HSBC Berikan Fasilitas Debt Rp776 Miliar ke Validus, Fokus Garap Pasar Indonesia Lewat Batumbu

Validus, sebuah platform pendanaan digital untuk UMKM yang berbasis di Singapura, mengumumkan perolehan fasilitas debt $50 juta atau setara Rp776 miliar dari HSBC. Fasilitas ini berada di bawah strategi ASEAN Growth Fund dan bertujuan untuk mendukung inklusi keuangan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia, serta membantu mereka mengatasi tantangan dalam mengakses sumber daya finansial.

Fasilitas utang ini akan disalurkan melalui anak perusahaan Validus di Indonesia, yaitu Batumbu, yang saat ini merupakan platform pendanaan digital UMKM. Batumbu diklaim telah mencatatkan keuntungan yang terus tumbuh selama lebih dari dua tahun dengan margin EBITDA yang secara konsisten melebihi 50%.

PT Berdayakan Usaha Indonesia (Batumbu) sendiri didirikan sebagai perusahaan patungan PT Triputra Investindo Arya (anak usaha Triputra Group) dengan Validus Investment Holdings Pte. Ltd. (VIH).

Fasilitas ini akan difokuskan untuk memberikan opsi pembiayaan yang lebih mudah diakses, sehingga dapat membantu UMKM Indonesia mengatasi hambatan keuangan dan memperkuat peran mereka dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Selain itu, fasilitas ini juga diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pembiayaan yang masih menjadi tantangan besar di Indonesia.

Menurut data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, saat ini terdapat 64,2 juta UMKM yang menyumbang 61% dari PDB Indonesia dan menyerap 97% dari total tenaga kerja di negara ini. Namun, laporan Bank Dunia menunjukkan bahwa UMKM di Indonesia menghadapi kesulitan besar dalam mendapatkan pembiayaan karena persyaratan ketat yang diterapkan oleh bank. Meskipun ada berbagai inisiatif pemerintah, pinjaman UMKM hanya mencakup sekitar 20% dari total pinjaman bank. International Finance Corporation memperkirakan kesenjangan pembiayaan untuk UMKM di Indonesia mencapai sekitar $234 miliar.

Co-founder & Group CEO Validus Nikhilesh Goel menyatakan, “Kemitraan jangka panjang dengan HSBC ini memperkuat upaya kami untuk menjembatani kesenjangan pembiayaan bagi UMKM di Indonesia. Kami akan terus mempelopori inovasi dan mendorong kemajuan dalam ruang pinjaman. Dengan memanfaatkan posisi unik Batumbu sebagai platform pendanaan digital UMKM terbesar dan satu-satunya yang menguntungkan di negara ini, kami berkomitmen untuk membuka peluang baru bagi bisnis, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan inklusi keuangan.”

Head of Corporate and Business Banking HSBC Singapura Harish Venkatesan menambahkan, “Sebagai salah satu pemain utama dalam pembiayaan digital UMKM di kawasan ASEAN, kami senang dapat mendukung Validus dalam memainkan peran penting dalam mempromosikan inklusi keuangan bagi usaha kecil yang kurang terlayani di wilayah ini. UMKM berperan penting dalam berkontribusi terhadap kesuksesan ekonomi jangka panjang di kawasan ASEAN dan sekitarnya. Kami berharap dapat mendukung Validus dalam misinya untuk mendorong pertumbuhan regional melalui HSBC ASEAN Growth Fund.”

Sejak tahun 2021, Validus menyalurkan dana S$5,17 miliar. Perusahaan ini didukung oleh investor strategis dan VC, termasuk Vertex Ventures, FMO, 01Fintech, NongHyup Financial Group, Norinchukin Bank, Aizawa Asset Management, Lotte F&L, AddVentures by SCG, VinaCapital Ventures, SEA Frontier Fund, K3 Ventures, dan Openspace Ventures.

Berkantor pusat di Singapura, Validus telah memperluas kehadirannya di Indonesia (Batumbu), Vietnam (Validus Vietnam), dan Thailand (Siam Validus).

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

PasarPolis Catatkan Penjualan Jutaan Polis di Thailand dan Vietnam, Bersiap Ekspansi ke Singapura

Startup insurtech PasarPolis terus memperkuat posisinya dengan mencatatkan pencapaian signifikan di Thailand dan Vietnam. Setelah berhasil memperluas operasinya sejak 2019, PasarPolis telah menjual jutaan polis di kedua negara tersebut, menegaskan komitmennya untuk mendemokratisasi asuransi melalui inovasi teknologi dan pendekatan yang berpusat pada pelanggan.

Dalam laporan keuangan terbaru, PasarPolis menunjukkan peningkatan pendapatan hingga dua kali lipat sejak putaran pendanaan terakhir, serta lonjakan Gross Written Premium (GWP) sebesar 250% pada tahun fiskal ini. Pencapaian ini mencerminkan pertumbuhan signifikan yang berhasil diraih perusahaan, terutama melalui kolaborasi strategis dengan mitra-mitra utama seperti Shopee, VFS Global, VNtrip, Sendo, dan Chotot.

VP Corporate Finance & Regional Partnership PasarPolis, Brendan Batanghari, menyatakan bahwa keberhasilan di pasar Vietnam dan Thailand didorong oleh kemitraan ekosistem yang tepat dan operasi yang efisien. “Kami bangga dengan pencapaian kami dan berkomitmen untuk terus mendemokratisasi asuransi di seluruh Asia Tenggara,” ujarnya.

PasarPolis juga berencana untuk memperluas jangkauannya ke Singapura, dengan target pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 50% selama empat tahun ke depan. Perusahaan ini berfokus pada profitabilitas, inovasi berkelanjutan, dan penguatan posisinya sebagai pemimpin regional di industri insurtech.

Kemitraan strategis B2B2C dorong kesuksesan

Keberhasilan PasarPolis di Thailand dan Vietnam tidak lepas dari strategi kemitraan B2B2C yang kuat. Di Indonesia, perusahaan ini telah menjalin kerja sama dengan Shopee untuk menawarkan asuransi perangkat elektronik dan layar retak, yang kemudian diperluas ke Thailand dan Vietnam dengan cakupan asuransi yang lebih luas.

Di Vietnam, kemitraan ini mencakup asuransi perangkat elektronik dan tanggung jawab produk, sementara di Thailand, PasarPolis meluncurkan perlindungan digital untuk elektronik, yang mendapatkan adopsi dan kepuasan konsumen yang signifikan.

Keberhasilan ini menunjukkan kemampuan platform PasarPolis untuk dengan mudah diperluas ke pasar lain dengan investasi minimal. Selain Shopee, PasarPolis juga bermitra dengan VFS Global, serta VNtrip, Sendo, dan Chotot di berbagai pasar.

Rencana ekspansi berikutnya

PasarPolis berencana untuk memperluas jangkauannya ke pasar baru, termasuk Singapura. Perusahaan ini tetap berkomitmen pada inovasi berkelanjutan, dengan rencana untuk memperkenalkan produk baru dan meningkatkan penawaran yang ada guna memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang.

PasarPolis berada di jalur yang tepat untuk mencapai profitabilitas, dengan memanfaatkan teknologi, analisis data, dan kemitraan strategis untuk mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan dan kepemimpinan pasar di sektor insurtech.

Application Information Will Show Up Here

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Lokatani Raih Pendanaan Pre-Seed dari Asiapay Capital dan Jakarta Ventura

Lokatani, startup agritech yang fokus pada pengembangan sayuran hidroponik, berhasil mendapatkan pendanaan pre-seed dari Asiapay Capital dan Jakarta Ventura (Jakvent). Pendanaan ini akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi, mengembangkan teknologi pertanian berbasis internet, serta memperluas jaringan distribusi dan pemasaran.

Didirikan pada tahun 2019 dan mulai memonetisasi bisnis pada tahun 2020, Lokatani telah membangun ekosistem rantai pasok yang terintegrasi dari hulu ke hilir. Hal ini bertujuan agar petani sayuran hidroponik binaannya dapat memenuhi standar produksi yang tinggi.

Produk utama Lokatani meliputi Loka Fresh yang menyediakan sayuran segar berkualitas tinggi secara on-demand, Loka Grow yang berfokus pada pemberdayaan komunitas petani melalui skema co-farming, serta Loka Tech yang merupakan aplikasi terintegrasi dengan teknologi IoT untuk pemantauan otomatisasi proses pertanian dan manajemen inventori.

Co-Founder & CEO Lokatani Abdul Choliq menjelaskan bahwa pendanaan ini akan memperkuat berbagai aspek operasional Lokatani. “Pendanaan kali ini ditujukan untuk peningkatan kapasitas produksi, pengembangan teknologi pertanian berbasis internet, perluasan jaringan distribusi, pemasaran, dan pengembangan sumber daya manusia. Dukungan ini memungkinkan Lokatani untuk terus menyelaraskan produksi tanaman secara real-time dengan permintaan pelanggan menggunakan aplikasi terintegrasi,” ujarnya.

Pendekatan “On-Demand Order” yang diusung Lokatani memungkinkan produksi yang lebih efisien dan sesuai dengan permintaan pelanggan. Selain itu, sistem “Scheduled Planting” yang diterapkan menjadi kunci dalam menjaga stabilitas pasokan baik dari segi kualitas maupun kuantitas, dengan dukungan teknologi IoT.

Rizki Maarif, Venture Investor Team & Research Lead Asiapay Capital, mengungkapkan bahwa investasi ini sejalan dengan misi Asiapay untuk mendorong inklusi keuangan di sektor pertanian. “Value-chain yang dibangun oleh Lokatani membantu menyelesaikan masalah fragmentasi dalam rantai pasok pertanian, khususnya di sektor hidroponik. Kami berharap dapat membawa keahlian kami dalam infrastruktur pembayaran untuk memberikan dampak positif bagi petani hidroponik,” kata Rizki.

Direktur Utama Jakarta Ventura Chrisantina Lunaryati, menambahkan bahwa Lokatani memiliki peran penting dalam mendukung komunitas petani. “Lokatani tidak hanya berfungsi sebagai agregator, tetapi juga membimbing dan mendukung komunitas petani, khususnya petani sayuran hidroponik. Kami berharap komunitas ini dapat terus berkembang dan maju bersama Lokatani,” ungkapnya.

Pendanaan ini diharapkan menciptakan dampak positif yang signifikan bagi sektor pertanian hidroponik di Indonesia, serta mendukung visi Lokatani dalam membangun ekosistem pertanian yang lebih efisien, berkelanjutan, dan menguntungkan.

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

ChatApp.id Luncurkan mimin.ai untuk Bantu Efisiensi Bisnis

Dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global, efisiensi dan optimalisasi operasional menjadi kunci keberlanjutan bagi banyak perusahaan. Untuk menjawab tantangan ini, ChatApp.id, pengembang teknologi chat interaktif, memperkenalkan mimin.ai, sebuah solusi inovatif berbasis WhatsApp yang dirancang untuk membantu bisnis tetap produktif tanpa mengorbankan kualitas layanan.

Sebagai salah satu bukti keberhasilan, ChatApp.id telah terpilih dalam Top 30 DS Launchpad 3.0, program akselerator dari DailySocial.id, yang semakin memperkuat posisinya sebagai pemimpin dalam pengembangan teknologi chat interaktif di Indonesia.

Mimin.ai adalah produk unggulan terbaru dari ChatApp.id yang mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) dengan automasi canggih. Solusi ini dirancang untuk mengurangi beban operasional perusahaan sekaligus meningkatkan kepuasan pelanggan. Dengan kemampuan seperti respons cepat dan akurat, follow-up otomatis, serta pemrosesan transaksi langsung melalui WhatsApp, mimin.ai menawarkan solusi efisiensi yang dapat diakses oleh berbagai jenis bisnis, dari UMKM hingga perusahaan besar.

“Mimin.ai merupakan wujud komitmen kami untuk membantu bisnis di Indonesia tetap kompetitif, terutama di tengah situasi ekonomi yang menantang. Fleksibilitas dan efisiensi adalah kunci bertahan dalam masa krisis, dan kami yakin solusi berbasis WhatsApp seperti mimin.ai akan memberikan dampak besar bagi bisnis yang ingin berkembang,” ujar Rachmat Efendi, CEO & Co-Founder ChatApp.id.

Dengan portofolio klien yang sudah mencakup perusahaan besar seperti PT MGM (Hotel Horison Group), PT Permodalan Nasional Madani (PNM), PT Perhutani, Apotek Guardian, hingga penjualan tiket konser untuk Deny Caknan, ChatApp.id membuktikan diri sebagai mitra teknologi yang andal dan inovatif. Mimin.ai, yang akan diluncurkan pada awal September 2024, diharapkan menjadi solusi andalan bagi bisnis yang ingin tetap kompetitif di tengah kondisi ekonomi yang sulit.

ChatApp.id berkomitmen untuk terus berinovasi dan membantu lebih banyak bisnis di Indonesia menghadapi tantangan ekonomi dengan teknologi yang cerdas dan efisien. Melalui mimin.ai, perusahaan ini memastikan bahwa bisnis dapat terus memberikan layanan terbaik kepada pelanggan mereka, kapan saja dan di mana saja.

Di Indonesia, saat ini terdapat sejumlah startup yang menghadirkan solusi layanan bisnis melalui aplikasi pesan. Mereka berambisi mengintegrasikan teknologi AI, seperti LLM dan NLP, agar bisa melakukan automasi dengan bahasa yang lebih alamiah. Sejumlah pemain tersebut di antaranya Kata.ai, Qiscus, Mekari Qontak, Pintar, Lenna, dan masih banyak lagi.

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Living Lab Ventures Berinvestasi ke Induk Startup Proptech Lamudi

Digital Classifieds Group (DCG), perusahaan induk Lamudi, mengumumkan investasi strategis dari Living Lab Ventures (LLV), corporate venture capital milik Sinar Mas Land. Langkah ini tidak hanya memperkuat posisi DCG dan Lamudi sebagai pemimpin teknologi properti di kawasan Asia-Pasifik, khususnya Indonesia, tetapi juga menandai ekspansi LLV ke Australia.

DCG sendiri melakukan akuisisi Lamudi Indonesia pada Oktober 2023 dari shareholder sebelumya, yakni Dubizzle (sebelumnya bernama EMPG – Emerging Markets Property Group).

Partner Living Lab Ventures Bayu Seto menyatakan bahwa investasi ini menjadi tonggak penting yang menegaskan keyakinan LLV terhadap kemampuan DCG dan Lamudi dalam membangun ekosistem teknologi terbesar di industri properti Indonesia. “Dengan kolaborasi ini, kami melihat peluang besar untuk memperluas jangkauan kami ke Australia dan memperkuat posisi di industri Proptech Asia-Pasifik,” ujarnya.

CEO DCG Mark Nosworthy menyambut positif investasi dari LLV. Menurutnya, dukungan ini mengukuhkan misi DCG dalam mentransformasi pasar properti melalui teknologi. “Kolaborasi ini akan mempercepat pertumbuhan kami dan meningkatkan kemampuan kami dalam menyediakan solusi teknologi mutakhir bagi pengguna di Asia Tenggara,” kata Mark.

Sejak didirikan pada tahun 2014, Lamudi telah berperan penting dalam mendigitalkan industri real-estate di Indonesia. Melalui platform ini, lebih dari 30.000 agen properti telah diberdayakan untuk meningkatkan kemahiran teknologi dan keterampilan pemasaran digital mereka. Lamudi juga telah menjalin kemitraan dengan berbagai pengembang besar di Indonesia, menyediakan layanan end-to-end untuk lebih dari 425 proyek properti.

CEO Lamudi Indonesia Mart Polman, mengungkapkan bahwa dukungan dari LLV akan membantu Lamudi memperluas operasinya dan memperkuat posisinya sebagai marketplace real-estate terdepan di Indonesia. “Investasi ini memungkinkan kami untuk mengembangkan lebih lanjut platform kami, meningkatkan pengalaman pengguna, dan menyediakan nilai yang tak tertandingi bagi pelanggan,” jelas Mart.

Investasi strategis ini tidak hanya membuka jalan bagi terobosan baru di sektor teknologi properti, tetapi juga memperkuat komitmen Sinar Mas Land dalam mendorong inovasi dan pertumbuhan di industri real-estate Indonesia. Hal ini sekaligus menjadi bukti dedikasi LLV dalam memimpin transformasi digital dan memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain kunci di pasar global.

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

RajaOngkir Resmi Bergabung dengan Komerce untuk Tingkatkan Layanan Logistik E-commerce

Komerce, startup penyedia solusi komprehensif bagi bisnis e-commerce di Indonesia, mengumumkan bahwa RajaOngkir, platform perhitungan ongkos kirim dan integrasi API logistik, kini resmi bergabung dengan ekosistem bisnis mereka. Langkah ini diharapkan akan memperkuat posisi Komerce sebagai pemain utama dalam industri e-commerce enabler tanah air.

RajaOngkir, yang telah diunduh lebih dari 5 juta kali di Google Play Store dan digunakan oleh ribuan perusahaan melalui integrasi API, akan membantu Komerce dalam memperluas jangkauan dan meningkatkan efisiensi layanan logistiknya. Dengan bergabungnya RajaOngkir, Komerce kini dapat menawarkan solusi end-to-end yang lebih lengkap, mulai dari pengecekan ongkos kirim, penjemputan paket, hingga manajemen pengiriman dan Cash on Delivery (COD).

Menurut Nofi Bayu Darmawan, Founder & CEO Komerce, kolaborasi ini adalah langkah strategis untuk terus mengembangkan layanan dan memperkuat penetrasi Komerce di bidang logistik dan pengiriman.

“Dengan masuknya RajaOngkir ke dalam ekosistem Komerce, kami semakin dekat dengan visi kami untuk menjadi mitra terpercaya bagi UKM dan brand besar yang ingin memasuki industri e-commerce di Indonesia. Kami yakin bahwa solusi terintegrasi yang kami tawarkan akan membantu klien mencapai kesuksesan yang lebih besar,” ungkap Nofi.

Founder RajaOngkir Damar Riyadi juga menyatakan antusiasmenya terhadap kolaborasi ini. “Bergabung dengan Komerce memberikan kami kesempatan untuk mengembangkan integrasi teknologi pengiriman dengan lebih baik, serta mendorong pertumbuhan industri e-commerce di Indonesia,” kata Damar.

Sebelumnya, dalam upaya memperluas bisnisnya, tahun lalu Komerce juga telah merampungkan akuisisi terhadap startup omnichannel, Boostr. Akuisisi ini menandai keseriusan Komerce dalam membantu lebih banyak UMKM di bidang e-commerce dengan solusi yang semakin komprehensif. Langkah tersebut, bersama dengan bergabungnya RajaOngkir, menunjukkan komitmen Komerce dalam memberikan solusi end-to-end yang efektif bagi para pelaku usaha kecil dan menengah.

Komerce, yang didirikan pada tahun 2020, telah melayani lebih dari 30.000 UKM dengan berbagai solusi seperti Komship untuk manajemen pengiriman, Kompack untuk pergudangan, dan Komplace untuk omnichannel SaaS. Pada tahun 2023, Komerce mencatatkan profitabilitas dengan pertumbuhan pendapatan tahunan sebesar 300%. Saat ini, perusahaan juga sedang melakukan penggalangan dana Seri A untuk memperluas adopsi solusinya di seluruh Indonesia.

Kolaborasi antara Komerce dan RajaOngkir ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan dalam memajukan ekosistem e-commerce di Indonesia, terutama dalam hal efisiensi logistik dan pengiriman bagi para pelaku usaha.

Application Information Will Show Up Here

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

OJK Luncurkan Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi meluncurkan Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto (IAKD) untuk periode 2024-2028. Peluncuran ini dilakukan dalam acara Digital Financial Innovation Day atau OJK Digination Day 2024 di Jakarta.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menekankan bahwa kehadiran bidang baru IAKD di OJK diharapkan mampu menjadi platform yang membawa manfaat besar bagi masyarakat, terutama dalam meningkatkan inklusi keuangan di seluruh Indonesia. “Industri IAKD memiliki kontribusi penting dalam pembangunan nasional,” ujarnya.

Fokus empat pilar strategis

Peta Jalan IAKD 2024-2028 ini disusun untuk mendukung pertumbuhan sektor IAKD yang kuat, seimbang, inklusif, dan berkelanjutan. Fokus utamanya mencakup empat pilar strategis, yaitu Pengaturan dan Pengembangan, Pengawasan dan Penegakan Hukum, Perizinan dan Informasi, serta Inovasi.

Kepala Eksekutif Pengawas IAKD OJK, Hasan Fawzi, menyatakan bahwa peta jalan ini akan diimplementasikan dalam tiga fase yang saling berkesinambungan hingga tahun 2028. “Sembilan program strategis telah kami rumuskan untuk mencapai tujuan tersebut,” ungkapnya. Program-program ini mencakup berbagai aspek penting, seperti pengembangan Regulatory Sandbox, peningkatan literasi keuangan digital, dan transformasi organisasi.

OJK juga menegaskan pentingnya sinergi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, kementerian, lembaga, pelaku industri, dan masyarakat. Kolaborasi ini dianggap sebagai kunci keberhasilan implementasi Peta Jalan IAKD.

Dalam acara peluncuran ini, OJK juga mengadakan talk show bertema “Arah Pengembangan dan Penguatan Industri IAKD ke Depan,” yang menghadirkan berbagai pembicara kunci dari internal OJK dan perwakilan asosiasi.

Rangkuman Peta Jalan IAKD 2024-2028

Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto (IAKD) 2024-2028 yang disusun oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memiliki beberapa poin utama sebagai berikut:

  1. Empat Pilar Strategis
  • Pengaturan dan Pengembangan: Membangun regulasi yang mendukung inovasi, sambil memastikan mitigasi risiko yang efektif.
  • Pengawasan dan Penegakan Hukum: Meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum untuk menjaga stabilitas dan integritas pasar.
  • Perizinan dan Informasi: Memperkuat proses perizinan dan meningkatkan transparansi informasi di sektor IAKD.
  • Inovasi: Mendorong pengembangan inovasi teknologi yang berkelanjutan di sektor keuangan.
  1. Tiga Fase Implementasi
  • Fase 1 (2024-2025): Penguatan Fondasi Pengaturan dan Pengawasan.
  • Fase 2 (2026-2027): Akselerasi Pengembangan dan Penguatan.
  • Fase 3 (2027-2028): Pendalaman dan Pertumbuhan Berkelanjutan.
  1. Sembilan Program Strategis
  • Regulatory Sandbox: Pengembangan klaster Regulatory Sandbox untuk pengujian inovasi keuangan.
  • Digital Innovation Center: Pembentukan pusat inovasi digital untuk mendukung ekosistem keuangan.
  • Standarisasi dan Pedoman Inovasi: Penyusunan standar dan pedoman untuk inovasi teknologi di sektor keuangan.
  • Suptech dan Regtech: Penggunaan teknologi untuk mendukung pengawasan dan regulasi.
  • Pilot Project: Implementasi proyek percontohan untuk pertumbuhan sektor jasa keuangan.
  • Literasi dan Inklusi Keuangan Digital: Peningkatan literasi dan inklusi digital di masyarakat.
  • Transformasi Organisasi dan SDM: Transformasi kelembagaan dan pengembangan sumber daya manusia.
  • Aliansi Strategis: Pembentukan aliansi strategis dengan berbagai pemangku kepentingan.
  1. Target Utama
  • Peningkatan Produk dan Layanan: Diharapkan jumlah produk dan layanan ITSK meningkat dari 5 menjadi 100.
  • Peningkatan Kemitraan: Jumlah kemitraan di sektor ITSK diproyeksikan meningkat dari 953 menjadi 5.000.
  • Pertumbuhan Pengguna ITSK: Keterlibatan pengguna ITSK diharapkan meningkat dari 277.887 menjadi 5 juta pengguna.
  • Nilai Transaksi Aset Kripto: Nilai transaksi aset kripto diproyeksikan mencapai Rp 1.000 triliun pada tahun 2028.
  1. Penguatan Keamanan Siber
  • Peningkatan keamanan siber untuk melindungi ekosistem keuangan digital dari ancaman serangan siber.
  1. Komitmen Terhadap Keberlanjutan
  • Integrasi prinsip keberlanjutan (Environmental, Social, and Governance/ESG) dalam setiap inisiatif dan inovasi di sektor IAKD.

Poin-poin ini mencerminkan fokus OJK dalam menciptakan ekosistem keuangan digital yang inovatif, berkelanjutan, dan inklusif, sekaligus menjaga stabilitas dan integritas pasar keuangan di Indonesia.

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

KLAR Smile Alami Lonjakan Pendapatan 10x Lipat, Genjot Diversifikasi Produk

KLAR Smile, pengembang produk dan layanan perawatan gigi, mengumumkan telah mencapai tonggak dengan mencatat pertumbuhan pendapatan 10x lipat dibandingkan dengan periode pendanaan terakhir pada Mei 2022. Perusahaan mencatatkan pertumbuhan bulanan gabungan sebesar 40% dari April 2023 hingga Maret 2024, yang menegaskan posisi KLAR sebagai pemimpin pasar perawatan gigi di Indonesia.

KLAR Smile memulai perjalanannya pada tahun 2020 dengan fokus pada produk clear aligner. Seiring berjalannya waktu, perusahaan ini telah memperluas lini produknya untuk mencakup berbagai perawatan gigi seperti water flosser, sikat gigi elektrik, dan produk pemutih gigi. Ekspansi ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan berbagai segmen pasar dan meningkatkan aksesibilitas perawatan senyum berkualitas tinggi.

Diversifikasi produk

Dengan semakin berkembangnya kelas menengah di Indonesia, lebih banyak konsumen yang memprioritaskan estetika gigi dan kesehatan mulut. Bank Dunia mencatat adanya 52 juta penduduk Indonesia yang tergolong “ekonomis aman” pada tahun 2020, yang turut mendorong pertumbuhan konsumsi rumah tangga sebesar 12% setiap tahunnya dari 2002 hingga 2020. Ken Research memprediksi pasar layanan gigi di Indonesia akan mencapai nilai $4 miliar pada tahun 2026.

Selain keberhasilan finansial, KLAR Smile juga bangga mengumumkan peluncuran perawatan aligner baru dan produk perawatan senyum lainnya. Produk terbaru termasuk KLAR Signature, yang menggunakan material premium untuk kenyamanan maksimal, dan KLAR Aligner, yang dirancang untuk konsumen yang mengutamakan nilai ekonomis tanpa mengorbankan kualitas. Produk inovatif lainnya yang akan segera diluncurkan meliputi KLAR Remineral, KLAR ColorPop Electric Toothbrush dengan warna-warna cerah, dan KLAR Kids Electric Toothbrush.

KLAR Smile tidak hanya fokus pada inovasi produk tetapi juga pada peningkatan aksesibilitas dan kesadaran perawatan gigi. Produk-produk KLAR Smile kini dapat diperoleh melalui berbagai platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, TikTok, dan Lazada, serta melalui jaringan dokter gigi dan peritel ternama seperti Boots dan Watsons.

KLAR Smile juga meraih kesuksesan dengan penjualan lebih dari 10.000 unit produk pemutih gigi dalam kuartal pertama tahun 2024. Produk-produk ini dirancang untuk memberikan solusi perawatan gigi yang lebih sehat dan nyaman di rumah.

Komitmen kepuasan pelanggan

Keberhasilan KLAR Smile tidak lepas dari komitmennya terhadap penelitian dan pengembangan, keunggulan produk, dan kepuasan pelanggan. Didirikan selama puncak pandemi COVID-19, KLAR Smile telah membuktikan diri sebagai inovator industri dengan transformasi lebih dari 6.500 senyum di Indonesia dan tingkat kepuasan pasien sebesar 92%.

Founder & CEO KLAR Smile Ellen Pranata menjelaskan, “Pasar perawatan senyum adalah tren besar berikutnya setelah perawatan kulit di Indonesia, mewakili peluang besar yang belum banyak dieksplorasi. Fokus kami adalah memberikan solusi yang lembut dan menyenangkan bagi konsumen dalam rutinitas perawatan di rumah.”

Dengan semakin meningkatnya perhatian terhadap perawatan kecantikan komprehensif, KLAR Smile siap untuk terus mendorong inovasi di industri perawatan senyum dan menjawab kebutuhan pelanggan yang terus berkembang.

Application Information Will Show Up Here

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Platform Marketplace Produk Pinjaman Lendingpot Perluas Bisnis ke Segmen Konsumen

Setelah meresmikan kehadirannya di Indonesia pada 2023 lalu. Lendingpot platform loan-matching yang menghubungkan pendana dengan peminjam, resmi meluncurkan Layanan Pinjaman Pribadi di Indonesia. Langkah ini diambil setelah sukses membantu Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di tanah air melalui Layanan Bisnis Lendingpot.

Layanan Pinjaman Pribadi ini menawarkan pinjaman yang langsung disetorkan ke rekening bank peminjam, memberikan fleksibilitas dalam penggunaan tanpa memerlukan jaminan. Selain itu, pinjaman ini tersedia dengan cepat dalam waktu singkat, memudahkan peminjam untuk memenuhi kebutuhan mendesak.

“Kami merancang layanan pinjaman pribadi ini agar mudah beradaptasi dan siap memenuhi kebutuhan mendesak. Penting untuk membedakannya dari jenis pinjaman lainnya seperti pinjaman mobil atau renovasi yang biasanya dicairkan langsung ke dealer,” kataHead of Commercial Development Lendingpot Jonathan Surya.

Menurut studi NielsenIQ Indonesia, 85,66 persen milenial Indonesia berada dalam situasi keuangan genting. Perilaku konsumtif dan peran sebagai generasi sandwich menjadi faktor pendukung. Kondisi ini diperparah oleh maraknya platform pinjaman ilegal. Oleh karena itu, Lendingpot berusaha memberikan solusi yang aman dan terpercaya.

“Kami ingin merevolusi pengalaman peminjaman, tidak hanya untuk bisnis tetapi juga individu, dengan menyederhanakan proses dan memberikan opsi terbaik dari para mitra eksklusif pemberi pinjaman kami,” tambah Jonathan.

Layanan ini memungkinkan peminjam untuk membandingkan berbagai pemberi pinjaman sehingga bisa mendapatkan tingkat bunga terendah. Sistem ini membantu peminjam membuat keputusan yang tepat dengan memilih proposal yang paling menguntungkan.

Lendingpot juga telah menjalankan layanan ini di Singapura dengan lebih dari 6.000 pelanggan bergabung dan tingkat persetujuan 70% dalam waktu kurang dari 60 menit. Kesuksesan ini ingin direplika di Indonesia, bekerja sama dengan berbagai lembaga keuangan termasuk bank dan perusahaan fintech.

“Kami berkomitmen untuk menjadi mercusuar dalam pemberdayaan keuangan. Dengan solusi keuangan yang mudah diakses dan transparan, kami berharap dapat mengangkat semangat individu dan komunitas,” tutup Jonathan.

Sejak didirikan tahun 2019 di Singapura oleh Randy Sim dan Eric Koh, Lendingpot kini telah menyalurkan dana lebih dari S$146 juta kepada 6.000 pengguna di Singapura dan Indonesia. Diklaim, dengan melalui Lendingpot proses approval 70% menjadi lebih cepat.

Sejumlah mitra yang menjadi pemberi dana seperti CIMB, UangMe, DBS Bank, dan beberapa lainnya.

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

BTN Gandeng Reliance Group dan D3 Labs Lakukan Tokenisasi Aset Properti dengan Blockchain

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) telah mempelopori inisiatif tokenisasi aset properti di Indonesia melalui skema Dana Investasi Real Estat (DIRE) berbasis teknologi blockchain. Inovasi ini tidak lepas dari kolaborasi strategis dengan Reliance Group dan D3 Labs, yang menyediakan teknologi blockchain untuk tokenisasi aset digital. Kolaborasi ini bertujuan untuk memperluas akses investasi properti bagi investor domestik maupun internasional.

Direktur Risk Management BTN Setiyo Wibowo menjelaskan bahwa BTN sangat mendukung inovasi teknologi di sektor keuangan. Melalui kerja sama ini, BTN akan menyediakan aset properti yang memenuhi kriteria untuk menjadi underlying DIRE yang kemudian ditokenisasi.

“Kami bermitra dengan Reliance Group dan D3 Labs untuk mengelola dan melakukan tokenisasi DIRE. Hal ini akan membuka peluang investasi properti yang lebih luas,” ungkap Setiyo.

Produk DIRE sendiri telah diatur sejak 2017 berdasarkan Peraturan OJK No. 64/POJK.04/2017 tentang Dana Investasi Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif. Melalui kolaborasi ini, institusi penerbit DIRE seperti BTN akan memperoleh manfaat pendanaan baru, insentif pajak, dan likuiditas aset. Sementara itu, investor akan mendapatkan keuntungan berupa alternatif investasi properti yang terjangkau, perlindungan terhadap inflasi, dan transparansi.

Hingga saat ini, hanya ada enam produk DIRE yang diterbitkan di pasar modal dalam negeri. Akhabani dari Reliance Group mengungkapkan, “Kolaborasi ini memungkinkan pasar investasi menjadi lebih luas dan transaksi lebih mudah. Tokenisasi DIRE dapat menarik lebih banyak investor dengan memperluas basis pasar.”

Co-Founder & CEO D3 Labs Tigran Adiwirya, menambahkan bahwa Indonesia kini menjadi daya tarik bagi investor global. Realisasi penanaman modal asing (PMA) mencapai $946,4 juta atau sekitar Rp14,19 triliun pada akhir kuartal pertama 2024. Adopsi teknologi blockchain untuk tokenisasi aset keuangan mengalami pertumbuhan signifikan, dengan tokenisasi DIRE global mencapai $178 juta pada September 2023, tumbuh sekitar 90% dari tahun sebelumnya.

“Kami berkomitmen untuk membantu lembaga jasa keuangan mengembangkan produk dan layanan inovatif dengan keamanan, transparansi, dan akuntabilitas,” ujar Tigran.

Lebih lanjut, Setiyo menjelaskan bahwa pengembangan tokenisasi DIRE akan dilakukan melalui Sandbox atau uji coba bersama OJK yang dilakukan oleh Reliance Group dan D3 Labs. “Investor akan membeli DIRE yang ditawarkan oleh Reliance Group dan unit penyertaannya akan dikonversi menjadi token digital oleh D3 Labs, memperluas pasar hingga ke luar negeri,” tambahnya.

Disclosure:

  • D3 Labs adalah portofolio DS/X Ventures, lengan investasi DailySocial Group
  • Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten