Dengan Field of View Terluas, Headset EyeForce Dongkrak Kualitas Konten VR

Perjalanan virtual reality baru saja dimulai, dan para inventor serta developer masih mempunyai banyak pekerjaan demi meningkatkan kualitasnya. Di sisi hardware, mereka harus menyeimbangkan antara aspek kinerja, kenyamanan, serta kepraktisan pemakaian. Dan dalam menggarap produknya, tim asal Shanghai ini fokus pada menyuguhkan field of view terluas.

Field of view ialah ukuran luas yang bisa disajikan oleh sebuah instrumen optik, menjadi salah satu faktor penting dalam headset VR. Produk-produk high-end seperti Rift atau Vive mengusung FoV seluas 110 derajat, namun angka ini tampaknya belum cukup memuaskan bagi startup Tiongkok itu. Lewat Kickstarter, mereka memperkenalkan EyeForce, head-mounted display dengan FoV hampir dua kali lipat dari Rift, yaitu 210 derajat.

EyeForce 1

Menurut developer, kendala pada headset VR saat ini adalah pengguna masih bisa melihat area gelap di bagian pinggir – seperti melihat lewat teropong. Penggunaan FoV 210 derajat diklaim dapat menyingkirkan masalah tersebut, dan pada akhirnya mendongkrak level immersion dan keberadaan Anda di dunia virtual. Dalam permainan, kita jadi lebih mudah melihat lawan yang berada di depan, juga meningkatkan kewaspadaan ketika sedang menikmati game simulator.

Tim EyeForce VR menjelaskan bahwa satu mata manusia memiliki FoV horisontal maksimal 150 derajat, dan jika keduanya dibuka, 210 derajat merupakan batasan terluas. Angka tersebut mereka yakini sebagai kriteria paling ideal, dipadu FoV vertikal seluas 100 derajat. Tentu saja developer tidak melupakan hal-hal krusial lain. EyeForce menghidangkan layar AMOLED 3840×1080 (1920×1080 per mata), dibekali sensor motion sembilan-poros 1.000Hz dan displacement tracking.

EyeForce 3

Untuk koneksinya, terdapat port HDMI 2.0 dan USB, beserta output audio 3,5mm. Developer memanfaatkan SDK OSVR yang diprakarsai Razer, kompatibel ke platform Windows. EyeForce memang sengaja dirancang buat menandingi Rift serta Vive, dan daftar kebutuhan hardware-nya cukup serupa dengan kompetitornya itu: minimal memerlukan GPU Nvidia GeForce GTX 970 atau AMD Radeon R9 290, serta membutuhkan dua interface display untuk mengirim sinyal video HD.

Melihat desain prototype-nya, FoV 210 derajat tampaknya menyebabkan penampilan EyeForce jadi melebar, dengan bobot sekitar 600-gram. Ada tombol di atas device dan kenop di kedua sisinya. Developer turut membubuhkan bantalan wajah dipadu strap karet, serta membundel produk bersama gamepad.

Saat ini developer sedang melangsungkan kampanye penggalangan dana di Kickstarter. Di sana, versi ‘starter pack‘ ditawarkan di harga US$ 400, akan dikirimkan ke backer bulan April 2017.

Samsung Galaxy Note 7 Sajikan Beragam Fitur yang Akan Membuat Anda Terkagum-Kagum

Merupakan pionir di lini phablet, hingga kini kehadiran stylus dan fitur-fitur pendukung pen computing menjadi ciri khas serta keunggulan dari keluarga Galaxy Note. Sesuai agenda, Samsung mengungkap varian baru phablet tersebut di acara konferensi pers di kota New York, dan akhirnya Galaxy Note 7 mendarat di Indonesia kira-kira empat hari selepas perilisannya di Amerika.

Samsung Galaxy Note 7 16
Presiden Samsung Electronics Indonesia, Jaehoon Kwon.

Tapi tunggu dulu, sebagai penerus langsung Note 5, mengapa Samsung langsung lompat ke angka ‘7’? Product marketing head IT & mobile Samsung Denny Galant menjelaskan, mereka memutuskan buat melewati ‘6’ agar device sinkron dengan penamaan seri smartphone Galaxy S, supaya tidak membingungkan konsumen serta tak memberikan kesan ketinggalan.

Note 7 tidak tiba sendirian. Ia turut ditemani gadget-gadget canggih Samsung lainnya seperti versi baru headset Gear VR, smartband Gear Fit2, dan earphone  wireless Gear IconX.

Samsung Galaxy Note 7 15
New Samsung Gear VR.
Samsung Galaxy Note 7 7
Samsung Gear IconX.
Samsung Galaxy Note 7 14
Samsung Gear Fit 2.

Samsung membekali Galaxy Note 7 dengan sejumlah teknologi andalan, beberapa merupakan adopsi dan penyempurnaan kapabilitas di handset mereka sebelumnya, namun terdapat pula kemampuan baru yang sangat dibangga-banggakan oleh raksasa elektronik asal Korea Selatan itu. Samsung juga terlihat begitu gembira karena handset habis dipesan ketika masa pre-order dilangsungkan selama 16 hari – sayangnya mereka tidak menginformasikan berapa jumlahnya.

Samsung Galaxy Note 7 17

Melihat dari perspektif desain, Galaxy Note 7 lebih menyerupai S7 Edge ketimbang model Note terdahulu. Samsung menyematkan layar AMOLED QHD 2560×1440 518ppi seluas 5,7-inci dengan rancangan dual-curved agar seolah-olah tersambung ke lengkungan di punggung, menghasilkan penampilan minim bezel tanpa sudut yang mulus dan simetris. Ukurannya cukup lapang (153×73,9×7,9mm, bobot 179g) buat doodling dan mencatat, tapi juga tidak terlalu besar untuk dibawa-bawa.

Samsung Galaxy Note 7 2

Samsung Galaxy Note 7 21

Samsung Galaxy Note 7 3

Di bagian display itu Anda bisa menemukan sejumlah fitur unik. Pertama, lock  screen akan menyala begitu smartphone dimiringkan, dan Anda dapat segera mengakses settingsetting serta fungsi penting (misalnya kamera). Layar menghidangkan high dynamic range, diklaim pertama kali ada di smartphone. Note 7 juga dilengkapi always-on display, di mana Anda bisa menampilkan jam, kalender, gambar-gambar atau app third-party, serta menggunakannya buat menulis catatan (via Screen-off Memo).

Samsung Galaxy Note 7 5

Samsung Galaxy Note 7 20

Samsung Galaxy Note 7 19

Kemampuan lain yang ditonjolkan Samsung di Galaxy Note 7 adalah iris scanner. Fitur ini memungkinkan pengguna log-in cukup dengan ‘melihat’ sisi depan device. Sewaktu menjajal di experience  booth, prosedur setup-nya berlangsung sederhana dan sensor mampu membaca input dalam waktu singkat – kurang dari satu detik. Saat membuat profile, Note 7 akan meminta Anda melepas kacamata, tetapi tetap dapat mengidentifikasi Anda ketika log-in memakai kacamata, meski sedikit lebih lama.

Samsung Galaxy Note 7 23

Tentu saja kemampuan favorit saya – dan alasan konsumen memilih Galaxy Note 7 – ialah dukungan S Pen. Samsung membubuhkan beragam update di Air Command, kini bisa dipakai membuat GIF via Smart Select; kemudian Anda dapat memanfaatkan fungsi Magnify (kaca pembesar) sampai Translate – mampu mengenali 38 bahasa dan menerjemahkannya ke 71 bahasa.

Samsung Galaxy Note 7 13

Di sisi hardware, S Pen diracik agar bekerja lebih mulus dan presisi. Ujungnya kini lebih tipis dari sebelumnya, hanya 0,7mm, dengan sensitivitas tekanan dua kali lebih besar. Walaupun ukurannya lebih kecil dari pulpen (untuk gambar, pensil berukuran besar lebih nyaman buat saya), S Pen menyajikan sensasi menggambar/menulis yang sangat natural. Saya kagum pada keakuratan stylus dan bagaimana Note 7 merespons goresan dan tekanan. Dan hebatnya lagi, app  sketch memperbolehkan user memadukan warna ala cat minyak sungguhan.

Samsung Galaxy Note 7 8

Sangat istimewa memang, tapi Anda belum mengetahui bagian terbaiknya: Note 7 sudah memperoleh sertifikasi IP68, sama seperti Galaxy S7. Artinya ia betul-betul anti-debu dan tetap bekerja normal seandainya terkena air secara tidak sengaja. Batasan maksimalnya adalah air sedalam 1,5 meter selama 30 menit. Dan di dalam air, phablet tetap bisa digunakan buat menggambar atau menulis.

Samsung Galaxy Note 7 10

Galaxy Note 7 membawa teknologi fotografi seri S7, yaitu sensor Dual Pixel 12-megapixel di kamera utama, kini berlensa f/1.7 OIS (kamera depannya bersensor 5-Mp f/1.7). Tanpa perlu banyak membahas masalah teknis, Anda cukup perlu tahu bahwa ia mampu mengunci objek dengan sangat cepat serta menyuguhkan keleluasaan setting manual ala DSLR. Performanya di kondisi temaram juga luar biasa – berdasarkan uji langsung di booth low-light photography.

Samsung Galaxy Note 7 11

Samsung Galaxy Note 7 12

Varian Samsung Galaxy Note 7 yang masuk ke Indonesia ini ditenagai system-on-chip Exynos 8890, berisi prosesor octa-core M1 plus Cortex-A53 dan GPU Mali T880. Handset menyimpan RAM sebesar 4GB, dan memori internal 64GB yang bisa ditambah hingga 256GB, ditopang konektivitas NFC serta USB type-C, dan ditenagai baterai 3.500mAh. Tersedia tiga pilihan warna, yaitu hitam, perak dan emas.

Galaxy Note 7 sudah pasti bukanlah produk murah. Di tanah air, ia dijajakan seharga Rp 10,8 juta.

Samsung Galaxy Note 7 18

Elwn Fit Berikan Solusi Atas Dua Masalah Utama Earphone Wireless

Pemakaian smartphone sebagai perangkat utama buat menikmati musik memicu terobosan baru di ranah earphone. Selain tak lagi membutuhkan kabel, beberapa model mampu menghidangkan audio berkualitas tinggi. Tapi umumnya mereka memiliki dua kelemahan besar: terbatasnya kapasitas baterai serta masalah kenyamanan, disebabkan oleh bentuk telinga orang yang berbeda-beda.

Dua masalah ini menjadi fokus Elwn, tim developer asal Salt Lake City yang didirikan sepasang mantan teknisi Apple. Berbekal pengalaman menciptakan jutaan pasang headphone selama lebih dari 15 tahun, mereka menyingkap Elwn Fit di Kickstarter. Earphone ini dijanjikan sanggup menyuguhkan suara highdefinition, pas dikenakan oleh tiap orang, dan kita tidak perlu cemas soal daya tahan baterai.

Elwn Fit 1

Sebagai earphone Bluetooth, Elwn Fit terdiri dari dua bagian terpisah, yaitu kanan dan kiri. Tubuh device tersambung ke earbud, dan developer mengklaim bobotnya sangat ringan. Dan ketika produk lain biasanya hanya menyediakan tiga sampai empat ukuran bud, Elwn menyajikan 48 jenis aksesori berbeda, memberikan keleluasaan dalam kustomisasi. Aksesori tersebut hadir berupa eartip silikon dan busa, kait over-ear, hingga earfin ala sirip ikan hiu mirip Infinix X-Band; semuanya menghasilkan 180 kombinasi.

Lalu bagaimana dengan baterainya? Developer percaya, sudah seharusnya proses charging tidak mengganggu pengalaman kita menikmati musik. Solusi mereka adalah Infinity Band, modul detachable dengan baterai tambahan dan dua kabel plus colokan microUSB untuk disambungkan ke masing-masing bagian Elwn Fit. Saat terkoneksi Infinity Band, penampilan Elwn Fit jadi mirip Plantronics BackBeat Go, menjaganya tetap aktif hingga 6,5 jam.

Elwn Fit 2

Melalui metode tersebut, Elwn Fit pada dasarnya bisa digunakan terus-menerus tanpa henti. Sewaktu baterai earphone terisi penuh, Anda tinggal melepas Infinity Band, men-charge-nya kembali, dan mengulangi langkah-langkah ini. Prosesnya sederhana, tidak perlu menunggu, dan sama sekali tidak menghentikan lagu.

Demi memastikan penyajian suaranya maksimal, developer membenamkan driver micro dynamic, teknologi soundsync, fitur noise-cancelling, dan teknologi CSR aptX, menjanjikan mutu audio sekelas CD meski terkoneksi lewat Bluetooth 4.2. Ia juga dilengkapi microphone buildin, memudahkan Anda menjawab panggilan telepon secara handsfree.

Elwn Fit dapat Anda pesan sekarang di situs crowdfunding Kickstarter, ditawarkan seharga mulai dari US$ 130. Bundel pembelian sudah termasuk sepasang earphone wireless, Infinity Band, dan 48 aksesori – lebih murah US$ 70 dari perkiraan harga retail. Pengiriman rencananya akan dilakukan di bulan Desember 2016.

Laptop-Laptop Gaming Terbaik yang Bisa Anda Miliki Sekarang

Gagasan laptop gaming memang ditentang gamer PC puritan. Menurut mereka, buat apa mengeluarkan uang begitu besar jika Anda bisa memperoleh performa jauh lebih tinggi di harga yang lebih murah. Namun semakin canggihnya teknologi hardware membuat fungsi gaming notebook kian meluas. Kini mereka lebih portable, mendukung beragam kegiatan produktif, bahkan sanggup menangani VR.

Ada banyak sekali laptop gaming dari para produsen lokal maupun global tersedia di pasar saat ini. Tapi Anda tak perlu bingung, saya sudah merangkum beberapa model yang patut mendapatkan perhatian karena mereka boleh dibilang merupakan varian terbaik di kelasnya:

6. Asus ROG GL502VT Strix

Gaming Notebook List 1

Di kelas ukuran layar terpopuler, ROG GL502VT Strix dari Asus merupakan penawaran menarik. Ia cukup mungil (berketebalan 23,5mm) dan ringan (2,2kg) untuk Anda bawa sehari-hari, namun menyimpan susunan komponen mumpuni buat menangani permainan-permainan blockbuster anyar: prosesor Intel Skylake Core i7-6700HQ, RAM DDR4 16GB, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 970M, dan penyimpanan SSD 256GB serta HDD 1TB.
Beli di Blibli, harga Rp 26 juta.

5. Acer Predator 17

Gaming Notebook List 2

Setelah vakum cukup lama, brand Acer Predator kembali dengan line-up tangguh yang mengusik ketenangan para rival. Predator 17 ialah andalan Acer di kelas 17-inci, dan meski belum mengusung sertifikasi ‘VR Ready’ seperti varian 17 X, permainan-permainan baru dipastikan berjalan mulus di sistem berprosesor Intel Core i7-6700HQ dipadu GPU GeForce GTX 970M ini. Hardware lainnya meliputi RAM DDR4 16GB, serta storage SSD 256GB dan HDD 1TB.
Beli di Bhinneka, harga Rp 30 juta.

4. Xenom Hercules HC17S G-Sync

Gaming Notebook List 3

Diramu oleh talenta nusantara, Hercules adalah salah satu notebook  gaming high-end terbaik yang dapat Anda beli. Di tubuh dengan layar 17-incinya tersimpan kartu grafis desktop Nvidia GeForce GTX 980, ditemani Intel Core i7-6700K, RAM DDR4 16GB, dan storage SSD M.2 256GB plus HDD 1TB. Selain tidak kesulitan suguhkan VR, panel 1080p di sana telah dibekali teknologi G-Sync, memastikan pengalaman gaming super-mulus.
Beli di Blibli, harga Rp 54,4 juta.

3. MSI GT72S 6QF Dominator Pro G Dragon Edition

Gaming Notebook List 4

Ketika uang tak jadi masalah dan Anda ingin sesuatu yang istimewa, GT72S Dominator Pro G Dragon Edition ialah jawabannya. Bagian punggung berwarna merah dengan ilustrasi khas sudah pasti akan menarik perhatian siapapun. Lalu berkat kombinasi GPU desktop GeForce GTX 980, prosesor Intel Core i7-6820HK serta RAM DDR4 16GB, Anda bisa menikmati konten VR terbaik via Oculus Rift maupun HTC Vive, kapan pun dan di mana pun.
Beli di Bhinneka, harga Rp 50 juta.

2. Xenom Shiva SV15S

Gaming Notebook List 5

Terbatasnya modal tidak menutup kemungkinan untuk memiliki laptop gaming canggih, hanya saja Anda perlu mencarinya di ‘tempat yang tepat’. Lupakan produk-produk asing, Xenom punya solusinya berupa perangkat bernama Shiva. GeForce GTX 960M di sana cukup ampuh buat menjalankan game-game baru, dengan sedikit penyesuaian pada setting grafis. Komponen lain sama sekali tidak mengecewakan: ada Intel Core i7-6700HQ, RAM DDR3L 8GB, penyimpanan SSD 256GB dan HDD 1TB.
Beli di Blibli, harga Rp 18 juta.

1. MSI GS40 6QE Phantom

Gaming Notebook List 6

Jika alasan Anda membeli notebook  gaming adalah mencari titik keseimbangan teroptimal antara mobilitas dan performa, maka GS40 dijamin memenuhi dua kriteria itu. Di review, saya tidak segan-segan bilang bahwa GS40 6QE Phantom merupakan gaming laptop terbaik di segmen 14-inci. Desain tubuhnya yang kecil membuat notebook sangat mudah dibawa-bawa, tapi di dalam, ia menyimpan spesifikasi monster – tak kesulitan melahap judul-judul game terbaru.
Beli di Lazada, harga 23,2 juta.

SteelSeries Siberia 840 Padukan Performa Andal Siberia 800 dan Koneksi Bluetooth

Harga premium SteelSeries Siberia 800 tidak menghalanginya jadi headphone favorit para gamer hardcore. Produk memperoleh banyak pujian dari media-media ternama dunia, tapi ada satu hal yang dikeluhkan para pemiliknya: ketiadaan konektivitas Bluetooth. SteelSeries mengetahui hal ini, dan mencoba memperbaiki kekurangan tersebut di penjelmaan baru Siberia 800.

Lewat website-nya, produsen gaming gear asal Denmark itu menyingkap Siberia 840, headphone spesialis gamer profesional yang dijanjikan mengusung segala fitur andalan dan performa mumpuni Siberia 800, plus dukungan Bluetooth. Dengan begitu, lebih banyak konsumen bisa menikmati kecanggihannya karena device dapat tersambung ke PC Windows, Mac, console Xbox One dan PlayStation 4, serta beragam perangkat bergerak.

SteelSeries Siberia 840 2

Dalam prakteknya, Siberia 840 tak cuma mendukung kegiatan gaming. Anda tidak perlu mengganti headphone saat ingin mendengarkan musik, melakukan video call, ataupun menjawab panggilan telepon. Selain kapabilitas yang lebih universal, Anda juga tidak usah melepas Siberia 840 sewaktu ingin mengetahui status headset. Perangkat turut disertai boks transmiter dengan layar indikator OLED.

Di sana, Anda bisa memilih mengustomisasi profile, memilih sumber audio, dan melihat level baterai. Via kenop, Anda dapat menentukan besar kecilnya volume serta menjelajahi konten setting. Pengguna juga dipersilakan mengubah tingkatan output, misalnya membuat suara lawan bicara lebih terdengar, atau sebaliknya jika Anda ingin lebih fokus pada permainan ataupun film.

SteelSeries Siberia 840 4

SteelSeries Siberia 840 mempunyai spesifikasi serupa Siberia 800, menyuguhkan ruang virtual menyeluruh lewat output surround 7.1 yang ditopang tiga teknologi Dolby berbeda. SteelSeries juga menggunakan teknologi ‘frequencyhopping‘ demi memastikan tidak adanya keterlambatan (lag) antara permainan dan headphone.

Di sana ada driver neodymium 40-milimeter, menghidangkan frekuensi dari 20Hz sampai 20KHz dengan volume maksimal 100dB. Microphone mampu merespons input dari frekuensi 100Hz hingga 10KHz. Headphone mengambil tenaga dari baterai rechargeable 1.000mAh, diklaim sanggup bertahan hingga 20 jam dalam pemakaian ‘normal’. Siberia 840 dapat bekerja efektif hingga jarak maksimal 10 meter.

SteelSeries Siberia 840 3

Di balik penampilan Siberia 840 yang sederhana, faktor kenyamanannya tidak perlu diragukan. Headphone dibekali bantalan berbahan memory foam dengan desain cup tertutup, mempunyai bobot total 318gram.

Sekali lagi, kualitas memang menuntut harga yang tidak murah. SteelSeries menjajakan Siberia 840 seharga US$ 350. Satu bundel produk sudah termasuk dua unit baterai, enam kabel (optical, USB, power, analog, mobile, dan chat), serta unit adapter.

Sumber: SteelSeries.

Siap Tanding di Ranah VR, Dell Menjagokan XPS Tower Virtual Reality

Orang mungkin akan segera mengingat Alienware begitu mulai membahas perangkat gaming dari Dell, namun tak berarti sang produsen PC Amerika itu melupakan gagasan yang dahulu membuat keluarga XPS terkenal. Meneruskan kiprah XPS 8900 sebagai gaming desktop sekaligus workstation, Dell juga telah menyiapkan produk buat menopang tren populer saat ini: VR.

Melalui blog yang dipublikasi hari Kamis kemarin, general manager XPS dan Alienware Frank Azor membahas lebih lengkap rangkaian sistem XPS Tower. Sebelumnya, line up produk ini telah diperkenalkan di akhir bulan Juli. Mereka terdiri dari beberapa varian dengan penampilan hampir serupa, diramu buat memenuhi kebutuhan berbeda: untuk bekerja sehari-hari, mainstream  gaming, sampai menangani HTC Vive ataupun Oculus Rift lewat XPS Tower Virtual Reality.

Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, anggota keluarga XPS Tower mempunyai wujud identik, mengusung case berbahan aluminium dengan ujung diamond cut, memiliki dimensi 286,5x180x356mm dan berat kurang lebih 10kg. Azor menyampaikan, ukuran XPS Tower lebih kecil 27 persen dibanding perangkat sekelas tanpa menyulitkan pengguna dalam meng-upgrade. Tim Dell mengadopsi sejumlah faktor desain Alienware Aurora sehingga gonta-ganti komponen berjalan sederhana tanpa memerlukan obeng dan peralatan lain.

Khususnya di XPS Tower VR, Dell menjelaskan bahwa sistem tersusun atas ‘teknologi grafis tercanggih, audio sejernih kristal, dan sudah memenuhi daftar kebutuhan hardware untuk menyajikan pengalaman virtual  reality via Oculus Rift’. Saya penasaran apakah penuturan Azor mengenai bagaimana XPS Tower dapat bekerja secara hening berkat sistem kipas yang pintar juga diterapkan di tipe VR tersebut.

Dell XPS Tower VR terbagi dalam tiga model. Varian standarnya dipersenjatai prosesor Intel Skylake i5-6400 berkecepatan hingga 3,3GHz, kartu grafis Nvidia GeForce 970, memori RAM 2133MHz 8GB, penyimpanan berbasis hard  drive 1TB, dan power  supply yang sanggup menopang GPU 225W. Tentu saja Anda diberi kebebasan mengonfigurasi sistem, melakukan upgrade (atau downgrade).

Versi ‘termahal’ disertai prosesor Intel i7-6700K, menyimpan RAM sampai 64GB, SSD plus HDD 2TB, dan jika GTX 970 belum memuaskan Anda, tersedia pilihan kartu grafis GeForce GTX 1070 dan GTX 1080. Sayangnya, Dell belum menyingkap detail tipe XPS Tower Special Edition di website mereka.

Tiga XPS Tower VR dijajakan di harga US$ 1.100, US$ 1.500, dan US$ 1.800; jumlah tersebut belum termasuk uprade GPU ke GTX 1070 atau 1080.

Sumber: Dell.

Meluncur di Indonesia, Oppo F1s Tawarkan Fitur Khas ‘Camera Phone’ yang Telah Disempurnakan

Perjalanan camera phone, sebuah konsep yang Oppo perkenalkan di perilisan F1, terbukti sukses. Berdasarkan data IDC per triwulan satu 2016, Oppo saat ini menempati urutan keempat market  share  smartphone global dengan pertumbuhan lebih dari 150 persen. Dan kira-kira empat bulan setelah kehadiran F1 Plus, Oppo sajikan penerus handsetselfie expert‘ mereka.

Oppo F1s 15
Suwanto, public communication Oppo indonesia.

Dilaksanakan dalam acara peluncuran serentak, Oppo F1s resmi tiba di Indonesia, Vietnam dan India tepat pada tanggal 3 Agustus 2016. Di tanah air sendiri, Oppo sudah menempati urutan ketiga brand smartphone terpopuler, dan mereka tampaknya tidak mau berpuas diri. F1s digarap sebagai pewaris kiprah F1, di mana Oppo fokus pada peningkatan pengalaman penggunaan serta memperlengkap fitur-fitur camera  phone.

Oppo F1s 11
Dari kiri ke kanan: Aryo Medianto, Allina Wen, Reza Rahadian, Chelsea Islan, dan Suwanto.

Menariknya, penampilan F1s malah hampir identik seperti F1 Plus. Handset mengusung layar 5,5-inci, terdapat tombol sekaligus fingerprint scanner di bawah, dengan tubuh unibody. F1s memiliki tubuh berdimensi 154,5×7,38×76-milimeter dan mempunyai bobot 160-gram. Tapi berbeda dari F1 Plus, display IPS TFT 2.5D berlapis Corning Gorilla Glass 4 di sana hanya beresolusi 1080x720p.

Oppo F1s 12

Minimnya pembaruan di sisi desain Oppo coba bayarkan lewat upgrade pada sejumlah kemampuannya. Ambil contohnya fitur Flash Touch Access di pemindai sidik jari. Selain mampu membaca sidik jari dalam waktu 0,22 detik dan membawa Anda masuk ke menu di smartphone, ia juga bisa dipakai buat membuka beberapa aplikasi berbeda tergantung dari jari yang Anda gunakan – termasuk untuk melakukan panggilan.

Oppo F1s 1

Oppo F1s 2

Fingerprint scanner menyimpan algoritma selflearning buatan Oppo sendiri, membuatnya kian mengenal Anda jika semakin sering digunakan.

Mengangkat tajuk Selfie Expert, sudah pasti fungsi self-portrait menjadi perhatian utama sang produsen. Tak jauh berbeda dari F1 Plus, kamera depan merupakan kamera utama smartphone ini. Di sana Oppo menyematkan sensor 1/3.1-inci 16-megapixel dengan aperture f/2.0. Mereka menjanjikan kapabilitas menangkap cahaya yang lebih ampuh dan hasil selfie alami walaupun dilakukan di kondisi temaram. Layaknya di F1 dan F1 Plus, Oppo kembali mengandalkan screen flash untuk memberikan bantuan pencahayaan. Ia cukup cerah buat selfie tanpa menyebabkan wajah terlihat flat.

Oppo F1s 6

Beautify telah lama menjadi elemen penting di fungsi fotografi smartphone Oppo, dan di F1s, mereka memanfaatkan versi keempatnya. Bisa Anda tebak, Beautify 4.0 membuat wajah tampil lebih atraktif tanpa mengorbankan aspek natural. Oppo menyampaikan bahwa agar Beautify 4.0 bekerja optimal, mereka membekalinya dengan data dari jutaan wajah pengguna.

Oppo F1s 3

Kamera dilengkapi beragam plug-in dan filter, kemudian ada fitur watermark agar Anda bisa memunculkan informasi waktu ataupun tanggal di foto. Buat menyederhanakan proses seflie, shutter dapat diaktifkan lewat perintah suara atau cukup dengan melambaikan tangan ke arah smartphone.

Oppo F1s 4

Oppo juga membanggakan kemampuan Selfie Panorama di sana, mampu mengambil gambar seluas 120 derajat secara portrait. Sayangnya, saya mengalami kesulitan menggunakan Selfie Panorama saat menjajal di experience  booth: prosesnya beberapa kali gagal karena gerakan tak disengaja, lalu ketika berhasil, kamera malah memilih momen sewaktu mata saya terpejam.

Oppo F1s 5

Kamera belakang Oppo F1s sendiri cukup standar, dibekali sensor 1/3.06-inci 13-megapixel, dengan aperture f/2.2, dijelaskan mampu memaksimalkan sesitivitas cahaya untuk menangani fotografi di malam hari. Proses penjepretan dibantu oleh fitur phase detection autofocus serta LED flash satu warna.

Oppo F1s 7

Oppo F1s dipersenjatai system-on-chip Mediatek MT6759 berprosesor octa-core, dengan GPU Mali T869 MP2, RAM sebesar 3GB, flash memory 32GB yang bisa diperluas hingga 128GB via mekanisme triple-slot tray, dan mengambil tenaga dari baterai non-removable 3.075mAh. Device berjalan di UI Color OS 3.0, berbasis Android 5.1. Dibanding versi 2.1, ColorOS 3.0 diklaim memberikan peningkatan kecepatan olah data sebesar 30 persen.

Oppo F1s 8

Oppo F1s 9

Tak cuma itu, kombinasi antara ColorOS 3.0 dan baterai 3.075mAh kabarnya bisa menghidangkan waktu pemakaian sampai 14 jam. Oh, F1s turut didukung dual slot SIM card 4G.

F1s disiapkan sebagai smartphone andalan Oppo di kelas menengah, dan menakar dari penyajian produk, ia disasarkan buat segmen konsumen berusia muda. Menjawab pertanyaan seorang jurnalis, Oppo mengonfirmasi bahwa F1s sudah diproduksi di Indonesia.

Oppo F1s 14

Program pre-order Oppo F1s telah dibuka dan akan berlangsung hingga tanggal 10 Agustus besok. Ada dua cara buat melakukannya: via Oppo Store dan gerai-gerai penjualan resmi lain, atau secara online lewat Blibli.com sebagai partner eksklusif. Oppo F1s dijajakan di harga Rp 3,8 juta, disuguhkan dalam dua pilihan warna, yakni gold dan rose gold. Mereka yang mem-pre-order akan mendapatkan bonus selfie stick selama persediaan masih ada.

Oppo F1s 10

Ingin Mendapatkan Pengalaman VR Terbaik? MSI Aegis Ti Sajikan Sepasang GeForce GTX 1080

Diungkap resmi kira-kira dua bulan sebelum Computex 2016 berlangsung, Aegis merupakan salah satu produk yang MSI siapkan dalam rangka menyambut tersedianya headset-headset virtual reality. Sebagai contohnya, sistem digunakan produsen di booth pameran untuk menangani Oculus Rift maupun HTC Vive. Dan minggu ini, MSI mengumumkan versi tercanggihnya.

Jika Anda menganggap MSI Aegis sudah sangat canggih, Aegis Ti akan membuat Anda terkesima. Perusahaan hardware asal Taiwan ini mendeskripsikannya sebagai ‘gaming PC paling mumpuni untuk gamer ekstrem yang menginginkan performa maksimal’. Dalam form factor berukuran 510x195x506 itu tersimpan spesifikasi monster, di mana Micro-Star International memampatkan sepasang kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1080 via SLI.

MSI Aegis TI 1

Aegis Ti mempunyai penampilan menyudut ala pedang katana seperti varian standar, tetapi MSI juga turut menerapkan sejumlah facelift untuk merepresentasikan kehadiran hardware high-end di sana. Air-inlet di sisi depan membuat Aegis Ti tampak seperti kepala robot ninja, dipadu kehadiran LED Mystic Light di mana Anda bisa mengustomisasi warna lampu serta memilih pola pencahayaan.

Segala macam konektivitas penting diletakkan di area atas depan (HDMI ‘VR Link’, dua USB 3.1, port audio, serta USB 3.1 type-C), memudahkan Anda memasangkan headset virtual reality. MSI turut menerapkan solusi pendingin Silent Storm Cooling 3, mengusung tiga ruang terpisah untuk menangani panas yang dihasilkan CPU, GPU serta power supply. Udara dingin masuk dari sisi depan dan samping kiri, dikeluarkan dari kanan, atas dan belakang.

MSI Aegis TI 2

Seperti sistem gaming garapan MSI lain, Anda dipersilakan mengonfigurasi jeroannya sesuai kebutuhan. Jika dua buah GTX 1080 terasa berlebihan, Anda dapat menggantinya dengan GTX 1070 atau satu GTX 1080. Ada opsi prosesor Intel Core i7-6700K dan i5-6600K, sistem turut mendukung RAM hingga 64GB, serta penyimpanan berupa dua SSD (Super RAID 4) dan dua drive 3,5-inci; dibekali pula oleh networking Killer (Wireless AC 1435 dan Gigabit Ethernet E2400) serta power supply 850W 80 Plus Platinum.

Sebagai perangkat hiburan mutakhir, Aegis Ti turut dilengkapi teknologi amplifier Audio Boost 3 yang terintegrasi ke motherboard, mendukung beragam headset premium plus fitur noise cancelling, sanggup menghidangkan suara 30 persen lebih detail. Di sisi software, tersedia Nahimic Audio Enhancer 2 buat menyuguhkan audio virtual 7.1, juga berfungsi memudahkan Anda melacak keberadaan lawan dalam video game.

MSI Aegis TI 3

Di press release, MSI belum menyingkap berapa harga Aegis Ti. Sudah pasti ia bukanlah barang murah, saya menerka, perangkat ini ditawarkan di harga setara MSI Vortex.

[Review] HP Spectre x360, Ketika Desain ala MacBook Air Dipadu Fleksibilitas Lenovo Yoga

Di tengah meningkatnya permintaan terhadap device komputasi yang bisa berperan sebagai laptop sekaligus tablet, Spectre x360 diramu oleh Hewlett-Packard sebagai salah satu produk 2-in-1 flagship mereka. Tipe ini tediri dari beberapa konfigurasi, namun semuanya memiliki kesamaan: HP Spectre x360 disiapkan khusus untuk menyaingi rival-rival sekelasnya.

Meski Anda melihat sebuah sistem dengan branding HP, Spectre x360 merupakan hasil kolaborasi sang produsen PC bersama tim teknisi Microsoft demi mengoptimalkan segala macam aspek dari mulai suara i pendingin sampai color gamut di layar. Hasilnya adalah perangkat convertible berperforma tinggi yang dipadu OS Windows 10 bebas bloatware.

Unit review ini adalah Spectre x360 dengan layar 13-inc FHD, ukuran notebook convertible paling populer, menyimpan chip Intel Core i7. Dari hasil uji coba selama beberapa minggu, saya paham jika banyak orang jatuh hati pada penampilannya, dan HP memang punya pembenaran terhadap harga premium yang mereka tawarkan untuk satu unit device.

Design

Demi meramu Spectre x360, HP seolah-olah mengadopsi elemen terbaik dari Apple MacBook Air dengan struktur seri Lenovo Yoga. Tubuh laptop 2-in-1 ini tersusun dari material aluminium, baik untuk punggung layar, area keyboard dan palm rest, serta sisi bawahnya. Tulisan ‘Hewlett-Packard’ di punggung serta frame berwarna hitam di tubuh abu-abu metaliknya mendukung kesan minimalis dari Spectre x360, membuatnya terlihat sangat cantik.

Review HP Spectre x360 13

Review HP Spectre x360 35

Review HP Spectre x360 21

HP Spectre x360 merupakan laptop yang sangat tipis (meski tak setipis HP Spectre 13), dibekali engsel unik buat mencengkram bagian layar dan tubuh secara mantap, dengan ketebalan hanya 16mm. Rasio panjang dan lebar tubuh, yaitu 324,86×218,44-milimeter, juga disesuaikan agar ia mudah dibawa-bawa serta diselipkan dalam tas. Engsel tersebut memungkinkan Spectre x360 dapat Anda gunakan dalam empat mode berbeda: notebook, tablet stand, tent dan tablet; hanya tinggal memutar bagian layar.

Review HP Spectre x360 25

Review HP Spectre x360 14

Windows segera mengetahui saat Anda memutar layar, memindahkan sistem ke mode selanjutnya. Keyboard ber-backlight LED putihnya menjadi nonaktif ketika panel sudah melewati batas 180 derajat (ditandai dengan matinya LED). Papan ketik Spectre x360 tidak mempunyai mekanisme untuk menarik masuk tuts, namun tombol-tombol diposisikan di zona yang sedikit menjorok ke dalam sehingga mereka tidak tertekan selama Anda menaruh notebook di permukaan datar.

Review HP Spectre x360 0

Review HP Spectre x360 23

Dengan struktur convertible non-detachable, HP menaruh tombol-tombol tambahan dan konektivitas fisik di sisi samping. Di kiri, Anda bisa menemukan sebuah slot USB 3.0, SD card reader, dan tombol power (plus colokan power); dan di bagian kanan ada port audio 3.5mm combo, sepasang USB 3.0, HDMI, mini DisplayPort, tombol volume dan Windows. HP Spectre x360 versi review belum memiliki port USB type-C.

Review HP Spectre x360 16

Review HP Spectre x360 17

Build quality

Tubuh Spectre x360 tersusun atas aluminium kokoh dengan permukaan anodized. Laptop ini terasa solid bagaimanapun cara Anda menggunakannya. Saya tidak merasakan adanya zona-zona ’empuk’ baik di tubuh maupun monitor. Bagian layar mudah digerakkan tanpa menampilkan kesan ringkih. Tentu saja Anda tetap tidak boleh memperlakukan Spectre x360 secara semena-mena. Ia bukanlah device rugged, dan tekanan berlebihan di area display menyebabkannya distorsi.

Review HP Spectre x360 27

Review HP Spectre x360 20

Display

Sempat dibahas sedikit di pembukaan ulasan ini, HP Spectre x360 dibekali layar berkualitas tinggi, bahkan mampu menandingin sejumlah gaming notebook – sangat menopang konsep 2-in-1 ketika viewing angle menjadi sangat penting. Layar sentuh 13,3-inci 1920×1980-pixel di sana mempunyai level color gamut yang luas, objek-objek terlihat tajam dan cemerlang, lalu tingkat brightness monitor mampu mengalahkan bayangan serta cerahnya sinar matahari meskipun laptop menggunakan lapisan kaca glossy.

Review HP Spectre x360 30

Review HP Spectre x360 29

Kualitas seperti ini sangat jarang ditemukan di produk sekelas, memastikan Spectre x360 dapat dipakai di bermacam-macam skenario. Respons touchscreen-nya juga akurat untuk berteraksi dengan tombol-tombol berukuran kecil walau di-setting di resolusi 1080p. Buat navigasi dalam Windows 10, saya sendiri akhirnya lebih sering menggunakan touchscreen ketimbang touchpad karena lebih ringkas.

Review HP Spectre x360 15

Keyboard, touchpad & palm rest

Tanpa menyertakan numpad, Spectre x360 menghidangkan papan ketik chiclet ber-keycap plastik yang lapang untuk para user. Tombol-tombol utama seperti huruf dan angka mempunyai besar 1,5×1,5-sentimeter, memiliki jarak kurang lebih 3,5mm. Ukuran ini sangat pas dengan jari mungil saya. Keyboard juga cukup nyaman dan presisi buat mengetik sehari-hari.

Review HP Spectre x360 34

Namun seperti di sejumlah laptop HP lain, saya tetap mengeluhkan rancangan tombol kursornya (tombol panah): kursor kiri dan kanan lebih kecil dari tombol lain, kemudian produsen memampatkan tombol atas serta bawah di satu lubang. Bagi user yang kadang menggunakan kursor sebagai alternatif input, rancangan ‘irit tempat’ ini menyebabkan sering salah tekan.

Review HP Spectre x360 33

Ketika umumnya produsen menempatkan touchpad ke sebelah kiri palm rest agar sejajar dengan tombol spasi, touchpad Spectre x360 tepat berada di tengah, memberikan ruang selebar 9cm buat mengistirahatkan telapak tangan Anda. Ukuran touchpad juga tergolong luas, yaitu 14×6,5-sentimeter dengan ujung membundar. Touchpad dapat membaca dua jari, tapi sayang tak merespons input secara akurat sehingga saya lebih sering memakai layar sentuhnya.

Review HP Spectre x360 32

Satu hal yang saya belum (berani) coba adalah seberapa tahan papan ketik dalam menanggulangi tumpahan atau cipratan air.

Hardware

Spesifikasi dan sususan hardware HP Spectre x360 bisa Anda lihat lengkap dari hasil screenshot software Speccy di bawah:

Review HP Spectre x360

Review HP Spectre x360 1

Review HP Spectre x360 2

Review HP Spectre x360 3

Performance

Komposisi hardware Spectre x360 memang disiapkan untuk kebutuhan kerja sehari-hari, olah data level menengah, serta hiburan multimedia. Ia belum optimal buat menangani game-game 3D, terutama kelas blockbuster multiplatform. Walaupun berhasil mencetak skor 2837 di PCMark 8 dengan catatan ‘lebih baik dari 54 persen produk lain’ dan berada di atas rata-rata notebook umumnya, Spectre x360 belum sanggup memuaskan gamer. Hasil benchmark bisa Anda lihat di bawah.

PCMark 8:

Review HP Spectre x360 10

Unigine Heaven 4.0 dan Valley 1.0, di-setting ‘default’:

Review HP Spectre x360 5

Review HP Spectre x360 7

3D Mark Sky Diver:

Review HP Spectre x360 8

Review HP Spectre x360 9

Monster Hunter Online:

Review HP Spectre x360 12

Final Fantasy XIV Heavensward:

Review HP Spectre x360 11

Using experience

Biasanya, semakin mungil ukuran notebook, semakin sulit bagi produsen untuk meminimalisir suara kipas pendingin. Hebatnya, sejauh ini Spectre x360 sanggup bekerja dengan hening, apapun tugas yang saya berikan padanya; dengan satu kelemahan signifikan: penggunaan di waktu lama menyebabkan suhunya meningkat.

Review HP Spectre x360 24

Hampir semua area terkena dampaknya. Pojok kiri atas keyboard merupakan zona terpanas, merembes ke tuts hingga palm rest. Di ruang tanpa pendingin udara, suhu tinggi tersebut akan memengaruhi faktor kenyamanan.

Review HP Spectre x360 31

Fleksibilitas dan layar bermutu tinggi Spectre x360 memastikan aktivitas menonton video jadi berkualitas, apalagi entah bagaimana HP berhasil memampatkan baterai berkapasitas cukup besar di tubuh notebook tipis ini. Dengan menggunakan setting power ‘HP Recommended’, ia sanggup tetap menyala selama hampir enam jam – saya pakai buat mengetik, download, menyaksikan trailer-trailer di YouTube, dan mendengarkan musik. Di tes baterai PCMark 8, Spectre x360 dapat aktif selama 4 jam 38 menit.

Berbicara soal musik, audio adalah aspek terlemah dari HP Spectre x360. Terlepas dari kehadiran speaker Bang & Olufsen disertai app companion, output suaranya terbilang lemah walaupun preset telah saya utak-atik. Nada-nada tinggi dan mid memang nyaring, tetapi terdengar keruh di sana-sini; kemudian bass hampir tidak terasa sama sekali.

Review HP Spectre x360 28

Review HP Spectre x360 19

Agar pengalaman menonton video jadi maksimal, menambahkan speaker eksternal sangat dianjurkan.

Verdict

Beberapa faktor memang menghambat HP Spectre x360 untuk merebut gelar notebook covertible premium 13-inci terbaik: touchpad bisa digarap lebih baik dan intuitif lagi, device memerlukan speaker yang lebih bermutu, lalu pemakaian material logam juga berpengaruh pada bobot (sekitar 1,48kg), dan menakar lebih kritis, juga menyebabkan ujung palm rest menjadi tajam.

Tapi saya berpendapat, sulit untuk tidak merekomendasikan Specter x360 bagi mereka yang sedang mencari laptop 2-in-1. Di kelasnya, performa device ini tergolong tinggi, layarnya jempolan, baterainya awet, dan yang terpenting buat saya, build-quality-nya istimewa.

HP Spectre x360 dengan chip Intel Core i7 dibanderol mulai dari harga Rp 19 kurang sedikit sampai Rp 21 juta. Anda yang tertarik bisa membeli secara online lewat Blibli.com.

Didukung Windows dan Android, Phablet Holofone Juga Dibekali Proyektor

Dominasi platform Android di perangkat bergerak boleh bisa kita samakan dengan ‘supremasi’ Windows di PC. Beberapa produsen, nama-nama dari Tiongkok hingga Asus dan Huawei, sempat mencoba memadukan kedua platform itu di satu device, tapi sejauh ini mereka belum mampu menggebrak pasar. Lalu apakah kreasi baru Akyumen bisa membuat perbedaan?

Produsen asal Kalifornia yang sudah tidak asing dalam menggarap perangkat bergerak serta aksesori itu memperkenalkan sebuah produk unik, yaitu phablet bernama Holofone. Sekilas, ia terlihat seperti tablet biasa, namun produk ini setidaknya menyimpan dua kejutan menarik untuk pengguna. Pertama, Anda diberikan keleluasaan untuk menggunakan OS Android dan Windows; dan kedua, Holofone juga dibekali proyektor.

Akyumen Holofone 2

Akyumen Holofone menyuguhkan layar seluas 7-inci beresolusi 1920×1080. Melakukan panggilan telepon dengan handset sebesar ini (perangkat ditopang network 4G) memang kurang praktis, namun ukuran layar tersebut sangat pas buat menikmati game mobile serta menonton film. Tim penciptanya bilang, Holofone mempunyai tingkat kejernihan gambar ’20/20′. Anda juga dapat memakainya buat mengabadikan momen-momen gembira bersama keluarga via kamera utama bersensor 13-Mp.

Bagian belakang atas Holofone memang sedikit lebih menonjol, karena di sanalah letak salah satu fitur unik Holofone. Perangkat memiliki modul proyektor dengan tingkat kecerahan 35-lumen. Jika Anda kurang puas pada display 7-inci buat menonton film, proyektor tersebut mempu menyuguhkan layar kedua dengan lebar maksimal 100-inci, diklaim mampu menghasilkan gambar di ‘resolusi tinggi’. Kita boleh berasumsi ukurannya adalah 720p.

Akyumen Holofone 3

Seperti yang sempat disebutkan di atas, Holofone didukung dua sistem operasi, platform milik Google serta Microsoft, tepatnya Android 5.0 Lollipop dan Windows 10. Akyumen belum menjelaskan apakah phablet tersebut akan memperoleh upgrade ke Nougat, tapi uniknya, Windows di sana merupakan versi desktop. Pertanyaannya kini ialah, apakah Holofone esensinya adalah PC Windows 10 berwujud tablet, atau phablet Android berfitur Windows PC?

Produsen juga tidak tanggung-tanggung dalam menyusun spesifikasi Holofone. Mereka menyematkan prosesor quad-core Intel Cherry Trail 8300, RAM sebesar 4GB, penyimpanan internal 128GB yang bisa Anda ekspansi via kartu microSD, ditenagai baterai 2.910mAh, serta dilengkapi konektivitas fisik berupa port USB type-C.

Akyumen Holofone 1

Holofone sejauh ini hanya dapat dipesan di situs Akyumen, dengan beberapa pilihan paket serhaga mulai dari US$ 600 (Education) sampai US$ 950 (Advanced). Proses distribusi rencananya akan dilangsungkan pada tanggal 5 November 2016 nanti.

Sumber: Akyumen.