iSeller Umumkan Pendanaan Seri A+ Dipimpin Mandiri Capital Indonesia

iSeller selaku startup pengembang point of sales berbasis omni-channel, hari ini (29/9) mengumumkan perolehan pendanaan perpanjangan dalam seri A+. Putaran strategis tersebut dipimpin oleh Mandiri Capital Indonesia dengan partisipasi beberapa investor yang tidak disebutkan detailnya.

Dana segar akan dimanfaatkan untuk memperlancar rencana ekspansi domestik dan akselerasi akuisisi merchant. Pengembangan dan inovasi produk juga akan menjadi prioritas, khususnya untuk meningkatkan kapabilitas layanan finansial inklusif di dalam platform.

Didirikan sejak tahun 2017, iSeller menyediakan aplikasi kasir digital, toko online, dan agregator pembayaran yang terintegrasi. Tujuannya untuk menggabungkan seluruh aspek bisnis offline to online di dalam satu dasbor sentral. Konsep ini yang menjadi value proposition mereka dibanding dengan platform POS lainnya.

Dalam sambutannya, Founder & CEO iSeller Jimmy Petrus mengatakan, “Dengan menggabungkan sales channel offline dan online di dalam satu platform, seluruh aspek bisnis bisa tersentralisasi secara holistik mulai dari transaksi, inventory, pelanggan hingga pembukuan; sehingga pengelolaan dan pengembangan bisnis menjadi lebih mudah, efektif dan efisien.”

Solusi berbasis omni-channel ini saat ini memang cukup relevan. Riset bertajuk “2020 Ecommerce Fulfillment Trends Report” mengemukakan 86% respondennya, yang merupakan merchant e-commerce, menjual dagangannya di lebih dari satu kanal. Tidak sedikit juga yang menjual melalui media sosial. Di waktu mendatang, 69% merchant berencana terus meningkatkan kanal-kanal penjualan online.

Selain iSeller, di Indonesia sejauh ini sudah ada beberapa startup yang coba jajakan solusi serupa, dua di antaranya Clodeo dan Jubelio.

Pertumbuhan bisnis iSeller

Berkonsep SaaS, pengguna bisa berlangganan layanan mereka sesuai dengan skala bisnisnya. iSeller mendapatkan pendanaan awal di akhir tahun 2018. Klaim Jimmy, bisnisnya berhasil mencapai pertumbuhan hingga 300% yoy dari jumlah akuisisi merchant ataupun revenue tahunan. Mereka menargetkan berbagai jenis bisnis, mulai dari ritel, F&B, gaya hidup, hingga jasa.

Investasi oleh MCI juga akan membuka peluang kerja sama strategis antara Bank Mandiri dan iSeller, termasuk terkait integrasi produk dan layanan untuk memfasilitasi 200 ribu merchant yang telah tergabung di jaringan Mandiri di seluruh Indonesia.

“Kami sangat senang bisa bergabung dengan iSeller di pendanaan kali ini, tentunya kami melihat value proposition dari iSeller yang dapat bersinergi dengan visi, strategi, dan inisiasi finansial digital dari Mandiri ke depannya. Selain dukungan dana, kami yakin kolaborasi strategis dengan ekosistem merchant dan grup bisnis Mandiri dapat mendukung pertumbuhan iSeller lebih maksimal untuk mencapai profitabilitas,” ujar CEO Mandiri Capital Indonesia, Eddi Danusaputro.

Di tengah pandemi, bisnis iSeller dikatakan tetap pertumbuh. Salah satu faktor pemicunya, meningkatnya kebutuhan bisnis untuk go online. Saat ini platform tersebut juga sudah terintegrasi dengan sistem pembayaran populer seperti Gopay dan Ovo; juga sistem pengiriman terintegrasi dengan opsi JNE, GoSend, hingga GrabExpress.

“Sejak mulainya PSBB di Maret lalu, kami mendapat peningkatan permintaan 3x lebih banyak terutama untuk kebutuhan channel online, termasuk di antaranya ritel online store dan beberapa inovasi terbaru kami seperti F&B online ordering dan eMenu untuk contactless dining,” ujar CCO iSeller Kevin Venturra.

Menurut laporan riset terbaru yang dilakukan DSResearch bersama Mandiri Capital Indonesia, disampaikan ada tiga permasalahan utama yang kerap dihadapi UKM di Indonesia, yakni terkait Financial, Operational, dan Expansion. Model layanan SaaS seperti yang dirilis iSeller telah terbukti memberikan sumbangsih pada peningkatan bisnis, menyelesaikan isu-isu tersebut secara gesit.

Layanan SaaS Startup Indonesia untuk Bisnis
Layanan SaaS Startup Indonesia untuk Bisnis
Application Information Will Show Up Here

MCAS Rilis DigiSaham, Platform Informasi Saham Berbasis WhatsApp

MCAS merilis platform saham DigiSaham berbasis WhatsApp sebagai alat edukasi kepada generasi muda ke pasar modal. Pengguna dapat mengakses informasi tersebut secara gratis dengan menyimpan nomor kontak DigiSaham 0811-4560-8888 dan mengirimkan pesan “MCAS” untuk melakukan fungsi pemantauan dasar pada berbagai saham favorit.

Direktur MCAS Mohammad Anis Yunianto menjelaskan, DigiSaham dibangun dengan arsitektur terkoneksi langsung ke WhatsApp yang memberikan kemudahan dalam mengakses informasi terkait pasar modal kepada seluruh lapisan masyarakat, khususnya jutaan investor ritel yang tercatat di Indonesia. Ini adalah salah satu inisiatif perseroan yang dibangun dalam Enterprise Communication Platform (WhatsApp Business Solution).

Dia mengaku bahwa preferensi umum para pengguna smartphone adalah tidak memiliki terlalu banyak aplikasi di dalam perangkat mereka. Inisiatif ini diharapkan mampu menyederhanakan dan memudahkan berbagai kalangan dalam mendapatkan informasi mengenai pasar modal melalui WhatsApp.

DigiSaham memiliki fitur-fitur yang ramah pengguna, seperti fitur personalisasi untuk multiple watchlist, push/pull alert, dan notifikasi yang intuitif dan berparameter. “Investor ritel tidak perlu lagi duduk terpaku di depan komputer mereka karena akan dengan mudah mendapatkan notifikasi harga saham melalui WhatsApp mereka,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (25/9).

DigiSaham dapat dinikmati semua orang tanpa biaya. Pengguna cukup memasukkan nomor kontak DigiSaham. Ada pula paket premium untuk pengguna yang membutuhkan analisis teknis yang lebih mendalam. Tersedia paket Gold seharga Rp20 ribu per bulan dan Diamond seharga Rp100 ribu.

Perbedaan mendasar dengan paket premium ini dengan versi gratis adalah banyaknya saham yang dapat masuk ke dalam watchlist dan chart pergerakan saham dan kinerja keuangan yang dapat ditarik datanya dalam seminggu belakangan hingga lima tahun.

“MCAS akan terus menghadirkan berbagai layanan inovatif baru yang dapat diakses pengguna dengan mudah melalui WhatsApp.”

Dalam peluncuran ini, perseroan bekerja sama dengan Telkomsel melalui program Telkomsel POIN. Pelanggan Telkomsel dapat menukarkan 5 poinnya untuk berlangganan satu bulan paket premium.

Inisiasi peluncuran layanan berbasis WhatsApp bukan menjadi barang baru buat MCAS. Melalui anak usahanya, DIVA, pada tahun 2018 lalu merilis platform Instant Messaging (IM) untuk pemesanan layanan akses internet untuk para pelancong yang ingin bepergian ke luar negeri.

Ada tiga produk yang dijual, yakni rental modem MiFi, SIM card roaming, dan paket roaming. Metode pemesanannya hanya melalui chat via WhatsApp dan akan dilayani oleh chatbot. Untuk pembayarannya akan diakomodasi melalui virtual account (VA).

Yummy Corp Kantongi Pendanaan Seri B Senilai 175 Miliar Rupiah

Setelah bulan Oktober 2019 lalu merampungkan penggalangan dana seri A2 senilai $7,75 juta, platform cloud kitchen Yummy Corp kembali mengumumkan pendanaan terbarunya. Kali ini masuk tahapan seri B, perusahaan bukukan dana segar senilai $12 juta atau senilai 175 miliar Rupiah.

Putaran ini dipimpin oleh SoftBank Ventures Asia (Korea Selatan). Turut terlibat Vectr Ventures (Hongkong), Appworks Ventures (Taiwan), Quest Ventures (Singapura), Coca Cola Amatil X (Australia), dan Palm Drive Capital (Amerika Serikat). Investor sebelumnya Intudo Ventures dan Sovereign’s Capital juga turut andil di dalamnya.

Fokus utama pemanfaatan dana adalah untuk ekspansi bisnis ke berbagai kota besar lainnya di Indonesia.

“Dengan pendanaan ini, kami terus fokus untuk mengambil peranan aktif dalam membantu pemain-pemain industri F&B mengembangkan bisnisnya melalui channel delivery sebagai solusi menghadapi segala keterbatasan di kala pandemi. Kami mengundang semua pemilik usaha F&B, baik brand besar maupun UMKM untuk bekerja sama dan berkembang bersama kami,” kata Co-Founder & CEO Yummy Corp Mario Suntanu.

Sejak didirikan pada 2017 lalu, Yummy Corp telah melayani konsumen B2B2C dengan layanan katering dan cloud kitchen. Perusahaan mengklaim telah memproduksi 18 ribu makanan setiap harinya dan memiliki beberapa klien untuk mengelola makanan untuk kantor mereka termasuk Unilever, Wings, Oakwood, hingga Kedutaan Besar Amerika Serikat.

“Didukung oleh pasar food delivery yang berkembang pesat di Indonesia, Yummy Corp kini menjadi pelaku cloud kitchen terbesar di Indonesia. Disertai keahlian perusahaan yang kuat dalam industri F&B serta keunikan proposisi nilai pada brand mereka, kami yakin Yummy Corp akan terus menjadi pemimpin di industri ini. Kami sangat senang untuk mendukung dan membantu mereka meningkatkan bisnis di sektor yang sedang berkembang ini,” kata Harris Yang selaku perwakilan SoftBank Ventures Asia.

Potensi bisnis cloud kitchen

Salah satu unit bisnis Yummy Corp adalah YummyKitchen, cloud kitchen di Indonesia yang memosisikan diri sebagai operator penuh, tidak hanya menyewakan dapur bersama namun juga mengerjakan operasional dari berbagai brand sehingga dapat melakukan ekspansi lebih cepat dan menjangkau konsumen lebih luas. Perusahaan mengklaim mengalami pertumbuhan positif ditunjukkan YummyKitchen selama semester awal 2020 ini termasuk naiknya transaksi hingga 320%.

YummyKitchen telah mengoperasikan 70 dapur bersama yang tersebar di Jakarta, Bandung dan Medan. Saat ini lebih dari 50 brand F&B telah bergabung, termasuk Ismaya Group, Sour Sally Group, hingga brand yang baru muncul dengan pertumbuhan tinggi seperti Padang Merdeka, Hong Tang maupun Dailybox.

Bisnis cloud kitchen juga diminati duo super apps di Indonesia. GoFood mulai eksperimen membentuk bisnis tersebut sejak akhir 2019 lalu. Decacorn lokal tersebut juga sempat berinvestasi ke startup cloud kitchen asal India, bernama Rebel Foods, salah satu targetnya membawa konsep bisnisnya ke Indonesia. Sementara Grab Kitchen sejak Q3 2019 sudah mengoperasikan dapur bersama di 49 titik untuk dukung mitra bisnisnya.

Update: Kami melakukan pembaruan terkait jumlah dapur bersama GrabKitchen, dari 10 titik menjadi 49 titik.

TrueID Memilih Optimalkan Iklan, Gratiskan Konten Video di Platformnya

Sengitnya kompetisi layanan video on-demand tak menyurutkan minat TrueID menawarkan layanannya di Indonesia. TrueID hadir ke Indonesia dengan semangat diversifikasi konten yang cukup drastis dari layanan sejenisnya.

TrueID hadir di sini sejak 18 Agustus kemarin, diluncurkan oleh True Digital Group dan berada di bawah naungan True Digital Indonesia. True Digital Group sendiri adalah anak perusahaan dari True Corp, bagian dari Charoen Popkhand konglomerasi raksasa asal Thailand.

TrueID mengandalkan konten asal Indonesia, Korea Selatan, dan Thailand sebagai senjata utama merebut pasar. Bedanya, mereka berani menawarkan jenis konten yang tergolong tak umum ditemukan di platform lain. Country Head Armand Siahaan memberi contoh, pihaknya turut menawarkan drama berdurasi pendek tiap episodenya.

“Contoh lainnya kita akan perbanyak konten dari Thailand mulai dari film, drama serial lakorn yang tidak banyak ditawarkan di platform lain,” ujar Armando.

Armando juga menyadari bahwa keberadaan konten orisinal sebagai syarat mutlak untuk merebut hati penonton lokal. Itu sebabnya ia dan tim sedang menggandeng rumah produksi dan kreator konten. Konten orisinal yang dipersiapkan itu diperkirakan bisa rilis pada akhir tahun ini atau awal tahun depan

Jenis video yang mereka akan tawarkan pun akan beragam seperti dokumenter, fesyen, kuliner, hingga anime. Ini tak lepas dari pihak-pihak yang bekerja sama dengan TrueID untuk membesarkan jumlah tayangan mereka. Sebut saja perusahaan televisi, studio digital, hingga distributor internasional. Bahkan TrueID juga akan menyuguhkan konten berbasis teks kepada audiens, sesuatu yang jarang ditemukan dari layanan video on demand sejenis.

Tak berbayar

TrueID tidak mengenakan biaya berlangganan bagi penggunanya. Pasalnya mereka memilih model bisnis berbasis iklan. Mereka juga membuka kesempatan bagi sponsor bergabung ke dalam platformnya.

Opsi itu diambil karena dari riset yang mereka lakukan masih banyak penonton Indonesia yang belum bersedia mengeluarkan biaya berlangganan untuk menonton tayangan dari platform digital. Namun mereka juga sadar ada konten-konten tertentu yang sanggup membuat penonton rela merogoh koceknya.

“Dari sisi model bisnis ini masih memungkinkan,” imbuh Armando.

Armando tak menyebut jumlah pasti koleksi judul TrueID. Namun ia menegaskan saat ini mereka sudah menyediakan sekitar ratusan hingga ribuan judul tayangan di platform mereka.

Armando juga belum bisa menyebut kisaran jumlah penonton mereka. Hanya saja menurut keterangannya komposisi penikmat layanan TrueID didominasi oleh audiens generasi Z dan milenial, perempuan, dan mereka yang bermukim di Jakarta dan Surabaya.

Aplikasi mobile di tahun depan

Armando mengakui pihaknya masih mencari formula terbaik dalam memenuhi keinginan pasar. Salah satu yang sudah mereka sepakati adalah tidak hanya menyediakan konten tayangan berdurasi panjang seperti di layanan video on-demand lain.

“Kami yakin selera orang berbeda-beda dan kami ingin memenuhi minat mereka tersebut,” pungkas Armando.

Meski semua konten did TrueID bisa dinikmati secara gratis, saat ini layanan mereka baru bisa diakses melalui situs web saja. Mereka menargetkan tahun depan aplikasi untuk mengakses konten TrueID sudah tersedia tahun depan.

Selain mengembangkan fitur dan layanan, TrueID saat ini masih terus fokus menambah jumlah tayangan mereka, baik dengan akuisisi maupun memproduksi sendiri.

Tren Belanja Berubah, Cashlez Fokus Perbanyak Integrasi Penerimaan Transaksi Nontunai

Startup payment gateway dan penyedia point of sales Cashlez fokus mengejar integrasi dengan beragam perusahaan untuk memperluas akses penerimaan transaksi nontunai di Indonesia, seiring tren belanja saat ini bergeser ke online karena pandemi.

CEO Cashlez Teddy Tee menerangkan, transaksi nontunai kini semakin masif penggunaannya selama pandemi. Perusahaan melihat tren tersebut dengan mengejar kemitraan dengan berbagai perusahaan agar semakin banyak konsumen yang mendapat pengalaman kemudahan transaksi nontunai dengan nyaman dan aman.

Kali ini kemitraan teranyar yang diumumkan adalah bersama startup fintech lending Vospay. Ada lebih dari 7 ribu merchant Cashlez kini dapat memberikan pilihan pembayaran kartu kredit digital Vospay kepada konsumernya lewat aplikasi Cashlez.

“Caranya cukup mudah, merchant Cashlez cukup mengaktifkan Vospay di Cashlez App supaya customer dapat melakukan cicilan hingga 12 bulan hanya dengan memasukkan nomor HP,” terangnya dalam keterangan resmi, Rabu (23/9).

Secara terpisah, kepada DailySocial, Teddy menjelaskan alasan perusahaan menggandeng Vospay karena punya model bisnis yang menarik. Mereka menyediakan fasilitas limit kredit bagi konsumen-konsumen terpilih dari perusahaan pembiayaan (multifinance) yang bermitra dengan Vospay.

“Salah satu komitmen Cashlez adalah menjadi solusi bisnis terintegrasi terbaik bagi para pelaku usaha, serta mitra terbaik bagi bank dan nonbank partner. Dalam mewujudkan komitmen ini, Cashlez selalu melakukan inovasi untuk memberikan yang terbaik bagi merchant, salah satunya dengan memperluas pilihan pembayaran.”

Sebagai catatan, Vospay memiliki model bisnis yang berbeda dengan pemain fintech lending kebanyakan. Dalam menyalurkan pinjaman, mereka melakukan mitigasi risiko dengan menggandeng perusahaan pembiayaan untuk menyortir siapa saja nasabah dengan punya histori kredit yang baik dan layak mendapat limit kredit.

Perusahaan pembiayaan akan mengirim SMS berisi tautan link aktivasi untuk nasabah terpilih yang menerima limit kredit dari Vospay. Setelah registrasi, limit tersebut dapat digunakan untuk berbelanja di merchant rekanan Vospay dan memilih opsi pembayaran cicilan mulai dari 3 bulan hingga 12 bulan.

Merchant ini datang dari berbagai industri. Ada situs e-commerce kecantikan dan fesyen, elektronik, furnitur, investasi emas, travel, dan sebagainya. Adapun mitra multifinance di Vospay ada Maybank Finance, Mega Finance, MPM Finance, JTO Finance, Adira Finance, Indosurya Finance, Mandala Finance, dan BFI Finance.

CEO Vospay Tito Tambayong mengungkapkan, untuk memperluas basis pengguna Vospay, rencananya perusahaan akan membuka kesempatan bagi debitur untuk mendapatkan fasilitas cicilan dengan mengajukan secara online melalui merchant Cashlez.

Rencana Cashlez berikutnya

Teddy mengungkapkan, pandemi ini turut memengaruhi kinerja perusahaan, kendati ia tidak merinci lebih jauh seperti apa dampaknya. Kondisi tersebut membuat perusahaan beradaptasi untuk melihat layanan apa saja yang dapat dimaksimalkan.

“Kami pun terus mencari merchant baru, saat ini merchant kami sudah berjumlah lebih dari 7 ribu dan target kami di akhir tahun ini dapat mencapai 10 ribu merchant.”

Beberapa pencapaian tersebut terlihat sejak semester pertama tahun ini, di antaranya inovasi layanan Cashlez-on-Delivery untuk Fabelio; ShopeePay; Artajasa menerima pembayaran virtual account di ATM Bersama; VISA untuk layanan Visa Business Payment Solution Providers (BPSP) untuk memfasilitasi pembayaran B2B.

Berikutnya, POST untuk integrasi pembayaran; dan Bank Commonwealth, menyediakan CommBank BizLoan di aplikasi Cashlez. “Akan ada kerja sama lainnya dengan beberapa bank dan non bank lain dalam menghadirkan layanan baru pada semester ini. Dalam waktu dekat Cashlez akan menghadirkan layanan syariah.”

Lewat anak usahanya PT Softorb Technology Indonesia (STI), yang diakuisisi lewat dana hasil IPO, akan menjadi jalur Cashlez untuk masuk ke industri transportasi, parkiran, dan sebagainya. Teddy bilang, STI berpengalaman di kereta, readers untuk beberapa ruas tol, dan solusi parkir.

“Dalam waktu dekat kami juga akan masuk ke Taman Impian Jaya Ancol dalam pembayaran nontunai. Jadi, ke depan kesinambungan STI dan Cashlez akan baik sekali.”

Bersama dengan STI pula, keduanya akan bekerja sama untuk menerima kartu uang elektronik di aplikasi POS CashlezOne. Dengan demikian, semua bank yang telah mendapatkan lisensi dari regulator sebagai bank penerbit prepaid card dapat menerima pembayaran yang dilakukan konsumen melalui merchant Cashlez.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Integrasi Qasir dengan GrabFood, Mudahkan Pencatatan Laporan Keuangan Merchant F&B

Startup penyedia layanan POS Qasir kini terintegrasi dengan Grab, memungkinkan merchant kedua belah pihak memanfaatkan masing-masing layanan. Kerja sama ini sekaligus mendukung percepatan digitalisasi untuk kalangan pengusaha mikro yang terkena dampak sejak pandemi.

CEO Qasir Michael Liem menerangkan, dalam rangka mendukung pengusaha secara optimal di tengah pandemi, perusahaan menyediakan paket kerja sama usaha dengan GrabFood. Paket tersebut dapat digunakan dengan biaya berlangganan yang terjangkau.

“Sejak pandemi, platform digital yang tadinya hanya dinilai sebagai alat bantu alternatif untuk melakukan banyak hal dalam kehidupan sehari-hari, berubah menjadi suatu kebutuhan penting. Mereka yang belum terbiasa dengan teknologi digital pun seolah dipaksa keadaan untuk menggunakan teknologi jika ingin bertahan. Ini juga terjadi pada UMKM kita,” terang Mike, sapaan Michael.

Dia menuturkan sebelum kolaborasi ini dimulai, pandemi Covid-19 berimbas pada penurunan omzet merchant Qasir hingga 40% sepanjang Maret-Agustus 2020. Oleh karena itu, masuk ke ekosistem digital di dalam Grab diharapkan mampu mendongkrak bisnis para merchant.

Dari kacamata bisnis, kesempatan ini dimanfaatkan untuk mengakuisisi pengguna baru dalam waktu lebih cepat. Terlebih di dalam ekosistem GrabFood telah menjaring jutaan merchant di seluruh Indonesia. Selama pandemi saja, merchant dan agen Grab yang baru bergabung tembus lebih dari 83 ribu mitra.

Merchant F&B sendiri telah merepresentasikan sekitar 50% dari merchant base Qasir. Menjalin kemitraan dengan Grab yang memiliki jaringan luas akan membantu mitra usaha kami untuk menyasar basis pelanggan yang lebih besar. Hal ini juga menambah peluang kami untuk melakukan akuisisi merchant F&B.”

Secara terpisah, saat dihubungi DailySocial, Mike menerangkan baik merchant GrabFood dan Qasir dapat saling terhubung layanannya. Untuk merchant Qasir yang ingin masuk di GrabFood, mereka cukup melakukan proses aktivasi. Pun untuk merchant GrabFood dapat mendaftarkan bisnis mereka di aplikasi Qasir dengan membeli fitur GrabFood Integration dan menjalankan proses aktivasinya.

Kompetitor Grab, sudah lebih dahulu melakukan integrasi serupa dengan Moka -hingga akhirnya akuisisi penuh– untuk memperluas cakupan penjualan pengusaha ke channel online dan offline. Mengenai kemungkinan tersebut apakah akan terjadi juga di Qasir, DailySocial juga menanyakan ke Mike. Namun ia hanya mengatakan, “Masih sebatas kerja sama bisnis.”

Persaingan pemain POS, sambungnya, memang semakin ketat. Akan tetapi, seperti diketahui kue bisnis di POS ini masih sangat luas. Jumlah pelaku usaha mikro di dalam negeri yang sudah memanfaatkan platform online untuk mengembangkan bisnis baru mencapai 13%. “Terlebih lagi, banyak pengusaha yang masih belum benar-benar menjalankan bisnis secara digital, jadi peluang masih sangat besar.”

Sebagai diferensiasi dengan pemain sejenis, ia menekankan Qasir punya tiga elemen penting. Pertama, Qasir dapat digunakan langsung secara gratis. Hal tersebut berguna untuk pengusaha yang baru mulai usaha atau mereka yang berkeinginan mendigitalkan bisnis mereka tanpa harus dibebankan dengan komitmen awal yang besar.

Kedua, untuk menikmati fitur lebih jauh, Qasir menyediakan fitur tambahan berbayar secara satuan (pay-as-you-go). Salah satunya adalah fitur “Kelola Diskon” dan “Tiket Pesanan” yang dibanderol seharga Rp15 ribu (sekali bayar untuk pemakaian selamanya). Juga, fitur yang lebih kompleks seperti “Website Usaha” dan “Absensi” dengan konsep berlangganan.

Di dalam Website Usaha ini, pengusaha dapat memasarkan produknya lewat situs dengan biaya kurang dari Rp200 ribu per tahun. Mereka cukup memasukkan data usaha, sedangkan katalog produk sudah terintegrasi secara otomatis dari aplikasi Qasir. Konsumen bisa langsung memesan melalui situs, memilih jasa pengiriman, dan durasi pengiriman selayaknya berbelanja di toko online pada umumnya.

Dengan demikian, pengusaha dapat membeli fitur yang mereka butuhkan sesuai dengan kebutuhan bisnisnya. “Mekanisme ini membuat Qasir lebih “budget friendly”,” ujar dia.

Mike melanjutkan, “Terakhir, Qasir berusaha memberikan fitur yang lengkap untuk segala kebutuhan, sehingga pengusaha tidak perlu mencari dan mengelola aplikasi tambahan lain yang akan memakan waktu dan tenaga,” tutupnya.

Application Information Will Show Up Here

Tinkerlust Perbarui Strategi Bisnis, Bukukan Pendanaan di Awal Tahun 2020

Platform yang menjual produk fesyen dan aksesoris second-hand atau preloved Tinkerlust susun strategi bisnis baru. Kini mereka gencarkan produk berbasis “sustainable fashion” dan menjalin kolaborasi strategis dengan brand lokal. Masih besarnya sampah yang dihasilkan dari industri fesyen, menjadi salah satu konsentrasi mereka. Tujuannya juga sebagai edukasi bagi masyarakat.

Co-Founder & CEO Tinkerlust Samira Shihab mengungkapkan, gerakan sustainable fashion ini sebelumnya telah sangat familiar dilancarkan di Eropa. Melalui platform Tinkerlust, diharapkan bisa memperkenalkan kegiatan ini kepada masyarakat Indonesia lebih luas lagi.

“Dengan model bisnis baru ini, diharapkan bisa menjadikan Tinkerlust pioneer platform sustainable fashion. Masih konsisten dengan target perusahaan yaitu platform untuk perempuan dan sekarang menambah kemitraan baru dengan brand lokal,” kata Samira.

Sejak didirikan tahun 2015 lalu, Tinkerlust telah memiliki sekitar 200 ribu monthly active user (MAU). Masih memanfaatkan situs web sebagai platform transaksi, Tinkerlust belum memiliki rencana untuk meluncurkan aplikasi. Untuk memudahkan penjual dan pembeli hingga mitra mengakses platform, Tinkerlust menghadirkan tampilan UI/UX sesederhana mungkin.

Meskipun saat ini sudah banyak platform yang menjual produk serupa, namun belum banyak di antara yang secara khusus memfokuskan kepada target pasar perempuan.

Model bisnis fashion commerce berkembang pesat di Indonesia. Sebut saja yang dihadirkan Style Theory, alih-alih menjual, mereka menghadirkan mekanisme penyewaan produk busana bermerek. Beberapa peritel akhirnya juga go-online, seperti yang dilakukan oleh Metrox Group dengan menghadirkan Onmezzo atau Matahari dengan platform digitalnya.

Penggalangan dana dan kampanye “Local Heroes”

Setelah mengantongi pendanaan dari Merah Putih Inc dan angel investor Danny Oei Wirianto dengan nilai yang tidak disebutkan tahun 2017 lalu, awal tahun 2020 ini Tinkerlust telah membukukan pendanaan baru. Tidak disebutkan lebih jauh berapa nilai pendanaan tersebut dan siapa saja investor yang terlibat, namun Samira menyebutkan cukup bersyukur pendanaan tersebut rampung sebelum pandemi.

“Bulan Januari 2020 lalu kami baru saja menyelesaikan penggalangan dana. Untungnya proses tersebut selesai sebelum penyebaran Covid-19. Untuk penggalangan dana selanjutnya kami belum memiliki rencana tersebut,” kata Samira.

Untuk menandai strategi bisnis baru mereka, Tinkerlust akan meluncurkan kampanye “Local Heroes”. Dalam kampanye ini perusahaan mengajak brand lokal yang memiliki visi sejalan untuk berkolaborasi bersama menjual produknya di Tinkerlust. Sekitar 14 brand lokal sudah bergabung, dan telah berkolaborasi menggelar serangkaian acara seperti virtual fashion show dan fashion talk show. Pada kesempatan kali ini TMRW by UOB dan juga Makeover mendukung aksi dari Tinkerlust sebagai exclusive partner.

“Tinkerlust ingin menciptakan ruangan fashion yang lebih sustainable dengan memberikan edukasi kepada konsumen setia kami lewat kolaborasi dengan brand lokal yang memiliki koleksi ramah lingkungan. Ini adalah salah satu bentuk kontribusi dalam mengurangi limbah fashion karena produk tersebut dapat digunakan dalam jangka waktu yang panjang,” imbuh Co-Founder & COO Tinkerlust Aliya Amitra.

Loket Live Studio Diluncurkan, Aplikasi “Video Conferencing” Terintegrasi untuk Penyelenggaraan Acara Online

Loket hari ini (22/9) secara resmi merilis produk teranyarnya berjuluk “Loket Live Studio”. Sederhananya, layanan ini memfasilitasi siapa saja yang ingin mengadakan acara secara online. Di dalamnya sudah termasuk fitur untuk mempublikasikan acara, monetisasi, hingga menayangkan acara secara langsung.

Secara konsep mirip dengan aplikasi Zoom atau Google Meet yang sebelumnya banyak dipakai untuk menggelar acara live online. Bedanya, Loket mengintegrasikan fitur tersebut dengan berbagai layanan yang sudah ada di ekosistem miliknya, sehingga tidak perlu lagi memasang aplikasi untuk melakukan video conferencing atau live streaming. Dengan ini bisa dikatakan kini Loket mengakomodasi penyelenggaraan acara online secara end-to-end.

Dalam jumpa pers virtual yang diadakan siang ini, VP Loket Mohamad Ario Adimas mendemokan Loket Live Studio. Beberapa fitur broadcasting/live streaming diintegrasikan ke layanan Loket yang bisa diakses melalui situs web. Menunya cukup standar dan tergolong simpel, mulai dari audio/video call, pesan, hingga berbagi layar. Nilai unik yang coba dihadirkan, Live Studio juga dilengkapi konfigurasi kamera/audio tambahan, memungkinkan penyelenggara acara untuk menambahkan perangkat input lebih banyak.

Sementara untuk distribusi akses di sisi pengguna, Loket Live Studio juga memiliki fitur yang tergolong baru. Biasanya acara online menggunakan tautan video streaming tunggal untuk semua peserta, sementara di Live Studio setiap peserta akan mendapatkan tautan unik untuk masuk ke dalam acara. Hal ini menurut Adimas lebih efektif untuk digunakan dalam acara online berbayar — mengurangi risiko tautan tunggal tadi tersebar secara publik.

Untuk dapat memanfaatkan layanan LOKET Live Studio, cukup membuka halaman Loket dan memilih fitur buat event, untuk selanjutnya mengikuti langkah-langkah yang disediakan, dan mengaktifkan layanan Live Studio.

Sebelumnya, bulan Mei 2020 lalu Loket sudah lebih dulu merilis layanan Loket Live. Memungkinkan pengelolaan acara virtual. Di dalamnya mencakup beberapa layanan, mengintegrasikan sistem manajemen tiket dan streaming video dengan dukungan teknologi GoPlay.

Head of Loket Tubagus Utama menyampaikan, selama masa pandemi lebih dari 97% acara yang terselenggara menggunakan Loket digelar secara virtual. Inovasi yang dihadirkan telah berhasil membantu penyelenggaraan lebih dari 7200 acara oleh 2800 penyelenggara, dengan penjualan tiket mencapai hampir 500 ribu semenjak pandemi melanda di Maret hingga Agustus 2020.

“Sebagai bentuk dukungan bagi industri, kehadiran LOKET Live Studio dapat dimanfaatkan oleh para content creator atau siapa pun yang mempunyai keahlian tertentu dan tertarik untuk mencoba mengadakan online event sebagai platform kunci untuk menjadi sumber penghasilan baru,” imbuh Tubagus.

Sebelumnya, DailySocial bekerja sama dengan Populix sempat melakukan survei terkait produktivitas online selama era “work from home”. Aplikasi produktivitas (68%) menempati porsi tertinggi yang paling sering dipakai selama periode tersebut, selisih tipis dengan aplikasi hiburan (66%).

Survei Aktivitas Selama Pandemi

Untuk alat komunikasi, paling banyak menggunakan WhatsApp (68%), lalu Zoom (16%) dan Google Meet (4%). Sebanyak 42% responden mengaku menggunakan aplikasi-aplikasi tersebut lebih dari 5 jam. Menariknya aplikasi pendidikan juga mendapatkan porsi yang cukup besar, yakni 32%. Selama di rumah ada tren di kalangan masyarakat untuk menambah pengetahuan dengan mengikuti berbagai kelas-kelas yang diajarkan secara online.

Application Information Will Show Up Here

Dana Masuk ke Solusi Logistik, Rilis Layanan “Delivery” Bersama Shipper

Dana memperluas fungsinya sebagai dompet digital dengan merambah layanan logistik “Dana Delivery” untuk melayani para penggunanya yang terdiri dari pengusaha online dan masyarakat umum. Dalam menyediakan layanan tersebut, perusahaan ini menggaet startup agregator logistik Shipper.

Co-Founder & CEO Dana Vincent Iswara menjelaskan, inisiasi ini adalah bentuk lanjutan komitmen perusahaan untuk mendukung masyarakat dan pelaku usaha online beradaptasi dengan kondisi tatanan baru di saat pandemi. Di satu sisi, kemitraan dengan Shipper ini memperkuat misi perusahaan untuk menjadi delivery hub bagi perusahaan logistik dalam memberikan layanan yang sifatnya B2B dan C2C.

Pengguna dapat melakukan pengiriman barang secara praktis dan terintegrasi melalui satu platform. Mereka dapat melakukan order pengiriman sesuai dengan penyedia jasa logistik maupun jenis pengiriman yang dipilih.

“Dana Delivery memberikan kemudahan bagi pelaku usaha, terutama UMKM yang belum terhubung dengan jasa ekspedisi, untuk melakukan pengiriman barang secara aman, mudah, dan terjamin. Ini selaras dengan komitmen Dana sebagai sahabat UMKM,” katanya dalam keterangan resmi.

Untuk tahap awal, layanan ini baru mencakup area Jakarta saja. Pengguna dapat memilih jenis pengiriman Instant dan Same Day. Untuk layanan Instant, pengiriman barang dengan berat maksimal 7 kg-20kg, tergantung ekspedisi yang dipilih. Sementara Same Day, berat maksimalnya antara 5 kg-7 kg.

Shipper sendiri sudah berdiri sejak 2017 dan bekerja sama dengan belasan perusahaan logistik, mulai dari JNE, SiCepat, RPX, Popbox, DHL, Aramex, Grab, Gojek, J&T Express, Wahana, Pos Indonesia, TIKI, Lalamove, dan masih banyak lagi.

Model bisnis Shipper seperti marketplace untuk logistik, pengguna dapat membuat order pengiriman melalui dasbor khusus. Lalu memilih jasa logistik yang diinginkan, dan mitra Shipper akan melakukan penjemputan untuk diserahkan ke mitra logistik yang dituju agar segera diproses pengirimannya. Pengalaman tersebut dibawa ke aplikasi Dana.

“Sesuai dengan misi Dana, kami ingin memberikan solusi yang terintegrasi. Ditambah dengan adanya masa pandemi seperti ini, kebutuhan akan jasa pengiriman semakin meningkat. Maka dari itu, Dana Delivery hadir untuk mengakomodasi kebutuhan pengguna agar semakin mudah menjalankan aktivitas maupun bisnisnya,” ujar Vincent secara terpisah kepada DailySocial.

Dia menuturkan, Dana Delivery sudah hadir pada awal September ini sebelum diperkenalkan secara resmi ke publik. Oleh karenanya, ia masih memantau jumlah pengguna dan merchant Dana yang menggunakan layanan tersebut. Sembari itu, pihaknya tetap berencana untuk memperluas area cakupannya, tidak terbatas di Jakarta saja.

“Hasil kerja sama dengan mitra saat ini batas pengirimannya masih di sejauh 40 km. Ekspansi mengenai jarak Dana Delivery tentu ada dalam rencana kami, tapi untuk saat ini kami tengah fokus untuk menyempurnakan layanan di area Jakarta dan menanti masukan dan saran dari pengguna.”

Dalam melanjutkan misinya untuk membantu pengusaha online, Dana akan terus menambah kemitraan dengan perusahaan lainnya. Vincent mengaku masih dalam tahap diskusi untuk membuka kemungkinan tersebut. “Dengan demikian, pengguna dan merchant Dana kelak akan memiliki berbagai pilihan layanan pengiriman dalam satu platform.”

Vincent juga menuturkan, meski saat ini dalam Dana Delivery belum tersedia asuransi untuk melindungi produk sampai ke konsumen dengan aman. Pengguna dapat memonitor proses pengiriman barang langsung lewat aplikasi. Selain itu, bila ada kerusakan/kehilangan barang dalam proses pengiriman, pengguna bisa mengajukan klaim tersebut ke mitra layanan ekspedisi.

Tanggung jawab penggantian klaim adalah senilai objek pengiriman berdasarkan nilai yang paling rendah antara 10 kali biaya pengiriman sampai dengan maksimal penggantian sebesar nominal tertentu. “Kami juga tidak menutup kemungkinan apabila kelak kami bisa menerapkan layanan asuransi pada fitur ini,” pungkasnya.

Application Information Will Show Up Here

Pelatihan Membuat Blog Online Pemula Hingga Jadi Ahli

Pelatihan membuat blog online ini ditujukan untuk pemula yang belum pernah sama sekali membuat blog WordPress berbasis self hosted, sehingga nantinya peserta akan memiliki pondasi pemahaman yang baik yang sangat dibutuhkan untuk dapat berkembang ke level ahli/pro.

Continue reading Pelatihan Membuat Blog Online Pemula Hingga Jadi Ahli