Mengenal Chipset Mediatek Helio G35 dan G25

Baru-baru ini, realme meluncurkan perangkat terbarunya yang bernama C11. Hal yang baru dari perangkat realme C11 adalah smartphone ini yang pertama yang membawa cip baru buatan Mediatek, yaitu Helio G35. Setelah peluncuran dari smartphone ini, saya pun mendapatkan sebuah email bahwa Mediatek meluncurkan cip terbarunya, G35 dan G25.

Dengan lini G, tentu saja kedua cip ini memiliki fitur yang bernama MediaTek HyperEngine. HyperEngine sendiri merupakan sebuah fitur untuk meningkatkan kinerja menjadi lebih cepat dan lancar, serta membuat efisiensi daya menjadi lebih tinggi, serta membuat kinerja grafis yang lebih baik.

MediaTek Helio G25

Ketika sinyal Wi-Fi lemah, teknologi HyperEngine secara cerdas mengaktifkan konkurensi Wi-Fi dan LTE dalam waktu milidetik, memastikan koneksi tanpa lag. MediaTek HyperEngine juga memungkinkan pengguna untuk menunda panggilan ketika bermain game, mencegah putusnya koneksi atau berhentinya permainan untuk menerima panggilan. Teknologi ini juga memastikan pengelolaan cerdas dan dinamis akan CPU, GPU, dan memori.

Saat ini, keluarga Mediatek Helio G sudah memiliki dua kelas, yaitu menengah dan premium. Kelas premium diisi oleh seri G90 yang terdiri dari G90 dan G90T. Untuk kelas menengah, Mediatek memiliki cip Helio G70, G80, dan G85. Mediatek pun menempatkan Helio G25 dan G35 untuk kategori smartphone mainstream.

“Mobile gaming merupakan cara yang sekarang dipilih untuk hiburan di berbagai segmen pasar, dan MediaTek memperluas seri G untuk memenuhi kebutuhan yang besar akan smartphone gaming mainstream dengan harga bersaing,” kata Dr. Yenchi Lee, Deputy General Manager, Wireless Communications Business Unit, MediaTek.

“MediaTek Helio G25 dan G35 menawarkan fitur-fitur smartphone premium yang sudah ada di lini seri G kami lainnya, termasuk efisiensi daya yang lebih tinggi, kinerja optimal, permainan yang lebih mulus, dan fotografi lebih baik,” imbuhnya.

Secara spesifikasi, kedua cip yang diproduksi dengan proses pabrikasi 12 nm ini memang memiliki banyak kemiripan. Hal yang membedakan paling mencolok adalah clock speed yang dimiliki, di mana G25 hanya memiliki kecepatan hingga 2 GHz dan G35 sampai 2,3 Ghz. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel berikut ini

Mediatek Helio G25 Mediatek Helio G35
CPU 8x ARM Cortex-A53 up to 2GHz, total 1MB L2 cache 8x ARM Cortex-A53 up to 2.3GHz, total 1MB L2 cache
RAM 2x LPDDR4x (Up to 6GB, 1800MHz); 2x DDR4 (Up to 6GB, 1200MHz); 1x LPDDR3 (933MHz, up to 4GB)
GPU IMG PowerVR GE8320 up to 680MHz
Camera 21MP @ 30fps, 13+8MP @ 30fps 25MP @ 30fps, 13+8MP @ 30fps
Video Decoding FHD @ 30FPS, H.264/HEVC
Video Encoding FHD @ 30FPS, H.264
Display 1600 x 720 (HD+) @ 20:9 2400 x 1080 (Full HD+) @ 20:9
Storage eMMC 5.1
Modem LTE Cat 7 (DL) / Cat-13 (UL) (FDD/TDD), DL/UL CA, TAS 2.0, HPUE, IMS (VoLTE\ViLTE\WFC), eMBMS, Dual 4G VoLTE (DSDS), Band 71, Dual 4G SIM
Connectivity Wi-Fi 5 (802.11 a/b/g/n/ac), Bluetooth 5.0, Multi-GNSS options, FM radio

Pada kedua cip yang baru diluncurkan ini, MediaTek menekankan bahwa G25 dan G35 mendukung penggunaan multi kamera pada sebuah smartphone. Untuk resolusinya, G35 mendukung kamera hingga 25 MP dan G25 mendukung hingga 21 MP. Kedua cip juga memiliki fitur EIS untuk gambar yang lebih stabil serta RSC untuk mengurangi efek melengkung ketika merekam aksi cepat.

MediaTek Helio G25 & G35 Infographic 0620

Hal yang menarik pula adalah modem yang digunakan pada cip G35 dan G25 sudah mendukung Wi-Fi 5 atau 802.11ac. Wi-Fi 5 sendiri sudah mendukung dua kanal Wi-Fi, yaitu 2,4 GHz dan 5 GHz. Sedangkan pada perangkat pertama yang menggunakan G35, yaitu realme C11, tidak mendukung Wi-Fi 5 GHz.

Realme C11 - Auf Extra 2

Konektivitas 4G yang dimiliki oleh kedua cip juga sudah mendukung LTE Cat 7. Hal ini berarti bahwa Helio G25 dan G35 sudah mendukung 2×20 MHz Carrier Aggregation yang bisa mentransfer data hingga 300 Mbps. Cip-cip ini juga menawarkan teknologi antena cerdas MediaTek TAS 2.0, yang secara aktif mendeteksi kualitas sinyal untuk menyediakan koneksi terbaik, dengan konsumsi daya rendah hingga menghemat pemakaian baterai.

Jika Mediatek Helio G35 digunakan pertama pada realme C11, kemungkinan besar Helio G25 nanti hadir sebagai Xiaomi Redmi 9A. Tentunya, dengan menggunakan cip Helio G25, nantinya perangkat-perangkat tersebut bakal memiliki harga yang lebih terjangkau. Jadi, mari kita tunggu kehadiran perangkat-perangkat baru yang terjangkau yang menggunakan MediaTek Helio G35 dan G25.

Likee Superstar Battle Adu Tim Influencer Perempuan dengan Laki-Laki

Bersama Moonton Indonesia, Likee mengadakan Likee Superstar Battle. Pertandingan tersebut akan mengadu tim influencer perempuan dengan tim influencer laki-laki. Tim perempuan terdiri dari Sherlin Tsu, Cindy Gulla, Dinda Cassanova, Vionarntha, dan Siska Novianti. Sementara tim laki-laki beranggotakan Zxuan, Vando, Ilham Fauzi, Reza Anugrah, dan Daffa Raihansyah. Pertandingan tersebut akan disiarkan di Likee pada Sabtu, 4 Juli 2020 pada pukul 20.00 sampai 22.00 WIB.

Likee adalah platform untuk membuat dan membagikan video pendek asal Singapura. Dalam konferensi media virtual, Marketing Director Likee Indonesia, Theon Hsu mengatakan bahwa komunitas gamer di Indonesia terus berkembang. Tak hanya itu, sebagian gamer bahkan sukses menjadi pemain esports profesional.

“Likee menyadari tren ini sebagai sebuah kesempatan. Kami ingin memberikan kesempatan bagi pengguna kami untuk menjadi bagian dari tren tersebut,” kata Theon. Memang, industri game dan esports telah menjadi industri besar dan masih menunjukkan potensi untuk berkembang. Nilai industri esports diperkirakan akan menembus US$1 miliar pada 2020 sementara nilai industri game mencapai US$159,3 miliar. Di Indonesia, sebanyak 40 persen pengguna internet Indonesia (sekitar 68,4 juta orang) senang menonton siaran langsung game, menurut data dari Kepios, .

Likee Superstar Battle
Sherlin Tsu, salah satu peserta Likee Superstar Battle.

Mobile Legends adalah salah satu mobile game terpopuler di Indonesia. Marketing Manager Moonton Indonesia Adrian Alpin mengatakan, setelah beroperasi di pasar Indonesia selama sekitar 4 tahun, Mobile Legends memiliki komunitas yang cukup besar. Dia mengungkap, Mobile Legends selalu masuk daftar game dengan pendapatan besar dan dia merasa, hal itu bisa tercapai berkat para pemain game tersebut. “Makanya, kami mau bekerja sama dengan Likee untuk mengembangkan komunitas Mobile Legends,” ujar Adrian.

Adrian juga menjelaskan mengapa Likee Superstar Battle mengadu tim influencer berdasarkan gender mereka. “Pertandingan ini menjadi ajang pembuktian bahwa gamer itu tidak hanya laki-laki. Perempuan juga memiliki potensi untuk masuk ke dunia esports,” katanya.

Di Indonesia diskriminasi terhadap gamer perempuan masih terjadi. Jumlah atlet esports perempuan juga jauh lebih sedikit dari pemain profesional laki-laki. Namun, hal itu bukan berarti perempuan tak punya peran dalam mengembangkan industri esports. Selain sebagai atlet esports, perempuan juga bisa mengambil berperan aktif di belakang layar, seperti menjadi manager tim esports, caster, atau bahkan memegang jabatan pemimpin di perusahaan yang bergerak di esports.

Seputar Pemanfaatan Teknologi pada Layanan Kesehatan Gigi

Selama masa pembatasan sosial akibat pandemi Covid-19, layanan kesehatan berbasis online merupakan salah satu dari sejumlah layanan yang banyak diburu masyarakat di Indonesia. Layanan ini dinilai dapat membantu mengurangi penyebaran Covid-19 tanpa perlu bertatap muka.

Sebetulnya, sebelum penyebaran wabah Covid-19, startup di bidang kesehatan berbasis teknologi (healthtech) memang digadang bakal bersinar pada tahun ini.  Healthtech memampukan setiap stakeholder di dalamnya untuk menyediakan layanan kesehatan lebih mudah, cepat, dan terjangkau bagi pasien.

Pemanfaatan teknologi di bidang ini dianggap sangat dinantikan oleh banyak pihak, terutama bagi pasar yang memiliki keterbatasan akses pada layanan kesehatan.

Bicara healthtech, Chief Marketing Officer Rata Deviana Maria berbagi informasi menarik seputar pemanfaatan Artificial Technology (AI) pada jenis layanan ini. Simak selengkapnya pada sesi #SelasaStartup kali ini.

Pemanfaatan AI untuk decision-making

Rata merupakan contoh startup di bidang kesehatan yang memanfaatkan teknologi untuk menyediakan solusi permasalahan estetika gigi. Startup ini memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) untuk menciptakan sebuah solusi terprediksi bagi pasiennya.

Pada kasus ini, AI dapat dimanfaatkan untuk mengolah dental record dan memperoleh sebuah hasil dari photo scan gigi pasien tentang bagaimana perawatan pasien selanjutnya.

“Teknologi yang kami gunakan bisa menghasilkan sebuah prediksi, misalnya berapa lama gigi pasien bisa rata kembali. Kami kan juga punya video pergerakan gigi pasien. Nah, teknologi ini dapat memudahkan dokter dan pasien untuk mengambil keputusan,” papar Deviana.

AI bantu untuk memilah kasus

Deviana mengakui bahwa implementasi AI di Indonesia belum secanggih di Tiongkok yang sudah diterapkan ke berbagai use case. Pada kesehatan gigi, pemanfaatan AI di Tiongkok sudah bisa digunakan untuk menghasilkan bentuk gigi yang sesuai dengan wajah pasien.

Bagi Deviana, adopsi AI di Indonesia memang masih sangat mendasar. Tak hanya menghasilkan prediksi, AI dinilai sangat membantu para dokter untuk memilah kasus.

Pada contoh berikut, AI dapat memudahkan dokter untuk menentukan apakah kasus pasien terkait dapat ditangani atau tidak. Pada kasus perataan gigi, AI dapat membantu untuk melihat bagaimana prosesnya untuk mencapai bentuk ideal.

“Misalnya, dokter ingin ingin menggerakkan gigi ke posisi ideal. AI akan mengolah data dan menghasilkan output apakah bisa atau tidak. Teknologi AI kan terus belajar dan semua hasilnya pasti memiliki batasan. Sebagai dokter, kami harus mencari cara lain,” tuturnya.

Peluang bisnis healthtech 

Secara umum, Deviana menilai bahwa layanan healthtech di Indonesia saat ini kebanyakan diisi oleh kesehatan umum (general health) yang sangat kuat pada layanan konsultasi online dan pemesanan obat. Misalnya, Halodoc dan Alodokter. Belum banyak yang mengarah yang pada layanan estetika gigi.

Menurutnya, selama lima tahun terakhir melakukan R&D, masyarakat Indonesia belum melek terhadap kesehatan gigi. Terlebih, selama ini masyarakat lebih banyak menggunakan perawatan saat sakit (sick care), bukan perawatan untuk menghindari penyakit (healthcare).

Maka itu, layanan ini dinilai dapat mendorong masyarakat untuk aware terhadap kesehatan karena lebih accessible berkat dukungan teknologi. “Apalagi pada situasi pandemi saat ini. Orang menjadi lebih sadar terhadap kesehatan. Health is something to invest on,” ungkapnya.

Peluang kolaborasi dengan pelaku healthtech lain

Sama halnya dengan startup lain, kolaborasi antar-pelaku bisnis healthtech juga sangat memungkinkan. Terutama bagi startup yang memiliki layanan niche, seperti Rata. Kolaborasi ini dapat saling mengisi dan memperkuat ekosistem layanan.

Layanan kesehatan umum dan pemesanan obat yang didominasi oleh Halodoc dan Alodokter memungkinkan terjadinya kolaborasi dengan layanan estetika gigi maupun wajah.

“Sejak awal introduce ke investor, kami memang tidak memosisikan diri sebagai penyedia layanan health care, tetapi direct-to-customer product untuk lifestyle and beauty. Dengan tren layanan gaya hidup dan kecantikan, tentu peluangnya juga semakin besar,” ujar Deviana.

Fitur Scan QR Code Akhirnya Tersedia di WhatsApp

WhatsApp sudah digunakan oleh lebih dari 2 miliar pengguna, tapi jujur saya masih selalu kesal setiap kali berjumpa dengan kenalan baru dan hendak menambahkannya ke kontak WhatsApp. Saya benci harus secara manual mencantumkan nomor ponsel satu demi satu selagi teman saya itu mendiktekannya.

Sebagai aplikasi chatting terlaris sejagat, WhatsApp semestinya bisa memikirkan cara lain yang lebih mudah untuk menambah kontak baru. Scan kode QR misalnya, yang sebenarnya sudah sejak lama tersedia pada aplikasi pesaing, dan yang sudah pengguna WhatsApp sendiri gunakan selama ini untuk mengaktifkan WhatsApp di browser komputer.

Kabar baiknya, fitur kode QR akhirnya sudah tersedia di versi terbaru WhatsApp, sehingga sekarang kita dapat memindai kode QR milik pengguna lain untuk menambahkannya ke kontak secara otomatis. Setelah sekian lama, akhirnya menambahkan kontak WhatsApp bisa semudah membayar menggunakan uang elektronik.

Di samping kode QR, WhatsApp tidak lupa menyertakan sejumlah pembaruan lain, seperti misalnya animated sticker dan fitur Dark Mode untuk WhatsApp versi web dan desktop. Animated sticker selama ini juga merupakan satu area di mana WhatsApp tergolong agak tertinggal, padahal hampir semua pengguna menyematkan stiker pada percakapannya setiap hari (bahkan yang termasuk awam seperti orang tua saya pun juga demikian).

Terkait fitur group video call (yang sekarang bisa menampung sampai 8 orang), kita sekarang bisa memfokuskan tampilan layar pada satu pembicara saja dengan mengklik dan menahan tampilan orangnya. Untuk grup yang isi anggotanya tidak lebih dari 8 orang, sekarang ada ikon baru untuk mengaktifkan group video call secara langsung (satu klik saja).

Terakhir, WhatsApp turut menyediakan fitur Status atau Story pada aplikasi versi KaiOS-nya. Semua fitur ini sudah tersedia pada versi terbaru aplikasinya, namun kalau misalnya Anda belum kebagian, harap bersabar sebab WhatsApp bilang peluncurannya bakal berlangsung sampai beberapa minggu ke depan. Di iPhone 6S saya, fitur kode QR sampai artikel ini terbit juga belum ada walaupun sudah tidak ada lagi update yang lebih baru untuk aplikasinya.

Sumber: WhatsApp.

Fujifilm Umumkan Lensa Fujinon GF 30mm F3.5 R WR dan Update Firmware Besar Untuk Seri GFX

Fujifilm telah mengumumkan lensa Fujinon GF 30mm F3.5 R WR, lensa GF premium dan merupakan lensa fix wide angle dengan panjang fokus setara dengan 24mm (dalam format film 35mm). Lensa ini dirancang untuk sistem kamera GFX Large Format, sensor ini 70% lebih besar dari sensor full-frame 35mm.

Lensa GF 30mm F3.5 R WR memiliki desain tahan cuaca, tahan terhadap debu dan kelembaban, serta dapat digunakan pada suhu serendah -10 ° C. Sehingga mampu melayani berbagai gaya pemotretan dan menghasilkan detail yang kompatibel dengan sensor 100MP.

fujifilm-umumkan-lensa-fujinon-gf30mm-f3-5-r-wr-dan-update-firmware-besar-untuk-seri-gfx-2

Beratnya hanya 510 gram dan berukuran 99,4mm dengan diameter maksimum 84mm. Penggunaan sistem fokus internal memungkinkan autofocus (AF) yang cepat dan senyap, serta meminimalkan fokus hingga hanya 0,05%, menjadikannya lensa yang ideal untuk videografi.

Selain lensa baru, Fujifilm juga meluncurkan pembaruan firmware besar untuk seri GFX. Berlaku bagi seluruh seri kamera GFX yaitu Fujifilm GFX50S, dan GFX 100. Sehubungan dengan kehadiran dua inovasi terbaru ini, Anggiawan Pratama – Marketing Manager Electronic Imaging PT FUJIFILM Indonesia mengatakan.

fujifilm-umumkan-lensa-fujinon-gf30mm-f3-5-r-wr-dan-update-firmware-besar-untuk-seri-gfx-3

“Fujifilm berkomitmen untuk tidak pernah berhenti menghadirkan berbagai inovasi dalam berbagai situasi dan kondisi seperti beberapa waktu lalu kami menjawab kebutuhan publik mengenai webcam, kini kami juga menjawab kebutuhan para pengguna kamera mirrorless premium medium-format milik Fujifilm. Adanya lensa Fujinon terbaru ini serta pembaruan firmware ini tentu dimaksudkan menambah kenyamanan dan keandalan para pengguna kamera GFX dalam bermanuver dengan kameranya di segala kondisi pemotretan.” Ujar Anggi.

Jumlah mode film simulation untuk ketiga kamera GFX telah meningkat dengan adanya mode CLASSIC Neg. Mode ETERNA Bleach Bypass akan hadir dalam GFX100, sedangkan GFX 50S dan GFX 50R akan memiliki mode ETERNA yang mereplikasi warna dan tonality dari film FUJIFILM.

Smooth Skin Effect yang ada pada GFX 100 juga akan ditambahkan ke GFX 50S dan GFX 50R dan dapat digunakan untuk menghaluskan penampilan kulit manusia sehingga ideal untuk potret. Warna Chrome Blue yang menambahkan kedalaman pada reproduksi warna dan tonality di gambar langit biru dan subjek berwarna biru utama lainnya akan ditambahkan ke GFX 100.

fujifilm-umumkan-lensa-fujinon-gf30mm-f3-5-r-wr-dan-update-firmware-besar-untuk-seri-gfx-4

GFX 100 sekarang dapat menggunakan AF deteksi fase dengan cepat dan akurat dalam kondisi cahaya redup hingga -5EV. Firmware baru ini juga akan menambahkan mode AF-S Low Light Priority pada GFX 50S dan GFX 50R, yang meningkatkan waktu AF bekerja serta meningkatkan akurasi AF dalam cahaya rendah. Firmware akan meningkatkan kinerja AF Face / Eye untuk ketiga model. Keakuratan dan stabilitas deteksi wajah / mata ditingkatkan ketika memotret sekelompok orang.

fujifilm-umumkan-lensa-fujinon-gf30mm-f3-5-r-wr-dan-update-firmware-besar-untuk-seri-gfx-5

Selain itu, di ketiga kamera GFX, firmware baru akan memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan pengaturan eksposur (shutter speed, aperture, ISO, exposure compensation ) dari komputer saat memotret diam (still) dan menggunakan perangkat lunak yang mendukung beberapa fungsi tether-shooting. Kini juga hadir lebih banyak aplikasi pengeditan foto akan mendukung indikasi informasi peringkat, yang ditetapkan dalam kamera.

Saat menggunakan GFX 100 dengan Gimbal / Drone yang kompatibel yang mendukung fungsi-fungsi ini, pengguna dapat memulai / menghentikan perekaman video, menentukan pengaturan eksposur untuk video (shutter speed, aperture, ISO, dan exposure compensation ), dan fokus manual.

GFX100 juga akan dapat menampilkan data video RAW maksimum 4K / 29.97P  12bit menggunakan HDMI ke ATOMOS NINJA V, di Apple ProRes RAW. Firmware baru untuk NINJA V akan dirilis oleh ATOMOS. Data video RAW memberikan fleksibilitas maksimum untuk penyesuaian eksposur atau penilaian warna dalam pasca-produksi untuk videografer profesional.

Selain itu, output simultan RAW dengan Simulasi Film / F-Log / Hybrid Log Gamma (HLG) juga tersedia. GFX100 dapat merekam ProRes RAW hanya dengan ATOMOS NINJA V (per 30 Juni 2020). Kompatibel dengan 4K (3840×2160) 29.97P / 25P / 24P / 23.98P.

Rocket League Umumkan Perubahan Format Kompetisi Global

Pandemi COVID-19 memberi dampak yang signifikan kepada banyak hal, esports menjadi salah satu yang turut berdampak. Walaupun mungkin konten gaming lebih banyak dikonsumsi selama pandemi, namun esports tetap dirugikan dalam keadaan seperti ini. Beberapa turnamen bahkan terpaksa dibatalkan karena pandemi ini, namun untungnya perubahan format menjadi online masih bisa menjadi alternatif; tentunya dengan tantangan dan kesulitannya tersendiri.

Selain PUBG Mobile, skena lain yang juga turut terkena dampak keadaan ini adalah skena Rocket League. Sebelumnya, Rocket League punya satu skena turnamen besar yang bertajuk Rocket League Championship Series. Turnamen tersebut sudah berjalan selama 9 musim, namun cenderung hanya besar di negara-negara barat saja.

Kini, karena pandemi, Psyonix sang pengembang mengungkap format baru yang bersifat sirkuit terbuka, dengan musim yang lebih panjang. Bertajuk RLCS X, total hadiah selama satu musim kompetisi Rocket League terbaru ini adalah sebesar 4,5 juta dollar AS.

Memang, game ini sendiri sebenarnya kurang begitu populer di skena lokal, walau sempat menjadi bagian dari pre-event olimpiade 2020. Pada format baru ini, satu musim akan memiliki tiga Split, yaitu Fall, Winter, dan Spring. Setiap Split, akan ada tiga gelaran kompetisi regional di Amerika Utara dan Eropa, yang termasuk gelaran besar di akhir tiap Split. Selain Amerika Utara dan Eropa, akan ada juga gelaran kompetisi untuk regional Oseania dan Amerika Selatan, yang masih sedang digodok, sehingga belum memiliki informasi lebih lanjut soal ini.

Nantinya di akhir musim Psyonix akan tetap berusaha menyelenggarakan Rocket League World Championship, yang akan diikuti oleh 16 tim (sebelumnya 12) dengan komposisi sebanyak 6 tim dari Amerika Utara dan Eropa, ditambah dua tim dari Oseania dan Amerika Selatan. Nantinya gelaran World Championship akan memiliki total hadiah sebesar 1 juta dollar AS untuk diperebutkan tim yang bertanding.

Sumber: Psyonix
Sumber: Psyonix

Selain itu, dalam struktur baru ini Psyonix juga menjanjikan beberapa turnamen grassroot untuk dapat menuju ke tingkat lebih tinggi. Akan ada kompetisi mingguan dari masing-masing liga, yang diberi nama RLCS: The Grid. Dalam kompetisi tersebut, tim pemenang akan mendapatkan hadiah uang dan juga hadiah poin untuk menuju ke gelaran Major di masing-masing Split. Ada juga kompetisi bernama The Field, yang ditujukan untuk tim amatir dan semi-pro yang ingin menanjaki karir kompetitif di skena Rocket League.

Walau besar di negara barat, namun Rocket League memang cenderung kurang berkembang di kawasan Asia, walau sempat menjadi bagian dari pre-event Olimpiade Tokyo 2020. Satu alasannya terbesarnya bisa Anda lihat sendiri dalam penjelasan format RLCS X terbaru, yang terbilang sepenuhnya mengabaikan para pemain di kawasan Asia.

Pendanaan Startup Indonesia di Q2 2020 Catat 32 Transaksi, Didominasi Tahap Awal

Secara kasat mata, pandemi Covid-19 telah memberikan dampak serius terhadap perekonomian di dunia, baik skala mikro ataupun makro. Berbagai sektor usaha ikut terkena imbasnya, tak terkecuali yang bernaung di ekosistem startup digital.

Kondisi tersebut memunculkan beragam hipotesis. Beberapa pengamat mengatakan, tahun ini diproyeksikan akan cukup berat bagi founder startup, khususnya yang tengah melakukan penggalangan dana alias fundraising. Ternyata statistik masih berpihak bagi para founder, setidaknya menurut data di kuartal pertama dan kedua tahun ini.

Sepanjang kuartal pertama tahun 2020 (Q1 2020) kami mencatat, setidaknya ada 20 pendanaan startup yang diumumkan dan/atau dikonfirmasi ke publik. Kami berkesimpulan, angka ini sebenarnya relatif normal jika membandingkan periode serupa di tahun 2019. Menurut catatan Startup Report 2019, terdapat 27 transaksi pendanaan yang diumumkan ke publik di Q1 2019. Tren pendanaannya masih sama, didominasi tahap awal dan Seri A.

Hipotesis awal menyebutkan kesepakatan ini adalah hasil yang telah dibina dari tahun sebelumnya, sehingga belum bisa menjadi patokan gambaran iklim investasi tahun 2020 secara utuh.

Iklim investasi masih kuat

Sepanjang kuartal kedua 2020 (Q2 2020 di bulan April-Juni) tahun ini, kami mencatat ada 32 transaksi pendanaan startup yang diumumkan atau dikonfirmasi ke publik. Perolehan ini lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu, yakni 24 transaksi.

Beberapa pendanaan merupakan kelanjutan/penutupan dari putaran yang sudah dimulai dari periode waktu sebelumnya (ditandai *). Ada juga yang merupakan pembukaan round baru yang akan masih bertambah partisipasinya di waktu mendatang (ditandai **).

Berikut selengkapnya daftar pendanaan tersebut diurutkan berdasarkan waktu pengumumannya:

Startup Lanskap Tahapan Investor
InfraDigital Edtech Series A AppWorks
Cinepoint Others Seed Funding Ideosource Entertainment
Jendela360 Proptech Seed Funding Beenext, Prasetia Dwidharma, Everhaus
Shipper Logistic Series A Prosus Ventures, Lightspeed, Floodgate, Y Combinator, Insignia Ventures, AC Ventures
Fabelio** E-commerce Series C AppWorks, Endeavor Catalyst, MDI Ventures, Aavishkaar Capital
Ula New Retail Seed Funding Sequoia India, Lightspeed India, SMDV, Quona Capital, Saison Capital, Alter Global, angel investor
Wallex Technologies Fintech Series A BAce Capital, SMDV, Skystar Capital
GoPlay Online Media Seed Funding ZWC Partners, Golden Gate Ventures, Openspace Ventures, Ideosource Entertainment, Redbage Pacific
Gojek Ride-Hailing Series F Facebook, PayPal
Job2GO Job Marketplace Seed Funding BANSEA
Bonza Big Data Seed Funding East Ventures
Delman Big Data Seed Funding Intudo Ventures, Prasetia Dwidharma, Qlue
Bobobox OTA Series A Horizons Ventures, Alpha JWC Ventures, Kakao Investments, Sequoia Surge, Mallorca Investment
KoinWorks Fintech Debt Funding Lendable
Pintek* Fintech Pre-Series A Accion Venture Lab,  Global Founders Capital
Dekoruma E-commerce Pre-Series C InterVest Star SEA Growth Fund 1, Foundamental, OCBC NISP Ventura, Skystar Ventures
Tokocrypto Others Seed Funding Binance
Kopi Kenangan New Retail Series B Sequoia India, B Capital, Horizons Ventures, Verlinvest, Kunlun, Sofina, Alpha JWC Ventures
KlikDaily New Retail Series A Global Founders Capital
GudangAda Logistic Series A Sequoia India, Alpha JWC Ventures, Wavemaker Partners
BukuKas SaaS Seed Funding Sequoia Surge, 500 Startups, Credit Saison, angel investor
Bahasa.ai* SaaS Pre-Series A East Ventures, DIVA, SMDV, Plug and Play Indonesia
Modalku Fintech Series C BRI Ventures dan sejumlah undisclosed investors
Eduka Edtech Seed Funding Init-6
Qoala Fintech Series A Centauri Fund,  Sequoia India, Flourish Ventures, Kookmin Bank Investments, Mirae Asset Venture Investment, Mirae Asset Sekuritas
KoinWorks Fintech Debt Funding Quona Capital, EV Growth, Saison Capital
Kargo Technologies Logistic Series A Tenaya Capital, Sequoia India, Intudo Ventures, Amatil X, Agaeti Convergence Ventures, Alter Global, Mirae Asset Venture Investment
Investree** Fintech Series C Mitsubishi UFJ Financial Group, BRI Ventures, SBI Holdings, 9F Fintech Holdings Group
Webtrace SaaS Seed Funding Prasetia Dwidharma, Astra Ventures
BukuWarung SaaS Seed Funding East Ventures
ProSpark Edtech Pre-Seed Agaeti Ventures, Prasetia Dwidharma, angel investor
TaniHub* Agritech Series A Openspace Ventures, Intudo Ventures, UOB Venture Management, Vertex Ventures, BRI Ventures, Tenaya Capital, Golden Gate Ventures

Berdasarkan tabel di atas, jika ditinjau dari tahapan investasinya, sebagian besar pendanaan yang dibukukan berada di tahap awal (12) dan tahap Seri A (9). Sementara ditinjau dari segi lanskap bisnis, cakupannya cukup beragam, terbanyak masih untuk startup fintech.

Pendanaan Startup Indonesia Q2-2020 / DSResearch
Pendanaan Startup Indonesia Q2-2020 / DSResearch

Perkembangan ekosistem startup

Menurut laporan Global Startup Ecosystem Report (GSER) yang dipublikasi Startup Genome, Jakarta menempati urutan kedua dari 100 kota di seluruh dunia di daftar emerging startup ecosystem. Data yang digunakan untuk penilaian berdasarkan empat faktor utama, yakni kinerja, pendanaan, jangkauan pasar, dan talenta tiap kota.

Mumbai, yang berada di peringkat pertama urutan ini, mencetak skor 10 di masing-masing faktor tersebut. Nilai yang hampir sama dicetak Jakarta, hanya metrik talenta mendapatkan skor 9.

Startup Genome juga membagi peringkat tiap kota berdasarkan nilai total ekosistem dan pendanaan tahap awal. Jakarta menempati posisi teratas dengan nilai ekosistem $26,3 miliar, disusul Guangzhou ($19,2 miliar), dan Kuala Lumpur ($15,3 miliar).

Sayangnya perkembangan startup memang masih terpusat di kota metropolitan seperti Jakarta. Ketika penilaian dilakukan dalam cakupan nasional dan mengambil rata-rata kinerja seluruh kota, peringkatnya menurun drastis. Misalnya yang divalidasi StartupBlink dalam laporan bertajuk The StartupBlink 2020 Global Ecosystem Report.

Tahun 2020, Indonesia menempati peringkat ke-54, turun 13 peringkat dibanding tahun sebelumnya. Di Asia Tenggara, posisi ini hanya unggul dari Vietnam. Singapura berada di posisi teratas, yaitu peringkat ke-16.

Laporan ini menyoroti kontribusi sejumlah kota terhadap perkembangan ekosistem. Secara berurutan Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Medan, dan Semarang menjadi yang kota-kota yang paling signifikan mendorong pertumbuhan ekosistem startup.

Cerita HepiCar Berusaha Bertahan di Tengah Pandemi

HepiCar, layanan on-demand untuk bengkel dan cuci mobil asal Yogyakarta menceritakan bagaimana mereka menyikapi pandemi. Kendati melakukan beberapa penyesuaian, baik secara operasional dan organisasi, mereka mantap berekspansi ke area Solo dan Semarang.

CEO HepiCar Nurhadiyanto kepada DailySocial menceritakan, di tengah pandemi mereka tetap beroperasi dengan menyediakan lebih dari 30 layanan perbaikan dan perawatan mobil dan motor bagi penggunanya, berkolaborasi dengan lebih dari 450 mitra.

“Keputusan untuk tetap melakukan ekspnasi ini bukan sekedar hanya mengejar jadwal. HepiCar telah mengkaji lima kondisi: kesiapan pasar setelah dilakukan riset 6 bulan, telah tervalidasinya sistem layanan on-demand service, tervalidasinya model bisnis dan revenue stream, telah siapnya sistem dan strategi ekspansi, dan telah siapnya tim ekspansi,” ujar Nur.

HepiCar mengklaim faktor banyaknya jenis layanan yang mereka miliki berpengaruh terhadap ketahanan bisnis mereka di masa pandemi. Seperti layanan tambal ban panggilan, ganti battery mobil, ganti oli, cek mesin dan perbaikan AC mobil yang masih cukup banyak menarik peminat untuk menggunakan layanan HepiCar.

Penyesuaian yang dilakukan

Nur mengaku, meski masih bertahan dan melakukan ekspansi HepiCar tetap merasakan dampak dari pandemi. Untuk itu mereka melakukan beberapa penyesuaian, baik dari segi organisasi maupun operasional.

“Secara organisasi, manajemen HepiCar melakukan pemangkasan sumber daya. Dua pertiga dari jumlah personilnya dilepas. Sehingga tersisa tim kecil yang diharapkan bisa lincah bergerak. Keputusan yang sangat berat memang. Namun langkah organisasional ini dipandang mutlak perlu dilakukan. Untuk memastikan tetap tercapainya target-target pokoknya bisnisnya, meski berada dalam atmosfer krisis,” jelas Nur.

Ia juga menambahkan, karyawan yang terdampak memahami langkah yang ditempuh perusahaan karena termasuk dalam skenario penyelamatan bisnis. Sementara itu dari segi operasional, mereka mengadopsi kebijakan WFH. Hanya bagian administrasi yang bekerja dengan datang ke kantor.

“Terhadap mitra operator layanan diberlakukan protokol layanan yang ketat, seperti wajib menggunakan masker dan sarung tangan ketika bekerja, selalu menjaga jarak aman, selalu mencuci tangan sebelum dan setelah selesai mengerjakan layanan, dan aktif berkomunikasi dengan konsumen terkait pembatasan masuk wilayah-wilayah tertentu,” lanjut Nur.

HepiCar
Mitra spesialis HepiCar / HepiCar

Fokus dan target

Dengan dimulainya petualangan HepiCar di kota baru, mereka saat ini tengah fokus pada menyempurnakan layanan di Solo dan Semarang. Terutama untuk jaringan mitra spesialis yang luas dan berada di seluruh area. Selain itu, mereka juga memastikan untuk bisa diterima masyarakat di ara baru ini. Termasuk dalam hal edukasi dan sosialisasi terhadap masyarakat.

“Target dari ini semua adalah HepiCar dapat melalui masa pandemi ini dengan baik. Tak hanya bertahan dan selamat, namun juga bertumbuh dengan pasti. Apa yang dikerjakan selama masa pandemi ini menjadi pola acuan yang penting untuk melakukan perluasan operasi di kota-kota lain. Pola yang telah tervalidasi dengan baik,” jelas Nur.

Industri jasa dan on-demand saat ini tidak luput dari dampak pandemi. Gojek, sebagai startup “raksasa” pun terpaksa merampingkan bisnisnya dengan menutup layanan GoLife mereka.

Application Information Will Show Up Here

Google Akuisisi Produsen Kacamata Pintar North

Terakhir diberitakan setahun lalu, Google Glass meluncur sebagai produk enterprise generasi kedua. Publik mungkin sudah lupa bahwa ia sempat eksis sebagai produk consumer (meski tidak secara luas), namun sebagian lainnya mungkin juga masih mempertanyakan kapan Glass dapat terealisasi kembali sebagai produk yang dapat digunakan oleh konsumen secara umum.

Google memang tidak punya jawabannya, akan tetapi akuisisi terbaru mereka setidaknya mengindikasikan secuil harapan terkait masa depan Glass ke depannya. Melalui blog resminya, Google mengumumkan bahwa mereka telah mengakuisisi North, perusahaan asal Kanada yang sempat mencuri perhatian di tahun 2018 lewat produk debutannya, Focals.

Focals merupakan kacamata pintar yang cukup istimewa. Bentuknya hampir menyerupai kacamata biasa, dan kita tak akan menyadari bahwa ia merupakan sebuah gadget kalau bukan karena bagian tangkainya yang sedikit lebih gemuk dari biasanya. Teknologi display-nya pun unik, memanfaatkan retinal projection berbasis laser sehingga konten yang tampil pada lensa transparannya cuma bisa dilihat oleh si pengguna itu sendiri.

Sayangnya kekurangan terbesar Focals juga diakibatkan oleh teknologi display-nya tersebut. Karena menyangkut mata pengguna secara langsung, konsumen yang hendak membelinya diwajibkan untuk datang ke showroom North untuk menjalani proses 3D scanning kepala terlebih dulu, sehingga pada akhirnya ukuran dan bentuk kacamatanya bisa benar-benar sesuai dengan tiap-tiap pengguna, dan proyeksinya tidak ada yang meleset.

Teaser gambar sekuel Focals yang batal dirilis / North
Teaser gambar sekuel Focals yang batal dirilis / North

Menjelang akhir tahun lalu, North sempat diberitakan sedang menyiapkan penerus Focals yang diklaim lebih ringkas dan mengemas display yang lebih tajam. Sayang produk generasi kedua yang semestinya dijadwalkan hadir tahun ini tersebut tidak akan terwujud karena North memutuskan untuk membatalkan pengembangannya seiring bergabungnya mereka dengan Google.

Mungkinkah teknologi-teknologinya bakal ditransfer ke Google Glass sehingga kita pada akhirnya dapat berjumpa lagi dengan Glass versi consumer? Mungkin saja, tapi Google menolak untuk mendiskusikannya secara detail. Mereka hanya bilang bahwa kedatangan tim North dapat membantu mereka mewujudkan visinya di bidang ambient computing.

Perlu dicatat juga bahwa Focals bukanlah produk pertama North. Mereka juga merupakan pencipta Myo Armband, sebuah perangkat inovatif yang mampu menerjemahkan gerakan otot-otot di pergelangan tangan menjadi input untuk mengontrol berbagai macam perangkat. Google sudah pasti tidak akan menyia-nyiakan teknologinya dan bakal bereksperimen lebih lanjut dengannya.

Sumber: Google dan TechCrunch.

[Review] Samsung Galaxy A21s, Entry-level dengan Fitur Kelas Menengah

Samsung merilis Galaxy A21s pada awal bulan Juni lalu, bersama Galaxy A11. Perangkat yang satu ini terbilang istimewa, karena merupakan smartphone pertama Samsung yang dipercaya menggunakan chipset terbaru Exynos 850.

Meskipun dibanderol dengan harga Rp2.799.000 untuk varian RAM 3GB dan penyimpanan internal 32GB. Serta, Rp3.399.000 untuk versi RAM 6GB dan memori internal 64GB. Namun Galaxy A21s masih merupakan smartphone entry-level yang bersenjata sejumlah fitur kelas menengah, salah satunya konfigurasi quad-camera dengan kamera utama 48MP.

Menurut saya, gambaran segmentasi gamblangnya seperti ini. Posisi Galaxy A21s ialah smartphone entry-level di level atas. Sementara, Galaxy A11 merupakan entry-level di level menengah dan Galaxy A01 di level bawah. Berikut review Samsung Galaxy A21s selengkapnya.

Desain Kekinian

Saat unboxing, saya dibuat takjub dengan build quality yang terasa premium dan desain yang kaya dengan elemen kekinian. Empat unit kamera belakangnya tersusun seperti huruf L dan dibingkai ke dalam persegi panjang.

Kemudian, tak jauh dari modul quad-camera terdapat area sensor fingerprint. Unit review Samsung Galaxy A21s saya berwarna biru dan penutup belakangnya ini dipercantik dengan efek bias pelangi saat dipandang pada sudut tertentu.

Beralih ke bagian muka, Galaxy A21s mengemas desain Infinity-O display dengan lubang kamera depan di pojok kiri atas. Saat smartphone menyala, visual yang disuguhkan oleh panel PLS berukuran 6,5 inci dengan 720×1600 piksel ini kualitasnya ‘standar saja’.

Aspek rasio layarnya sudah 20:9, membuat aktivitas multitasking atau membuka dua aplikasi secara berdampingan (split screen) tampil lebih proporsional. Profil tubuhnya juga lebih langsing, dengan dimensi 163.7×75.3×8.9 mm dan bobot 192 gram. Kerangka tubuh dan penutup belakangnya terbuat dari material plastik polikarbonat, sama seperti Galaxy A series lainnya tapi tidak ada kesan murah.

Untuk kelengkapan atributnya, tombol power dan volume terletak di sisi kanan, serta SIM tray di sisi sebrangnya. Sisi atas terdapat mikrofon sekunder, sisanya seperti jack audio 3.5mm, port USB Type-C, mikrofon utama, dan speaker berkumpul di sisi bawah.

Kamera Utama 48MP

review-samsung-galaxy-a21s-24
Kamera Samsung Galaxy A21s | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Samsung merancang Galaxy A21s untuk Gen Z dan untuk mendukung kebutuhan pembuatan konten digital secara kreatif, perangkat ini dibekali dengan konfigurasi quad-camera. Dengan kamera utama yang sangat istimewa, karena mengandalkan sensor Samsung ISOCELL GM1.

Sensor ini berukuran 1/2.0 inci dengan resolusi asli 48MP dengan aperture f/2.0 dan ukuran per piksel 0.8µm. Dengan teknologi TetraCell 2×2 piksel, secara default menghasilkan foto beresolusi 12MP dengan ukuran per piksel menjadi 1.6µm.

review-samsung-galaxy-a21s-35

Sayangnya, sistem kamera pada Galaxy A21s ini tidak didukung fitur kecerdasan buatan yaitu Scene Optimizer. Melainkan hanya dukungan HDR otomatis untuk memperluas dynamic range. Meski begitu, secara keseluruhan hasil foto pada mode 12MP cukup menjanjikan.

Sementara, pada mode 48MP-nya tanpa didukung HDR. Hasil fotonya memang sangat tajam, tapi kehilangan detail di area yang gelap dan terang. Lalu, saat memotret pada resolusi 48MP – proses penyimpanan gambarnya butuh beberapa detik. Jadi, gunakan mode 12MP saja bila harus mengejar momen.

review-samsung-galaxy-a21s-36

Kemudian, ditemani kamera 8MP f/2.2 dengan lensa ultra wide seluas 123 derajat. Kalau tidak butuh tangkapan yang luas, sebaiknya gunakan kamera utama saja yang hasilnya sudah pasti lebih bagus. Dua lainnya masing-masing beresolusi 2MP dengan lensa depth untuk fitur Live Focus dan macro. Tak ketinggalan, kamera depannya 13MP f/2.2.

Samsung menyediakan opsi untuk menyimpan foto dalam format HEIF, yang mana ukurannya filenya setengah lebih kecil dari format JPG. Serta, mendukung format video HEVC yang juga ramah memori. Kalau untuk kemampuan perekam videonya sendiri mendukung sampai 1080p pada kamera depan maupun belakang. Berikut hasil foto Samsung Galaxy A21s.

Exynos 850

Sistem operasi yang berjalan pada Galaxy A21s ialah Android 10 dengan patch keamanan Mei 2020 dan antarmuka OneUI 2.1. OneUI versi teranyar ini berkonsentrasi pada user experience dan kemudahan penggunaan.

Dapur pacunya menggunakan chipset baru Exynos 850. SoC ini dibuat pada proses fabrikasi 8nm dengan CPU octa-core yang semuanya menggunakan Cortex-A55 dengan kecepatan 2.0 GHz, bersama GPU Mali-G52.

Cortex-A55 sendiri merupakan core hemat daya yang biasanya digunakan pada chipset kelas high-end. Berpadu dengan baterai 5.000 mAh dengan fast charging 15W, dipastikan ketahanan baterainya bakal lebih lama.

review-samsung-galaxy-a21s-41

Sebagai informasi, unit review Samsung Galaxy A21s yang saya tes merupakan varian RAM 3GB dengan penyimpanan internal 32GB. Berdasarkan benchmark dari Geekbench 5, mencetak skor 146 single-core dan 869 multi-core.

Untuk performa yang saya rasakan langsung, pergerakan pada antarmuka OneUI 2.1 terasa lancar. Meski tidak begitu ngebut, terkadang proses loading-nya agak lama saat membuka aplikasi untuk pertama kali.

Verdict

review-samsung-galaxy-a21s-25
Samsung Galaxy A21s | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Sebagai smartphone entry-level, maka harap dimaklumi bila Galaxy A21s ini belum menggunakan panel Super AMOLED, resolusi layarnya sebatas HD+, dan masih menggunakan sensor fingerprint konvensional. Meski begitu, desain Galaxy A21s cukup kekinian dengan punch hole dan rasio 20:9 dan build quality-nya juga terasa premium.

Suguhan utama dari Galaxy A21s adalah kamera utama 48MP yang menyuguhkan foto dengan kualitas yang cukup baik. Serta, performanya dengan chipset baru Exynos 850 yang sebetulnya tidak terlalu ngebut tapi irit daya.

Sparks 

  • Desain Infinity-O display yang kekinian dengan rasio 20:9
  • Build quality terasa premium
  • Chipset Exynos 850 yang irit daya
  • Kamera utama 48MP dengan sensor ISOCELL GM1

Slacks

  • Belum menggunakan layar Super AMOLED
  • Resolusi layarnya sebatas HD+
  • Kamera tanpa didukung Scene Optimizer
  • Sensor fingerprint konvensional