Slice Group Tutup Pendanaan Awal 9,6 Miliar Rupiah Dipimpin Intudo dan Arise [Updated]

Pengembang platform digital untuk creator management Slice Group menutup pendanaan awal sebesar $645 ribu (sekitar Rp9,6 miliar) dalam skema financing, yang dipimpin oleh Intudo Ventures dan Arise. Pendanaan ini akan dimanfaatkan untuk membantu pemilik merek mengelola hubungan dengan para kreator di Indonesia.

Disampaikan dalam keterangan resminya, Slice Group adalah pengembang marketing CRM yang membantu pemilik merek dan agensi mengelola hubungan dengan influencer dan kreator konten. Solusi ini memungkinkan mereka untuk bekerja lebih cepat, lebih efisien, dan mampu membangun hubungan jangka panjang.

Solusi CRM ini terdiri dari berbagai fitur yang dapat menjangkau target pasar yang luas, dan dirancang untuk membuka potensi kerja sama dengan lebih banyak kreator tanpa perlu menambah jumlah karyawan. Tool ini berfungsi untuk mengelola, mengukur sebuah kampanye, hingga melakukan pembayaran ke kreator.

Co-Founder & CEO Slice Group Jesse Bouman mengungkap rencananya untuk menyempurnakan produk, mengembangkan platform, mendorong penjualan, dan menambah jumlah timnya lewat pendanaan ini. Selain itu, Slice Group juga akan mengembangkan fitur embedded finance di platform bagi pemilik merek/agensi dan kreator konten.

Fitur keuangan ini termasuk opsi pembiayaan bagi agensi sehingga mereka dapat mengelola arus kas dan membantu kreator mendapatkan bayaran lebih cepat, hingga dompet digital untuk memfasilitasi pembayaran dan melacak riwayat transaksi keuangan.

Dihubungi secara terpisah, Bouman menargetkan produk keuangan ini bakal meluncur pada kuartal III 2023. Pihaknya tengah melakukan pengembangan, baik pada tim engineering maupun desain, sembari melakukan iterasi dengan cepat berdasarkan feedback penggunanya.

“Indonesia dan Asia Tenggara sedang mendigitasi layanan keuangan dengan cepat, tetapi semua modelnya masih one-size fits all model. Padahal, kreator konten dan agensi yang menggunakan solusi kami memiliki kebutuhan keuangan yang berbeda. Kami rasa mengintegrasikan layanan keuangan dan pembayaran dalam satu platform adalah area di mana bisa kami akselerasi pada arus keuangan. Dengan begitu, agensi dan kreator konten bisa mendorong bisnisnya,” paparnya kepada DailySocial.id.

Saat ini, strategi utamanya untuk go-to market adalah membantu agensi pada influencer marketing report. Slice Group juga tengah tertarik mengeksplorasi sektor lifestyle, FMCG, dan fintech yang memanfaatkan banyak influencer. Sementara, kategori kreator yang diincar adalah kreator dengan follower hingga 100 ribu.

Menurut Bouman, sebagian besar platform sejenis lebih fokus pada kreator sebagai nilai tambah utama mereka. Namun, platform CRM Slice disebut dapat membantu pemilik merek dan agensi mengumpulkan data kinerja influencer untuk campaign report, hingga mengolah data sehingga mereka dapat menentukan kreator potensial untuk kerja sama jangka panjang.

Proses masih manual

Selama ini, pihaknya melihat terjadi inefisiensi di industri kreator ekonomi. Meski pemilik merek mengucurkan biaya besar ke kreator dan influencer, masih banyak pemasar yang mengandalkan proses manual, yang mana setara dengan biaya yang dikucurkan pemilik merek ke sejumlah influencer besar yang sama.

“Kami mendirikan Slice Group dengan mempertimbangkan kebutuhan pemilik merek dan kreator untuk membantu mereka membangun hubungan yang berkelanjutan dan bekerja lebih efisien pada kampanye influencer,” kata Bouman.

Maka itu, tool ini diharapkan dapat meringkas kegiatan operasional serta membantu pemilik merek dan kreator dalam membuat keputusan yang lebih tepat dengan dukungan data terverifikasi.

Di masa depan, kami percaya calon pengusaha akan memulai sebagai kreator konten dan memanfaatkan audiens mereka untuk memperkenalkan usaha barunya. Kami ingin memperkuat transisi kreator ini di seluruh Asia dengan menstabilkan pendapatan mereka dan memungkinkan mereka menjadi kreator full time.” tambahnya.

Sementara, bagi kreator konten, solusi ini diklaim dapat membuka peluang kolaborasi dengan pemilik merek, akses terhadap analitik, dan kit media. Dengan begitu, mereka dapat bertransisi menjadi kreator konten full time dengan pemasukan yang stabil dan berulang.

Founding Partner Intudo Ventures Eddy Chan mengatakan marketing influencer kini telah banyak digunakan pemilik merek untuk terlibat dengan konsumennya di dunia. “Pasar yang berbeda membutuhkan pengetahuan lokal tentang kondisi dan kebiasaan unik kreator dan audiensnya. Dengan pemahaman mereka yang mendalam tentang ekonomi kreator Indonesia, kami yakin Slice Group dapat memberikan nilai luar biasa bagi merek dan kreator.”

Potensi layanan manajemen talenta kreatif dan influencer ini memang cukup menggairahkan. Dengan model bisnis yang unik, sejumlah pemain juga mencoba mendemokratisasi sektor ini, misalnya yang dilakukan Partipost, Tiptip, Anymind, Raena, dan beberapa lainnya.

7 Startup dengan Founder Perempuan Terpilih Mengikuti Demo Day DSLauncHER

DSLauncHER, program inkubasi dari DS/X Ventures, baru saja merampungkan sesi Demo Day yang digelar pada 13 Juni 2023. Sebanyak tujuh startup peserta berkesempatan untuk melakukan pitching di hadapan para investor.

Ketujuh startup ini antara lain adalah Oterra (F&B), Crustea (aquatech), Learnpop (edutech), Tallas (agritech), Visualis (AI), HealthCareku (medtech), dan HomHub (on-demand).

Adapun, investor yang terlibat dalam Demo Day ini berasal dari institusi dan non-institusi. Selain itu, ketujuh peserta juga dapat terhubung dengan ekosistem investor lain untuk melakukan penggalangan dana lewat platform Startup.id.

Selamat kepada seluruh partisipan untuk pencapaiannya. Ini adalah awal yang akan membentuk perjalanan startup kalian. DSLauncHER dibuat secara unik karena kami yakin dengan kesempatan yang setara, dan kami percaya founder perempuan bisa membangun bisnis berbasis teknologi yang sukses. Terima kasih juga rekan VC dan investor yang terlibat pada Demo Day hari ini. Mari kita bangun dampak dan nilai positif bagi masyarakat,” ungkap General Partner DS/X Ventures Amir Karimuddin. 

Sebagai informasi, DSLauncHER adalah program inkubasi intensif selama empat minggu yang menghubungkan founder startup dengan mentor-mentor terkemuka di ekosistem digital. Program ini terbuka bagi startup Indonesia yang memiliki setidaknya satu founder perempuan di jajaran tim pendirinya.

Pendaftarannya telah dibuka pada 8 Maret 2023 dan berhasil menjaring 28 startup terkualifikasi. Terdiri dari berbagai rangkaian sesi mentoring seputar pengembangan dan validasi, value creation, hingga manajemen produk. DSLauncHER ditutup dengan sesi puncak Demo Day.

DSLauncHER merupakan program kick start dari DS/X Ventures, firma investasi tahap awal yang juga bagian dari startup media dan teknologi DailySocial.id. Berdiri sejak 2022, DS/X Ventures telah berinvestasi ke sejumlah startup, termasuk Finfra, Baskit, dan D3 Labs.

Program inkubasi ini diisi oleh kegiatan kickoff, online mentoring session, dan Demo Day. Sesi mentoring melibatkan delapan founder perempuan, baik dari VC maupun startup.

Mereka di antaranya adalah Chrisanti Indiana (Sociolla), Cynthia Chaerunnisa (Kopi Kenangan), Tessa Wijaya (Xendit), Suci Arumsari (Alodokter), Shinta Dhanuwardoyo (Bubu.com), Vanessa Hendriadi (GoWork), Roolin Njotosetiadi (Logisly), dan Patricia Sosrodjojo (Seedstars).

Disclosure: DS/X Ventures adalah bagian dari grup DailySocial.id

Peak XV Partners, Wajah Baru Sequoia untuk Kawasan Asia Tenggara dan India

Pekan lalu, firma investasi terkemuka Sequoia India & Southeast Asia (SEA) mengumumkan perubahan namanya menjadi Peak XV Partners. Dengan wajah baru ini, Peak XV Partners bakal melanjutkan perluasan portofolionya dengan dana $2,5 miliar yang belum diinvestasikan.

Lewat situs resminya, Shailendra Singh mewakili Peak XV Partners mengungkap bahwa perkembangan bisnis, skala, hingga kepemimpinan Sequioa di berbagai belahan dunia selama beroperasi bertahun-tahun menimbulkan kebingungan terhadap brand dan konflik pada portofolionya.

Hal ini dikarenakan sejak awal Sequoia Capital (AS/Eropa), Sequoia China, dan Sequoia India/SEA dibangun sebagai bisnis terpisah dengan pengambilan keputusan investasi secara independen.

“Ini mendorong para pemimpin di setiap bisnis secara kolektif memutuskan untuk bergeser ke kemitraan yang sepenuhnya independen dengan brand yang lebih jelas demi melayani para founder dan LP kami dengan cara terbaik,” ujar Singh.

Maka itu, Peak XV Partners akan beroperasi sepenuhnya sebagai firma independen. Tim investasi di Peak XV Partners akan dipimpin oleh 11 Managing Director dengan pengalaman lebih dari 12 tahun di Sequioa.

Melanjutkan investasi

Singh menyatakan akan berfokus investasi di seluruh sektor, termasuk SaaS, AI, keamanan siber, cloud, fintech, climate tech, healthtech, hingga consumer. Peak XV juga akan menggandakan program-program unggulannya, seperti Surge dan Spark.

“Peak XV adalah nama awal yang diberikan untuk Gunung Everest. Bagi kami, ini menandakan upaya pengejaran sebuah tujuan yang berani tanpa henti oleh para pendiri sambil mengatasi tantangan di sepanjang jalan. Kami sangat percaya pada masa depan India dan SEA, serta potensi para pendiri di wilayah ini,” tuturnya.

Beroperasi 17 tahun di India dan 10 tahun di Asia Tenggara, perusahaan telah mengumpulkan dana sebesar $9,2 miliar melalui 13 dana kelolaan, dan telah berinvestasi di lebih dari 400 startup di kawasan tersebut. Tercatat lebih dari 50 startup telah melampaui lebih dari $1 miliar valuasi, termasuk 19 di antaranya melantai di bursa saham dan berkonsolidasi lewat aksi M&A: menghasilkan exit $4,5 miliar.

“Perusahaan kami akan terus dikelola oleh tim kepemimpinan saat ini dan akan terus berinvestasi lewat dana kelolaan baru yang berfokus pada India dan Asia Tenggara.” Tutupnya.

Sumber: Startup Report 2022 oleh DS/innovate

Pada pertengahan 2022, Sequoia SEA sempat mengumumkan dana kelolaan perdana untuk kawasan Asia Tenggara senilai Rp12,5 triliun di mana Indonesia menjadi negara prioritas investasinya. Perlu diketahui, perusahaan telah menyuntikkan investasi ke 22 startup di Indonesia–termasuk Gojek, Tokopedia, dan Kopi Kenangan–di mana 9 startup terlibat di program akseleratornya.

Berdasarkan laporan Startup Report 2022, Sequoia Capital India merupakan investor yang sering terlibat dalam pendanaan startup di Indonesia dalam tiga tahun terakhir. Di sepanjang 2022, Sequoia Capital India menempati urutan ketiga sebagai investor paling aktif dengan 15 kesepakatan investasi yang diumumkan. Sementara, di 2021, Sequoia berada di urutan keempat dengan berinvestasi ke 17 portofolio.

Ruangguru Catat Profit Bisnis di Tahun 2021

Startup edtech Ruangguru mencapai profitabilitas pertamanya dengan meraup laba sebesar $3,7 juta (sekitar Rp55 miliar) pada 2021, dari rugi yang diderita sebesar $1,2 juta (sekitar Rp18,6 miliar) pada 2020.

Berdasarkan laporan keuangan yang kami akses melalui platform Venture Cap, Ruangguru mengantongi pendapatan $102,6 juta (sekitar Rp1,52 triliun). Sementara tahun sebelumnya berkisar $63 juta (sekitar Rp940 miliar).

Per Desember 2021, Ruangguru menyimpan kas tunai yang disimpan di bank sebesar $129 juta. Diketahui, perusahaan memperoleh pendanaan lanjutan seri C sebesar $55 juta dipimpin oleh Tiger Global Management pada pertengahan 2021.

Dalam pemberitaan sebelumnya, Ruangguru mengklaim telah mencapai Net Promoter Score (NPS) tertinggi di semua kategori produknya dengan mengantongi pertumbuhan pendapatan berlipat. Ruangguru menandai 2021 sebagai tahun pertamanya di titik profitabilitas.

Per 2020, Ruangguru tercatat memiliki total juta pengguna dari tiga negara operasionalnya, yakni Indonesia, Vietnam (KienGuru), dan Thailand (StartDee). Adapun, ekspansi perusahaan telah dilakukan sejak 2019 melalui aksi akuisisi.

Efisiensi efek winter

Usai mengantongi laba, Ruangguru kemudian memangkas ratusan karyawan menjelang akhir 2022. Tidak disebutkan jumlah karyawan yang terdampak.

Para pendiri Ruangguru, Adamas Belva Devara dan Iman Usman, saat itu menyatakan saat itu bahwa aksi PHK ini adalah dampak peningkatan permintaan yang besar pada awal pandemi. Perusahaan mengalami pertumbuhan tinggi dalam dua tahun terakhir dan berujung pada rekrutmen masif.

Tak hanya Ruangguru, startup di segmen yang sama, Zenius, juga melakukan perampingan karyawan lewat tiga gelombang. Di 2020, Zenius mengumumkan dua kali PHK, pertama pada Mei dengan memangkas 200 orang, dan kedua awal Agustus dengan 600 karyawan terdampak.

Gelombang ketiga terjadi pada awal Februari 2023. Manajemen Zenius menyebut situasi ekonomi memaksa perusahaan untuk melakukan restrukturisasi organisasi demi memastikan pertumbuhan jangka panjang.

Application Information Will Show Up Here

Patrick Walujo Didapuk Sebagai Direktur Utama GoTo yang Baru

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (IDX: GOTO) mengumumkan Sugito Walujo atau lebih dikenal sebagai Patrick Walujo sebagai calon Direktur Utama perseroan menyusul pencalonan Andre Soelistyo sebagai Komisaris dan Deputy Chairman.

Agenda pencalonan akan disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 30 Juni 2023 terkait perubahan komposisi Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.

GoTo menyampaikan bahwa Andre Soelistyo akan mengundurkan diri dari posisinya sebagai Direktur Utama GoTo. Selain Patrick, perseroan juga mengumumkan Thomas Husted sebagai calon Wakil Direktur Utama GoTo.

Lewat peran barunya, Andre akan mengawasi dan memberi arahan strategis menuju EBITDA disesuaikan positif yang ditargetkan terealisasi akhir 2023, serta pertumbuhan jangka panjang.

Komisaris Grup GoTo Patrick Walujo mengungkap, dalam beberapa bulan terakhir, Dewan Komisaris terus berkoordinasi erat dengan manajemen GoTo untuk memastikan pelaksanaan strategi mencapai target profitabilitas.

“Sebagai salah satu investor pertama Gojek dan Komisaris GoTo, saya selalu memiliki kepercayaan besar terhadap perseroan. Apabila nominasi saya disetujui oleh pemegang saham dalam RUPST mendatang, saya akan berdedikasi penuh kepada GoTo dan bekerja sama dengan jajaran direksi lainnya untuk mendorong kemajuan unit bisnis, mengoptimalisasi strategi menuju target profitabilitas, serta memperkokoh landasan pertumbuhan jangka panjang.”

Lebih lanjut, Patrick memiliki pengalaman mendalam mengenai GoTo dan ekosistemnya, termasuk lanskap investasi dan sektor teknologi di Indonesia dan global. Pemahaman Patrick telah dibangun sejak awal perjalanannya saat menjadi investor pertama di Gojek.

Selain itu, Thomas Husted yang juga veteran Gojek, akan mengemban tugas sebagai Chief Operating Officer (COO). Thomas sebelumnya menjabat sebagai Direktur Keuangan Gojek pada periode 2017-2021, dan memegang peranan penting dalam penggabungan Gojek dan Tokopedia.

Peran baru

Sementara, Co-Founder dan Direktur Utama GoTo Andre Soelistyo menyampaikan bahwa GoTo berupaya memprioritaskan pertumbuhan para pemimpin agar dapat dapat beralih dari kepemimpinan para pendiri menuju kepemimpinan oleh profesional dalam jangka panjang.

“Pencapaian GoTo hingga saat ini merupakan hasil kerja keras banyak pihak, termasuk para pemimpin kelas dunia yang kini menjalankan bisnis GoTo. Saya percaya sekarang adalah waktu yang tepat bagi para pemimpin, termasuk para presiden unit bisnis kami, Catherine, Hans, dan Melissa, untuk membawa GoTo melangkah maju,” tutur Andre dalam keterangan resmi.

Ia meyakini GoTo akan menjadi katalis perubahan positif dan mempertahankan nilai-nilai untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan membawa kemajuan dalam ekosistem, termasuk  mitra pengemudi, pedagang dan konsumen.

Merangkum perjalanannya, Andre menjabat sebagai Presiden Gojek pada 2015. Ia kemudian ditunjuk sebagai co-CEO Gojek pada 2019. Usai Gojek dan Tokopedia resmi melebur pada 2021, ia kembali ditunjuk sebagai Direktur Utama Grup GoTo.

Andre juga disebut sebagai penggagas Program Saham Gotong Royong, yang memberikan kesempatan kepada mitra pengemudi, pedagang dan konsumen, serta karyawan, untuk turut berperan serta dalam IPO GoTo.

Selain pencalonan direksi, GoTo juga mengajukan pengalihan tugas dan wewenang Dewan Komisaris dalam RUPST ini, yaitu Agus D. W. Martowardojo menjadi Komisaris Utama dan Garibaldi Thohir menjadi Komisaris.

Bizhare Targetkan Perolehan Pendanaan Baru di Akhir Tahun

Platform securities crowdfunding Bizhare mengungkap tengah menggalang pendanaan baru dengan target dana segar sebesar $3-5 juta. Bizhare membidik dapat menutup aksi penggalangan dana akhir tahun ini.

“Kami sedang menjajaki dengan beberapa investor yang tertarik, tetapi belum dapat kami disclose. Model bisnis kami sebetulnya sudah menuju path to profitability, dan pertumbuhan [bisnis] kami tidak terlalu harus cash burning,” ungkap Co-Founder dan CEO Bizhare Heinrich Vincent kepada DailySocial.id.

Lanjut Vincent, pendanaan tersebut akan digunakan untuk mempercepat pertumbuhan model bisnis Bizhare, memperbesar skala operasi, dan mengembangkan teknologi produknya.

Bizhare telah beroperasi sejak 2018 secara bootstrap. Platformnya menawarkan alternatif pendanaan bagi pemilik usaha dengan pilihan instrumen investasi mulai dari saham, obligasi, hingga sukuk.

Di 2021, Bizhare meluncurkan aplikasi mobile untuk meningkatkan pertumbuhan investornya.

Perusahaan tercatat telah mengumpulkan total pendanaan sebesar Rp179 miliar ke 127 pemilik bisnis (penerbit), memiliki 209 ribu investor retail, serta membagikan Rp13 miliar dividen per Mei 2023. Klaimnya, Bizhare mengalami peningkatan pendapatan tahunan sebesar 4 kali lipat pada 2022.

Kolaborasi

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total penghimpunan dana melalui platform securities crowdfunding (SCF) telah mencapai Rp721,84 miliar di sepanjang 2022. Angka tersebut naik 75% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp412 miliar.

Dengan penetrasi SCF yang masih rendah di Indonesia, lanjut Vincent, pihaknya berinisiatif untuk mendorong kolaborasi dengan berbagai lembaga keuangan di pasar modal dan investor institusional. Dengan begitu, tak hanya investor retail saja yang terlibat di platform Bizhare.

Selama ini, P2P lending cenderung lebih banyak digunakan oleh pelaku usaha dalam mencari alternatif permodalan. Data OJK mencatat penyaluran pinjaman P2P lending di sepanjang 2022 mencapai Rp51,12 triliun.

“Belum terjadi kolaborasi antara institusi dan lembaga keuangan di pasar modal dengan SCF. Masih ada blocker di regulasi untuk menjembatani hal tersebut. Ini sedang kami dorong ke OJK bagaiman lembaga keuangan di pasar modal bisa saling berkolaborasi,” tambahnya.

Ia juga mengungkap saat ini tengah menjajaki kerja sama dengan perusahaan sekuritas di mana mereka bisa ikut memasarkan efek, bukan hanya ke perusahaan terbuka saja, tetapi juga ke perusahaan privat. Dengan demikian, modal dapat disalurkan ke para pelaku UMKM yang mana saat ini berkontribusi besar terhadap PDB nasional.

“Dampaknya akan lebih besar karena dapat dirasakan oleh masyarakat. Ini seharusnya menjadi gebrakan kita dalam mendorong regulator untuk menjembatani kolaborasi ini,” tutupnya.

Application Information Will Show Up Here

Aplikasi Perpustakaan Digital “BukuAku” Resmi Hadir untuk Pembaca Muda

Lumina Education meluncurkan aplikasi perpustakaan digital BukuAku yang menyasar target pembaca muda dari usia balita hingga 14 tahun. Aplikasi ini dirancang untuk membangun ketertarikan membaca sejak usia dini.

Mengacu data Program for International Student Assessment (PISA), Indonesia termasuk dalam 10 negara dengan peringkat literasi rendah dengan posisi 62 dari 70 negara. Ini menunjukkan bahwa budaya membaca di kalangan masyarakat Indonesia masih sangat rendah.

CEO Lumina Education Stephanie Riady mengatakan bahwa kebiasaan membaca sejak dini menjadi bagian penting dalam tahapan perkembangan kognitif anak. Kemampuan literasi menjadi bekal fundamental seseorang dalam berpikir, mengolah, menerima informasi, hingga mengambil keputusan.

“Perlu pendekatan sesuai untuk menarik minat para pembaca muda sehingga kegiatan membaca menjadi sebuah kegiatan yang seru, menyenangkan, dan memancing rasa keingintahuan anak-anak menjelajahi dunia imajinasi bersama karakter seru dari buku favoritnya,” tutur Stephanie.

Tak hanya pengguna individual, BukuAku berencana untuk memperluas kemitraan dengan berbagai sekolah. Menurut COO BukuAku Digital Indonesia Catherine Mulyana, sering kali ditemui sekolah tidak menyediakan cetakan buku yang lebih banyak sehingga menyulitkan kegiatan berdiskusi dengan para murid.

“Kami tidak hanya ingin mendorong kemampuan literasi, tetapi juga kemampuan mereka untuk memahami dan mengevaluasi apa yang mereka baca,” tambah Catherine dalam acara peluncuran BukuAku, Selasa (30/5).

BukuAku memiliki koleksi ribuan buku yang telah dikurasi oleh tim pendidik dan pakar literatur dari penerbit buku lokal dan internasional, seperti Literaloka, Mizan Publishing, dan Kuark Internasional.

Fitur unggulan

Menurut Psikolog anak Samanta Eleser, membaca dapat mempercepat stimulasi anak. “Bagi anak yang belum sekolah, mereka dapat belajar memahami lewat membaca. Untuk membangun dasar literasi mereka, penting membangun ketertarikan mereka melalui fitur, seperti Read-to-me Books dan Badges Award,” tuturnya.

Untuk membuat pengalaman membaca lebih asyik, BukuAku menampilkan sejumlah fitur unggulan, mulai dari Read-to-me Books, Dictionary Look-up, Badges Award, hingga Quizzes.

Read-to-me Books memiliki fitur audio untuk membuat kegiatan membaca lebih interaktif. Setiap kata yang dibaca akan diberi tanda kotak begitu audio diputar. Kemudian, Badges Award berfungsi memotivasi anak membaca lebih banyak buku dengan pemberian digital badge. Ada juga Quizzes yang berisikan berbagai pertanyaan dari buku yang sudah dibaca untuk mengasah daya ingat anak.

BukuAku juga memanfaatkan analitik data untuk menghadirkan perpustakaan yang dapat dipersonalisasi sesuai ketertarikan pembaca. Ada tiga mode berlangganan yang ditawarkan BukuAku, yakni paket keluarga, standar, dan sekolah dengan harga mulai dari Rp39.000.

Berdasarkan laporan Statista, pendapatan dari pasar e-book Indonesia di 2023 diestimasi mencapai mencapai $39,37 juta dengan CAGR sekitar 5,46% (2023-2027). Penetrasi pasar e-book diperkirakan mencapai 5,9% di 2023 dan mencapai 7,5% di 2027.

Stockbit dan Fullerton Kolaborasi Mengakuisisi Perusahaan Manajemen Aset Ayers Asia

Platform wealthtech PT Stockbit Sekuritas Digital (Stockbit) dan Fullerton Fund Management Company Ltd. (Fullerton) mengumumkan kemitraan strategis untuk mengakuisisi firma manajemen investasi PT Ayers Asia Asset Management (Ayers Asia). Tidak disebutkan nilai transaksi dari aksi strategis ini.

Lewat akuisisi tersebut, kedua perusahaan akan saling berkolaborasi untuk mengembangkan dan mendistribusikan produk investasi di Indonesia yang menjadi salah satu pasar dinamis di kawasan Asia Tenggara.

Co-Founder dan CEO Stockbit Sigit Kouwagam menilai, Fullerton memiliki rekam bisnis yang kuat untuk memberikan solusi yang menguntungkan bagi investor di Indonesia. “Kami senang bermitra dengan Fullerton dengan ekspertis dan fokus mendalam di bidang investasi dan manajemen risiko,” tuturnya dalam keterangan resmi.

Sementara, CEO Fullerton Fund Management Jenny Sofian mengaku bersemangat untuk memperluas pasarnya ke Indonesia melalui Stockbit. “Ambisi mereka mengembangkan solusi investasi yang dapat dijangkau lebih luas, melengkapi komitmen kami dalam menawarkan layanan yang sesuai dengan kebutuhan pasar yang dinamis ini,” tuturnya.

Sebelumnya, Stockbit mengakuisisi platform marketplace reksa dana Bibit pada 2019. Akuisisi dilakukan untuk menangkap potensi investor reksa dana dari semua kalangan, terutama milenial.

Pertumbuhan investor

Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor pasar modal di Indonesia tumbuh sebesar 38% (YoY) menjadi 10,3 juta pada tahun lalu dibandingkan sebelumnya 7,49 juta investor di 2021. Peningkatan tersebut didorong oleh semakin mudahnya investor dalam berinvestasi.

Dalam keterangan terpisah, sebelumnya Direktur Utama Uriep Budhi Prasetyo sempat mengatakan bahwa pencapaian tersebut menandakan bahwa investor lokal semakin sadar pentingnya investasi pasar modal.

“Pencapaian ini menjadi kabar baik, terlebih jumlah investor ini didominasi oleh investor lokal. Kami harap dominasi ini dapat memberikan ketahanan bagi pasar modal Indonesia apabila diterpa isu global,” ujarnya tahun lalu.

Apabila dirinci, jumlah investor reksa dana menyumbang porsi terbesar 9,3 juta atau naik 36% (YoY), di mana 80% adalah investor dari selling agent fintech dan 99% investor lokal. Dari jumlah tersebut, investor reksa dana pasar uang (RDPU) mendominasi dengan 2,47 juta, diikuti reksa dana pendapatan tetap (RDPT) dengan jumlah investor 934.000.

Application Information Will Show Up Here

East Ventures Pimpin Investasi ke Startup Mikrobioma Asal Singapura AMILI

East Ventures memimpin investasi ke AMILI, startup asal Singapura yang diklaim sebagai pengobatan presisi mikrobioma usus pertama dan satu-satunya di Asia Tenggara. Tidak disebutkan nominal pendanaan yang diberikan.

Dalam keterangan resminya, investasi ini disebut akan memperkuat modal AMILI usai mengantongi pendanaan seri A pada Juni 2022. Rencananya, AMILI akan memperluas operasional bisnisnya ke Indonesia dengan fokus utama menangani masalah kesehatan usus yang disesuaikan dengan kondisi pasar Indonesia.

AMILI didirikan pada 2019 oleh Dr. Jeremy Lim (CEO), Drs. David Ong, dan Jonathan Lee. Ketiganya tercatat pernah memimpin transplantasi mikrobioma usus di National University Hospital pada 2014 sekaligus yang pertama di kawasan Asia Tenggara.

“Pendanaan ini memungkinkan para dokter dan profesional kesehatan lain untuk menghadirkan manfaat bagi para pasien melalui mikrobioma. Selain obat-obatan, mikrobioma berperan penting pada teknologi pangan dan pertanian. Kami harap dapat menghadirkan inovasi di sektor ini, khususnya berkontribusi pada penciptaan makanan yang menunjang kesehatan serta mengatasi stunting dan malnutrisi,” kata Co-Founder dan CEO AMILI Dr. Jeremy Lim.

Co-Founder dan Managing Partner East Ventures Willson Cuaca juga menambahkan bahwa investasi ini dapat memajukan pengobatan presisi serta kesehatan dan nutrisi dengan memanfaatkan potensi mikrobioma usus. “Dengan melakukan studi lokal dan memahami seluk-beluk mikrobioma usus Asia, kita dapat menemukan wawasan dan mengembangkan intervensi kesehatan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan tantangan populasi Asia.”

Hal ini karena masyarakat di Asia memiliki karakteristik unik mikrobioma usus yang sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor lokal dan regional, seperti pola makan, gaya hidup, dan lingkungan. Maka itu, penelitian, penemuan, dan penerapan penting dilakukan secara lokal di kawasan ini.

Sebelumnya, East Ventures juga memberikan investasi ke Nusantics sejak 2020, startup asal Indonesia yang mendorong penelitian mikrobioma. Nusantics saat ini disebut sebagai startup pengembang teknologi genom pertama dan satu-satunya di Indonesia.

Mengenal AMILI dan mikrobioma

Dengan perkembangan dan penemuan ilmiah terbaru, mikrobioma usus diyakini dapat menjadi garis depan bagi kesehatan manusia berikutnya. Selain itu, penggunaan mikrobioma usus memungkinkan perawatan kesehatan yang dapat dipersonalisasi.

Mikrobioma usus diketahui terdiri dari triliunan bakteri, virus, dan jamur yang hidup di saluran pencernaan dan memainkan peran kunci dalam hampir setiap aspek kesehatan manusia, termasuk pencernaan, fungsi kekebalan tubuh, kesehatan mental, dan pencegahan penyakit.

Saat ini, AMILI menawarkan layanan sequencing mikrobioma usus untuk membantu tenaga kesehatan profesional meningkatkan pengobatan pasien dan formulasi probiotik yang dirancang khusus untuk konsumen Asia.

Ada tiga aset inti yang dimiliki AMILI, yaitu basis data mikrobioma multi-etnis Asia, bank mikrobioma dengan sampel yang disimpan untuk analisis metagenomik dan metabolomik, serta perangkat alat analisis, jaringan informatika, dan mesin pencari AMILI PRIME. Aset-aset ini memungkinkan AMILI untuk mendorong penelitian kesehatan usus dan solusi inovatif.

AMILI menyebut sebagai satu-satunya bank transplantasi mikrobioma di Asia Tenggara. Tahun lalu, AMILI juga mengembangkan bubuk prebiotik berkelanjutan dengan mendaur ulang batang kangkung yang tidak terpakai. 

BRI Ventures Akan Bagi Dividen ke Investor Sembrani Nusantara

BRI Ventures (BVI) mengumumkan akan membagikan dividen kepada para investor Dana Ventura Sembrani Nusantara menyusul kinerja laba bersih yang diperoleh beberapa portofolio investasinya. Dividen akan dibagikan dengan yield berkisar 12%-14%.

Co-Founder dan CEO BRI Ventures Nicko Widjaja mengatakan bahwa portofolio Sembrani Nusantara menunjukkan kinerja positif terlepas dari situasi pasar yang tidak menentu pada beberapa tahun terakhir. Industri startup sempat mengalami kenaikan valuasi fantastis di 2021, tetapi sejak tahun lalu investor mulai fokus terhadap profitabilitas.

“Memang challenging, tetapi message kami jelas bahwa kami ingin membangun industri ventura di Indonesia. Kita tidak mungkin fundraising untuk menghidupi perusahaan, melainkan memberikan funding untuk ekspansi perusahaan. Kami ingin mengembalikan kepercayaan di industri startup sehingga [portofolio] harus profit,” ujar Nicko saat Media Luncheon BVI, Rabu (24/5),

Sembrani Nusantara merupakan dana kelolaan yang menghimpun dana dari investor di luar BRI Group. Target investasinya adalah startup tahap awal di sektor non-fintech, termasuk consumer (new retail).

Diketahui, Sembrani Nusantara baru berjalan efektif pada 2021. Putaran dana pertamanya ditutup dengan nilai sebesar Rp150 miliar pada akhir 2020. Beberapa portofolionya adalah Haus! dan Broom.

Fokus di new retail

Chief Investment Officer BRI Ventures Markus Liman menambahkan, Dana Ventura Sembrani Nusantara terus mengeksplorasi peluang investasi di sektor consumer (new retail) karena telah membuktikan profitabilitas dan keberlanjutan pada model bisnisnya.

Saat ini, ada tiga sub sektor yang menjadi fokus utama Sembrani Nusantara di industri new retail, yakni F&B, beauty, dan fashion. Pelaku startup di sektor ini memanfaatkan model D2C untuk menjangkau pasar. “Beberapa tahun terakhir, penerimaan pasar terhadap brand-brand lokal di Indonesia semakin membaik,” tambah Markus.

Mengacu laporan White Paper BRI Ventures bertajuk “The Birth of New Retail”, sektor D2C di Indonesia berkembang pesat. Pertumbuhannya digerakkan oleh kenaikan penetrasi smartphone dan luasnya penggunaan media sosial, memungkinkan masyarakat untuk belanja online produk milik startup D2C.

Selain itu, keberadaan platform e-commerce juga turut membawa dampak terhadap berkembangnya komunitas pengguna. Maka itu, pelaku D2C di Indonesia diprediksi akan meningkatkan skalabilitas dengan cepat dalam beberapa tahun ke depan.

Sektor F&B terbilang menjadi sektor D2C paling produktif di Tanah Air. Sejumlah pemain F&B tak sedikit yang mengamankan investasi dari pemodal ventura, dari Kopi Kenangan (unicorn F&B pertama di Indonesia), Lemonilo, hingga Fore Coffee.