Setelah BRI, Giliran BRI Agro Masuk sebagai “Lender Institusi” di Modal Rakyat

Setelah BRI, kini BRI Agro masuk ke dalam jajaran lender institusi di Modal Rakyat dengan komitmen awal pembiayaan sebesar Rp50 miliar. Bagi BRI Agro, langkah strategis ini menjadi cara diversifikasi pembiayaan untuk mendukung UKM dari berbagai sektor bisnis.

Direktur Utama BRI Agro Ebeneser Girsang menerangkan, inisiatif yang sudah dijalankan perusahaan pada tahun ini menunjukkan hasil yang positif. Oleh karena itu, akan terus diperluas jangkauannya dengan beberapa fintech lainnya, termasuk Modal Rakyat.

“Sejalan dengan strategi perusahaan untuk melakukan kerja sama dengan pihak ketiga dalam rangka cross selling produk-produk BRI Agro, maka kami memilih fintech/p2p lending untuk mengembangkan bisnis selagi kami mempersiapkan model bisnis baru untuk menjadi digital attacker sesuai dengan aspirasi BRI Group,” ungkap dia dalam keterangan resmi, kemarin (5/11).

CEO Modal Rakyat Hendoko Kwik menambahkan, dukungan BRI Agro ini membuat mereka semakin mantap dan yakin pada model bisnisnya sebagai agregator modal kerja untuk para UKM yang membutuhkan.

“Bersama dengan dukungan bank sebagai institusi keuangan yang lebih dewasa, niscaya mimpi Modal Rakyat membantu terwujudnya inklusi keuangan di Indonesia yang semakin cepat tercapai,” ucapnya.

Pembiayaan yang diberikan BRI Agro akan diarahkan untuk membiayai pelaku UKM yang terdaftar di Modal Rakyat dengan nilai maksimal Rp2 miliar per pinjaman. Sektor bisnis tidak terbatas disalurkan ke agrikultur saja, namun juga bisa ke sektor lain seperti logistik, konstruksi, kesehatan, dan teknologi.

Sejak berdiri pada 2018, Modal Rakyat telah menyalurkan pembiayaan lebih dari Rp640 miliar kepada lebih dari 20 ribu pelaku UKM di seluruh Indonesia. Sektor dengan pembiayaan terbesar datang dari IT (47%) dan perdagangan (29%).

Pembiayaan ini dilakukan secara gotong royong, memadukan pendana dari individu dan institusi. Hingga saat ini, terdapat lebih dari 45 ribu pendana individu dan sembilan pendana institusi di Modal Rakyat.

Bagian dari sinergi

Masuknya BRI dan BRI Agro, sebenarnya adalah lanjutan dari hasil investasi yang dilakukan oleh BRI Ventures ke Payfazz beberapa waktu lalu. Dikonfirmasi oleh pihak BRI Ventures, unit CVC tersebut hanya masuk ke dalam holding Fazz Financial. Sehingga kemitraan di bawahnya dijalankan di bawah holding.

Fazz Financial adalah perusahaan holding yang menaungi Payfazz dan perusahaan lainnya, termasuk Modal Rakyat, mengingat masing-masing pimpinan saling-silang menjadi komisaris.

Payfazz yang digawangi oleh Hendra Kwik, juga menjabat sebagai komsiaris di Modal Rakyat, perusahaan yang dipimpin oleh saudaranya Hendoko Kwik. Hendoko juga menjadi komisaris di Verihubs, startup e-KYC.

Pun Payfazz juga kini memiliki portofolio sendiri yang ia investasi sendiri untuk startup pencatat utang Credibook pada awal tahun ini.

Application Information Will Show Up Here

MPL Invitational Bakal Digelar, AC Milan Jajaki Ranah Esports

Dalam satu minggu terakhir, ada berbagai berita terbaru tentang dunia esports. Salah satunya, ONE Esports menggandeng Moonton untuk menyelenggarakan MPL Invitational. Selain itu, AC Milan juga mulai menjajaki dunia esports dan memulai kerja sama dengan Qlash, orgaisasi esports asal Italia.

ONE Esports Adakan MPL Invitational

ONE Esports, penyelenggara turnamen esports asal Singapura, bekerja sama dengan Moonton untuk mengadakan MPL Invitational. Turnamen dengan total hadiah US$100 ribu itu akan diadakan pada 27 November – 6 Desember 2020. Dalam MPL Invitational, akan ada 20 tim dari 5 negara yang berlaga. Lima negara yang ikut serta dalam MPL Invitational antara lain Indonesia (8 tim), Malaysia/Singapura (4 tim), Myanmar (2 tim), dan Filipina (6 tim).

Dari Indonesia, tim yang akan bertanding di MPL Invitational antara lain Alter Ego, Aurafire, Bigetron Alpha, EVOS Legends, Geek Fam, Genflix Aerowolf, ONIC Esports, dan RRQ Hoshi, yang baru saja memenangkan MPL Indonesia Season 6. Sementara empat tim yang bertanding mewakili Malaysia/Singapura adalah EVOS SG, Orange Louvre, Resurgence, dan Todak.

Dari Myanmar, dua tim yang ikut serta di MPL Invitational adalah Burmese Ghouls dan Ronin Esports. Terakhir, dari Filipina, enam tim yang bertanding adalah Aura Philippines, Blacklist International, Execration, ONIC Philippines, dan dua tim yang menjadi finalis MPL Filipina, BREN Esports dan Omega Esports.

Garena Umumkan Free Fire Continental Series

Garena baru saja mengungkap struktur, tanggal, dan total hadiah dari Free Fire Continental Series (FFCS). Turnamen tersebut akan diadakan secara serentak untuk kawasan Amerika, EMEA, dan Asia pada 21-29 November 2020. Kompetisi itu akan diikuti oleh tim-tim terbaik dari masing-masing region, seperti dikutip dari The Esports Observer.

Garena baru saja mengumumkan tentang Free Fire Continental Series.
Garena baru saja mengumumkan tentang Free Fire Continental Series.

Perwakilan dari Asia akan terdiri dari tim-tim asal Indonesia, Malaysia, Filipina, Kamboja, Thailand, Vietnam, India, dan Taipei. Untuk kawasan Amerika, tim-tim yang berkompetisi akan datang dari Brasil dan Amerika Latin. Sementara EMEA mencakup tim-tim dari Eropa, Rusia, Afrika Utara, dan Timur Tengah. Total hadiah dari FFCS mencapai US$900 ribu. Masing-masing kawasan akan menawarkan total hadiah sebesar US$300 ribu.

Gandeng Qlash, AC Milan Jajaki Ranah Esports

Klub sepak bola asal Italia, AC Milan, masuk ke ranah esports dengan menggandeng organisasi esports Qlash. Melalui kerja sama ini, Qlash akan membuat tim baru, yang dinamai AC Milan Qlash. Tim tersebut akan bertanding di game esports sepak bola dan juga game esports lainnya, menurut laporan Sports Pro Media.

Diego “Qlash Crazy” Campagnani dan Fabio “Qlash Denuzzo” Denuzzo menjadi dua atlet esports yang akan menjadi anggota dari AC Milan Qlash. Keduanya akan berlaga di eSerie A TIM 2020/2021. Tak hanya itu, mereka juga akan bertanding di pertandingan FIFA 21 resmi lainnya, seperti FIFA Global Series dan FIFA Club World Cup. Selain FIFA 21, tim AC Milan Qlash juga akan ikut serta dalam World Finals dari dari mobile game Brawl Stars.

IOC Tidak Akui Badan Esports Manapun

Melalui pernyataan tertulis, Esports and Gaming Liaison Group (ELG) di bawah International Olympic Committee (IOC) mengungkap bahwa mereka tidak akan mengakui federasi esports manapun sebagai perwakilan esports di dunia. Menurut laporan insidethegames, ELG bahkan mengeluarkan peringatan agar cabang olahraga tradisional tidak bergabung dengan Global Esports Federation (GEF).

Didukung oleh Tencent, GEF didirikan di Singapura pada tahun lalu. Ketika itu, mereka mengatakan, tujuan mereka adalah untuk menjadi otoritas esports di dunia. Chris Chan, COO dari GEF dan juga sekretaris dari National Olympic Council (NOC) Singapura mengungkap, salah satu impian GEF adalah agar esports bisa disertakan dalam Olimpiade, lapor The Esports Observer.

IOC tidak mengakui federasi esports apapun saat ini.
IOC tidak mengakui federasi esports apapun saat ini.

GEF bukan satu-satunya federasi esports yang ada saat ini. Pada 2008, International eSports Federation (IeSF) didirikan di Korea Selatan. Berbeda dengan GEF, IeSF bertujuan untuk mempromosikan esport agar competitive gaming dianggap sebagai kompetisi layaknya pertandingan olahraga tradisional.

Hal lain yang membedakan GEF dan IeSF adalah GEF menerima perwakilan cabang olahraga Olimpiade sebagai anggota, sementara IeSF berusaha untuk mendorong diselenggarakannya kompetisi esports internasional. Sejauh ini, beberapa cabang olahraga tradisional yang telah menjadi anggota GEF antara lain panahan, kano, karate, dan tenis.

Logitech G Kerja Sama dengan Riot Games

Logitech G baru saja menandatangani kontrak eksklusif dengan Riot Games. Melalui kontrak yang berlangsung selama lebih dari satu tahun ini, Logitech G akan dapat membuat produk League of Legends resmi. Lini produk pertama yang akan mereka buat terinspirasi oleh K/DA, grup musik virtual buatan Riot Games.

Menurut Logitech, lini produk League of Legends pertama mereka akan mencakup headset gaming G733, mouse gaming G304/G305, mousepad gaming G840, dan headset in-ear gaming G333. Logitech akan melakukan rebranding dari semua produk tersebut sehingga barang-barang tersebut memiliki warna dan karakteristik khas League of Legends, lapor The Esports Observer.

Salah satu fokus Logitech adalah G733 Lightspeed Wireless RGB Gaming Headset, yang diklaim sebagai headset ternyaman yang pernah dibuat oleh Logitech. Selain itu, headset G333 merupakan headset in-ear pertama buatan Logitech. Sementara pada G304/G305 Lightspeed Wireless Gaming Mouse, Logitech ingin menonjolkan kecepatan sensor pada mouse tersebut dan beratnya yang hanya mencapai 3,5 ons.

4 Faktor Pendorong di Balik Suksesnya Startup Teknologi di Indonesia

Dalam 10 tahun terakhir, Indonesia menikmati pertumbuhan ekosistem bisnis teknologi sangat pesat yang didorong oleh semangat dan inovasi para pegiat startup. Saat ini, dengan jumlah 2.193 startup, Indonesia menduduki posisi lima dunia dengan startup terbanyak.

Pertumbuhan ekosistem startup dan bisnis teknologi memiliki manfaat yang besar untuk masyarakat Indonesia dan menjadi salah satu pendorong terbesar inklusi finansial. Tetapi bagaimana hal ini terwujud? Jika dilihat dari sejarahnya, terdapat empat pilar utama yang mendorong pertumbuhan ekosistem startup di Indonesia, antara lain sebagai berikut.

Revolusi Teknologi Jaringan 3G di Indonesia

3G merupakan lonjakan revolusioner dalam industri teknologi seluler di dunia. Salah satu keunggulan 3G pada awal kemunculannya adalah memungkinkan para pengguna untuk melakukan video call atau live streaming secara langsung dari ponsel. Hal ini juga membuktikan bahwa jaringan 3G menawarkan akses internet mobile yang jauh lebih cepat dan stabil daripada generasi sebelumnya.

Kepopuleran jaringan 3G juga didukung oleh upaya yang dilakukan para operator seluler di Indonesia. Mulai dari memperbaiki infrastruktur dengan membangun lebih banyak BTS, hingga memberikan berbagai promosi paket data internet dengan harga murah. Selain itu, tidak hanya lewat ponsel, akses internet 3G juga dapat dinikmati lewat desktop dengan modem USB yang banyak dijual di pasaran. Hal ini tentu menjadi alternatif yang lebih mudah dan terjangkau daripada memasang layanan internet rumahan.

Alhasil, perkembangan jaringan 3G memungkinkan lebih banyak masyarakat Indonesia dapat mengakses internet untuk berbagai keperluan. Hal ini juga menjadi salah satu tonggak bagi berkembangnya penyedia layanan berbasis teknologi dan internet di Indonesia.

Pengguna Media Sosial di Indonesia Semakin Meningkat

Layanan 3G komersial diluncurkan di Indonesia pada akhir tahun 2006, bertepatan dengan booming-nya media sosial seperti Facebook, Twitter, dan sebagainya. Di Indonesia juga kemudian muncul berbagai layanan berbasis sosial dengan citarasa lokal. Mulai dari yang berbentuk forum seperti Kaskus dan Indowebster, berbasis lokasi seperti Koprol, hingga yang lebih mirip Facebook seperti Fupei dan AkuCintaSekolah (ACS). Koprol merupakan salah satu layanan yang cukup sukses waktu itu. Setelah banyak dilirik oleh investor, akhirnya pada bulan Mei 2010, Koprol menerima tawaran akuisisi dari Yahoo! dan mampu meningkatkan penggunanya hingga 1,5 juta user.

Momen akuisisi Yahoo! terhadap Koprol ini sempat menjadi berita besar, serta merupakan salah satu pencapaian dan titik balik berkembangnya startup digital di Indonesia. Akuisisi ini menjadi momen penting yang menunjukkan bahwa kualitas dan kekuatan startup lokal sudah mulai dikenal, serta diakui oleh perusahaan raksasa internet dunia seperti Yahoo!.

Meningkatnya penggunaan internet, khususnya media sosial juga menjadi sarana bagi startup untuk memperkenalkan produk dan layanannya kepada masyarakat. Dibanding harus beriklan di media cetak atau televisi, media sosial mampu menjadi alternatif saluran promosi yang lebih murah dan mudah digunakan. Bahkan hingga saat ini, media sosial merupakan platform utama bagi para startup untuk membangun engagement dan berinteraksi dengan para penggunanya. Mulai dari menyampaikan informasi, melakukan edukasi produk dan branding, hingga meningkatkan awareness kepada masyarakat yang lebih luas.

BlackBerry Membuka Pintu Kepopuleran Ponsel Mobile

BlackBerry masuk ke Indonesia sekitar akhir tahun 2004 dan merajai pasar ponsel Indonesia. Pada awalnya, ponsel ini ditujukan kepada kalangan bisnis dan profesional. Namun ternyata di Indonesia, terjadi anomali di mana ponsel ini diminati oleh berbagai kalangan, termasuk ibu rumah tangga hingga remaja. Alasannya, tidak lain adalah karena adanya fitur chat BlackBerry Messenger (BBM) yang dapat digunakan tanpa memotong pulsa seperti SMS.

Selain BBM, ponsel BlackBerry juga memiliki fitur mobile browser yang cukup canggih dan cepat, sehingga kegiatan mobile browsing juga semakin banyak dilakukan masyarakat. Lewat BlackBerry World, kita juga dapat meng-install berbagai aplikasi, mulai dari jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Kaskus, dan Koprol, photo editor seperti PicMix, hingga berbagai game. Masifnya penggunaan ponsel BlackBerry juga menjadi salah satu pilar pertumbuhan bisnis teknologi di Indonesia.

Hadirnya Startup Anak Bangsa

Tingginya penggunaan media sosial juga mendorong lahirnya beragam komunitas, salah satunya komunitas startup di berbagai kota di Indonesia. Sebut saja StartupLokal (Jakarta), Bancakan 2.0 (Yogyakarta), FOWAB (Bandung), SuWec (Surabaya), SuBali (Bali), Stasion (Malang), MusTech (Palembang), dan juga kota lainnya. Komunitas ini menjadi wadah bagi para pegiat startup anak bangsa untuk berbagi informasi dan pengalaman mereka, sekaligus menjadi sarana untuk memperluas jaringan.

Di awal dekade 2010-an banyak startup bermunculan. Dukungan investor untuk perkembangan ekosistem startup lokal juga mulai terlihat. Salah satunya adalah dari East Ventures yang pada tahun 2010 memberikan pendanaan kepada Tokopedia, Urbanesia, dan Disdus, serta menyelenggarakan ajang Jakarta Ventures Night dan Bandung Ventures Night untuk mempertemukan startup dengan para investor.

Beberapa perusahaan besar juga mulai meluncurkan program inkubasi startup, seperti Nusantara Incubation Fund dari Bakrie Telecom, Startup Bootcamp dari Telkomsel, serta Indigo dari Telkom yang juga melahirkan berbagai startup lokal yang masih eksis dan terus berkembang hingga saat ini.

Kehadiran startup lokal menyajikan beragam solusi bagi kehidupan masyarakat Indonesia, serta memberikan berbagai dampak positif. Mulai dari Tokopedia dan Bukalapak yang membantu pengguna berwirausaha secara online, Gojek yang membuka kesempatan bagi para mitranya untuk mendapatkan penghasilan, Midtrans sebagai solusi pembayaran bagi perusahaan, startup, dan UMKM, serta berbagai solusi lain yang disediakan startup lokal telah mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat lewat inovasi teknologi.

Selain membantu para mitranya, Gojek merupakan salah satu startup lokal yang berperan besar dalam perkembangan industri teknologi di Indonesia. Dukungan terhadap perkembangan startup lokal lainnya ditunjukkan dengan berbagai kolaborasi yang dilakukan, misalnya dengan PasarPolis, Pluang, KitaBisa, Halodoc, serta startup lainnya yang layanannya kini terintegrasi dalam super app Gojek. Untuk menumbuhkan bibit-bibit startup baru, diluncurkan pula program akselerasi startup bernama Gojek Xcelerate. Selain itu, saat ini Gojek juga telah memiliki unit permodalan Go-Ventures untuk memberikan pendanaan kepada startup di Asia Tenggara.

Pencapaian besar lain dalam perkembangan ekosistem startup digital di Indonesia adalah konsolidasi, di mana startup lokal telah cukup besar dan mampu mengakuisisi startup lainnya. Misalnya Tokopedia yang telah mengakuisisi Bridestory, OVO mengakuisisi Taralite, serta Gojek yang telah mengakuisisi beberapa perusahaan, antara lain Midtrans, Mapan, Kartuku, Loket, Promogo, dan Moka. Ekosistem startup digital dan bisnis teknologi di Indonesia akan terus berkembang lewat inovasi dan kolaborasi yang dilakukan oleh para startup.

Memaknai Momentum Bonus Demografi dan Merintis Startup

Edisi #SelasaStartup kali ini cukup spesial karena sekaligus memperingati Hari Sumpah Pemuda. Tema yang diangkat adalah ”Muda Berinovasi: Start Your Startup Now” dengan mengundang Menteri Riset dan Teknologi/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro sebagai keynote speaker.

Lalu, Staf Khusus Menristek/Ka. BRIN Bidang Jejaring Startup Adrian A. Gunadi, CEO Kiddo.id Analia Tan, CEO & Co-Founder Mycotech Adi Reza Nugroho, Co-Founder Riliv Audrey Maximillian Herli, Co-Founder & COO Kata.ai Wahyu Wrehasnaya, dan Partner East Ventures Melissa Irene.

Berkaitan dengan tema besar, Bambang menuturkan bahwa bonus demografi yang sedang terjadi di Indonesia harus dimaknai sebagai kesempatan emas untuk membuat ekonomi Indonesia lebih maju dengan berinovasi memanfaatkan teknologi digital. Kesempatan ini tidak datang dua kali karena pada 2045 mendatang bonus demografi ini akan selesai dan beralih ke usia lanjut.

Ia mendorong kaum muda yang ada sekarang ini untuk menjadi pengusaha, sebab semakin banyak pengusaha maka berdampak pada produktifnya ekonomi suatu negara.

“Tapi ini jadi asumsi saja, kalau [bonus demografi] tidak bisa di-manage dengan baik, justru jadi beban demografi. Agar tidak terjadi itu, harus diarahkan dengan melahirkan startup berbasis teknologi yang bisa menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan,” tuturnya.

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro / Kemenristek/BRIN
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro / Kemenristek/BRIN

Tips dari founder startup dan investor

Untuk mendorong lebih banyak startup, DailySocial juga meminta perspektif dari para founder startup dalam sesi diskusi panel. Audrey misalnya, ia mendorong kepada anak muda untuk jangan pernah takut memulai suatu inisiatif baru. Pun ketika menemukan suatu ide baru, jangan berpikir bahwa ide tersebut hanya ada satu-satunya di dunia.

Ide tersebut sebaiknya jangan disimpan, justru dibagikan ke orang lain agar berkembang dan segera terealisasi jadi bisnis nyata. “Kalau disimpan saja ide tidak akan bisa berkembang, dari ide nanti bisa jadi solusi,” kata dia.

Sementara itu, dari sisi Analia menambahkan sebaiknya memulai ide itu dari apa yang kita suka agar lebih mudah menemukan masalah. Ia mencontohkan saat merintis Kiddo, pada dasarnya ia menyukai edukasi untuk anak. Lalu ia mengobrol dengan teman-temannya yang sudah memiliki anak.

Ternyata, akar masalahnya adalah orang tua sulit menemukan aktivitas yang bagus untuk anaknya. Dari sisi pelaku usaha, proses bisnisnya juga tergolong masih konvensional untuk proses administrasinya. Kesempatan tersebut akhirnya diambil Kiddo dengan menempatkan dirinya sebagai platform marketplace untuk aktivitas anak.

“Banyak teman-teman yang dukung dan jaringan semakin terbuka akhirnya menginspirasi ide untuk merintis Kiddo,” imbuh Analia.

Dari sisi investor, Melissa menambahkan bahwa tiap investor punya taste masing-masing dalam berinvestasi, entah berbasis teknologi ataupun tidak sebab semua punya porsi masing-masing. Yang terpenting adalah inovasi yang diciptakan anak muda harus menyelesaikan masalah yang ada.

“Teknologi hanyalah alat agar tujuan penyelesaian dari masalah yang disasar dalam lebih cepat selesai dan dapat di-scale up. Jangan sampai salah persepsikan karena dasar-dasar tersebut dipakai untuk tolak ukur oleh investor analisa,” katanya.

Pertimbangan investor saat mereka tertarik investasi sebenarnya melihat banyak hal. Misalnya, apakah startup tersebut memang layak untuk diinvestasi oleh VC, bagaimana pangsa pasarnya, dari sisi kompetisi seperti apa apakah pasarnya sudah saturated atau belum, dan masih banyak lagi.

Bantuan dari pemerintah

Adrian melanjutkan dalam mendukung terciptanya lebih banyak startup berkualitas, Kemeristek/BRIN melanjutkan program tahunannya yang bernama Startup Inovasi Indonesia. Menurutnya program ini selaras dengan fokus pemerintah yang ingin memajukan ekonomi digital, strategi seperti ini sudah dijalankan oleh negara maju semisal Singapura dan Amerika Serikat. Itulah mengapa startup di kedua negara tersebut berkembang pesat.

“Program ini enggak cuma bicara untuk kota besar saja, tapi bagaimana inovasi bisa lebih menyeluruh di seluruh Indonesia karena masing-masing ada potensi yang luar biasa,” kata Adrian.

Program ini membuat tiga jenis pendanaan berdasarkan skala startup tersebut, mulai dari pra-startup dengan dana hibah maksimal Rp250 juta, startup dengan dana hibah hingga Rp500 juta, dan yang tertinggi yakni scale-up dengan dana hibah hingga Rp1 miliar.

Pada Maret kemarin sudah dilaksanakan tahap pengusulan proposal untuk masing-masing jenis pendanaan. Adapun saat ini sedang memasuki proses evaluasi dan dilanjutkan dengan seleksi presentasi. Pada tahap akhir, tepatnya pada Desember mendatang akan dilaksanakan workshop untuk penelaahan anggaran dan rencana aksi.

“Fokus bidang startup tahun ini adalah transportasi, kemaritiman, kesehatan, multi-disiplin dan lintas sektoral, pangan, rekayasa keteknikan, pertahanan keamanan, dan energi,” tutup Adrian.

Razer Book 13 Adalah Laptop Non-Gaming dengan Layar 16:10

Kemunculan Razer Pro Click dan Pro Type beberapa bulan lalu menunjukkan ketertarikan produsen periferal gaming untuk menyasar kalangan konsumen yang lebih luas. Tampaknya ini memang sedang menjadi tren. September lalu misalnya, MSI sempat meluncurkan jajaran laptop bisnis, memperlengkap portofolionya yang sebenarnya sudah mencakup laptop untuk kreator konten.

Razer jelas tidak mau kalah. Hari ini mereka memperkenalkan Razer Book 13, sebuah laptop yang difokuskan untuk menunjang produktivitas. Dilihat sepintas, wujudnya nampak seperti Razer Blade Stealth 13 yang sudah dicat ulang dengan warna lain, tapi pada kenyataannya laptop ini punya beberapa perbedaan yang membuatnya lebih ideal untuk bekerja ketimbang bermain game.

Perbedaan yang paling utama terletak pada layarnya. Razer Book 13 mengemas panel 13,4 inci dengan aspect ratio 16:10, membuatnya sedikit lebih tinggi daripada yang aspect ratio-nya 16:9 – 1920 x 1200 pixel dibanding 1920 x 1080 pixel – sehingga bisa memuat lebih banyak konten dalam satu tampilan.

Di sini lagi-lagi kita bisa melihat bagaimana Razer mengikuti tren terkini, sebab Dell XPS 13 generasi terbaru yang diungkap September lalu juga menggunakan aspect ratio yang sama. Selain full-HD, terdapat juga varian Book 13 yang mengusung layar sentuh beresolusi 4K. Pada varian touchscreen ini, Razer tak lupa menambatkan kaca Gorilla Glass 6, lengkap beserta lapisan anti-reflektif.

Secara fisik, Book 13 juga sedikit lebih ringkas daripada Blade Stealth, dengan dimensi 295,6 x 198,5 x 15,2 mm dan bobot cuma 1,4 kg. Mengapit keyboard-nya adalah sepasang speaker yang mendukung teknologi THX Spatial Audio. Keyboard-nya sendiri sudah dilengkapi pencahayaan RGB, sesuatu yang mungkin tidak akan pernah dilupakan oleh Razer.

Untuk spesifikasinya, Book 13 ditenagai oleh prosesor Intel generasi ke-11, dengan Core i7-1165G7 pada varian termahalnya. Ketimbang mengandalkan GPU terpisah untuk mengolah grafik, Book 13 memercayakan urusan itu sepenuhnya pada GPU terintegrasi Intel Iris Xe, yang sendirinya jauh lebih perkasa daripada chip grafis bawaan prosesor generasi sebelumnya.

Melengkapi spesifikasinya adalah RAM hingga 16 GB dan SSD sampai 512 GB. Baterainya tercatat punya kapasitas 55 Wh, dan Razer memastikan bahwa Book 13 sudah memenuhi sertifikasi Intel Evo, yang berarti baterainya bisa tahan sampai setidaknya 9 jam pemakaian (untuk varian dengan layar full HD), serta bisa terisi ulang lebih cepat dari biasanya.

Penggunaan prosesor Intel generasi ke-11 berarti kedua port USB-C yang terdapat pada Book 13 adalah port Thunderbolt 4. Razer pun tak lupa menyertakan port USB-A 3.2 Gen 2, port HDMI 2.0, serta slot kartu microSD. Secara internal, Book 13 hadir membawa dukungan Wi-Fi 6 dan Bluetooth 5.1.

Razer Book 13 saat ini sudah dijual dengan harga mulai $1.200. Varian termahalnya yang mengemas layar sentuh 4K dan prosesor Core i7 tadi dihargai $2.000.

Sumber: Razer.

Mendiskusi Strategi Keberlangsungan Bisnis Bersama Pelaku Startup dan Pemodal Ventura

Banyak tantangan yang dihadapi startup saat pandemi, mulai dari menurunnya jumlah klien hingga pemasukan bisnis yang tersendat. Meskipun tantangan terberat dirasakan benar oleh startup di masa awal pandemi, namun dalam beberapa bulan terakhir, situasi diklaim sudah jauh lebih baik dan berangsur-angsur pulih kembali.

Dalam webinar yang diinisiasi oleh Asosiasi Modal Ventura Untuk Startup Indonesia (AMVESINDO), tiga penggiat startup yang diwakilkan oleh Co-Founder & CEO Cashlez Tee Teddy Setiawan, Founder ProSehat & Chairman Healthtech.id Gregorius Bimantoro, dan CMO SiCepat Wiwin Dewi Herawati, berbagi pengalaman mereka tentang bagaimana cara tepat menyiasati tantangan bisnis saat pandemi.

Menyiasati langkah yang tepat

Ada beberapa catatan menarik yang kemudian disampaikan oleh perwakilan komunitas startup saat sesi webinar. Meskipun tidak dapat dimungkiri penurunan pendapatan sempat terjadi, namun melihat perubahan pola konsumen saat pandemi yang memanfaatkan sepenuhnya layanan digital, kemudian menjadi fokus utama dari startup seperti SiCepat dan Cashlez.

Sebagai layanan finansial berbasis teknologi, Cashlez memiliki jumlah merchant yang cukup beragam, dari layanan entertainment hingga p2p lending. Meskipun mengakui untuk beberapa layanan sempat mengalami penurunan secara drastis, namun di sisi lain layanan yang kemudian dimanfaatkan oleh platform e-commerce justru mengalami peningkatan.

“Di kuartal ketiga dan memasuki keempat kami melihat adanya peningkatan dari bisnis Cashlez. Momentum ini kemudian menjadi baik bagi kami untuk bisa fokus meng-capture target pasar yang ada,” kata Teddy.

Sementara itu, bagi layanan logistik yang dihadrikan oleh SiCepat, pandemi justru memberikan kesempatan yang lebih baik bagi perusahaan untuk merangkul lebih banyak pelanggan. Tidak hanya fokus kepada pemgiriman barang dalam volume dan kapasitas yang besar, namun SiCepat juga menawarkan pilihan pengiriman barang berharga dengan volume dan ukuran yang lebih kecil.

“Saat ini kami tengah berada pada masa-masa survive” saat awal pandemi kami sempat mengalami penurunan hingga 30% lebih untuk logistik darat dan udara hampir 80%,” kata Wiwin.

Dengan menerapkan diversifikasi, SiCepat mengklaim mampu untuk menjalankan bisnis dan tentunya bisa tetap bertahan saat pandemi hingga memasuki kondisi new normal.

Salah satu layanan yang kemudian menjadi primadona saat pandemi adalah layanan healthtech. Bukan hanya mampu mengakselerasi layanan konsultasi dokter secara online, dengan berbagai produk yang makin bervarias seperti menyematkan teknologi artificial intelligence hingga genetics, kini platform healthtech semakin banyak jumlah pemainnya.

“Selama pandemi layanan yang menyasar kepada segmen B2B memang mengalami penurunan. Namun di sisi lain untuk layanan yang menyasar B2C justru mengalami peningkatan. Meskipun belum maksimal namun dari pemain healthtech sendiri memang masih memiliki keterbatasan untuk menghadirkan layanan yang lebih menyeluruh karena adanya peraturan dan regulasi yang ditetapkan,” kata Gregorius.

Kinerja PMV selama pandemi

Meskipun ada beberapa perusahaan modal ventura (PMV) yang melakukan penundaan investasi ke startup selama pandemi, namun tidak menjadikan beberapa kegiatan penggalangan dana menurun jumlahnya. Amvesiondo mencatat ada 52 transaksi pendanaan yang dilakukan oleh PMV untuk startup, dengan jumlah pendanaan mencapai $1,9 miliar.

Hal tersebut bukan hanya memperlihatkan kepercayaan dari pihak investor kepada startup, namun juga kolaborasi yang senantiasa berjalan antara PMV dan startup di masa-masa krisis ini menandakan optimisme dan kepercayaan PMV terhadap potensi pertumbuhan pelaku startup nasional.

AMVESINDO memandang, para perusahaan tersebut mampu menunjukkan kemampuannya dalam mengubah lanskap industri (new normal), memberikan nilai tambah, dan menyelesaikan masalah yang dihadapi pelanggan dan konsumen.

“Pandemi bukan berarti startup harus berdiam diri, kondisi seperti ini justru menjadi momentum bagi startup untuk memaksimalkan upaya mereka untuk menjalankan bisnis agar bisa bertahan,” kata Anggota Dewan Kehormatan AMVESINDO Nicko Widjaja.

Nicko juga menambahkan, mewakili BRI Ventures hingga saat ini telah berinvestasi kepada 8 startup. BRI Ventures juga telah meluncurkan kelolaan baru bernama “Dana Ventura Sembrani Nusantara”. Fund tersebut menjadi kendaraan baru bagi BRI Ventures untuk mendanai startup early stage yang bermain di segmen non-fintech, seperti pendidikan, agro-maritim, ritel, transportasi, dan kesehatan.

Sementara itu menurut Sekjen AMVESINDO Eddi Danusaputro, tidak hanya fokus berinvestasi kepada startup baru, PMV juga harus tetap memperhatikan existing portofolio mereka. Meskipun tidak semuanya berniat untuk melakukan penggalangan dana saat ini, namun perlu juga diberikan dukungan yang relevan, memanfaatkan ekosistem yang ada.

“Saya juga melihat saat pandemi ada beberapa sektor yang menarik untuk dijajaki dan tentunya bermanfaat bukan hanya untuk PMV tapi juga masyarakat umum. Yaitu sektor agritech, mereka yang menyasar pertanian dan hal terkait lainnya menjadi perhatian bagi kami di MCI.” kata Eddi.

Startup turut berperan dalam pemulihan ekonomi nasional lewat kolaborasi dengan program pemerintah, seperti layanan startup agritech yang membantu menyalurkan pembiayaan dari pemerintah untuk petani, dan kolaborasi antar startup penyedia digital signature dan digital identity dengan lembaga perbankan untuk kemudahan proses restrukturisasi kredit.

“Untuk itu ke depannya perlu adanya peraturan dan regulasi yang mendukung bisnis startup terutama dari regulator,” kata Bendahara AMVESINDO Edward Ismawan Chamdani.

Kebugaran Fisik dan Makanan Bergizi, Pentingkah untuk Atlet Esports?

Pada September 2020, Team Liquid memamerkan markas baru mereka di Utrecht, Belanda. Satu hal yang menarik, Team Liquid tidak hanya menyediakan puluhan PC canggih, mereka juga mempekerjakan dua chef untuk menyiapkan makanan bagi para atlet esports mereka.

Sama seperti atlet olahraga tradisional, pemain profesional harus siap menanggung beban mental. Namun, berbeda dengan olahraga konvensional, esports tidak mengadu fisik para pemainnya. Sebaliknya, atlet esports menghabiskan banyak waktu mereka duduk diam di hadapan komputer atau smartphone untuk berlatih dan bertanding. Meskipun begitu, Team Liquid tetap ingin memastikan para pemainnya mendapatkan asupan nutrisi yang memadai. Dan jangan salah, Team Liquid bukan satu-satunya organisasi esports yang memerhatikan pola makan para atletnya.

Pertanyaannya…

 

Seberapa Penting Kebugaran Fisik dan Pola Makan untuk Atlet Esports?

Ketika ditanya apakah kebugaran fisik dan pola makan seimbang penting bagi atlet esports, Yohannes Siagian, Direktur dari Somniun Esports dan juga Wakil Ketua Bidang Pengembangan Atlet dan Prestasi, PB Esports, menjawab dengan tegas, “Ya. Sangat.” Dia menganalogikan tubuh atlet esports layaknya hardware dari PC. Para pemain profesional selalu menggunakan PC gaming dan aksesori berkualitas tinggi karena semua itu akan berpengaruh pada performa mereka. “Periferal yang bagus akan lebih responsif dalam mengirim sinyal ke gadget atau PC, jadi permainan sang atlet bisa lebih bagus,” kata pria yang akrab dengan panggilan Joey ini.

“Cuma, player suka salah paham. Mereka pikir, periferal dan interface gadget saja yang penting. Padahal, itu baru sebagian prosesnya,” ujar Joey. “Kita tekan tombol di mouse, kirim sinyal ke komputer, upload ke internet, kena server, karakter menembak. Di bagian ini, ‘alat’ yang diperlukan adalah mouse, keyboard, internet, dan lain sebagainya. Kita mau mouse bagus, CPU cepat, dan internet optimal agar ‘perintah’ dari tangan ke karakter bisa disampaikan dengan sebaik mungkin.

Bagaimana rangsangan diterima otak dan direspons. | Sumber: Bio Ninja
Bagaimana rangsangan diterima otak dan direspons. | Sumber: Bio Ninja

“Tapi, kita lupa bahwa perintah itu tidak datang dari tangan kita. Tangan kita juga hanya ‘periferal’ yang melanjutkan sinyal. Sebelum sinyal sampai ke tangan, perjalanan yang dilalui sudah jauh. Situasi diterima dari mata dan telinga ke otak melalui sistem syaraf, diolah, diputuskan langkah terbaik, otak memberi perintah ke badan, sinyal berjalan ke otot, yang bergerak untuk melakukan perintah dan mengklik mouse. Di bagian ini, badan sang atlet menjadi ‘alat’ dan ‘jaringan’. Dari sini, langsung terlihat jelas mengapa kondisi fisik atlet esports sangat penting.”

Yohannes menjelaskan, seorang atlet esports bisa menjaga kebugaran fisik mereka dengan melakukan olahraga, menjaga pola makan serta memastikan asupan nutrisi mencukupi, dan istirahat yang cukup. “Badan sebenarnya adalah salah satu ‘tool‘ yang mendukung interaksi dari ‘otak’ ke ‘karakter’, sama seperti mouse, internet, dan gadget,” kata Joey. “Kalau kita rela keluar uang banyak untuk peralatan demi menaikkan performa, logikanya kita juga akan rela investasi waktu dan usaha untuk menjaga agar kondisi tubuh tetap optimal.”

 

Atlet Esports vs Atlet Olahraga Tradisional di Indonesia

Lalu, apakah organisasi esports di Indonesia sudah menyadari pentingnya kebugaran fisik dan pola makan sehat bagi para pemainnya? Menurut Yohannes, kebanyakan organisasi esports di Indonesia sudah menyadari hal itu. Sayangnya, mereka belum dapat menjaga kebugaran fisik para pemainnya dengan optimal. Misalnya, organisasi esports telah menyediakan jadwal olahraga untuk para pemainnya, tapi jadwal tersebut masih belum rutin.

Selain olahraga fisik, pola makan juga penting bagi para atlet esports. Ia mengatakan, idealnya, organisasi esports punya ahli gizi untuk memastikan bahwa para pemain profesional mendapatkan asupan gizi yang seimbang. Dia menyebutkan, walau memiliki ahli gizi yang juga paham esports memang ideal, ahli gizi pada umumnya juga bukan masalah.

Asupan nutrisi juga penting bagi para atlet esports. | Sumber: UNAIR
Asupan nutrisi juga penting bagi para atlet esports. | Sumber: UNAIR

Memang, di dunia olahraga tradisional, asupan gizi yang diperlukan oleh para atlet profesional berbeda dengan orang biasa. Jumlah kalori, lemak, protein, dan karbohidrat yang dibutuhkan oleh seorang atlet profesional biasanya tergantung pada olahraga dan posisi yang dia pegang. Tidak jarang, seorang atlet puya ahli gizi dan juga dokter spesialis untuk memastikan bahwa dia memiliki diet dan pola makan yang benar. Dokter Spesialis Gizi, dr. Nessa Wulandari, MGizi, SpGK menekankan betapa pentingnya bagi atlet untuk memathui diet yang telah ditentukan.

“Di sini diperlukan komitmen atlet dengan motivasi pribadi pada karirnya,” ujar Nessa, seperti dikutip dari CNN Indonesia. Sang atlet harus sadar bahwa kebugaran tubuhnya akan berdampak langsung pada performa dan keberlangsungan karirnya sebagai atlet. Karena itu, mereka harus menjaga makanan yang mereka makan. Salah satu contoh makanan yang pantang dimakan oleh seorang atlet profesional adalah gorengan. Pasalnya, gorengan mengandung minyak tinggi, yang membuat lemak tak jenuh dalam tumbuh menumpuk.

“Sebagai atlet elit atau profesional, seseorang harus jaga tubuhnya sendiri dan menjadikan tubuhnya sebagai aset untuk karirnya,” ujar Dokter Spesialis Keolahragawan, Dr. Andi Kurniawan. “Kalau asetnya, tubuhnya tidak dijaga, karir tidak akan meningkat, ya percuma. Sebagai atlet harus sadar diri, tidak ada alasan. Kalau tidak dijaga asetnya, pasti asetnya akan kewalahan.” Sayangnya, Andi mengaku, kesadaran atlet Indonesia akan pentingnya pola makan yang sesuai masih kurang. “Di Indonesia, masih sangat minim kepedulian atletnya, bahkan pembinanya. Bahkan, tidak semua tim punya nutrisionis,” ujarnya.

 

Mengapa Nutrisi Penting untuk Atlet Esports?

Team Liquid bukan satu-satunya organisasi esports yang mempekerjakan chef untuk memastikan timnya mendapatkan asupan nutrisi yang sesuai. Salah satu organisasi esports lain yang juga memiliki chef adalah Counter Logic Gaming (CLG). Organisasi esports asal Los Angeles, Amerika Serikat itu mempekerjakan seorang fine-dining chef, Andrew Tye sebagai Head of Food Operations. Salah satu tugasnya adalah menyiapkan makanan bernutrisi sesuai dengan kebutuhan para pemain. Untuk itu, dia bahkan bekerja sama dengan ahli gizi. Selain itu, dia juga bertanggung jawab atas staf dan kegiatan operasional di dapur.

Tye menjelaskan, saat membuat menu untuk para pemain CLG, prioritasnya adalah untuk memastikan mereka memiliki energi yang cukup sepanjang hari. Memang, para pemain esports tidak dituntut untuk melakukan kegiatan fisik, seperti atlet olahraga tradisional. Namun, mereka tetap harus berkonsentrasi dalam waktu lama. Di musim turnamen, pemain profesional di CLG bisa menghabiskan waktu selama 12 jam untuk berlatih dan berdiskusi tentang performa mereka.

“Inilah alasan mengapa para pemain harus mendapatkan makanan bernutrisi, agar tenaga mereka tetap optimal sepanjang hari,” kata Matt Nashua, Head of Esports, CLG, dikutip dari Men’s Health. “Kami memberikan makanan bernutrisi agar para pemain kami bisa fokus pada latihan.”

Andrew Tye telah menjadi chef untuk Counter Logic Gaming sejak 2016. | Sumber: Men's Health
Andrew Tye telah menjadi chef untuk Counter Logic Gaming sejak 2016. | Sumber: Men’s Health

Untuk memastikan para pemain punya cukup energi, Tye membuat menu protein tinggi rendah karbohidrat untuk para pemain CLG. “Kami tidak menghilangkan karbohidrat sama sekali karena karbohidrat merupakan salah satu sumber energi utama bagi tubuh kita. Namun, jika seseorang mengonsumsi makanan kaya karbohidrat, hal ini dapat membuat mereka mengantuk, sesuatu yang ingin kami hindari,” katanya.

Sebagai seorang chef, Tye tidak hanya harus membuat makanan dengan nutrisi seimbang untuk para pemain CLG. Dia juga bisa membuat makanan khas sebuah negara demi mengobati homesickness yang dialami oleh para pemain asing. Dia mengungkap, dia terkadang membuat makanan Korea untuk meringankan rasa kangen rumah yang dialami oleh para pemain asal Korea Selatan.

 

Masalah Nutrisi di Dunia Esports

Sebagai atlet esports, seseorang memang tidak dituntut untuk melakukan kegiatan berbahaya — seperti lineman yang bertugas memperbaiki kabel listrik atau pemadam kebakaran — tapi mereka harus duduk diam dalam waktu lama. Dan hal ini bisa meningkatkan risiko penyakit kronis bagi atlet esports, menurut studi yang diunggah oleh International Journal of Environmental Research and Public Health.

Masalah lain yang biasa dihadapi oleh para atlet esports adalah dehidrasi. Alasannya, merek energy drink, seperti Red Bull, cukup aktif dalam mensponsori organisasi esports. Jadi, banyak pemain profesional yang lebih sering meminum energy drink daripada air. Menurut Lindsey Migliore, dokter spesialis esports medicine, yang juga dikenal dengan nama “GamerDoc”, mengganti air dengan energy drink justru bisa menyebabkan masalah kesehatan pada para atlet esports di masa depan.

Energy drink mengandung gula, kafein, dan bahan pengawet,” kata Migliore kepada The Esports Observer. “Anda bisa mendapatkan kafein dari secangkir kopi. Jika Anda memerlukan kafein, Anda bisa meminum kopi, tapi berhentilah mengonsumsi minuman yang penuh gula dan bahan pengawet.” Migliore menambahkan, meminum terlalu banyak energy drink dapat membebani ginjal dan justru menyebabkan dehidrasi. Dia menyamakan kebiasaan buruk para atlet esports dengan dokter magang yang bekerja selama 80 jam seminggu dan sering meminum energy drink.

“Studi tentang dokter magang yang bekerja selama 80, 90, sampai 100 jam seminggu menunjukkan, banyak dari mereka yang berpotensi mengalami gagal ginjal karena mereka tidak cukup minum. Mereka terus meminum kopi dan energy drink,” ujar Migliore. “Sayangnya, tidak ada studi yang menunjukkan dampak meminum kopi dan energy drink terus-menerus pada atlet esports. Namun, saya bisa membayangkan, kebiasaan itu akan membebani ginjal Anda.”

Merek energy drink biasanya menjadi sponsor dari organisasi esports. | Sumber: Twitter
Merek energy drink biasanya menjadi sponsor dari organisasi esports. | Sumber: Twitter

Kabar baiknya, organisasi esports kini semakin memerhatikan kesehatan para atletnya, menurut Taylor Johnson, Chief Performance Engineer, Statespace. Dia mengungkap, kesehatan fisik para pemain esports merupakan topik yang semakin sering dibahas. Tak hanya itu, organisasi-organisasi esports juga berlomba-lomba dalam mencari cara terbaik untuk memastikan para atlet mereka mendapatkan asupan nutrisi yang memadai.

Untuk itu, organisasi esports besar, seperti Team Liquid, biasanya akan mempekerjakan chef atau ahli nutrisi. Sayangnya, tidak semua organisasi esports dapat melakukan hal itu, apalagi organsiasi esports yang memiliki dana terbatas. Walaupun begitu, menurut Johnson, peran ahli nutrisi sebenarnya bisa dialihkan ke pelatih. Dia merasa, pelatih tim esports seharusnya tidak hanya paham tentang strategi dalam game, tapi juga bisa membantu para pemain asuhannya untuk membangun gaya hidup yang lebih sehat.

“Di olahraga tradisional, ada pelatih atletis yang bertanggung jawab atas kesehatan para pemain,” ujar Migliore. “Di esports, tugas ini dipegang oleh sang pelatih. Hanya saja, biasanya, pelatih tim esports masih sangat muda. Jadi, mereka mungkin tidak terlalu paham tentang nutrisi seimbang. Organisasi esports sebaiknya memberikan edukasi sederhana pada para pelatih. Misalnya, tentang karbohidrat sederhana dan kompleks, apa yang harus pemain makan saat mereka akan bertanding dan apa yang harus pemain makan saat sedang latihan.”

 

Kesimpulan

Mens sana in corpore sano. Di dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat. Sebagai profesional, atlet esports harus menghadapi tekanan mental yang luar biasa. Jadi, tidak aneh ternyata kebugaran fisik mereka juga punya pengaruh yang signifikan pada performa mereka.

Usable Storage Milik PS5 dan Xbox Series X Jauh di Bawah yang Diiklankan

Beberapa hari menjelang dimulainya pemasaran PlayStation 5 dan Xbox Series X/S, sejumlah detail penting terkait kedua console next-gen tersebut mulai terkuak. Yang ingin saya bahas kali ini adalah, seberapa besar kapasitas penyimpanan yang dimiliki masing-masing console, sebab informasi resmi yang beredar belum mengungkap cerita lengkapnya.

Seperti yang kita tahu, PlayStation 5, baik versi standar maupun versi Digital Edition yang tidak dilengkapi optical drive, datang membawa SSD berkecepatan tinggi dengan kapasitas 825 GB. Namun pada praktiknya, kapasitas yang tersedia yang bisa kita isi dengan game jauh di bawah itu.

Bocoran dari seorang leaker ternama menunjukkan bahwa unit review PS5 yang ia terima cuma mempunyai ruang penyimpanan kosong sebesar 667 GB. Ke mana sisa 158 GB-nya? Kemungkinan besar dipakai untuk sistem operasi, serta fungsi caching guna mewujudkan semacam fitur quick resume seperti yang ditawarkan oleh Xbox Series X/S.

Opsi untuk mengekspansi storage-nya tentu tersedia, tapi tidak semudah menancapkan hard disk eksternal begitu saja seperti kasusnya pada PS4. Pasalnya, seperti yang saya katakan tadi, PS5 menggunakan SSD berkecepatan tinggi, spesifiknya yang memanfaatkan teknologi PCIe 4.0 dengan kecepatan transfer data maksimum 5,5 GB per detik.

Singkat cerita, konsumen PS5 memerlukan storage tambahan yang setidaknya sama cepatnya, dan video bongkar jeroan PS5 yang Sony unggah sendiri beberapa waktu lalu menunjukkan bahwa PS5 dilengkapi satu slot SSD M.2 NVMe. Kalau boleh menebak, ke depannya kita bakal melihat SSD M.2 NVMe dari sejumlah pabrikan yang telah mendapatkan validasi resmi dari Sony demi menjamin kompatibilitasnya dengan PS5.

Xbox Series S dan Xbox Series X

Lalu bagaimana dengan Xbox Series X? Well, kasusnya rupanya kurang lebih sama. Dari kapasitas 1 TB yang diiklankan, pengguna hanya mempunyai akses ke 802 GB kalau berdasarkan pengalaman hands-on IGN. Sisa hampir 200 GB itu pun juga dipakai untuk sistem operasi sekaligus fungsi caching, sehingga beberapa game benar-benar bisa dilanjutkan secara instan meski pengguna sempat keluar ke menu utama, atau malah sempat membuka game lain.

Xbox Series S pun juga demikian. Dari kapasitas total 512 GB, yang dapat dipakai untuk menyimpan game cuma sekitar 364 GB berdasarkan informasi yang tersebar di Reddit. Kedengarannya terlampau kecil memang, tapi perlu dicatat bahwa ukuran game untuk Series S diperkirakan 30% lebih kecil daripada game yang sama di Series X karena hanya berjalan di resolusi 1440p.

Untuk ekspansinya, baik Xbox Series X dan Series S sama-sama mengandalkan semacam cartridge khusus yang bisa dijejalkan melalui panel belakangnya. Cartridge tersebut tidak murah, dan sejauh ini baru tersedia dari Seagate dengan harga $220 untuk kapasitas 1 TB, hampir seharga Xbox Series S itu sendiri.

Xbox Series X storage expansion card

Satu hal yang cukup unik dari Xbox Series X/S adalah bagaimana pengguna nantinya punya opsi untuk menghapus hanya sejumlah porsi dari suatu game, semisal porsi single-player ketika mereka hanya mau memainkan mode multiplayer-nya saja. Syaratnya tentu saja adalah harus ada dukungan dari masing-masing developer game terlebih dulu.

Opsi seperti ini pastinya bakal sangat ideal untuk game seperti Call of Duty: Black Ops Cold War, yang menurut Activision sendiri membutuhkan lebih dari 130 GB di console next-gen. Kalau benar pengguna Xbox Series X/S bisa menghapus sejumlah porsi dari game tersebut, mereka tentu dapat menghemat banyak ruang penyimpanan dengan menghapus porsi single-player usai menamatkan campaign-nya.

Topik seputar kapasitas penyimpanan ini penting mengingat masing-masing console next-gen punya opsi ekspansi yang cenderung terbatas. Terbatas dalam artian pengguna tak bisa lagi menjalankan game yang tersimpan di hard disk eksternal secara langsung. Well, sebenarnya masih bisa tapi khusus untuk gamegame generasi sebelumnya saja, bukan yang versi next-gen yang siap disajikan dalam resolusi 4K 120 fps.

Ukuran game versi next-gen itu sendiri juga diperkirakan bakal lebih besar daripada gamegame current-gen, sebab untuk menyajikan kualitas visual yang lebih baik, tentu dibutuhkan aset grafik yang lebih kompleks dan mendetail, dan itu semua jelas memakan storage.

Via: Games Radar.

Realme Narzo 20 Pro: Isi Baterai Cepat 65 watt di Harga 3 Jutaan

Setelah realme meluncurkan smartphone untuk kalangan mainstream, kini saatnya mereka untuk memanjakan para gamer mainstream-nya. Kali ini, realme mengeluarkan kembali seri Narzo yang tampaknya sangat ditunggu-tunggu kehadirannya oleh realme fans. Seri yang kali ini diperkenalkan adalah realme Narzo 20 Pro.

Seri Narzo adalah smartphone yang berorientasi pada kinerja untuk gamer muda. Realme menghadirkan prosesor game terbaik di segmennya, baterai besar dengan pengisian daya cepat. Realme narzo 20 Pro dilengkapi dengan baterai besar 4500 mAh dengan pengisian daya cepat 65W SuperDart Charge. Dan prosesor yang kembali digunakan adalah Mediatek Helio G95.

Realme Narzo 20 Pro

Tidak berbeda dengan realme 7, Narzo 20 Pro juga dilengkapi dengan layar dengan refresh rate 90Hz yang dinamakan Ultra Smooth Display. Untuk urusan pengambilan gambar, pada bagian belakang dari smartphone ini menggunakan kamera dengan resolusi 48 MP. Sedangkan untuk swafoto, Narzo 20 Pro menggunakan kamera dengan resolusi 16 MP pada bagian depannya.

Spesifikasi dari realme Narzo 20 Pro yang saya dapatkan adalah sebagai berikut

Realme Narzo 20 Pro
SoC Mediatek Helio G95
CPU 2×2.05 GHz Cortex-A76 + 6×2.0 GHz Cortex-A55
GPU ARM Mali-G76 MC4 900MHz
RAM 8 GB
Internal 128 GB
Layar 6.5 inci 2400×1080 IPS 90Hz Gorilla Glass 3
Dimensi 162.3 x 75.4 x 9.4 mm
Bobot 191 gram
Baterai 2x 2250 mAh (4500 mAh) dengan SuperDart Charge 65 watt

Hasil dari CPU-Z, AIDA 64, serta SensorBox adalah sebagai berikut

Satu hal lagi yang membedakannya dari realme 7 adalah absennya NFC pada Narzo 20 Pro. Selain itu, realme narzo 20 Pro dilengkapi dengan sistem pendingin serat karbon yang dapat mendinginkan suhu hingga 8,6%. Hal tersebut menandakan bahwa realme hanya memasukkan fungsi yang memang ditujukan untuk bermain game.

Unboxing

Seperti inilah isi dari kotak penjualan dari realme Narzo 20 Pro

Realme Narzo 20 Pro - Unboxing

Desain

Realme mengklaim bahwa desain Narzo 20 Pro terinspirasi dari semangat pantang menyerah dan selalu mengincar kemenangan. Oleh karena itu, bagian belakangnya akan berbentuk V (Victory) saat terkena cahaya. Bagian tersebut sendiri terbuat dari plastik polikarbonat. Warna yang saya dapatkan untuk diuji bernama White Knight.

Realme Narzo 20 Pro - Bawah

Desainnya secara keseluruhan masih sangat mirip dengan realme 7. Di bagian depan, sebuah punch hole ada pada bagian kiri yang merupakan kamera depan dari smartphone ini. Realme memang memiliki kebiasaan untuk kembali menggunakan desain model smartphone yang sama pada satu waktu. Mungkin model punch hole ini akan berubah pada smartphone mereka di tahun 2021.

Layar yang digunakan pada Narzo 20 Pro memiliki resolusi 2400×1080 dengan jenis IPS. Layar tersebut juga sudah mendukung refresh rate 90 Hz yang membuat animasinya terlihat lebih mulus. Dan sama seperti realme 7, smartphone ini masih menggunakan Corning Gorilla Glass 3 sebagai pelindungnya.

Realme Narzo 20 Pro - Kiri

Pada sisi sebelah kiri akan ditemukan tombol volume naik dan turun serta slot nano SIM dengan microSD (triple slot). Pada sisi kanannya terdapat sebuah tombol power yang dijadikan satu dengan sensor sidik jari. Untuk bagian bawahnya, ditemukan port audio 3,5 mm, microphoneslot USB-C, dan speaker. Dan di bagian belakang akan ditemukan empat kamera dan sebuah LED flash yang tergabung pada satu kotak di bagian kiri atas.

Sepertinya sensor sidik jari yang ada pada Narzo 20 Pro ini juga sama dengan realme 7. Keduanya memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi sehingga dapat mengenali sidik jari dengan sangat baik. Dari beberapa kali percobaan menggunakannya, saya belum pernah gagal membuka lockscreen dengan sidik jari.

Realme Narzo 20 Pro - Kanan

Sama seperti semua perangkat realme yang diluncurkan tahun 2020, realme Narzo 20 Pro juga menggunakan antar muka realme UI yang masih versi 1. Basis dari antar muka tersebut adalah sistem operasi Android 10. Realme UI juga menghadirkan app drawer yang terdiri dari kumpulan aplikasi yang terinstal didalam perangkat ini.

Jaringan LTE dan WiFi

Dengan menggunakan Helio G95, juga berarti bahwa perangkat ini mendukung jaringan 4G LTE. Pada realme Narzo 20 Pro, band yang didukung sama seperti realme 7 yaitu pada band 1(2100), 3(1800), 5(850), 8(900), 38(2600), 40(2300), dan 41(2500) yang digunakan oleh semua operator seluler di Indonesia. Modem yang ada pada Helio G95 memiliki kelas LTE Cat 12 yang mendukung 3 Carrier Aggregation dengan kecepatan download sampai dengan 800 Mbps.

Untuk urusan WiFi, realme Narzo 20 Pro sudah mendukung 802.11ac. Teknologi tersebut saat ini sudah dikenal dengan nama WiFi 5. Saya pun dengan mudahnya bisa menghubungkan realme Narzo 20 Pro pada router di rumah yang memiliki bandwidth 5 GHz. Dengan cepat, saya bisa melakukan transfer foto dari Narzo 20 Pro ke NAS yang ada tanpa harus menunggu lama.

Kamera: 48 MP di belakang, Sony IMX di depan

Kamera pada realme Narzo 20 Pro masih menjadi nilai penjualan penting. Oleh karena itu, realme memasangkan kamera dengan resolusi hingga 48 MP pada bagian belakangnya. Kamera utamanya ini menggunakan sensor Samsung ISOCELL GM1. Untuk bagian depannya, realme menggunakan sensor Sony IMX 471.

Realme Narzo 20 Pro - Belakang

Kamera utama yang ada pada realme Narzo 20 Pro dapat mengambil gambar dengan cukup baik pada kondisi cahaya yang terang. Namun, saya menyarankan agar Chroma Boost dinyalakan untuk meningkatkan warnanya yang sedikit pudar jika dibandingkan dengan aslinya. Kinerja mode malam yang ada pada smartphone ini juga kurang baik, oleh karenanya gunakan mode ini saat berada didalam ruangan yang disinari oleh cahaya lampu saja.

Kamera wideangle yang ada juga memiliki kinerja yang biasa saja pada saat kondisi cahaya yang cukup terang. Saat kondisi cahayanya redup, ketajaman gambarnya menurun cukup drastis. Jika diperlukan, gunakan selalu lampu LED flash agar bisa meningkatkan kualitas gambarnya.

Kamera makro yang ada juga menghasilkan gambar yang tidak lebih baik dari menggunakan kamera utama dan melakukan cropping. Gambar yang didapat tidak akan sedetil dari yang ditangkap oleh kamera utamanya.

Pengujian

Chipset Helio G95 merupakan seri G terkencang yang saat ini dimiliki oleh Mediatek. Namun, kinerjanya hanya terpaut cukup kecil dengan sang pendahulunya, Helio G90T. Yang membedakan antara keduanya adalah selisih clock 100 MHz pada GPU-nya yang lebih tinggi pada Helio G95.

Mediatek Helio G95 dan G90T sama-sama memiliki clock 2.05 GHz pada dua inti Cortex A76 sebagai cluster kinerjanya. Clock pada cluster hemat daya yang menggunakan Cortex A55 juga sama-sama memiliki kecepatan 2 GHz. Kinerja keduanya tentu saja akan sangat mirip antara G95 dan G90T pada sisi prosesornya.

Dalam menguji realme Narzo 20 Pro, saya menggunakan dua game yang sering dimainkan saat ini, yaitu Genshin Impact dan PUBG Mobile. Pada PUBG Mobile, Narzo 20 Pro langsung terdeteksi mampu berjalan pada setting Balanced High. Sayang memang, pilihan Ultra tidak muncul kecuali menurunkan kualitas gambarnya.

Pada Genshin Impact, secara default smartphone ini juga terdeteksi pada setting medium. Dan ternyata selama pengujian, frame rate yang didapatkan rata-rata cukup stabil pada 30 fps sehingga saya menaikkan setting frame rate ke 60 fps. Dalam menghitung frame rate-nya, saya menggunakan aplikasi GameBench (www.gamebench.net). Ternyata selama 15 menit bermain, Narzo 20 Pro mampu berjalan pada rata-rata 32 fps.

Lalu bagaimana dengan kinerja keseluruhannya? Tentunya hal tersebut dapat diketahui dengan menggunakan aplikasi benchmark. Pada pengujian kali ini, saya menghadirkan kembali smartphone realme 6, C15, dan C3 yang menggunakan cip buatan Mediatek. Berikut adalah hasilnya

Kali ini saya perdana menggunakan 3DMark Wild Life yang baru diluncurkan pada bulan Oktober lalu. Benchmark yang satu ini dapat dibandingkan hasilnya antar platform, yaitu untuk Android, Windows, serta iOS. Pada pengujian kali ini, Helio G35 tidak mampu menjalankannya.

Dapat dilihat pada sebagian besar hasil benchmark, Narzo 20 Pro mampu bertengger pada urutan pertama. Hasil dari setiap benchmark juga menunjukkan bahwa kinerjanya patut diacungi jempol. Hal ini juga sejalan dengan lancarnya penggunaan realme Narzo 20 Pro.

Saat digunakan untuk bekerja, realme Narzo 20 Pro juga tidak memiliki masalah. Menggunakan aplikasi seperti Trello, Slack, dan beberapa video editor juga terasa sangat lancar. Jadi selain untuk bermain gamesmartphone yang satu ini juga cocok digunakan untuk bekerja sehari-hari.

Uji Baterai: Isi ulang kencang berkat dua baterai

Baterai dengan kapasitas besar saat ini sudah menjadi ukuran standar penggunaan smartphone. Yang saat ini menjadi perhatian adalah waktu pengisian baterai yang lebih cepat. Realme Narzo 20 Pro menggunakan SuperDart Charge yang memakai 65 watt sehingga mampu diisi dalam waktu 38 menit dari kosong ke 100% pada 4500 mAh.

Rahasia pengisian cepat tersebut ada pada penggunaan baterainya. Biasanya pada sebuah smartphone, hanya ada satu buah baterai saja didalamnya. Pada realme Narzo 20 Pro berbeda. Realme menggunakan dua buah baterai 2250 mAh yang diisi secara bersamaan sehingga dapat mempercepat waktu charging.

Untuk menghabiskan isi baterai dari realme Narzo 20 Pro, saya menggunakan sebuah video 1080p yang diputar berulang-ulang sampai perangkat ini mati. Waktu yang dibutuhkan dari 100% hingga benar-benar mati adalah 15 jam 52 menit. Hasil ini didapat dengan menggunakan setting auto pada layarnya, yang membuat sistem menentukan sendiri apakah refresh rate ada pada 60 Hz atau 90 Hz.

Verdict

Sekali lagi realme kembali memenuhi pasar smartphone dengan produk buatan mereka. Kali ini yang disasar adalah para gamer mainstream yang ingin bermain dengan dana yang terbatas. Solusi itu ditawarkan dengan mengeluarkan realme Narzo 20 Pro.

Kinerja yang ditawarkan oleh realme pada Narzo 20 Pro memang sangat baik. Dengan Menggunakan Helio G95, membuat Narzo 20 Pro dapat menjalankan semua aplikasi dan game dengan cukup baik untuk kelas mainstream. Hal ini tentu saja membuat smartphone Android ini dapat diandalkan untuk segala kegiatan.

Selain kinerjanya, daya tahan baterai serta pengisian ulang cepat menjadi daya tarik tersendiri pada Narzo 20 Pro. Pada rentang tiga jutaan, belum ada satu smartphone pun yang bisa mengisi ulang dari kosong hingga penuh dalam waktu 38 menit saja. Kamera juga menjadi nilai jual tersendiri, namun alangkah baiknya jika realme membenahi kualitas fotonya ke yang lebih baik lagi.

Realme Narzo 20 Pro dijual pada rentang harga tiga jutaan, tepatnya Rp. 3.399.000. Tentu saja, hal ini akan langsung membuatnya berhadapan dengan realme 7. Pilihannya di tangan Anda, apakah ingin memiliki sebuah smartphone dengan NFC atau yang dapat mengisi ulang baterai dengan cepat.

Untuk pembelian dan keterangan lebih lanjut, Anda bisa mengklik tautan di bawah ini:

Lazada: https://www.lazada.co.id//products/i3368190845-s5809114568.html?
Website: https://event.realme.com/id/leap-to-next-gen/

Sparks

  • Kinerja yang sangat baik dengan Helio G95
  • Layar dengan refresh rate 90 Hz
  • Isi ulang baterai hanya setengah jam saja
  • Respon sidik jari yang responsif
  • Daya tahan baterai cukup panjang, hampir 16 jam

Slacks

  • Desainnya digunakan di hampir semua produk realme tahun 2020
  • Hasil kamera yang kurang kompetitif
  • Body terbuat dari bahan plastik polikarbonat

Disclosure: Artikel ini didukung oleh Realme.

Survei Ipsos Soroti Tingkat Kepuasan Pengguna Terhadap Layanan Dompet Digital di E-commerce

ShopeePay, uang elektronik milik Shopee, disebut sebagai e-wallet dengan penetrasi terbesar selama tiga bulan terakhir. Sebuah survei menyebutkan bahwa ShopeePay memiliki pengguna dengan tingkat kepuasan tertinggi.

Survei berjudul “Kepuasan, Persepsi, dan Loyalitas Pengguna Dompet Digital di Indonesia” ini dilakukan oleh Ipsos in Indonesia. Dalam survei ini, Ipsos mengukur beberapa hal mengenai penggunaan dompet elektronik di Indonesia mulai dari penetrasi, frekuensi penggunaan, kepuasan, serta pengalaman pengguna.

Ipsos melakukan survei secara daring sejak 16 Oktober sampai 23 Oktober 2020. Sampel yang mereka gunakan mencapai seribu responden dari seluruh Indonesia dengan batasan menggunakan layanan dompet elektronik dan belanja di e-commerce dalam dua tahun terakhir.

Managing Director Ipsos in Indonesia Soeprapto Tan mengatakan, pihaknya melihat ada peningkatan penggunaan dompet elektronik secara signifikan di Indonesia sejak dua tahun terakhir. Peningkatan itu makin tinggi ketika pandemi Covid-19 melanda sehingga mengharuskan banyak orang beralih ke pembayaran non-tunai agar terhindar dari penularan virus. Ia menyebut setidaknya 44% penduduk Indonesia lebih sering memakai dompet elektronik selama pandemi.

“Berdasarkan hal tersebut, Ipsos in Indonesia berinisiatif untuk mengadakan survei lebih lanjut, untuk mengetahui merek dompet digital apa yang memiliki kepuasan, loyalitas, dan persepsi pengguna yang paling unggul,” jelas Soeprapto.

ShopeePay mendominasi

Survei Ipsos menemukan lima besar layanan e-wallet di Indonesia, yakni GoPay, Ovo, Dana, LinkAja, dan ShopeePay. Meski belum terlalu lama muncul, survei mendapati ShopeePay justru mendominasi di setiap aspek penggunaan dompet elektronik. Associate Project Director Ipsos in Indonesia Indah Tanip menjelaskan, dari aspek kepuasan terhadap merek e-wallet. ShopeePay menempati peringkat satu untuk kepuasan ini dengan skor 82%. Angka itu jauh melebihi pemain lain seperti Ovo (77%), Gopay (71%), Dana (69%), dan LinkAja (67%).

Menurut Indah ada beberapa faktor yang menyebabkan kepuasan pengguna ShopeePay lebih tinggi dari yang lain. Sejumlah faktor itu di antaranya adalah layanan yang mudah digunakan, mudah top up, waktu top up real time, dan banyaknya tawaran promosi saat menggunakannya.

“Terakhir ShopeePay ini selain bisa digunakan di toko online, mulai digunakan di banyak toko offline,” imbuh Indah.

Ipsos juga menyoroti aspek loyalitas pengguna dalam penggunaan dompet elektronik ini. Ipsos mengukur kesetiaan pelanggan ini memakai Net Promotor Score (NPS) guna memahami bagaimana loyalitas pengguna terhadap suatu merek dompet elektronik.

Country Service Line Leader Customer Experience, Channel Performance, and Observer Ipsos in Indonesia Andi Sukma, menjelaskan NPS ini bisa mengukur reaksi pengguna atas penggunaan layanan. Semakin puas dan setia pengguna, semakin besar kemungkinan mereka merekomendasikan produk tersebut ke orang lain. Sebaliknya, jika produk itu tidak memuaskan pengguna dan menimbulkan sentimen negatif, kecil kemungkinan produk itu akan direkomendasikan.

“Bayangkan ini terjadi di seorang yang tergolong influencer,” ucap Andi.

Dalam aspek ini, ShopeePay lagi-lagi unggul dibanding yang lain. Skor NPS ShopeePay berada di angka +42% dari 598 responden, Ovo +34% dari 684 responden, Gopay +28% dari 580 responden. Dana dan LinkAja menyusul di belakang.

“Semua pengguna sebenarnya setia dengan layanannya masing-masing. Akan tetapi ShopeePay punya skor NPS paling setia,” ujar Indah menambahkan.

Berkat pertumbuhan pesat Shopee

Melejitnya kepopuleran ShopeePay tentu saja tak lepas dari performa Shopee sebagai e-commerce. Bertahun-tahun bersaing ketat dengan pemain besar lain seperti Tokopedia dan Bukalapak, Shopee saat ini berhasil mengungguli kompetitornya itu.

Indah menjelaskan bahwa hal itu pula yang berhasil mengangkat ShopeePay dalam waktu singkat. Shopee memperoleh lisensi uang elektronik dari Bank Indonesia di akhir 2018. Layanan itu baru benar-benar optimal berjalan sepanjang tahun lalu.

Menurut Indah Shopee berhasil menggaet banyak pengguna karena bertebarnya harga promo yang hanya bisa digunakan dengan pembayaran ShopeePay. Contoh paling umum adalah gratis ongkir dengan ShopeePay. Selain itu Shopee juga dianggap cukup agresif dalam menggaet merchant offline agar memakai dompet elektronik mereka.

“Hal itu bisa meningkatkan trial rate, dari yang cuma coba-coba lalu malah ketagihan. Itu juga yang membuat mereka menjadi promoter,” terang Indah.

Survei Ipsos ini juga menyimpulkan bahwa ShopeePay adalah merek dompet elektronik dengan penetrasi penggunaan tertinggi selama tiga bulan terakhir dan paling sering digunakan pada Oktober lalu.

Application Information Will Show Up Here