Dalam Bisnis Kuliner, Perubahan adalah Keniscayaan

Bisnis kuliner merupakan jenis bisnis yang benar-benar mewakili semangat “beradaptasi atau mati”. Beruntung bagi Kulina, Andy Fajar Handika merupakan sosok yang cepat beradaptasi. Founder & CEO Kulina itu sudah beberapa kali melakukan perubahan dalam bisnis kuliner.

Dalam reality show Kitchen Nightmare, masalah yang dihadapi oleh chef kondang Gordon Ramsay paling sering berpangkal pada pemilik restoran yang sama sekali enggan menyesuaikan diri dengan tren dan perilaku konsumen terbaru. Cara mereka mengasingkan diri dengan kenyataan baru menempatkan mereka di ambang kebangkrutan.

#SelasaStartup edisi kali ini menyoroti bisnis Kulina dan upaya Andy yang mengakrabkan diri dengan segala bentuk perubahan yang diperlukan untuk bertahan di industri kuliner.

Akrab dengan perubahan

Andy yang sudah berbisnis kuliner sejak 2007 punya sejarah panjang dalam beradaptasi di bisnis kuliner. Bisnis kuliner bukan hanya soal cita rasa, tapi juga soal lokasi, harga, hingga cara berjualan. Andy bercerita pertama kalinya ia menggeser bisnisnya ke arah online karena kenaikan harga sewa tanah tempatnya berdagang lebih cepat ketimbang pertumbuhan bisnis mereka sendiri.

Growth bisnis restoran paling hanya 10% per tahun, sedangkan growth tanah bisa 50-80% setahun. Tempat yang strategis harganya jadi sangat-sangat mahal. Akhirnya yang bisa jualan di tempat strategis memang orang yang sangat kaya dengan modal sangat kuat,” kenang Andy.

Kulina berdiri pada 2015 dengan motivasi semua orang bisa yang bisa memasak, bisa menjual masakannya. Namun ide itu terbukti gagal. Andy menyebut di bulan pertama hanya ada satu-dua pelanggan yang notabene kawannya sendiri.

Paham ada banyak yang salah di bisnisnya, Andy langsung berbenah. Hanya dalam hitungan beberapa bulan Kulina melakukan pivot. Mereka akhirnya memilih pekerja kantoran yang minim opsi makan siang di Jakarta sebagai target produk Kulina. Pivot ini berhasil dan mengantarkan Kulina seperti yang kita kenal sekarang.

Situasi khusus

Wabah Covid-19 memukul industri kuliner. Kewajiban swakarantina dan beraktivitas dari rumah menyebabkan restoran terancam gulung tikar karena minim pemasukan. Keadaan ini tentu turut memengaruhi bisnis startup kuliner termasuk Kulina.

Andy mengatakan, saat ini ada perubahan komposisi produk yang dipesan oleh pelanggan mereka. Sebelumnya paket makan per orang mendominasi, tapi saat ini paket makan porsi keluarga justru lebih banyak dipesan. Ia mengklaim secara Kulina mengalami penurunan jumlah pemesanan, namun sebaliknya volume makanan yang dipesan justru meningkat.

Perubahan jenis pesanan itu menurut Andi disebabkan oleh banyaknya besarnya waktu masyarakat untuk mengakses peralatan masak atau kebutuhan pokok. Alhasil pelanggan mereka saat ini lebih melirik produk yang berisi lauk-pauk saja.

“Kita juga besok akan ada launch produk-produk frozen food yang siap dimasak atau dihangatkan.”

Andy mengaku, hingga saat ini Kulina selalu mengalami perubahan rutin dalam skala mikro. Ia bahkan tak bisa menjawab berapa lama waktu yang ia butuhkan sampai menemukan model bisnis yang paling tepat untuk Kulina. “Kalau ditanya apakah sudah ketemu model bisnis yang paling tepat, selalu ada penyesuaian di sana-sini,” pungkas Andy.

Aplikasi Remitansi Zendmoney Fokus Jembatani Pekerja Migran

Masih besarnya peluang untuk menghadirkan layanan remitansi kepada Pekerja Migran Indonesia (PMI), menjadi salah satu alasan Zendmoney diluncurkan. Didirikan oleh Bong Defendy, layanan ini telah mengantongi izin beroperasi dari Bank Indonesia. Selain PMI, mereka juga targetkan sektor UKM dalam usaha ekspor/impor. Pada dasarnya layanan remitansi memungkinkan pengguna memanfaatkan jasa pengiriman uang antarnegara secara  aman, cepat, dan terjangkau.

“Secara khusus negara yang kami sasar adalah negara di mana banyak PMI bekerja. Mulai dari Tiongkok, Malaysia, Singapura, hingga Hong Kong. Untuk negara seperti Malaysia dan Hong Kong kebanyakan yang menggunakan Zendmoney adalah para pekerja migran. Sementara untuk negara seperti Tiongkok dan Singapura banyak pelaku UKM yang melakukan transaksi,” kata CEO Zendmoney Bong Defendy.

Memiliki Zmart Store


Cara kerja yang diterapkan oleh Zendmoney serupa dengan layanan remitansi lainnya. Namun yang membedakan, semua mitra atau agen yang bergabung diberikan perangkat khusus. Sementara untuk pemain lainnya kebanyakan memanfaatkan perangkat pribadi milik agen. Saat ini Zendmoney juga telah menjalin kemitraan dengan POS Indonesia.

“Kami memiliki Toko Semar (Zmart Store) yang dikelola oleh para agen di 4 negara. Kebanyakan transaksi yang dilakukan oleh para pekerja migran di luar negeri adalah langsung melalui agen atau yang biasa kami sebut teller. Saat ini Zendmoney memiliki sekitar 100 ribu pengguna aktif,” kata Defendy.

Disinggung apakah penggunaan aplikasi pengguna sudah maksimal, Defendy menyebutkan aplikasi untuk pengguna sudah meluncur sejak tahun 2019 lalu. Namun karena adanya penambahan fitur dan pengembangan sistem, aplikasi sempat ditunda penggunaan dan hanya digunakan oleh kalangan terbatas. Saat ini menurut informasi di Play Store, aplikasi ZMART milik Zendmoney baru diunduh sekitar 50 ribu pengguna.

“Tahun ini kami akan memaksimalkan penggunaan fitur yang tersedia di aplikasi, mulai dari pembelian pulsa, pembayaran PLN, hingga pembayaran uang sekolah. Harapannya semua pengguna bisa mengontrol uang yang dikirimkan ke keluarga melalui aplikasi setelah proses konversi diterapkan,” kata Defendy.

Disinggung seperti apa behavior pengguna Zendmoney yang melakukan pengiriman uang, disebutkan untuk pengiriman uang dalam skala waktu yang cukup rutin banyak dilakukan oleh pekerja migran dengan nominal yang tidak terlalu besar jumlahnya. Sementara untuk pelaku UKM yang banyak melakukan kegiatan bisnis dengan negara seperti Tiongkok dan Singapura, kebanyakan lebih sedikit jumlah pengiriman uang, namun nominal uang yang dikirimkan cukup besar jumlahnya per pengiriman.

“Secara keseluruhan kami tidak melakukan grading masing-masing penggunaan. Namun sesuai dengan fokus Zendmoney dari awal adalah pekerja migran, yang masih mendominasi penggunaan remitansi di platform Zendmoney,” kata Defendy.

Menambah produk untuk traveller

Saat ini Zendmoney telah tersedia di 50 lokasi di 4 negara. Sementara itu transaksi remitansi yang berhasil dibukukan setiap bulannya berkisar Rp40 miliar.

Masih dalam proses pengembangan, Zendmoney akan meluncurkan kartu Zmart Trip, yang bisa digunakan para traveller saat melakukan perjalanan wisata ke luar negeri. Untuk produk tersebut rencananya akan diluncurkan segera tahun ini.

“Konsep kerjanya serupa dengan kartu kredit. Pengguna bisa mengisi uang sesuai dengan jumlah yang diinginkan, nantinya kartu tersebut bisa digunakan untuk transaksi semua produk menyesuaikan konversi yang berlaku,” kata Defendy.

Persyaratan yang dikenakan kepada pengguna adalah, cukup mengisi e-formulir dan menyertakan data diri paspor. Jika dinyatakan lulus proses kurasi, pengguna bisa memanfaatkan kartu Smart Trip di mancanegara.

Application Information Will Show Up Here

Inilah 107 Peserta Batch Pertama DSLaunchpad 2020

Sebenarnya kami masih agak kaget melihat hampir 600 founders yang mendaftarkan diri di program DSLaunchpad perdana ini, dan bahkan setelah registrasi-nya ditutup masih banyak founders yang mengirimkan email dan WhatsApp ke tim kami karena mereka terlambat. Memilih 100 startup dari 600 bukan merupakan hal yang mudah, dan bahkan kamipun akhirnya memfasilitasi 106 107 startup dan bukan 100. Karena memang sangat sulit kalau harus memilih 100.

Tapi, antusiasme teman-teman founders yang mendaftarkan diri merupakan dorongan energi untuk kami di DailySocial untuk membuat program ini menjadi berguna untuk para partisipannya. 20 mentor dan 21 rekanan VC juga telah terkonfirmasi partisipasinya dalam program ini.

Dari 106 107 peserta yang lolos, 75% berasal dari luar Jakarta dan total 20% dari luar Pulau Jawa. Kategori terbanyak ada di Edukasi, E-commerce & Retail dan Social Tech. Startup yang terpilih 75% sudah live, dan 25% masih berupa ide dan mayoritas memiliki 3 founder atau lebih.

Sudah tidak sabar melihat 106 107 tim yang masuk ke batch pertama DSLaunchpad 2020? Silahkan simak di daftar berikut.

DSLaunchpad Batch 1 - 2020

Selamat untuk para peserta yang lolos, dan selanjutnya akan kami email untuk proses selanjutnya. Dan untuk para pendaftar DSLaunchpad baik yang lolos maupun tidak, kami juga ada kejutan dari teman-teman di Kartunama, Hacktiv8, FlowerAdvisor dan GoPlay. Cek email kamu ya!

20FIT Luncurkan VirtuFIT, Platform Kelas Virtual untuk Olahraga di Rumah

20Fit atau yang dikenal baik sebagai penyedia layanan micro-gym resmi meluncurkan VirtuFIT. Sebuah layanan yang memungkinkan pengguna dan pelatih kebugaran terhubung melalui kelas virtual secara privat, atau dengan konsep one-on-one virtual coaching.

Dengan konsep ini diharapkan pelatih kebugaran bisa lebih fokus kepada pengguna, sehingga bisa menunjukkan gerakan olah raga yang benar hingga memastikan agar pengguna yang mengikuti sesi tidak mengalami cedera selama berolahraga.

“Meski dianjurkan untuk terus berada di rumah, kebutuhan masyarakat akan berolahraga semakin meningkat seiring dengan kesadaran pentingnya menjaga kesehatan sebagai cara meningkatkan imunitas tubuh. Hal inilah yang mendasari lahirnya VirtuFIT menjawab kebutuhan masyarakat dengan bantuan teknologi,” terang Co-founder & CEO FIT Company Jeff Budiman.

Sejauh ini FITCO merupakan salah satu startup yang fokus pada pengembangan ekosistem kebugaran. Hadirnya inovasi di tengah pandemi seperti saat ini adalah bentuk respon positif, baik bagi ekosistem kebugaran yang dibangun maupun bagi pengguna.

Untuk saat ini selain 20FIT, FIT Company juga memiliki beberapa lini bisnis lain, di antaranya adalah FIT Gourmet sebagai layanan penyedia makanan sehat dan bernutrisi, FITmee yang merupakan prodok mie instan berbahan dasar shirataki; dan FITSHOP, sebuah portal penyedia produk harian terkait kesehatan.

Layanan VirtuFIT sendiri bisa diakses dengan cara melakukan reservasi melalui aplikasi mobile FITCO. Selanjutnya pengguna tinggal menentukan jadwal dan menyesuaikan durasi berolah raga sebelum menyelesaikan reservasi.

Setelah semua proses selesai pengguna akan menerima link virtual meeting room yang dapat diakses ketika jadwal sesi olahraga dimulai. Kendati dilakukan secara virtual, VirtuFIT mampu mengakomodasi beragam jenis latihan seperti Yoga, Zumba, hingga High Intensity Interval Training (HIIT).

“Adanya perubahan perilaku konsumen selama masa pandemi Corona turut berpengaruh pada keberlangsungan bisnis lokal. Hal inilah yang menuntut kesigapan para pelaku bisnis untuk cepat beradaptasi dan cermat mengambil langkah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” imbuh Jeff.

Sepanjang bulan April 2020 tersedia promo peluncuran dengan bandrol Rp150.000 per sesi. Selain sesi privat virtual coaching 20FIT juga menyediakan pilihan olahraga di rumah lainnya, seperti Workout from Home. Ke depannya FITCO juga akan melengkapi ekosistem kebugarannya dengan Live Classes untuk memberikan pilihan olah raga yang semakin beragam.

Application Information Will Show Up Here

LinkAja Resmi Luncurkan Fitur Syariah

Setelah uji coba beberapa bulan, akhirnya LinkAja meluncurkan fitur syariah mereka ke publik luas. LinkAja langsung menargetkan layanan syariah ini dapat menjangkau satu juta pengguna.

LinkAja pertama kali memperkenalkan fitur syariah pada November tahun lalu. Satu yang paling membedakan dari fitur syariah ini dengan layanan konvensional mereka adalah institusi untuk penyimpanan dana (floating fund) untuk melakukan top up saldo memakai jasa bank syariah.

“Target pengguna LinkAja Syariah pada tahun pertama adalah satu juta pengguna,” ucap Plt Direktur Utama LinkAja Haryati Lawidjaja, Selasa (14/4).

Guna mengejar target tersebut, LinkAja sudah menggandeng mitra kerja seperti 1000 masjid, 11 lembaga wakaf, 23 lembaga zakat, dan 67 lembaga donasi. Ekosistem yang dijalin LinkAja ini sudah terbilang cukup lengkap, apalagi ekonomi syariah di Indonesia dan global sedang bergeliat beberapa tahun terakhir.

Head of Group Syariah Channel LinkAja Widjayanto Djaenudin mengatakan, saat ini sudah ada beberapa fitur layanan yang sudah dapat digunakan secara luas yakni pembayaran kurban, infaq, isi ulang saldo, dan zakat. Ia menjanjikan tak lama lagi layanan mereka juga bisa dipakai untuk membayar tagihan sekolah pesantren.

“Kami inginnya pengguna tidak bisa memakai LinkAja Syariah di merchant nonhalal. Ketika memilih jadi pengguna layanan syariah LinkAja kita berharap mereka sudah punya kesadaran itu,” imbuh Widjayanto.

LinkAja sendiri saat ini sudah memiliki lebih dari 40 juta pengguna dengan 500 ribu merchant. Status mereka saat ini menjadikan LinkAja sebagai platform uang elektronik syariah pertama di Indonesia. Hal ini menjadikan mereka optimis untuk menguasai pasar uang elektronik syariah di Indonesia.

Salah satu metode kilat LinkAja untuk menjadi nomor wahid itu adalah menggandeng Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama. “Ini sudah kami diskusikan. Saya rasa semua shareholder sangat mendukung untuk ke sana,” ujar Komisaris Utama LinkAja Heri Supriadi.

Bahkan dalam kesempatan tersebut, Heri sempat mengutarakan bukan mustahil pihaknya berkompetisi di negara berpenduduk mayoritas muslim lainnya seperti Pakistan atau Bangladesh. Kendati begitu Heri menggarisbawahi LinkAja ingin menjadi yang nomor satu di Indonesia sebagai negara muslim terbesar sebelum ekspansi ke negara lain.

Kini seluruh pengguna LinkAja sudah dapat mengakses fitur syariah dengan memperbarui versi aplikasi tersebut di Google PlayStore.

Laporan DSResearch tentang digital wallet paling banyak digunakan oleh responden
Laporan DSResearch tentang digital wallet paling banyak digunakan oleh responden

Di Indonesia, LinkAja bersaing langsung dengan beberapa penyedia digital wallet lainnya. Berdasarkan hasil survei DSResearch yang dipublikasikan dalam Fintech Report 2019, LinkAja berada dalam peringkat keempat dari sisi jumlah penggunaan, setelah Gopay, Ovo, dan Dana. Fitur dan integrasi layanan memang menjadi poin penting untuk memenangkan hati konsumen, dan kini masing-masing pemain terus berlomba ke arah sana — untuk menjadi digital wallet paling lengkap.

Application Information Will Show Up Here

KoinWorks Dapat Pendanaan 316 Miliar Rupiah dari Institusi Finansial Eropa dan Pemodal Ventura

Startup fintech lending Koinworks hari ini (13/2) mengumumkan perolehan pendanaan baru dalam dua skema, yakni pinjaman dan ekuitasi. Nilainya mencapai US$20 juta atau setara 316 miliar Rupiah. Terkait investor, Quona Capital, EV Growth, dan Saison Capital dan beberapa lainnya terlibat di sisi ekuitas. Sementara untuk pemberi pinjaman, perusahaan hanya memberikan informasi bahwa berasal dari dua institusi finansial asal Eropa.

Pendanaan ini menambah pundi-pundi modal perusahaan setelah sebelumnya pada November 2019 mereka mengumumkan seri B dan B2 senilai SG$18,5 juta (setara 190 miliar Rupiah) dari Saison Capital. EV Growth dan Quona Capital terlebih dulu menggelontorkan dana US16,5 juta (sekitar 170 miliar Rupiah). Mulusnya dana dari investor akan semakin mengokohkan visinya menjadi “Super Financial App” di Indonesia.

“Kami dengan bangga mengumumkan penerimaan pendanaan dari berbagai sumber di tengah situasi bisnis yang menantang. KoinWorks juga tetap berdiri beriringan dengan berbagai institusi keuangan besar dan ratusan ribu pendana retail untuk mendukung UKM digital selama Covid-19 mewabah,” Executive Chairman & Co-Founder KoinWorks Willy Arifin.

Selain itu, KoinWorks juga mengumumkan penerimaan pendanaan yang akan dimanfaatkan untuk pembiayaan pinjaman melalui platform fintech lending. Fasilitas kredit baru tersebut salah satunya diberikan oleh sebuah institusi internasional, yaitu Triodos Bank, perbankan global asal Belanda.

Pada Desember 2019 lalu pihaknya memang sudah mengumumkan bahwa segera menambah deretan lender institusi dari luar negeri. Sebelumnya baru ada institusi finansial lokal, termasuk Sampoerna dan Bank CIMB Niaga.

Dana investor mengalir untuk startup Indonesia

Serangan pandemi di Indonesia dan dunia memang terbukti menyulitkan berbagai aspek kehidupan, tak terkecuali perekonomian. Sebagai dampak, beberapa startup memilih melakukan perampingan – termasuk dengan melakukan layoff. Sementara beberapa lain terlihat terus on-track dalam pertumbuhan.

Selain KoinWorks, beberapa startup yang baru-baru ini mengumumkan pendanaan termasuk Kargo Technologies (logistik), Investree (finansial), WebTrace (logistik), BukuWarung (SaaS), dan lain-lain.

Catatan DSResearch bahkan mengemukakan bahwa sepanjang kuartal pertama 2020, tren pendanaan masih relatif normal. Sekurangnya ada 20 transaksi pendanaan yang diumumkan ke publik di periode tersebut. Termasuk pendanaan Seri F yang kembali didapat Gojek mencapai 21 triliun Rupiah.

Senada dengan yang diyakini founder Koinworks, masih adanya kepercayaan dari investor di masa sulit seperti saat ini – terlebih dari luar—menjadi indikasi baik bagi ekosistem digital di Indonesia. Sekaligus memberikan validasi bisnis yang apik, membawa startup menuju pertumbuhan berkelanjutan.

“Investasi dari Triodos, terutama saat masa bergejolak seperti sekarang, menunjukkan kepercayaan diri yang luar biasa atas kemampuan kami sebagai penyedia pinjaman terbaik di kelas fintech Indonesia. Kami dengan senang memiliki institusi internasional terkemuka yang bergabung bersama jajaran investor kami seraya terus bergerak maju,” ujar CEO & Co-Founder KoinWorks Benedicto Haryono.

Application Information Will Show Up Here

Kantongi Pendanaan 504 Miliar Rupiah, Kargo Technologies Berikan Akses Permodalan untuk Mitra Logistik

Marketplace logistik yang menghubungkan perusahaan dan layanan penyedia truk, Kargo Technologies, hari ini (13/4) mengumumkan telah mendapatkan pendanaan sebesar US$31 juta (sekitar 504 miliar rupiah) dalam putaran seri A. Investasi ini dipimpin oleh Tenaya Capital asal Silicon Valley. Grup investor yang juga turut berpartisipasi  ialah Sequoia India, Intudo Ventures, Amatil X, Agaeti Convergence Ventures, Alter Global, dan Mirae Asset Venture Investment.

Dalam putaran pendanaan ini, Kargo juga berhasil mendapatkan pendanaan berbasis hutang (debt financing) dari sejumlah bank dan institusi finansial regional. Sebelumnya Kargo technologies juga mengumumkan perolehan investasi yang pertama dari corporate venture capital (CVC) Amatil X.

Di tahap awal, mereka juga telah menerima pendanaan sebesar US$7,6 juta (sekitar 123 miliar rupiah) yang dipimpin oleh Sequoia India dan sejumlah investor.

Berikan pendanaan kepada mitra logistik

CEO Kargo Technologies Tiger Fang mengungkapkan, sebagian besar pendanaan tersebut akan digunakan untuk memprioritaskan operasional bisnis dan mengembangkan produk menyesuaikan situasi penyebaran Covid-19 saat ini. Untuk pemilik truk, perusahaan dapat membantu cash flow mereka dengan produk pendanaan cepat, yang sangat dibutuhkan dalam keadaan seperti saat ini.

Bagi pemilik truk yang ingin mengajukan tambahan permodalan usaha, bisa mengakses situs khusus yang disediakan oleh Kargo Technologies. Hal ini diharapkan bisa membantu cash flow para mitra logistik terkait dengan modal bisnis mereka, karena kebanyakan para pemilik truk tersebut baru dibayar sekitar 3 bulan kemudian.

Perusahaan juga membiayai gerakan Dana Bantuan Logistik (Logistics Relief Fund) dengan menghimbau seluruh karyawan untuk turut serta mengontribusikan sebagian gaji mereka. Dana Bantuan Logistik akan digunakan untuk membantu para pengangkut logistik dan memastikan tidak adanya gangguan dalam pengiriman barang pokok di Indonesia.

“Kami bersyukur atas investor kami yang tetap memberikan dukungan luar biasa di tengah masa ketidakpastian finansial. Kargo berjanji akan menjadi mitra logistik yang paling dapat diandalkan untuk memastikan tidak adanya gangguan dalam rantai pasokan barang pokok di Indonesia. Perusahaan kami telah mendonasikan sebagian dari gaji kami untuk masalah ini dan kami juga turut mengundang bisnis dan organisasi lokal lainnya untuk menghubungi kami agar kita bisa menyelesaikan masalah ini bersama-sama,” kata Tiger.

Guna meminimalisir terjadinya kontak fisik, Kargo juga telah mengimplementasikan sistem EPOD (Electronic Proof of Delivery) dalam mekanisme pengiriman. Fitur yang dapat ditemukan dalam platform Kargo ini juga memungkinkan mengurangi adanya pertukaran dokumen secara langsung untuk mengurangi risiko infeksi COVID-19.

“Teknologi Kargo memiliki nilai jual unik di saat efisiensi logistik menjadi sangat penting di Indonesia. Mulai dari menjaga jumlah stok kebutuhan ritel dengan kontak fisik seminimal mungkin atau memperlancar transaksi e-commerce di seluruh penjuru negeri, kami percaya bahwa Kargo mampu menyelesaikan masalah ini,” kata CTO Kargo Yodi Aditya.

Application Information Will Show Up Here

Platform StartupIndonesia Diluncurkan, Mudahkan Startup Terhubung dengan Investor dan Mentor

StartupIndonesia resmi diluncurkan untuk membantu founder mendapatkan informasi dan akses ke jaringan mitra strategis, seperti mentor atau investor. Platform online ini diinisiasi oleh Komite Tetap Digital Business, E-Commerce, & Startup Development KADIN, dan didukung oleh Kementerian Riset & Teknologi, Kementerian Telekomunikasi & Informatika, Asosiasi Modal Ventura Indonesia, dan BUBU.com.

StartupIndonesia adalah platform online berbasis gerakan kolaboratif agar setiap anak muda Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk memulai, mengembangkan, dan scale-up startup mereka, terutama yang memberikan dampak socio economic Indonesia yang lebih baik dan bahkan dunia,” ujar Shinta Dhanuwardoyo selaku Chairwoman StartupIndonesia dan Founder Bubu.com.

Mengusung semangat “connecting with impact”, StartupIndonesia ingin menghubungkan setiap pemangku kepentingan ekosistem startup di Indonesia melalui startup directory, mentoring, dan konten-konten eksklusif. Melalui startup directory, para founder dapat dengan mudah terhubung dengan venture capital, incubator, dan accelerator yang ada di Indonesia.

“Sejak soft-launching Desember 2019 lalu, sudah ada 5000 user dalam database kami, 600 founder, dan 250 startup. Founder yang mengunggah proyeknya akan mendapatkan mini landing page berisi informasi mengenai startup tersebut. Sehingga platform ini seperti LinkedIn untuk para startup,” imbuh Head of StartupIndonesia Erwin Arifin.

Selama masa pandemi Covid-19 ini, StartupIndonesia juga membantu para startup untuk tetap terkoneksi dengan venture capital dan sebaliknya, juga membantu para VC untuk mendapatkan deal flow melalui program #PitchAtHome Online Speed Dating.

“Kami ingin membantu ekosistem agar tetap berjalan meskipun sedang dalam kondisi social distancing. Tanggal 2 April kemarin, kami mengadakan online speed dating bersama beberapa venture capital ternama seperti GDP Venture, MDI Ventures, Telkomsel Mitra Inovasi, Mandiri Capital Indonesia, dan Gobi Partners. Karena permintaan yang cukup tinggi baik dari sisi founder maupun VC, rencananya kami akan adakan yang kedua di bulan April ini”, tambah Erwin.

Sebagai negara berkembang, Indonesia memiliki banyak masalah. Anak muda era digital dari seluruh Indonesia bisa mengubah masalah di Indonesia menjadi peluang startup kelas dunia yang berdampak sosio-ekonomi. StartupIndonesia mengajak semua pihak mendukung gerakan digital ini agar seluruh anak muda dan startup di Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk menciptakan dampak positif demi Indonesia yang lebih baik.

Shinta juga menambahkan, “Kami mencetuskan StartupIndonesia ini karena melihat banyaknya volume startup yang membutuhkan akses mentoring, namun tidak memiliki koneksi kepada mentor yang tepat. Di sisi lain, Indonesia juga membutuhkan satu platform yang bisa menjadi one pull of information tempat semua orang dapat melihat seluruh informasi mengenai startup di Indonesia. Baik dari sisi investor, startup yang ada, dan lainnya.”

 

Disclosure: DailySocial merupakan strategic partner StartupIndonesia

Investree Kantongi Pendanaan Seri C Tahap Pertama 382 Miliar Rupiah

Startup p2p lending Investree mengumumkan pendanaan tahap pertama seri C sebesar $23,5 juta (lebih dari 382 miliar Rupiah) yang dipimpin oleh MUIP, anak usaha ventura dari Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG), dan BRI Ventures. Turut berpartisipasi investor lainnya SBI Holdings dan 9F Fintech Holdings Group, keduanya adalah investor existing yang masuk saat putaran seri B.

Dalam konferensi pers yang digelar secara online, Co-Founder & CEO Investree Adrian Gunadi menjelaskan, dana segar akan digunakan untuk memperkuat posisi perusahaan sebagai p2p lending terdepan untuk UKM dan mendukung bisnis perusahaan di Thailand dan Filipina.

“Pendanaan ini sudah close dari pertengahan Maret 2020. Untuk close round, kita masih paralel diskusi dengan potensi investor lainnya. Apakah ada kenaikan dari sisi jumlah [funding], masih dalam proses. Kita tidak buru-buru karena kita well capitalized,” terangnya, Rabu (8/4).

Adrian juga mengutarakan pendanaan yang diterima di tengah pandemi ini, membuktikan kepercayaan kuat investor terhadap strategi dan tim manajemen perusahaan. “Platform dan kondisi finansial yang kokoh memungkinkan perusaahaan untuk mengatasi iklim saat ini secara percaya diri.”

Masuknya MUFG dan BRI lewat masing-masing venturanya ke Investree, memungkinkan perusahaan untuk perdalam kemitraan. MUFG adalah salah satu pemilik saham Bank Danamon. Sinergi dengan kedua bank ini, sambungnya, bukan hal baru. Sebelumnya, Investree sudah mulai menjalin sejak 2016 dengan Bank Danamon dan 2018 dengan BRI.

Presiden dan CEO MUIP Nobutake Suzuki mengatakan, keyakinannya untuk berinvestasi ke Investree karena perusahaan tersebut punya fundamental yang baik dari sisi performa, legalitas, dan latar belakang petingginya yang matang di dunia finansial. Di samping itu, dia melihat secara industri, Investree punya peluang yang besar untuk memimpin pasar lending untuk UKM.

CEO BRI Ventures Nicko Widjaja menambahkan, pihaknya tertarik dengan Investree karena mereka berhasil melayani segmen usaha underserved, seperti industri kreatif. Bagi institusi finansial konvensional, segmen ini cenderung penuh risiko. “Kami percaya kolaborasi antara grup BRI dan Investree yang telah berlangsung sejak 2018 mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.”

Investree mengantongi pendanaan seri B dengan nilai dirahasiakan pada pertengahan 2018. Pada saat itu, putaran dipimpin oleh SBI Holdings Inc, lalu diikuti oleh MCI, Persada Capital, Endeavor Catalyst, 9F Fintech Holdings Group, dan Kejora Ventures.

Rencana Investree berikutnya

Adrian melihat, di tengah pandemi yang masih berlangsung, perusahaan akan masuk sektor industri yang tumbuh hijau yakni kesehatan dan telekomunikasi. Dua sektor ini dinilai punya peluang yang signifikan dan bisa dibantu lewat pembiayaan, apalagi saat ini industri kesehatan menjadi garda terdepan dalam melawan pandemi.

Di samping itu, untuk menekan laju kredit macet, perusahaan sudah menetapkan serangkaian mitigasi risiko, seperti menggunakan asuransi kredit, restrukturisasi dan reschedule yang dilihat kasus per kasus. Bagaimana performa para peminjam tersebut dan seberapa jauh dampak Covid-19 terhadap bisnis mereka.

“Sampai saat ini kita sedang diskusi dengan beberapa borrower dari perhotelan dan ritel. Kita lihat case by case apa yang bisa kita lakukan. Apakah dampaknya jangka pendek, perlu direstrukturisasi. Kita sudah siapkan template-nya dan siap disampaikan ke lender karena kita bukan pemberi pembiayaannya.”

Terkait ekspansi perusahaan ke Thailand dan Filipina, sejauh ini masih dalam tahap pemrosesan izin usaha. Bila tidak ada aral melintang, diperkirakan paling lambat pada kuartal ketiga tahun ini izin bisa dikantongi. “Sejauh ini proses perizinan masih sesuai rencana kita dan belum ada perubahan.”

Adrian juga memastikan perusahaan hanya fokus pada tiga negara sepanjang tahun ini. Thailand dan Filipina sebelumnya dipilih karena keduanya punya masalah yang sama dengan Indonesia, yakni rendahnya penetrasi pinjaman modal usaha untuk UKM.

“Kami masuk ke dua negara ini dengan menggandeng mitra lokal yang tahu bisnis dan regulasi di sana seperti apa.”

Hingga awal April 2020, perusahaan membukukan total pinjaman sebesar Rp5,11 triliun dan nilai pinjaman tersalurkan Rp3,83 triliun. Rata-rata tingkat pengembalian mulai 16% dan TKB90 90%. Ada 1297 peminjam yang terdiri dari individu dan institusi.

Application Information Will Show Up Here

Di Tengah Pandemi, Startup Wellness Tawarkan Berbagai Aktivitas dan Layanan Kebugaran Online

Adanya pandemi Covid-19 memaksa banyak orang untuk mengubah rutinitasnya, membatasi waktu keluar rumah, atau bahkan tidak keluar rumah sama sekali. Kendati demikian di rumah bukan berarti tidak melakukan apa-apa. Di rumah pun bisa tetap sehat dan bugar dengan asupan makanan sehat dan olahraga.

Berikut layanan startup wellness yang bisa dimanfaatkan bagi mereka yang ingin tetap bugar dan sehat selama di rumah saja.

Doogether

Layanan dan konten aktivitas kebugaran yang bisa dilakukan di rumah
Layanan dan konten aktivitas kebugaran yang bisa dilakukan di rumah

Startup yang dinahkodai Fauzan Gani ini memang sejak awal kemunculannya fokus sebagai platform wellness dengan menyediakan akses pemesanan ke tempat atau kelas olahraga. Kini di tengah pandemi, Doogether memiliki Doolive.

Bisa diakses di laman dirumahaja.doogether.id mereka menawarkan kelas olahraga langsung melalui live video streaming. Semacam bentuk penyesuaian bagi mereka yang tetap ingin hadir di kelas olahraga tetapi kondisi memaksa mereka di rumah aja.

Selain itu Doogether juga memiliki Doofood, layanan yang memungkinkan penggunanya bisa mendapatkan makanan sehat melalui aplikasi. Jadi kendati di rumah Doogether bisa tetap menjadi solusi untuk tetap mendapat asupan makanan bergizi dan bugar dengan sesi kelas olahraga virtual.

FitCo

FitCo, aplikasi yang dikembangkan oleh The Fit Company bisa jadi salah satu pilihan untuk tetap sehat dan bugar di rumah. The Fit Company yang dipimpin Jeff Budiman sejak awal memang memiliki komitmen untuk menciptakan gaya hidup aktif dan sehat bagi masyarakat.

Di ekosistem FitCo sendiri banyak pilihan bagi pengguna untuk tetap sehat dan bugar. Untuk olahraga misalnya, ada fitur untuk booking kelas olahraga langsung juga ada panduan untuk menjalankan olahraga. Kemudian ada fitur atau layanan pendukung lainnya seperti VirtuFit dari 20 Fit dan Workout From Home.

Beragam produk makanan sehat dan perlengakapan kebugaran dijual online
Beragam produk makanan sehat dan perlengakapan kebugaran dijual online

Selain itu ekosistem FitCo semakin lengkap berkat adanya FitShop yang menjual berbagai macam keperluan olahraga, makanan sehat, dan juga keperluan gaya hidup sehat lainnya. Di 2019 silam FitCo mengakuisisi Slim Gourmet untuk menghadirkan Fit Gourmet, catering makanan sehat. Dengan demikian FitCo menjadi salah satu layanan dengan ekosistem sehat dan bugar yang lengkap di Indonesia.

Untuk pilihan lainnya ada beberapa nama startup yang bisa jadi pilihan untuk tetap menjalankan gaya hidup sehat meski di rumah, antara lain Lemonilo e-commerce yang menjual produk makanan sehat, serta layanan katering makanan Gorry Gourmet dan Yummy Corp.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here