Dua Unit Bisnis KoinWorks Ungkap Raih Profit

KoinWorks Group mengumumkan status profitabilitas yang telah diraih oleh kedua unit bisnisnya, yaitu BPR KoinWorks Sejahtera Annua (KoinWorks Bank) dan Lunaria Annua Teknologi (LAT). Grup perusahaan akan meningkatkan pencapaian tersebut untuk mencapai profitabilitas grup pada akhir tahun ini.

“Dengan KoinWorks Bank dan LAT yang melaporkan hasil menguntungkan, kami telah memvalidasi fokus strategis kami pada pertumbuhan yang berkelanjutan. Prestasi ini mengonfirmasi dedikasi kami dalam memberikan nilai kepada pemangku kepentingan. Kami juga menjadi lebih dekat ke tujuan kami untuk mencapai profitabilitas grup pada akhir tahun 2024,” ujar Benedicto Haryono selaku CEO dan Co-Founder KoinWorks serta owner dari KoinWorks Bank dalam keterangan resmi, kemarin (17/4).

Berikut rincian pencapaian dari dua bisnis KoinWorks Group:

  1. KoinWorks BPR

Profitabilitas awal yang dilaporkan adalah hasil langsung dari portofolio pelanggan UMKM yang terdiversifikasi dengan baik dengan tingkat NPL yang dapat dipertahankan, sebesar 0,5%. Kemudian hasil dari biaya dana yang lebih rendah pada produk deposito berjangka.

Pendiri KoinWorks mengakuisisi BPR Asri Cikupa Karya pada Januari 2023, kemudian beroperasi dengan nama legal KoinWorks Bank sejak Oktober 2023. Akuisisi strategis ini memberikan pengguna KoinWorks opsi produk Deposito Berjangka dengan tingkat pengembalian bersaing yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Sejak akuisisi, KoinWorks Group telah menyuntikkan modal guna untuk mentransformasi KoinWorks Bank menjadi wadah digital untuk bisnis dan konsumen. Rencananya peluncuran akan dilakukan pada tahun depan.

  1. PT LAT

PT LAT atau lebih dikenal dengan p2p lending KoinWorks melaporkan profit pada tahun penuh 2023, setelah investasi substansial dalam pengembangan produk dan automasi backend. LAT berhasil mengembangkan portofolio kredit UMKM-nya, dengan mencairkan pinjaman produktif lebih dari Rp10 triliun sepanjang 2023.

Hasil dari pengembangan produk membuahkan hasil, KoinWorks mengindikasikan bahwa perusahaan mampu mengotomatisasi proses yang sebelumnya dikelola oleh integrasi perangkat lunak sebagai pihak ketiga. Otomatisasi ini meningkatkan efisiensi biaya keseluruhan perusahaan. Secara konkrit, hal ini juga berkontribusi pada peningkatan 25% dalam EBITDA pada 2023, dan peningkatan margin sebesar 65% dalam periode yang sama.

Baru-baru ini, KoinWorks makin menyeriusi produk paylater untuk mitra pemasok di FMCG. Kemitraan teranyar yang diumumkan adalah bersama IDH.ID yang memungkinkan pemilik toko dan reseller menggunakan IDH Paylater, yang ditenagai oleh KoinWorks, untuk berbelanja kebutuhan bisnis secara online dengan sistem pembayaran jatuh tempo.

Ben, panggilan akrab Benedicto, melanjutkan mencapai profitabilitas pada 2024 tak hanya menjadi tonggak penting bagi KoinWorks Group, tetapi juga memperkuat kemampuannya untuk memenuhi komitmen kepada para pemangku kepentingannya. Keberhasilan tersebut mencerminkan kemampuan perusahaan untuk melaksanakan strategi perubahan dengan efektif.

“Sementara itu, prestasi LAT dalam mencapai profitabilitas tahun penuh pada 2023 menegaskan komitmen kami terhadap inovasi dan efisiensi dalam melayani UMKM. Dengan mempertahankan fokus pada dampak dalam melayani UMKM, pendana, dan semua pengguna, KoinWorks memastikan bahwa profitabilitas yang diperoleh dapat memberikan dampak lebih dan dukungan yang bermakna bagi seluruh pengguna,” pungkas dia.

Selain kedua badan hukum di atas, KoinWorks juga mengoperasikan aplikasi super financial yang dioperasikan oleh PT Sejahtera Lunaria Annua.

Application Information Will Show Up Here

JULO Umumkan Capai Titik Impas pada Keuntungan Operasional

Startup fintech lending JULO mengumumkan perolehan pendapatan berulang tahunan (ARR) sebesar $120 juta (sekitar Rp1,8 triliun) dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 73% di 2023. Pihaknya juga melaporkan keuntungan operasionalnya telah mencapai titik impas.

Total penyaluran pinjaman JULO di sepanjang 2023 tercatat mencapai $454 juta atau tumbuh 50% (YoY). Sementara, total penyaluran pinjaman sejak beroperasi pada 2016 telah tembus angka $1 miliar.

Adapun, tingkat retensi per cohort JULO sebesar 70% yang mana secara signifikan disebut telah berkontribusi terhadap penghematan biaya akuisisi peminjam dan peningkatan biaya operasional perusahaan.

President JULO Ankur Mehrotra menyebut, pertumbuhan kinerja perusahaan dapat terealisasi berkat kemitraan sejumlah mitra keuangan terkemuka, termasuk Credit Saison, Bank Sampoerna, dan Superbank, untuk memperluas penyaluran pinjaman ke segmen pendapatan menengah di Indonesia.

Sejumlah investor JULO antara lain AC Ventures, Credit Saison, Quona Capital, dan Saratoga. JULO terakhir kali memperoleh pendanaan seri B senilai Rp1,1 triliun dari Credit Saison pada 2022.

“Tujuan utama kami adalah menghasilkan profit berkelanjutan kepada para pemegang saham, dan menawarkan opsi likuiditas ke depannya, seperti IPO. Kami yakin sedang di jalur yang tepat sembari mengoptimalkan produk utama dan mengelola risiko secara efisien lewat investasi dan risk management. Kami akan memperluas portofolio produk untuk menjadi platform keuangan yang sepenuhnya terintegrasi,” ujar Ankur dalam keterangan resminya.

Masuk ke segmen kesehatan

Dalam diskusi panel Asia PE-VC Summit bulan lalu, Ankur sempat menyebut fokus utama perusahaan saat ini adalah menyalurkan pinjaman produktif dengan rekam jejak penggunaan yang jelas dan dapat meningkatkan taraf hidup konsumen jangka panjang.

Salah satunya adalah pembiayaan pendidikan yang dimasukinya pada awal 2023. Padahal di tahun yang sama, beberapa P2P lending justru memutuskan keluar dari bisnis pembiayaan pendidikan. JULO menawarkan pembiayaan pendidikan untuk kebutuhan sekolah, universitas, dan kurus di 250 ribu institusi. Bagi JULO, segmen ini masih memiliki ruang pertumbuhan besar.

Selanjutnya, tambah Ankur, JULO akan meluncurkan produk pembiayaan serupa di segmen layanan kesehatan dalam beberapa bulan mendatang.

“Daripada membiayai pembelian sepatu atau tas baru di platform online, pembiayaan produktif akan meningkatkan kehidupan konsumen dalam jangka panjang. Kami dapat membantu mereka yang kesulitan keuangan dalam mengakses layanan kesehatan,” ujarnya pada Januari lalu di Jakarta.

Application Information Will Show Up Here

Grup RedDoorz Bidik Profitabilitas pada 2024

Penyedia jaringan penginapan budget online RedDoorz membidik profitabilitas secara penuh pada 2024 usai merealisasikan arus kas positif (secara grup) pada kuartal akhir 2023. Terlepas dengan situasi pasar yang tengah tidak menentu, RedDoorz mencatat pertumbuh pendapatan sebesar 30% pada 2023 dan menjaga momentum pertumbuhannya di kisaran 30%-50% pada tahun ini.

Sebagaimana terlihat pada data berikut, RedDoorz melaporkan telah mencapai titik impas (breakeven) pada kuartal terakhir 2023. Sejak 2019 hingga Q4 2023, Grup RedDoorz menyebut telah menekan bakar uang setiap tahunnya sehingga perusahaan dapat mencapai arus kas positif dalam dua kuartal terakhir di 2023.

Sumber: RedDoorz

Bahkan, di kuartal keempat, tingkat pemesanannya (booking rate) disebut jauh lebih baik dari yang diperkirakan. Pemulihan pasca-pandemi yang lebih baik di sepanjang 2023 ikut berkontribusi terhadap pencapaian arus kas positif ini.

Presiden Direktur RedDoorz Indonesia Mohit Gandas berujar, pencapaian tersebut terealisasi berkat strategi otomatisasi yang dilakukan di sepanjang tahun. Alhasil, RedDoorz memulai tahun 2024 dengan biaya operasional (opex) yang jauh lebih rendah dibandingkan 2023.

Sejak 2022 ke 2023, RedDoorz berupaya mendorong efisiensi biaya lewat otomatisasi pada kegiatan operasionalnya, sehingga ini membuat perusahaan jauh lebih efisien dibandingkan pada tahun 2021.

“Kami lebih fokus ke properti yang lebih besar dan berkualitas sehingga setiap unit properti kini menghasilkan [pendapatan] lebih besar. Kami ingin mereplikasi [strategi] ini di 2024. Jadi, jika ingin menjaga pertumbuhan 30% dengan realisasi pendapatan sekarang dengan opex serupa di 2023, kami cenderung lebih profitable,” jelas Mohit kepada DailySocial.id.

Faktor lainnya, RedDoorz tengah fokus pada strategi multibrand, di mana saat ini ada 8 brand properti yang dipegang antara lain RedDoorz, SANS Hotel, Koolkost, RedPartner, Sunerra, Urbanview, Red Living, dan The Lavana. RedDoorz kini telah bermitra dengan sebanyak 285 hotel di segmen premium.

Adapun, Mohit menyebut tingkat kapasitas penginapan yang dikelolanya di Jakarta mencapai 60%-70%. Sementara, rata-rata gabungan kapasitas penginapan dari semua brand mencapai 45%. RedDoorz masih menjadi produk utama yang berkontribusi besar terhadao pendapatan grup.

Sebesar 70% dari total pengguna tercatat memesan langsung lewat aplikasi RedDoorz, 70% tercatat sebagai repeat user, dan 50% di antaranya adalah pengguna dengan tingkat pemesanan lebih dari 4x.

“Pasca-pandemi, para traveler kini lebih mengandalkan penginapan yang berkualitas. Properti yang kualitasnya lebih baik dan penilaiannya lebih baik, cenderung lebih banyak dipesan sekarang,” tambahnya.

Di tahun ini, RedDoorz berencana untuk agresif memperluas jaringan dan digitasi propertinya di Indonesia dengan potensi total pasar tersedia (TAM) di Asia Tenggara lebih dari 400 ribu properti.

Pihaknya akan menggenjot dukungan teknologi agar operasional para mitra lebih efisien, termasuk memanfaatkan pricing engine berbasis teknologi untuk memaksimalkan pendapatan mereka. Hal ini lantaran sebelumnya masih banyak pemilik properti yang menggunakan sistem manual dalam pencatatan pemesanan. Bahkan, jika memiliki sistem, tidak terkoneksi satu sama lain.

Terkait rencana IPO di 2027 maupun penggalangan dana baru pada tahun ini, Mohit enggan memberi komentar lebih lanjut. Rencana IPO pertama kali diungkap oleh Founder dan CEO RedDoorz Amit Saberwal tahun lalu.

Application Information Will Show Up Here

Cetak Laba Pada Tahun Ketiga, Youtap Bersiap Dominasi Solusi SaaS untuk Semua Skala Bisnis

Berkat pandemi dan faktor global lainnya, founder startup kini dituntut untuk kembali fokus pada fundamental bisnis. Sama seperti perusahaan pada umumnya yang berorientasi pada keberlanjutan dengan mencetak laba. Semakin telat memperbaikinya, semakin berat pula tanggung jawab mereka terutama ke investor.

Walau berbentuk startup, Youtap Indonesia (PT Mitra Digital Sukses) lebih beruntung dari startup kebanyakan. Karena berada di bawah induk konglomerasi Salim Group, mereka sedari awal sudah diarahkan membangun fundamental yang tepat agar menjadi perusahaan yang berkelanjutan.

Pantauan intens tersebut membuat Youtap dapat mencetak laba pada September 2023, hampir tiga tahun setelah pertama kali berdiri pada Februari 2020.

“Shareholder kita cukup berpengalaman di dunia ritel dan secara profil, setiap buat perusahaan [di bawahnya] untuk jangka panjang dan harus sustain. Dari awal sudah diperhitungkan antara cost dan revenue yang akan didapat. Ini approach yang bagus karena valuasi akan mengikuti pada akhirnya,” ucap CEO Youtap Indonesia Herman Susanto dalam wawancara bersama DailySocial.id.

Dia melanjutkan, “Walau shareholder pakai cara lama, tapi kita implement di dunia baru [startup]. Ini berat di awal-awal jadi memaksa kita untuk ke arah yang lebih baik. Lebih wise dalam menggunakan uang, setiap spending harus benar-benar bawa sesuatu [margin] buat perusahaan.”

Herman tidak bersedia merinci lebih jauh dengan angka detil. Menurutnya, kontribusi ketiga produk di atas berimbang karena saling terintegrasi satu lain.

“Margin dari supply chain itu tipis, jadi kita main volume [transaksi]. Lalu [margin] di-cover oleh biaya berlangganan POS, pemasukan MDR (merchant discount rate) dari pembayaran non-tunai, dari enterprise juga ada service fee yang kita kenakan. Itu semua bantu kita mengejar revenue yang dibutuhkan untuk running company ini.”

Sebagai startup SaaS, Youtap memiliki tiga solusi yang mampu mewadahi seluruh skala bisnis go digital, mulai dari enterprise sampai UMKM, di antaranya:

  1. Agregator pembayaran non-tunai;
  2. Aplikasi POS (Youtap POS): mencatat pembukuan, analisa penjualan, pengelolaan inventori;
  3. Rantai pasok (Youtap BOS): platform B2B marketplace yang menghubungkan penyuplai dengan pengusaha untuk belanja grosir.

Menurut data terakhir, sebanyak lebih dari 300 penyuplai lokal hingga nasional yang bergabung di Youtap BOS. Beberapa namanya seperti: Sosro, Indomarco Adi Prima, Campina, BreadLife, Sari Roti, Dima, Diamond Fair – Bintaro, dan Best Meat. Adapun jumlah merchant Youtap disebutkan ada lebih dari 500 ribu penguna yang tersebar di 510 kota di Indonesia, terdiri dari merchant UMKM dan enterprise. Salah satu merchant enterprise Youtap adalah McDonald’s Indonesia.

Youtap Indonesia merupakan sebuah perusahaan teknologi joint venture antara PT Graha Kencana Maju, PT Kreasi Sentosa Makmur, dan Youtap Mobile Money Asia Private Limited yang berasal dari Auckland, New Zealand.

Herman mengungkapkan, selain pantauan yang intens, Youtap mampu mencetak laba dalam waktu yang singkat berkat dukungan teknologi inti milik Youtap Global. Perusahaan tidak perlu membangun teknologi dari nol dan dapat lebih cepat masuk ke pasar. Hal ini sedikit berbeda dengan startup kebanyakan.

Walau demikian, teknologi yang terus berkembang membuat perusahaan harus adaptif. Saat ini ada tim teknologi yang khusus direkrut untuk mengembangkan solusi sesuai kebutuhan merchant di sini. “Secara core system [Youtap Global] ada yang sama, tapi layanan di sekitar core system banyak yang beda dan banyak yang kita sesuaikan dengan kebutuhan di Indonesia.”

Belanja Stok Youtap / Youtap

Tumbuh organik

Menurut Herman, sedari awal Youtap didorong Salim Group sebagai perusahaan independen yang tidak mengandalkan pasar captive untuk menjalankan bisnisnya. Terlihat dari mayoritas pengguna bisnisnya datang dari non-captive, malah baru perkuat dengan grup pada pertengahan tahun lalu untuk solusi rantai pasok bersama PT Indomarco Adi Prima, distributor produk-produk sembako keluaran produk Indofood.

Mindset yang ditanamkan di jajaran manajemen Youtap adalah mereka harus mampu mencetak pendapatan walaupun kecil. Hal ini diterjemahkan langsung ke dalam semua aspek organisasi dan operasional.

Solusi pertamanya, aggregator pembayaran non-tunai, sudah menetapkan biaya MDR hingga akhirnya Bank Indonesia memberlakukan standarisasi besaran MDR yang dapat dikutip oleh issuer, sebesar 0,7% untuk transaksi reguler yang terdiri dari usaha kecil, menengah, dan besar.

“Memang dari awal sudah di-amplify [oleh shareholder] untuk mencetak revenue stream. Semua line of traction kita sudah ada margin. Walau kecil, tapi harus komitmen bahwa harus ada revenue stream agar bisnis tetap sehat.”

Strategi organik juga diterapkan penuh dalam setiap kampanye pemasarannya. Perusahaan selalu mengajak mitra, baik dari perusahaan keuangan (bank/e-wallet) dan penyuplai untuk membuat program bersama.

“Susahnya jadi perusahaan tech itu jadi penengah, bukan pemilik seluruh bisnis. Misal, kita berhasil jual Indomie ke merchant, kita dapat sebagian kecil margin, tapi margin besarnya buat yang punya produknya. Makanya kita harus hati-hati buat program [marketing] yang enggak burn money, main di level of margin yang kita dapat.”

Walau berorientasi pada keberlanjutan usaha, Youtap diamanatkan untuk membantu UMKM. Oleh karenanya, aplikasi Youtap POS dapat digunakan secara gratis untuk semua kalangan usaha. Fitur-fitur seperti: kasir, QRIS, analisa pintar, riwayat transaksi, e-menu, dan sebagainya dapat mereka digunakan. Hanya saja, untuk fitur-fitur yang lebih kompleks dan perlu personalisasi diharuskan berlangganan terlebih dahulu.

“Rasio pengguna free dan berbayar cukup baik. Dari total pengguna, sekitar 20% adalah berbayar. Kita charge kompetitif, ada bulanan dan tahunan. [..] Setelah puas dengan POS subscription, kita fulfil kebutuhan mereka dengan penuhi stock. Ini kekuatan yang kita jual ke supplier, mereka bisa jual produk yang relevan ke merchant secara lebih tepat.”

Keuntungan dari menanamkan mindset ini begitu terasa ketika pandemi terjadi. Di saat banyak perusahaan akhirnya harus merelakan karyawannya, Herman mengaku Youtap tidak perlu mengambil langkah ekstrem tersebut. “Kita lebih ekstra hati-hati, stream down beberapa investasi yang cost-nya enggak bisa diukur.”

Struktur organisasi Youtap tergolong ramping dibandingkan kebanyakan startup lain. Tim inti hampir mencapai 80 orang dengan kantor pusat di Jakarta Pusat. Sementara tim lapangan, direkrut secara outsource, jumlahnya sekitar 200 orang.

Untuk mendorong bisnis, kini Youtap bekerja sama dengan perusahaan sales force yang memiliki ratusan tenaga penjual dan individu yang memiliki jaringan besar, bergabung dalam program kemitraan. “Kemitraan ini jadi mitra sales Youtap yang menjual seluruh produk kami. Ada insentif yang diberikan untuk mereka.”

Perkuat rantai pasok

Sepanjang tahun ini, Youtap akan meluncurkan inisiatif-inisiatif baru dalam rangka mendongkrak kontribusi dari lini rantai pasoknya. Beberapa yang akan diumumkan adalah paket usaha untuk permudah orang menjadi pengusaha baru. Barang-barangnya akan disuplai langsung oleh penyuplai yang sudah bekerja sama dengan Youtap.

Contohnya, paket usaha jualan roti siap makan dan buat roti bakar yang disuplai oleh Sari Roti, anak usaha dari Salim Group juga. Dengan penyuplai non-grup juga ada, seperti paket usaha ayam goreng, warung tegal, es krim, dan sebagainya.

“Kita bisa menjual produk-produk supplier yang relevan dengan kebutuhan merchant. Ekspektasi kita besar di sini, tapi memang untuk membangunnya butuh waktu. Supply chain ini juga terjadi pricing war yang dikontrol oleh trader. Ini harus kita hadapi. Tapi karena setengah merchant kita itu F&B, sensitive price-nya lebih sedikit dari toko kelontong.”

Terkait hal ini, Youtap segera merilis produk pembiayaan paylater bekerja sama dengan perbankan. Nantinya para merchant dapat menggunakan limit kredit yang disetujui untuk membeli stok dari penyuplai. Selama ini, karena tidak ada pencatatan yang rapi, usaha kecil tidak bisa mengambil pinjaman dari bank untuk mendukung usahanya.

“Nanti merchant yang bisa pakai ini hanya yang kita tahu [rekam historis] lewat aplikasi POS yang mereka pakai.”

Sejauh ini, Youtap masih didukung pemegang saham utamanya. Herman mengaku sejumlah investor eksternal mulai mendekati Youtap, namun belum mendapat restu. Kilahnya belum ada urgensi yang mengharuskan Youtap menggalang pendanaan.

“Belum ada rencana [external funding] tapi sudah dibicarakan dan shareholder juga sudah aware soal ini. Mungkin akan lebih mencari strategic value, tidak cuma kapitalnya saja,” pungkasnya.

Application Information Will Show Up Here

Bisnis Telemedisin Tumbuh Positif, Alodokter Klaim Capaian Profit Tahun Ini

Terdorong adopsi layanan telemedisin selama pandemi, bisnis Alodokter tumbuh subur dan mengklaim telah mencapai posisi laba tahun ini.

“Sudah profit official mulai tahun ini, tahun depan mau profitable lebih besar lagi. Bisnis Alodokter ini sangat berhubungan satu sama lain karena berbentuk ekosistem, makanya monetisasi kami saling bersinergi,” ucap Co-founder dan Presiden Direktur Alodokter Suci Arumsari kepada DailySocial.id.

Kontribusi pendapatan dari bisnis telemedisin disebutkan mencapai 30%-40% per bulannya. Kemudian sisanya datang dari buat janji konsultasi, Aloshop, Aloproteksi, dan iklan content marketing. Keseluruhan ekosistem produk dan layanan ini saling memberikan kontribusi bisnis yang positif terhadap perusahaan.

“Bisnis yang efektif dan efisien itu landasan utama di Alodokter. Kita benar-benar fokus sama apa yang mau dikerjakan, visi-misi jelas, InsyaAllah karyawan akan paham.”

Menurut Suci, jumlah tenaga kerja yang efisien juga disebut mampu membuat struktur Alodokter lebih ramping. Pihaknya justru tidak banyak menambah talenta baru pada saat bisnis tumbuh-tumbuhnya sepanjang pandemi kemarin. Jumlah karyawan di Alodokter terhitung sebanyak 350 orang, keseluruhannya adalah talenta lokal.

Ekosistem menyeluruh

Suci menuturkan, medis dan teknologi adalah dua aspek penting yang selalu diutamakan perusahaan sejak awal berdiri di 2014. Bila telemedisin tidak dibarengi teknologi, maka hasilnya tidak akan efektif. Contohnya, saat chat dokter tapi balasnya lama.

Berkaitan dengan itu pula, dibarengi dengan riset yang terus-menerus, Alodokter berinovasi meningkatkan layanan telemedis agar semakin memudahkan pengguna dan dokter dengan memanfaatkan teknologi terkini. Contohnya: rekam medis elektronik (Electronic Medical Record/EMR), Alni –asisten virtual interaksi percakapan dengan dokter bertenaga AI, tes batuk (remote diagnostic) bekerja sama dengan ResApp.

Diklaim ketiga inovasi ini membuat proses telemedisin jadi lebih cepat penanganannya. Alni misalnya, dikembangkan sebagai clinical decision tool yang mampu berinteraksi dengan pasien terkait kondisi kesehatan, untuk langkah awal konsultasi dan membantu alur kerja dokter dalam penanganan pasien. Alni juga sudah terhubung dengan EMR.

“Alni bukan menggantikan dokter tapi sebagai asisten, dokter tetap memutuskan diagnosis akhirnya. Alni jadi signifikan buat dokter karena lebih efisien dan mempercepat waktu.”

Sementara, tes batuk ResApp ini juga ditenagai AI dapat mendeteksi suara batuk melalui smartphone pengguna. Fitur ini akan membantu dokter melakukan pemeriksaan secara remote dengan mencocokkan ciri-ciri dari suara batuk berdasarkan enam diagnosis: infeksi paru, asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), ISPA, batuk rejan, dan bronkitis. Tes ini punya tingkat efisiensi 95%-97%.

“Tes batuk ini hanya bisa dipakai oleh pasien yang mendapat rekomendasi dari dokternya. Metode ini juga dipakai oleh dokter saat mengambil tindakan konvensional di rumah sakit, tapi lebih efisien karena dilakukan dari smartphone pengguna saja.”

Untuk mendukung ketiga fitur ini tetap relevan, tim Alodokter rutin membuka jalur komunikasi dengan ekosistem (pasien, dokter, industri).

“Riset itu penting agar kita punya produk yang relevan. Kalau buat bisnis tidak bisa dari apa yang saya/kita rasa bisa. Tapi lihat dari pasar butuh atau enggak. Selain itu riset [harus kontinu] baik sebelum dan setelah produk di-launch.”

Ekosistem telemedisin di Alodokter disebutkan telah menyeluruh, dari buat janji konsultasi, Aloshop, artikel medis, hingga Aloproteksi. Keseluruhan produk mendukung ambisi perusahaan menjadi pemain telemedis terdepan di Indonesia. Bahkan ke depannya, inovasi akan terus dilakukan untuk mendukung ambisi tersebut.

“Alodokter dari dulu tidak tiba-tiba buat klinik karena saya sendiri benar-benar fokus ingin memberikan informasi, telemedisin, booking, Aloproteksi, Aloshop. Kita di situ saja. Sebab bisnis online yang terpenting itu adalah kepercayaan, bagaimana refleksi masyarakat terhadap kita.”

Berkaitan dengan ekosistem pula, Alodokter meluncurkan Alomedika pada 2018. Alomedika adalah platfom komunitas digital dokter yang memungkinkan mereka untuk mengakses informasi medis terkini dan bertukar ilmu dengan sesama rekan dokter. Diklaim hingga kini, Alomedika telah menaungi lebih dari 95 ribu dokter se-Indonesia.

Fitur-fitur yang dikembangkan di platform ini, di antaranya: personalisasi Home Feed, Konten Diskusi, Follow, E-course, dan Specialist only post. “Alomedika ini online university untuk dokter karena biasanya mereka yang mau lulus pasti cari informasi medisnya di sini.”

Disebutkan pengguna aktif bulanan Alodokter mencapai 30 juta orang, mayoritas penggunanya adalah kelompok usia produktif berusia 18-35 tahun. Didukung pula dengan 1.000 dokter umum dan 500 dokter spesialis, serta 1.500 rumah sakit dan klinik tersebar di seluruh Indonesia. Para dokter yang bergabung ini minimal memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) yang masih aktif.

Mengedepankan transparansi

Suci menuturkan bisnis online seperti Alodokter harus mengedepankan transparansi dengan membuka jalur komunikasi dengan seluruh ekosistem, baik saat menyajikan informasi, obat-obatan, perawatan, dan lainnya. Berbagai inisiatif di lakukan demi memancing umpan balik, baik itu kritik dan saran.

Perusahaan menyiapkan tim customer service 24/7 yang dapat dihubungi kapan saja. Bahkan kantor Alodokter juga terbuka untuk pengguna yang ingin bertemu langsung dengan tim, menyampaikan keluh kesahnya.

Selanjutnya, pada tahun lalu, Alodokter mengumumkan Medical Board yang berisi profesional di dunia medis, ada yang berasal dari dokter, professor, dan berbagai macam asosiasi. Peran mereka cukup vital karena memastikan Alodokter memberikan pelayanan yang terpercaya dan memenuhi standar medis.

Lalu melakukan pertemuan regular untuk mengevaluasi dan membahas kinerja program dan fitur-fitur yang diluncurkan Alodokter, dari sisi medis dan pandangan kedokteran. “Medical board itu tugasnya untuk cek kita, kritik kita, dan beri masukan. Mereka semua objektif. Jadi ada penilaian khusus mengenai pelayanan kita. Ini inisiatif kita sendiri dan pertama.”

Seluruh artikel yang dipublikasi di Alodokter juga disupervisi langsung oleh tim penasihat ini demi memastikan keakuratan informasi. Menariknya, channel ini juga masuk ke dalam langkah monetisasi di Alodokter. Selain artikel berbayar, bentuk iklan di Alodokter juga bisa berupa aktivitas live di Instagram.

Untuk tetap menjaga kredibilitas dan profesionalitas, setiap artikel berbayar yang dibayar oleh brand, bagus atau tidaknya produk dari brand tersebut, ditentukan langsung oleh dokter.

“Karena kami mau mengembalikan semua keputusan akhir di tangan pasien, kepercayaan itu nomor satu. Kita enggak mau berikan sesuatu yang belum tervalidasi oleh dokter kita sendiri. Aturan beriklan di kita itu spesifik, tapi banyak brand besar yang mau gabung untuk berikan edukasi.”

Karena strategi organik, berdampak pula pada pencarian artikel berdasarkan SEO yang tinggi di mesin pencarian Google. Alodokter tidak perlu menganggarkan bujet belanja iklan agar masuk ke urutan teratas di laman pertama.

Mengutip dari Semrush, situs Alodokter dikunjungi hingga 41,3 juta kali (organic) pada Oktober 2023. Sementara paid search traffic hanya 112 kali. Rata-rata durasi kunjungan sekitar 7 menit dengan bounce rate 85,37%.

Alodokter bersaing ketat dengan Halodoc. Dalam kurung waktu yang sama, situs Halodoc dikunjungi hingga 59,6 juta kali (organic) dan 6 kali (paid). Tapi rata-rata durasi kunjungan lebih rendah dari Alodokter, yakni sekitar 6 menit dengan bounce rate lebih tinggi, yakni 91,15%.

“Hampir semua SEO di artikel kami itu alami. Google itu pintar, semakin banyak orang cari, maka Google enggak mungkin menurunkan artikelnya. Jadi semuanya organik karena kita sangat berdedikasi pada keselamatan pasien.”

Dalam menjaga keamanan data pengguna, perusahaan sudah tersertifikasi oleh ISO 27001, yakni standar internasional untuk sistem manajemen kemanan informasi. Salah satu manfaat utama dari patuh terhadap ISO 27001 adalah perlindungan data dan informasi sensitif.

Standar ini membantu perusahaan mengidentifikasi aset informasi yang penting dan mengimplementasikan kontrol yang sesuai untuk melindungi kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan informasi tersebut.

Application Information Will Show Up Here

Perkuat Fundamental Bisnis, Bababos Berada di Jalur Menuju Profitabilitas

Startup manufaktur Bababos meyakini telah berada di jalur menuju profitabilitas (path-to-profitability) yang kuat setelah fokus meningkatkan fundamental bisnis melalui perbaikan signifikan di sepanjang 2023.

Kepada DailySocial.id, Co-Founder dan CEO Bababos Fajar Adiwidodo mengatakan perbaikan ini mencakup strateginya mengakses pasar, mendorong produktivitas, mengembangkan platform, hingga pengelolaan risiko. Dengan fokus ini, pihaknya dapat konsisten memberikan harga murah dengan kualitas dan pengiriman lebih baik, yang tidak didapatkan sebelumnya.

Alhasil, Bababos kini telah menjangkau lebih dari 400 manufaktur IKM dan memproses ratusan transaksi per bulan dengan pertumbuhan 30% setiap bulannya. Pihaknya juga mengklaim telah ikut mendorong utilisasi mesin dari volume produksi awalnya di bawah 50% hingga naik tiga kali lipat.

“Kami telah memiliki path-to-profitability yang kuat. Ini justru menjadi keypoint kami mendapat pendanaan. Setiap transaksi kami menghasilkan keuntungan, yang mana sudah bisa mengkover sales, operation, dan salary. Our direct cost is so low, jadi sudah sustaining. Kami tinggal mendorong margin, the more we scale, and more productivity.

Bababos merupakan platform yang mempertemukan manufaktur industri kecil dan menengah (IKM) dengan para pemasok bahan baku. Ada tiga solusi yang ditawarkan, yaitu penyediaan bahan baku manufaktur, agregasi permintaan, dan fasilitas tempo.

Selain itu, pihaknya berupaya untuk memperkuat posisinya sebagai supply chain platform dengan fokus pada kapabilitasnya di demand aggregation dan pembayaran. Bababos tidak terlibat dalam penyetokan barang demi menghindari spekulasi harga dan memudahkannya meningkatkan skala bisnis.

Conversion rate kami naik secara drastis. Jadi setiap transaksi, kami tahu tingkat konversinya. Bagi kami, tahun 2023 adalah tahun fundamental. Jadi, segala hal yang dibutuhkan untuk bisnis berjalan dengan kuat di 2023,” tuturnya.

Bababos baru saja menutup putaran pendanaan awal senilai $3 juta (sekitar Rp46 miliar) pada September 2023 yang dipimpin oleh East Ventures, serta partisipasi Patamar Capital dan Accion Venture Lab.

Ekspansi dan produk

Bababos mempertimbangkan ekspansi untuk memperkuat pasarnya di Pulau Jawa. Saat ini, layanan Bababos baru menjangkau kawasan Jabodetabek dan Surabaya. “Kami sedang mencoba eksplorasi ke Jawa Tengah karena kota-kota industri masih banyak di Jawa,” ucap Fajar.

Mengacu data Kementerian Perindustrian (Kemenperin), sebanyak 61,7% kawasan industri yang sudah terisi dan beroperasi masih terpusat di Pulau Jawa. Namun, kawasan industri di luar Jawa tengah didorong agar menjadi salah satu pendorong berkembangnya pusat ekonomi baru.

Selain itu, tambahnya, Bababos juga tengah memperkuat layanan pembiayaannya dengan membangun pricing engine (rekomendasi harga) dan credit engine (underwriting hingga collection). Fajar mengungkap saat ini Bababos melakukan underwriting sendiri, tetapi fasilitas pinjamannya disalurkan dari lembaga keuangan lokal dan global.

“Kami juga kembangkan fitur untuk suplai dan pengiriman. Sama seperti Google di mana tampilan depannya hanya terlihat search bar, tetapi di dalamnya ada mesin yang sangat kompleks. Begitu juga dengan Bababos. Kami memastikan seluruh fitur-fitur tersebut dapat di-scale semua.”

Ryan Gondokusumo Buka-Bukaan Perjalanan Sribu Capai Profitabilitas

“Akhirnya, saya bisa tidur nyenyak setelah memutuskan untuk mengejar profitabilitas,” Founder Sribu Ryan Gondokusumo.

Bagi Ryan, mengejar pertumbuhan dan fundraising bak pertunjukan tiada akhir. Enam tahun ia lalui sebagai solo founder bukanlah hal yang mudah. Apalagi, ia mengakui di awal industri startup berkembang di Indonesia, sempat terdoktrin bahwa startup harus terus mengejar pertumbuhan.

Berbincang dengan DailySocial.id, Ryan menceritakan bagaimana perjalanan startupnya menuju profitabilitas. Selama enam tahun, Sribu mencari ‘bensin modal’ dari penggalangan dana, yang mana bagi Ryan adalah sebuah proses kompleks dan memakan waktu.

Sribu adalah startup penyedia jasa freelance dan crowdsourcing desain. Didirikan oleh Ryan Gondokusumo pada 2011, Sribu menjadi saksi pertumbuhan digital tanah air lebih dari satu dekade. Sribu berada di fase di mana saat itu hanya ada tiga venture capital saja yang berinvestasi di startup.

Sumber: Sribu
Sumber: Sribu

East Ventures adalah investor perdana Sribu pada 2012. Pada 2014 dan 2018, Sribu memperoleh pendanaan dari Asteria (sebelumnya Infoteria Corporation) dan CrowdWorks.

“Sebelum mengamankan pendanaan dari Asteria, saya sempat bicara dengan 80 VC selama satu setengah tahun. Sangat time-wasting.”

Eksperimen hingga kejar profit

“Saya merasa sampai kapan harus kejar growth. Kalau begini terus, minimal harus punya 2-3 co-founder. Sementara, saat itu saya sendiri. Baru dipertemukan dengan co-founder di tahun ketujuh kami beroperasi, yang kini memegang posisi CTO,” tuturnya.

Ia mengaku aksi bakar duit kerap berlangsung sejak 2012-2016. Sebelum melakukan penggalangan ketiga pada 2018, Sribu sempat bereksperimen; (1) memisahkan Sribu dan Sribulancer; serta (2) mengembangkan asisten virtual Halo Diana.

“Memisahkan Sribu dan Sribulancer adalah kesalahan. Saat itu, saya pikir pasar Sribu dan Sribulancer masih kecil. Saya bicara tanpa data. Kesalahan ini kami tebus dua tahun berhenti pengembangan fitur, cuma fokus mergering platform. Ini sulit karena portofolio kami sudah banyak sekali saat itu, datanya sangat besar,” ungkap Ryan.

Saat ini, Sribu telah melayani lebih dari 30 ribu klien dari 50 sektor industri. Jumlah freelancer mencapai 30 ribu, satu pertiganya adalah pengguna aktif.

Dari kisah pemisahan Sribu dan Sribulancer, Ryan dan timnya memutuskan mengembangkan asisten virtual bernama “Halo Diana”. Namun, lagi-lagi gagal dan tidak ada cukup resource untuk mengeksekusinya. Ryan masih berpikir untuk terus mengejar pertumbuhan sampai akhirnya modal menipis.

Tahun 2017 menjadi pivotal bagi Sribu karena di tahun itu perusahaan memutuskan arah navigasinya ke profitabilitas. Ryan berujar saat itu startup kesulitan mencari investor. Alasan lainnya, Sribu juga ingin scale up bisnisnya untuk melayani proyek lebih besar di segmen B2B.

“Pada tahun 2017 onward, kami sudah mengantongi keuntungan bersih. Kemudian, kami mendapat pendanaan dari CrowdWorks pada 2018. Saat itu, spending kami fokuskan untuk marketing, bukan hiring.

Akuisisi dan redefinisi bisnis

Akuisisi Sribu oleh Mynavi Corporation menjadi tonggak perjalanan selanjutnya untuk meredefinisi bisnisnya, yakni meningkatkan standar talenta Indonesia sebagai fokus baru.

“Kami menentukan kembali ke mana arah model bisnis kami. Saat ini, fokus utama kami ada di lima kategori. Kami berdiskusi dengan Mynavi, apakah mau masuk ke segmen blue collar, kategori lain, atau masuk ke konsultasi bisnis,” tuturnya.

Sumber: Sribu

Sribu akan meningkatkan level bisnisnya dengan menentukan standar emas; mengurasi satu per-satu dari total 30.000 freelancer, serta bertahap melakukan sertifikasi dan spesialisasi. Kurasi ini juga dalam rangka meningkatkan kualitas freelancer Sribu sejalan dengan rencana ekspansinya ke luar negeri dalam 2-3 tahun ke depan.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pekerja lepas di Indonesia telah mencapai angka 34 juta orang pada 2022.

Kepemilikan saham Sribu kini dikuasai mayoritas oleh Mynavi Corporation, menandakan pengambilan keputusan harus sangat diperhitungkan. Namun, ungkap Ryan, bukan berarti akuisisinya memengaruhi pengambilan keputusan maupun spending bisnis.

“Meski Mynavi adalah korporasi dan sangat hierarki, kami tidak ingin culture itu masuk karena bisa slow us down. Keputusan tetap ada di kami. Proses akuisisi memakan waktu dua tahun sehingga kami punya understanding lebih baik.”

Belajar dari kesalahan

Tujuh tahun perjalanannya menuju titik profitabilitas, Ryan menyebut tiga kesalahan yang ia pelajari saat membangun Sribu.

  1. Selalu mengandalkan data
    Pengembangan produk/layanan baru, atau pengambilan keputusan strategis tidak bisa berlandaskan perasaan. Selalu memantau perubahan atau tren baru untuk lebih memahami pasar juga wajib dilakukan. “Semua harus berbasis data. Apakah market size bankable, misalnya? Karena revenue model kami jelas, kami tahu how to make money,” ujarnya.
  2. Tak perlu ikut-ikutan
    Halo Diana adalah salah satu kegagalan yang terjadi pada pengembangan bisnis Sribu. Halo Diana tidak berlanjut karena tidak product-market fit, dan berakhir sebagai produk yang nice to have saja. “Jangan sampai ikut-ikutan membuat satu produk hanya karena perusahaan lain punya. Tekanan dari kompetitor pasti akan selalu ada. Fokus pada bisnis.”
  3. Pahami kapabilitas sendiri
    Jika ingin terus-menerus mengejar pertumbuhan, pahami sejauh mana kemampuan sumber daya yang dimiliki. Enam tahun menjadi solo founder, Ryan memutuskan untuk fokus mengejar profitabilitas demi keberlangsungan perusahaan.

EdenFarm Bidik Profitabilitas pada Akhir 2023

Menyusul upaya restrukturisasi perusahaan, startup agritech EdenFarm mengambil sejumlah langkah untuk mencapai profitabilitas yang ditargetkan dapat terealisasi pada akhir 2023.

Pada September lalu, EdenFarm merumahkan 300 karyawan buntut menurunnya permintaan distribusi sayur di luar Jabodetabek–terutama dari segmen restoran dan pasar. Ditelusuri, Co-Founder EdenFarm David Setyadi Gunawan berujar pelemahan permintaan ini terjadi sejak awal tahun, ikut dipicu juga oleh faktor cuaca yang mengakibatkan harga komoditas turun.

“Kami tidak tahu pelemahan permintaan ini bakal terjadi sampai kapan. Maka itu, kami memutuskan untuk menghentikan distribusi di luar Jabodetabek dan kami tukar dengan produk bumbu [TuangTuang] saja, ini lebih banyak dibutuhkan. Ini keputusan sulit karena kami memotong 300 orang lebih,” tuturnya saat dihubungi DailySocial.id.

Namun, David mengungkap bahwa perusahaan sebetulnya telah menyiapkan langkah antisipasi sejak akhir 2022 mengingat tech-winter dan pelemahan ekonomi terus berlanjut di Indonesia. Pihaknya mulai meriset pasar untuk mengembangkan produk bumbu TuangTuang sebagai strategi menuju profitabilitas dan keluar dari lingkaran fluktuasi harga komoditas.

“Kami lihat sulit untuk dapat funding tahun ini dibanding tahun lalu. Dulu, kalau belum break even, masih ada pendanaan. Sekarang, kami harus hati-hati sekali dengan uang yang ada karena fluktuasi ini sangat berpengaruh terhadap upaya kami menuju profitabilitas tahun ini. Langkah menuju profit sudah ditargetkan di akhir 2022 begitu kami memperoleh pra-seri B. Kami berupaya memperkuat sisi suplai. Ketika venture funding berkurang, tidak ada lagi banting-banting harga, sehingga [pasar] tidak perlu berkompetisi dengan ketat,” jelas David.

TuangTuang telah meluncur secara resmi sejak awal September yang diklaim menuai traksi positif dari pasar. Produk Tuang-Tuang kini sudah tersedia di 10 kota, dalam dua bulan ke depan akan masuk ke gerai supermarket.

David menambahkan, bahwa pengembangan dan pemasaran TuangTuang tidak memakan biaya besar. Jika dibandingkan dengan bisnis intinya, distribusi sayur membutuhkan sekitar 600 orang, sedangkan TuangTuang butuh satu orang untuk memegang satu kota/provinsi.

Produk aneka bumbu dapur di bawah brand TuangTuang / Eden Farm
Produk aneka bumbu dapur di bawah brand TuangTuang / EdenFarm

Saat ini, pendapatan utama EdenFarm masih disumbang oleh distribusi sayur di kawasan Jabodetabek. “TuangTuang baru meluncur jadi porsi [penjualannya] masih kecil, sekitar Rp1,5 miliar. Kami target tahun depan TuangTuang bisa berkontribusi sebesar 30% terhadap total pendapatan EdenFarm.”

Pendanaan EdenFarm

Terakhir kali, EdenFarm menerima pendanaan pra-seri B pada akhir 2022 yang dipimpin oleh Telkomsel Mitra Inovasi (TMI). Beberapa investor terdahulu yang pernah berpartisipasi pada pendanaan EdenFarm adalah AC Ventures, AppWorks, Y Combinator, hingga Investible.

David mengungkap fokusnya saat ini adalah mencapai profitabilitas sebelum membuka opsi penggalangan dana baru. Hal ini juga dikarenakan tahun depan memasuki tahun Pemilu. Investor berpotensi menahan diri untuk berinvestasi sehingga kemungkinannya kecil untuk menggalang dana pada kuartal I 2024.

Dengan tren penurunan pendanaan startup, ia mengakui bahwa situasinya memang sudah berbeda sekarang dibandingkan dulu. Jika pada 2019-2020, kesepakatan pendanaan bernilai jutaan dolar misalnya, dapat diteken dalam 1-2 bulan saja, kini sudah tidak bisa lagi.

“Dulu fundraising dilakukan dari [metrik] pendapatan saja karena VC berinvestasi dari high growth company. Sekarang tidak bisa begitu. Kami pun [terakhir penggalangan dana pra-seri B] butuh proses sekitar delapan bulan, dan itupun kita memakai metrik data dari apa yang sudah kami lakukan beberapa tahun–dan terbukti hasilnya,” tuturnya.

Pihaknya tetap membuka opsi penggalangan dana baru mengingat EdenFarm berencana untuk meluncurkan beberapa brand F&B baru yang berpotensi untuk diekspor. Adapun, saat ini pihaknya masih berupaya mendongkrak pertumbuhan distribusi sayur di segmen kuliner, menambah contract farming, dan mendorong pemasaran TuangTuang.

Application Information Will Show Up Here

GoTo Pertimbangkan Divestasi Aset untuk Dorong Kinerja

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terus berupaya mengencangkan ikat pinggang keuangannya agar dapat merealisasikan profitabilitas. Pihaknya tengah menjajaki langkah divestasi aset yang sekiranya tidak berdampak signifikan terhadap keuntungan perusahaan.

“Kami mempertimbangkan opsi divestasi pada aset non-core dan portofolio investasi. Kami tidak akan melakukan investasi baru yang tidak memberikan kontribusi terhadap percepatan profitabilitas,” ujar Direktur Keuangan GoTo Jacky Lo dalam paparan public expose GoTo, Kamis (8/12).

Selain ini, GoTo telah mempersiapkan sejumlah strategi untuk menekan beban operasional dan fokus terhadap kualitas pelanggan dan penghematan biaya untuk menuju pertumbuhan yang sustainable. Adapun, pihaknya terus melanjutkan strategi peningkatan monetisasi, insentif, hingga inovasi demi mendorong customer engagement di berbagai lini produk.

“Margin kontribusi dan EBITDA kami menunjukkan peningkatan solid. Pada layanan on-demand, margin kami tumbuh positif di kuartal III 2022, lebih cepat dua kuartal dari pedoman kinerja yang ditetapkan perusahaan,” ungkapnya.

GoTo fokus untuk mengejar profitabilitas dengan mendorong bisnis inti yang terdiri dari lima lini bisnis, yakni GotoPlus, GopayLater Cicil, GopayCoins, GoTransit, dan Gofood Hemat. Pada November lalu, GoTo memangkas lebih dari 1.000 karyawan demi membatasi pengeluaran perusahaan.

Performa sahamnya juga terus merosot sejak IPO pada April lalu. Per hari ini, harga saham GoTo tercatat di level Rp87 dari harga awal penawaran perdana sebesar Rp346 per lembar saham. Market cap-nya anjlok di kisaran Rp103 triliun.

Rugi bengkak

Berdasarkan laporan keuangan di kuartal III 2022, rugi GoTo tercatat membengkak sebesar 32% menjadi Rp20,9 triliun dari periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp15,8 triliun.

Total nilai transaksi (GTV) juga tumbuh 33% (YoY) menjadi Rp161 triliun. Pendapatan bersih melesat 206% menjadi Rp4,5 triliun dari periode sama tahun lalu senilai Rp1,4 triliun.

GTV pada layanan on-demand tercatat sebesar Rp15,7 triliun atau 24% (YoY), sedangkan pendapatan brutonya sebesar Rp3,5 triliun atau tumbuh 31% (YoY). Sementara, GTV e-commerce melalui Tokopedia naik 15% menjadi Rp69,9 triliun dengan pendapatan brutonya senilai Rp2,2 triliun. 

Pertumbuhan ini didukung dengan take rate bisnis C2C melalui implementasi skema komisi baru untuk mitra pedagang C2C, peluncuran skema biaya platform baru, dan pemanfaatan value-added service seperti iklan dan logistik.

Adapun di segmen fintech, GoTo mencatatkan pertumbuhan GTV dan pendapatan bruto masing-masing sebesar 78% dan 48% (YoY). Inisiatif perusahaan dalam memperluas penetrasi dompet digital GoPay ke seluruh ekosistem mendorong peningkatan penggunaan.

Perusahaan mengaku optimistis dapat merealisasikan margin positif layanan on-demand pada kuartal I 2023 dan e-commerce pada kuartal IV 2023. Dengan begitu, GoTo dapat mencapai margin kontribusi positif pada kuartal I 2024.

“Perbaikan margin usaha sejalan dengan pertumbuhan pendapatan perusahaan yang menunjukkan resiliensi bisnis kami dan kekuatan perekonomian Indonesia. Capaian kinerja keuangan dan operasional ini menegaskan bahwa GoTo berada di jalur pertumbuhan yang tepat sebagai ekosistem digital terbesar di Indonesia,” ujar Direktur Utama Grup GoTo Andre Soelistyo.

Application Information Will Show Up Here

Nodeflux Ungkap Capai Profitabilitas, Rencanakan Ekspansi ke Luar Negeri

Startup deep-tech pengembang teknologi AI Nodeflux mengungkapkan perusahaan telah mencapai profitabilitas dan tidak mengandalkan lagi pendanaan dari investor sejak putaran terakhir di 2019. Adopsi teknologi AI yang mulai marak di kalangan pemerintah dan korporasi menjadi pendorong di balik pencapaian dari startup yang dirintis pada 2016 ini.

Dalam temu media yang digelar Senin (28/11), Chief Product Officer Adhiguna Mahendra menyampaikan, sejak awal Nodeflux berdiri jajaran manajemen selalu memastikan bahwa perusahaan punya fundamental  kuat lewat model bisnis dan nilai yang tepat agar punya posisi kuat di pasar, hingga pada akhirnya menjadi perusahaan berkelanjutan.

Sebagai perusahaan teknologi yang tidak memiliki aset fisik, satu-satunya yang bisa dijadikan aset adalah kekayaan intelektual (IP) yang diyakini selalu bernilai tambah ke depannya. Sementara, aset berwujud yang dimiliki perusahaan adalah portofolio berbagai contoh proyek yang pernah dikerjakan bersama para kliennya.

“Model bisnis kita bukan raising fund buat kejar growth, kita enggak mau kayak gitu, kita maunya sustain. Makanya kita main ke segmen konsumen dengan business proposition yang kuat, kita juga punya value yang bagus, mereka [klien] pun bisa kasih money yang bagus, dengan demikian kita bisa sustain,” kata Adhiguna.

Sayangnya, ia tidak menyebut lebih detail mengenai pertumbuhan keuntungan yang berhasil dicetak perusahaan. Kinerja Nodeflux sempat terkoreksi saat awal pandemi di 2020, namun di penghujung tahun mulai menunjukkan tanda pemulihan hingga kini. Keuntungan yang diperoleh, menurutnya, selalu diputar kembali untuk mengembangkan bisnis dan riset, sekaligus membiayai operasional.

Kendati begitu, perusahaan tidak anti dengan investasi. Apabila melakukan penggalangan dana bakal digunakan untuk pengembangan pusat riset (R&D) atau ekspansi bisnis, bukan untuk membiayai operasional dengan bakar duit. Sebagai catatan, Nodeflux menerima pendanaan dari pasar sekunder dengan nominal dirahasiakan dari East Ventures pada Juni 2018. Dalam jajaran investornya, juga terdapat Prasetia Dwidharma dan Indigo.

Sumber: Nodeflux

Kontribusi bisnis perusahaan terbesar datang dari B2G dengan porsi 60% dibandingkan dengan B2B sebesar 40%. Adhiguna menyebut, hal ini terlihat dari adopsi solusi kecerdasan buatan memang pada tahap awalnya dibutuhkan oleh kalangan pemerintah karena punya kebutuhan yang nyata. Entah itu buat meningkatkan pelayanan publik atau pengawasan di tempat keramaian.

Diprediksi tren ke depannya, porsi bisnis dari B2B akan terus mengimbangi B2G. Alasannya karena adopsi face recognition (FR) di dunia perbankan misalnya, semakin dibutuhkan untuk permudah diakses oleh nasabah.

Beberapa klien di Nodeflux di antaranya institusi kepolisian (termasuk POLDA), Direktorat Jenderal Pajak, Jasa Marga, BPJS Ketenagakerjaan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Pertamina, hingga pemerintah daerah. Bersama Pertamina, teknologi AI dari Nodeflux digunakan untuk aspek health, safety, and environment (HSE) saat monitor karyawan yang tidak disiplin menggunakan atribut. Sementara, bersama Jasa Marga membantu memberikan layanan road traffic monitoring untuk mengetahui titik-titik kemacetan.

Beberapa agenda berskala besar juga pernah ditangani Nodeflux bersama dengan para kliennya, di antaranya Asian Games 2018, IMF World Bank Summit 2018, dan yang teranyar G20 2022 di Bali. Saat acara G20 berlangsung, menggunakan FR dari Nodeflux untuk memperketat keamanan. Banyak terobosan yang dibuat untuk meningkatkan level keamanan para petinggi negara yang berkunjung. Setiap titik masuk seperti bandara, pelabuhan, area publik semua diawasi oleh ribuan CCTV yang dilengkapi FR dan saling terintegrasi.

Face Recognition sebenarnya adalah produk dari Computer Vision Artificial Intelligence (AI). AI jenis ini menggunakan gambar/video sebagai basis datanya yang kemudian diolah untuk dijadikan insight dalam memverifikasi dan memvalidasi sebuah keputusan.

Solusi AI untuk bisnis

Adhiguna melanjutkan, Nodeflux memiliki sejumlah solusi berbasis AI untuk para kliennya, yakni VisionAIre (Surveillace-Analytics-as-a-Service), Identifai (e-KYC untuk industri keuangan), dan RetailMatix (SaaS Vision AI & Sales Force Automation untuk industri ritel). Masing-masing menyelesaikan isu yang dihadapi para klien yang datang dari berbagai industri.

VisionAIre telah membantu Pemprov DKI Jakarta dan Provinsi Jawa Timur dengan konsep smart city. Tersedia sejumlah solusi untuk memudahkan pengawasan pemerintah terkait hal-hal seperti pengenalan wajah, deteksi ketinggian air, parkir kendaraan, dan pemantauan lalu lintas jalan.

Sumber: Nodeflux

Di musim penghujan bisa dideteksi ketinggian air lewat teknologi AI melalui Water Detection dari Nodeflux, tersebar di 278 titik di Jakarta. Sementara di Jawa Timur, juga sudah menerapkan teknologi AI di perkotaan sebanyak 11 titik.

Pada Agustus kemarin, produk tersebut berhasil lulus sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan masuk ke dalam katalog LKPP dari pemerintah dengan nilai hingga 99,04%. Pencapaian tersebut disebutkan pertama kalinya terjadi di Indonesia di segmen AI lokal. Sebelumnya, perusahaan juga berhasil lulus tes NIST (National Institute of Standard and Technology) dari Amerika Serikat sebagai vendor pengenalan wajah.

Pencapaian ini dinilai dapat mendukung optimalisasi TKDN terhadap proyek strategis yang didanai oleh negara dan produksi manufaktur di Indonesia, sekaligus memacu produktivitas dan daya saing industri nasional di tengah perdagangan dunia. Pasalnya, hingga kini solusi AI masih didominasi oleh perusahaan asing dengan kandungan software impor.

Dari segi inovasi, perusahaan terus meningkatkan akurasi dan latensi yang semakin rendah agar mudah diakses oleh semua orang. Menurut Abhiguna, untuk face recognition, misalnya perlu ada standar akurasi untuk false positive dan false negative. Contoh kasusnya, untuk false positive apabila mencari orang yang berbahaya malah salah tangkap orang tak bersalah.

“Kami selalu pacing standar akurasi dari NIST. Tapi ada challenge lain, soal size dan optimasi dari model AI yang kita taruh di server dan device itu harus sekecil mungkin. Dari optimasi kita sudah optimal, juga akurasinya sudah bagus di atas NIST, tapi dari sisi model dan latensinya juga kecil. Kita sudah benchmark dari beberapa kompetitor di luar.”

Selanjutnya, untuk produk Identifai, kini inovasinya sudah mencapai explainable AI. Permasalahan saat e-KYC dengan face recognition dari smartphone adalah orang bisa memalsukan wajah yang hanya dengan mencetak di kertas doff atau perangkat. Yang mana, bagi industri keuangan, audit dan kepatuhan itu adalah bagian terpenting yang tidak bisa dipisahkan.

“Algoritma yang kita kembangkan bisa menjelaskan secara level pixel mengapa orang ini bisa dianggap tidak asli. Ada parameter yang nilainya beda dengan orang asli. Setahu saya belum ada pemain lain yang bisa melakukan ini AI-nya.”

Pengembangan lanjutan dari AI yang sedang digiatkan perusahaan adalah face loyalty dan face payment. Di Tiongkok dan Amerika Serikat solusi ini sudah sangat umum dimanfaatkan oleh berbagai perusahaan ritel. Face payment merupakan teknologi yang memungkinkan seseorang bisa bertransaksi hanya dengan menunjukkan wajahnya. AI akan memverifikasi wajah orang yang melakukan transaksi lewat kontur muka dan identitas lainnya. Ketika terkonfirmasi sukses, maka pembayaran bisa otomatis terpotong dari akun bank atau kartu kredit milik orang tersebut.

Sementara untuk face loyalty ini akan sangat berguna untuk orang-orang yang memiliki banyak keanggotaan di berbagai merchant di toko swalayan atau restoran. Apabila suatu bisnis memanfaatkan teknologi ini, akan dengan mudah menambahkan poin keanggotaan tanpa pembeli repot-repot mengeluarkan kartu keanggotaan atau aplikasinya.

Di samping itu, perusahaan juga berencana untuk ekspansi ke luar Indonesia. Ada beberapa negara yang masuk ke dalam daftar, yakni Singapura, India, Amerika Serikat, dan Eropa. Namun sebelum itu, perusahaan masih mencari mitra distribusi yang benar-benar mengerti terkait solusi dan pasarnya.

“Selama ini untuk penjualan kita selalu direct, tapi untuk ekspansi ini untuk jual barang ke sana kalau tanpa representative office dan partner akan susah. Sebenarnya dari segi produk, kita sudah siap, tapi distribution channel harus yang benar-benar mengerti market-nya untuk jual barangnya. Itu yang masih challenging,” pungkas dia.

Saat ini seluruh tim Nodeflux adalah orang Indonesia dengan total 70 orang.