Startup Edtech Grou Jembatani Pencari Kerja Lewat Pengalaman Virtual

Pesatnya pertumbuhan startup digital di Indonesia, mendorong lahirnya jenis pekerjaan baru yang sebelumnya tidak pernah ada. Kondisi tersebut pada akhirnya menimbulkan kesenjangan ekspektasi antara pencari kerja dengan pemberi kerja.

Untuk mengatasinya, umumnya pemberi kerja melakukan serangkaian tes guna mendapatkan ekspektasi kemampuan si pencari kerja. Bisa dibilang untuk menempuh proses tersebut, investasi yang dikeluarkan tidaklah sedikit.

Aleisha Fiona (CEO) dan Unggul Reynawa (CMO), yang bertemu saat bekerja di Gojek, menawarkan solusi yang berbeda untuk mengatasi hal tersebut dengan meluncurkan Grou. Grou adalah startup edtech yang menyediakan platform marketplace khusus virtual work experience untuk mahasiswa dan pencari kerja mendapatkan pengalaman kerja secara virtual.

Sejatinya, Grou adalah hasil rebrand dari wadah komunitas pengembangan karier ReLearn yang sudah hadir sejak Februari 2020. ReLearn yang berbasis akun media sosial di Instagram ini dirintis dengan intensi awalnya sekadar untuk menyebarkan tips-tips seputar dunia kerja untuk mahasiswa dan pencari kerja yang baru merintis karier. Kemudian berkembang dengan menghadirkan program mentorship.

Terkait alasan pivot dan rebranding, Aleisha menjelaskan bahwa terdapat kesenjangan antara filosofi dengan nama merek sebelumnya. ReLearn itu artinya belajar lagi. Konteks belajar itu sendiri sangat luas. Sementara, filosofi yang selalu dibawa ReLearn adalah teman perjalanan karier. Di sisi lain, merek ReLearn sedikit mirip dengan startup sejenis yang sudah lebih dulu hadir di Indonesia, ada yang mengira subsidiary-nya.

“Awal 2022 kita mulai riset, seperti apa persona ReLearn. Mereka ingatnya teman karier karena jargon yang kita pakai itu ‘grow with ReLearn’ karena kita mau orang berkembang bersama kita. Kita gali terus sampai akhirnya yakin [untuk rebrand],” ujar Aleisha kepada DailySocial.id.

Tiga tahun mengembangkan ReLearn, Aleisha mempelajari bahwa program mentoring saja tidak cukup dalam menyelesaikan masalah yang di lapangan yang alami oleh para rekruter. Sebelum berkarier di ranah profesional, Aleisha pernah ikut menjadi penasihat karier di luar negeri. Tiap bulannya ia meninjau 300 lamaran pekerjaan yang masuk, sebagian besar para kandidat tersebut masih ragu dengan tujuan karier setelah lulus kuliah.

Di Indonesia saja, menurut data yang ia kutip, terdapat 8,3 juta fresh graduate yang tidak bekerja saat ini. Dari total tersebut, hanya 15 ribu orang yang memiliki akses ke program intership.

Berbagai pengalaman dan riset di lapangan, memantapkan dirinya untuk menyeriusi solusi pengalaman kerja virtual ini. Terlebih, ia juga melihat kesuksesan Forage, startup sejenis Grou asal Amerika Serikat, dengan konsep yang diusung untuk meyakininya diadopsi ke Indonesia.

“Indonesia mempunyai lebih dari 10 juta fresh graduates, sedangkan peluang magang di Indonesia masih sangat terbatas setiap tahunnya. Dengan adanya marketplace pengalaman kerja virtual yang diluncurkan oleh Grou, kami berharap agar bisa membangun peluang kerja yang lebih terdemokratisasi, sehingga siapapun bisa mendapatkan pengalaman pekerjaan, sekalipun untuk yang tertarik berkarier lintas jurusan.”

Produk Grou

Produk Grou saat ini ada dua, yakni virtual work experience dan komunitas. Produk pertama ini walau dilakukan secara daring atau virtual, program pengalaman kerja virtual Grou memiliki peluang besar untuk membantu rekruter perusahaan menyaring calon karyawan yang berkualitas dengan mudah.

Hal ini didukung oleh akses program yang bersifat gratis untuk para pencari kerja, serta fitur Digital Profile yang dapat membantu rekruter menyaring kandidat lebih mudah sesuai kebutuhan. Penggunanya dapat berasal dari kalangan mahasiswa, fresh graduate, professional, bahkan praktisi industri yang ingin bergabung sebagai mentor.

Dari sisi perusahaan, mereka dapat listing berbagai posisi pekerjaan dengan mencantumkan studi kasusnya melalui akses dasbor yang diberikan Grou. Calon pekerja dapat mengerjakan studi kasus tersebut, sesuai jenis pekerjaan dengan yang mereka mau.

“Jadi drive dari sisi job seeker itu, dia mau tahu apa saja yang ia kerjakan. Tapi dari sisi perusahaan, mereka bisa kontrol apa saja pekerjaan yang mau di-post. Mereka ada potensi membutuhkan kandidat tersebut atau amplifikasi employer branding-nya karena banyak orang yang enggak tahu pekerjaannya tuh kayak gimana.”

Aleisha melanjutkan, “Dari job seeker mereka dapat pengetahuan mengenai perusahaan tersebut. Mereka bisa tahu kalau misalnya jadi finance manager di perusahaan itu silabusnya apa saja yang harus dipelajari. Silabus ini kan yang missing di bangku kuliah. Itu yang kita trying to solve.”

Produk pertamanya ini baru dirilis pada 14 Oktober kemarin. Calon pekerja tidak dibebankan biaya untuk menggunakan solusi tersebut karena model bisnis yang dianut adalah B2B.

Grou juga memiliki program mentoring virtual untuk mendukung proses pengembangan karier generasi muda. Diklaim perusahaan telah bekerja sama dengan 150 praktisi industri untuk melakukan program mentoring karier bersama lebih dari 500 anggota komunitas di Grou. Para mentor ini berasal dari perusahaan teknologi, big 4 consulting, dan perusahaan bergengsi lainnya.

“Sekarang masih tahap awal, masih cari product-market-fit. Sembari itu kita expanding anggota komunitas karena apapun bentuk produk yang kita keluarkan akan tetap ada unsur komunitas yang melekat di dalamnya.”

Disebutkan Grou telah mengantongi pendanaan sebesar $40 ribu (Rp628 juta) dari lima angel investor. Latar belakang para investor ini beragam, ada yang dari industri game, hiburan, dan sebagainya. Aleisha menyebut pendanaan pra-awal ini masih berlanjut dan ditargetkan dapat meraup dana sebesar $175 ribu (Rp2,7 miliar).

“Kita ini masih kecil banget, jadi yang kita butuhkan adalah mencari investor strategis, yang bisa jadi mentor buat aku sebagai founder,” pungkasnya.

Bunker Amankan Pendanaan Rp75 Miliar dari Alpha JWC, Northstar, dan Sejumlah Investor

Bunker, platform analitik keuangan asal Singapura, berhasil mengamankan pendanaan awal $5 juta atau setara Rp75 miliar.  Investor yang terlibat dalam pendanaan ini termasuk Alpha JWC Ventures, January Capital, Northstar Group, GFC, Money Forward, serta beberapa angel investor seperti Chris Lin, Rosemary Hua, dan Tiger Fang.

Visi Bunker ingin mendukung startup/UMKM di Asia tenggara dan Hong Kong menuju profitabilitas dan pertumbuhan yang ideal. Startup ini didirikan oleh Shivom Sinha pada Agustus 2021. Sebelumnya ia memulai karier di KKR, kemudian turut membantu divisi keuangan strategis untuk Gojek, Uber, dan Kargo di seluruh Indonesia dan wilayah regional.

Bunker dimulai setelah akuisisi “Proyek Beta”, sebuah konsultan layanan pembukuan dan pajak, yang kini menjadi anak perusahaan bernama Bunker Books. Mantan CEO Proyek Beta Jibrilia Alamsjah kini bergabung sebagai Co-Founder dan penasihat strategis untuk merancang produk Bunker dapat melayani C-level dengan memanfaatkan pengalaman eksekutifnya.

Co-Founder & CEO Bunker Shivom Sinha mengungkapkan bahwa dalam situasi ekonomi saat ini, para CEO dan CFO menjalankan standar tinggi dalam strategi keuangan perusahaan. Akan tetapi, siklus Financial Analysis and Planning (FP&A) terbukti dangkal, lambat, dan menghabiskan terlalu banyak jam kerja setiap bulannya.

Data keuangan paling lengkap dalam perusahaan adalah dokumen pembukuan, namun pembongkaran dan pengolahan datanya cukup kompleks. Sementara kelalaian dapat menyebabkan cash flow dan penganggaran yang buruk.

Layanan Bunker

Bunker memosisikan diri sebagai platform financial analytics modern yang memberikan visibilitas keuangan mendalam, dengan mengubah ribuan data yang terlewat di dalam berkas pembukuan menjadi informasi bisnis yang menguntungkan untuk para eksekutif, hanya dalam hitungan hari. 

Software rancangan Bunker dengan mudah menelusuri data melalui pemindaian ribuan baris transaksi serta data lainnya yang sering kali terlewatkan dalam data akuntansi perusahaan atau software Enterprise Resource Planning (ERP). Klien-klien Bunker diklaim telah membuktikan penghematan biaya minimal sebesar 10% dari OpEX selama penggunaan pertama.

Perusahaan menggunakan platform Bunker untuk mengidentifikasi peluang negosiasi biaya dan ketentuan pembayaran khusus dengan vendor, mendorong penganggaran ad-hoc dan mengelola hubungan investor atau penggalangan dana dengan lebih baik. Layanan ini telah menjangkau pasar Indonesia, Singapura, Filipina, dan Hong Kong.

Layanan ini juga telah terintegrasi dengan software seperti Xero, NetSuite, QuickBooks, Jurnal, Accurate, SAP, dan lainnya. Berbeda dari perangkat lunak intelijen bisnis yang ada di pasaran, Bunker menawarkan kemudahan dan kecepatan dalam hal implementasi. Hanya dalam hitungan hari dan tanpa pemasangan atau pelatihan yang rumit bagi pengguna.

Selain itu, platform ini telah disesuaikan dengan sistem manajemen negara di Asia Tenggara dan Hong Kong dalam mengoperasionalkan data FP&A. Layanan Bunker mencakup laporan PDF bulanan yang terdiri dari poin-poin, grafik, dan tabel dalam bahasa yang mudah dipahami, serta menghadirkan kolaborasi strategis lintas fungsi.

Beberapa perusahaan yang sudah menggunakan layanan Bunker, termasuk platform penyewaan baju yang didukung oleh Softbank dan Style Theory. Selain itu, perusahaan pengelolaan sampah dan daur ulang Waste4Change juga disebut berhasil meningkatkan margin kotor sebesar 20% melalui pengelolaan keuangan yang optimal dengan Bunker

Pasar analitik keuangan

Pasar analitik keuangan disebut telah terkena dampak positif oleh pandemi COVID-19, karena meningkatnya volatilitas, meningkatnya ketidakpastian dalam bisnis telah menyebabkan adopsi perangkat lunak analitik keuangan yang membantu bisnis mengikuti keputusan keuangan di berbagai vertikal pengguna akhir.

Peningkatan adopsi perangkat komputasi yang meluas, peningkatan kemampuan penyimpanan canggih, dan pertumbuhan inovasi alat analitik baru menghadirkan kemungkinan baru bagi pelaku pasar, yang, pada gilirannya, mendorong pertumbuhan pasar analitik keuangan global.

Selain itu, peningkatan kesadaran di kalangan pengguna akhir tentang manfaat solusi analitik keuangan, terutama untuk analisis data real-time dan pengambilan keputusan berdampak positif pada pertumbuhan pasar.

Dalam laporan Pasar Analitik Keuangan yang dipublikasi oleh Allied Market Research, pasar analitik keuangan global diperkirakan bernilai US$7,6 miliar pada tahun 2020, dan diproyeksikan mencapai US$19,8 miliar pada tahun 2030, tumbuh pada CAGR 10,3% dari tahun 2021 hingga 2030.

Angel Investor: Pengertian, Jenis, Kelebihan dan Kekurangan, Serta Cara Mendapatkannya

Istilah angel investor sering terdengar di kalangan pendukung startup. Angel investor adalah individu bernilai tinggi yang menyediakan keuangan untuk usaha kecil seperti startup.

Ketika kamu mendengar kata pendanaan, kamu mungkin berpikir tentang investasi venture capital. Namun, ada perbedaan yang cukup besar antara angel investor dan venture capital.

Keberadaan mereka juga sangat bermanfaat bagi perkembangan startup agar nantinya bisa mengembangkan produk atau jasanya. Jadi apa maksud investor ini? Jangan khawatir, disini kami akan menjelaskannya untuk kamu.

Apa Itu Angel Investor?

Angel investor adalah individu kaya yang memberikan dukungan finansial untuk usaha kecil seperti startup. Dia biasanya membutuhkan kompensasi untuk mendapatkan investasi di startup.

Angel investor seringkali adalah orang-orang terdekat, seperti anggota keluarga atau bahkan pengusaha. Angel investor juga sering disebut sebagai malaikat bisnis, angel investor atau bahkan investor mulia.

Tidak seperti venture capital, investor ini hanya memberikan dana investasi satu kali kepada para pemula untuk membantu mereka melewati masa-masa sulit. Secara umum, angel investor lebih fokus membantu startup berkembang daripada memprioritaskan potensi keuntungan. Meski risikonya terdengar sangat tinggi, namun keuntungan yang mereka terima tentu sangat menggiurkan.

Jenis Angel Investor

Ada beberapa jenis angel investor yang sering mendanai bisnis baru, antara lain:

Keluarga dan Teman

Kerabat dan teman dekat bisa menjadi investor yang mendukung perusahaan kamu secara finansial. Tentu saja, ukuran bisnis yang kamu jalankan tidak harus besar contohnya toko roti.

Orang Kaya

Orang kaya adalah orang yang memiliki banyak harta dan sukses sebagai pengusaha. Misalnya, seorang dokter mendanai perusahaan alat kesehatan.

Sebuah Kelompok atau Organisasi

Jenis angel investor selanjutnya adalah kelompok atau organisasi yang berpotensi memberikan pendanaan. Misalnya, kelompok sukarelawan kesejahteraan hewan yang menyumbangkan dana untuk membangun kebun binatang.

Crowdfunding

Crowdfunding adalah bentuk pembiayaan populer yang sering digunakan perusahaan untuk bisnis mereka. Contoh crowdfunding adalah siapa pun dapat berinvestasi terlepas dari jumlah yang diberikan.

Kelebihan dan Kekurangan Angel Investor

Ada kelebihan dan Kekurangan jika kamu memutuskan untuk membiarkan investor ini masuk ke bisnis kamu. Dilansir dari The Balance SMB bahwa angel investor memiliki keunggulan karena uang kamu akan kembali jika terjadi kerugian.

Jika kamu meminjam uang dari bank untuk mendanai startup kamu, pada akhirnya kamu harus membayarnya kembali, meskipun usaha rintisan tersebut gagal.

Ini berbeda dengan angel investor. Kamu telah melakukan pekerjaan yang sangat baik dalam meneliti dan menganalisis perusahaan dengan potensi jangka panjang yang besar. Oleh karena itu keputusan mereka untuk menjadi pemberi pinjaman sehingga mereka harus menanggung resiko jika hal itu terwujud. Dalam hal terjadi kerugian, modal yang diinvestasikan tidak perlu dikembalikan.

Namun kerugian yang akan kamu alami adalah investor pasti akan mengambil alih sebagian bisnis kamu. Membagi menjadi dua seusai dengan kesepian termasuk masalah keuntungan yang diterima.

Cara Mendapatkan Angel Investor

Berdasarkan penjelasan di atas, angel investor adalah perusahaan yang membantu startup dan perusahaan berkembang lainnya untuk mendapatkan pendanaan. Keberadaan angel investor tentunya sangat membantu perusahaan yang sedang berjuang dan menghadapi kesulitan, terutama dalam hal pembiayaan. Lalu apa yang bisa dilakukan untuk mendapatkan Angel Investors?

Persiapkan rencana bisnis terlebih dahulu

Pertama, pastikan rencana bisnis kamu sudah siap. Rencana bisnis akan membantu kamu mendapatkan perkiraan berapa dana yang dibutuhkan, strategi dan prioritas apa yang perlu diterapkan, serta menjadi alat komunikasi bagi investor mengenai kesulitan yang kamu hadapi.

Buat rencana bisnis dalam format presentasi

Untuk pemahaman yang lebih baik, masuk akal untuk meringkas rencana bisnis, yang awalnya terdiri dari lembaran dokumen, dalam bentuk presentasi. Kamu dapat membuat visualisasi seperti:

Tabel, gambar, dan lainnya. Metode ini membuat presentasi kepada investor menjadi lebih mudah.

Temukan calon angel investor

Cari calon angel investor yang tertarik untuk mendanai perusahaan tertentu, terutama di industri tempat kamu berada saat ini. Misalnya, beberapa angel investor fokus pada industri tertentu, pasar lokal, atau perusahaan afiliasi seperti alumni universitas.

Lakukanlah riset terhadap angel investor

Hal terpenting adalah jangan memberi pesan kepada angel investor yang tidak kamu kenal. Solusi yang dapat dilakukan adalah melakukan riset terhadap mereka, seperti:

Pertemuan seperti apa yang sering kamu lakukan? Bertemu langsung, melalui telepon atau email. Cara ini bisa membantu kamu menentukan langkah awal untuk mendekati angel investor.

Pastikan kamu memiliki relasi dengan pengacara

Dalam hal ini, seorang pengacara akan membantu kamu menyusun kerja sama dengan investor, termasuk persyaratan tertulis dan dokumentasi penting. Ini terjadi karena menyetujui investasi adalah masalah serius.

Nah demikianlah informasi mengenai angel Investor dari pengertian, jenis, dan cara mendapatkan angel investor. Semoga sekarang kamu semakin paham tentang apa itu angel investor.

Fokus Baskit Setelah Raih Pendanaan Awal 49 Miliar Rupiah

Baskit, startup yang menyediakan solusi digitalisasi untuk perusahaan rantai pasok di Indonesia mengumumkan pendanaan awal senilai $3,3 juta atau lebih dari Rp49,4 miliar. Putaran ini melibatkan investor regional dan lokal seperti Betatron Venture Group, Forge Ventures, Investible, 1982 Ventures, DS/X Ventures, Orvel Ventures, Michael Sampoerna, serta beberapa angel investor.

Putaran ini dibukukan tiga bulan setelah Baskit mengumumkan pendanaan pra-awal sebesar Rp23 miliar. Rencananya, dana segar akan digunakan untuk mempercepat ekspansi lini bisnis, memperkaya layanan teknologi, dan memaksimalkan sumber daya untuk menjalin kontrak kerja sama dengan berbagai pemegang brand dan produsen.

Di era new normal ini, ada kondisi tingkat kesadaran akan teknologi tinggi, namun aksesnya terbatas, margin menipis dan bertambahnya beban operasional akibat inflasi, dan penurunan penjualan akibat melemahnya sektor tertentu.

Baskit hadir pada saat yang tepat untuk membantu para pelaku usaha melalui fase yang cukup menantang ini. Perusahaan meyakini bahwa akses finansial dan perdagangan digital baru hanya akan berkembang jika ada infrastruktur yang kuat dibaliknya.

Dalam wawancara terpisah bersama DailySocial.id, Co-Founder & CEO Baskit Yann Schuerman mengaku bahwa sebelum memulai bisnis ini, para founder memiliki latar belakang distribusi, baik itu teknologi distribusi atau terkait ritel. “Saya sendiri menghabiskan setengah dekade di industri produk konsumen, begitu pula generasi di atas saya. Industri rantai pasok mengalir dalam DNA saya,” ujarnya.

Co-Founder lainnya Yoonjung Yi, yang juga adalah istri dari Yann, memiliki keahlian yang mendalam dalam industri produk konsumen. Mereka bertemu ketika bekerja di perusahaan ritel yang sama. Setelah bertahun-tahun mempelajari pasar di Asia, mereka mendapat kesempatan pindah ke Singapura dan mendalami pasar di Asia Tenggara.

Yann mengaku bahwa kondisi pasar saat itu sangat menarik karena penetrasi seluler sangat tinggi, penetrasi e-commerce sangat tinggi, tetapi teknologi dan kematangan rantai pasoknya cukup rendah. Tidak banyak teknologi dan efisiensi. Melihat pengalaman dan pendalaman pasar yang sudah cukup matang, mereka memutuskan untuk semakin serius memulai bisnis.

Pada bulan Juni 2022, mereka bertemu Co-Founder ketiganya, Yasser Arafat yang memiliki pengalaman dalam teknologi distribusi dan mengenal pasar lokal. “Kami dapat bekerja sama dan meluncurkan inisiatif kami di Indonesia untuk mendukung rantai pasokan barang konsumen. Ini merupakan kombinasi dari karir individu dan pengalaman hidup disertai kecintaan yang sangat mendalam terhadap rantai pasokan terutama di lini barang konsumsi,” ungkap Yann.

Membawa misi untuk memajukan rantai pasok tradisional dengan menyediakan dukungan komersial dan teknologi sederhana bagi bisnis distribusi offline, Baskit menawarkan tiga solusi utama, yaitu fitur untuk meningkatkan penjualan, perangkat digital untuk efisiensi operasional (contoh: manajemen inventori dan pembukuan dasar), serta akses untuk modal kerja. Dalam menyediakan solusi terakhir, Baskit telah bekerja sama dengan Koinworks, Modalku, dan Finfra.

Belum genap satu tahun beroperasi, perusahaan disebut telah mengalami pertumbuhan yang cukup pesat hingga 70% per bulannya. Hal ini menunjukkan adanya permintaan di pasar untuk memperkuat operasional para distributor dan grosir yang kini menghadapi tekanan persaingan dan fiskal yang semakin meningkat setelah pandemi melanda.

Fokus garap distributor

Menurut data yang dipaparkan perusahaan, secara kolektif, industri perdagangan menyumbang lebih dari separuh PDB Indonesia, dan disokong oleh lebih dari 200 ribu bisnis distribusi tradisional. Hal ini untuk memastikan setiap orang dapat mengakses berbagai produk, mulai dari produk F&B hingga material bangunan.

Yann juga mengungkapkan bahwa ada banyak pihak yang mencoba menawarkan solusi teknologi dengan maksud mengeliminasi lapisan perantara ini, namun baginya hal itu tidak sustainable.

“Para distributor memegang peranan penting dari segi infrastruktur dan relasi bisnis. Baskit berkomitmen penuh untuk mendukung perantara ini dalam upaya mereka memberdayakan komunitas lokal, dan kami percaya bahwa hal itu akan menghasilkan manfaat ekonomi yang luar biasa dalam jangka panjang,” jelasnya.

Managing Partner Betratron Venture Group melihat ada kesamaan visi antar perusahaan bahwa peran serta para pebisnis tradisional di Asia, seperti pedagang grosir dan distributor, sudah tertanam amat dalam di industri ini. “Pemenang di masa depan adalah perusahaan yang dapat menemukan cara untuk bekerja sama, bukan melawan mereka,” tegasnya.

Saat ini Baskit telah menjangkau pasar di Jabodetabek dan Jawa Barat. Ke depannya, perusahaan juga akan segera mempercepat roadmap teknologi dan ekspansi kota demi kota, sambil terus menyematkan fleksibilitas dalam platformnya untuk mengakomodasi lanskap pasar Indonesia yang luas dan beragam.

“Kami bermimpi untuk membangun platform yang mengorkestrasi semua pemain yang relevan dalam rantai pasok, menghasilkan keuntungan ekonomi, dan pada akhirnya menguntungkan konsumen. Untuk melakukannya, kami memiliki fokus untuk membangun teknologi yang unggul dari segi fungsionalitas dan kemudahan penggunaan bagi para pelaku usaha kecil dan menengah (SME) yang kami dukung,” tutup Yann.

Disclosure: DS/X Ventures merupakan bagian dari grup DailySocial.id 

Application Information Will Show Up Here

Startup Web3 Gaspack Dapat Pendanaan Pra-Awal Dipimpin eMerge

Startup Web3 Gaspack mengumumkan pendanaan pra-awal yang dipimpin oleh eMerge, jaringan angel investor di bawah naungan MDI Ventures dan Arise. 500 Global dan Tokoin juga ikut berpartisipasi dalam pendanaan ini.

CEO Gaspack Novrizal Pratama mengatakan ingin mendobrak batasan tradisional antara industri kreatif dengan para kreator.

“Gaspack punya komitmen tinggi untuk memberdayakan dan memaksimalkan potensi para kreator. Dengan menempatkan mereka sebagai pusat dari segala inovasi, kami membuka akses mereka untuk berkarya dan memberikan peluang monetisasi karya lewat jaringan dan teknologi Web3,” tuturnya dalam keterangan resmi.

Pada kesempatan ini, Gaspack sekaligus meluncurkan platform penerbitan komik digital berbasis Web3 Kometh sebagai wadah untuk memberdayakan para kreator dan brand dalam ekonomi berbasis Web3. Kometh dibangun di atas blockchain yang memungkinkan pengguna untuk jual-beli, mengoleksi, hingga menghadiahkan komik digital.

Selain itu, Kometh memungkinkan pemanfaatan NFT untuk mengakses komik yang bersifat token-gated. Pemilik NFT juga dapat mengakses komik yang merupakan turunan dari proyek NFT yang didukung untuk mendapat berbagai benefit, dari potongan harga, informasi rilisan terbaru, dan berlangganan. Adapun, Komik digital dapat dibeli melalui dompet penyimpanan aset kripto non-custodial dalam mata uang Ethereum (ETH).

Gaspack mengklaim telah mendukung proyek NFT dari delapan kreator dengan total Gross Transaction Volume (GTV) sebesar $12 juta dalam kurun satu tahun. Salah satu komik perdana berjudul “Garden Point” yang dirilis eksklusif di Kometh disebut terjual sebanyak 17.000 salinan dalam 1,5 jam. Pengguna Gaspack berasal dari Singapura, Jepang, Korea Selatan, hingga Amerika Serikat (AS).

Melalui platform Kometh, pihaknya menargetkan dapat mengakuisisi kreator-kreator kelas dunia sehingga dapat memperkuat pengembangan kekayaan intelektual secara terdesentralisasi.

Pengusaha sekaligus angel investor di eMerge Reino Barack mengatakan, Kometh membuka banyak pintu bagi kreator, seperti penulis yang baru merintis dan belum pernah meluncurkan karya mereka sendiri, atau penulis berpengalaman yang ingin bereksperimen dengan ide-ide baru.

“Platform ini menguntungkan kolektor komik dengan digitalisasi karena mereka tidak perlu memikirkan perawatan kondisi komik yang biasanya diperlukan untuk komik fisik.”

Kometh memanfaatkan NFT untuk melindungi kekayaan intelektual, mengedepankan kepemilikan karya, dan membangun komunitas penggemar yang lebih erat dengan cara baru bagi komunitas Web3 untuk berkarya.

Web3 dan kesempatan kreator

Mengacu laporan Antler “The New Creator Economy Report” bersama Speedinvest, teknologi Web3 memungkinkan kreator untuk memonetisasi karyanya sendiri dengan memanfaatkan basis komunitas. Teknologi ini membentuk cara baru lewat hubungan interaktif antara kreator dan penggemar. Siapapun kini dapat menjadi kreator di masa depan

Ruang eksplorasi konten juga semakin berkembang dengan kemunculan kripto, NFT, dan metaverse. Saat ini bahkan banyak kreator bermigrasi ke metaverse di mana mereka dapat memonetisasi karyanya, seperti digital art dan game.

Founder dan CEO Antler Magnus Grimeland mengatakan, kreator menjadi lebih menarik secara finansial karena platform yang ada saat ini memungkinkan mereka untuk memonetisasi karya berbasis komunitas. “Creator economy tidak hanya akan mengubah cara produksi konten, tetapi juga membuka dunia teknologi baru dan peluang monetisasi yang tidak mungkin dilakukan dengan di era Web2,” tambahnya.

Indonesia telah memiliki sejumlah platform NFT yang bermain di berbagai kategori, mulai dari platform penggalangan dana sosial, konten sepak bola, hingga karya seni. Beberapa di antaranya adalah Trinvi, Bolafy, Artpedia, dan BeKind.

Startup Biotech Asa Ren Umumkan Pendanaan Awal 123 Miliar Rupiah

Platform biotech yang menghadirkan tes DNA dengan harga terjangkau “Asa Ren” telah merampungkan pendanaan awal sebesar $8,15 juta atau sekitar 123,5 miliar Rupiah. Putaran ini dipimpin oleh Top Harvest dan Marcy Venture Partners, serta Kejora Capital (Kejora-SBI Orbit Fund dan Orbit Capital Malaysia).

Investor lainnya yang turut terlibat dalam pendanaan kali ini di antaranya Northstar Ventures, Naya Capital, Marcy Venture Partners, PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk, dan beberapa angel investor yang tidak disebutkan identitasnya.

Perusahaan akan menggunakan dana segar ini untuk melakukan inovasi dalam industri kesehatan Indonesia melalui data genomik guna mempercepat perkembangan teknologi penemuan obat dan perawatan kesehatan yang disesuaikan dengan profil genetik setiap individu.

Saat ini, Asa Ren telah menyediakan aksesibilitas tes DNA langsung pada konsumen dengan menawarkan lebih dari 360 laporan — termasuk risiko kesehatan (predisposed risk), informasi keturunan (ancestry), dan laporan lainnya untuk orang dewasa hingga anak-anak. Asa Ren mengklaim sebagai salah satu perusahaan data DNA pertama di Indonesia.

“Mendapatkan kepercayaan mitra terkemuka dan investor global adalah suatu kehormatan bagi Asa Ren. Hal ini juga merupakan batu loncatan yang besar dalam capaian perkembangan industri genomik dan kesehatan di Indonesia. Perusahaan kami akan terus berfokus membangun industri ini bersama dengan mitra,” kata Founder & CEO Asa Ren Aloysius Liang.

Asa Ren juga akan menggunakan dana segar untuk memperluas upayanya dalam memperdalam kemampuan digital, mengembangkan bioinformatika klinis, paspor kesehatan elektronik, dan database clinico-genomic yang berfokus pada penyakit tidak menular.

Perusahaan juga memiliki rencana untuk menambahkan layanan diagnosa medis dan melengkapi profil data kesehatan para pelanggan. Hingga saat ini Asa Ren telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan lebih dari 47 mitra rumah sakit dan klinik, serta menargetkan pengembangan ke lebih dari 60 mitra pada tahun 2023 ini.

“Kerja sama yang mereka lakukan, kapabilitas laboratorium yang mereka miliki, dan target yang mereka tuju menjadi poin unggul yang kami lihat dari perusahaan ini,” kata Founder Top Harvest Capital Adam Ghobarah.

Saat ini ada beberapa startup lain di bidang biotech yang juga telah mendapatkan dukungan dari pemodal ventura. Salah satu yang cukup serupa adalah Nalagenetics, mereka baru bukukan pendanaan seri A pada pertengahan tahun 2022 lalu. Layanan utama mereka adalah mengembangkan perangkat produk dan layanan pengujian genetik.

Nalagenetics telah mengembangkan modul klinis untuk farmakogenomik, nutrigenomik, dan prediksi risiko kanker payudara. Kemudian berencana untuk mengembangkan modul baru seputar skor risiko poligenik untuk mengatasi kondisi kompleks dan pembunuh terbesar di Asia Tenggara, yang mencakup penyakit kardiometabolik, kanker, dan kondisi neurodegeneratif.

Perluas layanan tes DNA di Indonesia

Data yang dirilis Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) mengungkap, lebih dari 70% kematian di Indonesia disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan deteksi dini melalui profil DNA masing-masing individu. Penyakit itu termasuk diabetes, jantung, stroke, dan kanker. Namun, hanya 17% dari total pengeluaran anggaran kesehatan yang dialokasikan untuk melakukan pencegahan penyakit.

Secara khusus saat ini tes DNA masih tergolong layanan bertarif mahal. Melalui tes ini, bisa diketahui informasi lebih detail terkait gen, garis keturunan, kepribadian, bakat hingga risiko penyakit orang.

Asa Ren mengembangkan peralatan, tenaga ahli, serta laboratorium yang semuanya berada di Jakarta sehingga sampel untuk tes DNA tidak harus dikirim ke luar negeri. Harapannya bisa memudahkan pengguna dan tentunya menjadikan harga tes DNA menjadi lebih terjangkau.

“Indonesia adalah negara dengan keanekaragaman hayati tertinggi di Asia Tenggara dengan lebih dari 1.300 kelompok etnis. Hal ini membuka peluang untuk inovasi dalam bidang kesehatan melalui penelitian genetik. Kami percaya kehadiran Asa Ren akan mempercepat inovasi ini,” kata Founder dan Managing Partner Kejora Capital Andy Zain.

Application Information Will Show Up Here

Luna Maya Bergabung di Jajaran Investor Waste4Change

Startup pengelolaan sampah Waste4Change meresmikan kerja sama strategis berbentuk investasi dengan aktris sekaligus pengusaha, Luna Maya, dalam rangka mewujudkan pengelolaan sampah yang bertanggung jawab di Indonesia. Bergabungnya Luna dalam jajaran investor diharapkan bisa mendorong sinergi kedua belah pihak untuk pengelolaan sampah yang lebih optimal.

Sebelumnya, Waste4Change dan brand kosmetik NAMA Beauty milik Luna telah memperoleh suntikan dana dari AC Ventures. Sinergi antar keduanya diharapkan bisa mendorong pertumbuhan layanan Waste4Change di beberapa sektor, termasuk pengembang properti, kawasan komersial, dan pariwisata.

Sebelum bergabung ke dalam jajaran investor, Luna diketahui telah lebih dulu menjadi klien dalam layanan Personal Waste Management Waste4Change. Layanan ini merupakan jasa angkut sampah langsung dari rumah untuk memastikan sampah milik klien diangkut secara aman, terpilah, dan diproses agar daur ulangnya optimal dan mengurangi jumlah sampah yang berakhir ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir).

Sejak didirikan pada 2014, Waste4Change fokus menawarkan solusi pengelolaan sampah secara holistik untuk rumah tangga dan perusahaan. Didukung oleh teknologi dan kemitraan, perusahaan aktif menawarkan 4 solusi, yaitu Consult, Campaign, Collect, dan Create.

Rencananya, perusahaan ingin mendorong dan mengaktifkan kembali layanan B2C, sehingga tidak hanya melayani perusahaan dan bisnis saja, namun juga dapat melibatkan peran dari masyarakat secara individual. Waste4Change sendiri memiliki situs bernama Send Your Waste untuk mempermudah individu mendaur ulang sampah anorganik secara bertanggung jawab.

Berdasarkan keterangan dalam situsnya, Waste4Change telah memiliki lebih dari 22 ribu pengguna aktif dan telah mengelola lebih dari 31 ribu ton sampah hingga saat ini. Ke depannya, perusahaan tengah menargetkan peningkatan pengelolaan sampah secara signifikan menjadi 2.000 ton per hari.

Saat ini, layanan pengelolaan sampah Waste4Change telah mencakup wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Surabaya, Sidoarjo, Semarang, Bandung, dan Medan.

Kinerja pengelolaan sampah di Indonesia

Berdasarkan data UNEP (2017), Indonesia diketahui menjadi negara penghasil sampah terbesar di ASEAN di angka 64 juta ton per tahunnya. Dengan populasi penduduk tertinggi ke-4 di dunia dan rendahnya kesadaran masyarakat untuk mendukung budaya daur ulang sampah menjadi tantangan besar yang harus dihadapi bangsa ini.

Mengutip Data Indonesia, kinerja pengelolaan sampah Indonesia disebut semakin membaik pada 2022. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melaporkan, skor Indeks Kinerja Pengelolaan Sampah (IKPS) di Indonesia sebesar 50,25 poin pada 2022. Nilai tersebut mengalami kenaikan 0,38% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebesar 50,06 poin.

Sumber: Data Indonesia

Capaian ini tidak dapat dipisahkan dari fakta bahwa semakin banyak startup ataupun layanan pengelolaan sampah di Indonesia. Selain Waste4Change, startup yang menawarkan layanan serupa adalah Rekosistem, Kibumi dan Octopus yang baru saja terpilih mengikuti program akselerator besutan Google. Melalui pendekatan yang sedikit berbeda, Rebricks mengolah sampah plastik menjadi bahan bangunan.

Dari sisi pemerintah, KLHK juga telah menerapkan skema pengelolaan sampah dengan pengembangan elaborasi prinsip dasar reduce, reuse, dan recycle (3R), yaitu mengoptimalkan rantai nilai pengelolaan sampah di sumber dengan pemanfaatan teknologi dan peningkatan fasilitas pengolahan sampah yang dikelola secara profesional serta terintegrasi.

Selain itu, pemerintah juga mengoptimalkan fasilitas pengolahan sampah seperti PLTSa, RDF, SRF, biodigester, dan magot untuk sampah biomassa; operasional TPA diperuntukkan khusus sebagai tempat pembuangan sampah residu pada tahun 2050; dan penguatan kegiatan pemilahan sampah di sumber dan pemanfaatan sampah sebagai bahan baku daur ulang.

Tanggal 21 Februari di setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang mengingatkan semua pihak bahwa persoalan sampah harus menjadi perhatian utama. Upaya penanganan dan pengelolaan sampah harus melibatkan seluruh komponen masyarakat yang meliputi Pemerintah baik Pusat dan Daerah, akademisi, aktivis, komunitas, dunia usaha, asosiasi profesional dan bahkan individual.

Keisuke Honda: KSK Mafia Bidik “Student Founder & Investor” di Asia Tenggara

Pesepak bola profesional asal Jepang Keisuke Honda sedang menikmati peran barunya sebagai investor startup sejak 2016. Dalam wawancaranya dengan DailySocial.id, Honda mengumbar sejumlah insight dari dana kelolaan terbarunya KSK Mafia yang diluncurkan tahun ini.

Sebagai informasi, Honda memulai investasi perdananya dengan mendirikan dana kelolaan KSK Angel Fund di 2016. KSK Angel Fund ditargetkan untuk mendanai startup di bidang sosial. Kemudian di 2018, ia menggandeng aktor Hollywood Will Smith untuk meluncurkan Dreames Fund. Tercatat lewat dua dana kelolaan ini, Honda telah mendanai sebanyak 260 startup, di antaranya telah berstatus unicorn, melantai di bursa saham, dan M&A.

Tahun ini, ia membuat inisiatif baru untuk menjangkau investasi awal di kisaran $20.000-$50.000 pada student founder. KSK Mafia namanya, menghadirkan dua program utama, yakni Student Founders dan Student Investors. Menariknya, pada program Student Investors, pelajar dapat mengantongi 10% return dari investasinya di startup yang juga didirikan oleh pelajar.

KSK Mafia kini dijalankan oleh Honda selaku Founder, Sadamasa Yamanaka (Co-Founder & Managing Partner untuk Jepang), dan Kanta Nakamura (Managing Partner untuk Indonesia)

Ceritakan mengenai KSK Mafia?

Jawab: KSK Mafia memberikan pendanaan bagi mahasiswa untuk mendukung pengembangan startup oleh mahasiswa. Saya ingin membuat ekosistem ini di Jepang dan Asia Tenggara. Tidak banyak ekosistem dan organisasi seperti ini di sana. Ini mengapa saya yakin bahwa universitas terbaik [memiliki] student entreprenuer terbaik. Konsep yang saya buat di KSK Mafia sangat sederhana, serupa dengan apa yang Dorm Room Fund (DRF) telah lakukan selama sepuluh tahun terakhir.

Apa kriteria yang Anda cari pada founder dan investor di Asia Tenggara, terutama Indonesia?

J: Ada sejumlah alasan mengapa saya ingin mulai [berinvestasi] di Indonesia. Pertama, jumlah populasinya besar, banyak [populasi] anak muda. Mereka bekerja keras untuk jangka panjang.  PDB Indonesia terus bertumbuh.

Economically wise, Indonesia menjadi tujuan yang tepat dan salah satu negara dengan pertumbuhan tertinggi di dunia. Secara lokasi, posisinya strategis dari tempat saya tinggal. Saat ini, saya tinggal di Singapura dan dapat [dekat] mengunjungi ke sana tahun depan.

Mengenai kriteria, saya pikir [dapat mengawalinya] dengan memilih universitas dan mahasiswa terbaik di Indonesia. Saya ingin terhubung dengan para mahasiswa satu per satu. Saya bisa berdiskusi dengan mereka, dan mengetahui apa saja pain point yang ada di Indonesia atau sektor spesifik. Kami akan memilih dua atau tiga universitas dan mencari mahasiswa terbaik dari situ.

Dukungan apa saja yang diberikan KSK Mafia bagi Student Founders?

J: Sebagai dukungan awal, kami akan memberikan [investasi] di kisaran $25.000-$50.000 bagi mahasiswa yang ingin membangun startupnya. Kemudian, kami akan membawa angel investor dan memperkenalkannya ke jaringan [pemangku kepentingan] di Jepang dan Amerika Serikat yang telah kami bangun selama enam tahun terakhir melalui Dreamers Fund.

Para founder juga dapat berkonsultasi dengan kami. We are going to all categories or sectors. Mahasiswa punya karakter, latar belakang, hingga pengetahuan berbeda-beda. Kami ingin adjust berdasarkan hal-hal tersebut.

Ceritakan soal program Student Investor di KSK Mafia?

J: Untuk bergabung ke program Student Investor, mahasiswa bisa apply, lalu akan kami interview. [Kesepakatan ini] merupakan struktur unik pada [program] kami karena scouter akan mendapatkan 10% carry. Carry = return – investment amount; e.g. $50k invested and the return $500k. So, the 10% of carry = ($500k – $50k)  * 10%.

Di program ini, scouter dapat memperkenalkan founder yang berpotensi untuk diinvestasi.

Meski dalam 5-10 tahun, [scouter] tak menjadi entreprenuer, investor, atau mungkin hanya bekerja di suatu perusahaan, mereka bakal mendapat return dari startup yang mereka investasi. [Bisa jadi] startup ini IPO atau M&A.

Sebagian founder di unicorn dan centaur di Indonesia adalah lulusan luar negeri. Apakah mahasiswa dari universitas lokal dapat menjadi great founder?

J: Sebetulnya, ini merupakan hal natural ketika memilih [mahasiswa] dari universitas top. Sama halnya ketika mencari pemain sepak bola, misalnya dari Brasil. Kami pun tidak berekspektasi sosok seperti Steve Job atau Bill Gates [tidak menyelesaikan pendidikan kuliah]. Mau itu seseorang yang jenius maupun [berasal] dari universitas lokal, kita tidak dapat menghentikannya.

Bagi VC, kualitas founder itu penting. Bagaimana Anda memastikan founder tersebut punya kualitas yang Anda cari?

J: It’s a very tough question to answer. Ada beberapa key factor bagi siswa untuk bisa sukses, membangun unicorn atau perusahaan lain. Kami akan melakukan sesi virtual untuk berbicara tentang banyak hal dengan siswa pendaftar. Misalnya, bagaimana cara mereka menyelesaikan masalah, impian, hingga visi besar mereka. Dreaming big is one of the important factors to succeed in their carrier.

Di Jepang, sudah ada startup unicorn, tapi cuma sedikit. Ini situasi yang sulit, kami struggling mencari founder atau mahasiswa terbaik. Ini salah satu future problem di mana generasi muda diyakini dapat [melakukannya]. Namun, kami akan mengevaluasi semua hal secara bersamaan karena kami harus membantu dalam perjalanan panjang mereka.

Bagaimana Anda mendefinisikan startup hebat dari pengalaman Anda berinvestasi?

J: Dalam bisnis, Anda dapat melakukan kesalahan, mau itu founder, co-founder, atau karyawan. Cap table choose investor, Anda tetap bisa melakukan kesalahan. I always bet founders, even if they can make PMF (product-market fit), still can give up to different businesses. 

[Startups] have to be patient for making money from the customer. When I see founders who understand deeply of others, even if you don’t have any profit yet, they’re already [in] great company. Ini cara saya mendefinisikan startup bagus.

Randi Eka terlibat dalam wawancara ini

Startup Agritech B2B “Elevarm” Dikabarkan Bukukan Pendanaan Pra-Awal Dipimpin Insignia Ventures

Startup agritech B2B Elevarm dikabarkan membukukan pendanaan tahap pra-awal yang dipimpin Insignia Ventures. Berdasarkan data yang dimasukkan ke regulator, nominal yang diterima dalam putaran ini telah mencapai $1,39 juta (sekitar 21,6 miliar Rupiah).

Selain Insignia, terdapat 500 Southeast Asia (dulu bernama 500 Durians) serta jajaran angel investor, yakni Fajrin Rasyid (Telkom), Gibran Huzaifah (eFishery), dan Arip Tirta (Evermos), yang berpartisipasi dalam putaran tersebut.

DailySocial.id telah meminta konfirmasi dari founder Elevarm terkait informasi ini.

Dalam keterangan yang dihimpun, Elevarm adalah startup agritech yang berfokus di sisi hulu, memberikan solusi pasokan kepada pelanggan bisnis dengan menggabungkan dan mengangkat petani kecil dengan teknologi. Startup ini masih dalam “stealth mode” alias belum beroperasi, situsnya belum bisa diakses.

Elevarm didirikan pada Februari 2022 di Bandung, Jawa Barat oleh Bayu Syerli. Dalam rekam jejaknya, Bayu pernah bekerja di Mamikos sebagai Co-founder & COO dan di Bukalapak sebagai VP of Marketing.

Insignia sendiri, dalam wawancara bersama DailySocial.id sebelumnya, menyampaikan bahwa mereka memang mengincar untuk lebih agresif berinvestasi pada sektor potensial berikutnya, seperti web3, teknologi iklim, perawatan kesehatan, dan pertanian. Langkah tersebut diambil pasca membukukan dana kelolaan ketiga sebesar $516 juta yang telah diumumkan pada awal Agustus 2022.

Founding Managing Partner Yinglan Tan mengatakan, dampak yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan terbesar di luar Asia Tenggara dalam dekade terakhir akan menjadi permulaan baru dibandingkan dengan dampak yang akan dibuat ooleh pembuat pasar pada dekade berikutnya.

Pendanaan startup agritech mulai dominasi

Menurut catatan DailySocial.id, sepanjang kuartal III 2022 ini, sektor fintech memimpin di urutan pertama berdasarkan jumlah dan nilai transaksi. Sektor berikutnya yang menarik adalah logistik dan agritech. Minat investor terhadap kedua sektor tersebut meningkat dibandingkan periode sebelumnya.

Pada kuartal tersebut, terjadi penurunan dari jumlah transaksi dan nominal yang dibukukan dibandingkan periode sebelumnya. Pada kuartal III 2022, terdapat 62 transaksi dengan nilai yang diumumkan sebesar $983 juta. Angka tersebut sebenarnya tidak jauh berbeda dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya, yakni 68 transaksi senilai $974 juta.

Sementara itu, pada kuartal II 2022, terdapat 71 transaksi pendanaan bernilai lebih dari $1,4 miliar. Adapun pada kuartal I 2022, terdapat 50 putaran pendanaan bernilai lebih dari $1,22 miliar. Tahapan pendanaan yang dikucurkan pada kuartal III 2022 ini didominasi oleh pendanaan tahap awal (pre-seed sampai seri A).

Kopital Network Hadir sebagai Wadah Bagi Angel Investor untuk Founder Potensial

Berawal dari visi dan misi yang selaras untuk membantu para pendiri startup tahap awal, Kopital Network resmi diluncurkan. Kepada DailySocial.id perwakilan dari Kopital Network yang juga terlibat di Kenangan Kapital Fandy Cendrajaya mengungkapkan, ini merupakan jaringan angel investor yang mempertemukan investor individu dengan founder potensial.

Saat ini anggota Kopital Network terdiri dari sejumlah founder startup ternama yang juga aktif menjadi angel di sejumlah putaran pendanaan startup. Mereka adalah James Prananto (Co-founder Kopi Kenangan), Agung Nugroho (ex. Co-Founder Kudo, ex. eksekutif Grab), Hendra Kwik (Group CEO FAZZ Financial Group), Rohit Gulati (Managing director & Partner BCG Singapore), Jakob Rost (Co-founder & CEO AyoConnect).

Dengan pengalaman dan jaringan strategis yang dimiliki oleh masing-masing anggota angel investor, memberikan kesempatan lebih bagi pendiri startup Indonesia yang saat ini masih dalam tahap awal untuk mendapatkan perluasan jaringan, bimbingan, dan investasi tahap lanjutan.

Fokus kepada pendiri startup

Meskipun sudah banyak venture capital yang memberikan pendanaan kepada startup saat ini, namun dinilai belum banyak wadah yang solid untuk menampung investor individu. Kebanyakan dari mereka memberikan investasi secara personal dengan akses terbatas.

Melihat peluang tersebut, Kopital Network ingin menjadi wadah bagi pendiri startup tahap awal guna mendapatkan dana segar sekaligus jaringan strategis dari masing-masing angel investor. Faktanya, menurut data Startup Report 2021 ada sekitar 51 transaksi pendanaan sepanjang tahun lalu yang melibatkan lebih dari 100 investor individual — sebagian besar adalah founder startup tahap berkembang.

Selain dana segar, Kopital Network juga menawarkan mentorship dari para angel investor yang terlibat dengan berbagai topik. Mulai dari kiat mengembangkan bisnis hingga bagaimana cara yang tepat untuk bisa menuju ke profitabilitas.  Pendiri startup juga memiliki kesempatan untuk mendapatkan akses ke ekosistem startup yang dimiliki para angel, berpotensi membantu pengembangan produk, kemitraan komersial, penggalangan dana di masa depan, manajemen tim, dan personal growth.

Fandy sendiri akan bertindak sebagai gatekeeper untuk Kopital Network. Nantinya bagi pendiri startup yang memiliki ide bisnis dan unit ekonomi yang relevan, bisa menawarkan kepada angel investor di jaringan tersebut.

“Fokus kita lebih kepada founder oriented dan tentunya startup yang masih dalam tahap awal. Saya percaya early stage investment bukan hanya kepada perusahaan saja tapi juga founder dan tim yang dimiliki.”

Memilih untuk sektor agnostik, Kopital Network tidak memiliki kategori khusus untuk startup yang ingin didanai. Secara ticket size, pendanaan yang mereka tawarkan secara kelompok adalah mulai dari $100 ribu – $1 juta. Semua tergantung dari skala perusahaan atau startup yang akan diinvestasikan. Anggota dari Kopital Network akan memberikan investasi secara individual.

Tahun depan Kopital Network memiliki target untuk terus memberikan investasi sekaligus memberikan impact kepada ekosistem startup di Indonesia. Mereka juga ingin menghubungkan startup yang relevan kepada jaringan angel investor yang telah bergabung dalam Kopital Network.

Sebelumnya Kopital Network bersama dengan Kenangan Kapital dan Trihill Capital juga telah terlibat dalam pendanaan awal untuk startup agritech Eratani. Sejumlah founder startup yang juga mulai menjadi angel investor juga ikut menyuntik investasi ke Eratani. Di antaranya adalah Co-founder & CEO Koinworks Benedicto Haryono, Co-founder & CEO Sociolla John Marco Rasjid, Founder & CEO Gaji Gesa Vidit Agrawal, dan beberapa angel investor lainnya.