Northstar Group Tutup Dana Kelolaan “NSV I” Sebesar 2,1 Triliun Rupiah

Northstar Group menutup penggalangan akhir Northstar Ventures I, L.P (NSV I) sebesar $140 juta (sekitar Rp2,1 triliun), dana kelolaan tahap awal yang difokuskan pada startup yang berbasis atau memiliki operasional signifikan di Indonesia dan Asia Tenggara.

Sebelumnya, Northstar Group telah menutup putaran pertama dana NSV I sebesar $90 juta (sekitar Rp1,4 triliun) pada Januari 2023. Investasi NSV I telah mengalir ke 10 startup di Asia Tenggara, termasuk Maka Motors, produsen EV asal Indonesia.

“Dengan kapitalisasi ekosistem Northstar pada portofolio, mitra strategis, dan founder di regional, NSV I punya posisi kuat untuk memberikan channel dengan pertumbuhan, ekspertis di bidang keuangan, serta wawasan industri bagi calon portofolio. Kami ingin akselerasi pertumbuhan portofolio tahap awal dengan jaringan lebih luas dan kemampuan investasi multi tahap,” tutur Carlson Lau, Managing Director Northstar Ventures, dalam keterangan resminya.

Fokus pendanaan NSV I adalah sektor consumer, fintech, dan solusi enterprise yang diproyeksi dapat menghasilkan pertumbuhan jangka panjang di Asia Tenggara. Situasi pasar saat ini disebut memberikan peluang investasi tahap awal yang menarik, khususnya bagi pasar Indonesia.

NSV I didukung oleh berbagai grup investor global, termasuk sovereign wealth
fund, investor institusional, kantor keluarga, dan individu dengan kekayaan bersih yang tinggi.

“Asia Tenggara adalah kawasan dengan pengguna internet terbesar ketiga di dunia. Meningkatnya tingkat kesejahteraan, populasi generasi muda melek teknologi, dan digitalisasi menghadirkan peluang besar bagi startup teknologi,” tambah CIO Northstar Group Chee-Yann Wong.

Sebagai informasi, Northstar Group adalah VC dan private equity berbasis di Singapura di mana telah mengelola dana sebesar $2,6 miliar. Indonesia adalah salah satu tujuan utama investasinya di Asia Tenggara, dengan fokus pada sektor keuangan, retail, manufaktur, telekomunikasi, teknologi, hingga agrikultur.

Secara agregat, Northstar telah menyuntik investasi sebesar $4 miliar dengan co-investor di kawasan Asia Tenggara. Beberapa portofolionya di Indonesia antara lain PrimaKu (parenting), Bang Jamin (insurtech), dan Una Brands (agregator e-commerce).

Laporan terbaru Indonesia Venture Capital Report 2023 menyebutkan tren investasi tahap awal dengan ticket size tak lebih dari $10 juta masih menunjukkan pertumbuhan sehat sejak 2021. Hal terlihat dari jumlah transaksi di bawah $10 juta mendominasi total investasi startup di Indonesia pada 2023 (year-to-date).

Tingginya transaksi investasi tahap awal menunjukkan adanya faktor resiliensi startup-startup yang baru berdiri. Selain itu, posisi startup generasi awal yang telah berkembang signifikan hingga saat ini menjadi indikator terhadap optimisme investor di Indonesia.

Berdasarkan data yang dihimpun DailySocial, pendanaan startup di Indonesia di sepanjang semester I 2023 mencapai $707 juta, turun drastis 74% dari periode sama tahun sebelumnya, dengan 73 transaksi pendanaan yang diumumkan.

Finfra dan Xendit Garap Produk Pembiayaan Berbasis Pendapatan untuk UMKM

Populernya lanskap pembiayaan UMKM di Indonesia mendorong kemunculan berbagai inovasi untuk mempermudah akses. Baru-baru ini, startup fintech Finfra dan Xendit memperkenalkan Revenue-Based-Financing (RBF) alias pembiayaan berbasis pendapatan, model pembiayaan alternatif baru bagi UMKM.

Produk RBF menawarkan akses kredit kepada UMKM dan pilihan pembayaran yang fleksibel. Finfra dan Xendit mengembangkan sistem rekening bank berkemampuan API yang dapat dibuka atas nama pihak peminjam. RBF memungkinkan peminjam untuk mengarahkan semua pendapatan ke rekening yang ditunjuk, dan sebagian otomatis dialokasikan untuk pembayaran kembali pinjaman.

Hal ini untuk menghindari rasio yang umumnya mengarahkan 20% dana masuk ke pembayaran pinjaman dan menyimpan 80% sisanya di rekening peminjam. Adapun, kemitraan ini memanfaatkan fitur Rekening Dana Fintech (RDF) dari Xendit untuk proses collection secara otomatis.

Dalam keterangan resminya, Managing Director Xendit Mikiko Steven mengatakan, “Menyederhanakan dan memodernisasi pembayaran telah menjadi inti pekerjaan kami sejak kami mendirikan perusahaan ini. Untuk itu, penting bagi kami untuk bermitra dengan perusahaan yang fokus pada Asia Tenggara dan UKM Asia Tenggara seperti kami, dan saya sangat yakin dengan masa depan produk dan kemitraan ini.”

Sementara dihubungi secara terpisah, Co-Founder dan CEO Finfra Markus Prommik mengungkap bahwa produk ini dapat menimbulkan biaya pembayaran yang lebih tinggi meski menghasilkan keuntungan positif dan tingkat approval lebih tinggi. Namun, edukasi pengguna terus dilakukan agar lebih memahami tantangan dan risiko pembiayaan berbasis pendapatan.

“Keuntungannya, RBF dapat menaikkan tingkat persetujuan untuk produk pinjaman. Kedua, pembayaran secara otomatis dapat menghemat waktu dan memberikan fleksibilitas bagi UKM. Saat ini, hanya penjual online yang memiliki akses ke produk RBF kami. Suku bunga yang ditawarkan tergantung profil risiko, tetapi rata-rata berkisar 2,5% per bulan,” ujar Prommik.

Sebagai informasi, Finfra adalah startup penyedia infrastruktur pinjaman yang beroperasi bersama anak usaha P2P Lending, Danabijak. Sementara, Xendit membangun infrastruktur pembayaran yang kini beroperasi di Indonesia dan Filipina.

Model pendanaan UMKM

Dari informasi yang kami himpun, tampaknya belum banyak platform penyedia produk pembiayaan atau modal UMKM dengan skema RBF. Sejauh ini yang kami temukan adalah platform Jenfi asal Singapura, klaimnya sebagai penyedia produk RBF pertama di Asia Tenggara. Jenfi baru resmi meluncur di Indonesia pada Juni 2023.

Mengutip informasi di situs resminya, Jenfi menjelaskan bahwa model RBF berbeda dengan pembiayaan ekuitas yang mengambil porsi kepemilikan saham untuk mendapat modal. Skema ini juga disebut lebih fleksibel dan ideal bagi pelaku UMKM yang mengejar pertumbuhan bisnis dalam jangka panjang.

Di Indonesia, kebanyakan model fasilitas pembiayaan alternatif yang ditawarkan oleh startup berbentuk P2P Lending. Kemudahan pengajuan dan akses yang lebih luas memungkinkan pelaku usaha untuk mendapat fasilitas permodalan dibandingkan opsi dari lembaga keuangan tradisional.

Model lainnya yang tengah berkembang saat ini adalah Securities Crowdfunding (SCF). Pemilik bisnis dapat melakukan pengumpulan dana untuk pengembangan usahanya di mana investor bisa masuk lewat berbagai instrumen, seperti kepemilikan saham, obligasi, atau sukuk. Meski begitu, skala penggunaan SCF masih jauh dibandingkan P2P Lending.

Berdasarkan data OJK per Oktober 2023, total outstanding loan P2P Lending mencapai Rp58,05 triliun dengan total platform penyelenggara sebanyak 101. Adapun, total pengumpulan dana melalui platform SCF baru mencapai Rp1,01 triliun dari 16 platform terdaftar dan 164 ribu investor.

Bank Jago: Potensi Bisnis dari Kemitraan GoTo-TikTok Baru Terlihat di Kuartal Awal 2024

Sebagai salah satu mitra ekosistem Grup GoTo, PT Bank Jago Tbk (IDX: ARTOS) mengaku belum melakukan penilaian secara utuh bagaimana kolaborasi GoTo dengan TikTok dapat menguntungkan bisnis perbankan mereka.

Pada sesi media gathering kemarin (12/12), Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung mengaku belum mengetahui detail kesepakatan antara GoTo dan TikTok, terutama dampaknya bagi seluruh mitra strategisnya. Namun, ia meyakini kolaborasi ini dapat memberikan manfaat bagi bisnis Bank Jago.

“TikTok dan Tokopedia adalah dua ekosistem e-commerce terbesar di Indonesia. Jika keduanya digabungkan, [bisa mendorong] GMV lebih besar. Ada potensi yang dapat dioptimalkan, apalagi kemitraan kami dengan GoTo luas. Mungkin di Q1 atau Q2 2024 kita bisa assess potensi kerja sama keduanya bagi Bank Jago,” tutur Arief.

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (IDX: GOTO) dan ByteDance baru saja meresmikan kemitraan strategis dengan menggabungkan bisnis e-commerce Tokopedia dan TikTok Shop. Demi mendukung kegiatan operasionalnya, TikTok mengucurkan investasi sebesar $1,5 miliar (sekitar Rp23,4 triliun) ke Tokopedia.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, saat kick off kemitraan awal Tokopedia-TikTok kemarin (13/12), mengatakan akan memberikan waktu uji coba hingga empat bulan kepada Tokopedia dan TikTok untuk menjalankan kemitraan e-commerce ini, sembari melihat dampaknya terhadap pedagang kecil di negara Asia Tenggara. “Teknologi bukan hal yang mudah, mungkin diperlukan upaya untuk menyempurnakannya,” ujarnya menurut laporan Reuters,

Kemitraan Bank Jago dan Gojek (saat itu belum bergabung dengan GoTo) terjalin lewat akuisisi kepemilikan saham pada akhir 2020. Hingga saat ini, Bank Jago telah bersinergi dengan sejumlah layanan Grup GoTo, antara lain pembukaan rekening Jago di aplikasi Gojek, pembiayaan (financing), pengelolaan mitra merchant (GoBiz), dan terbaru produk GoPay Tabungan by Jago.

Arief mengungkap total nasabahnya kini telah mencapai 9 juta pengguna. “Kami targetkan pengguna layanan GoPay Tabungan by Jago dapat mencapai 500 ribu di akhir 2023. Tren ini sejalan dengan indikasi kenaikan transaksi harian hingga 50%,” tambahnya.

Berdasarkan laporan keuangan di Q3 2023, Bank Jago mengantongi laba bersih sebesar Rp50,29 miliar atau tumbuh 24% dibandingkan periode sama tahun lalu. Bank Jago telah menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp10,3 triliun atau meningkat 41% (YoY).

Pada kesempatan sama, Direktur Bank Jago Sonny Christian Joseph juga mengungkap tengah menyiapkan produk pinjaman digital melalui aplikasi Jago. Produk ini ditargetkan komersial di tahun depan. ”

“Kami mendukung pinjaman GoTo Financial karena basically menggunakan engine Jago. Kami juga tengah proses development pinjaman dari aplikasi Jago. Kedua produk pinjaman ini membidik segmen berbeda. Kami harap pertumbuhan [penyaluran pinjaman] kami lebih baik di tahun 2024. Mitra kami semakin solid, kini jumlahnya ada 17 institusi keuangan.”

Application Information Will Show Up Here

Klinik Pintar Tutup Pendanaan Seri A1 Rp78 Miliar Dipimpin Altara Ventures

Startup healthtech Klinik Pintar menutup putaran pendanaan seri A1 senilai $5 juta (sekitar Rp78 miliar) dipimpin oleh Altara Ventures, serta partisipasi dari Golden Gate Ventures, Venturra, Skystar Ventures, dan investor strategis asal Jepang di bidang healthcare IT Infocom.

“Dengan pendanaan ini, kami akan mengembangkan produk baru untuk meningkatkan layanan bagi klinik dan jaringan mitra. Kami memilih Altara Ventures untuk memimpin putaran ini dan bergabung dalam jajaran eksekutif kami karena keahlian mereka pada investasi di sektor kesehatan. Ini melengkapi jajaran investor dan keahlian operasional kami yang sudah ada,” tutur Co-Founder & CEO Klinik Pintar Harya Bimo.

Klinik Pintar mengembangkan solusi untuk membantu pemilik klinik dalam mendigitalkan proses bisnis dan layanan sehingga dapat terintegrasi dan terhubung dengan ekosistem kesehatan lain. Untuk klinik yang dimilikinya, layanan Klinik Pintar mencakup konsultasi dokter, obat-obatan, laboratorium, hingga vaksinasi yang dapat diakses secara offline dan online.

Per November 2023, Klinik Pintar mengoperasikan 22 klinik, dan jaringan 1.500 mitra klinik di seluruh Indonesia yang telah menggunakan solusinya. Klaimnya, teknologi Klinik Pintar telah digunakan 5% dari total klinik yang ada di Indonesia, atau setara peningkatan lebih dari tiga kali lipat sejak awal 2023.

CEO Infocom Yoichiro Hamazaki mengatakan, “Kami bermitra dengan Klinik Pintar untuk berkontribusi lebih lanjut terhadap peningkatan layanan kesehatan Indonesia. Platform mereka memungkinkan fasilitas kesehatan setempat untuk dapat mengelola operasi dan keselamatan pasien lebih baik. Dengan kerja sama ini, kami dapat mengintegrasikan solusi yang dapat mendukung keputusan klinis kami ke platform Klinik Pintar.”

Meningkatkan skala operasi

Dalam keterangan resminya, Klinik Pintar mengungkap sedang menyiapkan klinik spesialis neurologi kedua di Jabodetabek pada tahun ini. “Kami akan memperluas jangkauan jaringan dan penawaran produk, juga memulai masuk ke segmen korporasi dengan membangun lebih dari sepuluh klinik on-site bersama produsen otomotif terkemuka di Indonesia.”

Klinik Pintar mengembangkan Aplikasi Klinik Pintar (AKP) yang terhubung dengan platform Satu Sehat milik Kementerian Kesehatan, BPJS, dan jaringan asuransi swasta. Aplikasi ini disebut membantu para klinik untuk mematuhi aturan terbaru pemerintah terkait kewajiban integrasi dengan Satu Sehat.

AKP menawarkan sistem pengadaan untuk pemesanan obat, bahan habis pakai, dan peralatan medis yang terintegrasi dengan sistem inventaris klinik. Fitur ini dapat membantu klinik mencapai margin operasi yang lebih berkelanjutan.

Maka itu, digitalisasi klinik dipilih sebagai pendekatan utama Klinik Pintar usai pivot pada 2020. Menurut Bimo saat itu, klinik lebih menyentuh segmen akar rumput mengingat jumlahnya jauh lebih banyak dibandingkan rumah sakit (RS) di Indonesia. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2022, Indonesia memiliki sebanyak 176.110 jumlah dokter. Namun, angka tersebut belum memenuhi standar ideal WHO yang mematok rasio 1 dokter per 1.000 penduduk. Rasio dokter di Indonesia baru 0,63 dokter per 1.000 penduduk. Di Singapura, rasio dokternya berada di level 2,5, dan 1-1,5 dokter untuk rasio dokter di negara-negara berkembang lainnya.

Sah, GoTo dan TikTok Resmi Gabungkan Bisnis E-commerce

Satu hari menjelang Harbolnas 12.12, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (IDX: GOTO) dan TikTok akhirnya resmi mengumumkan kemitraan strategis mereka yang dipastikan akan memboyong kembali layanan TikTok Shop. Kemitraan ini disebut akan memperkuat pertumbuhan ekonomi digital, terutama UMKM di Indonesia.

Dalam kesepakatan tersebut, bisnis Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia akan bergabung dan beroperasi di bawah naungan PT Tokopedia. Transaksi ini ditargetkan rampung pada kuartal I 2024. Adapun, dalam transaksi ini, Goldman Sachs bertindak sebagai penasihat keuangan untuk Grup GoTo.

Berikut rangkuman poin utama dari kemitraan strategi GoTo dan TikTok:

  • TikTok akan berinvestasi sebesar $1,5 miliar (sekitar Rp23,4 triliun) sebagai komitmen jangka panjang untuk mendukung operasional PT Tokopedia, tanpa ada dilusi pada kepemilikan GoTo di Tokopedia.
  • Dalam keterbukaan informasi di BEI, disepakati perjanjian pengambilbagian saham pada 10 Desember 2023 terkait investasi TikTok di Tokopedia senilai $840 juta (sekitar Rp13,8 triliun). Investasi ini akan digunakan untuk mengambil bagian dan membayar penuh saham baru yang diterbitkan Tokopedia.
  • Apabila rencana investasi tersebut rampung, TikTok akan menguasai kepemilikan saham hingga 75,01% atas Tokopedia, sedangkan GoTo mempertahankan kepemilikan saham sebesar 24,99% di Tokopedia.
  • Fitur layanan belanja dalam aplikasi TikTok di Indonesia akan dioperasikan dan dikelola oleh PT Tokopedia.
  • Penggabungan bisnis Tokopedia dan TikTok Shop menjadi strategi untuk membawa keuntungan finansial bagi induk usaha, termasuk menjangkau pasar lebih luas bagi anak usaha lainnya, yakni GoTo Financial dan Gojek (on-demand).

 

“Kesepakatan ini sejalan dengan langkah Grup GoTo untuk memperkuat posisi keuangan dan memperluas cakupan pasar (total addressable market). GoTo juga akan menerima aliran pendapatan dari Tokopedia sejalan dengan skala dan pertumbuhan perusahaan tersebut,” demikian pernyataan resmi GoTo yang diterima pada Senin (11/12).

Uji coba kemitraan strategis

Sebagai tahap awal, kemitraan strategis ini dimulai lewat program uji coba Beli Lokal dimulai pada 12 Desember 2023 bertepatan dengan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas). Periode uji coba ini dilaksanakan dengan konsultasi dan pengawasan dari kementerian serta lembaga terkait.

Lewat penggabungan kedua bisnis tersebut, lebih dari 90% merchant yang merupakan UMKM ini dikatakan akan mendapat dukungan dari kombinasi berbagai program TikTok, Tokopedia, dan Grup GoTo antara lain:

  1. Promosi produk-produk Indonesia serta huluisasi UMKM yang dapat meningkatkan kapasitas dan kompetensi pelaku UMKM Indonesia melalui program komprehensif mulai dari hulu (tahap produksi) sampai ke hilir.
  2. Dukungan pemasaran, branding, dan praktik bisnis berkelanjutan bagi pedagang, serta mendukung pelaku usaha lokal untuk mempromosikan produknya di pasar internasional.
  3. Membuka pusat pengembangan talenta digital dan memastikan lokapasar yang memungkinkan persaingan bisnis yang sehat.

Untuk memastikan keberlanjutan langkah PT Tokopedia dalam mendorong perkembangan ekonomi digital nasional, akan dibentuk komite untuk memfasilitasi transisi dan integrasi yang diketuai oleh Patrick Walujo, dengan dukungan dari perwakilan PT Tokopedia dan TikTok.

“Ke depannya, TikTok, Tokopedia, dan Grup GoTo berkomitmen memberikan manfaat lebih luas bagi para pelaku UMKM di Indonesia dengan memanfaatkan platform e-commerce, dan mendorong penciptaan jutaan lapangan kerja baru dalam lima tahun mendatang.”

Application Information Will Show Up Here

Galemoru Ramaikan Pasar Jual-Beli Mobil Online

Pasar otomotif online Indonesia kembali diisi oleh pemain baru di segmen car marketplace. Galemoru resmi memperkenalkan aplikasinya yang diposisikan sebagai platform pertama di Indonesia yang memfasilitasi pembelian mobil baru secara instan, aman, dan transparan.

Galemoru didirikan oleh Harry Sendiko (CEO) yang sebelumnya mengecap perjalanan karier panjang selama 30 tahun lebih di Astra International. Adapun aplikasi tersebut dikembangkan sejak Oktober 2021.

Kehadiran Galemori dikatakan untuk menjawab perubahan perilaku generasi Z dan milenial terhadap tren belanja online. Selain itu, pihaknya melihat belum ada penjualan mobil di Indonesia yang 100% dilakukan lewat aplikasi. Kebanyakan transaksi di sejumlah car marketplace masih terjadi secara hibrida, alias menggabungkan O2O untuk meningkatkan pengalaman pembeli.

“Kita melihat bahwa gen Z itu cenderung tidak ingin membeli melalui salesman, karena faktor tidak transparan, hanya berorientasi pada penjualan, dan tidak memahami produk. Ini yang saya dapati dari [pengalaman saya] di lapangan langsung,” tutur Harry ditemui di acara peluncuran Galemoru di Jakarta (7/12).

Untuk memberikan pengalaman transaksi all-in-one dalam satu aplikasi, Galemoru menggandeng sejumlah tenant, mencakup diler hingga perusahaan asuransi. Saat ini, ekosistem Galemoru telah bekerja sama dengan 5 merek mobil, 4 perusahaan leasing, dan 5 perusahaan asuransi.

Secara bertahap, mereka akan menambah ekosistemnya, tak cuma fasilitas transaksi, tetapi juga layanan pelengkap, seperti perbaikan mobil, spare part, hingga trade-in dalam aplikasinya. Pihaknya juga membuka peluang kemitraan B2B dengan startup atau penyedia layanan yang mendukung ekspansi bisnisnya.

Aplikasi Galemoru kini sudah dapat diunduh di Google Play Store dan AppStore.

Pasar otomotif digital

Saat ini, pasar otomotif digital di Indonesia kebanyakan justru menggarap platform jual-beli mobil bekas, seperti Broom, Moladin, dan mobbi milik Grup Astra. Namun, Galemoru menyebut potensi penjualan mobil baru masih besar mengingat siklus penjualan mobil bekas dipicu oleh keinginan pemilik mobil untuk mengganti unitnya dengan yang baru.

Meski platform jual-beli mobil bekas mendominasi, digitalisasi pada ekosistem pelengkapnya juga mulai berkembang. Ada yang berfokus pada sektor aftermarket otomotif, seperti Otoklix dan Bengkel Mania.

Berdasarkan proyeksi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil pada 2024 diestimasi naik menjadi 1,1 juta, yang mana telah memperhitungkan gejolak politik karena Pemilu.

Application Information Will Show Up Here

Kemendikbud Ristek Paparkan Dampak Platform Digital untuk Akselerasi Pendidikan

Kemendikbud Ristek bersama konsultan manajemen global Oliver Wyman merilis laporan terkait “Dampak Peran Teknologi dalam Transformasi Pendidikan Indonesia” untuk mengetahui pemanfaatan adopsi empat platform dalam mengakselerasi sistem pendidikan di Indonesia.

Keempat platform ini antara lain Platform Merdeka Mengajar (PMM), Rapor Pendidikan, ARKAS, dan SIPLah. Perlu dicatat, analisis ini berdasarkan survei Oliver Wyman terhadap 118.000 guru dan kepala sekolah, serta data aktual penggunaan PMM, Rapor Pendidikan, ARKAS, dan SIPLah.

Adapun, saat ini ekosistem pendidikan dasar dan menengah di Indonesia terdiri dari 437.311 sekolah (termasuk Pendidikan Anak Usia Dini/PAUD), 52,8 juta murid aktif, dan 3,38 juta guru aktif.

“Dalam pelaksanaan transformasi, guru dituntut untuk melakukan ini dan itu, mereka tidak tahu mulai dari mana. Inilah mengapa platform ini hadir. Teknologi berperan untuk menskalakan proses ini. Salah satu hal penting dalam transformasi adalah mengubah kompetensi, kita harus dapat hak untuk melakukan perubahan,” tutur Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim dalam peluncuran laporan di Jakarta (6/12).

Sebelum bicara adopsi platform Kemendikbud Ristek, Oliver Wyman menemukan beberapa tantangan utama pada sistem pendidikan di Indonesia yang menyebabkan rendahnya tingkat pendidikan Indonesia. Pertama, penerapan kurikulum yang bersifat one-size-fits-all mengakibatkan kesadaran sekolah terhadap pentingnya penyesuaian strategi pembelajaran juga rendah.

Kedua, mentalitas “zona nyaman” dinilai menghambat motivasi pengajar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Ketiga, akses terhadap pelatihan berkualitas terbatas karena belum meratanya fasilitas pelatihan guru dan sistem pengelolaan pelatihan masih terdesentralisasi.

Hendy Kurniawan mewakili Oliver Wyman Indonesia menambahkan tiga temuan lainnya, yaitu akses ke ekosistem pendidikan, faktor geografis di area pelosok, dan adopsi platform. Menurutnya, setiap provinsi memiliki aspek kapabilitas dan kualitas talenta yang berbeda-beda.

“Namun, adopsi platform ini mendorong mereka menjadi mandiri, membentuk perilaku dan mindset baru. Awalnya terbiasa didikte, sekarang punya kebebasan belajar. Ketersediaan konten dan dukungan pemerintah mendorong mereka berkembang secara mandiri,” jelasnya.

Laporan ini menyebut perlunya intervensi teknologi dalam menyelesaikan tantangan tersebut mengingat perlu waktu puluhan tahun untuk merealisasikan transformasi secara sistemik. Untuk mewujudkan hal tersebut, UNESCO bahkan merekomendasikan bahwa tak perlu teknologi canggih untuk memberikan dampak, tetapi teknologi spesifik sesuai dengan konteksnya.

Adopsi platform

Sejumlah negara telah memanfaatkan platform teknologi untuk meningkatkan kualitas sistem pendidikannya. Laporan ini mencontohkan Singapura lewat platform Student Learning Space (SLS) yang berfungsi untuk menyediakan sumber daya pendidikan, alat penilaian, dan beragam fitur untuk memantau
kemajuan murid.

Sementara Estonia mengembangkan platform bernama eKool yang memungkinkan sekolah untuk memfasilitasi komunikasi dan kolaborasi antara murid, orang tua, sekolah, dan badan pengawas.

Di Indonesia, keempat platform di atas dilaporkan mendapat antusiasme dari ekosistem pendidikan. Klaimnya per September 2023, PMM telah mengantongi 2,3 juta pengguna, di mana 83% berasal dari sekolah G-12 (SD, SMP, SMA).

Skor kualitas pembelajaran murid / Sumber: Rapor Pendidikan Nasional

Kemudian, data Kemendikbudristek mencatat sekitar 220 ribu sekolah telah terdaftar di ARKAS. Hampir 100% dari seluruh sekolah jenjang dasar dan menengah, dan sekitar 150 ribu sekolah jenjang dasar dan menengah (sekitar 70%) telah login di SIPLah per awal November 2023.

Dari hasil analisis dan survei, beberapa dampak yang disoroti dalam laporan ini antara lain hampir 60% responden mengungkap bahwa mereka telah memakai lebih dari tiga fitur di PMM. Temuan ini mengindikasikan bahwa para guru aktif dalam menjelajahi fitur-fitur di dalam platform tersebut. Adapun, 40% responden mengaku lebih fokus untuk mempelajari fitur “Kurikulum Merdeka”, “Perangkat Ajar”, dan “Pelatihan Mandiri”.

Hasil survei juga mengungkap PMM mampu meningkatkan jumlah peserta pelatihan sebanyak 4,1 juta peserta per November 2023. Jumlah tersebut naik 7 kali lipat dari realisasi 2019 yang hanya 20% dari total 3 juta guru di Indonesia. Kemudian, lebih dari 40% (80 ribu) guru di daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) telah menggunakan PMM untuk mengakses materi pembelajaran.

Waktu yang dihemat lewat penggunaan ARKAS per bulan / Sumber: Oliver Wyman

Penggunaan ARKAS yang dirancang untuk mengurangi beban administratif pengajar, juga dilaporkan mampu menghemat waktu hingga 5 jam menurut 40% responden. Dari total penghematan waktu ini, sebanyak 46% responden guru mengaku dapat meningkatkan kualitas pengajaran.

Transformasi Bundamedik Ciptakan Rantai Digital Layanan Kesehatan

Bundamedik Healthcare System (BHMS) adalah perusahaan penyedia layanan kesehatan Indonesia yang aktif mengeksplorasi pemanfaatan teknologi medis modern. Bundamedik berawal dari klinik bersalin yang didirikan pada 1973 oleh dr. Rizal Sini, ayah dari dr. Ivan Rizal Sini yang kini menduduki posisi Komisaris Utama Bundamedik.

Bundamedik kemudian berkembang menjadi pemilik jaringan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Bunda hingga laboratorium Diagnos. Perusahaan cukup aktif mengeksplorasi inovasi kesehatan lewat kucuran investasinya di beberapa startup healthtech, yaitu Klinik Pintar, Asa Ren, dan Nalagenetics. dr. Ivan diketahui juga merupakan salah satu Founder Moosa Genetics, startup bioteknologi untuk industri peternakan.

Dalam kapasitasnya sebagai Komisaris Utama, dr. Ivan Rizal Sini mengurai lika-liku tantangan makro industri kesehatan hingga upaya transformasinya untuk mengatasi isu mikro terhadap customer journey pasien.

Isu industri kesehatan

Data terbaru yang dihimpun Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2022 mencatat terdapat 176.110 jumlah dokter di Indonesia yang mencakup dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi, dan dokter gigi spesialis. Namun, angka tersebut belum memenuhi standar ideal WHO yang mematok rasio 1 dokter per 1.000 penduduk. Rasio dokter di Indonesia baru 0,63 dokter per 1.000 penduduk.

Keterbatasan sumber daya di industri kesehatan sejak lama menjadi satu dari rentetan isu di industri kesehatan selain isu aksesibilitas dan keterjangkauan biaya. Namun, kesenjangan isu tersebut diakui dr. Ivan baru benar-benar disadari saat pandemi Covid-19 merebak tiga tahun lalu.

“Tantangan mikro tidak akan lepas apabila isu makronya tidak dibereskan dulu. Saya mengapresiasi apa yang dilakukan pemerintah untuk mengidentifikasi kebutuhan healthcare berdasarkan masalah populasi. Dengan transformasi digital [Kementerian Kesehatan] di level makro, kita bisa bicara tentang apa yang bisa di-resolve di level mikro,” ungkapnya kepada DailySocial.id.

Dalam uraiannya, industri kesehatan adalah rantai layanan yang panjang, mencakup aspek edukasi, screening, deteksi dini, pengobatan kuratif, dan pengobatan paliatif. Namun, ia menilai kebanyakan RS fokus pada pengobatan kuratif dan paliatif. Tidak banyak yang masuk ke level edukasi dan yang sifatnya preventif. Alhasil, banyak pasien datang ketika sakit. Fasilitas kesehatan tidak banyak terlibat pada level screening untuk mengidentifikasi kebutuhan pasien.

We cannot tell what’s actually their needs. Orang tidak tahu apa yang sebetulnya diperlukan untuk membuat new demand. Sejauh mana kita bisa membuat demand baru. Saat ini, the gap is just too big for us to decide [sejauh mana kita menyelesaikan isu ini], baru sampai di sini saja. Penyakit ada banyak, belum bicara edukasi, proses pelayanan di RS, dan kecepatan diagnosis yang perlu ditingkatkan,” tuturnya.

Hal ini juga membuat disrupsi di industri kesehatan tidak semudah sektor lain, seperti layanan keuangan atau transportasi. Layanan kesehatan memiliki kompleksitas tinggi karena mencakup beragam jenis penyakit, data kesehatan dan kebutuhan pasien. Regulasinya sangat ketat karena berkaitan erat dengan nyawa manusia.

Sebagai gambaran, disrupsi layanan kesehatan di Indonesia kebanyakan masih fokus pada telemedis, baik dikembangkan oleh faskes atau bermitra dengan pemilik platform, seperti Halodoc dan Alodokter. Kendati sudah lebih dulu muncul sebelum pandemi, penggunaannya baru masif sejak 3-4 tahun terakhir karena urgensi penanganan Covid-19. Masyarakat Indonesia kebanyakan memanfaatkan telemedis untuk konsultasi dokter (40%) dan membeli obat (30%) menurut survei Deloitte pada 2022.

Digitalisasi Bundamedik

Dengan mengurai berbagai isu di industri kesehatan, Bundamedik berupaya untuk mentransformasikan pelayanan kesehatan, tak hanya berdasarkan urgensi kebutuhan, tetapi juga melihat skala ekonominya.

“Dalam 5-10 tahun terakhir, kami banyak eksplorasi kebutuhan untuk meningkatkan proses pada layanan klinis. Kami menyamakan semua sistem ke dalam satu platform sejak 5 tahun ini. We don’t mind to get in early stage of innovation karena Bundamedik punya banyak inisiatif agar nanti dapat saling melengkapi satu sama lain. Peningkatan di proses internal sangat penting lewat digitalisasi.”

Dari aspek pelayanan, dr. Ivan memetakan beberapa masalah yang kerap dialami pasien sejak awal hingga ia berobat. Misalnya, waktu tunggu di RS. Menurutnya, waktu tunggu bisa menjadi jauh lebih lama dari perkiraan karena faktor tak terduga, seperti operasi mendadak. Contoh isu lainnya adalah sulitnya untuk membuat jadwal konsultasi dengan dokter.

Bundamedik membentuk divisi khusus Digital Transformation and Customer Engagement (DTCE) yang akan berfungsi untuk mengevaluasi customer journey pasien menjadi digital journey, termasuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh pasien. Hasilnya diterjemahkan lewat platform OneBunda yang meluncur pada Maret 2023. Klaimnya, aplikasi OneBunda telah dimanfaatkan lebih dari 65.000 pasien Bundamedik.

Saat ini, pasien dalam melakukan telekonsultasi, membuat jadwal konsultasi, termasuk vaksinasi anak. Untuk meningkatkan journey pasien, pihaknya berencana untuk menghubungkan OneBunda sebagai entry point dengan pihak ketiga di ekosistem kesehatan

OneBunda dikembangkan sebagai channeling platform yang akan terhubung ke ekosistem milik Bundamedik maupun inisiatif lainnya. Selain jaringan RS, Bundamedik menaungi program bayi tabung Morula dan Lab Diagnos. Integrasi ini memungkinkan Bundamedik untuk membuka akses satu pintu terhadap pasien-pasien yang memiliki customer journey berbeda.

Sumber: Bundamedik Healthcare System

“Kami ingin buka API ke berbagai pihak yang fokus di customer journey dan pelayanan klinis, tetapi secara bertahap. Ini akan membantu kami menjaga tingkat retensi pasien. Dengan digitalisasi, kita tahu berapa banyak drop out dari pasien yang datang ke Bundamedik. Ini penting untuk mengevaluasi pasien yang punya tingkat tingkat kembali yang tinggi maupun churn rate tinggi.

Selain jaringan miliknya, pihaknya juga dapat bersinergi dengan portofolio investasinya. Misalnya, startup clinic chain Klinik Pintar. Ia menyebut rujukan tak selalu datang dari dokter, bisa saja dari klinik atau laboratorium. Sinerginya dengan Klinik Pintar dapat memungkinkan hal tersebut.

Use case lain yang dapat disinergikan dengan portfolio startup di Bundamedik adalah pengembangan health passport berbasis elektronik, yang akan berisikan informasi kesehatan pasien. Health passport merupakan salah satu produk yang dikembangkan oleh startup biotech Asa Ren.

“Menghubungkan OneBunda ke ekosistem kesehatan ini akan memudahkan klien atau pasien di Bundamedik. Mereka bisa memiliki layanan kesehatan yang personalized,” tambah dr. Ivan.

Pengembangan genomik

Dalam posisinya sebagai Ketua Asosiasi Genomik Indonesia (AGI), ia juga bicara tentang potensi BGSi dalam mendorong kemunculan startup-startup baru yang mungkin akan memiliki fokus pada penyakit kronis tertentu, seperti diabetes atau kanker paru. Mereka dapat memanfaatkan data yang dikumpulkan BGSi tanpa perlu mengumpulkan sample dari awal.

BGSi atau Biomedical & Genome Science Initiative adalah inisiatif pertama Kementerian Kesehatan untuk mengembangkan metode pengobatan yang tepat bagi masyarakat. Pihaknya menargetkan pengumpulan 100 ribu sample pada 2025 untuk dipetakan data genomenya. Pengumpulan sample ini juga menjadi landasan penting untuk menghasilkan tes yang relevan dan akurat karena menggunakan basis populasi orang Indonesia sendiri.

Tak cuma untuk kebutuhan manusia saja, genomik juga dapat diaplikasikan pada tumbuh-tumbuhan dan hewan. dr. Ivan mencontohkan bagaimana tes genomik memungkinkan kita untuk mengidentifikasi profil padi yang paling tahan terhadap hama, atau pupuk yang paling sesuai.

“Makanya, saya sangat antusias mengajak teman-teman untuk membangun AGI, karena ini harus bisa merepresentasikan industri. Bukan sekadar dari sisi sains, tapi bagaimana industri healthcare yang basisnya di level genomik itu bisa dikembangkan. [Asosiasi] ini harus bisa inklusif, siapapun boleh masuk.”

Saat ini, AGI memiliki hampir sekitar 70 anggota dan lebih dari 15 institusi.

Application Information Will Show Up Here

Indosat Caplok Pelanggan MNC Play, Operator Kejar Sumber Pendapatan Baru di FTTH

Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) baru saja menyelesaikan akuisisi terhadap 300 ribu aset pelanggan milik PT MNC Kabel Mediacom (MNC Play). Pihaknya memastikan transisi penyediaan layanan internet MNC Play kepada Indosat, termasuk kontrak berlangganan dan data pelanggan, telah resmi berpindah ke Indosat.

“Dengan pengambilalihan pelanggan MNC Play, Indosat berharap dapat meningkatkan pendapatan dari bisnis Fiber-to-the-Home (FTTH) yang merupakan bagian dari segmen Multimedia, Data Communications, and Internet (MIDI). Per sembilan bulan 2023, segmen ini berkontribusi sekitar ~12.1% dari total pendapatan Indosat,” tulis SVP Head of Corporate Communications Indosat Steve Saerang dihubungi terpisah oleh DailySocial.id.

Steve mengatakan bisnis FMC menjadi peluang pertumbuhan sektor telekomunikasi di masa depan. Langkah pengambilalihan ini bertujuan memperkuat penetrasi Indosat di lini bisnis FTTH. Apalagi, kombinasi layanan IPTV milik MNC Play akan memperkuat posisi Indosat dalam menawarkan layanan broadband. 

Menurut Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo sempat mengungkap bahwa terdapat dua transaksi yang disepakati pada akuisisi ini. Pertama, Indosat Ooredoo mengakuisisi pelanggan MNC Play untuk jaringan berbasis fiber optik. Transaksi kedua adalah akuisisi jaringan Fiber-to-the-Home (FTTH) milik MNC Play oleh Asianet (Lightstorm Group Company). Sementara, pelanggan IPTV masih berada dalam naungan MNC Play.

Indosat akan meningkatkan kapasitas Fiber-to-the-home (FTTH) melalui brand Indosat HiFi. Sementara, Asianet yang mengelola jaringan milik MNC Play, juga otomatis akan memiliki jaringan fiber lebih dari 15.000 kilometer dan lebih dari 1,5 juta home pass di sepuluh kota di Indonesia.

Pihaknya juga mengklaim bahwa akuisisi tersebut menjadikan Indosat sebagai salah satu operator FTTH dengan teknologi netral di Indonesia, dengan menggandeng Asianet sebagai mitra infrastrukturnya.

“Kami memastikan transisi yang mulus dan tetap memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh pelanggan. Tim, mitra bisnis, dan klien kami berjalan beriringan bersama MNC Play dan menawarkan layanan konten video terbaik, baik lokal maupun internasional kepada pelanggan IPTV di Indonesia,” tutur Presiden Direktur MNC Play Ade Tjendra dalam siaran resminya.

Genjot FMC dengan strategi anorganik

Kompetitornya, Telkomsel dan XL Axiata telah lebih dulu melakukan aksi korporasi serupa dengan strategi anorganik demi menggenjot bisnis FMC. Aksi ini menjadi babak selanjutnya untuk mengantisipasi persaingan Fixed-Mobile Convergence (FMC) di Indonesia.

XL Axiata mengakuisisi LinkNet yang tadinya dikuasai oleh taipan Grup Lippo. Layanan broadband berbasis fiber optic milik XL saat ini terdiri dari XL Home dan XL Satu Fiber (FMC). Per November 2023, XL menyebut penetrasi layanan FMC-nya telah menjangkau 69% di Indonesia.

Sementara, Telkomsel melebur dengan IndiHome yang awalnya adalah unit bisnis broadband Telkom. Peleburan ini menghasilkan Telkomsel One sebagai wajah baru layanan FMC. Perlu dicatat, migrasi IndiHome mencakup layanan internet, voice bundling, IPTV, OTT, dan layanan digital.

Seperti diketahui, industri telekomunikasi telah mengalami kondisi saturasi, di mana tingginya penetrasi mobile menyulitkan operator untuk mengakuisisi pengguna baru dan menggenjot ARPU. Jumlah pengguna seluler di Indonesia tercatat telah melampaui angka 340 juta.

Menurut analisis firma konsultan Oliver Wyman, konvergensi antara jaringan mobile dan fixed broadband dapat menjadi cara baru operator untuk mendongkrak ARPU, menekan tingkat churn rate, dan memaksimalkan tingkat retensi pelanggan.

Laporan Mason Research di 2021 mencatat penetrasi fixed broadband di Indonesia baru mencapai 14%, terendah dari negara-negara Asia Tenggara, seperti Singapura (87%), Malaysia (40%), dan Filipina (36%).

Application Information Will Show Up Here

Startup Logistik Fr8Labs Tutup Pendanaan Awal 23 Miliar Rupiah

Startup logistik berbasis di Indonesia dan Singapura, Fr8Labs, menutup putaran pendanaan awal sebesar $1,5 juta (sekitar 23 miliar Rupiah) dari East Ventures, FEBE Ventures, Kaya Founders, Mulia Sky Capital, Seedstars International Ventures, Venturra, dan sejumlah angel investor.

Fr8Labs adalah penyedia jasa freight forwarding (pengangkutan barang/muatan) berbasis AI dengan cakupan di Asia Tenggara. Pendanaan ini akan digunakan untuk mendukung pengembangan produk dan ekspansi pasar Fr8Labs.

“Dukungan ini memungkinkan kami meningkatkan solusi teknologi logistik sehingga dapat memberikan nilai tambah di sepanjang rantai nilai. Solusi kami dirancang khusus dan inovatif agar pelaku bisnis menjadi lebih efisien dan kompetitif. Kami sangat antusias untuk merevolusi cara para freight forwarder beroperasi,” ujar Co-Founder & CEO Fr8Labs Glenn Lai.

Fr8Labs didirikan pada awal 2022 oleh Glenn Lai (eks COO Bizzy Indonesia) dan Felix Lu. Dengan latar belakang keluarga di freight forwarder, Lai menyadari adanya kesenjangan antara perkembangan industri kargo di Asia dengan di AS yang relatif telah terdigitalisasi.

Pasar logistik Asia Tenggara bernilai $389 miliar pada 2022 dengan CAGR 11.8% dalam 5 tahun ke depan berdasarkan studi OECD. Saat ini, Fr8Labs sudah beroperasi dengan pelanggan berbayar di Singapura, Malaysia, Indonesia, Taiwan, dan Australia.

“Penerapan teknologi sangat penting dalam industri logistik karena dapat meningkatkan efisiensi biaya dan produktivitas. Pelaku industri juga masih menghadapi tantangan mengembangkan logistik digital. Solusi teknologi inovatif Fr8Labs hadir untuk mengatasi tantangan yang dihadapi freight forwarder di Asia Tenggara,” kata Managing Partner East Ventures Roderick Purwana.

Digitalisasi jasa muatan

Disampaikan dalam keterangan resminya, freight forwarder punya peran penting dalam memfasilitasi perdagangan global. Menurut laporan DHL, perdagangan intra-Asia menyumbang terbesar dengan 30% dari total volume perdagangan TEU (unit ekuivalen dua puluh kaki) di dunia, dan dua kali lipat ukuran pasar AS. Namun, jasa ini masih beroperasi secara tradisional dan terfragmentasi,.

Adapun, kebanyakan pelaku freight forwarder internasional berskala besar telah terhubung secara digital demi meningkatkan efisiensi hingga ketahanan, yang disebut sebagai faktor penting menghadapi tantangan dan peluang abad ke-21.

Namun, situasi ini berbeda dengan pasar Asia yang didominasi oleh bisnis skala kecil dan menengah (UKM) di mana terdapat kesenjangan teknologi. Selain itu, proses backend secara offline mengakibatkan terjadinya banyak redudansi dan pengeluaran biaya yang dapat dihindari, misalnya denda demurrage. 

Fr8Labs mengembangkan berbagai solusi untuk freight forwarder di Asia, termasuk sistem operasional (OS) berbasis cloud dan bot asisten sebagai co-pilot AI. Solusi ini memungkinkan mereka mendigitalisasi industri kargo dengan menyederhanakan operasi.

Platform Fr8Labs juga memungkinkan pengiriman dan alur kerja secara otomatis, menghasilkan berbagai dokumen lengkap dalam satu langkah, dan mengurangi kesalahan manusia yang dapat menyebabkan keterlambatan seperti kesalahan dalam pengajuan ke pabean.

Fr8Labs akan memperluas pengalaman layanan dengan menawarkan beberapa produk pendukung yang relevan, seperti WMS, perdagangan FX, pembiayaan, asuransi kargo, visibilitas dan manajemen tarif, dan marketplace. Seluruhnya terintegrasi dalam satu platform agar dapat menawarkan pengalaman terpadu dalam satu interface.