Gopay Akuisisi “Kripto Maksima Koin”, Strategi GoTo Financial Masuk ke Ekosistem Blockchain

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (IDX: GOTO) mengakuisisi 100% saham milik PT Kripto Maksima Koin sebagai langkah untuk masuk ke dunia kripto. Perusahaan mengambil alih sebanyak 50.000 lembar saham, setara dengan 124,8 miliar Rupiah.

Berdasarkan keterangan resmi di Bursa Efek Indonesia (BEI), mayoritas saham Kripto Maksima diambil alih oleh anak usaha PT Dompet Karya Anak Bangsa (Gopay) sebesar 99,98%, sedangkan sisanya 0,02% oleh GoTo.

Akuisisi ini mengingatkan aksi korporasi yang dilakukan Gojek pada tahun 2016 lalu terhadap PT MV Commerce Indonesia. Kala itu akuisisi dilakukan untuk mendukung pengembangan platform e-money utama mereka, yakni Gopay, mengingat untuk mendapatkan lisensi dari Bank Indonesia cukup rumit.

Perwakilan GoTo mengungkap bahwa aksi korporasi ini menjadi strategi perusahaan menjadi “money management hub” dengan produk beragam. “Kami meyakini bahwa teknologi blockchain bakal memiliki peran arus utama terhadap masa depan keuangan,” ungkap perwakilan GoTo.

Tidak dielaborasi lebih lanjut mengenai rencana pasca-akuisisi ini. Berdasarkan pantauan DailySocial.id, belum ada informasi apapun yang tersedia di situs resmi Kripto Maksima Koin.

Kripto Maksima sendiri telah terdaftar di Bappebti sejak Januari 2022 sebagai sebuah Calon Pedagang Fisik Aset Kripto. Adapun sejauh ini regulator telah memberikan izin ke 25 perusahaan, meliputi:

Entitas Perusahaan

Platform Terdaftar

PT TRINITI INVESTAMA BERKAT bitocto.com
PT UTAMA ASET DIGITAL INDONESIA bittime.com
PT COINBIT DIGITAL INDONESIA coinbit.id
PT INDONESIA DIGITAL EXCHANGE digitalexchange.id
PT GALAD KOIN INDONESIA galad.id
PT GUDANG KRIPTO INDONESIA gudangkripto.id
PT UPBIT EXCHANGE INDONESIA id.upbit.com and upbit.co.id
PT ASET DIGITAL INDONESIA incrypto.co.id
PT INDODAX NASIONAL INDONESIA indodax.com
PT CIPTA KOIN DIGITAL koinku.id
PT KRIPTO MAKSIMA KOIN kriptomaksima.com
PT MITRA KRIPTO SUKSES kriptosukses.com
PT LUNO INDONESIA LTD luno.com
PT TUMBUH BERSAMA NANO nanovest.io
PT PANTHERAS TEKNOLOGI INTERNASIONAL pantheras.com
PT PEDAGANG ASET KRIPTO pedagangasetkripto.com
PT PINTU KEMANA SAJA pintu.co.id
PT BUMI SANTOSA CEMERLANG pluang.com/produk/pluang-crypto
PT PLUTONEXT DIGITAL ASET plutonext.com
PT KAGUM TEKNOLOGI INDONESIA ptkagumteknologiindonesia.com
PT REKENINGKU DOTCOM INDONESIA rekeningku.com
PT ASET DIGITAL BERKAT tokocrypto.com
PT TIGA INTI UTAMA triv.co.id
PT VENTURA KOIN NUSANTARA vonix.id
PT ZIPMEX EXCHANGE INDONESIA zipmex.com

Moratorium penerbitan izin

Bappebti baru saja mengumumkan penghentian penerbitan izin pendaftaran calon pedagang fisik aset kripto yang berlaku per 15 Agustus 2022. Keputusan ini tertuang dalam Surat Edaran Nomor 208/BAPPEBTI/SE/08/2022.  Adapun, penghentian ini berlaku bagi pelaku aset fisik kripto yang bermaksud mengajukan izin berupa tanda daftar sebagai calon pedagang fisik aset kripto.

Menurut Plt. Kepala Bappebti Didid Noordiatmoko, langkah ini diambil untuk mewujudkan kegiatan perdagangan pasar fisik aset kripto yang transparan, efektif, dan efisien dalam suasana persaingan sehat guna melindungi kepentingan semua pihak.

“Serta, untuk meningkatkan efektivitas pengawasan Bappebti kepada calon pedagang fisik aset kripto dalam melakukan kegiatan perdagangan pasar fisik aset kripto. Maka itu, perlu penghentian penerbitan tanda daftar sebagai calon pedagang fisik aset kripto,” ujarnya.

Tahun lalu, Bappebti menerbitkan Peraturan Bappebti Nomor 8 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Perdagangan Pasar Fisik di Bursa Berjangka. Ada delapan syarat dalam beleid yang ditetapkan pada 29 Oktober 2021. Adapun, Kripto Maksima Koin termasuk ke dalam daftar 24 perusahaan yang telah memperoleh izin dari Bappebti pasca-beleid diterbitkan.

Per 22 Juli 2022, Bappebti mencatat jumlah transaksi kripto di Indonesia telah mencapai Rp232,45 triliun atau rata-rata Rp33,2 triliun per bulan. Sementara, total investor kripto di Indonesia mencapai 15,57 juta orang pada periode ini.

Adapun, volume transaksi aset kripto di Asia Tenggara mencapai lebih dari $57,7 miliar atau sekitar Rp859,4 triliun dibandingkan tahun sebelumnya.

Application Information Will Show Up Here

Nusatrip Diakuisisi Perusahaan Teknologi Asal Vietnam “Society Pass”

Society Pass Inc. (SoPa), perusahaan teknologi asal Vietnam, mengumumkan akuisisi atas NusaTrip, startup OTA yang bermarkas di Jakarta. Langkah strategis ini sekaligus menandakan masuknya SoPa ke pasar Indonesia, seperti yang dilakukan perusahaan di negara-negara ASEAN lainnya —dengan akuisisi perusahaan lokal.

NusaTrip adalah startup OTA yang berdiri sejak 2013. Startup ini mendapat akreditasi International Air Transport Association (IATA) dan pelopor penyedia layanan satu pintu untuk banyak pilihan maskapai dan hotel bagi pelanggan korporasi dan ritel di Indonesia. NusaTrip diklaim memiliki lebih dari 1,2 juta pengguna, 500 maskapai penerbangan, dan 200 hotel di seluruh dunia, menghubungkan dengan lebih dari 80 juta unique visitor di situsnya.

Platform Kunjungan Bulanan

(Periode Mei 2022-Juli 2022)
Unduhan App

(Google Playstore)
Traveloka.com ~13,8 juta+ ~50 juta+
Tiket.com ~8,4 juta+ ~10 juta+
Nusatrip.com ~2,5 juta+ ~500 ribu+
Pegipegi.com ~1,4 juta+ ~5 juta+

*Data SimilarWeb, diakses per 15 Agustus 2022 pukul 11.00 WIB

Dalam keterangan resmi yang disampaikan hari ini (15/8), Founder, Chairman, dan CEO SoPa Dennis Nguyen mengatakan akuisisi NusaTrip merupakan bagian dari strategi pertumbuhan perusahaan dengan melebarkan sayap ke pasar Asia Tenggara. SoPa menggabungkan teknologi mutakhir dan efisiensi operasional platform travel e-commerce NusaTrip dengan pengalamannya membangun brand.

“Dengan akuisisi ini, kini SoPa mengintegrasikan enam vertikal (loyalty, gaya hidup, mamin, telekomunikasi, media digital, travel) ke dalam satu platform loyalty dan e-commerce kohesif untuk memberikan produk dan layanan yang lebih baik bagi para konsumen dan merchant di pasar-pasar utama di Asia Tenggara,” kata Nguyen.

Dia melanjutkan, pada tahun ini diklaim SoPa tumbuh pesat dengan kemampuan menangkap peluang mengakuisisi perusahaan pemimpin pasar, serta berkolaborasi dengan mitra visioner, menggarisbawahi pendekatan unik sebagai agregator, yang akan langsung membuahkan hasil berupa optimasi biaya dan penambahan sumber pendapatan.

Country Manager Society Pass Indonesia Patrick Soetanto menambahkan, masuknya SoPa ke Indonesia membuka kesempatan bagi NusaTrip untuk membuka lebih banyak peluang bisnis di negara-negara di Asia Tenggara di mana SoPa beroperasi. Bentuknya bisa melalui integrasi produk travel yang lebih beragam dan membuat penawaran yang lebih kompetitif bagi lebih banyak pengguna regional dan internasional.

Industri pariwisata dalam momentum pertumbuhan

Saat ini, industri pariwisata sedang mempersiapkan momentum pertumbuhan dari perjalanan outbound dan inbound yang diprediksi akan terus meningkat, seiring ramainya konsumen bepergian pascapandemi. “Kenaikan ini didukung oleh inisiatif pemerintah dalam memajukan pariwisata, kebangkitan ekonomi kelas menengah, dan tingginya tingkat penetrasi internet, sehingga mempermudah orang-orang memesan tiket pesawat dan hotel melalui berbagai OTA.”

Pendiri NusaTrip Galumbang Menak turut menyampaikan pernyataannya. Dia bilang, rasa senangnya karena sudah menjadi bagian dari SoPa, sehingga memungkinkan perusahaan masuk ke dalam ekosistem SoPa yang luas di Asia Tenggara. “Kami bersemangat akan penggabungan kemampuan pemasaran ini,” ucapnya.

Dia melanjutkan, mengamati bangkitnya industri pariwisata di Asia Tenggara pada kuartal dua dan tiga tahun ini, perusahaan optimistis dapat menumbuhkan basis penggunanya lebih pesat. Juga, menawarkan kepada para pelaku perjalanan bisnis dan pelancong dengan harga pemesanan hotel dan tiket pesawat yang lebih kompetitif tanpa biaya tambahan, pilihan pembayaran yang leluasa, dan membuat rencana perjalanan yang lebih praktis.

Jika dibandingkan dengan layanan OTA lainnya, khususnya yang saat ini memimpin pasar Indonesia, layanan yang disuguhkan Nusatrip memang belum selengkap mereka. Di saat yang lain mencoba fokus menghadirkan pengalaman gaya hidup menyeluruh, Nustarip masih fokus menjadi OTA dengan produk utama Tiket Pesawat dan Hotel saja.

Pun dari sisi pengalaman menggunakan layanannya, tampilan situs yang ada masih terkesan dengan gaya yang populer sekitar 5 tahun yang lalu. Hal ini terlepas dari performa dan harga jual yang mereka tawarkan.

Tampilan situs Nusatrip

Untuk aplikasi NusaTrip sendiri, saat ini diperkirakan sudah diunduh hampir 1 juta pengguna. Menyiratkan bahwa sejak awal debutnya, fokus pelayanan pengguna menggunakan situs web. Mereka turut mengoptimasi versi mobile web untuk pengguna.

Mengenai SoPa

SoPa sendiri merupakan startup yang sudah melantai sejak November 2021 di NASDAQ dengan kode SOPA. Tercatat saat ini kapitalisasi pasar SoPa $51,86 juta (lebih dari 762 miliar Rupiah). Perusahaan beroperasi di Vietnam, Indonesia, Filipina, Singapura, dan Thailand, dengan kantor cabang di Los Angeles, Bangkok, Hanoi, Ho Chi Minh City, Jakarta, Manila, Singapura.

SoPa memiliki model bisnis yang berfokus pada analisis data pengguna melalui platform loyalty, Society Pass, dan perputaran poin loyalty universal, Society Points. Platform Society Pass membantu para merchant untuk lebih meningkatkan akuisisi pengguna serta mempertahankan pelanggan setia.

Adapun kehadiran Society Points merupakan langkah perusahaan dalam menjaga retensi pelanggan dalam vertikal yang sangat kompetitif dan sekarang membutuhkan pengalaman yang saling berhubungan lebih dari sebelumnya. Saat ini, konsumen e-commerce menuntut banyak titik kontak untuk membeli barang dan jasa, mendapatkan poin loyalitas, dan merujuk teman dengan mudah.

Ekosistem multi-merek Society Pass memungkinkan konsumen untuk mendapatkan dan menukarkan poin di berbagai jenis peritel, sambil memfasilitasi pendekatan terpadu untuk penghargaan dan insentif pelanggan bagi pedagang.

Sejak didirikan di 2018, SoPa mengakumulasi lebih dari 3,3 juta pengguna terdaftar dan lebih dari 205.000 merchant/ brand terdaftar di platformnya. Perusahaan telah berinvestasi selama dua tahun lebih untuk membangun arsitektur TI berhak paten dengan komponen-komponen mutakhir untuk secara efektif mengembangkan skala serta mendukung para konsumen, merchant, dan langkah akuisisi.

Dalam memperluas jejak bisnisnya di ASEAN, sejak awal tahun ini SoPa aktif mengakuisisi berbagai startup lokal. Di antaranya, dua startup asal Filipina, yakni Mangan.ph, startup penyedia jasa pesan antar makanan dan Pushkart.ph, penyedia jasa antar kebutuhan sehari-hari. Selanjutnya, masuk ke Thailand lewat akuisisi Thoughtful Media Group, sebuah social commerce yang menawarkan jaringan multiplatform video digital premium.

Kemudian pada Juni 2022, akuisisi Gorilla Networks, operator jaringan mobile blockchain berbasis web3 di Singapura, yang nantinya akan diintegrasikan dengan ekosistem loyalitas di SoPa. Perusahaan juga mengoperasikan bisnis lainnya, yakni Leflair.com, platform e-commerce gaya hidup kenamaan dan Handycart.vn, penyedia layanan pengiriman restoran daring, keduanya berasal dari Vietnam.

Application Information Will Show Up Here

Carousell Caplok Laku6, Berambisi Pimpin Pasar “Recommerce” di Asia Tenggara

Startup classified marketplace Carousell mengakuisisi Laku6 senilai $25 juta atau Rp375 miliar. Akuisisi ini menjadi strategi Carousell untuk memimpin pasar recommerce (layanan tukar-tambah) di berbagai vertikal produk di Asia Tenggara.

Adapun, transaksi pembelian ini didukung oleh Heliconia Capital yang merupakan perusahaan investasi milik Temasek. Diketahui Heliconia telah menanamkan investasi pertamanya di Carousell pada Oktober 2021.

Dalam keterangan resminya, akuisisi ini menyusul aksi serupa Carousell terhadap marketplace untuk streetwear autentik Ox Street dan platform recommerce retailer Refash.

Co-founder dan CEO Carousell Quek Siu Rui mengatakan, pasar recommerce memiliki peluang win-win-win besar jika dilihat dari berbagai sisi. Pertama, menguntungkan bagi pengguna yang menginginkan like-new device dengan harga terjangkau. Kedua, bagi perbaikan lingkungan karena ponsel bekas dapat digunakan kembali.

Terakhir, menguntungkan bagi bisnis dengan potensi pertumbuhan di atas 2,5 kali lipat. Menurut laporan ReedSeer Strategy Consultant, pasar recommerce untuk elektronik saja di Asia Tenggara diprediksi mencapai $18,6 miliar di 2026.

“Kemitraan ini merupakan kombinasi kuat untuk memimpin pasar recommerce elektronik di Asia Tenggara. Kami didukung teknologi remote diagnonistic berbasis AI milik Laku6, basis pengguna sebesar 10 juta, dan perusahaan investasi terkemuka,” tutur Quek.

Dikatakan sebagai kombinasi kuat karena Laku6 disebut sebagai perusahaan recommerce elektronik yang mendapatkan pendanaan awal terbesar di Asia Tenggara hingga saat ini.

Sementara, Founder dan CEO Laku6 Alvin Yap menambahkan, “Kami memiliki komitmen mendalam untuk membuat produk bekas menjadi pilihan utama. Dengan skala pasar dan investasi Carousell, kami berada di posisi tepat untuk menciptakan formula sukses dan menawarkan solusi kami yang telah terbukti kepada end- user dan merchant,” tuturnya.

Berdiri sejak 2016, Laku6 merupakan platform e-commerce dan tukar-tambah ponsel bekas berbasis aplikasi yang mengandalkan teknologi untuk mengidentifikasi kondisi ponsel bekas dalam kurun waktu dua menit. Laku6 mengklaim telah mencatat transaksi penjualan dan tukar-tambah sebanyak 500 ribu ponsel bekas. Mereka juga sempat menjalin kerja sama strategis dengan Tokopedia untuk menghadirkan produk tukar-tambah di online marketplace tersebut.

Sementara, Carousell mencatat sekitar 2 juta listing baru di kategori elektronik setiap kuartalnya, mengklaim posisinya sebagai platform transaksi elektronik bekas terbesar di kawasan Asia Tenggara. Selain produk fesyen dan elektronik, Carousell juga masuk ke kategori penjualan mobil dan properti.

Pasar smartphone bekas

Menurut laporan IDC, pengiriman smartphone bekas di global diprediksi mencapai 351,6 juta unit dengan nilai mencapai $65 miliar di 2024. Analis menyebut pertumbuhan smartphone bekas didorong oleh pesatnya perkembangan teknologi. Ada dorongan bagi pengguna untuk meningkatkan performa dengan mengganti ke perangkat baru dengan teknologi mutakhir.

Selain itu, sejumlah vendor smartphone kini mulai menyediakan fasilitas tukar-tambah bagi pengguna yang ingin membeli produk keluaran terbaru dengan harga lebih murah. Misalnya, Apple, Samsung, dan Huawei.

Di Indonesia, jumlah perangkat seluler per Januari 2022 menyentuh 370,1 juta atau naik 3,6% dari periode sama tahun lalu. Sementara, penetrasi internet telah menembus 73,7% dari total populasi di periode yang sama.

Selain Laku6, ada pula startup yang bermain di model serupa, yakni Jagofon. Untuk memperkuat layanan e-commerce untuk smartphone bekas, Jagofon mengutamakan dua aspek utama untuk melakukan kontrol kualitas, yakni pemeriksaan IMEI dan fungsionalitas perangkat.

Doku Debut Ekspansi Regional Pertamanya Lewat Akuisisi senangPay

Bertujuan untuk menghadirkan sinergi antara pasar Malaysia dan Indonesia, DOKU penyedia solusi pembayaran berbasis teknologi, melakukan akuisisi kepada platform payment gateway asal Malaysia bernama senangPay.

Kepada DailySocial.id, COO DOKU Nabilah Alsagoff menegaskan, Malaysia menjadi negara pertama di Asia Tenggara untuk ekspansi. Selain adanya kesamaan pasar dan kultur, Malaysia juga menjadi pasar yang ideal bagi DOKU untuk melebarkan bisnis mereka di luar Indonesia.

“Kami melihat pasar Malaysia dalam hal kebiasaan pembayaran dan lainnya tidak berbeda dengan Indonesia namun tidak serumit pasar di Indonesia. Mereka lebih terbiasa dengan pembayaran dompet digital dan kartu kredit. Sementara di Indonesia hingga saat ini pembayaran melalui bank transfer masih lebih banyak digunakan,” kata Nabilah.

Ditambahkan olehnya, banyaknya pekerja migran dan pelajar  di Malaysia dari Indonesia turut menjadi alasan mengapa akuisisi ini dilakukan. Aksi korporasi ini dilakukan DOKU setelah menerima pendanaan dari Apis Growth Fund II tahun 2021 lalu.

Melalui akuisisi DOKU, senangPay berencana untuk memperkuat dan memperluas layanan di luar payment gateway online, mengadopsi layanan baru seperti e-wallet, remittance, dan pembayaran offline seperti Tap On Glass, M2M (mobile to mobile), dan lainnya.

Dengan penawaran baru ini, senangPay memungkinkan para merchant untuk melakukan transisi dari model toko fisik ke versi digital, sejalan dengan inisiatif “Malaysia Digital” yang dibentuk pemerintah setempat.

“Ketika kami mendirikan senangPay, kami berniat untuk membuat payment gateway alternatif untuk usaha kecil menengah terutama bagi pemilik bisnis yang tidak memiliki keterampilan teknis dan tidak terbiasa dengan digital tools.,” jelas CEO senangPay Mansor Abd Rahman.

Didirikan tahun 2015 lalu senangPay membantu para pebisnis Malaysia agar dapat menerima pembayaran dari pelanggan dengan mudah melalui berbagai metode, termasuk di antaranya melalui metode pembayaran kartu kredit, kartu debit, dan internet banking.

Menjalin kolaborasi dengan regulator

Salah satu kunci sukses DOKU menjalankan bisnis selama 14 tahun terakhir adalah pemahaman yang sangat mendalam tentang aturan dan kebijakan yang dikeluarkan oleh regulator.

Sebagai perusahaan teknologi yang menyasar kepada solusi pembayaran secara digital, yang perlu diketahui adalah, sangat ketat aturan yang diberlakukan oleh pemerintah dan regulator untuk semua platform yang ada. Hal tersebut yang kemudian menjadikan mereka pemain yang mampu bertahan dan bersaing dengan pemain lainnya.

Berdiri sejak tahun 2007, DOKU menyediakan rangkaian produk pembayaran terluas, baik dari segi online maupun offline; dan memiliki pilihan pembayaran elektronik yang paling beragam, melayani lebih dari 150.000 merchant dari lintas industri. DOKU juga telah memiliki lima lisensi dari Bank Indonesia, yang memungkinkan mereka untuk memberikan layanan beragam, seperti payment gateway, transfer dana domestik, remitansi, PPOB, uang elektronik, dompet elektronik, serta QRIS.

Application Information Will Show Up Here

Astra dan WeLab Pertajam Komitmen Membawa Bank Jasa Jakarta Bertransformasi Digital

PT Astra International Tbk (IDX: ASII) mengumumkan akuisisinya terhadap PT Bank Jasa Jakarta (BJJ). Dalam penandatanganan Shares Subscription Agreement (SSA), Astra melalui PT Sedaya Multi Investama mencaplok 1,138 juta lembar saham atau sekitar 49,56% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Astra menggelontorkan sebesar Rp3,87 miliar pada transaksi ini. Adapun, kesepakatan ini telah diteken pada 1 Juli 2022.

Corporate Secretary Gita Tiffani Boer mengatakan transaksi tersebut bertujuan sebagai pengembangan usaha dan investasi Sedaya Multi Investama.

Selain itu, perusahaan juga mengumumkan bahwa Welab Sky Limited (WeLab) selaku salah satu pemegang saham Bank Jasa, juga akan menambah kepemilikan sahamnya di sana. Usai penyelesaian transaksi, WeLab akan mengantongi 49,56% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor di Bank Jasa Jakarta.

Pada Desember 2021, WeLab diketahui sudah menggenggam 24% saham Bank Jasa Jakarta. Aksi korporasi ini memperkuat komitmen mereka dalam membangun dan mengoperasikan bank digital. Mengingat potensinya masih besar, termasuk untuk menjangkau kalangan unbankable.

Dalam laporan yang dipublikasi oleh DSInnovate bertajuk “The Rise of Digital Banking in Indonesia“, disebutkan bahwa ukuran pasar bank digital, secara global nilainya diperkirakan sudah mencapai $12,1 miliar pada 2020 dan akan bertumbuh hingga $30,1 miliar di 2026 dengan CAGR 15.7%.

Menurut OJK, indeks inklusi keuangan di Indonesia mencapai 76,19% pada 2019. Selain itu, adopsi produk perbankan terus meningkat dari tahun ke tahun. Hingga 2020, tercatat 351,7 juta rekening terdaftar di 110 bank (96 bank konvensional, 14 bank syariah). Sementara di Indonesia saat ini sudah ada 12 aplikasi bank digital yang bisa digunakan masyarakat.

Daftar bank digital dan calon bank digital di Indonesia. Sumber: Laporan DSInnovate

Relasi bisnis Astra dan WeLab

Relasi bisnis Astra dengan Welab telah terjalin sejak tahun 2018 ketika kedua perusahaan membentuk usaha patungan (joint venture) yang bergerak di bidang fintech lending, Astra WeLab Digital Arta. Dalam kesempatan yang sama, perusahaan juga merilis aplikasi Maucash, menawarkan dua produk pinjaman, Maucepat dan Mauringan.

WeLab merupakan startup p2p lending yang beroperasi di tiga negara melalui tujuh merek produk keuangan, di antaranya WeLend dan WeLab Bank di Hong Kong; WeLab Digital, Taoxinji, Wallet Gugu, dan Tianmian Tech di Tiongkok; serta Maucash di Indonesia.

WeLab Bank tercatat telah memiliki 50 juta pengguna dan menyalurkan pinjaman lebih dari $10 miliar. Sementara, WeLab mengantongi 150 ribu pengguna digital banking di Hong Kong.

Sementara, Bank Jasa Jakarta merupakan bank ritel yang menawarkan produk simpanan, pinjaman, dan layanan perbankan. BJJ memiliki 11 kantor cabang pembantu dan tiga kantor kas dengan jaringan ATM tergabung dalam jaringan Prima di seluruh kota besar Indonesia.

Perkuat ekosistem produk digital Astra

Grup Astra mulai melakukan transformasi digital sejak beberapa tahun lalu. Transformasi ini menggunakan tiga strategi utama, yakni memodernisasi core business, menciptakan sumber pendapatan baru yang inovatif, dan berinvestasi pada produk di ekosistem digital. Beberapa produk digital yang sudah masuk dalam ekosistem produk digital Astra termasuk CariParkir, Sejalan, Movic, SEVA dan mo88i .

Di sepanjang 2021, Astra semakin gencar memperkuat ekosistem produk digitalnya. Pada kuartal pertama 2021, anak usaha Astra Financial meluncurkan aplikasi Moxa alias Mobile Experience by Astra Financial. Perusahaan juga telah meluncurkan AstraPay yang sudah dapat digunakan di ekosistem Grup Astra. Berikut rincian produk digital yang sudah masuk dalam ekosistem Astra.

Produk Kategori Grup
AstraPay Fintech Astra Financial
Moxa Fintech Astra Financial
Maucash Fintech Astra Welab Digital Arta
mo88i Marketplace (mobil bekas) Serasi Autoraya (Mobil88)
CariParkir Transportation (navigation) Astra Digital
Seva.id Marketplace (mobil baru dan bekas) Astra Digital
Movic Transportation (car rental) Astra Digital
Sejalan Transportation (ride-sharing) Astra Digital

Ruangguru Umumkan Akuisisi Schoters dan Kalananti, Perluas Ekosistem Produk

Ruangguru mengumumkan akuisisi penuh terhadap dua startup edtech, Schoters dan Kalananti, dengan nominal dirahasiakan. Kedua startup ini akan melengkapi rangkaian ekosistem produk K-12 di Ruangguru, masing-masing petinggi tetap fokus pada solusi yang mereka tawarkan untuk para pengguna Ruangguru.

“Kami baru akuisisi Kalananti dan Schoters, selama ini kurikulum di Ruangguru untuk bantu siswa masuk PTN dan PTS. Dengan Schoters, yang mau kuliah di luar negeri untuk S1, S2, dan dapat dapat beasiswa bisa dibantu. Schoters jadi yang terbesar di Indonesia untuk bimbingan seperti ini,” ujar Co-founder dan CEO Ruangguru Belva Devara dalam konferensi pers yang diadakan kemarin (4/7).

Secara terpisah, kepada DailySocial.id, masing-masing petinggi Schoters dan Kalananti memberikan pernyataannya. Co-founder dan CEO Schoters Radyum Ikono menuturkan penjajakan akuisisi sebenarnya sudah dilakukan pada November 2021, tapi kesepakatannya baru kelar pada akhir Juni ini. Setelah akuisisi, proses bisnis di Schoters tidak akan berubah secara signifikan, bahkan merek Schoters tetap akan ada untuk menjamah pengguna baru di luar ekosistem Ruangguru.

Solusi Schoters akan tersedia di platform Ruangguru dan diakses oleh seluruh pengguna yang membutuhkan solusi tersebut. “Kita jadi part of ecosystem Ruangguru. Ini yang menarik karena selama ini kan kita bimbing anak SMA yang mau kuliahi di luar negeri. Ruangguru punya pengguna anak SMA se-Indonesia, sementara kami startup terbatas, begitu gabung, semua anak SMA bisa kita approach,” kata Ikono.

Sejak beroperasi di 2018, Schoters mengklaim berhasil membantu kelulusan ribuan pelajar Indonesia ke lebih dari 400 universitas di 43 negara, termasuk Cornell University, University of College London, Nanyang Technological University, hingga Harvard University. Juga, membantu pelajar mendapatkan ratusan beasiswa dan angka pertumbuhan pengguna lebih dari 500% pada 2020-2021.

Solusi Schoters tidak hanya menawarkan konsultasi dan bimbingan pendaftaran kuliah, tapi juga kelas bahasa asing, persiapan dokumen, hingga membantu mencari akomodasi.

Sementara itu, proses akuisisi Kalananti sebenarnya sudah rampung sejak akhir Maret 2022. Setelah itu, keduanya langsung tancap gas kolaborasi bisnis. “Produk utama kita adalah keterampilan masa depan, salah satunya adalah coding. Banyak orang tua merasa itu sangat relevan, makanya banyak yang anggap coding adalah produk unggulannya. Kita diakuisisi ya karena produk coding itu sendiri,” ucap CEO Kalananti Ahmad Syahid Zakaria.

Syahid melanjutkan, setelah bergabung di Ruangguru, ia dan tim akan fokus pengembangan produk pembelajaran coding untuk anak karena kini memiliki sumber daya yang lebih lebar, tidak seperti sebelumnya. Sebenarnya, selain coding, Kalananti punya beberapa produk edukasi lainnya, namun yang akan menjadi fokus untuk beberapa waktu ke depan adalah coding sebelum kembali menyeriusi produk lainnya.

“Kami mau mengerucutkan ke satu produk untuk mature. Sebelum gabung ke Ruangguru, yang belum bisa kita optimize itu marketing and sales-nya, itu akan terbantu banget dari sisi kami. Makanya sekarang kita mau ke product development ke produk unggulan kita, nanti diversifikasi lagi ke produk yang lainnya.”

Sebagai catatan, Kalananti merupakan startup edtech yang sudah berdiri secara resmi pada 2020. Startup ini fokus menyediakan kursus coding dan inovasi untuk anak usia 5-12 tahun, mengeksplorasi berbagai keterampilan di masa dengan cara menyenangkan melalui program seru.

Kalananti menggunakan pendekatan blended learning yang berfokus pada konsep dan kompetensi. Untuk program ScratchJr misalnya, yang diperuntukkan untuk usia 5-6 tahun, anak akan dikenalkan coding dengan membuat game/animasi di aplikasi ScratchJr, tidak perlu sudah baca tulis. Aplikasi ini memungkinkan orang tua mengasah logika dasar coding secara sederhana dengan warna dan ikon.

Pembaruan fitur di Ruangguru

Hal lainnya yang disampaikan dalam konferensi pers adalah produk baru dan fitur pendukung dalam rangka menyambut tahun ajaran baru. Salah satu yang ditekankan adalah kehadiran Ruangguru for Kids, ekosistem belajar terpadu untuk mengembangkan potensi dan kemampuan akademik dan non-akademik anak sejak dini.

Dalam platform ini, tersedia berbagai pilihan moda dan bidang belajar bagi anak usia 3-12 tahun, mulai dari bahasa, coding, baca, tulis dan hitung, hingga sekolah online. Kalananti dan Alta School masuk melengkapi solusi tersebut, berikutnya Dafa Lulu, yakni platform pembelajaran interaktif dan beranimasi untuk siswa SD kelas 1-6, menggabungkan materi belajar dengan storytelling dan gamifikasi.

Platform Dafa Lulu ini dilengkapi dengan fitur Zona Berlatih, zona khusus untuk belajar melalui berbagai permainan edukasi menarik, Dafa Lulu Live, untuk belajar bersama guru secara live dan interaktif menggunakan konten Dafa Lulu. Di luar Ruangguru for Kids, perusahaan juga mengumumkan tambahan fitur untuk Adapto, video belajar adaptif yang alurnya dapat menyesuaikan dengan tingkat pemahaman siswa, dinamai Adapto X.

Adapto itu sendiri sudah dirilis sejak tahun lalu. Di dalam Adapto X, fitur ini menggunakan simulasi dan permainan interaktif, menekankan aspek penerapan secara proaktif untuk membantu siswa memahami materi pelajaran dengan lebih mudah. Terakhir, adalah UTBK Center, platform persiapan seleksi masuk PTN untuk pelajar SMA. Seluruh aspek yang diperlukan untuk persiapan UTBK, mulai dari countdown jadwal UTBK, persebaran materi dan strategi belajar, latihan soal, analisis peluang lolos UTBK, hingga info universitas dan program studi.

Application Information Will Show Up Here

Akulaku Ingin Tambah Kepemilikan di Bank Neo Commerce Hingga 40%

Akulaku berencana ingin meningkatkan kepemilikan saham di Bank Neo Commerce (BBYB) menjadi sekitar 40% atau lebih dari kepemilikannya saat ini sebesar 25,66%.

Mengutip dari DealStreetAsia, Founder dan CEO Akulaku William Li mengatakan, rencana tersebut terjadi karena Akulaku sedang mengumpulkan dana menjelang penawaran umum perdana (IPO) dan ingin mengonsolidasikan manajemen kekayaan dan bisnis asuransi sebelum pemisahan terpisah di Bursa Efek Indonesia.

Sementara itu, Bank Neo Commerce sendiri diperkirakan akan melakukan kembali rights issue pada kuartal III 2022 senilai Rp5 triliun untuk memenuhi persyaratan modal minimum yang ditentukan oleh OJK.

Sebelumnya, pada awal tahun ini, manajemen Bank Neo Commerce menjelaskan perseroan termasuk dalam kriteria yang diwajibkan untuk memenuhi modal inti Rp3 triliun paling lambat sampai tahun ini. Per tahun lalu, modal inti minimum Bank Neo Commerce telah memenuhi paling sedikit Rp2 triliun dengan melakukan dua kali aksi rights issue.

“Kami pasti ingin meningkatkan kepemilikan saham kami (di bank) dan kami akan berpartisipasi dalam rights issue berikutnya. Harganya saat ini bergejolak. Kami harus melihat harganya dan jika peraturan mengizinkan, kami ingin meningkatkan minat kami untuk lebih dari 40%,” kata Li.

Dalam dua kali rights issue di Bank Neo Commerce, Akulaku selalu berpartisipasi hingga kini menjadi pemegang saham pengendali yang menguasai 2,41 miliar lembar atau setara 25,66 per 24 Mei 2022.

Sejak masuk kedua entitas saling terintegrasi dari segi layanannya, salah satunya Bank Neo Commerce turut menjadi lender institusi di Akulaku. Lewat situ, Bank Neo Commerce mencatat telah menyalurkan pinjaman digital sebesar Rp2,2 triliun dengan tingkat outstanding Rp1,2 triliun.

Anak usaha di bawah Akulaku Group

Akulaku sendiri kini memperbesar cakupan bisnisnya di bidang finansial. Selain Bank Neo Commerce, awal bulan ini Akulaku melalui PT Pintar Belanja Indonesia (PBI) resmi menjadi pengendali baru di PT Inovasi Kredit Indonesia (iTruzz). Dalam pengumuman iTruzz seperti dikutip dari Bisnis.com, PBI telah mengambil alih saham sebanyak 60%.

Akulaku mencaplok iTruzz melalui dua mekanisme. Pertama, melakukan pembelian saham pemilik awal, kemudian melakukan injeksi modal melalui skema rights issue.

iTruzz merupakan startup pengembang solusi e-KYC untuk industri keuangan, sediakan teknologi pengenalan ID OCR, deteksi liveness, perbandingan wajah dan kemampuan lainnya, dan pengembalian hasil verifikasi penipuan identitas secara real-time. Kemampuan tersebut akan membantu perusahaan mengidentifikasi berbagai risiko kecurangan seperti simulator, kecurangan, multi-opening, dan rooting.

Akulaku Group juga membangun anak usaha baru yang bergerak di bidang wealthtech bernama OneAset (PT Pintar Platform Digital). OneAset merupakan superapp produk investasi, edukasi keuangan, dan komunitas.

Sejauh ini, OneAset membagi fiturnya menjadi dua jenis, yakni pembayaran tagihan dan produk finansial. Untuk produk finansial, menyajikan investasi reksa dana, SBN, dan emas. Besar kemungkinan, Asetku, anak usaha dari Akulaku Group, akan masuk ke OneAset untuk menambah misi OneAset sebagai platform satu pintu.

Menurut pemberitaan dari Bisnis.com, OneAset mengumumkan rencana akuisisi perusahaan manajer investasi PT Invesnow Principal Optima (Invesnow). Invesnow merupakan perusahaan manajer investasi yang memasarkan produk reksa dana dan memiliki izin terdaftar sejak Desember 2017.

Nama perusahaan Bidang usaha Skema
PT Akulaku Silvrr Indonesia E-commerce
PT Akulaku Finance Indonesia (Akulaku Paylater) Finansial Akuisisi dari PT Maxima Auto Finance
PT Pintar Inovasi Digital (Asetku) P2P lending
PT Bank Neo Commerce Perbankan Rights issue
PT Inovasi Kredit Indonesia (iTruzz) E-KYC Rights issue oleh PT Pintar Belanja Indonesia
PT Pintar Platform Digital (OneAset) Super-app investasi
PT Invesnow Principal Optima (Invesnow) Agen penjual reksa dana Rights issue oleh PT Pintar Platform Digital (OneAset)
Application Information Will Show Up Here

Carro Caplok 50% Saham Perusahaan Sewa Mobil “MPMRent” Senilai 783 Miliar Rupiah

Startup marketplace otomotif Carro mencaplok 50% saham milik PT Mitra Pinasthika Mustika Rent (MPMRent), anak usaha PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (IDX: MPMX) senilai $53,8 juta atau setara 783,8 miliar Rupiah. Melalui kemitraan strategis ini, Carro dan MPMX akan mengembangkan ekosistem otomotif O2O secara end-to-end di Indonesia.

Dalam keterangan resminya, aksi korporasi tersebut disepakati lewat penandatanganan perjanjian jual-beli antara MPMX dengan Trusty Cars Pte Ltd (Carro) pada 31 Mei 2022. Carro akan menggenggam saham MPMRent dengan kepemilikan saham 50% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh.

Berdasarkan data sumber yang diperoleh DailySocial.id, MPMX juga ikut menyuntik investasi ke Carro sebesar $25 juta atau sekitar 361,4 miliar Rupiah dalam putaran seri C tahun 2021 lalu.

Group CEO MPMX Suwito Mawarati meyakini kemitraan ini menjadi babak baru yang penting untuk menghadirkan ekosistem otomotif O2O yang terintegrasi, mulai dari marketplace, pembiayaan, sewa kendaraan, layanan perbaikan, hingga purnajual, untuk melayani pasar B2B dan B2C di Indonesia.

Adapun, kemitraan strategis ini disebut dapat terwujud berkat peran perusahaan investasi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk selaku pemegang saham induk MPMX. “MPMX dan Saratoga percaya Carro dapat meningkatkan nilai strategis bisnis perusahaan dengan rekam jejak kesuksesan dan pengalaman operasional yang luas di ekosistem otomotif,” ujar Suwito.

Sebagai informasi, MPMX merupakan perusahaan otomotif dan transportasi terkemuka yang didirikan oleh William Soeryadjaya pada 1987. Sementara, Carro merupakan marketplace otomotif yang beroperasi di Asia Tenggara, yakni Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Vietnam.

Pertimbangan strategis

Disampaikan bahwa kemitraan ini menjadi upaya berkelanjutan MPMX untuk mengembangkan nilai (unlocking value) dari bisnis yang sudah berjalan, termasuk berinvestasi pada inovasi dan mengakselerasi transformasi digital perusahaan. Pasalnya, Carro memiliki ekosistem online yang terintegrasi dari pasar mobil, pembiayaan, big data, akses database kendaraan, termasuk teknologi computer vision dan algoritma harga.

Dengan menggandeng Carro, MPMRent dapat memperkuat posisinya sebagai pemimpin pasar persewaan mobil terkemuka di Asia Tenggara, menyediakan akses ke jaringan bengkel, lokasi persewaan dan pelelangan nasional, memiliki basis pelanggan, dan mempertahankan kemampuan operasional yang kuat.

Selain itu, kemitraan ini akan memberikan nilai tambah bagi pelanggan dan dealer untuk membuka akses ke lebih banyak pilihan mobil bekas berkualitas, sedangkan, menghadirkan praktik manajemen dan kontrol kualitas lebih baik, dan meneruskan digitalisasi layanan MPMRent bagi pelanggan B2B.

Co-Founder & CEO Carro Aaron Tan menambahkan, “Kami tetap berkomitmen untuk berinvestasi dan memajukan bisnis kami di Indonesia meskipun situasi makro dan global penuh ketidakpastian. Kami tak sabar bermitra dengan MPMX untuk meningkatkan pertumbuhan dan memberikan pengalaman kepada pelanggan melalui ratusan engineer dan data scientist di grup Carro.”

Aksi serupa

Langkah ini juga ikut menandai semakin ketatnya persaingan platform marketplace untuk memenangkan pasar otomotif Indonesia, seperti Carsome, Carmudi, OLX, dan Moladin.

Sebelumnya aksi serupa di atas telah dilakukan oleh marketplace Carsome tahun lalu dengan berinvestasi pada perusahaan jasa lelang mobil dan motor offline PT Universal Collection (UC). Investasi ini memungkinkan Carsome untuk memperluas jangkauan jaringan, akses ke penyedia keuangan dan leasing, serta berpotensi memasuki pasar sepeda motor.

Ada pula Moladin yang baru pivot untuk fokus pada segmen jual-beli mobil bekas, kini tersedia di lebih dari 115 kota di Indonesia. Moladin memperkuat posisinya dengan strategi pemberdayaan jaringan agen dan platform omnichannel untuk menawarkan pengalaman transaksi mobil yang personalized. Baru-baru ini Moladin dikabarkan mengantongi pendanaan seri B senilai $95 juta atau setara Rp1,4 triliun.

Berdasarkan laporan Ken Research berjudul “Indonesia Used Car Market Outlook to 2025”, penjualan mobil bekas di Tanah Air akan didorong oleh adopsi omnichannel, digitalisasi layanan, dan meningkatnya permintaan di kota-kota tier 2. Platform mobil bekas diprediksi akan lebih fokus pada pengembangan layanan secara end-to-end yang memungkinkan konsumen bertransaksi secara online tanpa harus mengunjungi showroom. 

Maka itu, platform mobil bekas mempertimbangkan penerapan teknologi AI dan 3D untuk menciptakan pengalaman pengguna dalam melakukan penelusuran dan analisis mobil yang lebih baik. Selain itu, banyak dealer multibrand dan independen mulai memasuki pasar mobil bekas online untuk meningkatkan transaksi berbasis digital mereka. 

Application Information Will Show Up Here

Laporan DSInnovate: Startup Report 2021 (dan Q1 2022)

Tahun 2021 digadang-gadang sebagai titik balik bagi ekosistem bisnis digital di Indonesia, setelah satu tahun sebelumnya mendapat tekanan akibat pandemi Covid-19. Benar saja, di masa pemulihan ini justru banyak rekor baru yang terpecahkan — mulai hadirnya unicorn baru, transaksi pendanaan yang meningkat tajam secara kuantitas dan nilai, hingga model bisnis yang makin matang.

Startup Report 2021 mencoba merangkum dinamika industri yang terjadi, melalui kompilasi data, perspektif founder, dan preferensi konsumen dari apa yang terjadi sepanjang tahun. Secara spesifik laporan ini terdiri dari lima bahasan utama, meliputi:

  1. Gambaran ekosistem startup; menyajikan data-data terkait pertumbuhan pasar dan bisnis digital di Indonesia sepanjang tahun 2021.
  2. Pendanaan dan strategi exit; menyajikan data-data terkait tren pendanaan dan aksi korporasi berupa merger & acquisition yang melibatkan startup lokal.
  3. Perspektif konsumen; menyajikan data-data hasil survei konsumen terhadap layanan atau produk yang dihadirkan oleh pemain startup lokal.
  4. Investasi berdampak; memperkenalkan konsep investasi berdampak dan metrik startup dalam menghadirkan bisnis berkelanjutan sembari memberikan manfaat sosial lebih bagi masyarakat.
  5. Tren industri digital Indonesia; menyoroti beberapa model bisnis yang berpotensi menjadi sesuatu yang signifikan di masa mendatang.

Terdapat sejumlah temuan data menarik, di antaranya mengenai pendanaan startup. Tahun 2021 terjadi peningkatan hampir 2x lipat dari sisi jumlah transaksi dan nilai yang dibukukan. Bahkan sebanyak 22 putaran pendanaan memiliki nilai sekurangnya $50 juta. Kendati pendanaan awal masih mendominasi jumlahnya, pendanaan lanjutan juga memiliki tren yang meningkat — mengindikasikan adanya kepercayaan investor atas model bisnis startup yang kian matang.

Selain pendanaan, laporan ini juga menyajikan hasil survei mengenai aplikasi digital dari startup lokal yang paling banyak diminati. Dari statistik yang berhasil diolah, layanan online marketplace (78%) mendapati minat tertinggi, disusul fintech payment (69%), fintech lending (61%), layanan investasi (57%), aplikasi pendidikan (51%), hingga kesehatan (50%).

Untuk ulasan dan data-data selengkapnya, unduh laporan tersebut melalui tautan berikut ini: Startup Report 2021 (dan Q1 2022).


Disclosure: Laporan ini didukung East Ventures, Bank Central Asia, dan LinkAja

Induk Shopee Beri Sinyal Masuk ke Insurtech, Dikabarkan Akuisisi Perusahaan Asuransi

Sea Group, induk Shopee, dikabarkan mengakuisisi perusahaan asuransi umum Asuransi Mega Pratama, menurut pemberitaan di Financial Times. Bila informasi ini akurat, bisa dipastikan Sea Group menjadi raksasa teknologi dengan solusi keuangan terlengkap di Asia Tenggara.

Dalam jajaran portofolio bisnis keuangannya sejauh ini, Sea Group memiliki anak usaha di bidang pembiayaan lewat CS Finance (ShopeePay Later), uang elektronik lewat ShopeePay, serta perbankan lewat SeaBank dan Bank Mayora. Sementara, kompetitornya, Grab dan GoTo belum mencapai level tersebut.

Asuransi Mega Pratama itu sendiri, sebelumnya adalah bagian dari Grup Bakrie, hingga akhirnya diakuisisi pada 2003 oleh perusahaan transportasi dan perkapalan PT Wahana Mandiri Sentosa Cemerlang. Kemudian pada awal tahun dibeli oleh sebuah entitas yang dimiliki oleh Andy Indigo, keponakan dari Martua Sitorus, pemilik Wilmar International.

Bisa dikatakan, masuknya ke ranah asuransi akan memberikan warna baru dalam rangkaian variasi produk di ekosistem di Sea Group. Misalnya, di bank dapat dikawinkan jadi produk bancassurance untuk menggenjot kontribusi fee-based income.

Adapun di Shopee sendiri, sejauh ini konsumen dapat membeli asuransi mikro untuk setiap transaksi di Shopee dengan harga dan proses klaim yang simpel. Perusahaan bekerja sama dengan insurtech seperti PasarPolis, Qoala, dan perusahaan asuransi umum lainnya.

Sebagai gambaran, potensi asuransi di Indonesia masih begitu besar. Penetrasinya masih mandeg di kisaran 3% sejak lima tahun belakangan. Dalam wawancara bersama DailySocial.id, Founder dan CEO PasarPolis Cleosent Randing menuturkan ada beberapa masalah mendasar di industri asuransi, seperti inovasi yang loyo, produk tidak terjangkau untuk masyarakat umum, dan proses bisnis yang masih manual.

Makanya, pendekatan yang tepat untuk pemain insurtech adalah membangun konsep embedded insurance, dengan menautkan produk asuransi sebagai bagian dari gaya hidup digital. Ibaratnya, layanan PasarPolis diintegrasikan dengan berbagai layanan digital melalui sambungan backend. Lalu meracik bersama perusahaan asuransi untuk menyuguhkan produk asuransi yang lebih terpersonalisasi.

Mengutip dari laporan “Insurtech Ecosystem in Indonesia 2021” yang dirilis DSInnovate, bisnis insurtech di dunia telah berkembang pesat, menawarkan berbagai model bisnis spesifik.

Di Indonesia sendiri, beberapa model paling populer adalah marketplace, digital brokers, digital carriers, dan micro insurers. Bahkan sebuah startup bisa sekaligus mengakomodasi beberapa model bisnis, seperti PasarPolis dalam hal ini sebagai marketplace, digital brokers, on-demand insurers, dan digital carriers.

Varian model bisnis asuransi berbasis teknologi
Application Information Will Show Up Here