[Review] Astell&Kern AK70, Digital Audio Player Portable Fenomenal Pemuas Dahaga Audiophile

Kehadiran perangkat bergerak mengubah cara kita menikmati hiburan digital, dan kepopularitasannya turut menggerus produk-produk dedicated seperti music player. Tapi ada dampak positif dari hal itu: konsumen kini lebih mudah memilih dan produsen semakin serius menggarapnya. Di tahun 2013, Irivier asal Korea Selatan mulai masuk ke segmen ini, memperkenalkan brand Astell&Kern.

Setelah melakukan debutnya dengan media player AK100, Astell&Kern terus memperluas deretan produk audionya ke ranah in-ear monitor, headphone, CD player sampai network audio system. Di tahun ini, Astell&Kern merilis AK70, dijanjikan sebagai digital audio player hi-res canggih yang bisa Anda miliki diharga masuk akal. Klaim ini tampaknya punya landasan cukup kuat, buktinya, banyak audiophile menyukai Astell&Kern AK70.

AK70 7

Meski musik sudah jadi hal wajib untuk menemani saya dalam beraktivitas sehari-hari, perlu Anda tahu bahwa saya bukanlah individu bertelinga emas. Terlepas dari itu, Orion Kreatif Elektronik selaku distributor produk Astell&Kern di indonesia sangat dermawan memberi saya kesempatan menguji kecanggihan music player portable ini di era ‘paska-iPod’. Betulkah ia secanggih kata orang? Silakan simak ulasannya.

Design

Dari sisi penampilan, AK70 memanfaatkan arahan desain khas perangkat media Astell&Kern sebelumnya. Wujudnya non-ergonomis, memiliki tubuh balok dengan penempatan panel dan tombol asimetris. AK70 memiliki layar sentuh 3,3-inci di depan; tiga tombol navigasi (prev, pause, next) dan slot kartu microSD di sisi kiri; tombol power/screen-off, port output 3,5mm dan 2,55mm di atas; kenop pengaturan volume di kanan; dan port microUSB untuk charging dan transfer file di bawah.

AK70 9

AK70 mempunyai dimensi 60,3×96,8×13-milimeter dan bobot 132-gram. Case-nya memanfaatkan material aluminium, ada lapisan plastik transparan berpola di bagian punggung, lalu layar dibingkai oleh area berwarna hitam.

Ukuran AK70 sengaja diminimalisir agar music player ini bisa mudah dibawa-bawa, dan seperti sewaktu menggunakan iPod classic, saya lebih nyaman menyimpan AK70 di kantong celana ketimbang jaket/baju. Beratnya lebih ringan dari asumsi saya, namun bagian tepi yang menyudut dan tajam berpotensi merusak celana Anda, terutama jika ukurannya ketat.

AK70 14

AK70 11

Walaupun begitu, saya menyukai arahan desain konservatif dan industrial tersebut. Secara tidak langsung, AK70 mempresentasikan dirinya sebagai perangkat pencinta musik serius, bukan sekedar produk lifestyle biasa. Kemudian, warna hijau-biru ‘Misty Mint’ di sana memberi kesan playful.

AK70 3

AK70 2

Interface, content & navigation

Astell&Kern AK70 beroperasi di atas versi modifikasi platform Google Android. Tentu saja tak seperti smartphone, UI-nya jauh lebih sederhana agar pemakaiannya sederhana. Resolusi 800x480p di layar sentuh TFT cukup lapang dalam memberikan Anda keleluasan navigasi. Tombol-tombol di sana cukup besar buat mengakomodasi semua ukuran jari. Dan layaknya perangkat Android, segala fungsi dan fiturnya (DAC, Bluetooth, sampai mengatur kecerahan) bisa diakses cukup dengan menarik dashboard.

AK70 1

Produsen juga tidak melupakan pernak-pernik kecil yang berportensi memengaruhi kenyamanan pemakaian. Contohnya saat fungsi shuffle diaktifkan, AK70 tetap mengingat tampilan terakhir yang Anda buka, sehingga Anda dapat melanjutkan browsing musik dari lokasi tersebut.

AK70 10

Saya menyukai sensasi dari resistansi kenop volume. Dengannya, pengaturan bisa dilakukan saat layar tidak aktif. Kendalanya ialah, menyelipkan AK70 ke kantong berpeluang mengubah volume secara tidak sengaja.

AK70 17

AK70 13

Features & connectivity

Salah satu selling point terbesar AK70 adalah chip DAC Cirrus Logic, menyajikan performa suara di atas level smartphone. Menariknya, Anda bisa menyambungkan media player ini ke DAC eksternal melalui port USB – mem-bypass DAC internalnya. Anda juga dapat menghubungkan AK70 ke PC dan mengaktifkan mode DAC, mendongkrak kinerja output audionya. Dan bukan itu saja, tersedia mode Line Out yang dapat mengubah device jadi jembatan antara PC dengan speaker.

AK70 8

DAC Cirrus Logic mendukung audio 24-bit/192KHz PCM, lebih tinggi dari kualitas maksimal iPhone di ‘level CD’, yakni 16-bit/44.1kHz.

AK70 6

Sentuhan fitur audiophile lain terdapat pada jack audio 2,5mm, memungkinkan Anda memasang balanced headphone untuk memperoleh kontras volume yang lebih tinggi. Jika sudah memilikinya, Anda sangat disarankan memanfaatkannya. Untuk sambungan Bluetooth, AK70 telah ditopang aptX, namun selama uji coba ini, saya menggunakan earphone/headphone kabel standar. Kemudian terdapat pula Wi-Fi demi mengakomodasi update software.

Performance & using experience

Jangan remehkan tubuh kecil AK70, music player ini sanggup menghidangkan output membahana – mampu menangani file terkompresi seperti MP3 (16-bit/44,1KHz.) secara optimal tapi performa sesungguhnya baru terasa ketika ia menyajikan musik-musik beresolusi tinggi (24-bit/192KHz atau DSD 2,8MHz, beberapa sampel-nya sudah dibundel di dalam).

Unit review ini sudah diisi lagu-lagu hi-res, beberapa contohnya ialah Tears in Heaven-nya Ayako Hosakawa, Storms Are on the Ocean oleh Amber Rubarth, This Year’s Kisses-nya Ella Fitzgerald atau Nightingale oleh Norah Jones. Karakteristik suaranya adalah energik, jernih serta dinamis, dan sanggup mensimulasi ruang.

AK70 4

AK70 sangat andal menangani berbagai genre lagu, dari mulai rock seperti Mastodon (Asleep In the Deep) dan One OK Rock (Mighty Long Fall) sampai rentetan kreasi Fourplay. Suara Benjamin Burnley di Ashes of Eden terdengar penuh, lalu gebukan drum Ben Thatcher dari Royal Blood di Out of the Black terasa lengkap dan bertekstur. Ada ruang antara gitar elektrik, shaker dan vokal tanpa mengorbankan keutuhan ritmenya. Mid-range-nya lapang sehingga lirik tidak termakan oleh ramainya suara instrumen.

AK70 17

Media player ini membuat banyak lagu yang sudah sering saya dengar kembali menyegarkan, entah apakah itu playlist Michael Bublé ataupun Metallica. Awalnya hanya sekedar untuk menguji performa AK70, mendengarkan lagu-lagu lawas David Bowie – khususnya Starman, Ziggy Stardust dan Moonage Daydream – kini jadi ritual saya sebelum tidur.

Astell&Kern AK70 dibekali baterai 2.200mAh, dan dengan mematikan sambungan wireless, digital audio player tersebut dapat menyuguhkan playback berdurasi 12 sampai 13 jam. Sewaktu di-charge, AK70 tetap bisa beroperasi, tapi dengan begitu temperatur jadi naik dan saya ragu apakah hal ini diperbolehkan atau tidak.

AK70 12

Untuk edit dan transfer file, AK70 tidak membutuhkan software khusus. Itu berarti, penyajiannya tidak ‘semewah’ iDevice dengan iTunes-nya, namun saya menyukai kesederhanaan ini. Saat tersambung ke PC, AK70 akan terbaca sebagai device eksternal biasa, dan selanjutnya Anda tinggal melakukan drag-and-drop file audio. Kemudian buat belanja lagu, tinggal aktifkan Wi-Fi lalu buka menu Store.

AK70 15

Satu hal lagi: AK70 dilengkapi penyimpanan internal 64GB, cukup besar, tapi seandainya belum puas, Anda bisa menambahkan kartu microSD maksimal sebesar 256GB.

Verdict

Untuk sebuah music player kelas audiophile, Astell&Kern AK70 dijajakan di harga yang logis. Ia mengasikkan sewaktu digunakan bahkan saat sekedar dibawa-bawa. Memang ada alternatif lebih murah dalam menikmati audio beresolusi tinggi, namun daya tahan baterai dan luasnya flash memory memastikan AK70 unggul dibanding produk rival, misalnya Sony NW-A10. Jika kualitas musik merupakan hal utama bagi Anda, maka Anda tidak perlu melirik ke mana-mana lagi.

Kekurangannya? Seperti yang sempat saya bahas, penggunaan kenop buat pengaturan volume punya efek samping sewaktu Anda mengantongi AK70. Lalu, AK70 juga belum dibekali dukungan layanan streaming musik.

Tentu anggapan ‘ekonomis’ bagi kalangan audiophile cukup berbeda dari khalayak awam. Segala kecanggihan Astell&Kern AK70 harus Anda bayarkan di harga yang cenderung tinggi buat sebagian orang. Di Indonesia, AK70 ditawarkan seharga Rp 9 juta.

Salah satu situs ecommerce di Indonesia memajang perangkat ini di etalase mereka, Anda bisa melihatnya lewat tautan ini.

ZenFone AR Ialah Smartphone Berteknologi Tango Pertama Dari Asus

Tango adalah upaya Google mengembangkan teknologi computer vision di perangkat bergerak agar device dapat mengetahui keberadaan mereka tanpa menggunakan GPS ataupun sinyal eksternal lain. Lenovo Phab 2 Pro merupakan smartphone pertama yang mengusung teknologi Tango, dan kabarnya, raksasa elektronik asal Taiwan juga sedang menggodoknya.

Dilaporkan oleh Digitimes dari penuturan langsung CEO Jerry Shen, Asustek Computer mempunyai agenda untuk menyingkap device Tango perdana mereka di ajang CES 2017 awal tahun depan. Perangkat ini dinamai ZenFone AR, dan tentu saja augmented reality menjadi fitur primadonya. Shen memang tidak mengungkap detailnya lebih lengkap, tapi sempat bilang bahwa segala fungsi dan performa ZenFone AR ditawarkan di harga yang kompetitif.

Tango berbeda dari teknologi computer vision lain. Ia mengintegrasikan tiga fungsi: motion-tracking (membaca fitur-fitur visual pada lingkungan, turut menggunakan data accelerometer dan gyroscope), area learning (menyimpan data mapping untuk dipakai di lain waktu, di-share ke sesama perangkat Tango; dilengkapi metadata seperti catatan, instruksi dan info point-of-interest), serta depth perception (mampu membaca jarak, ukuran, dan permukaan).

Karena mampu mengenal orientasi dan lingkungan secara 3D, device bisa dimanfaatkan di beragam skenario, misalnya navigasi di dalam toko, proses pengukuran dan pemetaan, sebagai alat presentasi dan desain, hingga mendukung permainan video jenis baru;  dan App-nya didistribusikan lewat Google Play.

Lenovo Phab 2 Pro sendiri mulai dijual di awal November seharga US$ 500. Ia dibundel bersama 35 app dan game khusus Tango. Pertanyaanya kini ialah, seberapa kompetitif-kah harga ZenFone AR? Lalu fitur apa yang membuatnya berbeda dari Phab 2 Pro?

Selain membahas ZenFone AR, Asus juga menyampaikan rencana untuk merilis keluarga smartphone ZenFone 4 di triwulan kedua tahun 2017, kemungkinan besar dilakukan di Computex seperti tradisi sebelumnya. Model-model ini katanya akan dibekali kamera yang lebih canggih sebagai nilai jualnya. Ada probabilitas, ZenFore AR merupakan bagian dari smartphone Asus generasi keempat tersebut.

Sang CEO juga sempat mengakui performa penjualan handset Asus memang kurang memuaskan di kuartal ketiga tahun ini, angka distribusinya di bawah ekspektasi mereka. Meski begitu, Asus optimis jumlahnya akan naik dan menghasilkan keuntungan terhitung dari periode Oktober 2016 sampai Maret 20017.

Asus juga menyingkap rencana untuk meluncurkan perangkat virtual reality all-in-one di triwulan ketiga 2017. Device ini dibekali rangkaian kamera build-in, sensor dan unit controller mandiri, kapabilitasnya dijanjikan berbeda dari produk garapan HTC dan Oculus VR.

[Game Playlist] Titanfall 2 Adalah Game Wajib Penggemar Multiplayer Shooter

Mode singleplayer Titanfall 2 dibuka oleh sebuah video. Di sana, tokoh protagonis Jack Cooper menceritakan hebatnya seorang pilot di medan perang: lincah, anggun, mematikan, banyak akal, bertempur secara berbeda dan menggunakan tembok vertikal untuk menjangkau posisi lawan. Hal-hal ini bukan sekedar janji kosong. Multiplayer Titanfall 2 menyajikan keleluasaan buat melakukan semuanya.

Titanfall 2 multiplayer 9

Tentu saja aspek tersebut bukan satu-satunya daya tarik Titanfall. Entah bagaimana, Respawn berhasil menemukan titik keseimbangan antara pilot dengan robot mech raksasa: titan memang mematikan, tapi seorang pilot yang mahir merupakan ancaman besar baginya. Inilah alasan mengapa Titanfall begitu unik, ia menghidangkan terobosan gameplay yang saya belum lihat di permainan lain. Dan di sekuel pertamanya ini, semuanya terasa lebih harmonis.

Titanfall 2 menyuguhkan formula familier; tetap ada aksi kejar-kejaran ala parkour dipadu baku tembak, lalu kehadiran titan bisa membalikkan keadaan. Namun banyak faktor telah disempurnakan. Momentum sedikit diperlambat sehingga pemain bisa lebih mengapresiasi segala hal yang terjadi di sekitar mereka tanpa mengorbankan kacaunya perang. Developer juga memperbanyak opsi mode, mengenalkan Bounty Hunt, Coliseum (mode satu lawan satu), dan free-for-all buat melengkapi mode-mode favorit semisal Attrition dan Hardpoint.

Titanfall 2 multiplayer 6

Titanfall 2 multiplayer 14

Respawn telah memperluas elemen kustomisasi, memungkinkan Anda memilih warna kamuflase serta mengutak-atik icon dan banner karakter. Pemain juga dapat menggonta-ganti faksi untuk meng-unlock item-item kosmetik lebih banyak. Persenjataan lebih bervariasi dan dengan menambahkan aksesori, Anda bisa melakukan modifikasi sesuai kebutuhan.

Titanfall 2 multiplayer 8

Titanfall 2 multiplayer 15

Developer juga menghilangkan beberapa fitur yang dianggap kurang seimbang. Burn Cards digantikan oleh Boost dan Smart Pistol kini jadi bagian darinya. Tiap titan sekarang terikat oleh satu jenis persenjataan dan satu set kemampuan – Arc Cannon, Quad Rocket dan Triple Threat yang terlampau efektif telah ditiadakan.

Titanfall 2 multiplayer 21

Masing-masing titan (ada enam tipe robot) punya karakteristik berbeda. Ronin sangat lincah dan bisa menghilang, tapi ia bukan tandingan Tone dan meriam 40mm-nya dari jarak jauh. Scorch sangat perkasa dan bisa menghadang musuh berkat Thermite Launcher dan jebakan apinya, tapi gerakannya lambat. Lalu Northstar ialah teror dari jarak jauh yang juga bisa terbang.

Titanfall 2 multiplayer 1

Titanfall 2 multiplayer 11

Titan sekarang lebih mematikan dan juga lebih rentan karena mereka tidak lagi mempunyai shield. Saat seorang pilot melakukan rodeo, ia akan mencoba mencuri baterai untuk ditaruh ke robot sendiri atau milik kawan. Lewat metode ini, Respawn mendorong pemain buat bekerja sama. Menariknya, titan tetap bisa bekerja normal sewaktu armor sudah rontok, walaupun dengan begini satu serangan dari robot lain bisa menewaskan pilotnya.

Titanfall 2 multiplayer 22

Titanfall 2 multiplayer 18

Bagian terbaik dari Titanfall 2 ialah, game ini betul-betul memberikan Anda kesempatan untuk jadi pahlawan super. Jika saya dipermalukan oleh lawan yang sama berkali-kali, kelemahan terletak pada diri saya sendiri, bukan pada game. Dan semuanya terbayarkan begitu Anda melakukan sebuah aksi keren.

Titanfall 2 multiplayer 23

Titanfall 2 multiplayer 16

Contohnya: dalam sebuah match di map Homestead, saya sempat beruntung membungkam empat pilot lawan sekaligus: memberondong satu orang, menendang kawannya (serangan jarak dekat tetap lebih mematikan dari peluru), melempar Firestar ke wajah rekannya, lalu meledakkan lawan terakhir dengan Tick. Saya betul-betul merasa seperti campuran antara ninja dengan Predator – belum ada permainan yang memberi sensasi seperti ini.

Titanfall 2 multiplayer 20

Titanfall 2 multiplayer 12

Bagi saya, Titanfall 2 adalah salah satu permainan multiplayer shooter terbaik di tahun ini, sebuah opsi bagi Anda yang menyukai game-game dengan aksi bertempo cepat. Ia merupakan alternatif jika Anda menginginkan permainan yang ‘lebih serius’ dari Overwatch serta ‘lebih kompetitif’ dari Battlefield 1, kualitasnya jauh di atas Call of Duty: Infintite Warfare. Dipadu mode singleplayer epiknya, Titanfall 2 menawarkan satu bundel pengalaman istimewa.

Titanfall 2 multiplayer 24

Titanfall 2 multiplayer 25

Titanfall 2 multiplayer 17

Titanfall 2 multiplayer 4

Titanfall 2 multiplayer 3

Titanfall 2 multiplayer 13

Titanfall 2 multiplayer 10

Titanfall 2 multiplayer 19

Titanfall 2 multiplayer 5

Game Playlist adalah artikel gaming kolaborasi MSI dengan DailySocial.

Game dimainkan dari unit notebook MSI GS40 6QE Phantom, ditenagai prosesor Intel Core i7-6700HQ, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 970M, RAM 16GB, serta penyimpanan berbasis SSD 128GB dan HDD 1TB.

4 Hal yang Perlu Anda Ketahui Mengenai Mass Effect: Andromeda

Setelah beberapa kali di-tease, BioWare akhirnya membeberkan detail mengenai game Mass Effect terbaru dalam perayaan N7 Day tanggal 7 November kemarin. Mass Effect: Andromeda merupakan penerus sekaligus awal dari petualangan baru di franchise sci-fi itu, menyuguhkan elemen-elemen familier namun juga diracik agar bisa dinikmati oleh gamer yang belum pernah memainkan Mass Effect.

Tak sabar menanti perilisan Mass Effect: Andromeda? Anda datang ke tempat yang tepat. Artikel ini ialah rangkuman dari berbagai info yang sempat diungkap developer, ayo disimak.

Cerita, setting dan time frame

Seperti yang sempat diindikasikan di trailer, petualangan dimulai saat karakter protagonis pergi meninggalkan galaksi Bima Sakti, menuju Andromeda – tepatnya di antara Mass Effect 2 dan 3, sebelum invasi Reaper dimulai. Untuk bisa sampai di sana, sang tokoh harus menjalani proses cryosleep. Ia tertidur selama kurang lebih 600 tahun dan jadi manusia pertama yang tiba di cluster Helius, galaksi Andromeda.

Melalui setting ini, BioWare mencoba memberikan Anda lembaran baru. Ceritanya tidak terpengaruh oleh pilihan ending di Mass Effect 3, dan via PC Gamer, developer menegaskan bahwa Mass Effect: Andromeda bukanlah awal dari trilogi baru. Dan karena terpaut jarak ratusan tahun, narasi di Andromeda tidak mempunyai kaitan langsung dengan game-game terdahulu.

Karakter dan ras alien

Perjalanan Commander Shepard sudah berakhir di trilogi orisinal, Andromeda mengenalkan karakter utama baru, kakak-beradik bernama Scott dan Sara Ryder. Mereka ialah anak-anak dari Alec Ryder, dan Anda akan bermain sebagai salah satunya. Ryder adalah seorang Pathfinder, ‘terlatih secara militer tapi belum berpengalaman dalam memimpin ekspedisi’.

Andromeda kembali menyuguhkan satu aspek andalan di Mass Effect, yakni membangun hubungan dengan tokoh-tokoh NPC, hingga ke tingkatan romantis. Anda juga akan menemukan ras-ras non-manusia familier, misalnya asari, salarian dan turian. Karakter-karakter yang telah dikonfirmasi turut menemani petualanan Ryder antara lain ialah mantan polisi bernama Liam, Peebee (gadis asari), Drack (krogan), dan seorang biotic bernama Cora.

Gameplay

Andromeda menghidangkan dunia open world, pertama kalinya di seri ini. Pemain tak lagi disajikan pilihan kelas/peran: spesialisasi Ryder dibangun dengan membubuhkan poin di skill tree yang Anda inginkan. Kemudian, eksplorasi Anda dibantu oleh kendaraan buggy bernama Nomad – mirip Mako di Mass Effect pertama, namun ia tidak dibekali persenjataan.

Permainan kabarnya juga menyajikan misi-misi loyalty seperti dalam Mass Effect 2. Lalu ada mode multiplayer co-op mirip di Mass Effect 3, mode horde terpisah di mana Anda dapat bermain bersama tiga orang kawan, serta mode Deployed Strike Team – tampaknya merupakan adopsi dari misi war table di Dragon: Age Inquisition.

Tanggal rilis

EA dan BioWare belum menyingkap kapan tepatnya Mass Effect: Andromeda akan dirilis, hanya menyebutkan ‘musim semi 2017’ – tersedia untuk platform PC, Xbox One dan PlayStation 4. Tapi dari rumor yang beredar, kabarnya game akan dilepas di tanggal 21 Maret tahun depan.

Via Eurogamer.

Corsair Siapkan Sepasang Keyboard dan Mouse Ekonomis Untuk Gamer FPS

Ekspansi Corsair ke segmen gaming dilakukan kurang lebih dua tahun lalu dengan menyediakan beragam gear penunjang hobi ini; dari mulai keyboard, mouse, headset, sampai ‘PC rasa console‘. Hanya dalam waktu singkat, namanya melesat jadi salah satu brand terkemuka di ranah itu. Dan minggu lalu, Corsair ungkap sepasang produk anyar yang ditujukan buat pecinta game shooter.

Cukup berbeda dari mayoritas gaming gear kreasi Corsair lainnya, mouse Harpoon RGB dan keyboard K55 RGB ditawarkan di harga yang terjangkau tanpa mengorbankan performa maupun penampilan. Seperti namanya, kedua produk dibekali sistem backlight programmable.

K55 RGB Gaming Keyboard

Dua aspek andalan dari K55 RGB ialah kustomisasi dan keleluasaan kendali. Ia memang tidak mengusung switch mekanik, tapi tetap menjanjikan kenyamanan penggunaan di sesi gaming berdurasi lama, dibantu wrist rest detachable berlapis karet yang lembut. Keyboard ini mempunyai tiga zona backlight RGB – Anda bisa memilih pola pencahayaan atau sekedar menggunakan opsi statis.

Corsair K55 RGB

K55 menyajikan fitur anti-ghosting multi-key dan tuts tidak berisik saat jari Anda menari di atasnya. Di area kiri, ada enam tombol macro yang bisa dikonfigurasi ‘on-the-fly‘ tanpa memerlukan software tambahan; lalu di kanan atas terdapat tombol kendali volume dan multimedia. Corsair tak lupa membubuhkan mode Windows Key Lock untuk mematikan fungsi tombol Windows demi meminimalisir gangguan ketika Anda sedang serius bermain.

Corsair K55 RGB 2

Dijual seharga US$ 50 dan tersedia mulai tanggal 22 November nanti, K55 tersambung ke PC via port USB, kompatibel dengan OS Windows 10, 8, 7 serta Vista.

Harpoon RGB Gaming Mouse

Kenyamanan dan durabilitas merupakan janji Corsair. Harpoon RGB memanfaatkan rancangan ergonomis, didesain agar pas d tangan serta mendukung berbagai gaya cengkraman. Tekstur halus di bagian punggungnya dimaksudkan agar mouse tidak mudah tergelincir dari genggaman Anda, lalu produsen turut melapisi side grip dengan karet agar tidak gampang jatuh sewaktu Anda mengangkatnya.

Corsair Harpoon RGB 1

Harpoon RGB memiliki bobot yang ringan, dibekali sensor optik 6000DPI sehingga mampu melacak gerakan di kecepatan tinggi dan mendeteksinya secara presisi, dipadu polling rate 1000Hz demi menyuguhkan pengalaman bebas lag. Selanjutnya, enam tombol dan lampu LED RGB di sana dapat dikustomisasi. Corsair menjelaskan, Harpoon RGB memang sengaja diramu untuk mendukung permainan-permainan ber-genre first-person shooter.

Corsair Harpoon RGB 2

Sama seperti keyboard K55, Harpoon RGB terkoneksi ke PC lewat kabel USB, kompatibel ke Windows 10, 8, 7 dan Vista. Anda bisa membelinya cukup dengan mengeluarkan uang US$ 30.

Dengan Cat Semprot Pintar SprayPrinter, Anda Bisa Jadi Seniman Graffiti Dadakan

Sudah ada banyak analis serta pakar yang melihat nilai artisitik dari graffiti dan mengakuinya sebagai ekspresi seni secara publik, walau praktek ini sebetulnya telah dilakukan sejak zaman Yunani kuno. Di era modern sendiri, penggunaan cat semprot/spray paint hampir tidak bisa dipisahkan dari pembuatan graffiti karena ia mudah dibeli dan tersedia dalam berbagai pilihan warna.

Tapi meski peralatannya gampang dimiliki, menciptakan graffiti bernilai seni sama sekali tidak mudah, menuntut pengalaman dan waktu latihan yang tidak sebentar. Menariknya, sebuah solusi jenius ditawarkan oleh tim developer dari Estonia. Mereka memperkenalkan SprayPrinter, cat semprot pintar yang memberikan Anda kemahiran layaknya seniman sejati. Caranya? SprayPrinter tahu kapan dan di mana pengguna harus menyemprotkan cat.

Premis dari SprayPrinter terdengar sederhana namun sangat revolusioner: ia mampu mencetak gambar di permukaan apapun berbekal cat dalam kaleng dan sambungan wireless ke smartphone. Selain membuat graffiti, Anda bisa berkarya di manapun: kaos, jaket, helm motor, mobil, surfboard, dan objek-objek lain. Setup-nya juga sederhana, device cukup disambungkan di bagian atas kaleng cat.

SprayPrinter tersambung ke handset melalui Bluetooth, memakai LED untuk ‘melihat’ gambar. Pengoperasiannya sangat sederhana: Anda hanya tinggal mengunduh aplikasi di smartphone. Di sana user dipersilakan membuat gambar sendiri atau memilih beragam ilustrasi yang tersedia untuk segera dicetak. Selanjutnya, pasang smartphone Anda ke tripod dan arahkan ke objek/area yang ingin digambar. Tampilan preview-nya disuguhkan lewat kamera.

Setelah itu, pasangkan kaleng cat di SprayPrinter dan mulailah menyemprot. Smartphone akan mengetahui posisi device dan memandu prosesnya secara real-time. Pengerjaannya dapat dilakukan lapisan per lapisan, tinggal mengganti warna jika sudah rampung. LED berfungsi untuk melacak koordinat, menggunakan teknik printing pixel-by-pixel dan tidak ada batasan pada jumlah pemakaian warna.

Selain itu, device mengusung sistem semprot high-tech, memanfaatkan katup elektromagnetik yang mampu membuka dan menutup sebanyak 200 kali tiap detik. Artinya, user dapat menghasilkan ilustrasi di 200 pixel per detik, memberikan tangan Anda keleluasaan buat bergerak layaknya menggunakan cat semprot standar.

SprayPrinter bisa Anda pesan segera di situs crowdfunding  Kickstarter. Dijajakan seharga mulai dari US$ 200, paket starter packearly bird‘ sudah dibundel bersama versi baru dari SprayPrinter, satu kaleng cat berbasis air, serta petunjuk pemakaian. Produk rencananya akan mulai didistribusikan di bulan Juni 2017.

Apakah Fans Wajib Memiliki Nintendo NES Classic Edition? Simak Opini Para Reviewer

Kabar baik dan buruk mewarnai perjalanan Nintendo di bulan November. Belum lama kita mendengar konfirmasi dari perusahaan hiburan Jepang itu bahwa mereka menghentikan produksi Wii U. Berita gembiranya, penjualan NES Classic Edition ternyata sangat laris, jauh di atas estimasi. Kini stoknya kosong dan Nintendo berjanji akan menyediakannya lagi di musim liburan nanti.

Nostalgia adalah bahan bakar utama yang Nintendo gunakan dalam memasarkan NES Classic Edition, yaitu versi miniatur sekaligus penjelmaan modern dari console 8-bit yang dirilis di tahun 80-an. Sejauh ini, NES Classic Edition mendapatkan respons positif dari para pengulas.

Versi mini NES ini mendapatkan nilai empat dari lima bintang dari TechRadar. Reviewer menjelaskan, console tersebut betul-betul menekankan konsep retro secara autentik sehingga ia menyuguhkan pesona klasik meski ada beberapa elemen yang menyebabkan kurang nyamannya penggunaan. Contohnya, Anda harus menekan tombol fisik tiap kali ingin keluar dari permainan. TechRadar juga menyayangkan pendeknya kabel controller dan keterbatasan koleksi game.

IGN memuji keputusan Nintendo dalam memilih 30 permainan legendaris untuk dibundel bersama NES Classic karena judul-judul itu benar-benar merepresentasikan gaming di zaman itu. Menurut mereka, console ini merupakan kendaraan bagi pemain veteran buat mengunjungi kembali game-game lawas sekaligus memperkenalkannya pada konsumen generasi baru. Tapi, lagi-lagi pendeknya kabel jadi kendala karena membatasi keleluasaan menikmati permainan.

Menurut Engadget, NES Classic Edition memberikan Anda aspek terbaik dan terburuk dari retro gaming. Hanya dengan membayarkan uang US$ 60, Anda bisa merasakan lagi serunya bermain game di masa kecil. Penampilannya betul-betul menyerupai console lawas kesayangan Anda, dan kini dapat tersambung ke TV high-end. Namun keluhan mereka sama seperti media lain: pendeknya kabel gamepad, tidak bisa menambah game, lalu sistem tidak kompatibel ke aksesori lama.

CNET mempunyai pendapat serupa IGN. 30 permainan 8-bit yang dibundel dalam NES Classic merupakan senjata pamungkas produk ini, diperkuat oleh elemen desain dan kenyamanan unit controller-nya. Ia ditunjang oleh konektivitas modern (di antaranya micro-USB dan HDMI), kemudian tiap permainan didukung fitur save. Namun seperti media lain, CNET mengeluhkan tidak adanya cara buat menambah permainan serta absennya fitur wireless di unit gamepad.

Bagi Digital Trends, NES Classic Edition adalah sebuah cara mudah dan murah dalam menikmati permainan-permainan jadul Nintendo. Buat menguatkan kesan itu, device dibekali filter CRT – berfungsi menambahkan efek garis-garis dan mengaburkan ujung objek pixelated, agar seolah-olah permainan berjalan di TV tua. Pendeknya kabel controller dan ketiadaan tombol home serta power di gamepad ialah kekurangan utamanya. Lalu reviewer juga menemukan adanya penurunan frame rate dan screen-tearing di sejumlah game.

Rata-rata reviewer memberikan NES Classic Edition nilai empat dari lima bintang.

Bisa Jadi Walkie-Talkie, StarVox Ialah Smartwatch-nya Para Petualang

Meskipun hampir semua smartwatch bisa tersambung ke handset via Bluetooth, beberapa produsen juga mulai membenamkan konektivitas jaringan mobile ke sejumlah varian. Dengan kemampuan ini, perangkat dapat bekerja lebih mandiri, namun tentu saja ia menuntut biaya tambahan. Kreasi baru dari L8Star ini menawarkan titik temu antara kedua varian wearable device tersebut.

Demi memberikan solusinya, developer asal Texas itu mengintegrasikan teknologi lawas dalam penyajian gadget modern. Mereka memperkenalkan StarVox, smartwatch pertama di dunia dengan fungsi walkie-talkie. Perangkat ini menawarkan keringkasan berkomunikasi, bisa bekerja tanpa jaringan seluler, jauh lebih praktis dari radio transceiver standar, dan menyimpan beragam fitur pintar. Para petualang dan pecinta aktivitas outdoor pasti akan sangat menyukainya.

StarVox 2

StarVox mengusung rancangan sporty. Layar sentuh 1,54-inci ditambatkan di tubuh persegi membulat yang minim sudut. Tubuhnya terbuat dari kombinasi baja dan aluminium, dengan frame logam terpisah untuk melindungi bagian kacanya. Modul utama StarVox berukuran 45,4×45,5cm, tersambung ke strap karet selebar 22mm berisi antena build-in. Struktur tubuhnya anti-air berstandar IP65 (tahan debu dan aliran air), dapat bekerja di suhu minimal -10 sampai 55 derajat Celcius.

StarVox 3

Fitur walkie-talkie StarVox tentu saja merupakan kemampuan primadonanya. Device dapat beroperasi di frekuensi 400MHz sampai 470MHz, bisa diatur sesuai wilayah tempat Anda berada, serta sanggup menjangkau jarak dua kilometer. Menariknya lagi, StarVox tak hanya dapat dipakai berkomunikasi antar dua orang, ia mendukung group chat tanpa batasan jumlah serta kompatibel ke walkie-talkie biasa. Anda juga tidak perlu menambahkan headset karena smartwatch sudah dibekali mic dan speaker.

Buat mendukung petualangan Anda, StarVox dilengkapi kompas, hygrometer (pengukur kelembapan), barometer (tekanan udara), termometer, pedometer (mengukur langkah), serta sensor ketinggian. Selain itu Anda bisa menemukan segala pernak-pernik standar. Produsen memanfaatkan chip MT2503A sebagai otak smartwatch dan menanamkan baterai 420mAh – StarVox mampu aktif selama 192 jam di mode arloji dan maksimal 10,5 jam di mode walkie-talkie.

StarVox 1

L8Star tidak menyebutkan sistem operasi dari StarVox, hanya bilang mereka telah menyediakan platform khusus buat saling berbagi app. Ada probabilitas fungsinya tidak selengkap perangkat-perangkat Android Wear.

Developer saat ini sedang melangsungkan kampanye pengumpulan dana di Kickstarter dan angkanya sudah melewati batasan terendah. Di sana Anda dapat memesan StarVox seharga hanya US$ 60 (versi super early bird), lebih murah US$ 50 dari harga retail-nya nanti. Produk rencananya mulai didistribusikan pada bulan April 2017.

Dibagikan Gratis, Game-Game Blockbuster Ini Siap Ramaikan Akhir Minggu Anda

Kurang dari dua bulan lagi tahun 2016 akan berakhir dan sejauh ini ia telah menjakan para gamer dengan berbagai permainan menarik meskipun 2016 belum mengeluarkan seluruh potensinya (masih ada Pokémon Sun & Moon, Final Fantasy XV, The Last Guardian). Tapi bagi yang sedang berhemat, Anda tidak perlu merasa tertinggal, beberapa game seru siap dinikmati secara cuma-cuma.

Saya tidak mengacu pada judul-judul MMO dan permainan web free-to-play, melainkan game-game papan atas yang digarap developer kawakan. Dan lewat artikel ini, DailySocial siap memandu Anda mendapatkannya. Ayo disimak:

Dirt 3: Complete Edition

Game ini saya taruh pertama karena waktu untuk mendapatkannya sangat terbatas, hanya berlangsung sampai besok. Edisi lengkap permainan racing garapan Codemasters ini dibundel bersama seluruh paket DLC dan mobil-mobil baru, menyempurnakan pengalaman balapan rally-nya. Complete Edition sudah didistribusikan lewat Steam, tak lagi memanfaatkan layanan Games for Windows Live.

Untuk memperolehnya, perhatikan langkah-langkah ini: Log-in (daftar jika belum) di Humble Store serta Steam. Di situs Humble Store, klik ‘get it free‘ di atas banner Dirt 3: Complete Edition. Selanjutnya, buka laman cart dan tekan tombol ‘get if for free‘ berwarna biru. Humble Store akan segera mengirimkan email dengan link, yang mengarahkan Anda ke laman berisi kode aktivasi produk di Steam. Jangan buang-buang waktu, segeralah Anda aktifkan karena masa aktivasinya juga terbatas.

Far Cry 3: Blood Dragon

Dalam rangka merayakan ulang tahun ke-30, Ubisoft mengumumkan sebuah inisiatif bertajuk Ubi 30 di E3 2016, yaitu program bagi-bagi permainan gratis yang rencananya akan terus dilangsungkan tiap bulan hingga 2016 berakhir. Sampai Oktober kemarin, sang publisher telah melepas Prince of Persia: The Sands of Time, Rayman Origins, sampai The Crew tanpa meminta bayaran. Dan di bulan ini, Far Cry 3: Blood Dragon masuk ke daftar itu.

Far Cry 3: Blood Dragon adalah expansion pack standalone dari Far Cry 3, permainan shooter sci-fi parodi dari game dan film action tahun 80-an. Blood Dragon tetap menyajikan gameplay open world dengan elemen serupa meski lebih disederhanakan. Melalui penyajian ini, Anda tidak memerlukan Far Cry 3 agar bisa memainkannya. Caranya? Cukup log-in di Uplay, masuk ke page Ubi 30, dan tinggal klik ‘get the game‘.

Overwatch ‘Free Weekend’

Penasaran mengapa permainan ini menghebohkan banyak gamer namun Anda masih ragu membelinya? Mengapa tidak mencobanya dulu? Blizzard mengumumkan rencana untuk melangsungkan program Overwatch Free Weekend, membebaskan semua orang buat menikmatinya di platform pilihan mereka – PC, PlayStation 4 atau Xbox One. Tak ada pemangkasan konten, semua karakter, mode dan map bebas dimainkan.

Menariknya lagi, jika Anda memutuskan untuk membeli game, semua progres yang diperoleh (level hingga item-item kosmetik) tidak akan hilang. Anda juga tidak perlu buru-buru, Overwatch belum bisa dicicipi minggu ini; Free Weekend baru akan digelar mulai minggu depan dari tanggal 18 sampai 21 November. Info lebih rinci mengenai jadwal dan instruksi instalasi tersedia di blog Overwatch.

PC Backpack Spesialis Virtual Reality MSI VR One Siap Dipesan, Berikut Spesifikasinya

Populer di ranah hardcore gaming tidak membuat MSI cepat merasa puas. Di era bangkitnya virtual reality, perusahaan Taiwan itu segera menyediakan notebook gaming dan mobile workstation ‘VR ready’ pertama di dunia. Tersedianya GPU Nvidia Pascal di laptop mengobarkan semangat mereka, dan Anda mungkin juga sudah tahu MSI telah menyiapkan device unik pendukung VR.

Dilakukan bersama tim HTC Vive, upaya pengembangan PC berwujud ransel MSI singkap di ajang Computex 2016. Saat itu, produk belum memiliki nama resmi dan kabarnya lebih diarahkan ke segmen enterprise. Lalu di bulan September, sang produsen mengumumkan penjelmaan resmi dari perangkat tersebut, sebuah device bertitel VR One. Setelah dipamerkan di acara-acara gaming internasional, akhirnya MSI mulai memasarkannya.

MSI VR One 1

Micro-Star International mengklaim VR One sebagai tas virtual reality futuristis paling ringan, bobotnya kurang dari 3,6-kilogram dengan tebal hanya 54-milimeter (panjang dan lebarnya 40,4×29,2cm ). Penyajian ini memberikan kebebasan bagi user karena mereka tak lagi terkekang dalam keterbatasan area penggunaan. Tak seperti laptop, baterai VR One sanggup memberikan tenaga yang dibutuhkan untuk menangani headset virtual reality selama satu setengah jam tanpa perlu tersambung ke sumber listrik. Saat dayanya mulai habis, unit baterai bisa langsung ditukar berkat desain hot swap.

VR One

Produsen kini tidak lagi malu-malu buat menginformasikan spesifikasinya. VR One, khususnya versi 6RD-007US, dipersenjatai prosesor Intel Core i7-6820HK 2,7GHz, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1060, RAM DDR4 sebesar 16GB, dan ada penyimpanan SSD seluas 256GB. Untuk menunjang virtual reality, MSI membekali VR One dengan konektivitas yang luas: empat USB 3.0, mini DisplayPort, HDMI 2.0, sepasang jack headphone dan microphone, USB type-C Thunderbolt 3, serta sambungan wireless Bluetooth 4.1 dan Wi-Fi Killer 1435.

MSI VR One 2

Menariknya lagi, device diklaim mampu beroperasi dengan hening, mengeluarkan suara kurang dari 40dBA saat full load. Lalu Anda juga tidak usah cemas rangkaian hardware berperforma tinggi VR One akan membakar punggung sewaktu dikenakan. MSI secara seksama merancang struktur mount-nya agar Anda tidak merasakan hawa panas keluar dari PC backpack tersebut.

MSI VR One 3

Selain untuk gaming dan mendukung wahana taman rekreasi berbasis VR, VR One bisa dimanfaatkan ke berbagai ranah bisnis dan edukasi: memeriksa hasil rancangan rumah sebelum dibangun, melakukan test drive, browsing produk sebelum berbelanja, sampai dimanfaatkan di pelajaran arkeologi. Device juga dapat digunakan sebagai PC biasa, dengan wujud yang padat tetapi jauh lebih bertenaga dari notebook (dapat tersambung ke tiga monitor 4K).

MSI VR One 4

MSI VR One sudah dapat dipesan oleh konsumen di wilayah Amerika, Australia, Eropa, Jepang, Taiwan dan Tiongkok seharga mulai dari US$ 2.000. Dengan menambahkan US$ 300 lagi, Anda bisa mendapatkan varian ber-GPU GeForce GTX 1070 dan SSD 512GB.

Sumber: MSI.