasan kinerja ini antara lain on-demand, e-commerce, fintech, dan logistic. Secara umum, empat bisnis mencatatkan perbaikan pada adjusted EBITDA, terutama lini on-demand menyusut 87% menjadi -Rp410 miliar; serta e-commerce menyusut 80% menjadi -Rp752 miliar.

Dari sisi Gross Transaction Value (GTV), lini on-demand dan e-commerce mengalami penurunan masing-masing sebesar 7% menjadi Rp26 triliun dan 8% menjadi Rp121 triliun. Sementara, lini e-commerce mencatatkan pertumbuhan pendapatan bruto tertinggi sebanyak 14% menjadi Rp4,4 triliun.

“Produk Mode Hemat dan layanan Gojek terus mencetak pengguna baru, serta membawa kembali pengguna nonaktif. Langkah ini sejalan dengan strategi pertumbuhan inti unit bisnis on-demand untuk memperluas total pasar potensial (TAM) dengan menyasar konsumen yang memprioritaskan harga,” tulis manajemen GoTo dalam keterangan resminya.

Berdasarkan analisis internal, GoTo dapat menggandakan potensi pasar di bisnis on-demand (Gojek) apabila menjangkau lebih banyak kelompok konsumen yang memprioritaskan harga (budget customer). Maka itu, strategi ini tengah digenjot perusahaan pada layanan GoFood Hemat, GoCar Hemat, dan GoTransit Multimoda.

Pada lini e-commerce (Tokopedia), perusahaan mengklaim telah mengurangi 15% dari total biaya logistik e-commerce lewat layanan logistik in-house GoTo Logistics (GTL). Sementara di lini Financial Technology, perusahaan baru saja melepas (spin-off) aplikasi GoPay agar dapat memperluas basis pengguna secara inklusif di luar ekosistem Gojek dan Tokopedia.

Ketersediaan aplikasi GoPay juga menjadi langkah strategis GoTo untuk memperkenalkan layanan keuangan ke pengguna baru, misalnya pinjaman tunai dan kolaborasinya dengan Bank Jago dengan manajemen risiko kredit yang efektif. Pihaknya mencatat pinjaman konsumtif GoTo naik 21% (QoQ) menjadi Rp1 triliun di 2Q23

Pada lini logistic, GoTo mencatat telah melayani sekitar satu per lima pengiriman di Tokopedia. Subsidi biaya pengiriman per pesanan tercatat turun 15% sejak awal 2023. Dengan mengelola logistik secara in-house dan layanan fulfillment-nya, pihaknya dapat menurunkan biaya logistik lebih jauh.

Performa unit bisnis GoTo H1 2023

Paparan kinerja

Dalam sesi Earning Call Kinerja GoTo (16/8), Direktur Utama GoTo Patrick Walujo mengungkap bahwa cash burn masih menjadi tantangan utama mengejar profitabilitas, perusahaan telah memperketat biaya selama tiga kuartal terakhir.

Namun, GoTo mengklaim telah berhasil menekan biaya secara ekstensif, tercermin dari berkurangnya biaya insentif dan pemasaran produk sebesar 43% (YoY) atau setara dengan penghematan sebesar Rp2,7 triliun di 2Q23.

“Pemangkasan biaya berdampak positif terhadap pertumbuhan bisnis. Maka itu, kami tetap mengikuti guidance dengan target mencapai adjusted EBITDA positif di 4Q23. Ini bukan tujuan akhir kami, melainkan mencapai pertumbuhan profit yang berkelanjutan,” ungkap Patrick dalam sesi Q&A.

Wakil Direktur Utama GoTo Thomas Husted menambahkan bahwa perusahaan terus melakukan pemangkasan biaya yang tidak esensial bagi bisnis inti. “Kami akan fokus untuk menjadi tech independent dengan mengurangi ketergantungan pada penyedia solusi teknologi pihak ketiga. Kami sudah deep dive dan ternyata [spending-nya] besar. Kami akan deploy tim teknologi di internal dan mencari solusi untuk menjadi organisasi yang lean.”

GoTo menargetkan adjusted EBITDA di 2023 berada di kisaran -Rp3,8 triliun hingga -Rp4,5 triliun. Ini adalah revisi dari target sebelumnya, yakni antara -Rp4,6 triliun hingga -Rp5,3 triliun karena ada perbaikan kinerja di paruh pertama 2023.

Sejalan dengan perbaikan kinerja, lanjut Patrick, saat ini perusahaan tengah mengobservasi bisnis intinya, termasuk on-demand dan e-commerce. Berdasarkan hipotesis di lini on-demand, perusahaan mengobservasi produk Mode Hemat memiliki potensi profitabilitas lebih baik daripada produk existing. “Kami tengah memantau, jika hasilnya baik, kami akan berinvestasi lebih ke sana.”

Di lini e-commerce, perusahaan juga tengah memperbaiki assortment produk di platformnya untuk mendorong ketertarikan pengguna, terutama pada segmen budget customer. Dengan strategi tersebut, GoTo dapat meningkatkan penawaran layanan, misalnya melalui pinjaman (lending), dan mendorong total pasar potensial (TAM) untuk meningkatkan basis pelanggannya.

Affordability strategy menjadi fokus kami sekarang untuk membidik budget customer. Analisis kami menunjukkan strategi ini dapat mendorong pertumbuhan pasar. Mode Hemat telah terbukti hasilnya bagus. Kami akan terus mempertajam strategi agar layanan kami appealing bagi budget customer,” tambah Direktur E-Commerce GoTo Melissa Siska Juminto.

Hingga per 30 Juni 2023, GoTo memiliki posisi keuangan kas dan setara kas sebesar Rp25,4 triliun serta fasilitas kredit sekitar Rp4,65 triliun, di mana Rp3,1 triliun belum digunakan.

Application Information Will Show Up Here