Gopay Akuisisi “Kripto Maksima Koin”, Strategi GoTo Financial Masuk ke Ekosistem Blockchain

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (IDX: GOTO) mengakuisisi 100% saham milik PT Kripto Maksima Koin sebagai langkah untuk masuk ke dunia kripto. Perusahaan mengambil alih sebanyak 50.000 lembar saham, setara dengan 124,8 miliar Rupiah.

Berdasarkan keterangan resmi di Bursa Efek Indonesia (BEI), mayoritas saham Kripto Maksima diambil alih oleh anak usaha PT Dompet Karya Anak Bangsa (Gopay) sebesar 99,98%, sedangkan sisanya 0,02% oleh GoTo.

Akuisisi ini mengingatkan aksi korporasi yang dilakukan Gojek pada tahun 2016 lalu terhadap PT MV Commerce Indonesia. Kala itu akuisisi dilakukan untuk mendukung pengembangan platform e-money utama mereka, yakni Gopay, mengingat untuk mendapatkan lisensi dari Bank Indonesia cukup rumit.

Perwakilan GoTo mengungkap bahwa aksi korporasi ini menjadi strategi perusahaan menjadi “money management hub” dengan produk beragam. “Kami meyakini bahwa teknologi blockchain bakal memiliki peran arus utama terhadap masa depan keuangan,” ungkap perwakilan GoTo.

Tidak dielaborasi lebih lanjut mengenai rencana pasca-akuisisi ini. Berdasarkan pantauan DailySocial.id, belum ada informasi apapun yang tersedia di situs resmi Kripto Maksima Koin.

Kripto Maksima sendiri telah terdaftar di Bappebti sejak Januari 2022 sebagai sebuah Calon Pedagang Fisik Aset Kripto. Adapun sejauh ini regulator telah memberikan izin ke 25 perusahaan, meliputi:

Entitas Perusahaan

Platform Terdaftar

PT TRINITI INVESTAMA BERKAT bitocto.com
PT UTAMA ASET DIGITAL INDONESIA bittime.com
PT COINBIT DIGITAL INDONESIA coinbit.id
PT INDONESIA DIGITAL EXCHANGE digitalexchange.id
PT GALAD KOIN INDONESIA galad.id
PT GUDANG KRIPTO INDONESIA gudangkripto.id
PT UPBIT EXCHANGE INDONESIA id.upbit.com and upbit.co.id
PT ASET DIGITAL INDONESIA incrypto.co.id
PT INDODAX NASIONAL INDONESIA indodax.com
PT CIPTA KOIN DIGITAL koinku.id
PT KRIPTO MAKSIMA KOIN kriptomaksima.com
PT MITRA KRIPTO SUKSES kriptosukses.com
PT LUNO INDONESIA LTD luno.com
PT TUMBUH BERSAMA NANO nanovest.io
PT PANTHERAS TEKNOLOGI INTERNASIONAL pantheras.com
PT PEDAGANG ASET KRIPTO pedagangasetkripto.com
PT PINTU KEMANA SAJA pintu.co.id
PT BUMI SANTOSA CEMERLANG pluang.com/produk/pluang-crypto
PT PLUTONEXT DIGITAL ASET plutonext.com
PT KAGUM TEKNOLOGI INDONESIA ptkagumteknologiindonesia.com
PT REKENINGKU DOTCOM INDONESIA rekeningku.com
PT ASET DIGITAL BERKAT tokocrypto.com
PT TIGA INTI UTAMA triv.co.id
PT VENTURA KOIN NUSANTARA vonix.id
PT ZIPMEX EXCHANGE INDONESIA zipmex.com

Moratorium penerbitan izin

Bappebti baru saja mengumumkan penghentian penerbitan izin pendaftaran calon pedagang fisik aset kripto yang berlaku per 15 Agustus 2022. Keputusan ini tertuang dalam Surat Edaran Nomor 208/BAPPEBTI/SE/08/2022.  Adapun, penghentian ini berlaku bagi pelaku aset fisik kripto yang bermaksud mengajukan izin berupa tanda daftar sebagai calon pedagang fisik aset kripto.

Menurut Plt. Kepala Bappebti Didid Noordiatmoko, langkah ini diambil untuk mewujudkan kegiatan perdagangan pasar fisik aset kripto yang transparan, efektif, dan efisien dalam suasana persaingan sehat guna melindungi kepentingan semua pihak.

“Serta, untuk meningkatkan efektivitas pengawasan Bappebti kepada calon pedagang fisik aset kripto dalam melakukan kegiatan perdagangan pasar fisik aset kripto. Maka itu, perlu penghentian penerbitan tanda daftar sebagai calon pedagang fisik aset kripto,” ujarnya.

Tahun lalu, Bappebti menerbitkan Peraturan Bappebti Nomor 8 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Perdagangan Pasar Fisik di Bursa Berjangka. Ada delapan syarat dalam beleid yang ditetapkan pada 29 Oktober 2021. Adapun, Kripto Maksima Koin termasuk ke dalam daftar 24 perusahaan yang telah memperoleh izin dari Bappebti pasca-beleid diterbitkan.

Per 22 Juli 2022, Bappebti mencatat jumlah transaksi kripto di Indonesia telah mencapai Rp232,45 triliun atau rata-rata Rp33,2 triliun per bulan. Sementara, total investor kripto di Indonesia mencapai 15,57 juta orang pada periode ini.

Adapun, volume transaksi aset kripto di Asia Tenggara mencapai lebih dari $57,7 miliar atau sekitar Rp859,4 triliun dibandingkan tahun sebelumnya.

Application Information Will Show Up Here

Unit E-commerce MNC Group “AladinMall” Gandeng SIRCLO untuk Pacu Transaksi

AladinMall (PT MNC Aladin Indonesia), unit bisnis e-commerce MNC Group, mengumumkan kerja sama dengan penyedia solusi omnichannnel commerce SIRCLO. Dalam kesepakatan ini, AladinMall dapat meningkatkan pilihan barang secara lebih luas kepada para konsumennya, mengingat SIRCLO telah menjaring 700 brand prinsipal. Pun dari sisi SIRCLO, brand dapat memperluas kanal penjualan ke lebih banyak platform.

Dalam konferensi pers yang digelar kemarin (29/8), COO AladinMall Bambang Triharto menuturkan gabungan kekuatan yang besar dari kedua perusahaan, dapat memberikan proposisi unik untuk konsumen. Seluruh brand yang telah masuk ke dalam ekosistem MNC Group dapat terintegrasi ke seluruh konten media milik grup untuk menjaring transaksi. Untuk SIRCLO yang kuat dengan solusi omnichannel, dapat memberikan nilai tambah bagi brand prinsipal untuk memberikan pelayanan belanja online yang lebih baik.

“Mitra usaha yang tepat akan memberikan nilai tambah pada kekuatan usaha yang telah ada, untuk itu AladinMall memilih SIRCLO sebagai mitra usaha untuk saling memberikan nilai tambah pada usaha masing-masing dan membangun kekuatan bersama untuk bertumbuh lebih kuat dan lebih besar,” kata dia.

Dari ragam layanan yang dihadirkan SIRCLO untuk usaha dari berbagai skala, AladinMall memanfaatkan SIRCLO Commerce, yakni solusi end-to-end channel management dari SIRCLO untuk brand berskala besar yang ingin memperluas pasarnya secara online.

SIRCLO Commerce menawarkan opsi bagi brand untuk memperluas jangkauannya melalui AladinMall. Tak hanya itu, brand yang bergabung di AladinMall lewat SIRCLO Commerce dapat melakukan penambahan produk atau product assortment ke platform AladinMall.

Founder dan CEO SIRCLO Group Brian Marshal menambahkan, melalui SIRCLO Commerce, pihaknya akan menghadirkan support maintenance dari segi inventori dan order fulfillment bagi setiap brand yang tergabung di AladinMall. Untuk tahap selanjutnya, kedua perusahaan akan mengintegrasikan API yang memungkinkan brand untuk dapat mengautomasi operasionalnya, termasuk saat listing SKU.

Adapun bagi brand, tidak hanya membantu mereka untuk menambah kanal penjualannya melalui AladinMall, aktivasi pemasaran akan menjadi poin penting yang dihadirkan oleh SIRCLO. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan traffic maupun transaksi brand-brand yang bersangkutan.

“SIRCLO berupaya untuk hadir sebagai jembatan antara AladinMall dan brand agar kedua belah pihak dapat saling memperkuat posisinya di ekosistem e-commerce Indonesia. Kami bertekad untuk terus melakukan perbaikan serta menghadirkan inovasi baru yang mampu memperkuat sinergi antara AladinMall dan SIRCLO, terlebih dalam membantu banyak brand dalam menjangkau konsumennya dan berjualan secara online,” ucap Brian.

Dia melanjutkan, “SIRCLO memastikan segala macam proses dari pembelian hingga barang sampai bisa lancar dan experience yang sempurna. Dengan demikian, AladinMall bisa memberikan pengalaman terbaik dari konten-kontennya untuk attract the traffic, yang bisa di-convert jadi penjualan.”

Proposisi AladinMall

Bambang menambahkan, sebelum kerja sama dengan SIRCLO dilakukan, perusahaan sebelumnya harus menyortir brand secara satu persatu untuk masuk ke dalam platform-nya. Hal tersebut di satu sisi memperlamban kerja AladinMall karena harus approach satu per satu perusahaan. Masuknya SIRCLO akan menyelesaikan isu tersebut.

“Sejumlah brand besar yang sudah bekerja sama dengan SIRCLO sekarang bisa jadi bagian dari kami. Dengan bantuan API, brand bisa lebih mudah berjualan di AladinMall.”

Sebagai catatan, AladinMall dirintis sejak 2020, melengkapi solusi commerce yang dimiliki grup setelah Mister Aladin, platform OTA. Situs e-commerce ini menawarkan produk, mulai dari fesyen, makanan dan minuman, kecantikan dan kesehatan, perlengkapan rumah, ibu & anak, voucher & jasa, hingga elektronik. Solusi yang ditawarkan AladinMall, di satu sisi tidak jauh berbeda dengan kebanyakan pemain e-commerce lainnya.

Meski demikian, Bambang mengakui bahwa kue pangsa pasar e-commerce masih punya ruang yang bisa digarap oleh perusahaan. Dibandingkan dengan transaksi offline saja, kue belanja online belum mampu mendominasi. “Gabungan antara media dengan commerce jadi kekuatan kami. Kami memfasilitas seluruh mitra brand yang beriklan di MNC Group dapat terintegrasi dengan seluruh jaringan media di grup kami.”

Bambang tidak menjelaskan secara rinci bagaimana pencapaian AladinMall sejauh ini. Namun bila melihat yang dikumpulkan iPrice, per kuartal I 2022, AladinMall tidak mampu masuk dalam urutan 38 besar dari seluruh situs e-commerce terbanyak dikunjungi di Indonesia. Kunjungan terbanyak secara berurutan adalah Tokopedia, Shopee, Lazada, Bukalapak, dan Orami.

Application Information Will Show Up Here

Esensi Solusi Buana Raih Pendanaan Seri B 420 Miliar Rupiah; Masuk ke Jajaran Centaur [UPDATED]

*Update 29/8 pukul 19.30: kami menambahkan informasi kisaran valuasi ESB

Startup SaaS bisnis kuliner Esensi Solusi Buana (ESB) meraih pendanaan seri B sebesar $29 juta atau sekitar 420 miliar Rupiah. Investasi ini dipimpin oleh Northstar Group dan Alpha JWC Ventures serta partisipasi dari BEENEXT, Vulcan Capital, dan AC Ventures.

Sebelumnya, ESB telah mengumpulkan total pendanaan sebesar $10,6 juta dari sejumlah investor antara lain Alpha JWC, Vulcan Capital, BEENEXT, AC Ventures, Skystar Capital, dan Selera Kapital.

Dari pendanaan yang ada, menurut sumber yang kami dapat, saat ini valuasi ESB telah mencapai lebih dari $100 juta dan menjadikannya sebagai salah satu startup Centaur dari kategori SaaS.

ESB merupakan pengembang platform SaaS yang mengelola bisnis kuliner secara all-in-one. Startup ini didirikan oleh Gunawan Woen, Eka Prasetya, Setiadi Prawiryo Moeljadi, dan Dwi Prawira pada 2018. Berbekal pengalaman puluhan tahun di F&B dan rantai pasokan, para pendiri ESB memiliki misi membantu pemilik bisnis meningkatkan profitabilitas, penjualan, dan efisiensi operasional melalui solusi berbasis cloud.

Sejumlah solusi yang ditawarkan mencakup aplikasi pengambilan pesanan front-end, Point of Sales (POS), solusi operasi dapur, dan sistem Perencanaan Sumber Daya Perusahaan (ERP) F&B back-end. Selain itu, pemilik bisnis akan mendapatkan akses ke ekosistem penyedia pihak ketiga, seperti pasokan bahan, pengiriman makanan, dan pembayaran digital.

Melalui ESB, pengusaha F&B juga mendapatkan akses ke ekosistem penyedia ESB telah melayani lebih dari 2.000 merek F&B dan mengelola lebih dari 100 juta pesanan per tahun.

Managing Director Northstar Group Carlson Lau mengungkap, ESB telah menunjukkan kinerja yang baik dan bahkan mampu melawan pesaing global yang punya kapitalisasi lebih besar dalam memenangkan F&B internasional di Indonesia. “Kami senang melihat produk dan pengembangan strategi go-to-market yang matang,” tuturnya.

Sementara, Founder & Managing Partner AC Ventures Adrian Li menambahkan, “Platform ESB menghadirkan solusi berbasis cloud secara end-to-end bagi pemilik restoran agar dapat mengurangi biaya, mengelola operasional, dan meningkatkan pengiriman online. ESB siap merevolusi pasar multi-miliar dine-in dan takeaway di Indonesia,” tutur Li.

Ekspansi dan pengembangan produk

Adapun, pendanaan ini akan dimanfaatkan untuk memperluas jangkauannya di pasar UMKM  dan meluncurkan produk baru. Proposisi nilai yang ditawarkan mencakup: (1) fitur pembayaran dan pinjaman yang sederhana, (2) fasilitas modal kerja, (3) pengembangan fitur untuk mendorong produktivitas UKM, (4) solusi manajemen pemesanan dan pengiriman, (5) kemampuan fitur akuntansi, dan (6) kemampuan sistem informasi SDM.

Co-Founder & CEO ESB Gunawan Woen mengatakan, pandemi telah mengakselerasi adopsi digital pada ekosistem yang terlibat di value chain F&B, mulai dari pelanggan hingga pemasok bahan. Dengan akselerasi ini, pemilik F&B terdorong untuk menjalankan operasional yang lebih ringkas dan mengeksplorasi kanal penjualan baru. Solusi ini juga diharapkan mendorong pertumbuhan bisnis di tengah pemulihan ekonomi.

Selain itu, kenaikan biaya akibat inflasi harga komoditas di awal 2022 memaksa pelaku usaha F&B untuk lebih mengoptimalkan struktur biayanya. Hal ini mendorong mereka untuk mengadopsi tools yang memungkinkan mereka untuk meningkatkan produktivitas melalui layanan mandiri konsumen, otomatisasi alur kerja internal, dan pengurangan limbah makanan. ESB siap untuk memanfaatkan tren ini.

“Kami memandang mitra F&B kami setara, baik pelaku UMKM hingga bisnis skala besar. Kami berkomitmen untuk membantu pedagang kami menghasilkan penjualan lebih banyak dan meningkatkan efisiensi mereka. Dengan mencapai itu, kami dapat memastikan keberlanjutan, bankability, dan pertumbuhan mereka. Ketika mitra kami tumbuh, ESB ikut tumbuh,” ujar Gunawan.

Beberapa platform digital di Indonesia yang memiliki komitmen untuk mendukung pelaku F&B terutama skala UKM ada DigiResto yang dikembangkan MCAS. DigiResto sempat mendapat investasi dari SiCepat. Ada pula Runchise yang punya model pengelolaan bisnis waralaba (franchise) dan kuliner.

ARIA Kembali Peroleh Pendanaan 74 Miliar Rupiah Dipimpin East Ventures

Startup agritech ARIA mengumumkan perolehan pendanaan sebesar $5 juta (lebih dari 74 miliar Rupiah) yang dipimpin oleh East Ventures, investor sebelumnya yang berpartisipasi dalam putaran pra-awal pada Maret 2022. Triputra Group dan GK-Plug & Play kembali berpartisipasi dalam putaran ini, bersama dengan investor strategis lainnya, seperti Michael Sampoerna dan Arkana Ventures.

Dana segar ini akan dialokasikan ARIA untuk membantu petani membangun sistem pertanian termekanisasi dengan pemberdayaan drone, menjamin pengembangan produk yang baik dan terarah, dan pengembangan IoT. Sistem ini terus dikembangkan dengan target spesifik para petani demi kemajuan agrikultur di Indonesia.

Co-founder & CEO ARIA William Sjaichudin menyampaikan perolehan dana segar ini merupakan bukti kuat dari keyakinan ARIA untuk mengembangkan sektor pertanian Indonesia dengan pemanfaatan solusi digital. “Kami percaya solusi yang kami hadirkan dapat membuka potensi terbesar dari industri agrikultur di Indonesia, serta menciptakan dampak positif dalam perkembangan Indonesia secara keseluruhan,” ucapnya dalam keterangan resmi, Senin (29/8).

Partner East Ventures Melisa Irene turut menyampaikan keputusan di balik East Ventures untuk melipatgandakan investasinya di ARIA. Menurut dia, pihaknya telah melihat perkembangan yang positif yang dihadirkan ARIA dalam menyediakan solusi digital yang lebih baik untuk para petani.

“Dengan besarnya potensi di bidang agrikultur Indonesia, kami percaya ARIA akan menjadi solusi yang tepat dalam mengintegrasikan solusi digital dan agrikultur untuk memberdayakan lebih banyak petani di Indonesia,” kata Melisa.

Pencapaian ARIA

ARIA Drone / ARIA

Bersamaan dengan pengumuman ini, sambungnya, ARIA turut meluncurkan aplikasi pertamanya, “ARIA TANI”. Aplikasi ini adalah solusi menyeluruh bagi B2C untuk memberikan layanan agrikultur yang terintegrasi. ARIA TANI ditenagai dengan teknologi IoT dan konektivitas untuk meningkatkan produktivitas pada perkebunan skala besar di Indonesia.

“Aplikasi ini menawarkan penggunaan drone sebagai layanan utama dan diintegrasikan dengan layanan produk lainnya, seperti pupuk, agrokimia, serta alat-alat pertanian, untuk memastikan para petani dapat menerima layanannya secara tepat waktu.”

Sebagai catatan, ARIA didirikan pada Oktober 2021 oleh William Sjaichudin, Arden Lim (CPO) dan Yosa Rosario (COO). Mereka menyadari bahwa salah satu permasalahan terbesar dalam sektor agrikultur di Indonesia adalah penurunan jumlah petani yang semakin mengkhawatirkan. Kondisi ini membuat proses penyiraman serta proses panen sulit dilakukan karena keterbatasan tenaga kerja, yang berakibat pula pada turunnya kualitas tanaman, tingginya risiko gagal panen dan menimbulkan kerugian pada petani.

ARIA juga mengembangkan solusi IoT untuk pelacakan para pekerja (worker tracker). pengembangan ini memiliki fokus meningkatkan visibilitas para petani di perkebunan skala besar, serta mengatasi konektivitas yang buruk di kondisi lapangan yang sulit. Solusi ini dikombinasikan dengan mekanisasi pemupukan lewat drone sprayer untuk meningkatkan efisiensi waktu kerja dan pengunaan bahan baku di perkebunan pada tahapan penyemprotan, pemupukan, dan hingga proses panen.

“Dengan pengembangan inovasi IoT dalam penerapan agrikultur, ARIA memberikan sebuah solusi untuk meningkatkan visibilitas dalam kondisi lapangan yang sulit dengan worker tracker yang dapat meningkatkan efisiensi waktu kerja, serta dengan drone sprayer yang memberikan layanan pemupukan secara mekanik. Dengan solusi tersebut, para petani memperoleh hasil analisa lahan dan informasi akurat mengenai kebutuhan pupuk di area-area yang telah ditentukan serta meningkatkan efisiensi pemupukan di lapangan,” ungkap Co-Founder dan CPO ARIA Arden Lim.

“Pada tahun 2022, kami berkolaborasi dengan ARIA untuk mendukung Precision Forestry Project di Provinsi Jambi. ARIA dengan cepat beradaptasi dan mencapai lebih dari 95% pencapaian kuantitatif dalam 3 bulan, yang menjadi bukti performa yang memprioritaskan kepuasan konsumen. Kami berharap pencapaian ARIA dapat ditingkatkan lebih jauh melalui kolaborasi yang saat ini berlangsung dan di masa depan,” ujar Koordinator Remote Sensing Sinar Mas Forestry Umar Hadi Sucipto.

Arden menuturkan, perusahaan akan terus mengembangkan jaringan infrastruktur dan secara cepat membentuk titik distribusi pada 17 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Tujuannya adalah untuk menjangkau pasar potensial, memudahkan pembelian armada drone dalam jumlah besar, serta pengembangan aset kunci IoT berupa teknologi pelacakan, sehingga menghadirkan nilai tambah dan dampak bermakna bagi para pelanggan ARIA.

Dalam beberapa bulan penerapan, ARIA telah mendapatkan hak eksklusif untuk penyemprotan dengan drone di Indonesia dari Bayer Agrochemicals. Pencapaian ini membuktikan kualitas serta dedikasi yang konsisten terhadap layanan yang dimanfaatkan serta didukung oleh 17 cabang layanan ARIA di seluruh nusantara. ARIA juga mengamankan kontrak pemetaan hutan dengan APP untuk 300 ribu Hektar QC Weeding, dengan hasil terbaik di kelasnya dan memperkuat keunggulan dengan kualitas gambar dan penerimaan sebesar 97%, sehingga menjadi standar terbaru dalam kualitas pekerjaan.

Application Information Will Show Up Here

Traveloka Menutup Operasional Layanan “Online Grocery”

Traveloka menambah deretan startup di Indonesia yang melakukan efisiensi di tengah gejolak ekonomi. Traveloka menutup operasional layanan online groceryTraveloka Mart” meski baru beroperasi dalam waktu enam bulan.

“Kami informasikan bahwa kami akan memberhentikan layanan Traveloka Mart sebagai bagian dari strategi bisnis dan prioritas perusahaan,” ungkap perwakilan Traveloka dalam pernyataan resminya.

Pihaknya memastikan para karyawan, mitra, dan pengguna tetap menjadi fokus utama untuk memastikan transisi berjalan dengan baik sesuai aturan yang berlaku. Traveloka akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menyediakan dukungan dalam proses penutupan Traveloka Mart ini.

Sebagai informasi, Traveloka Mart memungkinkan pengguna untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Adapun, Traveloka Mart meluncur pada pertengahan Maret 2022 dan telah menggandeng sejumlah perusahaan ritel besar termasuk Lotte Mart.

Di samping itu, langkah Traveloka masuk ke online grocery menjadi strategi untuk memperkuat posisinya sebagai lifestyle superapp yang fokus pada pemenuhan gaya hidup, tak hanya sebagai online travel agency (OTA) saja.

Tantangan

Potensi pasar online grocery di Indonesia masih sangat besar mengingat jangkauannya masih terpusat di kota besar, seperti Jabodetabek. Mengacu laporan The Institute of Grocery Distribution (IGD) Asia, nilai pasar online grocery di Asia Tenggara diproyeksi tumbuh 198% dari $99 miliar di 2019 menjadi $295 miliar di 2023. Pertumbuhan layanan online grocery terutama terakselerasi akibat pandemi Covid-19.

Namun, online grocery dinilai masih terbentur sejumlah tantangan besar, terutama soal pemenuhan pesanan dan logistik meski transaksinya menyumbang lebih dari 50% dari total pengeluaran ritel di Asia Tenggara. Laporan e-Conomy SEA di 2020 menyebut tantangan ini dapat terjawab dengan inovasi berkelanjutan pada model bisnis dan infrastruktur logistik.

Dalam konteks platform superapp, hampir semua kini telah menyediakan layanan kebutuhan pokok secara on-demand. Beberapa di antaranya adalah GoTo (GoMart), Blibli (Blibli Mart), hingga Grab (GrabMart). Superapp yang sudah unicorn/decacorn telah memiliki infrastruktur logistik sendiri yang dapat dimanfaatkan untuk mengakomodasi pesanan kebutuhan pokok. Namun, tentu saja mereka akan bersaing dengan startup tahap awal maupun berkembang yang menawarkan layanan serupa.

Blibli, misalnya, memiliki dark store untuk mengoperasikan layanan ini lebih efisien. Model dark store dinilai dapat mendorong efisiensi dan efektivitas karena hanya menerima pesanan online dan pengiriman menjadi lebih cepat tanpa membukanya untuk pengunjung toko. Selain itu mereka juga telah memiliki kemitraan strategis dengan Ranch Market, melalui akuisisi saham mayoritas.

Dalam analisis DailySocial.id terkait gejolak bisnis quick commerce di global, Co-founder dan Managing Partner AC Ventures Adrian Li menilai, dibandingkan model ritel yang sudah ada, quick commerce justru menunjukkan peningkatan hasil penjualan dan efisiensi biaya yang signifikan.

Namun, Venture Capitalist Eddi Danusaputro justru menekankan bahwa infrastruktur online grocery modern justru dibutuhkan di kota lapis dua mengingat supply dan demand di kota lapis satu sudah kuat. Model bisnisnya akan feasible, tetapi perlu diubah karena infrastruktur di tier 2, 3, dan seterusnya belum tentu sama.

Application Information Will Show Up Here

Pasca Investasi, DANA Segera Lengkapi Ekosistem Pembayaran Digital di Sinar Mas

Pasca investasi diumumkan beberapa waktu lalu, DANA akan memperkuat sistem pembayaran di Sinar Mas, mulai dari keuangan, telekomunikasi, hingga properti. Harapannya lewat kolaborasi ini kedua perusahaan dapat mengakselerasi literasi digital dan inklusi keuangan di Indonesia dengan mengandalkan kapabilitas yang dimiliki oleh masing-masing industri.

“Semangat kolaborasi yang diinisiasi DANA dan Sinar Mas pada sektor telekomunikasi, layanan keuangan digital, serta properti, merupakan langkah awal kami untuk pengembangan ekonomi digital lintas industri,” kata Co-founder & CEO DANA Indonesia Vince Iswara.

Dia mengatakan, DANA akan meningkatkan layanan keuangan berbasis gaya hidup dan masuk ke dalam ekosistem bisnis miliki Sinar Mas, seperti menggandeng Smartfren di bidang telekomunikasi, lalu Sinar Mas Multiartha di bidang keuangan, dan Sinar Mas Land di bidang properti.

Meski sudah masuk ke dalam grup, Vince memastikan komitmennya untuk menjadi platform ekosistem terbuka yang diyakini dibutuhkan untuk literasi dan inklusi keuangan yang lebih masif di Indonesia.

CCO Smartfren Andrijanto Muljono menyampaikan, Smartfren sebagai enabler ekosistem digital meyakini kolaborasi bersama DANA dan stakeholders lainnya dapat turut mendorong percepatan digitalisasi ekonomi di Indonesia. “Harapan kami, dengan terwujudnya ekonomi digital ini maka akan semakin banyak peluang baru yang terbuka di masyarakat, baik untuk UMKM dan anak-anak muda kreatif yang kini sangat lihai memanfaatkan teknologi digital,” kata Andri.

Saat ini Smartfren sudah hadir dalam aplikasi DANA sebagai opsi untuk membeli kartu perdana dengan harga spesial. Pun di aplikasi My Smartfren, DANA masuk sebagai opsi pembayaran untuk semua transaksi, termasuk e-commerce yang sudah embedded di dalamnya. Bagi Smartfren, visibilitas DANA dengan basis 120 juta pengguna ini dapat dimanfaatkan untuk membuat keputusan bisnis baru.

“Dihitung-hitung secara revenue Smartfren sekitar 27% dari e-commerce, tradisional lama-lama sedikit. Dengan DANA ada tiga hal yang mau kita capai: onboarding, produk kita bisa titip jual di platform DANA karena visibilitasnya yang jauh lebih tinggi, dan pengalaman seamless.”

Hal yang sama juga berlaku ekosistem keuangan yang berada di bawah Sinar Mas Multi Artha (SMMA). CIO Sinarmas Asset Management Genta Wira Anjalu menambahkan, selama ini SMMA sudah memiliki ekosistem finansial yang lengkap tapi untuk ‘old economy’. Sekarang DANA masuk sebagai new economy dan melengkapi ekosistem SMMA.

“Contohnya, Sim Invest bisa bekerja sama dengan DANA untuk payment enabler dan ada keunggulan DANA punya big data dan pengalaman menggali consumer needs, jadi nanti kita bisa menciptakan financial planning yang sesuai kebutuhan,” kata dia.

Sementara itu, CTO Sinar Mas Land Mulyawan Gani mengatakan, di bidang properti DANA akan tersedia di aplikasi komunitas warga BSD bernama One Smile dan penambahan fitur lainnya agar memberikan nilai tambah. Kolaborasi lainnya juga akan dilakukan dengan DANA untuk proyek-proyek inovasi lainnya dalam ekosistem Sinar Mas Land.

“Kami akan mengintegrasikan pembayaran digital di township yang kami kembangkan, sehingga pelayanan warga lebih efisien dan nyaman. Selain itu, kolaborasi ini akan langsung kami implementasikan ke proyek-proyek inovasi yang sedang kami kembangkan di dalam ekosistem Sinar Mas Land,” katanya.

Saat ini DANA mengklaim telah memiliki 120 juta pengguna dan memroses rata-rata lebih dari 10 juta transaksi harian. Beberapa pengembangan fitur terbaru juga telah DANA siapkan hingga akhir tahun 2022 di antaranya memperluas pilihan pembayaran seperti asuransi, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), eSamsat, hingga mitra pembayaran online dan offline.

DANA juga ikut serta mendukung kebijakan regulator melalui penerapan BI-Fast, QRIS TTS (Topup, Tarik, Setor), dan SNAP Open Banking. Dalam waktu dekat, DANA akan meluncurkan Family Account yang ditujukan khusus untuk generasi Z.

Application Information Will Show Up Here

Gandeng Ramayana, Kredivo Perkuat Kehadiran Paylater di Ranah Offline

Kredivo mengumumkan kemitraan dengan Ramayana untuk menyediakan opsi pembayaran paylater di 101 gerai yang tersebar di seluruh Indonesia. Strategi ini diambil melihat dari pertumbuhan pengguna paylater yang lebih tinggi berhasil tercatat dari kota lapis dua dan tiga yang berpotensi dapat garap.

Kemitraan ini dinilai menguntungkan kedua belah pihak dalam rangka mendorong pertumbuhan belanja offline lewat alternatif pembayaran digital yang fleksibel. Di saat bersamaan, integrasi layanan keuangan digital dan gerai fisik dari pelaku ritel semakin menjadi kunci peningkatan pertumbuhan ekonomi, terutama di kota lapis dua dan tiga. Ramayana sendiri merupakan peritel fesyen yang memiliki eksistensi baik di kota-kota tersebut.

Mengutip dari laporan “Unlocking The Next Wave of Digital Growth: Beyond Metropolitan Indonesia” yang diterbitkan oleh Alpha JWC Ventures, memprediksi kota lapis dua dan tiga akan menjadi penyumbang terbesar pendapatan per kapita di 2030 mendatang dengan kontribusi sebesar 49% hingga 51%. Kondisi ini didukung oleh paylater yang telah memperlihatkan potensi sebagai produk pembayaran digital yang dapat mendorong peningkatan inklusi keuangan di kota-kota tersebut.

Secara terpisah, mengutip dari survei yang diterbitkan dalam Fintech Report 2021, paylater menjadi produk favorit kedua (68,9%) setelah e-money (80,2%). Lebih tinggi dari pada cash loan (53,1), wealthtech (44,7%), dan fintech lending (38,3%). Hal tersebut juga ditengarai penetrasi kartu kredit yang masih minim, sementara kebutuhan metode pembayaran cicilan meningkat.

Didukung oleh data internal Kredivo, disebutkan bahwa pengguna paylater di area lapis dua dan tiga ini naik sebesar 52% pada semester I 2022 secara yoy. Para pengguna ini menggunakan limitnya paling banyak untuk belanja produk fesyen dengan posisi teratas (20,1%), kemudian disusul oleh produk makanan (18,3%), dan produk kesehatan (18,6%).

“Berkaca dari pengalaman kami melayani kebutuhan lebih dari 6 juta pengguna yang berada di berbagai belahan di Indonesia, kami percaya akan dampak besar yang bisa kita ciptakan melalui kolaborasi bersama Ramayana. Melalui jaringan kuat Ramayana, kami berharap upaya perluasan layanan kredit digital ini dapat mengakselerasi ekonomi daerah, khususnya geliat industri ritel fesyen di kota lapis dua dan tiga,” ucap VP Marketing & Communications Kredivo Indina Andamari dalam keterangan resmi, kemarin (25/8).

Pernyataan Indina turut didukung oleh perwakilan Ramayana yang diwakili oleh Alexander A. Tumbel selaku Head of Loyalty Program & Merchant Acquisition Division. Alexander bilang, komitmen perusahaan adalah selalu menyediakan produk fesyen berkualitas dan berinovasi sesuai dengan kebutuhan konsumen dan perubahan era. Oleh karenanya, meski sekarang sudah serba online, namun pengalaman belanja offline harus terus memberikan pengalaman baru.

“Integrasi online dan offline jadi kunci dan kami sebagai pemain terdepan di industri ritel Indonesia siap meningkatkan kenyamanan berbelanja pelanggan dengan menyediakan lebih banyak pilihan pembayaran yang inovatif seperti paylater. Kami optimis dengan kerja sama kami dengan Kredivo dapat menjadi pendorong tumbuhnya industri ritel di Indonesia,” paparnya.

Strategi omnichannel

Upaya Kredivo dalam mendorong transaksi dari merchant offline sebenarnya sudah dimulai sejak 2019. Namun, saat itu merchant-nya masih terbatas dan baru bisa digunakan untuk pengguna yang berdomisili di area Jabodetabek. Pengalaman yang ditawarkan sama persis saat belanja online, konsumen dapat membeli barang dan mencicilnya hingga 12 bulan dan bunga 2,6%. Selain Ramayana, sebelumnya perusahaan sudah bekerja sama dengan berbagai merchant, di antaranya MAP dan Alfamart.

Dari sekian banyak pemain paylater, masing-masing punya proporsi nilai unik yang dihadirkan untuk menarik penggunanya. Salah satunya melalui strategi omnichannel yang dilakukan oleh Atome. Diklaim, produk Atome sangat mudah diintegrasikan ke dalam point-of-sales fisik, situs web, atau bahkan aplikasi seluler. Beda dengan pemain lain yang biasanya pemain lain mungkin berfokus pada pembayaran bagi e-commerce. Akan tetapi, Atome juga mendukung mitra-mitranya secara offline.

“Untuk partner merchant yang kurang memiliki pengetahuan teknologi, kami menyediakan dukungan integrasi omnichannel melalui platform seperti Shopify, WooCommerce, dan penyedia layanan pembayaran lainnya untuk mendigitalkan dan mengarahkan trafik ke toko mereka,” terang General Manager Atome Indonesia Winardi Wijaya.

Bagi Atome, kegiatan kegiatan belanja offline masih memiliki peranan besar dalam keseluruhan transaksi di Asia, termasuk Indonesia. Belanja secara fisik dinilai tetap menjadi aktivitas sosial yang banyak diminati masyarakat — misalnya untuk mendapatkan pengalaman langsung melihat dan menyentuh produk sebelum membeli. Selain itu, model omnichannel juga dirasa makin dibutuhkan oleh pembeli muda masa kini untuk menghasilkan pengalaman belanja yang lebih fleksibel.

Produk Atome dapat secara gratis dinikmati, tanpa bunga yang berlaku untuk pembayaran tepat waktu. Perusahaan hanya mengenakan biaya admin sebesar Rp80 ribu dan hanya berlaku jika pembayaran terlewat. Dalam monetisasi, Atome membebankan tingkat diskonto pedagang (MDR) kepada merchant atas layanan yang dinikmati.

Application Information Will Show Up Here

3 Hal yang Perlu Diketahui tentang NFT pada Sepak Bola

Pemanfaatan NFT pada sektor olahraga bukan lagi hal baru. Di Amerika Serikat, NFT telah dimanfaatkan klub NBA untuk meluncurkan produk kolektibel. Sementara di Indonesia, NFT mulai dipakai untuk meningkatkan engagement penggemar pada klub sepak bola.

Bagaimana pemanfaatan NFT pada sepak bola dan apa saja potensi adopsi teknologi bagi sektor olahraga? Selengkapnya, simak rangkuman sesi #SelasaStartup oleh Co-founder Bolafy Joseph Bima.

NFT dan sepak bola

Joseph menilai sepak bola menjadi entry point yang tepat untuk memperkenalkan NFT kepada masyarakat. Hal ini demikian karena sepak bola adalah olahraga paling populer di Indonesia dengan hampir 170 juta penggemar. Karena hal ini juga, potensi ekonominya sangat besar. Di skala Asia, nilai pasarnya berkisar sebesar $16 juta dengan 800 juta penggemar sepak bola.

Untuk memperkenalkan NFT, ia menyebut ada dua hal yang menjadi poin utama, yakni produk kolektibel dan utility. Artinya, NFT tidak hanya tercermin dalam bentuk koleksi digital saja, tetapi dapat memberikan benefit bagi si pemegang (holder). Contoh, holder mendapat akses untuk menonton pertandingan secara VVIP maupun bertemu dengan pemain.

“Ini menjadi cara baru bagi fans atau penggemar dalam memberikan dukungan kepada klub sepak bola, yakni melalui koleksi digital, reward, dan Metaverse. Kami berupaya memaksimalkan experience dan engagement dari dua sisi, baik fans dan klub sepak bola. Fans dapat mengumpulkan poin untuk memperoleh reward, tanda tangan atau tiket gratis,” jelasnya.

Memperkenalkan kolektibel

Secara umum, para fans di Indonesia dinilai belum sepenuhnya memahami NFT dan tak sedikit yang punya sentimen tertentu pada produk kolektibel. Bagi Joseph, komunitas atau pemimpin klub supporter menjadi jalan masuk untuk memperkenalkan NFT. Menariknya, word of mouth di kalangan pecinta sepak bola dinilai sangat powerful dalam membantu proses edukasi.

“Kami gencar edukasi untuk memperkenalkan kolektibel, nilai, dan benefit-nya, bahwa [produk kolektibel] juga eligible untuk mendapatkan reward. Kami [di Bolafy] menyebutnya sebagai koleksi digital atau aset digital karena NFT hanya jargon untuk technical people,” ucapnya.

Joseph berujar, pihaknya belajar dari berbagai model bisnis di Amerika Serikat yang selama ini sudah lebih lama memanfaatkan NFT di sektor olahraga, contohnya NBA. Pembelajaran ini menjadi benchmark yang membantunya mengeksplorasi use case untuk pasar Indonesia.

Teknologi dalam olahraga

Menurut Joseph, secara umum pemanfaatan teknologi pada sektor olahraga di Indonesia belum optimal, tetapi sudah jauh lebih berkembang dibandingkan 2-3 tahun lalu. Contoh sederhana, pembelian tiket olahraga kini dapat dilakukan secara online, tidak perlu lagi ke outlet fisik.

Pada teknologi yang tengah berkembang, ia memberikan contoh use case yang potensial. Misalnya, Metaverse dapat merevolusi cara orang menonton pertandingan sepak bola dengan perangkat. Pada pemanfaatan analitik misalnya, teknologi ini dinilai dapat mendorong perkembangan sektor olahraga secara signifikan. Sementara, teknologi blockchain juga dapat memunculkan berbagai inovasi yang mendisrupsi industri.

Memang perkembangan Blockhain di Indonesia masih early. Namun, ini menjadi momentum tepat untuk memanfaatkannya mengingat persepsi orang terhadap Blockchain masih bagus, terutama bagi kalangan investor atau venture builder.

“Jadi, sangat disayangkan apabila teknologi, seperti Web3, Metaverse, atau NFT, tidak dapat dimanfaatkan untuk meng-enhance sebuah industri. Kami sangat menantikan inovasi di sport tech, terutama dengan Web3.” Tutupnya.

Startup Logistik Superkul Kantongi Pendanaan Awal Dipimpin East Ventures

Startup logistik Superkul mengumumkan pendanaan awal yang dipimpin oleh East Ventures dengan nominal dirahasiakan. Dengan pendanaan ini, perusahaan akan menambah armada operasional, jumlah tim, dan membangun platform mid-mile untuk melengkapi portofolio layanan kepada konsumen.

Superkul didirikan oleh Cathrine Susilowati Prajitno (CEO), Felix Sutanto (CFO), Chris Wiranata (CTO), dan Eunike Yvonne Hanata (Marketing Manager) pada 2020.

Mereka menawarkan jasa pengiriman logistik berbasis rantai dingin (cold chain) dan pendingin (chiller) untuk last mile. Saat ini, jangkauan pengiriman Superkul baru berada di Jakarta dan Bandung, dan telah melayani sebanyak 231 klien dari sektor F&B, kesehatan, dan farmasi. Terbaru, Superkul telah menjalin kerja sama dengan PT Sekar Bumi Tbk sebagai mitra mobile store.

“Besarnya potensi industri logistik cold chain di Indonesia turut diakselerasi oleh perubahan perilaku pasar akibat pandemi. Kami yakin dapat memanfaatkan kebutuhan dan memberdayakan masyarakat agar tumbuh secara keseluruhan,” ujar Co-founder & CEO Superkul Cathrine Susilowati Prajitno dalam keterangan resminya.

Sementara, Principal East Ventures Devina Halim menambahkan bahwa pasar logistik cold chain telah menjadi industri yang besar di Indonesia. Pihaknya meyakini bahwa integrasi tepat dari operasi dan solusi digital yang disediakan oleh Superkul dapat membantu jutaan pelaku usaha meningkatkan skala bisnis.

“Kami bersemangat menyaksikan semakin banyak pertumbuhan dan dampak yang akan dibawa Superkul ke industri logistik di Indonesia,” tutur Devina.

Target Superkul

Pada paruh pertama 2023, Superkul menargetkan dapat mengoperasikan 100 armada. Pihaknya juga berencana ekspansi ke berbagai kota besar di Indonesia dan membuka layanan pengiriman aggregator middle-mile, serta cross docks.

Bagi Cathrine yang telah membangun bisnis logistik sejak 2005 menilai layanan logistik cold chain untuk last mile terpercaya yang dapat dapat mengakomodasi pengiriman makanan segar dan beku di Indonesia masih sangat kurang.

Hal ini dinilai menghambat bisnis para pemilik usaha dari skala UMKM hingga multinasional. Tak sedikit yang kehilangan pelanggan potensial karena pemilik bisnis lebih memilih solusi kurir instan berbiaya rendah untuk menghindari produk diterima dalam keadaan tidak segar, busuk, atau segar dibandingkan layanan pengiriman berbiaya lebih tinggi.

Untuk menjawab masalah tersebut, Superkul melengkapi armada sepeda motor dengan Superkul Box yang dapat membawa produk pada suhu -22C hingga 10C. Melalui solusi ini, pihaknya berupaya memastikan suhu tetap konstan dengan metode pengiriman pada hari yang sama dan rute terdekat.

Pihaknya mengembangkan teknologi yang dapa menjaga kualitas barang serta meningkatkan keamanan dan kebersihan makanan. Selain itu, Superkul menghilangkan penggunaan kemasan tambahan dan thermo freeze sekali pakai agar pemilik bisnis tidak perlu mengeluarkan biaya pengiriman tambahan.

Pasar cold chain

Berdasarkan laporan Forrester Research, bisnis makanan dan bahan makanan mengalami pertumbuhan signifikan pada 2020 yang dipicu oleh pandemi. Sektor ini menyumbang 11% dari pasar e-commerce global, naik dari 5% pada 2015. Adapun, industri makanan dan bahan makanan diperkirakan tumbuh lebih jauh menjadi 15% pada 2025.

Adapun, Allied Market Research melaporkan nilai pasar industri cold chain di Indonesia tercatat sebesar $ 4,97 miliar pada 2021 dengan tingkat pertumbuhan rata-rata per tahun mencapai 10,2%. Angka tersebut diproyeksi menembus $12,59 miliar dalam sepuluh tahun mendatang.

Ada beberapa startup di Indonesia yang masuk ke sektor logistik untuk cold chain, seperti Paxel dan Fresh Factory. Paxel bermain pada pengiriman last mile yang kebanyakan berupa produk makanan, bahan pokok, dan kesehatan. Sementara, Fresh Factory masuk melalui manajemen penyimpanan produk dingin dan layanan pengadaan.

Eratani Rencanakan Galang Dana Tahap Lanjutan; Luncurkan Fitur Eramaju

Setelah memperoleh pendanaan pra-awal 23 miliar Rupiah dari Trihill Capital, Kenangan Kapital, Kopital Network, platform agritech Eratani saat ini sedang menjajaki penggalangan dana tahapan lanjutan.

Kepada DailySocial.id, Co-Founder & CEO Eratani Andrew Soeherman menyebutkan, setelah menutup pendanaan bulan Juni lalu, saat ini mereka tengah melakukan diskusi dengan beberapa pemodal ventura. Tidak disebutkan lebih lanjut kapan finalisasi penggalangan dana mereka tahun ini.

Sebagai platform yang menyasar sektor pertanian, Eratani mengklaim telah mengalami pertumbuhan bisnis positif. Masih fokus kepada komoditas beras, perusahaan juga memiliki rencana untuk menambah lini produk baru lainnya dalam waktu dekat.

Meskipun masih banyak tantangan yang dihadapi untuk melakukan transformasi agar lebih banyak petani untuk go-digital, menurut Andrew dengan dukungan dari tim yang solid, edukasi pasar, dan teknologi, diharapkan Eratani bisa mencapai target, yakni memiliki sekitar 25 ribu petani yang bergabung dalam ekosistem.

“Semua proses harus dilalui oleh kami agar semua bisa menerima dan transformasi pun kemudian bisa terjadi,” kata Andrew.

Eratani didirikan oleh Andrew Soeherman, Kevin Juan Tanggo Laksono (COO), dan Angles Gani (CPO) pada Juni 2021. Mereka membidik posisi nomor satu di Indonesia sebagai platform agritech yang memiliki ekosistem pertanian kuat dengan layanan mulai dari pembiayaan, pengadaan barang, pengolahan, hingga distribusi hasil panen.

Saat ini Eratani telah membina lebih dari 5.000 petani di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta.

Luncurkan fitur Eramaju

Bertujuan untuk memberikan edukasi yang relevan dan tepat sasaran kepada petani, Eratani meluncurkan fitur Eramaju yang bisa diakses secara langsung dalam platform.

Misi Eratani yang ingin menyejahterakan petani nusantara menjadi salah satu tujuan dari peluncuran fitur edukatif tersebut. Penetrasi penggunaan teknologi aplikasi terhadap petani turut menjadi sebuah tantangan bagi Eratani, mayoritas petani Indonesia terbiasa dengan sistem pertanian yang tradisional.

Fitur EraMaju memuat berbagai macam informasi seputar tips and tricks bertani yang dikupas secara detail sehingga berguna untuk membantu meningkatkan hasil pertanian.

Tercatat saat ini sekitar 75% petani masih menggunakan metode bertani tradisional. Mereka terkendala oleh banyak faktor, seperti minimnya edukasi, infrastruktur, dukungan dari berbagai pihak.

Fitur edukasi tersebut berisi tips pertanian, informasi obat-obatan beserta dosis yang dapat membantu dalam meningkatkan hasil panen dimana seluruh informasi tersebut dapat diakses hanya dalam satu genggaman tangan.

“Fitur Eramaju lahir ketika kita melihat masih banyak petani yang masih melakukan kegiatan pembasmian hama dengan cara yang salah. Dengan fitur ini mereka bisa mengetahui cara mengatasi masalah tersebut, dengan area pertanian yang di cover oleh Eratani,” kata Andrew.

Application Information Will Show Up Here