Elevarm Dapat Pendanaan Awal Rp41,7 Miliar dari Insignia, 500 Global, dan Gibran Huzaifah

Elevarm, platform yang mengintegrasikan berbagai layanan dan produk hortikultura, baru-baru ini mengumumkan keberhasilan dalam mendapatkan pendanaan awal sebesar $2,6 juta atau setara Rp41,7 miliar. Pendanaan ini diharapkan dapat meningkatkan produksi bibit dan pupuk organik guna mendukung petani kecil di Indonesia.

Putaran ini sebenarnya sudah mulai bergulir sejak tahun 2022 lalu. Pendanaan yang dipimpin oleh Insignia Ventures Partners dari Singapura ini juga melibatkan partisipasi dari 500 Global dan Gibran Huzaifah, pemimpin startup eFishery.

“Kami berkomitmen untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh petani kecil dengan menyediakan akses yang lebih baik ke bibit dan pupuk berkualitas tinggi,” ujar Co-founder & CEO Elevarm Bayu Syerli Rachmat.

Selain itu, Elevarm juga akan fokus pada pengembangan NextBio, divisi penelitian dan pengembangan yang bertujuan untuk menciptakan produk pertanian organik yang inovatif. Pendanaan ini juga akan dimanfaatkan untuk meningkatkan kapasitas produksi dengan pembangunan fasilitas pabrik baru yang dilengkapi dengan teknologi manufaktur canggih.

“Kami menyadari pentingnya solusi hortikultura yang terjangkau dan berbasis teknologi untuk mengatasi berbagai tantangan lokal di setiap tahap perjalanan bertani,” tambah Bayu.

Dengan lebih dari 13,000 mitra pertanian dan 5,000 petani aktif sebagai pelanggan, Elevarm telah mencatat pertumbuhan pendapatan yang signifikan, meningkat tujuh kali lipat dari tahun sebelumnya. Perusahaan ini berharap dapat terus memberikan dampak positif tidak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh kawasan dengan memperluas jangkauan produk organik dan solusi pertanian berkelanjutan.

Melalui inisiatif ini, Elevarm menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup para petani kecil di Indonesia, sejalan dengan visi mereka untuk memajukan industri pertanian melalui inovasi dan teknologi.

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Sejumlah Perusahaan Lokal Gandeng Microsoft Terapkan AI untuk Bantu Operasional Bisnis

Di era revolusi digital yang semakin berkembang, Telkom, BUMA, dan DANA telah mengambil langkah strategis bersama Microsoft untuk mengintegrasikan Artificial Intelligence (AI) dalam operasional bisnis mereka.

Dalam acara Microsoft Build: AI Day Jakarta, ketiga perusahaan ini memaparkan bagaimana mereka memanfaatkan Copilot for Microsoft 365 dan GitHub Copilot untuk mengoptimalkan proses kerja.

“Kami telah melihat peningkatan efisiensi yang signifikan dalam pengembangan perangkat lunak dan manajemen tugas sehari-hari berkat AI,” ujar Executive Vice President Digital Business & Technology Telkom Group Komang Aryasa.

Alat-alat berbasis AI ini memungkinkan developer di perseroan menghasilkan kode dengan lebih cepat dan akurat, mempercepat respons terhadap kebutuhan pasar.

Sementara itu BUMA (PT Bukit Makmur Mandiri Utama), sebagai kontraktor pertambangan terkemuka, juga mengalami peningkatan produktivitas dengan adopsi Copilot for Microsoft 365.

“Teknologi ini telah meredefinisi cara kami berinteraksi dengan data dan menjalankan tugas operasional,” kata IT General Manager BUMA Edwin Rene Asparsayogi.

Adapun DANA yang terkenal dengan inovasi di sektor fintech, mengimplementasikan AI untuk meningkatkan layanan keuangan digital mereka. CTO DANA Norman Sasono menekankan betapa AI telah membantu perusahaan meningkatkan efisiensi komunikasi internal dan memberikan layanan pelanggan yang lebih responsif.

Inisiatif bersama ini tidak hanya mencerminkan komitmen perusahaan-perusahaan ini terhadap inovasi teknologi, tetapi juga upaya mereka dalam mendorong ekonomi digital Indonesia.

“Dukungan Microsoft dalam transformasi AI ini sangat penting, membantu kami memastikan bahwa teknologi yang kami gunakan aman dan dapat diandalkan,” tambah Presiden Direktur Microsoft Indonesia Dharma Simorangkir.

Kolaborasi ini menjanjikan era baru dalam efisiensi operasional dan pelayanan pelanggan, membawa Indonesia lebih dekat pada visi menjadi kekuatan ekonomi digital yang dominan di Asia Tenggara.

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Amartha Catat Profit, Dorong Pertumbuhan Ekonomi Mikro di Asia Tenggara

Amartha mengklaim telah mencatatkan profitabilitas selama 3 tahun berturut-turut. Hal ini diungkapkan dalam partisipasinya di konferensi Money 20/20 yang berlangsung di Bangkok, Thailand.

Founder & CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra menekankan bahwa inovasi teknologi dan peningkatan literasi keuangan adalah kunci untuk meningkatkan daya saing usaha mikro di Asia Tenggara.

“Kami berfokus pada penyediaan akses modal yang lebih merata, terutama di luar pulau Jawa, untuk mendukung usaha mikro yang menjadi tulang punggung ekonomi regional,” kata Andi.

Menurut Andi, Amartha telah berinvestasi dalam infrastruktur keuangan digital yang memungkinkan integrasi layanan finansial bagi bisnis mikro di kota-kota tier dua dan tiga di Indonesia. Hal ini mencakup pelayanan pinjaman, sistem pembayaran, dan pembangunan skor kredit internal untuk memudahkan akses ke modal kerja.

Selain itu, Amartha juga mengambil peran aktif dalam trend impact investing yang sedang tumbuh, dengan komitmen investasi yang signifikan dari lembaga-lembaga global yang mencapai total $285 juta dalam periode tiga tahun terakhir.

“Keberhasilan kami dalam mengelola investasi berdampak ini tidak hanya menunjukkan profitabilitas, tetapi juga komitmen kami untuk membangun ekosistem finansial yang inklusif di Asia Tenggara,” jelas Andi.

Komitmen Amartha untuk mempromosikan inklusivitas finansial ini diharapkan dapat membantu lebih banyak pelaku usaha mikro di Indonesia dan Asia Tenggara untuk mengakses layanan finansial yang dibutuhkan, mendukung pertumbuhan ekonomi regional yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Application Information Will Show Up Here
Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Hanwha Life Akuisisi 40% Saham NOBU untuk Perkuat Bisnis di Asia Tenggara

Dalam upaya memperluas jaringan dan meningkatkan kapasitas bisnis di kawasan Asia Tenggara, Hanwha Life, perusahaan asuransi dari Korea Selatan, telah resmi mengumumkan akuisisi 40% saham di PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU), yang merupakan bagian dari Lippo Group.

Transaksi ini menjadi bagian dari rencana besar Hanwha Life untuk mengintegrasikan bisnis asuransi mereka dengan sektor perbankan global, menandai langkah penting dalam strategi ekspansi mereka.

Dengan transaksi yang difasilitasi oleh Ciptadana Sekuritas, Hanwha Life menginvestasikan sejumlah 560 miliar Rupiah. Pembelian ini mencerminkan komitmen Hanwha untuk mengadaptasi dan menggabungkan inovasi digital dalam operasional perbankan tradisional Bank Nobu, dengan tujuan untuk memberikan layanan yang lebih efisien dan inovatif kepada pelanggan.

“Ini adalah milestone penting dalam usaha kami untuk membangun ekosistem keuangan yang lebih luas dan terintegrasi di Asia Tenggara,” ujar perwakilan Hanwha Life. “Kami percaya bahwa Indonesia, dengan potensi ekonominya yang besar, adalah pasar yang strategis untuk investasi ini.”

Kerja sama ini diharapkan tidak hanya akan memperkuat posisi Hanwha Life di pasar keuangan Asia tetapi juga membawa inovasi dan peningkatan layanan yang berorientasi pada kebutuhan pelanggan di Indonesia.

Integrasi antara teknologi canggih Hanwha dan pengalaman Bank Nobu dalam operasional perbankan domestik diharapkan akan menciptakan sinergi yang menguntungkan kedua pihak dan memperluas jangkauan layanan mereka di kawasan ini.

Application Information Will Show Up Here
Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Kemenkes Gandeng Google Kembangkan Gen AI untuk Inovasi Layanan Kesehatan

Dalam upaya mempercepat transformasi layanan kesehatan digital, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia berkolaborasi dengan Google Cloud untuk mengembangkan Kecerdasan Buatan Generatif (Gen AI). Kolaborasi ini bertujuan untuk menciptakan inovasi yang disesuaikan dengan kebutuhan layanan kesehatan di Indonesia.

Menurut Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan Setiaji, penggunaan Gen AI diharapkan dapat memudahkan akses informasi bagi masyarakat, memperbaiki sistem kerja para profesional kesehatan, dan mengoptimalkan ekosistem layanan kesehatan melalui penerapan teknologi yang bertanggung jawab.

“Kami mengutamakan keseimbangan antara inovasi dan etika dalam penggunaan AI untuk memastikan bahwa kemajuan teknologi ini benar-benar membawa manfaat bagi kesejahteraan masyarakat,” ujar Setiaji.

Country Director Indonesia Google Cloud Fanly Tanto menambahkan, penggunaan Gen AI di sektor kesehatan memiliki potensi besar untuk memperbaiki kualitas diagnosis dan rencana perawatan yang lebih tepat.

“Kami berkomitmen untuk menyediakan solusi AI yang tidak hanya canggih tetapi juga aman dan terpercaya, menjamin perlindungan data pribadi pasien,” terang Fanly.

Kolaborasi ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan Kemenkes dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia, sejalan dengan tujuan transformasi kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Dengan implementasi Gen AI, diharapkan dapat tercipta layanan kesehatan yang lebih efisien dan inklusif bagi semua lapisan masyarakat.

Penyempurnaan ini menandai langkah maju Kemenkes dalam memanfaatkan teknologi canggih untuk mendukung kesehatan masyarakat, sekaligus membuka jalan bagi inovasi-inovasi baru yang akan terus memperkaya sektor kesehatan di Indonesia.

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Kominfo: Investasi AI di Indonesia Mencapai Rp120 Triliun di 2023

Sepanjang tahun 2023, Indonesia telah berhasil mengamankan investasi senilai Rp120,2 triliun di sektor kecerdasan buatan (AI). Hal ini disampaikan langsung oleh Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria. Peningkatan ini mencerminkan kepercayaan global pada potensi Indonesia sebagai pusat inovasi dan teknologi.

“Dengan investasi ini, Indonesia berada di urutan kedua di Asia Tenggara dalam hal pendanaan AI, di bawah Singapura,” kata Nezar Patria dalam workshop yang bertajuk ‘Accelerating Responsible AI Governance and Innovation with Copilot for Indonesia’ seperti dikutip Bisnis.com.

Investasi yang ditanamkan tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi tetapi juga memfasilitasi kemajuan di berbagai sektor seperti keuangan, pertahanan, dan pemerintahan melalui integrasi teknologi AI yang canggih. Hal ini membuka peluang baru bagi para pelaku industri untuk mengembangkan solusi yang inovatif dan efisien.

Meskipun potensi yang besar, tantangan pun muncul seiring dengan penerapan AI. Isu seperti bias algoritma dan keamanan data menjadi perhatian yang serius, membutuhkan tindakan pencegahan dan regulasi yang tepat untuk menghindari pelanggaran etika dan privasi.

“Kami mengakui bahwa teknologi AI membawa baik peluang maupun tantangan. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk mengelola dan mengatur penerapan AI ini dengan cara yang bertanggung jawab,” tambah Nezar.

Upaya ini diharapkan tidak hanya akan mendorong inovasi tetapi juga memastikan keamanan dan keadilan dalam penggunaan AI di Indonesia, menjadikan negara ini sebagai pemimpin dalam teknologi cerdas di kawasan.

Sebelumnya pada penghujung April 2024 lalu, bersamaan dengan kunjungan Satya Nadella ke Indonesia, Microsoft mengumumkan investasi $1,7 miliar (lebih dari 27 triliun Rupiah) untuk mengembangkan solusi cloud dan AI di Indonesia, dalam bentuk infrastruktur Azure lokal yang sudah dilengkapi API OpenAI, pelatihan skill Artificial Intelligence (AI) untuk umum, dan ketersediaan perangkat pendukung untuk para pengembang.

Sebelumnya raksasa teknologi Nvidia juga mengumumkan investasinya di Indonesia senilai $200 juta atau sekitar Rp3 triliun untuk membangun Indonesian AI Nation yang berlokasi di Solo Techno Park.

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

GOTO Umumkan Rencana Private Placement dan Buyback Saham

Dalam upaya memperkuat struktur permodalan dan mendukung ekspansi bisnis, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengumumkan rencana untuk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 11 Juni 2024 mendatang.

Agenda utama adalah pembahasan mengenai Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) yang melibatkan penerbitan hingga 120,14 miliar saham Seri A, atau setara dengan 10% dari modal yang disetor penuh perusahaan.

Selain itu, GOTO juga berencana melakukan pembelian kembali saham sebagai bagian dari strategi keuangan untuk meningkatkan nilai pemegang saham dan optimasi kinerja perusahaan.

Dana yang berhasil dihimpun dari private placement akan digunakan untuk mendukung kebutuhan modal kerja, serta potensi konversi utang menjadi saham di masa depan. Strategi ini diharapkan dapat memperkuat posisi keuangan GOTO dalam menghadapi dinamika pasar yang kompetitif.

Rencana penggunaan dana dari hasil penambahan modal juga meliputi pengembangan kapasitas operasional untuk beberapa anak perusahaan, seperti PT Dompet Anak Bangsa dan PT Multifinance Anak Bangsa, yang akan mendapat alokasi masing-masing sebesar 25% dari total dana yang diperoleh.

Pembahasan lebih lanjut mengenai harga saham baru akan ditetapkan paling tidak 90% dari harga penutupan rata-rata di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama 25 hari perdagangan sebelum tanggal efektif pendaftaran saham. Keseluruhan proses penambahan modal dan pembelian kembali saham ini telah disusun sesuai dengan regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menegaskan komitmen GOTO terhadap praktik tata kelola perusahaan yang baik dan transparansi korporat.

GOTO berharap dengan langkah strategis ini, perusahaan dapat lebih agresif dalam ekspansi pasar dan inovasi layanan, sekaligus meningkatkan kepercayaan investor dan pemegang saham terhadap prospek jangka panjang perusahaan.

Application Information Will Show Up Here
Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

LLV Launchpad: Wadah Baru bagi Startup Global untuk Berkembang di Indonesia

Dalam upaya mendukung pertumbuhan startup di Indonesia secara berkelanjutan, Living Lab Ventures (LLV), unit ventura dari Sinar Mas Land, resmi meluncurkan “LLV Launchpad”. Inisiatif ini dirancang sebagai pusat inkubasi yang memberikan kesempatan bagi para pengusaha global untuk masuk dan berkembang di pasar Indonesia.

LLV Launchpad berlokasi di BSD City, yang merupakan pusat dinamis dari berbagai kegiatan teknologi dan inovasi. Melalui program ini, startup tidak hanya mendapatkan akses langsung ke pasar lokal, tetapi juga dapat mengambil keuntungan dari dukungan dan sumber daya yang disesuaikan untuk mempercepat pertumbuhan mereka.

Chief Transformation Officer Sinar Mas Land Mulyawan Gani, menegaskan bahwa banyak startup lokal telah merasakan manfaat dari dukungan LLV, dan kini pihaknya ingin membuka kesempatan yang sama bagi startup global.

“Kami berharap dapat membawa lebih banyak inovasi dan mendorong perkembangan entrepreneurship di Indonesia melalui LLV Launchpad,” ujar Gani.

Partner Living Lab Ventures Bayu Seto turut menambahkan bahwa LLV percaya pada kekuatan transformasi startup dalam mendorong inovasi.

“LLV Launchpad akan memungkinkan startup global untuk mengakses pasar potensial, mendapatkan bimbingan dari para ahli lokal, dan memanfaatkan sumber daya untuk berkembang di lingkungan yang kompetitif,” tutur Seto.

Program ini menawarkan berbagai manfaat, seperti eksposur langsung ke pasar Indonesia, peluang pendanaan dan investasi, serta kemungkinan untuk berkolaborasi dalam ekosistem Sinar Mas Land. Startup yang tergabung dalam LLV Launchpad juga dapat menikmati lingkungan kolaboratif yang dibangun untuk mendorong pertumbuhan dan inovasi bersama.

Dengan peluncuran LLV Launchpad, Living Lab Ventures tidak hanya memperkuat posisinya sebagai pemain kunci dalam ekosistem startup Indonesia tetapi juga membuka pintu bagi inovasi global untuk berkembang di Asia Tenggara.

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Blibli Catat Peningkatan Kinerja di Kuartal Pertama 2024

PT Global Digital Niaga Tbk (GDN), perusahaan yang menaungi platform online marketplace Blibli, mengumumkan peningkatan kinerja keuangan di kuartal pertama 2024. Berdasarkan rilis terbaru, GDN berhasil memperkecil kerugian bersih menjadi Rp691,2 miliar.

Meski masih mencatatkan kerugian, GDN menunjukkan tren positif dengan pengurangan rugi bersih sebesar 21,28% dari tahun sebelumnya. Pendapatan perusahaan naik tajam, didorong oleh strategi diversifikasi produk dan peningkatan efisiensi operasional.

“Kami optimis dengan tren positif ini dan berupaya keras untuk mencapai titik impas pada akhir tahun fiskal,” ujar CEO GDN Kusumo Martanto.

Di tengah persaingan yang ketat, GDN terus berinovasi dengan meluncurkan beberapa inisiatif strategis. Baru-baru ini, mereka mengumumkan kerja sama dengan beberapa merek internasional, serta pengembangan platform baru yang lebih user-friendly untuk meningkatkan pengalaman belanja online. Langkah ini diharapkan akan menarik lebih banyak konsumen dan memperluas cakupan pasar GDN.

Menurut analisis pasar terkini, GDN berada di posisi yang baik untuk memanfaatkan peningkatan aktivitas belanja online di Indonesia. Meskipun menghadapi tantangan makroekonomi seperti inflasi dan penurunan daya beli, adaptasi strategi pemasaran dan promosi yang agresif diharapkan akan memperkuat posisi perusahaan dalam menghadapi kompetisi.

Dalam hal operasional, GDN telah berhasil meningkatkan efisiensi logistik mereka dengan memanfaatkan teknologi terkini. Implementasi sistem otomasi gudang dan penggunaan analitik data besar telah mengoptimalkan distribusi produk dan mempercepat proses pengiriman.

PT Global Digital Niaga Tbk terus menunjukkan adaptabilitas yang kuat dalam menghadapi dinamika pasar yang terus berubah, dengan harapan untuk tidak hanya bertahan tetapi juga berkembang di masa depan.

Satukan akun di ekosistem bisnis

Seperti diumumkan dalam milis yang disebarkan ke pelanggan, dalam waktu dekat ekosistem bisnis BELI, meliputi Blibli, tiket.com, dan RANCH akan menggabungkan akun aplikasinya menjadi satu di ekosistem Blibli Tiket. Ini menjadi langkah lanjutan setelah perusahaan mengumumkan merger pada Oktober 2022 lalu.

Sebelumnya Blibi dan Tiket.com sempat integrasikan layanan melalui widget single sign-on. Pengguna tinggal memasukkan kredensial login mereka, seperti nama pengguna dan kata sandi, pada satu halaman untuk mengakses beberapa ekosistem layanan. Widget SSO memampukan pengguna untuk mengakses Tiket.com melalui platform Blibli dengan akun yang sama terdaftar di Blibli.

Application Information Will Show Up Here
Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Vidio Targetkan Peningkatan Jumlah Pelanggan Sampai 8 Juta Menjelang IPO

Menurut laporan dari Bloomberg, Vidio sedang dalam tahap persiapan untuk menggandakan jumlah pelanggan berbayarnya menjadi 8 juta dalam kurun waktu 2-3 tahun mendatang. Upaya ini adalah bagian dari strategi mereka untuk go public atau IPO di pasar yang masih memiliki banyak ruang untuk pertumbuhan.

Vidio, yang dimiliki oleh konglomerat media Indonesia PT Elang Mahkota Teknologi Tbk., juga berencana untuk menggalang dana baru tahun ini yang akan digunakan untuk memperluas layanan streaming-nya. CEO Vidio Sutanto Hartono menyatakan bahwa perusahaan akan melanjutkan rencana IPO setelah kondisi pasar menunjukkan sinyal yang lebih positif.

Sebelumnya pada 2022 lalu Vidio sempat mengumumkan pendanaan $45 juta dari Grup Sinarmas, yakni PT Dian Swastika Sentosa (DSSA) melalui entitas anaknya PT DSST Mas Gemilang (DSST). Investor lain yang turut berpartisipasi, antara lain Grab LA Pte Ltd (Grab), PT Ekonomi Baru Investasi Teknologi (EBIT), entitas anak klub sepak bola Bali United.

Dengan populasi muda lebih dari 270 juta jiwa, Indonesia menjadi salah satu ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di Asia. Namun, sektor media digital di negara ini masih dalam tahap awal pengembangan. Dominasi televisi terestrial dan penetrasi 5G yang masih rendah menjadi hambatan utama.

Di sisi lain, total pendapatan video online di Indonesia diprediksi akan tumbuh menjadi $2,25 miliar pada tahun 2028 dari $1,3 miliar pada tahun sebelumnya, menurut Media Partners Asia. Sementara itu, dampak ekonomi keseluruhan dari industri film dan televisi di Indonesia diperkirakan akan meningkat menjadi sekitar $10 miliar pada tahun 2027.

Vidio juga telah mengambil langkah strategis untuk memperluas jangkauan dan pengaruhnya di pasar lokal dengan berfokus pada konten olahraga dan produksi serial orisinal yang menarik, seperti drama berjudul “Ratu Adil”. Perusahaan juga memiliki rencana untuk menarik audiens dari TikTok dengan menawarkan seri yang berdurasi dua hingga tiga menit.

Kesuksesan Vidio dalam menggandakan jumlah pelanggan berbayarnya tidak hanya akan menguntungkan mereka dalam rencana IPO, tetapi juga menandai kemajuan signifikan dalam adaptasi dan pertumbuhan layanan streaming di Indonesia, terutama saat penetrasi 5G mulai meluas di seluruh negeri.

Application Information Will Show Up Here
Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten