Meski Telah Capai BEP di Q3 2023, Dekoruma Pilih Tunda IPO Menjelang Pemilu

Dekoruma sempat menargetkan IPO pada akhir 2023. Namun, rencana tersebut kemungkinan mundur karena perusahaan mempertimbangkan situasi pasar menjelang Pemilu pada awal 2024.

Co-Founder & CEO Dekoruma Dimas Harry Priawan mengungkap tengah gencar menambah offline presence di luar Pulau Jawa. Menurutnya, IPO menjadi opsi penggalangan dana yang nantinya dapat digunakan untuk meningkatkan skala bisnis Dekoruma, termasuk ekspansi gerai.

“Dana pasti butuh karena kami mulai ekspansi ke luar kota juga. Namun, awal tahun depan tampaknya tidak kondusif untuk IPO. Bukan karena pasarnya tidak bagus ya, karena tahun politik. Jadi, kami wait and see dulu. Kami tidak buru-buru, investor juga sudah solid,” ungkap Dimas ditemui di Power Lunch GDP Venture, Selasa (24/10).

Dimas mengungkap bahwa Dekoruma sudah memiliki fundamental bisnis yang sehat sejak beberapa tahun lalu. Klaimnya, Dekoruma sudah mencapai break even di kuartal III 2023. Ia menargetkan break even satu tahun penuh dapat terealisasi di 2024.

Ditanya soal rencana penggalangan dana baru sebelum IPO, ia juga mengaku belum memikirkannya. “Bagi kami, fundraising saat ini untuk ekspansi, berbeda dengan 2-3 tahun lalu di mana modal digunakan untuk R&D dan survival. Kami sudah tahu arah [profitabilitas] ke mana, tetapi saat ini belum memikirkan soal fundraising.”

Dimas juga memberi sinyal untuk memperluas lini bisnisnya ke produk/jasa baru pada tahun depan. Fokusnya saat ini adalah memperkuat posisinya di segmen B2C alih-alih masuk ke pasar ke B2B atau wholesale.

Terakhir kali, Dekoruma mengumumkan pendanaan pada Agustus 2021 dengan perolehan $15 juta (sekitar Rp216,8 miliar). Investor yang terlibat antara lain Nexter Ventures by SCG Cement-Building Materials, KTB Network, termasuk investor terdahulu Global Digital Niaga (Blibli), OCBC NISP Ventura, dan Foundamental.

Tren omnichannel

Lebih lanjut, Dimas memaparkan bagaimana pendekatan omnichannel sangat diperlukan bagi bisnisnya. Dekoruma sejak awal beroperasi sebagai online marketplace untuk produk home & living. Pada 2019, Dekoruma bereksperimen untuk memasarkan produk lewat gerai offline.

“Mengapa offline? Pengalaman pembeli. Furnitur butuh dijajal atau dicoba, sedangkan [penjualan] online tidak akan bisa kasih itu. Saat pandemi, sales naik signifikan sehingga kami memutuskan investasi untuk buka gerai offline,” ujarnya.

Ini juga menjelaskan alasan gencarnya ekspansi Dekoruma ke luar Pulau Jawa selama beberapa tahun terakhir. Tingginya minar pasar baik dari segmen middle low maupun middle high di kawasan ini.

Pada 2022, Dekoruma membuka 16 toko di Jabodetabek. Kemudian, Dekoruma kembali menambah delapan gerai di sejumlah kota non-Jawa, termasuk Medan, Palembang, dan Makassar pada tahun ini. Menurut Dimas, ekspansi gerai offline berdampak terhadap menurunnya biaya marketing dibandingkan dulu saat masih full online.

“Ekspansi offline di luar kota sangat challenging dari sisi rantai suplai dan operasional. Jadi, kami tidak asal buka. Kalau makroekonomi tidak bagus, berimbas ke bisnis kami.” Tutupnya

Application Information Will Show Up Here

Qiscus Umumkan Pendanaan 32 Miliar Rupiah dari Init-6, Segera Lancarkan Ekspansi Regional

Startup pengembang platform omnichannel customer engagement Qiscus mengumumkan perolehan pendanaan $2 juta atau sekitar 32 miliar Rupiah dari Init-6. Disampaikan bahwa dana segar ini akan dimanfaatkan untuk menggencarkan ekspansi ke Asia Tenggara pada 2024 mendatang.

Sejak berdiri tahun 2013, Qiscus juga telah mendapatkan sejumlah pendanaan eksternal dari Telkom (melalui Indigo), Rekanext, dan Qverse. Pendanaan baru ini dibukukan setelah Qiscus mengumumkan keberhasilannya dalam mencapai profit pada tahun 2019 silam, diklaim terus bertumbuh sampai sekarang.

“Kami dengan bangga mengumumkan perolehan pendanaan baru yang akan dialokasikan secara strategis untuk mengakselerasi ekspansi pasar kami di Asia Tenggara, memanfaatkan kehadiran kami yang telah eksis di lebih dari 10 negara. Dengan fokus pada pertumbuhan yang sustainable, kami berkomitmen untuk melipatgandakan pendapatan kami pada 2024 sebagai langkah awal dari ekspansi ini,” ujar Co-Founder & CEO Qiscus Delta Purna Widyangga.

Saat ini layanan Qiscus telah digunakan lebih dari 2 ribu perusahaan, mengakomodasi percakapan ke lebih dari 100 juta pengguna akhir untuk kebutuhan customer engagement.

“Kami memilih untuk berinvestasi di Qiscus karena keyakinan kami pada potensinya yang luar biasa di Asia Tenggara. Mereka telah menunjukkan performa yang sangat baik, terutama pada saat pandemi Covid-19, mereka mampu mencatat kenaikan revenue hingga 3x lipat,” sambut Founding Partner Init-6 Achmad Zaky.

Zaky menambahkan, “Kami menilai bahwa Qiscus mampu memperkuat ekosistem startup dan industri teknologi dengan strategi dan inovasi yang mereka miliki. Meninjau performanya selama beberapa tahun terakhir, kami optimis Qiscus mampu mencapai target ekspansinya ke pasar Asia pada tahun mendatang dan terus akan tumbuh secara profitabel dan sustainable dalam jangka panjang.”

Sebagai B2B SaaS, Qiscus berkomitmen menjalankan bisnisnya dengan fokus pada keberlanjutan jangka panjang, inovasi, dan pertumbuhan yang berkelanjutan. Di tengah tren digitalisasi yang pesat di Indonesia, kami optimis dapat terus berinovasi dan menyediakan solusi relevan untuk jangka panjang.

Delta menambahkan, “Supaya terus relevan dengan pelanggan dalam waktu yang lama, kami terus berinovasi dan merilis berbagai solusi baru di setiap tahunnya. Pada Agustus kemarin, kami juga baru saja merilis berbagai solusi baru, beberapa di antaranya yakni Qiscus AI Assistant, Qiscus Customer Satisfaction Survey, Qiscus Shop, dan Qiscus Customer Data Platform. Dengan ini, bisnis dapat mengandalkan solusi Qiscus sebagai the only toolbox untuk kebutuhan customer engagement.”

Di Indonesia, ada sejumlah startup yang juga mengembangkan platform omnichannel untuk memudahkan bisnis terhubung dengan pelanggan. Di antaranya Lenna.ai, Kata.ai, Chatbiz dan beberapa lainnya.

Aruvana Paparkan Pemanfaatan Teknologi Imersif untuk Pemulihan Penyakit

Startup pengembang teknologi imersif Aruvana baru saja merilis perangkat VR bernama “Vinera” untuk mendukung pemulihan penyakit stroke. Perangkat ini dikembangkan bersama dua mitra strategisnya, yakni PT Media Brain Sejahtera dan dr. Hendry Gunawan, Sp.N (medical advisor).

Dihubungi terpisah oleh DailySocial.id, Co-Founder dan CEO Aruvana Indra Haryadi memaparkan lebih dalam soal pengembangan teknologi imersif miliknya. Dari riset yang dilakukan, ia menyebut bahwa teknologi tersebut dapat berkontribusi untuk mengatasi permasalahan di sektor kesehatan.

Pada aspek klinis, teknologi imersif dapat dimanfaatkan untuk pemulihan penyakit. Tahap awal, Aruvana menggarap produk Vinera untuk membantu proses terapi pasien stroke. Pasien dapat fokus melakukan pemulihan dari rumah dengan pengawasan dari tenaga kesehatan (nakes).

“Dokter saraf dan fisioterapi kebanyakan bekerja di RS atau klinik. Banyak pasien yang terkendala akses menuju ke sana. Teknologi imersif dapat membantu proses terapi tanpa mengurangi pengawasan dari nakes, data dapat terus dipantau,” tutur Indra.

Vinera dilengkapi dengan sistem gamifikasi, memungkinkan pasien untuk melakukan latihan terapi secara mandiri dan lebih menyenangkan. Adapun modul pelatihan dirancang secara komprehensif yang terdiri dari tugas dan permainan untuk meningkatkan fungsi motorik pasien, dan akan dipantau oleh para terapis dari jarak jauh.

Stroke tercatat sebagai penyebab kematian dan kecacatan nomor 1 di Indonesia sejak 2013, dan menjadi penyakit terbanyak dengan jumlah penderita mencapai sekitar 2,9 juta pasien di Indonesia, dengan tingkat prevalensi sekitar 10,9%.

“Kami sudah riset mendalam bagaimana VR dapat memberikan pengaruh terhadap pemulihan stroke. Sudah ada banyak temuan dari jurnal bahwa pemulihan stroke dengan dukungan perangkat VR dapat berpengaruh positif, terutama untuk bagian tubuh atas,” tambahnya.

Vinera adalah satu dari sepuluh peserta terpilih terkait inovasi pada program Health Innovation Sprint Accelerator 2023, hasil kerja sama Kemenkes dan East Ventures.

Untuk tahap awal, Aruvana baru bermitra dengan dua faskes untuk riset dan pengembangan Vinera. Targetnya di 2024, Vinera dapat digunakan di 100 faskes untuk mengkover 20.000 pasien penderita stroke yang ingin melakukan terapi.

Pada aspek nonklinis, produk dengan teknologi imersif juga dapat dimanfaatkan untuk mendukung proses pembelajaran. Misalnya, praktik ilmu forensik. Indra mengakui bahwa pengembangan produk imersif di Indonesia masih sangat awal karena teknologinya masih baru dan use case bersifat eksploratif. Namun, kebutuhan dan potensinya sangat besar.

Pengembangan teknologi imersif

Aruvana mengembangkan produk imersif untuk tiga sektor utama, yakni healthcare, safety, dan education. Ketiga sektor ini diyakini dapat memberikan dampak besar terhadap masyarakat di Indonesia. Pihaknya bekerja erat dengan pemangku kepentingan di ketiga sektor ini untuk lebih memahami permasalahan yang dihadapi.

Di segmen safety, produknya digunakan untuk mendukung simulasi pada situasi darurat. Sementara di segmen pendidikan, Aruvana bekerja sama dengan UGM untuk memanfaatkan produk imersif pada proses pembelajaran/praktik mahasiswa Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK).

Ditanya soal aspek biaya, Indra berujar bahwa harga perangkat VR yang dipasarkan untuk ritel/individu justru kini 10 kali lipat semakin terjangkau dibandingkan tahun 2019–bahkan lebih murah daripada iPhone.

Namun, ia menilai bahwa biaya pengembangan teknologi maupun perangkatnya dapat terbilang relatif tergantung dari pemanfaatannya. Ia mencontohkan, metode pembelajaran prosedur laparoskopi dengan perangkat imersif bisa memangkas biaya 10% dibandingkan prosedur yang dilakukan secara konvensional.

“Biaya teknologi dan produk bisa lebih terjangkau karena mengejar hasil yang sama tanpa perlu mengeluarkan biaya yang sama pula. Namun, kita dapat mengurangi risiko atau proses yang repetitif. Kalau simulasi [tanpa produk imersif], harus mencari pasien, ada effort dan biaya yang dikeluarkan. Begitu melihat perspektif yang tepat, harga alat dan teknologi dapat menjadi sangat murah.”

Startup Operator Baterai EV Charge+ Dapat Pendanaan, Perkuat Ekspansi di Asia Tenggara

Startup operator pengisian daya kendaraan listrik (EV) Charge+ mengumumkan telah meraih pendanaan seri A yang dipimpin oleh TRIVE Venture Capital, investor asal Singapura yang berfokus pada investasi tahap awal. Tidak disebutkan raihan dana dalam putaran ini.

Startup asal Singapura ini akan menggunakan dana segar untuk mencapai dua tujuan utama. Pertama, Charge+ akan memenuhi kontrak tender berkelanjutan yang diberikan oleh Otoritas Transportasi Darat Singapura (LTA) untuk menyediakan sekitar 4.000 titik pengisian daya EV di tempat parkir perumahan umum Housing Development Board (HDB).

Kedua, perusahaan akan memulai proyek ambisius untuk menciptakan jalan raya pengisian kendaraan listrik sepanjang 5.000 km yang mencakup lima negara Asia Tenggara di mana mereka beroperasi. Ambisi tersebut demi mewujudkan Charge+ sebagai tulang punggung pengisian daya kendaraan listrik terpanjang di kawasan ini.

Berdasarkan keterangan resmi perusahaan yang dilansir dari Vulcan Post, Chairman Charge+ Ong Tze Boon menyampaikan, “Sejak Charge+ didirikan di 2018, visi kami adalah mengkatalisasi adopsi mobilitas listrik di Asia Tenggara. Oleh karena itu, kami senang dapat bermitra dengan TRIVE, investor ideal untuk memimpin seri A ini dan memberikan landasan untuk fase ekspansi berikutnya.”

Setelah investasi ini, Managing Partner TRIVE Christopher Quek, akan bergabung dengan dewan Charge+ untuk mendukung pengembangan dan pertumbuhan perusahaan.

Charge+ mengklaim saat ini memiliki lebih dari 1.000 titik pengisian daya kendaraan listrik yang tersebar di berbagai jenis fasilitas di Singapura. Stasiun pengisian daya ini berlokasi strategis di perumahan umum, kondominium, pusat perbelanjaan, gedung komersial, dan fasilitas industri.

Perusahaan ini dikenal dengan desain pengisi daya EV paling tipis di dunia dan dilengkapi konfigurasi konektor ganda untuk meningkatkan kegunaan.

Selain Singapura, perusahaan ini sudah hadir di lima negara Asia Tenggara, yakni Malaysia, Thailand, Vietnam, Indonesia, dan Kamboja. Dalam jangka panjang, perusahaan berencana untuk hadir di 30.000 titik pengisian kendaraan listrik secara global pada 2030 dan berkontribusi secara signifikan terhadap kemajuan mobilitas listrik di wilayah tersebut.

Selain memperluas infrastruktur pengisian dayanya sendiri, Charge+ akan berkolaborasi dengan operator pengisian daya kendaraan listrik regional lainnya untuk memanfaatkan aplikasi yang mereka bangun, Charge+, sehingga menciptakan jaringan yang lancar.

Perjanjian roaming telah ditandatangani dengan Tenaga Nasional Berhad (TNB) di Malaysia, Otoritas Pembangkit Listrik Thailand (EGAT), dan PT PLN di Indonesia. Perjanjian ini akan memungkinkan pengguna aplikasi Charge+ untuk dengan mudah mengakses kumpulan pengisi daya kendaraan listrik yang lebih luas di masing-masing negara.

Charge+ di Indonesia

Sebagai catatan, Charge+ hadir di Indonesia pada awal tahun ini, dengan brand Utomo Charge+. Ini adalah perusahaan patungan (JV) antara PT Utomo Juragan Atap Surya Indonesia (UJASI) dan Charge Plus. Dalam profil perusahaan, UJASI adalah produsen atap nasional dan penyedia solusi energi terbarukan, khususnya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Sistem Penyimpanan Energi.

Utomo Charge+ dipimpin oleh Anthony Utomo sebagai Managing Director. Ia pernah berkiprah di bidang PLTS, Sistem Penyimpanan Energi, dan Pembangunan Infrastruktur Mobilitas Bersih.

Di kantor pusatnya, Charge+ mengembangkan tujuh produk untuk pengisian daya EV, masing-masing memiliki keunggulannya. Di antaranya, Marvel 72 yang diklaim sebagai pengisi daya kendaraan listrik teramping di dunia dan Turbo 600 yakni fast charger untuk lokasi-lokasi publik, mampu mengisi daya cepat mulai dari 20 menit.

Di Indonesia, jaringan Stasiun Pengisian Daya Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Utomo Charge+ sudah tersebar di Surabaya, Bali, dan Jakarta.

Pengguna kendaraan listrik yang ingin mengisi daya dapat mengecek persebaran SPLKU Charge+ melalui aplikasi Charge+. Tak hanya cek lokasi, terdapat fitur lainnya yang tersedia, seperti mengetahui titik charger mana yang tersedia dan sedang dipakai, real-time monitoring sistem charger, dan monitor semua histori transaksi dan aktivitas pengisian daya.

Pemain sejenis Charge+ yang sudah hadir di Indonesia kian ramai, di antaranya Starvo, Casion, Astra Otopower, Green Energy Station, Shell Recharge, Medco, EVLink, Charged Indonesia, dan lainnya.

Berdasarkan data dari PLN per Juli 2023, jumlah SPKLU yang sudah beroperasi mencapai 842 unit, sementara SPBKLU (Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum) 1.346 unit. Sebanyak 616 SPKLU di antaranya dikembangkan oleh PLN. PLN akan kejar target menambah sekitar 24.000 SPKLU dengan skema kemitraan.

Untuk memikat calon mitra, PLN sudah menyiapkan sejumlah strategi. Yakni, membebaskan uang jaminan langganan (UJL) mitra, memberi mitra keleluasaan untuk menentukan desain SPKLU, serta kemudahan pembagian omzet lewat digitalisasi.

Menurut peta jalan pertumbuhan kendaraan listrik pada 2030, pemerintah menargetkan jumlah SPKLU bisa tumbuh menjadi 48.118 unit, sedangkan SPBKLU mencapai 196.179 unit.

Application Information Will Show Up Here

Startup Biotech Lokal Moosa Genetics Dapat Pendanaan Pra-Awal dari East Ventures dan Angel Investor

Startup genomik hewan Moosa Genetics mendapat pendanaan pra-awal dari East Ventures dengan nominal yang dirahasiakan setelah sebelumnya mengandalkan bootstrapping. Sejumlah angel investor ikut berpartisipasi pada pendanaan ini.

Moosa Genetics didirikan pada 2016 Dr. Ivan R Sini, PhD (Chairman), didukung Dr. Deddy F. Kurniawan, DVM (co-CEO), Jeremia Michael Sutandy (Co-CEO dan Managing Director), Prof. Arief Boediono, PhD (Chief Scientific Officer), dan Ir. Sigit Prastowo, PhD (Chief Geneticist Officer).

Misinya adalah merumuskan ulang dan menetapkan standar baru kualitas terbaik dalam industri peternakan Indonesia. Moosa akan memanfaatkan investasi tersebut untuk membangun laboratorium, tim, pemasaran, dan kemitraan daging wagyu demi memenuhi permintaan pelanggan.

“Melalui teknologi reproduksi dan molekuler hewan modern, memungkinkan kami untuk memproduksi kualitas daging lebih baik dengan harga lebih rendah, sehingga bisa memberikan manfaat besar bagi industri dan konsumen. Kami harap dapat menghadirkan lebih banyak antusiasme di bidang ini di masa depan,” ujar Dr. Ivan yang juga Ketua Umum Asosiasi Genomik Indonesia dalam keteranganr resminya.

“Pendekatan inovatif Moosa Genetics terhadap peternakan sapi melalui bioteknologi memiliki potensi mendorong revolusi industri peternakan, mengatasi tantangan dan tuntutan penting di bidang peternakan, sekaligus memastikan produksi pangan berkelanjutan dan meningkatkan ketahanan pangan dalam negeri,” kata Avina Sugiarto, Partner di East Ventures.

Di sepanjang tahun ini, East Ventures terus mengucurkan investasi ke sektor kesehatan, terutama genomik dan bioteknologi. Beberapa portofolio terbarunya adalah Mesh Bio dan AMILI.

Dalam laporan berjudul “Genomics: Leapfrogging into the Indonesian healthcare future“, genomik dan bioteknologi berpotensi untuk mentransformasi ekosistem perawatan kesehatan di Indonesia. Ada empat pilar utama yang dibutuhkan untuk mendorong implementasinya secara optimal, yakni infrastruktur, investasi, sumber daya manusia, serta regulasi.

Terfragmentasi

Lebih lanjut, Moosa menilai selama ini industri peternakan sapi di Indonesia terfragmentasi. Sebanyak 80% didominasi oleh peternak skala kecil, di mana mayoritas berlokasi di Pulau Jawa. Adapun, Jawa Timur menyumbang 30% dari populasi sapi di Indonesia.

Di samping itu, peternak seringkali mengandalkan tabungan untuk biaya pemeliharaan sapi dibandingkan untuk pasar komersialisasi. Hal ini menghambat potensi pasokan daging dalam negeri secara signifikan. Sebagian besar peternak tidak memiliki keterampilan memadai untuk menangani sistem produksi, demikian juga mengembangkan bisnisnya karena keterbatasan biaya dan akses pinjaman.

Kondisi di atas membuat produksi dalam negeri hanya mampu memenuhi sekitar 40% permintaan daging sapi Indonesia, dan menyebabkan ketergantungan Indonesia pada impor daging sapi, khususnya dari Australia.

Moosa Genetics mengembangkan inovasi bioteknologi, memanfaatkan teknologi transfer embrio dan teknik seleksi gen inovatif, seperti CRISPR (modifikasi DNA secara selektif). Inovasi dinilai dapat meningkatkan kualitas daging dan mengurangi biaya. Perusahaan juga berupaya meningkatkan jenis sapi lokal dengan nama “Sapi Merah Putih” untuk mencapai standar unggul.

Pihaknya meyakini tidak ada solusi tunggal untuk memperbaiki genetik yang dapat menentukan versi ideal sapi lokal untuk Indonesia. “Untuk mengatasi tantangan tersebut, Moosa Genetics menekankan pentingnya kolaborasi antara pemangku kepentingan industri, penyedia platform, dan peneliti yang berdedikasi untuk menilai dan mengukur peningkatan terhadap standar peternakan sapi saat ini secara komprehensif.” Tutup Dr. Ivan.

Langkah Mudah Membeli Layanan Berbayar di Tap Bio

Dalam era digital saat ini, memanfaatkan media sosial untuk mengelola dan mempromosikan berbagai jenis konten adalah hal yang umum. Tap Bio, sebuah platform yang memungkinkan pengguna untuk membuat tautan bio yang dapat disesuaikan untuk berbagai keperluan, adalah salah satu alat yang sangat bermanfaat dalam upaya ini.

Bagi mereka yang ingin meningkatkan fungsionalitas dan kemampuan Tap Bio mereka, platform ini menawarkan layanan berbayar. Apa saja jenis layanan Tap Bio dan bagaimana cara untuk membelinya? Simak artikel ini sampai habis, ya!

Jenis Layanan Tap Bio

Basic

Layanan Basic adalah jenis layanan yang paling dasar dengan harga termurah dibanding jenis layanan lainnya. Berbeda dengan ketiga jenis layanan lainnya, layanan Basic dapat digunakan secara gratis oleh semua pengguna dan tidak memiliki jangka waktu masa pakai.

Karenanya, fitur yang diberikan pun terbatas. Dengan layanan ini, Anda dapat mengelola profile card dan membuat satu jenis card yang tersedia di Tap Bio.

Silver

Silver adalah jenis layanan satu tingkat diatas Basic. Dengan jenis layanan Silver, Anda tidak hanya bisa membuat satu card saja tetapi dapat membuat hingga tiga card. Selain itu, jenis layanan ini akan memberikan Anda akses ke laporan statistik dari link atau card yang Anda buat.

Jenis layanan ini dapat digunakan seharga $5/bulan atau $36/tahun. Anda memiliki kebebasan untuk memilih apakah akan membayar per bulan atau per tahun.

Gold

Layanan Gold memberikan lebih banyak akses fitur di Tap Bio. Dengan jenis layanan ini, Anda sudah bisa membuat berbagai jenis link dan card yang Anda inginkan dengan jumlah tak terbatas. Artinya, Anda dapat membuat sebanyak yang Anda inginkan.

Selain memberikan akses ke pengelolaan akun dan statistik, jenis Layanan Gold juga menawarkan akses pengelolaan hingga 3 akun dan fitur Remove Friends. Fitur Remove Friends memungkinkan Anda untuk menghapus atau mengecualikan teman Anda dari link atau card yang Anda buat. Anda dapat menggunakan jenis layanan ini dengan harga $12/bulan atau $96/tahun.

Platinum

Platinum adalah jenis layanan paling spesial diantara ke tiga jenis layanan lainnya. Dengan Platinum, Anda memiliki akses ke semua fitur Tap Bio, termasuk fitur Custom Branding.

Jenis layanan ini menggunakan penawaran khusus yang akan didiskusikan kembali dengan Anda terkait penawaran harga yang diberikan oleh Tap Bio.

Cara Membeli Layanan Berbayar Tap Bio

  • Buka situs Tap Bio dan login ke akun Anda. Pastikan Anda telah mendaftar dan memiliki akun sebelum melanjutkan.
  • Setelah Anda berhasil masuk, klik menu Tap Bio di halaman utama untuk melanjutkan.
  • Pada menu Tap Bio, klik opsi Your Plan untuk melihat paket layanan berbayar yang tersedia.
  • Anda akan melihat berbagai jenis layanan berbayar yang ditawarkan oleh Tap Bio. Pilih jenis layanan yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Setelah memilih jenis layanan, klik Continue untuk melanjutkan.
  • Selanjutnya, Anda akan diminta untuk memilih periode pembayaran. Anda dapat memilih untuk membayar secara bulanan atau tahunan, tergantung pada preferensi Anda. Setelah memilih periode pembayaran, klik opsi Pay with Card.
  • Anda akan diarahkan ke halaman pembayaran di mana Anda dapat memasukkan informasi kartu kredit atau pembayaran Anda sesuai dengan instruksi yang diberikan. Pastikan Anda mengikuti langkah-langkah ini dengan teliti dan membaca ketentuan yang ditetapkan oleh Tap Bio.

Sekarang Anda telah berhasil membeli layanan berbayar di Tap Bio, dan Anda dapat menikmati fitur-fitur tambahan yang ditawarkan oleh platform ini. Semoga artikel ini membantu Anda memahami proses pembelian layanan berbayar di Tap Bio dan memanfaatkannya sebaik mungkin dalam pengelolaan konten media sosial Anda.

Daftar Startup Cleantech Indonesia di Sektor Energi

Terlepas dari kendala seputar pendanaan dan regulasi, ekosistem startup cleantech di Indonesia punya potensi untuk tumbuh subur.

Secara umum, ekosistem startup cleantech di Indonesia dapat dipetakan menjadi tiga sektor: sektor energi, sektor transportasi, dan sektor industri & pembangunan.

Di artikel ini, tim Solum.id telah mengumpulkan deretan startup cleantech Indonesia yang bergerak di sektor energi.

Berikut daftar lengkapnya.

1. Xurya

Didirikan pada tahun 2018, Xurya merupakan startup yang menyediakan solusi lengkap terkait kebutuhan listrik bersih bersumber energi matahari.

Platform yang Xurya bangun ditargetkan untuk membantu transisi energi para pemilik bangunan komersial dan industri, mulai dari tahap studi kelayakan investasi, manajemen instalasi, hingga operasional dan pemeliharaan berkala.

Website: xurya.com

2. SolarKita

SolarKita menyediakan solusi terintegrasi bagi konsumen residensial yang tertarik untuk menambahkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) pada atap rumahnya.

Pelayanan yang diberikan mencakup dari tahap konsultasi hingga perawatan dan pemantauan performa PLTS. SolarKita juga menawarkan program pendanaan yang cukup fleksibel.

Website: solarkita.com

3. Warung Energi

Berdiri pada tahun 2017, Warung Energi adalah salah satu unit bisnis milik PT Bina Lintas Usaha Ekonomi (BLUE) yang mengusung konsep one-stop shopping terkait solusi teknologi energi terbarukan.

Warung Energi menjual komponen PLTS secara terpisah sekaligus melayani instalasi PLTS rumahan dalam berbagai paket yang dapat disesuaikan dengan bujet dan kebutuhan konsumen.

Website: warungenergi.com

4. BTI Energy

Didirikan pada Maret 2020 di Denpasar, Bali, BTI Energy merupakan penyedia layanan EPC (engineering, procurement, and construction) yang fokus pada energi terbarukan, khususnya energi matahari.

Fokus utama BTI Energy adalah mengatasi tantangan biaya tinggi dalam pemasangan panel surya, yakni melalui biaya yang terjangkau beserta skema pembayaran yang fleksibel.

Website: btienergy.id

5. Gree Energy

Sejak 2013, Gree Energy telah menawarkan solusi dekarbonisasi bagi industri pengolahan makanan dengan mengubah air limbah yang dihasilkan menjadi biogas — yang kemudian dapat digunakan untuk menghasilkan energi, panas, air bersih, pupuk organik, ataupun dijual sebagai kredit karbon.

Website: gree-energy.com

Untuk daftar selengkapnya, kunjungi Solum.id. Solum.id adalah media online yang fokus menyajikan berbagai artikel tentang sektor keberlanjutan dan teknologi masa depan.

Disclosure: Solum.id adalah bagian dari grup DailySocial.id

Panduan Praktis Pengaturan Pengiriman Per Produk di Tokopedia

Ketika Anda menjalankan bisnis di Tokopedia, Anda mungkin menjual beragam produk dengan persyaratan pengiriman yang berbeda. Apa yang bisa Anda lakukan ketika beberapa produk memerlukan pengiriman lebih cepat daripada yang lain? Jawabannya adalah dengan menggunakan Layanan Pengaturan Pengiriman per Produk.

Mari kita membahas lebih dalam apa itu layanan pengiriman per produk, mengapa ini sangat bermanfaat, dan bagaimana cara menggunakannya.

Apa itu Layanan Pengaturan Pengiriman per Produk di Tokopedia?

Layanan Pengiriman per Produk adalah salah satu fitur andalan yang ditawarkan oleh Tokopedia kepada para penjualnya. Fitur ini memungkinkan Anda untuk memilih kurir atau layanan pengiriman yang paling sesuai dengan setiap produk yang Anda jual.

Jadi, jika Anda menjual produk dengan kebutuhan pengiriman yang beragam, seperti produk yang memerlukan pengiriman cepat, Anda dapat mengatur pengiriman sesuai dengan kebutuhan produk tersebut.

Manfaat Menggunakan Layanan Pengiriman per Produk

Menggunakan Layanan Pengiriman per Produk di Tokopedia dapat memberikan beberapa manfaat, baik bagi penjual maupun pembeli.

Penyesuaian Produk

Jika Anda memiliki produk yang berbeda dan beberapa mungkin memerlukan pengiriman lebih cepat dan aman daripada yang lain. Layanan ini memungkinkan Anda menyesuaikan layanan pengiriman sesuai dengan jenis produk yang dijual. Ini membantu menghindari pembeli memilih opsi pengiriman yang tidak sesuai dengan produk yang mereka beli.

Pengurangan Kesalahan

Salah satu masalah yang umumnya dihadapi oleh penjual adalah pesanan yang ditolak karena kesalahan dalam pemilihan layanan pengiriman. Dengan layanan ini, risiko ini bisa diminimalkan. Anda, sebagai penjual, dapat menetapkan layanan pengiriman yang benar dan sesuai untuk setiap produk.

Kemudahan bagi Pembeli

Pembeli akan lebih senang karena mereka dapat dengan mudah memilih layanan pengiriman yang sesuai dengan preferensi yang Anda atur. Ini mengurangi risiko pesanan yang salah atau pesanan yang gagal.

Cara Mengatur Pengiriman per Produk melalui Edit Produk di Tokopedia

Nah, sekarang mari kita bahas langkah-langkahnya dengan lebih detail:

  • Langkah pertama adalah pastikan Anda telah masuk ke akun penjual Tokopedia Anda.
  • Di dashboard penjual, Anda akan menemukan opsi Daftar Produk. Klik opsi tersebut untuk melanjutkan.
  • Temukan produk yang memerlukan pengaturan pengiriman, dan pilih Edit pada produk tersebut.
  • Setelah masuk ke halaman pengeditan produk, perhatikan dengan seksama bagian Berat & Pengiriman. Setelah itu, di bagian Layanan Pengiriman, klik opsi Custom untuk mulai mengatur layanan pengiriman khusus untuk Anda.
  • Sekarang, Anda dapat memilih layanan pengiriman yang sesuai dengan produk tersebut dari opsi yang tersedia. Jika sebelumnya sudah ada pengaturan, Anda dapat mengaktifkan atau menonaktifkan layanan pengiriman yang ada.
  • Terakhir, jangan lupa untuk mengklik Simpan agar perubahan yang Anda buat diterapkan.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda akan bisa dengan mudah mengatur Layanan Pengiriman per Produk serta memastikan bahwa layanan pengiriman yang tersedia sudah tepat untuk produk yang Anda jual. Jadi, apa pendapat Anda tentang fitur yang sangat berguna ini? Pasti akan membantu memaksimalkan efisiensi bisnis online Anda di Tokopedia, bukan?

Ryan Gondokusumo Buka-Bukaan Perjalanan Sribu Capai Profitabilitas

“Akhirnya, saya bisa tidur nyenyak setelah memutuskan untuk mengejar profitabilitas,” Founder Sribu Ryan Gondokusumo.

Bagi Ryan, mengejar pertumbuhan dan fundraising bak pertunjukan tiada akhir. Enam tahun ia lalui sebagai solo founder bukanlah hal yang mudah. Apalagi, ia mengakui di awal industri startup berkembang di Indonesia, sempat terdoktrin bahwa startup harus terus mengejar pertumbuhan.

Berbincang dengan DailySocial.id, Ryan menceritakan bagaimana perjalanan startupnya menuju profitabilitas. Selama enam tahun, Sribu mencari ‘bensin modal’ dari penggalangan dana, yang mana bagi Ryan adalah sebuah proses kompleks dan memakan waktu.

Sribu adalah startup penyedia jasa freelance dan crowdsourcing desain. Didirikan oleh Ryan Gondokusumo pada 2011, Sribu menjadi saksi pertumbuhan digital tanah air lebih dari satu dekade. Sribu berada di fase di mana saat itu hanya ada tiga venture capital saja yang berinvestasi di startup.

Sumber: Sribu
Sumber: Sribu

East Ventures adalah investor perdana Sribu pada 2012. Pada 2014 dan 2018, Sribu memperoleh pendanaan dari Asteria (sebelumnya Infoteria Corporation) dan CrowdWorks.

“Sebelum mengamankan pendanaan dari Asteria, saya sempat bicara dengan 80 VC selama satu setengah tahun. Sangat time-wasting.”

Eksperimen hingga kejar profit

“Saya merasa sampai kapan harus kejar growth. Kalau begini terus, minimal harus punya 2-3 co-founder. Sementara, saat itu saya sendiri. Baru dipertemukan dengan co-founder di tahun ketujuh kami beroperasi, yang kini memegang posisi CTO,” tuturnya.

Ia mengaku aksi bakar duit kerap berlangsung sejak 2012-2016. Sebelum melakukan penggalangan ketiga pada 2018, Sribu sempat bereksperimen; (1) memisahkan Sribu dan Sribulancer; serta (2) mengembangkan asisten virtual Halo Diana.

“Memisahkan Sribu dan Sribulancer adalah kesalahan. Saat itu, saya pikir pasar Sribu dan Sribulancer masih kecil. Saya bicara tanpa data. Kesalahan ini kami tebus dua tahun berhenti pengembangan fitur, cuma fokus mergering platform. Ini sulit karena portofolio kami sudah banyak sekali saat itu, datanya sangat besar,” ungkap Ryan.

Saat ini, Sribu telah melayani lebih dari 30 ribu klien dari 50 sektor industri. Jumlah freelancer mencapai 30 ribu, satu pertiganya adalah pengguna aktif.

Dari kisah pemisahan Sribu dan Sribulancer, Ryan dan timnya memutuskan mengembangkan asisten virtual bernama “Halo Diana”. Namun, lagi-lagi gagal dan tidak ada cukup resource untuk mengeksekusinya. Ryan masih berpikir untuk terus mengejar pertumbuhan sampai akhirnya modal menipis.

Tahun 2017 menjadi pivotal bagi Sribu karena di tahun itu perusahaan memutuskan arah navigasinya ke profitabilitas. Ryan berujar saat itu startup kesulitan mencari investor. Alasan lainnya, Sribu juga ingin scale up bisnisnya untuk melayani proyek lebih besar di segmen B2B.

“Pada tahun 2017 onward, kami sudah mengantongi keuntungan bersih. Kemudian, kami mendapat pendanaan dari CrowdWorks pada 2018. Saat itu, spending kami fokuskan untuk marketing, bukan hiring.

Akuisisi dan redefinisi bisnis

Akuisisi Sribu oleh Mynavi Corporation menjadi tonggak perjalanan selanjutnya untuk meredefinisi bisnisnya, yakni meningkatkan standar talenta Indonesia sebagai fokus baru.

“Kami menentukan kembali ke mana arah model bisnis kami. Saat ini, fokus utama kami ada di lima kategori. Kami berdiskusi dengan Mynavi, apakah mau masuk ke segmen blue collar, kategori lain, atau masuk ke konsultasi bisnis,” tuturnya.

Sumber: Sribu

Sribu akan meningkatkan level bisnisnya dengan menentukan standar emas; mengurasi satu per-satu dari total 30.000 freelancer, serta bertahap melakukan sertifikasi dan spesialisasi. Kurasi ini juga dalam rangka meningkatkan kualitas freelancer Sribu sejalan dengan rencana ekspansinya ke luar negeri dalam 2-3 tahun ke depan.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pekerja lepas di Indonesia telah mencapai angka 34 juta orang pada 2022.

Kepemilikan saham Sribu kini dikuasai mayoritas oleh Mynavi Corporation, menandakan pengambilan keputusan harus sangat diperhitungkan. Namun, ungkap Ryan, bukan berarti akuisisinya memengaruhi pengambilan keputusan maupun spending bisnis.

“Meski Mynavi adalah korporasi dan sangat hierarki, kami tidak ingin culture itu masuk karena bisa slow us down. Keputusan tetap ada di kami. Proses akuisisi memakan waktu dua tahun sehingga kami punya understanding lebih baik.”

Belajar dari kesalahan

Tujuh tahun perjalanannya menuju titik profitabilitas, Ryan menyebut tiga kesalahan yang ia pelajari saat membangun Sribu.

  1. Selalu mengandalkan data
    Pengembangan produk/layanan baru, atau pengambilan keputusan strategis tidak bisa berlandaskan perasaan. Selalu memantau perubahan atau tren baru untuk lebih memahami pasar juga wajib dilakukan. “Semua harus berbasis data. Apakah market size bankable, misalnya? Karena revenue model kami jelas, kami tahu how to make money,” ujarnya.
  2. Tak perlu ikut-ikutan
    Halo Diana adalah salah satu kegagalan yang terjadi pada pengembangan bisnis Sribu. Halo Diana tidak berlanjut karena tidak product-market fit, dan berakhir sebagai produk yang nice to have saja. “Jangan sampai ikut-ikutan membuat satu produk hanya karena perusahaan lain punya. Tekanan dari kompetitor pasti akan selalu ada. Fokus pada bisnis.”
  3. Pahami kapabilitas sendiri
    Jika ingin terus-menerus mengejar pertumbuhan, pahami sejauh mana kemampuan sumber daya yang dimiliki. Enam tahun menjadi solo founder, Ryan memutuskan untuk fokus mengejar profitabilitas demi keberlangsungan perusahaan.

Cara Praktis Menambahkan Video Produk di Tokopedia

Dalam berjualan online di marketplace, persaingan semakin ketat dari hari ke hari. Bagi para penjual, penting untuk membedakan diri dari pesaing dan menawarkan pengalaman berbelanja yang lebih baik kepada calon pembeli. Salah satu alat yang mungkin terlupakan oleh sebagian besar penjual adalah video produk. Video produk memiliki potensi besar untuk membantu pembeli lebih mengenal produk yang ingin mereka beli.

Dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa video produk sangat penting dalam berjualan online dan bagaimana cara menambahkan video produk di Tokopedia.

Mengapa Video Produk Penting?

Memberikan Gambaran yang Lebih Jelas

Foto produk dapat memberikan gambaran dasar tentang produk, tetapi video produk dapat memberikan gambaran yang lebih lengkap. Dengan video, pembeli dapat melihat produk dari berbagai sudut, melihat ukuran produk dengan lebih baik, dan mendapatkan gambaran yang lebih realistis tentang bagaimana produk itu digunakan.

Menghadirkan Produk dalam Konteks

Video produk memungkinkan penjual untuk menunjukkan produk dalam konteks penggunaannya. Misalnya, jika Anda menjual pakaian, Anda dapat menampilkan video orang yang mengenakan pakaian tersebut sehingga calon pembeli dapat melihat bagaimana pakaian itu akan terlihat pada tubuh mereka sendiri.

Mengatasi Ketidakpastian

Calon pembeli sering kali ragu sebelum membeli produk online karena mereka tidak dapat melihat atau menyentuh produk secara langsung. Video produk membantu mengatasi ketidakpastian ini dengan memberikan informasi lebih lanjut tentang produk tersebut, sehingga pembeli merasa lebih yakin dalam pengambilan keputusan.

Meningkatkan Keterlibatan Pembeli

Video memiliki daya tarik yang kuat dan dapat memikat perhatian calon pembeli lebih baik daripada teks atau gambar. Video yang menarik dapat meningkatkan keterlibatan pembeli dan mempengaruhi keputusan pembelian mereka.

Bagaimana Cara Menambah Video Produk di Tokopedia?

Credit picture by Tokopedia

Sebelum Anda mengunggah video, pastikan Anda telah memahami kriteria video produk di Tokopedia berikut ini:

  • Ukuran video maksimum 20mb dengan format MPEG, MP4, AVI, Quicktime, dan lainnya.
  • Pengunggahan video produk harus didampingi dengan minimal 1 gambar produk. Jika tidak memiliki minimal 1 gambar produk, maka video produk tidak dapat diunggah.
  • Video produk yang diunggah harus berisi informasi produk secara detail.
  • Pembahasan pada video produk harus berfokus pada spesifikasi dan detail produk.
  • Disarankan untuk menggunakan bahasa Indonesia dalam menjelaskan detail dan spesifikasi produk.

Setelah Anda memastikan untuk memproduksi video sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan Tokopedia, Anda dapat mengikuti langkah berikut untuk mengunggah video produk ke halaman Tokopedia Anda.

Untuk mulai menambahkan video produk, berikut langkah-langkahnya:

  • Pastikan Anda mengakses halaman Tokopedia Seller melalui komputer atau desktop. Proses ini tidak dapat dilakukan melalui aplikasi seluler.
  • Pada halaman utama Tokopedia Seller, pilih opsi Tambah Produk jika Anda ingin menambahkan produk baru, atau Ubah Produk jika Anda ingin memperbarui produk yang sudah ada di daftar Anda.
  • Masukkan gambar utama produk Anda seperti biasa. Setelah gambar utama dimasukkan, Anda akan melihat ikon video. Klik ikon tersebut untuk memulai proses unggah video.
  • Pilih video yang sesuai dengan produk yang ingin Anda unggah, lalu klik tombol Open atau Buka.
  • Proses unggah selesai dan video produk akan muncul di halaman produk Anda.

Menambahkan video produk di Tokopedia adalah langkah yang cerdas bagi penjual untuk meningkatkan daya tarik produk mereka dan memberikan informasi yang lebih detail kepada calon pembeli. Selamat mencoba!