Targetkan Bisnis Online, Doku Luncurkan Portal Web Terintegrasi Doku Merchant

Setelah meluncurkan PinjamDoku, layanan e-wallet Doku yang berfungsi memudahkan para pengguna berbelanja online tanpa perlu memiliki kartu kredit atau rekening bank, kembali meluncurkan layanan terbaru bernama Doku Merchant. Layanan terbaru ini dihadirkan untuk pelaku usaha yang gencar berjualan di media sosial, startup ,dan UKM yang sudah memiliki toko online maupun yang belum, sampai dengan perusahaan besar yang sudah memiliki sistem internal sendiri.

“Doku Merchant adalah cara tercepat bagi para pemilik usaha untuk segera memulai bisnis dan menerima pembayaran secara online. Portal ini dapat memangkas proses on-boarding yang sebelumnya semi-manual menjadi lebih ringkas dan sistematis,” kata COO DOKU Nabilah Alsagoff.

Fitur yang bisa diakses di web portal ini diklaim masih dalam tahap penyempurnaan. Namun demikian bagi merchant atau pemilik usaha yang tertarik untuk mengakses bisa langsung membuka situs tersebut.

Terintegrasi dengan dua fitur unggulan

Dua fitur unggulan Doku Merchant ini adalah fitur reporting dan market analytics baru yang terintegrasi dalam web portal DOKU Merchant. Diharapkan dapat membantu para merchant untuk lebih dekat memantau pergerakan penjualan, menganalisa kebiasaan pelanggan, serta memberikan proyeksi tren penjualan di toko online mereka.

“Web portal Doku Merchant yang dilengkapi dengan fitur reporting & market analytics baru ini siap mendukung bisnis jenis apa saja, intinya satu akses untuk mendukung semua jenis bisnis. Fitur reporting & market analytics kami sangat membantu para merchant untuk mengontrol, menganalisa, memproyeksikan serta merencanakan strategi bisnis yang sedang dijalankan,“ kata Nabilah.

Selain dua fitur tersebut, Doku juga memberikan akses cepat bagi para merchant yang ingin mengembangkan bisnis dan memerlukan modal usaha tambahan. Akses cepat ke P2P lending ini DOKU berikan untuk para merchant yang bergabung dengan DOKU setidaknya 6 bulan dengan history transaksi yang baik.

Untuk memudahkan pengguna memonitor semua aktivitas, Doku Merchant dapat dioperasikan di lokasi yang berbeda (remote management) memberikan kemudahan bagi pemilik usaha menjalankan bisnisnya secara mobile.

Application Information Will Show Up Here

Sinar Mas Group Dirikan Perusahaan P2P Lending Kedua, Dana Pinjaman Inklusif

Sinar Mas Multiartha (SMMA), perusahaan khusus di bidang keuangan di bawah Sinar Mas Grup, mendirikan kembali perusahaan patungan fintech yang bergerak di bisnis p2p lending dengan nama bendera PT Dana Pinjaman Inklusif (DPI).

Dalam keterbukaan informasi di BEI, SMMA bertindak sebagai pengendali saham DPI dengan menguasai 55% saham, sementara, Arthamas Solusindo menguasai 45% saham. Total penyertaan modal yang kucurkan kedua pemegang saham untuk mendirikan DPI sebesar Rp100 juta.

DPI adalah perusahaan fintech p2p lending kedua yang didirikan SMMA, setelah sebelumnya mendirikan PT Pasar Dana Pinjaman (Danamas).

“Kami buat perusahaan baru agar lebih fokus saja [menjalani masing-masing bisnis],” terang Direktur SMMA Kurniawan Udjaja kepada DailySocial, Kamis (23/11).

Menurut Kurniawan, baik Danamas maupun DPI akan sama-sama menyasar bisnis micro lending. Hanya saja titik perbedaannya terletak di sisi penerima pinjaman. Kalau Danamas yang bisa menerima pinjaman dibatasi sesuai kriteria tertentu, sementara DPI tidak ada batasan.

Untuk sementara, situs DPI belum tersedia secara resmi. Kurniawan mengaku saat ini DPI sedang mengajukan proses izin ke OJK beserta lembaga lainnya.

“Kita lagi proses izin ke OJK dan mengurus izin lainnya ke beberapa lembaga.”

Perkembangan Danamas

Danamas merupakan perusahaan fintech pertama yang mengantongi izin usaha dari OJK. Beberapa bulan lalu, Danamas mendapat suntikan dana segar dari perusahaan investasi dari Jepang Itouchu Corp senilai US$50 juta (atau senilai Rp666,4 miliar). Itouchu kini menguasai 30% saham Danamas.

Model bisnis Danamas ialah memberikan pinjaman modal kerja mulai dari Rp500 ribu dengan jangka waktu mulai dari 1 minggu sampai 1 tahun. Tenor yang ditawarkan disesuaikan dengan pendapatan pelaku usaha.

Untuk pemberi pinjaman, investasi bisa dimulai dengan besaran Rp500 ribu. Jangka waktu mulai dari 1 minggu hingga satu tahun, imbal hasil yang ditawarkan mulai dari 18% flat per tahun.

Berdasarkan kinerja Danamas hingga November 2017, perusahaan telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp353,34 miliar dan 76.767 jumlah pinjaman. Total investor yang bergabung ke platform Danamas mencapai 11.043 orang.

Standar Penghitungan Valuasi Startup Segera Terbit Pertengahan Desember

Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan standar penghitungan (kapitalisasi) valuasi startup dalam waktu dekat akan segera terbit pada pertengahan Desember ini, atau lebih tepatnya 15 Desember 2017. Pedoman penghitungan valuasi diharapkan dapat meningkatkan gairah perusahaan startup untuk melantai di BEI sebagai opsi pencarian dana segar.

Dalam meluncurkan pedoman ini, BEI berkoordinasi dengan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sebagai pihak penyusun Pernyataan Standar Akuntan Keuangan (PSAK). PSAK adalah buku petunjuk pelaku akuntansi yang berisi pedoman tentang pencatatan, penyusunan, perlakuan, dan penyajian pelaporan keuangan.

PSAK disusun IAI dengan mempertimbangkan kondisi keuangan yang berlaku saat ini dan telah disepakati oleh institut atau lembaga resmi di Indonesia.

“IAI akan mengeluarkan PSAK bagaimana mengkapitalisasi program [startup]. Kalau program bisa dikapitalisasi, ini bisa jadi besar. Pada bisa go public anak-anak muda itu. PSAK akan terbit sekitar 15 Desember 2017,” terang Direktur Utama BEI Tito Sulistio di sela-sela diskusi panel Investor Forum 2017, Kamis (23/11).

Menurutnya, metode penghitungan valuasi startup di Indonesia belum memiliki standar. Sebab di Indonesia, bisnis yang berdasarkan ide tergolong aset tak berwujud (intangible asset), sehingga tidak bisa dikonversi ke dalam angka sebagai valuasi perusahaan.

Padahal, aset tak berwujud tersebut bisa menjadi lebih besar melebih modal awal pendirian perusahaan. Dia berharap ketika PSAK sudah terbit, pemilik startup dapat lebih bergairah karena programnya menjadi modal yang dikapitalisasi secara akuntansi.

Meskipun demikian, Tito tidak bisa menjamin ketika PSAK telah terbit dan mulai diterapkan startup lokal sebelum melantai di bursa itu bisa sepenuhnya diserap oleh pasar. Dia menyerahkan keputusan tersebut kepada pasar.

“Tapi saya tidak bisa jamin apakah [sahamnya] bisa diserap publik. Itu saya serahkan ke mekanisme pasar.”

Dalam kesempatan tersebut, Tito juga menyampaikan salah satu upaya BEI untuk mendorong perusahaan startup lebih mudah IPO dengan membuat program IDX Incubator. Program ini tidak hanya fokus pada pengembangan startup dari segi produk saja, tapi juga dari aspek bisnis hingga berkenalan dengan investor. Peserta juga akan diajarkan hal-hal apa saja yang perlu dipersiapkan untuk IPO.

Dua startup berhasil menjadi perusahaan publik tahun ini yakni Kioson dan M Cash. Perusahaan tersebut masuk ke bursa dengan usaha sendiri, bukan karena program IDX Incubator.

Aturan Turunan POJK Fintech: “Escrow Account” Jadi Isu

Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang diadakan OJK, (22/11), untuk meminta masukan dari pelaku industri terkait draf aturan turunan (SE) dari POJK No 77/2016 tentang Penyelenggaraan Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis TI (LPMUBTI), salah satu poin yang cukup menyita perhatian pelaku industri adalah batasan penggunaan escrow account dan virtual account bagi penyelenggara. Pelaku industri mengusulkan penggunaan escrow account dalam praktek p2p lending untuk diperpanjang jadi 60 hari atau dihapuskan.

Dalam draf surat edaran POJK, disebutkan jangka waktu maksimal penempatan dana dari pengguna yang tidak digunakan untuk transaksi pemberian pinjaman pada escrow account tidak melebih tujuh hari kerja.

Escrow account merupakan rekening giro di bank atas nama penyelenggara yang merupakan titipan dan digunakan untuk tujuan tertentu yaitu penerimaan dan pengeluaran dana dari dan kepada pengguna jasa penyelenggara pinjam meminjam uang berbasis TI.

Penyelenggara dilarang melakukan penghimpunan dana dari pengguna dalam bentuk simpanan pada escrow account sebagaimana diatur dalam aturan di perbankan.

CEO dan Co-Founder Modalku Reynold Wijaya menuturkan pihaknya merasa aturan escrow account tersebut dinilai kurang menguntungkan bagi pemain industri p2p lending. Setidaknya kalau bisa diubah menjadi 60 hari, tentunya akan memberi kelonggaran bagi pelaku industri.

Sebab menurutnya, jika waktu diperpanjang, regulator memang mengkhawatirkan terjadi risiko pencucian uang. Akan tetapi, jika tujuannya demikian, dia berpandangan itu tidak mungkin dilakukan. Pasalnya, tidak mungkin orang ingin mengendapkan uang di escrow account yang tidak memiliki bunga sama sekali.

“Kalau tetap tujuh hari, menurut saya kurang ideal. Bisa-bisa industri ini tidak bisa tumbuh,” katanya.

Sisi perbankan pun juga kurang setuju mengenai aturan tersebut. Sebab dalam kurun waktu tujuh hari, mereka harus mengalihkan dana ke bank lain. Tentunya hal tersebut akan mempengaruhi likuiditas perbankan.

Dia menambahkan, bisnis p2p lending itu sudah 100% tunduk di bawah sistem perbankan. Sehingga, mau tak mau mereka harus mematuhi aturan perbankan yang berlaku. Oleh karenanya, dia merasa regulator tidak perlu menambah aturan yang dinilai memberatkan industri.

“P2p lending itu hidup karena regulasi, tapi kita juga bisa mati karena regulasi. Kalau ada sesuatu yang menghambat coba diperhatikan lagi.”

Hal senada diungkapkan CIO Investree Dickie Widjaja. Menurutnya, apabila memang ada kekhawatiran lender tidak aktif, memang perlu pembatasan jangka waktu. Namun dia merasa, bila regulator memang ingin memberi batasan, 60 hari adalah jangka waktu yang cukup.

Kumpulkan masukan

Terkait usulan pelaku industri mengenai escrow account, Direktur Pengaturan, Perijinan, dan Pengawasan Fintech OJK Hendrikus Passagi menuturkan regulator akan menampung dan mempertimbangkan beberapa ketentuan yang berpotensi memberatkan pelaku industri.

“Dari OJK yang selalu kami kedepankan adalah buat aturan yang transparan. Setiap pasal yang kami buat selalu undang pelaku untuk memintai masukannya. Draf yang ada saat ini sudah melewati hasil diskusi yang panjang,” ujarnya.

Dari POJK fintech, menurutnya setidaknya bakal ada enam aturan turunan yang tertuang dalam bentuk surat edaran (SE). Regulator berharap dapat menyelesaikan seluruh aturan turunan tersebut sesegera mungkin sampai akhir tahun ini.

“Kalau semangatnya sama [antara regulator dan pelaku industri], SE OJK ini bisa selesai tahun ini. Kalau ditanya seberapa cepat, ya sesegera mungkin.”

Setidaknya baru ada dua draf yang sedang dimintai masukan oleh publik. Pertama, mengenai Penyelenggaraan LPMUBTI. Kedua, mengenai Pendaftaran, Perizinan, dan Kelembagaan LPMUBTI.

Poin-poin yang dibahas dalam SE Penyelenggaraan LPMUBTI, antara lain tata cara pinjam meminjam serta kontrak dalam penyelenggaraan layanan pinjam meminjam berbasis TI, mitigasi risiko, perlindungan konsumen, dan mekanisme penyelesaian sengketa.

Sementara, poin yang dibahas dalam SE Pendaftaran, Perizinan, dan Kelembagaan LPMUBTI meliputi persyaratan dan tata cara permohonan pendaftaran, perizinan, persetujuan penyelenggara, serta pencabutan izin usaha dan perubahan kepemilikan.

LINE Akuisisi Startup “Social Carpooling” TemanJalan

Platform messaging global LINE mengumumkan akuisisi terhadap startup social carpooling TemanJalan. Diresmikan 17 November lalu, ini menjadi akuisisi pertama LINE terhadap startup Indonesia. Akuisisi ini disebutkan mendukung rencana LINE mengembangkan platform chatbot. Belum ada informasi lebih lanjut apakah TemanJalan akan tetap menjadi platform independen atau layanan yang diberikan bakal menjadi bagian integral produk LINE di Indonesia.

Dua tahun yang lalu, kami mengulas soal layanan TemanJalan, sebuah platform yang mempertemukan pengguna dengan teman seperjalanan untuk menghemat ongkos transportasi bersama. Konsepnya serupa dengan carpool dan hitch yang tersedia di berbagai layanan, tetapi TemanJalan khusus membidik kalangan millennial.

Didirikan oleh Fauzan Helmi Sudaryanto, Caraka Nur Azmi dan Rasmunandar Rustam, awalnya TemanJalan tersedia di sebuah aplikasi tersendiri dan beberapa platform lainnya. Kehadiran TemanJalan dalam bentuk chatbot di LINE disebutkan mendorong lonjakan penggunaan, hingga 70 kali, dibanding platform lainnya. Kini TemanJalan disebutkan telah beroperasi di 50 kampus menghasilkan lebih dari 100 ribu match.

Co-Founder dan CEO TemanJalan Fauzan Helmi Sudaryanto dalam rilisnya mengatakan, “Kami sangat senang bisa bergabung dengan LINE. Akuisisi ini merupakan sebuah bentuk kepercayaan pada produk dan developer di Indonesia serta menunjukkan keseriusan LINE dalam membina dan mendukung komunitas lokal.”

TemanJalan sendiri dianggap menjadi contoh kesuksesan sebuah platform native yang diubah menjadi bentuk chatbot. Kami sudah meminta keterangan ke pihak LINE Indonesia tentang apakah akuisisi yang berkelanjutan akan menjadi strategi LINE untuk memperkuat positioning-nya di Indonesia, khususnya di kalangan generasi muda.

Secara umum, di antara platform-platform messaging besar yang ada di Indonesia, hanya LINE dan BBM yang memiliki perwakilan lokal. Indonesia termasuk di empat pasar utama LINE, bersama Jepang, Taiwan, dan Thailand.

Managing Director LINE Indonesia Dale Kim berkomentar, “LINE terus berkomitmen untuk mengembangkan chatbot platform di Indonesia, dan akuisisi atas TemanJalan merupakan salah satu bentuk pengembangan kapasitas kami disana. Bersama TemanJalan, kami mendapatkan tim engineering baru yang dapat meningkatkan kemampuan kami dalam mengembangkan platform chatbot, serta mendapatkan wawasan yang mendalam tentang pasar di Indonesia.”

Application Information Will Show Up Here

Bitcoin.co.id Peroleh Pendanaan dari East Ventures

Startup Cryptocurrency exchange Bitcoin.co.id mengumumkan perolehan pendanaan, yang tidak disebutkan jumlahnya, dari East Ventures. Pendanaan ini disebutkan akan digunakan untuk melanjutkan edukasi terhadap pasar Indonesia dan menjajaki peluang ekspansi ke negara-negara Asia Tenggara.

Bitcoin.co.id yang didirikan tahun 2013 oleh Oscar Darmawan dan William Sutanto awalnya merupakan media komunikasi tentang bitcoin dalam bahasa Indonesia, yang kemudian bertransformasi menjadi exchange sejak tahun 2014. Kini pihaknya mengklaim sebagai bitcoin exchange terbesar di Asia Tenggara. Selain melayani transaksi dengan bitcoin, Bitcoin.co.id juga mengembangkan pasarnya untuk berbagai cryptocurrency populer lainnya, seperti Ethereum, Ripple, dan Litecoin.

Dalam rilisnya, CEO Bitcoin.co.id Oscar Darmawan mengatakan, “Saya melihat era teknologi blockchain, seperti bitcoin dan ethereum ini baru dimulai, masih besar potensi yang bisa diraih. [..] Saya selalu percaya teknologi publik blockchain ini adalah salah satu jawaban untuk membantu inklusi keuangan mendapatkan akses ke dunia finansial.”

“Kami dari Bitcoin.co.id sendiri selain terus melakukan edukasi dan menggarap pasar Indonesia, akan memulai rencana ekspansi kami ke berbagai negara di Asia Tenggara,” lanjutnya.

Di Asia Tenggara sendiri pemain di sektor ini masih terbatas, salah satunya adalah Luno. Luno awalnya berbasis di Singapura, tapi kemudian sekarang sudah going global, meski tetap meletakkan kawasan ini sebagai salah satu pusat perhatiannya.

Terhadap pendanaan ini, Managing Partner East Ventures Willson Cuaca berkomentar, “Oscar dan team meyakinkan kami dengan kemampuan membangun produk dan pasar. Kami percaya blockchain dapat mengatasi berbagai masalah yang ada di Indonesia, mengubah cara kita berbisnis, mengurangi biaya transaksi, menjaga integritas, mempercepat verifikasi dan mengurangi single-point-of-failure dengan konsep desentralisasi.”

“Kami berharap dapat berinovasi dan berinvestasi lebih banyak di teknologi [blockchain] ini dan melihat bagaimana blockchain mengubah kehidupan kita,” tutup Willson.

Application Information Will Show Up Here

GnB Accelerator Gelar “Demo Day” Batch Ketiga

Setelah menjalankan program selama tiga bulan mulai dari September hingga November 2017, enam startup terpilih program akselerator GnB batch 3 telah mengakhiri masa mentorship mereka dengan menggelar acara “Demo Day”. Kepada media hari ini Program Manager GnB Accelerator Kentaro Hashimoto mengungkapkan merasa senang dengan hasil dari pelatihan secara intensif yang dilakukan kepada startup terpilih Indonesia.

“Saya merasa senang akhirnya program ini sudah berakhir dan menghargai partisipasi semua tim startup dari batch 3,” kata Kentaro.

Membuka pendaftaran batch 4

Disinggung tentang tendensi fokus ke startup tertentu dalam program akselerator batch 4 yang saat ini pendaftarannya sudah dibuka, SEA Regional Manager Fenox VC Retno Dewati menegaskan, secara khusus program GnB Accelerator tidak pernah fokus dan hanya memilih bidang startup tertentu dan terus membuka kesempatan kepada startup yang telah memiliki tim yang solid dan tentunya bisnis model yang baik.

“Sejak awal fokus kita dari GnB Accelerator adalah mencetak startup yang berkualitas. Meskipun saat ini bidang fintech hingga SaaS makin populer, namun kami tidak berniat untuk hanya fokus kepada startup di bidang tertentu saja,” kata Retno.

Selama program akselerator berlangsung, setiap startup mendapatkan investasi sebesar US$50 ribu (sekitar Rp666 juta), fasilitas co-working space, dan bimbingan dari para mentor yang berpengalaman di bidangnya.

Membantu startup di daerah mendapatkan edukasi dan networking

Dalam kesempatan tersebut, beberapa CEO dari enam startup yang masuk dalam program akselerator batch 3 ini mengungkapkan suka duka dan harapannya selama mengikuti program mentorship selama tiga bulan. Salah satu manfaat terbesar yang didapatkan oleh mereka adalah pengenalan lebih jauh tentang dunia startup, networking dengan pihak yang tepat hingga cara tepat melakukan scale up.

Menurut CEO SimpliDots Jowan Kosasih, pendiri startup asal Medan yang selama ini kesulitan mendapatkan pelatihan hingga networking dengan komunitas yang tepat menyambut baik program akselerator GnB ini.

“Mengikuti program ini membantu kami, startup di luar Jakarta yang telah memiliki traksi dan jumlah pelanggan, untuk mengetahui lebih jauh mengembangkan bisnis dan mempercepat pertumbuhan,” kata Jowan.

Layanan agritech hingga marketing platform

Pada batch ini, startup terpilih datang dari beragam model bisnis, seperti outdoor branding platform, healthcare platform, educational service, agriculture technology platform, bars and restaurants marketing platform dan distribution management service. Berikut enam startup lulusan Program GnB Accelerator batch 3:

1. Sticar: merupakan aplikasi yang menghubungkan pengemudi dengan perusahaan yang mau memasang iklan di mobilnya. Lokasi pengemudi dapat terlacak melalui sistem mereka, sehingga iklan dapat dengan mudah diukur dan menjangka daerah sulit dijangkau papan reklame. Pengemudi pun dapat menambah penghasilan tambahan dari tiap kilometer yang ditempuh.

2. SimpliDots: merupakan startup yang mempermudah pengelolaan distribusi data. Dengan sistem ini, perusahaan distributor dapat mengelola aktivitas inti mulai dari pemesanan dan proses jual beli, manajemem persediaan, hingga data mining dan visualisasi data.

3. Sistem Akademik (SIKAD): merupakan sistem administrasi berbasis cloud yang berfungsi sebagai pangkalan data digital sekolah. Beberapa fungsi utama dari perangkat lunak ini, diantaranya untuk pengarsipan dan pencetakan rapor, perekaman sistem belajar mengajar yang dapat diakses dari kepala sekolah hingga orang tua murid, pengarsipan administrasi tata usaha, dan lainnya. SIKAD sudah terintegrasi dengan Dinas Pendidikan sehingga makin memudahkan hubungan antara institusi pendidikan dan badan pemerintah yang menaunginya.

4. PanenID: merupakan platform yang menjual produk pertanian secara langsung ke pengguna, dalam hal ini jaringan hotel, restoran, dan katering (horeca). Mengusung konsep fair trade, PanenID merombak aliran supply chain dengan cara memotong jalur distribusi. Alhasil, produk pertanian dapat dibeli dengan harga yang stabil, serta berkualitas terbaik. Petani dapat memanfaatkan platform PanenID untuk perencanaan panen, menentukan komoditas yang dibutuhkan pasar, serta waktu terbaik untuk panen.

5. MedikaApp: merupakan aplikasi yang menawarkan pemesanan rumah sakit atau dokter secara online. Fitur yang dihadirkan antara lain pencarian dokter berdasarkan spesialisasi, nama, lokasi terdekat dari pengguna, hingga informasi terkini seputar dunia kesehatan dan kecantikan. MedikaApp sudah bermitra dengan 70 rumah sakit di Jabodetabek.

6. Plomo: merupakan aplikasi yang menawarkan deals dan promotion bar/restoran kepada pengguna. Kehadiran Plomo diharapkan dapat memudahkan promosi jadi lebih strategis dan terarah. Plomo sudah bermitra dengan enam bar dan restoran berlokasi di Senopati, Jakarta. Yang membedakan Plomo dengan lainnya, mereka hanya fokus pada promosi yang memberikan minuman atau makanan gratis untuk pengguna.

Go-Jek Resmikan Layanan Pembayaran Tagihan Go-Bills

Go-Jek resmikan layanan digital terbaru untuk pembayaran tagihan sehari-hari “Go-Bills”. Untuk sementara, Go-Bills membantu konsumen melakukan pembayaran tagihan listrik di PLN dan iuran BPJS Kesehatan.

CEO Go-Jek Nadiem Makariem mengatakan Go-Bills adalah langkah awal melengkapi ekosistem Go-Pay, menghadirkan banyak kemudahan bertransaksi non tunai. Seiring ambisi Go-Jek untuk ambil bagian dalam mempercepat transisi dari masyarakat tunai ke non tunai.

“Layanan Go-Bills akan terus dikembangkan ke depannya untuk semakin memudahkan masyarakat dalam melakukan pembayaran tagihan sehari-hari secara mudah dan aman,” terang Nadiem, Rabu (22/11).

Pengguna aplikasi Go-Jek dapat membayar tagihan berbagai macam tagihan listrik seperti tagihan listrik prabayar, pascabayar, dan non tagihan listrik. Sedangkan untuk pembayaran iuran BPJS Kesehatan, dapat digunakan untuk diri sendiri maupun keluarga, terutama peserta yang sudah menjadi peserta JKN-KIS.

“Saat ini terdapat lebih dari 600 ribu titik layanan pembayaran iuran JKN-KIS. Dengan berbagai kemudahan ini, kami berharap animo masyarakat peserta di berbagai daerah untuk membayar iuran tepat waktu dapat meningkat,” tambah Direktur Teknologi dan Informasi BPJS Kesehatan Wahyuddin Bagenda.

Menurut Wahyudin, teknologi yang dihadirkan Go-Jek dapat meningkatkan pelayanan BPJS Kesehatan untuk para peserta. Untuk itu pihaknya mempersiapkan integrasi berikutnya dengan Halodoc untuk kebutuhan teleconsulting dengan dokter.

Saat ini aplikasi Go-Jek telah diunduh 55 juta pengguna tersebar di 50 kota seluruh Indonesia. Adapun dari total transaksi di Go-Jek, sekitar 50% sudah dilakukan melalui Go-Pay. Untuk kemitraan dengan perbankan, sudah menggandeng 14 bank, 3 perusahaan switching, dan 1 perusahaan ritel modern Alfa Group.

Application Information Will Show Up Here

ID.Connect Berlangsung di Surabaya, Pengembang Solusi Kota Pintar Matakota Juarai Kompetisi

D~NET (PT Dutakom Wibawa Putra) bekerja sama dengan Express Wi-Fi by Facebook pada hari Minggu (19/11) mengadakan pameran teknologi bertajuk ID.Connect di Surabaya. Acara ini mengusung tema utama “Hello Digital Inspiration” dengan harapan menjadi salah satu inspirasi kawula muda untuk berkarya di bidang teknologi. Pameran ini juga didesain untuk memfasilitasi para komunitas startup untuk membagikan informasi mengenai produk dan layanannya ke target market dan saling bertukar pengetahuan dalam perkembangan teknologi terbaru, serta bertemu dengan investor.

“Dengan tema Hello Digital Inspiration, D~NET ingin mengajak generasi muda untuk jeli dalam mengamati permasalahan sosial yang ada dan menemukan solusi atas persoalan tersebut, mengonsep serta membangun ide bisnis melalui teknologi digital,” ujar Founder & CEO D~NET Caroline Gondokusumo.

Rangkaian acara ID.Connect terdiri dari kegiatan seminar, talkshow, pameran, dan juga kompetisi. Beberapa pemateri yang dihadirkan termasuk Gaurav Girotra (Business Development Manager Facebook), Bastian Purrer (CEO Lyke), Wilson Yanaprasetya (CEOO Qerja), dan beberapa lainnya. Sedangkan untuk kompetisi yang diadakan dalam ID.Connect adalah kompetisi startup yang diikuti oleh peserta dari Jawa Timur.

Sebanyak 18 startup tergabung dalam kompetisi ini. Matakota selaku pengembang solusi cerdas untuk menciptakan kota yang nyaman terpilih sebagai juara pertama, Maulidan Games sebagai juara kedua, dan juara ketiga diduduki oleh The Provit. Para pemenang kompetisi, selain mendapatkan hadiah uang tunai juga akan mendapatkan sesi mentoring khusus dari para tokoh bisnis seperti Caroline Gondokusumo, Ivan Kamadjaja, Septo Anggoro, dan beberapa lainnya.

“Salah satu tujuan dari acara ID.Connect adalah D~NET ingin memfasilitasi komunitas pemilik digital startup agar dapat mengembangkan entrepreneurship skill mereka dan ajang untuk bertemu dengan investor. Dengan acara ini diharapkan juga generasi muda dapat memajukan Indonesia hingga disegani bangsa lain,” tutur Caroline.

Disclosure: DailySocial merupakan media partner acara ID.Connect di Surabaya

Tiket Lakukan Rebranding, Tekankan Pemasaran dan Peningkatan Produk

Perusahaan online travel agent (OTA) Tiket mengumumkan rebranding aplikasi dengan mengubah tampilan dan logo jadi lebih fresh dan modern, serta menambah fitur baru untuk kenyamanan transaksi. Perusahaan ingin fokus menyasar pada dua hal yakni meningkatkan brand awareness dan perbaikan produk.

“Saya keliling enam kota di Indonesia untuk FGD rupanya masih banyak yang belum tahu Tiket. Brand kami hanya terkenal di kota-kota dengan tingkat penetrasi internetnya yang sudah baik, seperti Jakarta dan Surabaya. Maka dari itu kami mulai lakukan marketing campaign untuk meningkatkan awareness. Dari sisi produk juga terus kami tingkatkan agar makin nyaman dalam bertransaksi,” terang Chief Communication Tiket Gaery Undarsa, Selasa (21/11).

Menurut Gaery, penetrasi Tiket di luar Jakarta dan Surabaya masih minim lantaran perusahaan belum pernah melakukan aktivitas pemasaran dalam skala besar.

Sejak awal November 2017 Tiket mulai agresif beriklan di televisi. Sejak saat itu, Gaery mengklaim terjadi peningkatan pengguna baru dan transaksi yang cukup signifikan datang dari luar dua kota tersebut. Hanya saja Gaery enggan membeberkan detilnya.

Dari segi perubahan logo Tiket, hurut (t) di awal berubah menjadi huruf kecil. Ini diartikan sebagai kepribadian yang bersahabat. Disebutkan tidak ada jarak antara Tiket dengan pelancong (traveller). Sedangkan (dot) berubah menjadi warna kuning cerah yang mengartikan kesenangan yang dirasakan saat melancong.

Seiring upaya meningkatkan brand awareness, Tiket menyematkan fitur baru. Smart Refund memungkinkan konsumen mendapatkan refund dari pembatalan tiket dengan lebih mudah dan tidak merepotkan. Dari tampilan antarmuka, ada fitur Smart Roundtrip yang memudahkan kosnumen memilih penerbangan pulang pergi dengan lebih mudah.

Terakhir, Smart Traveller memungkinkan pelancong tidak perlu lagi mengulang sejak awal untuk membeli tiket return, cukup masukan ID member. Data dapat disimpan menjadi pesanan favorit, jadi lebih praktis dan tidak memakan waktu.

Selain itu, Tiket akan lebih serius menggarap dua produknya, yakni rental mobil dan booking hotel. Untuk produk rental mobil, perusahaan telah bermitra dengan penyedia jasa rental yang tersebar di 50 kota di seluruh Indonesia. Dibandingkan produk lainnya, bisnis rental mobil tumbuh tertinggi hingga 3 ribu persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Saat ini Tiket telah diunduh oleh 4,3 juta pengguna, sampai akhir tahun depan ditargetkan mencapai 10 juta unduhan. Peningkatan tersebut diharapkan berasal dari sisi user dan traffic. Tiket juga menargetkan pertumbuhan sebesar 100% dari tahun sebelumnya.

“Untuk booking hotel, kami akan banyak investasi ke sana sebab saat ini booking hotel masih dikuasai oleh OTA asing. Kami ingin bantu pemain hotel bisa ekspansi dengan apa yang Tiket punya,” pungkas Gaery.

Application Information Will Show Up Here