OJK Luncurkan Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi meluncurkan Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto (IAKD) untuk periode 2024-2028. Peluncuran ini dilakukan dalam acara Digital Financial Innovation Day atau OJK Digination Day 2024 di Jakarta.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menekankan bahwa kehadiran bidang baru IAKD di OJK diharapkan mampu menjadi platform yang membawa manfaat besar bagi masyarakat, terutama dalam meningkatkan inklusi keuangan di seluruh Indonesia. “Industri IAKD memiliki kontribusi penting dalam pembangunan nasional,” ujarnya.

Fokus empat pilar strategis

Peta Jalan IAKD 2024-2028 ini disusun untuk mendukung pertumbuhan sektor IAKD yang kuat, seimbang, inklusif, dan berkelanjutan. Fokus utamanya mencakup empat pilar strategis, yaitu Pengaturan dan Pengembangan, Pengawasan dan Penegakan Hukum, Perizinan dan Informasi, serta Inovasi.

Kepala Eksekutif Pengawas IAKD OJK, Hasan Fawzi, menyatakan bahwa peta jalan ini akan diimplementasikan dalam tiga fase yang saling berkesinambungan hingga tahun 2028. “Sembilan program strategis telah kami rumuskan untuk mencapai tujuan tersebut,” ungkapnya. Program-program ini mencakup berbagai aspek penting, seperti pengembangan Regulatory Sandbox, peningkatan literasi keuangan digital, dan transformasi organisasi.

OJK juga menegaskan pentingnya sinergi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, kementerian, lembaga, pelaku industri, dan masyarakat. Kolaborasi ini dianggap sebagai kunci keberhasilan implementasi Peta Jalan IAKD.

Dalam acara peluncuran ini, OJK juga mengadakan talk show bertema “Arah Pengembangan dan Penguatan Industri IAKD ke Depan,” yang menghadirkan berbagai pembicara kunci dari internal OJK dan perwakilan asosiasi.

Rangkuman Peta Jalan IAKD 2024-2028

Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto (IAKD) 2024-2028 yang disusun oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memiliki beberapa poin utama sebagai berikut:

  1. Empat Pilar Strategis
  • Pengaturan dan Pengembangan: Membangun regulasi yang mendukung inovasi, sambil memastikan mitigasi risiko yang efektif.
  • Pengawasan dan Penegakan Hukum: Meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum untuk menjaga stabilitas dan integritas pasar.
  • Perizinan dan Informasi: Memperkuat proses perizinan dan meningkatkan transparansi informasi di sektor IAKD.
  • Inovasi: Mendorong pengembangan inovasi teknologi yang berkelanjutan di sektor keuangan.
  1. Tiga Fase Implementasi
  • Fase 1 (2024-2025): Penguatan Fondasi Pengaturan dan Pengawasan.
  • Fase 2 (2026-2027): Akselerasi Pengembangan dan Penguatan.
  • Fase 3 (2027-2028): Pendalaman dan Pertumbuhan Berkelanjutan.
  1. Sembilan Program Strategis
  • Regulatory Sandbox: Pengembangan klaster Regulatory Sandbox untuk pengujian inovasi keuangan.
  • Digital Innovation Center: Pembentukan pusat inovasi digital untuk mendukung ekosistem keuangan.
  • Standarisasi dan Pedoman Inovasi: Penyusunan standar dan pedoman untuk inovasi teknologi di sektor keuangan.
  • Suptech dan Regtech: Penggunaan teknologi untuk mendukung pengawasan dan regulasi.
  • Pilot Project: Implementasi proyek percontohan untuk pertumbuhan sektor jasa keuangan.
  • Literasi dan Inklusi Keuangan Digital: Peningkatan literasi dan inklusi digital di masyarakat.
  • Transformasi Organisasi dan SDM: Transformasi kelembagaan dan pengembangan sumber daya manusia.
  • Aliansi Strategis: Pembentukan aliansi strategis dengan berbagai pemangku kepentingan.
  1. Target Utama
  • Peningkatan Produk dan Layanan: Diharapkan jumlah produk dan layanan ITSK meningkat dari 5 menjadi 100.
  • Peningkatan Kemitraan: Jumlah kemitraan di sektor ITSK diproyeksikan meningkat dari 953 menjadi 5.000.
  • Pertumbuhan Pengguna ITSK: Keterlibatan pengguna ITSK diharapkan meningkat dari 277.887 menjadi 5 juta pengguna.
  • Nilai Transaksi Aset Kripto: Nilai transaksi aset kripto diproyeksikan mencapai Rp 1.000 triliun pada tahun 2028.
  1. Penguatan Keamanan Siber
  • Peningkatan keamanan siber untuk melindungi ekosistem keuangan digital dari ancaman serangan siber.
  1. Komitmen Terhadap Keberlanjutan
  • Integrasi prinsip keberlanjutan (Environmental, Social, and Governance/ESG) dalam setiap inisiatif dan inovasi di sektor IAKD.

Poin-poin ini mencerminkan fokus OJK dalam menciptakan ekosistem keuangan digital yang inovatif, berkelanjutan, dan inklusif, sekaligus menjaga stabilitas dan integritas pasar keuangan di Indonesia.

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Rencana Happy5 Setelah Akuisisi SugarOKR, Kebut Ekspansi di Amerika Serikat

Startup pengembang SaaS untuk pengaturan workflow bisnis Happy5 resmi mengakuisisi pemain serupa asal Singapura, SugarOKR. Aksi korporasi ini pertama kali diwartakan oleh e27. Salah satu tujuannya untuk mendukung ekspansi pasar Happy5, khususnya di pasar Amerika Serikat (AS).

Happy5, didirikan pada 2013 di Jakarta oleh Doni Priliandi dan Reydi Sutandang, menyediakan perangkat lunak manajemen kinerja yang memungkinkan perusahaan membuat dan mengelola tujuan, proyek, dan tugas, serta melakukan ulasan kinerja karyawan di seluruh tim. Sementara itu, SugarOKR yang didirikan oleh Timothy Kua dan Mike Nguyen pada tahun 2019, menawarkan perangkat lunak pengaturan dan manajemen OKR (Objectives and Key Results).

“Terkait ekspansi ke Amerika Serikat, sekarang kami sedang menargetkan 20 pelanggan baru sampai awal tahun 2025. Di sana kami fokus ke mid-size tech company dengan 200-1000 pegawai […] Kami menyasar pelanggan Lattice, CultureAmp, atau Betterwork. Setelah target tersebut tercapai, baru akan melakukan fundraising untuk membangun tim sales dan customer success, juga membangun kemampuan AI,” ujar Doni.

Ia juga menjelaskan bahwa akuisisi ini bertujuan untuk mengonversi pelanggan SugarOKR yang ada ke platform Happy5. “SugarOKR memiliki basis pelanggan yang kuat dengan lebih dari 4.000 perusahaan dan 15.000 pengguna, serta nilai SEO yang substansial yang menarik lebih dari 2.000 pengunjung unik setiap bulannya,” ujarnya

Akuisisi ini juga diharapkan dapat meningkatkan posisi pasar Happy5 dan daya saingnya secara global, dengan fokus utama pada ekspansi di pasar AS yang lebih matang dan memiliki tingkat adopsi yang tinggi untuk SaaS.

Performa bisnis Happy5

Doni turut menyampaikan, sampai H1 2024 ini annual recurring revenue (ARR) perusahaan naik 20% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ia optimis sampai akhir tahun akan naik sampai 50%.

“Kita manage expectation bahwa total market untuk performance management di Indonesia kecil banget, bahkan di Asia, karena perbedaan working culture. Jadi fokus tahun ini akuisisi pelanggan di AS,” imbuhnya.

Dengan model B2B, bisnis Happy5 sudah mendulang profit sejak tahun ke-4 beroperasi. Pada wawancara di tahun 2019 lalu, Doni menyampaikan mereka melipatgandakan pendapatan menjadi $1,3 juta menghasilkan margin kotor 91% serta margin bersih berada di angka 5%.

“Tim kami membangun fundamental world class SaaS marketing practice untuk Happy5. Tidak hanya itu, kita ada rencana untuk konversi sebagian pengguna SugarOKR yang berasal dari AS untuk menjadi paying customer Happy5. Ada 500an tim dari AS yang pakai SugarOKR,” tutup Doni.

Djoin Raih Pendanaan Awal dari 500 Global untuk Digitalisasi Lembaga Keuangan Mikro

Djoin, startup fintech berbasis di Bali, mengumumkan pendanaan awal dari 500 Global. Investasi ini akan memungkinkan Djoin mempercepat strategi pemasaran, memperluas tim untuk mendukung permintaan yang meningkat, serta memperluas kemampuan platform pinjaman ke wilayah-wilayah baru di Indonesia.

Sebelumnya pada pertengahan 2022 lalu, Djoin juga mengumumkan perolehan pendanaan angel round dari investor yang tidak disebutkan.

Co-founder & CEO Djoin Indra Adhi Suputra menyatakan, “Mayoritas orang mengenal Bali karena pariwisatanya; runtuhnya industri ini selama pandemi COVID-19 mendorong generasi technopreneur lokal baru dan munculnya ekosistem inovasi yang dinamis. Dengan memberdayakan lembaga keuangan mikro melalui teknologi yang meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional mereka, kami berharap untuk membangun komunitas yang lebih kuat dan tangguh di Indonesia.”

Lebih dari 50% masyarakat Indonesia tidak memiliki akses penuh atau sama sekali ke layanan perbankan, sehingga sangat bergantung pada lembaga keuangan mikro, terutama koperasi simpan pinjam. Tidak seperti bank konvensional yang melayani pelanggan di kota besar, koperasi simpan pinjam menjangkau daerah pedesaan dan terpencil yang melayani setengah dari populasi negara ini.

Transformasi digital lembaga keuangan mikro

Djoin menyediakan platform perbankan menyeluruh untuk memenuhi kebutuhan lembaga keuangan mikro seperti koperasi dan masyarakat yang kurang terlayani. Layanan mereka mencakup sistem perbankan SaaS, mesin keputusan kredit, dan produk penyaluran pinjaman. Antarmuka berbasis data Djoin dinilai dapat meningkatkan efisiensi operasional, mengoptimalkan manajemen pinjaman, mengurangi kredit bermasalah, dan mendorong stabilitas keuangan.

Inovasi ini memungkinkan lembaga keuangan mikro menawarkan pembiayaan kepada komunitas yang kurang terlayani dengan suku bunga lebih rendah, membantu menutup kesenjangan pembiayaan sebesar $140 miliar dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.

Sejumlah startup turut mengambil porsi di pasar ini dengan pendekatan sebagai fintech enabler maupun SaaS. Di pasar koperasi misalnya ada Kodi, Kuelap, dan Cashcoop by Finnet yang menyediakan platform digitalisasi proses bisnis. Sementara di lembaga keuangan kecil lainnya ada Komunal yang fokus mendigitalkan layanan perbankan di BPR.

Peran strategis Djoin

Pada tahun 2023, Djoin memfasilitasi penyaluran pinjaman lebih dari Rp700 miliar (~$35 juta). Tim ini berhasil mengakuisisi lebih dari 80 klien lembaga keuangan mikro di Bali, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Timur, serta berhasil mengurangi rata-rata kredit bermasalah mereka sebesar 52% dari tahun 2022 hingga 2023.

Managing Partner 500 Global Khailee Ng menambahkan, “Untuk mengikutsertakan seluruh Indonesia dalam ekonomi yang terus berkembang, kita perlu menggunakan teknologi. Koperasi simpan pinjam telah melayani banyak komunitas yang tidak memiliki akses perbankan, penggunaan Djoin untuk membantu mereka berkembang dapat memungkinkan lebih banyak lagi untuk negara ini.”

Djoin dipimpin oleh I Wayan Indra Adhi Suputra, Farzikha Soerono, dan I Putu Takumi Wijaya yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di industri koperasi, keuangan, dan teknologi. Misi mereka selaras dengan visi Mohammad Hatta tentang koperasi sebagai soko guru perekonomian berbasis Pancasila di Indonesia, dengan komitmen untuk memberikan pinjaman berkualitas dan meningkatkan kelas koperasi.

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

KLAR Smile Alami Lonjakan Pendapatan 10x Lipat, Genjot Diversifikasi Produk

KLAR Smile, pengembang produk dan layanan perawatan gigi, mengumumkan telah mencapai tonggak dengan mencatat pertumbuhan pendapatan 10x lipat dibandingkan dengan periode pendanaan terakhir pada Mei 2022. Perusahaan mencatatkan pertumbuhan bulanan gabungan sebesar 40% dari April 2023 hingga Maret 2024, yang menegaskan posisi KLAR sebagai pemimpin pasar perawatan gigi di Indonesia.

KLAR Smile memulai perjalanannya pada tahun 2020 dengan fokus pada produk clear aligner. Seiring berjalannya waktu, perusahaan ini telah memperluas lini produknya untuk mencakup berbagai perawatan gigi seperti water flosser, sikat gigi elektrik, dan produk pemutih gigi. Ekspansi ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan berbagai segmen pasar dan meningkatkan aksesibilitas perawatan senyum berkualitas tinggi.

Diversifikasi produk

Dengan semakin berkembangnya kelas menengah di Indonesia, lebih banyak konsumen yang memprioritaskan estetika gigi dan kesehatan mulut. Bank Dunia mencatat adanya 52 juta penduduk Indonesia yang tergolong “ekonomis aman” pada tahun 2020, yang turut mendorong pertumbuhan konsumsi rumah tangga sebesar 12% setiap tahunnya dari 2002 hingga 2020. Ken Research memprediksi pasar layanan gigi di Indonesia akan mencapai nilai $4 miliar pada tahun 2026.

Selain keberhasilan finansial, KLAR Smile juga bangga mengumumkan peluncuran perawatan aligner baru dan produk perawatan senyum lainnya. Produk terbaru termasuk KLAR Signature, yang menggunakan material premium untuk kenyamanan maksimal, dan KLAR Aligner, yang dirancang untuk konsumen yang mengutamakan nilai ekonomis tanpa mengorbankan kualitas. Produk inovatif lainnya yang akan segera diluncurkan meliputi KLAR Remineral, KLAR ColorPop Electric Toothbrush dengan warna-warna cerah, dan KLAR Kids Electric Toothbrush.

KLAR Smile tidak hanya fokus pada inovasi produk tetapi juga pada peningkatan aksesibilitas dan kesadaran perawatan gigi. Produk-produk KLAR Smile kini dapat diperoleh melalui berbagai platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, TikTok, dan Lazada, serta melalui jaringan dokter gigi dan peritel ternama seperti Boots dan Watsons.

KLAR Smile juga meraih kesuksesan dengan penjualan lebih dari 10.000 unit produk pemutih gigi dalam kuartal pertama tahun 2024. Produk-produk ini dirancang untuk memberikan solusi perawatan gigi yang lebih sehat dan nyaman di rumah.

Komitmen kepuasan pelanggan

Keberhasilan KLAR Smile tidak lepas dari komitmennya terhadap penelitian dan pengembangan, keunggulan produk, dan kepuasan pelanggan. Didirikan selama puncak pandemi COVID-19, KLAR Smile telah membuktikan diri sebagai inovator industri dengan transformasi lebih dari 6.500 senyum di Indonesia dan tingkat kepuasan pasien sebesar 92%.

Founder & CEO KLAR Smile Ellen Pranata menjelaskan, “Pasar perawatan senyum adalah tren besar berikutnya setelah perawatan kulit di Indonesia, mewakili peluang besar yang belum banyak dieksplorasi. Fokus kami adalah memberikan solusi yang lembut dan menyenangkan bagi konsumen dalam rutinitas perawatan di rumah.”

Dengan semakin meningkatnya perhatian terhadap perawatan kecantikan komprehensif, KLAR Smile siap untuk terus mendorong inovasi di industri perawatan senyum dan menjawab kebutuhan pelanggan yang terus berkembang.

Application Information Will Show Up Here

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Claude Dikabarkan Kembali Dapatkan Pendanaan dari CyberAgent Capital dan Prima Fund

Startup D2C pengembang brand fesyen perempuan Claude dikabarkan kembali mendapatkan pendanaan dari CyberAgent Capital dan kantor keluarga Prima Fund I. Menurut data yang diunggah ke regulator, seperti dikutip dari Alternative.pe, putaran ini menjadikan total dana tahap awal yang dibukukan menjadi $1,4 juta atau setara Rp23 miliar.

Sebelumnya, putaran pertama pendanaan ini sudah diumumkan sejak pertengahan 2023 lalu. Dana segar akan dimanfaatkan untuk meningkatkan penawaran produk saat ini dan memperkuat pasar yang telah ditembusnya di luar pasar Indonesia, seperti Asia Tenggara, Eropa hingga Amerika Serikat.

Claude didirikan sejak 2018 oleh Christie Johana dan Tommy Budihardjo. Tidak hanya di kanal online, Claude juga memiliki gerai di Jakarta.

Salah satu proposisi nilai yang coba ditawarkan, Claude merilis item baru setiap hari Senin — menggunakan sistem batch mikro untuk setiap desain baru. Kemudian, memproduksi lebih banyak setelah permintaan terbukti melonjak. Langkah tersebut mampu meminimalkan pemborosan sekaligus meningkatkan kecepatan dalam menawarkan desain baru.

Dikombinasikan dengan sistem analisis real-time yang dibangun sendiri, Claude ingin memahami perilaku dan selera pelanggan secara real-time dan karenanya dapat beradaptasi secara instan.

Dengan model bisnis serupa, sejumlah brand lokal mengambangkan aneka produk fesyen untuk dijajakan melalui direct-selling (online maupun offline). Beberapa pemain juga telah mendapatkan dukungan dari pemodal ventura, di antaranya Amazara, Brodo, Saturdays, dan beberapa lainnya.

Selain fokus pada produk spesifik, sejumlah startup memilih starting point sebagai platform “brand aggregator“. Mereka fokus mengakuisisi brand untuk diakselerasi melalui penambahan proposisi nilai, investasi, dan digitalisasi. Hypefast, Tjufoo, Open Labs adalah startup lokal yang bermain di ranah tersebut.

Beberapa investor lokal juga memperdalam hipotesis investasinya ke startup D2C, satu di antaranya Creative Gorilla Capital yang mengumumkan dana kelolaan hingga Rp300 miliar untuk difokuskan pada investasi startup D2C. CGC merupakan platform modal ventura baru hasil kolaborasi dari Future Creative Network (FCN), Vynn Capital, dan startup pengembang omnichannel Pomona.

Platform Marketplace Produk Pinjaman Lendingpot Perluas Bisnis ke Segmen Konsumen

Setelah meresmikan kehadirannya di Indonesia pada 2023 lalu. Lendingpot platform loan-matching yang menghubungkan pendana dengan peminjam, resmi meluncurkan Layanan Pinjaman Pribadi di Indonesia. Langkah ini diambil setelah sukses membantu Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di tanah air melalui Layanan Bisnis Lendingpot.

Layanan Pinjaman Pribadi ini menawarkan pinjaman yang langsung disetorkan ke rekening bank peminjam, memberikan fleksibilitas dalam penggunaan tanpa memerlukan jaminan. Selain itu, pinjaman ini tersedia dengan cepat dalam waktu singkat, memudahkan peminjam untuk memenuhi kebutuhan mendesak.

“Kami merancang layanan pinjaman pribadi ini agar mudah beradaptasi dan siap memenuhi kebutuhan mendesak. Penting untuk membedakannya dari jenis pinjaman lainnya seperti pinjaman mobil atau renovasi yang biasanya dicairkan langsung ke dealer,” kataHead of Commercial Development Lendingpot Jonathan Surya.

Menurut studi NielsenIQ Indonesia, 85,66 persen milenial Indonesia berada dalam situasi keuangan genting. Perilaku konsumtif dan peran sebagai generasi sandwich menjadi faktor pendukung. Kondisi ini diperparah oleh maraknya platform pinjaman ilegal. Oleh karena itu, Lendingpot berusaha memberikan solusi yang aman dan terpercaya.

“Kami ingin merevolusi pengalaman peminjaman, tidak hanya untuk bisnis tetapi juga individu, dengan menyederhanakan proses dan memberikan opsi terbaik dari para mitra eksklusif pemberi pinjaman kami,” tambah Jonathan.

Layanan ini memungkinkan peminjam untuk membandingkan berbagai pemberi pinjaman sehingga bisa mendapatkan tingkat bunga terendah. Sistem ini membantu peminjam membuat keputusan yang tepat dengan memilih proposal yang paling menguntungkan.

Lendingpot juga telah menjalankan layanan ini di Singapura dengan lebih dari 6.000 pelanggan bergabung dan tingkat persetujuan 70% dalam waktu kurang dari 60 menit. Kesuksesan ini ingin direplika di Indonesia, bekerja sama dengan berbagai lembaga keuangan termasuk bank dan perusahaan fintech.

“Kami berkomitmen untuk menjadi mercusuar dalam pemberdayaan keuangan. Dengan solusi keuangan yang mudah diakses dan transparan, kami berharap dapat mengangkat semangat individu dan komunitas,” tutup Jonathan.

Sejak didirikan tahun 2019 di Singapura oleh Randy Sim dan Eric Koh, Lendingpot kini telah menyalurkan dana lebih dari S$146 juta kepada 6.000 pengguna di Singapura dan Indonesia. Diklaim, dengan melalui Lendingpot proses approval 70% menjadi lebih cepat.

Sejumlah mitra yang menjadi pemberi dana seperti CIMB, UangMe, DBS Bank, dan beberapa lainnya.

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

BTN Gandeng Reliance Group dan D3 Labs Lakukan Tokenisasi Aset Properti dengan Blockchain

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) telah mempelopori inisiatif tokenisasi aset properti di Indonesia melalui skema Dana Investasi Real Estat (DIRE) berbasis teknologi blockchain. Inovasi ini tidak lepas dari kolaborasi strategis dengan Reliance Group dan D3 Labs, yang menyediakan teknologi blockchain untuk tokenisasi aset digital. Kolaborasi ini bertujuan untuk memperluas akses investasi properti bagi investor domestik maupun internasional.

Direktur Risk Management BTN Setiyo Wibowo menjelaskan bahwa BTN sangat mendukung inovasi teknologi di sektor keuangan. Melalui kerja sama ini, BTN akan menyediakan aset properti yang memenuhi kriteria untuk menjadi underlying DIRE yang kemudian ditokenisasi.

“Kami bermitra dengan Reliance Group dan D3 Labs untuk mengelola dan melakukan tokenisasi DIRE. Hal ini akan membuka peluang investasi properti yang lebih luas,” ungkap Setiyo.

Produk DIRE sendiri telah diatur sejak 2017 berdasarkan Peraturan OJK No. 64/POJK.04/2017 tentang Dana Investasi Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif. Melalui kolaborasi ini, institusi penerbit DIRE seperti BTN akan memperoleh manfaat pendanaan baru, insentif pajak, dan likuiditas aset. Sementara itu, investor akan mendapatkan keuntungan berupa alternatif investasi properti yang terjangkau, perlindungan terhadap inflasi, dan transparansi.

Hingga saat ini, hanya ada enam produk DIRE yang diterbitkan di pasar modal dalam negeri. Akhabani dari Reliance Group mengungkapkan, “Kolaborasi ini memungkinkan pasar investasi menjadi lebih luas dan transaksi lebih mudah. Tokenisasi DIRE dapat menarik lebih banyak investor dengan memperluas basis pasar.”

Co-Founder & CEO D3 Labs Tigran Adiwirya, menambahkan bahwa Indonesia kini menjadi daya tarik bagi investor global. Realisasi penanaman modal asing (PMA) mencapai $946,4 juta atau sekitar Rp14,19 triliun pada akhir kuartal pertama 2024. Adopsi teknologi blockchain untuk tokenisasi aset keuangan mengalami pertumbuhan signifikan, dengan tokenisasi DIRE global mencapai $178 juta pada September 2023, tumbuh sekitar 90% dari tahun sebelumnya.

“Kami berkomitmen untuk membantu lembaga jasa keuangan mengembangkan produk dan layanan inovatif dengan keamanan, transparansi, dan akuntabilitas,” ujar Tigran.

Lebih lanjut, Setiyo menjelaskan bahwa pengembangan tokenisasi DIRE akan dilakukan melalui Sandbox atau uji coba bersama OJK yang dilakukan oleh Reliance Group dan D3 Labs. “Investor akan membeli DIRE yang ditawarkan oleh Reliance Group dan unit penyertaannya akan dikonversi menjadi token digital oleh D3 Labs, memperluas pasar hingga ke luar negeri,” tambahnya.

Disclosure:

  • D3 Labs adalah portofolio DS/X Ventures, lengan investasi DailySocial Group
  • Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Pendaftaran DSLaunchpad AI Diperpanjang Sampai 15 Agustus 2024

Program inkubator startup DSLaunchpad kembali digelar, kali ini dikhususkan untuk startup yang fokus mengembangkan produk dan layanan dengan teknologi kecerdasan buatan (AI). Program ini terbuka untuk pre-startup dan startup tahap awal yang tengah melakukan validasi untuk mencapai product-market fit.

Dalam DSLaunchpad AI, setiap peserta akan mengikuti serangkaian aktivitas pembinaan selama 4 minggu, mulai dari mengikuti workshop, mentoring 1-on-1 dengan expert, persiapan pitching, hingga melakukan presentasi di depan investor potensial. Program DSLaunchpad AI juga didukung oleh Alibaba Cloud sebagai mitra strategis, sebagai langkah Alibaba Cloud untuk menjadi catalyst dalam membantu perkembangan startup AI di tanah air.

Kriteria peserta

Program ini pada dasarnya didesain untuk startup tahap awal, dengan kriteria dasar sebagai berikut:

  • Startup bootstrapping atau telah didanai investor di bawah $500 ribu.
  • Memiliki founder minimal 1 warga negara Indonesia.
  • Jumlah karyawan yang dimiliki maksimal 10 orang atau usia startup belum melebihi satu tahun.
  • Terbuka untuk lintas industri (sector agnostic).
  • Startup atau produk harus memanfaatkan satu atau lebih teknologi berikut: Machine Learning, Deep Learning, Robotics, Computer Vision, atau Generative AI.

Fast Track untuk mengikuti Program Startup Catalyst

Untuk mendukung percepatan pengembangan startup AI di Indonesia, Alibaba Cloud berkomitmen memberikan dukungan berkelanjutan melalui program DSLaunchpad AI. Salah satunya dengan memberikan manfaat program Startup Catalyst secara langsung untuk peserta program DSLaunchpad AI. Melalui program ini, startup dapat memanfaatkan teknologi dan sumber daya Alibaba Cloud, serta bergabung dengan jaringan global startup dan investor yang dimiliki oleh Alibaba Cloud.

Bagi startup tahap awal, program ini menawarkan berbagain benefit salah satunya credit cloud hingga $120 ribu (dengan syarat dan ketentuan) untuk mengakses berbagai layanan cloud computing. Dan khusus untuk peserta DSLaunchpad AI, juga berkesempatan langsung mendapatkan kredit $1000 setelah melakukan pendaftaran ke program.

Daftarkan segera!

Selain program inkubasi bisnis, DSLaunchpad AI turut menawarkan jaringan kuat di ekosistem yang akan sangat berguna untuk pengembangan startup. Dalam sesi Demo Day di akhir periode acara, para founder akan diberikan kesempatan untuk melakukan pitching ke jaringan investor dan juga konsorsium angel investor yang dimiliki DS/X Ventures di Asia Tenggara.

Setiap founder juga akan mendapatkan sesi mentoring 1-on-1 dengan high-level mentors yang sudah disiapkan, seperti CTO GDP Venture On Lee, Direktur Teknologi Digital Kalbe Risman Adnan, Chief of AI & Strategi Andrias Ekoyuono, dan masih banyak lagi.

Pendaftaran akan dibuka sampai 15 Agustus 2024. Informasi lebih lanjut dan registrasi, kunjungi laman resmi DSLaunchpad AI: https://discoveryshift.com/dslaunchpad-ai/

Bukalapak Umumkan Kinerja Q2 2024: Pendapatan Naik 6 Persen, Meski Masih Catat Kerugian

Bukalapak (IDX: BUKA) mengumumkan kinerja keuangan tidak diaudit untuk kuartal kedua yang berakhir pada 30 Juni 2024 (Q2 2024). Meskipun pendapatan kuartal kedua meningkat 6% dari kuartal sebelumnya, yakni mencapai Rp1.244 miliar, perusahaan masih mencatat kerugian dengan EBITDA yang Disesuaikan sebesar -Rp41 miliar.

Pertumbuhan pendapatan ini terutama didorong oleh divisi Marketplace yang menunjukkan kinerja dengan peningkatan 26% selama kuartal tersebut. Pendapatan inti meningkat lebih dari tiga kali lipat menjadi Rp306 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Kerugian menurun dari tahun sebelumnya

Meskipun mencatat kerugian, EBITDA yang Disesuaikan meningkat Rp84 miliar dibandingkan tahun lalu, menunjukkan adanya perbaikan dalam upaya pengurangan kerugian perusahaan. Marjin kontribusi juga meningkat 30% dari kuartal ke kuartal, mencapai Rp162 miliar pada Q2 2024 dari Rp124 miliar pada Q1 2024.

Divisi Online-to-Offline (O2O) mengalami pertumbuhan 17% pada paruh pertama tahun 2024 dibandingkan dengan tahun lalu, didorong oleh peningkatan ragam produk dan layanan. Ramadan yang jatuh di bulan Maret memberikan dampak signifikan pada pendapatan O2O. Meskipun ada penurunan belanja selama musim liburan Idul Fitri, secara keseluruhan, pendapatan tetap meningkat 11% di paruh pertama tahun ini dibandingkan tahun lalu.

Strategi efisiensi dan inovasi untuk mengurangi kerugian

Bukalapak terus berinvestasi dalam inovasi dan efisiensi operasional. Pengeluaran G&A (general & administrative) kembali normal seperti kuartal kedua tahun 2023. Investasi dalam teknologi menjadi kunci untuk mendorong efisiensi biaya dan mempercepat waktu eksekusi transaksi. Dengan kas sebesar Rp19 triliun, Bukalapak memiliki posisi modal yang kuat untuk berinvestasi dalam inovasi dan memperluas pasar.

“Kesabaran dan ketekunan menjadi landasan manajemen. Kami fokus pada pertumbuhan yang menguntungkan dan berkelanjutan serta menciptakan nilai nyata bagi semua pemangku kepentingan,” ujar Presiden Bukalapak Teddy Oetomo.

Application Information Will Show Up Here

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Blibli-Tiket Umumkan Kinerja Q2 2024: Pendapatan Naik Tipis, Kerugian Ditekan Hingga 38 Persen

PT Global Digital Niaga Tbk (BEI: BELI), induk Blibli, Tiket.com, Ranch Market, dan Dekoruma, melaporkan hasil kinerja keuangan terbaru. Meskipun menghadapi tantangan ekonomi, perusahaan menunjukkan ketahanan dan pertumbuhan yang positif.

Para periode semester pertama 2024 (1H24), Blibli-Tiket berhasil mengurangi kerugian EBITDA konsolidasi sebesar 38% year-on-year (YoY) — dari Rp1.587 miliar pada 1H23 menjadi Rp1.048 miliar pada 1H24. Marjin bruto juga mengalami peningkatan dari 15,3% pada 1H23 menjadi 19,7% pada 1H24, mencerminkan efisiensi yang lebih baik dalam operasional.

Pendapatan neto konsolidasi perseroan meningkat sebesar 1% YoY — dari Rp7.776 miliar pada 1H23 menjadi Rp7.852 miliar pada 1H24.

Kinerja keuangan konsolidasian Blibli

Struktur biaya yang lebih baik tercermin dari penurunan persentase Beban Operasional terhadap Total Processing Value (TPV) dari 7,9% pada 1H23 menjadi 7,5% pada 1H24. Peningkatan ini mendorong pertumbuhan EBITDA konsolidasi terhadap TPV dari -4,3% pada 1H23 menjadi -2,9% pada 1H24.

“Kami memulai tahun ini dengan melewati periode tantangan ekonomi dan variabilitas permintaan sebelum pemilu, namun dengan gembira dapat saya sampaikan jika perseroan telah menunjukkan ketahanan dan pertumbuhan marjin yang luar biasa sepanjang paruh pertama tahun ini yang sesuai dengan fokus Perseroan ke arah profitabilitas. Kinerja yang teguh ini menggarisbawahi kekuatan model usaha kami dan landasan kokoh yang telah kami bangun untuk kesuksesan yang berkelanjutan,” ujar CEO Blibli-Tiket Kusumo Martanto.

Inovasi dan ekspansi strategis

Komitmen perusahaan untuk meningkatkan pengalaman pengguna terlihat dari peluncuran fitur Keanggotaan Terpadu (Unified Membership) yang memberikan akses tanpa batas di ekosistem Blibli-Tiket. Pembangunan gudang baru di Marunda juga hampir selesai dan diharapkan mulai beroperasi pada Oktober 2024.

Selain itu, akuisisi sekitar 99,83% saham di Dekoruma memperluas cakupan kategori produk home and living.

Dengan berbagai inovasi tersebut, berikut performa untuk  setiap lini bisnis perseroan:

  • Ritel 1P: Mengalami sedikit penurunan GPBD sebesar 6% y.o.y pada 2Q24. Namun, rasionalisasi meningkatkan Take Rate secara signifikan.
  • Ritel 3P: GPBD tumbuh sebesar 21% YoY pada 2Q24, didorong oleh peningkatan marjin dari bisnis B2C dan permintaan kuat pada usaha OTA.
  • Institusi: Menunjukkan pertumbuhan signifikan dengan GPBD meningkat sebesar 292% YoY pada 2Q24. Kualitas klien institusional juga meningkat.
  • Toko Fisik: GPBD bertumbuh pesat sebesar 23% YoY pada 2Q24, didorong oleh peningkatan volume penjualan dan perluasan jaringan toko elektronik konsumen.
Kinerja lini bisnis Blibli

“Strategi pertumbuhan omnichannel yang selektif, upaya yang ketat untuk meningkatkan laba bruto, dan pengendalian biaya yang disiplin telah efektif dalam meningkatkan kinerja kerugian EBITDA konsolidasi kami sebesar 38% YoY pada 2Q24,” ujar CFO Blibli-Tiket Ronald Winardi.

Ke depan, Blibli berkomitmen akan terus berinovasi dan memperluas strategi omnichannel. Perusahaan berkomitmen untuk memberikan pengalaman belanja yang lebih baik dan berkelanjutan bagi pelanggan, serta menjaga arah profitabilitas.

Application Information Will Show Up Here

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten