Menyimak Data Fintech Lending 2023, Sinyal Positif Pertumbuhan Industri

Data terbaru OJK, per 9 Oktober 2023 ada 101 perusahaan fintech lending terdaftar. Jumlah ini relatif stagnan dalam beberapa tahun terakhir (naik turunnya tidak sampai dua digit). Kendati demikian, untuk statistik lainnya terus mengalami kenaikan eksponensial.

Misalnya dari total aset, hingga akhir 2023 nilainya mencapai Rp7.043 miliar, naik 27,7% dibandingkan tahun 2022. Sementara untuk liabilitas menjadi Rp3.575 miliar naik 44,8% dan ekuitas Rp3.468 naik tipis 13,9%.

Ruang pertumbuhan fintech lending masih terbuka lebar. Merujuk data Bank Indonesia, 97,8 juta orang atau 48% dari total populasi penduduk Indonesia belum mendapatkan akses layanan perbankan (unbanked). Di sisi lain dari 60 juta lebih UMKM di Indonesia, juga baru sekitar 27,6% yang mendapatkan fasilitas kredit dari institusi formal. Faktornya ada beraneka ragam, mulai dari edukasi finansial sampai dengan keterbatasan akses.

Proposisi nilai penting fintech lending ada pada utilisasi teknologi untuk mendobrak batasan-batasan yang tidak mampu diakomodasi oleh institusi keuangan tradisional. Misalnya, untuk meningkatkan manajemen risiko para fintech lending membangun platform skoring kredit alternatif yang didukung oleh big data – menjadikan penilaian kredit tidak lagi bergantung dengan SLIK yang memiliki keterbatasan untuk menilai kredit kalangan unbanked.

Di tengah berbagai capaian yang didapat, industri ini juga menghadapi sejumlah kasus. Mulai dari sebaran pemain ilegal sampai dengan kegagalan tata kelola pemain terdaftar. Mungkin pembaca masih ingat kasus yang baru-baru ini terjadi, terkait keluhan lender Investree yang kesulitan untuk menarik dananya. Atau masalah yang sempat terjadi di Tanifund dalam pengelolaan dana, AdaKami dalam penagihan, hingga iGrow dalam pengelolaan pinjaman.

Kasus di atas menjadi buah bibir, lantaran brand fintech tersebut relatif masuk ke dalam daftar pemain top of mind di masyarakat. Langkah preventif dan represifnya sebenarnya juga sudah tercantum dalam beleid Peraturan OJK No. 10 tahun 2022 yang mengatur kriteria hingga mekanisme model bisnis fintech lending di Indonesia.

Statistik Fintech Lending 2023

Menuju Arus Kas Positif

Mulai tahun 2023, secara akumulatif industri ini mulai membukukan arus kas positif. Tentu ini menjadi preseden baik, setelah sebelumnya selama satu tahun penuh akumulasi arus kas ini selalu menunjukkan angka negatif. Capaian profitabilitas ini juga berada di situasi yang tepat – seperti diketahui saat ini investor mulai berpikir konservatif untuk menjadikan capaian untung sebagai takaran utama saat berinvestasi pada sebuah bisnis digital.

Statistik arus kas fintech lending 2023 / DailySocial
Statistik arus kas fintech lending 2023 / DailySocial

Melihat dari grafik capaian tersebut, laba yang dibukukan pada tahun 2023 cukup bertumbuh secara eksponensial. Menanggapi hal ini, Ketua AFPI Entjik S. Djafar dalam wawancaranya dengan DailySocial.id mengatakan, sepanjang tahun 2023 ini salah satu improvisasi penting dalam industri adalah peningkatan sistem manajemen risiko (termasuk di dalamnya skoring kredit). Ini berimplikasi langsung terhadap kualitas pinjaman – meminimalisir secara signifikan angka gagal bayar.

“Di 2022 kita tahu bahwa ada beberapa kelemahan untuk credit scoring. Lalu di tahun 2023 sudah tidak menjadi masalah. Sekarang banyak dukungan ekosistem (software, data dll) yang membantu mendukung industri ini sehingga semakin matang, prudent, dan comply. Walaupun demikian, memang kita terus-menerus melakukan evaluasi terhadap credit risk – kita berinovasi bagaimana memitigasinya dan meminimalkan risiko kredit itu,” ujarnya.

Penurunan Tipis Distribusi Pinjaman

Dibandingkan dengan tahun 2022, capaian distribusi dana ke peminjam di tahun 2023 turun sangat tipis 0,14%. Sementara itu untuk jumlah akun peminjam (borrower) bulanan justru secara konsisten menurun dari bulan ke bulan dibanding periode tahunan yang sama. Menurut AFPI, sistem manajemen risiko yang makin kuat berdampak langsung terhadap pengurangan jumlah peminjam ini. Sistem berhasil meminimalisir calon-calon peminjam yang berpotensi gagal bayar.

“Terus terang saja, di tahun 2021 dan 2022 itu ada beberapa sindikat gagal bayar yang berhasil diketahui. Para sindikat ini mencoba untuk menjebol industri ini dengan KTP curian, memanipulasi swafoto saat verifikasi, dan mengajukan pinjaman tanpa melakukan pengembalian. Sekarang sistem verifikasi sudah semakin canggih, kita menerapkan AI untuk bisa mencegah manipulasi gambar, bahkan bisa membaca apakah itu wajah asli atau robot. Di tahun 2023 semakin dipertajam, sehingga semakin banyak calon peminjam yang tereliminasi,” ujar Entjik.

Statistik borrower fintech lending 2023 / DailySocial.id
Statistik borrower fintech lending 2023 / DailySocial.id

Minat Pemberi Pinjaman P2P Lending Menurun

Dengan skema peer-to-peer, layanan fintech lending juga mengakomodasi masyarakat untuk bisa berpartisipasi dalam penyediaan dana. Sepanjang tahun 2023 ini, terdapat tren penurunan baik dari sisi jumlah total Rupiah maupun jumlah akun lender yang terdaftar. Puncak penurunannya cukup kentara ketika memasuki kuartal keempat.

Jika dirunut dalam catatan pemberitaan industri, tahun lalu memang terdapat sejumlah dinamika industri yang menyeret sejumlah top of mind brand, khususnya mereka yang turut menyediakan fitur lender. Beberapa kasus membuat lender kesulitan untuk mengakses dananya, salah satu kasusnya seperti disebutkan di atas terkait dengan kejadian Investree.

Statistik lender fintech lending 2023 / DailySocial.id
Statistik lender fintech lending 2023 / DailySocial.id

Kendati tidak mau memberikan komentar spesifik kasus per kasus, Entjik mengatakan bahwa sejumlah kasus yang terjadi melibatkan fintech lending lokal diakibatkan kurang ketatnya perusahaan dalam menjalankan SOP dan aturan regulasi yang telah distandarkan.

“Jangan pernah menyimpang dari POJK. Jangan pernah menyimpang dari apa yang diatur -undang. Itu saja. Jadi kalau sepanjang kita mengikuti itu pasti selamat. Karena masalah undang fraud atau lainnya, 1000% pasti menyimpang dari POJK ataupun SOP yang ada. Itu yang selalu saya sampaikan,” tegasnya.

Lebih lanjut dicontohkan terkait kasus lender yang menuntut, jika pemain industri melakukan seperti apa yang diatur dalam regulasi, idealnya tidak akan terjadi isu tersebut.

“Contohnya pada saat lender mendaftar, kita harus menjelaskan secara rinci risiko kredit ini. Jadi jangan sampai lender berpikir ini investasi. Atau ini seperti placement deposito yang mana pasti kembali duitnya. Nah, ini yang mungkin perlu edukasi kepada lender agar dari awal sudah mengerti,” ujar Entjik.

Penyaluran di Sektor Produktif Masih Minim

Menurut data KemenkopUKM, per Desember 2023 rasio kredit UMKM masih di angka 19,36%. Ini masih jauh dari target pemerintah di angka minimal 30%. Lebih lanjut menurut Bank Indonesia, sebanyak 46,21% kredit UMKM disalurkan kepada segmen mikro, 31,26% untuk segmen kecil, dan 22,53% di segmen menengah. Sebenarnya fintech lending diharapkan bisa mengisi gap tersebut, membantu institusi seperti perbankan dalam membantu UMKM mengatasi isu permodalan.

Faktanya distribusi pinjaman ke sektor produktif juga masih kecil. Tahun 2023 angkanya baru 36,84% total kredit yang disalurkan ke UMKM – capaian ini menurun tipis dari tahun sebelumnya.

Statistik penyaluran kredit produktif fintech lending 2023 / DailySocial.id
Statistik penyaluran kredit produktif fintech lending 2023 / DailySocial.id

Dirinci lebih dalam sektor peradangan mendominasi perolehan. Sejumlah startup fintech lending memang punya spesialisasi memberikan pembiayaan rantai pasok untuk pemenuhan kebutuhan ritel, khususnya dalam segmen FMCG. Nilai pasar yang besar, didukung dengan perputaran transaksi yang kencang membuat area ini dinilai prospektif saat ini.

Statistik sektor produktif yang banyak mendapatkan kredit fintech lending 2023 / DailySocial.id
Statistik sektor produktif yang banyak mendapatkan kredit fintech lending 2023 / DailySocial.id

Salah satu pemain di sektor pembiayaan FMCG adalah AwanTunai melalui layanan pembiayaan stok warung AwanTempo dan pembiayaan grosir Supplier Financing. Melalui inovasi teknologi yang diejawantahkan dengan ERP terpadu, AwanTunai membentuk sebuah sistem yang memungkinkan UMKM dan pemasok FMCG mendapatkan akses finansial yang lebih lancar. Platform ERP tersebut sekaligus menjadi sumber data penting untuk membantu perusahaan melakukan analisis risiko secara lebih komprehensif.

Dengan fokus bermain di area ini, AwanTunai telah mencapai EBITDA positif dan menargetkan laba positif (setelah pajak) pada akhir tahun 2024.

Masih Terfokus di Area Jawa

Statistik menarik lainnya terkait persebaran borrower dan lender yang sampai tahun 2023 masih banyak terfokus di area Jawa. Menanggapi hal ini AFPI mengatakan bahwa sebenarnya sudah ada keinginan para fintech lending untuk melakukan ekspansi ke luar Jawa, hanya saya masih ada sejumlah keterbatasan, salah satunya infrastruktur. Selain itu ada tantangan edukasi pengguna yang masih harus dikejar, karena tingkat literasinya dinilai masih belum salam secara umum antara Jawa dan Luar Jawa.

“Kenapa banyak di Jawa? Memang populasi kebanyakan di Jawa (dan Bali). Sehingga kita masih lebih banyak 80% konsentrasi di Jawa. Nah, itu pun 80% itu belum menyentuh semua. Masih banyak area di Jawa yang belum tersentuh […] Di fintech ini kan terdiri dari tiga klaster: Cash Loan, Produktif, dan Syariah. Nah, teman-teman di produktif juga banyak yang membiayai di Sumatera dan ada sampai Sulawesi bahkan di Papua,” ujar Entjik.

Statistik persebaran area fintech lending 2023 / DailySocial.id
Statistik persebaran area fintech lending 2023 / DailySocial.id

Ia melanjutkan, “Ekosistem untuk risk control di Jawa lebih akurat [saat ini], jadi kita lebih memilih Jawa dulu. Maksudnya orang per orang, borrower per borrower ini masih mudah kita deteksi ya, mudah kita analisa ya dibanding yang di luar Jawa. Tapi ke depannya kita pasti akan diekspansi ke luar.”

Kualitas Pinjaman

Salah satu penilaian kualitas industri fintech lending didasarkan pada tingkat Non Performing Loan (NPL) alias kredit bermasalah. Secara formal, OJK mengukur ini melalui sejumlah variabel pengukuran. Berikut hasil pengukurannya di tahun 2023:

  2023 2022
TKB90 97,05% 97,38%
TWP90 2,95% 2,62%
TKB0* 85,30%
TKB30* 89,43%
TKB60* 91,95%

*DailySocial.id melakukan pengukuran dengan mengambil nilai rata-rata dari 12 pemain cash loan terdaftar di OJK dipilih secara acak

Seperti diketahui, TKB90 adalah persentase pinjaman yang dibayar dalam 90 hari setelah jatuh tempo. Nilai yang tinggi menunjukkan kinerja pembayaran yang baik. Sementara TWP90 adalah persentase pinjaman yang gagal bayar lebih dari 90 hari. Nilai yang rendah menandakan risiko kredit yang rendah.

Dengan rata-rata TKB90 di angka 97%, industri fintech lending secara umum masih mendapati torehan yang baik. Pun demikian dengan capaian TWP90 yang masih di angka 2,95% menyiratkan tingkat risiko yang relatif masih terjaga.

Namun demikian, kami mencoba mendalami capaian variabel lain yang saat ini juga menjadi pengukuran di fintech lending, khususnya bagi perusahaan yang bermain di cashloan. Menggunakan sampling dari 12 pemain cashloan yang berizin di OJK, kami mendapati bahwa capaian TKB0, TKB30, dan TKB60 persentasenya masih di bawah benchmark 97% untuk TKB90.

“Kalau 2022 ke 2023 kelihatannya semakin baik ya. NPL juga saya melihat turun sedikit, bahkan stabil. Kredit pun juga, walaupun memang tidak segencar 2020 dan 2021 growth-nya, tetapi tetap ada pertumbuhan. Dan memang di 2023 itu kebanyakan perusahaan industri di fintech peer-to-peer lending ini lebih banyak fokus ke konsolidasi, jadi banyak strategi yang bersifat lebih konservatif,” jelas Entjik.

Gambaran Umum Industri

Secara keseluruhan, industri fintech lending Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang positif berdasarkan data yang disajikan. Namun, untuk memastikan kelangsungan dan stabilitasnya, perlu dilakukan upaya untuk mengurangi dinamika bisnis yang berpotensi merugikan pemain fintech dengan lebih mematuhi regulasi dan menguatkan pengawasan. AFPI dapat memainkan peran penting dalam menggalang kedisiplinan aturan di antara anggotanya.

Selain itu, penekanan terhadap NPL, terutama dalam konteks pinjaman dengan tenor pendek seperti cashloan, perlu menjadi fokus utama. Upaya untuk memperketat proses penilaian calon debitur dan meningkatkan edukasi pengguna dapat menjadi strategi kunci dalam menekan tingkat NPL dan memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan bagi industri fintech lending di masa depan.

Untuk data selengkapnya tentang statistik industri fintech lending di Indonesia, unduh laporan berikut: Indonesia’s Fintech Lending Report.

Seberapa Berpengaruh Nano Influencer Terhadap Pertumbuhan UMKM?

Fenomena pemanfaatan influencer di media sosial sebagai salah satu strategi marketing bisnis semakin marak di Indonesia. Terdapat berbagai jenis influencer yang dikategorikan berdasarkan jumlah followers-nya di media sosial. Mulai dari nano influencer, mikro influencer, hingga makro influencer yang memiliki media sosial dengan jutaan followers.

Di antara ketiga influencer tersebut, nano influencer dapat dikatakan sebagai jenis yang paling cocok untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang baru saja memulai bisnisnya dan ingin memanfaatkan bantuan influencer untuk mempromosikan produknya.

Namun, sebenarnya apa itu nano influencer?

Mengulik lebih dalam seputar nano influencer

Nano influencer merujuk pada istilah yang digunakan untuk menyebut individu di media sosial yang memiliki jumlah followers relatif kecil, biasanya berkisar antara 1.000 hingga 10.000 pengikut.

Meski begitu, influencer ini memiliki keterlibatan yang tinggi dalam komunitas mereka. Nano influencer biasanya merupakan ahli dalam topik tertentu, seperti gaya hidup, kecantikan, review makanan, atau travelling, dan memiliki pengaruh yang signifikan di antara pengikut mereka.

Nano influencer membangun hubungan yang dekat dan autentik dengan pengikut mereka. Oleh karena itu, lama-kelamaan mulai terdapat merek atau bisnis tertentu yang ingin bekerja sama dengan mereka untuk mempromosikan produk atau layanan dengan cara yang lebih personal dan relevan. Tingkat kepercayaan yang kuat dari followers mereka membuat nano influencer dapat menjadi aset berharga dalam strategi pemasaran untuk mencapai audiens yang lebih tersegmentasi dan terlibat.

Tanggung jawab dan cara kerja nano influencer dalam strategi pemasaran bisnis

Dalam konteks strategi marketing bisnis, tanggung jawab nano influencer meliputi pembuatan konten yang asli, khas, dan menarik, serta membagikannya secara konsisten di berbagai platform media sosial yang mereka punya. Media sosial yang biasanya digunakan antara lain seperti Instagram, TikTok, YouTube, atau blog pribadi mereka. Konten yang dibuat dapat berupa ulasan produk, tutorial penggunaan, atau pengalaman pribadi dengan produk atau layanan tertentu.

Nano influencer juga bertanggung jawab untuk mempromosikan bisnis dengan cara yang alami dan tidak memaksakan. Hal ini mencakup product placing yang dimasukkan secara halus dalam konten mereka, atau penyisipan link afiliasi dalam keterangan dan deskripsi konten. Nano influencer memanfaatkan social relationship dengan followers mereka untuk memengaruhi keputusan pembelian calon customer dan memperluas jangkauan bisnis.

Seberapa besar pengaruh nano influencer terhadap pertumbuhan UMKM yang ada di Indonesia?

Pengaruh nano influencer pada pertumbuhan UMKM di Indonesia dapat menjadi sangat signifikan. Nano influencer memiliki kemampuan untuk membangun hubungan dekat dan autentik dengan audiens mereka.

Hal yang perlu digaris bawahi di sini adalah bahwa audiens nano influencer biasanya terdiri dari para konsumen yang sangat terlibat dalam komunitas mereka. Dengan demikian, ketika nano influencer merekomendasikan produk atau layanan dari suatu UMKM, hal ini dapat menciptakan kesan yang kuat dan memengaruhi keputusan pembelian pelanggan potensial.

Lebih dari itu, kerja sama dengan nano influencer juga dapat membantu UMKM meningkatkan brand awareness mereka. Selain itu, manfaat lainnya yang diperoleh dari penggunaan nano influencer untuk promosi UMKM antara lain yaitu memperluas jangkauan digital dan membuat UMKM tersebut memperoleh lebih banyak followers atau pelanggan baru.

Dengan keterlibatan yang tinggi dan kepercayaan yang kuat dari followers mereka, nano influencer dapat menjadi mitra pemasaran yang efektif bagi UMKM untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan di pasar yang semakin kompetitif.

Mengapa nano influencer paling cocok untuk UMKM dibandingkan jenis influencer lainnya?

Nano influencer biasanya memiliki jumlah followers sebesar 1.000 sampai 10.000 di media sosial. Hal ini membuat rate card mereka lebih rendah dari jenis influencer lainnya. Dilansir dari LEMON Indonesia Influencer Platform, rate card nano influencer yang memiliki kurang lebih seribu followers biasanya dimulai dari harga Rp100.000. Minimnya biaya yang harus dikeluarkan ini tentunya menjadi solusi yang baik bagi UMKM dengan anggaran marketing terbatas.

Selain itu, nano influencer juga memiliki fleksibilitas yang lebih besar dalam memilih mitra untuk bekerja sama. Nano influencer cenderung lebih fleksibel dalam menjalin kemitraan dengan UMKM. Mereka biasanya bersedia untuk berkolaborasi dalam pertukaran produk atau layanan dengan bayaran yang lebih rendah dibandingkan dengan influencer yang lebih besar.

Eksplorasi nano influencer di Indonesia

Terdapat banyak sekali nano influencer yang sering mempromosikan UMKM di Indonesia. Namun, salah satu contohnya yaitu @ifanaamor, seorang nano influencer yang memiliki jumlah pengikut di bawah 10 ribu di Instagram. Ia dikenal karena kontennya yang berfokus pada gaya hidup sehari-hari, fashion, dan kecantikan.

Ifa sering berbagi tips make up, skin care, dan ulasan produk melalui platform media sosialnya. Selain itu, ia juga sering berkolaborasi dengan UMKM lokal, mempromosikan produk-produk fashion dan kecantikan dari merek-merek lokal yang berbakat.

Tips memilih nano influencer untuk UMKM

Memilih nano influencer yang tepat untuk UMKM memerlukan pertimbangan yang cermat. Pertama, penting untuk memahami audiens dari nano influencer tersebut dan memastikan bahwa mereka sesuai dengan target pasar yang dituju.

Selanjutnya, perhatikan keterlibatan pengikut dan tingkat interaksi dalam konten yang di-posting, sebab hal ini menunjukkan seberapa efektif konten mereka dalam memengaruhi pengikutnya. Pastikan juga bahwa nilai yang dimiliki oleh nano influencer tersebut sejalan dengan merek UMKM yang ingin dipromosikan.

Selain itu, evaluasi rekam jejak dan reputasi nano influencer dalam hal kerja sama dengan merek sebelumnya, serta apakah mereka memiliki pengalaman dalam mempromosikan produk atau layanan sejenis. Terakhir, komunikasi yang jelas tentang tujuan dan harapan dari kerja sama dengan nano influencer adalah kunci untuk memastikan kolaborasi yang sukses dan saling menguntungkan.

GOTO dan TikTok Tengah Siapkan Layanan BNPL Baru [UPDATED]

PT Gojek Tokopedia Tbk (IDX: GOTO) memastikan tengah menyiapkan layanan Buy Now Pay Later (BNPL) bersama TikTok — menyusul kemitraannya dengan Tokopedia. Tidak dielaborasi lebih lanjut terkait produk keuangan ini, tetapi wacana tersebut sempat disinggung menyusul penggabungan bisnis e-commerce Tokopedia dan TikTok.

Dalam siaran webcast kinerja GOTO 2023, President Financial Technology GoTo Thomas K. Husted mengonfirmasi bahwa tengah menyiapkan dua inisiatif baru untuk mengakselerasi pertumbuhan bisnis lini Fintech di tahun ini.

“Kami pastikan bahwa kami sedang dalam proses peluncuran layanan BNPL dengan TikTok. Kami juga bekerja sama dengan BFI Finance untuk pembiayaan kendaraan bagi para driver kami,” tutur pria yang disapa Tom ini, Selasa (19/3).

Tom bilang bahwa kemitraan dengan BFI adalah proyek percontohan dan tetap perlu mendapat persetujuan dari regulator. Uji coba ini juga bersifat noneksklusif. “Kedua inisiatif di atas memberikan harapan besar. Ini adalah tahap awal jika melihat posisi [kinerja] kami saat ini,” tambahnya.

GOTO baru saja merilis laporan keuangan 2023 di mana lini Fintech mencatatkan pertumbuhan pendapatan bruto terbesar dibandingkan segmen bisnis lainnya (On Demand, E-commerce, Logistic), sebesar Rp1,8 triliun atau tumbuh 15% (YoY). EBITDA yang disesuaikan positif tercatat menyusut dari minus Rp3,2 triliun menjadi minus Rp1,5 triliun.

Tahun lalu, GOTO meluncurkan beberapa inisiatif besar untuk mendongkrak bisnis keuangan teknologinya. Pertama adalah melepas (spin off) GoPay menjadi aplikasi terpisah dari Gojek sebagai strategi untuk merangkul lebih banyak pengguna. Kedua, bersinergi dengan Bank Jago untuk meluncurkan produk tabungan GoPay Tabungan by Bank Jago.

Menyusul proses integrasi TikTok dan Tokopedia yang dikatakan hampir rampung, sejumlah use case baru tengah disiapkan bersama ekosistem GOTO, termasuk Bank Jago.

“Kami menargetkan pertumbuhan bisnis yang kuat sembari waspada terhadap kredit kami pada tahun 2024.” Tutup Tom.

Di sepanjang 2023, GOTO telah memangkas kerugian pada EBITDA yang disesuaikan menjadi minus Rp3,6 triliun dari minus Rp16 triliun di 2022. Khusus di kuartal IV 2023, GOTO telah merealisasikan EBITDA yang disesuaikan positif untuk pertama kalinya sebesar Rp77 miliar pada kuartal keempat.

Update 21/3: Kami mengubah sub-judul artikel ini

Cara Membuat Akun di OrderOnline.id

OrderOnline.id merupakan sebuah platform berbasis web yang dirancang untuk menyajikan sistem operasional bisnis online yang simpel dan menguntungkan bagi pebisnis. OrderOnline.id termasuk salah satu platform yang paling banyak digemari oleh para pebisnis dan pengusaha UMKM.

OrderOnline.id sudah memiliki lebih dari 28 ribu pengguna yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan kemampuannya dalam membantu pengguna dalam menampilkan produk, menerima pesanan, dan mengelola pemesanan, OrderOnline.id dapat mengoptimalkan efektivitas dan efisiensi manajemen bisnis online.

Tidak hanya berfokus di bagian manajemen pesanan, OrderOnline.id juga memiliki berbagai fitur lainnya yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna. Fitur-fitur tersebut antara lain yaitu pesan otomatisasi pesan, optimisasi penjualan dan engagement, serta fitur Smart Logistic yang membantu pebisnis mengirimkan pesanan melalui metode COD tanpa hambatan. Selain itu, OrderOnline.id juga mendukung berbagai metode pembayaran instant, seperti kartu kredit, debit, dompet digital, dan sebagainya.

Kehadirannya sebagai platform yang memberikan banyak manfaat bagi bisnis dan UMKM online membuat OrderOnline.id menjadi sesuatu yang rugi jika dilewatkan. Platform ini dapat mendukung perkembangan dan pertumbuhan usaha dengan cara yang sederhana. Lalu, bagaimana cara membuat akun OrderOnline.id? Simak panduan lengkapnya di bawah ini.

  • Masuk ke laman orderonline.id.
  • Pilih menu “Daftar Sekarang” yang terletak di pojok kanan atas laman.

  • Pilih paket langganan sesuai kebutuhan.

 

  • Isi formulir yang berisi data penerima. Data-data tersebut terdiri atas nama, nomor WhatsApp, email, dan kota atau kecamatan.
  • Pilih metode pembayaran yang akan digunakan.
  • Centang checkbox berisi deskripsi paket langganan OrderOnline.id untuk mengkonfirmasi paket apa yang akan dipilih.

  • Gunakan kode kupon bila ada.
  • Centang “I’m not a robot” untuk memulai proses verifikasi.
  • Setelah proses verifikasi selesai, klik button “Pesan Sekarang”.

Selesai, Anda sudah terdaftar di Orderonline.

Dekonsolidasi Tokopedia, GOTO Cetak Rugi Bersih Rp90,5 Triliun pada 2023

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (IDX: GOTO) merealisasikan EBITDA yang disesuaikan positif untuk pertama kalinya sebesar Rp77 miliar pada kuartal keempat. EBITDA yang disesuaikan positif di sepanjang 2023 tercatat menyusut 77% menjadi minus Rp3,6 triliun dari minus Rp16 triliun di 2022.

Berdasarkan laporan keuangan 2023, GOTO memperoleh pendapatan bersih sebesar Rp14,7 triliun atau tumbuh 30% (YoY). Dirinci berdasarkan lini bisnisnya:

  • Pendapatan bruto lini On-demand tumbuh 4% menjadi Rp12,1 triliun (YoY); EBITDA yang disesuaikan menyusut dari minus Rp4,7 triliun menjadi minus Rp219 miliar.
  • Pendapatan bruto lini E-commerce tumbuh 11% menjadi Rp9,1 triliun (YoY), EBITDA yang disesuaikan menyusut dari minus Rp6,2 triliun menjadi minus Rp751 miliar.
  • Lini Fintech mencatat pertumbuhan terbesar pada pendapatan bruto dengan 15% menjadi Rp1,8 triliun; EBITDA yang disesuaikan menyusut dari minus Rp3,2 triliun menjadi minus Rp1,5 triliun.
  • Pendapatan bruto Logistic turun 7% menjadi Rp2,1 triliun (YoY); EBITDA yang disesuaikan menyusut dari minus Rp1 triliun menjadi minus Rp477 miliar.

Namun, GOTO masih merugi bersih hingga Rp90,5 triliun di sepanjang 2023 disebabkan pencatatan pembalikan nilai goodwill senilai Rp78,8 triliun dari dampak pelepasan kendali atas Tokopedia yang bergabung dengan TikTok. Kemudian, rugi usaha GOTO menyusut 66,1% menjadi Rp10,2 triliun dari posisi rugi Rp30,3 triliun di 2022.

Pihaknya menyatakan rugi bersih yang diakibatkan pembalikan nilai goodwill tersebut bersifat tidak berulang (non-recurring), nonkas, dan tidak berdampak kepada EBITDA yang disesuaikan maupun arus kas perseroan.

Dalam konferensi paparan kinerjanya, Selasa (19/3), CEO GOTO Patrick Walujo mengungkap bahwa perseroan mengawali 2023 dengan masalah yang signifikan, utamanya bakar uang yang sangat besar sehingga mengakibatkan kerugian Rp16 triliun untuk EBITDA yang disesuaikan pada 2022.

“Jika melihat estimasi [pengamatan] pasar, runway kami hanya tersisa satu setengah tahun. Untuk itu, kami tetapkan target untuk mendorong EBITDA yang disesuaikan positif pada kuartal IV 2023. Sepanjang tahun itu juga kami melihat persaingan industri e-commerce semakin kompetitif. Upaya kami untuk mengejar profitabilitas dan mengurangi insentif mungkin tidak dapat terealisasi secepat itu. Artinya, [proyeksi] pertumbuhan dan pangsa pasar Tokopedia merosot karena pesaing punya dana lebih besar untuk bisa bertumbuh,” papar Patrick.

Pelepasan kendali saham GOTO atas Tokopedia dimaksudkan untuk menekan bakar uang dan menjadikannya arus kas yang positif lewat kemitraan dengan TikTok. Dengan pelepasan kendali saham atas Tokopedia, GOTO akan memperoleh pendapatan dari biaya layanan e-commerce yang akan tercatat per 1 Februari 2024.

“Ringkasnya, pada tahun 2023, kami membangun basis operasional yang kokoh, mencapai profitabilitas EBITDA yang disesuaikan pada kuartal keempat, sambil memperdalam kemitraan kami dengan Bank Jago dan TikTok.”

Rencana buyback saham

Sejalan dengan perbaikan arus kas dan kinerja di 2023, GOTO juga mengungkap akan melakukan pembelian kembali (buyback) saham maksimal $200 juta (sekitar Rp3,1 triliun).

Rencana tersebut telah disetujui oleh dewan direksi GOTO beberapa hari lalu. Namun, realisasinya akan bergantung pada persetujuan regulator dan pemegang saham yang akan diselenggarakan dalam RUPST mendatang.

“Posisi kas kami kuat, dan kami yakin akan kemampuan kami untuk terus meningkatkan arus kas kami. Program pembelian kembali ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk meningkatkan nilai pemegang saham dengan tetap menjaga kehati-hatian dalam alokasi modal,” ujar CFO GOTO Jacky Lo, dalam kesempatan sama.

Dengan alokasi modal baru yang tengah disusun ini, GOTO menyebut akan fokus mengakselerasi pertumbuhan sambil mempertahankan strategi efisiensi pada tahun ini. Dengan dekonsolidasi bisnis e-commerce, GOTO juga tidak perlu lagi mengucurkan investasi ke Tokopedia.

“Untuk itu, belanja modal di 2024 akan jauh lebih rendah dibandingkan pada 2022 dan 2023. Jadi dalam dua tahun terakhir, alokasi belanja modalnya kira-kira kurang dari Rp300 miliar per tahun.”

Application Information Will Show Up Here

OJK Gencar Dorong Penggunaan Tanda Tangan Elektronik untuk Keuangan Digital

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) gencar mendorong penggunaan tanda tangan elektronik untuk memastikan keamanan dan keabsahan transaksi digital di sektor jasa keuangan yang cenderung memiliki risiko penipuan tinggi.

Dalam keterangan resminya, Kepala Departemen Pengawas Lembaga Pembiayaan dan Lembaga Keuangan Khusus OJK Ahmad Nasrullah mengungkap tengah mengajak diskusi dengan Kominfo untuk membahas lebih lanjut penerapan Pasal 17 Ayat 2a UU ITE 2024 yang memuat penerapan tanda tangan elektronik.

Perlu diketahui, UU Nomor 1 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua Atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) memuat sejumlah pasal baru yang mengatur penggunaan tanda tangan elektronik.

Pasal 17 Ayat 2a memuat transaksi elektronik yang memiliki risiko tinggi bagi para pihak menggunakan tanda tangan elektronik yang diamankan dengan sertifikat elektronik. Salah satu transaksi elektronik berisiko tinggi adalah transaksi keuangan secara digital.

“Selanjutnya, OJK akan menindaklanjuti khususnya pengaturan P2P Lending. Dengan demikian, berkaitan dengan proses bisnis BNPL (Buy Now Pay Later) atau transaksi keuangan digital lain yang dilakukan tanpa tatap muka termasuk dalam kategori transaksi elektronik berisiko tinggi yang wajib menggunakan tanda tangan digital tersertifikasi,” tuturnya dalam Seminar Nasional Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) di Bali awal Maret ini.

Berdasarkan temuan Kominfo, terdapat 486.000 laporan masyarakat terkait tindak pidana informasi dan transaksi elektronik selama 2017–2022. Jumlah tersebut didominasi oleh transaksi daring dengan 405.000 laporan.

Sementara, Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa Sektor Jasa Keuangan (LAPS SJK) menerima dan menangani 2.501 pengaduan pada 2023, juga didominasi laporan terkait penipuan.

Perkembangan ekosistem

Ekosistem penyedia tanda tangan elektronik tumbuh sejalan dengan berkembangnya layanan digital di Indonesia, dari layanan e-commerce, transportasi, hingga jasa keuangan. PrivyID adalah salah satu pemain awal yang menawarkan solusi tanda tangan digital.

Dalam wawancara dengan DailySocial.id di 2016, Founder dan CEO PrivyID Marshal Pribadi mengungkap bahwa saat itu awareness dan edukasi masih menjadi ganjalan utama adopsi tanda tangan elektronik, khususnya bagi segmen perorangan.

Kini, tanda tangan elektronik tersertifikasi telah diakui kekuatan hukumnya seperti tanda tangan basah karena telah disertai jaminan keabsahan identitas dari para penandatangan dokumen elektronik

Salah satu kelebihannya adalah dapat direkam dan disimpan secara digital sehingga sulit untuk dipalsukan dan dimanipulasi untuk meminimalkan risiko pembuatan dokumen palsu. Tanda tangan elektronik juga punya tracking waktu pembubuhan akurat yang penting untuk proses transaksi, hukum, hingga investasi.

Beberapa penyelenggara Sertifikasi Elektronik (PSrE) di Kominfo dan tercatat di OJK sebagai Penyelenggara Inovasi Keuangan Digital klaster Regtech E-Sign adalah Privy, Tilaka, Xignature, dan Vida.

Tunjuk Country Manager Baru, Privy Perkuat Kehadirannya di Australia

Startup pengembang layanan tanda tangan dan identitas digital Privy memperkuat ekspansinya di Australia dengan menunjuk Rob Hotchin sebagai Country Manager. Pengalaman kuat Rob di bidang penjualan dan pengembangan bisnis selama 15 tahun diharapkan bisa mendukung target pertumbuhan perusahaan.

Penunjukan Rob, serta pertumbuhan timnya di kantor berbasis di Sydney, menegaskan dedikasi Privy untuk menghasilkan produk yang disesuaikan yang memenuhi kebutuhan unik individu dan bisnis Australia. Ekspansi ke Negeri Kanguru tersebut direalisasikan setelah Privy menutup putaran pendanaan seri C $48 juta yang dipimpin KKR akhir 2022 lalu.

Privy berhasil melebarkan sayapnya berkat kerja sama dengan Katalis, program bilateral antara Indonesia dan Australia yang mendukung perdagangan dan investasi yang kuat, berkelanjutan, dan inklusif. Katalis didirikan berdasarkan perjanjian perdagangan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) yang berlaku sejak 5 Juli 2020.

“Rob memiliki keterampilan dan kemampuan untuk membangun hubungan yang luas dan tulus di Australia, dan mendukung visi kami untuk menjadi pemimpin global dalam bidang layanan identifikasi dan otorisasi elektronik,” ujar Co-Founder & CEO Privy Marshall Pribadi.

Marshall melanjutkan, “Selama delapan tahun terakhir, Privy telah mengembangkan keahliannya dalam membentuk dan meningkatkan lanskap identitas digital dan berinteraksi dengan pemerintah, bank, dan lembaga keuangan lainnya. Sekarang, Privy ingin membawa keahliannya ke pasar Australia.”

Pasar tanda tangan digital di Australia

Secara global, market size platform tanda tangan digital ditaksirkan mencapai $5,9 miliar di 2023 dan diprediksi akan mencapai sekitar $129,82 miliar pada 2032, dengan pertumbuhan CAGR sebesar 40,98%. Meningkatnya permintaan akan dokumen elektronik, regulasi pemerintah, dan kebutuhan akan tanda tangan elektronik yang aman dan sah secara hukum, menjadi faktor yang mendorong permintaan pasar.

Di Australia, Privy akan berhadapan dengan sejumlah pemain lokal dan internasional yang memberikan layanan serupa. Untuk pemain lokal salah satunya adalah Annature; sementara pemain internasional yang telah mulai membangun basis bisnis di sana juga ada DocuSign, HelloSign, PandaDoc, SignNow dan beberapa lainnya.

“Privy siap untuk mendefinisikan kembali kepercayaan digital dan membantu warga Australia untuk mendapatkan kembali kendali atas aset autentik mereka yang paling berharga, yaitu identitas mereka,” ujar Rob.

Ia melanjutkan, “Saat ini, warga Australia terpaksa menyerahkan identitas dan data pribadi mereka – baik itu untuk check-in di hotel, menyewa properti, atau alasan lainnya – dan mempercayakan bahwa itu akan aman. Dengan munculnya pelanggaran keamanan siber yang tampaknya tak ada habisnya, dan bocornya informasi pribadi ke dark web, warga Australia seharusnya bisa menuntut lebih banyak. Sekarang mereka bisa, dengan mengetahui bahwa Privy telah menyelesaikan tantangan-tantangan ini sebelumnya dan akan mencoba untuk menyelesaikannya lagi di Australia.”

Application Information Will Show Up Here

Grab Singapura Gandeng Triple-A Hadirkan Top-up Saldo dengan Token Digital

Grab berkolaborasi dengan platform aset digital asa Singapura, Triple-A, untuk menghadirkan fitur top-up saldo e-wallet dalam bentuk token digital. Opsi token dan platform yang mendukung fitur ini masih dirahasiakan oleh Grab.

Melansir Coingape, pengguna dompet digital GrabPay di Singapura dapat mengubah stablecoin dan aset digital lainnya menjadi saldo e-wallet yang dapat digunakan untuk bertransaksi sehari-sehari.

Saat ini, opsi top-up dalam bentuk kripto baru tersedia di Singapura. Namun, melalui kolaborasi layanan, Grab menegaskan strateginya sebagai superapp untuk memperluas layanan dan adopsi pengguna ke pasar lainnya.

Grab menyatakan tetap berhati-hati dan berkomitmen untuk mengawasi ketat para pengguna dan merespons secara proaktif terhadap permintaan yang terus meningkat. Hal ini mengindikasikan upaya perusahaan untuk ekspansi layanan tersebut ke luar Singapura.

Sekadar informasi, Triple-A adalah anak usaha Xfers, fintech asal Singapura yang melebur dengan Payfazz menjadi FAZZ Financial Group pada 2021. Adapun, Triple-A memiliki lisensi sebagai lembaga pembayaran besar dari Monetary Authority of Singapore (MAS).

Sebelum ini, Grab sudah menjalin kerja sama dengan Triple-A pada 2021 untuk pembelian mata uang digital bagi pengguna TransCrypt (token milik Triple-A) dengan GrabPay. Kerja sama ini baru berlaku di Singapura.

Di Indonesia, pengisian saldo dompet digital dengan uang digital belum bisa dikarenakan faktor regulasi. Menurut UU No. 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, kripto dilarang atau ilegal sebagai alat pembayaran sah di Indonesia. Belum ada platform e-wallet di Indonesia yang memiliki infrastruktur untuk mendukung top-up saldo dalam bentuk kripto.

Sebagai aset yang diperdagangkan, kripto telah banyak diminati oleh investor di Indonesia. Bappebti mencatat nilai transaksi kripto pada Februari 2024 mencapai Rp30 triliun, naik dari Rp21,57 triliun pada Januari 2024. Jumlah investor kripto di Indonesia mencapai 19 juta orang pada Februari 2024. Pemerintah menargetkan transaksi kripto tahun ini dapat kembali mencapai rekor di 2021 yang sebesar Rp 859,4 triliun.

Empat Pengembang Game Indonesia Terpilih Ikuti Google Indie Games Accelerator

Empat game developer Indonesia akan mengikuti Indie Games Accelerator (IGA) 2024 selama sepuluh minggu. Algorocks, Dreams Studio, Lentera Nusantara, dan Own Games termasuk dari 24 game developer indie di Asia Pasifik yang telah diseleksi oleh Google.

Nantinya, IGA akan menghubungkan para peserta dengan 60 studio game indie dari seluruh dunia dengan berbagai produk Google (termasuk AI dan cloud) serta jaringan mentor global yang memiliki pengetahuan mendalam di industri ini. Adapun, genre game yang hadir pada program ini bervariasi, mulai dari teka-teki, RPG, hingga edukasi.

Indie Games Accelerator (IGA) adalah program dari Google Play yang dimulai pada 2018. Program ini bertujuan untuk membangun talenta di bidang game di kawasan Asia Pasifik.

Lulusan IGA 2022 asal Yogyakarta, Gambir Studio disebut telah meningkatkan pendapatannya sebesar 20% usai mendapat bimbingan dari para mentor. Selain itu, Niji Games yang lulus dari IGA 2018, mendapat kesepakatan dengan game publisher yang juga mentor di program IGA.

Niji Games mengembangkan game teka-teki 3D Umbra yang tercatat telah diunduh lebih dari 3 juta kali di dunia–juga memperoleh nominasi kategori “Game Terbaik” di International Mobile Gaming Awards (Asia Tenggara).

Industri game lokal

Indonesia adalah pasar mobile game terbesar ketiga dengan total unduhan di Google Play sebesar 3,37 miliar pada 2022. Para gamer Indonesia tercatat menghabiskan total sebesar $288 juta untuk belanja item di mobile game. Dalam riset Statista, total pasar gaming Indonesia diestimasi menembus $505,4 miliar, dan diproyeksi mencapai $649,8 miliar pada 2027 dengan CAGR berkisar 8,74%.

Terlepas dengan potensi ini, pasar game yang digarap game developer lokal masih perlu dibenahi. Pasalnya, saat ini pasar game dalam negeri dikuasai oleh game buatan asing. Selain itu, industri game dalam negeri masih belum dipandang sebagai bisnis yang serius. Belum lagi jumlah talentanya dan keterbatasan modal.

Kendati demikian, beberapa game developer lokal telah berhasil menembus pasar global, seperti Agate, Toge Productions, dan Mojiken Studio. Industri game developer lokal juga telah menarik minat pemodal ventura. Tercatat sejumlah game developer lokal yang mendapat pendanaan dari VC, seperti SoleLands dan Anantarupa.

Perluas Segmen Pasar, JULO Luncurkan Produk Pembiayaan Kesehatan

Startup fintech lending JULO meluncurkan fitur Biaya Kesehatan, layanan pembiayaan fasilitas kesehatan dengan opsi cicilan bulanan. Diklaim layanan teranyar ini menjadi yang pertama di Indonesia dan telah bisa digunakan di lebih dari 25 ribu fasilitas kesehatan di Indonesia.

Sejatinya ini adalah layanan kredit personal yang dapat dimanfaatkan nasabah untuk membayar tagihan rumah sakit, klinik, dokter gigi, apotek, sampai biaya pengecekan medis di laboratorium.

Ini adalah rangkaian produk tematik kedua setelah sebelumnya JULO menghadirkan fitur Biaya Pendidikan, layanan pembiayaan pendidikan yang mencakup lebih dari 250.000 institusi formal dan nonformal di Indonesia.

“Inovasi fitur Biaya Kesehatan ini menegaskan komitmen JULO di awal tahun 2024, untuk menjangkau berbagai lapisan masyarakat Indonesia dengan pemberdayaan lebih lanjut melalui inklusi finansial. Dengan demikian, JULO turut dapat berperan aktif dalam membantu pemerintah mencapai Indonesia Sehat, sasaran transformasi sosial dalam bidang kesehatan sebagai bagian dari Indonesia Emas 2045,” ungkap Co-Founder JULO Adrianus Hitijahubessy.

Menurut survei Global Health Service Monitor, 59% dari 278 juta penduduk Indonesia kesulitan mengakses layanan kesehatan karena biayanya yang tinggi. Di Indonesia, inflasi medis mencapai 13,6% per tahun, sekitar 4 kali lipat dari inflasi umum. Ini membuat lebih banyak orang rentan mengalami kesulitan keuangan saat sakit. Akibatnya, semakin sulit bagi mereka untuk pulih secara finansial dalam jangka panjang.

Head of Marketing JULO Mikhal Anindita mengatakan, “Biaya pengobatan sering kali bersifat darurat dan tidak bisa menunggu. Dengan ditambahnya fitur Biaya Kesehatan pada aplikasi JULO, pasien dapat menuntaskan pembayaran biaya kesehatan secara cepat saat dibutuhkan tanpa memberatkan cashflow […] Melihat bagaimana kesehatan merupakan suatu kebutuhan manusia yang paling mendasar, rilis fitur terbaru Biaya Kesehatan diharapkan dapat meningkatkan akses kesehatan yang layak untuk masyarakat luas tanpa terkendala urusan finansial.”

Perkembangan bisnis JULO

Dalam statistik yang dipaparkan, aplikasi JULO telah diunduh lebih dari 10 juta pengguna. Sejauh ini perusahaan telah menyalurkan lebih dari 2 juta pinjaman dengan total Rp17 triliun. Kendati demikian, JULO masih memiliki PR untuk meningkatkan kualitas pinjaman — saat ini mereka memiliki skor TKB90: 95,14%, TKB60: 80,08%, TKB30: 75,33%, dan TKB0: 68,44%. Menurut statistik terbaru OJK, di 2023 rata-rata TKB90 fintech lending adalah 97,05%.

Sejak berdiri pada akhir 2016, JULO telah didukung sejumlah investor terkemuka. Awal tahun ini mereka mengumumkan pendanaan seri B seinilai $80 juta dari Credit Saison dengan kombinasi $30 juta ekuitas dan $50 juta fasilitas kredit.

Sebelumnya JULO mengumumkan secara resmi pendanaan seri A pada September 2019 sebesar $10 juta. Putaran itu dipimpin oleh Quona Capital, dengan partisipasi dari investor lain, seperti Skystar Capital, East Ventures, Provident Capital, Gobi Partners, dan Convergence Ventures (dulu belum merger menjadi AC Ventures).

Dengan produk awal berupa pembiayaan konsumer (termasuk paylater), kini diklaim 72% penggunaan kredit digital JULO ditujukan untuk keperluan produktif dan peningkatan kualitas hidup.

Lewat model bisnisnya, JULO mengumumkan perolehan pendapatan berulang tahunan (ARR) sebesar $120 juta (sekitar Rp1,8 triliun) dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 73% di 2023. Pihaknya juga melaporkan keuntungan operasionalnya telah mencapai titik impas.

Total penyaluran pinjaman JULO di sepanjang 2023 tercatat mencapai $454 juta atau tumbuh 50% (YoY). Sementara, total penyaluran pinjaman sejak beroperasi pada 2016 telah tembus angka $1 miliar. Adapun, tingkat retensi per cohort JULO sebesar 70% yang mana secara signifikan disebut telah berkontribusi terhadap penghematan biaya akuisisi peminjam dan peningkatan biaya operasional perusahaan.

Application Information Will Show Up Here