Program Inkubator Telkom Akan Kembali Selenggarakan “Indigo Day”

Program inkubator dan akselerator startup milik Telkom, Indigo Creative Nation, akan kembali menyelenggarakan gelaran bertajuk “Indigo Day”. Acara tahunan yang akan diadakan untuk kali ketiga ini rencananya digelar pada 29 Agustus 2018 mendatang bertempat di Smart Auditorium, Telkom Landmark Tower.

Indigo Day memadukan kegiatan startup pitching, demo day, startup exhibition dan talkshow mengundang para pembicara setingkat C-level yang berasal dari kalangan startup unicorn, korporasi, venture capital dan pemerintah.

Tema besar Indigo Day batch ke-1 tahun 2018 ini akan mengusung tema “semangat kolaborasi dalam bidang inovasi teknologi”, diisi Ridzki Kramadibrata (Managing Director Grab Indonesia) dan Albert Lucius (Co-Founder & CEO of Kudo). Keduanya akan menjelaskan dampak kolaborasi inovasi teknologi kedua perusahaan yang digawanginya.

Mewakili PT Telkom Indonesia, David Bangun selaku Direktur Digital & Strategic Portfolio, akan berbagi seputar strategi korporasi dalam pengembangan digital business service untuk mendukung pertumbuhan portofolio bisnis Telkom Group.

Sementara Ery Punta Hendraswara, Managing Director Indigo Creative Nation, akan berbagi bagaimana program Indigo bisa menjadi salah satu program corporate innovation dalam pengembangan startup eksternal yang bertahan hingga tahun ke-5. Berikutnya Nicko Widjaja, CEO MDI Ventures, akan berbagi bagaimana strategi melakukan investasi terhadap startup tahap seri A ke atas yang inovasinya mendukung digital business service milik Telkom Group.

Sejak tahun 2013, Indigo Creative Nation telah menginkubasi 111 startup. Saat ini sekitar 37 startup telah menghasilkan secara komersial, bahkan 16 startup di antaranya telah mendapatkan pendanaan tambahan dari para investor dalam dan luar negeri. Ada juga beberapa startup yang telah berhasil menciptakan kolaborasi bernilai miliaran rupiah bersama Telkom Group seperti PrivyID, Kofera, dan Run System.


Disclosure: DailySocial merupakan media partner acara Indigo Day dari Indigo Creative Nation

TCASH Hadirkan Fitur Remitansi Berbentuk “Wallet-to-Wallet”

TCASH kembali memperkenalkan inovasi layanan. Kali ini berbentuk wallet-to-wallet untuk memudahkan transaksi uang dari luar negeri. Saat ini layanan tersebut baru menjangkau Singapura, bekerja sama langsung dengan provider terbesar di sana, Singtel. Harapannya fitur ini dapat memudahkan para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dalam memenuhi layanan remitansi.

Di fase awal ini (hingga akhir tahun), TCASH menggratiskan biaya pengiriman dana remitansi. Hal yang ditonjolkan TCASH sebagai layanan uang elektronik non-bank adalah tidak ada batasan minimal untuk nominal transaksi. Hal ini memberikan fleksibilitas lebih untuk berkirim dana dari Singapura ke kerabat di dalam negeri.

Hanya saja ada batasan maksimal untuk satu kali pengiriman, yakni SG$999 atau setara hampir Rp10 juta. Sedangkan untuk maksimal dana yang dapat ditampung pengguna remitansi TCASH dalam satu bulan adalah Rp20 juta. Untuk memberikan rasa nyaman, TCASH juga telah menerima perizinan resmi Bank Indonesia untuk layanan remitansi.

“TKI dan anggota keluarganya di Indonesia merupakan salah satu segmentasi pelanggan utama yang disasar oleh TCASH dalam merealisasikan komitmen mendorong lebih banyak masyarakat mikro untuk memiliki akses ke layanan keuangan,” sambut CEO TCASH Danu Wicaksana.

Danu melanjutkan, “Hadirnya layanan remitansi wallet-to-wallet ini diharapkan dapat membantu mereka untuk mengirimkan dana secara real-time, kapan pun, di mana pun, dan oleh siapa pun, khususnya karena saat ini TCASH telah dapat digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia lintas operator telekomunikasi.”

Cara melakukan transaksi

Untuk memanfaatkan layanan remitansi wallet-to-wallet, pengguna di Singapura dapat mengunduh aplikasi Singtel Dash. Di dalamnya ada fitur layanan kirim yang terintegrasi, yakni m-Remit. Kemudian bagi penerima di Indonesia dapat mengunduh TCASH Wallet dan melengkapi informasi untuk mendapatkan layanan penuh.

Selanjutnya pengguna di Singtel Dash cukup mengirimkan dana sesuai dengan preferensi, ditujukan ke nomor akun TCASH milik kerabatnya di Indonesia. Dana yang masuk ke akun TCASH dapat dicairkan melalui toko ritel seperti Indomaret, Alfamart, konter pembayaran resmi TCASH atau Grapari terdekat.

Simplifikasi layanan menggunakan teknologi

Sebelumnya TCASH pernah merilis layanan remitansi bersama Singtel dan PT Pos Indonesia untuk TKI di Singapura. Melalui layanan ini, kerabat di Indonesia dapat mencairkan pengiriman dana melalui Wesel Pos Instan di kantor cabang Pos terdekat. Kini dengan melekatkan layanan remitansi di TCASH, diharapkan prosesnya menjadi lebih efisien.

“Ke depannya kami berharap dapat terus memperluas cakupan wilayah layanan remitansi guna memudahkan TKI di negara-negara lainnya, termasuk Malaysia dan Hong Kong. Dengan layanan ini, kami optimis dapat terus mendukung usaha pemerintah dalam mencapai keuangan yang inklusif untuk seluruh masyarakat Indonesia,” tutup Danu.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

GO-JEK Perkaya Konten di Aplikasi, Hadirkan “In-App News” kumparan

Pembaruan aplikasi GO-JEK terus menghasilkan sejumlah fitur. Akhir-akhir ini yang menarik justru pendekatan konten yang terlihat digencarkan oleh aplikasi on-demand tersebut. Salah satu yang kini bisa dinikmati ialah in-app news, mengintegrasikan kanal konten dari kumparan.

Berita paling populer akan ditampilkan ke dalam newsfeed aplikasi GO-JEK. Ketika aplikasi tersebut dibuka, akan dihadirkan kanal khusus yang berisi berbagai pemberitaan dari kumparan, lengkap dengan kategori menunya. Fitur ini sudah bisa dicicipi pengguna aplikasi GO-JEK dengan pembaruan terakhir, baik di Android dan iOS.

Selain dalam bentuk kanal berita, ada beberapa pendekatan konten lain yang bersifat hiburan. Misalnya fitur ramalan MamaAnabel, dengan memiliki opsi pilihan jawaban yang diberikan, aplikasi akan memberikan ramalan “iseng” sesuai preferensi pengguna. Kemudian ada lagi fitur berbentuk formulir untuk menunjukkan dukungan dan ucapan selamat kepada atlet Asian Games.

Fitur konten di aplikasi GO-JEK
Fitur konten di aplikasi GO-JEK

Konten-konten tersebut turut dikombinasikan dengan ulasan seputar layanan GO-JEK. Meliputi cerita inspirasi dari mitra pengemudi, ulasan tentang rekomendasi makanan, juga layanan yang dimiliki oleh GO-JEK. Newsfeed yang kian lengkap diharapkan membuat pengguna lebih betah berada di aplikasi. Untungnya bagi GO-JEK tentu meningkatkan traksi pengguna dengan sejumlah penawaran yang dimunculkan.

Grab juga miliki fitur GrabDaily

Sebelumnya pembaruan aplikasi Grab juga memunculkan fitur yang sama. Hanya saja tidak berbaur secara native dalam newsfeed, melainkan masuk ke dalam menu GrabDaily. Di dalamnya terdapat beragam jenis konten, baik berasal dari Grab dan informasi berita. Grab melakukan kurasi berita dari sumber berita online yang lebih beragam, termasuk dari Viva, Liputan6, Bola.com dan lain-lain.

Fitur konten di aplikasi Grab
Fitur konten di aplikasi Grab

Konten interaktif seperti kuis dan pembaruan skor dari pertandingan terhangat (Asian Games) juga dibubuhkan ke GrabDaily. Termasuk konten-konten yang ditujukan sebagai native advertising, merekomendasikan tempat yang dapat dikunjungi dengan Grab dan makanan yang bisa dipesan melalui aplikasi.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Situs Pemesanan Bunga Malaysia “Flower Chimp” Hadir di Indonesia

Pada tanggal 15 Agustus 2018 lalu, startup pengembang platform online untuk memesan bunga asal Malaysia bernama Flower Chimp mengumumkan putaran pendanaan tahap awal (seed round). Nilainya sebesar 6 juta Ringgit (setara dengan 21.3 miliar Rupiah) yang didapat dari Asia Venture Group (AVG), sebuah perusahaan investasi yang juga menyuntikkan dananya ke iMoney, Happy Fresh, dan iPrice.

Salah satu tindakan yang dilakukan pasca investasi adalah melakukan ekspansi di Asia Tenggara. Beberapa negara yang akan dijadikan tujuan utama adalah Indonesia, Singapura, dan Filipina. Prosesnya akan dimulai pada Agustus 2018, ditargetkan rampung di seluruh negara tujuan pada akhir tahun 2019. Untuk menanyakan detail ekspansi di Indonesia, DailySocial menghubungi Co-Founder & COO Flower Chimp Niklas Frassa.

Niklas menginformasikan bahwa Flower Chimp sudah menghadirkan layanan di Indonesia. Salah satunya ditandai dengan peluncuran situs flowerchimp.co.id. Tidak hanya itu, saat ini proses bisnis juga sudah mulai berjalan, termasuk layanan pemesanan, pembayaran, dan logistik.

“Kami telah memiliki staf layanan pelanggan di Indonesia, termasuk menunjuk staf untuk mengelola dan mendukung mitra lokal di Indonesia,” ujar Niklas.

Flower Chimp menilai Indonesia adalah pasar yang sangat strategis. Pihaknya memiliki pandangan positif mengenai pertumbuhan gifting e-commerce. Keyakinan tersebut turut didukung dari pengelaman Niklas yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Operation Manager untuk Zalora Indonesia.

Co-Founder Flower Chimp Niklas Frassa dan Maximilian Lotz / Flower Chimp
Co-Founder Flower Chimp Niklas Frassa dan Maximilian Lotz / Flower Chimp

“Saya tahu betapa hebatnya Indonesia sebagai pasar (e-commerce) yang terus berkembang dan betapa ramah masyarakat menyambutnya. Faktor tersebut memberikan kami kepercayaan besar di pasar,” lanjut Niklas.

Untuk memastikan operasional berjalan baik, Flower Chimp menggandeng mitra strategis dalam pemenuhan produk bunga dan kegiatan pemasaran. Tidak disebutkan pedagang mana saja yang sudah digandeng, yang jelas sudah mulai tersebar di beberapa wilayah di Indonesia.

Tahun ini capaian yang ingin diraih ialah peningkatan traksi harian untuk pemesanan produk yang dijajakan di Flower Chimp. Selain itu, pihaknya akan terus berinovasi menghadirkan desain dan kategori produk hadiah yang relevan untuk pangsa pasar. Tak lupa pihaknya juga berencana membawa tim khusus untuk fokus pada bisnis di Indonesia.

“Pada saat yang sama, kami melakukan riset pasar kami untuk datang dengan produk-produk baru dan promosi secara teratur untuk menarik pelanggan kami untuk kembali menemukan apa yang mereka cari,” ungkap Niklas.

Flower Chimp menyajikan layanan pemesanan dan pengiriman berbagai kado bunga. Mulai berbentuk karangan bunga, buket, keranjang dan lainnya. Pun demikian untuk dipersembahkan di berbagai momen, mulai dari pernikahan, wisuda, hari kasih sayang dan sebagainya. Tapi Flower Chimp bukan layanan pemesanan bunga pertama yang ada di Indonesia, sebelumnya sudah ada FlowerAdvisor dan beberapa situs lain dari pemilik bisnis bunga.

Gambaran situs Flower Chimp di Indonesia
Gambaran situs Flower Chimp di Indonesia

“Kami adalah perusahaan yang berbasis di Malaysia, tetapi kami ingin memberikan pengalaman pelanggan yang terlokalisir sepenuhnya. Itu sebabnya saat ini mitra sangat berguna bagi kami untuk memfasilitasi dan membantu mengembangkan pasar dan jaringan bisnis,” pungkas Niklas.

Katadata Receives New Funding Led by East Ventures

Online media platform focusing on economic and business research, Katadata, announced the acquisition of fresh funding led by East Ventures. The previous investors, Emerging Media Opportunity Fund (EMOF) and Lin Che Wei were also involved in this round. The value is still undisclosed.

The fund will be used for product development and machine learning-based data management system. Metta Dharmasaputra, Katadata’s Co-founder & CEO, said the funding is part of their further step to develop business as a data-based media.

“With the support of the to-be-developed data system, it’s expected to result in an in-depth data-based news and analysis which capable to help business players, government, and other stakeholders. As planned, the new data-based product will be launched by the end of the year,” he said.

Founded in 2012, Katadata is known as a news portal that mostly provides infographic and video content. All packed in two brand sites, katadata.co.id and databoks.co.id.

“By combining traditional journalistic principles with technology-based distribution methods, we can achieve a better future. East ventures has high hopes that Katadata can be a role model for the long-form news media in Indonesia,” Willson Cuaca, East Ventures’ Managing Partner, said.

Moreover, Lin Che Wei, Katadata’s angel investor said that this third round is believed to accelerate the digitization process, artificial intelligence technology development, and big data.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Bahasa.ai Ingin Hadirkan Mesin Chatbot dengan Bahasa Indonesia yang Lebih Baik

Bahasa.ai merupakan sebuah startup pengembangan NLP/NLU (Natural Language Processing/Understanding) untuk Bahasa Indonesia. Dikemas dalam PaaS (Platform as a Services), teknologi Bahasa.ai memungkinkan produk kecerdasan buatan memiliki kemampuan Bahasa Indonesia yang lebih relevan. Implementasi NLP/NLU bisa di berbagai macam area, salah satu yang paling populer saat ini untuk pengembangan layanan chatbot.

Hokiman Kurniawan, Co-Founder & CEO Bahasa.ai, menerangkan bahwa visi startup yang digawanginya ialah membuat mesin dapat berinteraksi mulus secara manusia dalam Bahasa Indonesia. Bahasa.ai berkomitmen menerapkan strategi kecerdasan buatan yang memberikan dampak nyata dalam bisnis. Sehingga Hokiman menegaskan bahwa ia tidak berfokus pada kuantitas implementasi, melainkan target capaian dari penerapannya.

“Mengenai chatbot, kami punya filosofi sendiri dalam membantu klien. Sekarang di market banyak chatbot gimmick, yaitu hanya dibuat supaya klien terlihat keren tanpa punya objektif bisnis tepat. Bahasa.ai menerapkan strategi chatbot yang memberikan impact bisnis. Artinya strategi chatbot ini hasilnya bisa dilihat di laporan keuangan klien. Misalnya salah satu klien kita yang berhasil meningkatkan sales 600-900 juta per bulan berkat strategi chatbot-nya,” terang Hokiman.

Selain Hokiman, Bahasa.ai didirikan oleh dua co-founder lainnya, yakni Fathur Rachman Widhiantoko (CTO) dan Samsul Rahmadani (Chief AI). Ketiganya adalah teman saat kuliah di Universitas Indonesia. Sempat riset bersama untuk masalah kecerdasan buatan juga. Bahasa.ai sendiri didirikan pada bulan Agustus 2017.

Co-founder Bahasa.ai
Co-founder Bahasa.ai

Dapat diterapkan untuk chatbot multi-kanal

Penggunaan Bahasa.ai untuk pengembangan chatbot dapat didesain multi-kanal. Jika penerapannya dalam bisnis jual-beli, chatbot dapat membantu proses transaksi dari aplikasi populer pelanggan (misal WhatsApp, LINE dll). Kemampuan ini dinilai akan menghadirkan layanan minim friksi, sehingga memberikan kenyamanan bagi pelanggan. Dalam skenario lain, bisa diterapkan juga untuk layanan pelanggan 24 jam.

“Banyak yang kami lakukan supaya engine bisa memiliki kemampuan Bahasa Indonesia paling baik. Dan banyak juga tantangannya, misalnya Bahasa Indonesia yang sehari-hari digunakan banyak sekali slangnya. Isitlah slang ini sangat dinamis, tiap saat bisa bertambah istilah baru. Bahasa.ai punya engine sendiri yang tugasnya melakukan pemanenan data di media sosial. Nanti data itu bakal diolah oleh engine lainnya supaya data Bahasa Indonesia diperbarui,” lanjut Hokiman.

Untuk meningkatkan operasional bisnis, Bahasa.ai mengaku tengah menyelesaikan fundraising – akan diumumkan dalam waktu dekat. Selain itu, Bahasa.ai juga terpilih menjadi salah satu kontingen program akselerasi Plug and Play Batch 3 bersama 16 startup lainnya.

“Target kami tahun 2018 hanya akan melayani maksimal 8 klien saja. Tapi kami ingin lihat semua produknya dapat mendatangkan revenue tambahan. Yang salah di industri kini, AI banyak yang dijadikan gimmick. Akhirnya ini akan merugikan industri. Padahal AI punya potensi yang sangat besar sekali. Mungkin sekarang jaman yang mudah bagi SaaS AI untuk jualan, tapi bukan itu yang kami cari,” tutup Hokiman.

Bidbox Offers New Online Experience in Car Purchasing

During the Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 in ICE BSD City last week, a local online multi-brand car dealership introduced itself. Under Bidbox name, this platform allows potential buyers to purchase the dream car online. There are features to view car types, price comparison, cost simulation, bidding request, and scheduling test drive.

Bidbox platform tries to digitize potential buyers experience while in the usual showroom. Bidbox’s Founder & CEO, Michael, said its current database has over 1,300 car types, both passenger and commercial vehicles. Another thing Bidbox tried to solve is car purchasing installment.

Aside from partnering with installment payment solutions, Bidbox also offers financial service. It starts with 0% DP to be said. Bidbox is a subsidiary of PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk, Indonesia’s smart mobility company in the automotive industry which has been operating for over 30 years.

Every payment confirmation will be autopay, either via credit card or debit on the savings account. In terms of operational, it’s currently optimal in Jabodetabek area. Those outside the area will be served through a special offering mechanism (manual).

Simulation of installment calculation for vehicle purchasing in Bidbox
Simulation of installment calculation for vehicle purchasing in Bidbox

In addition to consumer acquisition, Bidbox expands to the business market in providing companies with operational vehicles. It includes the “Car Ownership” program, which is car financing for the company’s employees.

Offers “trade-in” option

Through Bidbox app, potential buyers can list their cars for repair and maintenance with a clear track record. Users can enjoy the new trade-in option in Bidbox to get a new car. It allows users to exchange used cars with the new one through dealer and payment partners in Bidbox. Installments used cars can still be exchanged in Bidbox after its third year.

Currently, Bidbox has worked with some partners, including Mandiri Tunas Finance, Motor Vehicle Loans (KKB) BCA, Maybank, MPM Finance, BNI Multifinance, Mitsui Leasing, and other partners in insurance, workshops, and spare parts.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Laporan DailySocial: Distribusi Hoax di Media Sosial 2018

Di era media sosial seperti saat ini, sebaran hoax (berita bohong) menjadi sesuatu yang sangat serius. Dampaknya dapat mengacaukan masyarakat, tidak hanya di jagat maya, melainkan juga di kehidupan nyata. Banyak kasus buruk yang terjadi akibat hoax, karena banyak oknum yang memang sengaja memanfaatkan hoax sebagai senjata perang mereka. Terlebih di tahun politik seperti saat ini.

Berbagai pihak mencoba secara terus-menerus menanggulangi sebaran hoax. Yang dilakukan pemerintah misalnya, meregulasi melalui UU ITE. Sementara yang dilakukan oleh pengembang platform, mereka berusaha menyediakan fitur pelaporan berita dan penyaringan. Termasuk yang dilakukan WhatsApp beberapa waktu terakhir dengan membatasi fitur Forward.

Melalui riset ini, DailySocial mencoba mendalami karakteristik persebaran hoax dari sudut pandang penggunaan platform. Bekerja sama dengan Jakpat Mobile Survey Platform, kami menanyakan kepada 2032 pengguna smartphone di berbagai penjuru Indonesia tentang sebaran hoax dan apa yang mereka lakukan saat menerima hoax.

Berikut ini beberapa temuan yang didapatkan:

  • Informasi hoax paling banyak ditemukan di platform Facebook (82,25%), WhatsApp (56,55%), dan Instagram (29,48%).
  • Sebagian besar responden (44,19%) tidak yakin memiliki kepiawaian dalam mendeteksi berita hoax.
  • Mayoritas responden (51,03%) dari responden memilih untuk berdiam diri (dan tidak percaya dengan informasi) ketika menemui hoax.

Selain itu masih banyak temuan lain, misalnya frekuensi menerima berita hoax, cara yang paling banyak dilakukan untuk mendeteksi hoax, dan lainnya. Untuk hasil riset selengkapnya, unduh laporan “Hoax Distribution Through Digital Platforms in Indonesia 2018” secara gratis.

OVO and Kudo Engaged in Strategic Partnership

OVO and Kudo announced their strategic partnership for system integration. One of the realizations is allowing Kudo’s users to use OVO’s e-money balance. The partnership will bring 1.4 million agents of Kudo’s network to OVO’s platform. It’s to strenghten OVO’s position as a payment platform in Indonesia.

The integration is expected to bring benefit for Kudo with OVO’s user base that has reached 60 million people. Moreover, the partnership allows Kudo to offer a broader payment service to its agents.

Adrian Suherman, OVO’s President Director, emphasized that this partnership confirms OVO’s objective as an open platform. It’s to be integrated with various public’s on-demand services, anywhere.

OVO is a subsidiary of Lippo Group focused on digital payment platform. Kudo is an O2O agent-based payment startup. Both companies have a special relationship with Grab. OVO as GrabPay support system and Kudo has been acquired by Grab.

Kudo made its debut in 2014, helping agents (generally from stalls and SMEs) in more than 500 cities. Kudo’s services provide access to all kinds of payment includes PPOB, ticketing, e-commerce purchasing, insurance, and lending money provider.

“The strategic partnership with OVO marks an important milestone for Kudo in Indonesia as we strive to accelerate growth. OVO and Kudo can now take advantage of each expertise and network to launch mobile payment service to millions of consumers and SMEs,” Albert Lucius, Kudo’s CEO, said.

On the same occasion, OVO also announced they immediately add QR Code capability to extend potential use of service. Furthermore, users can access OVO Wallet QR using OVO and Grab apps. It’s also the follow-up act to the previous collaboration with some partners, including Alfamart and Moka.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Katadata Dapatkan Pendanaan Baru yang Dipimpin East Ventures

Katadata sebagai media siber yang berfokus di riset bidang ekonomi dan bisnis, hari ini (16/8) mengumumkan pendanaan yang dipimpin East Ventures. Investor sebelumnya, Emerging Media Opportunity Fund (EMOF) dan Lin Che Wei, turut terlibat kembali dalam pendanaan ini. Tidak disebutkan besaran pendanaan yang didapat.

Dana segar akan dimanfaatkan untuk pengembangan produk dan sistem pengelolaan data dengan teknologi machine learning. Menurut Co-founder & CEO Katadata Metta Dharmasaputra, pendanaan ini merupakan bagian dari langkah lanjutan pengembangan Katadata sebagai media berbasis data.

“Dengan dukungan sistem data yang akan dikembangkan tersebut, diharapkan akan dihasilkan berita dan analisis mendalam berbasis data yang mampu membantu para pelaku bisnis, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya. Rencananya, produk baru berbasis data tersebut akan diluncurkan pada akhir tahun ini,” ujar Metta.

Sejak berdiri tahun 2012, Katadata dikenal sebagai portal berita yang acap kali menyajikan konten berupa infografik dan video. Dikemas dalam dua brand situsnya katadata.co.id dan databoks.co.id.

“Dengan menggabungkan prinsip-prinsip jurnalistik tradisional dengan metode distribusi berbasis teknologi, kita dapat mencapai masa depan yang lebih baik. East Ventures memiliki harapan besar agar Katadata menjadi teladan bagi media berita longform di Indonesia,” sambut Managing Partner East Ventures, Willson Cuaca.

Sementara itu Lin Che Wei, angel investor tahap awal Katadata, menyampaikan bahwa pendanaan ronde ketiga ini dipercaya akan mempercepat proses digitalisasi, pengembangan teknologi artificial intelligence, dan big data.