CT Corp dan Bukalapak akan Bentuk Perusahaan Patungan di Bidang “Online Grocery”

Pemilik perusahaan konglomerasi Chairul Tanjung melalui PT Trans Retail Indonesia, mengumumkan akan membentuk perusahaan online grocery patungan (joint venture) bersama PT Bukalapak.com Tbk (IDX: BUKA).

E-commerce ini akan dikhususkan untuk produk segar dan bahan pangan (grocery). Komposisi kepemilikan Trans Retail [akan] sebesar 55% dan Bukalapak sebesar 45%,” ungkap Chairul Tanjung ditemui usai jumpa pers di Bursa Efek Indonesia.

Pria yang karib disapa CT ini enggan menguraikan lebih lanjut mengenai pembentukan usaha patungan tersebut. Namun, aksi korporasi ini menjadi sinyal besar dari CT Corp untuk serius menggarap penjualan produk segar dan bahan makanan berbasis offline-to-online (O2O).

Sebagai informasi, Trans Retail Indonesia merupakan anak usaha CT Corp yang menaungi perusahaan jaringan ritel modern Transmart, Carrefour, dan Groserindo. Saat ini, Trans Retail Indonesia sudah mengoperasikan hampir 100 gerai berkonsep multiformat di 28 kota di Indonesia yang menawarkan 40.000 produk ke 70 juta pelanggannya.

Persaingan pasar e-grocery

Sebelum ini, aksi korporasi serupa sudah mulai diseriusi oleh sejumlah perusahaan teknologi besar. Bedanya, mereka mengambil strategi anorganik dengan mengakuisisi perusahaan jaringan peritel modern.

Blibli dan GoTo sama-sama mengumumkan aksi korporasinya untuk mengambil alih perusahaan ritel di 2021. Blibli memilih untuk mencaplok 51% saham milik PT Supra Boga Lestari Tbk (IDX: RANC) yang mengelola Ranch Market.

Sementara, GoTo mengakuisisi 6,74% saham PT Matahari Putra Prima Tbk (IDX: MPPA) melalui PT Multipolar Tbk (IDX: MPLPL). Adapun, Matahari Putra Prima merupakan anak usaha Lippo Group yang memiliki jaringan peritel modern raksasa di Indonesia. Beberapa gerai yang dimilikinya adalah Hypermart, Foodmart Supermarket, dan Primo Supermarket.

GoTo Hypermart; 200 gerai di 72 kota di Indonesia, dengan 103 gerai terhubung dengan Hypermart Online  Akuisisi
Blibli Ranch Market; 16 Ranch Markets, 29 Farmers Markets, 1 The Gourmet by Ranch Market, dan Day 2 Day by Farmers Markets Akuisisi
Trans Retail-Bukalapak N/A Joint Venture (JV

Sumber: Diolah kembali oleh DailySocial

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memproyeksi nilai penjualan produk pangan segar melalui marketplace tembus ke lebih dari Rp180 triliun dalam lima tahun ke depan. Adapun, nilai penjualan di 2021 diperkirakan sebesar Rp21 triliun.

Lutfi menilai kontribusi penjualan produk pangan segar melalui marketplace masih kecil, tetapi pertumbuhannya signifikan. Apalagi, ia melihat tren banyaknya sinergi antara pelaku ritel modern dan perusahaan teknologi.

Jaringan peritel mulai mendorong penjualan dengan konsep online-to-offline (O2O) dengan menggandeng perusahaan teknologi yang memiliki kekuatan pada inovasi, ekosistem produk, hingga logistik.

Indonesia Miliki 12 Gelar Startup Unicorn di Tahun 2021, Anggota Baru Muncul di Penghujung Tahun

Penghujung tahun 2021 memberikan kejutan kepada para pelaku dan startup enthusiast. Bagaimana tidak, berbagai startup telah dinobatkan sebagai unicorn di tahun ini. Berdasarkan data dari DailySocial.id Annual Report 2021, tercatat total sebanyak 11 startup Indonesia telah menjadi Unicorn di tahun 2021. Jumlah ini bertambah dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Dari laporan Startup Report 2020, pada tahun 2020 saja, Indonesia hanya memiliki 5 startup unicorn, yaitu Tokopedia, Gojek, Traveloka, Bukalapak dan OVO. Namun, tujuh startup Indonesia saat ini telah mengisi deretan startup unicorn pada tahun 2021.

Unicorn sendiri merupakan level ke-4 dari tingkatan bisnis startup. Dalam tingkatan level Unicorn, nilai valuasi yang digunakan sebagai indikator adalah senilai USD$ 1 miliar – USD$ 10 miliar atau jika dirupiahkan adalah sebesar 10,47 triliun.

Beberapa startup yang telah menjadi unicorn di tahun 2021, merupakan startup pada level centaur di tahun sebelumnya. Berikut 11 startup Indonesia yang telah mencapai unicorn:

1. GoTo

GoTo merupakan startup merger antara Gojek dan Tokopedia. PT GoTo Gojek Tokopedia didirikan pada 17 Mei 2021 dengan fokus industri teknologi informasi. GoTo mengombinasikan layanan e-commerce, on-demand, dan layanan keuangan ke dalam satu ekosistem.

November tahun ini, Grup GoTo mengumumkan penutupan pertama penggalangan dana pra-IPO lebih dari $1,3 miliar (lebih dari 18,5 triliun Rupiah) dari berbagai investor.

2. Traveloka

Traveloka sendiri telah menyandang status unicorn pada tahun 2017, ketika mengantongi investasi sebesar USD350 juta dari Expedia. Berdiri sejak tahun 2012, Traveloka telah mengembangkan berbagai produk, hingga menjadi startup non fintech pertama yang menerapkan paylater “beli sekarang, bayar nanti”.

3. Bukalapak

Bukalapak merupakan salah satu perusahaan e-commerce Indonesia yang didirikan pada tahun 2010 lalu. Bukalapak berhasil menjadi unicorn pada tahun yang sama dengan Traveloka, dengan valuasi mencapai USD 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun.

Tahun 2021, Bukalapak dikabarkan memperoleh pendanaan sebesar $234 juta (lebih dari 3,4 triliun Rupiah) dalam putaran pendanaan Seri G yang dipimpin oleh Microsoft, GIC sovereign wealth fund Singapura, dan EMTEK.

4. OVO

Tahun 2019, OVO berhasil menjadi startup unicorn. Finance Asia menyebut valuasi OVO saat dinobatkan menjadi unicorn sudah mencapai $2,9 miliar (lebih dari 40 triliun Rupiah).

Sebagai perusahaan yang memimpin industri pembayaran digital bersama GoPay, OVO jelas memproses perputaran dana yang sangat besar yang mencapai triliunan Rupiah per tahunnya.

5. JD.id

Awal tahun 2020 lalu, JD.id telah mencapai valuasi perusahaan lebih dari US$1 miliar dan menambah jajaran startup unicorn saat itu. JD.id merupakan salah satu e-commerce yang ada di Indonesia dan merupakan bagian dari JD.com yang berkantor pusat di Beijing China.

6. Blibli.com

Blibli.com merupakan satu-satunya e-commerce yang meraih status unicorn pada tahun ini. Per Agustus 2021, blibli.com telah mencapai valuasi sebesar 1 miliar dollar AS. Berdiri pada tahun 2010, butuh waktu sekitar 11 tahun bagi blibli.com untuk mencapai level ke-4 pada tingkatan bisnis startup ini.

7. Tiket.com

Menyusul pesaingnya, Traveloka, Tiket.com akhirnya menjadi unicorn pada awal tahun 2021.

Tiket.com sendiri didirikan tahun 2011 dan diakuisisi Djarum Group melalui Blibli pada tahun 2017. Saat ini keduanya tetap berjalan dengan entitas legal (PT) terpisah, sehingga memungkinkan jika Tiket.com melangsungkan IPO terlebih dulu.

8. J&T Express

Awal tahun 2021, J&T Express telah menjadi unicorn dengan valuasi sebesar mencapai 7,8 miliar dollar AS atau setara Rp 113,5 Triliun. J&T Express menduduki posisi kedua sebagai startup unicorn Indonesia dengan nilai valuasi terbesar setelah Gojek.

J&T Express menjadi mitra pengiriman logistik dari sejumlah e-commerce besar, termasuk, Tokopedia, Bukalapak, Blibli, Shopee, dan JD.id.

9. Kredivo

Kredivo merupakan startup yang berada di bawah naungan PT FinAccel Teknologi Indonesia dan berdiri pada Desember 2015. Kredivo memiliki performa serta pertumbuhan yang pesat hanya dalam waktu kurang dari 6 tahun sejak didirikan sehingga menarik perhatian para investor.

Sama dengan blibli.com, Kredivo menjadi unicorn pada pertengahan tahun 2021 ini.

10. Xendit

September 2021, Xendit mengumumkan perolehan pendanaan seri C senilai $150 juta atau setara 2,1 triliun Rupiah. Putaran ini sekaligus mengokohkan valuasi perusahaan di atas $1 miliar dan menjadikan Xendit sebagai startup “unicorn” selanjutnya di Indonesia.

Sebelumnya Xendit telah menutup putaran pendanaan seri B senilai $64,6 juta pada Maret 2021 lalu dipimpin Accel. Dengan perolehan baru ini, secara total mereka telah mengumpulkan dana Rp3,4 triliun ($238 juta) sejak ronde awal di tahun 2015.

11. Ajaib

Sama seperti namanya, Ajaib berhasil menjadi startup unicorn hanya dalam waktu 2,5 tahun. Ajaib menyandang gelar unicorn setelah menutup putaran seri B sebesar $153 juta (lebih dari 2,1 triliun Rupiah) yang dipimpin oleh DST Global. Pendanaan ini membawa jumlah total yang dikumpulkan Ajaib menjadi $243 juta. Ajaib sendiri telah memiliki 1 juta investor ritel saham, sejak pertama kali berdiri dua setengah tahun lalu.

 

Menutup tahun 2021 ini, sebuah kejutan muncul dari salah satu startup dengan dasar bisnisnya adalah kedai kopi, yaitu Kopi Kenangan. Desember 2021, Kopi Kenangan jadi “Unicorn New Retail” Pertama di Indonesia.

Kopi Kenangan mengumumkan telah menutup putaran pertama untuk pendanaan seri C senilai $96 juta atau setara 1,3 triliun Rupiah. Dengan tambahan dana investasi ini, perusahaan turut mengumumkan bahwa telah mencapai tonggak “unicorn” atau bervaluasi lebih dari $1 miliar. Dengan ini, Kopi Kenangan menambah deretan startup unicorn Indonesia.

Tidak hanya telah menjadi unicorn, beberapa startup lainnya juga sudah menjadi centaur di tahun ini. Untuk mengetahui informasi lainnya mengenai startup sepanjang 2021 ini, kunjungi DailySocial.id Annual Report 2021!

***

Disclosure : Artikel ini ditulis oleh Masni Rahmawatti. S

Join Affiliate Blibli, Peluang Usaha Tanpa Modal Cukup dengan Smartphone

Blibli pada dasarnya merupakan suatu situs e-commerce di Indonesia, ada berbagai produk yang bisa dijual dan juga dibeli disitus tersebut. Berbicara mengenai Blibli, ada cara yang Anda bisa gunakan juga untuk mendapatkan uang dengan sistem afiliasi, dimana Anda akan mendapatkan komisi setiap penjualan melalui referensi dari Anda. Berikut ini cara mendaftar Affiliate di Blibli!

Cara Daftar Affiliate di Blibli

  • Bukalah Browser Anda dan kunjungi Website Blibli
  • Kliklah teks Affiliate Program yang tersedia pada Footer Website Blibli.
  • Kemudian Anda akan diminta untuk masuk ke halaman Affiliate Blibli.
    cara daftar affiliate di blibli
  • Tekanlah tombol Daftar Sekarang
  • Kemudian Anda akan diminta untuk memilih mendaftar, kliklah Advertiser Sign up
    cara daftar affiliate di blibli
  • Selanjutnya isilah data Anda dan pastikan untuk mengisi data Anda dengan benar.
    cara daftar affiliate di blibli
  • Kliklah tombol sign up setelah Anda menyetujui Syarat dan Ketentuan.
    cara daftar affiliate di blibli
  • Setelah proses pendaftaran, Blibli akan melakukan review terhadap akun milik Anda, dan apabila diterima Anda akan dihubungi melalui Email

Skema Komisi di Affiliate Program Blibli

Komisi yang akan Anda dapatkan adalah menggunakan konsep dari Cost per Sale (CPS). Konisi iini akan Anda dapatkan apabila sudah terjadi suatu transaksi pembelian yang berasal dari link Affiliate yang telah dipasang sebelumnya. Mengenai persentase komisi, berikut ini hal yang bisa dijelaskan:

  • Handphone dan Tablet : Komisi 1 %
  • Tour & Travel : Komisi 1 %
  • Digital Product   : Komisi 1 %
  • Motor dan Mpbil : Komisi 1 %
  • Tiket dan Voucher   : Komisi 1 %
  • Jam Tangan :Komisi 1 %
  • Otomotif : Komisi 1 %
  • Peralatan Elektronik   : Komisi 1 %
  • Komputer dan Laptop   : Komisi 1 %
  • Kamera   :Komisi 1 %
  • Mainan & Video Games : Komisi 2 %
  • Ibu dan Anak   : Komisi  2 %
  • Home & Living   : Komisi 3 %
  • Kesehatan & kecantikan :Komisi 3 %
  • Olahraga & Aktivitas Luar Ruang :Komisi 4 %
  • Fashion Pria : Komisi 4 %
  • Fashion Wanita : Komisi 4 %
  • Logam Mulia : Komisi 0 %

Pembayaran komisi Affiliate BliBli

Komisi Anda akan bisa didapatkan setelah mencapai minimal komisir Rp. 500.000 Untuk plak dan Rp. 10.000.000 Untuk Internasional dimana pembayaran maksimal Anda dilakukan setelah 30 hari setelah batas minimal komisi. Penggunaan waktu 30 hari digunakan untuk memvalidasi transaksi yang terjadi pada Anda sehingga hasilnya akan sesuai syarat dan ketentuan yang berlaku.

Itulah dia cara Affiliate di blibli beserta  komisi yang akan Anda dapatkan, dengan bergabung menjadi Affiliate di Blibli akan membantu Anda mendapatkan uang dengan konten maupun produk yang Anda jualkan! Tunggu apalagi? Segera daftarkan diri Anda ke program Affiliate di Blibli!

Ini dia Video Cara Daftar Affiliate di Blibli!

https://www.youtube.com/watch?v=KTqsSk_uSEo

Kolaborasi Blibli dan Samsung Hadirkan Samsung Experience Store dan Samsung Excellent Partner di Seluruh Indonesia

Blibli melalui anak perusahaannya, PT Global Teknologi Niaga (GTN), mengumumkan kerja samanya dengan Samsung Electronics Indonesia (SEIN) untuk menghadirkan Samsung Exclusive Brand Shop secara serentak di 30 titik, yang terdiri dari 12 Samsung Experience Store dan 18 Samsung Excellent Partner yang tersebar di beberapa kota di Indonesia, dari Jakarta hingga Makassar.

Berlokasi di Cilandak Town Square, acara peluncurannya diresmikan pada tanggal 3 November 2021 kemarin dan dihadiri oleh para petinggi Blibli, GTN, sekaligus SEIN. Konsumen saat ini sudah bisa mengunjungi deretan Samsung Experience Store tersebut dan menikmati pengalaman baru dalam mendapatkan smartphone dan perangkat terbaru Samsung, sekaligus menikmati penawaran khusus berupa cashback hingga 3 juta rupiah untuk pembelian Galaxy Note20 Series dan Galaxy S21 Series selama periode 3-10 November 2021.

“Kami optimis bahwa kolaborasi ini akan memberikan nilai tambah bagi pelanggan sebagai hasil dari kombinasi antara produk dan layanan berkualitas dari Samsung dengan platform dan ekosistem yang dimiliki oleh GTN,” ucap Wisnu Iskandar selaku CEO GTN dalam sebuah siaran pers. “Kerja sama ini juga sejalan dengan visi Blibli sebagai induk perusahaan GTN yang ingin menghadirkan layanan belanja terbaik melalui strategi omnichannel untuk memberikan pengalaman belanja yang terintegrasi online-to-offline secara utuh bagi pelanggan,” imbuhnya.

Sentimen serupa juga diutarakan oleh Yoon Soo Kim selaku President SEIN: “Melalui kerja sama strategis antara SEIN dengan GTN, kami berharap dapat memenuhi kebutuhan konsumen dalam menjangkau produk teknologi Samsung di Samsung Experience Store guna meningkatkan pengalaman belanja konsumen yang lebih seamless melalui jaringan offline store yang luas dan tersebar di seluruh Indonesia, dari Jakarta hingga Makassar.”

Berbekal platform dan ekosistem GTN yang didukung oleh Blibli, Samsung Exclusive Brand Shop ingin memberikan pengalaman baru kepada konsumen, seperti misalnya layanan Click & Collect yang memungkinkan konsumen untuk langsung mengambil produk di Samsung Experience Store (SES), yang sebelumnya telah dibeli secara online. Konsumen pun bisa mendapatkan nilai tambah lainnya berkat ketersediaan pilihan pembayaran yang lengkap — termasuk cicilan — hingga layanan tukar tambah dan asuransi.

Wisnu Iskandar, CEO GTN / Blibli

Ke depannya, GTN memastikan akan terus meningkatkan pengalaman pelanggan demi menciptakan kepuasan lebih di tiap kunjungannya ke SES. Salah satu caranya adalah dengan memperkuat integrasi platform dan ekosistem GTN dengan kapabilitas yang dimiliki Samsung melalui SES tersebut.

“Akan ada lebih banyak lagi hal besar yang hadir sebagai hasil dari kolaborasi lanjutan antara GTN dengan Samsung. Kami harap, kolaborasi ini akan memberikan pengalaman retail yang lebih baik bagi pelanggan, sekaligus membantu industri untuk makin tumbuh secara berkelanjutan melalui penguatan penggabungan channel online dan offline, termasuk dalam mendorong akselerasi transformasi digital di sektor retail smartphone,” tutup Wisnu.

Kolaborasi Blibli dan Samsung ini menarik karena pada dasarnya bisa membuktikan bahwa channel penjualan online dan offline sebenarnya tidak perlu saling sikut-menyikut. Keduanya bisa berjalan bersama-sama demi memberikan pengalaman yang lebih baik bagi konsumen; pesan secara online, lalu ambil barangnya di toko terdekat tanpa ada risiko-risiko yang mungkin terjadi jika mengandalkan layanan pengiriman.

Blibli and BCA to Launch “Co-Brand” Credit Card

Blibli and BCA launched the BCA Blibli Mastercard co-branded credit card to increase online shopping transactions on e-commerce platforms. The whole process is run through the Blibli app via the “KK BCA Blibli” thumbnail icon.

BCA’s Director, Santoso explained that the pandemic has changed consumers’ daily shopping habits to digital platforms. It will continue during the post-pandemic, and bank should anticipate this to remain relevant.

“Prior to this co-brand, we already have a collaboration with Blibli and the progress is always showing improvement. Blibli meets various consumer needs, we also see BlibliMart’s progress showing a significant improvement. We want to be present in various consumer needs,” he said during a virtual press conference, Monday (11/10).

Blibli’s Co-founder & CEO, Kusumo Martanto added, “This is the first collaboration in the Indonesian e-commerce sector to utilize Mastercard Sonic technology to ensure quality security and transaction convenience. “At the same time strengthening the synergy between BCA and Blibli in presenting innovative solutions,” he said.

The BCA Blibli Mastercard Credit Card targets Blibli users who are familiar with digital shopping. The submission process is completely online in the Blibli application through the “KK BCA Blibli” thumbnail icon. If you already a BCA debit customer and have BCA credit card, it is enough for the customer to provide the previous credit card number, to be directly sent to your home address or contact the BCA call center.

If you already a debit customer but don’t have a credit card, the customer needs to prepare personal data, including ID card, NPWP, selfie photo, and signature. “We make sure the process is seamless as we target consumers who shop at Blibli and used to shopping online,” BCA’s EVP, I Ketut Alam Wangsawijaya added.

As an added value, this co-branded credit card offers various forms of bonuses when shopping at Blibli. Among them, customers will automatically receive a welcome bonus of up to Rp650 thousand, free annual fee for the first year, cashback for every transaction inside and outside the Blibli application in the form of a Blipay balance.

“Blipay does not have an expiry date, therefore, once consumers want to shop at Blibli they can use Blipay balance. It can be a value for consumers because there are various discounts and multiple cashbacks. Although this is not the first time, we still want to provide the best,” Ketut said.

Previously, BCA’s digital bank unit “blu” had established a strategic partnership with Blibli. In its early day, this collaboration allows Blibli users to open blu accounts, e-commerce payments, and transact via in-app payments.

Facilitate credit card ownership

Ketut continued, the credit card business has slowed down since the pandemic. However, his team is optimistic for indicators of recovery, marked by the tourism sector which sttarted to reviving. This sector is the largest contributor to transactions in the credit card business.

“BCA credit card transaction value per September 2021 is to reach Rp42 trillion. This is a positive tren after the second wave of Covid-19 in July because some offline stores were closed until August.”

Bank Indonesia recorded a credit card transaction volume of 157.01 million times as of July 2021. Year on year (yoy) this number decreased compared to the same position last year of 164.95 million times. Likewise, in terms of number, it is down 7.81% yoy from Rp144.84 trillion to Rp133.52 trillion.

Before Blibli and BCA, there have been several similar collaborations between banking and digital platforms to boost online transactions. Among them, Shopee with Bank Mandiri, also Traveloka with Bank Mandiri and BRI.

Banks are getting interested to online platforms as they generate high traffic and transactions. Shopee, for example, according to iPrice, is a marketplace platform with the highest average visits of up to 90 million times last year.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Blibli dan BCA Rilis Kartu Kredit “Co-Brand”

Blibli dan BCA mengumumkan peluncuran kartu kredit co-brand Kartu Kredit BCA Blibli Mastercard, guna meningkatkan transaksi belanja online di platform e-commerce. Seluruh proses pengajuan dilakukan melalui aplikasi Blibli melalui ikon thumbnail “KK BCA Blibli”.

Direktur BCA Santoso menjelaskan pandemi membuat kebiasaan belanja sehari-hari konsumen berubah ke platform digital. Kebiasaan tersebut akan berlanjut ketika post pandemi, dan perlu diantisipasi oleh bank agar tetap relevan dengan kondisi.

“Sebelum kerja sama co-brand ini, sudah ada kerja sama kami dengan Blibli dan progresnya selalu menunjukkan peningkatan. Blibli memenuhi berbagai kebutuhan konsumen, kami juga melihat progres BlibliMart menunjukkan peningkatan yang signifikan. Kami ingin hadir di berbagai kebutuhan konsumen,” katanya saat konferensi pers virtual, Senin (11/10).

Co-founder & CEO Blibli Kusumo Martanto menambahkan, kolaborasi ini adalah yang pertama di sektor e-commerce Indonesia yang memanfaatkan teknologi Mastercard Sonic untuk memastikan kualitas keamanan, serta kenyamanan transaksi. “Sekaligus memperkuat sinergi antara BCA dan Blibli dalam menghadirkan solusi yang inovatif,” katanya.

Kartu Kredit BCA Blibli Mastercard menyasar para pengguna Blibli yang terbiasa dengan belanja digital. Proses pengajuannya sepenuhnya secara online di aplikasi Blibli melalui ikon thumbnail “KK BCA Blibli”. Bila sudah menjadi nasabah debit BCA dan sudah memiliki kartu kredit BCA, maka nasabah cukup memberi tahu nomor kartu kredit sebelumnya agar dapat segera dikirim ke alamat rumah atau menghubungi call center BCA.

Bila sudah menjadi nasabah debit, namun belum memiliki kartu kredit, nasabah perlu menyiapkan data diri, di antaranya, KTP, NPWP, foto selfie, dan tanda tangan. “Kita pastikan prosesnya seamless karena kami menargetkan konsumen yang belanja di Blibli yang terbiasa belanja online,” tambah EVP BCA I Ketut Alam Wangsawijaya.

Sebagai nilai lebih, kartu kredit co-brand ini menawarkan berbagai bentuk bonus saat berbelanja di Blibli. Di antaranya, nasabah akan otomatis mendapat welcome bonus hingga Rp650 ribu, bebas annual fee untuk tahun pertama, cashback untuk setiap transaksi di aplikasi Blibli maupun di luar aplikasi dalam bentuk saldo Blipay.

“Blipay ini tidak ada expiry date-nya, sehingga suatu saat konsumen mau belanja di Blibli bisa memanfaatkan saldo Blipay-nya. Ini bisa menjadi value buat konsumen karena ada berbagai diskon dan cashback berlipat. Meski ini bukan yang pertama, kami ingin yang terbaik,” kata Ketut.

Sebelumnya unit bank digital BCA “blu” juga telah menjalin kemitraan strategis dengan Blibli. Di tahap awalnya, kerja sama tersebut memungkinkan pengguna Blibli melakukan pembukaan rekening blu, pembayaran e-commerce, hingga bertransaksi lewat in-app payment.

Permudah kepemilikan kartu kredit

Ketut melanjutkan, bisnis kartu kredit ikut melesu semenjak pandemi. Namun pihaknya optimis sudah terlihat indikator pemulihan, ditandai dengan sektor pariwisata yang kembali menggeliat. Sektor ini termasuk penyumbang terbesar transaksi di bisnis kartu kredit.

“Nilai transaksi kartu kredit BCA sampai September 2021 mencapai Rp42 triliun. Ini sangat positif, bila kita lihat trennya setelah second wave Covid-19 di Juli karena beberapa toko offline sempat tutup hingga Agustus.”

Bank Indonesia mencatatkan volume transaksi kartu kredit sebesar 157,01 juta kali per Juli 2021. Secara year on year (yoy) angka tersebut turun dibandingkan posisi yang sama tahun lalu sebanyak 164,95 juta kali. Begitu pun secara nominal, turun 7,81% yoy dari Rp144,84 triliun menjadi Rp133,52 triliun.

Sebelum Blibli dan BCA, sebelumnya sudah ada beberapa kerja sama serupa antara perbankan dan platform digital untuk mendongkrak transaksi online. Di antaranya, Shopee dengan Bank Mandiri, lalu Traveloka dengan Bank Mandiri dan BRI.

Bank melirik platform online karena mereka memiliki traffic kunjungan dan transaksi yang tinggi. Shopee misalnya, menurut iPrice, adalah platform marketplace dengan rata-rata kunjungan tertinggi hingga 90 juta kali sepanjang tahun lalu.

Application Information Will Show Up Here

Blibli Aquires Ranch Market’s Majority Stake, Enhancing Online Grocery Vertical

PT Global Digital Niaga, also known as Blibli is to acquire a majority stake in PT Supra Boga Lestari, the company that operates Ranch Market. Based on the disclosure on the IDX, both parties have signed a Share Purchase Binding Agreement (PPPS) with a plan to take over 797,888,628 shares or equivalent to 51% of the total issued and fully paid capital.

The strategic action is interpreted as Blibli’s effort to strengthen the value proposition of its grocery service, BlibliMart. In a media conference in late 2020, the company said the daily staple category was among the best-selling throughout the year. Without mentioning detail numbers, it is described that the number of purchases at BlibliMart increased by 3 times during the pandemic.

Similar to a supermarket, BlibliMart’s main products are basic necessities such as rice, sugar, cooking oil, etc. For business process efficiency, they have certain branch offices (including warehouses) in several cities covering Jabodetabek and several areas in East Java. Expansion effort has been generated, in terms of groceries, it is mostly same day delivery; In addition, there are several types of products that cannot last long in shipping, such as meat or fresh ingredients.

As of 2020, Blibli has operated 20 warehouses and 32 hub points in 15 major cities. He said, the presence of this logistics infrastructure allows the company to serve consumers at the national level.

They also continue to strengthen features, its latest innovation is a subscription option, therefore consumers can cut cost on every shopping for daily necessities in the BlibliMart category. This option provides two advantages. First, it is a fixed price, customers will be charged the same price even if there is a price change during the subscription period.

Moreover, it is a fixed discount, customers will be charged the same percent or nominal discount even if there is a price change during the subscription period. Both can be selected with a subscription period of up to 54 weeks for a weekly frequency subscription and 12 months with a monthly frequency option.

Blibli’s VP Trade Partnership ,Stephanie Santoso said, the current market trend in Indonesia is the company’s reason to release the Subscription feature.

Ranch Market property

Since its establishment in 1997, the company currently operates 48 stores, consisting of 16 Ranch Markets, 29 Farmers Markets, 1 The Gourmet by Ranch Market and 2 Day2Day by Farmers Market. The modern retail stores are located across several cities in Greater Jakarta, Surabaya, Malang, Balikpapan, Samarinda, Pekanbaru, Ambon, Dumai, and Palembang.

To begin with, Ranch Market was a franchise format from Ranch Market USA. However, along with its development, there have been many improvements made regarding adjustments to the local market and consumer characteristics. Until 2010, the company terminated the license agreement with Ranch Market USA, and since then the company has obtained permission to use the Ranch Market brand in Indonesia.

There are several advantages, indeed, that BlibliMart can get from the following synergies. In addition to the grocery retail store properties owned and its coverage, the practice of supply-chain fresh products for daily needs can also be applied to provide better service. Online to offline scenarios can also be applied to bring new experiences to customers.

Online grocery valuation

Minister of Trade’s, Muhammad Lutfi mentioned, fresh food product sales in the online marketplace will generate a value of more than 21 trillion Rupiah in 2021, an increase of 18 trillion Rupiah compared to the previous year period. When this achievement successfully inscribed by the ecosystem, he is also steady with a projected achievement of 108 trillion Rupiah in the next five years. Obviously this is no small number for a relatively new line of industry.

This potential is certainly improtant to local innovators. Various startups are competing to become market leaders in the sector, including full effort to gain fund injecton from investors. Based on DailySocial.id’s report, there have been 10 investments since Q2 2020 [the early period of the pandemic], including:

Periode Startup Investasi
Agustus 2021 Pasarnow Pendanaan Awal
Agustus 2021 Segari Seri A
Juli 2021 HappyFresh Seri D
Apri 2021 Sayurbox Seri B
Maret 2021 Dropezy Pendanaan Awal
Maret 2021 Segari Pendanaan Awal
Maret 2021 Eden Farm Pendanaan Awal
Agustus 2020 Wahyoo (meluncurkan Langganan.co.id) Seri A
Juli 2020 BorongBareng Pra-Seri A
Maret 2020 Chilibeli Seri A
In addition to digital platforms that specifically provide fresh product ordering services, local unicorns are also flocking to strengthen their online grocery vertical.

Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian
Application Information Will Show Up Here

Blibli Akuisisi Mayoritas Saham Ranch Market, Upaya Penguatan Lini Online Grocery

PT Global Digital Niaga atau dikenal dengan brand Blibli akan segera mengakuisisi saham mayoritas PT Supra Boga Lestari, perusahaan yang mengoperasikan Ranch Market. Berdasarkan keterbukaan yang disampaikan di BEI, kedua pihak telah melakukan penandatanganan Perjanjian Pengikat Pembelian Saham (PPPS) dengan rencana pengambilalihan 797.888.628 saham atau setara 51% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh.

Aksi strategis ini diinterpretasikan sebagai upaya Blibli untuk memperkuat proposisi nilai layanan grocery mereka BlibliMart. Dalam kesempatan temu media akhir 2020 lalu, perusahaan mengatakan kategori bahan pokok harian termasuk yang paling laku sepanjang tahun. Meski tidak dirinci dalam angka, digambarkan jumlah pembelian di BlibliMart meningkat hingga 3 kali lipat saat pandemi.

Layaknya sebuah supermarket, produk utama di BlibliMart adalah sembako seperti beras, gula, minyak goreng, dll. Untuk efisiensi proses bisnis, secara khusus mereka memiliki kantor cabang (termasuk di dalamnya warehouse) di beberapa kota meliputi Jabodetabek dan beberapa wilayah di Jawa Timur. Upaya perluasan terus dilakukan, mengingat untuk kebutuhan groceries umumnya opsi pengiriman yang dipilih adalah same day delivery; selain itu ada beberapa tipe produk yang tidak bisa bertahan lama di pengiriman, seperti daging atau bahan segar.

Per tahun 2020, Blibli telah mengoperasikan 20 gudang dan 32 titik hub di 15 kota besar. Menurutnya kehadiran infrastruktur logistik ini memungkinkan perusahaan untuk melayani konsumen di tingkat nasional.

Penguatan fitur juga terus dilakukan, terbaru mereka menghadirkan opsi berlangganan agar konsumen dapat berhemat setiap belanja kebutuhan harian di kategori BlibliMart. Opsi ini memberikan dua keuntungan. Pertama adalah harga tetap, pelanggan akan dikenakan harga yang sama walaupun terjadi perubahan harga selama periode berlangganan.

Kedua ialah diskon tetap, pelanggan akan dikenakan persen atau nominal diskon yang sama walaupun terjadi perubahan harga selama periode berlangganan. Keduanya dapat dipilih dengan periode langganan hingga 54 minggu untuk langganan frekuensi mingguan dan 12 bulan apabila memilih frekuensi bulanan.

Disampaikan VP Trade Partnership Blibli Stephanie Santoso, tren pasar di Indonesia saat ini yang melatarbelakangi perusahaan untuk merilis fitur Langganan.

Properti Ranch Market

Sejak didirikan pada tahun 1997, saat ini perusahaan telah mengoperasikan 48 toko, yang terdiri dari 16 Ranch Markets, 29 Farmers Markets, 1 The Gourmet by Ranch Market dan 2 Day2Day oleh Farmers Market. Toko ritel modern tersebut tersebar di beberapa kota di Jabodetabek, Surabaya, Malang, Balikpapan, Samarinda, Pekanbaru, Ambon, Dumai, dan Palembang.

Awalnya Ranch Market berformat waralaba dari Ranch Market USA. Namun seiring perkembangannya, ada banyak pembenahan yang dilakukan terkait penyesuaian dengan pasar lokal dan karakteristik konsumen di sini. Hingga pada 2010, perusahaan pemutusan perjanjian lisensi dengan Ranch Market USA, dan sejak saat itu perusahaan memperoleh izin untuk menggunakan merek Ranch Market di Indonesia.

Tentu ada beberapa keuntungan yang bisa didapat oleh BlibliMart dari sinergi yang nantinya dibangun. Selain properti toko ritel grocery yang dimiliki dengan jangkauannya, praktik supply-chain produk segar untuk kebutuhan sehari-hari yang dijajakan juga dapat diterapkan untuk menghadirkan pelayanan yang lebih baik. Skenario online to offline juga dapat diterapkan untuk menghadirkan pengalaman baru kepada pelanggan.

Nilai penjualan online grocery

Menurut Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, penjualan produk pangan segar di online marketplace akan menghasilkan nilai lebih dari 21 triliun Rupiah pada tahun 2021, meningkat 18 triliun Rupiah dibanding periode tahun sebelumnya. Jika capaian tersebut berhasil ditorehkan ekosistem, ia pun mantap dengan proyeksi capaian 108 triliun Rupiah pada lima tahun mendatang. Jelas ini bukan angka yang kecil untuk lini industri yang relatif baru.

Potensi tersebut tentu tidak dilewatkan begitu saja oleh inovator lokal. Berbagai startup berlomba-lomba untuk menjadi pemimpin pasar di sektor tersebut, termasuk dalam upaya mendapatkan suntikan dana dari investor. Dari catatan DailySocial.id, sejak Q2 2020 [masa awal pandemi] hingga sekarang, ada 10 investasi yang dibukukan, meliputi:

Periode Startup Investasi
Agustus 2021 Pasarnow Pendanaan Awal
Agustus 2021 Segari Seri A
Juli 2021 HappyFresh Seri D
Apri 2021 Sayurbox Seri B
Maret 2021 Dropezy Pendanaan Awal
Maret 2021 Segari Pendanaan Awal
Maret 2021 Eden Farm Pendanaan Awal
Agustus 2020 Wahyoo (meluncurkan Langganan.co.id) Seri A
Juli 2020 BorongBareng Pra-Seri A
Maret 2020 Chilibeli Seri A

Selain platform digital yang spesifik menghadirkan layanan pemesanan produk segar, para unicorn lokal juga berondong-bondong memperkuat divisi online grocery-nya.

Application Information Will Show Up Here

Dekoruma Announces 216.8 Billion Rupiah Funding, to Reach Positive EBITDA and Plans for IPO

Dekoruma announces series C1 funding worth of $15 million or equivalent to 216.8 billion Rupiah. Nexter Ventures by SCG Cement-Building Materials, KTB Network, and several previous stage investors are participated in this round, including Global Digital Niaga (Blibli), OCBC NISP Ventura, and Foundational. The additional capital will be used for the expansion of the Experience Center outside Jakarta and product/service development.

“The current focus is to grow our business and achieve positive EBITDA by the end of 2022. Furthermore, we will prepare for an IPO around the end of 2023,” Dimas said.

Previously, the company announced a pre-series C round in May 2020 with the participation of InterVest Star SEA Growth Fund 1, Foundational, OCBC NISP Ventura, and Skystar Ventures. Participated also investors from the previous round.

Dekoruma has received series A funding from Skystar Capital, Beenext, and Convergence Ventures in 2016. Moreover, in 2018, they secured a million dollar series B round led by Global Digital Niaga (Blibli) and AddVentures.

O2O Concept

Salah satu Experience Center milik Dekoruma / Dekoruma
One of Dekoruma’s experience center / Dekoruma

Debuted in 2016, Dekoruma was originally an online marketplace platform for furniture products. Along with its development, they are now trying to connect consumers with furniture traders, interior designers, contractors, to property developers.

In 2019, they started expanding its business model with an online to offline (O2O) approach. With the distribution of Experience Centers in various cities, the company said to manage 2x productivity per square meter, including reducing acquisition costs and increasing online purchases in related cities.

“The products and ecosystem we have built have eliminated the inefficiencies that blocked the industry. This means more affordable products and highly transparent services for our customers and partners. We will improve by expanding our business beyond Jakarta and adding more partners and property developers,” Dekoruma’s Co-founder & CEO, Dimas Harry Priawan said.

From the current statistics, Dekoruma has served more than 1 million customers, with more than 5 thousand designer and contractor partners covering tier-1 and tier 2 cities. It is also claimed that over the last 18 months revenue has increased by 3x. The next target will be to expand to 8 new cities within 2 years.

The latest release

On the Dekoruma platform, users are currently provided with proptech services in the form of listing property products (apartments/houses). Dimas said, the MVP for this product has been started since the end of 2019. Apart from being a request for property developer partners, this feature is also based on several problems that according to them are still often encountered in the local property market, the imbalance quality of property agents and the less transparent home buying process.

“Unlike markets in other countries such as America and Singapore, there is no specific regulation regarding Property Agents. Everyone can become a property agent, but not necessarily they know about details such as contracts, legalities, and processes. In here, all of our agents will go through strict training and control processes, assisted by our application that has been running for almost 2 years to provide good and consistent service,” he said.

In addition, Dekoruma also launched NOMA, an interior design management system. Currently, the application has been used by 5 thousand users from interior designers and architects in their network. “NOMA is like The Sims, where users can design a room using a catalog of goods from the Dekoruma marketplace platform. It can provide price transparency and availability of goods,” Dimas explained.

This platform also bridges business processes when there are social restrictions due to the pandemic. Customers can discuss with designers virtually via NOMA. The only physical meeting before the construction process is when customers visit the Dekoruma Experience Center to feel, and touch the various materials and products firsthand.

Future plans

According to the report, the global furniture products market size has reached $64.08 billion in 2021 and is projected to grow to 81.45 billion by 2025 at a CAGR of 9.09%. Studies in the United States, 40% of growth has been contributed from the online segment. It is certainly a wide potential for all countries, including Indonesia.

Regarding market share, Dekoruma specifically targets the middle-class with an age ranging from 26 to 38 years. Without mentioning further details, the furniture products that have experienced a rapid increase are sofa-beds and home offices. The demand for kitchen sets has also been observed to increase sharply on the platform.

The large market potential and solid business model have strengthened the company to prepare for the next strategic step. Regarding the IPO, Dimas said, “We have a healthy, growing business and provide value creation for Indonesia’s home living ecosystem. The IPO can provide us with a stronger foundation for us to become a bigger and better company.”

There is not much information yet to share about the IPO, including its location whether on local exchanges or the United States. Dimas said that his team is currently conducting a study for further consideration.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Dekoruma Umumkan Pendanaan 216,8 Miliar Rupiah, Segera Capai EBITDA Positif dan Rencanakan IPO

Dekoruma mengumumkan perolehan pendanaan seri C1 senilai $15 juta atau setara 216,8 miliar Rupiah. Investor yang terlibat adalah Nexter Ventures by SCG Cement-Building Materials, KTB Network, dan beberapa investor tahap sebelumnya termasuk Global Digital Niaga (Blibli), OCBC NISP Ventura, serta Foundamental. Modal tambahan akan digunakan untuk perluasan Experience Center di luar Jakarta dan pengembangan produk/layanan.

“Fokus kami sekarang adalah mengembangkan bisnis kami dan mencapai EBITDA positif pada akhir 2022. Kemudian, kami akan bersiap untuk IPO sekitar akhir 2023,” lanjut Dimas.

Sebelumnya perusahaan mengumumkan putaran pra-seri C pada Mei 2020 lalu dengan partisipasi InterVest Star SEA Growth Fund 1, Foundamental, OCBC NISP Ventura, dan Skystar Ventures. Investor dalam putaran sebelumnya juga turut berpartisipasi.

Dekoruma juga mendapatkan pendanaan seri A dari Skystar Capital, Beenext, dan Convergence Ventures pada tahun 2016. Kemudian di pada putaran seri B pada athun 2018, mereka bukukan dana jutaan dolar yang dipimpin Global Digital Niaga (Blibli) dan AddVentures.

Konsep O2O

Salah satu Experience Center milik Dekoruma / Dekoruma
Salah satu Experience Center milik Dekoruma / Dekoruma

Debut pada tahun 2016, Dekoruma awalnya adalah platform online marketplace untuk produk furnitur. Seiring perkembangannya, kini mereka mencoba menghubungkan konsumen dengan pedagang perabotan, desainer interior, kontraktor, hingga pengembang properti.

Di tahun 2019, mereka mulai menguatkan model bisnis dengan pendekatan online to offline (O2O). Dengan persebaran Experience Center di berbagai kota, perusahaan mengatakan berhasil mendapatkan produktivitas 2x lipat per meter persegi, termasuk mengurangi biaya akuisisi dan meningkatkan pembelian online di kota terkait.

“Produk dan ekosistem yang kami bangun telah menghilangkan inefisiensi yang mengganggu industri. Ini berarti produk yang lebih terjangkau dan layanan sangat transparan yang disukai pelanggan dan mitra kami. Kami akan meningkatkan dengan memperluas bisnis kami di luar Jakarta dan bermitra dengan lebih banyak mitra dan pengembang properti,” ujar Co-founder & CEO Dekoruma Dimas Harry Priawan.

Dari statistik yang disampaikan, saat ini Dekoruma telah melayani lebih dari 1 juta pelanggan, dengan lebih dari 5 ribu mitra desainer dan kontraktor mencakup di kota tier-1 dan tier 2. Diklaim juga selama 18 bulan terakhir pendapatan telah meningkat 3x lipat. Target berikutnya mereka akan hadir ke 8 kota baru dalam 2 tahun ke depan.

Produk baru

Di platform Dekoruma, saat ini pengguna juga disajikan dengan layanan proptech berupa listing produk properti (apartemen/rumah). Dimas mengatakan, MVP untuk produk ini sudah dimulai sejak akhir tahun 2019. Selain menjadi permintaan mitra pengembang properti, fitur ini juga didasari atas beberapa permasalahan yang menurut mereka masih sering ditemui di pasar properti lokal, yakni kualitas agen properti yang tidak seragam dan proses pembelian rumah yang kurang transparan.

“Berbeda dengan pasar di negara lain seperti Amerika dan Singapura, belum ada regulasi khusus mengenai Agen Properti. Setiap orang bisa menjadi agen properti, namun belum tentu mereka tahu mengenai detail seperti kontrak, legalitas, dan proses. Di sini, semua agen kami akan melalui pelatihan dan proses kontrol yang ketat, dan dibantu dengan aplikasi kami yang sudah berjalan hampir 2 tahun dapat memberikan layanan yang baik dan konsisten,” ujarnya.

Selain itu Dekoruma juga meluncurkan NOMA, sebuah sistem manajemen desain interior. Saat ini aplikasi tersebut telah digunakan 5 ribu pengguna dari kalangan desainer interior dan arsitek di jaringan mereka. “NOMA itu seperti permainan The Sims, di mana pengguna dapat mendesain ruangan menggunakan katalog barang dari marketplace platform Dekoruma. Ini dapat memberikan transparansi harga dan ketersediaan barang,” terang Dimas.

Platform ini juga menjembatani proses bisnis saat ada pembatasan sosial akibat pandemi. Pelanggan bisa berdiskusi dengan desainer secara virtual lewat NOMA. Satu-satunya waktu yang dibutuhkan untuk pertemuan fisik sebelum proses konstruksi adalah ketika pelanggan mengunjungi Dekoruma Experience Center untuk merasakan, merasakan, dan menyentuh langsung berbagai material dan produk.

Rencana berikutnya

Menurut laporan, ukuran pasar produk furnitur secara global telah mencapai $64,08 miliar pada tahun 2021 dan diproyeksikan tumbuh sampai 81,45 miliar pada 2025 mendatang dengan CAGR 9.09%. Studi di Amerika Serikat, 40% pertumbuhan telah disumbangkan dari segmen online. Potensinya tentu terbuka lebar untuk semua negara, termasuk Indonesia.

Terkait pangsa pasar, Dekoruma sendiri secara spesifik menargetkan kalangan middle-class dengan rentang usia 26 s/d 38 tahun. Kendati tidak menyebutkan angka rinci, sejauh ini produk furnitur yang mengalami peningkatan pesat adalah sofa-bed dan home office. Permintaan kitchen set juga terpantau meningkat tajam di platform.

Potensi pasar yang besar dan model bisnis yang solid memantapkan perusahaan untuk menyiapkan langkah strategis berikutnya. Terkait IPO, Dimas mengatakan, “Kami memiliki bisnis yang sehat, berkembang dan memberikan value creation bagi ekosistem home living Indonesia. IPO dapat memberikan landasan yang lebih kuat kami agar kami menjadi perusahaan yang lebih besar dan baik.”

Soal IPO belum banyak yang bisa dibagikan, termasuk kaitannya melantai di bursa lokal atau Amerika Serikat. Dimas menyebutkan, saat ini pihaknya masih melakukan studi untuk pertimbangan lebih lanjut.

Application Information Will Show Up Here