Akuisisi Astra Terhadap OLX Tidak Termasuk Lini Otomotif dan Properti

PT Astra Digital Mobil (ADMO) mengungkap masih akan mempertahankan nama OLX Indonesia sebagai merek platform iklan baris digital pasca-akuisisi. Namun, pihaknya terbuka terhadap kemungkinan rebranding OLX Indonesia di masa depan yang akan mengikuti dinamika pasar dan bisnis.

“Memperkuat ekosistem digital Astra dan memberikan solusi lengkap bagi pelanggan, serta mempertahankan merek OLX yang telah mapan menjadi faktor penting dari strategi akuisisi ini. Saat ini, ADMO akan memanfaatkan ekuitas merek dan top-of-mind OLX Indonesia yang memiliki basis pelanggan luas untuk mendukung strategi pertumbuhan kami,” tutur Presiden Direktur Astra Digital Mobil Naga Sujady dalam keterangan tertulis kepada DailySocial.id.

Pernyataannya sekaligus ingin menegaskan aksi korporasi Astra tidak melibatkan afiliasi PT Tokobagus dengan OLX Autos sebagaimana ditulis dalam pemberitaan DailySocial.id sebelumnya.

Perlu diketahui, OLX Indonesia sebelumnya menaungi platform iklan baris (OLX Classifieds) dan platform jual-beli mobil bekas (OLX Autos). Namun, OLX Autos berada di bawah entitas terpisah, yakni PT Mobil Laku Indonesia (MLI). Demikian juga unit bisnis OLX Properti yang kepemilikannya telah dilepas OLX Indonesia ke Lamudi pada 2022. Perwakilan Lamudi telah mengonfirmasi bahwa OLX Properti masih dikelola oleh platform real-estate tersebut.

Adapun, PT Astra International Tbk (IDX: ASII) resmi mengakuisisi 100% kepemilikan saham PT Tokobagus (OLX Classifieds) melalui anak usahanya, yakni PT Astra Digital Mobil (ADMO) sebesar 99,98% dan PT Astra Digital Internasional (ADI) sebesar 0.02% pada akhir Juli 2023.

Naga tidak mengelaborasi lebih lanjut mengenai rencana pengembangan platform iklan baris OLX dan sinerginya dengan Grup Astra. Ia memastikan sampai saat ini OLX  akan tetap menjadi satu entitas tersendiri di bawah PT Astra Digital Mobil. Adapun, OLX Classifieds memulai debutnya dengan identitas baru pasca-akuisisi di pameran otomotif GIIAS 2023.

“Struktur organisasinya masih menjadi salah satu topik yang kami bahas dalam proses transisi ini. Kami pastikan bahwa layanan kami kepada pelanggan akan terus berjalan seperti normal,” tambahnya.

OLX Autos tidak ikut serta dalam transaksi akuisisi ini bisa jadi dikarenakan Grup Astra telah punya platform jual-beli mobil bekas sendiri, yakni mobbi. Platform tersebut menghubungkan showroom di Grup Astra kepada pembeli mobil bekas. Mobbi juga diintegrasikan penuh ke seluruh ekosistem Astra, mulai dari Toyota, Daihatsu, IBID, Auto TRUST, ACC group, Toyota Astra Financial Services, Asuransi Astra Buana, hingga AstraPay.

OLX dikenal luas sebagai platform iklan baris populer di Indonesia. Berdasarkan data Similarweb per Juli 2023, total kunjungan OLX.co.id mencapai 12 juta per bulan. Pasar iklan baris digital di Indonesia masih besar sejalan dengan peningkatan penetrasi internet yang telah menembus 78% atau setara 215 juta jiwa berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII).

Application Information Will Show Up Here

Astra Kembali Pimpin Pendanaan Seri D Rp1,5 Triliun untuk Halodoc [UPDATED]

PT Astra International Tbk melalui anak usahanya, PT Astra Digital International (Astra Digital), memimpin putaran pendanaan seri D untuk Halodoc senilai $100 juta (lebih dari Rp1,5 triliun). Disebutkan total investasi yang telah dikucurkan Astra untuk Halodoc mencapai $135 juta (lebih dari Rp2 triliun).

Dalam keterangan resmi yang disampaikan pada hari ini (28/7), Openspace dan Novo Holdings, investor dari Denmark, turut berpartisipasi dalam putaran tersebut.

Perseroan memercayai bahwa kolaborasi ini dapat memberikan solusi inovatif bagi masyarakat, serta memberikan dampak positif bagi industri kesehatan dan pertumbuhan ekonomi digital di tanah air.

Perseroan melakukan sejumlah investasi untuk industri kesehatan di Indonesia, yakni Halodoc (2021 dan 2023) dan Hermina (2022). Mereka percaya dengan sinergi antara Halodoc, Hermina, dan ekosistem Astra dapat menciptakan perjalanan pasien yang lancar, serta membuka lebih banyak peluang bagi masyarakat untuk memperoleh layanan kesehatan secara merata dan berkualitas seantero negeri.

“Tingginya permintaan terhadap layanan akses kesehatan yang berkualitas telah mendorong meningkatnya adopsi teknologi digital pada layanan kesehatan. Astra menilai sektor kesehatan di Indonesia memiliki prospek pertumbuhan yang baik dalam jangka panjang. Hal ini turut didukung oleh upaya-upaya pemerintah memajukan sektor layanan kesehatan di tanah air,” ucap Presiden Direktur Astra Djony Bunarto Tjondro.

Partner Openspace Shane Chesson menyampaikan, pihaknya bangga dapat berpartisipasi dan melanjutkan kemitraan yang sudah dijalin bersama Halodoc sejak 2017. “Pilihan layanan kesehatan digital menjadi pilihan utama bagi pasien, dan Halodoc menjadi yang terdepan, telah membangun hubungan kepercayaan dan berbagai layanan yang memberikan special insights,” ujarnya.

CEO & Co-Founder of Halodoc Jonathan Sudharta menambahkan, setelah dampak pandemi, Indonesia berada pada momen yang sangat penting bahwa ada tantangan bagaimana perusahaan dapat memenuhi permintaan yang terus meningkat terhadap akses layanan kesehatan yang berkualitas di Indonesia. Perusahaan pun memfokuskan diri sebagai penyedia solusi dari masalah kesehatan yang dialami oleh para pengguna, dengan menyederhanakan akses kesehatan.

“Apresiasi kami berikan terhadap kepercayaan Astra dan para pemangku kepentingan kami, merupakan dukungan yang tak ternilai dalam perjalanan kami menerapkan teknologi untuk kebutuhan kesehatan,” ujar dia.

Dana segar ini nantinya akan difokuskan untuk empat hal:

  1. Memperkuat ekosistemnya yang terintegrasi dengan lebih banyak pelaku kesehatan mulai dari dokter, apoteker, rumah sakit, klinik, hingga penyedia asuransi;
  2. Mengembangkan berbagai layanan kesehatan bersifat preventif, di antaranya layanan Home Lab yang memungkinkan pengguna mendapatkan berbagai layanan tes kesehatan dari rumah secara nyaman dan privat;
  3. Mengembangkan Asuransiku, agar pengguna bisa mendapatkan layanan kesehatan yang telah terintegrasi dengan layanan asuransi secara lebih seamless dan terjangkau;
  4. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan gaya hidup sehat dan pentingnya menjaga kesehatan sebelum sakit.

Di Indonesia sendiri, Halodoc berkompetisi langsung dengan sejumlah pemain. Beberapa di antaranya adalah Alodokter, Good Doctor, KlikDokter, Prixa, dan beberapa lainnya.

Pencapaian Halodoc

Aplikasi Halodoc

Momentum pandemi COVID-19 secara tidak langsung mendorong masyarakat menggunakan layanan telemedik misalnya konsultasi medis secara online. Berdasarkan data dari Aliansi Telemedik Indonesia (Atensi) terdapat kurang lebih 17,9 juta aktivitas konsultasi kesehatan yang berasal dari 19 perusahaan telemedisin pada 2022 lalu. Jumlah tersebut menunjukkan bahwa teknologi digital memainkan peran kunci pada kemajuan industri kesehatan pada saat ini.

Sejak diluncurkan pada 2016, Halodoc telah membuka akses ke lebih dari 20.000 praktisi medis, 3.300 rumah sakit, dan 4.900 apotek. Pada 2022, terdapat lebih dari 20 juta pengguna aktif bulanan terhubung dengan platform Halodoc.

Halodoc mengambil pendekatan terhadap teknologi memiliki layanan kesehatan bagi masyarakat yang terintegrasi, mulai dari telemedik dengan dokter terdaftar, pemesanan obat yang terpercaya, reservasi layanan diagnosa lab, reservasi kunjungan dengan dokter di rumah sakit hingga pengurusan asuransi, pembayaran dan administrasi pihak ketiga.

Seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan, Halodoc mengedukasi kesehatan masyarakat yang fokus pada tindakan preventif, di antaranya melalui artikel kesehatan yang dapat ditemukan secara mudah pada aplikasi dan blog Halodoc.

Hal tersebut menjadi strategi Halodoc untuk menyasar potential user melalui pendekatan yang lebih relevan. Lalu, menghadirkan solusi layanan preventif Halodoc seperti Home Lab yang memungkinkan masyarakat melakukan tes kesehatan dari rumah secara privat dan seamless.

Dari sisi profil pengguna pun, aplikasi Halodoc telah dirancang untuk dapat memenuhi kebutuhan kesehatan bagi seluruh kelompok umur, mulai dari gen Z, millennial, hingga baby boomers. Beberapa inovasi yang dihadirkan mulai dari layanan Janji Temu, Home Lab, Mental Health, dan Animal Health.

Bagi generasi muda dengan jumlah mencapai 53,81% dari total populasi Indonesia, layanan berbasis teknologi yang praktis dan instan telah menjadi kebutuhan dalam keseharian mereka. Oleh karena itu, Halodoc mengintegrasikan berbagai layanan kesehatan secara seamless hanya dalam satu aplikasi.

Sementara itu, Halodoc pun menunjukkan kepeduliannya terhadap pengguna di kalangan usia lansia dengan menghadirkan layanan yang memudahkan proses konsultasi dengan dokter bagi para caregiver (anggota keluarga yang merawat) dengan layanan Elderly Care maupun fitur Langganan yang membantu mengingatkan dan memudahkan pembelian produk kesehatan secara rutin bagi orang tua.

Berdasarkan data Statista, diprediksi pada 2027 mendatang, industri kesehatan digital akan bernilai $3,97 miliar, tumbuh dengan Compound Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 15% dari nilai pasar pada 2022 sebesar $1,98 miliar.

*) Kami menambahkan informasi tambahan: investor lainnya yang bergabung dan penggunaan dana investasi

Application Information Will Show Up Here

Astra Kembali Adakan Kompetisi Inovasi Digital Astranauts untuk Founder dan Mahasiswa

Astra kembali menggelar kompetisi inovasi digital “Astranauts” yang kini memasuki tahun kedua. Pada pelaksanaannya di tahun ini, tema yang diangkat adalah “Building A Sustainable Future Through Technology”.

Dalam paparannya saat gelaran Buka Puasa Bersama Astra pada kemarin (30/3), Chief of Group Digital Strategy Astra Paul Soegianto menyampaikan alasan pihaknya mengangkat tema sustainability, yakni karena dibutuhkannya inovasi digital yang bisa menjawab tantangan bisnis dan teknologi yang dapat berkontribusi pada isu tersebut. Terlebih itu, tema ini sejalan dengan cita-cita Astra dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia.

Meski angkat tema sustainability, Astranauts kali ini tidak hanya mengincar inovasi digital seputar itu saja, tapi juga ada mengenai edutech, emerging tech, health, agribusiness, mobility, fintech, logistic, serta media & entertainment.

Menurut Paul, media & entertainment masuk ke dalam fokus karena diyakini ke depannya cara orang mengonsumsi media bakal terus berubah. Makanya dibutuhkan gebrakan yang segar untuk menjawab tantangan tersebut.

Ia pun berharap pada tahun ini dapat menarik lebih banyak pendaftar dari penyelenggaraan pertama pada 2022 lalu. “Di tahun 2022 kita mengundang 1.000 tim yang mendaftar dan hampir 500 ide. Kita ingin di tahun ini lebih banyak lagi peserta yang mendaftar,” ucapnya.

Sebagai catatan, Astranauts adalah ajang pengembangan inovasi di bidang digital dan teknologi untuk startup dan mahasiswa di Indonesia. Target pesertanya adalah seluruh startup dan mahasiswa aktif dengan jenjang diploma, sarjana, atau magister di tanah air.

Terdapat perbedaan persyaratan di antara kedua kategori ini. Peserta dari kategori startup harus sudah memiliki Minimum Viable Product (MVP), product traction, dan diperbolehkan pernah menerima pendanaan eksternal dari investor, namun tidak melebih $10 juta (hampir Rp150 miliar).

Sedangkan, peserta dari mahasiswa dari D3, S1, dan S2, diperbolehkan bekerja secara individu ataupun grup, dan dapat mengajukan ide yang belum diimplementasikan dan belum dikomersialkan.

Pendaftaran sendiri sudah dibuka sejak 8 Maret hingga 30 April 2023 melalui situs https://astranauts.astradigital.id.

Rangkaian seleksi, di mulai dari sesi preliminary round, yang akan menyaring seluruh pendaftar dan memilih sepuluh finalis dari kategori startup dan mahasiswa. Selanjutnya, seluruh finalis akan mendapatkan sesi mentorship dari para ahli di bidangnya.

Para finalis terpilih akan mempresentasikan startup atau ide bisnis mereka dalam sesi Demo Day, dan diakhiri dengan Awarding Astranauts 2023 pada 7 Juni 2023. Kemudian, terdapat gelaran diskusi lainnya di Astranauts Conference pada 8 Juni 2023, dengan berbagai topik menarik dan pembicara ahli di bidangnya.

Para pemenang Astranauts 2023 baik dari kategori startup dan mahasiswa akan mendapatkan hadiah uang tunai senilai total ratusan juta rupiah. Selain itu, para pemenang berkesempatan untuk berkolaborasi dan bergabung menjadi bagian dari komunitas startup Astra (Astra Startup Community).

Sejumlah korporasi besar dan startup, bahkan kementerian akan terlibat sebagai mentor, juri dalam Demo Day, dan pembicara dalam Astranauts Conference. Mereka di antaranya, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Biofarma, Blue Bird Group, GDP Labs, Google Cloud Indonesia, Meta Indonesia, Microsoft Indonesia, Halodoc, Mapan, Dagangan, eFishery, Rekosistem, dan lainnya.

Disclosure: DailySocial.id merupakan media partner dari Astranauts 2023

Paxel Kantongi Pendanaan Seri C Sebesar 340 Miliar Rupiah

Startup logistik Paxel mengantongi pendanaan seri C sebesar $23 juta atau lebih dari 340 miliar Rupiah. Putaran keempat ini disuntik PT Astra Digital Internasional (ADI), Central Capital Ventura (CCV), MDI Ventures, Susquehanna International Group (SIG), Endeavour Catalyst, FJ Labs, dan PT Amsaka Investama Sejahtera.

Paxel sebelumnya memperoleh pendanaan seri B senilai $9,4 juta atau setara Rp134,7 miliar Rupiah pada Maret 2022 yang dipimpin MDI Ventures, serta partisipasi dari SIG, PT Luminary Media Nusantara, Bamboo Gold Services, dan Galilee Capital Ventures.

Dalam keterangan resminya, Presiden Direktur Astra Djony Bunarto Tjondro mengatakan investasi ini sejalan dengan upaya perusahaan mempercepat transformasi digital melalui produk dan layanan inovatif. “Kami telah memiliki digital roadmap untuk memetakan perkembangan digitalisasi yang relevan dengan bisnis dan peningkatan kompetisi dan kemampuan digital Grup Astra,” tuturnya.

Presiden Direktur CCV Armand Widjaja menambahkan, saat ini pihaknya telah memperluas fokus investasi ke embedded finance, seperti logistik dan commerce, tak hanya fintech. Ia meyakini pertumbuhan bisnis Paxel akan memberikan dampak besar kepada industri UMKM di Indonesia.

Berdiri di 2017, Paxel menawarkan sejumlah layanan logistik yang membantu pelaku UMKM untuk melakukan pengiriman barang melalui Paxel sameday delivery, smart locker PaxelBox. PaxelBig, PaxelMarket, dan layanan jemput-kelola sampah ecommerce PaxelRecycle. 

Per Juni 2022, Paxel tercatat telah melayani lebih dari 2000 UMKM, 2 juta pengguna, dan mengirimkan lebih dari 17 juta paket dengan klaim tingkat ketepatan waktu di atas 98%. Jangkauannya meliputi 11 provinsi di 86 kabupaten/kota, 589 kecamatan dan 4.846 Desa di Pulau Jawa, Bali, Sulawesi, dan Sumatera.

Ekspansi pasar

Lebih lanjut, pendanaan ini akan dimanfaatkan untuk memperluas jangkauan operasional Paxel ke luar Pulau Jawa, serta memperkuat last mile dan fulfillment cold chain untuk melayani segmen B2C dan B2B. Pihaknya juga akan memperkuat SDM dan teknologi demi mencapai sustainability growth.

Di samping itu, pendanaan ini akan membuka pintu kolaborasi pengembangan layanan Paxel terhadap jaringan ekosistem raksasa yang dimiliki Astra, Telkom, dan BCA.

Paxel mengklaim dalam empat tahun terakhir telah mengantongi pertumbuhan pendapatan dan pengguna masing-masing sebesar 240% dan 176% per tahun. Selain itu, gross margin juga disebut tumbuh 3,6 kali dan menjadi positif pada kuartal ketiga 2020.

Industri logistik di Indonesia merupakan salah satu penyumbang PDB nasional terbesar dan terus tumbuh selama pandemi. Situasi lockdown memicu konsumen dan pelaku bisnis mencari alternatif untuk mendistribusikan produk ke konsumen, terutama di sektor F&B. Kami melihat Paxel memiliki solusi di bidang ini dan telah membangun infrastruktur yang memungkinkan pengiriman cepat.” ujar Managing Partner MDI Ventures Kenneth Li.

Industri logistik

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) di kuartal III 2021, Supply Chain Indonesia (SCI) memperkirakan sektor logistik dapat menyumbang Rp699,1 triliun terhadap PDB atau tumbuh 1,08% (YoY) di 2022

Chairman SCI Setijadi memproyeksikan kinerja sektor logistik, baik transportasi, pergudangan, dan kurir, membaik di sepanjang 2022. Pertumbuhan sektor ini akan didorong utamanya oleh sektor pengolahan, terutama non-migas, diikuti oleh sektor pertanian, perikanan, hingga perdagangan. Pada 2021, industri pengolahan non-migas disumbang sebagian besar dari industri makanan dan minuman (38,4%), kimia dan farmasi (11,4%), barang logam dan elektronik (8,7%), alat angkut 8,4%, serta tekstil dan pakaian 6,1%.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Akbar Djohan menambahkan, pertumbuhan industri logistik dalam negeri di 2022 akan dikerek dari dua sektor; (1) pasar yang telah terintegrasi dengan teknologi digital dan (2) logistik yang bersifat penting dan menjadi komoditas utama untuk mendongkrak penerimaan negara.

Application Information Will Show Up Here

Sayurbox Announces Series B Funding Led by Astra Digital

Sayurbox online grocery startup, today (28/4) announced its series B funding round with an undisclosed amount. PT Astra Digital International as a subsidiary of PT Astra International Tbk, was leading the investment round with participation of Syngenta Group Ventures, Global Brain Corporation, Ondine Capital, Strategic Year Holdings Ltd., and some others that did not specifically mentioned.

It is said that Sayurbox had closed its previous round of funding [series A] one year ago. However, the details were not implied, and based on our observation, the funding was not publicly announced.

Previously, one of Astra group’s executives mentioned that the company has poured around 72 billion Rupiah funding to Sayurbox this year. The hypothesis is that the startup founded by Amanda Susanti, Rama Notowidigdo, and Metha Trisnawati held an interesting “business case” that is relevant to today’s market needs.

This investment will help accelerate the growth of Sayurbox’s food supply chain infrastructure in the Greater Jakarta, Surabaya and Bali areas, as well as for expansion to new areas in Indonesia due to the strong demand for Sayurbox services.

Sayurbox Co-Founder & CEO Amanda Susanti said, “We are very pleased with the high demand for Sayurbox services in Java and other regions in Indonesia as well as consumer confidence in products from our farmer partners, producers and suppliers. With investors who share the same thoughts and vision, we can’t wait to take advantage of this great opportunity to continue to work for all; provide freshness in one box and comfort for Indonesian consumers.”

Since the launching in 2017, Sayurbox is currently serving online grocery product order. Products are including vegetables, fruits, various meats, seafood, and other products that are sourced directly from local farmers, producers and suppliers.

Through its vision, Sayurbox is committed to solving key problems such as the need for better logistics, aggregation and distribution for farmers. By creating a more efficient food supply chain using technology, Sayurbox is not only able to provide better prices for farmers and consumers, but also reduce agricultural waste caused by the complexity of the food supply chain.

Apart from Sayurbox, there are also other online grocery services operating in Indonesia. Some of those are Happyfresh, which also continues to expand its market, GetMyStore as an update of Kesupermarket, to the unicorns that present similar sub-features such as GoMart (Gojek), Tokomart (Tokopedia), to Bliblimart (Blibli). There are also new players with a hyperlocal approach, for example Segari, Dropezy, Chilimart, Tumbas, and many more platforms.

Investors are increasingly looking for startups in this field, Segari has recently received seed funding from Beenext, AC Ventures, Saison Capital, and several angel investors. Dropezy also secured funding from the Taurus Ventures and Kopi Kenangan Fund this March.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Sayurbox Umumkan Pendanaan Seri B, Dipimpin Astra Digital

Startup online grocery Sayurbox hari ini (28/4) mengumumkan telah menutup putaran pendanaan seri B dengan nilai yang dirahasiakan. PT Astra Digital International selaku anak perusahaan PT Astra International Tbk., bertindak memimpin putaran investasi dengan dukungan Syngenta Group Ventures, Global Brain Corporation, Ondine Capital, Strategic Year Holdings Ltd., dan beberapa nama lain yang tidak disebut spesifik.

Disebutkan juga bahwa Sayurbox sebenarnya sudah menutup pendanaan putaran sebelumnya [seri A] satu tahun yang lalu. Namun tidak disebutkan detailnya, pun berdasarkan catatan kami pendanaan tersebut tidak diumumkan secara publik.

Sebelumnya diketahui, menurut pemaparan salah satu eksekutif grup Astra, perusahaannya menggelontorkan dana sekitar 72 miliar Rupiah ke Sayurbox tahun ini. Hipotesis mereka, startup yang didirikan Amanda Susanti, Rama Notowidigdo, dan Metha Trisnawati ini memiliki “business case” yang menarik dan relevan dengan kebutuhan pasar saat ini.

Investasi ini akan membantu mempercepat pertumbuhan infrastruktur rantai pasokan pangan Sayurbox di wilayah Jabodetabek, Surabaya, dan Bali, serta untuk ekspansi ke wilayah baru di Indonesia karena permintaan yang kuat terhadap layanan Sayurbox.

Co-Founder & CEO Sayurbox Amanda Susanti mengatakan, “Kami sangat senang dengan tingginya permintaan terhadap layanan Sayurbox di pulau Jawa, dan wilayah lainnya di Indonesia serta kepercayaan konsumen atas produk dari mitra petani, produsen, dan pemasok kami. Dengan para investor yang mempunyai pemikiran dan visi yang sama, kami tidak sabar memanfaatkan peluang besar ini untuk terus membawa kebaikan untuk semua; memberikan kesegaran dalam satu boks dan kenyamanan untuk konsumen Indonesia.”

Sejak diluncurkan tahun 2017, Sayurbox saat ini melayani pembelian produk segar secara online. Ragam produk yang dijajakan mulai dari sayur-mayur, buah-buahan, aneka daging, boga bahari, dan produk lainnya yang bersumber langsung dari petani, produsen, dan pemasok lokal.

Melalui visinya, Sayurbox berkomitmen untuk menyelesaikan masalah utama seperti kebutuhan logistik, agregasi, dan distribusi yang lebih baik bagi petani. Dengan menciptakan rantai pasokan pangan yang lebih efisien menggunakan teknologi, Sayurbox tidak hanya mampu memberikan harga yang lebih baik bagi petani dan konsumen, tetapi juga mengurangi limbah pertanian yang disebabkan kompleksitas rantai pasokan pangan.

Selain Sayurbox, saat ini di Indonesia juga beroperasi layanan online grocery lainnya. Mulai dari Happyfresh yang juga terus lakukan ekspansi pasar, kemudian GetMyStore yang merupakan pembaruan dari pemain lama Kesupermarket, hingga para unicorn yang menghadirkan sub-fitur serupa seperti GoMart (Gojek), Tokomart (Tokopedia), hingga Bliblimart (Blibli). Pemain baru juga bermunculan dengan pendekatan hyperlocal, misalnya platform Segari, Dropezy, Chilimart, Tumbas, dan masih banyak lagi.

Investor juga makin melirik startup di bidang tersebut, terbaru Segari dapatkan pendanaan awal dari Beenext, AC Ventures, Saison Capital, dan beberapa angel investor. Dropezy juga bukukan pendanaan dari Taurus Ventures dan Kopi Kenangan Fund bulan Maret ini.

Application Information Will Show Up Here

Adaptasi Layanan Otomotif Digital Selama Pandemi

Sektor otomotif termasuk di jajaran mereka yang terimbas pandemi secara signifikan. Hal ini mendorong penyesuaian yang dilakukan para pemain teknologi di sektor ini.

Penyesuaian protokol kesehatan menjadi keharusan. Selain itu beberapa inovasi juga mulai dilakukan. Beberapa pemain di industri berbagi cerita dengan DailySocial tentang bagaimana bisnis mereka saat ini dan penyesuaian-penyesuaian yang dilakukan.

Jual, beli, dan sewa kendaraan

Seva, Movic, dan OLX Autos berbagi tentang bagaimana situasi layanan mereka dan pandangan bisnis mereka tentang pasar industri teknologi otomotif, khususnya untuk layanan jual, beli, dan sewa kendaraan.

OLX Autos, yang dikomandoi Johnny Widodo, sebelumnya bernama Belimobilgue. Mereka tetap optimis bisa bertahan dan melayani pelanggan mereka meski di situasi pandemi. Sejauh ini mereka mengklaim sudah beroperasi di 7 kota dengan 100 pusat inspeksi dan 2000 mitra dealer. Kondisi yang sempat melemah di bulan-bulan awal pandemi mereka prediksi akan segera bangkit.

“Kami memprediksi industri mobil bekas memerlukan waktu 2-3 bulan untuk kembali pulih seiring dengan proyeksi permintaan yang berangsur meningkat. Fakta bahwa pemerintah telah mulai membuka kegiatan perekonomian merupakan salah satu faktor yang kami yakini akan mendorong pemulihan industri dalam 2-3 bulan ke depan,” terang Johnny.

Sejalan dengan optimisme ini, mereka memperluas jaringan inspeksi mereka ke Solo pada 15 Agustus 2020 kemarin. Solo adalah kota ke-8 yang disinggahi OLX Autos, melengkapi kota-kota sebelumnya, yakni Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Medan, dan Solo.

OLX Autos juga meluncurkan beberapa inovasi yang ditujukan untuk meningkatkan kenyamanan pelanggannya namun tetap mematuhi protokol kesehatan. Salah satunya menghadirkan layanan Home Inspection. Layanan ini memungkinkan inspektor OLX Autos datang ke rumah dan menjalankan proses inspeksi. Para inspektor ini sebelumnya telah dipastikan dalam kondisi steril.

“Adanya pergeseran preferensi pelanggan yang akan lebih memilih mobil pribadi daripada menggunakan transportasi umum, [..] memungkinkan pelanggan untuk bisa menjaga kesehatan dan kebersihan diri dengan lebih cermat,” terang Johnny.

OLX Autos

Kepala Divisi Astra Digital Kemas Henry Kurniawan membagikan kondisi dua layanan mereka yang ada di kategori ini, Seva dan Movic. Dari pengakuan Henry, keduanya sempat mengalami penurunan yang signifikan di awal. Meskipun demikian, perubahan pola kebutuhan masyarakat memunculkan permintaan dan peluang baru.

“Saya fokus performance Q2 2020, Untuk Seva secara overall angkanya turun hampir 50% dan peminat shifting ke mobil bekas. Movic dan Cariparkir drop hampir 70% mengingat pariwisata, bisnis, airport dan mall yang terbatas aktifitasnya. Namun kami menemukan potensi baru untuk engage dengan customer kami,” ujar Henry.

Peluang baru yang dimaksud adalah perubahan pola transportasi masyarakat. PSBB dan kekhawatiran tertular virus di transportasi umum membuat permintaan untuk sewa mingguan dan bulanan di Movic meningkat. Pola kerja kombinasi antara work from home dan work from office secara bergantian membuat tren ini meningkat. Tak mau kehilanggan momen, Movic menyambut dengan menghadirkan paket mingguan dan bulanan dengan model lepas kunci. Perubahan ini yang akhirnya membantu angka transaksi di Movic perlahan naik, membaik.

“Sebelum Covid-19, komposisi orang nyewa mobil itu 70-80% pakai driver. Nah sekarang gara-gara Covid-19 kebalik, [lebih populer] lepas kunci. [..] Jadi ternyata ada demand orang itu nyewa kendaraan mingguan, waktu dia masuk kerja. Alasannya untuk menghindari penggunaan angkutan umum,” lanjut Henry.

Sedangkan untuk Seva, Henry menjelaskan ada demand untuk pembelian mobil bekas. Pemicunya sama, keinginan untuk memiliki mobil sebagai alternatif transportasi umum di masa pandemi dan kebijakan PSBB. Untuk itu Seva mulai menjajaki pembelian mobil bekas dengan menyediakan pilihan-pilihan yang sesuai dengan budget pelanggan.

“Tugas kami menemani pelanggan selama masa pandemi ini. Untuk Seva saat ini, melihat demand yang ada, kita mulai fokus ke arah mobil bekas. Ada beberapa fitur yang sudah kita siapkan untuk memudahkan pelanggan mendapatkan mobil bekas. Untuk Movic, karena konsepnya rental marketplace, kita akan optimalkan fungsi rental. Kita akan fokus pada memudahkan pelanggan di seluruh kota. Coverage-nya kita tambah. Fokusnya rental, pakai driver maupun lepas kunci dan airport transfer,” imbuh Henry.

Layanan Mobiklin

Perawatan kendaraan

Di industri otomotif, layanan digital tak sebatas jual, beli, dan sewa. A juga layanan khusus yang menyasar perawatan, parkir, pencucian kendaraan ke rumah, hingga pembelian suku cadang. Sektor ini diisi nama-nama seperti Montir, HepiCar, Carfix, Mobiklin dan lainnya.

Sama seperti layanan jual, beli, dan penyewaan kendaraan, segmen ini pun terkena imbas pandemi. Dengan beberapa penyesuaian bisnis, sejumalah layanan ada yang masih berjalan. Hepicar, misalnya, dengan segala penyesuaian operasional justru berekspansi ke wilayah baru. Ini dilakukan sambil tetap menjaga komitmen pelayanan.

“Terhadap mitra operator layanan diberlakukan protokol layanan yang ketat, seperti wajib menggunakan masker dan sarung tangan ketika bekerja, selalu menjaga jarak aman, selalu mencuci tangan sebelum dan setelah selesai mengerjakan layanan, dan aktif berkomunikasi dengan konsumen terkait pembatasan masuk wilayah-wilayah tertentu,” ujar CEO HepiCar Nurhadiyanto.

Layanan cuci mobil Mobiklin juga melakukan beberapa penyesuaian. Meski mereka mengklaim bisnisnya tidak terpengaruh pandemi secara signifikan, inovasi dalam hal layanan pembersihan dan perawatan mobil tetap dilakukan.

CEO Mobiklin Adnan Gadi kepada DailySocial menjelaskan,”Sejauh ini tidak ada impact yang signifikan dari adanya pandemi Covid-19 terhadap perkembangan Mobiklin. Kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan semakin meningkat. Di sisi lain, masyarakat tidak ingin melakukan aktivitas di luar rumah, sehingga layanan di rumah (home service) menjadi solusi tanpa meninggalkan protokol kesehatan yang dianjurkan.”

Perluas Layanan, CariParkir Jalin Kerja Sama dengan Secure Parking

Salah satu produk Astra Digital Internasional, CariParkir, mengumumkan kerja sama dengan Secure Parking, salah satu operator parkir terbesar di Indonesia. Penandatanganan kemitraan ini langsung dilakukan oleh Managing Director PT Securindo Packatama Indonesia (Secure Parking) Rustam Rachmat dan Presiden Direktur PT Astra Digital Internasional Djap Tet Fa.

“CariParkir memudahkankan layanan untuk parkir di lokasi yang dikelola Secure Parking. Masyarakat nantinya dapat berlangganan parkir di aplikasi,” terang Djap Tet Fa.

CariParkir pertama kali dirilis pada 9 Maret 2018 silam. Sesuai dengan namanya, aplikasi tersebut menawarkan sistem yang memudahkan pencarian lokasi parkir, baik untuk roda dua mupun roda empat. Tidak hanya itu, mereka juga menyediakan berbagai macam fitur lainnya yang mendukung ekosistem perparkiran.

Salah satunya adalah fitur berlangganan yang dinamakan Mobipass. Melalui sistem berlangganan pengguna memiliki privilege untuk parkir di lokasi yang bekerja sama dengan CariParkir, seperti lokasi yang dikelola oleh Secure Parking. Untuk saat ini Mobipass baru dapat digunakan oleh strategic partner dari CariParkir, nantinya Mobipass akan dibuka untuk umum.

Di Indonesia sendiri layanan digital yang menyediakan booking tempat parkir belum banyak. Peluang untuk menjadi yang teratas masih terbuka lebar. Selain CariParkir di industri ini juga ada Parkee, Smark dan Parkirin yang hadir dengan segala jenis fitur dan inovasinya.

Terus memperluas kerja sama

Kerja sama dengan Secure Parking ini bukan yang pertama bagi CariParkir. Sebelumnya mereka juga menjalin kerja sama dengan PT Angkasa Pura II untuk menyediakan layanan digital di Bandara Soekarno-Hatta, Banten.

Brand & Communications CariParkir Almira Mandasari juga menambahkan, mereka sudah bekerja sama dengan raturan mitra parkir yang tersebar di area Jabodetabek, Surabaya, Makassar dan Bali. Lokasinya terletak di sekitar stasiun, pintu tol, terminal, pusat perbelanjaan dan gedung perkantoran.

“Kerja sama mitra tersebut tidak hanya ada untuk Astra Group sendiri tapi juga mitra strategis PT Angkasa Pura II dan Secure Parking. Kami juga membantu memberdayakan parkiran rumahan yang basisnya UMKM dengan tujuan agar melek akan teknologi digital,” imbuh Almira.

Saat ini CariParkir juga tengah mengembangkan layanan on-demand CariServis, sebuah layanan yang bisa melayani servis motor di lokasi parkir. Beberapa penyempurnaan juga masuk dalam agenda, muaranya pada layanan dan kualitas pengguna lebih baik.

Selanjutnya, di tahun ini CariParkir juga akan fokus pada perluasan layanan ke beberapa kota besar lainnya. Ekspansi ini menjadi cukup penting untuk menunjang pertumbuhan bisnis CariParkir dan menyajikan solusi parkir yang mudah ke lebih banyak konsumen.

Application Information Will Show Up Here

Pengembangan Fitur Empat Produk Jadi Fokus Astra Digital Tahun Ini

Astra Digital, anak usaha Astra International khusus menangani layanan berbasis teknologi, meresmikan kehadirannya dengan memperkenalkan empat produknya yang sudah dirilis sejak tahun lalu. Empat produk tersebut adalah Seva.id, CariParkir, Sejalan, dan Movic.

“Digitalisasi sudah merambat ke semua lapisan masyarakat sehingga sudah terbiasa dengan semua hal harus berbau digital. Astra memiliki basis konsumen yang luas dan butuh sentuhan digital untuk meningkatkan pengalaman mereka. Ini menjadi tugas kami untuk mensinergikan dengan lini bisnis Astra yang sudah ada,” ujar Presiden Direktur Astra Digital Djap Tet Fa, kemarin (25/4).

Direktur Astra Digital Kemas Henry Kurniawan menambahkan, pasca peresmian kehadiran perusahaan, pihaknya memfokuskan pengembangan fitur empat produk yang sudah ada agar semakin kaya. Inovasi, menurutnya, harus terus dipacu ketika memutuskan untuk bermain di ranah digital.

Perusahaan bekerja seperti selayaknya startup pada umumnya, tetap agile dengan rutin rilis fitur baru tiap dua pekan sekali. Lalu melakukan review secara berkala untuk melihat bagaimana respons konsumen, begitu seterusnya.

Kendati demikian, perusahaan tetap memastikan semua fitur yang dikembangkan ini tetap sejalan dengan lini bisnis Astra lainnya atau setidaknya menjadi nilai tambah yang membawa peningkatan produktivitas di lini bisnis Astra.

Kemas mencontohkan, Seva.id memiliki produk yang kurang lebih mirip dengan Auto2000, sama-sama menyediakan simulasi kredit, pembelian dan penjualan kendaraan, booking service dan suku cadang. Seva.id menjadi pemberi nilai tambah buat Auto2000 karena mereka akan menjadi pihak akhir yang siap melayani apabila terjadi pembelian kendaraan.

Perusahaan percaya bahwa saat membeli kendaraan itu tidak harus 100% digital, masih butuh sentuhan manusia agar pengalaman lebih baik. Oleh karenanya, pihak Auto2000-lah yang akan menanganinya karena sudah lebih piawai di bidangnya.

“Konsepnya kita ini startup dengan corporate style, tapi tetap agile. Rutin rilis fitur baru di tiap dua minggu, di tes ke konsumen, lakukan review, dan lakukan itu terus menerus. Kalaupun ada layanan dari kita yang sama [dengan anak usaha Astra], dari Astra Digital akan improve dari sisi produktivitasnya,” terang Kemas.

Dia memastikan tidak ada produk baru yang akan dirilis pada tahun ini. Besar kemungkinannya, Astra Digital akan menggarap produk di luar otomotif. Salah satunya adalah Seva.id, yang kini menyediakan jual dan sewa properti dari lini Astra Internasional, seperti Anandamaya Residence, Arumaya, Asya, dan Menara Astra.

“Untuk layanan properti di Seva.id, kami akan tambah fitur dari Astra Financial Services.”

Meski tidak menyebut secara spesifik, Kemas menargetkan dari seluruh tambahan fitur yang akan dirilis setidaknya terjadi pertumbuhan hingga dua kali lipat untuk secara keseluruhan. Perusahaan juga belum memutuskan untuk mulai monetisasi bisnis di tahun pertama ini.

Pencapaian empat produk

Kemas melanjutkan, Seva.id, Sejalan, dan CariParkir sudah lebih dahulu hadir sejak Maret 2018. Sementara, Movic baru hadir pada September 2018. Seva.id diklaim telah dikunjungi 1 juta kali secara rerata per bulannya. Dari angka itu, ada leads lebih dari 3 ribu per bulan.

Leads ini adalah pembeli potensial yang menunjukkan intensi untuk membeli namun belum sampai tahap pembayaran. Angka leads tersebut diserahkan ke lini bisnis Astra yang terkait untuk ditindaklanjuti.

“Dari setiap leads ini kami treat dengan pendekatan O2O karena untuk sampai ke tahap closing itu tetap butuh sentuhan manusia.”

Sementara itu, CariParkir sudah bekerja sama dengan 200 mitra parkir untuk roda dua yang tersebar di Jabodetabek dan Surabaya, di sekitar stasiun, pintu tol, terminal, mal, dan gedung perkantoran. Tersedia pula 12 lokasi mitra parkir valet untuk roda empat, termasuk di Senayan City, Kuningan City, The Breeze, dan Tangerang City Mall.

CariParkir tidak hanya memudahkan masyarakat yang ingin cari tempat parkir dengan cepat, namun juga dilengkapi dengan fitur CariServis. Fitur tersebut untuk pengguna yang ingin menservis kendaraan selama diparkir. Aplikasi CariParkir sendiri sudah diunduh lebih dari 287 ribu kali.

Sementara Sejalan merupakan aplikasi ride sharing untuk pertemukan pengemudi dengan penumpang yang memiliki rute perjalanan searah. Kini Sejalan menyediakan fitur travel agregator dengan perusahaan travel.

Total rutenya ada 40 rute yang bisa dipilih konsumen dari Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Diklaim aplikasi Sejalan telah diunduh hingga 412 ribu kali pada bulan ini. Perjalanan harian yang terjadi di Sejalan disebut ada 200 kali.

Terakhir, Movic adalah sebuah layanan sewa kendaraan memungkinkan pemilik kendaraan dapat menyewakan mobilnya dengan mudah. Terdapat 2.200 unit ribu kendaraan yang bisa dimanfaatkan konsumen tersebar di 36 kota. Aplikasi Movic sudah diunduh lebih dari 495 ribu kali.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Astra Digital Jadi Pengejawantahan Bisnis Masa Depan Astra International

Setelah resmi menjadi entitas terpisah dari raksasa otomotif Astra International tahun lalu, Astra Digital kini semakin fokus dalam mengembangkan produk sebagai persiapan dalam menyambut era digital di masa depan.

Di bawah bendera PT Astra Digital Internasional, saat ini perusahaan telah memiliki empat produk sekaligus yang diharapkan dapat menjadi satu ekosistem yang saling terintegrasi. Tentu akan ada banyak pekerjaan rumah yang perlu dilakukan untuk memperkenalkan produk ini.

Di 2018, secara bertahap Astra Digital merilis empat layanan di bidang transportasi dalam bentuk aplikasi dan situs. Keempat layanan ini adalah Seva.id, CariParkir, Sejalan, dan Movic.

Kepada DailySocial, Head of Content Astra Digital Kania Kismadi mengungkapkan, kehadiran Astra Digital merupakan langkah besar induk usaha untuk bertransformasi di era digital.

Customer base Astra Group besar, tapi tidak pernah mendapat tersentuh [layanan] digital. Makanya, kami mulai [transformasi] dengan empat produk ini, dalam bentuk website dan aplikasi,” ujar Kania.

Keempat produk ini diinkubasi sendiri oleh perusahaan. Demikian juga pengelolaannya dijalankan oleh divisi yang berbeda-beda.

Kania berujar tahun ini menjadi tahun pengembangan produk secara masif untuk melihat layanan yang paling berkembang.

“2019 adalah tahun enhancement produk. Kami lakukan trial and error mana yang sesuai kebutuhan pengguna. Baru nanti kami pilih produk mana yang kami fokuskan,” ujarnya.

Saat ini Astra Digital masih menerima kucuran pendanaan dari investor tunggal, yakni Astra International. Secara total perusahaan memiliki 80 karyawan yang mengurusi pengembangan bisnis dan 60 karyawan di sisi teknologi.

Mengembangkan product market fit dan “Astra fit

Lahir dari induk korporat, Astra Digital berupaya menyejajarkan langkah mereka dengan para pelaku usaha digital saat ini melalu pengembangan produk yang lebih masif. Menurut perusahaan, keempat produk yang dimilikinya saat ini telah melewati masa pengembangan selama tiga tahun.

Astra Digital punya alasan mengapa pihaknya langsung mengembangkan empat layanan. Menurut Head of Digital Marketing and Services Astra Digital Fransiscus Andry Wibisono, yang akrab dipanggil Frans, ini adalah upaya persiapan Astra untuk menghadapi era digital di masa depan.

Pihaknya juga dituntut untuk lebih agile untuk menghadapi kemungkinan produknya gagal di pasar. Menurutnya, jika ada sepuluh produk dikembangkan, belum tentu semuanya bisa diterima pasar.

“Ini persiapan kami menghadapi 2020 ke atas, di mana milenial bakal menjadi tech savvy. Makanya, [layanan] yang dari awal offline, sekarang kami arahkan ke digital,” tutur Frans.

Ia menilai pengembangan produk tunggal justru akan menyulitkan mereka beradaptasi dengan kebutuhan konsumen yang akan berubah-ubah. Apalagi Astra adalah perusahaan konglomerat yang telah berdiri sejak lama. Akan ada tantangan untuk bertransformasi dan berevolusi di era digital.

“Kalau di kondisi sekarang tidak bisa menunggu [pengembangan produk] satu-satu. Tentu kami sangat berhati-hati. Kami tidak ingin produk kami market fit,  tapi juga Astra fit karena kami memikirkan ekosistem,” tutupnya.