Pengusung Aplikasi GOWES Kembangkan Peta Digital Lokal Sendiri

Ada hal unik dari layanan bike-sharing lokal GOWES yang gencar diluncurkan beberapa waktu terakhir. Tidak seperti aplikasi berbasis lokasi pada umumnya, GOWES menyematkan peta digital yang dikembangkan secara mandiri. PT Surya Teknologi Perkasa (STP) sebagai perusahaan pengusung mengembangkan peta digital bernama Jimatt Map.

Selain digunakan pada GOWES, Jimatt Map juga digunakan di aplikasi Sobat GPS yang saat ini sudah dapat diunduh di Play Store dan App Store. Perihal pengembangan peta digital ini, DailySocial mewawancara President Director STP Iwan Suryaputra.

“Betul, PT Surya Teknologi Perkasa mengembangkan sendiri pembuatan peta digital 2D dan 3D untuk Indonesia,” ujar Iwan.

Diceritakan bahwa sudah lama pendiri STP berkecimpung dalam pengembang peta digital. Bahkan turut dikatakan sebagian besar tim adalah pakar di bidang pemetaan. Gagasan pembuatan peta digital di STP lahir tiga tahun lalu, kendati awalnya –bahkan sampai saat ini—banyak yang menilai sebagai usaha yang sia-sia, lantaran sudah ada peta digital seperti Google Maps atau sejenisnya.

“Tapi sejak setahun terakhir Google sudah tidak lagi menyediakan API peta mereka secara gratis. Hal ini sejalan dengan prediksi pendiri STP, bahwa suatu hari penggunaan peta digital semakin komersial. Oleh itu STP ingin mengembangkan peta sendiri dan digunakan untuk mendukung berbagai jenis aplikasi maupun aktivitas masyarakat umum di Indonesia,” jelas Iwan.

Telah menyiapkan model bisnis khusus

Saat ini Jimatt Map masih terus dikembangkan. Disampaikan Iwan, peta digital tersebut telah mencakup 90% wilayah Jawa dan Bali, sekitar 40% untuk wilayah Indonesia bagian barat lainnya, dan 20% untuk wilayah Indonesia timur. Diperkirakan pada tahun 2023 mendatang pemetaan di seluruh Indonesia akan rampung. Dalam pengerjaannya, tim juga melakukan survei lapangan untuk mendeteksi sebagai objek dalam peta.

“Pembuatan peta digital dimulai dari lapangan, yaitu dengan survei jalan dan gedung. Dari hasil survei lapangan kemudian dibawa ke pengelolaan dan didatakan secara digital, sehingga data peta dapat dilihat secara visual dan diambil datanya sebagai Point of Interest. Pemetaan juga dilakukan secara detail, misal mendeteksi sebuah jalan itu jalan biasa atau jalan tol, apakah sepeda motor boleh lewat atau tidak, apakah satu arah atau dua arah, dan sebagainya,” jelas Iwan.

Dijelaskan juga Jimatt Map akan memiliki model bisnis khusus untuk peta digital, memanfaatkan lingkup geografi dengan layer POI, navigasi, info lalu lintas, dan info bisnis. Bahkan Iwan menegaskan ke depannya tidak menutup kemungkinan akan dikembangkan game dan e-commerce berbasis peta.

“Target tahun ini kami berusaha merilis aplikasi peta 3D, bekerja sama dengan perusahaan asing yang sangat kuat di bidang platform peta 3D,” tutup Iwan.

Application Information Will Show Up Here

YouTube Kids Resmi Meluncur di Indonesia

Hari ini (06/9) Google resmi meluncurkan YouTube Kids di Indonesia. YouTube Kids merupakan aplikasi video untuk keluarga dengan konten yang terkurasi, sehingga aman untuk anak-anak. Sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2015, aplikasi YouTube Kids kini telah mengudara di lebih dari 37 negara, dapat digunakan di platform Android maupun iOS.

“Prioritas utama kami memberikan pengalaman terbaik bagi keluarga dan anak-anak untuk mengakses konten yang ramah. YouTube Kids memberi orang tua kontrol untuk memberikan pengalaman yang sesuai untuk anak-anak mereka mengeksplorasi keingintahuan mereka yang tak ada habisnya dan belajar tentang topik-topik yang baru,” ujar Head of Kids and Learning Partnerships YouTube APAC, Don Anderson.

Menurut pemaparan tim Google dari rilis yang kami terima, tim YouTube Kids banyak berisi dari kalangan orang tua. Harapannya sikap mereka dalam mendidik dapat memberikan banyak masukan dalam pengembangan fitur. Termasuk memberikan masukan dalam desain (pengalaman pengguna) dan cakupan konten yang ditampilkan dalam aplikasi.

“Peluncuran YouTube Kids adalah bukti pertumbuhan luar biasa dari konten keluarga dan pembelajaran di Indonesia. Tim kami berkomitmen untuk mengembangkan ekosistem ini lebih jauh lagi, dan untuk membawa konten lokal dan global yang lebih berguna untuk keluarga Indonesia,” tambah Anderson.

Fitur pengawasan orang tua juga dibubuhkan, dengan harapan memberikan ketenangan pada saat anak-anak mereka menjelajahi video online di aplikasi. Beberapa fitur kontrol yang diberikan memungkinkan orang tua melakukan beberapa hal, termasuk mengaktifkan/menonaktifkan fitur pencarian, membuatkan profil anak sesuai dengan kegemarannya, memberikan kode sandi pribadi untuk anak, hinggatimer penggunaan aplikasi.

“Ketika orang tua membuka YouTube Kids, kami menjelaskan bagaimana sistem kami memilih dan merekomendasikan konten serta cara menandai video. Kami juga meminta pengguna untuk membuat pilihan tentang jenis konten yang diinginkan untuk anak-anak mereka lihat. Orang tua dapat memutuskan pengalaman yang tepat untuk keluarga mereka sejak dini,” tutup Anderson.

Application Information Will Show Up Here

Riset Appier: Indonesia Menempati Peringkat Pertama Adopsi AI di Asia Pasifik

Dalam studi bertajuk “Artificial Intelligence Is Critical To Accelerate Digital Transformation In Asia Pacific” yang dirilis Appier bekerja sama dengan Forrester mengemukakan Indonesia (65%) menempati peringkat pertama dalam hal adopsi kecerdasan buatan dalam bisnis. Tiongkok (63%) dan India (62%) menempati posisi di bawahnya dengan persentase yang tidak jauh berbeda.

Penelitian yang melibatkan responden pimpinan divisi teknologi dari 260 perusahaan di delapan negara tersebut mencoba untuk menjelaskan tren adopsi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) di Asia Pasifik. Temuan lain mengungkapkan sekitar 53% dari responden menyatakan tantangan terbesar untuk mengimplementasikan AI adalah proses pengumpulan dan integrasi data (big data).

Menariknya konsep big data sendiri sebenarnya sudah cukup lama digaungkan, termasuk di Indonesia. Trennya hadir bebarengan dengan adopsi masif komputasi awan dalam bisnis. Hanya saja soal pengelolaan big data secara menyeluruh, industri masih menemukan banyak kesulitan. Padahal data menjadi bahan bakar utama untuk membangun pondasi kecerdasan buatan.

Implementasi AI di Asia Pasifik / Appier
Implementasi AI di Asia Pasifik / Appier

Terkait ranking, setelah India di peringkat keempat ada Korea Selatan (57%), disusul Singapura (50%), Jepang (47%), dan Taiwan (44%). Sebenarnya jika melihat secara kasat mata, penerapan AI di sektor industri di Indonesia juga belum masif di berbagai bidang. AI menjadi tren, khususnya diterapkan melalui aplikasi berbasis chatbot atau sistem rekomendasi.

Dari pemaparan responden, umumnya AI diaplikasikan dengan tujuan untuk memberikan efisiensi pada kegiatan operasional dan meningkatkan pengalaman pelanggan. Dampak operasional yang diharapkan termasuk proses bisnis yang lebih sederhana dan prediksi risiko bisnis yang lebih baik. Sedangkan pengalaman pengguna diharapkan meningkatkan keterlibatan pelanggan, termasuk mengambil wawasan pengguna sebagai bekal inovasi produk.

Terkait big data yang dinilai responden kurang siap, jika didalami ada isu-isu spesifik yang banyak dikeluhkan. Termasuk kesulitan dalam membangun tim lintas divisi untuk mengimbangi kelincahan data (51%), mengidentifikasi platform manajemen dan analisis data (52%), mengelola sumber data dari berbagai saluran (49%), dan mengidentifikasi teknologi atau mitra layanan yang tepat untuk bisnis (43%).

Tips Mengikuti Inkubator dan Akselerator Startup Bagian 1: Persiapan

Mengikuti program inkubator atau akselerator menjadi salah satu cara yang dapat dilakukan startup untuk memantapkan bisnisnya. Program inkubator umumnya diikuti oleh startup di tahap awal (early-stage). Biasanya mereka masih butuh memvalidasi relevansi ide/produk dengan pangsa pasar. Sedangkan program akselerator diikuti oleh startup yang beranjak ke tahap lanjut (growth). Di tahap ini yang mereka lakukan ialah mengembangkan proses bisnis –melalui monetisasi atau pendanaan lanjutan.

Di Indonesia sudah cukup banyak program inkubator atau akselerator yang diselenggarakan untuk startup. Kebanyakan program tersebut terafiliasi langsung dengan pemodal ventura, sebagai unit yang membantu startup dalam urusan pendanaan. Masing-masing program juga biasanya memiliki spesialisasi sendiri, terkait dengan lanskap bisnis atau tahapan startup yang dibina. Masing-masing program juga memiliki program unggulan dan penawaran khusus kepada startup yang tergabung di dalamnya.

Namun sebelum memutuskan untuk mengikuti dan memilih program inkubator atau akselerator, ada beberapa hal yang perlu disiapkan oleh founder.

Siapkan mentalitas belajar

Founder startup tahap awal lahir dengan idealismenya. Membawa asumsi tentang kesempurnaan ide bisnis yang dibawa. Isunya di program inkubator ide tersebut akan diuji ulang dengan berbagai metodologi untuk memastikan ketika dijalankan ada konsumen yang tertarik menggunakan. Pemikiran terbuka (open-minded) perlu menjadi bekal seorang founder ketika menginjak pintu inkubasi.  Di program inkubasi atau akselerasi, biasanya dihadirkan mentor dari kalangan pakar, komunitas, hingga investor.

Fokuskan pikiran untuk belajar dari mereka, bersama-sama mereka melakukan validasi dan pematangan konsep produk/model bisnis. Di program ini bahkan founder perlu meluangkan waktu penuh untuk belajar. Karena selain belajar, dalam keigiatan inkubasi biasanya founder juga diberi kesempatan untuk mebangun mitra stratgeis dan orang-orang yang akan mendukung bisnis secara langsung, misalnya untuk menjadi advisor.

Sempurnakan pitch deck startup

Banyak program inkubator dan akselerator melakukan seleksi awal startup berdasarkan kecakapan pitch deck yang dibuat. Tujuan utama dari sebuah pitch-deck ialah memberikan gambaran besar tentang startup, produk, dan model bisnis yang dikembangkan. Di tahap selanjutnya, pitch-deck harus dipresentasikan, menjelaskan lebih detail tentang poin-poin yang ingin dicapai oleh founder. Tidak ada cara lain untuk menyempurnakan pitch-deck dan cara penyampaiannya selain berlatih.

pitch-deck startup
Poin-poin dalam sebuah pitch-deck

Saat membuat pitch-deck, founder perlu menanamkan pola pikir bahwa dirinya sedang meyakinkan orang lain tentang konsep bisnis yang akan benar-benar memberikan keuntungan besar. Saat presentasi, founder harus memberikan energi optimis tentang visi keberhasilan bisnis. Tunjukan bahwa dengan startup berafiliasi dengan program inkubator/akselerator akan mempercepat mencapai garis sukses tersebut.

Temukan kecocokan program

Sebelum menentukan untuk mengikuti program inkubator/akselerator yang mana, founder harus terlebih dulu melakukan riset. Ada beberapa hal yang wajib dipertimbangkan. Selain pertimbangan teknis terkait bidang startup yang dibina, terdapat pertimbangan lain cukup normatif, misalnya dengan melihat benefit apa yang mereka tawarkan? Siapa saja startup sukses yang berhasil dibina? Adakah startup yang gagal, dan apa yang terjadi dengan mereka? Informasi ini tidak bisa hanya ditemukan melalui laman web, melainkan harus berinteraksi langsung dengan penyelenggara program ataupun startup yang pernah terlibat.

Tunjukkan komitmen

Penyelenggara program inkubator atau akselerator berinvestasi pada founder/tim startup, berterima kasihlah dengan menunjukkan komitmen untuk fokus pada hasil keberhasilan. Komitmen tersebut dapat ditunjukkan oleh founder dengan memberikan dorongan dan motivasi kepada tim untuk dapat bekerja lebih maksimal. Karena dedikasi orang-orang di dalam tim startup tersebut yang akan berkorelasi langsung pada kesuksesan startup.


Tulisan ini diambil dari beberapa nasihat founder startup yang pernah mengikuti program inkubator/akselerator.

Truk Logistik “Double Engkel Long” Kini Bisa Dipesan di Deliveree

Startup logistik Deliveree hari ini (04/9) resmi meluncurkan layanan logistik dengan armada CDD Long. Lewat peluncuran ini, pelanggan dapat langsung memesan CDD Long dari wilayah Jabodetabek menggunakan aplikasi mobile atau aplikasi web Deliveree. Inovasi ini menjadi pelengkap setelah September tahun lalu Deliveree meluncurkan jasa Engkel Box (CDE) untuk pengguna di Jabodetabek.

Bagi penggiat logistik, truk CDD Long juga dikenal dengan “double engkel long” atau “double long sasis”, menjadi salah satu armada paling populer di Indonesia. Dengan muatan kargo sekitar 5 ton atau 18 meter kubik, jasa logistik double engkel long banyak digunakan untuk pengiriman antar kota atau kargo jumlah besar. Saat ini layanan dapat dipesan untuk pengiriman di seluruh wilayah Jawa.

“Deliveree menjadi satu-satunya platform logistik di Indonesia yang menyediakan pilihan armada paling banyak dan luas, mulai dari CDD Long hingga mobil kecil ukuran city car, khusus pengiriman barang dan kargo. Peluncuran CDD Long ini menjadi salah satu perwujudan komitmen kami untuk terus memberikan solusi logistik terlengkap bagi pelanggan,” ujar Head of Supply Deliveree, Reza Pahlevi.

Disampaikan juga oleh tim Deliveree, bahwa peluncuran ini masih menjadi langkah awal. Untuk tahun ini dan tahun mendatang, Deliveree telah menyiapkan agenda menghadirkan solusi logistiknya di beberapa kota lain di Pulau Jawa. Ambisi ini sesuai dengan komitmen yang ditekankan perusahaan pasca pendanaan seri A, yakni ekspansi layanan.

“Kami menjaga komitmen untuk memberikan solusi logistik bagi pelanggan bisnis dan individual, melalui harga pengiriman yang lebih terjangkau atau sekitar 20-30% lebih murah dari harga di pasaran,” tambah Head of Commercial Deliveree, Rico Soselisa, menjelaskan tentang strategi bisnisnya.

Application Information Will Show Up Here

BluePay Acquires E-Money License from Bank Indonesia (UPDATED)

Bank Indonesia (BI) released another e-money license for fintech company. It’s for PT Blupay Digital International (BluePay). Its operational license is active starting from August 8, 2018, along with PT Ezeelink Indonesia (Ezeelink), which was reportedly has acquired the license.

PT BluePay Digital International was established in Jakarta as local financial technology company. The operational, server and development center of PT BluePay Digital International itself is in Jakarta.

The application is called BluePay Wallet which can be downloaded on the Google Play Store for Android users and from the App Store for iOS users. The balance from BluePay Wallet is called BluePay Cash, users can perform activities such as electricity/water bill payments, top up cellular/data packages, game vouchers, and purchase food and beverages in the vending machine using the scan by QR method.

BluePay payment platform receives e-money license from Bank Indonesia

One of BluePay’s main use cases is BlueMart smart vending machine. The company makes use of its extensive vending machine network in the country, providing offline user with the most convenient, smart and new retail experience through mobile payment to users.

BluePay Wallet uses the BlueShield security system to protect daily transactions from BluePay users. With real time detection capability, BlueShield helps analyze and prevent potential risks that may occur.

The company’s vision itself is to become a mobile apps payment company with the best experience to all customers and partners in Indonesia. The company’s focus is to serve the segment transaction needs that are still underserved by underbanked banking services, such as the MSME segment and young adult segment which aims to help achieve the financial inclusion target. The local site BluePay.id has also been launched as part of the expansion.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

BluePay Dapatkan Lisensi Uang Elektronik Bank Indonesia (UPDATED)

Bank Indonesia (BI) merilis lisensi uang elektronik (e-money) baru untuk perusahaan fintech. Kali ini yang memperoleh lisensi adalah PT Bluepay Digital Internasional (BluePay). Tertanggal efektif operasional lisensi per 8 Agustus 2018 berbarengan dengan PT Ezeelink Indonesia (Ezeelink) yang sebelumnya juga sudah diberitakan telah memperoleh lisensi tersebut.

PT BluePay Digital International didirikan di Jakarta, dengan dukungan dari BluePay Group (Perusahaan Fintech Asia Tenggara dengan kantor pusat di Bangkok). Pusat operasional, server, dan pengembangan BluePay saat ini sudah ada di Jakarta

Aplikasinya bernama BluePay Wallet yang dapat diunduh di Google Play Store untuk pengguna Android dan dari App Store untuk pengguna iOS. Saldo dari BluePay Wallet disebut BluePay Cash. Dengan aplikasi tersebut pengguna dapat melakukan aktivitas seperti pembayaran tagihan listrik/air, top up paket seluler/data, voucher game, dan pembelian makanan dan minuman di vending mesin menggunakan metode scan by QR.

BluePay Indonesia
Gambaran Bluemart yang menjadi bagian dari ekosistem paltform BluePay / BluePay

Rencana skenario utama penggunaan BluePay ini terletak pada vending machine BlueMart. Dengan jaringan vending machine Bluemart yang luas di Indonesia, memberikan pengguna pengalaman berbelanja ritel yang paling baru, nyaman, dan cerdas melalui mobile apps.

BluePay Wallet menggunakan sistem keamanan BlueShield untuk melindungi transaksi harian dari pengguna BluePay. Dengan kemampuan deteksi secara real time, BlueShield membantu menganalisis dan melakukan pencegahan atas potensi risiko yang mungkin terjadi.

Fokus perusahaan adalah melayani kebutuhan transaksi segmen yang masih kurang terlayani oleh layanan perbankan formal (seperti segmen UMKM dan segmen remaja dewasa), yang bertujuan untuk membantu pencapaian target inklusi keuangan. Situs lokal BluePay.id juga sudah diluncurkan sebagai bagian dari ekspansi.

Application Information Will Show Up Here

GO-JEK Partners with Findaya, Dana Cita, and Aktivaku

GO-JEK (8/31) announced a strategic partnership with three fintech lending companies, Findaya, Dana Cita, and Aktivaku. It aims to add up financial service options in GO-JEK ecosystem for merchants, drivers, and users. In fact, Dana Cita is a p2p lending service focused on academic purposes.

Findaya is a financial product of PT Mapan Global Reksa focused on lending for GO-JEK and GO- LIFE teams. Aktivaku, on the other hand, is a p2p lending platform focused on property products.

“Our enthusiasm in GO-JEK ecosystem is the partnership with financial technology providers for bridging consumers and partners, particularly those having difficulty to access formal financial services. We rely on the solid partnership between financial service providers with technology companies can reach broader public haven’t had an access to banking services,” Andre Soelistyo, GO-JEK’s President said.

Moreover, Susli Lie, Dana Cita’s Co-Founder, explained, “We believe our platform can help GO-JEK ecosystem to access financial services, particularly those related to academic financial. Our vision is to widen academic access for all students by reducing financial constraints.”

Ricky Gandawijaya, Aktivaku’s Co-Founder, through this partnership, optimistic that GO-JEK ecosystem can get a safe and transparent financial service. “We can provide housing financial service options for GO-JEK ecosystem in need. Aktivaku also supports the ecosystem development through an easy capital access for SMEs,” he added.

The official launching is attended by OJK representatives. Hendrikus Passagi, OJK’s Fintech Regulation, Licensing, and Supervision Director, said in his speech that this synergy could increase financial inclusion in Indonesia. He also emphasized that OJK will continue to boost the existence of digital economy ecosystem in Indonesia to improve public welfare.

This is not GO-JEK’s first partnership to advance its financial service. Previously, in late 2017, GO-JEK has made some acquisition over three fintech startups at a time, Midtrans, Kartuku, and Mapan. Nevertheless, it was issued by authority related to the procedure, Bank Indonesia in this case. BTN, BNI, Bank Permata Syariah, Allianz, and BPJS Ketenagakerjaan was previously engaged in a strategic partnership with the first local unicorn.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Indigo Creative Nation Kukuhkan Sembilan Startup Baru yang Akan Dibina

Pada hari Rabu (29/08) lalu, Indigo Creative Nation –program inkubator/akselerator startup milik Telkom—telah menyelenggarakan Indigo Day ke-3. Dalam acara tersebut turut dikukuhkan 9 startup baru yang akan turut serta dalam program Indigo Batch I tahun 2018.

Berikut ini nama 9 startup yang berhasil masuk dalam program inkubasi Telkom kali ini:

  1. Cyber Army
  2. RUN IProbe
  3. Segain
  4. Mountable.id
  5. Sadora
  6. Cazh
  7. Edudok
  8. DNS Bersih
  9. Panenmart

Nama-nama di atas merupakan startup yang berada dalam tahapan beragam. Mulai dari Customer Validation (Problem/Solution Fit) dengan tantangan agar berhasil mengidentifikasi masalah yang dihadapi konsumen dan mengidentifikasi solusi yang dibutuhkannya. Hingga Product Validation (Product/Market Fit) yang  akan memvalidasi kecocokan produk/layanan terhadap pasar sehingga disukai oleh penggunanya.

Direktur Digital & Strategic Portfolio Telkom Group, David Bangun, dalam sambutan pembukaannya mengatakan, “Yang kita lakukan di Indigo itu, bagaimana bisa menginkubasi, me-nurture idea, men-scout talent, untuk nantinya menjadi manusia-manusia yang menghasilkan sesuatu yang benar-benar istimewa.”

Peran Indigo dalam proses inkubasi adalah memandu startup dari berbagai bidang industri melalui proses pemberian pendanaan, membukakan akses pasar, dan mentoring berkala secara intensif dalam rentang periode waktu tertentu.

Pada acara yang berlangsung di Telkom Landmark Tower tersebut, Indigo Creative Nation mengangkat tema besar “Kolaborasi dalam Bidang Inovasi Teknologi”. Melalui acara ini Telkom berharap bisa mendorong sinergi antara startup binaan mereka dengan anak perusahaan Telkom Group, dengan menjalin kolaborasi mutualisme yang saling menguntungkan, bersama para startup binaan mereka.

Kolaborasi dalam bidang inovasi teknologi ini memang potensial mengakselerasi bisnis seperti yang disebutkan Ongki Kurniawan (Executive Director Grab Indonesia) dalam sesi diskusi panel dengan Albert Lucius (Co-Founder & CEO Kudo).

“Ekosistem dunia startup itu sangat luas, dan kolaborasi bisa membuat segala sesuatunya menjadi lebih cepat, oleh karena itu kolaborasi ekosistem itu sangat penting apabila sebuah perusahaan ingin terus berevolusi dan survive,” tutur Ongki Kurniawan.

Kolaborasi dalam bidang inovasi teknologi ini juga ditegaskan oleh Ery Punta Hendraswara selaku Managing Director Indigo Creative Nation, “Indigo ini ingin membuka kolaborasi dan mempercepat perkembangan dunia digital nasional. Kombinasi antara startup dengan perusahaan-perusahaan besar dapat memberikan nilai lebih ke dalam industri.“

Ajang Indigo Day ke-3 kali ini juga menghadirkan lebih dari dua puluh startup binaan Telkom yang ditampilkan di area eksibisi maupun sesi pitching, baik dari program eksternal (Indigo) maupun program internal Telkom (Amoeba), seperti Qualitiva, Goto Sehat, Wakuliner, Peto, Tripal, Kofera, Amtiss, Sonar, Qontak, Nodeflux, Prime System, Bahaso, Qiscus, Nodeflux, Jasa Connect, Authentic Guards, Paket ID, dan Sonic Boom.

Disclosure: DailySocial merupakan media partner acara Indigo Day dari Indigo Creative Nation

BBM and Yogrt Introduce an Instant Games Feature

The BBM messenger (8/30) updates a new feature to play HTML5-based games. It’s made over BBM partnership with Yogrt social entertainment platform. Some games in BBM can now be played for free using the latest update on Android and iOS devices.

There are 10 games have been released in its debut, including Pac Maker, Jelly Pop, Four Colors, ElastiKitty, and many others. BBM ensures to add more variant games in the next few months.

Yogrt is currently known as a location-based social media platform. Includes in it, a live content that allows users to directly share videos. Before pivoting in 2016, Yogrt was a game-based social networking app.

“We’re very proud to have BBM as a partner. As a game content provider, we believe BBM users will gain the new experience. Our existence is to complete social interaction and entertainment in BBM app,” Jason Lim, Yogrt’s Co-Founder, said.

BBM Instant Games is located in the Discover menu. The developer intends to present a personal game experience and the ability to share/invite friends through a direct message in the game. Every game has a leaderboard to show user’s rank in the game.

“Indonesia is the largest mobile game market in terms of revenue and users. Gaming has become the popular activity in mobile devices after messenger, therefore we try to provide an additional value (through gaming) to allow them to be connected, share, and be entertained at a time,” Matthew Talbod, Creative Media Works’ CEO, said.

This is not BBM’s first service integration. Previously on August 2018, BBM announced an integration with live streaming service Vidio.com, in order to welcome the Asian Games. They also happened to have worked with DANA to create in-app e-wallet.

BBM’s vision to be an open platform, indulging users with various types of features. It causes the app becoming full. However, most of the integrated platforms have a strategic relationship with EMTEK group – such as DANA, an implemetation of EMTEK and Alipay partnership.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian