Runchise Dikabarkan Raih Investasi Tambahan dari East Ventures dan Genesia Ventures

Startup SaaS untuk bisnis kuliner Runchise dikabarkan meraih pendanaan awal tambahan sebesar $1 juta (sekitar Rp16,2 miliar). Mengutip dari Alternatives.pe, investasi ini dikucurkan oleh investor sebelumnya, yakni East Ventures dan Genesia Ventures.

DailySocial.id telah menghubungi perusahaan dan investor terkait informasi ini, namun belum ada respons yang diberikan hingga berita ini diturunkan.

Baik East Ventures dan Genesia Ventures merupakan investor awal Runchise. Pengumuman pendanaan disampaikan pada Oktober 2022. Jajaran investor lainnya yang turut serta adalah Arise MDI Ventures, Init-6, Prasetya Dwidharma, Alto Partners, dan sejumlah angel investor.

Runchise berdiri pada 2022 oleh Daniel Witono dan Ivana Widjaya. Daniel sebelumnya dikenal sebagai founder Jurnal (diakuisisi Mekari). Dalam wawancaranya bersama DailySocial.id di bulan Juni 2022 lalu, ia mengatakan bahwa Runchise dibangun sebagai sebuah “outlet management solution”.

Persoalan tentang pengelolaan hingga pembinaan franchise ternyata masih menjadi tantangan yang kerap dirasakan oleh pemilik restoran hingga pemilik brand. Mulai dari kurangnya transparansi dari penerima waralaba, hingga penggunaan bahan baku yang tidak sesuai. Hal ini lalu memberikan inspirasi bagi Daniel untuk menghadirkan platform end-to-end kepada pemilik franchise.

“Saat bersama Mekari konsep ini tidak bisa saya kembangkan karena fokus perusahaan adalah hanya kepada akunting dan personalia saja. Karena itu setelah saya keluar, saya mulai mengembangkan Runchise untuk membantu sektor F&B di Indonesia yang sangat luas potensinya,” kata Daniel.

Daniel juga mengatakan, salah satu segmen pasar utama Runchise adalah pebisnis waralaba (franchise). Persoalan tentang pengelolaan hingga pembinaan franchise masih menjadi tantangan yang kerap dirasakan oleh pemilik brand F&B. Mulai dari kurangnya transparansi dari penerima waralaba hingga penggunaan bahan baku yang tidak sesuai.

Runchise menyajikan tiga layanan:

  1. Supply Chain Management: memudahkan operasional restoran yang memiliki banyak outlet, mulai dari pengaturan dan pengadaan stok, bahan baku, hingga pengaturan akses data perusahaan yang fleksibel.
  2. Point of Sales, memudahkan proses transaksi dengan pelanggan.
  3. Online Ordering, untuk memudahkan pemilik gerai mengintegrasikan dengan layanan food delivery.

Di lanskap F&B, ada sejumlah pemain yang saat ini turut menjajakan solusi SaaS. Ada Esensi Solusi Buana yang telah didukung sejumlah investor termasuk Alpha JWC Ventures, solusi yang ditawarkan termasuk ERP, POS, dan manajemen layanan food delivery. Selain itu juga ada beberapa lainnyas seperti DigiResto yang dikembangkan MCAS.

Application Information Will Show Up Here

Dua Unit Bisnis KoinWorks Ungkap Raih Profit

KoinWorks Group mengumumkan status profitabilitas yang telah diraih oleh kedua unit bisnisnya, yaitu BPR KoinWorks Sejahtera Annua (KoinWorks Bank) dan Lunaria Annua Teknologi (LAT). Grup perusahaan akan meningkatkan pencapaian tersebut untuk mencapai profitabilitas grup pada akhir tahun ini.

“Dengan KoinWorks Bank dan LAT yang melaporkan hasil menguntungkan, kami telah memvalidasi fokus strategis kami pada pertumbuhan yang berkelanjutan. Prestasi ini mengonfirmasi dedikasi kami dalam memberikan nilai kepada pemangku kepentingan. Kami juga menjadi lebih dekat ke tujuan kami untuk mencapai profitabilitas grup pada akhir tahun 2024,” ujar Benedicto Haryono selaku CEO dan Co-Founder KoinWorks serta owner dari KoinWorks Bank dalam keterangan resmi, kemarin (17/4).

Berikut rincian pencapaian dari dua bisnis KoinWorks Group:

  1. KoinWorks BPR

Profitabilitas awal yang dilaporkan adalah hasil langsung dari portofolio pelanggan UMKM yang terdiversifikasi dengan baik dengan tingkat NPL yang dapat dipertahankan, sebesar 0,5%. Kemudian hasil dari biaya dana yang lebih rendah pada produk deposito berjangka.

Pendiri KoinWorks mengakuisisi BPR Asri Cikupa Karya pada Januari 2023, kemudian beroperasi dengan nama legal KoinWorks Bank sejak Oktober 2023. Akuisisi strategis ini memberikan pengguna KoinWorks opsi produk Deposito Berjangka dengan tingkat pengembalian bersaing yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Sejak akuisisi, KoinWorks Group telah menyuntikkan modal guna untuk mentransformasi KoinWorks Bank menjadi wadah digital untuk bisnis dan konsumen. Rencananya peluncuran akan dilakukan pada tahun depan.

  1. PT LAT

PT LAT atau lebih dikenal dengan p2p lending KoinWorks melaporkan profit pada tahun penuh 2023, setelah investasi substansial dalam pengembangan produk dan automasi backend. LAT berhasil mengembangkan portofolio kredit UMKM-nya, dengan mencairkan pinjaman produktif lebih dari Rp10 triliun sepanjang 2023.

Hasil dari pengembangan produk membuahkan hasil, KoinWorks mengindikasikan bahwa perusahaan mampu mengotomatisasi proses yang sebelumnya dikelola oleh integrasi perangkat lunak sebagai pihak ketiga. Otomatisasi ini meningkatkan efisiensi biaya keseluruhan perusahaan. Secara konkrit, hal ini juga berkontribusi pada peningkatan 25% dalam EBITDA pada 2023, dan peningkatan margin sebesar 65% dalam periode yang sama.

Baru-baru ini, KoinWorks makin menyeriusi produk paylater untuk mitra pemasok di FMCG. Kemitraan teranyar yang diumumkan adalah bersama IDH.ID yang memungkinkan pemilik toko dan reseller menggunakan IDH Paylater, yang ditenagai oleh KoinWorks, untuk berbelanja kebutuhan bisnis secara online dengan sistem pembayaran jatuh tempo.

Ben, panggilan akrab Benedicto, melanjutkan mencapai profitabilitas pada 2024 tak hanya menjadi tonggak penting bagi KoinWorks Group, tetapi juga memperkuat kemampuannya untuk memenuhi komitmen kepada para pemangku kepentingannya. Keberhasilan tersebut mencerminkan kemampuan perusahaan untuk melaksanakan strategi perubahan dengan efektif.

“Sementara itu, prestasi LAT dalam mencapai profitabilitas tahun penuh pada 2023 menegaskan komitmen kami terhadap inovasi dan efisiensi dalam melayani UMKM. Dengan mempertahankan fokus pada dampak dalam melayani UMKM, pendana, dan semua pengguna, KoinWorks memastikan bahwa profitabilitas yang diperoleh dapat memberikan dampak lebih dan dukungan yang bermakna bagi seluruh pengguna,” pungkas dia.

Selain kedua badan hukum di atas, KoinWorks juga mengoperasikan aplikasi super financial yang dioperasikan oleh PT Sejahtera Lunaria Annua.

Application Information Will Show Up Here

Rangkuman Agenda Kunjungan CEO Apple di Indonesia

CEO Apple Tim Cook mengunjungi Indonesia, kemarin (17/4) setelah menyelesaikan kunjungannya di Vietnam dan bertemu dengan para petinggi negara. Ada dua agenda besar yang ia bawa, yakni meningkatkan kerja sama dan investasi Apple di kedua negara tersebut.

Di Indonesia, Apple menambah kehadiran Apple Developer Academy dan mulai mempertimbangkan pembangunan pabrik manufaktur di Indonesia. Sementara di Vietnam, komitmennya lebih serius karena mereka berjanji untuk mengeluarkan ekstra koceknya untuk membeli komponen dan aksesori untuk produk Apple dari penyuplainya.

Berikut rangkumannya:

  1. Membangun Apple Developer Academy keempat

Apple akan membangun Apple Developer Academy keempat di Bali. Total investasi yang dikuncurkan untuk ini mencapai Rp1,6 triliun. Bila dirunut, Apple Developer Academy telah tersedia di Binus BSD (Tangerang); Universitas Ciputra (Surabaya); Infinite Learning (Batam).

Akademi ini memberikan kesempatan bagi pengembang, pelajar, dan pengusaha yang ingin merintis kariernya di industri aplikasi iOS di Indonesia.

“Kami sangat antusias dengan komunitas pengembang yang berkembang di Indonesia, dan kami berharap dapat berinvestasi dalam kesuksesan lebih banyak pengode dengan akademi keempat kami di negara ini,” ujar Cook, dikutip dari laman resmi Apple.

  1. Pemenuhan TKDN

Sementara itu, hingga kini Apple belum memenuhi aturan tentang peredaran Handphone, Komputer, dan Tablet (HKT) di Indonesia adalah wajib memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) 35%. Aturan tersebut sudah disahkan sejak 2021 melalui Peraturan Menteri Kominfo (Permenkominfo).

“Kami berbicara tentang keinginan Presiden untuk melihat ada manufaktur produk Apple di negara ini dan hal itu adalah sesuatu yang akan kami pertimbangkan,” kata Cook selepas bertemu dengan Presiden Joko Widodo mengutip dari Kompas.id.

Terkait itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menyampaikan, poin ini menjadi yang utama karena untuk mendorong proses manufaktur produk Apple di Indonesia, dan sudah mendapat kesepakatan.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menambahkan, proses membangun manufaktur Apple di Indonesia sudah disepakati. Langkah awalnya dengan menggunakan komponen-komponen yang sudah diproduksi di Indonesia.

“Nanti setelah dari sini, Kemenperin akan melakukan proses business matching. Kami sudah punya list-nya terhadap komponen-komponen apa saja,” kata dia seperti dikutip dari CNBC Indonesia.

Budi Arie mengatakan, dari 360 komponen produk perangkat mobile, cuma ada 2 yang berasal dari Indonesia. Angka itu kecil dibandingkan 72 komponen dari Vietnam.

“Pak Presiden juga minta kepada Tim Cook kalau bisa lebih banyak lagi komponen dari Apple ini untuk dibuat di Indonesia. Makanya itu isunya namanya global supply chain. Makin banyak komponennya makin bagus buat nilai tambah,” kata Budi Arie.

Agus mengatakan pada 2023 lalu, ada sekitar 49-50 juta HP yang diproduksi di Indonesia. Dari angka itu, impor hanya sekitar 2,79 juta unit. “Dari 2,79 juta unit itu boleh saya sampaikan 85% adalah produk Apple,” kata dia.

Kunjungan ke Vietnam

Melansir dari berbagai media, Di Vietnam, Cook menemui Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh di Hanoi. Cook berjanji akan mengoptimalkan pengeluaran untuk penyuplainya di Vietnam, dengan membeli komponen dan aksesori dalam jumlah yang lebih banyak untuk produk Apple.

Hal ini akan memberikan dorongan besar bagi Vietnam sebagai negara di Asia Tenggara yang sedang berkembang menjadi pusat elektronik global. Sementara itu, bagi Apple, langkah tersebut sebenarnya ditempuh karena Apple sedang berusaha mempelajari cara untuk memindahkan produksi gadget dari Tiongkok sebagai upaya untuk meminimalkan risiko geopolitik.

Sejauh ini Apple telah memilih Vietnam dan India, setelah sebelumnya Tiongkok, menjadi negara tujuan investasi favorit manufaktur ponsel pintar di kawasan Asia lainnya.

Maka dari itu, Cook menjelajahi beberapa negara, seperti India, Vietnam, dan Indonesia. Ketiga negara ini tercatat mengalami peningkatan sebanyak empat kali lipat jumlah perusahaan yang bergerak di bidang perakitan produk Apple selama dekade terakhir.

Chinh turut menyampaikan rencananya untuk membentuk kelompok khusus untuk perluasan produk Apple di negaranya. Ia juga meminta bantuan Cook untuk mengembangkan tenaga kerja yang ahli di bidangnya dengan kualitas yang tinggi.

Pihak Apple menyampaikan perusahaannya telah menghabiskan dana sebanyak hampir 400 triliun dong atau sekitar $15,8 miliar di Vietnam sejak 2019 melalui mitra rantai pasoknya. Perusahaan ini memiliki 25 pemasok di Vietnam pada 2022, menurut daftar pemasok terbarunya. Pemasok tersebut termasuk Foxconn, GoerTek, Luxshare, Intel, Samsung Electronics dan Compal.

Konsolidasi OLXmobbi, Langkah Astra Bersaing di Pasar O2O Mobil Bekas

Pasar mobil bekas masih sangat diminati konsumen Indonesia. Sepanjang 2023, volume penjualan mobil baru diestimasi berkisar 1 juta unit, sedangkan penjualan mobil bekas diperkirakan melampaui angka tersebut.

Mengacu laporan Ken Research, volume penjualan mobil bekas di tanah air diproyeksikan tumbuh 14,2% CAGR (2020-2025F). Salah satu faktor pendorongnya adalah ketersediaan opsi fasilitas kredit atau pembiayaan.

Sumber: Ken Research

Kehadiran platform marketplace otomotif sejak lama memberikan cara baru bagi konsumen untuk mencari lebih banyak pilihan. Platform digital banyak digunakan untuk memasang iklan jual mobil bekas, yang mana memudahkan konsumen untuk mengecek dulu sebelum datangi showroom.

Survei lain yang diterbitkan DSResearch pada 2018 menyebut bahwa 96% konsumen banyak memanfaatkan platform digital untuk mencari informasi, menjual, atau membeli mobil.

Astra genjot O2O

Dalam skala regional, Indonesia masih merajai penjualan kendaraan terbesar di Asia Tenggara dari total 3,35 juta unit di sepanjang 2023 menurut laporan ASEAN Automotice Federation (AAF).

Beberapa pemain kunci di industri dalam negeri mengambil sejumlah langkah strategis untuk memperkuat ekosistem layanannya dan bersaing dengan perusahaan asing yang mengakuisisi platform otomotif dalam negeri.

Langkah ini juga ditempuh perusahaan konglomerasi Astra dengan mencaplok OLX pada 2023. Bulan lalu, Astra resmi mengumumkan peleburan Mobil88, mobbi, dan OLX Autos menjadi OLXmobbi. Kini, OLXmobbi berada di bawah naungan PT Astra Digital Mobil.

“Peleburan tiga pemain besar di pasar mobil bekas Indonesia, yakni mobil88, mobbi, dan OLX Autos, diharapkan bisa membuat pasar mobil bekas di Indonesia semakin bergairah, dan bisnis jual-beli mobil bekas Grup Astra kian solid,” ujar Presiden Direktur Astra Digital Mobil Naga Sujady dalam keterangan terpisah kepada DailySocial.id beberapa waktu lalu.

Terlebih, ini juga menjadi strategi perusahaan di tengah menurunnya tren penjualan mobil baru. Diketahui, penjualan roda empat Astra tercatat merosot 23% (YoY) menjadi 40.438 unit pada Maret 2024. Secara nasional, Astra menguasai 54% pangsa pasar mobil baru di Indonesia.

Naga mengungkap bahwa OLXmobbi akan menghadirkan pengalaman omnichannel dengan menggabungkan kanal offline dan online (O2O). Dengan model B2C, OLXmobbi menghubungkan showroom milik ekosistem Grup Astra kepada pembeli mobil bekas.

Sebelum kehadiran OLX dan mobbi, penjualan mobil offline Astra dikerek anak usahanya, Mobil88. Bergabungnya ekosistem OLX dinilai akan meningkatkan kredibilitas OLXmobbi, terutama kinerja jual-beli mobil bekas ke depannya.

“Kami sedang mempertimbangkan berbagai opsi untuk ekspansi, termasuk melihat pasar dan lokasi yang dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi bisnis kami. Namun, kami belum memutuskan waktu pasti untuk ekspansi ini,” jelasnya.

OLXmobbi telah memiliki lebih dari 30 store dan inspection center di 10 kota besar di Indonesia, termasuk di Jabodebaek, Bandung, Surabaya, dan Denpasar.

Pihaknya enggan mengelaborasi lebih lanjut, tapi peleburan ini memungkinkan mereka untuk bersinergi dengan inisiatif digital Astra lainnya, seperti Astra Otoshop, platform e-commerce B2B dan B2C untuk suku cadang kendaraan roda dua dan roda empat dan Auto2000 Digiroom yang melayani purnajual, bengkel, dan home service.

Sejauh ini, Grup Astra memiliki lini digital yang dibidik untuk dapat menghasilkan sumber pendapatan baru, seperti Motorku X, AstraPay, Moxa, Maucash, Seva.id, Movic, Mobbi.

Konsolidasi pemain

Beberapa tahun terakhir, sektor otomotif banyak diwarnai aksi konsolidasi. Merger dan akuisisi ditempuh sejalan dengan sulitnya akses permodalan dan upaya meningkatkan efisiensi di tengah sulitnya makroekonomi. Cars 24 angkat kaki dari Indonesia pada tahun lalu.

Dalam peta persaingannya, OLXmobbi akan bersaing dengan sejumlah platform, seperti Mobil123, Carsome, Carro, dan Carsome. Sebagai gambaran, Carsome kini menaungi Mobil 123 dan Carmudi. Carsome bermain di C2B2C, yang mana tak hanya menjual langsung ke konsumen, tetapi juga membeli dari konsumen dan menjualnya ke jaringan diler.

Company Acquirer Year
Carmudi Indonesia iCar Asia 2019
iCarAsia Carsome 2022
MPRent Carro 2023

Menariknya, beberapa pemain lain masuk ke bisnis pembiayaan (multifinance) untuk mengakomodasi kebutuhan pembiayaan kendaraan sekaligus memperkuat ekosistem mobil bekas mereka.

Carro mengakuisisi 50% saham MPMRent yang merupakan penyedia sewa mobil. Carro juga memiliki bisnis pembiayaan sendiri melalui PT Sembrani Finance Indonesia. Sementara, Moladin baru-baru ini masuk ke bisnis multifinance yang mana telah berizin OJK.

Pesaing kuat lainnya, OTO.com tak hanya bermain di mobil bekas, tetapi juga motor, truk, dan kendaraan listrik. OTO.com adalah anak usaha Girnar Software Pvt. Ltd yang juga mengoperasikan CarDekho dan Zigwheels, portal mobil terbesar di India.

Application Information Will Show Up Here

Jago Coffee Raih Pendanaan Seri A Sebesar 98 Miliar Rupiah

Jago Coffee memperoleh pendanaan seri A sebesar $6 juta (sekitar Rp98 miliar) dipimpin investor terdahulunya, yakni Intudo Ventures dan BEENEXT Accelerate, serta partisipasi dari ORZON Ventures dan D Global Ventures.

Sebelumnya, Jago Coffee meraih pendanaan pra-seri A sebesar Rp34,2 miliar pada 2022, dipimpin Intudo Ventures dan BEENEXT serta partisipasi dari CyberAgent Capital dan Arkblu Capital.

Perusahaan mengklaim telah mencapai profitabilitas yang stabil selama beberapa kuartal berturut-turut dan tumbuh lebih dari 13x pada 2023.

“Pendanaan ini bukan sekadar dorongan finansial, tetapi bentuk kepercayaan terhadap visi dan tim kami. Ini memberdayakan kami untuk menghadirkan pengalaman unik ke lebih banyak komunitas dan berinovasi lebih jauh, memastikan setiap cangkir yang kami sajikan memperkuat hubungan antara kualitas dan aksesibilitas,” kata Yoshua Tanu, Co-Founder dan CEO Jago Coffee.

Jago Coffee berencana memperluas cakupan layanan dan berinvestasi lebih lanjut pada teknologinya. Saat ini, Jago Coffee baru mencakup 7% dari keseluruhan wilayah Jakarta. Targetnya, Jago Coffee ingin mencakup 50% wilayah Jakarta pada akhir 2024, menambah jumlah depo menjadi 15, dan mengerahkan 1.500 armada dari 300 saat ini.

Sebagai informasi, Jago Coffee didirikan oleh Yoshua Tanu (juga pendiri Common Grounds), Christopher Oentojo (eks VP of Product di Gojek), dan Daniel Sidik. Jago Coffee meluncur pertama kali pada Juni 2020. Mereka menawarkan pendekatan hiperlokal kepada konsumen akhir yang berada di lingkungan radius 1-2 km untuk mengantarkan minuman segar dalam hitungan menit.

Produk kopi instan saat ini diketahui menguasai 90% dari total konsumsi kopi di Indonesia. Maka itu, kopinya dijual keliling dengan menggunakan gerobak listrik, juga dapat dipesan melalui aplikasi mobile.

Dengan metode ini, pihaknya dapat mempermudah akses kopi tanpa perlu membangun toko fisik yang perlu waktu dan biaya. Saat ini, Jago Coffee menawarkan sejumlah menu utama kopi, termasuk menu seasonal, juga menu non-kopi.

Ekosistem coffee chain saat ini diisi oleh sejumlah pemain, di antaranya Kopi Kenangan, Fore Coffee, dan Janji Jiwa. Rata-rata memanfaatkan outlet ritel untuk menjajakan produknya. Kopi Kenangan, salah satu pemain awal di ekosistem ini, telah memperluas bisnisnya dengan masuk ke produk kemasan siap minum (ready-to-drink).

Berdasarkan riset Statista, nilai pasar kopi dari penjualan di restoran/bar (termasuk kopi instan) di Indonesia diproyeksi mencapai $8,3 miliar pada 2024. Sementara, nilai penjualan kopi dari supermarket dan toko swalayan berkisar $2,8 miliar pada tahun yang sama.

Application Information Will Show Up Here

Strategi Bank Danamon Tetap Relevan dengan Perkembangan Fintech

Sektor fintech di Indonesia terus menunjukan tren pertumbuhan yang pesat setiap tahunnya. Menurut proyeksi dari Google, Temasek, dan Bain & Company, Indonesia diperkirakan akan menjadi pasar pembayaran digital terbesar di Asia Tenggara dengan proyeksi Gross Transaction Value mencapai $760 miliar pada 2030.

Di saat yang sama, pemerintah mendorong penggunaan fintech untuk mencapai target inklusi keuangan sebesar 90% pada tahun ini. Gairah ini membuat banyak pihak berlomba-lomba mengadopsi fintech terkini agar makin relevan dengan perkembangan saat ini. Hal tersebut juga dilakukan oleh Bank Danamon.

Dalam wawancara bersama DailySocial.id, Chief Strategy Officer Bank Danamon Reza Iskandar Sardjono menyampaikan berbagai strategi dari internal dan eksternal telah ditempuh perseroan untuk terus mendukung industri fintech ini.

“Salah satunya dengan melakukan penempatan dana di Garuda Fund bersama dengan MUFG dan MUIP (MUFG Innovation Partners), dana ventura yang melakukan investasi strategis pada sektor keuangan digital Indonesia, dengan penekanan pada perusahaan fintech,” ujarnya.

Sebagai catatan, Garuda Fund diumumkan pada Januari 2023 memiliki alokasi dana sebesar $100 juta dengan periode investasi terhitung dari 2023-2028. Fokus investasi Garuda Fund adalah pendanaan seri A ke atas, dengan rata-rata investasi $5 juta dengan tujuan strategis untuk meningkatkan bisnis kolaborasi Danamon dengan para pelaku digital dan fintech di Indonesia.

Startup teranyar yang mendapat pendanaan dari Garuda Fund adalah startup insurtech Qoala yang berpartisipasi dalam putaran seri C diumumkan pada 3 April 2024. Ditargetkan ada sebanyak 15 startup yang akan memperoleh dana dari Garuda Fund hingga 2028 mendatang.

Pada Februari, Bank Danamon juga mengumumkan kemitraan strategis dengan Helicap, startup asal Singapura yang berfokus menghubungkan investor global dengan peluang utang swasta di Asia Tenggara. Tujuan perusahaan adalah untuk mengisi kesenjangan pembiayaan sebesar $500 miliar yang tidak dapat dilayani oleh bank dan menyebarkan modal kepada 300 juta orang yang tidak mempunyai rekening bank melalui 1.000 originator di wilayah tersebut.

“Melalui kerja sama ini, Helicap memperkenalkan ekosistem fintech mereka yang ada di Indonesia ke Danamon. Di sisi lain, Danamon menyediakan portal korporat Danamon (Danamon Cash Connect), dan membantu pengelolaan flow of fund yang lancar dengan pengendalian risiko yang lebih baik kepada Helicap,” lanjut Reza.

Ia juga menyampaikan kolaborasi ini cukup unik karena membantu menyediakan kemudahan bagi Helicap dalam melakukan operasional pendanaan, serta memberikan keamanan dalam melakukan transaksi. Tidak menutup kemungkinan ke depannya, kolaborasi ini akan dilanjutkan dengan entitas di dalam MUFG Group, yakni Adira Finance dan Home Credit.

Transformasi digital

Reza melanjutkan, penguatan internal dengan berinvestasi pada Infrastruktur IT & Digital, Sumber Daya Manusia, Branding, dan Branch Network agar tetap relevan sekaligus dalam rangka meningkatkan pelayanan ke nasabah.

Perseroan berupaya meningkatkan kapabilitas channels, baik fisik (Next Generation Branch) maupun digital (D-Bank PRO dan Danamon Cash Connect), serta memperluas kemitraan digital. D-Bank PRO adalah solusi untuk konsumen, sementara Danamon Cash Connect ditujukan untuk nasabah bisnis.

Melalui digitalisasi tersebut, Reza mengklaim pihaknya berhasil meningkatkan produktivitas SDM di cabang melalui migrasi transaksi-transaksi yang bersifat administratif (penggantian PIN, penggantian kartu debit, dan pengkinian data nasabah) ke digital channel (D-Bank PRO) dan self-service channel (Digital CS).

Sementara bagi nasabah, dengan adanya digitalisasi ini memberikan kemudahan akses dalam bertransaksi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti: pembayaran tagihan, top up, jual/beli valuta asing, QRIS, mengubah transaksi kartu kredit menjadi cicilan (My Own Installment), pengajuan loan dan pembelian wealth management produk, dan berbagai fitur lainnya.

Pihaknya juga secara aktif menyediakan layanan BaaS (Bank-as-a-Service) kepada nasabah di semua segmen melalui pengembangan dan penyempurnaan berbagai layanan API. “Ke depannya, kami berkomitmen untuk senantiasa melakukan pengembangan seluruh channel digital dengan prinsip customer centricity serta memperkuat sinergi dengan jaringan MUFG sehingga dapat memberikan layanan yang komprehensif kepada nasabah.”

Dia beralasan langkah ini ditempuh karena perusahaan merupakan organisasi yang berpusat pada pelanggan, sehingga salah satu strateginya adalah terus engage dengan nasabah dan mengerti kebutuhan mereka. “Dengan interaksi langsung melalui berbagai event maupun melalui research untuk memahami perubahan perilaku nasabah yang berfokus pada berbagai layanan digital perbankan,” tutupnya.

Application Information Will Show Up Here

WasteX Kantongi Pendanaan Rp7 Miliar dari P4G Partnerships

Startup climate tech WasteX mengantongi pendanaan sebesar $450 ribu (sekitar Rp7,1 miliar) dari P4G Partnerships, inisiatif yang berfokus pada solusi mitigasi dan adaptasi iklim di sektor pangan, air, dan energi.

Pendanaan ini akan digunakan untuk mengembangkan dan mengoperasikan fasilitas produksi biochar di berbagai lokasi strategis di Indonesia melalui Kemitraan WasteX-Bina Tani pada fasilitas pengolahan padi, jagung, kayu, serta peternakan ayam. Sementara, mitranya akan memasok biomassa (limbah organik) yang akan digunakan sebagai bahan baku produksi biochar.

WasteX baru memiliki dua fasilitas produksi biochar, yakni berlokasi di Tarlac, Filipina (2023), dan Pasuruan, Indonesia (2024). Saat ini, WasteX sedang memproduksi carbonizer untuk berbagai klien lokal dan internasional.

Founder dan CEO WasteX Pawel Kuznicki mengatakan, “Ini adalah pendanaan katalitik paling efektif yang ada, mengingat P4G tidak hanya menyediakan modal cukup untuk startup climate tech, tetapi juga mendukung penuh penerima funding untuk terlibat dalam proses pembuatan kebijakan nasional dan pengembangan pasar. Tujuannya adalah mendorong kondisi pasar dan regulasi yang mendukung pertumbuhan dan adopsi inovasi.”

WasteX merupakan portofolio pertama Wavemaker Impact (WMi), venture builder yang fokus pada solusi berdampak milik Wavemaker Partners. WasteX kini beroperasi di Indonesia dan Filipina. Misinya adalah mendukung petani memanfaatkan limbah pertanian menjadi produk bernilai tambah (biochar), meningkatkan pendapatan, dan mengurangi emisi karbon.

Solusi penggunaan biochar / WasteX

Penggunaan biochar diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada pupuk yang harganya tengah meroket di tengah kondisi menurunnya hasil panen. Biochar diyakini dapat membantu tanaman tumbuh lebih subur dan kuat.

Adapun, WasteX mengembangkan solusi untuk memudahkan penggunaan biochar di dunia pertanian dengan memanfaatkan carbonizer, aplikasi mobile, hingga insentif kredit karbon untuk petani. Teknologi yang dikembangkan WasteX bertumpu pada mesin carbonizer semi-otomatis skala kecil yang dilengkapi dengan burner berbahan bakar ganda.

Pihaknya menyebut telah melakukan percobaan penggunaan biochar pada tanaman jagung. Klaimnya, biochar telah meningkatkan hasil panen sebesar 95% dan mengurangi penggunaan pupuk hingga 50% dibandingkan tanpa pemakaian biochar. Pada percobaan tanaman padi, pihaknya mengklaim telah meningkatkan hasil panen sebesar 38% dan penggunaan pupuk 25%-50%.

“Perusahaan skala kecil dan menengah adalah mesin pertumbuhan perekonomian yang butuh modal katalitik untuk mengatasi risiko kegagalan bisnis/kebangkrutan. Kami berkomitmen mendukung bisnis seperti WasteX yang memberikan dampak positif jangka panjang bagi petani kecil dan berkontribusi dalam peningkatan ketahanan pangan dan pengurangan emisi karbon,” ujar Robyn McGuckin, Executive Director P4G dalam keterangan resminya.

FishLog Rampungkan Putaran Pra-Seri A, Perkuat Ekspansi di Amerika Serikat

Startup aquatech FishLog mengumumkan telah menyelesaikan pendanaan putaran ekstensi pra-seri A dengan nominal dirahasiakan. Investor yang berpartisipasi dalam putaran ini adalah Mandiri Capital Indonesia (MCI), BNI Ventures, Accel Partners, Insignia Ventures Partners, dan Saison Capital.

Putaran ini sudah berjalan sejak November 2022. Nominal yang diperoleh pada saat itu sebesar $3,5 juta dari BRI Ventures, Accel, Insignia Ventures Partners, Patamar Capital, Indogen Capital, dan Triputra Agri Group.

Dana yang terkumpul akan digunakan untuk memberdayakan dan meningkatkan bisnis perikanan dan pemangku kepentingan untuk memperkuat ekosistem rantai dingin FishLog. Fokus khususnya adalah distribusi produk perikanan yang dapat dilacak di Amerika Serikat (AS), didukung oleh inovasi milik FishLog: FishLog Trace dan FishLog Smart Contract, yang didukung oleh teknologi blockchain.

FishLog Trace menjamin makanan laut berasal dari sumber yang bertanggung jawab, memanfaatkan sistem yang dapat dilacak, dan memberikan perlindungan asuransi yang berkualitas. Sementara itu, FishLog Smart Contract menangani pembiayaan, meningkatkan transparansi, dan menumbuhkan kepercayaan global.

Dalam keterangan resmi, Co-founder dan CEO FishLog Bayu Mukti Anggara menyampaikan Amerika Serikat adalah salah satu pasar terbesar di dunia. Berdasarkan data dari Departemen Pertanian AS, angka impor makanan laut AS melebihi angka ekspor sebesar $20,3 miliar pada tahun 2023. Data ini menunjukkan terdapat potensi besar yang terbuka bagi FishLog untuk memperkuat ekosistemnya di AS.

“Hal ini dapat mempercepat profitabilitas distribusi produk, seperti kepiting biru, tuna, udang, dan masih banyak lagi karena Indonesia mengimpor produk ke pembeli internasional B2B FishLog,” ujar dia, Selasa (2/4).

FishLog sudah melebarkan sayapnya ke AS sejak 2023 dengan mendirikan perusahaan yang khusus mengimpor dan mendistribusikan merek makanan lautnya sendiri “Sea Tracer”. Terhitung, perusahaan sudah mendistribusikan lebih dari 60 ribu kg produk makanan laut. FishLog menghubungkan lebih dari 60 pembeli domestik dan internasional dan membantu mereka mengembangkan bisnis mereka.

FishLog Sea Tracer

Co-founder dan COO FishLog Abdul Halim menambahkan, pihaknya berupaya mendukung industri perikanan yang lebih kompetitif secara global di Indonesia. Caranya dengan merangkul para pemangku kepentingan perikanan untuk membuka kunci pertumbuhan global.

FishLog telah membangun solusi teknologi untuk menghubungkan fasilitas penyimpanan dingin di seluruh negeri dengan tujuan meningkatkan transparansi, stabilitas, dan kematangan rantai pasokan perikanan.

“Kami bercita-cita untuk menjadi mitra bagi pengusaha perikanan dalam mendapatkan akses terhadap berbagai pemangku kepentingan seperti lembaga keuangan, pembeli dalam dan luar negeri, dan lain-lain,” kata dia.

Co-founder dan Partner Accel Partners Prashanth Prakash menyampaikan, meningkatnya kekuatan ekonomi global di Indonesia peningkatan Indonesia, terutama dalam industri perikanan, memberikan peluang sebesar $30 miliar.

“Dengan pasar ekspor yang berkembang dan konsumsi domestik yang kuat, lanskap perekonomian negara ini penuh dengan potensi dan kami sangat antusias untuk bermitra dengan FishLog dalam menjadikannya bagian penting dari pertumbuhan Indonesia,” terangnya.

Kolaborasi dengan ekosistem BUMN

Disampaikan lebih lanjut oleh CEO Mandiri Capital Indonesia Ronald Simorangkir, FishLog telah menjadi kandidat yang menonjol sejak masuk ke dalam portofolio Indonesia Impact Fund yang dikelola MCI. Mereka mampu memberdayakan nelayan dan meningkatkan penghidupan mereka, serta berintegrasi dengan lancar ke dalam ekosistem Mandiri Group.

“Selain itu, status mereka sebagai finalis Zenith Accelerator menegaskan potensi dan inovasi mereka di industri. Kami sangat senang mendukung FishLog dalam perjalanan yang berdampak ini, mengingat kontribusi signifikan dan potensi sinergi dalam ekosistem kami,” kata Ronald.

Tak hanya itu, FishLog berkolaborasi dengan program BNI Xpora untuk mendukung UKM seafood Indonesia dalam memperluas ekspor. FishLog telah menyalurkan sekitar $950 ribu untuk memberdayakan mitra usaha perikanan ekspor.

CEO BNI Ventures Eddi Danusaputro mengatakan, “BNI Ventures berinvestasi di FishLog untuk meningkatkan keuangan inklusif bagi nelayan. Melalui kegiatan investasi dan sinergi, BNI Ventures bertujuan untuk meningkatkan aktivitas transaksional dengan mengintegrasikan layanan transaksional, produk, dan jaringan BNI ke dalam ekosistem FishLog.”

Dalam kesempatan yang sama, FishLog memperkenalkan Dimas Wikan Pramudhito ke dalam tim manajemen sebagai Chief Financial Officer. Dimas memiliki latar belakang yang kaya di lembaga perbankan ternama, seperti Rabobank, Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG), Standard Chartered Bank, NOBEL Capital Investment, termasuk tugas penting sebagai CFO di PT Antam Tbk dari 2015 hingga 2019.

“FishLog dan para co-founder memiliki tujuan mulia, yang telah dicoba oleh banyak orang namun tidak dapat mewujudkannya. FishLog bukan hanya sekedar komersialisme, melainkan sebuah gerakan, sebuah ekosistem melalui pemasok, pedagang, pemodal, dan mitra yang saling bergantung dan percaya bahwa harus ada cara yang lebih baik dalam melakukan sesuatu, keselarasan yang mendukung untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi. [..] Tujuan mulia ini telah membuat saya maju dan saya merasa terhormat menjadi bagian dari perjalanan besar ini,” kata dia.

Dalam rangka mendukung langkah keberlanjutan, FishLog telah membuat kemajuan signifikan, mencapai peningkatan produktivitas penyimpanan dingin sebesar 40% melalui pasokan dan teknologi yang berkelanjutan, mengelola lebih dari 4 ribu ton inventaris makanan laut per bulan. Selain itu, FishLog telah memberikan dampak positif kepada lebih dari 100 pemasok, memberdayakan lebih dari 800 pekerja, dan 38% di antaranya adalah perempuan.

Perusahaan juga baru-baru ini memperoleh dana hibah sebesar $100 ribu dari program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) dan Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Dana hibah ini akan membantu meningkatkan literasi keuangan keluarga nelayan, memberikan pendidikan karakter bagi anak-anak nelayan, mendukung penanaman bakau untuk pelacakan karbon global dalam industri perikanan, dan masih banyak lagi.

Application Information Will Show Up Here

Strategi Jitu Startup Founder Tahan Banting Hadapi Dinamika Bisnis di 2024

Di era yang makin kompetitif, inovasi menjadi kunci utama bagi pelaku startup untuk dapat bertahan dan berkembang. Menurut laporan Startup Report 2023 dari DSInnovate, pola investasi startup pada 2023 mengalami penurunan drastis jika dibandingkan pada 2022 dalam jumlah deal yang didapat, baik secara kuartal dan rata-rata. 

Adanya penurunan investasi ini menandakan bahwa startup di Indonesia tengah memasuki masa sulit. Para investor dan pelaku startup harus bisa mengatur langkah di lanskap yang lebih menantang dengan kesempatan funding yang semakin langka.

Untuk bisa mengatasi tantangan tersebut, startup founder perlu memiliki kualitas dan kemampuan secara karakter dan kompetensi. Beberapa aspek penting sekaligus menjadi strategi penting bagi seorang startup founder untuk bisa bertumbuh dan tahan banting di era bisnis yang penuh dinamika ini antara lain:

  1. Kemampuan beradaptasi: Mereka harus bisa dengan cepat menyesuaikan diri dengan perubahan pasar, teknologi, dan kebutuhan pelanggan. Fleksibilitas dan ketangkasan menjadi kunci untuk bertahan.
  2. Ketahanan mental: Dalam menghadapi berbagai tantangan dan ketidakpastian, founder membutuhkan mental yang kuat. Mereka harus siap menghadapi kegagalan, tekanan, dan situasi sulit.
  3. Keterampilan memimpin: Founder harus menjadi pemimpin yang bisa mengarahkan startup mereka menuju kesuksesan dan goal yang clear. Mereka harus bisa memimpin dan menginspirasi tim, mengambil keputusan strategis, serta membangun budaya kerja yang positif.
  4. Kemampuan menjalin relasi: Membangun jaringan dan kemitraan strategis adalah hal krusial bagi pertumbuhan startup. Founder harus piawai dalam menjalin hubungan dengan berbagai pihak, seperti investor, mitra bisnis, pelanggan, dan stakeholder.
  5. Visi yang kuat:  Founder juga harus memiliki visi yang jelas dan kuat tentang arah dan tujuan startup-nya. Visi ini akan menjadi kompas yang menuntun setiap langkah dan keputusan yang diambil.

Tak cuma kualitas dan kemampuan, penerapan strategi berikut ini juga sangat penting diterapkan oleh startup founder antara lain:

  • Fokus pada pengembangan produk yang memiliki unique value proposition untuk membangun competitive advantage yang sulit ditiru pesaing.
  • Membangun tim yang solid dan adaptif dengan merekrut dan mempertahankan talenta terbaik, serta menciptakan budaya kerja yang kondusif untuk inovasi dan pertumbuhan.
  • Memanfaatkan teknologi terkini untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas, serta beradaptasi dengan perubahan pasar yang dinamis.

Selain strategi di atas, startup founder juga dapat memperluas jaringan koneksi dengan mengikuti workshop atau konferensi untuk mendapatkan kesempatan berinovasi. Dalam hal ini, mereka bisa dapatkan pengalaman tersebut dengan mengikuti ajang Astranauts 2024, yang tidak hanya membuka peluang perluasan jaringan dan kolaborasi, tetapi juga kesempatan untuk memperoleh exclusive training, mentoring dari Astra secara langsung untuk mengembangkan kompetensi lebih luas lagi.

Astranauts 2024

Dengan berpartisipasi di Astranauts 2024 pula, peserta tidak hanya berkesempatan untuk memenangkan hadiah uang tunai, tetapi juga mendapatkan pengalaman untuk menginspirasi dan memfasilitasi lahirnya inovasi-inovasi baru yang dapat membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih maju.

Tahun ini Astranauts 2024 mengusung tema “Technology and Innovation for Today and the Future of Indonesia”. Sama seperti tahun lalu, mereka hadir sebagai platform yang tepat bagi para startup founder dan mahasiswa untuk mengasah kreativitas, menjalin koneksi, dan mendapatkan insights berharga dari para ahli dan pemimpin industri.

Melalui kompetisi inovasi dan konferensi teknologi yang dihadirkan, Astranauts 2024 memberikan kesempatan bagi para peserta untuk berkontribusi dalam memecahkan masalah-masalah besar di Indonesia melalui solusi digital yang berdampak luas. Startup founder dan mahasiswa dapat mengajukan ide dan inovasi mereka dalam delapan kategori, mulai dari Smart Manufacturing, Smart Financial Services, Smart Mining & Energy, Smart Agriculture, Smart Mobility & Logistics, Smart Infrastructure & Property, Smart Technology,  hingga Smart Healthcare,

Bagi para startup founder dan mahasiswa yang ingin mengasah potensi dan berkontribusi dalam memajukan ekosistem teknologi dan inovasi di tanah air, Astranauts 2024 menjadi kesempatan emas yang tidak boleh dilewatkan. Untuk informasi lebih lanjut mengenai ajang ini, kunjungi tautan berikut ini.

 

Amar Bank Beri Fasilitas Kredit untuk Mitra Pembudidaya eFishery

PT Bank Amar Indonesia Tbk (IDX: AMAR) mengumumkan kerja sama strategis dengan eFishery untuk menyalurkan fasilitas kredit kepada UMKM akuakultur atau perikanan budidaya. Fasilitas kredit bersama ini berupa close-loop financing atau pembiayaan ekosistem dengan nilai hingga Rp100 miliar.

Kemitraan ini menjadi salah satu strategi berkelanjutan Amar Bank untuk menjangkau mitra bisnis yang dapat menjembatani penyaluran pendanaan dengan mudah. Adapun, kemitraan tersebut akan membidik pembudidaya ikan yang tergabung dalam program Kasih, Bayar Nanti (Kabayan) dari eFishery.

Program Kabayan diluncurkan pada Januari 2020 dengan tujuan untuk menjembatani para pembudidaya ikan dengan akses finansial yang dapat mendukung perkembangan bisnisnya.

“Amar Bank berkomitmen untuk menjangkau lebih banyak lagi UMKM, dan eFishery adalah mitra yang tepat untuk membantu kami mendorong pertumbuhan UMKM akuakultur di Indonesia,” ujar Digital Banking Service Function Head Amar Bank Benyamin Tampubolon dalam keterangan resminya.

Selain itu, Amar Bank akan menempel layanan keuangan dan perbankan (Embedded banking and finance) ke dalam platform eFishery untuk mendukung usaha pembudidaya ikan mitra eFishery.

Saat ini, Amar Bank melalui produk digital Tunaiku, telah melayani hampir 400 ribu UMKM dan menyalurkan lebih dari 1 juta pinjaman dengan total lebih dari Rp10 triliun.

CFO eFishery Dhianendra Laksmana menambahkan, “Kemitraan ini akan menjadi sebuah langkah yang signifikan untuk mendorong pertumbuhan industri akuakultur di Indonesia, khususnya bagi para pembudidaya ikan agar mereka dapat lebih mudah mendapatkan akses finansial untuk mengembangkan bisnisnya dengan memanfaatkan layanan perbankan digital.”

eFishery sendiri dalam beberapa tahun terakhir juga telah mendapatkan fasilitas kredit dari kemitraannya dengan sejumlah institusi, seperti:

Daftar mitra penyaluran kredit di eFishery / Diolah kembali oleh DailySocial.id

Sebagaimana diketahui, kemitraan pembiayaan untuk modal usaha banyak dilakukan oleh perbankan dengan platform digital untuk memudahkan akses yang selama ini jadi benturan utama pemilik usaha. Tidak hanya dilakukan eFishery, namun juga sejumlah fintech lainnya.

Application Information Will Show Up Here