Cara Transfer Pulsa Telkomsel

Siapa yang tidak pernah mengalami situasi di mana pulsa tiba-tiba habis di saat yang tidak tepat? Mungkin saat Anda sedang berada di tengah perjalanan, atau saat toko pulsa di sekitar Anda sudah tutup. Atau mungkin Anda memiliki kerabat atau teman yang membutuhkan pulsa mendesak, namun tidak memiliki akses cepat untuk mengisinya. Situasi seperti ini tentu sangat mengganggu, terutama jika Anda membutuhkan pulsa untuk keperluan penting.

Bayangkan saat Anda sedang berkomunikasi penting melalui telepon dan tiba-tiba pulsa Anda habis. Atau saat Anda harus mengirim pesan mendesak, namun pulsa Anda tidak mencukupi. Frustrasi, kesal, dan kebingungan mungkin akan Anda rasakan. Anda mungkin berpikir, “Seandainya ada cara cepat untuk mendapatkan pulsa tanpa harus keluar rumah atau mencari toko pulsa.” Atau, “Seandainya saya bisa meminjamkan pulsa saya kepada teman atau keluarga yang membutuhkan.”

Nah, kabar baiknya adalah Telkomsel telah menyediakan solusi untuk masalah ini: Transfer Pulsa. Dengan fitur ini, Anda dapat dengan mudah mengirim pulsa ke nomor Telkomsel lainnya kapan saja dan di mana saja. Berikut langkah-langkah mudah untuk melakukannya:

Melalui Kode USSD:

  • Buka aplikasi telepon atau dial pad pada ponsel Anda.
  • Ketik kode: *858*nomor tujuan*jumlah pulsa#
  • Contoh: Jika Anda ingin mengirim pulsa sebesar Rp 10.000 ke nomor 081234567890, Anda ketik: *858*081234567890*10000#
  • Tekan tombol panggil atau call.
  • Anda akan menerima pesan pop-up untuk konfirmasi transfer. Ikuti instruksi yang diberikan untuk menyelesaikan proses transfer.
  • Setelah transfer berhasil, Anda dan penerima akan menerima notifikasi via SMS.

Melalui SMS:

  • Buka aplikasi pesan atau SMS di ponsel Anda.
  • Ketik pesan dengan format: TPULSA(spasi)Jumlah Pulsa dan kirim ke nomor tujuan.
  • Contoh: Jika Anda ingin mengirim pulsa sebesar Rp 10.000 ke nomor 081234567890, Anda ketik: TPULSA 10000 dan kirim ke 081234567890.
  • Anda akan menerima balasan SMS untuk konfirmasi transfer. Ikuti instruksi yang diberikan untuk menyelesaikan proses transfer.
  • Melalui Aplikasi MyTelkomsel:

Buka aplikasi MyTelkomsel.

  • Pilih menu “Pulsa”.
  • Pilih opsi “Transfer Pulsa”.
  • Masukkan nomor tujuan dan jumlah pulsa yang ingin ditransfer.
  • Ikuti instruksi selanjutnya untuk menyelesaikan proses transfer.

Sebelum melakukan transfer, pastikan Anda memeriksa syarat dan ketentuan yang berlaku, seperti biaya transfer atau batas minimal dan maksimal transfer pulsa. Selain itu, pastikan juga nomor tujuan benar agar pulsa tidak terkirim ke nomor yang salah.

Panduan Lengkap Mengelola dan Memaksimalkan Penggunaan Akun Tap Bio

Dalam era media sosial, terutama pada platform seperti Instagram dan Twitter, seringkali kita dibatasi oleh keterbatasan satu tautan di bio profil kita. Namun, hadirnya Tap Bio telah mengubah keterbatasan itu secara efektif. Dengan Tap Bio, Anda memiliki kesempatan untuk mengatasi batasan tersebut. Anda dapat menggabungkan berbagai tautan penting, seperti situs web, video, artikel, produk, atau acara, dalam satu tempat yang mudah diakses oleh pengikut Anda.

Salah satu alasan utama pentingnya memanfaatkan Tap Bio adalah meningkatkan keterlibatan Anda dengan pengikut. Dengan mengarahkan pengikut ke beragam konten yang relevan, Anda dapat memperkuat ikatan dan keterlibatan mereka dengan informasi dan konten yang Anda bagikan. Tidak hanya itu, Tap Bio juga memberikan kemudahan dalam mengelola tautan Anda.

Untuk memaksimalkan penggunaan Tap Bio, maka Anda perlu mengelola akun Tap Bio Anda terlebih dahulu. Bagaimana caranya? Simak artikel ini, ya!

Cara Mengelola Akun Tap Bio

Sekarang, mari kita jelajahi langkah-langkah praktis untuk mengelola akun Anda di Tap Bio:

  • Untuk mulai mengelola akun Tap Bio Anda, buka situs Tap Bio dan login menggunakan akun Tap Bio Anda.
  • Pada dashboard utama, klik logo username Anda yang terletak di sebelah kanan atas layar.
  • Terdapat berbagai opsi untuk mengelola akun Tap Bio sesuai yang Anda inginkan. Mulai dari tombol Your Cards. Opsi tersebut memungkinkan Anda untuk mengatur ulang urutan kartu dengan cara tekan dan pindahkan kartu yang ingin Anda ubah urutannya.
  • Tombol Switch Accounts dapat digunakan untuk beralih ke akun Tap Bio lain jika Anda memiliki lebih dari satu akun Tap Bio. Penggunaan multi akun dapat dilakukan dengan layanan Tap Bio berbayar seperti Silver, Gold, ataupun Platinum.
  • Anda dapat mengelola akses akun melalui opsi Account Access. Tombol tersebut memungkinkan Anda untuk menambahkan siapa pun yang Anda izinkan untuk turut mengelola akun Tap Bio Anda.
  • Opsi Account Notifications digunakan untuk mengatur notifikasi atau pemberitahuan berkala kepada Anda terkait analitik Tap Bio yang akan dikirimkan melalui email. Jika Anda tidak ingin mendapat notifikasi, Anda dapat menonaktifkannya dengan menekan tombol Never.
  • Anda dapat mengatur profil Tap Bio melalui opsi Edit Profile. Opsi tersebut memungkinkan Anda untuk mengubah foto profil, avatar, nama, bio, website, mengelola dan menambahkan link media sosial terkait, email, analitik, dan juga tags. Tombol Edit Profile juga dapat digunakan jika Anda ingin menutup dan menghapus akun Tap Bio Anda. Di paling bawah layar akan terdapat opsi Delete my Account.
  • Terakhir adalah opsi Change Username yang dapat digunakan untuk mengganti username akun Tap Bio Anda.

Anda dapat memanfaatkan berbagai opsi tersebut diatas untuk memaksimalkan pengelolaan akun Tap Bio Anda.

Dengan memahami pentingnya Tap Bio dan mengikuti langkah-langkah untuk mengelola akun Anda dengan efisien, Anda dapat memaksimalkan pengalaman media sosial Anda, mempromosikan konten Anda, dan mencapai tujuan pribadi atau bisnis Anda dengan lebih baik di dunia digital yang terus berkembang.

Saham Anjlok, Sentimen Sesaat atau Lampu Kuning Bisnis GoTo?

Anjloknya saham GOTO dalam dua minggu terakhir membuat sentimen publik terhadap perusahaan publik di bidang teknologi (yang dulunya startup) menjadi kurang baik. Harga sahamnya sempat ambles ke level Rp54,- per lembar. Bukan tanpa sebab, investasi lewat private placement dan penjualan 0,03% saham yang dimiliki William Tanuwijaya dinilai menggiring sentimen miring tersebut.

CEO baru GoTo, Patrick Walujo pun sempat turun tangan merogoh kocek sekitar Rp10 miliar untuk memborong saham perseroan. Kepada media ia juga menegaskan, bahwa penjualan saham oleh founder tidak menunjukkan kehilangan kepercayaan terhadap perusahaan dan prospek bisnisnya. Itu adalah keputusan pribadi yang bergantung pada kondisi masing-masing individu dan tidak terkait sama sekali dengan strategi, kinerja, atau komitmen GoTo kepada pemegang saham.

Pertanyaan selanjutnya tentu apakah sentimen negatif ini hanya sesaat karena founder menjual sebagian sahamnya? Lalu bagaimana prospek GoTo?

Kinerja dan rencana GoTo

Pada semester I 2023, GoTo melaporkan penurunan rugi bersih sebesar 49% (YoY) menjadi Rp7,2 triliun. Pendapatan bersih meningkat 102% dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai Rp6,8 triliun, didorong oleh peningkatan monetisasi di seluruh lini bisnis dengan take rate keseluruhan mencapai 4,1%, naik 40 bps (YoY).

Meskipun adjusted EBITDA menyusut 69% menjadi -Rp2,8 triliun, GoTo tetap optimis mencapai profitabilitas pada kuartal IV 2023.

Performa keuangan GoTo di 1H 2023 / DailySocial.id
Performa keuangan GoTo di 1H 2023 / DailySocial.id

GoTo mengumumkan baru akan merilis laporan 3Q 2023 pada tanggal 30 Oktober nanti. Dari dua kuartal pertama di tahun ini, ada pertumbuhan tipis di sisi revenue dari Rp3,33 triliun di Q1 menjadi Rp3,55 triliun di Q2. Sementara untuk net income juga naik sedikit dari -Rp3.86 triliun menjadi -Rp3,30 triliun. Dibandingkan kuartal di tahun sebelumnya, rasio revenue dan net income di tahun ini tergolong lebih baik.

Strategi merealisasikan target

Untuk merealisasikan target profitabilitas di tahun ini GoTo gencarkan sejumlah strategi. Secara garis besar patokannya ke tiga aspek: mengurangi biaya transaksi, mengetatkan pengeluaran, dan ekspansi ke segmen menengah ke bawah. Dikatakan dua poin pertama telah terbukti dengan stabilnya GTV dan pengurangan rugi bersih pada 2Q 2023 kemarin.

Menurut analis, strategi ketiga juga berpotensi membawa GoTo bergerak lebih efisien dalam melakukan akuisisi pengguna. “Mode hemat” untuk kalangan yang dituju bisa dimaksimalkan pada lini on-demand yang dimiliki, dengan memanfaatkan teknologi (alih-alih promosi bakar uang). Memperbanyak segmen “bujet” ini juga akan direalisasikan di lini e-commerce dengan menambah lebih banyak katalog produk, dengan harapan bisa meningkatkan traksi layanan finansial seperti GoPaylater.

“Produk Mode Hemat dan layanan Gojek terus mencetak pengguna baru, serta membawa kembali pengguna nonaktif. Langkah ini sejalan dengan strategi pertumbuhan inti unit bisnis on-demand untuk memperluas total pasar potensial (TAM) dengan menyasar konsumen yang memprioritaskan harga,” tulis manajemen GoTo dalam keterangan resminya.

Samuel Sekuritas seperti diterbitkan Investor.id membuat proyeksi konservatif bahwa GoTo berpotensi membukukan margin kontribusi positif sebesar Rp2,1 triliun hingga akhir 2023. Hal ini didorong kenaikan gross dan net take rate masing-masing menjadi 3,8% dan 2,1%. Meski demikian, mereka menurunkan proyeksi GTV jadi Rp614 triliun.

Biaya operasional GoTo terus mengalami perbaikan (penurunan), dampak efisiensi dalam bisnis / DailySocial.id
Biaya operasional GoTo terus mengalami perbaikan (penurunan), dampak efisiensi dalam bisnis / DailySocial.id

Sebelumnya salah satu direktur GoTo, Catherine Hindra Sutjahyo, juga menyampaikan bahwa sebagai perusahaan teknologi bisnis mereka akan terus digenjot melalui inovasi teknologi, pengembangan produk, dan dukungan mitra. Upaya yang dilakukan tidak akan lagi jor-joran promo, melainkan fokus pada pembentukan model bisnis berkelanjutan. Optimasi teknologi seperti machine learning untuk rekomendasi dan personalisasi akan terus diperdalam, sehingga bisa menghasilkan penawaran layanan yang lebih hemat ke konsumen tanpa harus menggelontorkan banyak potongan.

Catherine banyak berkecimpung pada layanan on-demand transportasi dan pesan-antar. Tahun ini salah satu yang mereka prioritaskan adalah meningkatkan konektivitas layanan mobilitas, salah satunya dengan ekspansi GoTransit untuk memudahkan pengguna mendapatkan akses layanan transportasi multi-moda; serta memperbanyak variasi fitur transportasi seperti GoCar Luxe, GoRide XL, hingga GoSend Car.

Analisis lini bisnis

Secara garis besar, ada 4 lini bisnis utama yang kini dimainkan oleh grup GoTo, meliputi e-commerce, on-demand, finansial, dan logistik. Perseroan memilih untuk fokus ke area prioritas tersebut, termasuk dengan melepas unit-unit lain yang dirasa tidak terlalu berhubungan dengan model bisnis utamanya. Salah satu hasilnya spin-off layanan hiburan Goplay yang kini menjadi entitas perusahaan mandiri.

Lini e-commerce

Menurut laporan e-Conomy SEA, GMV industri e-commerce Indonesia telah mencapai $59 miliar atau setara Rp940,4 triliun pada tahun 2022. Dalam laporan 1H 2023, lini e-commerce GoTo yang dimotori Tokopedia dilaporkan membukukan GTV senilai Rp121,4 triliun Rupiah. Jika dibandingkan dengan angka GMV tersebut, capaian GoTo sudah setara 12,9% dari nilai pangsa pasar yang ada.

Sebagai catatan, ada perbedaan metriks dalam laporan tersebut. Sebagai gambaran, GMV mengukur total nilai semua transaksi dalam platform e-commerce, termasuk yang tidak menghasilkan pendapatan, sementara GTV hanya mencakup transaksi yang menghasilkan pendapatan.

Dibandingkan dengan pemain lokal yang menjadi penantang utama, yakni Bukalapak dan Blibli, capaian Tokopedia masih berada di atasnya.

Perbandingan 3 e-commerce Indonesia yang telah melantai di BEI / DailySocial.id
Perbandingan 3 e-commerce Indonesia yang telah melantai di BEI / DailySocial.id

Namun demikian, industri e-commerce lokal juga diramaikan oleh pemain regional. Di kancah lima besar, didasarkan pada statistik kunjungan web, Shopee dan Lazada menjadi penantang utama. Menurut laporan perusahaan induknya, pendapatan Shopee (di seluruh wilayah operasionalnya) meningkat 20% menjadi $2.1 miliar, dan EBITDA disesuaikan dari pasar Asia berbalik untung $204.1 juta.

Data trafik SimilarWeb untuk situs e-commerce terpopuler di Indonesia / DailySocial.id
Data trafik SimilarWeb untuk situs e-commerce terpopuler di Indonesia / DailySocial.id

Untuk menguatkan lini e-commerce, sejumlah strategi dilancarkan. Terbaru, GoTo berkomitmen untuk mempertajam model bisnis “Mitra” untuk mengoptimalkan penjualan produk digital. Ini akan menjadi lawan kuat Mitra Bukalapak – yang sedari awal perseoran memang akan memfokuskan optimasi layanan ini. Berdasarkan data Mitra Tokopedia kuartal pertama tahun ini, sejumlah produk digital tercatat mengalami pertumbuhan pesat pada kuartal I 2023, seperti biaya pendidikan, internet dan TV kabel, serta e-samsat. Rata-rata peningkatan transaksi mencapai hampir 4x lipat dibandingkan periode yang sama di 2022.

Lainnya, Tokopedia juga terus kembangkan infrastruktur dan produk. Di sisi infrastruktur, pusat pemenuhan (fulfillment) juga terus didirikan di berbagai titik distribusi starategis. Sementara di sisi fitur, layanan Tokoscore juga dirilis untuk meningkatkan penetrasi layanan kredit; juga PLUS by GoTo untuk meningkatkan loyalitas pelanggan lewat sistem keanggotaan premium.

Tokopedia dan Gojek juga mulai melakukan model cross-selling, sejak pertengahan 2022 diawali dengan kehadiran GoFood di aplikasi marketplace Tokopedia.

Lini on-demand

Peluncuran inisiatif GoTransit yang disaksikan Presiden Jokowi / Gojek
Peluncuran inisiatif GoTransit yang disaksikan Presiden Jokowi / Gojek

Pasar layanan on-demand di Indonesia diproyeksikan bernilai $2,67 miliar atau setara Rp42,5 triliun pada 2023 dan akan melampaui $4,66 miliar pada 2028, dengan pertumbuhan CAGR yang kuat sebesar 8,75% selama periode tersebut. Pada 1H 2023, GoTo melaporkan lini on-demand yang diprakarsai layanan Gojek telah berhasil membukukan GTV mencapai Rp26,9 triliun – setara 63,2% dari pangsa pasar yang diproyeksikan dengan lebih dari 2,7 juta mitra pengemudi di seluruh Indonesia.

Rival terkuat Gojek tentu saja Grab. Menurut laporan yang dirilis paruh pertama tahun ini, Grab telah membukukan GMV $5,2 miliar di seluruh wilayah operasionalnya. Bisnis ini juga mengakomodasi layanan pesan-antar makanan. Menurut laporan Momentum Works, pangsa pasar food delivery lokal per 2022 dipimpin Grab Food (49%), GoFood (44%), dan lainnya (7%).

Selain mendesain interoperabilitas layanan transportasi lewat GoTransit, strategi Gojek untuk sukseskan lini on-demand juga melalui regenerasi armada pengemudi ke kendaraan ramah lingkungan. Untuk kendaraan listrik, Gojek miliki perusahaan patungan produsen motor listrik Electrum; mereka juga berinvestasi ke Gogoro, penyedia infrastruktur baterai motor listrik.

Lini keuangan

Di Juni 2023, GTV lini fintech di bawah naungan GoTo senilai Rp182 miliar. Diketahui ada sejumlah produk finansial di bawahnya, termasuk layanan dompet digital, paylater, p2p lending, dan juga bank digital. Industri fintech di Indonesia sudah cukup terfragmentasi dengan banyaknya pemain di semua lini. Inovasi di sini juga cukup gencar, mengingat keterbukaan regulator dalam menerima inovasi produk.

Namun demikian, lini ini penting menjadi supporting system untuk semua bisnis yang ada di bawah naungan grup GoTo. Layanan seperti GoPay, GoPaylater, hingga kini Bank Jago menjadi infrastruktur utama dalam sistem transaksi bisnis mereka.

Guna membuat lini ini makin gesit, pertengahan tahun ini GoTo Financial mengumumkan peralihan unit multifinance yang menaungi layanan GoPay Later. Sebelumnya platform paylater tersebut digerakkan oleh PT Mapan Global reksa (Findaya), lalu kini telah diambil alih oleh PT Multifinance Anak Bangsa (MAB).

Head of Corporate Affairs GoTo Financial Audrey Petriny menceritakan, pada November 2021 GoTo Financial resmi mengakuisisi PT Rama Multi Finance, kemudian di-rebrand dengan nama PT Multifinance Anak Bangsa. Unit tersebut sebelumnya telah memegang lisensi multifinance yang berizin dan diawasi oleh OJK.

Struktur GoPay Later sendiri sejak awal memang sudah unik. Platform BNPL ini memiliki dua produk yang bernama GoPay Later dan GoPaylater Cicil. Kendati saat ini keduanya telah terintegrasi dan dikelola penuh oleh MAB.

Fintech memang menjadi salah satu lini bisnis yang terus ditingkatkan oleh GoTo, termasuk belum lama ini mereka berupaya memperluas jangkauan Gopay dengan merilis aplikasi khusus yang bisa digunakan terpisah dari layanan Gojek — kendati demikian fitur Gopay juga masih bisa digunakan melalui aplikasi Gojek. Gopay pun kini terintegrasi dengan Bank Jago, memudahkan pengguna mengonversi saldo yang dimiliki menjadi aset tabungan.

Lini logistik

Logistik juga menjadi support system utama untuk mendukung lini bisnis GoTo. Unit GoTo Logistic per 1H 2023 ini diklaim telah melayani sekitar satu perlima pengiriman di Tokopedia. Peningkatan penetrasi layanan ini diklaim akan menurunkan biaya logistik lebih jauh. Subsidi biaya pengiriman per pesanan telah mengalami penurunan sekitar 15% sejak awal tahun 2023.

Ke depan, GoTo Logistics akan berusaha untuk terus mengurangi biaya antar bagi konsumen dengan meningkatkan layanan pengiriman in-house dan kapasitas layanan fulfillment perseroan, serta menggunakan teknologi pengalokasian in-house untuk mengarahkan pengiriman kepada layanan pengantaran pihak ketiga jika diperlukan.

GoTo awal tahun ini mengumumkan penyertaan saham baru dalam rangka pengambilalihan PT Swift Logistics Solutions (SLS). Transaksi ini dilakukan melalui anak usaha GOTO, PT Paket Anak Bangsa (PAB) atau GoSend, yang membeli saham baru senilai Rp583,12 miliar. Dalam keterbukaan, perseroan juga menyampaikan alasan di balik transaksi ini adalah untuk melakukan reorganisasi dan konsolidasi struktur grup.

Suksesi kepemimpinan dan target profitabilitas

Di tahun 2023 ini, telah terjadi 2x suksesi kepemimpinan di grup GoTo. Pertama, diumumkan pada Februari 2023, Kevin Aluwi mundur dari jabatannya sebagai komisaris, tapi tetap sebagai pemegang saham dengan hak suara multipel di GoTo. Kemudian, Juni 2023 Patrick Walujo didapuk jadi CEO GoTo, mengganti Andre Soelistyo yang menjadi Komisaris dan Deputy Chairman.

Absennya mayoritas founder Gojek dan Tokopedia di jajaran eksekutif memang banyak menjadi perhatian publik. Kendati Patrick juga bukan nama baru, namun suksesi ini di sisi lain memberikan kesan adanya struktur kepemimpinan yang goyah.

Pada akhirnya di tengah industri teknologi yang bergejolak, pasar kini melakukan penilaian bisnis secara lebih konservatif. Tidak muluk-muluk, para pemegang saham menuntut GoTo yang lebih sehat secara bisnis. Sejak awal tahun para manajemen memang sudah menyampaikan target realisasi profitabilitas tahun ini dengan sangat optimis. Bahkan efisiensi pun telah dilakukan dengan mengurangi personil dan lebih fokus ke model bisnis utamanya.

Dari tren yang ada, GoTo dalam kuartal ke kuartal menunjukkan tren perbaikan kinerja keuangan menunjuk EBITDA positif.

Tren EBITDA GoTo yang terus membaik / DailySocial.id
Tren EBITDA GoTo yang terus membaik / DailySocial.id

Kepemimpinan terus dirombak dan diperkuat. Strategi bisnis terus diramu dan dimatangkan. Kini tinggal bagaimana langkah-langkah tersebut memberikan hasil pada performa bisnis. Di tengah sentimen kurang baik ini, menurut kami satu-satunya cara GoTo untuk mengembalikan kepercayaan publik adalah merealisasikan apa yang telah ditargetkan.

Faktanya memang industri teknologi sedang mendapatkan momentum yang kurang baik. Apalagi di hampir semua lini bisnis utama GoTo terdapat kompetisi yang sangat sengit. Berbekal tim lokal yang kuat dan kehadiran yang luas, Gojek, Tokopedia, dan unit bisnis lainnya di tubuh GoTo harus mampu menciptakan konsolidasi yang apik sehingga memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik.

GoTo (Gojek dan Tokopedia) di sisi lain juga menjadi simbol penting dari perusahaan (publik) teknologi di Indonesia. Bahkan bisa dikatakan sebagai salah satu kiblat ekosistem startup di Indonesia. Sukses/tidaknya GoTo memberikan persepsi luas terhadap cara pandang masyarakat terhadap potensi bisnis teknologi (startup) di Indonesia ke depannya. Terlebih beberapa startup besar juga sudah mulai ancang-ancang menjadi perusahaan publik selanjutnya.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Mandiri Capital dan Investible Umumkan Dana Kelolaan Khusus Climate Tech

Mandiri Capital Indonesia (MCI) dan Investible telah menandatangani term sheet untuk membentuk dana kelolaan yang dikhususkan untuk teknologi dan inovasi iklim (climate tech).

Mandiri Investible Global Climate Tech Fund akan memanfaatkan keahlian dan sumber daya dari kedua perusahaan modal ventura tersebut untuk mengidentifikasi, berinvestasi, dan memberikan dukungan kepada startup, dalam mengatasi permasalahan mendesak perubahan iklim di Asia Tenggara dan wilayah Oseania.

Secara signifikan, hingga 30% porsi investasi dari dana kelolaan tersebut akan dialokasikan untuk Indonesia.

Dana kelolaan ini menawarkan peluang penting bagi investor yang tertarik memerangi perubahan iklim. Sejalan dengan pentingnya mengatasi masalah lingkungan dan memanfaatkan prospek pertumbuhan besar dalam sektor teknologi iklim.

Sektor investasi yang akan diincar berasal dari daftar UNEP, seperti energi, transportasi, bangunan dan kota, industri, pangan, dan pertanian, serta hutan dan tata guna lahan.

Dana ini merupakan kelanjutan mandat Indonesia Impact Fund (IIF) untuk menciptakan dampak yang lebih besar dalam mendukung Inisiatif Emisi Nol Bersih, secara bersama-sama dengan Dewan Penasihat Bisnis APEC (ABAC) dan UNDP untuk berkontribusi secara signifikan pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Sejak diluncurkan pada 2021, IIF telah mendanai Cakap dan Greenhope.

Dalam keterangan resmi, Chief Investment Officer Mandiri Capital Indonesia Dennis Pratistha menyampaikan antusiasmenya terhadap kemitraan bersama Investible karena sejalan dengan visi bersama dalam memajukan teknologi iklim. Potensi kolaborasi ini tidak hanya menyoroti komitmen Mandiri Group terhadap perekonomian Indonesia yang dinamis dan ESG yang terus berkembang, namun juga menunjukkan dedikasinya dalam mencari dan memelihara terobosan iklim inovasi.

“Hubungan kami yang mendalam dengan investor di seluruh Indonesia akan menjadi hal yang bermanfaat landasan bagi usaha ini, dengan tujuan untuk meningkatkan dan mendukung teknologi iklim perusahaan ke kancah global,” kata Dennis, Jumat (27/10).

Dia melanjutkan, dana kelolaan ini merupakan pionir yang menawarkan alternatif investasi berkelanjutan di wilayah yang menghadapi tantangan lingkungan hidup yang signifikan. Sejalan pula dengan permintaan pasar dalam memajukan keberlanjutan regional.

“Tujuan utama dana ini adalah untuk memanfaatkan kekuatan Indonesia yang saling melengkapi, Asia Tenggara, dan Australia. Indonesia, pasar yang sedang berkembang dengan pertumbuhan yang signifikan potensinya, menawarkan lanskap startup yang beragam dan dinamis, sementara Australia menawarkan lanskap startup yang matang ekosistem dengan keahlian teknologi yang mendalam.”

Investible telah meluncurkan Climate Tech Strategy sejak 2021. Dalam kiprahnya, telah meninjau lebih dari 3.200 peluang di 20 negara yang menerapkan 19 investasi hingga saat ini. Keselarasan antara organisasi-organisasi terkemuka ini bertujuan untuk berkontribusi secara signifikan terhadap masa depan yang rendah karbon dan berketahanan.

CEO Investible Rod Bristow menyakini dana ini akan memberikan kombinasi unik antara hasil net zero dan manfaat finansial bagi investor. “MCI menyadari peluang unik yang dihadirkan oleh proses investasi tahap awal, metodologi, jaringan global, dan pengalaman milik Investible sebagai investor teknologi iklim tahap awal,” tandasnya.

Dukungan juga diberikan Dewan Penasihat Bisnis APEC (ABAC) yang diwakili oleh Chairman Anindya Bakrie. Ia mengatakan, dana kelolaan ini memungkinkan landasan yang diletakkan oleh Indonesia Impact Fund untuk memperluas portofolionya ke pasar Indo-wilayah Pasifik.

“Dengan dimulainya inisiatif yang berfokus pada iklim ini, kami bersemangat untuk melanjutkannya upaya berdampak yang dimulai oleh Indonesia Impact Fund (IIF) yang memperkuat upaya kolektif kami menuju masa depan yang berkelanjutan dan berketahanan,” ujarnya.

Mencari Pendanaan Tahap Awal? Ini Daftar VC Teraktif Sepanjang Tahun 2023

Pendanaan ekuitas untuk startup Indonesia mulai menunjukkan tanda pemulihan dibandingkan tahun sebelumnya (meskipun belum sepenuhnya). Menurut laporan Indonesia’s Startup Handbook yang dihimpun DSInnovate, pada Q3 2023, pendanaan startup — yang dipublikasi— mencapai 38 transaksi yang bernilai $501,6 juta. Nilai investasi ini lebih baik dari dua kuartal sebelumnya, yakni sebesar $376,7 juta pada Q1 dan $330,2 juta pada Q2. Peningkatan ini memberikan indikator positif, terutama mengingat penurunan tajam yang terjadi pada paruh pertama tahun ini.

Investasi tahap awal masih mendominasi keseluruhan pendanaan startup Indonesia. Hal ini mengindikasikan investor mempertahankan kepercayaan yang signifikan terhadap prospek generasi founder baru, bahkan dalam menghadapi tantangan terkini.

East Ventures menjadi investor tahap awal yang paling aktif berinvestasi di Asia Tenggara. Sepanjang 10 bulan ini, VC tersebut telah berinvestasi ke 29 startup, mayoritas di Indonesia, yang telah menerima kucuran dana. Pendanaan tahap awal terbesar diberikan untuk MAKA Motors.

Dalam wawancara sebelumnya, Co-founder dan Managing Partner East Ventures Willson Cuaca menuturkan pihaknya tidak akan berhenti berinvestasi mau bagaimanapun cuaca yang sedang terjadi. Menurutnya, valuasi startup saat ini sedang murah, tapi pekerjaan founder sekarang lebih “berat.”

“Tapi bukan cuma itu, sekarang level knowledge founder jauh lebih tinggi karena ekosistem sudah mulai mature. Banyak [founder] sudah kerja di mana-mana. Jadi [kondisinya] masih bagus, dari sisi kita tetap aktif [berinvestasi],” kata Willson.

Program Day Zero Antler menjaring Founder baru

Partner Antler Indonesia Agung Bezharie di kesempatan terpisah mengatakan dengan kondisi sekarang, semakin mudah terlihat kualitas founder startup. Mana yang bagus mana yang tidak. “Banyak founder yang bagus dan tidak oportunis. Sangat passionate menyelesaikan problem,” kata dia.

Founder yang ia maksud adalah para peserta yang mendaftarkan diri atau direkrut langsung tim Antler untuk membangun startup baru. Kebanyakan para calon founder ini punya satu benang merah, pernah berkarier profesional di sejumlah perusahaan, baik enterprise maupun startup, dan tertarik untuk terjun sebagai founder startup.

“Bahkan di cohort sekarang [ke-5] rata-rata founder di sini sudah bekerja selama 13 tahun.”

Sebanyak 60-70 orang per cohort bergabung di program Antler Residency selama 10 minggu untuk membangun startup baru. Konsepnya sedikit berbeda dengan kebanyakan program akselerator karena mereka yang mendaftar bisa sendiri tanpa tim. Ada yang mendaftar sendiri ke situs Antler atau di-scout tim Antler.

Antler Indonesia

Selama residensi berlangsung, para partisipan bisa mengikuti sesi bootcamp intensif, berdiskusi dengan tim dan sesama entrepreneur lain untuk mendapatkan peer learning, pertukaran ide, serta umpan balik yang konstruktif. Adanya sesi kolaboratif ini mendorong peserta untuk menajamkan konsep dan strategi bisnis mereka.

Residensi ini juga menawarkan sesi one-on-one dengan tim mentor berpengalaman di Antler, sehingga membantu founder untuk mengatasi tantangan, mendapatkan panduan spesifik, serta konsultasi dengan ahli untuk menyempurnakan strategi bisnis mereka.

Dalam masa residensi selama lima minggu pertama, para founder juga bisa secara aktif mencari co-founder potensial yang selaras dengan visi, misi perusahaan, serta memiliki keterampilan yang dibutuhkan. Dirancang sebagai platform kolaboratif, residensi Antler juga membuka akses jaringan yang lebih luas, sehingga menjadi platform ideal bagi founder pemula untuk menemukan co-founder mitranya.

Dalam dua kali dalam seminggu, mereka akan melakukan presentasi pitching ide ke tim Antler untuk mendapatkan feedback. Apakah konsepnya menarik atau tidak untuk dilanjutkan, yang argumentasinya didukung dengan data pelengkap dari pihak ketiga. Jika tidak, mereka perlu rombak ulang, bahkan ganti calon co-founder sampai benar-benar seluruhnya dinilai bakal sukses.

Antler juga memiliki database global, sehingga partisipan bisa belajar dari sesama founder di berbagai sektor dan negara yang telah sukses meluncurkan bisnis mereka. Pendekatan komprehensif ini dirancang agar partisipan bisa lebih siap dalam mewujudkan konsep startup mereka menjadi operasional bisnis yang sukses dan menjanjikan.

“Antler mau akselerasi proses belajar [bangun startup]. Ini bukan sesuatu yang bisa dipelajari di sekolah karena harus ada proses trial and error dan dilakukan sendiri. Dalam 4-5 minggu dapat pivot berkali-kali, akan diberitahu mana bagian yang perlu diperhatikan jadi tidak perlu menghabiskan waktu hingga tahunan.”

Untuk membuktikan komitmen partisipasi dari para peserta, Antler mewajibkan mereka hadir secara fisik selama program berlangsung. Tidak ada unsur paksaan untuk mengundurkan diri dari perusahaan apabila peserta masih bekerja sebagai karyawan.

“Ada yang ambil unpaid leave, ada yang bersedia untuk resign. Kami memang mewajibkan mereka untuk ketemu in-person selama 4-5 minggu pertama untuk melihat attendance-nya.”

Dalam setahunnya, Antler mengadakan tiga kali cohort untuk mengorbitkan startup-startup baru. Sejak pertama kali hadir di Indonesia pada pertengahan 2022, sekarang Antler sudah mengadakan Antler Residency yang ke-5. Cohort ini masih berlangsung dan rencananya akan selesai pada akhir tahun ini.

Tidak semua startup yang menjalankan program ini bisa mengikuti demo day di hari terakhirnya. Juga tidak semua startup pasti mendapatkan investasi tahap awal dari Antler. Namun investasi yang dikucurkan Antler per startup-nya mulai dari $125 ribu (hampir Rp2 triliun).

“Bukan berarti tidak di-invest itu startupnya tidak bagus. Tapi memang kita ada beberapa preferensi [dalam berinvestasi]. Kita bisa menghubungkan mereka ke investor di luar kami untuk peluang investasi.”

Sepanjang tahun ini, setidaknya Antler telah berinvestasi ke 19 startup. Beberapa di antaranya adalah MatchMade, Kora, dan Eten Technologies. Secara total, Antler telah memberikan investasi untuk 44 startup. Portfolio Antler
mencakup CareNow, Healthpro, BASE, Brick, Matchmade, TruClimate, dan Kora.

Untuk mendukung perjalanan portofolionya, Antler membuat dana kelolaan baru yang dikhususkan untuk pendanaan tahap lanjutan, dinamai Antler Elevate, dengan dana kelolaan sebesar $285 juta.

“Biasanya kita selalu follow-on, nominalnya tidak bisa banyak, jadi dibuat fund khusus. Kita mau jadi teman startup dari perjalanan mereka dari awal sampai akhir,” tutup Agung.

Mengoptimalkan Pengiriman Produk Anda dengan Fitur Volumetrics Tokopedia

Mungkin Anda telah mendengar tentang Fitur Volumetrics di Tokopedia, tetapi apa sebenarnya fitur ini dan bagaimana cara memanfaatkannya dengan sebaik mungkin dalam bisnis Anda?

Artikel ini akan memberikan panduan lengkap tentang pengenalan Fitur Volumetrics, dasar perhitungannya, dan bagaimana Anda dapat menggunakan fitur ini untuk meningkatkan pengiriman produk Anda di Tokopedia.

Mengenal Fitur Volumetrics

Credit picture by Tokopedia

Fitur Volumetrics di Tokopedia adalah fitur yang membantu penjual untuk mengukur dimensi produk dengan tepat. Fitur ini memungkinkan Anda untuk menambahkan kolom Ukuran Produk saat mengatur berat dan pengiriman produk di halaman Tambah Produk.

Dengan mengisi dimensi produk (panjang, lebar, dan tinggi dalam satuan cm), Anda dapat menggunakan fitur ini untuk menghitung berat volume dengan akurat. Sistem Tokopedia kemudian akan secara otomatis memilih berat paling berat antara berat produk aktual dan berat volumetrik.

Penting untuk diingat bahwa pengukuran dimensi produk harus dilakukan saat produk sudah dalam kondisi siap dikirim, termasuk dalam packing seperti kardus, bubble wrap, atau packing kayu jika dibutuhkan. Jadi, Anda harus mengukur dimensi produk setelah produk telah dikemas dengan bahan-bahan pelindung tersebut.

Dasar Perhitungan yang Digunakan dalam Fitur Volumetrics

Perhitungan yang digunakan dalam Fitur Volumetrics adalah sebagai berikut:

Berat Volume= Panjang (cm) x Lebar (cm) x Tinggi (cm) : 6000

Sedangkan dasar perhitungan berat yang digunakan untuk perhitungan ongkir adalah sebagai berikut:

  • Jika Berat Produk > Berat Volume, dasar perhitungan yang digunakan adalah Berat Produk.
  • Jika Berat Produk < Berat Volume, dasar perhitungan yang digunakan adalah Berat Volume.

Dengan perhitungan ini, fitur ini membantu Anda menghindari biaya pengiriman yang tidak akurat dan memastikan bahwa pelanggan Anda membayar ongkos kirim yang sesuai dengan berat sebenarnya atau berat volumetrik produk.

Cara Menggunakan Fitur Volumetrics

Berikut adalah langkah-langkah sederhana untuk menggunakan Fitur Volumetrics di Tokopedia:

  • Pertama, pastikan Anda masuk ke Tokopedia Seller Center melalui desktop karena fitur ini hanya dapat diakses melalui desktop.
  • Klik Tambah Produk pada dashboard utama.
  • Pada menu Berat & Pengiriman, Anda akan menemukan dua kolom yang penting, yaitu Berat Produk dan Ukuran Produk. Isi kolom Ukuran Produk dengan dimensi produk Anda.
  • Sistem akan secara otomatis menghitung Berat Volume berdasarkan dimensi yang Anda masukkan.
  • Jika Berat Volume sudah terhitung, silakan klik Simpan.
  • Akan muncul pop-up notifikasi yang memberikan panduan pengukuran ukuran produk dan dasar perhitungan formula Berat Volume. Anda dapat mengklik Mengerti atau tutup pop-up tersebut.
  • Anda akan menerima informasi tentang produk mana yang berpotensi memiliki Berat Volume yang tinggi. Pada bagian ini, silakan klik Mengerti atau tutup pop-up notifikasi.

Jika Anda mengalami kesulitan dalam memasukkan ukuran produk, Anda dapat mengajukan kendala ini pada Pusat Resolusi Tokopedia untuk bantuan lebih lanjut.

Dengan memanfaatkan Fitur Volumetrics ini dengan baik, Anda dapat mengoptimalkan pengiriman produk Anda, menghindari biaya pengiriman yang tidak sesuai, dan memberikan pengalaman berbelanja yang lebih baik kepada pelanggan Anda di Tokopedia.

Setelah Diakuisisi Mynavi Corporation, Sribu Rencanakan Perluasan Lini Bisnis

Usai diakuisisi oleh Mynavi Corporation tahun lalu, Sribu ingin memperkuat posisinya di pasar talenta dan rekrutmen Indonesia, baik segmen pekerja lepas (freelance) maupun pekerja tetap (full time). Sejumlah strategi dan produk disiapkan untuk membidik skala bisnis yang lebih besar.

Sekilas terkait akuisisinya, perusahaan SDM asal Jepang Mynavi Corporation mencaplok mayoritas kepemilikan saham Sribu. Co-Founder & CEO Sribu Ryan Gondokusumo bilang proses pengambilalihan tersebut memakan waktu dua tahun. Pasca-diakuisisi, ia mengaku tidak ada perubahan manajemen. Sribu tetap memegang kendali terhadap pengembangan bisnis dan strateginya.

“Setelah diakuisisi, kami mencoba meredefinisi visi-misi Sribu, menentukan ke mana arah model bisnisnya. Hal ini kami diskusikan juga dengan Mynavi. Sribu memutuskan untuk fokus untuk meningkatkan kualitas talenta di Indonesia,” ujarnya saat berbincang dengan DailySocial.id soal profitabilitas baru baru ini.

Untuk mencapai standar emas yang dirancangnya, Sribu akan mengurasi sebanyak 30.000 freelancer di platformnya. Proses kurasi akan mengacu pada sejumlah metrik, seperti jumlah portofolio, ulasan klien, dan biografi freelancer. “Apabila [metriknya] bagus, mereka akan mencapai tahap interview. Nantinya, akan ada sertifikasi dan spesialisasi. Kami juga berencana grabbing overseas companies dalam 2-3 tahun ke depan.”

Kurasi freelancer ini juga sejalan dengan strategi Sribu untuk menyuplai pekerja lepas ke proyek yang lebih besar. Sribu juga mengembangkan fitur/produk white label untuk membidik segmen B2B atau pemilik bisnis yang butuh project/talent management, seperti PR dan advertising agency.

“Ada tool untuk invoicing atau quotation, cuma tidak pakai label Sribu. Pemilik bisnis bisa mengelola proyeknya [di platform Sribu]. White label menjadi salah satu revenue model kami.”

Kemudian, freelancer kini dapat memasang jasa sendiri atau mempromosikan dirinya dengan kata kunci pekerjaan yang lebih spesifik, tidak seperti sebelumnya yang hanya menampilkan profil untuk custom job. Fitur berupa search bar ini baru saja dirilis. Menurut Ryan, fitur tersebut dikembangkan untuk memenuhi permintaan pekerjaan yang suplainya tidak banyak atau sulit dicari di Indonesia. Contohnya, pengecekan Google Search Console.

Kepopuleran ChatGPT dan potensi munculnya teknologi baru di masa depan mau tak mau mendorong Sribu untuk meningkatkan kualitas talenta. Bisa jadi perkembangan teknologi berpotensi melenyapkan pekerjaan lama, tetapi otomatis menghadirkan jenis pekerjaan baru.

“Kebutuhan pekerja copywriting mulai berkurang, tetapi kategori baru muncul, yakni ChatGPT prompter. Kebutuhannya ada karena buat prompt itu sulit. Saya melihat pasar akan membutuhkan ekspertis, karena teknologi baru berarti ada suplai baru,” tambahnya.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pekerja lepas di Indonesia telah mencapai angka 34 juta orang pada 2022. Adapun, perusahaan yang membutuhkan jasa pekerja lepas ini diestimasi sebanyak 683 ribu yang bergerak di berbagai skala usaha.

Rekrutmen

Terakhir, Sribu juga akan masuk ke penyediaan talenta untuk pekerja penuh, akan bersaing pula dengan platform job marketplace di Indonesia. Saat ini, Sribu tengah menyiapkan produknya sebelum komersial ke publik.

“Saat ini sudah siap sekitar 500 talenta untuk IT dan programming. Modelnya adalah matching. Misalnya, kami provide tiga CV. Jika tertarik untuk lanjut ke proses interview, klien bisa deposit. Jika tidak cocok, deposit kembali. Mirip dengan recruitment agency. Saat ini, kami fokus di middle staff karena kami tidak ingin berkompetisi dengan head hunter,” jelasnya.

Untuk sourcing talent ini, Sribu hanya fokus di lima kategori pekerja, antara lain desainer grafis, programmer; video, audio & photographer; writer, translator, data entry; serta digital marketer.

Sekadar informasi, Indonesia memiliki sejumlah platform di bidang talenta dan rekrutmen yang hadir dengan beragam model dan pendekatan berbeda. Ada Jobseeker yang fokusnya mengincar pekerja kerah biru dengan model social recruitment.

Startup KUPU memanfaatkan AI ke dalam proses rekrutmen, baik untuk proses matching maupun interview. Sementara, KarirLab menghubungkan mahasiswa, perguruan tinggi, dan perusahaan dengan menyediakan platform pengembangan dan manajemen karir.

Daftar Startup Cleantech Indonesia di Sektor Transportasi

Meski dihadapkan dengan sejumlah tantangan, utamanya dari segi pendanaan dan kerangka regulasi, ekosistem startup cleantech di Indonesia tetap memiliki peluang untuk tumbuh subur.

Secara umum, ekosistem startup cleantech di Indonesia dapat dipetakan menjadi tiga sektor: sektor energi, sektor transportasi, dan sektor industri & pembangungan.

Sebelumnya, tim Solum.id sudah lebih dulu membuat daftar startup cleantech Indonesia yang bergerak di sektor energi.

Di artikel kali ini, giliran startup cleantech yang bergerak di sektor transportasi yang mendapat sorotan.

Berikut daftar lengkapnya.

1. ALVA

ALVA merupakan brand solusi mobilitas ramah lingkungan dari Ilectra Motor Group (IMG). Tak hanya membangun brand sepeda motor listrik, IMG juga aktif dalam pengembangan ekosistem pendukungnya melalui kerja sama dengan sejumlah pihak.

Produk ALVA sejauh ini sudah ada dua, yakni ALVA Cervo dan ALVA One. ALVA Cervo dijual dengan harga mulai Rp37.750.000, sementara ALVA One mulai Rp36.490.000 — harga on-the-road (OTR) Jabodetabek.

Website: alvaauto.com

2. Automa

Mengawali kiprahnya sebagai penyedia solusi IoT, Automa kini menyediakan sistem manajemen transportasi yang komprehensif dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi di sisi rantai suplai.

Automa mengembangkan platform bagi pelaku usaha untuk memonitor kondisi armadanya beserta sejumlah statistik lain yang relevan secara real-time.

Website: x.automa.id

3. Batex

Berdiri sejak 2012, Batex mengeklaim dirinya sebagai produsen baterai litium pertama di Indonesia. Selain baterai litium, Batex juga mengembangkan sejumlah produk turunannya, termasuk halnya sepeda listrik.

Website: @batex.indonesia – Instagram

4. Charged

Charged adalah startup yang berkecimpung dalam bidang produksi dan distribusi sepeda motor listrik. Dalam pengembangan sejumlah produknya, Charged berkolaborasi dengan produsen sepeda motor listrik asal Australia, Vmoto..

Charged sejauh ini telah memasarkan tiga model sepeda motor listrik yang berbeda, yakni Anoa (harga mulai Rp32 juta), Rimau (Rp33,5 juta), dan Maleo (Rp24 juta).

Website: charged.co.id

5. Nuxcle

Nuxcle adalah startup yang berfokus pada pengembangan kendaraan listrik. Produk yang dikembangkan sejauh ini mencakup skateboard listrik di bawah brand @zuboard, serta prototipe sepeda dan skuter listrik.

Selain menjual produk secara langsung ke konsumen, Nuxcle juga menawarkan layanan konversi kendaraan listrik untuk kendaraan roda dua konvensional.

Untuk daftar selengkapnya, kunjungi Solum.id. Solum.id adalah media online yang fokus menyajikan berbagai artikel tentang sektor keberlanjutan dan teknologi masa depan.

Disclosure: Solum.id adalah bagian dari grup DailySocial.id

Startup Chat Commerce Mimin Lebarkan Sayap ke Malaysia dan Singapura

Startup chat commerce Mimin mengumumkan ekspansi ke Malaysia dan Singapura, setelah hadir di Indonesia sejak September 2021. Kedua negara tersebut dipilih karena mayoritas penduduknya mengandalkan WhatsApp sebagai aplikasi pesan untuk menjalankan berbagai aktivitas bisnis.

Tak hanya potensi yang menjanjikan, perusahaan mendapat dorongan dari channel partner di kedua negara tersebut, sehingga Mimin dapat memahami kebutuhan lokal dengan lebih baik. Di Malaysia, perusahaan bekerja sama dengan operator telekomunikasi lokal untuk menjangkau klien di skala enterprise professional; juga bermitra dengan agensi pemasaran untuk menjangkau pelaku UMKM lokal.

Ekspansi ini sudah dimulai sejak dua bulan lalu, diklaim perusahaan sudah memiliki lebih dari 20 klien di Singapura dan Malaysia yang berasal dari berbagai sektor industri.

CEO Mimin Joseph Simbar mengklaim ekspansi regional ini telah menunjukkan hasil positif. Terlihat dari pertumbuhan bisnis sebesar 100% setiap bulannya di Malaysia. Menurutnya, siklus akuisisi klien juga terbilang lebih mudah, terutama di Malaysia yang notabene sudah lebih ‘matang’ karena banyak pelaku bisnis yang mengandalkan aplikasi chat sebagai cara berjualan.

“Strategi kami untuk berkolaborasi dengan berbagai channel partner di Malaysia dan Singapura membuat kami lebih adaptif dalam menawarkan solusi sesuai kebutuhan lokal di tiap pasar,” kata Joseph dalam keterangan resmi, Rabu (25/10).

Tenagai produk dengan AI generatif

Mimin hadir dengan menawarkan solusi berbasis chat untuk membantu para pelaku usaha UMKM sampai enterprise client untuk menjalankan segala aktivitas, mulai dari chat commerce, chat marketing, customer engagement, serta membuat generative-AI powered chatbot.

Melalui Mimin, penjual dapat dengan mudah meng-input pesanan dari format order melalui WhatsApp pada aplikasi Mimin dan secara otomatis menerbitkan faktur dan konfirmasi pembayaran. Dengan solusi tersebut, pelaku usaha dapat memproses pesanan 70% lebih cepat dan akurat.

Untuk mendukung pertumbuhan bisnis, Mimin menawarkan solusi chat commerce dengan teknologi AI generatif dari OpenAI dan Google Vertex untuk pembuatan gen-AI powered chatbot.

AI generatif (gen-AI) merupakan sebutan untuk sistem kecerdasan buatan yang mampu menciptakan konten baru dalam berbagai format maupun merespons percakapan dengan baik. Selama ini, Gen-AI sering kali dipakai untuk keperluan bisnis internal, misalnya untuk membuat, merangkum, atau menganalisis konten tertentu.

Akan tetapi, belum banyak teknologi chatbot yang bisa menghadirkan ‘sentuhan manusia’ yang interaktif, lantaran kebanyakan chatbot hanya didesain untuk merespons skrip percakapan tertentu.

“Mimin melihat bahwa Gen-AI menyimpan potensi besar untuk membantu pelaku bisnis dalam melayani para pelanggan. Karena itulah, Mimin pun meluncurkan chatbot berbasis Gen-AI yang aktif 24 jam sehari, sehingga pelanggan bisa bertransaksi kapan pun mereka inginkan.”

Joseph menjelaskan, dengan sistem chatbot Mimin berbasis Gen-AI, perusahaan berhasil menciptakan alur percakapan bisnis yang lebih fasih, cerdas, dan interaktif, tanpa terasa terlalu kaku. Penggunaan chatbot ini bisa menghemat biaya layanan pelanggan hingga 30%, dan sejauh ini 90% klien Mimin merasa puas dengan kemampuan percakapan gen-AI yang dikembangkan.

Tidak hanya itu, sistem Mimin juga bisa memberikan rekomendasi produk kepada pelanggan layaknya seorang admin, sehingga membantu pelaku bisnis meningkatkan penjualan dengan menawarkan produk yang sesuai dengan preferensi pelanggan.

“Hasilnya, konversi penjualan dari layanan Mimin menunjukkan tren positif, terutama karena alur transaksi yang lebih mulus dan minim human error, serta pelaku bisnis bisa melayani banyak pesanan di saat yang bersamaan. Sistem canggih ini memudahkan pelaku bisnis ketika hendak melakukan pembaharuan harga, stok, dan sebagainya, karena semua berjalan serba otomatis.”

Disebutkan, saat ini aplikasi Mimin telah digunakan oleh lebih dari 55.000 pelaku usaha di 20 provinsi dan 55 kota di Indonesia. Mimin melayani pelanggan yang bergerak di berbagai industri, terutama retail, supermarket, F&B, fesyen, serta kebutuhan sehari-hari. Yang mana penjual bisa dengan mudah memroses pesanan yang datang melalui chat, lalu mendelegasikan penyelesaian transaksi tersebut kepada cabang terdekat.

Hal ini membantu meningkatkan omzet bagi perusahaan, serta menguntungkan pembeli karena membuat biaya ongkir menjadi lebih terjangkau.

Pada Mei 2023, Mimin mengantongi pendanaan tahap awal dari Otto Digital, bagian dari Salim Group, dengan nominal dirahasiakan.

Application Information Will Show Up Here

Co-Founder Kopi Kenangan Dirikan Kopital Ventures, Tutup Dana Kelolaan Pertama 190 Miliar Rupiah

Kopital Ventures mengumumkan debutnya melalui dana kelolaan perdana senilai $12 juta atau sekitar 190 miliar Rupiah. Ini merupakan perusahaan modal ventura yang didirikan Co-founder Kenangan Brands (induk Kopi Kenangan) James Prananto dan Fandy Cendrajaya bekerja sama dengan Farquhar VC.

Dana yang berhasil dihimpun akan digunakan untuk berinvestasi ke startup tahap awal di semua sektor industri. Targetnya bisa masuk ke 30-40 startup selama 3 tahun ke depan.

Penutupan dana kelolaan pertama ini didukung modal ventura dan family office seperti Saison Capital, Trihill Capital, Impack Ventures, dan Alto Partners Multi-Family Office sebagai investor strategis.

Sebelumnya kedua pendiri telah memperkenalkan Kopital Network, sebuah wadah yang didesain untuk mengakomodasi  angel investors (yang sebagian besar datang dari growth-stage founders). Sejak 2021, James dan Fandy sendiri juga sudah mulai berinvestasi di beberapa startup seperti Somethinc (Beautyhaul), Durianpay, Fishlog, Gajigesa, Eratani, Proglix, dan Rekosistem.

“Saat tech-winter pada akhir tahun 2022, saya dan Fandy berpikiran untuk membangun sebuah perusahaan modal ventura yang dapat membantu startup dengan lebih baik melalui pengalaman saya sebagai founder-operator dan network Fandy dalam tech ecosystem. Kami melihat bahwa salah satu yang sulit didapatkan oleh founder baru adalah akses terhadap founder/operator startup yang sudah pernah melewati perjalanan ini, yang dapat diajak bertukar pikiran; dan inilah salah satu proposisi dari Kopital Ventures,” tutur Founding Partner Kopital Ventures James Prananto.

Kopital Ventures juga akan dinakhodai oleh Christian Sutardi sebagai Venture Partner. Ia adalah salah satu angel investor yang cukup produktif di Indonesia dan investor awal di Kenangan Brands, Hypefast, Ayoconnect, dan Broom. Christian juga merupakan pendiri Fabelio, startup marketplace furnitur yang dinyatakan pailit sejak tahun 2022 lalu.

“Peran Kopital Ventures sebagai investor strategis tidak hanya dalam bentuk penyuntikan dana saja, tetapi juga dalam menghubungkan para founder tahap awal dengan mentor yang tergabung dalam Kopital Network dan akses ke investor internasional untuk pendanaan tahap selanjutnya. Kami berharap dapat menjadi yang pertama berinvestasi di beberapa unicorn Indonesia berikutnya,” ucap Founding Partner Kopital Ventures Fandy Cendrajaya.

Sebelumnya co-founder Kenangan Brand lainnya, yakni Edward Tirtanata juga terlebih dulu menginisiasi perusahaan modal ventura melalui Kenangan Kapital. Mereka telah berinvestasi ke sejumlah startup seperti Eratani, Makmur, Noice, Medigo, dan beberapa lainnya.

Hadirnya VC dan dana kelolaan baru di tengah tech-winter memberikan angin segar tersendiri bagi ekosistem startup di Indonesia. Salah satunya memvalidasi bahwa kepercayaan investor terhadap generasi founder berikutnya masih cukup tinggi. Terlebih kini founder startup tahap akhir sudah mulai banyak aktif membantu dan berinvestasi ke startup-startup baru.

Menurut laporan DS/Innovate, ada lebih dari sepuluh dana kelolaan baru modal ventura yang diumumkan. Mereka akan fokus dan memberikan porsi lebih kepada ekosistem startup di Indonesia di berbagai tahap pendanaan.

Daftar dana kelolaan VC terbesar yang diumumkan tahun ini untuk startup Indonesia / DSInnovate