Perdalam Bisnis di FMCG, KoinWorks Jadi Mitra Paylater Platform B2B IDH.ID

Startup fintech lending KoinWorks mengumumkan kemitraan strategis dengan platform e-commerce B2B IDH.ID untuk memberikan fasilitas produk Buy Now Pay Later (BNPL) ke sektor FMCG.

Kemitraan ini memungkinkan pemilik toko (kulakan) dan reseller menggunakan IDH PayLater untuk berbelanja kebutuhan bisnis secara online dengan sistem pembayaran jatuh tempo.

KoinWorks melalui KoinPayLater dan IDH.ID akan memfasilitasi pinjaman ke 380 ribu pelaku bisnis FMCG secara bertahap dengan limit pinjaman hingga Rp2 miliar. Layanan ini diharapkan dapat mendorong pengelolaan arus kas dan daya beli para pemilik toko secara signifikan.

“KoinWorks terus berkomitmen mendukung pertumbuhan ekosistem bisnis di Indonesia, khususnya di sektor FMCG yang terintegrasi secara menyeluruh dalam ekosistem penjualan dan distribusi. Kami memiliki kesempatan untuk memberikan dampak yang lebih luas, baik kepada distributor maupun UMKM pemilik toko,” ucap Co-Founder & CEO KoinWorks Benedicto Haryono.

Bagi KoinWorks, kerja sama tersebut sekaligus memperluas jangkauan penggunaan KoinPaylater ke sektor FMCG pada tahun ini. KoinPayLater adalah produk pembiayaan bagi UMKM yang meluncur sejak 2022. Adapun, KoinWorks telah menyalurkan total pinjaman di 2024 lebih dari Rp1,9 triliun dan penggunanya mencapai 2,5 juta.

Sebagai informasi, IDH.ID, bernaung di bawah PT Indonesia Distribution Hub, adalah platform e-commerce untuk distribusi produk FMCG. IDH.ID sebelumnya telah bekerja sama dengan Amerta Indah Otsuka, perusahaan multinasional yang bergerak dalam pengembangan dan produksi produk-produk FMCG.

IDH tercatat telah memiliki lebih dari 380 ribu toko aktif yang terdaftar dan 48.000 SKU yang dijual dari 320+ prinsipal dan 170+ distributor di 232 kota di Indonesia.

CEO IDH.ID Jack Ng menambahkan, perusahaan berupaya meningkatkan layanan dan opsi pembayaran yang lebih fleksibel guna memenuhi kebutuhan pasar yang semakin berkembang. “Kerja sama dengan KoinWorks sebagai mitra pertama kami untuk paylater juga mencerminkan komitmen bersama untuk memperluas layanan finansial kepada UMKM di tingkat lokal.”

Sejauh ini, IDH.ID memiliki distributor di seluruh Indonesia serta memasok ke seluruh pelanggan di Jawa, Bali, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi. Pihaknya meyakini digitalisasi di sektor FMCG dapat mendorong produktivitas dan efisiensi bagi pelanggan.

FMCG adalah sektor yang produknya banyak dipasok dan dijual oleh pemilik usaha warung atau toko tradisional. Namun, segmen tersebut masih banyak yang belum tersentuh akses finansial, terutama oleh bank, dikarenakan aspek risiko dan jaminan.

Diketahui, saat ini baru sekitar 27% dari lebih dari 60 juta UMKM di Indonesia telah mendapatkan akses pinjaman. Tantangan tersebut juga yang coba diatasi oleh startup fintech lending lainnya yang fokus di area UMKM dan FMCG. AwanTunai adalah salah satu pemain yang menawarkan solusi keuangan bagi pelaku UMKM dan pemasok FMCG.

Produk supplier financing AwanTunai memiliki limit pinjaman hingga Rp2 miliar dengan tenor bervariasi, mulai dari 7 hari, 14 hari, dan 30 hari.

Update 17.21: DailySocial.id melakukan pembaruan artikel pada paragraf keenam sesuai input dari KoinWorks.

Qoala Umumkan Pendanaan Seri C Rp713,3 Miliar Dipimpin PayPal Ventures dan MassMutual Ventures

Startup insurtech Qoala mengumumkan telah menutup pendanaan seri C senilai $45 juta atau setara Rp713,3 miliar. Putaran ini dipimpin PayPal Ventures dan MassMutual Ventures dengan dukungan MUFG Innovation Partners, Ohana Holdings, dan investor sebelumnya termasuk Flourish Ventures, Eurazeo, dan AppWorks.

Sebelumnya Qoala berhasil menutup pendanaan seri B tahun lalu dengan total nilai $70,5 juta (dalam dua putaran). Dengan tambahan dana segar yang baru didapat, kisaran pendanaan ekuitas yang telah dibukukan perusahaan mencapai $139,5 juta atau setara Rp2,2 triliun.

Melalui modal tambahan yang didapat, Qoala berkomitmen meningkatkan bisnis embedded insurance (B2B2C) di Asia Tenggara melalui percepatan pengembangan teknologi (penerapan AI di berbagai lini), meningkatkan pengalaman pelanggan, mitra, dan agen. Qoala juga ingin mengeksplorasi varian produk dan saluran baru di platform agennya dengan menjajaki akuisisi strategis dan kemitraan lintas sektor.

“Dipandu dedikasi yang tak tergoyahkan dari tim kami yang luar biasa dan kepercayaan yang diberikan oleh investor, pendanaan seri C ini menunjukkan kepercayaan pasar terhadap strategi dan misi kami. Misi kami untuk mendemokratisasi asuransi tetap teguh, dan dengan suntikan dana baru ini, kami lebih siap untuk mendorong inovasi dan memberikan dampak pada kehidupan dan penghidupan,” sambut Co-Founder & CEO Qoala Harshet Lunani.

Pertumbuhan bisnis Qoala

Disampaikan perusahaan, sejak tahun 2022 Qoala telah mencatat pertumbuhan premi bruto sebesar 2,5x dan telah memproses 60% dari total klaim secara internal. Pertumbuhan bisnis dini sebagian besar ditopang oleh terdiversifikasinya saluran kemitraan yang berimplikasi pada peningkatan pesat jumlah mitra bisnis. Metrik profitabilitas perusahaan juga diklaim terus mengalami tren peningkatan, melampaui pertumbuhan GWP, dan hal ini menunjukkan komitmen perusahaan terhadap kinerja keuangan berkelanjutan.

Sepanjang 2023, Qoala berhasil memproses 115 ribu klaim dan menjangkau 45 ribu pelanggan baru. Ini juga didukung oleh ragam produk asuransi yang dijajakan pada portal marketplace yang dimiliki, dan didukung lebih dari 60 ribu+ mitra pemasar. Sejak awal, salah satu proposisi nilai penting Qoala pada sistem keagenan digital yang dimiliki. Lewat inovasi yang digulirkan, Qoala berhasil meningkatkan aksesibilitas asuransi dan proses klaim bagi masyarakat secara lebih efisien.

“Kami sangat terkesan dengan pertumbuhan Qoala yang luar biasa sejak investasi pertama kami pada tahun 2019. Kerja keras tim yang konsisten dan kinerja tinggi terbukti dalam posisi mereka sebagai pemimpin pasar. Kami bangga melanjutkan dukungan seiring mereka terus mendefinisikan ulang standar industri dan mendorong inklusi keuangan di wilayah ini,” ujar Managing Partner MassMutual Ventures Ryan Collins.

Di Indonesia, Qoala berhadapan dengan sejumlah kompetitor, di antaranya Fuse, Igloo, PasarPolis, dan Lifepal. Sepanjang tahun 2022, Fuse menerbitkan lebih dari 150 juta polis asuransi dan membukukan pendapatan premi bruto lebih dari Rp 3 triliun. Sementara Lifepal baru saja diakuisisi Roojai Group di awal tahun 2024 ini.

Rencana selanjutnya Qoala

Salah satu fokus pengembangan berikutnya adalah peningkatan pengalaman agen dan efisiensi operasional secara signifikan dengan lebih meningkatkan penggunaan AI generatif. Investasi ini akan memungkinkan Qoala untuk menyempurnakan dan memperluas platform insurtech yang sudah ada, memastikan tetap menjadi yang terdepan dalam teknologi dan mengurangi waktu pemasaran.

Selain itu, Qoala berdedikasi untuk mengembangkan alat yang mendukung mitra asuransinya dalam meningkatkan kemampuan mereka dalam penjaminan, pemrosesan klaim, dan deteksi penipuan, sehingga memperkuat komitmennya terhadap inovasi dan keunggulan dalam industri.

“Dengan memosisikan dirinya sebagai solusi pilihan bagi platform yang melayani konsumen dan agen tradisional, Qoala menyediakan alat yang sangat dibutuhkan konsumen di seluruh Asia Tenggara untuk mengatasi kesenjangan perlindungan yang terus terjadi,” ujar Principal PayPal Ventures Alexandros Bottenbruch.

Selain di Indonesia, saat ini Qoala juga sudah beroperasi di Malaysia, Vietnam, dan Thailand. Ekspansinya ini didukung dengan strategi kemitraan strategis dan akuisisi. Di Thailand, mereka beroperasi dengan mengakuisisi startup insurtech lokal Fairdee.

Di tengah kondisi perekonomian makro yang tak menentu, pada pertengahan tahun lalu Qoala juga sempat mengurangi jumlah tim 80 orang di Indonesia dan Malaysia. Disebutkan langkah ini diambil untuk meningkatkan sinergi di dalam dan di setiap departemen dan unit bisnis agar efisien dan berkelanjutan.

Application Information Will Show Up Here

LinkAja Terima Pendanaan Strategis dari Mitsui

LinkAja mengumumkan perolehan investasi strategis dari Mitsui & Co., Ltd. (Mitsui) dengan nominal yang dirahasiakan. Ini merupakan investasi pertama yang diraih LinkAja dari perusahaan berskala global. Mitsui merupakan investor non-BUMN ketiga, setelah Grab dan Gojek di LinkAja.

Lewat aksi korporasi ini, Mitsui dapat mengembangkan bisnis keuangan digital, mempercepat kolaborasi strategis antara ekosistem BUMN dan Mitsui dalam bidang IT, ritel, dan bisnis lainnya. Kedua perusahaan juga dapat menggabungkan berbagai potensi dan unique competitive advantage untuk dapat berkontribusi pada ekonomi digital di Indonesia.

Dalam keterangan resmi, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyambut baik komitmen investasi strategis dari Mitsui selaku investor global kepada LinkAja. Disampaikan juga, model bisnis LinkAja merupakan model bisnis yang dapat di buy in oleh pihak internasional.

Direktur Utama PT Mitsui Indonesia Shinichi Kikuchihara menambahkan, Mitsui sudah hadir di Indonesia sejak 1901 dengan membuka kantor di Surabaya. Seiring dengan terus berjalannya proses digitalisasi, pihaknya mulai perdalam fokusnya pada nilai ekonomi digital, termasuk keuangan digital.

“Sebagai perusahaan dengan fondasi bisnis yang kuat dengan ekosistem pemegang saham yang solid, kami yakin Mitsui dan LinkAja dapat saling berkontribusi dalam perkembangan industri keuangan digital di Indonesia,” ujarnya, Rabu (27/3).

Di Indonesia, Mitsui beroperasi di sektor-sektor strategis, seperti Infrastruktur & Energi, Mobilitas, Baja, Kimia Pangan & Ritel, dan Information & Communication Technology (ICT). Beberapa perusahaan yang diinvestasikan oleh Mitsui adalah Bussan Auto Finance (pembiayaan ritel sepeda motor) dan convertible bond subscription di CT Corp.

Direktur Utama LinkAja Yogi Rizkian Bahar menyampaikan, pihaknya memercayai kolaborasi strategis adalah kunci dalam bisnis digital. Mitsui telah berinvestasi di berbagai industri di Indonesia, sehingga mereka memiliki ekosistem yang besar dan beragam.

“Kami yakin bahwa investasi strategis Mitsui akan saling menguntungkan tidak hanya bagi kedua belah pihak, tetapi juga bagi para pengguna, pemangku kepentingan, serta berkontribusi terhadap perkembangan industri keuangan digital di Indonesia. Kepercayaan dari investor global ini, juga akan semakin menambah kepercayaan investor, termasuk kemungkinan masuknya investor lain,” ungkap Yogi.

Sebelumnya disampaikan, setelah pivoting model bisnis dan strategi efisiensi biaya, LinkAja berhasil mencapai perbaikan kinerja bisnis secara signifikan dengan EBITDA positif selama dua kuartal berturut-turut di akhir 2023. Pada tahun ini, perusahaan masih berfokus pada sinergi BUMN.

Pada Februari 2023, sebagai bagian dari penguatan peran strategisnya sebagai platform pembayaran, LinkAja meluncurkan Program Pertukaran Poin Loyalti dalam ekosistem BUMN, melalui AKHLAK Point.

Sejumlah perusahaan BUMN yang bergabung dalam pengembangan bersama kerja sama pertukaran loyalitas tersebut di antaranya PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), PT Pertamina Patra Niaga, PT Garuda Indonesia (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero), PT Bank Mandiri (Persero), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), dan PT Bank Tabungan Negara (Persero).

Langkah ini merupakan kelanjutan dari aplikasi LinkAja skin khusus BUMN, yang digunakan sebagai saluran media komunikasi terpadu bagi karyawan BUMN serta penyaluran dana insentif ke lebih dari 200 ribu karyawan. Hal itu dilakukan untuk memperkuat fokus Business to Business to Consumer (B2B2C).

Inisiatif di atas merupakan komitmen kuat terhadap sinergi kolaboratif antara LinkAja dan BUMN, sekaligus meningkatkan ekosistem digital demi efisiensi dan efektif, serta memberikan nilai tambah bagi perjalanan konsumen.

Application Information Will Show Up Here

Panduan Menggunakan Komchat, Alat WhatsApp Marketing yang Bantu Meningkatkan Penjualan

Di era digital yang kompetitif, pemasaran yang efektif menjadi kunci utama untuk mencapai kesuksesan dalam bisnis. Komchat, sebuah layanan teknologi dari Komerce, hadir sebagai solusi yang memungkinkan pengguna untuk mengirim pesan ke sejumlah nomor WhatsApp secara massal dengan sekali klik saja. Berakar dari visi Komerce dalam membantu bisnis dan UMKM untuk menembus pasar digital, Komchat menjadi pilihan terbaik bagi mereka yang ingin memperluas jangkauan komunikasi dan meningkatkan efektivitas pemasaran mereka melalui WhatsApp marketing.

Komchat tidak hanya memberikan kemudahan dalam mengirim broadcast, tetapi juga menyediakan berbagai fitur canggih yang mendukung upaya pemasaran. Dengan tag 5 variabel, pengguna dapat mempersonalisasi pesan mereka sesuai dengan karakteristik dan preferensi individu penerima, meningkatkan relevansi dan keefektifan komunikasi.

Fitur-fitur lainnya seperti balasan otomatis, pembuatan nomor WhatsApp berdasarkan kode lokasi, dan filter otomatis untuk memisahkan nomor WhatsApp yang aktif dan tidak aktif, semakin memperkuat alasan untuk memilih Komchat sebagai tool WhatsApp marketing bisnis guna meningkatkan penjualan.

Bagaimana cara mengirim pesan massal melalui Komchat?

Simak panduannya berikut ini.

Menautkan nomor WhatsApp dengan Komchat

Sebelum mulai menggunakan Komchat, Anda perlu menautkan nomor WhatsApp yang akan digunakan untuk mengirim pesan massal dengan Komchat. Perhatikan langkah-langkahnya berikut ini.

  • Login ke Komchat dengan akun Anda.

  • Setelah masuk, pilih menu “WhatsApp” yang ada di sebelah kiri layar.
  • Apabila nomor yang akan digunakan untuk mengirim pesan massal belum terdaftar, masukkan nomornya dengan mengklik “Add Number” di bagian kanan atas. Jangan lupa untuk memasukkan kode negara dan nama panjang Anda atau toko Anda. Setelah selesai, pilih “Save”.

  • Jika nomor telah berhasil disimpan, pilih “Connect”. Kemudian, scan barcode yang ada di layar melalui WhatsApp mobile.
  • Ketika layar sudah menunjukkan tulisan “Success”, berarti nomor WhatsApp sudah berhasil ditautkan dan aplikasi Komchat siap digunakan.

 

Mengimport kontak yang akan dikirimkan pesan massal

Setelah berhasil menautkan nomor WhatsApp dengan akun Komchat, hal yang perlu dilakukan selanjutnya adalah mengimport kontak yang akan dikirimkan pesan massal. Ikuti langkah-langkah berikut ini untuk memasukkan kontak ke dalam Komchat.

  • Pilih menu “Broadcast”.
  • Pilih “Group Contact”. Sebelum menambahkan kontak, Anda harus menambahkan grup terlebih dahulu.

  • Klik “Add Group Contact”. Beri nama grup dan kemudian klik “Save”.
  • Klik nama grup, lalu pilih “Input Kontak”. Pada opsi ini, pengguna dapat memasukkan kontak baru dari daftar kontak yang Anda punya, dari WhatsApp atau kolom chat WhatsApp, dan dari file Microsoft Excel.
  • Untuk menginput kontak dari Microsoft Excel, Anda perlu men-download template Excel terlebih dahulu. Kemudian, buka file template dan masukkan nama serta nomor kontak pada Microsoft Excel. Jangan lupa untuk menyimpannya di folder yang mudah ditemukan.
  • Klik “Import from Excel”, kemudian klik “Browse” untuk memilih Cari file Excel yang sudah dibuat, kemudian upload.
  • Jika nomor telepon sudah terbaca, klik checkbox yang ada di setiap bagian kiri kontak. Kemudian pilih “Save”.
  • Ketika layar sudah menunjukkan tulisan “Success”, berarti nomor WhatsApp sudah berhasil disimpan.

 

Mengirim pesan massal kepada kontak

Apabila kontak sudah berhasil ditambahkan ke Komchat, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah membuat template untuk mengirim pesan massal. Untuk mengirim pesan, ikuti panduan berikut ini.

  • Pada menu “Broadcast”, pilih “Template Messages”.
  • Kemudian, pilih “Create Broadcast Template”.
  • Masukkan judul pesan yang akan dikirimkan.
  • Pilih jenis pesan yang akan dikirim. Terdapat tiga jenis, yaitu Text Message, Media Message, dan Text and Media. Jika ingin mengirim pesan teks saja, pilih Text Message. Jika ingin mengirim pesan gambar, pilih Media Message. Namun, jika ingin mengirim keduanya, pilih Message Text and Media.
  • Ketik pesan yang akan dikirimkan.

  • Pilih file foto yang akan dimasukkan di dalam pesan.
  • Ketik caption yang ingin dimasukkan di kolom “Caption”. Namun, pilihan ini adalah opsional.
  • Pilih “Save” untuk menyimpan template
  • Jika ingin mengubah template yang sudah tersimpan, klik “Edit” dengan ikon pensil pada menu “Action”.
  • Apabila pesan sudah siap dikirim, klik “Send” dengan ikon pesawat kertas berwarna ungu di tengah menu “Action”.
  • Pada pilihan “Select Number”, pilih nomor pengirim yang ingin dikirimkan pesan massal.
  • Apabila ingin mengirim pesan ke grup, centang checkbox pada grup pilihan.

  • Klik “Next”. Kemudian, periksa lagi template Pada bagian ini, Anda bisa mengedit template.
  • Pilih kecepatan pengiriman pada bagian “Sending Speed”.
  • Pilih metode pengiriman pada bagian “Shipping Mode”. Pesan dapat langsung dikirim menggunakan opsi “Immediately Sender”. Namun, Anda juga dapat menjadwalkan pengiriman pesan dengan memilih opsi “Schedule Sender”.
  • Jika pesan sudah siap dikirimkan, klik “Send Broadcast”.

  • Ketika layar sudah menunjukkan tulisan “Success”, berarti pesan massal WhatsApp sudah berhasil dikirim.
  • Pada bagian “List Broadcast” akan terlihat status pesan, baik pesan yang sudah dikirim (completed) atau masih dalam status pengiriman (sending).
  • Untuk melihat status pengiriman, klik “View” dengan ikon mata di bagian “Action”.
  • Pada bagian ini, akan terlihat keterangan pesan berupa jumlah penerima, pesan yang status pengirimannya masih pending, pesan yang sudah tersampaikan, pesan yang sudah dibaca, dan pesan yang tidak terkirim.

Dengan mengikuti panduan penggunaan yang mudah dan lengkap, Komchat dapat menjadi WhatsApp marketing tool yang membantu para pebisnis dalam meningkatkan penjualan dan mengoptimalkan strategi pemasaran mereka.

Menilik Alasan Quick Commerce Kurang Berkembang di Indonesia

Indonesia adalah pasar e-commerce terbesar dengan kontribusi GMV 52% di Asia Tenggara. Pesatnya pertumbuhan e-commerce di wilayah ini memunculkan permintaan terhadap pembelian barang online secara kilat dengan opsi pengiriman instan atau same day.

Quick commerce umumnya sering diasosiasikan dengan layanan e-grocery yang menawarkan jasa pembelian bahan pangan dan segar. Namun, platfrom penyedia quick commerce juga menawarkan produk kebutuhan sehari-hari dan kategori produk lainnya sehingga Average Order Value (AOV) bisa lebih unggul dari layanan grocery.

Terlepas dengan potensi pasarnya, quick commerce di Indonesia kenyataannya masih belum menemukan formula yang tepat untuk memenangkan pasar. Dalam analisis yang diungkap oleh firma konsultan Redseer, penyedia quick commerce di Indonesia dihadapkan pada tipisnya margin, komisi produk rendah, serta biaya pengelolaan dark store dan pengiriman barang mahal.

Untuk menaikkan margin, produk-produk habis pakai (FMCG) juga sulit itu dijual dengan biaya premium. Produk yang tersedia kurang variatif, belum lagi pengguna umumnya hanya mengincar diskon.

Kebanyakan pemain quick commerce bermain di mass market saja alih-alih fokus di segmen kelas atas, pekerja profesional, atau segmen GenZ dan milenial yang cenderung mengincar kenyamanan dan kecepatan transaksi. Namun, Redseer juga menggarisbawahi bahwa pandemi justru menjadi reality check bagi pemain mengingat orang-orang mulai kembali belanja di toko fisik.

“Para pemain quick commerce di dunia gagal karena berbagai alasan, yakni terlalu berfokus pada pengiriman bahan makanan. Biaya rantai pasokan yang tinggi menyebabkan margin yang sangat tipis, dan kurangnya target pasar pelanggan yang tepat,” tulis Partner Redseer Roshan Behera dilansir dari Redseer.com.

Sayurbox tak hanya bermain di e-grocery, tetapi juga masuk ke quick commerce

Sebagai gambaran, saat ini ekosistem quick commerce dan e-grocery di Indonesia hanya menyisakan sedikit pemain yang masih bertahan antara lain Astro, AlloFresh, Titipku, Segari, dan Sayurbox. Beberapa platform lainnya, seperti Bananas telah menghentikan bisnisnya dikarenakan sulitnya bersaing di ranah B2C.

Namun, ada juga yang pivot ke vertikal bisnis lain, seperti Dropezy (sekarang Sekilo) yang beralih ke hilirisasi unggas dan Brambang (sekarang Brambang Elektronik) yang menjadi marketplace smartphone.

Resep sukses quick commerce di India

Sebaliknya, ungkap Roshan, quick commerce justru banyak diminati dan terbukti sukses di India. Membangun supply-side yang tepat adalah kunci untuk memenangkan pasar quick commerce di India. Hal ini mencakup tiga strategi utama.

Pertama, operasional dark store harus berjalan cepat untuk dapat menghasilkan keuntungan. Dark store harus memproses setidaknya 1000+ pesanan setiap hari, atau setara dengan jumlah transaksi yang diperoleh warung tradisional. Agar bisa berhasil, pemain quick e-commerce perlu memiliki turnaround times (TAT) selama 1-2 bulan untuk mengevaluasi penyimpanan di dark store.

Kedua, manajemen inventori perlu diperhatikan untuk memastikan ada siklus pengisian ulang stok barang setiap hari demi mengurangi modal kerja. Ketiga, pengambilan barang langsung dari pemasok/produsen/prinsipal untuk menghindari potensi berkurangnya keuntungan dan memungkinkan pemilik merek untuk bernegosiasi langsung harga produknya.

Lebih lanjut, Roshan juga menyoroti strategi yang dilakukan TikTok untuk mendominasi e-commerce di India, itu juga yang dilakukan oleh Zepto dan Blinkit; dua platform yang menguasai pasar quick commerce di sana. Antarmuka yang didukung AI prediktif menjadi strategi mereka untuk menarik engagement pengguna, terutama transaksi pembelian yang bersifat impulsif.

Berkat itu dan portofolio produk yang lebih banyak–terutama yang punya Average Selling Price (ASP) tinggi seperti ponsel–keduanya mampu mengantongi pertumbuhan GMV yang signifikan. Strategi ini disebut dapat mendorong margin mereka. Blinkit saat ini tercatat menguasai quick commerce di India dengan 38% pangsa pasar, sedangkan Zepto mengambil 30% pangsa.

Rekomendasi playbook quick commerce / Sumber: Redseer

“Dengan melihat contoh kasus di India, salah satu pasar yang justru quick commerce-nya berkembang pesat, kita dapat menarik hipotesis bahwa mengoperasikan quick commerce secara terpisah akan sulit berhasil, apalagi jika cuma fokus pada bahan makanan dan produk FMCG,” tambahnya.

Redseer menambahkan beberapa rekomendasi strategi untuk dapat memenangkan pasar quick commerce, di antaranya adalah (1) memperluas kategori produk, serupa dengan horizontal e-commerce serta (2) menargetkan segmen mass market dan premium yang bersedia membayar demi kenyamanan.

Advance.AI Angkat Dua Petinggi Lokal untuk Seriusi Bisnis Verifikasi Digital di Indonesia [UPDATED]

Advance.AI, penyedia solusi verifikasi identitas digital dan manajemen risiko, hari ini (26/3) mengumumkan penunjukan dua bos baru untuk pimpin bisnisnya di Indonesia. Mereka ialah Fuenny Liwang sebagai Director Growth Accounts dan Anggraini Rahayu sebagai Director Strategic Accounts.

Keduanya sama-sama memiliki pengalaman yang mendalam di berbagai industri. Sebelumnya Fuenny menjabat posisi manajemen senior di PT T Systems Indonesia (afiliasi Deutsche Telekom), VMWare, Microsoft, dan Telkom di Indonesia. Sementara Anggraini menjabat posisi manajemen senior di PT SAS Institute, Diebold Nixdorf, dan IBM Indonesia.

Fuenny menyampaikan, dalam lanskap yang didominasi oleh ponsel pintar saat ini, verifikasi identitas digital sangat dibutuhkan. Di luar layanan keuangan, banyak industri yang mengalami transformasi digital menghadapi tantangan dalam memverifikasi identitas pelanggan.

Tentunya hal ini membuat seluruh proses pendaftaran pelanggan e-KYC (Know Your Customer) secara digital dapat meningkatkan pertumbuhan dan efisiensi bisnis, meningkatkan pengalaman pelanggan sekaligus menurunkan biaya operasional. Hal ini juga berfungsi sebagai pertahanan krusial terhadap akses terlarang dan penipuan yang dapat menyebabkan kerugian keuangan maupun kerusakan reputasi yang signifikan.

“Saya sangat bersemangat dalam memimpin inisiatif ini untuk mendukung dan agenda transformasi digital di Indonesia,” ucapnya.

Anggraini menambahkan dari sisi tantangan transformasi yang saat ini dihadapi berbagai industri, mulai dari penipuan identitas dan risiko kredit hingga kepatuhan dan ancaman dari kemajuan terbaru dalam konten yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan atau AI-generated content (AIGC).

“Saya yakin pengalaman industri yang saya miliki dapat membantu klien kami memahami tantangan saat ini serta meningkatkan inklusi digital dan keuangan di Indonesia,” kata dia.

Manajemen Advance.AI berharap penunjukan Fuenny dan Anggraini dapat memperkuat komitmen perusahaan dalam memberikan solusi verifikasi identitas digital dan manajemen risiko terdepan untuk memajukan agenda transformasi digital Indonesia.

“Penunjukan Ibu Fuenny dan Anggraini membawa gabungan pengalaman industri selama 60 tahun di industri digital dan memperkuat kedalaman tim kepemimpinan senior kami di Indonesia,” ucap manajemen Advance.AI saat dihubungi terpisah oleh DailySocial.id.

Disampaikan lebih lanjut, pada tahun ini fokus perusahaan adalah mendukung berbagai industri, mulai dari perbankan, multifinance, telekomunikasi, layanan kesehatan, dan e-commerce, untuk mengadopsi verifikasi identitas digital mutakhir yang dapat membantu lebih banyak pelanggan hanya dengan ponsel cerdas dan dokumen identitas mereka. Sekaligus mencegah penipuan dan meningkatkan tingkat inklusi digital dan keuangan di seluruh Indonesia.

Perkembangan Advance.AI

Didirikan pada 2016, Advance.AI berbasis di Singapura telah bermitra dengan lebih dari 500 klien perusahaan di sektor perbankan, jasa keuangan, fintech, pembayaran, ritel, dan e-commerce. Advance.AI baru masuk Indonesia sejak 2020, bersamaan dengan sejumlah negara lainnya, seperti Tiongkok, India, Vietnam, dan Filipina. Di Indonesia, Advance.AI menempatkan Ronald Molenaar sebagai Country Manager.

Perusahaan menyediakan empat solusi yang menggabungkan solusi verifikasi identitas digital, KYC/AML, kepatuhan dan manajemen risiko. Diklaim, perusahaan memroses 120 juta kueri API per bulan dengan akurasi 99,4% dalam pengenalan karakter optik (OCR) dan pengenalan ras karena telah dilatih untuk wajah-wajah Asia Tenggara, dapat beroperasi dengan kamera ponsel beresolusi rendah, dalam kondisi cahaya redup, terutama yang relevan dalam kondisi Indonesia.

“Setiap kueri ini adalah untuk membantu melakukan onboarding secara digital, menilai dan/atau menjamin profil/risiko pelanggan, memfasilitasi keputusan kredit dan peminjaman serta akses terhadap layanan keuangan digital dasar (misalnya pinjaman usaha UKM, pinjaman pendidikan, pembiayaan kendaraan roda dua, tagihan medis, data telekomunikasi isi ulang, belanja e-commerce).”

Disampaikan, teknologi liveness detection 3D milik Advance.AI memiliki tingkat keberhasilan lebih dari 90% terhadap serangan presentasi palsu yang mendalam.

Para penggunanya mayoritas dari institusi keuangan dan teknologi. Di Indonesia saja, beberapa di antaranya adalah Bank Jago, Bank BTPN, Tokopedia, Shopee, Bukalapak, MNC Bank, Bank Mega, Standard Chartered, Gojek, Nanovest, dan Allo Bank.

“Kami telah membantu bank dan lembaga keuangan menjangkau 160 juta konsumen (misalnya membuka rekening bank, akses terhadap pembiayaan kendaraan roda dua), yang sebagian besar berada di Indonesia.”

Solusi Advance.AI juga dapat melindungi institusi keuangan dan industri e-commerce dari penipuan identitas, termasuk penggunaan konten yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan secara semakin canggih oleh penipu untuk meluncurkan serangan deepfake, serta penipuan sintetis, pembayaran, dan rekayasa sosial.

Sebanyak 6 dari 10 orang di Asia Tenggara masih belum memiliki atau memiliki keterbatasan dalam akses perbankan, Advance.AI mendukung institusi keuangan terbesar di kawasan ini untuk mempercepat inklusi sosial, digital, dan keuangan. Di balik itu, muncul risiko penipuan identitas dan ancaman siber yang meningkat.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan insiden penipuan keuangan telah meningkat sebesar 25% dalam setahun terakhir, menyoroti kebutuhan mendesak akan solusi manajemen risiko yang andal.

Sebagai catatan, Advance.AI merupakan bagian dari Advance Intelligence Group. Ada tiga produk di bawahnya: Atome Financial (Atome, Kredit Pintar, ND Finance), Advance.AI (platform SaaS untuk identitas digital perusahaan), dan Ginee (omnichannel e-commerce).

Grup ini didukung oleh investor papan atas SoftBank Vision Fund 2, Warburg Pincus, Northstar, Vision Plus Capital, Gaorong Capital, Pavilion Capital, GSR Ventures, dan investor global yang berbasis di Singapura, EDBI. Putaran pendanaan terakhir yang diraih sebesar $80 juta untuk putaran Seri D, diumumkan pada Mei 2023.

*) Kami menambahkan pernyataan dari manajemen Advance.AI mengenai penjelasan solusi dan target perusahaan

Startup Agri-biotech Hyoshii Farm Umumkan Pendanaan Awal dari Konsorsium Angel Investor

Startup agri-biotech Hyoshii Farm mengumumkan telah mendapatkan pendanaan awal dari konsorsium angel investor dengan nominal dirahasiakan. Disampaikan dalam putaran ini terlibat sederet perusahaan swasta konglomerasi di berbagai industri, serta investasi mandiri tambahan dari para pendiri.

Didirikan sejak 2021 oleh William Rayawan, James Rayawan, dan Anthony Lee; Hyoshii Farm memiliki visi menjadi penghasil buah terbaik di Indonesia melalui kolaborasi dengan petani lokal, meningkatkan kualitas produksi lokal untuk bersaing dengan buah-buahan premium yang kebanyakan diimpor. Dengan teknologi, SDM, dan sumber daya yang tepat, startup ini ingin menjadi pionir perombakan kualitas dan pengalaman membeli buah-buahan lokal.

“Misi kami membawa kebahagiaan bagi masyarakat Indonesia melalui buah-buahan lokal berkualitas tinggi. Dengan prioritas terhadap proses perkebunan yang baik dan bertanggung jawab terhadap lingkungan, kami berharap lebih banyak orang menikmati manfaat kesehatan dari hasil perkebunan segar dari negeri sendiri. Hyoshii Farm pun ingin menginspirasi dan memberdayakan generasi muda untuk bergabung bersama kami untuk menjawab tantangan dan mengambil peluang di dalam sektor agrikultur Indonesia,” ujar Co-Founder & CEO Hyoshii Farm James Rayawan.

Dimulai dari stroberi

Varian produk stroberi Hatsu Hana yang dibudidayakan Hyoshii Farm / Hyoshii Farm
Varian produk stroberi Hatsu Hana yang dibudidayakan Hyoshii Farm / Hyoshii Farm

Saat ini Hyoshii Farm menjual stroberi dan aneka produk turunannya. Selain di jual ke konsumen akhir melalui berbagai supermarket (Rach Market, Papaya, dan sebagainya), mereka turut menjual produk ke rekanan B2B. Di fase sekarang ini fokus utama distribusinya masih di area Jakarta, Bandung, dan Surabaya — dan terus diperlebar.

Terkait budidaya stroberi, Hyoshii Farm turut menggandeng sejumlah petani, salah satunya berbasis di Lembang, Jawa Barat. Salah satu varian yang dibudidayakan adalah stroberi bernama Hatsu Hana, diklaim memiliki kualitas premium, rasa manis, aroma kuat, dan terlihat berkilau kemerahan.

Kendati bukan komoditas buah endemik dari sini, sejumlah area perkebunan di Indonesia (khususnya di dataran tinggi) cukup cocok digunakan untuk pembibitan stroberi. Namun demikian, ada tantangan tersendiri dalam membudidayakan buah berkualitas. Penanaman yang asal-asalan berujung pada kualitas buah yang buruk — mulai dari bentuknya mungil, rasa asam, hingga warna kusam.

Diketahui pasar lokal memiliki ketertarikan cukup besar, dibuktikan dengan Indonesia sebagai negara pengimpor stroberi Korea ke-7 di dunia. Namun menurut data BPS, stroberi adalah buah yang paling sedikit diproduksi pada 2021, dengan total 9.860 ton, yang mana 6.458 ton datang dari Jawa Barat. Perbandingannya cukup jauh dengan produksi pisang yang berada pada 8,7 juta ton.

Rencana berikutnya

Dana segar yang didapatkan akan dimanfaatkan Hyoshii Farm utamanya untuk ekspansi fasilitas produksi, termasuk pembangunan rumah kaca yang canggih dan juga investasi lebih besar dalam upaya riset dan pengembangan. Dengan mengedepankan inovasi dan penanaman stroberi yang lebih ideal untuk iklim tropis secara produktif, Hyoshii berkomitmen untuk menyuburkan benih revolusi lanskap agrikultur Indonesia. Dana segar juga akan digunakan meningkatkan area produksi 3x lipat.

Turut disampaikan juga, selama tiga tahun awal beroperasi, startup ini mengklaim margin operasional yang sudah menguntungkan, dan perusahaan tidak akan mengalokasikan pendanaan awal untuk menanggung biaya operasional. Hyoshii telah mencatat kenaikan permintaan produk lebih dari 10x lipat dalam satu tahun terakhir, kendati buah-buah beri impor membanjiri pasar Indonesia.

Hyoshii juga mendirikan unit bisnis baru di tahun ini sebagai bagian dari langkah strategis lebih lanjut untuk menjawab pertumbuhan permintaan. Unit baru ini akan menjangkau pelanggan dan petani tertentu untuk menyalurkan bibit-bibit unggul, pupuk serta obat-obatan, pelatihan, dan distribusi hasil kualitas panen di bawah merek Hyoshii.

Bappebti Terbitkan Surat Edaran untuk Atur Ekosistem Aset Kripto

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menerbitkan Surat Edaran Nomor 47/BAPPEBTI/SE/03/2024 tentang Penegasan Implementasi Penyelenggaraan Pasar Fisik Aset Kripto di Bursa Berjangka.

SE ini menjadi penegasan untuk mengoptimalkan ekosistem aset kripto pada penyelenggaraan perdagangan pasar fisik aset kripto di Bursa Berjangka. Sekaligus salah satu upaya Bappebti mendorong kinerja perdagangan aset kripto di Indonesia dan mewujudkan ekosistem aset kripto yang transparan, efektif, dan efisien.

“[..] diharapkan ekosistem aset kripto menguatkan perlindungan bagi pelanggan/masyarakat dari investasi ilegal dan sekaligus dapat memberikan kepastian berusaha bagi pelaku pasar aset kripto,” ucap Plt. Kepala Bappebti Kasan dalam keterangan resmi, pekan lalu (21/3).

Kasan melanjutkan, Bappebti terus berupaya mendorong ekosistem berjalan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan dapat mendorong transaksi. Sebelumnya, Bappebti telah membentuk bursa aset kripto, dua lembaga kliring aset kripto, dan dua lembaga depository pada 2023-2024.

Kepala Biro Peraturan Perundang-undangan dan Penindakan Aldison menjelaskan, SE tersebut merupakan salah satu implementasi dari Peraturan Bappebti Nomor 8 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Perdagangan Pasar Fisik Aset Kripto di Bursa Berjangka.

“Ini adalah penegasan kepada pelaku usaha di bidang perdagangan pasar fisik aset kripto yang telah memperoleh perizinan dari Bappebti agar penyelenggaraan pasar fisik aset kripto di Indonesia menjadi salah satu sarana perdagangan komoditas yang andal dan transparan. Utamanya, memberikan perlindungan optimal bagi masyarakat yang menjadi pelanggan aset kripto,” imbuh Aldison.

SE ini menyampaikan empat hal, di antaranya:

  1. Kelembagaan untuk mendukung penyelenggaraan perdagangan pasar fisik aset kripto di Bursa Berjangka yang telah memperoleh izin dari Bappebti, sejauh ini ada lima perusahaan: PT Bursa Komoditi Nusantara, PT Kliring Berjangka Indonesia, PT Kliring Komoditi Indonesia, PT Tennet Depository Indonesia, PT Kustodian Koin Indonesia. Secara berurutan mereka adalah bursa aset kripto, dua lembaga kliring aset kripto, dan dua lembaga depository.
  2. Pihak yang telah memiliki tanda terdaftar sebagai Calon Pedagang Fisik Aset Kripto (CPFAK) dari Bappebti diharapkan segera menyampaikan surat permohonan persetujuan sebagai Pedagang Fisik Aset Kripto (PFAK) kepada Bappebti.
  3. Pihak yang telah memiliki tanda terdaftar sebagai CPFAK agar memperhatikan batas waktu pemenuhan persyaratan untuk menjadi PFAK.
  4. Kelembagaan dalam ekosistem perdagangan pasar fisik aset kripto yang telah memperoleh perizinan agar segera melakukan tugas dan fungsinya sesuai perundang-undangan.

Dilanjutkan lebih jauh, 2024 merupakan momentum penting bagi penyelenggaraan perdagangan aset kripto di Indonesia. Ditandai dengan beleid UU Nomor 4 Tahun 2023 terkait kewenangan pengaturan dan pengawasan aset kripto akan beralih dari Bappebti ke OJK pada 2025 mendatang.

“Saat ini merupakan masa yang krusial terkait pengalihan kewenangan aset kripto dari Bappebti ke OJK. Bappebti ingin memastikan, pengalihan nantinya harus berjalan dengan baik tanpa memberikan goncangan pada industri aset kripto. Salah satunya dengan memastikan ekosistem aset kripto yang ada saat ini telah berjalan dan mendorong pertumbuhan industri aset kripto di Indonesia,” tambah Sekretaris Bappebti Olvy Andrianita.

Olvy juga menyampaikan tahun ini juga penting karena diperkirakan harga mayoritas aset kripto akan naik seiring adanya fenomena halving Bitcoin yang mendorong transaksi lebih menggeliat. “Seluruh kelembagaan aset kripto harus segera melakukan tugas dan fungsinya. Hal tersebut agar perdagangan fisik aset kripto di Indonesia tumbuh secara signifikan,” tambahnya.

Perkembangan transaksi aset kripto

Nilai transaksi perdagangan fisik aset kripto pada Februari 2024 tercatat Rp33,69 triliun atau naik 56,22% dari bulan sebelumnya. Sementara, total nilai transaksi Januari-Februari 2024 Rp55,26 triliun atau naik 113,05% dibandingkan dengan periode yang sama di 2023 sebesar Rp25,94 triliun (yoy).

Jumlah pelanggan aset kripto yang terdaftar per Februari 2024 sebesar 19,18 juta pelanggan, dengan rata-rata kenaikan jumlah pelanggan terdaftar sebesar 427,2 ribu pelanggan per bulan terhitung sejak data ini dilaporkan pada Februari 2021.

Pelanggan yang aktif bertransaksi di platform CPFAK periode Februari 2024 sebanyak 715,6 ribu pelanggan. Saat ini, terdapat 35 perusahaan CPFAK terdaftar dan sebagian besar sedang dalam proses menjadi PFAK.

Jenis aset kripto yang banyak ditransaksikan berdasarkan nilai transaksi pada perdagangan fisik aset kripto selama Februari 2024 yaitu Tether (USDT), Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL), dan Render Token (RNDR).

Bisnis Gaming Dorong Pertumbuhan Pendapatan Bersih Bukalapak Sepanjang 2023

PT Bukalapak.com Tbk (IDX: BUKA) mendulang total pendapatan bersih sebesar Rp4,43 triliun sepanjang 2023. Disampaikan dalam ringkasan laporan keuangannya, bisnis penjualan item gaming menjadi kontributor utama pertumbuhan pendapatan BUKA sebesar 23% (YoY).

  • BUKA menyebut telah memperoleh core earnings sebesar Rp42 miliar di 2023, dari posisi rugi Rp2,3 triliun di 2022. Core earnings dihitung sebagai laba bersih yang tidak termasuk keuntungan/kerugian pada investasi, FX, goodwill, dan non-recurring items.
  • Namun, secara keseluruhan, BUKA mengalami rugi bersih sebesar Rp1,36 triliun pada 2023 dari posisi laba sebesar Rp1,98 triliun pada tahun sebelumnya.
  • EBITDA yang disesuaikan di sepanjang 2023 menyusut dari rugi Rp1,2 triliun di 2022 menjadi rugi Rp475 miliar di 2023. Ini telah sesuai target realisasi kerugian BUKA sebesar Rp525 miliar.
  • Beban umum dan administrasi tercatat menurun 47% menjadi Rp1,3 triliun berkat strategi efisiensi biaya melalui investasi teknologi.

BUKA memiliki sejumlah fokus divisi antara lain marketplace, mitra, gaming, ritel O2O, dan layanan keuangan. Kontribusi pendapatan dari lini markeplace tercatat naik 47% (YoY) menjadi Rp2,3 triliun pada 2023. Kemudian, pendapatan O2O naik 11% (YoY) menjadi Rp2,1 triliun di periode sama. Adapun, bisnis O2O menyumbang 54% dari total pendapatan grup pada kuartal keempat.

Perseroan mengungkap pertumbuhan O2O didorong oleh ekspansi produk dan layanannya sejalan dengan upaya BUKA untuk meningkatkan penetrasi all-commerce dan digitalisasi toko ritel mikro offline.

Sumber: Bukalapak

Adapun, margin kontribusi marketplace naik 35 basis poin menjadi 0,77%. Margin kontribusi O2O naik 29 basis poin dari minus 0,32% menjadi minus 0,03%. Total margin kontribusi secara keseluruhan mencapai 0,32% atau naik 30 basis poin menjadi 0,02%.

“Kami memiliki platform yang kuat untuk pertumbuhan dengan peluang yang ada dalam bisnis Mitra, gaming, dan e-retail kami. Kami fokus untuk menangkap peluang pertumbuhan Perseroan, meningkatkan keberlanjutan pendapatan kami, dan menargetkan hasil yang kuat pada tahun 2024,” ujar Presiden Bukalapak Teddy Oetomo dalam keterangan resminya, Sabtu (23/3).

Pada tahun ini, BUKA mengincar pertumbuhan pendapatan sekitar 15%-20% menjadi Rp5,1 triliun-Rp5,3 triliun. Perseroan menargetkan dapat mencapai EBITDA disesuaikan positif lebih tinggi dari Rp200 miliar.

Pada tahun lalu, BUKA sempat menyebut tengah fokus mendorong produk digital dan gaming yang dikelola anak usahanya, marketplace “itemku”. Hal ini dikarenakan lini bisnis tersebut memiliki pertumbuhan transaksi yang kuat secara kuartal (QoQ).

Per akhir 2023, Bukalapak memiliki modal sebesar Rp 19,3 triliun dari kas, setara kas, dan investasi likuid yang mencakup obligasi pemerintah dan reksa dana.

Application Information Will Show Up Here

Komchat Hadirkan Berbagai Fitur Canggih yang Bikin Kelola Bisnis Online Jadi Mudah

Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat pada era digital, pengelolaan bisnis online menjadi semakin penting bagi para pengusaha dan UMKM. Hal utama dalam mengelola bisnis selain manajemen penjualan adalah pemasaran atau marketing. Marketing memainkan peran yang krusial dalam kesuksesan bisnis dengan memberikan visibilitas kepada merek dan produk, menarik minat pelanggan potensial, serta membangun hubungan yang kuat dengan audiens.

Salah satu alat yang semakin populer dalam dunia pemasaran digital adalah WhatsApp marketing. Dengan kemampuannya untuk menyediakan saluran komunikasi langsung kepada pelanggan potensial, WhatsApp marketing menjadi instrumen yang sangat efektif dalam membangun interaksi yang personal dan relevan.

Dengan memanfaatkan fitur-fitur seperti pesan teks, gambar, dan video, serta kemampuan untuk merespons pelanggan secara cepat, whatsapp marketing mampu menciptakan pengalaman yang lebih langsung dan memperkuat keterlibatan pelanggan dengan merek atau produk.

Untuk membantu para pebisnis dalam mengoptimalkan strategi pemasaran dan komunikasi, Komchat hadir sebagai alat WhatsApp marketing yang menghadirkan berbagai fitur canggih. Komchat adalah layanan teknologi dari Komerce, sebuah perusahaan yang berkomitmen untuk membantu bisnis dan UMKM terjun ke dunia digital secara komprehensif.

Mengirim ratusan pesan dengan sekali klik

Salah satu keunggulan utama Komchat adalah kemampuannya untuk mengirim pesan ke sejumlah nomor WhatsApp secara massal dengan sekali klik saja. Fitur ini sangat membantu bagi para pelaku bisnis dalam mencapai audiens mereka dengan cepat dan efisien.

Dengan kemudahan mengirim pesan unlimited, pengguna dapat mengoptimalkan upaya pemasaran mereka dengan lebih efektif, meningkatkan interaksi dengan audiens, serta memperluas jangkauan pesan mereka secara signifikan.

Personalisasi pesan dan kirim secara otomatis

Fitur canggih lainnya dari Komchat adalah tag 5 variabel, yang memungkinkan pengguna untuk mempersonalisasi pesan mereka dengan lebih baik. Dengan adanya fitur ini, pengguna dapat mengirim pesan yang lebih relevan dan menarik perhatian audiens mereka.

Selain itu, Komchat juga menyediakan fitur balasan otomatis, yang memungkinkan pengguna untuk merespons pesan secara langsung saat chat dikirim oleh customer.

Hasilkan nomor WhatsApp berdasarkan lokasi

Fitur pembuatan nomor WhatsApp berdasarkan kode lokasi menjadi salah satu aspek paling unik dari Komchat. Hal ini memudahkan pengguna dalam menargetkan audiens mereka berdasarkan lokasi geografis, sehingga mereka dapat mengoptimalkan strategi pemasaran mereka sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pasar lokal.

Tak hanya itu, Komchat juga dilengkapi dengan filter otomatis untuk memisahkan nomor WhatsApp yang aktif dan tidak aktif, fitur pengambilan nomor dari grup WhatsApp, pembuatan template pesan, dan dilengkapi dengan dukungan untuk mengirim gambar dan teks. Dengan menggunakan Komchat, pengguna dapat mengimpor kontak dari obrolan WhatsApp dan penyimpanan kontak, serta menjadwalkan waktu pengiriman pesan.

Gratis 15 e-book marketing

Sebagai bonus, Komchat menawarkan 15 e-book gratis mengenai internet marketing. E-book ini dapat membantu pengguna untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam memasarkan produk atau layanan mereka secara online. Selain itu, Komchat juga menawarkan pembaruan otomatis untuk memastikan kinerja tanpa kesalahan, sehingga pengguna dapat menggunakan layanan ini dengan lebih percaya diri dan efektif.

Dengan berbagai fitur canggih yang ditawarkan, Komchat menjadi pilihan yang sangat menarik bagi para pelaku bisnis dalam mengelola komunikasi dan pemasaran mereka secara online. Melalui kemudahan dalam mengirim pesan, personalisasi yang lebih baik, serta dukungan fitur-fitur tambahan yang komprehensif, Komchat membantu meningkatkan efisiensi dalam mengelola bisnis mereka.