Realme 7 Versi 5G Hadir dengan Dimensity 800U dan Layar 120Hz

Realme 7 series pertama kali diumumkan pada bulan September lalu. Meliputi Realme 7 original dengan chipset Mediatek Helio G95, Realme 7i dengan Qualcomm Snapdragon 662, dan Realme 7 Pro dengan Snapdragon 720G, ketiganya masih mengandalkan konektivitas 4G LTE.

Kini Realme telah mengumumkan Realme 7 versi 5G yang tetap dibanderol terjangkau dengan MediaTek Dimensity 800U. SoC yang dibuat pada fabrikasi 7nm ini membawa modem 5G terintegrasi dan mendukung fitur dual SIM 5G.

MediaTek Dimensity 800U

Soal performa, chipset Dimensity 800U mengemas CPU octa-core yang terdiri dari dual-core Cortex-A76 dengan clock 2.4GHz dan hexa-core Cortex-A55 2.0GHz, serta GPU Mali-G57. Ditopang besaran RAM 6/8GB dan penyimpanan internal 128GB.

Selain chipset, perbedaan utama lain yang diusung Realme 7 5G ialah penggunaan Ultra Smooth Display dengan refresh rate tinggi mencapai 120Hz. Versi 4G hanya memiliki refresh rate 90Hz, namun keduanya sama-sama punya bentang layar IPS 6,5 inci dengan resolusi 1080×2400 piksel dalam rasio 20:9.

Realme 7 5G

Meski begitu, konfigurasi quad camera Realme 7 5G mengalami penyesuaian, kamera utamanya bukan 64MP melainkan 48MP. Tiga sisanya sama, ada 8MP dengan lensa ultawide, 2MP dengan lensa macro, dan 2MP dengan lensa monokrom.

Smartphone Android 10 dengan sentuhan Realme UI ini memiliki baterai berkapasitas 5.000 mAh dan mendukung teknologi 30W fast wired charging. Untuk harganya, Realme 7 5G akan dijual mulai £279 atau sekitar Rp5,2 jutaan untuk varian memori 6/128GB.

Sumber: GSMArena

OPPO Luncurkan OPPO A11k, Smartphone Entry-Level Seharga Rp1,8 Juta

Memasuki pertengahan bulan November, OPPO kembali memperkenalkan smartphone baru dari lini seri A, yaitu OPPO A11k. Perangkat untuk kelas entry-level ini menawarkan keseimbangan antara spesifikasi, fitur, dan harga.

“OPPO berupaya untuk menghadirkan teknologi ke berbagai tingkatan pengguna. Dengan peluncuran perangkat OPPO A11k, kami bertujuan untuk menyediakan paket lengkap perangkat smartphone dengan teknologi, konfigurasi perangkat keras, serta fitur yang dapat menjangkau pengguna tingkat awal perangkat smartphone Android lebih luas lagi dan mewujudkan kehidupan digital yang cerdas,” ucap Aryo Meidianto selaku PR Manager OPPO Indonesia dalam siaran persnya.

Yang dipercaya menjadi otaknya adalah chipset MediaTek Helio P35 dengan prosesor quad-core, didampingi oleh RAM 2 GB dan penyimpanan internal 32 GB (dapat diekspansi menggunakan kartu microSD dengan kapasitas maksimum 256 GB). OPPO tidak lupa membekalinya dengan baterai berukuran besar: 4.230 mAh, yang diyakini bisa bertahan sampai 17 jam pemakaian streaming video.

A11k mengemas layar 6,22 inci dengan resolusi 1520 x 720 pixel, serta waterdrop notch yang menjadi rumah untuk kamera selfie 5 megapixel. Filter cahaya biru tak lupa OPPO hadirkan sehingga dapat mengurangi ketegangan mata pengguna ketika menonton video atau bermain game dalam waktu yang cukup lama. Sebagai proteksi ekstra, ada kaca Gorilla Glass 3 yang melapisi layarnya.

Beralih ke bagian punggungnya, motif unik yang terinspirasi potongan berlian langsung mencuri perhatian, demikian pula sensor sidik jari yang tertanam di atas logo OPPO. Kamera belakangnya sendiri ada dua: kamera utama 13 megapixel dan kamera portrait 2 megapixel, dan OPPO lagi-lagi melengkapinya dengan sejumlah fitur berbasis AI.

Seperti halnya perangkat OPPO lain, A11k turut hadir membawa aplikasi Soloop untuk memudahkan proses penyuntingan video. Juga cukup menarik adalah kehadiran fitur Dirac Smart Sound Effects, yang secara otomatis dapat mengoptimalkan efek suara sesuai dengan skenario penggunaan (gaming, menonton video, atau mendengarkan musik).

Semua itu dikemas dalam bodi yang ringan dengan bobot hanya 165 gram. Kendati demikian, OPPO memastikan bahwa A11k telah melalui berbagai standar pengujian produk, mulai dari 100.000 kali tes tombol volume, 200.000 kali tes tombol power, sampai 28.000 kali tes jatuh dari jarak 10 cm.

OPPO A11k saat ini telah dipasarkan dengan harga resmi Rp1.799.000. Konsumen bisa membelinya secara online, termasuk halnya OPPO Official Store yang terdapat pada sejumlah situs e-commerce kenamaan di Indonesia. Pilihan warna yang tersedia ada dua, yakni biru atau hitam.

Tips Memotret Menggunakan Lensa Manual

Sistem autofocus di kamera mirrorless generasi terbaru bisa dibilang sangat canggih, tak hanya sekedar cepat tetapi juga akurat dan konsisten dapat diandalkan bahkan untuk keperluan video. Tak diragukan lagi, fitur ini sangat membantu pekerjaan memotret selesai dengan lebih cepat.

Saking praktisnya, di satu titik terus menerus mengandalkan autofocus membuat saya jadi tak sabaran saat memotret. Akhirnya saya memutuskan untuk memisahkan pekerjaan dan membuat personal project, di mana saya bisa mengeksplorasi fotografi sekaligus menikmatinya, salah satunya menggunakan lensa manual dan pakai jendela bidik.

7Artisans 35mm F1.2 menjadi pilihan saya, karena ukurannya ringkas dan harganya juga terjangkau, bersanding dengan Sony A6400. Memotret dengan santai tanpa terburu, atur komposisi dan fokus, lalu tunggu momen dan jepret. Lantas apa saja yang perlu dipersiapkan? Berikut beberapa tips memotret menggunakan lensa manual.

1. Focus Peaking

Mengandalkan layar atau jendela bidik saja, kadang tidak cukup. Untuk membantu kita meraih fokus dengan tepat, kita perlu mengaktifkan fitur focus peaking di pengaturan kamera. Jadi, kita bisa melihat bagian mana yang tajam.

Kebanyakan kamera yang dirilis lima tahun terakhir harusnya sudah dilengkapi fitur ini. Di Sony A6400, level focus peaking-nya bisa dipilih antara tinggi, sedang, dan rendah. Serta ada empat warna, yaitu red, yellow, blue, dan white.

2. Focus Magnifier

Focus peaking memang sangat membantu untuk melihat area mana yang fokus, namun kadang kurang akurat apalagi bila menggunakan aperture besar. Focus magnifier ialah fitur untuk memastikan objek utama yang kita bidik benar-benar tajam.

Fitur yang satu ini bakal sering kita gunakan bila menggunakan lensa manual, oleh karena itu sematkan sebagai shortcut. Di Sony A6400, saya mengaturnya di tombol C1 karena lokasinya dekat dengan tombol shutter dan mudah dijangkau.

Biasanya saya akan merangkai komposisi dulu, setelah itu saya menekan tombol C1 untuk menggunakan focus magnifier dan arahkan ke objek utama. Kemudian tekan tombol di tengah navigasi untuk memperbesar 5.9x, putar cincin fokus dan lepaskan tembakan.

3. Ambil Jangan Sekali

Saat menjalankan project ini, fokus saya bukanlah untuk mendapatkan hasil yang sempurna. Namun lebih ke bagaimana menikmati prosesnya, kamera pun sudah saya atur sedemikian rupa agar bisa fokus mengabadikan momen.

Menurut saya ada dua tantangan utama saat menggunakan lensa manual. Pertama saat menggunakan aperture besar, misalnya F1.2 yang mana depth of field-nya sangat dangkal. Lalu yang kedua, memotret dengan elemen subjek bergerak.

Untuk mengatasinya, jangan melepaskan tembakan hanya sekali, melainkan dua sampai tiga kali bila menggunakan single shooting. Bila perlu gunakan continuous shooting yang rendah, karena tak perlu banyak-banyak nanti bakal repot memilih hasilnya.

Berikut beberapa foto yang diambil menggunakan lensa 7Artisans 35mm F1.2:

Verdict

Memotret dengan lensa manual fokus membuat saya sadar, bahwa betapa premiumnya fitur autofocus. Saat bekerja, jelas dengan senang hati saya menggunakan fitur autofocus karena cepat dan sangat praktis.

Di sisi lain, memotret membantu saya lebih fokus melihat keadaan sekiling, sensasi ini sangat saya nikmati saat hunting. Dengan menggunakan lensa manual, bersusah payah mendapatkan fokus dan mengotak-atik pengaturan sendiri, saya berharap bisa menciptakan karya foto yang lebih berkesan.

Style Crush Hadir untuk Merevolusi Cara Belanja Busana

Bayangkan akan semudah apa cara berbelanja pakaian jika ada mesin yang bisa merekomendasikan sesuatu yang dipakai tokoh-tokoh idola. Hal itu bukan lagi sekadar angan-angan karena munculnya Style Crush di Indonesia.

Style Crush adalah platform teknologi fesyen yang mengandalkan kecerdasan buatan (AI). Merupakan produk milik Odd Concepts, sebuah perusahaan AI asal Korea Selatan. Platform ini memungkinkan penggunanya melakukan sejumlah hal yang memudahkan mereka menemukan pakaian favorit dalam waktu singkat.

Kemampuan paling menonjol dari Style Crush ada dalam mencari tempat-tempat yang menjual busana apa pun. Cukup menempelkan tautan gambar ke laman depan, Style Crush bisa menemukan sederet rekomendasi pakaian yang benar-benar mirip atau yang sekadar menyerupai saja. Hal itu bisa terjadi berkat teknologi AI mereka bernama PXL yang bisa mengidentifikasi segala detail dari sebuah pakaian. Selain lewat tautan, pengguna juga bisa meminta mesin mengenali suatu pakaian dengan mengunggah foto.

“Kami ini fashion AI discovery platform. Kami membantu pengguna membuat album dalam kategori atau sejenis,” ujar Country Director Odd Concepts Melina Tio.

Seperti yang diutarakan Melina, platform ini memang memungkinkan penggunanya membuat album yang berisi preferensi busana mereka. Fesyen di sini pun tidak hanya baju. Mesin bisa mengenali segala benda fesyen yang bisa melekat di tubuh manusia mulai dari baju, celana, topi, sepatu, ikat pinggang, semua bisa dicari.

Melina mengklaim akurasi pencarian di mesin mereka mencapai 99%. Namun hasil pencarian juga bergantung dengan ketersediaan busana yang dicari di e-commerce terkait. Sistem kerja Style Crush terhubung dengan banyak e-commerce sebagai hasil akhir pencarian. Bisa dikatakan Style Crush menyerupai asisten belanja online yang efektif dalam mencari busana pilihan.

Erat terhubung dengan e-commerce

Cara kerja Style Crush ini terhubung erat dengan e-commerce. Itu sebabnya menjalin banyak e-commerce untuk memperkaya hasil pencarian gambar mereka. Melina mengatakan, saat ini setidaknya sudah menggandeng belasan e-commerce dan perusahaan teknologi di bidang fesyen. Blibli, Tokopedia, Bukalapak, dan Lazada. Jumlah itu akan bertambah lebih banyak seiring waktu.

Chief Strategy Officer Odd Concepts Brian Sungwoo Bae menjelaskan, kehadiran Style Crush di Indonesia sesuai dengan kebutuhan e-commerce saat ini. Brian mengakui selama pandemi ini pengeluaran orang-orang untuk belanja pakaian memang berkurang. Namun karena faktor pandemi pula orang-orang mengeluarkan upaya lebih dalam mencari pakaian yang benar-benar diinginkan.

“Mereka jadi lebih pintar dalam belanja, lebih pemilih. Itu artinya mereka lebih tahu gaya apa dan desain yang ingin mereka beli. Serta memilih harga yang cocok. Ini waktu yang tepat untuk e-commerce fesyen dan peritel untuk menemukan apa yang mereka butuhkan dan mengadopsi AI,” jelas Brian.

Fokus pada usia muda

Odd Concepts menargetkan Style Crush dipakai oleh kalangan Generasi Z dan Milenial. Brian mengatakan pihaknya mengusahakan sekitar 50 juta orang dari kedua kelompok usia itu bisa memanfaatkan produk mereka.

Selain dengan e-commerce, Odd Concepts mengandalkan kemitraan yang mereka galang dengan media. Media menjadi pilihan karena mereka juga memiliki produk Style Crush Ad. Produk ini semacam rekomendasi iklan baris yang biasa muncul di wajah artikel online. Uniknya Style Crush Ad adalah rekomendasi pakaian yang mereka tampilkan di iklan baris itu sama persis dengan gambar yang ada di artikel. Jadi apabila foto di dalam artikel menampilkan seseorang berbusana pakaian wanita, maka mesin Style Crush Ad akan menampikan rekomendasi pakaian serupa.

Style Crush sendiri baru saja meluncur resmi mulai kemarin (20/11). Odd Concepts berfokus untuk menggandeng lebih banyak e-commerce dan media dalam waktu dekat sehingga bisa menjangkau lebih banyak pengguna.

“Kami ingin bersiap. Lagi-lagi, e-commerce di Indonesia sedang bersiap untuk 2021,” pungkas Brian.

Masuki Tahun Pertama, Blibli Mitra Fokus Perkuat Ekosistem Omnichannel

Blibli berambisi perbanyak pemilik toko kelontong go digital dengan memanfaatkan aplikasi Blibli Mitra. Ditargetkan mitra dapat bertambah hingga dua kali lipat dari posisi saat ini 16 ribu toko yang tersebar di seluruh Indonesia.

Sejak dirilis pada tepat pada tahun lalu, sebenarnya konsep Blibli Mitra tidak jauh berbeda dengan layanan sejenis besutan kompetitor, seperti Mitra Bukalapak, Mitra Tokopedia, atau Mitra Shopee. Blibli Mitra membuka akses produk digital, seperti pulsa, paket data, voucher game, token listrik, BPJS, dan tiket kereta yang dapat dijual mitra kepada pelanggannya.

Di samping itu, ada fitur grosir yang dapat digunakan mitra untuk mengisi kembali stok dagangan dari brand principal rekanan Blibli, salah satunya Unilever. Dengan harga yang bersaing, memungkinkan mitra dapat mendapatkan keuntungan lebih.

VP O2O Blibli David Michum menjelaskan, Blibli Mitra adalah bagian dari omnichannel Blibli, sehingga ia sudah terintegrasi dengan ekosistem e-commerce yang sudah dibentuk perusahaan, baik itu sistem pembayaran, pengadaan & logistik, hingga platform online. Kekuatan inilah yang membedakan Blibli Mitra dengan pemain sejenisnya.

Dalam pengiriman produk grosir yang dibeli mitra, Blibli Mitra memanfaatkan gudang dan armada logistik yang dimiliki perusahaan, yakni Fulfillment by Blibli (FBB) yang didukung oleh 20 gudang dan 32 hub di 15 kota. Alhasil, mitra yang berbelanja dapat menikmati fasilitas gratis ongkos kirim.

Bahkan, ia sedang mempersiapkan aplikasi B2C Blibli yang biasa dipakai konsumen akhir dapat terhubung dengan produk-produk yang dijual di dalamnya, termasuk produk UMKM, ke aplikasi Blibli Mitra agar dapat dijual kepada pelanggannya. “Karena ini [Blibli Mitra] adalah bagian dari omnichannel,” terangnya dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (19/11).

Aplikasi Blibli Mitra didesain sangat ringan, hanya memakan kapasitas 1,6MB. Sehingga di manapun lokasi mitra meski jaringan internet buruk sekalipun, mereka tetap dapat bertransaksi.

Ketertarikan Blibli masuk ke segmen ini karena menurut data Kemenkop dan UKM menyatakan bahwa UMKM telah menyumbang lebih dari 60% PDB Nasional. Pemerintah pun menargetkan modernisasi pada 15 ribu warung tradisional go digital. Terlebih itu, pandemi semakin mendorong bisnis toko kelontong karena pelanggan membatasi kunjungan ke pusat perbelanjaan dan memilih untuk belanja kebutuhan sehari-hari di toko dekat rumah mereka.

David melanjutkan, tren tersebut juga tercermin dari kinerja Blibli Mitra, pertumbuhan pemesanan dari mitra naik hingga empat kali lipat jika dibandingkan sebelum pandemi. Produk digital yang paling banyak dibeli adalah pulsa dan token listrik. Sedangkan produk grosir adalah kopi bubuk, mie instan, dan susu siap minum.

Dalam satu tahun belakangan, Blibli Mitra telah memiliki 16 ribu mitra yang bergabung. Seluruh mitra ini bila diakumulasi melayani 1 juta konsumen yang tersebar di 333 kota di Indonesia. Ia menargetkan sampai akhir tahun ini mitra Blibli Mitra dapat naik hingga dua kali lipat dari jumlah saat ini.

Agar target terealisasi, Blibli memiliki tim lapangan yang bertugas untuk akuisisi mitra baru dan secara rutin melakukan pendampingan agar kemampuan digital mitra meningkat. Aplikasinya juga dilengkapi dengan fitur pengaturan bisnis, antara lain cash flow management, pemantau keuangan, loyalty gamification dan promo dari brand.

“Ke depannya, kami ingin meningkatkan inklusi finansial pengusaha mikro dengan menjalin kemitraan bersama lembaga keuangan, selain mengembangkan opsi pembayaran, termasuk COD,” pungkasnya.

Application Information Will Show Up Here

3 Kemampuan Teknologi Paling Dicari di Tahun 2021

Adaptasi teknologi dalam bisnis di berbagai industri membawa dampak yang luar biasa, terutama bagi dunia kerja. Banyak pekerjaan yang sebelumnya perlu dilakukan secara manual, kini dapat diautomasi dengan teknologi. Hal ini mengakibatkan hilangnya berbagai jenis pekerjaan, terutama yang sifatnya konvensional. Namun, adopsi teknologi sesungguhnya bukan ancaman, namun justru kesempatan. Sebab, di balik hilangnya pekerjaan manual, muncul pula berbagai pekerjaan baru di bidang teknologi digital yang justru semakin dicari oleh perusahaan.

Percepatan adaptasi teknologi dan automasi hanya akan menjadi ancaman bagi para individu yang tidak siap. Padahal, era teknologi pasti datang, entah kita suka atau tidak. Langkah yang paling tepat untuk menghadapi persaingan di era teknologi adalah membekali diri dengan berbagai kemampuan yang juga berhubungan dengan teknologi. Dengan kemampuan yang tepat dan dibutuhkan oleh banyak perusahaan, tentu kita dapat tetap bertahan dan memiliki kesempatan besar untuk bekerja.

Lalu, kemampuan teknologi seperti apa yang paling dicari di masa depan? Berikut beberapa di antaranya.

Cloud Computing

Transformasi digital menjadi jargon yang semakin sering digunakan oleh para pelaku bisnis di berbagai industri. Apalagi dengan terjadinya pandemi Covid-19 yang berlangsung secara global, percepatan transformasi digital untuk bisnis konvensional bukan hanya sekedar jargon, melainkan kebutuhan untuk dapat beradaptasi dengan situasi yang tidak memungkinkan jika hanya mengandalkan cara-cara lama untuk menjalankan operasional bisnis.

Salah satu bagian dari langkah transformasi digital adalah penggunaan cloud computing atau komputasi awan. Cloud computing menawarkan banyak keuntungan, terutama dari sisi efisiensi, efektivitas, dan fleksibilitas. Mulai dari biaya yang lebih terjangkau, enkripsi dan keamanan yang dapat diandalkan, kapasitas server yang tak terbatas, hingga integrasi dengan berbagai layanan cloud lainnya.

Memiliki kemampuan di bidang cloud computing akan membuka banyak kesempatan. Apalagi jika kamu juga memiliki sertifikasi seperti AWS Certification yang mampu memberikan nilai tambah bagi perkembangan karir kamu. Coba pelajari berbagai kursus online mengenai cloud computing dan persiapan ujian sertifikasi AWS berikut.

Cyber Security

Cyber security atau keamanan siber merupakan salah satu kemampuan teknologi yang banyak dicari, terutama di Indonesia. Menurut laporan 2020 State of Malware Report yang diterbitkan oleh Malwarebyte Labs, Indonesia merupakan lokasi dengan ancaman kasus kejahatan dunia maya tertinggi di wilayah Asia Pasifik.

Keamanan data perusahaan, terutama data pelanggan merupakan hal yang sangat penting. Kebocoran dan kehilangan data tidak hanya merugikan perusahaan dari segi operasional saja, tetapi juga dapat mempengaruhi reputasi dan kepercayaan pelanggan, sehingga banyak perusahaan menginvestasikan dana yang cukup besar untuk hal keamanan siber, baik dari segi infrastruktur maupun tenaga kerja.

Bagi kamu yang ingin mulai membekali diri dengan ilmu dan kemampuan di bidang cyber security, silakan mulai mencoba mengikuti kursus-kursus online berikut.

Data Science

Data merupakan hal yang begitu bernilai dalam menyusun langkah strategis sebuah bisnis. Bahkan saking berharganya, data dianggap sebagai “new currency” atau mata uang baru. Namun data yang berguna dan berharga bukanlah data mentah, melainkan data yang telah diolah dan menghasilkan pengetahuan dan wawasan yang bernilai dan dapat diaplikasikan untuk menyusun strategi bisnis.

Peran seorang data scientist adalah melakukan proses pengolahan data, dengan mengubah sejumlah besar data yang acak dan tidak terstruktur, sehingga menjadi informasi lengkap dan sistematis, serta dibutuhkan untuk kebutuhan analisis yang spesifik. Proses ini memerlukan keahlian dan dasar ilmu khusus, terutama di bidang matematika, statistik, dan pemrograman.

Mempelajari data science dapat menjadi bekal kamu untuk menghadapi persaingan dunia kerja di masa yang akan datang. Bagi kamu yang ingin mempelajarinya mulai saat ini, silakan mencoba berbagai kursus online berikut.

Tantangan dunia profesional di masa depan memang semakin menantang. Namun kita dapat memenangkan persaingan dengan meningkatkan kemampuan dan mempelajari berbagai hal baru. Namun di tengah kondisi pandemi seperti saat ini, kegiatan dan aktivitas di luar rumah sangat dibatasi. Maka, mengikuti kursus secara online merupakan langkah yang tepat untuk dilakukan untuk meningkatkan kemampuan kamu. Salah satunya lewat Udemy.

Udemy merupakan marketplace global untuk belajar dan mengajar online dengan pengguna lebih dari 35 juta orang yang telah mengikuti lebih dari 130.000 kursus dalam 65 bahasa lebih. Udemy hadir di Indonesia sejak 2019 dengan pelokalan fitur dan navigasi platform, penggunaan mata uang Rupiah, serta penambahan metode pembayaran.

Saat ini juga sudah ada lebih dari 500 kursus dalam bahasa Indonesia yang disampaikan oleh instruktur lokal. Kamu dapat mempelajari berbagai keterampilan, mulai dari programming, bisnis, marketing, personal development, sampai dengan hobi, yang dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja.

Udemy menawarkan promo khusus Cyber Week yang akan dilaksanakan pada 1 – 4 Desember 2020. Lewat penawaran khusus ini, kamu bisa mengikuti berbagai kursus dengan harga hanya Rp 149.000,- saja. Jangan lewatkan kesempatan emas untuk meningkatkan kemampuan kamu dengan harga lebih terjangkau. Daftarkan diri kamu segera di www.udemy.com

Disclosure: Artikel ini adalah konten bersponsor yang didukung oleh Udemy

Daftar 10 Tayangan Esports Terpopuler Bulan Oktober 2020

Situasi pandemi menciptakan tantangan tersendiri bagi ekosistem esports selama tahun 2020. Namun demikian ekosistem esports terbilang tetap tumbuh dengan cukup cepat hingga bulan November ini. Berhubung kita sudah berada di pertengahan bulan November, mari kita sedikit melihat ke belakang untuk menakar perkembangan industri esports sampai saat ini. Kali ini, tim redaksi Hybrid mengutip daftar turnamen esports terpopuler bulan Oktober 2020 dari Esports Charts sebagai referensi. Apa saja yang ada di dalamnya? Berikut daftarnya.

 

10. FIFA 21 Challenge

FIFA 21 rilis pada tanggal 6 Oktober 2020 lalu. Untuk menyambut perilisan tersebut, EA Sports mengadakan sebuah turnamen bertajuk FIFA 21 Challenge. Turnamen yang diadakan pada tanggal 29 Oktober 2020 ini mempertemukan para atlit sepak bola dengan pemain profesional FIFA 21 di dalam satu panggung kompetisi. Kompetisi ini menampilkan defender andal Liverpool yaitu Trent Alexander-Arnold dan juga sosok pemain esports FIFA 21 seperti Gravesen.

Dengan memanfaatkan pesona bintang sepak bola dan bintang esports, FIFA 21 Challenge pun berhasil bertengger di posisi ke-9 dari 10 turnamen esports terpopuler di bulan Oktober 2020. FIFA 21 Challenge mencatatkan 328.008 peak viewers dengan average viewers sejumlah 260.302. FIFA 21 Challenge mencatatkan total konsumsi konten selama 1.019.513 total watch hours dari 4 jam durasi penayangan konten.

Dari catatan watch hours kita bisa melihat bagaimana para penggemar sepak bola sepertinya benar-benar menyimak acara ini. Pertandingan FIFA 21 Challenge memang berjalan dengan sangat sengit. Contohnya seperti skor seri 3 sama yang dihasilkan dalam pertandingan puncak saat Tekkz bertemu dengan Gravesen. Setelah pertarungan yang sengit tersebut, Tekkz dan Trent Alexader-Arnold pada akhirnya keluar sebagai juara dengan skor tim 8-4.

 

9. Liga Brasileira de Free Fire 2020 Series A

Lagi-lagi turnamen Free Fire kembali masuk ke dalam daftar. Kali ini di peringkat ke-8 Liga Brasileira de Free Fire LBFF yang merupakan liga kasta utama Free Fire di Brazil. Seperti kebanyakan liga esports, LBFF memiliki babak Regular Season dan Playoff atau Finals. Babak Regular Season diadakan mulai dari 22 Agustus sampai 18 Oktober 2020, sementara babak Finals diadakan pada 31 Oktober sampai 1 November 2020. 18 tim Free Fire terbaik di Brazil bertarung untuk merebut total hadiah sebesar 100.000 real Brazil (sekitar Rp265 juta).

Turnamen ini berhasil mencatatkan 372.891 peak viewers dengan average viewers sebanyak 194.579 orang. Dari 60 jam total durasi penayangan, LBFF berhasil mencatatkan 11.593.612 total watch hours. Negara Amerika Latin terutama Brazil, memang terkenal sebagai negara dengan penonton esports yang sangat antusias. Bukti atas pernyataan tersebut mungkin bisa dilihat dari contoh kasus LOUD Esports asal Brazil yang berhasil menjadi organisasi esports pertama dengan 1 miliar views di YouTube. Kasus lain mungkin bisa kita lihat juga dari keputusan BOOM Esports memilih negara Brazil sebagai usaha ekspansi bisnis dan menembus dunia kompetitif CS:GO internasional.

Pertandingan hari terakhir adalah pertandingan dengan jumlah penonton terbanyak dari keseluruhan pertandingan karena persaingan ketat yang harus dihadapi SS Esports untuk bisa menjadi juara.

 

8. PUBG Mobile Pro League SEA – Fall Split 2020

Setelah serbuan turnamen-turnamen Free Fire barulah kita menemukan turnamen esports PUBG Mobile di peringkat ke-7 dari daftar. Turnamen PUBG Mobile yang masuk ke dalam daftar ini adalah PMPL SEA – Fall 2020. Kompetisi yang jadi momen bagi Bigetron RA untuk melengkapi pialanya ini berjalan mulai dari 23 hingga 25 Oktober 2020. PMPL SEA – Fall 2020 mempertandingkan tim terbaik dari 5 negara di Asia Tenggara (Thailand, Vietnam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) dengan US$150.000 (sekitar Rp2,1 miliar) sebagai total hadiah untuk diperebutkan.

Sampai saat ini, Asia Tenggara terbilang masih merupakan salah satu pasar terbesar bagi game dan tayangan esports PUBG Mobile. PMPL SEA – Fall 2020 berhasil mencatatkan 490.874 peak viewers dengan average viewers sebanyak 179.933 orang. Dari 18 jam total durasi tayangan konten, PMPL SEA – Fall 2020 berhasil mengumpulkan 3.223.799 total watch hours. Jumlah total watch hours PMPL SEA memang terbilang kalah cukup jauh jika dibandingkan dengan LBFF. Namun hal tersebut cukup wajar mengingat Esports Charts menghitung total watch hours LBFF sejak dari babak liga.

PMPL SEA – Fall 2020 sendiri menampilkan antar peserta yang begitu ketat. Apalagi ditambah dengan dinamika performa tim primadona Indonesia yaitu Bigetron RA pada hari pertama dan kedua turnamen. Alhasil, pertandingan hari ke-3 pada ronde ke-15 pun menjadi tayangan turnamen yang paling banyak menyedot perhatian penonton berkat sajian pertandingan kompetitif yang ditambah dengan kemenangan dramatis dari Bigetron RA.

 

7. BLAST Premier Series 2020 Fall – Group Stage

Setelah jajaran tayangan esports mobile games, esports pc games baru masuk ke dalam daftar di peringkat ke-6. Tayangan esports pc games yang masuk ke dalam daftar ini adalah BLAST Premier 2020 Fall Series – Group Stage yang merupakan tayangan esports Counter-Strike: Global Offensive. Kebanyakan turnamen esports diubah menjadi format online selama masa pandemi, tak terkecuali BLAST Premier Series 2020 Fall. Turnamen tersebut dibagi menjadi dua divisi kompetisi online yaitu divisi Amerika dan Eropa. Peratndingan yang masuk dalam daftar ini adalah pertandingan divisi Eropa yang diselenggarakan mulai dari 26 Oktober hingga 4 November 2020 dengan US$150.000 (sekitar Rp2,1 miliar) sebagai total hadiah.

BLAST Premier Series sedikit banyak membuktikan masih tingginya minat para gamers menonton tayangan esports CS:GO, terutama untuk negara-negara kawasan barat (Amerika dan Eropa).  BLAST Premier Series mencatatkan 512.971 peak viewers dengan average viewers sebanyak 190.662 orang. Dari 70 jam total durasi tayangan, BLAST Premier Series berhasil mencatatkan total konsumsi konten mencapai 13.346.309 total watch hours.

Salah satu pertandingan yang paling diminati adalah pertarungan antara Astralis melawan MiBR. Pertandingan tersebut bisa dibilang sebagai salah satu pertandingan tersengit sepanjang turnamen ini. Astralis sampai harus menjalani overtime untung memenangkan game pertama. MiBR membalas di game kedua, itu pun dengan skor 16-13. Baru pada akhirnya Astralis menang dengan meyakinkan di game ketiga dengan skor 16-5 di map Inferno. Karena pertandingan yang sengit, tidak heran kalau Astralis vs MiBR jadi tayangan yang berhasil mencetak peak viewers di dalam turnamen ini.

 

6. Liga NFA Season 4

Lagi-lagi tayangan Free Fire yang masuk ke dalam daftar. Kini giliran Liga NFA Season 4 yang masuk ke dalam peringkat ke-6 dari daftar 10 tayangan esports terpopuler bulan Oktober 2020. Satu fakta menariknya adalah Liga NFA yang ternyata bukanlah turnamen resmi pihak pertama seperti LBFF. Turnamen diselenggarakan sejak Juli dengan gelaran puncak pada tanggal 4 Oktober 2020. Turnamen memperebutkan 40.000 real Brazil (sekitar Rp105 juta).

Tayangan berhasil mencatatkan 558.414 peak viewers dengan average viewers sebesar 109.697 orang. Dari 101 total durasi tayangan, Liga NFA Season 4 berhasil mencatatkan total konsumsi konten hingga 11.115.865 total watch hours. Liga NFA juga jadi bukti lain dari tingginya antusiasme penggemar game di Brazil terhadap tayangan esports Free Fire. Apalagi juga mengingat status dari liga NFA yang bukan merupakan liga kasta utama, namun masih disaksikan oleh banyak orang.

 

5. ESL Pro League Season 12  – Europe

CS:GO kembali muncul pada peringkat 5 dari daftar ini. Tayangan esports tersebut adalah ESL Pro League Season 12 – Europe.  ESL Pro League Season 12 – Europe diselenggarakan sejak bulan September dengan puncaknya diselenggarakan pada bulan Oktober 2020. Diselenggarakan secara online, kompetisi tersebut mempertandingkan 16 tim asal Eropa dengan memperebutkan total hadiah sebesar US$450.000 (sekitar Rp6,4 miliar).

Seperti BLAST Premier, ESL Pro League Season 12 juga terbilang jadi bukti lain atas tingginya minat gamers negara kawasan barat terhadap esports CS:GO. Kompetisi tersebut mencatatkan 568.406 peak viewers dengan 121.244 average viewers. Dari total 226 jam total durasi tayangan, ESL Pro League Season 12 mencatatkan konsumsi konten hingga 27.411.211 total watch hours. Total watch hours yang tinggi bisa jadi disebabkan karena Esports Charts mencatat data watch hours sejak dari babak liga.

Pertandingan Astralis lagi-lagi menjadi tayangan yang paling banyak ditonton oleh khalayak. Kali ini giliran pertandingan Grand Final yang mempertemukan Astralis dengan Natus Vincere. Seperti pada kompetisi BLAST Premier, Astralis lagi-lagi harus bertarung sengit di babak final dari gelaran ESL Pro League Season 12. Astralis baru bisa memperoleh kemenangan setelah bertanding 5 game dengan satu kali overtime di game ke-4 saat melawan NAVI.

 

4. MPL PH Season 6

Mobile Legends bisa dibilang jadi satu-satunya tayangan esports dari game bergenre MOBA yang masuk ke dalam daftar 10 tayangan esports terpopuler bulan Oktober 2020. Peringkat ke-4 diisi oleh MPL Philippines Season 6. MPL PH Season 6 dibagi menjadi dua babak, Regular Season pada bulan September dan Playoff pada bulan Oktober. Kompetisi tersebut mempertandingkan 10 tim dan memperebutkan total hadiah sebesar US$120.000 (sekitar Rp1,7 miliar).

Selain Indonesia, Filipina terbilang jadi pasar besar lain bagi game ataupun tayangan esports MLBB. MPL PH mencatatkan 765.915 peak viewers dengan 132.893 average viewers. Dari 159 jam total durasi tayangan, MPL PH Season 6 mencatat angka konsumsi konten hingga 21.118.776 total watch hours. Fakta menariknya adalah, pertandingan MPL PH Season 6 yang berhasil mencatatkan jumlah peak viewers justru pertandingan yang terbilang tidak segitu istimewa.

Pertandingan tersebut adalah pertemuan antara Bren Esports dengan NXP.Solid. Pertemuan tersebut terbilang kurang istimewa karena pertandingan tersebut bukanlah pertandingan Grand Final dan Bren Esports berhasil menang 3-0 dari seri best-of 5. Terlepas dari itu, Bren Esports sendiri memang bisa dibilang sebagai tim kuat Filipina yang jadi panutan dari banyak penonton tayangan esports MLBB. Hal tersebut bisa jadi alasan untuk menjawab kenapa pertandingan tersebut jadi yang paling banyak ditonton.

 

3. Free Fire League 2020 Clausura

Free Fire League 2020 – Clausura yang sempat menjadi buah bibir ternyata berada di peringkat ke-3 dari daftar ini. Turnamen ini terbagi menjadi dua fase, Group Stage yang diselenggarakan pada Agustus hingga Oktober dan Season Finals yang diselenggarakan pada 7 November 2020 kemarin. Babak Group Stage diikuti oleh 24 tim sementara Season Finals diikuti oleh 12 tim dengan memperebutkan total hadiah sebesar US$46.500 (sekitar Rp667 juta).

Merupakan liga kasta utama bagi skena kompetitif Free Fire di Amerika Latin, FF League 2020 Clausura mencatatkan 1.257.058 peak viewers dengan 113.211 average viewers. Dari total 55 jam durasi tayangan, FF League 2020 Clausura mencatatkan konsumsi konten selama 6.217.122 total watch hours. Fakta menariknya adalah, tayangan yang paling banyak ditonton dari turnamen ini adalah pada ronde 1 di pertandingan final. Padahal persaingan poin antar tim tebilang sangat ketat bahkan sampai akhir pertandingan sekalipun.

 

2. MPL ID Season 6

Walaupun genre MOBA tidak banyak mengisi daftar ini, namun MPL Indonesia berhasil menjadi raja dan mengemban tahta sebagai tayangan esports mobile terpopuler bulan Oktober 2020. MPL ID terbagi ke dalam dua babak, Regular Season yang diselenggarakan sejak Agustus dan Playoff yang diselenggarakan bulan Oktober 2020. MPL ID menggunakan model liga franchise dengan 8 tim peserta yang memperebutkan total hadiah sebesar US$300.000 (sekitar Rp4,2 miliar).

Sebelumnya MPL ID Season 6 sempat menciptakan catatan jumlah penonton yang mengejutkan, bahkan hampir mendekati jumlah penonton babak grup League of Legends World Championship 2020. MPL ID Season 6 mencatatkan 2.848.970 peak viewers dengan 378.529 average viewers. Dari total 179 jam durasi tayangan, MPL ID Season 6 mencatatkan konsumsi konten hingga 67.567.331 total watch hour.

Pertandingan final antara RRQ melawan Alter Ego menjadi tayangan yang paling banyak ditonton. Ada beberapa faktor yang membuat tayangan tersebut jadi banyak disaksikan menurut analisis kecil-kecilan saya. Pertama adalah karena fanbase RRQ di skena MLBB yang cukup besar (kalau tidak bisa dibilang paling besar). Kedua adalah karena pertandingan final tersebut yang memang sangat sengit. Alter Ego bahkan hampir menjuarai turnamen tersebut. Walau demikian RRQ terbukti lebih tangguh secara mental sehingga mereka berhasil keluar sebagai juara.

1. League of Legends World Championship 2020

Bulan Oktober juga terbilang menjadi hari raya bagi para pecinta esports League of Legends karena gelaran World Championship 2020. Kompetisi tersebut diselenggarakan sejak bulan September 2020 dengan babak final digelar pada tanggal 31 Oktober 2020 kemarin. Sebagai salah satu helatan esports terbesar dunia, tidak heran jika Worlds 2020 berhasil mencatatkan angka viewership yang begitu megah.

Worlds 2020 berhasil mencatatkan 3.882.252 peak viewers dengan 1.113.702 average viewers. Dari 126 jam total durasi tayangan, Worlds 2020 mencatatkan konsumsi konten selama 139.862.355 total watch hours. Pertandingan babak Grand Final antara Damwon Gaming melawan Suning Gaming memang patut menjadi tayangan yang paling banyak ditonton.

Damwon Gaming harus melalui pertarungan yang sulit untuk bisa mendapatkan kemenangan dengan skor 3-1 di babak Grand Final Worlds 2020. Terlebih, Grand Final tahun ini juga dianggap sebagai momen kembalinya keseruan final Worlds, setelah pertandingan final dua tahun sebelumnya yang cenderung dianggap berjalan one-sided.

Portal Property 99.co Acquired Singapore’s Property Sales and Data Provider Platform

99 Group, the parent company of 99.co Singapore and Indonesia, as well as several property portals in Southeast Asia, announced an acquisition of the property platform and real estate data provider Singapore Real Estate Exchange (SRX) with undisclosed value. It is said to take 99 Group as the leading player of the property market in Singapore within 18 months.

The agreement has signed on 7 November 2020. 99 Group will acquire all the shares of SRX through Streetsine Singapore Pte Ltd. The transaction is expected to be completed by the beginning of the first quarter of next year. All SRX employees will join the 99 Group, migration will begin in the coming weeks.

Joining SRX under the same flag as 99.co and iproperty.com.sg add strength in terms of a collection of listings, information, and various tools to support the parent in providing added value and competitive services to consumers and real estate professionals in Singapore.

In Indonesia, this business acquisition will also have a positive impact on the future for developers, agents, and property seekers. Here, after the acquisition of UrbanIndo, 99.co formed a joint venture company with Real Estate Australia (REA). Two property sites owned by REA, namely iproperty.com.sg and Rumah123.com, are managed by 99.co to win the Southeast Asian market.

99 Group’s CEO, Darius Cheung said SRX’s data analysis capabilities were very suitable for the 99 Group platform which currently places great importance on listing quality and content for users. He is optimistic, exclusive, and best-in-class technology, the SRX can enhance the 99 Group’s ability to launch different innovations.

“Reliable property data is very important. This is because property search continues to shift to the online realm, even though direct visits or open houses have been permitted again. This indicates that there has been a change in consumer behavior. The real estate industry certainly needs to digitize accordingly to meet the growing needs of consumers,” he said in an official statement, Tuesday (10/11).

SRX was founded in 2009, quickly proclaiming itself as a comprehensive property data provider in Singapore. One of the innovations is the AI ​​X-Value algorithm, which provides an instant and accurate prediction of the value of a property. This device is familiar to property agents and consumers alike.

Their other products, Analyzer and Home Report are also considered indispensable in today’s real estate industry.

Technology innovation amid pandemic

Related to changes in consumer behavior during the pandemic, Darius said that his party responded by developing technology that had been adapted to new habits. One of these is the option of virtually viewing ideal properties and using videos.

In addition, the company held the Singapore Property Show last month. This property exhibition is held online and has a service that allows the public to feel as if they are in a sample unit of 18 participant property projects in person. Also equipped with a narrative to add to the consumer experience.

In response to the incessant digital transformation in the process of buying and selling property. The company announced last September that it plans to recruit 100 technology staff over the next year to develop its product and engineering teams.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Strategi O2O2O Digalakkan Weddingku untuk Pulihkan Bisnis di Tengah Pandemi

Platform marketplace produk dan layanan seputar pernikahan “Weddingku” meluncurkan pameran pernikahan virtual lewat Weddingku Virtual Week yang diselenggarakan pada 16 November s/d 13 Desember 2020. Pameran ini akan didukung layanan O2O2O (online-to-offline-to-online) sebagai bentuk inisiatif penyesuaian di masa pandemi Covid-19.

Dalam informasi yang diterima DailySocial, Weddingku Virtual Week akan menghubungkan 100 ribu calon pengantin yang akan menggelar pernikahan virtual dengan 25 ribu vendor pernikahan di Indonesia.

Weddingku mengintegrasikan interaksi calon pengantin (capeng) dengan vendor pernikahan secara total melalui platformnya. Namun, apabila diperlukan, capeng tetap berinteraksi langsung dengan vendor yang dipilih, baik bertatap muka langsung maupun digital (Zoom atau WhatsApp).

Founder & CEO Weddingku Tono Raharja mengatakan bahwa industri pernikahan di Indonesia sangat terpukul akibat pandemi Covid-19. Karena pembatasan sosial, kegiatan pernikahan menjadi tidak memungkinkan dilakukan dengan skala besar. Ia mengakui bahwa sepanjang 2020 ini pihaknya mengalami penurunan pendapatan yang signifikan.

Untuk itu, pihaknya berinisiatif menghadirkan solusi O2O2O lewat pameran pernikahan virtual ini untuk menyesuaikan diri di situasi pandemi sekaligus sebagai upaya membangkitkan kembali industri pernikahan ke depan.

“Kami percaya setiap tantangan mendatangkan peluang dan terobosan baru. Maka itu kami hadirkan Weddingku Virtual Week lewat solusi O2O2O agar industri ini dapat aktif dan pulih kembali di 2021,” ujar Tono dihubungi DailySocial.

Sekadar informasi, Weddingku yang berdiri sejak 2002 ini telah mencatat sebanyak 300 ribu visitor per bulan, 800 bride-groom to be per minggu, dan tambahan  1.000 pengguna baru per minggu.

Weddingku saat ini memiliki dua sub platform terkurasi, yakni Weddingku Store dan Weddingku Honeymoon yang menawarkan layanan end-to-end mulai dari wedding ideas hingga wedding planner.

Saat ini Weddingku memang sudah tersedia di aplikasi Android dan iOS. Hanya saja, Weddingku Virtual Week belum dapat diakses secara optimal lewat aplikasi karena memerlukan banyak fitur tambahan. Dengan pengembangan teknologi dan model bisnis yang tepat ke depan, Tono meyakini dapat terus memperkenalkan pameran pernikahan virtual sebagai solusi O2O2O channel.

“Kami mengintegrasikan total Weddingku Virtual Week di website sehingga kami menjamin tingkat kunjungan akan lebih optimum. Proses perencanaan pernikahan selalu penuh sentuhan personal di mana para pengunjung melihat dan mencari informasi yang ditawarkan para vendor pernikahan. Bagaimanapun juga, mereka masih butuh kegiatan offline,” jelasnya.

Sebelumnya, Asosiasi Pengusaha Pernikahan dan Gaun Indonesia (APPGINDO) sempat mencatat kerugian hingga 900 miliar sejak tiga bulan pemberlakuan PSBB pada Maret lalu.

Ketua Umum APPGINDO Andi Oyong mengungkap bahwa tren penyelenggaraan pernikahan diprediksi bakal berubah di era new normal, terutama dari sisi kapasitas orang yang menghadiri acara.

Application Information Will Show Up Here

Gambar Header: Depositphotos.com

Microsoft Perkenalkan Pluton: Prosesor untuk Keamanan PC

Sistem operasi Windows memang tidak dipungkiri masih menjadi salah satu yang paling populer. Oleh karena itu, banyak sekali serangan dan malware terhadap komputer yang menggunakan sistem operasi tersebut. Oleh karena itu, Microsoft pun membangun sebuah sistem keamanan yang nantinya bakal dipasang pada prosesor AMD dan Intel.

Prosesor keamanan tersebut dinamakan Pluton. Pluton merupakan prosesor khusus yang digunakan pada konsol game XBOX. Pluton juga memanfaatkan fitur standar yang ditemukan pada prosesor EPYC dari AMD. Nantinya Intel juga bakal mengadopsi standar tersebut pada prosesor mereka untuk mengamankan sebuah komputer.

Tidak hanya dengan AMD dan Intel saja, Microsoft juga bekerja sama dengan Qualcomm untuk membuat keamanan yang lebih kuat dalam mencegah serangan sampai ke tingkat serangan pada firmware. Microsoft juga akan menggunakan teknologi ini untuk merampingkan pembaruan firmware melalui Pembaruan Windows.

Chip-to-cloud-security

Pluton secara tidak langsung hadir karena banyak serangan yang saat ini ditujukan pada TPM atau Trusted Platform Module. TPM menyimpan segala bentuk enkripsi pada Windows seperti Bitlocker dan Windows Hello. Namun, saat ini banyak sekali hacker yang ingin menembus enkripsi TPM sehingga cukup membahayakan sistem.

Teknologi ini pernah digunakan oleh AMD dengan ASP (AMD Security Processor) pada konsol XBOX di tahun 2013. AMD menggunakan prosesor ARM Cortex A5 sehingga dapat terlindungi dari serangan seperti Spectre. Prosesor ARM ini bertugas untuk menyediakan manajemen kunci enkripsi yang aman. Pendekatan ini juga dilakukan oleh AMD pada prosesor terbarunya seperti EPYC.

Intel juga berencana menghadirkan Pluton kepada para pelanggan mereka dalam skala yang besar. Akan tetapi, Intel belum memberitahukan kapan mereka bakal mengadopsi Pluton pada prosesor mereka. Namun untuk sementara itu, Intel akan terus menggunakan fitur vPro mereka yang sudah hadri pada SKU-SKU tertentu.

Pluton menggunakan teknologi Secure Hardware Cryptography Key (SHACK) yang bakal mencegah kemungkinan kunci kriptografi terpapar, bahkan ke firmware Pluton itu sendiri, yang pada akhirnya akan melindungi informasi pengguna dari serangan fisik. Prosesor Pluton akan meniru TPM untuk menjaga kompatibilitas luas dengan API seperti BitLocker dan System Guard. Prosesor Pluton mengamankan proses pembaruan firmware, merampingkan proses Pembaruan Windows untuk menyediakan metode yang lebih terpadu dan konsisten untuk memperbarui firmware sistem.

Sumber: MicrosoftTomshardware